Anda di halaman 1dari 2

Tidak akan mungkin membangun sebuah negara kalau pendidikan karakternya tidak dibangun.

Sebuah kata-kata yang diucapkan oleh Presiden Pertama Indonesia yang sekaligus terbukti menjadi
sebuah kenyataan di era sekarang dimana karakter seseorang adalah dasar dari kualitas hidupnya,
yang dimana akan juga berpengaruh terhadap kualitas tempat kerjanya.

Ada 4 pilar karakter yang harus kita sebagai generasi penerus miliki untuk melanjutkan tongkat
kepemimpinan dimasa yang akan datang, yaitu : mampu mengelola diri sendiri (intrapersonal),
mampu berhubungan baik dengan orang lain (interpersonal), mampu berhubungan baik dengan
lingkungan pekerjaan (organisasional), dan mampu mengelola hubungan pribadi dengan Tuhan
(spiritual). Dimana dalam hubungan intrapersonal kita harus memiliki kesadaran diri yang baik,
kepercayaan diri yang baik guna menyelesaikan tugas, motivasi diri yang baik untuk dapat fight
seorang diri, dan ketekunan. Sedangkan dalam interpersonal kita harus memiliki komunikasi yang
baik dengan pihak lain, mau untuk paham dan mnegerti orang lain termasuk menghargai orang lain,
kerjasama dan dpat menjadi motivator bagi rekan kita. di dalam kemampuan organisasi hal yang
harus kita miliki adalah sikap kepemimpinan, planning yang baik dam matang, problem solving
dengan tepat dan pengambilan keputusan dengan bijaksana. Terakhir kita wajib dan harus memiliki
hubungan yang baik dengan Tuhan YME agar selalu di mudahkan dalam hidup, diberikan ketenangan
batin serta dilindungi senantiasa.

Setiap dari kita pasti selalu ingin untuk menjadi yang terbaik pada bidang kita masing-masing, namun
tidak jarang kita melakukannya tidak dengan kemampuan terbaik kita sehingga hasil yang kita
dapatkan juga kurang maksimal. Satu hal yang sering kita lupa adalah bahwa diri kita itu sangat
berharga, kita sering membuang waktu dengan sia-sia, kurang dapat mengoptimalkan pikiran, hati
dan perkataan.

Di dalam bekerja harus kita terapkan Beyond Personal Duties yang berarti dalam melakukan suatu
hal jangan hanya melakukan asal untuk selesai, namun kita harus memberikan kualitas terbaik,
jangan ikut standar dan harus memiliki keinginan untuk dapat memerikan yang terbaik.

Di dalam menjalani hidup, tidak ada yang instan, semua harus berjuang walalupun titik untuk
memulai perjuangan itu berbeda tiap orangnya, ada yang mulai dari 0, ada yang mulai dari 1 atau
bahkan ada yang mulai dari 5. Ubah mainset kita, keluar dari zona nyaman, mulai belajar juga untuk
mengenali diri kita sendiri, apa kekuatan kita, apa kekurangan kita, perdalam hal-hal yang sekiranya
akan menjadi kekuatan untuk kita, perbaiki apa yang kira-kira kurang dalam diri kita, dengan
meminimalisir kekurangan kita itu adalah sebuah usaha bahwa kita ingin bebenah diri atau
memperbaiki diri. Masalah akan selalu ada kapanpun, dimanapun, besar atau kecil masalah akan
tetap ada, tapi semakin banyak kita mendapat sebuah masalah maka akan semakin banyak pula ilmu
yang akan kita dapat untuk menjadi bekal di kemudian hari dengan syarat jangan jatuh kedalam
lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Kecelakaan dalah sebuah hal yang sangat mengerikan, menurut data WHO, Kecelakaan adalah
penyebab kematian terbesar ke 2 di dunia setelah stok, itu membuktikan bahwa kecelakaan sangat
beresiko tinggi dalam nyawa manusia. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa bisa terjadi
kecelakaan? ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan dimana salah satunya adalah
kelalaian manusia dalam menaati peraturan di jalan raya, rendahnya kesadaran masayarakat dalam
taat kepada rambu dan peraturan lalu lintas di jalan raya adalah penyebab kecelakaan, disamping
tidak dapat di hindari ada faktor lain yang dapat menyebabkan kecelakaan seperti faktor kendaraan
atau faktor jalan raya. Dirjen Hubdat disini memiliki peran penting dalam ikut merumuskan
peraturan yang akan diterapkan di Indonesia khususnya dalam peraturan rambu lalu lintas.

Ada juga fenomena ODOL atau Over Dimention Over Load dimana yang biasanya melakukan
pelanggaran ini adalah truck yang membawa barang berlebih sehingga membahayakan orang lain
dan juga membahayakan dirinya sendiri. perlu adanya kesadaran dari pengusaha yang memiliki truck
bahwa ketika hendak melakukan pengangkutan barang menggunakan truck, sangat dilarang dalam
jumlah yang berlebih untuk keamanan dan keselamatan supir truk tersebut terlebih pengguna jalan
lain.

Ditjen Hubdat juga turut mengembangkan pembangunan kualitas ASN dimana ada beberapa
rencana yaitu: integritas, nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, bahasa asing, hospitaly,
networking dan enterpreneur untuk dapat menjadikan ASN yang memiliki kualitas lebih baik di 2024.

Anda mungkin juga menyukai