Anda di halaman 1dari 8

POHON MASALAH

KRISIS EKOLOGI PADA EKOSISTEM MANGROVE

Ade Apriani (2010241742)

Dampak
Hilangnya Perubahan Meningkatnya
Keanekaragaman Iklim Pencemaran
Biota Laut Pantai.

Turunnya Masalah Sosial


Kemampuan dan Ekonomi
GEJALA Menahan
MASALAH Tiupan Angin,
Gelombang
Air Laut Degradasi
PROYEK

KLHKS
Ekosistem PEMBANGUNAN

AMDAL
PILIHAN DAN
PRIORITAS
PENYEBAB
KEBIJAKAN
MASALAH
DALAM

KLHS
KLHKS
PERENCANAAN
Persamaan DAN PEMROGRAMAN
Tujuan

Nilai-nilai Fitur
Alami

Hambatan
Pola Potensi
Fikir
Isu Isu Ekonomi
AKAR Sosial KONTEKS
PENYEBAB PEMBANGUNAN
PERMASALAHAN Budaya
KRISIS EKOLOGI PADA EKOSISTEM MANGROVE

Ade Apriani
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fkip Unri
E-mail: adeapriani28@gmail.com

ABSTRAK
Hutan mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut (terutama
di pantai yang terlindung, laguna, dan muara sungai) yang komunitas vegetasinya
bertoleransi terhadap kadar garam yang tinggi. dan hutan mangrove merupakan
ekosistem utama pendukung kehidupan di wilayah pesisir yang memiliki fungsi
ekologis yang penting. salah satu fungsi dan kelebihan mangrove adalah kekuatannya
menempel pada pinggir daratan. Hal ini membuat akar mangrove mampu menahan
sedimen dan melindungi daratan yang ada di sekitarnya Walaupun hutan mangrove
memiliki banyak fungsi penting di wilayah pesisir namun sering kali pemanfaatan yang
berlebihan dan tidak berorientasi pada keberlanjutan telah menyebabkan degradasi
terhadap ekosistem hutan mangrove. Penyebab utama degradasi hutan mangrove di
dunia adalah akibat pengaruh antropogenik berupa aktivitas pertanian, perkebunan,
tambak ikan dan udang, pembangunan pemukiman, penebangan kayu (legal logging dan
illegal logging), pencemaran, pertambangan dan tambak garam selain itu juga Dampak
dari kerusakan mangrove juga menyebabkan berkurangnya ikan, kepiting dan biota laut
konsumsi lainnya; tidak optimalnya pertumbuhan rumput laut, intrusi air laut ke
daratan, semakin tingginya banjir rob serta hilangnya sejumlah jasa lingkungan yang
disediakan oleh mangrove.
.
Kata Kunci: Hutan Mangrove, Fungsi, Penyebab Kerusakan
PENDAHULUAN Proyogo, Thamrin & Khairunnisa 325:
Hutan mangrove merupakan 2020). ).
tipe hutan yang tumbuh di daerah Vegetasi ekosistem mangrove
pasang surut (terutama di pantai yang merupakan komunitas vegetasi pantai
terlindung, laguna, dan muara sungai) tropis yang memiliki ciri khas tersendiri
yang komunitas vegetasinya yaitu mampu berkembang dan tumbuh
bertoleransi terhadap kadar garam yang pada daerah pasang surut air laut
tinggi. Ekosistem hutan mangrove dengan substrat berlumpur atau lumpur
adalah suatu sistem yang terdiri atas berpasir. Ekosistem mangrove
organisme (vegetasi, satwa, dan membentuk suatu kesatuan antara
mikroorganisme) yang berinteraksi vegetasi mangrove, hewan, dan
dengan sistem lingkungannya pada organisme lain yang saling berinteraksi
suatu habitat hutan mangrove. antara sesamanya dengan
Ekosistem mangrove dapat dipandang lingkungannya (Prihadi et al., 2018).
sebagai habitat bagi vegetasi mangrove Terbentuknya ekosistem mangrove
dan satwa yang ada di dalamnya. menurut Mazda (2013) dipengaruhi oleh
Ekosistem mangrove sangat kompleks, proses fisik dengan gerakan pasang
karena terdapat banyak faktor yang surut air laut dan oleh variasi struktur
saling mempengaruhi, baik di dalam sedimen. Ekosistem mangrove dapat
maupun di luar pertumbuhan dan memproduksi nutrien yang dapat
perkembangannya (Lose et al., dalam menyuburkan perairan laut, berperan
Proyogo, Thamrin & Khairunnisa 325: dalam rantai karbon, kaya nutrien
2020). organik maupun anorganik, sehingga
Hutan mangrove di dunia dapat menjaga keberlangsunngan hidup
mencapai luas sekitar 16.530.000 ha berbagai macam biota (Sabar, dalam
yang tersebar di Asia 7.441.000 ha, Tongiroh, Ngakan, Zubair & Ambeng
Afrika 3.258.000 ha dan Amerika 21:2020)
5.831.000 ha, sedangkan luas hutan . Kita kehilangan hampir separuh
mangrove Indonesia sekitar 3 juta dari luas mangrove dalam tiga dekade
hektar yang mewakili 23 % terakhir. Ini adalah potret bahwa pesisir
keseluruhan ekosistem mangrove Indonesia sepanjang 95.000 km
dunia. Indonesia memiliki tingkat sangatlah rentan terhadap kerusakan
keanekaragaman mangrove tertinggi di lingkungan. Perkembangan penduduk
dunia, dengan jumlah 202 jenis yang sangat pesat, pembangunan
mangrove yang meliputi 89 jenis pohon, pemukiman dan kesadaran cinta
5 jenis palma, 19 jenis pemanjat, 44 lingkungan yang rendah menjadi
jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 pemicu kerusakan lingkungan.
jenis paku. Sejumlah 202 jenis tersebut, Kerusakan ini makin diperparah dengan
43 jenis (diantaranya 33 jenis pohon dan “keserakahan” manusia yang tidak
beberapa jenis perdu) ditemukan pernah puas. Setiap orang berlomba-
sebagai mangrove sejati (true lomba mengeksploitasi tanpa batas
mangrove), sementara jenis lain tanpa menghiraukan kondisi
ditemukan disekitar mangrove dan lingkungan.
dikenal sebagai jenis mangrove ikutan Dampak dari kerusakan
(asociate asociate) (Noor et al., dalam mangrove dan ekosistem lainnya telah
dirasakan oleh masyarakat pesisir
Indonesia, seperti: berkurangnya ikan, yang sama. Hutan mangrove dikenal
kepiting dan biota laut konsumsi juga dengan istilah tidal forest, coastal
lainnya; tidak optimalnya pertumbuhan woodland, vloedbosschen dan hutan
rumput laut, intrusi air laut ke daratan, payau (Bahasa Indonesia).
semakin tingginya banjir rob serta Mangrove menyenangi daerah
hilangnya sejumlah jasa lingkungan yang terlalu sulit untuk ditumbuhi
yang disediakan oleh mangrove tumbuhan lainnya—panas, asin, selalu
basah, terekspos oleh angin, air pasang,
PEMBAHASAN dan badai. Beberapa spesies mangrove
Sebagian besar orang belum memiliki kesamaan, berupa kemampuan
banyak mengetahui apakah sebenarnya untuk bertahan pada kelebihan kadar
mangrove itu. Masyarakat Indonesia garam dan memiliki struktur akar yang
dan negara Asia Tenggara lainnya yang memungkinkannya tumbuh di lumpur.
berbahasa Melayu sering menyebut Tapi masing-masing spesies juga
hutan mangrove dengan hutan bakau. tumbuh di wilayah yang agak berbeda
Penggunaan istilah hutan bakau untuk dan memiliki kemampuan adaptasi yang
hutan mangrove sebenarnya kurang berbeda pula.
tepat dan rancu, karena bakau hanya Tersediannya bahan makanan
nama lokal dari marga Rhizophora, yang berlimpah menjadikan sebagian
sementara hutan mangrove disusun dan rawa-rawa mangrove menjadi suatu
ditumbuhi oleh banyak marga dan jenis sistem yang paling produktif (dalam hal
tumbuhan lainnya. Oleh karena itu, material dari tumbuhan) di bumi. Rawa
beberapa ahli menyarankan penyebutan yang terbentuk dengan baik
hutan mangrove dengan hutan bakau diperkirakan 50 kali lebih produktif dari
sebaiknya dihindari. Mangrove padang rumput dengan ukuran yang
mempunyai dua arti, pertama sebagai sama dan dan sekitar 8 kali lebih
komunitas, yaitu komunitas atau produktif dari tanah yang diolah.
masyarakat tumbuhan atau hutan yang Kontribusi yang diberikan oleh material
tahan terhadap kadar garam/salinitas tanaman ini kepada iklim merupakan
(pasang surut air laut); dan kedua salah satu alasan pentingnya melindungi
sebagai individu spesies. Supaya tidak hutan mangrove. Salah satu kelebihan
rancu, Macnae kemudian menggunakan mangrove adalah kekuatannya
istilah "mangal" apabila berkaitan menempel pada pinggir daratan. Hal ini
dengan komunitas hutan dan membuat akar mangrove mampu
"mangrove" untuk individu tumbuhan. menahan sedimen dan melindungi
Kata mangrove merupakan kombinasi daratan yang ada di sekitarnya. Jika
antara bahasa Portugis "mangue" dan daerah pantainya dangkal, mangrove
bahasa Inggris "grove". Dalam bahasa bisa tumbuh menjorok ke laut
inggris kata mangrove digunakan baik memperluas daratan dan melindunginya
untuk komunitas tumbuh yang tumbuh dari serangan badai dan erosi. Siklus
di daerah jangkauan pasang surut reproduksi mangrove beradaptasi untuk
maupun untuk individu-individu jenis membantu proses ini.
tumbuhan yang menyusun komunitas Mangrove hidup untuk
tersebut. Beberapa ahli mendefinisikan menghasilkan makanan untuk makhluk
istilah "mangrove" secara berbeda-beda, hidup lainnya. Seringkali ribuan
namun pada dasarnya merujuk pada hal kepiting, misalnya, mencari makan di
antara akar mangrove, memungut daun- kadang petani sengaja membakarnya
daun yang jatuh dan mengambil untuk memacu pertumbuhan rumput
makanan yang jatuh dari pohonnya. sebagai makanan ternak gembalaan, dan
Hal ini menjadikan mangrove sebagai oleh nelayan untuk menghalau ikan ke
salah satu ekosistem yang paling dalam perangkap. Kebakaran juga bisa
produktif di bumi. Tumbuhan mangrove diakibatkan oleh petir. Ada juga
juga memberikan perlindungan dengan kebakaran yang merupakan siklus alami
cara menyaring endapan dan polutan ekosistem lahan basah, tapi jika terjadi
dari daratan ke laut, melindungi karang terlalu sering keadaan seperti ini dapat
dari kerusakan. Sebagai tambahan, menghalangi regenerasi alami hutan
mangrove menyediakan kepada kita hutan mangrove.
makanan dan perlindungan dari Tidak semua kerusakan yang
serangan badai dan angin, menjaga air terjadi akibat kesengajaan. Seperti
tanah sehingga tetap bersih. Di daerah tumpahan minyak di laut yang dapat
yang hutan mangrovenya telah punah, menyebabkan kerusakan serius pada
perikanan pun sudah pasti ikut anjlok. hutan mangrove. Minyak menyelimuti
Namun hal ini umumnya tidak pernah akar mangrove sehingga pohon bisa
disadari oleh siapapun, baik pemerintah mati. Mangrove membutuhkan lebih
maupun masyarakatnya sendiri. dari 20 tahun untuk kembali seperti
Walaupun hutan mangrove semula. Mangrove juga dapat rusak
memiliki banyak fungsi penting di akibat proses alami, termasuk badai,
wilayah pesisir namun sering kali penyakit, dan hama. Badai adalah
pemanfaatan yang berlebihan dan tidak penyebab kerusakan yang paling serius.
berorientasi pada keberlanjutan telah Badai dapat mencabut dan
menyebabkan degradasi terhadap menumbangkan pohon mangrove.
ekosistem hutan mangrove. Penyebab Kebanyakan mangrove dapat bertahan
degradasi hutan mangrove yang paling oleh terjangan badai—tapi akibat
dominan khususnya di Indonesia adalah perubahan iklim global badai juga
akibat kegiatan perikanan, perkebunan, menjadi semakin meningkat. Semakin
pertanian, logging, industri, seringnya badai akan membuat
pemukiman, tambak garam dan mangrove kian sulit untuk bertahan.
pertambangan(Eddy et al., dalam Pemanasan global juga mengakibatkan
Mulyana, Rido, Iskandar & Eddy 2019: naiknya permukaan laut. Jika hutan
2) mangrove dalam kondisi yang baik, ia
Hutan mangrove juga dapat bisa tumbuh dengan cepat untuk
rusak akibat aktifitas yang kelihatannya menyesuaikan keadaan ini dan tetap
tidak berhubungan sama sekali yang menjaga garis pantai.
terjadi di daerah resapan atau aliran air. Ketika hutan mangrove rusak,
Proyek penyaringan air di sumber mata kehidupan yang bergantung padanya
air dan sungai dapat mengurangi jumlah juga akan rusak dan bahkan punah.
air yang sampai ke daerah rawa-rawa. Pengaruhnya bisa bisa berakibat luas,
Lumpur dari penebangan hutan dapat tidak hanya terhadap ekosistem hutan
juga menumpuk di rawa-rawa. Aktifitas mangrove saja. sayangnya manusia
semacam ini dapat membuat kering sering kali tidak menyadari akibat dari
daerah rawa. Lahan basah yang kering kerusakan yang di timbulkannya. Ketika
akan sangat mudah terbakar. Kadang- sampai pada tahap yang sudah
terlambat untuk diperbaiki, barulah lingkungan adalah tanggung jawab
disadari. Ketika daerah rawa hilang, kita semua pihak. Tantangan dalam
akan segera menyadari terjadinya pengelolaan lingkungan adalah
peningkatan banjir, hilangnya spesies mengembangkan gaya hidup/perilaku
hewan, dan polusi di aliran sungai. Air yang selaras dengan alam. Merubah
tanah juga menjadi semakin berkurang. perilaku bukanlah hal mudah dan dapat
Memang benar bahwa semua di dilakukan dalam waktu singkat. Maka
bumi saling berhubungan dan dinamis jalur pendidikan merupakan strategi
secara keseluruhan, pandangan secara yang tepat untuk membangun
luas ini sulit untuk di sampaikan kepada masyarakat yang berperilaku ramah
tingkat individu dan kelompok tertentu. lingkungan. Jalur pendidikan yang
Misalnya bagi petani yang sedang dapat ditempuh mulai dari taman kanak-
membutuhkan lahan untuk perkebunan, kanak hingga perguruan tinggi.
pemerintah kota yang membutuhkan
lahan untuk pengembangan perumahan, KESIMPULAN
atau perusahan pengembang yang Salah satu kelebihan mangrove
sedang membangun hotel yang adalah kekuatannya menempel pada
menyediakan pekerjaan bagi ratusan pinggir daratan. Hal ini membuat akar
orang, kehilangan satu atau dua lahan mangrove mampu menahan sedimen
basah sebagai ganti Ketika hutan dan melindungi daratan yang ada di
mangrove rusak, kehidupan yang sekitarnya. Jika daerah pantainya
bergantung padanya juga akan rusak dangkal, mangrove bisa tumbuh
dan bahkan punah. Pengaruhnya bisa menjorok ke laut memperluas daratan
bisa berakibat luas, tidak hanya dan melindunginya dari serangan badai
terhadap ekosistem hutan mangrove dan erosi. Siklus reproduksi mangrove
saja. beradaptasi untuk membantu proses ini.
Upaya untuk mencegah semakin Walaupun hutan mangrove
terjadinya kerisis Ada 3 hal yang harus memiliki banyak fungsi penting di
dipahami sebelum melakukan upaya wilayah pesisir namun sering kali
perbaikan: Pertama, Menyadari adanya pemanfaatan yang berlebihan dan tidak
masalah. Setiap orang menyadari berorientasi pada keberlanjutan telah
adanya masalah yang terjadi namun menyebabkan degradasi terhadap
bingung harus melakukan apa. Kedua, ekosistem hutan mangrove. Penyebab
mengidentifikasi dan menganalisis akar degradasi hutan mangrove yang
masalah. Dan ketiga, mengembangkan paling dominan khususnya di Indonesia
strategi agar masalah yang ada dapat adalah akibat kegiatan perikanan,
teratasi dan mengantisipasi masalah perkebunan, pertanian, logging,
tidak terjadi kembali. industri, pemukiman, tambak garam dan
Pada dasarnya sudah banyak pertambangan (Eddy et al., dalam
usaha yang dilakukan untuk mengatasi Mulyana, Rido, Iskandar & Eddy 2019:
masalah lingkungan pesisir, namun 2). Dampak dari kerusakan mangrove
umumnya tidak menyelesaikan akar dan ekosistem lainnya telah dirasakan
masalahnya. Seharusnya penyelesaian oleh masyarakat pesisir Indonesia,
masalah harus mengutamakan prinsip seperti: berkurangnya ikan, kepiting dan
keberlanjutan dan menyentuh seluruh biota laut konsumsi lainnya; tidak
lapisan masyarakat. Karena persoalan optimalnya pertumbuhan rumput laut,
intrusi air laut ke daratan, semakin
tingginya banjir rob serta hilangnya
sejumlah jasa lingkungan yang
disediakan oleh mangrove dan lamun.
Jika hal ini terus dibiarkan maka kondisi
lingkungan makin parah. Untuk itu
diperlukan upaya untuk memperbaiki
kondisi ini dengan melibatkan seluruh
lapisan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, A., Rido, R.A., Iskandar, I., &


Eddy, S, 2019. Restorasi Hutan
Mangrove Terdegradasi Berbasis
Masyarakat Lokal. Jurnal
Indobiosains. Vol 1. No. 1 Edisi
Februari 2019

Martin, A., K., Massa, N.Y, & Fadilah,


R. 2017. E-book Kurikulum
Mangrove & Lamun Yang
Menakjubkan.

Tonggiro, A., Ngakan, O. P., Zubair, H,.


& Ambeng. 2020. Hubungan
Vegetasi Mangrove Terhadap
Kelimpahan Makrozoobenthos di
Pantai Pangkajene. Jurnal Ilmu
Alam dan Lingkungan 11 (1),
(2020). 21 – 28

Proyogo, H., Thamrin, E., &


Khairunnisa, C. 2020.
Keanekaragaman Jenis Vegetasi
Mangrove Di Desa Dusun Besar
Kecamatan Pulau Maya Kabupaten
Kayong Utara. Jurnal Hutan Lestari
(2020) Vol. 8 (2) : 325 – 329

Anda mungkin juga menyukai