Oleh:
MUHAMMAD ANDYS RESKY FAIZAL
NIM : PO714261191017
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu unsur dalam pembangunan nasional yang berguna
untuk peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan masyarakat yang
sehat, akan dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, dimana sehat menurut
WHO adalah suatu keadaan jasmani, rohani, dan sosial yang sempurna tidak hanya bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan
mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dalam kurun waktu yang
dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf
kesehatan gigi dan mulut yang optimal. (Depkes RI, 2000). Kesehatan mulut penting bagi
kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat mempengaruhi kualitas
kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa percaya diri. Gangguan
kesehatan mulut berdampak pada kinerja seseorang. dalam hal ini pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan dalam bidang pencegahan. Pencegahan dapat
didefinisikan sebagai mencegah timbulnya maupun berkembangnya suatu penyakit atau
memulihkan fungsi tubuh yang hilang atau berkurang akibat penyakit. (Putri, 2013 ).
Menurut Riskesdas (2013) Penduduk Indonesia yang memiliki masalah gigi dan
mulut sebanyak 26% dan yang menerima perawatan 31%. Di Sumatera Selatan penduduk
yang bermasalah kesehatan giginya sebanyak 19,5%, gigi yang mendapatkan perawatan
sebesar 29,3% dengan effective medical demand sebesar 5,7%, Hal ini menunjukkan suatu
keadaan kerusakan gigi yang hampir tanpa penanganan.
Keberhasilan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut dapat diketahui dari target
nasional yang telah ditentukan yaitu DMF-T ≤ 3, def-t ≤ 7, OHI-S ≤ 1,2, dan PTI ≥ 50%.
Sasaran pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diantaranya ditujukan kepada
kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut yaitu pada ibu hamil, anak pra
sekolah dan anak usia sekolah. (Depkes RI, 2000).
B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya gambaran kesehatan gigi dan mulut masyarakat di RT 02 Di
Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan
kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan
C. Tujuan
1. Tujuan khusus
2. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui jumlah DMF-T,def-t,OHI-S dan PTI pada masyarakat di
RT 002 Desa Macinna
b. Menganalisis hasil DMF-T,def-t,OHI-S dan PTI pada masyarakat di dan RT 002 Desa
Macinna
c. Melakukan Intervasi kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat di dan RT 002 Desa
Macinna
1. Bagi Pendidikan
2. Bagi Masyarakat
F. Data Umum
Jumlah Seluruh penduduk Mayarakat di RT 07 Di Dusun Kalimanjung Desa
Ambarketawang kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta .
Data Penduduk RT 07
50% 50%
Laki-laki Perempuan
Data Penduduk RT 02 Desa Macinna tahun 2021 terdapat 10 Jiwa Laki- laki
dengan persentasi 50% , dan 10 Perempuan dengan persentasi 50 %. Jadi dari 8
KK yang diperksa di RT 02 Desa Macinna jumlah penduduk laki-laki sebandng
dengan penduduk perempuan.
4. PTI
F
PTI : × 100 %
DMF−T
0 0
PTI : × 100 %= 0 % × 100 %=0 % X
1 4
PTI = 0% sedangkan menurut target nasional PTI ≥ 50% berarti keadaan ini
telah memenuhi target nasional dan perlu dilakukan perawatan gigi.
7
def-t ≤7 0 7 × 100 %=100 % IV
7
−1.2
OHI-S ≤ 1,2 2.45 -1,25 × 100 %=−1% III
1,2
−50 %
PTI >50% 0% -50% × 100 %=−100 % I
50 %
1. Melakukan
1. Rendahnya 1. Masih kurangnya Tidak menggosok
penyuluhan gigi
angka PTI pengetahuan gigi dengan cara
dan mulut kepada
masyarakat yang baik dan benar
Pencapaian masyarakat
tentang
: 0% tentang cara
pentingnya
Sering menyikat gigi
Target : kesehatan gigi
mengkonsumsi yang baik dan
≥50% dan mulut
makanan yang benar serta
2. Kurangnya
manis dan lengket makanan yang
motivasi untuk
merawat gigi menyehatkan gigi
yang berlubang dan mulut.
Kondisi ekonomi
3. Perawatan gigi 2. Rutin
yang belum
yang belum memeriksakan gigi
mencukupi
tercoveer seluruh ke dokter gigi atau
dipuskesmas puskesmas setiap 6
bulan sekali
Tidak memeriksakan
gigi secara rutin ke
Puskesmas atau
dokter gigi
Banyak gigi
berlubang belum
ditambal.
1. Kurangnya 1. Penyuluhan
2. Capaian Kurangnya
keinginan kesehatan gigi dan
angka keinginan
mempertahankan mulut
(DMF-T) mempertahankan
giginya 2. Melakukan
Pencapaian giginya
2. Kurangnya pemeriksaan Gigi
: 2,4
informasi tentang 3. Menyikat gigi 2
Target : ≤3
cara waktu dan kali sehari
Banyak
teknik menyikat - Pagi setelah
mengonsumsi
gigi yang baik sarapan
makanan kariogenik
dan benar - Malam sebelum
3. Kebiasaan tidur
Sehingga terjadinya
mengkonsumsi 4. Mengurangi
gigi berlubang/
makanan yang makanan yang
karies
manis dan lengket dapat merusak
4. Kurangnya gigi.
Plak +sukrosa
kesadaran untuk Seperti makanan yang
asam + gigi
memeriksakan manis dan lengket,
demineralisasi
gigi secara karies yaitu: cokelat, es
berkala setiap 6 remineralisasi krim, permen, dll.
bulan sekali 5. Memperbanyak
5. Oral hygiene makan makanan
buruk yang menyehatkan
gigi, seperti
makanan yang
berserat dan
berair, yaitu:
buahan dan
sayuran (buah
jeruk, semangka,
jambu, sayur
bayam, katu, dll).
6. Memeriksakan
gigi secara rutin
ke Puskesmas atau
dokter gigi atau
setiap ada
keluhan.
7. Melakukan
Penambalan gigi
yang masih bisa di
tambal
8. Melakukan
Rujukan
demineralisasi
karies
remineralisasi
Efektifitas Efesiensi
No Upaya Alternatif M I V C Skor Prioritas
Memberikan penyuluhan
3 Promotif tentang Lubang gigi/ karies 4 3 2 2 12 III
dengan media poster
6 Melakukan Rujukan
4 4 2 2 20 I
7 Promotif Demostrasi sikat dan Sikat 4 3 2 1 6 VI
gigi bersama di tk / paud
8 Melakukan Sikat Gigi 4 3 2 2 12 IV
Promotif Massal dengan sasaran anak
TK
Berdasarkan tabel perhitungan diatas maka nilai tertinggi dengan skor 20 adalah
Melakukan Rujukan.
2. Evaluasi
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan meliputi pemeriksaan status lokal gigi
geligi pada RT 02 Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten
Pangkajene dan kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan meliputi, DMF-T , OHI-S,def-t dan
PTI.
Maka didapatkan hasil bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang
bagaimana pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta teknik menyikat gigi yang
baik dan benar.Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya gigi yang berlubang sehingga telah
terinfeksi lebih lanjut menyebabkan gigi tersebut hilang dan meninggalkan sisa akar.
Untuk mencegah terjadinya penyakit lubang gigi dan periodontitis pada masyarakat
yang memiliki gigi yang baik maka di lakukan tindakan promotif yaitu dengan memberikan
pendidikan kesehatan gigi dan mulut agar masyarakat bisa mencegah penyakit gigi lainnya.
2. Solusi
Dari penjabaran hambatan di atas didapatkan solusi sebagai berikut :
1. Bekerja sama dengan ketua RT dan Kader setempat untuk memberi pemahaman
tujuan dilakukan survi dan pemeriksaan gigi dan mulut.
2. Menjalankan komunikasi terapeutik kepada anak supaya tidak takut untuk
diperiksa
3. Membuat rancangan waktu, tempat dan bahan agar pelaksanaan survei dan
pemeriksaan dapat berjalan dengan lancar
4. Mengatur waktu pelaksanaan survei dan pemeriksaan agar tidak bersamaan
dengan jadwal kegiatan lain di RT.
O. Kesimpulan Dan Saran
1. Kesimpulan
Hasil survei yang telah dilakukan dari pemeriksaan mengenai gambaran kesehatan gigi dan
mulut RT 07 Di Dusun Kalimanjung Desa Ambarketawang kecamatan Gamping Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta didapatkan prioritas masalahnya yaitu lubang gigi dan
kebersihan gigi dan mulut. Dimana Rata-rata kebersihan gigi dan mulut 8 KK yang diperksa RT
02 Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan
kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 menunjukkkan adalah angka PTI dengan
persenatase terhadap target sebesar -100%, Prioritas kedua DMF-T dengan persentase terhadap
target sebesar -16,6% , Prioritas ketiga adalah OHIS dengan persentase terhadap target sebesar -
1%, dan prioritas keempat adalah def-t dengan persentase terhadap target sebesar 100%.
sehingga dari data tersebut intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan ke masyarakat
dusun Kalimanjung dengan kategori sasaran yang berbeda.
2. Saran
1. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan perlu dilaksanakan setiap tahun ajaran agar mahasiswa
dapat memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya dari pelajaran secara teori saja, juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat kepada masyarakat.
2. Perlunya sosialisasi yang lebih lagi kepada masyarakat RT 02 Di Desa Macinna Kelurahan
Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan kepulauan Provinsi Sulawesi
Selatan agar masyarakat mau untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
dengan jalan pembinaan kader
3. Data dari hasil survei untuk dapat ditindak lanjuti oleh pihak puskesmas.
Dengan demikian laporan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut masyarakat RT 02
Di Desa Macinna Kelurahan Bontoa Kecematan Minasatene Kabupaten Pangkajene dan kepulauan
Provinsi Sulawesi Selatan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.