Anda di halaman 1dari 189

KURIKULUM

MIS RAUDHATUL MUSHALLIN


BUKIT BESTARI

TAHUN PELAJARAN 2021 – 2022

ALAMAT : Jl. Sultan Machmud Gg. 45 Tanjung Unggat


KOTA TANJUNGPINANG
Telp/Fax : 0771-311043
Email : misrm_019bb@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
MADRASAH IBTIDAYAH SWASTA (MIS)
RAUDHATUL MUSHALLIN
BUKIT BESTARI

Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum MIS Raudhatul Mushallin Bukit


Bestari dan telah kami analisis dan divalidasi oleh tim pengembang kurikulum MIS
Raudhatul Mushallin Bukit Bestari dan pengawas, maka Kurikulum MIS Raudhatul
Mushallin Bukit Bestari Tahun Pelajaran 2021/2022 sudah dapat digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pendidikan di MIS Raudhatul Mushallin Bukit Tahun Pelajaran 2021/2022.

Ditetapkan di : Tanjungpinang
Pada Tanggal : 12 Juli 2021

Disetujui Disahkan
Ketua Komite Sekolah Plt. Kepala Sekolah

Drs. ULIL AMRI KASMIATI, S.Pd.I


Penata Muda Tk. I
NIP. 19760513 200003 2 002

Disahkan Oleh :
Plt. Kepala Kantor Kementerian agama
Kota Tanjungpinang

H. ZAHID. S.Ag
NIP. 19690710 200604 1 013

i
INSTRUMEN VALIDASI/ VERIFIK ASI DOKUMEN I PPK

Nama Sekolah : MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari


Alamat : Jl. Sultan Machmud Gg. 45 (Tanjung Unggat)
Kabupaten / Kota : Tanjungpinang
Nama Plt Kepala Sekolah : Kasmiati, S.Pd.I
Tanggal Validasi/Verifikasi : 10 Juli 2021
Petugas Validasi/Verifikasi : Dra. Ida Rozalina

1. Dra. Ida Rozalina (Pengawas Pembina)


2. Kasmiati, S.Pd.I (Plt. Kepala Sekolah)
3. Tri Wihastuti, S.Pd.I (Bidang Kurikulum)
4. Tiara Fransiska Irawan, S.Pd ( Guru )
5. Raja Eka Mei Winda, S.Pd ( Guru )

DOKUMEN I
Penilaian
NO Komponen KTSP / Indikator Nilai
Y T
COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah √
2. Judul: KurikulumSD/SMP/SMA*) √
3. Tahun pelajaran √
4. Alamat sekolah √
LEMBAR PENGESAHAN √
1. Rumusan kalimat pengesahan √
2. Tandatangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah √
3. Tandatangan ketua komite sekolah dan stempel/cap

KomiteSekolah
4. Tempat untuk tandatangan kepala/ pejabat dinas pendidikan

kota Tanjungpinang
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
I PENDAHULUAN
A Rasional
1. Latar belakang memuat:
- Kondisi nyata (ambilnilai rapor mutu tahun berjalan 8 NSP) √
- Kondisi ideal (Kondisi yang diharapkanberdasar rapor mutu

nilai 7)
- Potensi dan karakteristik satuan pendidikan √
2. Mencantumkan dasarhukum yang relevan

ii
Penilaian
NO Komponen KTSP / Indikator Nilai
Y T
- Undang-undang No 20 thn2003 √
- PP No 57 thn 2021 tentang SNP √
- Permendiknas No 20, 21, 22 dan 23 thn2016 √
- Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan

Pendidikan Karakter
- Peraturan Daerah yang relevan
a. Perda Kota Tanjungpinang No. 9 Tahun 2010 tentang Sistem √
Penyelenggaraan Pendidikan
a. Perwako No 54 Tahun 2015 tentang Penetapan Jam Belajar √
bagi Peserta didik
b. SK Walikota No 337 Tahun 2020 Tentang Penetapan √
Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu
c. Perwako No. 44 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan √
Penegakan Hukum protokol kesehatan
B Visi Satuan Pendidikan
1. Ringkas dan mudah dipahami serta mengandung nilai-nilai

PPK
2. Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk √
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3. Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana √
tercantum pada Permendikbud Nomor20 Tahun2016 dan
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter
4. Berorientasi pada potensi, perkembangan kebutuhan dan √
kepentingan pesertadidik, budayasekolah
5.Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan √
Internasional
6.Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, √
seni, budipekerti dan ahlak mulia.
7. Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan √
prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan
8.Mendorongsemangatdankomitmenseluruhwargasatuanpendi √
dikanuntukmeningkatkankualitasproses danhasilpendidikan
9. Mengarahkanlangkah-langkahstrategisyang

konsistendenganpenjabaranmisisatuanpendidikan.
C Misi SatuanPendidikan
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang √
terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas,
mencakup:
1. Seluruh indikator visi √
2. Sebagiandariindikatorvisi √
3. Seluruhindikatorvisisertamengandungnilaiutama PPK √

iii
Penilaian
NO Komponen KTSP / Indikator Nilai
Y T
4. Sebagianindikatorvisisertamengandungnilaiutama PPK √

D TujuanSatuanPendidikan
Menjabarkanpencapaianmisidalambentukpernyataan √
yang terukurdandapatdicapaisesuaidenganskalaprioritas,
mencakup:
1. Seluruh indikator misi serta mengandung nilai utama PPK √
2. Sebagian dari indikator misi serta mengandung nilai utama √
PPK
3. Seluruh indikator misi serta mengandung nilai utama PPK √
4. Sebagian indikator misi serta mengandung nilai utama PPK √
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT
II
SATUAN PENDIDIKAN
Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat:
1. Daftar mata pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan √
standar isi
2. Pengaturan alokasi waktu per matapelajaran disesuaikan √
dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah
dengan total waktu 38 Jam perminggu.
3. Pengaturan alokasi waktu per matapelajaran disesuaikan √
dengan kebutuhan pesertadidik dan sekolah dengan
memanfaatkan tambahan
Program MuatanLokal, mencantumkan:
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang

dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan √
karakteristik sekolah.
3. Daftar SK dan KD Muatan Lokal yang dikembangkan oleh

sekolah
4. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program

muatan lokal
5. SK dan KD muatan lokal mengacu pada nilai utama PPK
KegiatanPengembanganDiri, mencantumkan:
1. Uraiantentangjenisdanstrategipelaksanaanprogram
layanankonselingdanataulayananakademik/belajar, √
sosialdanpengembangankarierpesertadidik
2. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik √
mengacu pada nilai utama PPK.
Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan:
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4

(empat) jam pelajaran per minggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per √
jam tatapmuka, jumlah jam pelajaranper minggu, jumlah
iv
Penilaian
NO Komponen KTSP / Indikator Nilai
Y T
minggu efektif pertahunpelajaran, jumlah jam pelajaran per
tahun.
3. Uraian tentang pemanfaatan(60%:SMA, 50% SMP, 40% SD)
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran

tertentu, untuk penugasan terstruktur(PT) dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur (KMTT).
Uraiantentangpelaksanaanprogram percepatanbagisiswayang
memilikipotensikecerdasandanbakatistimewa(bilaada).
KetuntasanBelajar, mencantumkan:
1. Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk semua

matapelajaran pada setiap tingkatan kelas.
2. Uraian tentang mekanisme dan prosedur penentuanKKM √
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan

KKM untuk mencapai KKM ideal (100%)
4. Kriteria ketuntasan juga memperhatikan nilai-nilai
budi pekerti.
KenaikanKelas mencantumkan:
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah √
2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa
(penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir
semester yang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam √
Standar Penilaian Pendidikan yang berlaku dan
Permendikbud No 20 Tahun 2018 tentang PPK
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan √
Hasil belajar peserta didik
4. Uraian tentang pelaksanaan program remedial danPengayaan √
Kelulusan, mencantumkan:
1. Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan yang berlaku √
2. Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional dan ujianSekolah √
3. Target kelulusanyang akan dicapai oleh sekolah √
4. Uraian tentang program-program sekolah dalam √
meningkatkan kualitas lulusan.
PendidikanKecakapanHidupdanPendidikanBerbasisKeungg
ulanLokaldanGlobal, mencantumkan:
1. Uraiantentangpenerapanpendidikankecakapanhidup. √
2. Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis √
keunggulan local
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam menuju pendidikan √
berwawasan global.
III KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:
1. Pengaturantentangpermulaantahunpelajaran. √
2. Jumlahmingguefektifbelajarsatutahunpelajaran √
3. Jadwalwaktulibur(jedatengahsemester, antarsemester, √
liburakhirtahunpelajaran, liburkeagamaan,
hariliburnasionaldanhariliburkhusus)

v
Penilaian
NO Komponen KTSP / Indikator Nilai
Y T
LAMPIRAN
1. Silabusseluruhmatapelajarantiapjenjang
2. Silabussemuamatapelajaranmuatanlokal
3. RPP semuamatapelajarantiapjenjang

RekomendasiPetugasValidasi/VerifikasiuntukDokumenI :
Kurikulum MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari Tahun Pelajaran 2021-2022. Sudah
dilakukan validasi dan verifikasi oleh Pengawas Pembina dan Tim Pengembang
Kurikulum Sekolah, sudah dapat dipergunakan sebagai pedoman kegiatan operasional
dari MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari Tahun Pelajaran 2021-2022.

Tanjungpinang, 10 Juli 2021


Pengawas Sekolah,

Dra. Ida Rozalina


NIP. 19690218 199603 2 003

vi
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMPIT AS-SAKINAH TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NO NAMA / NIP JABATAN TANDA TANGAN

Dra. Ida Rozalina


1 Pengawas Pembina 1
NIP.19690218 199603 2 003
Kasmiati, S.Pd.I
2 Plt. Kepala Sekolah 2
NIP. 19760513 200003 2 002
Tri Wihastuti, S.Pd.I
3 Bidang Kurikulum 3
NIP. 19730222 200501 2 003
Tiara Fransiska Irawan, S.Pd
4 NIP. - Guru/Wali Kelas 4

Raja Eka Mei Winda, S.Pd


5 NIP. - Guru/ Wali Kelas 5

Mengetahui,
Plt. Kepala MIS Raudhatul Mushallin
Bukit Bestari

KASMIATI, S.Pd.I
NIP. 19760513 200003 2 002

vii
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
kehendak-Nya jua, kami masih diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan
pendidikan anak negeri. Rasa terima kasih yang mendalam tak lupa kami sampaikan kepada
Bapak/Ibu Guru, yang telah memberi kepercayaan kepada kami sebagai penulis,
dengan menggunakan buku-buku hasil karya kami. Sebagai ungkapan terima kasih tersebut,
kami mencoba memberikan nilai lebih terhadap buku-buku kami. Salah satunya berupa
Model Kurikulum 2013.
Model Kurikulum 2013 ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu dan pedoman
yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Sesuai judulnya, Model
Kurikulum 2013 ini hanya merupakan alternatif bagi Bapak/Ibu Guru sekalian. Harapan
kami, Model Kurikulum 2013 yang kami susun ini dapat menjadi pedoman bagi Bapak/Ibu
Guru dalam menyusun Kurikulum 2013 yang sesuai dengan kondisi sekolah dan potensi
daerah masing-masing.
Akhirnya, kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan l Kurikulum
2013ini. Mudah-mudahan, apa yang kami persembahkan ini dapat bermanfaat bagi Bapak/
Ibu Guru dalam memajukan pendidikan anak-anak bangsa.

Tanjungpinang, 12 Juli 2021


Tim Penyusun Kurikulum 2013

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................i
INSTRUMAN VALIDASI ......................................................................................ii
TIM PENYUSUN KURIKULUM..........................................................................vii
KATA PENGANTAR..............................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Rasional....................................................................................................1
B. Visi dan Misi............................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................6
BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM.........................................
A. Struktur Kurikulum..................................................................................8
B. Muatan Kurikulum...................................................................................12
1. Mata Pelajaran....................................................................................12
2. Pengembangan Diri............................................................................17
3. Beban Belajar.....................................................................................20
4. Penilaian.............................................................................................22
5. Ketuntasan Belajar.............................................................................22
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan .........................................................28
7. Pendidikan Kecakapan Hidup ...........................................................28
8. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global ............................29
9. Penguatan Pendidikan Karakter.........................................................29
10. Pendidikan Anti Korupsi....................................................................47
BAB III KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI ..........................
A. KompetensiInti........................................................................................58
B. KompetensiDasar....................................................................................61
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN...................................................................199
BAB V PENUTUP ..................................................................................................204

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional
a. Latar Belakang

Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum yang


dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk
menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam
berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan
sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.

Pasal 35 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengatur bahwa “(2) Standar


nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di
dalam penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standar nasional yanga telah disepakati.”

Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara.

1
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut
diperlukan suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik
dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang
ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Untuk memenuhi amanat undang-undang serta peraturan pemerintah seperti
tersebut di atas dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya,
serta tujuan pendidikan sekolah khususnya, maka MIS Raudhatul Mushallin Bukit
Bestari memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum MIS Raudhatul
Mushallin Bukit Bestari pada setiap pergantian tahun pelajaran. Melalui kurikulum
ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku
kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Perencanaan kurikulum ini mengacu pada kondisi ideal dan kondisi nyata yang
terjadi dilapangan. Kondisi di MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari sendiri masih
banyak yang perlu ditingkatkan, hal ini tertuang dalam Rapor Mutu Sekolah yang
diperoleh pada tahun 2020, seperti pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Kondisi Nyata Sekolah


Kota Prov.
Nasional
NO Standar Nasional Pendidikan Tanjungpinang Kepulauan
2020
2020 Riau 2020
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,84 5,81 5,83
2 Standar Isi 5,42 5,44 5,57
3 Standar Proses 5,57 5,23 5,25
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,39 6,15 6,17
Standar Pendidik dan Tenaga
5 5,82 6,02 5,9
Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
6 4,32 4,61 4,45
Pendidikan
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,98 5,65 5,71
8 Standar Pembiayaan 5,56 5,43 5,51

Berdasarkan hasil Rapor Mutu Sekolah tersebut, sekolah perlu melakukan


perbaikan-perbaikan untuk mencapai kondisi ideal yang diinginkan MIS Raudhatul

2
Mushallin Bukit Bestari kedepannya sesuai dengan tujuan dari sekolah yang ingin
dicapai. Kondisi ideal yang diharapkan oleh sekolah adalah mendapat nilai
maksimal dalam Rapor Mutu dalam SNP dari setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Kondisi Ideal Sekolah
Kota Prov.
Nasional
NO Standar Nasional Pendidikan Tanjungpinang Kepulauan
2020
2020 Riau 2020
1 Standar Kompetensi Lulusan 7 7 7
2 Standar Isi 7 7 7
3 Standar Proses 7 7 7
4 Standar Penilaian Pendidikan 7 7 7
Standar Pendidik dan Tenaga
5 7 7 7
Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
6 7 7 7
Pendidikan
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 7 7 7
8 Standar Pembiayaan 7 7 7

PPengembangan Kurikulum MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari perlu


menyesuaikan dengan keadaan atau situasi pada saat ini yaitu Pandemi Covid-19
yang mengharuskan pendidik mengajar dengan Pembelajaran jarak jauh secara
daring dan tatap muka dengan waktu yang terbatas. Pendidik dapat menggunakan
berbagai macam metode dalam pembelajaran jarak jauh secara daring sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Landasan / Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum 2013


a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

3
Sistem Pendidikan Nasional
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
c) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
d) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
e) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
f) Peraturan MenteriPendidikanDan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 Tentang StandarPenilaian Pendidikan
g) Peraturan MenteriPendidikanDan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Budi Pekerti
h) Peraturan MenteriPendidikanDan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37
tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
i) Keputusann Walikota Tanjungpinang SK Penetapan Kurikulum Muatan Lokal
Budaya Melayu Nomor 337 tahun 2020
j) Peraturan MenteriPendidikanDan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2018 Tentang Kurikulum 2013
k) Peraturan WalikotaNomor 54 tahun 2015 Tentang Pembelakuan Jam Belajar
Malam
l) Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 9 Tahun 2010 tentang Sistem
Penyelenggaraan Pendidikan
m) Peraturan Walikota Nomor 44 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan

B. VISI dan MISI


a. Visi dan Misi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
VISI
"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden
untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
bergotong royong, dan berkebinekaan global"
4
MISI
1. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan
berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa
dan sastra.
3. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.

b. Visi dan Misi Provinsi Kepualauan Riau


VISI
“Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera,
Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim”

MISI
1. Mengembangkan Perikehidupan Masyarakat yang Agamis, Demokratis,
Berkeadilan, Tertib, Rukun dan Aman di Bawah Payung Budaya Melayu.
2. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Melalui Pengembangan Infrastruktur
Berkualitas dan Merata Serta Meningkatkan Keterhubungan Antar
Kabupaten/Kota.
3. Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Ketrampilan dan Profesionalisme
Sumber Daya Manusia Sehingga Memiliki Daya Saing Tinggi.
4. Meningkatkan Derajat Kesehatan, Kesetaraan Gender, Penanganan
Kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
5. Meneruskan Pengembangan Ekonomi Berbasis Maritim, Pariwisata,
Pertanian Untuk Mendukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah Serta Meningkatkan Ketahanan
Pangan
6. Meningkatkan Iklim Ekonomi Kondusif Bagi Kegiatan Penanaman Modal
(investasi) dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
7. Meneruskan Pengembangan Ekonomi Berbasis Industri dan Perdagangan
Dengan Memanfaatkan Bahan Baku Lokal.
8. Meningkatkan Daya Dukung, Kualitas dan Kelestarian Lingkungan Hidup.
9. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel,
Aparatur Birokrasi yang Profesional, Disiplin Dengan Etos Kerja Tinggi
Serta Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang  Berkualitas.

c. Visi dan Misi dari Pemerintah Kota Tanjungpinang


VISI
“Tanjungpinang sebagai kota yang maju, berbudaya dan sejahtera dalam
harmoni, kebinekaan masyarakat madani mewujudkan kota Tanjungpinang”

5
MISI
1. “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang agamis, berbudaya,
berwawasan kebangsaan, dan berdaya saing global.
2. Meningkatkan pengembangan pariwisata dan pengembangan ekonomi
kreatif”

d. Visi dan Misi dari Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, yaitu:


VISI
“Memajukan Pendidikan Untuk Tanjungpinang Yang Sejahtera”

MISI
“Peningkatan Mutu Dan Relevansi Pendidikan, Peningkatan Pelayan
Pendidikan”

e. Visi dan Misi MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari

VISI
”Beriman, Bertaqwa dan Berakhlak Mulia, Berprestasi dan Cinta Lingkungan
Menuju Kota Tanjungpinang Sebagai Kota Pendidikan yang Berakar Pada
Budaya Melayu dan Karakter Bangsa”

MISI

1. Mengembangkan pendidikan agama melalui kegiatan pembelajaran dan


pengembangan diri.

2. Mengembangkan nilai religius di dalam maupun di luar kelas dan sekolah.

3. Melaksanakan pembelajaran Aktif,Inovatif,Kreatif,dan menyenangkan didalam dan di


luar kelas.

4. Melalui KKG mengefektifkan dan mengefesienkan tenaga pendidik.

5. Mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.

6. Mengembangkan sikap peduli lingkungan dan peduli social.

7. Melaksanakan gotong royong untuk menciptakan lingkungan sekolah Bersih, Sehat,


Rindang dan Indah.

8. Meningkatkan disiplin dan mentaati peraturan yang berlaku di sekolah.

6
9. Membudayakan gemar membaca dan kunjungan ke perpustakaan sekolah dan luar
sekolah.

C. Tujuan

Searah dengan visi dan misi lembaga sekolah dasar, maka tujuan pengelolaan
pendidikan di MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari Kota Tanjungpinang Provinsi
Kepulauan Riau, adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan peserta didik untuk meraih prestasi akademik dan non akademik pada
event- event berjenjang yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta.
2. Menjadikan peserta didik yang aktif, inovatif, kreatif , menyenangkan, terampil
dan mandiri untuk meningkatkan prestasi sekolah.
3. Mengoptimalkan layanan pendidikan melalui pembelajaran PAIKEM dengan
memperhatikan kebutuhan perkembangan peserta didik.
4. Dinding kelas sekolah diciptakan dengan warna yang indah dan mengandung
unsur pembelajaran dan menciptakan suasana yang ramah dan kondusif.
5. Menghasilkan siswa yang berbudi pekerti, beriman dan berakhlak mulia melalui
pembinaan ketaqwaan dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan budaya sekolah yang mencerminkan nilai – nilai budaya dan
karakter bangsa.
7. Melaksanakan program pengembangan diri melalui kegiatan ekskul serta
pembiasaan yang dilandasi nilai budaya dan karakter bangsa.
8. Menjalin hubungan kemitraan dengan orang tua, stakeholder dan masyarakat
dalam mengembangkan program sekolah.

7
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem
semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran
mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam
menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik
yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam
struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan
berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban
belajar.
Tabel 2.1 Sturktur Kurikulum Normal
Alokasi Waktu Belajar
Mata
Perminggu
No. Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
1. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 2 2
2. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
3. Fikih 2 2 2 2 2 2
4. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 5 5 6 4 4 4
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2

8
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
3 Muatan Lokal - - - - - -
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 34 36 40 42 42 42
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk
kurikulum MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari organisasi Kompetensi Dasar
kurikulum dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran
yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas I, II, dan III ke dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini
maka struktur Kurikulum MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestarimenjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
Prinsip pengintegrasian IPA dan IPS di kelas I, II, dan III di atas dapat diterapkan
dalam pengintegrasian muatan lokal. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan seni, budaya dan keterampilan, serta bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan
dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Selain melalui penyederhanaan jumlah mata pelajaran, penyederhanaan dilakukan
juga terhadap Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran. Penyederhanaan dilakukan
dengan menghilangkan Kompetensi Dasar yang tumpang tindih dalam satu mata
pelajaran dan antarmata pelajaran, serta Kompetensi Dasar yang dianggap tidak sesuai
dengan usia perkembangan psikologis peserta didik.
Di kelas IV, V, dan VI nama mata pelajaran IPA dan IPS tercantum dan memiliki
Kompetensi Dasar masing–masing. Untuk proses pembelajaran Kompetensi Dasar IPA
dan IPS, sebagaimana Kompetensi Dasar mata pelajaran lain, diintegrasikan ke dalam

9
berbagai tema. Oleh karena itu, proses pembelajaran semua Kompetensi Dasar dari
semua mata pelajaran terintegrasi dalam berbagai tema.
Mata pelajaran Budaya Daerah Melayu di kelas IV mempelajari ilmu
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan budaya melayu, kebiasaan positif
masyarakat melayu dan mengaplakasikanya dalam kehidupan sehari-hari, dan
keterampilan membuat, melakukan dan mengembangkan potensi budaya melayu yang
banyak terdapat disekitarnya dan bernilai ekonomis. Pelajaran ini disejalankan dengan
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP).
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Satuan pendidikan
dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada
satuan pendidikan tersebut.

Tabel 2.2 Sturktur Kurikulum Masa Pandemi Covid-19


Alokasi Waktu Belajar
Mata
Perminggu
No. Pelajaran
I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
1. Al-Qur’an Hadits 2 2 2 2 2 2
2. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
3. Fikih 2 2 2 2 2 2
4. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
Pendidikan Pancasila dan
2 4 4 5 3 3 3
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 7 8 5 5 5
4 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
4 Matematika 4 5 5 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

10
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 3 3 3 3 3 3
Kesehatan
3 Muatan Lokal - - - - - -
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 29 31 35 37 37 37

Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang mewabah pada awal tahun 2020
mengakibatkan Peserta didik melaksankan kegiatan belajar dari rumah melalui sarana dalam
jaring daring. Namun tidak semua perserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan
untuk mengakses pembelajaran melalui internet , yang perlu kita ingat bahwa sesungguhnya
dalam keadaan seperti ini, yang menjadi penting adalah pemberian pendidikan yang
bermakna.
Dengan demikian perlu langkah- langkah yang cepat untuk menyusun strategi belajar dari
rumah yang akan dilaksanakan oleh guru dan perserta didik.
1. Melakukan sosialisasi kepada siswa mengenai media belajar online.
2. Melakukan pengendalian dan pengawasan atas PBM dirumah melalui WA Grup sekolah
maupun WA Grup paguyuban orang tua siswa.
3. Melaporkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) kepada pengawasan binaan.
Hal yang dilakukan oleh guru :
1. Melakukan sosialisasi kepada siswa mengenai media belajar online
2. Melakukan pengendalian dan pengawasan atas PBM dirumah melalui WA Grup sekolah
maupun WA Grup paguyuban orang tua siswa.
3. Menyiapkan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa.
4. Guru menentukan media ajar sesuai dengan kondisi siswa pada saat BDR
5. Guru wajib memberikan penjelasan atas pertanyaan siswa
6. Materi ajar siswa disesuaikan jumlah banyaknya soal yang diberikan.
7. Guru memberikan penilaian dari hasil kegiatan BDR.
8. Melaporkan dalam bentuk jurnal kepada kepala sekolah
Orang tua peserta didik dapat :
1. Memastikan siswa melaksanakan kegiatan Belajar Dari rumah (BDR).
2. Melakukan koordinasi dengan wali kelas/guru

11
3. Membantu peserta didik melakukan pola hidup bersih (PHBS) dirumah.

Hal yang dilakukan Peserta didik dapat :


1. Mempelajari materi /bahan pelajaran yang di beri guru selama belajar dari rumah
Secara daring.
2. Siswa dapat melakukan diskusi dibantu oleh guru dan orang tua.
Dengan demikian kegiatan pembelajaran untuk peserta didik dapat diartikan terjadi
peralihan dari kelas konvensional sebelum era Covid-19 menjadi pembelajaran daring, hal ini
menantang para pendidik keluar dari kotak sempit pendidikan formal menjelajahi dunia maya
dan nyata begitu juga peran orang tua untuk dapat membantu anaknya dalam kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakn dari rumah.Seluruh kegiatan ini terus di evaluasi sajauh apa
dapat dijalankan di MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari Tanjungpinang.
Pandemi covid-19 memberikan pengalaman pertama bagi guru,siswa dan orang tua
untuk mempersatukan pembelajaran jarak jauh atau daring,dalam proses ini peserta didik dari
keluarga bawah cendrung mengalami kendala, tidak semua memiliki Android guru juga
masih lemah menggunakan IT untuk itu perlu pengendalian dan pendampingan melalui
pemberian motivasi, inovasi dalam pelaksanaan BDR/PJJ kepada guru dan siswa. Walaupun
banyak sekolah yang menerapkan belajar dirumah bukan berarti gurunya hanya memberikan
pekerjaan, tugas saja kepada muridnya tapi juga ikut serta berinteraksi dan berkomunikasi
membantu muridnya dalam mengerjakan tugas. Namun selama belajar dari rumah juga tidak
berjalan dengan mulus tetap ada kendalanya,pembelajaran daring yang di berikan oleh guru,
ternyata mereka lebih memberikan penilaian pengetahuan, sehingga penilaian sikap dan
keterampilan terabaikan oleh sebab itu saya berpikir kedepannya perlu di adakan revisi,
inovasi kurikulum pada masa pandemi Covid-19 ini, agar penilaian dapat terukur dan
pembelajaran tahap demi tahap dapat terselesaikan, melalui pembelajaran yang kreatif dan
terjangkau tidak akan mengurangi inti dari pendidikan.Sejauh ini pemerintah telah berusaha
keras untuk mempersiapkan skenario pembelajaran dirumah melalui TVRI.
Secara sederhana kepekaan sosial dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk beraksi secara cepat dan tepat terhadap objek atau situasi sosial tertentu. Untuk itu Ide
cerdas guru dapat mendesain proses belajar mengajar dengan tidak membosankan peserta
didik dan juga bukan hal yang sulit bagi peserta didik untuk mengubah dari dunia nyata ke
dunia maya dengan gadgetnya.Seperti whatsapp grup digunakan guru untuk berbagi materi
lewat video atau soal yang sesuai materi ajarnya,sehingga siswa tidak tertinggal materi
pelajaran dan guru bisa membahas soal dan memberikan penilaian. Guru pada umumnya
12
telah memahami karakter peserta didiknya, sehingga ini menjadi tarik ulur guru untuk
mendesain proses pembelajaran melalui daring atau pembelajaran jarak jauh dapat mencapai
kemampuan yang optimal.

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari meliputi
sejumlah mata pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada
satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan
lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum
dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai
dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan
kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata
pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran
dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satua
pendidikan.
a. Pendidikan Agama Islam
Tujuan :
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia
yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif,

13
jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas
sekolah.

b. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.

c. Bahasa Indonesia
Tujuan :
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.

14
d. Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

e. lmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga
dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

15
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

f. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

g. Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat
lokal, regional, maupun global.

h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.

16
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang
bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna,
pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

i. Budaya Daerah Melayu


Tujuan :
 Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di
daerahnya
 Melestarikan dan mengembangan keunggulan dan kearifan daerah yang
berguna bagi diri dan lingkungannya dalam menunjang pembangunan
nasional
 Mengenal dan lebih akrab dengan lingkungan alam, social, dan budaya
daerahnya
 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan tentang lingkungan yang
berguna bagi diri dan masyarakatnya
 Memiliki sikap dan perilaku yg selaras dengan nilai dan aturan yg berlaku,
serta mampu mengembangkan nilai luhur budaya daerah
 Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuanmengenai
daerahnya yang berguna bagi dirinya dan lingkungan masyarakat pada
umumnya.

 Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/ aturan-aturan


yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-
nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan
nasional.
 Menyadari lingkungan dan masalah-masalah yang ada di masyarakat serta
dapat membantu mencari pemecahannya.

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik

17
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber
Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid, transparan
dan akuntable)
 Pelaporan:Umum dalam format raport Rinci dalam buku laporan
pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri atas:
a. Pramuka

18
b. Kesenian
c. Olah Raga
d. Unit Kesehatan Sekolah
e. Kepemimpinan
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa
dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di
sekolah.Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di
MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari adalah sebagai berikut:
 Sholat berjamaah
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pengajian setiap hari dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
 Membaca buku di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan kecil di
kelas masing-masing
 Melaksanakan senam bersama setiap hari sabtu
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat
kelas maupun tingkat sekolah.
 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
 Pekan Kreatifitas dan olahraga
 Peringatan Hari Besar Nasional
 Karyawisata, darmawisata, study tour
 Pekan Olahraga antar kelas
 Bina Olimpiade (O2SN)
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
19
 Membiasakan antri
 Membiasakan membantu teman yang kena musibah
 Berdiskusi dengan baik dan benar
 Operasi Semut
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain
kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme
a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri
Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di MIS
Raudhatul Mushallin Bukit Bestari adalah keterampilan dalam kehidupan
sehari-hari yang disesuaikan dengan kemampuan potensi sumber daya sekolah
seperti :
a. Program Permainan out bond
b. Program Mengambar

3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar secara normal di MIS Raudhatul
Mushallin Bukit Bestari kelas I, II, dan III masing-masing 34, 36, 40, untuk kelas IV
42 jam dikarenakan tambahan Mata Pelajaran Budaya Melayu Daerah,dan untuk
kelas V, dan VI masing-masing 42 jam setiap minggu. Dengan adanya tambahan
20
jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang
dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan
untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran
yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang
sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan
hasil belajar.

Tabel 2.3 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan


MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari
Satu jam
Jumlah jam Minggu Efektif
pembelajaran
pembelajaran per tahun Waktu pembelajaran per tahun
Kelas tatap
Per Minggu ajaran
muka/menit
1292 jam pembelajaran
1 35 34 38
(45220menit)

1368 jam pembelajaran (47880


2 35 36 38
menit)

1520 jam pembelajaran (53200


3 35 40 38
menit)

1596 jam pembelajaran (55860


4 35 42 38
menit)

1596 jam pembelajaran (55860


5 35 42 38
menit)

1596 jam pembelajaran (55860


6 35 42 38
menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur


maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap
muka 60 %. Perhitungan pemberian tugas 4 x 35 menit = 140 menit maka 40%
penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 56
menit per minggu.

21
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua
jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.
Beban belajar kegiatan selama pandemic Covid-19 yang dilaksanakan dari
tahun ajaran 2020/2021 bulan September 2020 sampai dengan tahun ajaran
2021/2022 mengalami perubahan yang tertera pada tabel 2.4 berikut ini.

Tabel 2.4 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan selama Pandemi
Covid-19 MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari
Satu jam Minggu
Jumlah jam
pembelajaran Efektif Waktu pembelajaran
Kelas pembelajaran
tatap per tahun per tahun
Per Minggu
muka/menit ajaran
1102 jam pembelajaran
1 20 29 38
(22040 menit)
1178 jam pembelajaran
2 20 31 38
(23560 menit)
1330 jam pembelajaran
3 20 35 38
(26600 menit)
1406 jam pembelajaran
4 25 37 38
(35150 menit)
1406 jam pembelajaran
5 25 37 38
(35150 menit)
1406 jam pembelajaran
6 25 37 38
(35150 menit)

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur


maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPS dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap
muka 60 %. Perhitungan pemberian tugas 4 x 20 menit = 80 menit maka 40%
penugasan yaitu 40% x 80 menit = 32 menit jadi untuk pemberian tugas hanya 32
menit per minggu.

22
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujiannasional,
dan ujian sekolah/madrasah,
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%.
Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah
harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan
selalu mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM
MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.5 Standar Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

Standar Ketuntasan Belajar minimal KK


No. Mata Pelajaran ( KBM ) Tiap-tiap Kelas M
1 2 3 4 5 6
1 Pendidikan Agama Islam
Al-Quran Hadits 70 70 70 70 70 70
Akidah Akhlah 70 70 70 70 70 70 70
Fikih 65 65 65 65 65 65
Sejarah Kebudayaan Islam 65 65 65 65 65 65
2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 70 70 70 78 75
3 Bahasa Indonesia 70 70 70 70 77 70
4 Bahasa Arab 63 63 63 63 63 63
5 Matematika 70 70 70 70 70 70

23
6 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
7 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70

8 Seni Budaya Dan Keterampilan 70 75 75 70 77 75

9 Pendidikan Jasmani, Olahraga,


70 75 70 75 70 70
dan Kesehatan
10 Budaya Daerah Melayu - - - 70 - -

Tabel 2.6 Kriteria Ketuntasan Belajar

Kriteria Ketuntasan Belajar (Kelas)


No Komponen Pengembangan Diri
I II III IV V VI
1. Ekstrakurikuler
-       Pramuka C C C C C C
-       Olahraga C C C C C C
-       Seni suara C C C C C C
-       Seni tari C C C C C C
-       Seni lukis C C C C C C
-       Kompang/ keagamaan C C C C C C
2. PPK
-       Relegiusitas MT MT MT MT MT MT
-       Nasionalisme MT MT MT MT MT MT
-       Kemandirian MT MT MT MT MT MT
-       Gotongroyong MT MT MT MT MT MT
-       Integritas MT MT MT MT MT MT
-       Peduli sosial MT MT MT MT MT MT
-       Kreatif MT MT MT MT MT MT
-       Gemar membaca MT MT MT MT MT MT
-       Menghargai prestasi MT MT MT MT MT MT

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya


guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam
pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT :Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT :Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tandaperilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

24
MK :Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
Upaya sekolah dalam meningkatkan pencapaian KKM ini menggunakan
prinsip mastery learning (ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta
didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum
mencapai KKM , guru kelas/ mata pelajaran melaksanakan kegiatan remedial
berbentuk pengulangan materi yang belum dikuasai oleh siswa dan kegiatan
pengayaan dilaksanakan oleh guru berbentuk pemberian tugas-tugas individual atau
berbentuk klasikal untuk siswa yang telah mencapai KKM lebih cepat dari siswa
lainnya.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar untuk mencapai kriteria ideal sekolah dasar sekaligus menyesuaikan dengan
Standar Nasional yang berkaitan dengan penilaian yang berskala ideal sesuai
tuntutan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan
Adapun upaya sekolah dalam meningkatkan pencapaian Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM adalah sebagai berikut :
1. Program Remedial(Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM
dalam setiap kompetensi dasar atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedialpenilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f. Nilai remedial dapat melampaui KKM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

Tabel 2.7 Rentang Predikat KKM Satuan Pendidikan


KKM Satuan Panjang RENTANG PREDIKAT

25
A B C D (Perlu
Pendidikan *) Interval
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup) Bimbingan)

70 30/3=10 90≥A≤100 80≥B≤89 70≥C≤79 D ˂ 70


Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan MIS Raudhatul
Mushallin Bukit Bestari Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah 70.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk
penilaian pengetahuan terdiri dari penilaian harian, penilaian tengah semester,
penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan.
Penilaian harian tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD
muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan penilaian harian dilakukan untuk KD satu
muatan pelajaran atau gabungan KD-KD beberapa muatan pelajaran sesuai
kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu membuat kisi-kisi
soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai KD satu muatan pelajaran, soal-
soal dibuat per muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk
beberapa muatan pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai
salah satu bahan untuk pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari
penilaian harian (NPH) merupakan nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan
angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari
jumlah tema dalam satu semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS
berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk perbaikan pembelajaran selama setengah
semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan
KD yang dirakit secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS
(NPTS) merupakan nilai tengah semester dan penulisannya menggunakan angka pada
rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun (PAT) dilaksanakan
setelah menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian
akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis

26
yang berfungsi untuk mengukur pencapaian hasil pembelajaran selama satu semester
serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun
berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan karakteristik KD. Nilai dari penilaian
akhir semester ditulis NPAS dan nilai dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT.
Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan angka pada rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD Pengetahuan adalah sebagai berikut :
(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD yang ada NPTS
4
atau (2 x NPH) + NPAS untuk KD yang tidak ada NPTS
3
Untuk penilaian KD Keterampilan menggunakan teknik praktik, produk, dan
proyek. Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian
proses yang dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: menyanyi,
praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik,
dan membaca.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam
menghasilkan produk-produk, teknologi, dan seni.
Penilaian proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik dalam dalam
menghasilkan suatu karya mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai laporan hasil.
Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai optimum. Sedangkan
nilai akhir diperoleh dari rerata ketiga penilaian tersebut.
Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk memperoleh
informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil analisis digunakan
untuk mengidentifikasi peserta didik yang sudah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) KD mata/muatan pelajaran. Bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan remedial, sedangkan bagi peserta
didik yang telah mencapai KKM KD, pendidik dapat memberikan pengayaan.
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran. Program remedial
dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang
optimal.

27
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai
dengan sifat, jenis, dan latar belakang permasalahan pembelajaran yang dialami
peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti program remedial dilakukan penilaian
kembali untuk mengetahui ketercapaian KD.
Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara Pemberian
bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang mengalami
kesulitan yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Pemberian bimbingan secara kelompok bila terdapat beberapa peserta didik
mengalami kesulitan yang sama. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan
media yang berbeda bila semua peserta didik mengalami kesulitan.
Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara
khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok.
Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan
khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual maupun
kelompok.
Langkah-langkah program remedial sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil analisis terhadap
Penilaian Harian (PH) dan Penilaian Tengah Semester (PTS). Permasalahan
pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik, materi ajar, dan strategi belajar.
b. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran
c. Melaksanakan program remedial.
d. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial sebagai nilai
akhir capaian KD muatan pelajaran.
Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di MIS Raudhatul Mushallin
Bukit Bestari adalah Menggunakan nilai rerata dari nilai perolehan awal dan nilai tes
setelah remedial.
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari sebagai berikut :
a. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Standar Kompetensi Dasar dan
indikator.

28
b. Kehadiran siswa minimal 75%
c. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.

2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1), siswa dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan dasar setelah :
a. Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada Indikator semua mata pelajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
c. Persentasi kehadiran minimal 75%
d. Lulus Ujian Sekolah
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Kurikulum untuk MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari, memasukkan
pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau nonformal.
8. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan
lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik.
b. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

29
d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

9. Penguatan Pendidikan Karakter


Sebagaimana diketahui, wadah untuk pendidikan karakter adalah keluarga,
sekolah media masa, dan masyarakat (lingkungan sosial). Khusus sekolah, apa yang
dapat dilakukan sekolah (guru, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya) untuk
pengembangan karakter tersebut? Kita menyadari bahwa pengembangan karakter
memerlukan waktu yang lama. Karena itu, pengembangan karakter harus dilakukan
sedini mungkin. Sekolah sebagai pusat pembudayaaan berbagai perilaku baik yang
ingin kita lihat di masyarakat nanti menjadi wadah yang sangat strategis.
Revolusi Mental dalam pendidikan mendorong seluruh pemangku kepentingan
untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara
bertindak, dalam mengelola sekolah.Untuk itu, Gerakan PPK menempatkan nilai
karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan
memberadabkan para pelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling
berkaitan membentuk jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas
Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter bangsa yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Religiusitas
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang
Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun
dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga
dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan
sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius
ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan. Subnilai
religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan
kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan
kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan
kehendak, mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih.

30
b. Nasionalisme
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat
yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa,
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga
kekayaan budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air,
menjaga lingkungan,taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku,dan agama.
c. Kemanandirian
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting,
daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang
hayat.
d. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat
kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan/ pertolongan pada orang-orang
yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif,
komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong,
solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
e. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan
kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara,
aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan
yang berdasarkan kebenaran.

31
Subnilai integritas antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia,
komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, dan
menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan
berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang
berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi. Dari nilai utama
manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu mengembangkan
nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
secara utuh dalam bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-
masing dan dalam bentuk kehidupan antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat,
maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat dan bangsa nilai-nilai religius
dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama nasionalisme,
kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula jika nilai utama
nasionalis dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh
bersama nilai-nilai lainnya.

A. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter


1. PPK Berbasis Kelas
a. Mengintegrasikan Dalam Kurikulum
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa pendidik
mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK ke dalam proses pembelajaran dalam
setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai utama
karakter dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menguatkan pengetahuan,
menanamkan kesadaran, dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK. Pendidik
dapat memanfaatkan secara optimal materi yang sudah tersedia di dalam
kurikulum secara kontekstual dengan penguatan nilai-nilai utama PPK
b. PPK Melalui Manajemen Kelas
Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah momen pendidikan yang
menempatkan para guru sebagai individu yang berwenang dan memiliki
otonomi dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan, membangun kultur
pembelajaran, mengevaluasi dan mengajak seluruh komunitas kelas membuat
komitmen bersama agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
32
berhasil. Pendidik memiliki kewenangan dalam mempersiapkan (sebelum
masuk kelas), mengajar, dan setelah pengajaran, dengan mempersiapkan
skenario pembelajaran yang berfokus padanilai-nilai utama karakter.
Manajemen kelas yang baik akan membantu peserta didik belajar dengan lebih
baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.
c. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran
Penguatan Pendidikan Karakter terintegrasi dalam kurikulum dilakukan
melalui pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode pembelajaran
yang tepat. Guru harus pandai memilih agar metode pembelajaran yang
digunakan secara tidak langsung menanamkan pembentukan karakter peserta
didik. Melalui metode tersebut diharapkan siswa memiliki keterampilan yang
dibutuhkan pada abad XXI, seperti kecakapan berpikir kritis (critical
thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan berkomunikasi
(communication skill), dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative
learning).
d. PPK Melalui Gerakan Literasi
Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan
mengakses, memahami, mengolah, dan memanfaatkan informasi secara kritis
dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menulis, menyimak,dan berbicara
untuk menumbuhkembangkan karakter seseorang menjadi tangguh, kuat, dan
baik Setiap guru dapat mengajak peserta didik membaca, menulis,menyimak,
dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan tepat tentang suatu tema atau
topik yang ada di berbagai sumber, baik buku, surat kabar, media sosial,
maupun media-media lain.
e. PPK Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling
Penguatan Pendidikan Karakter bisa dilakukan secara terintegrasi
melalui pendampingan siswa dalam melalui bimbingan dan konseling.
Peranan guru BK tidak terfokus hanya membantu peserta didik yang
bermasalah, melainkan membantu semua peserta didik dalam pengembangan
ragam potensi, meliputi pengembangan aspek belajar/akademik, karier,
pribadi, dan sosial.
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
33
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pengembangan kegiatan konseling meliputi:
1) Kehidupan Pribadi
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan
potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan
karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
2) Kemampuan Sosial
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas
3) Kemampuan Belajar
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
4) Perencanaan Karir
Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karir.
2. PPK Berbasis Budaya Sekolah
Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan sebuah kegiatan
untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK
mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku
pendidikan di sekolah. Pengembangan PPK berbasis budaya sekolah termasuk di
dalamnya keseluruhan tata kelola sekolah, desain Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), serta pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah. Penguatan
Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan
pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang menjadi
prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan
kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan lingkungan sekolah yang
kondusif.
Satuan pendidikan dapat memilih nilai utama karakter yang akan menjadi ciri
khas sekolah. Sekolan menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan bentuk

34
perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi. Dengan menentukan indikator,
satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilainilai pendukung yang lain melalui fokus
pengalaman komunitas sekolah terhadap implementasi nilai tersebut. Dari nilai
utama dan nilai-nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan
pendidikan, sekolah bisa membuat taglineyang menjadi motosatuan pendidikan
tersebut sehingga menunjukkan keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah.
Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”,“Sekolah Cinta”, “Sekolah Budaya”,
dan lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars
sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.
Dalam PPK berbasis Budaya sekolah, Indikator sekolah dan kelas adalah
penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan
kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik
berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam
indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku
tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang
kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum
ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.

B. Indikator Awal MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari


 BERSIH DAN NYAMAN
- Tersedianya toilet yang selalu bersih, tersedia air, dan fasilitasnya
- Bak sampah tersedia di tempat-tempat yang semestinya
- Tanaman di halaman terpelihara dan menimbulkan rasa sejuk
- Membiasakan hidup bersih di sekolah

 DISIPLIN
- Tenaga pendidikan dan peserta didik datang tepat waktu dan pembelajaran
berlangsung dengan baik
- Aturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah harus dilaksanakan dengan
baik.
35
 SOPAN
- Guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik saling memberi salam jika
bertemu
- Berpakaian rapi dan sopan
Setiap Satuan Pendidikan diminta untuk menlaksanakan pendidikan karakter
untuk itu MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari bersama warga sekolah,
menetapkan nilai-nilai karakter yang diprioritaskan untuk dikembangkan pada tahun
pelajaran 2021/2022, yaitu: Religius, Jujur, Disiplin, Peduli Sosial, Menghargai
Prestasi, Gemar Membaca, dan Peduli Lingkungan.

 RELIGIUS
Nilai yang di kembangkan antara lain :
- Sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran membaca do’a
- Membaca Asmaul Husna
- Mengucapkan salam, sapa, senyum, sopan dan santun
- Sholat Dzuhur berjama’ah
 JUJUR
Nilai yang di kembangkan antara lain :
- Pendidik, tenaga kependidikan serta peserta didik selalu berbicara jujur dalam
segala tindakan dan perbuatan
- Menunjukkan / melakukan perbuatan yang menunjukkan sikap jujur
- Larangan menyontek pekerjaan teman
- Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan atau ujian.
- Transporan dalam laporan keuangan
- Menyediakan : - Pohon kejujuran
- Pohon tidak jujur
- Kantin kejujuran
- Tempat penitipan barang hilang

 DISIPLIN
Nilai yang di kembangkan
- Tenaga kependidikan dan peserta didik datang dan pulang sekolah tepat waktu
- Pembelajaran berlangsung dengan baik

36
- Aturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah harus dilaksanakan dengan
baik
- Pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik berpakaian sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan.

 PEDULI SOSIAL
- Tenaga pendidikan dan peserta didik ikut memberikan sumbangan kepada
teman, guru dan orang tua warga sekolah yang ditimpa musibah.
- Mengunjungi guru, orang tua dan teman yang sakit.
- Memberikan bantuan kepada keluarga yang tidak mampu dan panti asuhan.

 MENGHARGAI PRESTASI
- Memberikan penghargaan bagi guru dan murid yang berprestasi.
- Memberikan bintang prestasi akademik disetiap kelas.
- Mengumumkan hasil kejuaraan yang diraih siswa dan guru disetiap
kesempatan kepada seluruh warga sekolah.
- Memberikan dukungan dan semangat kepada seluruh siswa untuk meraih
prestasi.

 GEMAR MEMBACA
Nilai yang dikembangkan :
- Meningkatkan kunjungan pustaka dengan mengatur jadwal kunjungan per
kelas
- Menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
manfaat bagi peserta didik
- Menyediakan media cetak, menambah buku-buku fiksi dan non fiksi,
memperbaharui buku-buku akademik yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dan menambah buku referensi untuk guru
- Menyediakan mading untuk pengetahuan dan informasi kepada peserta didik
di luar kelas.

 PEDULI LINGKUNGAN
Nilai yang di kembangkan antara lain :
- Menjaga tanaman agar tetap tumbuh
- Menyiran tanaman setiap pagi

37
- Setiap kelas memiliki tanaman
- Membersihkan kelas
- Menata kelas
- Membersihkan WC
- Membersihkan halaman sekolah
- Menata taman sekolah
- Penataan lingkungan hijau, rindang, berbunga dan nyaman

Tabel 2.8 Nilai-Nilai Karakter Bangsa Yang Dikembangkan Dan Merupakan Ikon MIS
Raudhatul Mushallin Bukit Bestari untuk Tahun Pelajaran 2021/2022
INDIKATOR NILAI CARA
NILAI DESKRIPSI
KARAKTER MENGINTEGRASIKAN
Religius Sikap dan perilaku  Berdoa bersama  Berdo’a sebelum dan
yang patuh dalam  Saling Bantu Membantu sesudah pelajaran dimulai
melaksanakan ajaran  Tidak membedakan dan berakhir dengan
agama yang Agama dipimpin oleh ketua kelas,
dianutnya, toleran  Shalat Dzuhur a. Anak dibiasakan untuk
terhadap pelaksanaan berjamaah. mengucapkan terima
ibadah agama lain,  Memberi/menjawab kasih, maaf, permisi dan
serta hidup rukun salam pada teman dan tolong,
dengan pemeluk guru. b. Mengetuk pintu sebelum
agama lain  Kegiatan Pengajian masuk ke dalam ruangan
Mentari Pagi/kamis & orang lain,
jumat Pagi. c. Meminta ijin jika
menggunakan barang
orang lain,
 Melakukan shalat zuhur
berjamaah sesuai dengan
jadwal yang sudah
ditentukan,
 Anak diminta mengucapkan
salam sebelum dan sesudah
kegiatan, jika bertemu
dengan guru, bicara dan
bertindak dengan sopan
santun,
 Hafalan Juz Amma, Surat
pilihan, Do’a Harian, Surat
Yaasin, Bacaan Shalat dan
Pembinaan Da’i Cilik, dll.
Jujur Perilaku yang  Menyediakan fasilitas  Menyediakan fasilitas
didasarkan pada tempat temuan barang tempat temuan barang
upaya hilang, hilang,
menjadikan dirinya  Menyediakan tempat  Tempat pengumuman

38
sebagai orang yang pengumuman barang barang temuan atau hilang.
selalu dapat dipercaya temuan atau hilang,  Tranparansi laporan
dalam perkataan,  Menyediakan kotak keuangan dan penilaian
tindakan dan saran dan pengaduan, kelas secara berkala.
pekerjaan  Tranparansi laporan  Belanja dikantin dengan
keuangan dan penilaian jujur.
kelas secara berkala,  Larangan menyontek.
 Menyediakan kantin  Percaya diri
kejujuran.
 Tidak meyontek pada
saat ulangan, dan
larangan membawa
fasilitas komunikasi pada
saat ulangan,
 Berbicara yang
sebenarnya, mengakui
kesalahan,
Tanggung Sikap dan perilaku  Membuat laporan setiap  Pelaksanaan tugas piket
Jawab seseorang untuk kegiatan yang dilakukan secara teratur.
melaksanakan tugas dalam bentuk lisan  Peran serta aktif dalam
dan kewajibannya, maupun tulisan. kegiatan sekolah.
yang seharusnya dia  Melakukan tugas tanpa  Mengajukan usul
lakukan, terhadap diri disuruh. pemecahan masalah.
sendiri, masyarakat,  Menunjukan prakarsa
lingkungan (alam, untuk mengatasi
sosial, budaya), masalah. Dalam lingkup
negara dan Tuhan terdekat.
Yang Maha Esa  Menghindarkan
kecurangan dalam
pelaksanaan tugas
Disiplin Tindakan yang  Memiliki catatan  Membuat catatan kehadiran
menunjukkan perilaku kehadiran. pendidik dan peserta didik
tertib dan patuh pada  Mematuhi tata tertib  Jam 06.55 semua peserta
berbagai ketentuan sekolah. didik harus sudah berada di
dan peraturan.  Datang dan pulang sekolah dan pulang sesuai
sekolah tepat waktu. dengan jadwal yang telah
 Berpakaian seragam ditetapkan. Bagi peserta
sesuai peraturan yang didik yang melanggar
telah disepakati. diberikan sangsi berupa
 Berbaris sebelum masuk membersihkan lingkungan
kelas. sekolah.
 Mengumpulkan tugas  Jam 06.30 guru piket harus
tepat waktu. sudah berada di sekolah
 Menegakkanaturan untuk melaksanakan tugas
denganmemberikan piketnya, pulang sesuai
sanksisecara adil bagi jadwal yang ditentukan
pelanggar (Senin – Kamis jam 13.00,
tatatertibsekolah. Jum’at jam dan Sabtu jam

39
 Memberikan 11.00)
penghargaan kepada  Bila berhalangan hadir ke
warga sekolah yang sekolah, maka harus ada
disiplin. surat pemberitahuan ke
sekolah.
 Kerapian dan kebersihan
pakaian, di cek setiap hari
(oleh guru yang ditunjuk),
diawali dari jam pertama .
Peserta didik yang tidak
berpakaian rapi diminta
merapikannya dan
diberitahu cara berpakaian
rapi. (Kriteria rapi : baju
dimasukkan, atribut
lengkap, menggunakan kaos
kaki dan sepatu yang
ditentukan). Aturan
berpakaian peserta didik,
hari Senin, Selasa =
Seragam Putih Merah dan
Rompi, Rabu = Seragam
Batik, Kamis = Seragam
Pramuka, Jum’at =
Seragam Baju Kurung,
Sabtu = Seragam Olah
raga. Aturan pakaian
Pendidik dan Tendik, hari
Senin, Selasa = Seragam
PDH, Rabu = PDH Putih/
minggu pertama PGRI,
Kamis = Batik
(menyesuaikan), Jum’at =
Baju Kurung, Sabtu = Olah
raga. Setiap tanggal 17
berpakaian seragam
KORPRI.
 Kerapian rambut, dicek
setiap hari (oleh seluruh
guru), panjang ukuran
rambut tidak boleh kena
telinga dan kerah baju.
Apabila menemukan
peserta didik yang
rambutnya tidak sesuai
dengan aturan yang
ditetapkan, maka diminta
untuk menggunting
rambutnya dan dikasih
tenggang waktu tiga hari,

40
sekiranya masih
membandel maka akan
dipotong oleh guru /petugas
yang ditunjuk oleh sekolah,
 Membiasakan mengerjakan
tugas tepat waktu.
 Membiasakan mematuhi
aturan sekolah.
Kerja Keras Perilaku yang  Menciptakan suasana  Mengikuti lomba-lomba
menunjukkan upaya kompetisi yang sehat yang diadakan di sekolah
sungguh-sungguuh  Menciptakan kondisi dan maupun di luar sekolah
dalam mengatasi etos kerja, pantang  Mengerjakan tugas dengan
berbagai hambatan menyerah dan daya teliti dan rapi
belajar, tugas dan tahan belajar  Mencari informasi dari
menyelesaiakn tugas  Memilih pajangan slogan sumber seperti
dengan sebaik- atau motto tentang giat perpustakaan, media cetak,
baiknya bekerja dan belajar radio, dan televisi
 Rajin mendengarkan,
melihat, dan membaca
berita
 Mengerjakan tugas tepat
waktu
Kreatif Perilaku yang mau  Membuat karya  Mengumpulkan barang-
memanfaatkan kerajinan dari bahan barang bekas yang masih
barang-barang bekas bekas yang memiliki dapat diolah dari sampah
menjadi barang yang sekolah dan dari lingkungan
nilai jual
bernilai jual  Mencari contoh-contoh
 Membuat karya barang daur ulang dari
kerajinan berdasarkan media cetak dan internet
daya kreativitas.  Memajangkan hasil karya di
 Melaksanakan PBM kelas dan pameran
kreatif

Sikap Dan tindakan  Memberikan  Memberikan penghargaan


Menghargai
yang mendorong penghargaan atas hasil atas hasil karya peserta
Prestasi
dirinya untuk prestasi kepada warga didik.
menghasilkan sesuatu sekolah.  Memajang tanda-tanda
yang berguna bagi  Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
masyarakat, dan penghargaan prestasi.  Menciptakan suasana
mengakui, serta pembelajaran untuk
menghormati memotivasi peserta didik
keberhasilkan orang. berprestasi.
Gemar Sikap dan perilaku  Meningkatkan  Rajin membaca di
Membaca yang senantiasa kunjungan pustaka perpustakaan
menyediakan waktu dengan mengatur jadwal  Mencari informasi di pusat
untuk membaca kunjungan per kelas sumber belajar seperti
berbagai bacaan yang  Menyediakan waktu perpustakaan sekolah dan
bermanfaat bagi diri baca berbagai bacaan daerah
sendiri memberikan manfaat  Rajin membaca koran

41
bagi peserta didik  Mempunyai tekad “tiada
 Menyediakan media hari tanpa membaca”
cetak, menambah buku-
buku fiksi dan non fiksi,
memperbaharui buku-
buku akademik yang
sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan
menambah buku
referensi untuk guru
 Menyediakan mading
untuk pengetahuan dan
informasi kepada peserta
didik di luar kelas
Peduli Sikap dan tindakan  Pembiasaan memelihara  Memelihara lingkungan
Lingkungan yang selalu berupaya kebersihan dan kelas dan halaman sekolah
mencegah kerusakan kelestarian lingkungan  Tersedia tempat
pada lingkungan alam sekolah pembuangan sampah di
di sekitarnya dan  Tersedia tempat dalam kelas dan di luar
mengembangkan pembuangan sampah dan kelas
upaya-upaya untuk tempat cuci tangan.  Pembiasaan hemat energi.
memperbaiki  Menyediakan kamar  Memasang sticker perintah
kerusakan alam yang mandi dan air bersih. “Jagalah Kebersihan“
sudah terjadi  Pembiasaan hemat “Buanglah Sampah Pada
energi. Tempatnya“ mematikan
 Membangun saluran lampu dan menutupkran air
pembuangan air limbah pada setiap ruangan apabila
dengan baik. selesai digunakan.
 Melakukan pembiasaan
memisahkan jenis
sampah organik dan
anorganik
 Penugasan pembuatan
kompos dari sampah
organik.
 Menyediakan peralatan
kebersihan

Tabel 2.9 Nilai-Nilai Yang Dikembangkan Dalam Pendidikan Karakter, Pendidikan


Kewirausahaan, dan Pendidikan Ekonomi Kreatif.
PARAMETER
NILAI PENDIDIKAN NILAI PENDIDIKAN
NO. PENDIDIKAN EKONOMI
KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
KREATIF
Memiliki rasa ingin tahu yang
1. Religius Mandiri
tinggi
2. Jujur Kreatif Memiliki motivasi berprestasi
3. Toleransi Berani mengambil Memiliki intuisi

42
Resiko
Berorientasi pada
4. Disiplin Berpikir divergen
Tindakan
5. Kerja keras Kepemimpinan Berpikir kritis
6. Kreatif Kerja Keras Mencoba hal-hal baru
Berani menanggung resiko
7. Mandiri Jujur
atas kegagalan
Kemampuan menentukan cara
8. Demokratis Disiplin
dan pilihan yang tepat
9. Rasa ingin tahu Inovatif Produktif
Selalu tidak puas terhadap
10. Semangat Kebangsaan Tanggung-jawab
yang dihasilkan
Mengkombinasi berbagai hal
11. Cinta tanah air Kerja sama dan bentuk menjadi sesuai
yang baru
Memodifikasi dari sesuatu
12. Menghargai prestasi Pantang menyerah(ulet)
yang ada
Mencipta suatu ide atau karya
13. Bersahabat/Komunikatif Komitmen
yang baru sama sekali
14. Cinta Damai Realistis Dapat menerima perbedaan
Setiap masalah dicari akar
15. Gemar membaca Rasa ingin tahu permasalahannya dan tidak
menimbulkan masalah baru
Bekerja dengan benar dan
16. Peduli Lingkungan Komunikatif
tenang dalam keadaan tertekan
Motivasi kuat untuk
17. Peduli Sosial
Sukses
18. Tanggung Jawab

Tabel 2.10 Uraian Indikator pencapaian Nilai Budaya sekolah danKarakter Bangsa yang
akan dikembangkan disekolah
PARAMETER
NO NILAI PENDIDIKAN NILAI PENDIDIKAN PENDIDIKAN
. KARAKTER KEWIRAUSAHAAN EKONOMI
KREATIF
1. Relegius Mandiri Memiliki rasa
Perilaku yang didasarkan pada Sikap dan prilaku yang tidak ingin tahu yang
upaya menjadikan dirinya mudah tergantung pada tinggi
sebagai orang yang selalu dapat orang lain dalam
dipercaya dalam perkataan, menyelesaikan tugas-tugas.
tindakan, dan pekerjaan.
2. Jujur Kreatif
Perilaku yang didasarkan pada Perilaku yang didasarkan Memiliki motivasi
upaya menjadikan dirinya pada upaya menjadikan berprestasi
sebagai orang yang selalu dapat dirinya sebagai orang yang
dipercaya dalam perkataan, dapat dipercaya dalam

43
tindakan, dan pekerjaan. perkataan dan tindakan.
3. Toleransi Berani mengambil Resiko Memiliki intuisi
Sikap dan tindakan yang Kemampuan seseorang
menghargai perbedaan agama, untuk menyukai pekerjaan
suku, etnis,pendapat, sikap, dan yang menantang, berani dan
tindakan orang lain yang mampu mengambil risiko
berbeda dari dirinya. kerja
4. Disiplin Berorientasi pada Berpikir divergen
Tindakan yang menunjukkan tindakan
perilaku tertib dan patuh pada Tindakan yang
berbagai ketentuan dan menunjukkan perilaku tertib
peraturan. dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras Kepemimpinan Berpikir kritis
Perilaku yang menunjukkan Sikap dan perilaku
upaya sungguh-sungguh dalam seseorang yang selalu
mengatasi berbagai hambatan terbuka terhadap saran dan
belajar dan tugas, serta kritik, mudah bergaul,
menyelesaikan tugas dengan bekerjasama, dan
sebaik-baiknya. mengarahkan orang lain.

6. Kreatif Kerja Keras Mencoba hal-hal


Berpikir dan melakukan Perilaku yang menunjukkan baru
sesuatu untuk menghasilkan upaya sungguh-sungguh
cara atau hasil baru darisesuatu dalam menyelesaikan tugas
yang telah dimiliki. dan mengatasi berbagai
habatan
7. Mandiri Jujur Berani
Sikap dan perilaku yang tidak Sikap dan perilaku menanggung
mudah tergantung pada orang seseorang yang mau dan resiko atas
lain dalam menyelesaikan mampu melaksanakan kegagalan
tugas-tugas. tugas dan kewajibannya
8. Demokratis Disiplin Kemampuan
Cara berfikir, bersikap, dan Perilaku yang didasarkan menentukan cara
bertindak yang menilai sama pada upaya menjadikan dan pilihan yang
hak dan kewajiban dirinya dan dirinya mampu menjalin tepat
orang lain. hubungan dengan orang lain
dalam melaksanakan
tindakan, dan pekerjaan.
9. Rasa ingin tahu Inovatif Produktif
Sikap dan tindakan yang selalu Kemampuan untuk
berupaya untuk mengetahui menerapkan kreativitas
lebih mendalam dan meluas dalam rangka memecahkan
dari sesuatu yang dipelajarinya, persoalan-persoalan dan
dilihat, dan didengar. peluang untuk memperkaya
kehidupan
10. Semangat Kebangsaan Tanggung-jawab Selalu tidak puas
Cara berpikir, bertindak, dan Sikap dan perilaku terhadap yang
berwawasan yang seseorang yang mau dan dihasilkan

44
menempatkan kepentingan mampu melaksanakan
bangsa dan negara di atas tugas dan kewajibannya
kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta tanah air Kerja sama Mengkombinasi
Cara berfikir, bersikap,dan Perilaku yang didasarkan berbagai hal dan
berbuat yang menunjukkan pada upaya menjadikan bentuk menjadi
kesetiaan, kepedulian, dan dirinya mampu menjalin sesuai yang baru
penghargaan yang tinggi hubungan dengan orang lain
terhadap bahasa, lingkungan dalam melaksanakan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, tindakan, dan pekerjaan.
dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi Pantang menyerah (ulet) Memodifikasi dari
Sikap dan tindakan yang Sikap dan perilaku sesuatu yang ada
mendorong dirinya untuk seseorang yang tidak mudah
menghasilkan sesuatu yang menyerah untuk mencapai
berguna bagi masyarakat, dan suatu tujuan dengan
mengakui, serta menghormati berbagai alternative
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif Komitmen Mencipta suatu ide
Tindakan yang memperlihatkan Kesepakatan mengenai atau karya yang
rasa senang berbicara, bergaul, sesuatu hal yang dibuat oleh baru sama sekali
dan bekerjasama dengan orang seseorang, baik terhadap
lain. dirinya sendiri maupun
orang lain.
14. Cinta Damai Realistis Dapat menerima
Sikap, perkataan, dan tindakan Kemampuan menggunakan perbedaan
yang menyebabkan orang lain fakta/realita sebagai
merasa senang dan aman landasan berpikir yang
ataskehadiran dirinya. rasionil dalam setiap
pengambilan keputusan
maupun tindakan/
perbuatannya.
15. Gemar membaca Rasa ingin tahu Setiap masalah
Kebiasaan menyediakan waktu Sikap dan tindakan yang dicari akar
untuk membaca berbagai selalu berupaya untuk permasalahannya
bacaan yang memberikan mengetahui secara dan tidak
kebajikan bagi dirinya. mendalam dan luas dari apa menimbulkan
yang yang dipelajari, dilihat, masalah baru
dan didengar
16. Peduli Lingkungan Komunikatif Bekerja dengan
Sikap dan tindakan yang selalu Tindakan yang benar dan tenang
berupaya mencegah kerusakan memperlihatkan rasa senang dalam keadaan
pada lingkungan alam di berbicara, bergaul, dan tertekan
sekitarnya, dan bekerjasama dengan orang
mengembangkan upaya-upaya lain
untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial Menghargai prestasi
Sikap dan tindakan yang selalu Sikap dan tindakan yang

45
ingin memberi bantuan pada mendorong dirinya untuk
orang lain dan masyarakat yang menghasilkan sesuatu yang
membutuhkan. berguna bagi masyarakat,
dan mengakui dan
menghormati keberhasilan
orang lain
18. Tanggung Jawab Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang Mengambil inisiatif untuk
untuk melaksanakan tugas dan bertindak, dan bukan
kewajibannya, yang seharusnya menunggu,
dia lakukan, terhadap diri sebelum sebuah kejadian
sendiri, masyarakat, lingkungan yang tidak dikehendaki
(alam, sosial dan budaya), terjadi
negara dan Tuhan Yang Maha
Esa.
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa,
kewirausahaan, pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan anti korupsi tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam
Kurikulum 2013, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator
untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala
sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter
bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan
kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang
dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat
progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang
kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru
memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan
proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di
kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang
biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya

46
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke
Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah
sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan
melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk
menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu
pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru
ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal
record (catatan yang dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan
dengan nilai yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru
dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan
kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda
awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya
tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum
konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten.

10. Pendidikan Anti Korupsi


Nilai Pendidikan Anti Korupsi yang diproritaskan dan dikembangkan pada
Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah :
 JUJUR
Nilai yang dikembangkan :
- Jujur dalam perkataan

47
- Berbicara apa adanya sesuai dengan apa yang dikatakan
- Jujur dalam perbuatan
- Bertindak hati-hati
- Mau bertanya jika tidak mengerti tentang pelajaran
- Menjawab pertanyaan dengan kemampuan sendiri
- Mengakui terus terang setiap kesalahan yang dilakukan
 DISIPLIN
Nilai yang dikembangkan :
- Terbiasa mematuhi peraturan
- Terbiasa menyelesaikan tugas tepat waktu
- Terbiasa datang ke sekolah lebih awal
- Terbiasa pulang dari sekolah ke rumah tepat waktu
- Dapat memperioritaskan pekerjaan
- Terbiasa antri dalam berbagai hal
- Berusaha selalu berbuat yang terbaik
 SEDERHANA
Nilai yang dikembangkan :
- Berpakaian tidak mencolok sesuai norma
- Tidak memakai perhiasan yang berlebihan
- Tidak memamerkan kelebihan yang dimiliki
- Tidak berlebihan dalam penampilan
- Bersahaja dalam berteman
- Menjaga sifat rendah hati
 PEDULI
Nilai yang dikembangkan :
- Memiliki rasa kasih sayang sesama warga sekolah
- Mengembalikan barang teman yang dipinjam dengan kondisi seperti semula
- Mengembalikan buku perpustakaan yang dipinjam dengan kondisi seperti
semula
- Tidak mencoret-coret dinding sekolah
- Menjaga barang milik umum
- Memiliki perasaaan tenggang rasa sesama warga sekolah

48
Tabel 2.11 Nilai Pendidikan Anti Korupsi Yang Dikembangkan dan Merupakan Ikon
MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari Tahun Pelajaran 2021/2022
INDIKATOR NILAI CARA
NILAI DESKRIPSI
PAK MENGINTEGRASIKAN
Jujur Sikap perilaku  Jujur dalam  Berbicara tidak berbohong
selalu brkata perkataan  Mengatakan apa yang
benar, bertindak  Berbicara apa sebenarnya diketahui
benar, dan adanya sesuai  Tidak melakukan perbuatan
bersikap terbuka dengan apa yang yang merugikan orang lain
diketahui  Berhati-hati dalam melakukan
 Jujur dalam pekerjaan
perbuatan  Tidak malu bertanya
 Bertindak hati-hati  Menjawab pertanyaan sesuai
 Mau bertanya jika dengan kemampuan
tidak mengerti  Mengakui kesalahan yang sudah
tentang pelajaran diperbuat
 Menjawab
pertanyaan dengan
kemampuan
sendiri
 Mengakui terus
terang setiap
kesalahan yang
dilakukan
Disiplin Sikap dan  Memiliki sikap  Guru dan siswa membuat
perilaku yang komitmen terhadap kesepakatan tentang aturan kelas
selalu komitmen aturan yang dan sanksi bagi yang
dan taat untuk berlaku melanggarnya
mengikuti aturan-  Mentaati aturan  Siswa mencatat sendiri
aturan, bekerja dan tata tertib kesalahan yang melanggar
dengan  Mengerjakan tugas aturan tata tertib
perencanaan dan dengan tepat waktu  Mengerjakan tugas tepat waktu
memperioritaskan  Datang dan pulang sesuai kesepakatan dan bagi
pekerjaan yang sekolah tepat siswa yang mengerjakan PR di
utama , fokus, waktu sekolah diberi sanksi
tekun, dan  Merencanakan  Siswa sudah berada di sekolah
konsisten suatu pekerjaan paling lambat jam 07.15, bagi
dengan matang yang piket jam 0645 sudah
 Memiliki berada di sekolah dan pulang
ketekunan dalam jam 12.40
pekerjaan dan  Menyusun rencana kegiatan
fokus dalam harian pribadi
belajar  Melakukan percobaan dan
 Mampu bersikap menemukan sendiri
sabar dalam kesimpulannya
berbagai kegiatan  Antri berbelanja di kantin, antri
berwudhu dan sebagainya

49
Tanggung Sikap yang selalu  Dapat menjaga  Melaksanakan atau
jawab menjaga amanah amanah yang mengerjakan tugas khusus yang
yang menjadi diterima ditugaskan guru seperti petugas
tanggung  Tidak upacara, petugas UKS, Dokter
jawabnya dan melimpahkan Kecil, dan lomba-lomba
tidak mengelak pekerjaan pribadi  Mengerjakan tugas individu
atas tugas dengan kepada orang lain dengan tuntas seperti PR, tugas
alasan. Berani  Menyelesaikan sekolah, dan tugas di rumah
menghadapi tugas dengan lainnya
sesuatu dan siap tuntas sampai  Mengerjakan tugas produk
menanggung selesai dan berhasil sampai berhasil
resiko serta selalu  Menerima resiko  Memberikan sanksi ringan dan
berusaha berbuat jika tidak sedang bagi siswa yang tidak
yang terbaik melaksanakan melaksanakan tugas yang
tugas yang telah ditentukan
ditentukan  Siswa mencatat perbuatan baik
 Melakukan yang dilakukan setiap hari
perbuatan baik
setiap saat
Sederhana Bersikap  Berpakaian tidak  Berpakaian tidak mencolok
bersahaja, tidak mencolok sesuai mata
berlebihan, apa norma  Berpakaian dengan sopan sesuai
adanya, dan  Tidak memakai dengan norma
rendah hati perhiasan yang  Tidak memakai perhiasan yang
berlebihan berlebihan
 Tidak  Tidak memamerkan kekayaan
memamerkan  Sederhana dalam penampilan
kelebihan yang  Mau menggunakan barang
dimiliki produk dalam negeri
 Tidak berlebihan  Tidak memilih-milih teman
dalam penampilan  Mau mengalah
 Bersahaja dalam  Tidak sombong
berteman
 Menjaga sifat
rendah hati
Peduli Memiliki sikap  Memiliki rasa  Saling menyayangi sesama
kasih saang, rasa kasih sayang teman
empati, simpati, sesama warga  Menghormati orang tua dan
dan solidaritas sekolah guru
serta tenggang  Mengembalikan  Mau mengembalikan barang
rasa sesama barang teman yang yang dipinjam
teman dipinjam dengan  Mau mengembalikan buku
kondisi seperti perpustakaan yang dipinjam
semula  Tidak mencoret-coret dinding
 Mengembalikan sekolah
buku perpustakaan  Tidak merusak barang milik
yang dipinjam umum
dengan kondisi  Menjaga kebersihan kelas dan
seperti semula WC

50
 Tidak mencoret-  Memiliki rasa solidaritas
coret dinding terhadap teman yang berhasil
sekolah  Memiliki tenggang rasa
 Menjaga barang terhadap teman yang kesusahan
milik umum
 Memiliki
perasaaan
tenggang rasa
sesama warga
sekolah

51
INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam  Merayakan hari-hari besar  Berdoa sebelum dan sesudah
melaksanakan ajaran agama yang keagamaan. pelajaran.
dianutnya, toleran terhadap  Memiliki fasilitas yang dapat  Memberikan kesempatan
pelaksanaan ibadah agama lain, serta digunakan untuk beribadah. kepada semua peserta didik
hidup rukun dengan pemeluk agama  Memberikan kesempatan kepada untuk melaksanakan ibadah.
lain. semua peserta didik untuk
melaksanakan ibadah.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya  Menyediakan fasilitas tempat  Menyediakan fasilitas tempat
menjadikan dirinya sebagai orang temuan barang hilang. temuan barang hilang.
yang selalu dapat dipercaya dalam  Tranparansi laporan keuangan dan  Tempat pengumuman barang
perkataan, tindakan, dan pekerjaan. penilaian sekolah secara berkala. temuan atau hilang.
 Menyediakan kantin kejujuran.  Tranparansi laporan keuangan
 Menyediakan kotak saran dan dan penilaian kelas secara
pengaduan. berkala.
 Larangan membawa fasilitas  Larangan menyontek.
komunikasi pada saat ulangan
atau ujian.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai  Menghargai dan memberikan  Memberikan pelayanan yang
perbedaan agama, suku, perlakuan yang sama terhadap sama terhadap seluruh warga
etnis,pendapat, sikap, dan tindakan seluruh warga sekolah tanpa kelas tanpa membedakan suku,
orang lain yang berbeda dari dirinya membedakan suku, agama, ras, agama, ras, golongan, status
golongan, status sosial, status sosial, dan status ekonomi.
ekonomi, dan kemampuan khas.  Memberikan pelayanan
 Memberikan perlakuan yang sama terhadap anak berkebutuhan

52
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
terhadap stakeholder tanpa khusus.
membedakan suku, agama, ras,  Bekerja dalam kelompok yang
golongan, status sosial, dan status berbeda.
ekonomi.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku  Memiliki catatan kehadiran.  Membiasakan hadir tepat
tertib dan patuh pada berbagai  Memberikan penghargaan kepada waktu.
ketentuan dan peraturan. warga sekolah yang disiplin.  Membiasakan mematuhi
 Memiliki tata tertib sekolah. aturan.
 Membiasakan warga sekolah  Menggunakan pakaian praktik
untuk berdisiplin. sesuai dengan program studi
 Menegakkan aturan dengan keahliannya (SMK).
memberikan sanksi secara adil  Penyimpanan dan pengeluaran
bagi pelanggar tata tertib sekolah. alat dan bahan (sesuai program
 Menyediakan peralatan praktik studi keahlian) (SMK).
sesuai program studi keahlian
(SMK).
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya  Menciptakan suasana kompetisi  Menciptakan suasana
sungguh-sungguh dalam mengatasi yang sehat. kompetisi yang sehat.
berbagai hambatan belajar, tugas dan  Menciptakan suasana sekolah  Menciptakan kondisi etos
menyelesaikan tugas dengan sebaik- yang menantang dan memacu kerja, pantang menyerah, dan
baiknya. untuk bekerja keras. daya tahan belajar.
 Memiliki pajangan tentang slogan  Mencipatakan suasana belajar
atau motto tentang kerja. yang memacu daya tahan kerja.
 Memiliki pajangan tentang
slogan atau motto tentang giat
bekerja dan belajar.

53
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk Menciptakan situasi yang  Menciptakan situasi belajar
menghasilkan cara atau hasil baru dari menumbuhkan daya berpikir dan yang bisa menumbuhkan daya
sesuatu yang telah dimiliki. bertindak kreatif. pikir dan bertindak kreatif.
 Pemberian tugas yang
menantang munculnya karya-
karya baru baik yang autentik
maupun modifikasi.

7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah Menciptakan situasi sekolah yang Menciptakan suasana kelas yang
tergantung pada orang lain dalam membangun kemandirian peserta memberikan kesempatan kepada
menyelesaikan tugas-tugas. didik. peserta didik untuk bekerja
mandiri.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak  Melibatkan warga sekolah dalam  Mengambil keputusan kelas
yang menilai sama hak dan kewajiban setiap pengambilan keputusan. secara bersama melalui
dirinya dan orang lain.  Menciptakan suasana sekolah musyawarah dan mufakat.
yang menerima perbedaan.  Pemilihan kepengurusan kelas
 Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.
secara terbuka.  Seluruh produk kebijakan
melalui musyawarah dan
mufakat.
 Mengimplementasikan model-
model pembelajaran yang
dialogis dan interaktif.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu  Menyediakan media komunikasi  Menciptakan suasana kelas
berupaya untuk mengetahui lebih atau informasi (media cetak atau yang mengundang rasa ingin
mendalam dan meluas dari sesuatu media elektronik) untuk tahu.
yang dipelajari, dilihat, dan didengar. berekspresi bagi warga sekolah.  Eksplorasi lingkungan secara

54
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
 Memfasilitasi warga sekolah terprogram.
untuk bereksplorasi dalam  Tersedia media komunikasi
pendidikan, ilmu pengetahuan, atau informasi (media cetak
teknologi, dan budaya. atau media elektronik).
10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan  Melakukan upacara rutin sekolah.  Bekerja sama dengan teman
Kebangsaan berwawasan yang menempatkan  Melakukan upacara hari-hari sekelas yang berbeda suku,
kepentingan bangsa dan negara di atas besar nasional. etnis, status sosial-ekonomi.
kepentingan diri dan kelompoknya.  Menyelenggarakan peringatan  Mendiskusikan hari-hari besar
hari kepahlawanan nasional. nasional.
 Memiliki program melakukan
kunjungan ke tempat bersejarah.
 Mengikuti lomba pada hari besar
nasional.
11. Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap, dan berbuat  Menggunakan produk buatan  Memajangkan: foto presiden
Air yang menunjukkan kesetiaan, dalam negeri. dan wakil presiden, bendera
kepedulian, dan penghargaan yang  Menggunakan bahasa Indonesia negara, lambang negara, peta
tinggi terhadap bahasa, lingkungan yang baik dan benar. Indonesia, gambar kehidupan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan  Menyediakan informasi (dari masyarakat Indonesia.
politik bangsa. sumber cetak, elektronik) tentang  Menggunakan produk buatan
kekayaan alam dan budaya dalam negeri.
Indonesia.
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong  Memberikan penghargaan atas  Memberikan penghargaan atas
Prestasi dirinya untuk menghasilkan sesuatu hasil prestasi kepada warga hasil karya peserta didik.
yang berguna bagi masyarakat, sekolah.  Memajang tanda-tanda
mengakui, dan menghormati  Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
keberhasilan orang lain. penghargaan prestasi.  Menciptakan suasana
pembelajaran untuk

55
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
memotivasi peserta didik
berprestasi.
13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa  Suasana sekolah yang  Pengaturan kelas yang
Komuniktif senang berbicara, bergaul, dan bekerjamemudahkan terjadinya interaksi memudahkan terjadinya
sama dengan orang lain. antarwarga sekolah. interaksi peserta didik.
 Berkomunikasi dengan bahasa  Pembelajaran yang dialogis.
yang santun.  Guru mendengarkan keluhan-
 Saling menghargai dan menjaga keluhan peserta didik.
kehormatan.  Dalam berkomunikasi, guru
 Pergaulan dengan cinta kasih dan tidak menjaga jarak dengan
rela berkorban. peserta didik.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang  Menciptakan suasana sekolah dan  Menciptakan suasana kelas
menyebabkan orang lain merasa bekerja yang nyaman, tenteram, yang damai.
senang dan aman ataskehadiran dan harmonis.  Membiasakan perilaku warga
dirinya  Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan.
sekolah yang anti kekerasan.  Pembelajaran yang tidak bias
 Membiasakan perilaku warga gender.
sekolah yang tidak bias gender.  Kekerabatan di kelas yang
 Perilaku seluruh warga sekolah penuh kasih sayang.
yang penuh kasih sayang.

15. Gemar Kebiasaanmenyediakan waktu untuk  Program wajib baca.  Daftar buku atau tulisan yang
Membaca membaca berbagai bacaan yang  Frekuensi kunjungan dibaca peserta didik.
memberikan kebajikan bagi dirinya. perpustakaan.  Frekuensi kunjungan
 Menyediakan fasilitas dan suasana perpustakaan.
menyenangkan untuk membaca.  Saling tukar bacaan.
 Pembelajaran yang memotivasi

56
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
anak menggunakan referensi,
16. Peduli Sikap dan tindakan yang selalu  Pembiasaan memelihara  Memelihara lingkungan kelas.
Lingkungan berupaya mencegah kerusakan pada kebersihan dan kelestarian  Tersedia tempat pembuangan
lingkungan alam di sekitarnya dan lingkungan sekolah. sampah di dalam kelas.
mengembangkan upaya-upaya untuk  Tersedia tempat pembuangan  Pembiasaan hemat energi.
memperbaiki kerusakan alam yang sampah dan tempat cuci tangan.  Memasang stiker perintah
sudah terjadi.  Menyediakan kamar mandi dan mematikan lampu dan menutup
air bersih. kran air pada setiap ruangan
 Pembiasaan hemat energi. apabila selesai digunakan
 Membuat biopori di area sekolah. (SMK).
 Membangun saluran pembuangan
air limbah dengan baik.
 Melakukan pembiasaan
memisahkan jenis sampah organik
dan anorganik.
 Penugasan pembuatan kompos
dari sampah organik.
 Penanganan limbah hasil praktik
(SMK).
 Menyediakan peralatan
kebersihan.
 Membuat tandon penyimpanan
air.
 Memrogramkan cinta bersih
lingkungan.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin  Memfasilitasi kegiatan bersifat  Berempati kepada sesama
memberi bantuan pada orang lain dan sosial. teman kelas.

57
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH INDIKATORKELAS
masyarakat yang membutuhkan.  Melakukan aksi sosial.  Melakukan aksi sosial.
 Menyediakan fasilitas untuk  Membangun kerukunan warga
menyumbang. kelas.
18. Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk  Membuat laporan setiap kegiatan  Pelaksanaan tugas piket secara
jawab melaksanakan tugas dan yang dilakukan dalam bentuk teratur.
kewajibannya, yang seharusnya dia lisan maupun tertulis.  Peran serta aktif dalam kegiatan
lakukan, terhadap diri sendiri,  Melakukan tugas tanpa disuruh. sekolah.
masyarakat, lingkungan (alam, sosial  Menunjukkan prakarsa untuk  Mengajukan usul pemecahan
dan budaya), negara dan Tuhan Yang mengatasi masalah dalam lingkup masalah.
Maha Esa. terdekat.
 Menghindarkan kecurangan
dalam pelaksanaan tugas

58
BAB III
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatujenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkankualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi
Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satukelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsipbelajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten yangdipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi
Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yangberkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).

59
Tabel 3.1 Kompetensi Inti Kelas I,II,III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS I DAN KELAS II KELAS III

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam jawab, santun, peduli, dan percaya diri
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3. Memahami pengetahuan faktual dengan
mengamati [mendengar, melihat, membaca] cara mengamati [mendengar, melihat,
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu membaca] dan menanya berdasarkan rasa
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
kegiatannya, dan benda-benda yang Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
dijumpainya di rumah dan di sekolah yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas, logis, dan sistematis,
yang estetis, dalam gerakan yang dalam karya yang estetis dalam gerakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia. beriman dan berakhlak mulia.

60
Tabel 3.2 Kompetensi Inti Kelas IV,V,VI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS IV KELAS V DAN VI


1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya.
ajaran agama yang dianutnya .
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, percaya diri, dan
jawab, santun, peduli, dan percaya diri
cinta tanah air dalam berinteraksi dengan
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
keluarga, teman, tetangga, dan guru.
tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dan
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
konseptual dengan cara mengamati dan
mengamati [mendengar, melihat, membaca]
mencoba [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
secara kritis tentang dirinya, makhluk
kegiatannya, dan benda-benda yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah,
bermain.
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
konseptual dalam bahasa yang jelas, logis,
bahasa yang jelas, logis, dan sistematis,
dan sistematis, dalam karya yang estetis
dalam karya yang estetis dalam gerakan
dalam gerakan yang mencerminkan anak
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
sehat, dan dalam tindakan yang
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
mencerminkan perilaku anak beriman dan
beriman dan berakhlak mulia.
berakhlak mulia.

61
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri
atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus
dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran yang
mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA,
IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar
Tema dan Alokasi Waktunya. Kompetensi Dasar yang diatur oleh Peraturan Menteri Pendidikan
No 37 tahun 2018 adalah sebagai berikut.

62
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

BAHASA INDONESIA SD/MI

KELAS: I
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual
4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
dalam bahasa yang jelas dan
(mendengar, melihat, membaca)
logis dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa
dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya,
mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan beriman dan berakhlak mulia
di sekolah

63
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan kegiatan persiapan 4.1 Mempraktikkan kegiatan
membaca permulaan (cara duduk persiapan membaca permulaan
wajar dan baik, jarak antara mata (duduk wajar dan baik, jarak
dan buku, cara memegang buku, antara mata dan buku, cara
cara membalik halaman buku, memegang buku, cara membalik
gerakan mata dari kiri ke kanan, halaman buku, gerakan mata
memilih tempat dengan cahaya dari kiri ke kanan, memilih
yang terang, dan etika tempat dengan cahaya yang
membaca buku) dengan cara terang) dengan benar
yang benar
3.2 Mengemukakan kegiatan 4.2 Mempraktikkan kegiatan persiapan
persiapan menulis permulaan (cara menulis permulaan (cara duduk,
duduk, cara memegang pensil, cara cara memegang pensil, cara
menggerakkan pensil, cara meletakkan buku, jarak antara
meletakkan buku, jarak antara mata dan buku, gerakan tangan
mata dan buku, pemilihan tempat atas-bawah, kiri-kanan, latihan
dengan cahaya yang terang) yang pelenturan gerakan tangan
benar secara lisan dengan gerakan menulis di
udara/pasir/ meja, melemaskan
jari dengan mewarnai,
menjiplak, menggambar,
membuat garis tegak, miring,
lurus, dan lengkung, menjiplak
berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk huruf di
tempat bercahaya terang) dengan
benar
3.3 Menguraikan lambang bunyi vokal 4.3 Melafalkan bunyi vokal dan
dan konsonan dalam kata bahasa konsonan dalam kata bahasa
Indonesia atau bahasa daerahatau Indonesia atau bahasa daerah
bahasa daerah

3.4 Menentukan kosakata tentang 4.4 Menyampaikan penjelasan (berupa

64
anggota tubuh dan pancaindra gambar dan tulisan) tentang

serta perawatannya melalui anggota tubuh dan panca indera

teks pendek (berupa gambar, serta perawatannya

tulisan, slogan sederhana, menggunakan kosakata bahasa

dan/atau syair lagu) dan Indonesia dengan bantuan bahasa

eksplorasi lingkungan daerah secara lisan dan/atau tulis

3.5 Mengenal kosakata tentang cara 4.5 Mengemukakan penjelasan tentang


memelihara kesehatan melalui teks cara memelihara kesehatan dengan
pendek (berupa gambar, tulisan, pelafalan kosakata Bahasa
dan slogan sederhana) dan/atau Indonesia yang tepat dan
eksplorasi lingkungan. dibantu dengan bahasa daerah
3.6 Menguraikan kosakata tentang 4.6 Menggunakan kosakata bahasa
berbagai jenis benda di lingkungan Indonesia dengan ejaan yang
sekitar melalui teks pendek tepat dan dibantu dengan bahasa
(berupa gambar, slogan sederhana, daerah mengenai berbagai jenis
tulisan, dan/atau syair lagu) benda di lingkungan sekitar
dan/atau eksplorasi lingkungan. dalam teks tulis sederhana
3.7 Menentukan kosakata yang 4.7 Menyampaikan penjelasan dengan
berkaitan dengan peristiwa kosakata Bahasa Indonesia dan
siang dan malam melalui teks dibantu dengan bahasa daerah
pendek (gambar, tulisan, mengenai peristiwa siang dan
dan/atau syair lagu) dan/atau malam dalam teks tulis dan
eksplorasi lingkungan. gambar.
3.8 Merinci ungkapan penyampaian 4.8 Mempraktikan ungkapan
terima kasih, permintaan maaf, terima kasih, permintaan maaf,
tolong, dan pemberian pujian, tolong, dan pemberian pujian,
ajakan, pemberitahuan, perintah, dengan menggunakan bahasa yang
dan petunjuk kepada orang lain santun kepada orang lain secara
dengan menggunakan bahasa lisan dan tulis
yang santun secara lisan dan
tulisan yang dapat dibantu
dengan kosakata bahasa daerah
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan 4.9 Menggunakan kosakata dan

65
perkenalan diri, keluarga, dan ungkapan yang tepat untuk
orang-orang di tempat perkenalan diri, keluarga, dan
tinggalnya secara lisan dan tulis orang-orang di tempat
yang dapat dibantu dengan tinggalnya secara sederhana
kosakata bahasa daerah dalam bentuk lisan dan tulis
3.10 Menguraikan kosakata hubungan 4.10 Menggunakan kosakata yang tepat
kekeluargaan melalui dalam percakapan tentang
gambar/bagan silsilah keluarga hubungan kekeluargaan dengan
dalam bahasa Indonesia atau menggunakan bantuan
bahasa daerah gambar/bagan silsilah keluarga
3.11 Mencermati puisi anak/syair lagu 4.11 Melisankan puisi anak atau syair
(berisi ungkapan kekaguman, lagu (berisi ungkapan
kebanggaan, hormat kepada kekaguman, kebanggaan,
orang tua, kasih sayang, atau hormat kepada orang tua, kasih
persahabatan) yang sayang, atau persahabatan)
diperdengarkan dengan tujuan sebagai bentuk ungkapan diri
untuk kesenangan

66
KELAS: II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
(mendengar, melihat, membaca) logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan di beriman dan berakhlak mulia
sekolah

KOMPETENSI DASAR 3 KOMPETENSI DASAR


3.1 Merinci ungkapan, ajakan, 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan,
perintah, penolakan yang terdapat perintah, penolakan dalam cerita
dalam teks cerita atau lagu yang atau lagu anak-anak dengan
menggambarkan sikap hiduprukun bahasa yang santun

67
3.2 Menguraikan kosakata dan konsep 4.2 Melaporkan penggunaan kosakata
tentang keragaman benda Bahasa Indonesia yang tepat
berdasarkan bentuk dan wujudnya atau bahasa daerah hasil
dalam bahasa Indonesia atau pengamatan tentang keragaman
bahasa daerah melalui teks tulis, benda berdasarkan bentuk dan
lisan, visual, dan/atau eksplorasi wujudnya dalam bentuk teks
lingkungan. tulis, lisan, dan visual
3.3 Menentukan kosakata dan konsep 4.3 Melaporkan penggunaan kosakata
tentang lingkungan geografis, Bahasa Indonesia yang tepat
kehidupan ekonomi, sosial dan atau bahasa daerah hasil
budaya di lingkungan sekitar pengamatan tentang lingkungan
dalam bahasa Indonesia atau geografis, kehidupan ekonomi,
bahasa daerah melalui teks sosial dan budaya di lingkungan
tulis, lisan, visual, dan/atau sekitar dalam bentuk teks tulis,
eksplorasi lingkungan. lisan, dan visual
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep 4.4 Menyajikan penggunaan kosakata
tentang lingkungan sehat dan bahasa Indonesia yang tepat atau
lingkungan tidak sehat di bahasa daerah hasil pengamatan
lingkungan sekitar serta cara tentang lingkungan sehat dan
menjaga kesehatan lingkungan lingkungan tidak sehat di
dalam Bahasa Indonesia atau lingkungan sekitar serta cara
bahasa daerah melalui teks tulis, menjaga kesehatan lingkungan
lisan, visual, dan/atau eksplorasi dalam bentuk teks tulis, lisan, dan
lingkungan visual
3.5 Mencermati puisi anak dalam 4.5 Membacakan teks puisi anak
bahasa Indonesia atau bahasa tentang alam dan lingkungan
daerah melalui teks tulis dan dalam bahasa Indonesia dengan
lisan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan
diri
3.6 Mencermati ungkapan permintaan 4.6 Menyampaikan ungkapan-
maaf dan tolong melalui teks ungkapan santun (menggunakan
tentang budaya santun sebagai kata “maaf”, “tolong”) untuk
gambaran sikap hidup rukun hidup rukun dalam kemajemukan
dalam kemajemukan

68
masyarakat Indonesia
3.7 Mencermati tulisan tegak 4.7 Menulis dengan tulisan tegak
bersambung dalam cerita dengan bersambung menggunakan
memperhatikan penggunaan huruf huruf kapital (awal kalimat,
kapital (awal kalimat, nama bulan nama bulan, hari, dan nama diri)
dan hari, nama orang) serta serta tanda titik pada kalimat
mengenal tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada
berita dan tanda tanya pada kalimat tanya dengan benar
kalimat Tanya
3.8 Menggali informasi dari dongeng 4.8 Menceritakan kembali teks
binatang (fabel) tentang sikap dongeng binatang (fabel) yang
hidup rukun dari teks lisan dan menggambarkan sikap hidup rukun
tulis dengan tujuan untuk yang telah dibaca secara nyaring
kesenangan sebagai bentuk ungkapan diri
3.9 Menentukan kata sapaan dalam 4.9 Menirukan kata sapa dalam
dongeng secara lisan dan tulis dongeng secara lisan dan
tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf 4.10 Menulis teks dengan menggunakan
kapital (nama Tuhan nama huruf kapital (nama Tuhan,
orang, nama agama) serta tanda nama agama, nama orang), serta
titik dan tanda tanya dalam tanda titik dan tanda tanya pada
kalimat yang benar akhir kalimat dengan benar

69
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan factual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, anak sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah

70
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menggali informasi tentang 4.1 Menyajikan hasil informasi
konsep perubahan wujud benda tentang konsep perubahan wujud
dalam kehidupan sehari-hari benda dalam kehidupan sehari-
yang disajikan dalam bentuk hari dalam bentuk lisan, tulis,
lisan, tulis, visual, dan/atau dan visual menggunakan
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.2 Menggali informasi tentang 4.2 Menyajikan hasil penggalian
sumber dan bentuk energi informasi tentang konsep sumber
yang disajikan dalam bentuk dan bentuk energi dalam bentuk
lisan, tulis, visual, dan/atau tulis dan visual menggunakan
eksplorasi lingkungan kosakata baku dan kalimat efektif
3.3 Menggali informasi tentang 4.3 Menyajikan hasil penggalian
perubahan cuaca dan informasi tentang konsep
pengaruhnya terhadap kehidupan perubahan cuaca dan
manusia yang disajikan dalam pengaruhnya terhadap kehidupan
bentuk lisan, tulis, visual, manusia dalam bentuk tulis
dan/atau eksplorasi lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.4 Mencermati kosakata dalam teks 4.4 Menyajikan laporan tentang
tentang konsep ciri-ciri, konsep ciri-ciri, kebutuhan
kebutuhan (makanan dan tempat (makanan dan tempat hidup),
hidup), pertumbuhan, dan pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan makhluk hidup makhluk hidup yang ada di
yang ada di lingkungan setempat lingkungan setempat secara
yang disajikan dalam bentuk tertulis menggunakan kosakata
lisan, tulis, visual, dan eksplorasi baku dan kalimat efektif
lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang cara- 4.5 Menyajikan hasil wawancara
cara perawatan tumbuhan dan tentang cara-cara perawatan
hewan melalui wawancara tumbuhan dan hewan dalam
dan/atau eksplorasi lingkungan bentuk tulis dan visual
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.6 Mencermati isi teks informasi 4.6 Meringkas informasi tentang
tentang perkembangan
71
teknologi produksi, perkembangan teknologi
komunikasi, dan transportasi produksi, komunikasi, dan
di lingkungan setempat transportasi di lingkungan
setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.7 Mencermati informasi tentang 4.7 Menjelaskan konsep delapan arah
konsep delapan arah mata angin mata angin dan pemanfaatannya
dan pemanfaatannya dalam dalam denah dalam bentuk tulis
denah dalam teks lisan, tulis, dan visual menggunakan
visual, dan/atau eksplorasi kosakata baku dan kalimat
lingkungan efektif
3.8 Menguraikan pesan dalam 4.8 Memeragakan pesan dalam
dongeng yang disajikan secara dongeng sebagai bentuk
lisan, tulis, dan visual dengan ungkapan diri menggunakan
tujuan untuk kesenangan kosakata baku dan kalimat efektif
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ 4.9 Menyajikan hasil identifikasi
simbol (rambu lalu lintas, tentang lambang/simbol (rambu
pramuka, dan lambang negara) lalu lintas, pramuka, dan lambang
beserta artinya dalam teks lisan, negara) beserta artinya dalam
tulis, visual, dan/atau eksplorasi bentuk visual dan tulis
lingkungan menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif
3.10 Mencermati ungkapan atau 4.10 Memeragakan ungkapan atau
kalimat saran, masukan, dan kalimat saran, masukan, dan
penyelesaian masalah penyelesaian masalah (sederhana)
(sederhana) dalam teks tulis. sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif yang dibuat sendiri

72
KELAS: IV
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching,) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan yang
dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah, di sekolah beriman dan berakhlak mulia
dan di tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mencermati gagasan pokok dan 4.1 Menata informasi yang didapat dari
gagasan pendukung yang diperoleh teks berdasarkan hubungan antar
dari teks lisan, tulis, atau visual gagasan ke dalam kerangka tulisan
3.2 Mencermati keterhubungan 4.2 Menyajikan hasil pengamatan
73
antargagasan yang didapat dari tentang keterhubungan antar
teks lisan, tulis, atau visual gagasan ke dalam tulisan
3.3 Menggali informasi dari seorang 4.3 Melaporkan hasil wawancara
tokoh melalui wawancara menggunakan kosakata baku dan
menggunakan daftar pertanyaan kalimat efektif dalam bentuk teks
tulis
3.4 Membandingkan teks petunjuk 4.4 Menyajikan petunjuk penggunaan
penggunaan dua alat yang sama alat dalam bentuk teks tulis dan
dan berbeda visual menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif
3.5 Menguraikan pendapat pribadi 4.5 Mengomunikasikan pendapat
tentang isi buku sastra (cerita, pribadi tentang isi buku sastra
dongeng, dan sebagainya) yang dipilih dan dibaca sendiri
secara lisan dan tulis yang
didukung oleh alasan
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang 4.6 Melisankan puisi hasil karya
disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
3.7 Menggali pengetahuan baru yang 4.7 Menyampaikan pengetahuan baru
terdapat pada teks nonfiksi dari teks nonfiksi ke dalam tulisan
dengan bahasa sendiri
3.8 Membandingkan hal yang sudah 4.8 Menyampaikan hasil
diketahui dengan yang baru membandingkan pengetahuan
diketahui dari teks nonfiksi lama dengan pengetahuan baru
secara tertulis dengan bahasa
sendiri
3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
terdapat pada teks fiksi tokoh-tokoh yang terdapat pada
teks fiksi secara lisan, tulis, dan
visual
3.10 Membanding-kan watak setiap 4.10 Menyajikan hasil membanding-kan
tokoh pada teks fiksi watak setiap tokoh pada teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual

74
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis
mencoba berdasarkan rasa ingin dan kritis, dalam karya yang
tahu tentang dirinya, makhluk estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat,
dan benda- benda yang dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menentukan pokok pikiran dalam 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
teks lisan dan tulis pokok pikiran dalam teks tulis dan
lisan secara lisan, tulis, dan visual

75
3.2 Mengklasifikasi informasi yang 4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
didapat dari buku ke dalam aspek: informasi yang didapat dari buku
apa, di mana, kapan, siapa, yang dikelompokkan dalam aspek:
mengapa, dan bagaimana apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana
menggunakan kosakata baku
3.3 Meringkas teks penjelasan 4.3 Menyajikan ringkasan teks
(eksplanasi) dari media cetak atau penjelasan (eksplanasi) dari media
elektronik cetak atau elektronik dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara lisan, tulis,
dan visual
3.4 Menganalisis informasi yang 4.4 Memeragakan kembali informasi
disampaikan paparan iklan dari yang disampaikan paparan iklan
media cetak atau elektronik dari media cetak atau elektronik
dengan bantuan lisan, tulis, dan
visual
3.5 Menggali informasi penting dari teks 4.5 Memaparkan informasi penting
narasi sejarah yang disajikan dari teks narasi sejarah
secara lisan dan tulis menggunakan aspek: apa, di
menggunakan aspek: apa, di mana, mana, kapan, siapa, mengapa,
kapan, siapa, mengapa, dan dan bagaimana serta kosa
bagaimana kata baku dan kalimat efektif
3.6 Menggali isi dan amanat pantun 4.6 Melisankan pantun hasil karya
yang disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi,
dengan tujuan untuk kesenangan dan ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang
saling berkaitan pada teks nonfiksi saling berkaitan pada teks
nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau 4.8 Menyajikan kembali peristiwa
tindakan yang terdapat pada teks atau tindakan dengan
nonfiksi memperhatikan
latar cerita yang terdapat
pada teks fiksi
76
3.9 Mencermati penggunaan kalimat 4.9 Membuat surat undangan (ulang
efektif dan ejaan dalam surat tahun, kegiatan sekolah,
undangan (ulang tahun, kegiatan kenaikan kelas, dll.) dengan
sekolah, kenaikan kelas, dll.) kalimat efektif dan memperhati-
kan penggunaan ejaan

77
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin kritis, dalam karya yang
tahu tentang dirinya, makhluk estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menyimpulkan informasi 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan
berdasarkan teks laporan hasil dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan yang pengamatan atau wawancara.
78
didengar/dibaca
3.2 Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian
(eksplanasi) ilmiah yang didengar informasi dari teks penjelasan
dan dibaca (eksplanasi) ilmiah secara lisan,
tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
3.3 Menggali isi teks pidato yang 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya
didengar dan dibaca pribadi dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat
efektif sebagai ungkapan diri
3.4 Menggali informasi penting dari 4.4 Memaparkan informasi penting
buku sejarah menggunakan dari buku sejarah secara lisan, tulis,
aspek: apa, di mana, kapan, dan visual dengan menggunakan
siapa, mengapa, dan bagaimana aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta
memperhatikan penggunaan
kosakata baku dan kalimat efektif
3.5 Membandingkan karakteristik teks 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks
puisi dan teks prosa prosa dengan tetap memperhatikan
makna isi teks puisi
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran,
formulir (pendaftaran, kartu kartu anggota, pengiriman uang
anggota, pengiriman uang melalui bank/kantor pos, daftar
melalui bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, dll.) sesuai
riwayat hidup, dsb.) petunjuk pengisiannya
3.7 Memperkirakan informasi yang 4.7 Menyampaikan kemungkinan
dapat diperoleh dari teks informasi yang diperoleh
nonfiksi sebelum membaca berdasarkan membaca judul
(hanya berdasarkan membaca teks nonfiksi secara lisan, tulis,
judulnya saja) dan visual
3.8 Menggali informasi yang terdapat 4.8 Menyampaikan hasil
pada teks nonfiksi membandingkan
informasi yang diharapkan dengan
informasi yang diperoleh
setelah membaca teks nonfiksi
79
secara lisan, tulis, dan visual
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
tokoh serta penceritaan penulis tuturan dan tindakan tokoh serta
dalam teks fiksi penceritaan penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.10 Menyajikan hasil pengaitan peristiwa
tokoh dalam cerita fiksi dengan yang dialami tokoh dalam cerita
pengalaman pribadi fiksi dengan pengalaman pribadi
secara lisan, tulis, dan visual

80
KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU
PENGETAHUAN ALAM SD/MI

KELAS: IV
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas,
menanya berdasarkan rasa ingin sistematis dan logis, dalam karya
tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain

81
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis hubungan antara 4.1 Menyajikan laporan hasil
bentuk dan fungsi bagian tubuh pengamatan tentang bentuk
pada hewan dan tumbuhan dan fungsi bagian tubuh
hewan dan tumbuhan
3.2 Membandingkan siklus hidup 4.2 Membuat skema siklus hidup
beberapa jenis makhluk hidup serta beberapa jenis mahluk hidup
mengaitkan dengan upaya yang ada di lingkungan
pelestariannya sekitarnya, dan slogan upaya
pelestariannya
3.3 Mengidentifikasi macam-macam 4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya
gaya, antara lain: gaya otot, gaya dalam kehidupan sehari-hari,
listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, misalnya gaya otot, gaya listrik,
dan gaya gesekan gaya magnet, gaya gravitasi, dan
gaya gesekan
3.4 Menghubungkan gaya dengan 4.4 Menyajikan hasil percobaan
gerak pada peristiwa di tentang hubungan antara gaya dan
lingkungan sekitar gerak
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber 4.5 Menyajikan laporan hasil
energi, perubahan bentuk energi, pengamatan dan penelusuran
dan sumber energi alternatif informasi tentang berbagai
(angin, air, matahari, panas bumi, perubahan bentuk energy
bahan bakar organik, dan nuklir)
dalam kehidupan sehari-hari
3.6 Menerapkan sifat-sifat bunyi dan 4.6 Menyajikan laporan hasil
keterkaitannya dengan indera percobaan tentang sifat-sifat bunyi
pendengaran
3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan 4.7 Menyajikan laporan hasil
keterkaitannya dengan indera percobaan tentang sifat-sifat
penglihatan cahaya
3.8 Menjelaskan pentingnya upaya 4.8 Melakukan kegiatan upaya
keseimbangan dan pelestarian pelestarian sumber daya alam
sumber daya alam di bersama orang-orang di
lingkungannya lingkungannya

82
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan faktual


faktual dan konseptual dengan dan anak sehat, dan dalam
cara mengamati, menanya dan tindakan yang mencerminkan
mencoba berdasarkan rasa ingin perilaku anak beriman dan
tentang dirinya, makhluk ciptaan berakhlak mulia
Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat
bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan alat gerak dan 4.1 Membuat model sederhana alat
fungsinya pada hewan dan manusia gerak manusia atau hewan

83
serta cara memelihara
kesehatan alat gerak manusia
3.2 Menjelaskan organ pernafasan dan 4.2 Membuat model sederhana organ
fungsinya pada hewan dan manusia, pernapasan manusia
serta cara memelihara kesehatan
organ pernapasan manusia
3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan 4.3 Menyajikan karya tentang konsep
fungsinya pada hewan dan organ dan fungsi pencernaan pada
manusia serta cara memelihara hewan atau manusia.
kesehatan organ pencernaan
manusia
3.4 Menjelaskan organ peredaran 4.4 Menyajikan karya tentang organ
darah dan fungsinya pada hewan peredaran darah pada manusia
dan manusia serta cara memelihara
kesehatan organ peredaran darah
manusia
3.5 Menganalisis hubungan antar 4.5 Membuat karya tentang konsep
komponen ekosistem dan jaring- jaring-jaring makanan dalam suatu
jaring makanan di lingkungan ekosistem
3.6 Menerapkan konsep perpindahan 4.6 Melaporkan hasil pengamatan
kalor dalam kehidupan sehari-hari tentang perpindahan kalor
3.7 Menganalisis pengaruh kalor 4.7 Melaporkan hasil percobaan
terhadap perubahan suhu pengaruh kalor pada benda
dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari
3.8 Menganalisis siklus air dan 4.8 Membuat karya tentang skema
dampaknya pada peristiwa di bumi siklus air berdasarkan informasi
serta kelangsungan mahluk hidup dari berbagai sumber
3.9 Mengelompokkan materi dalam 4.9 Melaporkan hasil pengamatan
kehidupan sehari-hari sifat-sifat campuran dan
berdasarkan komponen komponen penyusunnya dalam
penyusunnya (zat tunggal dan kehidupan sehari-hari
campuran)

84
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

85
3.1 Membandingkan cara 4.1 Menyajikan karya tentang
perkembangbiakan tumbuhan dan perkembangangbiakan tumbuhan
hewan
3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada 4.2 Menyajikan karya tentang cara
laki-laki dan perempuan dengan menyikapi ciri-ciri pubertas yang
kesehatan reproduksi dialami
3.3 Menganalisis cara makhluk hidup 4.3 Menyajikan karya tentang cara
menyesuaikan diri dengan makhluk hidup menyesuaikan diri
lingkungan dengan lingkungannya, sebagai
hasil penelusuran berbagai sumber
3.4 Mengidentifikasi komponen- 4.4 Melakukan percobaan rangkaian
komponen listrik dan fungsinya listrik sederhana secara seri dan
dalam rangkaian listrik sederhana paralel
3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet 4.5 Membuat laporan hasil percobaan
dalam kehidupan sehari-hari tentang sifat-sifat magnet dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
3.6 Menjelaskan cara menghasilkan, 4.6 Menyajikan karya tentang berbagai
menyalurkan, dan menghemat cara melakukan penghematan
energi listrik energi dan usulan sumber
alternatif energi listrik
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan 4.7 Membuat model sistem tata surya
karakteristik anggota tata surya
3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan 4.8 Membuat model gerhana bulan dan
revolusi bumi serta terjadinya gerhana matahari
gerhana bulan dan gerhana
matahari

86
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SD/MI

KELAS: IV
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan


menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dan logis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dalam gerakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang anak sehat, dan dalam tindakan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan yang mencerminkan perilaku anak
tempat bermain. beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


87
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
dan pemanfaatan sumber daya karakteristik ruang dan
alam untuk kesejahteraan pemanfaatan sumber daya alam
masyarakat dari tingkat untuk kesejahteraan masyarakat
kota/kabupaten sampai tingkat dari tingkat kota sampai tingkat
provinsi. provinsi.
3.2 Mengidentifikasi keragaman sosial, 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
ekonomi, budaya, etnis, dan agama di mengenai keragaman sosial, ekonomi,
provinsi setempat sebagai identitas budaya, etnis, dan agama di provinsi
bangsa Indonesia; serta hubungannya setempat sebagai identitas bangsa
dengan karakteristik ruang. Indonesia; serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.
3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan
dan hubungannya dengan berbagai ekonomi dan hubungannya dengan
bidang pekerjaan, serta kehidupan berbagai bidang pekerjaan, serta
sosial dan budaya di lingkungan kehidupan sosial dan budaya di
sekitar sampai provinsi. lingkungan sekitar sampai
provinsi.
3.4 Mengidentifikasi kerajaan Hindu 4.4 Menyajikan hasil identifikasi kerajaan
dan/atau Buddha dan/atau Islam Hindu dan/atau Buddha dan/atau
di lingkungan daerah Islam di lingkungan daerah
setempat,serta pengaruhnya pada setempat, serta pengaruhnya pada
kehidupan masyarakat masa kini. kehidupan masyarakat masa kini.

88
KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu: (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan


menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
konseptual dengan cara mengamati, dan konseptual dalam bahasa yang
menanya, dan mencoba berdasarkan jelas, sistematis, logis, dan kritis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis, dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak
di tempat bermain. beriman dan berakhlak mulia.

89
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
geografis Indonesia sebagai negara karakteristik geografis Indonesia
kepulauan/maritim dan agraris serta sebagai negara kepulauan/maritim
pengaruhnya terhadap kehidupan dan agraris serta pengaruhnya
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, terhadap kehidupan ekonomi,
serta transportasi. sosial, budaya, komunikasi dan
transportasi.
3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang
manusia dengan lingkungan dan interaksi manusia dengan lingkungan
pengaruhnya terhadap pembangunan dan pengaruhnya terhadap
sosial, budaya, dan ekonomi pembangunan sosial, budaya, dan
masyarakat Indonesia. ekonomi masyarakat Indonesia.
3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
upaya menyejahterakan kehidupan peran ekonomi dalam upaya
masyarakat di bidang sosial dan menyejahterakan kehidupan
budaya untuk memperkuat kesatuan masyarakat di bidang sosial dan
dan persatuan bangsa. budaya untuk memperkuat kesatuan
dan persatuan bangsa.
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting 4.4 Menyajikan hasil identifikasi
penyebab penjajahan bangsa mengenai faktor-faktor penting
Indonesia dan upaya bangsa penyebab penjajahan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan Indonesia dan upaya bangsa
kedaulatannya. Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.

90
KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan


menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi
Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya, dan mencoba berdasarkan sistematis, logis, dan kritis; dalam
rasa ingin tahu tentang dirinya, karya yang estetis, dalam gerakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan anak sehat dan
kegiatannya, dan benda-benda yang tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah, perilaku anak beriman dan berakhlak
dan di tempat bermain. mulia.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi karakteristik 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
geografis dan kehidupan sosial karakteristik geografis dan kehidupan

91
budaya, ekonomi, politik di wilayah sosial budaya, ekonomi, dan politik di
ASEAN. wilayah ASEAN.
3.2 Menganalisis perubahan sosial 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai
budaya dalam rangka modernisasi perubahan sosial budaya dalam
bangsa Indonesia. rangka modernisasi bangsa Indonesia.
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
Indonesia dalam kerja sama di bidang posisi dan peran Indonesia dalam
ekonomi, politik, sosial, budaya, kerja sama di bidang ekonomi,
teknologi, dan pendidikan dalam politik, sosial, budaya, teknologi, dan
lingkup ASEAN. pendidikan dalam lingkup ASEAN.
3.4 Memahami makna proklamasi 4.4 Menyajikan laporan tentang makna
kemerdekaan, upaya proklamasi kemerdekaan, upaya
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan kemerdekaan, dan
upaya mengembangkan kehidupan upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera. kebangsaan yang sejahtera.

92
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MATEMATIKA SD/MI

KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

93
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan perilaku anak
dan benda-benda yang dijumpainya beriman dan berakhlak mulia
di rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai
sampai dengan 99 sebagai banyak dengan 99 yang bersesuaian dengan
anggota suatu kumpulan objek kumpulan objek yang disajikan
3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua 4.2 Menuliskan lambang bilangan
angka dan nilai tempat penyusun sampai dua angka yang
lambang bilangan menggunakan menyatakan banyak anggota suatu
kumpulan benda konkret serta kumpulan objek dengan ide nilai
cara membacanya tempat
3.3 Membandingkan dua bilangan 4.3 Mengurutkan bilangan -bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan benda- terkecil ke bilangan terbesar atau
benda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 Menjelaskan dan melakukan 4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan yang melibatkan bilangan
kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang 4.5 Memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau kumpulan
lainnya benda/gambar/gerakan atau
lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan 4.6 Mengelompokkan bangun ruang
bangun datar dengan dan bangun datar berdasarkan
menggunakan berbagai benda sifat tertentu dengan menggunakan
konkret berbagai benda konkret 94

3.7 Mengidentifikasi bangun datar 4.7 Menyusun bangun-bangun datar


KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, makhluk sehat, dan dalam tindakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan perilaku anak
dan benda-benda yang dijumpainya beriman dan berakhlak mulia
di rumah dan di sekolah.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


95
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Membaca dan menyajikan bilangan
dan menentukan lambangnya cacah dan lambangnya
berdasarkan nilai tempat dengan berdasarkan nilai tempat dengan
menggunakan model konkret serta menggunakan model konkret
cara membacanya
3.2 Membandingkan dua bilangan 4.2 Mengurutkan bilangan-bilangan
Cacah dari bilangan terkecil ke bilangan
terbesar atau sebaliknya
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
bilangan yang melibatkan bilangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan 999 dalam cacah sampai dengan 999 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan pengurangan
3.4 Menjelaskan perkalian dan 4.4 Menyelesaikan masalah perkalian
pembagian yang melibatkan dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali bilangan cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 dalam sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan mengaitkan perkalian dan
pembagian pembagian
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan 4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta
pecahan mata uang mendemonstrasikan berbagai
kesetaraan pecahan mata uang
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Melakukan pengukuran panjang
panjang (termasuk jarak), berat, (termasuk jarak), berat, dan waktu
dan waktu dalam satuan baku, yang dalam satuan baku, yang berkaitan
berkaitan dengan kehidupan dengan kehidupan sehari-hari
sehari-hari
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan
dan 1/4 menggunakan benda- 1/4 yang bersesuaian dengan
benda konkret dalam kehidupan bagian dari keseluruhan suatu
sehari- hari
96
benda konkret dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Menjelaskan ruas garis dengan 4.8 Mengidentifikasi ruas garis
menggunakan model konkret dengan menggunakan model
bangun datar dan bangun ruang konkret bangun datar
dan bangun ruang
3.9 Menjelaskan bangun datar dan 4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan
bangun ruang berdasarkan ciri- bangun ruang berdasarkan ciri-
cirinya cirinya
3.10 Menjelaskan pola barisan bangun 4.10 Memprediksi pola barisan bangun
datar dan bangun ruang datar dan bangun ruang
menggunakan gambar atau benda menggunakan gambar atau benda
konkret konkret

97
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
(mendengar, melihat, membaca) dan logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, anak sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah

98
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang
hitung pada bilangan cacah melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah
3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan 4.2 Menggunakan bilangan cacah dan
pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3 pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3
, dan 1/4) yang disajikan pada garis , dan 1/4 ) yang disajikan pada
bilangan garis bilangan
3.3 Menyatakan suatu bilangan 4.3 Menilai apakah suatu bilangan
sebagai jumlah, selisih, hasil kali, dapat dinyatakan sebagai jumlah,
atau hasil bagi dua bilangan selisih, hasil kali, atau hasil bagi
cacah dua bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 4.4 Menyajikan pecahan sebagai
sebagai bagian dari keseluruhan bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda menggunakan benda benda
konkret konkret
3.5 Menjelaskan dan melakukan 4.5 Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama pecahan berpenyebut sama
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang
lama waktu suatu kejadian berkaitan lama waktu suatu
berlangsung kejadian berlangsung
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan 4.7 Menyelesaikan masalah yang
hubungan antar satuan baku untuk berkaitan dengan hubungan
panjang, berat, dan waktu yang antarsatuan baku untuk panjang,
umumnya digunakan dalam berat, dan waktu yang umumnya
kehidupan sehari-hari digunakan dalam kehidupan
3.8 Menjelaskan dan menentukan luas 4.8 Menyelesaikan masalah luas dan
dan volume dalam satuan tidak volume dalam satuan tidak baku
baku dengan menggunakan benda dengan menggunakan benda
konkret konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan 4.9 Mengidentifikasi simetri lipat dan
simetri putar pada bangun datar simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret menggunakan benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan 4.10 Menyajikan dan menyelesaikan
99
keliling bangun datar masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut 4.11 Mengidentifikasi jenis sudut,
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan (sudut siku-siku, sudut lancip, dan
sudut tumpul), dan satuan sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku pengukuran tidak baku
3.12 Menganalisis berbagai bangun 4.12 Mengelompokkan berbagai bangun
datar berdasarkan sifat-sifat yang datar berdasarkan sifat-sifat
dimiliki yang dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan 4.13 Menyajikan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan diri peserta didik yang disajikan
dalam diagram gambar dalam diagram gambar

100
KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap


spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4


(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan
dan benda-benda yang dijumpainya yang mencerminkan perilaku anak
di rumah, di sekolah, dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan 4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan
senilai gambar dan model konkret senilai gambar dan model konkret
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk 4.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk
pecahan (biasa, campuran, decimal, pecahan (biasa, campuran, desimal,
persen) dan hubungannya dan persen) dan hubungannya

101
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah
penaksiran dari jumlah, selisih, penaksiran dari jumlah, selisih,
hasil kali, dan hasil bagi dua hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan bilangan cacah maupun pecahan
dan desimal dan desimal
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan 4.4 Mengidentifikasi faktor dan
suatu bilangan kelipatan suatu bilangan
3.5 Menjelaskan bilangan prima 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang
faktor persekutuan, faktor berkaitan dengan faktor
persekutuan terbesar (FPB), persekutuan, faktor persekutuan
kelipatan persekutuan, dan terbesar (FPB), kelipatan
kelipatan persekutuan terkecil persekutuan, dan kelipatan
(KPK) dari dua bilangan berkaitan persekutuan terkecil (KPK) dari
dengan kehidupan sehari-hari dua bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3.7 Menjelaskan dan melakukan 4.7 Menyelesaikan masalah
pembulatan hasil pengukuran pembulatan hasil pengukuran
panjang dan berat ke satuan panjang dan berat ke satuan
terdekat terdekat
3.8 Menganalisis sifat-sifat segibanyak 4.8 Mengidentifikasi segibanyak
beraturan dan segibanyak tidak beraturan dan segibanyak
beraturan tidak beraturan
3.9 Menjelaskan dan menentukan 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan
keliling dan luas persegi, dengan keliling dan luas persegi,
persegipanjang, dan segitiga serta persegipanjang, dan segitiga
hubungan pangkat dua dengan akar termasuk melibatkan pangkat dua
pangkat dua dengan akar pangkat dua
3.10 Menjelaskan hubungan antar garis 4.10 Mengidentifikasi hubungan antar
(sejajar, berpotongan, berhimpit) garis (sejajar, berpotongan,
menggunakan model konkret berhimpit) menggunakan
model konkret
3.11 Menjelaskan data diri peserta didik 4.11 Mengumpulkan data diri peserta
dan lingkungannya yang disajikan didik dan lingkungannya dan
dalam bentuk diagram batang disajikan diagram batang

3.12 Menjelaskan dan menentukan 4.12 Mengukur sudut pada bangun


ukuran sudut pada bangun datar datar dalam satuan baku

102
dalam satuan baku dengan dengan menggunakan busur
menggunakan busur derajat derajat

103
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI

KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Menyajikan bilangan cacah sampai
sampai dengan 99 sebagai banyak dengan 99 yang bersesuaian dengan
anggota suatu kumpulan objek banyak anggota kumpulan objek
yang disajikan

3.2 Menjelaskan bilangan sampai dua 4.2 Menuliskan lambang bilangan


104
angka dan nilai tempat penyusun sampai dua angka yang menyatakan
lambang bilangan menggunakan banyak anggota suatu kumpulan
kumpulan benda konkret serta objek dengan ide nilai tempat
cara membacanya
3.3 Membandingkan dua bilangan 4.3 Mengurutkan bilangan -bilangan
sampai dua angka dengan sampai dua angka dari bilangan
menggunakan kumpulan benda- terkecil ke bilangan terbesar atau
benda konkret sebaliknya dengan menggunakan
kumpulan benda-benda konkret
3.4 Menjelaskan dan melakukan 4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan
penjumlahan dan pengurangan sehari-hari yang berkaitan dengan
bilangan yang melibatkan bilangan penjumlahan dan pengurangan
cacah sampai dengan 99 dalam bilangan yang melibatkan bilangan
kehidupan sehari-hari serta cacah sampai dengan 99
mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan
3.5 Mengenal pola bilangan yang 4.5 Memprediksi dan membuat pola
berkaitan dengan kumpulan bilangan yang berkaitan dengan
benda/gambar/gerakan atau kumpulan benda/gambar/gerakan
lainnya atau lainnya
3.6 Mengenal bangun ruang dan 4.6 Mengelompokkan bangun ruang
bangun datar dengan dan bangun datar berdasarkan
menggunakan berbagai benda sifat tertentu dengan menggunakan
konkret berbagai benda konkret
3.7 Mengidentifikasi bangun datar 4.7 Menyusun bangun-bangun datar
yang dapat disusun membentuk untuk membentuk pola
pola pengubinan pengubinan
3.8 Mengenal dan menentukan 4.8 Melakukan pengukuran panjang
panjang dan berat dengan satuan dan berat dalam satuan tidak
tidak baku menggunakan baku dengan menggunakan
benda/situasi konkret benda/situasi konkret
3.9 Membandingkan panjang, berat, 4.9 Mengurutkan benda/kejadian/
lamanya waktu, dan suhu keadaan berdasarkan panjang,
menggunakan situasi konkret berat, lamanya waktu, dan suhu

105
KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah 4.1 Membaca dan menyajikan bilangan
dan menentukan lambangnya cacah dan lambangnya
berdasarkan nilai tempat dengan berdasarkan nilai tempat dengan
menggunakan model konkret serta menggunakan model konkret
cara membacanya

3.2 Membandingkan dua bilangan 4.2 Mengurutkan bilangan dari bilangan


106
cacah terkecil ke bilangan terbesar
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
bilangan yang melibatkan bilangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan 999 dalam cacah sampai dengan 999 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan pengurangan
3.4 Menjelaskan perkalian dan 4.4 Menyelesaikan masalah perkalian
pembagian yang melibatkan dan pembagian yang melibatkan
bilangan cacah dengan hasil kali bilangan cacah dengan hasil kali
sampai dengan 100 dalam sampai dengan 100 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan mengaitkan perkalian dan
pembagian pembagian
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan 4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta
pecahan mata uang mendemonstrasikan berbagai
kesetaraan pecahan mata uang
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Melakukan pengukuran panjang
panjang (termasuk jarak), berat, (termasuk jarak), berat, dan waktu
dan waktu dalam satuan baku, dalam satuan baku, yang berkaitan
yang berkaitan dengan kehidupan dengan kehidupan sehari-hari
sehari-hari
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , dan 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan
1/4 menggunakan benda-benda 1/4 yang bersesuaian dengan
konkret dalam kehidupan sehari- bagian dari keseluruhan suatu
hari benda konkret dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Menjelaskan ruas garis dengan 4.8 Mengidentifikasi ruas garis
menggunakan model konkret dengan menggunakan model
bangun datar dan bangun ruang konkret bangun datar dan ruang
3.9 Menjelaskan bangun datar dan 4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan
bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya
3.10 Menjelaskan pola barisan bangun 4.10 Memprediksi pola barisan bangun
107
datar dan bangun ruang datar dan bangun ruang
menggunakan gambar konkret menggunakan gambar konkret

KELAS: III

108
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis
melihat, membaca) dan menanya dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu dalam gerakan yang mencerminkan
tentang dirinya, makhluk ciptaan anak sehat, dan dalam tindakan
Tuhan dan kegiatannya, dan yang mencerminkan perilaku anak
benda-benda yang dijumpainya di beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan sifat-sifat operasi 4.1 Menyelesaikan masalah yang
hitung pada bilangan cacah melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah
3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan 4.2 Menggunakan bilangan cacah dan
pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3 pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3
, dan 1/4) yang disajikan pada garis dan 1/4 ) yang disajikan pada garis
bilangan bilangan
Menyatakan suatu bilangan

109
3.3 4.3 Menilai apakah suatu bilangan
sebagai jumlah, selisih, hasil kali, dapat dinyatakan sebagai jumlah,
atau hasil bagi dua bilangan cacah selisih, hasil kali, atau hasil bagi
dua bilangan cacah
3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 4.4 Menyajikan pecahan sebagai
sebagai bagian dari keseluruhan bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda menggunakan benda-benda
konkret konkret
3.5 Menjelaskan dan melakukan 4.5 Menyelesaikan masalah
penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama pecahan berpenyebut sama
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang
lama waktu suatu kejadian berkaitan lama waktu suatu
berlangsung kejadian berlangsung
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan 4.7 Menyelesaikan masalah yang
hubungan antar satuan baku berkaitan dengan hubungan
untuk panjang, berat, dan waktu antarsatuan baku untuk panjang,
yang umumnya digunakan dalam berat, dan waktu yang umumnya
kehidupan sehari-hari digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Menjelaskan dan menentukan luas 4.8 Menyelesaikan masalah luas dan
dan volume dalam satuan tidak volume dalam satuan tidak baku
baku dengan menggunakan benda dengan menggunakan benda
konkret konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan 4.9 Mengidentifikasi simetri lipat dan
simetri putar pada bangun datar simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret menggunakan benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan 4.10 Menyajikan dan menyelesaikan
keliling bangun datar masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut 4.11 Mengidentifikasi jenis sudut,
(sudut siku-siku, sudut lancip, dan (sudut siku-siku, sudut lancip, dan
sudut tumpul), dan satuan sudut tumpul), dan satuan
pengukuran tidak baku pengukuran tidak baku
3.12 Menganalisis berbagai bangun 4.12 Mengelompokkan berbagai bangun

110
datar berdasarkan sifat-sifat yang datar berdasarkan sifat-sifat yang
dimiliki dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan 4.13 Menyajikan data berkaitan dengan
diri peserta didik yang disajikan diri peserta didik yang disajikan
dalam diagram gambar dalam diagram gambar

KELAS: IV

111
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan
dan benda-benda yang dijumpainya yang mencerminkan perilaku anak
di rumah, di sekolah, dan tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan pecahan-pecahan 4.1 Mengidentifikasi pecahan-pecahan
senilai dengan gambar dan model senilai dengan gambar dan model
konkret konkret
3.2 Menjelaskan berbagai bentuk 4.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk
pecahan (biasa, campuran, pecahan (biasa, campuran,
desimal, dan persen) dan desimal, dan persen) dan
hubungan di antaranya hubungan di antaranya

3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah


112
penaksiran dari jumlah, selisih, penaksiran dari jumlah, selisih,
hasil kali, dan hasil bagi dua hasil kali, dan hasil bagi dua
bilangan cacah maupun pecahan bilangan cacah maupun pecahan
dan desimal dan desimal
3.4 Menjelaskan faktor dan kelipatan 4.4 Mengidentifikasi faktor dan
suatu bilangan kelipatan suatu bilangan
3.5 Menjelaskan bilangan prima 4.5 Mengidentifikasi bilangan prima
3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang
faktor persekutuan, faktor berkaitan dengan faktor
persekutuan terbesar (FPB), persekutuan, faktor persekutuan
kelipatan persekutuan, dan terbesar (FPB), kelipatan
kelipatan persekutuan terkecil persekutuan, dan kelipatan
(KPK) dari dua bilangan berkaitan persekutuan terkecil (KPK) dari dua
dengan kehidupan sehari-hari bilangan berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3.7 Menjelaskan dan melakukan 4.7 Menyelesaikan masalah
pembulatan hasil pengukuran pembulatan hasil pengukuran
panjang dan berat ke satuan panjang dan berat ke satuan
terdekat terdekat
3.8 Menganalisis sifat-sifat segibanyak 4.8 Mengidentifikasi segibanyak
beraturan dan segibanyak tidak beraturan dan segibanyak tidak
beraturan beraturan
3.9 Menjelaskan dan menentukan 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan
keliling dan luas persegi, dengan keliling dan luas persegi,
persegipanjang, dan segitiga serta persegipanjang, dan segitiga
hubungan pangkat dua dengan termasuk melibatkan pangkat dua
akar pangkat dua dengan akar pangkat dua
3.10 Menjelaskan hubungan antar garis 4.10 Mengidentifikasi hubungan antar
(sejajar, berpotongan, berhimpit) garis (sejajar, berpotongan,
menggunakan model konkret berhimpit) menggunakan model
konkret
3.11 Menjelaskan data diri peserta didik 4.11 Mengumpulkan data diri peserta

dan lingkungannya yang disajikan didik dan lingkungannya dan


dalam bentuk diagram batang menyajikan dalam bentuk diagram

113
Batang

3.12 Menjelaskan dan menentukan 4.12 Mengukur sudut pada bangun


ukuran sudut pada bangun datar datar dalam satuan baku dengan
dalam satuan baku dengan menggunakan busur derajat
menggunakan busur derajat

114
KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati dan menanya jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan gerakan yang mencerminkan anak
dan kegiatannya, dan benda-benda sehat, dan dalam tindakan yang
yang dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak
sekolah, dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan dan melakukan 4.1 Menyelesaikan masalah yang
penjumlahan dan pengurangan berkaitan dengan penjumlahan dan
dua pecahan dengan penyebut pengurangan dua pecahan dengan
berbeda penyebut berbeda
3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang
perkalian dan pembagian pecahan berkaitan dengan perkalian dan
dan desimal pembagian pecahan dan desimal

115
3.3 Menjelaskan perbandingan dua 4.3 menyelesaikan masalah yang
besaran yang berbeda (kecepatan berkaitan dengan perbandingan
sebagai perbandingan jarak dengan dua besaran yang berbeda
waktu, debit sebagai perbandingan (kecepatan, debit)
volume dan waktu)
3.4 Menjelaskan skala melalui denah 4.4 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan skala pada denah
3.5 Menjelaskan, dan menentukan 4.5 Menyelesaikan masalah yang
volume bangun ruang dengan berkaitan dengan volume bangun
menggunakan satuan volume ruang dengan menggunakan
(seperti kubus satuan) serta satuan volume (seperti kubus
hubungan pangkat tiga dengan satuan) melibatkan pangkat tiga
akar pangkat tiga dan akar pangkat tiga
3.6 Menjelaskan dan menemukan 4.6 Membuat jaring-jaring bangun
jaring-jaring bangun ruang ruang sederhana (kubus dan balok)
sederhana (kubus dan balok)
3.7 Menjelaskan data yang berkaitan 4.7 Menganalisis data yang berkaitan
dengan diri peserta didik atau dengan diri peserta didik atau
lingkungan sekitar serta cara lingkungan sekitar serta cara
pengumpulannya pengumpulannya
3.8 Menjelaskan penyajian data yang 4.8 Mengorganisasikan dan
berkaitan dengan diri peserta didik menyajikan data yang berkaitan
dan membandingkan dengan data dengan diri peserta didik dan
dari lingkungan sekitar dalam membandingkan dengan data dari
bentuk daftar, tabel, diagram lingkungan sekitar dalam bentuk
gambar (piktogram), diagram daftar, tabel, diagram gambar
batang, atau diagram garis (piktogram), diagram batang, atau
diagram garis

116
KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya, dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan gerakan yang mencerminkan anak
dan kegiatannya, dan benda-benda sehat, dan dalam tindakan yang
yang dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak
sekolah, dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif 4.1 Menggunakan konsep bilangan
(termasuk menggunakan garis bulat negatif (termasuk
bilangan) mengggunakan garis bilangan)
untuk menyatakan situasi sehari-

117
hari
3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang
operasi penjumlahan, berkaitan dengan operasi
pengurangan, perkalian, dan penjumlahan, pengurangan,
pembagian yang melibatkan perkalian, dan pembagian yang
bilangan bulat negatif melibatkan bilangan bulat negatif
dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah yang
operasi hitung campuran yang berkaitan operasi hitung campuran
melibatkan bilangan cacah, yang melibatkan bilangan cacah,
pecahan dan/atau desimal dalam pecahan dan/atau desimal dalam
berbagai bentuk sesuai urutan berbagai bentuk sesuai urutan
operasi operasi
3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari, 4.4 Mengidentifikasi titik pusat, jari-
diameter, busur, tali busur, jari, diameter, busur, tali busur,
tembereng, dan juring tembereng, dan juring
3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan 4.5 Menaksir keliling dan luas
luas lingkaran lingkaran serta menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah
3.6 Membandingkan prisma, tabung, 4.6 Mengidentifikasi prisma, tabung,
limas, kerucut, dan bola. limas, kerucut, dan bola
3.7 Menjelaskan bangun ruang yang 4.7 Mengidentifikasi bangun ruang
merupakan gabungan dari yang merupakan gabungan dari
beberapa bangun ruang, serta luas beberapa bangun ruang, serta luas
permukaan dan volumenya permukaan dan volumenya
3.8 Menjelaskan dan membandingkan 4.8 Menyelesaikan masalah yang
modus, median, dan mean dari berkaitan dengan modus, median,
data tunggal untuk menentukan dan mean dari data tunggal dalam
nilai mana yang paling tepat penyelesaian masalah
mewakili data

118
KOMPETENSI INTI DAN
KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN
PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN SD/MI

KELAS: I

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri ditetapkannya 2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri,
bintang, rantai, pohon beringin, dan percaya diri sesuai dengan
kepala banteng, dan padi kapas sila-sila Pancasila dalam lambang
sebagai gambar pada lambang negara “Garuda Pancasila” dalam
negara “Garuda Pancasila” kehidupan sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang
agama yang dianut dalam berlaku dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari di rumah hari di rumah
1.3 Menerima keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu sebagai keberagaman karakteristik
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di individu di rumah
rumah
1.4 Menerima keberagaman di rumah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
sebagai anugerah Tuhan Yang dalam keberagaman di rumah
Maha Esa di rumah

119
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengenal simbol sila-sila 4.1 Menceritakan simbol-simbol sila
Pancasila dalam lambang negara Pancasila pada Lambang Garuda
“Garuda Pancasila” sila Pancasila
3.2 Mengidentifikasi aturan yang 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai
berlaku dalam kehidupan sehari- dengan aturan yang berlaku dalam
hari di rumah kehidupan sehari-hari di rumah
3.3 Mengidentifikasi keberagaman 4.3 Menceritakan pengalaman
karateristik individu di rumah kebersamaan dalam keberagaman
kehidupan individu di rumah
3.4 Mengidentifikasi bentuk 4.4 Menceritakan pengalaman
kerjasama dalam keberagaman di kerjasama dalam keberagaman di
rumah rumah

120
KELAS: II

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima hubungan gambar 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin,
bintang, rantai, pohon beringin, dan peduli sesuai dengan sila-sila
kepala banteng, dan padi kapas Pancasila dalam lambang negara
dan sila-sila Pancasila sebagai “Garuda Pancasila dalam
anugerah Tuhan Yang Maha Esa kehidupan sehari-hari
1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan 2.2 Melaksanakan aturan yang
agama yang dianut dalam berlaku di rumah dan tata tertib
kehidupan sehari-hari di sekolah yang berlaku di sekolah
1.3 Menerima keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu sebagai keberagaman karakteristik
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di individu di sekolah
sekolah
1.4 Menerima keberagaman di sekolah 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
sebagai anugerah Tuhan Yang dalam keberagaman di sekolah
Maha Esa

121
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi hubungan antara 4.1 Menjelaskan hubungan gambar
simbol dan sila-sila Pancasila pada lambang Negara dengan sila-
dalam lambang negara “Garuda sila Pancasila
Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai
tertib yang berlaku di sekolah aturan dan tata tertib yang berlaku
di sekolah
3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu di sekolah individu di sekolah
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menceritakan pengalaman
keberagaman di sekolah melakukan kegiatan yang
mencerminkan persatuan dalam
keberagaman di sekolah

122
KELAS: III

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima arti bintang, rantai, 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
pohon beringin, kepala banteng, sayang sesuai dengan sila-sila
dan padi kapas pada lambang Pancasila dalam lambang negara
negara “Garuda Pancasila” sebagai “Garuda Pancasila”
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan sebagai anggota keluarga dan
warga sekolah sebagai wujud rasa warga sekolah
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
karakteristik individu di keberagaman karakteristik
lingkungan sekitar sebagai individu di lingkungan sekitar
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman di lingkungan sekitar sebagai wujud bersatu dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman di lingkungan sekitar
Maha Esa

123
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami arti gambar pada 4.1 Menceritakan arti gambar pada
lambang negara “Garuda lambang negara “Garuda
Pancasila” Pancasila”
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
hak sebagai anggota keluarga dan kewajiban dan hak sebagai
warga sekolah anggota keluarga dan warga
sekolah
3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3 Menyajikan makna keberagaman
karakteristik individu di karakteristik individu di
lingkungan sekitar lingkungan sekitar
3.4 Memahami makna bersatu dalam 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
keberagaman di lingkungan sekitar kebersatuan dalam keberagaman
di lingkungan sekitar

124
KELAS: IV

KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima makna hubungan 2.1 Bersikap berani mengakui
bintang, rantai, pohon beringin, kesalahan, meminta maaf,
kepala banteng, dan padi kapas memberi maaf, dan santun sebagai
pada lambang negara “Garuda perwujudan nilai dan moral
Pancasila” sebagai anugerah Pancasila.
Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam
warga masyarakat dalam memenuhi kewajiban dan hak
kehidupan sehari-hari dalam sebagai warga masyarakat sebagai
menjalankan agama wujud cinta tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman umat 2.3 Bersikap toleran dalam
beragama di masyarakat sebagai keberagaman umat beragama di
anugerah Tuhan Yang Maha Esa masyarakat dalam konteks
dalam konteks Bhineka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri berbagai bentuk 2.4 Menampilkan sikap kerja sama
keberagaman suku bangsa, sosial, dalam berbagai bentuk
dan budaya di Indonesia yang keberagaman suku bangsa, sosial,
terikat persatuan dan kesatuan dan budaya di Indonesia yang
sebagai anugerah Tuhan Yang terikat persatuan dan kesatuan
Maha Esa

125
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami makna hubungan 4.1 Menjelaskan makna hubungan
simbol dengan sila-sila Pancasila simbol dengan sila-sila Pancasila
sebagai satu kesatuan dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
kewajiban dan hak sebagai warga pelaksanaan kewajiban dan hak
masyarakat dalam kehidupan sebagai warga masyarakat dalam
sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.3 Menjelaskan manfaat 4.3 Mengemukakan manfaat
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan sehari- individu dalam kehidupan sehari-
hari hari
3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk 4.4 Menyajikan berbagai bentuk
keberagaman suku bangsa, sosial, keberagaman suku bangsa, sosial, dan
dan budaya di Indonesia yang budaya di Indonesia yang terikat
terikat persatuan dan kesatuan persatuan dan kesatuan

126
KELAS: V

KOMPETENSI INTI 1
(SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)

1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,


menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta
Maha Esa atas nilai-nilai tanah air, dan rela berkorban
Pancasila dalam kehidupan sesuai nilai-nilai sila Pancasila
sehari-hari
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan 2.2 Menunjukkan sikap tanggung
tanggug jawab sebagai warga jawab dalam memenuhi
masyarakat dan umat beragama kewajiban dan hak sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial 2.3 Bersikap toleran dalam
budaya masayarakat sebagai keberagaman sosial budaya
anugerah Tuhan Yang Maha Esa masyarakat dalam konteks
dalam konteks Bhineka Tunggal Bhineka Tunggal Ika
Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada
dan kesatuan sebagai anugerah penerapan nilai-nilai persatuan
Tuhan Yang Maha Esa dan kesatuan untuk membangun
kerukunan di bidang sosial
budaya

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar, melihat, membaca] logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan beriman dan berakhlak mulia
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

127
3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
Pancasila dalam kehidupan nilai-nilai Pancasila dalam
sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami hak, kewajiban dan 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan
tanggung jawab sebagai warga tanggung jawab sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari

3.3 Menelaah keberagaman sosial 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang


budaya masyarakat mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat
3.4 Menggali manfaat persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil penggalian
kesatuan untuk membangun tentang manfaat persatuan dan
kerukunan hidup kesatuan untuk membangun
kerukunan.

128
KELAS: VI

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)

1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,


menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru dan tetangganya
serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2..1 Bersikap penuh tanggung jawab
MahaEsaatasnilai-nilai sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
Pancasila secara utuh sebagai kehidupan sehari-hari
satu kesatuan dalam kehidupan
sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak,
hak, dan tanggung jawab sebagai dan tanggung jawab sebagai
warga negara sebagai wujud
warga negara dalam menjalankan cinta
agama tanah air
1.3 Mensyukuri keberagaman ocial, 2.3 Bersikap toleran dalam
budaya, dan ekonomi masyarakat keberagaman ocial, budaya, dan
sebagai anugerah Tuhan Yang ekonomi masyarakat dalam
Maha Esa dalam konteks Bhineka konteks Bhineka Tunggal Ika
Tunggal Ika

129
1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggung
kesatuan sebagai anugerah Tuhan jawab terhadap penerapan nilai
Yang Maha Esa beserta persatuan dan kesatuan dalam
dampaknya kehidupan berbangsa dan
bernegara

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar, melihat, membaca] logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan beriman dan berakhlak mulia
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis penerapan nilai- 4.1 Menyajikan hasil analisis


nilai Pancasila dalam kehdupan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

3.2 Menganalisis pelaksanaan 4.2 Menyajikan hasil analisis


kewajiban, hak, dan tanggung pelaksanaan kewajiban, ha, dan
jawab sebagai warga negara tanggung jawab sebagai warga
beserta dampaknya dalam masyarakat beserta dampaknya
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

130
3.3 Menelaah keberagaman sosial, 4.3 Mengampanyekan manfaat
budaya, dan ekonomi masyarakat keanekaragaman sosial, budaya,
dan ekonomi
3.4 Menelaah persatuan dan 4.4 Menyajikan hasil telaah
kesatuan terhadap kehidupan persatuan dan kesatuan terhadap
berbangsa dan bernegara beserta kehidupan berbangsa dan
dampaknya bernegara beserta dampaknya

131
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN
JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SD/MI

KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut


ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami gerak dasar lokomotor 4.1 Mempraktikkan gerak dasar

132
lokomotor sesuai dengan konsep
sesuai dengan konsep tubuh,
tubuh, ruang, usaha, dan
ruang, usaha, dan keterhubungan
keterhubungan dalam berbagai
dalam berbagai bentuk permainan
bentuk permainan sederhana dan
sederhana dan atau tradisional
atau tradisional
3.2 Memahami gerak dasar non- 4.2 Mempraktikkan gerak dasar non-
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.3 Memahami pola gerak dasar 4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.4 Memahami menjaga sikap tubuh 4.4 Mempraktikkan sikap tubuh
(duduk, membaca, berdiri, jalan), (duduk, membaca, berdiri, jalan),
dan bergerak secara lentur serta dan bergerak secara lentur serta
seimbang dalam rangka seimbang dalam rangka
pembentukan tubuh melalui pembentukan tubuh melalui
permainan sederhana dan atau permainan sederhana dan atau
tradisional tradisional
3.5 Memahami berbagai gerak dominan 4.5 Mempraktikkan berbagai pola gerak
(bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.6 Memahami gerak dasar lokomotor 4.6 Mempraktikkan gerak dasar
dan non-lokomotor sesuai dengan lokomotor dan non-lokomotor
irama (ketukan) tanpa/dengan sesuai dengan irama (ketukan)
musik dalam aktivitas gerak tanpa/dengan musik dalam
berirama aktivitas gerak berirama
133
3.7 Memahami berbagai pengenalan 4.7 Mempraktikkan berbagai
aktivitas air dan menjaga pengenalan aktivitas air dan
keselamatan diri/orang lain dalam menjaga keselamatan diri/orang
aktivitas air*** lain dalam aktivitas air***
3.8 Memahami bagian-bagian tubuh, 4.8 Menceritakan bagian-bagian tubuh,
bagian tubuh yang boleh dan tidak bagian tubuh yang boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain, cara boleh disentuh orang lain, cara
menjaga kebersihannya, dan menjaga kebersihannya, dan
kebersihan pakaian kebersihan pakaian

134
KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut


ini.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar, melihat, membaca] dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami variasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor sesuai dengan konsep lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
135
3.2 Memahami variasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar
non-lokomotor sesuai dengan non-lokomotor sesuai dengan
konsep tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.3 Memahami variasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.5 Memahami variasi berbagai pola 4.5 Mempraktikkan variasi berbagai
gerak dominan (bertumpu, pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor tolakan, berpindah/lokomotor tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.6 Memahami penggunaan variasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan variasi
gerak dasar lokomotor dan non- gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor sesuai dengan irama lokomotor sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa/dengan musik (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur penggunaan 4.7 Mempraktikkan penggunaan gerak
gerak dasar lokomotor, non- dasar lokomotor, non-lokomotor,
lokomotor,dan manipulatif dalam dan manipulatif dalam bentuk
bentuk permainan, dan menjaga permainan, dan menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air *** aktivitas air***
3.8 Memahami manfaat pemanasan dan 4.8 Menceritakan manfaat pemanasan
pendinginan, serta berbagai hal dan pendinginan, serta berbagai hal
yang harus dilakukan dan dihindari yang harus dilakukan dan dihindari
sebelum, selama, dan setelah sebelum, selama, dan setelah
melakukan aktivitas fisik melakukan aktivitas fisik
3.9 Memahami cara menjaga 4.9 Menceritakan cara menjaga
136
kebersihan lingkungan (tempat kebersihan lingkungan (tempat
tidur, rumah, kelas, lingkungan tidur, rumah, kelas, lingkungan
sekolah, dan lain-lain) sekolah).
KELAS: III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut


ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
[mendengar, melihat, membaca] dan logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, anak sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami kombinasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan gerak kombinasi

137
lokomotor sesuai dengan konsep gerak dasar lokomotor sesuai
tubuh, ruang, usaha, dan dengan konsep tubuh, ruang,
keterhubungan dalam berbagai usaha, dan keterhubungan dalam
bentuk permainan sederhana dan berbagai bentuk permainan
atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi
non-lokomotor sesuai dengan gerak dasar non-lokomotor sesuai
konsep tubuh, ruang, usaha, dan dengan konsep tubuh, ruang,
keterhubungan dalam berbagai usaha, dan keterhubungan dalam
bentuk permainan sederhana dan berbagai bentuk permainan
atau tradisional sederhana dan atau tradisional
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak
manipulatif sesuai dengan konsep dasar manipulatif sesuai dengan
tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
bentuk permainan sederhana dan bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.4 Memahami bergerak secara 4.4 Mempraktikkan bergerak secara
seimbang, lentur, lincah, dan seimbang, lentur, lincah, dan
berdaya tahan dalam rangka berdaya tahan dalam rangka
pengembangan kebugaran jasmani pengembangan kebugaran jasmani
melalui permainan sederhana dan melalui permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.5 Memahami kombinasi berbagai 4.5 Mempraktikkan kombinasi berbagai
pola gerak dominan (bertumpu, pola gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan, putaran, ayunan, melayang, dan
dan mendarat) dalam aktivitas mendarat) dalam aktivitas senam
senam lantai lantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar lokomotor,
lokomotor dan manipulatif sesuai non-lokomotor dan manipulatif
dengan irama (ketukan) sesuai dengan irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam

138
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar 4.7 Mempraktikkan gerak dasar
mengambang (water trappen) dan mengambang (water trappen) dan
meluncur di air serta menjaga meluncur di air serta menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air*** aktivitas air***

3.8 Memahami bentuk dan manfaat 4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat
istirahat dan pengisian waktu luang istirahat dan pengisian waktu luang
untuk menjaga kesehatan untuk menjaga kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih 4.9 Menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat makanan bergizi dan jajanan sehat
untuk menjaga kesehatan tubuh untuk menjaga kesehatan tubuh

139
KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut


ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas, sistematis
menanya berdasarkan rasa ingin dan logis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang mencerminkan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, anak sehat, dan dalam tindakan
dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak

140
dijumpainya di rumah, di sekolah beriman dan berakhlak mulia
dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami variasi gerak dasar 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan keterhubungan dalam permainan
bola besar sederhana dan atau bola besar sederhana dan atau
tradisional* tradisional*
3.2 Memahami variasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan keterhubungan dalam permainan
bola kecil sederhana dan atau bola kecil sederhana dan atau
tradisional* tradisional*
3.3 Memahami variasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar
jalan, lari, lompat, dan lempar jalan, lari, lompat, dan lempar
melalui permainan/olahraga yang melalui permainan/olahraga yang
dimodifikasi dan atau olahraga dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional tradisional
3.4 Menerapkan gerak dasar 4.4 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor lokomotor dan non lokomotor untuk
untuk membentuk gerak dasar membentuk gerak dasar seni
seni beladiri** beladiri**
3.5 Memahami berbagai bentuk 4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas
aktivitas kebugaran jasmani kebugaran jasmani melalui berbagai
melalui berbagai latihan; daya bentuk latihan; daya tahan,
tahan, kekuatan, kecepatan, dan kekuatan, kecepatan, dan
kelincahan untuk mencapai berat kelincahan untuk mencapai berat
badan ideal badan ideal
3.6 Menerapkan variasi dan 4.6 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi berbagai pola gerak kombinasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung, dominan (bertumpu, bergantung,

141
keseimbangan, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam mendarat) dalam aktivitas senam
lantai lantai
3.7 Menerapkan variasi gerak dasar 4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan) mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam aktivitas
aktivitas gerak berirama gerak berirama
3.8 Memahami gerak dasar satu gaya 4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu
renang*** gaya renang ***

3.9 Memahami jenis cidera dan cara 4.9 Mendemonstrasikan cara


penanggulangannya secara penanggulangan jenis cidera secara
sederhana saat melakukan sederhana saat melakukan aktivitas
aktivitas fisik dan dalam fisik dan dalam kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari hari.

3.10 Menganalisis perilaku terpuji 4.10 Mendemonstrasikan perilaku terpuji


dalam pergaulan sehari-hari (antar dalam pergaulan sehari-hari (antar
teman sebaya, orang yang lebih teman sebaya, orang yang lebih tua,
tua, dan orang yang lebih muda) dan orang yang lebih muda)

142
KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual

143
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan mencoba yang jelas, sistematis, logis dan
berdasarkan rasa ingin tentang kritis, dalam karya yang estetis,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dalam gerakan yang
dan kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan anak sehat, dan
yang dijumpainya di rumah, di dalam tindakan yang

sekolah dan tempat bermain mencerminkan perilaku anak


KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami kombinasi gerak 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak
lokomotor, non-lokomotor, dan lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
permainan bola besar sederhana permainan bola besar sederhana
dan atau tradisional* dan atau tradisional*
3.2 Memahami kombinasi gerak dasar 4.2 Mempraktikkan kombinasi gerak
lokomotor, non-lokomotor, dan dasar lokomotor, non-lokomotor,
manipulatif sesuai dengan konsep dan manipulatif sesuai dengan
tubuh, ruang, usaha, dan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam berbagai keterhubungan dalam berbagai
permainan bola kecil sederhana dan permainan bola kecil sederhana
atau tradisional* dan atau tradisional*
3.3 Memahami kombinasi gerak dasar 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak
jalan, lari, lompat, dan lempar dasar jalan, lari, lompat, dan lempar
melalui permainan/olahraga yang melalui permainan/olahraga yang
dimodifikasi dan atau olahraga dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional tradisional
3.4 Menerapkan variasi gerak dasar 4.4 Mempraktikkan variasi gerak
lokomotor dan non lokomotor untuk dasar lokomotor dan non
membentuk gerak dasar seni lokomotor untuk membentuk
beladiri** gerak dasar seni beladiri**
3.5 Memahami aktivitas latihan daya 4.5 Mempraktikkan aktivitas latihan
tahan jantung (cardio respiratory) daya tahan jantung (cardio
untuk pengembangan kebugaran respiratory) untuk pengembangan
jasmani kebugaran jasmani
3.6 Memahami kombinasi pola gerak 4.6 Mempraktikkan kombinasi pola

144
dominan (bertumpu, bergantung, gerak dominan (bertumpu,
keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) untuk membentuk mendarat) untuk membentuk
keterampilan dasar senam keterampilan dasar senam
menggunakan alat menggunakan alat
3.7 Memahami penggunaan kombinasi 4.7 Mempraktikkan pengunaan
gerak dasar langkah dan ayunan kombinasi gerak dasar langkah dan
lengan mengikuti irama (ketukan) ayunan lengan mengikuti irama
tanpa/dengan musik dalam aktivitas (ketukan) tanpa/dengan musik
gerak berirama dalam aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami salah satu gaya renang 4.8 Mempraktikkan salah satu gaya
dengan koordinasi yang baik pada renang dengan koordinasi yang
jarak tertentu*** baik pada jarak tertentu ***

3.9 Memahami konsep pemeliharaan 4.9 Menerapkan konsep pemeliharaan


diri dan orang lain dari penyakit diri dan orang lain dari penyakit
menular dan tidak menular menular dan tidak menular
3.10 Memahami bahaya merokok, 4.10 Memaparkan bahaya merokok,
minuman keras, dan narkotika, meminum minuman keras, dan
zat-zat aditif (NAPZA) dan obat mengonsumsi narkotika, zat-zat
berbahaya lainnya terhadap aditif (NAPZA) dan obat berbahaya
kesehatan tubuh lainnya terhadap kesehatan tubuh

145
146
KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta tanah air”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut


ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu dalam karya yang estetis, dalam
tentang dirinya, makhluk ciptaan gerakan yang mencerminkan anak
Tuhan dan kegiatannya, dan sehat, dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya di mencerminkan perilaku anak
rumah, di sekolah dan di tempat beriman dan berakhlak mulia
bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami variasi dan kombinasi 4.1 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar lokomotor,
lokomotor, dan manipulatif dengan non-lokomotor, dan manipulatif
kontrol yang baik dalam permainan dengan kontrol yang baik dalam
bola besar sederhana dan atau permainan bola besar sederhana

147
tradisional* dan atau tradisional*
3.2 Memahami variasi dan kombinasi 4.2 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar lokomotor, non- kombinasi gerak dasar lokomotor,
lokomotor, dan manipulatif dengan non-lokomotor, dan manipulatif
kontrol yang baik dalam permainan dengan kontrol yang baik dalam
bola kecil sederhana dan atau permainan bola kecil sederhana dan
tradisional* atau tradisional*
3.3 Memahami variasi dan kombinasi 4.3 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar jalan, lari, lompat, dan kombinasi gerak dasar jalan, lari,
lempar dengan kontrol yang baik lompat, dan lempar dengan kontrol
melalui permainan dan atau yang baik melalui permainan dan
olahraga tradisional atau olahraga tradisional
3.4 Memahami variasi dan kombinasi 4.4 Mempraktikkan variasi dan
gerak dasar lokomotor, non kombinasi gerak dasar lokomotor,
lokomotor, dan manipulatif untuk non lokomotor, dan manipulatif
membentuk gerak dasar seni untuk membentuk gerak dasar seni
beladiri** beladiri**
3.5 Memahami latihan kebugaran 4.5 Mempratikkan latihan kebugaran
jasmani dan pengukuran tingkat jasmani dan pengukuran tingkat
kebugaran jasmani pribadi secara kebugaran jasmani pribadi secara
sederhana (contoh: menghitung sederhana (contoh: menghitung
denyut nadi, menghitung denyut nadi, menghitung
kemampuan melakukan push up, kemampuan melakukan push up,
menghitung kelenturan tungkai) menghitung kelenturan tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola 4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
gerak dominan (bertumpu, gerak dominan (bertumpu,
bergantung, keseimbangan, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dengan konsisten, tepat mendarat) dengan konsisten, tepat
dan terkontrol dalam aktivitas dan terkontrol dalam aktivitas
senam senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan 4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi
kombinasi gerak dasar rangkaian dan kombinasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan rangkaian langkah dan ayunan

148
mengikuti irama (ketukan) lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama

3.8 Memahami keterampilan salah satu 4.8 Mempraktikkan keterampilan salah


gaya renang dan dasar-dasar satu gaya renang dan dasar-dasar
penyelamatan diri*** penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya 4.9 Memaparkan perlunya
pemeliharaan kebersihan alat pemeliharaan kebersihan alat
reproduksi reproduksi

Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan
dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang
diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas
beladiri lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi
dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV
dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk
menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak
bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di
lingkup materi.

149
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN
PRAKARYA SD/MI

KELAS: I

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengenal karya ekspresi dua dan 4.1 membuat karya ekspresi dua dan
tiga dimensi tiga dimensi

150
3.2 mengenal elemen musik melalui 4.2 menirukan elemen musik melalui
lagu lagu

3.3 mengenal gerak anggota tubuh 4.3 meragakan gerak anggota tubuh
melalui tari melalui tari

3.4 mengenal bahan alam dalam 4.4 membuat karya dari bahan alam
berkarya

151
KELAS: II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
(mendengar, melihat, membaca) dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa gerakan yang mencerminkan anak
ingin tahu tentang dirinya, sehat, dan dalam tindakan yang
makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengenal karya imajinatif dua 4.1 membuat karya imajinatif dua dan
dan tiga dimensi tiga dimensi

3.2 mengenal pola irama sederhana 4.2 menampilkan pola irama


melalui lagu anak-anak sederhana melalui lagu anak-anak

152
3.3 mengenal gerak keseharian dan 4.3 meragakan gerak keseharian dan
alam dalam tari alam dalam tari

3.4 mengenal pengolahan bahan alam 4.4 membuat hiasan dari bahan alam
dan buatan dalam berkarya dan buatan

153
KELAS: III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,
serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas,
(mendengar, melihat, membaca) sistematis dan logis, dalam karya
dan menanya berdasarkan rasa yang estetis, dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan di beriman dan berakhlak mulia
sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 mengetahui unsur-unsur rupa 4.1 membuat karya dekoratif
dalam karya dekoratif

3.2 mengetahui bentuk dan variasi 4.2 menampilkan bentuk dan variasi
pola irama dalam lagu irama melalui lagu
154
3.3 mengetahui dinamika gerak tari 4.3 meragakan dinamika gerak tari

3.4 mengetahui teknik potong, lipat, 4.4 membuat karya dengan teknik
dan sambung potong, lipat, dan sambung

155
KELAS: IV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan dalam bahasa yang jelas,
menanya berdasarkan rasa ingin sistematis dan logis, dalam karya
tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengetahui gambar dan bentuk 4.1 menggambar dan membentuk tiga
tiga dimensi dimensi

3.2 mengetahui tanda tempo dan 4.2 menyanyikan lagu dengan


tinggi rendah nada memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada

156
3.3 mengetahui gerak tari kreasi 4.3 meragakan gerak tari kreasi
daerah daerah

3.4 mengetahui karya seni rupa 4.4 membuat karya kolase, montase,
teknik tempel aplikasi, dan mozaik

157
KELAS: V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin kritis, dalam karya yang estetis,
tentang dirinya, makhluk ciptaan dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan
benda-benda yang dijumpainya di dalam tindakan yang
rumah, di sekolah dan tempat mencerminkan perilaku anak
bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami gambar cerita 4.1 membuat gambar cerita

3.2 memahami tangga nada 4.2 menyanyikan lagu-lagu dalam


berbagai tangga nada dengan

158
iringan musik
3.3 memahami pola lantai dalam tari 4.3 mempraktikkan pola lantai pada
kreasi daerah gerak tari kreasi dearah

3.4 memahami karya seni rupa 4.4 membuat karya seni rupa daerah
daerah

159
KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,


yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya dan yang jelas, sistematis, logis dan
mencoba berdasarkan rasa ingin kritis, dalam karya yang estetis,
tahu tentang dirinya, makhluk dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, mencerminkan anak sehat, dan
dan benda-benda yang dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami reklame 4.1 membuat reklame

160
3.2 memahami interval nada 4.2 memainkan interval nada melalui
lagu dan alat music

3.3 memahami penampilan tari kreasi 4.3 menampilkan tari kreasi daerah
daerah

3.4 memahami patung 4.4 membuat patung

161
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

MUATAN LOKAL BUDAYA DAERAH MELAYU SD/MI

KELAS 1 ( Satu )

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


( PENETAHUAN ) (KETERAMPILAN )

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan


dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang
(mendengar, melihat, membaca) jelas dan logis, dalam karya
dan menanya berdasarkan rasa yang estetis, dalam gerakan
ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan anak
makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya di rumah dan beriman dan berakhlak mulia
di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan
melayu Kepulauan Riau santun bertata krama adat
Melayu Kepulaun Riau
3.2 Memahami kesenian melayu: lagu, 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu
langgam
3.3 Mengenal jenis permainan 4.3 Mempragakan jenis permainan
anak melayu anak melayu
3.4 Mengenal cerita rakyat melayu 4.4 Menceritakan cerita rakyat
kepulauan riau melayu kepulauan riau.

162
KELAS 2 ( Dua )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun
Riau
3.2 Memahami kesenian melayu: 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
lagu, seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu langgam
3.3 Mengenal jenis permainan anak 4.3 mempragakan jenis permainan anak
melayu melayu
3.4 Memahami sopan santun adat 4.4 Menunjukkan perilaku sopan
melayu Kepulauan Riau santun bertata krama adat Melayu
Kepulaun Riau

163
KELAS 3 ( Tiga )

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


( PENETAHUAN ) (KETERAMPILAN )

3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis
melihat, membaca) dan menanya dan logis, dalam karya yang estetis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam gerakan yang mencerminkan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun
Riau
3.2 Memahami kesenian melayu: 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
lagu, seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu langgam
3.3 Mengenal jenis permainan anak 4.3 mempragakan jenis permainan anak
melayu melayu
3.4 Memahami sopan santun adat 4.4 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun
Riau

164
KELAS 4 ( Empat )

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


( PENETAHUAN ) (KETERAMPILAN )
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang logis, dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui gambar alam dan 4.1 menggambar alam dan pantai di
pantai di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagu melayu memperhatikan tempo dan
tinggi
rendah nada pada lagu melayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan, dalam bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya 4.7 menceritakan kesenian melayu
melayu kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau

165
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.

166
5 ( Lima )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam karya
rasa ingin tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda-benda yang dijumpainya di tindakan yang mencerminkan perilaku
rumah, di sekolah dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui gambar alam dan 4.1 menggambar alam dan pantai di
pantai di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagu melayu memperhatikan tempo dan
tinggi
rendah nada pada lagu melayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan, dalam bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya 4.7 menceritakan kesenian melayu
melayu kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
167
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
3.12 mengenal jenis obat – obatan 4.12 menjelaskan jenis obat-obatan
tradisional melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau

168
KELAS 6 ( Enam )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan sistematis, logis dan kritis, dalam karya
rasa ingin tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan yang
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda-benda yang dijumpainya di tindakan yang mencerminkan perilaku
rumah, di sekolah dan tempat bermain anak beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui gambar alam dan 4.1 menggambar alam dan pantai di
pantai di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagu melayu memperhatikan tempo dan
tinggi
rendah nada pada lagu melayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan, dalam bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya 4.7 menceritakan kesenian melayu
melayu kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat

169
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
3.12 mengenal jenis obat – obatan 4.12 menjelaskan jenis obat-obatan
tradisional melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau

170
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah
mengacu kepada Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik
sekolah/madrasah, kebutuhan perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
a. permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni
tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari lbur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan
untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
171
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota

Kalender Pendidikan MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari disusun dengan


berpedoman kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program
sekolah.

Tabel 4.1 Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II

Hari
Smt Bulan
Minggu Libur Efektif Jumlah
Juli2021 2 1 17 20
Agustus2021 5 1 25 31
September 2021 4 0 26 30
I
Oktober 2021 5 2 24 31
November 2021 4 0 26 30
Desember2021 4 7 16 27
Jumlah 24 11 108 168
Januari 2022 5 0 25 30
Februari 2022 4 1 23 28
Maret 2022 4 1 26 31
II
April 2022 4 8 18 30
Mei 2022 5 9 17 31
Juni 2022 2 1 14 17
Jumlah 24 20 123 167

172
Tabel 4.2 Kalender Kegiatan MIS Raudhatul Mushallin Bukit Bestari

Hari Belajar
Tanggal dan Bulan Kegiatan
Efektif
Juli -
21 Juni – 05 Juli Pendaftaran calonsiswa baru kls. I th.2021/2022
Pengumumam bagi siswa yang diterima/daftar ulang.
5 – 17 Juli o Permulaan tahun ajaran 2021/2022
o Masa orientasi peserta didik (PLS) kelas I
o Perkenalan murid dengan guru kelas masing-
masing.
o Penyerahan Murid Baru dari orang tua kepada guru
o Penyampaian system pembelajaran secara daring
o Pembelajaran dengan menggunakan zoom meeting
dan google form
o Penyerahan program pengajaran semester 1 tahun
pelajaran 2021/2022
Agustus 25
10 Tahun baru islam 1443 H
17 HUT RI Ke 75 tahun 2020
September 26
13 – 18 Asesmen Nasional
Oktober
11 - 16 PTS Semester Ganjil
19 Maulid Nabi Muhammad SAW
28 Upacara hari sumpah pemuda
November 24
25 Memperingati Hari Guru Nasional dan PGRI
Desember 16
06 - 11 PAS Semester Ganjil
18 Pembagian Raport
Januari 25
03 Awal Pelajaran Semester Genap
08 Rapat Awal Tahun
Februari 23
Maret 26
01 Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
14 - 19 PTS Semester Genap
28 - 31 Ujian Sekolah Kelas VI
April 18
01 - 02 Ujian Sekolah Kelas VI
Mei 17

173
Hari Belajar
Tanggal dan Bulan Kegiatan
Efektif
03 - 04 Hari Raya Idul Fitri
Juni 14
06 - 11 PAS Semenster Genap
18 Pembagian Rapor Semester II
20 juni s/d 09 Juli Libur Semester II

Hari Belajar Efektif Semester I = 108 hari belajar efektif (HBE) (setara 15 minggu belajar
efektif).
Hari Belajar Efektif Semester II = 123 hari belajar efektif (HBE) (setara 17,5 minggu belajar
efektif).
Catatan: semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

174
Kalender pendidikan SD / MI Tahun Pelajaran 2021/2022

Tabel 4.3 Kalender Pendidikan

KALENDER PENDIDIKAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN AJARAN 2021/2022

ME ME ME ME
JULI 2021 AGUSTUS 2021 SEPTEMBER 2021 OKTOBER 2021
3 4 5 5
M 4 11 18 25 M 1 8 15 22 29 M 5 12 19 26 M 3 10 17 24 31
S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27 S 4 11 18 25
S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 5 12 19 26
R 7 14 21 28 R 4 11 18 25 R 1 8 15 22 29 R 6 13 20 27
K 1 8 15 22 29 K 5 12 19 26 K 2 9 16 23 30 K 7 14 21 28
J 2 9 16 23 30 J 6 13 20 27 J 3 10 17 24 J 1 8 15 22 29
S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30
21 Juni-5 Juli:PPDB 10 Agust : Tahun Baru Islam 1443 H 13-18 Sep: Asesmen Nasional 1 Okt : Hari Kesaktian Pancasila
12-14 Juli : Hari pertama masuk sekolah 17 Agust: HUT Kemerdekaan RI 12-16 Okt : PTS SEMESTER GANJIL
(PLS) TP 2021/2022 17 Okt : HUT Kota Otonom Tanjungpinang
20 Juli : Hari Raya Idul Adha 1442 H 19 Okt: Maulid Nabi Muhammad SAW
28 Okt: Upacara Hari Sumpah Pemuda

ME ME ME ME
NOPEMBER 2021 DESEMBER 2021 JANUARI 2022 PEBRUARI 2022
4 3 4 4
M 7 14 21 28 M 5 12 19 26 M 2 9 16 23 30 M 6 13 20 27
S 1 8 15 22 29 S 6 13 20 27 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28
S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22
R 3 10 17 24 R 1 8 15 22 29 R 5 12 19 26 R 2 9 16 23
K 4 11 18 25 K 2 9 16 23 30 K 6 13 20 27 K 3 10 17 24
J 5 12 19 26 J 3 10 17 24 31 J 7 14 21 28 J 4 11 18 25
S 6 13 20 27 S 4 11 18 25 S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26
10 Nop : Hari Pahlawan 6-11 Des : PAS SEMESTER GANJIL 1 Jan: Tahun Baru Masehi 2021 1 Peb : Tahun Baru Imlek 2573
25 Nop : Hari Guru Nasional & PGRI 18 Des : Pembagian Raport 3 Jan : Awal Pelajaran Smt Genap
25 Des : Hari Natal
24-27 Des: Libur Smt Ganjil

ME ME ME ME
MARET 2022 APRIL 2022 MEI 2022 JUNI 2022
5 5 2 3
M 6 13 20 27 M 3 10 17 24 M 1 8 15 22 29 M 5 12 19 26
S 7 14 21 28 S 4 11 18 25 S 2 9 16 23 30 S 6 13 20 27
S 1 8 15 22 29 S 5 12 19 26 S 3 10 17 24 31 S 7 14 21 28
R 2 9 16 23 30 R 6 13 20 27 R 4 11 18 25 R 1 8 15 22 29
K 3 10 17 24 31 K 7 14 21 28 K 5 12 19 26 K 2 9 16 23 30
J 4 11 18 25 J 1 8 15 22 29 J 6 13 20 27 J 3 10 17 24
S 5 12 19 26 S 2 9 16 23 30 S 7 14 21 28 S 4 11 18 25
1 Maret : Isro' Mi'raj 1-2 April: Ujian Sekolah Kelas 9 1 Mei : Hari Buruh Nasional 1 Juni : Hari Lahir Pancasila
3 Maret: Hari raya Nyepi 3-4 April: Libur hari pertama puasa 2 Mei: Hari Pendidikan Nasional 6 - 11 Juni : PAS SMT GENAP
14 - 19 Mart : PTS Semester Genap kls 1 s/d 5 15 Apr : Wafat Isa Al Masih 3-4 Mei : Hari Raya Idul Fitri 18 Juni : Pembagian Raport Smt Genap
28-31 Maret: Ujian Sekolah kelas 6 17 April : Hari Paskah 1-9 Mei: Libur Idul Fitri 20-30 Juni : Libur semester Genap
25-30 April: Libur Idul Fitri 16 Mei : Hari Waisak
26 Mei : Kenaikan Isa Al Masih

ME
JULI 2022
3
M 3 10 17 24 31
S 4 11 18 25
S 5 12 19 26
R 6 13 20 27
K 7 14 21 28
J 1 8 15 22 29
S 2 9 16 23 30
1-9 : Libur Semester Genap
11 Juli 2021 : Awal TP 2022/2023

175
BAB V

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian kegiatan
belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan
diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam
kehidupan, seperti: Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong,Integritas, disiplin, toleran,
kerja keras, cinta damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti
keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya
perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta
didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan
budaya sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (Kurikulum 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan
analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang
lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan
melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman
nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah.
Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai
yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini

176
perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan
kompleksnya permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter
bangsa. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan
karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak
pemerhati, pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan
pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta
didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.

177
178
179

Anda mungkin juga menyukai