Anda di halaman 1dari 2

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENEBAR KEBAIKAN

Mungkin Anda sudah sering mendengar bahwa manusia adalah makhluk yang paling sempurna dan
mulia yang pernah diciptakan Tuhan. Tapi pada kenyataannya, kita sebagai makhluk yang paling
sempurna sering kali lupa akan hal itu. Seringkali kita enggan melakukan sesuatu yang kita anggap
tidak penting, namun memberi manfaat bagi orang lain.

Hal itulah yang terjadi pada zaman sekarang ini. Manusia makin sibuk memenuhi hasrat dan
kepentingan pribadinya tanpa mengindahkan kepentingan orang lain. Tidak peduli strata sosial,
ekonomi, pendidikan, jabatan, profesi, partai, semua aktifitasnya berujung pada pemuasan nafsu
pribadi semata. Manusia seperti kehilangan sisi humanisnya, kemanusiaan di nomer dua kan demi
ambisi pribadi yang sesaat.Padahal bukankah manusia harusnya saling mengasihi dan menyanyangi?
Bukankah manusia diutus sebagai juru penebar kebaikan?

Kesadaran manusia sebagai makhluk penebar kebaikan memang seharusnya sudah dipupuk
semenjak masa kanak-kanak. Pada fase ini, orang tua bertindak sebagai mentor yang harus selalu
memperhatikan perilaku anak. Sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang santun dan senantiasa
menebar kebaikan bagi sesama.

Nilai-nilai serta ajaran agama juga menjadi salah satu pegangan yang harus selalu ditanamkan
kepada anak agar senantiasa menjadi manusia yang rendah hati dan tidak sombong. Jika sudah
begitu biasakanlah anak untuk selalu berkelakuan baik, mulai dari hal yang kecil seperti tidak
membuang sampah sembarangan, sopan kepada yang lebih tua, dan lain sebagainya. Jika anak
sudah terbiasa melakukan kebaikan dalam skala kecil, tentu bukan suatu yang berat jika sewaktu-
waktu diharuskan melakukan kebaikan yang lebih besar.

Dengan segala anugerah dan nikmat yang diberikan Tuhan kepada manusia, sudah sepantasnyalah
manusia sebagai hamba yang baik bersyukur atas semua anugerah dan nikmat tersebut. Salah satu
cara manusia mebalas kebaikan Tuhan tentu saja dengan berbuat baik kepada sesama manusia
bahkan kepada semua makhluk Tuhan. Tidak ada satu alasan pun bagi kita manusia untuk enggan
berbuat baik kepada sesama, karena banyak hal baik yang bisa dengan gampang kita lakukan dalam
rangka menebar kebaikan.

Tuhan memberi kita dua tangan yang bisa kita gunakan untuk membantu orang atau bersedekah,
ada mulut dan lida yang bisa kita gunakan untuk menyuarakan kebenaran dan menebar perkataan
yang baik, ada pula sepasang kaki yang bisa melangkah menuju tempat dibutuhkannya bantuan. Dan
yang paling penting ada hati yang senantiasa berdoa jika saudara sesama manusianya kesusahan dan
bersyukur jika saudara sesama manusianya sedang gembira.

Kebaikan tak mengharuskan Anda selalu melakukan hal-hal besar saja. Namun banyak al kecil yang
jika kita lakukan dengan penu keikhlasan dan ketulusan bisa sangat berarti bagi orang lain juga diri
kita sendiri. Hal sederhana seperti mengucapkan terimakasih kepada pelayanan toko atau tukang
parkir bisa sangat berarti bagi mereka, selain sebagai bentuk apresiasi tentu itu juga bisa menamba
semangat mereka.

Tuhan memberikan lahan yang sangat luas dan waktu yang sangat panjang untuk kita dalam
menebar kebaikan. Nikmat Tuhan yang mana lagi yang ingin Anda dustakan seingga Anda enggan
dalam menebar kebaikan? Apa kita harus menunggu bencana dulu baru mau bergerak membantu
sesama? Menebar kebaikan bukan tentang tingkat kesulitan atau besarnya hal yang Anda perbuat,
melainkan tentang tekad dan keikhlasan. Maka itu biasakanlah diri Anda untuk selalu bersemangat
dalam menebar kebaikan setiap harinya, mulailah dari hal-hal yang sederana namun bermanfaat.
Tidak perlu menunggu waktu, tidak perlu menunggu orang lain. Kalau bukan sekarang kapan lagi?
Kalau bukan kita siapa lagi?

Anda mungkin juga menyukai