Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI

DAN MULUT MASYARAKAT

Oleh:
MUHAMMAD ANDYS RESKY FAIZAL
NIM : PO714261191017

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR JURUSAN
KEPERAWATAN GIGI
2022
PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna
untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang
sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dimana sehat menurut
WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan
mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang
dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf
kesehatan gigi dan mulut yang optimal. (Depkes RI, 2000). Kesehatan mulut penting bagi
kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas
kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Gangguan
kesehatan mulut berdampak pada kinerja seseorang. dalam hal ini pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan dalam bidang pencegahan. Pencegahan dapat
didefinisikan sebagai mencegah timbulnya maupun berkembangnya suatu penyakit atau
memulihkan fungsi tubuh yang hilang atau berkurang akibat penyakit. (Putri, 2013 ).
Menurut Riskesdas (2013) Penduduk Indonesia yang memiliki masalah gigi dan
mulut sebanyak 26% dan yang menerima perawatan 31%. Di Sumatera Selatan penduduk
yang bermasalah kesehatan giginya sebanyak 19,5%, gigi yang mendapatkan perawatan
sebesar 29,3% dengan effective medical demand sebesar 5,7%, Hal ini menunjukkan suatu
keadaan kerusakan gigi yang hampir tanpa penanganan.
Keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat diketahui dari target
nasional yang telah ditentukan yaitu DMF-T ≤ 3, def-t ≤ 7, OHI-S ≤ 1,2, dan PTI ≥ 50%.
Sasaran pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diantaranya ditujukan kepada
kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu pada ibu hamil, anak pra
sekolah dan anak usia sekolah. (Depkes RI, 2000).

B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya gambaran kesehatan gigi dan mulut masyarakat di RT 02 Di
Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan
kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan
C. Tujuan
1. Tujuan khusus

Untuk mengetahui rencana perawatan yang akan dilakukan


RT 02 Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene
dan kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan

2. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui jumlah DMF-T,def-t,OHI-S dan PTI pada masyarakat di
RT 002 Desa Macinna

b. Menganalisis hasil DMF-T,def-t,OHI-S dan PTI pada masyarakat di dan RT 002 Desa
Macinna

c. Melakukan Intervasi kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di dan RT 002 Desa
Macinna

d. Melakukan evaluasi kegiatan intervasi kesehatan gig dan mulut pada


masyarakat di RT 002 Desa Macinna

D. Manfaat Praktek Lapangan Kerja


Adapun manfaat yang diharapkan dari laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah
sebagai berikut :

1. Bagi Pendidikan

Memberikan pembelajaran asuhan keperawatan gigi dan mulut masyarakat di Di Desa


Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan
kepulauan Khususnya RT 002 Sulsel sehingga mahasiswa mampu belajar memberikan
pelayanan kepada klien yakni masyarat di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan
Minasatene Kabupaten Pangkajene dan kepulauan khususnya RT 002 SulSel

2. Bagi Masyarakat

Masyarakat di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene


Kabupaten Pangkajene dan kepulauan khususnya RT 002 SulSel dapat
mengenal atau mengetahui kesehatan gigi dan mulut, sehingga mereka sadar
untuk melakukan pencegahan dan perawatan gigi nya agar terbebas dari
penyakit gigi dan mulut.
3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mendapatkan pengalaman pembelajran secara langsung sehingga mampu


melakukan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat.
E Data Demografi
Peta Lokasi Desa Macinna Kelurahan Bontoa

Sumber : Maps from google

RT 02 Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten


Pangkajene dan kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan

F. Data Umum
Jumlah Seluruh penduduk Mayarakat di RT 07 Di Dusun Kalimanjung Desa
Ambarketawang kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta .

Data Penduduk RT 07

50% 50%

Laki-laki Perempuan

Sumber: Data Primer 2021


Data Desa Macinna Kelurahan Bontoa tahun 2021 terdapat 10 Perempuan dengan
persentasi 50% , dan 10 Laki-laki dengan persentasi 50%. Jadi penduduk RT 07
Dusun Kalimanjung sama rata antara perempuan dan laki-laki.

Tabel 1. Data Penduduk RT 07 Dusun Kalimanjung tahun 2019 yang telah


dilakukan Survei dalam Laporan ini.
No. Kriteria Penduduk Jumlah Persentase
1 Anak Usia balita-12 Tahun - -
2 Ibu hamil 2 jiwa 10%
3 Remaja 4 jiwa 20%
4 Dewasa 14 Jiwa 70%
6 Lansia - -
Jumlah 20 Jiwa 100%

Data Penduduk RT 02 Desa Mcinna tahun 2021 terdapat, Ibu Hami


terdapat 2 jiwa dengan persentase 10%, Remaja terdapat 4 jiwa dengan presentase
30% , Dewasa terdapat 14 jiwa dengan persentase 70%

Tabel 2. Data Jenis Kelamin Penduduk RT 02 Desa Macinna yang telah


dilakukan Survei dalam Laporan ini
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki – Laki 10 50%
2 Perempuan 10 50%
Jumlah 20 Jiwa 100%

Data Penduduk RT 02 Desa Macinna tahun 2021 terdapat 10 Jiwa Laki- laki
dengan persentasi 50% , dan 10 Perempuan dengan persentasi 50 %. Jadi dari 8
KK yang diperksa di RT 02 Desa Macinna jumlah penduduk laki-laki sebandng
dengan penduduk perempuan.

G. Data Kesakitan Gigi

No Nama Umu L/P D M F DMF-T d e f def-t PTI OHIS


1 Nasrah 31th P 2 2 - 4 - - - - - 3,1 (Buruk)
2 St.Umrah 33th P 1 - 3 4 - - - - - 3,3(Buruk)
3 Rahmat 17th L - - 1 1 - - - - - 0,75(Baik)
4 Ainun 19th P - 1 - 1 - - - - - 0,75(Baik)
5 Risal 19th L 1 - - 1 - - - - - 0,75(Baik)
6 Ical 17th L - - 1 1 - - - - - 0,75(Baik)
7 Jamal 41th L 2 - 2 4 - - - - - 3,8(Buruk)
8 Kamarrudin 37th L 2 - 2 4 - - - - - 3,8(Buruk)
9 Colleng 44th L 3 - 3 6 - - - - - 3,5(Buruk)
10 Hj Ile 39th L 2 - 2 4 - - - - - 3,5(Buruk)
11 Selfi 27th P - 3 3 6 - - - - - 0,75(Baik)
12 Alfia 43th P 3 2 - 5 - - - - - 2 (Sedang)
13 Obba 33th L 2 - 4 6 - - - - - 3 (buruk)
14 Ramlah 40th P 2 4 - 6 - - - - - 3,25(Buruk)
15 Tiar 32th L 3 2 - 5 - - - - - 2,8(Buruk)
16 Herman 29th L 1 - 3 4 - - - - - 1,5 (Sedan)
17 Enna 27th P - 2 1 3 - - - - - 2(Sedang)
18 A.Rani 30th P 1 - 3 4 - - - - - 2,8(Buruk)
19 Annisa 33th P 2 - 1 3 - - - - - 2,7(Buruk)
20 Renata 29th P 3 - - 3 - - - - - 3,6(Buruk)
Jumlah 30 16 29 75 - - - - - 2,4 (Buruk)

Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dapat diperoleh


identifikasi data sebagai berikut :
1. Status kesehatan gigi tetap
DMF-T = 3,75
D =2
M = 2,2
F = 2,2
DMF-T = 3,75 dimana Decay= 2 Missing = 2,2 dan Filling = 2,2
sedangkan menurut target nasional DMF-T ≤ 3 berarti keadaan belum
memenuhi target nasional dan perlu dilakukan perawatan gigi.
2. Status Kesehatan Gigi Susu
def-t =0
d =0
e =0
f =0
def-t = 0, dimana decay = 0, eksfoliasi = 0, dan filling = 0 sedangkan
menurut target nasional def-t ≤ 7 berarti keadaan ini sudah memenuhi target
nasional dan perlu dipertahankan.

3. Status Kesehatan Gigi Dan Mulut


CI : 1.1 (Sedang)
DI : 1.35
(Sedang) OHI-S :
2,45 (Buruk)
OHI-S = 2.4 dimana Debris Index =1.35 (Sedang) dan Calculus index = 1,1
(Sedang) sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini
belum memenuhi target nasional dan perlu dilakukan tindakan pembersihan
karang gigi.

4. PTI
F
PTI : × 100 %

DMF−T

0 0
PTI : × 100 %= 0 % × 100 %=0 % X

1 4
PTI = 0% sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 50% berarti keadaan ini
telah memenuhi target nasional dan perlu dilakukan perawatan gigi.

H. Penetapan Prioritas Masalah

Berdasarkan tabel penetapan masalah diatas dapat diketahui bahwa masalah


kesehatan gigi yang menjadi prioritas utama adalah angka PTI dengan persenatase
terhadap target sebesar -100%, Prioritas kedua DMF-T dengan persentase terhadap target
sebesar -16,6% , Prioritas ketiga adalah OHIS dengan persentase terhadap target
sebesar
-1%, dan prioritas keempat adalah def-t dengan persentase terhadap target sebesar
100%
Prioritas
Data Target Pencapaian Kesenjangan % Terhadap Target
Masalah
-0,5
DMF-T ≤3 3,5 -0,5 × 100 %=−16,6% II
3

7
def-t ≤7 0 7 × 100 %=100 % IV
7

−1.2
OHI-S ≤ 1,2 2.45 -1,25 × 100 %=−1% III
1,2

−50 %
PTI >50% 0% -50% × 100 %=−100 % I
50 %

I. Menetapkan Prioritas Jalan Keluar / Pemecahan Masalah


No Rumusan Penyebab Masalah Alternatif
Masalah diambil dari tabel Pemecahan Masalah
Proses
survei yang
didepan

1. Melakukan
1. Rendahnya 1. Masih kurangnya Tidak menggosok
penyuluhan gigi
angka PTI pengetahuan gigi dengan cara
dan mulut kepada
masyarakat yang baik dan benar
Pencapaian masyarakat
tentang
: 0% tentang cara
pentingnya
Sering menyikat gigi
Target : kesehatan gigi
mengkonsumsi yang baik dan
≥50% dan mulut
makanan yang benar serta
2. Kurangnya
manis dan lengket makanan yang
motivasi untuk
merawat gigi menyehatkan gigi
yang berlubang dan mulut.
Kondisi ekonomi
3. Perawatan gigi 2. Rutin
yang belum
yang belum memeriksakan gigi
mencukupi
tercoveer seluruh ke dokter gigi atau
dipuskesmas puskesmas setiap 6
bulan sekali
Tidak memeriksakan
gigi secara rutin ke
Puskesmas atau
dokter gigi

Banyak gigi
berlubang belum
ditambal.

1. Kurangnya 1. Penyuluhan
2. Capaian Kurangnya
keinginan kesehatan gigi dan
angka keinginan
mempertahankan mulut
(DMF-T) mempertahankan
giginya 2. Melakukan
Pencapaian giginya
2. Kurangnya pemeriksaan Gigi
: 2,4
informasi tentang 3. Menyikat gigi 2
Target : ≤3
cara waktu dan kali sehari
Banyak
teknik menyikat - Pagi setelah
mengonsumsi
gigi yang baik sarapan
makanan kariogenik
dan benar - Malam sebelum
3. Kebiasaan tidur
Sehingga terjadinya
mengkonsumsi 4. Mengurangi
gigi berlubang/
makanan yang makanan yang
karies
manis dan lengket dapat merusak
4. Kurangnya gigi.
Plak +sukrosa
kesadaran untuk Seperti makanan yang
asam + gigi
memeriksakan manis dan lengket,
demineralisasi
gigi secara karies yaitu: cokelat, es
berkala setiap 6 remineralisasi krim, permen, dll.
bulan sekali 5. Memperbanyak
5. Oral hygiene makan makanan
buruk yang menyehatkan
gigi, seperti
makanan yang
berserat dan
berair, yaitu:
buahan dan
sayuran (buah
jeruk, semangka,
jambu, sayur
bayam, katu, dll).
6. Memeriksakan
gigi secara rutin
ke Puskesmas atau
dokter gigi atau
setiap ada
keluhan.
7. Melakukan
Penambalan gigi
yang masih bisa di
tambal
8. Melakukan
Rujukan

3. Tingginya 1. Waktu Waktu dan teknik 1. Memberikan


angka menggosok gigi menyikat gigi yang penyuluhan
OHI-S yang kurang tidak tepat tentang kesehatan
Pencapaian tepat gigi dan mulut
: 2,4 2. Mengunyah 2. Menyikat gigi
Target ≤ makanan Plak + Saliva minimal 2 kali
1,2 disebelah sisi sehari yaitu
3. Teknik / cara Debris a. Setelah sarapan
menyikat gigi pagi
yang kurang Terjadi pengerasan b. Sebelum tidur
tepat di permukaan gigi malam
4. Kurangnya 3. Mengurangi
pengetahuan makanan yang
dalam Karang gigi/ merusak gigi dan
mengonsumsi kalkulus perbanyak
makanan yang makanan yang
berserat dan berserat & berair
berair 4. Melakukan cuci
5. Kurangnya tangan bersama
keinginan untuk 5. Memeriksakan
memeriksakan gigi secara rutin ke
gigi secara puskesmas atau
berkala 6 bulan 1 dokter gigi setiap
kali. ada keluhan
6. Pemolesan topikal
aplikasi
7. Melakukan Sikat
Gigi Massal

1. Ketidak tahuan 1. Penyuluhan


4. Rendahnya Ketidaktahuan orang
orang tua akan kesehatan gigi dan
Indeks def- tua tentang
gigi susu yang mulut tentang
t pentingnya
berlubang masih periode
Pencapaian kesehatan gigi dan
bisa ditambal perumbuhan gigi
:7 makan kariogenik
2. Kurangnya
Target: ≤ informasi tentang
7 menjaga
Anak-anak
kesehatan gigi
mengonsumsi
dan mulut
3. Waktu dan makanan kariogenik
Teknik
menggosok gigi
yang kurang Waktu dan teknik
tepat menggosok gigi yang
4. Oral hygiene salah
buruk
5. Kurangnya
kesadaran untuk Karies/ lubang gigi
memeriksakan
gigi secara
berkala setiap 6 Plak + sukrosa
bulan sekali
asam + gigi

demineralisasi
karies

remineralisasi

J. Analisa Alternatif Pemecahan Masalah


Analisa alternatif pemecahan masalah ini menggunakan metoda analisis
pembiayaan (cost analysis) atau lebih dikenal dengan efektifitas dan efesiensi.
Penggunaan metoda ini dengan memperhitungkan efektofitas dan efesiensi dalam
penetapan pilihan jenis intervensi yang dilakukan dengan menggunakan rumus
penetapan prioritas kegiatan sebagai berikut:
MxIxV
Prioritas (P) :
C
Keterangan:
M = Magnitude (besarnya masalah yang dihadapi)
I = Important (pentingnya jalan keluar pemecahan masalah)
V = Vunerability ( ketepatan jalan keluar untuk masalah)
C = Cost (biaya yang dikeluarkan)
Nilai-nilai nya sebagai berikut:
Nilai 1 = Biaya sangat murah
Nilai 2 = Biaya murah
Nilai 3 = Biaya cukup murah
Nilai 4 = Biaya mahal
Nilai 5 = Biaya sangat mahal

Efektifitas Efesiensi
No Upaya Alternatif M I V C Skor Prioritas

1. promotif Melakukan penyuluhan


tentang cara memelihara 4 3 2 2 12 II
mnyikat gigi yang baik dan
benar
2 Pembagian leaflet dan 3 3 2 3 6 VII
Promotif stiker

Memberikan penyuluhan
3 Promotif tentang Lubang gigi/ karies 4 3 2 2 12 III
dengan media poster

4 Preventif Melakukan tindakan 3 3 2 4 4.5 VIII


preventif (Topikal Aplikasi)
5 Pembersihan Karang gigi 3 3 2 3 6 V
Preventif

6 Melakukan Rujukan
4 4 2 2 20 I
7 Promotif Demostrasi sikat dan Sikat 4 3 2 1 6 VI
gigi bersama di tk / paud
8 Melakukan Sikat Gigi 4 3 2 2 12 IV
Promotif Massal dengan sasaran anak
TK

Berdasarkan tabel perhitungan diatas maka nilai tertinggi dengan skor 20 adalah
Melakukan Rujukan.

K. Program – Program Yang Akan Dilakukan


No Program Kegiatan Tujuan Indikator Capaian

1. Promotif - Melakukan penyuluhan


tentang cara menjaga
Meningkatkan Nilai pre test-
kesehatan gigi dan
pengetahuan tentang post tes 100%
mulut, makanan yang
kesehatan gigi
baik untuk gigi dan
makanan yang merusak
gigi.

2. Preventif - Pemeriksaan gigi - Mencegah - 100 % sudah


- Sikat Gigi Massal terjadinya karies bisa menyikat
- Pemolesan Topikal - Masyarakt bisa gigi
Aplikasi gratis menyikat gigi - 100% DI baik
- Pengaplikasian Fisure dengan baik - 100% sudah
sealent - Masyarakat bisa bisa mencuci
mencuci tangan tangan dengan
dengan benar benar
- Mengurangi - 100% resiko
resiko karies karies
menurun
3. Kuratif - Membuat rujukan - Mengembalikan - 100% gigi
fungsinya bermasalah
sudah teratasi
Tahap Keg Tujuan Uraian keg Sasaran Waktu Dana Lokasi pelaksana Penangg Indik
ung ator
jawab
Persiapan Pdk Agar siswa Memberitah Masyarakat 22/10/ Rp RT 02 Di Indik
Pelaksanaa Pro dapat u rencana 2021 500.000 Desa ator
n Pre mengetahui program Macinna keber
evaluasi Kur tetang Penyuluhan Kelurahan hasila
kebersihan Scalling Bontoa n
gigi, penambalan Kecematan
Meningkat Minasatene
kan Kabupaten
pengetahua Pangkajene
n tentang dan
kesehatan kepulauan
gigi Provinsi
Sulawesi
Selatan

L.POA (PLANNING OF ACTION)


M. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1. Implementasi
No. Implementasi Kegiatan Sasaran Tempat Waktu
Pelaksanaan

1. Implementasi Bidang 1. Penyuluhan tentang Masyarakat posyandu Pada saat


Promotif kesehatan gigi dan RT 02 Desa musyawarah
mulut Macinna yang masyarakat
disurvei desa dan Pada
dalam laporan saat acara
ini. arisan ibu RT
01

2. Implementasi Bidang 1. Sikat Gigi Bersama Anak yang TK 22 Oktober


Preventif bersekolah di 2021
2. Pencegahan karies
TK Swasta
dengan pengolesan
Tonasa 2
larutan Fluor

3. Implementasi Bidang 1. Melakukan Rujukan Warga yang Rumah Dilaksanakan


Kuratif membutuhkan Warga pada saat
perawatan. melakukan
survei

2. Evaluasi
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan meliputi pemeriksaan status lokal gigi
geligi pada RT 02 Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten
Pangkajene dan kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan meliputi, DMF-T , OHI-S,def-t dan
PTI.
Maka didapatkan hasil bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang
bagaimana pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta teknik menyikat gigi yang
baik dan benar.Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya gigi yang berlubang sehingga telah
terinfeksi lebih lanjut menyebabkan gigi tersebut hilang dan meninggalkan sisa akar.
Untuk mencegah terjadinya penyakit lubang gigi dan periodontitis pada masyarakat
yang memiliki gigi yang baik maka di lakukan tindakan promotif yaitu dengan memberikan
pendidikan kesehatan gigi dan mulut agar masyarakat bisa mencegah penyakit gigi lainnya.

N. Hambatan Dan Solusi


1. Hambatan
Dalam melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut terdapat banyak hambatan yang dialami oleh mahasiswa Jurusan
Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Makassar.

1. Terhambatnya kegiatan survei karena banyak masyarkat yang tidak berada di


rumah pada saat melakukan survei dan ada beberapa keluarga yang tidak bersedia
disurvei dan di periksa.
2. Banyak anak yang takut untuk diperiksa
3. Alat dan bahan yang terbatas membuat pelaksanaan Intervensi dan Implementasi
dilakukan kurang efektif
4. Waktu kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan warga RT yang lain.

2. Solusi
Dari penjabaran hambatan di atas didapatkan solusi sebagai berikut :
1. Bekerja sama dengan ketua RT dan Kader setempat untuk memberi pemahaman
tujuan dilakukan survi dan pemeriksaan gigi dan mulut.
2. Menjalankan komunikasi terapeutik kepada anak supaya tidak takut untuk
diperiksa
3. Membuat rancangan waktu, tempat dan bahan agar pelaksanaan survei dan
pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar
4. Mengatur waktu pelaksanaan survei dan pemeriksaan agar tidak bersamaan
dengan jadwal kegiatan lain di RT.
O. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Hasil survei yang telah dilakukan dari pemeriksaan mengenai gambaran kesehatan gigi dan
mulut RT 07 Di Dusun Kalimanjung Desa Ambarketawang kecamatan Gamping Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta didapatkan prioritas masalahnya yaitu lubang gigi dan
kebersihan gigi dan mulut. Dimana Rata-rata kebersihan gigi dan mulut 8 KK yang diperksa RT
02 Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan
kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 menunjukkkan adalah angka PTI dengan
persenatase terhadap target sebesar -100%, Prioritas kedua DMF-T dengan persentase terhadap
target sebesar -16,6% , Prioritas ketiga adalah OHIS dengan persentase terhadap target sebesar -
1%, dan prioritas keempat adalah def-t dengan persentase terhadap target sebesar 100%.
sehingga dari data tersebut intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan ke masyarakat
dusun Kalimanjung dengan kategori sasaran yang berbeda.

2. Saran

1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan perlu dilaksanakan setiap tahun ajaran agar mahasiswa
dapat memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya dari pelajaran secara teori saja, juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat kepada masyarakat.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih lagi kepada masyarakat RT 02 Di Desa Macinna Kelurahan
Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan kepulauan Provinsi Sulawesi
Selatan agar masyarakat mau untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
dengan jalan pembinaan kader
3. Data dari hasil survei untuk dapat ditindak lanjuti oleh pihak puskesmas.

Dengan demikian laporan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat RT 02
Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan kepulauan
Provinsi Sulawesi Selatan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai