Anda di halaman 1dari 336

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

SD NEGERI 004 TANJUNGPINANG TIMUR


TAHUN PELAJARAN 2022 – 2023

ALAMAT : JL. D.I.PANJAITAN KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR


KOTA TANJUNGPINANG
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM
SD NEGERI 004 TANJUNGPINANG TIMUR

Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dan telah kami
analisis serta divalidasi isinya oleh tim pengembangan kurikulum SDN.004 Tanjungpinang Timur dan
pengawas sekolah, maka Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran 2022/2023 sudah
dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di SDN 004 Tanjungpinang Timur selama Tahun
Pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di : Tanjungpinang

PadaTanggal: 13 Juli 2022

Ketua Komite Sekolah KepalaSekolah,

KERJULIN ANIWATY,S.Pd.SD
NIP.19640228 1986062003

Disahkan Oleh :
KepalaDinasPendidikan
KotaTanjungpinang

Dra. Hj.ENDANG SUSILAWATI


PembinaTk. I
NIP.19670720 199303 2 003

i
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
DINAS PENDIDIKAN

SD NEGERI 004TANJUNGPINANG
TIMUR
Alamat :Jln. D.I. Panjaitan KM.7 Telp. ( 0771 ) 313526

INSTRUMEN VALIDASI/ VERIFIK ASI DOKUMEN KOSP DAN KTSP

NAMA SEKOLAH : SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur

ALAMAT : Jl. D I. Panjaitan.

KABUPATEN/KOTA : Tanjungpinang

NAMA KEPALA SEKOLAH : Aniwaty,S.Pd.SD

TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI : 13 Juli 2022

PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI :

: 1. ALMUNIZAR, S.Pd ( Pengawas Pembina)

: 2. Aniwaty,S.Pd.SD (Kepala Sekolah )

: 3. Harmila Novinta Sari,S.Pd ( Wakakur )

: 4. Anna Cahya Komariah,S.Pd ( Tim Penyusun )

: 5. Heppy Hayati,S.Pd(Tim Penyusun)

ii
HASIL VALIDASI/VEREFIKASI

Penilaian Nilai
NO Komponen KSOP/Indikator Ya Tdk
COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah V
2. Judul: Kurikulum SD/SMP/SMA*) V
3. Tahun pelajaran V
4. Alamat sekolah V
LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan V
2. Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah V
3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite V

4. Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas pendidikan V

DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman V

iii
Penilaian
Ya Tdk Nilai
No Komponen KTSP/Indikator
I KARAKTERISTIK SEKOLAH
A Latar belakang memuat: V
- Tujuan Pendidikan Nasional V
- Latar belakang lahirnya Kurikulum Merdeka V
- Keterkaitan antara Tujuan Pendidikan Nasional dengan IKM V
- Alasan IKM dapat dilaksanakan di Satuan Pendidikan V
- Kesimpulan alasan Satuan Pendidikan menerapkan IKM V
V
B Dasar Hukum yang relevan, paling sedikit mencantumkan : V
- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan V
-Nasional
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP Dasar dan Menengah V
- Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah V
Menengah Pertama/Madsyah Tsanawiyah
- Permendikbud Ristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi V
Lulusan (SKL)
- Permendikbud Ristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi V
- Permendikbud Ristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses V
- Permendikbud Ristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian V
- Kepmendikbud Ristek No. 262/M/2022 tentang Perubahan Atas V
Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
- Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan V
Kemendikbud Ristek No.033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka
- Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan V
Kemendikbud Ristek No.009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen dan
sub elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
- Peraturan Daerah yang relevan: V
a. SK Wali Kota No.337 Tahun 2020 tentang Penetapan Kurikulum V
Muatan Lokal Budaya Melayu
b. Peraturan/SK dari Yayasan dan SK Sekolah V
V
C Karakteristik Satuan Pendidikan, minimal mencantumkan : V
- Kekuatan-kekuatan Internal Satuan Pendidikan V
- Kelemahan-kelemahan internal Satuan Pendidikan V
- Peluang Satuan Pendidikan V
- Ancaman Satuan Pendidikan V
iv
D Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum, minimal mencantumkan : V
1. Prinsip-prinsip penyusunan Kurikulum Operasional Satuan V
Pendidikan
2. Prinsip-prinsip penyusunan KTSP V
II Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan, mencantumkan :
A Visi Sekolah V
1. Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan V
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana V
tercantum pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 dan
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Penilaian
Pendidikan Karakter Ya Tdk
No
3. Berorientasi pada potensi,Komponen
perkembangan KTSP/Indikator
kebutuhan dan kepentingan V Nilai
III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA
peserta didik, budaya sekolah
PEMBELAJARAN V
4. Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan Internasional
A Pengorganisasian Pembelajaran, minimal memuat : V
5. Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, V
1. Muatan Kurikulum Merdeka dan K-13 V
budi pekerti dan ahlak mulia.
-Memuat inspirasi
6. Memberi Struktur kurikulum IKM dan
dan tantangan K-13,meningkat kan prestasi
dalam V V
secara berkelanjutan
-Memuat Struktur untuk
Projekmencapai keunggulan
Profil Pelajar Pancasila V
2. Pengaturan
7. Mendorong semangatbeban
dan belajar
komitmenIKM dan K13 warga satuan
seluruh V V
Uraian tentang
pendidikan pengaturan alokasi
untuk meningkatkan waktu
kualitas pembelajaran
proses dan hasilper jam tatap muka,
pendidikan V
8. Mengarahkan langkah-langkah
jumlah jam pelajaran per minggu,strategis yang konsisten
jumlah minggu tahun pelajaran, V
efektif perdengan
penjabaran misipelajaran
jumlah jam satuan pendidikan.
per tahun.
3. Program
9. Berorientasi pada inklusif (jika ada)
Profil Pelajar Panccasila V V
B Misi Satuan Pendidikan
4. Muatan Lokal V V
Menjabarkan pencapaian
-Jenis dan strategi visi dalam
pelaksanaan bentuk
muatan pernyataan
lokal yang terukur
yang dilaksanakan dengan V V
1. Seluruh indikator
kebijakan daerah visi V
2. Sebagian
-Jenis dandari indikator
strategi visi muatan lokal yang dilaksanakan sesuai denganV V
pelaksanaan
3. Seluruh
kebutuhan peserta didik danmengandung
indikator visi serta nilai utama PPK
karakteristik sekolah. V
4. Sebagian
-Daftar SKindikator visi serta
dan KD Muatan mengandung
Lokal nilai utama
yang dikembangkan PPK
oleh sekolah
V V
5. Mengandung sebagian atau seluruh indikator Profil Pelajar Pancasila V
-Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program muatan lokal V
C Tujuan5.Satuan Pendidikan
Kriteria Kenaikan kelas V V
Menjabarkan pencapaian
-Teknik, jenis, instrumentmisi dalam yang
asesmen bentuk pernyataan
digunakan V V
yang-Mekanisme
terukur danKenaikan
dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup V
-Kriteria Ketrcapaian Tujuan Pendidikan (KKTP) V
1. Seluruh indikator misi
6. Kriteria Kelulusan serta mengandung nilai utama PPK V V
2. Sebagian dari indikator misi serta mengandung nilai utama PPK
-Kriteria Kelulusan V V
7. indikator
3. Seluruh Kalender Pendidikan, minimal mencantumkan
misi serta mengandung : PPK
nilai utama V V
1. Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.
4. Sebagian indikator misi serta mengandung nilai utama PPK V V
2. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran V
5. Mengandung sebagian atau seluruh indikator Profil Pelajar Pancasila V
3. Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir V
B tahun pelajaran,
Rencana libur keagamaan,
Pembelajaran, hari libur nasional
minimal mencakup : dan hari libur khusus)
1. Ruang lingkup Satuan Pendidikan V
2. Ruang Lingkup Kelas V
C Pendampingan, evaluasi dan Pengembangan Profesional, minimal mencakup : V

v
- Hubungan antara pendampingan, evaluasi dan pengembangan V
professional.
- Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran V
Penilaian Nilai
Ya Tdk
No Komponen KTSP/Indikator
IV PENUTUP
-Ucapan terimakasih berbagai pihak V
-Mohon masukan dan saran V
DAFTAR PUSTAKA V
LAMPIRAN
1. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) V
2. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pemebalajaran (KKTP) V
3. Dokumen II (Silabus seluruh mata pelajaran,termasuk mulok) V
4. Dokumen III (RPP tiap mapel) V
5. Analisis kontek V
6. Program Ekstrakurikuler V
7. Program literasi V

Rekomendasi Petugas Validasi/Verifikasi:

Kurikulum Operasional SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur sudah dilakukan validasi dan verifikasi oleh Pengawas
Pembina dan Tim Pengembangan Kurikulum Sekolah, sudah dapat dipergunakan sebagai pedoman kegiatan
operasional di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran 2022-2023

Tanjungpinang, 12 Juli 2022


Pengawas Sekolah,

ALMUNIZAR,S.Pd
NIP. 19640603 198410 2 016

vi
Rekomendasi Petugas Validasi/Verifikasi untuk Dokumen I :

Kurikulum SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur Sudah dilakukan validasi dan verifikasi oleh
Pengawas Pembina dan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah, sudah dapat dipergunakan sebagai
pedoman kegiatan operasional dari SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran 2022-2023

Tanjungpinang, 10 Juli 2022


Pengawas Sekolah,

ALMUNIZAR,S.Pd
NIP. 19640603 198410 2 016

vii
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SDN 004 Tanjungpinang Timur TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NO NAMA / NIP JABATAN TANDA TANGAN

1 ALMUNIZAR,S.Pd.SD Pengawas Pembina 1

ANIWATY, S.Pd. SD
2 Kepala Sekolah 2
NIP.196402281986062003
HARMILA NOVINTA
3 Bid. Kurikulum 3
SARI,S.Pd.SD
4 ANNA CAHYA KOMARIAH,S.Pd Guru Kelas 4
5 IDAROYANTI,S.Pd.SD Guru Kelas 5

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Aniwaty, S. Pd. SD
NIP. 19640228 1986062 003

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur , selanjutnya disebut
Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur, sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.57 tahun
2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur disusun oleh tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 004
Tanjungpinang Timur dengan masukan/pertimbangan dari Komite Sekolah dan bimbingan dari Dinas Pendidikan
Kota Tanjungpinang. Penyusunan Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur implementasi dari kurikulum
2013 dan kurikulum merdeka, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.7 tahun 2022 tentang Standar Isi dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman
pada Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).

Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan


peserta didik dan memperhatikan kondisi dan potensi lingkungan sekolah di Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Dengan menjadikan Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur ini sebagai pedoman bagi semua
warga sekolah, kami berharap dapat memberikan layanan terbaik kepada peserta didik untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berpengetahuan luas, sehat, terampil, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, bermanfaat bagi lingkungan,dan bisa
mengiplementasikan profil pancasila dalam kehidupan ,dan mampu berkompetisi secara global.

Kami menyadari bahwa penyusunan Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) bukanlah hal yang
mudah, karena memerlukan binaan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur ini kepada :

1. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang yang telah
membimbing dan mengarahkan kami sehingga Kurikulum ini dapat diselesaikan.
2. Pengawas SD Kecamatan Tanjungpinang Timur yang telah memberikan motivasi penyusunan KOSP
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
3. Komite sekolah yang telah mendukung dan menyetujui penyusunan Kurikulum.
4. Tim pengembang kurikulum di SDN 004 Tanjungpinang Timur beserta dewan guru.

ix
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 004 Tanjungpinang Timur masih perlu penyempurnaan,
karena itu kami mengharapkan saran, pembinaan, serta bimbingan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang timur

Demikianlah semoga KOSP ini dapat bermanfaat sebagai pedoman di sekolah, khususnya di SD Negeri
004 Tanjungpinang Timur

Tanjungpinang, 10 Juli 2022


Tim Penyusun Kurikulum
SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I ....................................... i
TIM PENGEMBANG KURIKULUM ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013/kurikulum merdeka.................. 2
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013/kurikulum merdeka........................... 7
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013/kurikulum merdeka............................ 9
BAB II TUJUAN....................................................................................................... 10
A. Tujuan Pendidikan................................................................................... 10
B. Visi Sekolah............................................................................................. 10
C. Misi Sekolah............................................................................................. 10
D. Tujuan Sekolah......................................................................................... 11
E. Sasaran .................................................................................................... 11
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM........................................... 12
A. Struktur Kurikulum.................................................................................. 12
B. Muatan Kurikulum................................................................................... 15
1. Mata Pelajaran.................................................................................... 16
2. Kegiatan Pengembangan Diri/Profil pelajar pancasila....................... 21
3. Beban Belajar..................................................................................... 27
4. Penilaian............................................................................................. 30
5. Ketuntasan Belajar ............................................................................ 30
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ......................................................... 37
7. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan berbasis
keunggulan local dan global .............................................................. 68
BAB IV KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
....................................................................................................................................77

xi
BAB V PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF ........................................... 190
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN ..................................................................... 202
BAB VII PENUTUP ................................................................................................. 209

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi kapan saja sesuai dengan
kebutuhan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat merupakan hal-hal yang harus segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam
pengembangan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan. Kondisi masa sekarang dan kecenderungan
yang akan terjadi pada masa yang akan datang memerlukan para generasi muda dan peserta didik yang
memiliki kompetensi, pengembangan kurikulum harus mampu mengantisipasi segala persoalan yang
terjadi masa sekarang dan masa yang akan datang.Literasi seringkali juga dihubungkan dengan dengan
peradaban suatau bangsa . Dengan kemampuan literasi yang baik maka ilmu pengetahuan dan teknologi
akan dikuasai dengan baik pula. Kesadaran berliterasi setiap individu tidak hanya berdampak pada
dirinya sendiri tetapi juga pada peradaban bangsa bahwasanya,”literasi”adalah dasar dari ilmu
pengetahuan dan tehnologi itu”Benar”olehnya itu penting, penting menanamkan kebiasaan- kebiasaan
terkait literasi kepada peserta didik sedini mungkin agar mereka terbiasa dan bisa memahami lebih awal
pentingnya aktif berliterasi.
Pengembangan Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang beragam mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Delapan
SNP tersebut, yaitu standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, Standar
Penilaian/Asesmen Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendidikan, dan Standar Pembiayaan merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan
serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa
sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai
1
2

dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai
anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan
bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan
warganegara di masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu
peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa
kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi

Kondisi ideal yang diharapkan oleh sekolah adalah mendapat nilai maksimal dalam Rapor Mutu
dan SNP dari setiap tahunnya. Dari ke empat Standar yaitu Standar Kompetensi, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian/Asesmen Pendidikan sudah cukup baik tetapi untuk menuju yang lebih baik
dibutuhkan peningkatan yang cukup serius apalagi diera digital dan internet sehingga membutuhkan
perubahan- perubahan serta inovasi baik pada pembelajaran serta mutu guru sebagai penggerak kemajuan
di bidang pendidikan khususnya perubahan pada Standar Isi dan Standar Proses dengan cara sekolah
mengadakan perbaikan – perbaikan pada standar tersebut serta meningkatkan kinerja guru agar lebih baik
lagi.

Kurikulum yang ideal adalah yang mampu mencapai maksimal dari seluruh SNP dari Rapor Mutu
Sekolah, serta yang mampu mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya, untuk itu dibutuhkan
kurikulum yang memiliki karateristik sesuai dengan fitrah manusia, yaitu :
a) Memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan kemampuan yang dimiliki peserta
didik serta bertujuan menghasilkan manusia yang berakhlak mulia, bertaqwa, berbudi pekerti
luhur.
b) Dapat mewujudkan Tujuan Pendidikan yang fundamental yaitu melahirkan siswa yang cerdas,
terampil, menghormati orang tua dan guru,berkarakter dan bisa mengimplementasikan profil
pancasila dalam aktualisasi kehidupan
c) Aplikasi kurikulum harus memperhatikan tujuan-tujuan masyarakat yang realistis dan bertitik
tolak dari berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter
bangsa.
c) Harus realistis, selaras dengan kesanggupan pelaksananya
d) fleksibel sehingga dapat diadaptasikan dalam berbagai kondisi dan lingkungan
e) Harus bersifat efektif dan dapat memberikan dampak positif yang diharapkan.

Untuk meraih kondisi ideal yang diharapkan maka SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur menerapkan
Kurikulum Terpadu pada pelaksanaan pendidikan disekolah, yang merupakan karateristik satuan
3

pendidikannya.Kurikulum SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur adalah kurikulum yang berlandaskan


kepada Kurikulum Nasional yaitu kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka / ( implementasi kurkulum
merdeka )yang diperkaya dengan pendekatan dan isi yang sesuai dengan pijakan filosofis, visi dan tujuan
pendidikan.

Karakteristik Satuan Pendidikan


SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur terletak dijalan D.I.Panjaitan No.07 berada dekat dengan
perkotaan dan perkampungan masyarakat, serta berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota
Tanjungpinang.SD Negeri No.004 selalu diminati Tanjungpinang Timur orang tua untuk mendapatkan
pendidikan bagi anaknya. Pada dasarnya orangtua mempunyai pendapat mengapa anaknya disekolahkan
disini sebagian besar mereka berpendapat bahwa SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur pertama
letaknya strategis, banyak menghasilkan prestasi dibidang akademis dan non akademis yang sesuai
dengan bakat dan minat yang dimiliki anaknya, serta guru yang berkompeten untuk mengembangkan
bakat minat yang dimiliki anaknya menjadi lebih baik lagi.
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur
disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan
karakteristik peserta didik dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional
sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan diterjemahkan dalam
alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 004
Tanjungpinang Timur berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan
kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SD
Negeri 004 Tanjungpinang Timur berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan Kota
Tanjungpinang, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang
mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana
kesehatan, olahraga , Swalayan, pertokoan, keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung
dalam proses pembelajaran
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan sarana
prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 98% adalah peserta didik
beragama Islam dan 2 % beragma lainnya. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang
orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan yang
ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerahdan asli daerah Selain itu, minat bakat peserta didik juga
yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil
4

Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dengan
motto ”Keunikan dalam Harmonisasi,mandiri dan prestasi”. Maka dalam penyusunan Kurikulum
Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama
agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum
adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan
kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur menerima orangtua yang beragam profesi pekerjaan baik
PNS,TNI dan POLRI,Karyawan Swasta, pedagang, buruh bangunan, buruh harian lepas, ojeg, sopir,
ataupun nelayan yang artinya SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur sekolah yang tidak hanya
menerima peserta didik yang pekerjaan secara financial menengah keatas saja, tetapi beragam pekerjaan
yang dimiliki orang tua peserta didik untuk pantas dan layak bersekolah di SD Negeri No.004
Tanjungpinang Timur.
Menghadapi tahun pelajaran 2022/2023 yang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
tentunya satuan pendidikan membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu
Kurikulum disesuaikan dengan keadaan dan situasi dan kondisi lingkungan satuan pendidikan ,sehingga
terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai
keunggulan-keunggulan dan kreatifitas serta inovasi.

B. Landasan Dasar hukum


a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar
Nasional Pendidikan
c) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
d) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar Dan Menengah
e) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah
f) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022
Tentang Standar Penilaian Pendidikan
g) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No.17 Tahun 2021 Tentang
Asesmen Nasional
5

h) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Budi Pekerti
i) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2020
Tentang Profil Pelajar Pancasila
j) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
k) Keputusann Walikota Tanjungpinang SK Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu
Nomor 337 tahun 2020
l) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 Tentang
Kurikulum 2013
m) Peraturan Walikota Nomor 54 tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Jam Belajar Malam.
n) Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 9 Tahun 2010 tentang Sistem Penyelenggaraan
Pendidikan.
o) Peraturan Walikota Nomor 44 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum
Protokol Kesehatan.
p) Peraturan Menteri lingkungan hidup No.05 tahun 2013, tentang pelaksanaan
program adiwiyata
q) Peraturan Mendikbud No.20 Tahun 20 tahun 2018, tentang penguatan
pendidikan karakter.

C.TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KURIKULUM KURIKULUM 2013 DAN


KURIKULUM MERDEKA
Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan
pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi), dan mendorong Sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum,dan capaian pembelajaran
yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta
didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir
keragaman tersebut.
Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan Komite
Sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari implementasi
kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka
6

2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran,dengan harapan agar


pembelajaran di SD NEGERI 004 Tanjungpinang Timur ini dapat terlaksana dengan baik dan
efektif.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia
4. untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.
5. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif Sekolah dalam
mengembangkan kurikulum.
6. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
7. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan kurikulum melalui pengambilan
keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan Sekolah.
8. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan, melindungi warga
satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik
dan orang tua.

D. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Suplemen Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SD NEGERI 004 Tanjungpinang Timur
dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal Sekolah yang meliputi sarana
prasarana, guru, peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat tinggal peserta didik maupun
guru,Pengembangan Suplemen Kurikulum Darurat SD NEGERI 004 Tanjungpinang Timur mengacu pada
regulasi dan pedoman yang sesuai, serta memperhatikan pertimbangan komite Sekolah dan
dikembangkan berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Landasan pengembangan Suplemen Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :


a.Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh
suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai
falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan
7

budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar Swasta Duta Al-azhar Islamic School Tanjungpinang Timur.

a. Landasan Yuridis
Secara yuridis Kurikulum Sekolah Tanjungpinang Swasta Duta Al-azhar Islamic School Timur
dikembangkan berdasarkan:
1.Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
2.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3,
”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat
(2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar
dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah”.
3.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1),
“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
4.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum
Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.

Prinsip-prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum Merdeka sebagai berikut :


Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 004
Tanjungpinang Timur. mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah tujuan
pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada (Landasan hukum penyusunan Kurikulum
8

Operasional)
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri 004 Tanjungpinang Timur adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar
penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah
menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman
belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses
pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan
kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dengan kekuatan, kemampuan
dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam
memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun
kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
9

BAB II.

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutan dan berkarakter,
mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.

B. Visi Sekolah
SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur mengusung visi:

“Terwujudnya generasi pelajar muda sebagai pembelajar sepanjang hayat yang

berkarakter,berakhlakul karimah,kreatif, berprestasi, dan berprofil pelajar Pancasila ”

Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.

1. Pembelajar sepanjang hayat, membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan
mengembangkan diri.

2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.

3. kreatif , kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan
berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi
yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan mempersiapkan masa depan.

4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi
tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif dalam ajang prestatif saja namun lebih pada keberhasilan
menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup yang bermanfaat.

C. Misi Sekolah
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
10

1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk
selalu belajar dan menemukan pembelajaran
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas
kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melaui cara berinteraksi di sekolah.
3. Melaksanakan pendidikan prima kepada peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran
4. Meningkatkan kopetensi guru dalam meningkatkan prestasi untuk upaya pencapaian hasil pendidikan yang
berkualitas
5. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan
menjunjung nilai gotong royong.
6. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat
peserta didik..
7. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan
yang terjadi untuk merancang inovasi.
8. Mengintegrasikan materi lingkungan hidup ( LH ) dalam mata pelajaran
9. Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua komponen sekolah
10. Menjaga kelestarian lingkungan dengan mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan program
7 – K (Keamanan, Kebersihan, Keimanan, Keindahan, Ketertiban, Kerindangan, dan Kekeluargaan).
11. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui
proses pendampingan dan kerja sama dengan orang tua.

D. Tujuan Sekolah
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dalam implementasi kurikulum
sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang
memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam lingkungan sekolah,rumah,sekolah,dan masyarakat
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
11

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif peserta didik
mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social Responsibility (CSR)
perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis budaya local
g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi dalam
kehidupannya.
h. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan prestasi sesuai
bakat dan minta dan potensi peserta didik.

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


1. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
3. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam toleransi beragama.
4. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
5. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia usaha dan industri) untuk
melengkapi program sekolah yang memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta
didik.
6. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan sekolah.
7. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
8. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat peserta didik.

4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah


Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Profil
Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Negeri
004 Tanjungpinang Timur sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan kurikulum operasional SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur.

Adapun kompetensi lulusan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur mempertimbangkan dimensi sikap,
12

pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar,
membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk
masa depannya.

Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur.

1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.


2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan perkembangan zaman.
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global dengan tetap menjunjung nilai
budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SDNegeri No.004 Tanjungpinang Timur

adalah sebagai berikut:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,


b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75,
e. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah

E. Sasaran
Diharapkan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 SDN 004 Tanjungpinang Timur akan mencapai sasaran
sebagai berikut :
1. Peserta didik memahami ajaran agamanya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mencetak peserta didik untuk mengikuti Olimpiade MIPA.
3. Nilai rata-rata UAS minimal 75,00 dan mendapat urutan minimal 10 besar di kota Tanjungpinang.
4. Semua guru meningkatkan system pembelajaran PAIKEM.
5. Siswa berkarakter, bisa mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi
kehidupan.
6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan mampu melaksanakan tugas yang diampu secara profesional.
7. Peserta didik bukan hanya cerdas dan terampil tapi juga bertingkah laku baik, sopan, menghormati
orang tua , guru dan sesama teman.
13

8. Mencetak atlet dan artis untuk diikutkan dalam ajang lomba O2SN.
9. Guru dan Peserta Didik memiliki dan menjalankan budaya serta kuat karakternya.
10. Lingkungan sekolah yang rapi, bersih, asri, dan hijau serta aman.

F. Indikator
Untuk mencapai sasaran di atas diperlukan kerja keras dan kerja sama dalam team, Sebaga iberikut :

1. Membina membimbing siswa untuk memahami ajaran agamanya dan mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui solat berjamaah, peringatan hari besar, tuntunan agama.
2. Melaksanakan bimbingan MIPA sesuai komptensi siswa
3. Dengan mengadakan sosialisasi kepada wali murid dari kls I s/d VI dan mengadakan terobosan
bagi siswa kelas VI berupa pelajaran tambahan setelah pulang sekolah satu jam seminggu tiga
kali, serta bimbingan khusus kepada siswa yang mencapai nilai di bawah KKM/KKTP.
4. Menciptakan siswa yang aktif,kreatif dan mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila
dlam kehidupan .
5. Melaksanakan pembagian tugas kepada guru sesuai dengan kompetensi yang diampu secara
profesional.
6. Mengembangkan dan membiasakan karakter kepada siswa bertingkah laku baik, sopan,
menghormati orang tua , guru dan sesama teman.
7. Membina dan melatih siswa sesuai kompetensi siswa untuk diikutkan dalam ajang lomba O2SN
dan FLS2N.
8. Membudayakan 5 S antara guru dan siswa dan semua warga sekolah.
9. Menanam berbagai tanaman di sekolah, mengefektifkan piket siswa, mengadakan gotong royong
setiap sabtu untuk menciptakan sekolah rapi, bersih, asri, hijau dan aman.
14

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur Kurikulum yang digunakann pada SD Negeri No.004 kecamatan Tanjungpinang Timur tahun
pengajaran 2022 / 2023 ,menggunakan struktur kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka.Kurikulum 2013
untuk siswa kelas II,III,V Dan VI,kemudian Kurikulum Merdeka untuk kelas I Dan IV. Kurikulum operasional
di satuan pendidikan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional
untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di
satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan
potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur
kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar
yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga
gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide
kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh
mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menentukan berbagai pilihan.

Adapun struktur kurikulum yang digunakan di SDN 004 Tanjungpinang Timur sebagai berikut :

1.Struktur Kurikulum 2013


15

Struktur kurikulum SD merupakan pengorganisasian kompetensi inti,mata pelajaran,beban


belajar,kompetensi dasar,dan muatan pembelajaran pada setiap SD (permendikbud nomor 57 tahun 2014
tentang kerangka dasar dan Struktur kurikulum sekolah dasar / madrasah ibtidaiyah ).

Struktur kurikulum pendidikan dasar berisi muatan pembelajaran atau mata pelajaran yang dirancang untuk
mengembangkan kompetensi spriritual keagamaan,sikap personal dan sosial,pengetahuan,dan ketrampilan.ada
pun cakupan tiap kelompok kompetensinya adalah sebagai berikut :

1) Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI 1

2) Kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI 2

3) Kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI 3

4) Kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar ketrampilan dalam rangka menjabarkan KI 4.

Berdasarkan PP nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 119 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bahwa struktur kurikulum merupakan pengorganisasian
kompetensi inti,kompetensi dasar,muatan pembelajaran ,mata pelajaran ,dan beban belajar pada setiap satuan
pendidikan dan program pendidikan.

Tabel 1
Struktur Kurikulum 2013
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU

KELOMPOK A( UMUM) II III V VI

1. Pendidikan agama dan budi pekerti 4 4 4 4

2. Pendidikan panacasila dan kewarganegaraan 6 6 4 4

3. Bahasa Indonesia 8 10 7 7

4. Matematika 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3

KELOMPOK B ( UMUM )

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 5 5

2. Pendidikan jasmani,kesehatan,dan Olahraga 4 4 4 4

JUMLAH JAM PELAJARAN PERMINGGU 32 34 36 36

Catatan :
16

1) Satu jam pelajaran yaitu 35 menit

2) Pelaksanaan struktur kurikulum 2013 untuk kelas II,III,V dan VI

3) Kelas I,dan IV menggunakan kurikulm Merdeka

Keterangan:

1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapidengan muatan/konten lokal
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
5. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik,sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
6. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah
(UKS), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

Pembelajaran Kurikulum 2013 berorientasi kepada usaha-usaha penyiapan lahirnya Generasi emas


Indonesia 2045  yang didambakan. Generasi Indonesia yang memiliki kompetensi yaitu seperangkat
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan
pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. Kompetensi-
kompetensi yang tercantum dalam Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan demikian menjadi media menumbuhsuburkan berbagai kompetensi agar
menjadi bekal bagi anak-anak Indonesia bersaing di kancah peradaban dunia. Kompetensi di maksud sesuai
Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan adalah sebagai berikut:

Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
17

Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

2. Struktur Kurikulum Merdeka

Struktur kurikulum Merdeka SD telah diatur oleh SK Mendikbudristek No.56 Tahun 2022 tentang
pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemuihan pembelajaran.SK Menteri NO 56 Tahun 2022 mengatur
struktur kurikulum mulai dari jenjang PAUD,Pendidikan Dasar dan menengah,SLB dan kurikulum kesetaraan
( paket A,B,dan C ). Struktur kurikulum merdeka kelas 1 SD termasuk fase A. Beban belajar di kelas 1 SD
diasumsikan 1 Tahun berjumlah di 36 minggu dan alokasi waktu 1 jam pelajaran (JP) berjumlah 35 menit.

Kurikulum Merdeka diterapkan di sekolah SDN 004 Tanjungpinang Timur untuk kelas I dan kelas
IV,sedangkan untuk kelas II,III,V dan VI menerapkan kurikulum 2013.Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari
upaya pemulihan pembelajaran,Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe)
dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan
pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung
pemulihan pembelajaran adalah:

 Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai Profil pancasila
 Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
dasar seperti literasi dan numerasi.
 Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta
didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama,
yaitu:

1. pembelajaran intrakurikuler; dan

2. projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran Intrakurikuler atau pembelajaran regular di setiap mata pelajaran mengacu pada
Capaian Pembelajaran.CP diatur oleh SK Kepala BSKAP No.57 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran SD
18

dan Dikdasmen. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.Pemerintah mengatur beban
belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur
alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.

1.Program Intrakurikuler

Kegiatan intrakuriluler adalah kegiatan utama yangada di sekolah, dilakukan dengan menggunakan alokasi
waktu yang telah ditentukan dalam struktur program pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan guru dan siswa dalam
jam-jam pelajaran setiap hari.Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa dan
muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran
di dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan capaian pembelajaran
pada fasenya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Guru bisa merancang kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu siswa dan dihubungkan dengan
kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna. Pada jenjang SD, mata
pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih
dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan
secara spesifik di jenjang SD ini, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada jenjang SD, muatan
pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.

2. Program Profil Pancasila

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik
satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;


2) mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila; dan/atau
3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam
dimensi profil pelajar pancasila. Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara
mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi nyata
sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek
penguatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
19

Keenam ciri Profil Pelajar Pancasila tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang
berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen
kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi;
(c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka
dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen
dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan. 

3) Bergotong royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4) Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil
belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi
diri.
20

5) Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
Keputusan.

6) Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan
berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal.

A. Tema projek profil pelajar pancasila yang dikembangkan di SD antara lain:

1.Daya hidup berkelanjutan : peserta didik memahami dampak aktifitas manusia baik jangka pendek maupun
panjang terhadap kelangsungan kehidupan di dunuia maupu lingkungan sekitar diharapkan peserta didik juga
membangun kesadaran untuk bersikap dan berprilaku ramah lingkungan.

Contoh kontekstualisasi tema :

 Magrove dijaga dilestarikan untuk melindungai terjadinya abrasi pantai


 Daerah kemaritiman dimamfaatkan oleh daerah sebagai penghasil laut terbesar
 Pusat-pusat parawisata dan sejarah kepulauan riau menjadi ikon parawisata daerah

2. kearifan local: peserta didik membangun rasa ingin tau dan kemampuan inkuiri melalui ekplorasi budaya
dan keraifan local masyarakat sekitar atau didaerah tersebut,atau perkembangan peserta didik

Contok kontekstualisasi tema :

 Produksi kerupuk gonggong di tanjungpinang


 Penyajian kuliner daerah kepulauan riau
 Pembuatan hasta karya dari kulit kerang-kerangan
 Membuat ayaman dari lidi daun kelapa

3. Bhineka Tunggal Ika : peserta didik mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman kelompok agama dan kepercayaan agama yang dianut masyarakat sekitar dan Indonesia serta
nilai ajaran yang dianutnya

Contok kontekstualisasi tema:

 Sikap toleransi antar agama


 Tidak membedakan latar belakang lingkungan social
 Mengenal sikap perdamaian,persaudaraan dan kekeluargaaan

4. Bangun jiwa dan raga : membangun kesadaran dan ketrrampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan
mental bauii untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
21

Contok kontekstualisasi tema:

 Peserta didik melakukan penelitian sederhana terhadap fenomena perundungan atau bulling
dan mencarikan jalan keluarnya
 Peserta didik merancang kegiatan menjaga kesejahteraan dirinya dan orang lain serta
berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait .

5. Suara demokrasi : peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangnanya dalam konteks yang berbeda termasuk dalam organusasi sekolah

Contok kontekstualisasi tema:

 Sistim musyawarah yang dilakukan untuk memilih ketua di dalam organisasi sekolah
 Sistim musyawarah yang dilakukan dalam keluarga
 Sistim musyawarah yang dilakukan dalam masyarakat

6.Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI : berkolaborasi dalam melatih daya
pikir,kritis,kreatif ,inovatif serta berempati.
Contok kontekstualisasi tema:

 Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab


permasalahan yang ada disekitar sekolah

7. Kewirausahaan : mengidentifikasi ekonomi dan kaitannya dengan aspek lingkungan,social,dan


kesejahteraan masyarakat

Contok kontekstualisasi tema:

 Membuat produk dengan konten local yang memiliki daya jual dan daya saing

8. Kebekerjaaan :membangun pemahaman terhadap peluang kerja dan kesipan kerja

Contok kontekstualisasi tema:

 Membekali diri dengan kecakapan abad 21 yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja

9. Budaya kerja : membangun kesadaran sikap dan prilaku untuk membiasakan diri sebagai budaya
kerja positif

Contok kontekstualisasi tema:

 Membiasakan diri untuk menjaga lingkungan selalu dalam kondisi ringkas


rapi,gresik,rawat dan rajin serta sesuai tuntunan keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan hidup.

B. Penyusunan waktu dalam projek


22

Proses merancang alokasi waktu disusun dan disesuaian dengan sebaran pada pelaksanaa projek
sehingga penyelenggaraan projek untuk para peserta didik dapat berjalan secara efektif dan lance,
terjadwal sesuai Time Line yang dibuat.

C. Proses pembentukan tim projek

Setelah perencangan waktu maka satuan pendidikan dapat melakukan proses pembentukan tim
bagi terlaksananya konsep projek berdasarkan demensi yang telah ditentukan sebagai pengelola
maupun pendamping peserta didik pada projek tersebut

D. Proses identifikasi

Proses tersebut mengharuskan sartuan pendidikan untuk bisa memberikan penilaian pada tahap
pelaksanaan projek berdasarkan kesiapan satuan pendidikan

E. Proses pemilihan tema

Proses pemilihan tema sebisa mungkin telah terbentuk tim fasilitas projek untuk menentukan tema
minima dua ,kemudian menjalankan berdasarkan isu terkait diwilayah lingkungan peserta didik

F. Merancang alokasi waktu

Menentukan durasi pelaksanaan untyk setiap tema projek yang dipilih disesuaikan dengan
pembahasan tema.durasi dapat dipilih antara dua mingu sampi dua bulan tergantung tujuan dan
pendalaman ekplorasi tema mengacu kepada keputusan menristek no.162/M/2021 tenrtang
program sekolah penggerak secara umum total waktu projek adalah sekitar 20-30 persen beban
peserta didik pertahun.

Tingkat pendidikan Alokasi jam projek pertahun


SD KELAS I 252 JP
SD KELAS IV 252 JP

Tabel 1.
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Intrakurikuler Per Penguatan Profil Tahun
Mata Pelajaran
Tahun (Minggu) Pelajar Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi 108 ( 3 ) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
23

Pendidikan Agama Hindu dan Budi 108 ( 3 ) 36 144


Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 ( 4 ) 36 180
Bahasa Indonesia 216 ( 6 ) 72 288
Matematika 144 ( 4 ) 36 140
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 108 ( 3 ) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**:

1. Seni Musik

2. Seni Rupa 108 ( 3 ) 36 144

3. Seni Teater

4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** 72 (2) ***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72 (2) ***
Total****: 828 (23) 252 1080

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran
pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 1.

Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)


Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Intrakurikuler Per Penguatan Profil Tahun
Mata Pelajaran
Tahun (Minggu) Pelajar Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi 108 ( 3 ) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 108 ( 3 ) 36 144
24

Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 108 ( 3 ) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 ( 4 ) 36 180
Bahasa Indonesia 216 ( 6 ) 72 252
Matematika 180 ( 5 ) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 180 ( 5 ) 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 108 ( 3 ) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**:

1. Seni Musik

2. Seni Rupa 108 ( 3 ) 36 144

3. Seni Teater

4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** 72 (2) ***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72 (2) ***
Total****: 1044 (29) 252 1296

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran
pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

G. Muatan Kurikulum
1.Muatan Kurikulum 2013

Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat
sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada
25

struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan
bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap
tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompotensi inti.

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap
tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi
horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1.)Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

2).Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

3).Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan

4).Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan

2. Muatan Kurikulum Merdeka

Muatan Kurikulum Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya
disebut kurikulum prototype) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel sekaligus berfokus
pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Muatan/Mata Pelajaran pada kurikulum merdeka sebagai berikut :

 Mapel pendidikan agama diikuti oleh peserta didik esuai dengan agama masig-masing
 Muatan seni budaya disediakan oeh satuan pendidikan minimal 1 ( satu )jenis seni ( seni music,seni
rupa,seni treater,dan atau seni tari.
 Ilmu pengetahuan alam dan social ( IPAS ) mulai diajarkan dikelas 3 keatas
 Bahasa inggris merupakan maple pilihan sesuai kesiapan satuan pendidikan.jika belum siap dapat
diintegrasikan ke mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler.
Alokasi Waktu

Bahasa Inggris dan Muatan Lokal sebagai mata pelajaran pilihan paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per
tahun.Total JP di tabel tidak termasuk Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
26

1. Mata Pelajaran / beban belajar


Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai beban
belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan
pada mata pelajaran tergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari
mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur tahun pelajaran
2021/2022 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan porsi yang sama dengan
Pendidikan Agama Islam dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga
pendidik. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur mengakomodir
Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia dan IPAS dan
Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama Islam. Matematika dan PJOK dilakukan parsial. Rencana
pembelajaran tematik dan mata pelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan
umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model
pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based learning
dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik
peserta didik. Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan
peserta didik dalam menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak
terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke
dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan
pembelajaran selanjutnya.
Gambar pelaksanaan pembelajaran
27

b. Mata Pelajaran Bahasa Daerah


Selain mata pelajaran umum, SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur pun mengakomodir bahasa daerah sebagai
salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Melayu merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Tanjungpinang di wilayah
tertentu. Bahasa melayu juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan
sastra daerah diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Daerah/melayu dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
budaya dan hasil karya sastra daerah.

Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah/melayu diturunkan dari kompetensi yang telah disusun oleh tim
pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Kepulauan Riau Konten dalam Bahasa Daerah/melayu sama halnya
dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan.

a. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan
karir peserta didik.

Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan pengembangan diri
dilakukan dengan cara:

1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan potensi daerah.
2). Pemetaan untuk :

a) Jenis layanan pengembangan diri


b) Petugas yang melayani
28

c) Peserta didik yang dilayani


3). Pelaksanaan program

d) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )


e) Monitoring Pelaksanan
f) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
2) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan dan akuntabel)
30). Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.

Pilihan pengembangan diri di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur adalah sebagai berikut.

1) Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program unggulan SD Negeri 004 Tanjungpinang
Timur yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik melalu berbicara, menulis
dan mendengarkan. Konten materi lebih mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan dalan
kehidupan sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
2) TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur yang bertujuan

mempersiapkan peserta didik dalam menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba
komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-
tool yang yang ada di komputer.

3) Pencak Silat, merupakan salah satu kearifan lokal di kota/kabupaten yang dikenalkan di sekolah untuk
meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal sebagai salah satu seni bela diri tradisional.

3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dirancang
pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke
dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat ditampilkan secara
terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi
waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua
proyek besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran
intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila diselaraskan dengan potensi
lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian operasional pembelajaran, dapat
mengakomodir keragaman minat bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup
peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa
29

kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,
bernalar kritis dan kreatif.
Gambar :karakteristik pembelajaran berbasis proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah- langkah yang harus disusun
secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan
kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan
peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian
akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar :langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2021/2022, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung
implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa
kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan
dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan
Desember 2021 dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah
dalam menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema
Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk
menjadi duta budaya Sunda. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari
Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak sejarah dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan
kesatuan bangsa.

1. Pendidikan Agama Islam


Tujuan :
30

 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan,


pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan,
rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:

 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

3. Bahasa Indonesia
Tujuan

 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan
emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

4. Matematika
Tujuan:
31

 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau
alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah..

5. Ilmu Pengetahuan Alam/IPAS


Tujuan:

 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan
dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA/IPAS yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPAS, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan
membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan
alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
di tingkat lokal, nasional, dan global
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA/IPAS sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA/IPAS dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

6. Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan :
32

 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.


 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal, regional, maupun
global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

7. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :

 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan


kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di
dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan
demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi
untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil,
serta memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan
Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006

Sekolah juga berusaha mendesain kurikulum agar tidak membosankan seperti 5 langkah dibawah ini :

1. Mengembangkan keterampilan sosial spritual


Pengembangan kepedulian terhadap lingkungan sekitar
Penugasan ritual keagamaan/ religiusitas (pengembangan pendidikan Karakter)
Kecerdasan emosional
Ketrampilan berbahasa
2. Mengembangkan Kompetensi kepribadian (Personal )
Memberikan contoh teladan di rumah, sekolah, masyarakat
Membangun komunikasi positif antara peserta didik,guru dan orang tua.
33

Belajar mengendalikan diri.


Membangun sikap tanggung jawab peserta didik agar dapat mandiri.
3. Mengembangkan Ekspresi artistik ( berjiwa seni )

Bagaimana kita dapat melatih peserta didik untuk bisa menyampaikan ekspresi nya dalam
bernyanyi,menari, melukis, bercerita, membuat kerajinan tangan,dan berolah raga.
4. Melek Informasi
Bagaimana meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi dapat
memberikan penugasan seperti membuat kliping, mencari Informasi dari TV,
mengembangkan membaca dan menulis, melakukan presentasi agar dapat berbahasa dengan
baik

2. Kegiatan Pengembangan Diri


Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler dan membudayakan karakter
bangsa.

Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.

Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan


perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan pengembangan diri melalui pelayanan konseling
Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu
peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan
konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual,
kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,
perkembangan, kondisi, serta peluangpeluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga
membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi
peserta didik.

Kegiatan Pelaksanaan Contoh Pelaksanaan


34

Pelayanan Konseling  Pengembangan kehidupan  bidang pelayanan yang


pribadi membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan
karakteristik

 Pengembangan kehidupan  bidang pelayanan yang


sosial membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, dan
mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih
luas.

 bidang pelayanan yang


membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan
belajar dalam rangka mengikuti
 Pengembangan pendidikan sekolah dan belajar
kemampuan belajar secara mandiri.

 bidang pelayanan yang


membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.

 Pengembangan karir

2. Kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler

NO Jenis Kegiatan Sasaran


Indikator Keberhasilan dan
35

Implemetasi Profil Pelajar Pancasila

A Study Club

Kelas 4
1. Science Club
Kelas 5
Mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk Kelas 4
2. Math Club menjadi yang terbaik dalam bidangnya
masing-masing dengan karakter yang Kelas 5

3. Hifdzil Quran mandiri dan memiliki kreativitas. Kelas 1, 2, 3

4. Speech and Debate Kelas 4 & 5

B Olahraga

5. Karate Kelas 4

6. Catur Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 5


mengembangkan dan meningkatkan
7. Silat Kelas 4,5,6
kemampuan olah raga karate, catur, silat
dan futsal dengan karakter yang mandiri dan
gotong royong.
8. Futsal Kelas 5

C Seni dan Budaya

Kelas 1,
Kelas 2,
9. Seni lukis
Kelas 3
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4,5
mengembangkan dan meningkatkan (pianika)
kemampuan seni lukis dan musik yang
berkarakter kebhinekaan global, mandiri
dan kreatif.
10. Seni music Kelas
6(angklung)

Kelas 1, 2, 3
pengelolaan
sampah plastik.
Mempersiapkan peserta didik dalam
11. Seni treater mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan seni treater dan musik yang Kelas 4, 5, 6
berkarakter kebhinekaan global, mandiri pembuatan kriya
dan kreatif. dari pelepah
pisang dan bambu

12. Seni tari Kelas 1, 2, 3


pengelolaan
Mempersiapkan peserta didik dalam
sampah plastik.
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan seni tari dan musik yang
36

Kelas 4, 5, 6
pembuatan kriya
berkarakter kebhinekaan global, mandiri
dari pelepah
dan kreatif.
pisang dan
bamboo

Kelas 1, 2, 3
pengelolaan
sampah plastik.
Mempersiapkan peserta didik dalam
mengembangkan dan meningkatkan
13. Kriya kemampuan seni kriya anyam yang
Kelas 4, 5, 6
berkarakter kebhinekaan global, mandiri
pembuatan kriya
dan kreatif.
dari pelepah
pisang dan
bamboo

D Keorganisasian

Mempersiapkan peserta didik agar memiliki


sikap kepemimpinan, kebhinekaan global, Kelas 1 sampai dengan kelas 6
kemandirian, kreatif, disiplin, 6
14. Pramuka tanggungjawab dan semangat nasionalisme.

Mempersiapkan peserta didik agar memiliki


sikap yang mengutamakan kebersihan
sebagian daripada iman yang
mengembangkan nilai ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
dalam kemandirian, bergotong royong,
Kelas 4, 5
15. UKS dan Dokter Kecil bernalar kritis dan kreatif dalam menjadi
agen pelopor cinta kebersihan dan dan 6
kesehatan.

3. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial
belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
37

4. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :

Kegiatan Contoh Kegiatan Contoh Pelaksanaan

Ekstrakurikuler  Kepramukaan  Dilaksanakan setiap hari kamis


minggu pertama setiap bulan jam
16.00 s/d 17.00 WIB.
Sasaran peserta didik Kelas III s/d V

Materi : Permainan.
 Olahraga/PJOK
 Dilaksanakan pada hari Sabtu pagi
setelah kegiatan PBM.
Sasaran peserta didik kelas III s/d V
Meliputi cabang : Atletik, Sepak Bola,
Tenis Meja, Badminton, Volley, Catur.

 Kesenian
 Dilaksanakan pada hari jumat sore
setelah kegiatan PBM
Sasaran peserta didik Kelas II s/d V
Meliputi : Seni Lukis , Seni Tari, Seni
Suara, Seni Musik, Seni teater/drama

 Dilaksanakan setiap hari Sabtu pagi


 UKS setelah kegiatan PBM
Meliputi : Kegiatan Dokter Kecil

 Dilaksanakan setiap hari Sabtu setelah


 Lingkungan Hidup kegiatan PBM sasaran kelas I s.d VI
Meliputi: Gotong royong, sabtu bersih
perawatan taman dan kebun sekolah.
 Pelaksanaan pembelajaran Kriya
untuk mendukung program adiwiyata

Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai


berikut:

Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang  Piket kelas
dilakukan terjadwal  Ibadah
38

Kegiatan Contoh
 Berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
 Upacara bendera setiap hari Senin,
 Kegiatan ”Mentari Pagi” setiap hari
Jum’at (hafalan Juz Amma, Surat pilihan,
Do’a harian, Surat Yaasin,zikir,bacaan
Shalat, Pembinaan Da’i Cilik, senandung
sifat Allah SWT, senandung Shalawat
Nabi),
 Senam pagi dilaksanakan setiap hari
Sabtu pagi
 Jumat madani
 Jumat gembira
 Tadarus Al Qur’an dilaksanakan di Bulan
Ramadhan,
 Peringatan Hari Besar Agama Islam,
 Pesantren Kilat,
 Shalat zuhur Berjamaah,
 Peringatan Hari Kemerdekaan RI,
 Menyanyikan lagu nasional dan lagu wajib
 Peringatan Hari Pahlawan,
 Peringatan Hari Pendidikan Nasional
 Lomba Kreativitas dan Karya Cipta
 Pembinaan dan Bimbingan bagi peserta
didik Olympiade MIPA
 Pagelaran seni dan bazar sekolah
Spontan, adalah kegiatan  Memberi salam dan bersalaman (budaya
tidak terjadwal dalam pengucapan salam, budaya cium tangan
kejadian khusus terhadap orang tua dan guru).
 Meminta maaf
 Berterima kasih
 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
 Melerai pertengkaran
 Bersalaman saat bertemu orang tua atau
guru
Keteladanan, adalah  Performa guru
kegiatan dalam bentuk  Datang tepat waktu
perilaku sehari-hari  Mengambil sampah yang berserakan
 Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap
39

Kegiatan Contoh
pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang
tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu,
taat pada peraturan)
 Penanaman budaya malu,
 Memberi salam ketika bertemu
 Penanaman budaya bersih lingkungan
kelas dan sekolah,
 Penanaman budaya lingkungan hijau.
 Berpakaian sesuai jadwal, rapi, dan bersih
 Menjaga kebersihan wc
 Membiasakan mencuci tangan
 Menata dan memelihara taman kelas
 Laki-laki berambut pendek dan tidak
diwarnai
 Wanita menata rapi rambut ( ikat / bando )
 Memberi kabar jika tidak hadir pada hari
efektif
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang
yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Rajin membaca
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 penanaman akhlak mulia (makan, minum
tidak sambil berdiri, menjaga kebersihan
pribadi, pakaian dan lingkungan serta
pembiasaan shalat memakai sarung),
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Menghindari kebiasaan menyontek
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Menerapkan 5 S ( Senyum, salam, sapa,
sopan-santun dan sabar )
40

Nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang ditetapkan dalam Pengembangan Diri Ekstrakurikuler SD
Negeri No.004 Tanjungpinang Timur:

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi

1. Kepramukaan  Religius  Latihan terprogram


 Jujur (kepemimpinan,
 Demokratis berorganisasi dan baris
 Disiplin berbaris)
 Toleransi
 Kerja sama
 Rasa Kebangsaan
 Cinta damai
 Peduli lingkungan
 Kerja keras
2. Olahraga  Religius  Melalui latihan rutin
 Jujur (antara lain: atletik
 Disiplin sepak bola, bola
 Sportifitas volley, tenis meja,
 Menghargai prestasi takraw, badminton,
 Kerja keras basket dan catur.
 Cinta damai  Perlombaan olah raga
 Peduli lingkungan
3. Seni  Religius  Latihan rutin (seni
 Jujur lukis, tari, suara, musik,
 Disiplin seni
tradisional/kompang,
 Peduli sosial dan seni baca Al-
 Cinta tanah air qur’an )
 Peduli lingkungan  Mengikuti paduan
 Semangat kebangsaan suara
 Berkompetisi internal
dan eksternal
4. UKS  Religius  Latihan rutin(Dokter
 Jujur kecil dan P3K)
 Disiplin  Pendataan siswa
 Rasa kebangsaan
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli social
5. Lingkungan  Religius  Mengelola kebun
Hidup/Adiwiyata  Disiplin sekolah dan tanaman
 tanggungjawab obat keluarga secara
 Cinta tanah air rutin.
 Peduli lingkungan  Pegolahan kompos
 Daur ulang
 Sosialisasi kebiasaan
mencuci tangan
dengan air mengalir
41

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi

6. Kegiatan Nasionalisme  Religius Peringatan


dan Patriotisma  Disiplin Hari Kemerdekaan RI
 tanggungjawab
 Cinta tanah air Peringatan Hari Pahlawan
 Peduli lingkungan Peringatan
Hari Pendidikan Nasional

Seminar
Pendidikan
Bedah Buku
Peringatan Hari HGN

7. Pengembangan Potensi  Religius a. ProgramPermainan


dan Ekspresi Diri  Disiplin Edukatif
 Tanggungjawab b. Program Mengambar
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan c. ProgramMicrosoft Office

3. Beban Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur
dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas tematik dan sebagian parsial secara reguker per minggu. Selain itu
teerdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester.Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3 Dengan adanya tambahan jam
belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif
memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik
perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu,
mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan
masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar.

Kegiatan Reguler Proyek


Banyak JP Total
Per Minggu
Mata Pelajaran Profil
Per Minggu Per Tahun
No Pelajar
Pancasila
42

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144

2 PPKn 4 JP 144 36 180

3 Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252

4 Matematika 5 JP 170 46 216

5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 JP 170 46 216

Seni (Pilihan minimal 1) Seni Musik

Seni Rupa

6 Seni Teater Seni Tari 3 JP 108 36 144

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


7 3 JP 108 36 144
Kesehatan (PJOK)

8 Muatan Lokal 2 JP 76 -

Total 28 JP 1006 290 1296

Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni
teater atau seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.

Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan komposisi 20-
30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam
pembelajaran intrakurikuler.

Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan dari capaian
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan
muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani
peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan
Pendidikan SD NEGERI 004 TANJUNGPINANG TIMUR mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang
beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.

Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur

Satu Jam Jumlah Jam Waktu


Minggu Efektif
Kelas Pembelajaran Pembelajaran / Jam
Pembelajaran Per –
Per - Tahun Ajaran
Tatap Muka / Minggu Per – Tahun
43

Menit

1 35 30 37 1110

2 35 31 37 1147

3 35 32 37 1184

4 35 36 37 1332

5 35 36 37 1332

6 35 36 33 1188

Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah Penugasan
Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur yang waktunya maksimal enam
puluh persen (60%) dari jumlah jam tatap muka.
Penugasan Terstruktur di antaranya penugasan proyek secara berkelompok,
penyusunan program/perencanaan kegiatan, membuat hasil karya produk, membuat
ringkasan buku / cerita pendek dan laporan pelaksanaan kegiatan.

Tugas Mandiri Tidak Terstruktur diberikan sebagai pengayaan di antara lain: terdiri dari tugas-tugas individu
atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat
peserta didik.
Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam

satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam

pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30/25 jam pembelajaran.

Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 /27jam pembelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34/29 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36/31 jam pembelajaran

Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak
20 minggu.
44

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran

Untuk tatap muka 60 %

Contoh perhitungan pemberian tugas.

4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas
hanya 56 menit per minggu.

Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap muka.
Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.

Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di
pilih.

4. Penilaian/asesmen

Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari
suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing
idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.

Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake siswa, dan
saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur.Tahun
Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut :

1. Menghitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
45

2. Menentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek / komponen sesuai dengan kompleksitas,sumber


daya pendukung,dan intake. Dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD.
3. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM
mata pelajaran.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR
KELAS I s.d VI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MUATAN
MATA PELAJARAN KET
LOKAL
KELAS
PAI/ BUDAYA
PKN BIN MAT IPA IPS SBK PJAS
PAB MELAYU

I 72 72 72 72 - - 72 72

II 72 72 72 72 - - 72 72

III 72 72 72 72 72 72 72 72

IV 72 72 72 72 72 72 72 72

V 72 72 72 72 72 72 72 72

VI 72 72 72 72 72 72 72 72

RATA2 72 72 72 72 72 72 72 72

KKM RATA-RATA KELAS


Kriteria Ketuntasan Belajar KKM
MATA PELAJARAN I II III IV V VI Satuan
Pendidikan
1. Pendidikan Agama 72 72 72 72 72 72

2. Pendidikan Kewarganegaraan 72 72 72 72 72 72

3. Bahasa Indonesia 72 72 72 72 72 72

4. Matematika 72 72 72 72 72 72 72
46

Kriteria Ketuntasan Belajar KKM


MATA PELAJARAN I II III IV V VI Satuan
Pendidikan

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 72 72 72 72

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 72 72 72 72

7. Seni Budaya dan keterampilan 72 72 72 72 72 72

8. Pendidikan Olahraga dan


72 72 72 72 72 72
Kesehatan

B. Muatan Lokal

1. Budaya Melayu 72 72 72 72 72 72

Kriteria ketuntasan Belajar


No Komponen Ket
I II III IV V VI

A Ekstrakurikuler

a. Kepramukaan C C C C C C

b. Olahraga C C C C C C

c. Seni Suara C C C C C C

d. Seni Tari C C C C C C

e. Seni lukis C C C C C C

f. UKS ( Dokter kecil ) C C C C C C

g. Karate C C C C C C

h. Kompang C C C C C C

i. Marawis C C C C C C

j. Syair C C C C C C

k. Pantun C C C C C C

l. Pembinaan Olimpiade SAIN C C C C C C

m. Pembinaan Olimpiade C C C C C C
47

Matematika
B PPK

MT MT MT MT MT MT
 Relegiusitas

 Nasionalisme MT MT MT MT MT MT

 Kemandirian MT MT MT MT MT MT

 Gotong Royong MT MT MT MT MT MT

 Integritas MT MT MT MT MT MT

 Peduli Sosial MT MT MT MT MT MT

 Kreatif MT MT MT MT MT MT

 Gemar Membaca MT MT MT MT MT MT

 Menghargai Prestasi MT MT MT MT MT MT

Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan
kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tandatanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang
dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yangdinyatakan dalam
indikator secara konsisten).

Upaya sekolah dalam meningkatkan pencapaian KKM ini menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM , guru kelas/ mata pelajaran melaksanakan kegiatan remedial berbentuk
pengulangan materi yang belum dikuasai oleh siswa dan kegiatan pengayaan dilaksanakan oleh guru berbentuk
pemberian tugas-tugas individual atau berbentuk klasikal untuk siswa yang telah mencapai KKM lebih cepat dari
siswa lainnya.
48

Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ideal sekolah dasar sekaligus menyesuaikan dengan Standar Nasional yang berkaitan dengan penilaian yang
berskala ideal sesuai tuntutan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan .

Adapun upaya sekolah dalam meningkatkan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah sebagai
berikut :

1. Program Remedial (Perbaikan)


Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar
atau indikator.

a. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.


b. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedialpenilaian.
c. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
d. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
e. Nilai remedial dapat melampaui KKM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan bolehdiikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat digunakan.

RENTANG PREDIKAT KKM SATUAN PENDIDIKAN

RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
A B C D (Perlu
Pendidikan *) Interval
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup) Bimbingan)

72 C
72 40/3=13 99<A 100 85<B 98 D˂ 72
84

Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan sdn No.004 Tanjungpinang Timur Tahun
Pelajaran 2021/2022 adalah 72.

Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.

Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan. Penilaian harian
tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD/CP dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan
minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD /CP muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan
49

penilaian harian dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD/CP beberapa
muatan pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu membuat
kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai KD/CP satu muatan pelajaran, soal-soal
dibuat per muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan
pelajaran.

Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan untuk
pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan
nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.

Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari jumlah tema dalam satu
semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk
perbaikan pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai
rapor.

Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan KD/CP yang dirakit
secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah
semester dan penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.

Penilaian akhir semester (PAS/SAS) dan penilaian akhir tahun (PAT/SAS) dilaksanakan setelah
menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun untuk
aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur pencapaian
hasil pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.

Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun berdasarkan muatan
pelajaran sesuai dengan karakteristik KD/CP. Nilai dari penilaian akhir semester ditulis NPAS/NSAS
dan nilai dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan
angka pada rentang 0-100.

Untuk menentukan nilai rapor pada KD/CP Pengetahuan adalah sebagai berikut.

(2 x NPH) + NPTS + NPAS untuk KD /CP yang ada NPTS


4
atau (2 x NPH) + NPAS untuk KD/CP yang tidak ada NPTS
3
Untuk penilaian KD /CP Keterampilan menggunakan teknik praktik, produk, dan proyek.

Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian proses yang dilakukan
dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
50

digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan
alat musik, dan membaca.

Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menghasilkan produk-produk,
teknologi, dan seni.

Penilaian proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik dalam dalam menghasilkan suatu
karya mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai laporan hasil.

Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai optimum. Sedangkan nilai akhir
diperoleh dari rerata ketiga penilaian tersebut.

Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk memperoleh informasi tentang
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil analisis digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik
yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM /KKTP KD mata/muatan pelajaran. Bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM/KKTP KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan
remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM/KKTP KD, pendidik dapat
memberikan pengayaan.

Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM/KKTP KD muatan pelajaran. Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi
peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti
program remedial dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian KD/CP.

Pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan cara:

Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan secara
kelompok bila terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda bila semua peserta didik mengalami
kesulitan.

Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan
memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang
dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik
secara individual maupun kelompok.
51

Langkah-langkah program remedial sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil analisis terhadap Penilaian Harian (PH)
dan Penilaian Tengah Semester (PTS). Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik,
materi ajar, dan strategi belajar.

b. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran

c. Melaksanakan program remedial.

d. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.

e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial sebagai nilai akhir capaian KD
muatan pelajaran.

Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di SD Negeri No.004 Tanjungpiang Timur adalah

Menggunakan nilai rerata dari nilai perolehan awal dan nilai tes setelah remedial.

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan berbagai
aspek yang telah disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada
tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di satuan pendidikan. Peserta didik diupayakan mengikuti
proses pembelajaran dan penilaian yang maksimal. Oleh karena itu apabila ada peserta didik yang terpaksa
harus tidak naik kelas, maka hal ini harus menjadi umpan balik bagi pendidik, satuan pendidikan, dan
orangtua sehingga diharapkan semua peserta didik pada akhirnya dapat naik kelas.

Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan akademis adalah sebagai berikut.

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada kelas untuk tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan dengan hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan yang belum tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran.
c. Mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
d. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
Sedangkan kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan melalui rapat
dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar setelah memenuhi
syarat berikut.

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan


52

c. Lulus Ujian Sekolah seluruh muatan/mata pelajaran.

a. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar


Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan akhir
semester;

 Ulangan harian di berikan setelah Menyelesaikan satu KD atau lebih dalam bentuk tes tertulis
dan lisan.
 Ujian tengah semester dilaksanakan setelah 8 - 10 minggu belajar efektif.
 Ujian akhir Semester dilaksanakan setelah menyelesaikan kegiatan belajar selama 17 – 19
minggu belajar efektif. Ujian diberikan dalam bentuk tes tertulis , lisan dan praktek.
 Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
 Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan di ujian nasional, serta aspek kognitif dan/atau
psikomotor untuk mata pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia, serta
kewarganegaraan dan kepribadian. Penyelenggaraan ujian sekolah mengacu pada Prosedur
Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP

b. Pelaporan hasil belajar peserta didik


Kegiatan pelaporan hasil penilaian diawali dengan melakukan interpretasi hasil penilaian
meliputi ulangan harian, tugas, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, selanjutnya
menyusun laporan hasil penilaian. Laporan hasil penilaian dilakukan sebagai bentuk
akuntabilitas publik.
 Pendidik akan melaporkan hasil belajar peserta didik setiap Ulangan harian dalam bentuk data
kuantitatif dan dikembalikan dengan disertai tanda tangan orang tua/wali peserta didik.
 Hasil ulangan tengah semester peserta didik diberikan seminggu setelah selesai ujian tengah
semester dalam bentuk jurnal atau rapor.
 Pelaporan hasil belajar peserta didik selama satu semester di berikan dalam bentuk buku
laporan (raport) , diberikan seminggu setelah ujian akhir semester.

c. Kriteria Kelulusan
53

a) Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang telah ditentukan;
 Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
 Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
 Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional sesuai peraturan yang berlaku
b) Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
 Ujian Sekolah/Madrasah dilaksanakan satu kali dalm satu tahun pelajaran sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Ujian Sekolah/Madrasah .
 Ujian tertulis dilaksanakan paling lambat dua minggu setelah Ujian Sekolah.
 Ujian praktek dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah Ujian Sekolah.
 Jadwal Pelaksanaan Ujian setiap mata pelajaran ditetapkan oleh Sekolah/Madrasah
penyelenggara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Point (a) dan (b) diatas akan disesuaikan dengan Permendiknas dan POS UN 2022/2023

c) Target kelulusan yang dicapai oleh SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran
2022/2023 adalah 100% dengan Nilai Rata-rata tiap jenis mata pelajaran adalah 70,00
d) Program-program sekolah dalam peningkatan kualitas lulusan
 Mengelompokan siswa sesuai tingkat kecerdasan peserta didik
 Memberikan bimbingan khusus atau pembinaan bagi siswa yang memilki kemampuan di
bawah rata-rata
 Mengadakan pengayaan untuk siswa yang memilki kemampuan di atas rata-rata
 Memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa kelas V(lima) di mulai awal tahun
pelajaran.
 Mengadakan terobosan pada siswa kelas VI (enam) untuk mata pelajaran yang di Ujian
Sekolah / Ujian Nasionalkan
 Mengadakan Ujian Percobaan (Ujian Try Out) sekolah
e) Program Pasca Ujian Nasional
Program Pasca Ujian Nasinal SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur disusun dengan tujuan
untuk mengantisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian akhir.
54

 Memberikan motivasi peserta didik melalui bimbingan khusus atau pembinaan untuk
menerima hasil keputusan kelulusan Ujian Nasional.
 Mengarahkan siswa untuk mengikuti program pendidikan untuk siswa yang tidak lulus
Ujian Nasional berdasarkan Kebijakan Pemerintah.
f) Pengaturan Penerimaan Siswa Baru
1. Siswa Kelas I
Sesuai dengan ketentuan dan surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tanjungpinang

2. Kelas II s/d VI
Keputusan rapat majelis guru, meliputi:

o Mampu membaca, menulis dan berhitung bagi siswa kelas II


o Berdomisili tidak jauh dari sekolah
o Tidak melebihi kuota.
o Tidak menerima pindahan masuk / keluar khusus siswa yang duduk dikelas VI setelah
format 8355 dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.

d. Penguatan Pendidikan Karakter


Sebagaimana diketahui, wadah untuk pendidikan karakter adalah keluarga,sekolah,media masa dan
masyarakat (lingkungan sosial). Khusus sekolah Apa yang dapat dilakukan sekolah (guru, kepala sekolah,
siswa, dan warga sekolah lainnya) untuk pengembangan karakter tersebut. Kita menyadari bahwa
pengembangan karakter memerlukan waktu lama.Karena itu, pengembangan karakter harus dilakukan sedini
mungkin. Sekolah sebagai pusat pembudayaan berbagai perilaku baik yang diinginkan kita lihat dimasyarakat
nanti menjadi wadah yang sangat strategis.

Revolusi Mental dalam pendidikan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan
perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah.Untuk itu,
Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan
memberadabkan parapelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter
bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Religiusitas
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan
dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,
55

hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi
relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan
alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkandalam perilaku mencintai dan
menjaga keutuhan ciptaan.

Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan,
teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan
kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi
yang kecil dan tersisih.

2. Nasionalisme
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.

3. Kemanandirian
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu
membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan
bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan,
dan sikap kerelawanan.

5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan
56

sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas
antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan,
tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).

Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri
melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk
keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu
mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam
bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan
antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat
dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula jika nilai utama nasionalis
dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.

Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter


a. PPK Berbasis Kelas
i. Mengintegrasikan Dalam Kurikulum
Pengintegrasian PPK dalam kurikulum mengandung arti bahwa pendidik mengintegrasikan nilai-nilai utama
PPK ke dalam proses pembelajaran dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-
nilai utama karakter dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menguatkan pengetahuan, menanamkan kesadaran,
dan mempraktikkan nilai-nilai utama PPK. Pendidik dapat memanfaatkan secara optimal materi yang sudah
tersedia di dalam kurikulum secara kontekstual dengan penguatan nilai-nilai utama PPK

ii. PPK Melalui Manajemen Kelas


Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah momen pendidikan yang menempatkan para guru sebagai individu
yang berwenang dan memiliki otonomi dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan, membangun kultur
pembelajaran, mengevaluasi dan mengajak seluruh komunitas kelas membuat komitmen bersama agar proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan berhasil. Pendidik memiliki kewenangan dalam mempersiapkan
(sebelum masuk kelas), mengajar, dan setelah pengajaran, dengan mempersiapkan skenario pembelajaran yang
berfokus padanilai-nilai utama karakter. Manajemen kelas yang baik akan membantu peserta didik belajar
dengan lebih baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.
57

iii. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan Metode Pembelajaran


Penguatan Pendidikan Karakter terintegrasi dalam kurikulum dilakukan melalui pembelajaran di kelas
dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Guru harus pandai memilih agar metode
pembelajaran yang digunakan secara tidak langsung menanamkan pembentukan karakter peserta didik.
Melalui metode tersebut diharapkan siswa memiliki keterampilan yang dibutuhkan pada abad XXI,
seperti kecakapan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kecakapan
berkomunikasi (communication skill), dan kerja sama dalam pembelajaran (collaborative learning).

iv. PPK Melalui Gerakan Literasi


Gerakan literasi merupakan kegiatan mengasah kemampuan mengakses, memahami, mengolah, dan
memanfaatkan informasi secara kritis dan cerdas berlandaskan kegiatan membaca, menulis, menyimak,

dan berbicara untuk menumbuh kembangkan karakter seseorang menjadi tangguh, kuat, dan baik Setiap guru
dapat mengajak peserta didik membaca, menulis,

menyimak, dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan tepat tentang suatu tema atau topik yang ada di
berbagai sumber, baik buku, surat kabar, media sosial, maupun media-media lain.

v. PPK Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling


Penguatan Pendidikan Karakter bisa dilakukan secara terintegrasi melalui pendampingan siswa dalam melalui
bimbingan dan konseling. Peranan guru BK tidak terfokus hanya membantu peserta didik yang bermasalah,
melainkan membantu semua peserta didik dalam pengembangan ragam potensi, meliputi pengembangan aspek
belajar/akademik, karier, pribadi, dan sosial.
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar
mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Pengembangan kegiatan konseling meliputi:

(1) kehidupan pribadi

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik

(2) kemampuan sosial


58

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas

(3) kemampuan belajar

Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

(4) perencanaan karir

Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

b. PPK Berbasis Budaya Sekolah


Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan

sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK mengatasi
ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.
Pengembangan PPK berbasis budaya sekolah termasuk di dalamnya keseluruhan tata kelola sekolah, desain
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), serta pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan pembentukan
budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan.
Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.

Satuan pendidikan dapat memilih nilai utama karakter yang akan menjadi ciri khas sekolah. Sekolan
menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan
diverifikasi. Dengan menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilainilai pendukung
yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah terhadap implementasi nilai tersebut. Dari nilai
utama dan nilai-nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan, sekolah bisa
membuat tagline yang menjadi moto satuan pendidikan tersebut sehingga menunjukkan keunikan,
kekhasan, dan keunggulan sekolah. Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”,“Sekolah Cinta”,
“Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars
sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.

Dalam PPK berbasis Budaya sekolah, Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata
59

pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif,
artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama
suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkat

Indikator Sekolah dan Kelas dalam Penguatan Pendidikan Karakter

INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS

1. Religius Sikap dan perilaku  Merayakan hari-hari  Berdoa sebelum


yang patuh dalam besar keagamaan. dan sesudah
melaksanakan ajaran  Memiliki fasilitas yang pelajaran.
agama yang dapat digunakan untuk  Memberikan
dianutnya, toleran beribadah. kesempatan kepada
terhadap pelaksanaan  Memberikan kesempatan semua peserta didik
kepada semua peserta untuk
ibadah agama lain,
didik untuk melaksanakan
serta hidup rukun
melaksanakan ibadah. ibadah.
dengan pemeluk
agama lain.

2. Jujur Perilaku yang  Menyediakan fasilitas  Menyediakan


didasarkan pada upaya tempat temuan barang fasilitas tempat
menjadikan dirinya hilang. temuan barang
sebagai orang yang  Tranparansi laporan hilang.
selalu dapat dipercaya keuangan dan penilaian  Tempat
dalam perkataan, sekolah secara berkala. pengumuman
 Menyediakan kantin barang temuan atau
tindakan, dan
kejujuran. hilang.
pekerjaan.
 Menyediakan kotak  Tranparansi laporan
saran dan pengaduan. keuangan dan
 Larangan membawa penilaian kelas
fasilitas komunikasi secara berkala.
pada saat ulangan atau  Larangan
ujian. menyontek.

3. Toleransi Sikap dan tindakan  Menghargai dan  Memberikan


yang menghargai memberikan perlakuan pelayanan yang
perbedaan agama, yang sama terhadap sama terhadap
suku, etnis,pendapat, seluruh warga sekolah seluruh warga
sikap, dan tindakan tanpa membedakan kelas tanpa
orang lain yang suku, agama, ras, membedakan suku,
golongan, status sosial, agama, ras,
berbeda dari dirinya
status ekonomi, dan golongan, status
kemampuan khas. sosial, dan status
 Memberikan perlakuan ekonomi.
yang sama terhadap  Memberikan
60

INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS

stakeholder tanpa pelayanan terhadap


membedakan suku, anak berkebutuhan
agama, ras, golongan, khusus.
status sosial, dan status  Bekerja dalam
ekonomi. kelompok yang
berbeda.
4. Disiplin Tindakan yang  Memiliki catatan  Membiasakan hadir
menunjukkan perilaku kehadiran. tepat waktu.
tertib dan patuh pada  Memberikan  Membiasakan
berbagai ketentuan penghargaan kepada mematuhi aturan.
dan peraturan. warga sekolah yang  Menggunakan
disiplin. pakaian sesuai
 Memiliki tata tertib jadwal
sekolah.  Penyimpanan dan
 Membiasakan warga pengeluaran alat
sekolah untuk dan media
berdisiplin. pendidikan
 Menegakkan aturan
dengan memberikan
sanksi secara adil bagi
pelanggar tata tertib
sekolah.
 Menyediakan peralatan
praktik sesuai program
studi keahlian (SMK).
5. Kerja Keras Perilaku yang  Menciptakan suasana  Menciptakan
menunjukkan upaya kompetisi yang sehat. suasana kompetisi
sungguh-sungguh  Menciptakan suasana yang sehat.
dalam mengatasi sekolah yang menantang  Menciptakan
berbagai hambatan dan memacu untuk kondisi etos kerja,
belajar, tugas dan bekerja keras. pantang menyerah,
 Memiliki pajangan dan daya tahan
menyelesaikan tugas
tentang slogan atau belajar.
dengan sebaik-
motto tentang kerja.  Mencipatakan
baiknya. suasana belajar
yang memacu daya
tahan kerja.
 Memiliki pajangan
tentang slogan atau
motto tentang giat
bekerja dan belajar.
6. Kreatif Berpikir dan Menciptakan situasi yang  Menciptakan situasi
melakukan sesuatu menumbuhkan daya belajar yang bisa
untuk menghasilkan berpikir dan bertindak menumbuhkan
cara atau hasil baru kreatif. daya pikir dan
dari sesuatu yang bertindak kreatif.
telah dimiliki.  Pemberian tugas
yang menantang
munculnya karya-
karya baru baik
yang autentik
maupun modifikasi.
61

INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS

7. Mandiri Sikap dan prilaku Menciptakan situasi sekolah Menciptakan suasana


yang tidak mudah yang membangun kelas yang
tergantung pada orang kemandirian peserta didik. memberikan
lain dalam kesempatan kepada
menyelesaikan tugas- peserta didik untuk
tugas. bekerja mandiri.

8. Demok- ratis Cara berpikir,  Melibatkan warga  Mengambil


bersikap, dan sekolah dalam setiap keputusan kelas
bertindak yang pengambilan keputusan. secara bersama
menilai sama hak dan  Menciptakan suasana melalui
kewajiban dirinya dan sekolah yang menerima musyawarah dan
orang lain. perbedaan. mufakat.
 Pemilihan kepengurusan  Pemilihan
OSIS secara terbuka. kepengurusan kelas
secara terbuka.
 Seluruh produk
kebijakan melalui
musyawarah dan
mufakat.
 Mengimplementasi
kan model-model
pembelajaran yang
dialogis dan
interaktif.

9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan  Menyediakan media  Menciptakan


Tahu yang selalu berupaya komunikasi atau suasana kelas yang
untuk mengetahui informasi (media cetak mengundang rasa
lebih mendalam dan atau media elektronik) ingin tahu.
meluas dari sesuatu untuk berekspresi bagi  Eksplorasi
yang dipelajari, warga sekolah. lingkungan secara
 Memfasilitasi warga terprogram.
dilihat, dan didengar.
sekolah untuk  Tersedia media
bereksplorasi dalam komunikasi atau
pendidikan, ilmu informasi (media
pengetahuan, teknologi, cetak atau media
dan budaya. elektronik).
6. Semangat Cara berpikir,  Melakukan upacara rutin  Bekerja sama
Kebangsaan bertindak, dan sekolah. dengan teman
berwawasan yang  Melakukan upacara hari- sekelas yang
menempatkan hari besar nasional. berbeda suku, etnis,
kepentingan bangsa  Menyelenggarakan status sosial-
dan negara di atas peringatan hari ekonomi.
kepahlawanan nasional.  Mendiskusikan
kepentingan diri dan
 Memiliki program hari-hari besar
kelompoknya.
melakukan kunjungan ke nasional.
tempat bersejarah.
 Mengikuti lomba pada
hari besar nasional.
11. Cinta Tanah Cara berpikir,  Menggunakan produk  Memajangkan: foto
62

INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS

Air bersikap, dan berbuat buatan dalam negeri. presiden dan wakil
yang menunjukkan  Menggunakan bahasa presiden, bendera
kesetiaan, kepedulian, Indonesia yang baik dan negara, lambang
dan penghargaan benar. negara, peta
yang tinggi terhadap  Menyediakan informasi Indonesia, gambar
bahasa, lingkungan (dari sumber cetak, kehidupan
elektronik) tentang masyarakat
fisik, sosial, budaya,
kekayaan alam dan Indonesia.
ekonomi, dan politik
budaya Indonesia.  Menggunakan
bangsa. produk buatan
dalam negeri.

12. Menghargai Sikap dan tindakan  Memberikan  Memberikan


Prestasi yang mendorong penghargaan atas hasil penghargaan atas
dirinya untuk prestasi kepada warga hasil karya peserta
menghasilkan sesuatu sekolah. didik.
yang berguna bagi  Memajang tanda-tanda  Memajang tanda-
masyarakat, penghargaan prestasi. tanda penghargaan
prestasi.
mengakui, dan
 Menciptakan
menghormati
suasana
keberhasilan orang pembelajaran untuk
lain. memotivasi peserta
didik berprestasi.
13. Bersahabat/ Tindakan yang  Suasana sekolah yang  Pengaturan kelas
memperlihatkan rasa memudahkan terjadinya yang memudahkan
Komuniktif interaksi antarwarga terjadinya interaksi
senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sekolah. peserta didik.
sama dengan orang  Berkomunikasi dengan  Pembelajaran yang
lain. bahasa yang santun. dialogis.
 Saling menghargai dan  Guru
menjaga kehormatan. mendengarkan
 Pergaulan dengan cinta keluhan-keluhan
kasih dan rela berkorban. peserta didik.
 Dalam
berkomunikasi,
guru tidak menjaga
jarak dengan
peserta didik.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan  Menciptakan suasana  Menciptakan
tindakan yang sekolah dan bekerja yang suasana kelas yang
menyebabkan orang nyaman, tenteram, dan damai.
lain merasa senang harmonis.  Membiasakan
dan aman atas  Membiasakan perilaku perilaku warga
kehadiran dirinya warga sekolah yang anti sekolah yang anti
kekerasan. kekerasan.
 Membiasakan perilaku  Pembelajaran yang
warga sekolah yang tidak bias gender.
tidak bias gender.  Kekerabatan di
 Perilaku seluruh warga kelas yang penuh
sekolah yang penuh kasih sayang.
kasih sayang.
63

INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS

15. Gemar Kebiasaan  Program wajib baca.  Daftar buku atau


Membaca menyediakan waktu  Frekuensi kunjungan tulisan yang dibaca
untuk membaca perpustakaan. peserta didik.
 Menyediakan fasilitas  Frekuensi
berbagai bacaan yang
dan suasana kunjungan
memberikan kebajikan perpustakaan.
bagi dirinya. menyenangkan untuk
membaca.  Saling tukar
bacaan.
 Pembelajaran yang
memotivasi anak
menggunakan
referensi,
16. Peduli Sikap dan tindakan  Pembiasaan memelihara  Memelihara
yang selalu berupaya kebersihan dan lingkungan kelas.
Lingkungan kelestarian lingkungan  Tersedia tempat
mencegah kerusakan
pada lingkungan alam sekolah. pembuangan
di sekitarnya dan  Tersedia tempat sampah di dalam
mengembangkan pembuangan sampah dan kelas.
tempat cuci tangan.  Pembiasaan hemat
upaya-upaya untuk
 Menyediakan kamar energi.
memperbaiki
mandi dan air bersih.
kerusakan alam yang  Pembiasaan hemat
sudah terjadi. energi.
 Membuat biopori di area
sekolah.
 Membangun saluran
pembuangan air limbah
dengan baik.
 Melakukan pembiasaan
memisahkan jenis
sampah organik dan
anorganik.
 Penugasan pembuatan
kompos dari sampah
organik.
 Penanganan limbah hasil
praktik (SMK).
 Menyediakan peralatan
kebersihan.
 Membuat tandon
penyimpanan air.
 Memprogramkan cinta
bersih lingkungan.
17. Peduli Sikap dan tindakan  Memfasilitasi kegiatan  Berempati kepada
yang selalu ingin bersifat sosial. sesama teman
Sosial  Melakukan aksi sosial. kelas.
memberi bantuan pada
orang lain dan  Menyediakan fasilitas  Melakukan aksi
masyarakat yang untuk menyumbang. sosial.
membutuhkan.  Membangun
kerukunan warga
kelas.
18.Tanggung Sikap dan perilaku  Membuat laporan setiap  Pelaksanaan tugas
kegiatan yang piket secara teratur.
64

INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS

jawab seseorang untuk dilakukan dalam bentuk  Peran serta aktif


melaksanakan tugas lisan maupun tertulis. dalam kegiatan
dan kewajibannya,  Melakukan tugas tanpa sekolah.
yang seharusnya dia disuruh.  Mengajukan usul
lakukan, terhadap diri  Menunjukkan prakarsa pemecahan
sendiri, masyarakat, untuk mengatasi masalah.
masalah dalam lingkup
lingkungan (alam,
terdekat.
sosial dan budaya),
 Menghindarkan
negara dan Tuhan kecurangan dalam
Yang Maha Esa. pelaksanaan tugas.

Indikator Kelas

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

Religius: Mengenal dan mensyukuri Mengagumi sistem dan cara


tubuh dan bagiannya sebagai kerja organ-organ tubuh
Sikap dan perilaku
ciptaan Tuhan melalui cara manusia yang sempurna dalam
yang patuh dalam
merawatnya dengan baik. sinkronisasi fungsi organ.
melaksanakan ajaran
agama yang Mengagumi kebesaran Tuhan Bersyukur kepada Tuhan karena
dianutnya, toleran karena kelahirannya di dunia memiliki keluarga yang
terhadap pelaksanaan dan hormat kepada orangtuanya. menyayanginya.
ibadah agama lain,
serta hidup rukun Mengagumi kekuasaan Tuhan Merasakan kekuasaan Tuhan
dengan pemeluk yang telah menciptakan yang telah menciptakan berbagai
agama lain. berbagai jenis bahasa dan suku keteraturan dalam berbahasa.
65

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

bangsa.

Senang mengikuti aturan kelas Merasakan manfaat aturan kelas


dan sekolah untuk kepentingan dan sekolah sebagai keperluan
hidup bersama. untuk hidup bersama.

Senang bergaul dengan teman Membantu teman yang


sekelas dan satu sekolah dengan memerlukan bantuan sebagai
berbagai perbedaan yang telah suatu ibadah atau kebajikan.
diciptakan-Nya.

Jujur: Tidak meniru jawaban teman Tidak meniru pekerjaan


(menyontek) ketika ulangan temannya dalam mengerjakan
Perilaku yang
ataupun mengerjakan tugas di tugas di rumah.
didasarkan pada upaya
kelas.
menjadikan dirinya
sebagai orang yang Menjawab pertanyaan guru Mengatakan dengan
selalu dapat dipercaya tentang sesuatu berdasarkan sesungguhnya sesuatu yang
dalam perkataan, yang diketahuinya. telah terjadi atau yang
tindakan, dan dialaminya.
pekerjaan.
Mau bercerita tentang kesulitan Mau bercerita tentang kesulitan
dirinya dalam berteman. menerima pendapat temannya.

Menceritakan suatu kejadian Mengemukakan pendapat


berdasarkan sesuatu yang tentang sesuatu sesuai dengan
diketahuinya. yang diyakininya.

Mau menyatakan tentang Mengemukakan ketidaknyaman


ketidaknyaman suasana belajar dirinya dalam belajar di sekolah.
di kelas.

Toleransi: Tidak mengganggu teman yang Menjaga hak teman yang


berlainan agama dalam berbeda agama untuk
Sikap dan tindakan
beribadah. melaksanakan ajaran agamanya.
yang menghargai
perbedaan agama, Mau bertegur sapa dengan Menghargai pendapat yang
suku, etnis, pendapat, teman yang berbeda pendapat. berbeda sebagai sesuatu yang
sikap, dan tindakan alami dan insani.
orang lain yang
berbeda dari dirinya. Membantu teman yang Bekerja sama dengan teman
mengalami kesulitan walaupun yang berbeda agama, suku, dan
berbeda dalam agama, suku, dan etnis dalam kegiatan-kegiatan
etnis. kelas dan sekolah.

Menerima pendapat teman yang Bersahabat dengan teman yang


berbeda dari pendapat dirinya. berbeda pendapat.

Disiplin: Datang ke sekolah dan masuk Menyelesaikan tugas pada


kelas pada waktunya. waktunya.
Tindakan yang
menunjukkan perilaku Melaksanakan tugas-tugas kelas Saling menjaga dengan teman
tertib dan patuh pada yang menjadi tanggung agar semua tugas-tugas kelas
66

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

jawabnya. terlaksana dengan baik.

Duduk pada tempat yang telah Selalu mengajak teman menjaga


ditetapkan. ketertiban kelas.

Menaati peraturan sekolah dan Mengingatkan teman yang


kelas. melanggar peraturan dengan
berbagai ketentuan dan kata-kata sopan dan tidak
peraturan. menyinggung.

Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan rapi.

Mematuhi aturan permainan. Mematuhi aturan sekolah.

Kerja keras: Mengerjakan semua tugas kelas Mengerjakaan tugas dengan


dengan sungguh-sungguh. teliti dan rapi.
Perilaku yang
menunjukkan upaya Mencari informasi dari sumber Mencari informasi dari sumber-
sungguh-sungguh di luar buku pelajaran. sumber di luar sekolah.
dalam mengatasi
berbagai hambatan Menyelesaikan PR pada Mengerjakan tugas-tugas dari
belajar, tugas, dan waktunya. guru pada waktunya.
menyelesaikan tugas Menggunakan sebagian besar Fokus pada tugas-tugas yang
dengan sebaik- waktu di kelas untuk belajar. diberikan guru di kelas.
baiknya.
Mencatat dengan sungguh- Mencatat dengan sungguh-
sungguh sesuatu yang sungguh sesuatu yang dibaca,
ditugaskan guru. diamati, dan didengar untuk
kegiatan kelas.

Kreatif: Membuat suatu karya dari bahan Membuat berbagai kalimat baru
yang tersedia di kelas. dari sebuah kata.
Berpikir dan
melakukan sesuatu Mengusulkan suatu kegiatan Bertanya tentang sesuatu yang
yang menghasilkan baru di kelas. berkenaan dengan pelajaran
cara atau hasil baru tetapi di luar cakupam materi
berdasarkan sesuatu pelajaran.
yang telah dimiliki.
Menyatakan perasaannya dalam Membuat karya tulis tentang hal
gambar, seni, bentuk-bentuk baru tapi terkait dengan materi
komunikasi lisan dan tulis. pelajaran.

Melakukan tindakan-tindakan Melakukan penghijauan atau


untuk membuat kelas menjadi penyegaran halaman sekolah.
sesuatu yang nyaman.

Mandiri: Melakukan sendiri tugas kelas Mencari sumber untuk


yang menjadi tanggung menyelesaikan tugas sekolah
Sikap dan prilaku yang
jawabnya. tanpa bantuan pustakawan
tidak mudah
sekolah.
tergantung pada orang
lain dalam Mengerjakan PR tanpa meniru Mengerjakan PR tanpa meniru
menyelesaikan tugas- pekerjaan temannya. pekerjaan temannya.
67

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

tugas.
Demokratis: Menerima ketua kelas terpilih Membiasakan diri
berdasarkan suara terbanyak. bermusyawarah dengan teman-
Cara berpikir,
teman.
bersikap, dan
bertindak yang menilai Memberikan suara dalam Menerima kekalahan dalam
sama hak dan pemilihan di kelas dan sekolah. pemilihan dengan ikhlas.
kewajiban dirinya dan
orang lain. Mengemukakan pikiran tentang Mengemukakan pendapat
teman-teman sekelas. tentang teman yang jadi
pemimpinnya.

Ikut membantu melaksanakan Memberi kesempatan kepada


program ketua kelas. teman yang menjadi
pemimpinnya untuk bekerja.

Menerima arahan dari ketua Melaksanakan kegiatan yang


kelas, ketua kelompok belajar, dirancang oleh teman yang
dan OSIS. menjadi pemimpinnya.

Rasa ingin tahu: Bertanya kepada guru dan teman Bertanya atau membaca sumber
tentang materi pelajaran. di luar buku teks tentang materi
Sikap dan tindakan
yang terkait dengan pelajaran.
yang selalu berupaya
untuk mengetahui Bertanya kepada sesuatu tentang Membaca atau mendiskusikan
lebih mendalam dan gejala alam yang baru terjadi. gejala alam yang baru terjadi.
meluas dari sesuatu
yang dipelajari, dilihat, Bertanya kepada guru tentang Bertanya tentang beberapa
dan didengar. sesuatu yang didengar dari radio peristiwa alam, sosial, budaya,
atau televisi. ekonomi, politik, teknologi yang
baru didengar.

Bertanya tentang berbagai Bertanya tentang sesuatu yang


peristiwa yang dibaca dari terkait dengan materi pelajaran
media cetak. tetapi di luar yang dibahas di
kelas.

Semangat Turut serta dalam upacara Turut serta dalam panitia


kebangsaan: peringatan hari pahlawan dan peringatan hari pahlawan dan
proklamasi kemerdekaan. proklamasi kemerdekaan.
Cara berpikir,
bertindak, dan Menggunakan bahasa Indonesia Menggunakan bahasa Indonesia
berwawasan yang ketika ada teman dari suku lain. ketika berbicara di kelas.
menempatkan
kepentingan bangsa
dan negara di atas Menyanyikan lagu Indonesia Menyanyikan lagu-lagu
kepentingan diri dan Raya dan lagu-lagu wajib. perjuangan.
kelompoknya.
Mengagumi banyaknya Menyukai berbagai upacara adat
keragaman bahasa di Indonesia. di nusantara.
68

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

Mengakui persamaan hak dan Bekerja sama dengan teman dari


kewajiban antara dirinya dan suku, etnis, budaya lain
teman sebangsa dari suku, etnis, berdasarkan persamaan hak dan
budaya lain. kewajiban.

Membaca buku-buku mengenai Menyadari bahwa setiap


suku bangsa dan etnis yang perjuangan mempertahankan
berjuang bersama dalam kemerdekaan dilakukan bersama
mempertahankan kemerdekaan. oleh berbagai suku, etnis yang
ada di Indonesia.

Cinta tanah air: Mengagumi keunggulan Mengagumi posisi geografis


geografis dan kesuburan tanah wilayah Indonesia dalam
Cara berpikir,
wilayah Indonesia. perhubungan laut dan udara
bersikap, dan berbuat
dengan negara lain.
yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, Menyenangi keragaman budaya Mengagumi kekayaan budaya
dan penghargaan yang dan seni di Indonesia. dan seni di Indonesia.
tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, Menyenangi keragaman suku Mengagumi keragaman suku,
sosial, budaya, bangsa dan bahasa daerah yang etnis, dan bahasa sebagai
ekonomi, dan politik dimiliki Indonesia. keunggulan yang hadir di
bangsa. wilayah negara Indonesia.

Mengagumi keragaman hasil- Mengagumi sumbangan produk


hasil pertanian, perikanan, flora, pertanian, perikanan, flora, dan
dan fauna Indonesia. fauna Indonesia bagi dunia.

Mengagumi kekayaan hutan Mengagumi peran hutan


Indonesia. Indonesia bagi dunia.

Mengagumi laut serta perannya Mengagumi peran laut dan hasil


dalam kehidupan bangsa laut Indonesia bagi bangsa-
Indonesia. bangsa di dunia.

Menghargai prestasi: Mengerjakan tugas dari guru Rajin belajar untuk berprestasi
dengan sebaik-baiknya. tinggi.
Sikap dan tindakan
yang mendorong Berlatih keras untuk berprestasi Berlatih keras untuk menjadi
dirinya untuk dalam olah raga dan kesenian. pemenang dalam berbagai
menghasilkan sesuatu kegiatan olah raga dan kesenian
yang berguna bagi di sekolah.
masyarakat, mengakui,
dan menghormati Hormat kepada sesuatu yang Menghargai kerja keras guru,
keberhasilan orang sudah dilakukan guru, kepala kepala sekolah, dan personalia
lain. sekolah, dan personalia sekolah lain.
lain.

Menceritakan prestasi yang Menghargai upaya orang tua


dicapai orang tua. untuk mengembangkan berbagai
potensi dirinya melalui
pendidikan dan kegiatan lain.
69

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

Menghargai hasil kerja Menghargai hasil kerja


pemimpin di masyarakat pemimpin dalam
sekitarnya. menyejahterakan masyarakat
dan bangsa.

Menghargai tradisi dan hasil Menghargai temuan-temuan


karya masyarakat di sekitarnya. yang telah dihasilkan manusia
dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial, budaya, dan seni.

Bersahabat/ Bekerja sama dalam kelompok Memberikan pendapat dalam


komunikatif: di kelas. kerja kelompok di kelas.
Tindakan yang
memperlihatkan rasa
senang berbicara, Berbicara dengan teman sekelas. Memberi dan mendengarkan
bergaul, dan bekerja pendapat dalam diskusi kelas.
sama dengan orang Bergaul dengan teman sekelas Aktif dalam kegiatan sosial dan
lain. ketika istirahat. budaya kelas.

Bergaul dengan teman lain Aktif dalam kegiatan organisasi


kelas. di sekolah.

Aktif dalam kegiatan sosial dan


budaya sekolah.

Berbicara dengan guru, kepala Berbicara dengan guru, kepala


sekolah, dan personalia sekolah sekolah, dan personalia sekolah
lainnya. lainnya.

Cinta damai: Tidak menggunakan kekuatan Mendamaikan teman yang


fisik dalam berselisih dengan sedang berselisih.
Sikap, perkataan, dan
teman.
tindakan yang
menyebabkan orang Berbicara dengan kata-kata yang Menggunakan kata-kata yang
lain merasa senang dan tidak mengundang amarah menyejukkan emosi teman yang
aman atas kehadiran teman. sedang marah.
dirinya
Tidak mengambil barang teman. Ikut menjaga keamanan barang-
barang di kelas.

Mengucapkan salam atau Menjaga keselamatan teman di


selamat pagi/siang/sore ketika kelas/sekolah dari perbuatan
bertemu teman untuk pertama jahil yang merusak.
kali pada hari itu.

Gemar membaca: Membaca buku atau tulisan Membaca buku dan tulisan yang
yang diwajibkan guru. terkait dengan mata pelajaran.
Kebiasaan
menyediakan waktu Membaca buku-buku cerita Mencari bahan bacaan dari
untuk membaca yang ada di perpustakaan perpustakaan daerah.
berbagai bacaan yang sekolah.
70

INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6

Membaca koran atau majalah Membaca buku novel dan cerita


dinding. pendek.

Membaca buku yang ada di Membaca buku atau tulisan


memberikan kebajikan
rumah tentang flora, fauna, dan tentang alam, sosial, budaya,
bagi dirinya.
alam. seni, dan teknologi.

Peduli sosial: Membagi makanan dengan Mengunjungi rumah yatim dan


teman. orang jompo.
Sikap dan tindakan
yang selalu ingin Berterima kasih kepada petugas Menghormati petugas-petugas
memberi bantuan kebersihan sekolah. sekolah.
kepada orang lain dan
masyarakat yang Meminjamkan alat kepada Mmbantu teman yang sedang
membutuhkan. teman yang tidak membawa atau memerlukan bantuan.
tidak punya.

Mengumpulkan uang dan Menyumbang darah untuk PMI.


barang untuk korban bencana
alam.

Peduli lingkungan: Buang air besar dan air kecil di Membersihkan WC.
WC.
Sikap dan tindakan
yang selalu berupaya Membuang sampah di Membersihkan tempat sampah.
mencegah kerusakan tempatnya.
lingkungan alam di
sekitarnya dan Membersihkan halaman Membersihkan lingkungan
mengembangkan sekolah. sekolah.
upaya-upaya untuk Tidak memetik bunga di taman Memperindah kelas dan sekolah
memperbaiki sekolah. dengan tanaman.
kerusakan alam yang
sudah terjadi. Tidak menginjak Ikut memelihara taman di
halaman sekolah.
rumput di taman sekolah.

Menjaga kebersihan rumah Ikut dalam kegiatan menjaga


kebersihan lingkungan

c. PPK Berbasis Masyarakat


SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur melakukan berbagai kolaborasi dengan lembaga, komunitas, dan
organisasi lain di luar satuan pendidikan yang dapat menjadi mitra dalam Penguatan Pendidikan Karakter.

Ada berbagai bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan PPK dengan berbagai
komunitas diluar sekolah, misalnya: Pembelajaran Berbasis Museum, Cagar Budaya, dan Sanggar Seni
71

Mentoring dengan Seniman dan Budayawan Lokal, Kelas Inspirasi, Program Siaran Radion On-air, Kerja
Sama dengan Komunitas Keagamaan.

Nilai-Nilai Adiwiyata Yang Dikembangkan


Pada SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Untuk Tahun Pelajaran
2022-2023

Pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu tindakan yang konsisten dan perlu diterapkan di sekolah.
Pendidikan lingkungan hidup harus diawali dengan usaha pembiasaan yang harus ditanamkan kepada seluruh
warga sekolah. Dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah yang peduli terhadap lingkungan.Komitmen
bersama meliputi:

1. Kebijakan sekolah
2. Sosialisasi kepada warga sekolah
3. Pembinaan dari DLH setempat

Nilai-Nilai Adiwiyata Yang Dikembangkan


Pada SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Untuk Tahun Pelajaran
2022-2023
TERINTEGRASI PADA MATA PELAJARAN DAN KEGIATAN EKSTARAKURIKULER

No Indikator Cara mengintegrasi Indikator keberhasilan

1 Pendidikan lingkungan - Pentingnya mengenal pendidikan - Mengerti serta


Hidup. lingkungan hidup sekolah, baik mau menjaga dan
dalam waktu pendek maupun jangka peduli terhadap lin
panjang, menginformasikan efek gkungan
dan dampak yang dirasakan jika sekolah/rumah
seluruh warga sekolah tidak peduli
terhadap lingkungan.

2. Penerapan peduli - Menjaga kebersihan lingkungan - Siswa mampu


lingkungan dengan membiasakan : membuang
- Membuang sampah pada tempatnya. sampah pada
- Memilih sampah kering tempatnya.
(daun,plastic) serta basah (makanan)
ditempat yang sudah disediakan.
- Ikut melestarikan lingkungan
sekolah.
- Selalu membaca ikrar cinta
lingkungan

3 Penanaman dan - Guru atau warga sekolah dibantu - Guru dan siswa
72

pembibitan tanaman siswa menanam bunga, apotik bekerja sama


hidup, serta tanaman pelindung. membuat pot
- Penyedian Gran House untuk sederhana dengan
pembibitan tanaman. memanfaatkan
bahan bekas, serta
melakukan
pembibitan

4 Pemeliharaan - Guru dan warga sekolah serta siswa - Siswa memungut


lingkungan hidup yang sudah ditunjuk secara sampah dan
bersama-sama. membuang
- Mengajak siswa lain memungut ditempat sampah
sampah. - Siswa menyiram
- Siswa piket secara bergilir tanaman
menyiram dan merawat tanaman - Siswa mampu
- Guru dan penjaga sekolah serta menjaga
siswa mengecek kebersihan toilet keberihan kelas
dan lingkungan sekolah. dan lingkungan.
- Mengganti tanaman yang mati atau
pot yang rusak.
- Memasang slogan” Buang sampah
pada tempatnya”

5 Himbauan untuk hemat - Guru dan seluruh warga sekolah - Warga sekolah
listrik ,air dan alat tulis dihimbau untuk selalu menjaga dan dapat menghemat
kantor hemat listrik, air dan alat tulis listrik, air dan alat
kantor. tulis kantor.
- Matikan alat-alat kantor yang
menggunakan listrik jika tidak
digunakan.
- Matikan keran air jika tidak
digunakan lagi.
- Gunakan kertas sehemat mungkin

Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut
73

Kegiatan Contoh

Rutin yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal  Senyum sapa, salam


 Disiplin waktu
 Piket kelas
 Piket lingkungan
 Pemilahan sampah
 Pembuatan kompos
 Menanam apotik hidup
 Membuat tabulakar dan tabulapot
 Menanam bunga
 Merawat taman sekolah
 Olah raga teratur
Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam  Memungut sampah
kejadian khusus  Membuang sampah pada tempatnya
 Mematikan lampu listrik yang tidak
digunakan, serta alat-alat kantor
 Menutup keran air yang tidak digunakan.
 Gotong royong bersama
 Memanfaatkan kertas yang masih bias
digunakan
 Jajan di kantin sekolah
Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk  Datang tepat waktu
perilaku sehari-hari  Memungut sampah tanpa disuruh
 Menyiram taman dengan keinginan
sendiri
 Mematikan keran air jika sudah selesai
digunakan
 Mencuci tangan sebelum makan
 Mematikan kipas angin ,lampu, alat-
alat kantor yang sudah tidak digunakan
lagi.
 Mengelap tangan dengan handuk

Implementasi Sekolah Ramah Anak


Dengan ditetapkannya Undang-Undang Republik Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
diharapkan kondisi dan perlindungan anak menjadi lebih baik karena undang-undang tersebut memuat
perlindungan terbaik bagi anak, yaitu hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, partisipasi serta
perlindungan anak dari kekerasan.
Dalam upaya melindungi anak dari kekerasan, program Sekolah Ramah Anak secara khusus berupaya
mencegah kekerasan pada anak di sekolah. Aksesibilitas di sekolah lebih mudah dibandingkan di rumah,
untuk itu sekolah mempunyai peran strategis dalam mencegah kekerasan terhadap anak. Untuk itu guru-
74

guru perlu mengetahui tentang pencegahan kekerasan, termasuk cara alternatif dalam mendidik dan
mendisiplinkan anak.
75

Di bawah ini beberapa contoh implementasi Sekolah Ramah Anak ke dalam 8 (delapan) Standar Pendidikan.

NO STANDAR URAIAN
1 Standar kompetensi lulusan  Lulusan memiliki sikap anti kekerasan
Digunakan  Lulusan memiliki sikap toleransi yang tinggi
sebagai pedoman penilaian dalam  Lulusan memiliki sikap peduli lingkungan
 Lulusan memiliki sikap setia kawan,
penentuan kelulusan peserta didik  Lulusan memiliki sikap bangga terhadap
dari satuan sekolah dan sekolahnya
pendidikan.
2  Beban belajar  Standar Isi mencantumkan pelaksanaan
 Kurikulum tingkat satuan Sekolah Ramah Anak
pendidikan Kalender  Dasar hukum mencantumkan
Pendidikan /akademik Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA)

3  Pendidik harus memiliki kualifikasi  Pendidik dan tenaga kependidikan mampu


akademik dan kompetensi sebagai mewujudkan Sekolah Ramah Anak
agen pembelajaran, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan
tujuan

4  Proses pembelajaran, interaktif,  Pembelajaran aktif, kreatif,


inspiratif, menyenangkan, efektif, menyenangkan.memberikan bantuan
menantang, memotivasi peserta berupa sandang seperti seragam, sepatu, tas,
didik untuk berperan aktif serta buku dan lain-lain.
memberikan ruang yang cukup bagi Pangan seperti pemberian makanan
prakarsa, kreativitas, dan tambahan anak sekolah (PMTAS),
kemandirian sesuai dengan bakat, kesehatan, dan pendidikan yang
minat, perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.

5  Standar Sarana prasarana  Penataan kelas Murid dilibatkan dalam


penataan bangku, dekorasi, dan kebersihan
agar
 penataan bangku, dekorasi, dan kebersihan
agar betah di kelas.
 Penataan tempat duduk yang fleksibel sesuai
dengan kebutuhan.
 Murid dilibatkan dalam memajang karya,
hasil ulangan/tes, bahan dan buku sehingga
artistik dan menarik serta menyediakan
pojok baca
76

 Bangku dan kursi ukurannya disesuaikan


dengan ukuran postur anak indonesia serta
mudah untuk digeser guna menciptakan
kelas yang dinamis
 Lingkungan sekolah yang aman
6  Standar Pembiayaan  Anak tidak dilibatkan dalam urusan
keuangan yang terkait dengan kewajiban
orangtua/ walimurid
 Infaq tidak digunakan untuk alasan mencari
dana tambahan (*tidak ada tekanan dan
sindiran bagi anak yang tidak mampu
memberi infaq)
 Program wisata dibahas secara transpa ran
dengan orangtua murid dan anak (disinyalir
tidak ada unsur “paksaan
7  Standar Pengelolaan  Tata tertib guru dipajang agar anak dapat
membaca
 Sanksi yang diberikan kepada anak yang
melanggar tata tertib, disepakati antara
guru, anak dan orang tua pada awal tahun
pelajaran.
 Penerapan konsekuensi logis bagi pelanggar
tata tertib. Contoh: penerapan “poin”
 Pemberian “reward” disosialisasikan kepada
masyarakat sekola pada awal tahun
pelajaran.
 Program sekolah/kebijakan sekolah
disosialisasikan kepada masyarakat sekolah.
8  Standar Penilaian Pendidikan  Memberikan reward bagi anak berprestasi
baik akademik maupun non
akademik.
 Memberikan bimbingan dan motivasi kepada
anak yang kurang berhasil dalam evaluasi.
 Tidak mempermalukan anak dihadapan
temannya terhadap prestasinya yang kurang
 Guru secara transparan menjelaskan kepada
anak kriteria penilaian.
 Mengoreksi dan menilai Pekerjaan Rumah.
 Anak diberi kesempatan menilai kinerja
guru.

IMPLEMENTASI SEKOLAH AMAN BENCANA

I. Penyelenggaraan Program SPAB bertujuan untuk:


meningkatkan kemampuan sumber daya di Satuan Pendidikan dalam menanggulangi dan
mengurangi Risiko Bencana;
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Satuan Pendidikan agar aman terhadap
Bencana,memberikan perlindungan dan keselamatan kepada Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga
Kependidikan dari dampak Bencana di Satuan Pendidikan;
77

memastikan keberlangsungan layanan pendidikan pada Satuan Pendidikan yang terdampak


Bencana;
memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik Risiko Bencana dan kebutuhan
Satuan Pendidikan;
memulihkan dampak Bencana di Satuan Pendidikan; dan
membangun kemandirian Satuan Pendidikan dalam menjalankan Program SPAB.

II. Pada saat Prabencana, Satuan Pendidikan bertanggung jawab untuk: 


Membentuk tim siaga Bencana di Satuan Pendidikan; 
Melakukan penilaian terhadap Risiko Bencana di Satuan Pendidikan; 
Membuat peta Risiko Bencana dan jalur evakuasi; 
Melakukan penyusunan rencana aksi untuk mendukung penyelenggaraan Program SPAB; 
Melakukan penyusunan prosedur operasi standar untuk menghadapi kedaruratan Bencana; 
Melakukan penataan interior ruang dan lingkungan Satuan Pendidikan agar aman terhadap
bencana; 
Memeriksa dan memelihara perlengkapan kebencanaan di Satuan Pendidikan Agar tetap berfungsi 
Menyediakan peralatan kesiapsiagaan Bencana; 
Melakukan simulasi kesiapsiagaan Bencana secara mandiri dan berkelanjutan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) semester; 
Menjalin kemitraan dengan pihak yang kompeten dalam mendukung penyelenggaraan Program
SPAB; 
Memasukkan Program SPAB dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah di masing-masing
Satuan Pendidikan; 
Memasukkan materi terkait upaya pencegahan dan penanggulangan dampak Bencana dalam
kegiatan intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler; 
Melaksanakan pembelajaran terkait materi upaya pencegahan dan penanggulangan dampak
Bencana yang terintegrasi dalam kegiatan intra kurikuler; 
Mengevaluasi tingkat keamanan dan kesiapsiagaan Satuan Pendidikan secara rutin; dan 
Membuat laporan tahunan penyelenggaraan Program SPAB di masing - masing Satuan
Pendidikan.

III. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana oleh SatuanPendidikan
Pada saat Situasi Darurat Bencana, Satuan Pendidikan bertanggung jawab untuk: 

1. Melaporkan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan darurat kepada Pemerintah
Daerah dan/atau pos pendidikan; 
78

2. Mengidentifikasi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengungsi atau pindah
ke ke tempat yang lebih aman. 
3. Menyelenggarakan kegiatan Satuan Pendidikan darurat sesuai dengan kesiapan sarana prasarana,
kondisi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan partisipasi
Masyarakat setempat; 
4. Mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran dalam Situasi
Darurat Bencana
.

A. Gerakan Literasi Sekolah


Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu
secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau
berbicara.

GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Strategi Membangun Budaya Literasi Sekolah

Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi strategi yang digunakan
adalah sebagai berikut.

a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi

Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan
fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya
literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor
kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lain
di Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta
didik akan memberikan kesan positif tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literasi.

b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat

Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah.
Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian
penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di
semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan
demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain itu,
literasi diharapkan dapat mewarnai semua perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa
direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan
79

sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan
membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, setiap orang dapat
terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin
memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literasi.

c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat

Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini dapat dilihat dari
perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang
cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati
dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk
menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan
tenaga kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya.

Parameter untuk membangun budaya literasi sekolah adalah sebagai berikut.

• Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi pemenuhan indikator Standar
Pelayanan Minimal.

• Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.

• Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.

• Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untuk memfasilitasi pembelajaran.

• Mengelola perpustakaan sekolah dengan baik.

• Menginventarisasi semua prasarana yang dimiliki sekolah (salah satunya buku).

• Menciptakan ruang-ruang baca yang nyaman bagi warga sekolah.

• Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran bagi seluruh warga sekolah.

Melaksanakan kegiatan 15 menit mengaji ayat-ayat pendek sebelum pembelajaran dimulai bagi seluruh
warga sekolah.

• Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku sastra dan menyelesaikannya dalam
kurun waktu tertentu.

• TLS mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan GLS.

• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran mereka terhadap literasi agar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah bisa
ditindak lanjuti di dalam keluarga dan di tengah masyarakat.
80

• Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yang melaksanakan berbagai kegiatan GLS.

• Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan GLS yang dilaksanakan.

• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum SD Negeri No. 004 Tanjungpinang Timur memasukkan pendidikan kecakapan hidup baik
secara generik/umum dan secara spesifik/khusus, yang mencakup kecakapan pribadi,kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikansemua mata pelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari sekolah dan/ataudari satuan pendidikan formal lain
dan/atau non formal.

Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali
peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut
aspek pengetahuan, sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang
berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan
hidup dalam kehidupan.

Pendidikan kecakapan hidup dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakurikuler untuk mengembangkan


potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik,emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan
diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada.

Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian
hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara
struktur tidak berdiri sendiri. Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama,
yaitu:

1. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS), dan


2. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill),dan kecakapan sosial
(social skill). Kecakapan personal mencakup kecakapan dalam memahami diri (self awareness skill) dan
kecakapan berpikir (thinking skill).Kecakapan mengenal diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga negara,serta menyadari
dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekaligus sebagai modal dalam meningkatkan
dirinya sebagai individu yang bermanfaat bagi lingkungannya. Kecapakan berpikir mencakup antara lain
kecakapan mengenali dan menemukan informasi, mengolah, dan mengambil keputusan, serta memecahkan
81

masalah secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi
(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).

Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu.
Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan
vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
pemikiran ataukerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih
memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus(occupational skill).

Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh program/rancangan


yang disusun sekolah dan kreativitas guru dalam merumuskan dan menentukan metode pembelajarannya.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan program pembelajaran sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar


2. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran
3. Mengembangkan indikator
4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup
5. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan
6. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup

Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dengan prinsip sebagai berikut:

1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan dan akhlak
mulia
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan iman dan takwa
serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan
mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku
82

3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat, kecerdasan intelektual,


emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya
4. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan Program kecakapan hidup hendaknya
memungkinkan untuk membekali pesertadidik dalam memasuki dunia kerja/usaha serta
relevan dengan kebutuhan kehidupan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
5. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan personal,sosial,
akademis, dan vokasional
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
7. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

 Kelompok mata pelajaran estetika

 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan

Pendidikan kecakapan hidup mengarah kepada kecakapan yang harus dimilikioleh siswa agar
mampu mandiri bagi siswa SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur minimal

1. Kelas I = Siswa dapat mandi sendiri


Siswa dapat makan sendiri
Siswa dapat pakai baju sendiri
Siswa dapat membawa tas sendiri
Siswa dapat sikat gigi sendiri
Siswa dapat menyisir sendiri
Siswa dapat menyiapkan dan merapikan peralatan belajar sendiri.
Siswa dapat pergi ke kamar kecil sendiri
Siswa dapat memakai sepatu sendiri
Siswa dapat membersihkan kesehatan badan sendiri
Siswa dapat membantu kesulitan teman
Siswa dapat mengerjakan tugas sendiri ( Pr )
Siswa dapat menyampaikan pesan

2. Kelas II = Siswa dapat melaksanakan kegiatan piket sekolah


Siswa dapat belajar sendiri
83

Siswa dapat merapihkan tempat tidur sendiri


Siswa dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu
Siswa dapat mengerjakan tugas secara mandiri.

3. Kelas III= Siswa dapat bertanggung jawab akan kebersihan diri sendiri
Siswa dapat bertanggung jawab kebersihan lingkungan
Siswa rajin mengikuti kegiatan sekolah baik intra dan ekstrakurikuler
Siswa dapat menyelesaikan tugas secara mandiri

4. Kelas IV = Siswa bertanggung jawab setelah makan


Siswa bertanggung jawab meyelesaikan tugas sekolah
Siswa bertanggung jawab di rumah
Siswa bertanggung jawab akan uang jajannya.
Siswa membantu teman dalam kesulitan

5. Kelas V = Siswa bertanggung jawab terhadap di lingkungan tempat tinggalnya


Siswa bertanggung jawab terhadap di lingkungan Sekolahnya.
Siswa bertanggung jawab keberhasilan belajarnya
Siswa bertanggung jawab atas pergaulannya
Siswa membantu kesulitan teman

6. Kelas VI = Siswa dapat memasak makanan sederhana sendiri


Siswa dapat menjahit jelujur dan memasang kancing baju
Siswa bertanggung jawab terhadap di lingkungan tinggalnya.
Siswa bertanggung jawab terhadap di lingkungan sekolahnya.
Siswa bertanggung jawab keberhasilan belajarnya
Siswa bertanggung jawab atas pergaulannya
Siswa membantu kesulitan teman
Siswa menjenguk guru/teman yang sakit

Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat dan persaingan
makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai kegiatan yangikut bersaing dalam era tersebut
sejak dini.
Kegiatan tersebut antara lain:
a) Meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris
b) Memperkenalkan manfaat komputer bagi pendidikan
84

c) Memperkenalkan manfaat internet kepada siswa kelas 4, 5 dan 6


d) Meningkatkan pemahaman kitab suci masing-masing agama kepada siswa kelas 1 sampai
dengan kelas 6
e) Memberikan pemahaman dampak informasi dari media
f) Menanamkan dan meningkatkan rasa kebangsaan yang berwawasan nasional
g) Menanamkan pendidikan karakter dan budaya anti korupsi
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagi anintegral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh
peserta didik melalui pembelajaran sehari-hariyang di emban oleh mata pelajaran yang bersangkutan.
Pendidikan harus mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok, yang sangat
penting dalam dinamika global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan
semua bangsa. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
ataupun bersaing serta mempunyai kemauan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa
lainnya. Dengan demikian setiap individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan hidup
tersebut diharapkan

Seseorang berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif serta mencari, menemukan solusi sehingga akhirnya
mampu mengatasinya.

b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur termasuk daerah perkotaan yang dekat dengan pantai.
Untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta untuk melestarikan keunggulan daerah, peserta
didik dituntut untuk memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal yang dapat menumbuh
kembangkan pembiasaan pada siswa dengan prinsip hidup sederhana, berwawasan, dan disiplin dalam
penataan diri dan lingkungan dengan mengedepankan kebersamaan melalui kegiatan-kegiatan yang terpola
dan terukur. Untuk merealisasikan Keterampilan lokal dan global adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan program pembelajaran Apotek Hidup / TanamanHias untuk pemanfaatan lahan


sempit yang lebih bermanfaat dalam menciptakan keindahan lingkungan anak di Sekolah atau
di rumah.
b. Pemanfaatan Barang Barang Bekas, kulit gonggong dan kerang-kerangan menjadi barang yang
bermanfaat yang diambil dari lingkungan sekolah dan daerah setempat. Barang-barang bekas
ini diusahakan untuk diolah menjadi barang yang berguna yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.
85

PROGRAM KEUNGGULAN LOKAL SD NEGERI NO.004 TANJUNGPINANG TIMUR

Keterampilan lokal dan global SD Negeri No. 004 Tanjungpinang Timur adalah Tanaman Hias,
Apotek Hidup, dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas terintegrasi dalam mata pelajaran SBK/ SBdP dan
kegiatan Peduli Lingkungan

Program Keterampilan Lokal Dan Global SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur

KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2

KELAS MATERI SEMESTER 1 MATERI SEMESTER 2


I Memperkenalkan macam-macam Memperkenalkan cara penanaman
tanaman Apotek Hidup dan tanaman
dan pemeliharaan tanaman
hias
Mengenal bahan-bahan atau material Apotek Hidup dan tanaman hias
yang digunakan untuk menanam
tanaman Apotek Hidup dan tanaman
hias
II Memperkenalkan macam-macam Memperkenalkan cara penanaman
tanaman Apotek Hidup dan tanaman
dan pemeliharaan tanaman Apotek
hias
Hidup dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan atau material
yang digunakan untuk menanam
tanaman Apotek Hidup dan tanaman
hias

III Memperkenalkan macam-macam Memperkenalkan cara penanaman


tanaman Apotek Hidup dan tanaman
dan pemeliharaan tanaman Apotek
hias
Hidup dan tanaman hias
Mengenal bahan-bahan atau
materialyang digunakan untuk
menanam tanaman Apotek Hidup dan
tanaman hias
IV Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis
Apotek Hidup dan tanaman hias tanaman Apotek Hidup dan
Menceritakan cara tanaman hias
menanam,memelihara dan Menanam, memelihara dan
memanfaatkan memanfaatkan jenis tanaman
tanaman Apotek Hidup dan tanaman Apotek Hidup dan tanaman
hias hias

V Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis


86

Apotek Hidup dan tanaman hias tanaman Apotek Hidup dan


Menceritakan cara tanaman hias
menanam,memelihara dan Menanam, memelihara dan
memanfaatkan tanaman Apotek Hidup memanfaatkan jenis tanaman
dan tanaman hias Apotek Hidup dan tanaman
hias

VI Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman Mengidentifikasi jenis-jenis


Apotek Hidup dan tanaman hias tanaman Apotek Hidup dan
Menceritakan cara tanaman hias
menanam,memelihara dan Menanam, memelihara dan
memanfaatkan memanfaatkan jenis tanaman
tanaman Apotek Hidup dan tanaman Apotek Hidup dan tanaman
hias hias

Program Keterampilan Lokal Dan Global SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur

KELAS MATERI SEMESTER 1 DAN 2

III 6. Mengumpulkan barang-barang bekas dari kantong bekas dan memilihnya


berdasarkan jenisbahannya.
7. Membuat karya dari barang bekas berupa bunga.
8. Memberi hiasan pada hasil karya
9. Berlatih memasarkan hasil karya melalui bazar sekolah
10. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan
IV 1. Mengumpulkan kantong plastik bekas dan gelas plastik minuman bekas
2. Membuat bunga dan tirai
3. Merangkai bunga dan tirai
4. Menata rangkaian bunga dan tirai di kelas
5. Berlatih memasarkan hasil karya melalui bazar sekolah
6. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan
V 1. Mengumpulkan koran bekas
2. Membuat lipatan, memberi bentuk sesuai pola dan di susun menjadi
barangjadi seperti hiasan, tempat bunga, dan alat-alat keperluan
tempatpenyimpanan barang.
3. Memberikan paduan warna dan aneka bentuk yang menarik.
4. Membuat sulaman/aplikasi dengan menggunakan kain
5. Membuat rangkaian tali gantungan bunga
6. Berlatih memasarkan hasil karya melalui bazar sekolah
7. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan
VI 1. Mengumpulkan kotak sepatu bekas
2. Membuat aneka tempat tisu
3. Menghias tempat tisu
4. Membuat hasil karya dari bahan kertas bekas
5. Mengemas hasil karya
6. Memanfaatkah bekas sedotan minuman dikembangkan menjadi bahan
kerajinan.
7. Memanfaatkan kertas Origami
87

8. Membuat bermacam-macam bentuk rangkaian bunga dari gonggong dan


kerang-kerangan
9. Berlatih memasarkan hasil karya melalui bazar sekolah
10. Dikembangkan kerajinan yang disesuaikan

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,budaya, bahasa, teknologi,
ekologi dan lainnya yang bermanfaat bagi perkembangankompetensi peserta.

Sekolah Dasar Negeri No.004 Tanjungpinang Timur berusaha untuk menerapkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal sesuai dengan kemampuan peserta didik dan tenaga kependidikan untuk
membimbing siswa dapat memanfaatkan sumber bahan yang tidak terpakai dan bahan bahan yang ada di
lingkungan sekitar siswa dan dapat dengan mudah di dapat oleh para siswa dengan harapan para peserta
didik dapat mulai belajar membangun usaha mandiri agar dapat bersaing di tingkat lokal, nasional maupun
internasional di masa-masa mendatang.

Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagi anintegral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta
didik melalui pembelajaran sehari-hari yang di emban oleh mata pelajaran yang bersangkutan. Pendidikan
harus mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok, yang sangat penting dalam
dinamika global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan ataupun bersaing serta
mempunyai kemauan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lainnya. Dengan demikian setiap
individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan hidup tersebut diharapkan seseorang berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif
dan kreatif serta mencari, menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
88

BAB IV
KOMPETENSI DASAR , KOMPETENSI INTI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan


dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas
yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar.
Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu
mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti
3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan
penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
89

Tabel 4 :

Kompetensi Ini Kelas II,III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS II KELAS III

1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran


agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan


cara mengamati [mendengar, melihat, cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa membaca] dan menanya berdasarkan
ingin tahu tentang dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah benda-benda yang dijumpainya di
dan di sekolah rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam


bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas, logis, dan sistematis,
yang estetis, dalam gerakan yang dalam karya yang estetis dalam gerakan
mencerminkan anak sehat, dan dalam yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku dalam tindakan yang mencerminkan
anak beriman dan berakhlak mulia. perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
90
91

Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas V,VI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS V KELAS VI

1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan


menjalankan ajaran agama yang menjalankan ajaran agama yang
dianutnya dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, percaya tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, dan cinta tanah air dalam diri, dan cinta tanah air dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dan 3. Memahami pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati dan konseptual dengan cara mengamati dan
mencoba [mendengar, melihat, mencoba [mendengar, melihat,
membaca] serta menanya berdasarkan membaca] serta menanya berdasarkan
rasa ingin tahu secara kritis tentang rasa ingin tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain. tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dalam bahasa yang jelas, konseptual dalam bahasa yang jelas,
logis, dan sistematis, dalam karya yang logis, dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia. anak beriman dan berakhlak mulia.
92

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk
menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang
sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan
organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang
dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada
kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum pada
Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
93

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI
PEKERTI SD/MI
KELAS II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima dan menjalankan ajaran 2. menunjukkan perilaku jujur,


agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 terbiasa membaca basmalah setiap 2.1 menunjukkan sikap percaya diri
memulai belajar al-Qur’an dalam melafalkanhuruf hijaiyyah
bersambung

1.2 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 menunjukkan sikap berlindung diri
tartil kepada Allah Swt. dan saling
menasehati sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. an-Nas
dan Q.S. al-‘Asr

1.3 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.3 menunjukkan sikap berani
anjuran menuntut ilmu bertanya sebagai implementasi
pemahaman Hadis yang terkait
dengan anjuran menuntut ilmu

1.4 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.4 menunjukkan perilaku hidup
perilaku hidup bersih dan sehat bersih dan sehat sebagai
implementasi pemahaman Hadis
yang terkait dengan perilaku hidup
bersih dan sehat

1.5 menerima adanya Allah Swt. Yang 2.5 menunjukkan perilaku rendah hati,
Maha Suci, Maha Pemberi damai, dan bersyukur sebagai
Keselamatan, dan Maha Pencipta implementasi pemahaman makna
al-Asmau al-Husna: al-Quddus, as-
Salam, dan al-Khaliq

1.6 terbiasa berdoa sebelum 2.6 menunjukkan perilaku sehat


dan sesudah makan sebagai implementasi
pemahaman makna doa sebelum
dan sesudah makan
94

1.7 meyakini bahwa perilaku kasih 2.7 menunjukkan perilaku kasih


sayang kepada sesama sebagai sayang kepada sesama
cerminan dari iman

1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama 2.8 menunjukkan sikap kerja sama dan
dan saling tolong menolong tolong-menolong
sebagai cerminan iman

1.9 terbiasa berdoa sebelum 2.9 menunjukkan perilaku hidup sehat


dan sesudah wudu dan peduli lingkungan sebagai
implementasi pemahaman doa
sebelum dan sesudah wudu

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.10 menjalankan salat dengan 2.10 menunjukkan sikap disiplin


tertib sebagai implementasi pemahaman
tata cara salat dan bacaannya
1.11 meyakini kebenaran 2.11 menunjukkan sikap berani
kisah Nabi Saleh a.s. bertanya sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Saleh a.s.
1.12 meyakini kebenaran 2.12 menunjukkan perilaku kerja
kisah Nabi Lut a.s. keras sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Lut a.s.
1.13 meyakini kebenaran 2.13 menunjukkan sikap damai
kisah Nabi Ishaq a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
1.14 meyakini kebenaran 2.14 menunjukkan perilaku
kisah Nabi Ya’qub a.s. kasih sayang sebagai
implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
1.15 meyakini kebenaran 2.15 menunjukkan sikap jujur dan
kisah Nabi Muhammad saw. kasih sayang sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan 4. menyajikan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dalam bahasa yang jelas
mengamati [mendengar, dan logis, dalam karya yang estetis,
melihat, membaca] dan dalam gerakan yang mencerminkan
menanya berdasarkan rasa anak sehat, dan dalam tindakan
ingin tahu tentang dirinya, yang mencerminkan perilaku anak
makhluk ciptaan Tuhan dan beriman dan berakhlak mulia
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 mengetahui huruf 4.1 melafalkan huruf
95

hijaiyyah bersambung hijaiyyah bersambung sesuai


sesuai dengan dengan makharijul huruf
makharijul huruf
3.2 memahami pesan-pesan
4.2.1 melafalkan Q.S. an-Nas dan
pokok Q.S. an-Nas dan Q.S.
Q.S. al- ‘Asr dengan benar
al-‘Asr
dan jelas
4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S.
an-Nas dan Q.S. al-‘Asr
dengan benar dan jelas
3.3 memahami Hadis 4.3 menunjukkan perilaku rajin
yang terkait dengan belajar sebagai implementasi
anjuran menuntut ilmu pemahaman makna Hadis yang
terkait dengan anjuran menuntut
ilmu
3.4 memahami Hadis 4.4 menunjukkan perilaku hidup
yang terkait dengan bersih dan sehat sebagai
perilaku hidup bersih dan implementasi pemahaman makna
sehat Hadis tentang kebersihan dan
kesehatan
3.5 memahami makna al- 4.5 melafalkan al-Asmau al-
Asmau al- Husna: al- Husna: al- Quddus, as-Salam, dan
Quddus, as-Salam, dan al- al-Khaliq
Khaliq
3.6 memahami makna 4.6 melafalkan doa sebelum dan
doa sebelum dan sesudah sesudah makan
makan
3.7 memahami perilaku 4.7 mencontohkan perilaku kasih
kasih sayang kepada sayang kepada sesame
sesame
3.8 memahami sikap 4.8 mencontohkan sikap kerja
kerja sama dan saling sama dan saling tolong menolong
tolong menolong
3.9 memahami doa 4.9 mempraktikkan wudu dan
sebelum dan sesudah doanya dengan tertib dan benar
wudu
3.10 memahami tata cara 4.10 mempraktikkan salat dengan
salat dan bacaannya tata cara dan bacaan yang benar

3.11 memahami kisah 4.11 menceritakan kisah


keteladanan Nabi Saleh a.s. keteladanan Nabi Saleh a.s.
3.12 memahami kisah 4.12 menceritakan kisah
keteladanan Nabi Lut a.s. keteladanan Nabi Lut a.s.

3.13 memahami kisah 4.13 menceritakan kisah


keteladanan Nabi Ishaq a.s. keteladanan Nabi Ishaq a.s.

3.14 memahami kisah 4.14 menceritakan kisah


keteladanan Nabi Ya‘qub keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
a.s.
96

3.15 memahami kisah 4.15 menceritakan kisah


keteladanan Nabi keteladanan Nabi Muhammad saw.
Muhammad saw.
97

KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur,


menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 menunjukkan sikap peduli


tartil terhadap sesama sebagai
implementasi pemahaman Q.S.
an- Nasr dan Q.S. al-Kausar

1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung
bertanggung jawab jawab

1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama
Maha Pencipta berdasarkan sebagai implementasi
pengamatan terhadap dirinya dan pemahaman keesaan Allah Swt.
makhluk ciptaanNya yang dijumpai
di sekitar rumah dan sekolah

1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Maha Pemberi, Maha Mengetahui, baik, dan berhati-hati sebagai
dan Maha Mendengar implementasi pemahaman al-
Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-
‘Alim, dan as- Sami‘

1.5 meyakini bahwa perilaku tawaduk, 2.5 menunjukkan perilaku tawaduk,


ikhlas, dan mohon pertolongan ikhlas, dan mohon pertolongan
sebagai cerminan dari iman

1.6 meyakini bahwa sikap peduli 2.6 menunjukkan sikap peduli


terhadap sesama sebagai cerminan terhadap sesama sebagai
dari iman implementasi pemahaman Q.S. al-
Kausar

1.7 menerima dan mensyukuri nikmat 2.7 menunjukkan sikap bersyukur


Allah Swt. yang diberikan kepada
makhluknya
98

1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi
pemahaman makna ibadah salat

1.9 menerima makna zikir dan doa 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
setelah salat sebagai wujud sebagai implementasi
berserah diri kepada Allah Swt. pemahaman makna zikir dan doa
setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
tertib sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Yusuf a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.

1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
Syu’aib a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.

1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail tahu, sabar, rela berkorban,
a.s. hormat, dan patuh kepada
orangtua sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail
a.s.

1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap percaya diri
Muhammad saw. dan mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


99

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas, sistematis
[mendengar, melihat, membaca] dan logis, dalam karya yang estetis,
dan menanya berdasarkan rasa dalam gerakan yang mencerminkan
ingin tahu tentang dirinya, anak sehat, dan dalam tindakan
makhluk ciptaan Tuhan dan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda beriman dan berakhlak mulia
yang dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami makna Q.S. an-Nasr 4.1.1 membaca kalimat-kalimat dalam


dan al-Kausar Q.S. an-Nasr dan al-Kausar
dengan benar
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam Q.S.
an-Nasr dan al-Kausar dengan
benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. an-Nasr
dan al-Kausar dengan lancar

3.2 memahami Hadis yang terkait 4.2 mencontohkan perilaku mandiri,


dengan perilaku mandiri, percaya percaya diri, dan bertanggung
diri, dan bertanggung jawab jawab sebagai implementasi makna
Hadis yang terkandung

3.3 memahami keesaan Allah Yang 4.3 melakukan pengamatan terhadap


Maha Pencipta berdasarkan diri dan makhluk ciptaan Allah
pengamatan terhadap dirinya dan yang dijumpai di sekitar rumah dan
makhluk ciptaan-Nya yang sekolah sebagai implementasi iman
dijumpai di sekitar rumah dan terhadap keesaan Allah Yang Maha
sekolah Pencipta

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

memahami makna al-Asmau al- Husna: 4.4 membaca al-Asmau al-Husna: al-
al-Wahhab, al-‘Alim, dan as- Sami‘ Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
dengan jelas dan benar

memahami perilaku tawaduk, ikhlas, dan 4.5 mencontohkan perilaku tawaduk,


mohon pertolongan ikhlas, dan mohon pertolongan

memahami sikap peduli terhadap 4.6 mencontohkan perilaku peduli


sesama sebagai implementasi terhadap sesama sebagai
pemahaman Q.S. al-Kausar implementasi pemahaman Q.S. al-
Kausar

3.7 memahami sikap bersyukur 4.7 mencontohkan sikap bersyukur


100

3.8 memahami makna salat sebagai wujud dari 4.8 menunjukkan contoh makna salat
pemahaman Q.S. al- Kausar sebagai wujud dari pemahaman
Q.S. al-Kausar

memahami makna zikir dan doa setelah 4.9 mempraktikkan tata cara zikir dan
salat doa setelah salat secara benar

3.10 memahami hikmah ibadah salat melalui 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
pengamatan dan pengalaman di rumah pelaksanaan ibadah salat di rumah
dan sekolah dan sekolah

3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf 4.11 menceritakan kisah keteladanan
a.s. Nabi Yusuf a.s.

3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan


Syu‘aib a.s. Nabi Syu’aib a.s.

3.13 memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 menceritakan kisah keteladanan


Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail
a.s.

3.14 memahami kisah keteladanan nabi 4. 14 menceritakan kisah keteladanan


Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.
101

KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. menerima, menjalankan, dan 2. menunjukkan perilaku jujur,


menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 terbiasa membaca al-Qur’ā n 2.1 menunjukkan sikap kerja sama dan
dengan tartīl peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. at-Tīn dan
Q.S. al-Mā’ūn

1.2 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 menunjukkan sikap berani, peduli,
Maha Mematikan, Maha Hidup, mandiri, dan teguh pendirian
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha sebagai implementasi pemahaman
Esa makna al-Asmau al-Husna: al-
Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan
al- Ahad

1.3 meyakini keberadaan Rasul Allah 2.3 menunjukkan sikap sabar dan
dan Rasul Ulul ‘Azmi jujur sebagai implementasi
pemahaman mengenal nama-nama
Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi

1.4 meyakini adanya kitab-kitab suci 2.4 menunjukkan sikap percaya diri
melalui rasul-rasulNya sebagai sebagai implementasi
implementasi rukun iman pemahaman makna
diturunkannya kitab-kitab suci
melalui rasul-rasulNya
1.5 meyakini bahwa perilaku jujur 2.5 menunjukkan perilaku jujur dalam
sebagai cerminan dari iman kehidupan sehai-hari

1.6 meyakini bahwa hormat dan patuh 2.6 menunjukkan perilaku hormat dan
kepada orangtua dan guru sebagai patuh kepada orangtua dan guru
cerminan dari iman

1.7 meyakini bahwa sikap saling 2.7 menunjukkan sikap saling


menghargai sesama manusia menghargai sesama manusia
sebagai cerminan dari iman

1.8 meyakini bahwa sikap sederhana 2.8 menunjukkan sikap sederhana


sebagai cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari

1.9 meyakini bahwa ikhlas beramal 2.9 menunjukkan sikap ikhlas beramal
sebagai cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari
102

1.10 menjalankan kewajiban puasa 2.10 menunjukkan sikap sabar dan


Ramadan sebagai implementasi mengendalikan diri sebagai
pemahaman rukun Islam implementasi pemahaman hikmah
puasa Ramadan
103

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.11 menjalankan salat tarawih dan 2.11 menunjukkan sikap tekun sebagai
tadarus al-Qur’an di bulan implementasi pemahaman
Ramadan sebagai wujud ketaatan pelaksanaan salat tarā wih dan
kepada Allah dan rasul-Nya tadā rus al-Qur’an

1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap berani sebagai
Dawud a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Dawud a.s.

1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rendah hati
Sulaiman a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Sulaiman a.s.

1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap sabar sebagai
Ilyas a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Ilyas a.s.

1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja sama
Ilyasa’ a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Ilyasa’ a.s.

1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad saw. peduli sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw.

1.17 meyakini kebenaran kisah Luqman 2.17 menunjukkan sikap rendah hati
sebagaimana terdapat dalam al- sebagai implementasi pemahaman
Qur’an kisah keteladan Luqman
sebagaimana terdapat dalam al-
Qur’an

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya, dan mencoba jelas, sistematis dan logis, dalam
berdasarkan rasa ingin tentang karya yang estetis, dalam gerakan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan yang mencerminkan anak sehat,
dan kegiatannya, dan benda-benda dan dalam tindakan yang
yang dijumpainya di rumah, di mencerminkan perilaku anak
sekolah dan tempat bermain beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami makna Q.S. at-Tīn dan 4.1.1 membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-
Q.S. al-Mā’ūn dengan baik dan tartīl Mā ’ū n dengan tartīl
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam
Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn
dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. at-Tīn
dan Q.S. al-Mā’ūn dengan lancar

3.2 memahami makna al-Asmau 4.2 membaca al-Asmau al-Husna: Al-


al- Husna: Al-Mumit, Al-Hayy, Mumit, Al-Hayy, Al-Qayyum, dan Al-
Al- Qayyum, dan Al-Ahad Ahad dengan jelas dan benar
104

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.3 memahami nama-nama Rasul Allah 4.3 menunjukkan hafalan nama-nama


dan Rasul Ulul ‘Azmi Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi

3.4 memahami makna diturunkannya 4.4 menunjukkan makna


kitab-kitab suci melalui rasul- diturunkannya kitab-kitab suci
rasul-Nya sebagai implementasi melalui rasul-rasul-Nya sebagai
rukun iman implementasi rukun iman

3.5 memahami makna perilaku jujur 4.5 menunjukkan perilaku jujur dalam
dalam kehidupan sehai-hari kehidupan sehai-hari

3.6 memahami makna hormat dan 4.6 mencontohkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru

3.7 memahami makna saling 4.7 mencontohkan sikap saling


menghargai sesama manusia menghargai sesama manusia

3.8 memahami makna sederhana 4.8 mencontohkan sikap sederhana


dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

3.9 memahami makna ikhlas beramal 4.9 mencontohkan sikap ikhlas


dalam kehidupan sehari-hari beramal dalam kehidupan sehari-
hari

3.10 memahami hikmah puasa 4.10 menunjukkan hikmah puasa


Ramadan yang dapat membentuk Ramadan yang dapat membentuk
akhlak mulia akhlak mulia

3.11 memahami pelaksanaan salat 4.11 mempraktikkan tatacara salat


tarawih dan tadarus al- tarawih dan tadarus al-
Qur’an Qur’an
3.12 memahami kisah keteladanan Nabi 4.12 menceritakan kisah keteladanan
Dawud a.s. Nabi Dawud a.s.

3.13 memahami kisah keteladanan Nabi 4.13 menceritakan kisah keteladanan


Sulaiman a.s. Nabi Sulaiman a.s.

3.14 memahami kisah keteladanan Nabi 4.14 menceritakan kisah keteladanan


Ilyas a.s. Nabi Ilyas a.s.

3.15 memahami kisah keteladanan Nabi 4.15 menceritakan kisah keteladanan


Ilyasa’ a.s. Nabi Ilyasa’ a.s.

3.16 memahami kisah keteladanan Nabi 4.16 menceritakan kisah keteladanan


Muhammad saw. Nabi Muhammad saw.

3.17 memahami kisah keteladanan 4.17 menceritakan kisah keteladanan


Luqman sebagaimana terdapat Luqman sebagaimana terdapat
dalam al-Qur’an dalam al-Qur’an
105

KELAS VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menjalankan ajaran agama dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai agama yang dianutnya disiplin,tanggung
jawab,santun,peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru,dan tetangganya
serta cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca al- 2.1 Menunjukkan perilaku toleran,
Qur’an dengan tartil benar simpati,waspada, berbaik sangka, dan
hidup rukun sebagai implementasi
pemahaman Q.S.al-Kafirun,Q.S.al-
Maidah/5:2-3 dan Q.S.al-Hujurat/49:12-13

1.2 Meyakini adanya AllahSwt. 2.2 Menunjukkan sikap peduli sebagai


Tempat meminta, Maha Berkuasa, implementasi pemahaman makna al-
Maha Mendahulukan, dan Maha Asmaual-Husna:as-Samad,al-Muqtadir,al-
Kekal Muqaddim,danal-Baqi

1.3 Meyakini adanya hari akhir 2.3 Menunjukkan perilaku rendah hati yang
sebagai implementasi pemahaman mencerminkan iman kepada hari akhir
Rukun Iman

1.4 Meyakini adanya qadha dan qadar 2.4 Menunjukkan perilaku berserah diri
kepada Allah Swt. Yang mencerminkan
iman kepada qadha dan qadar

1.5 Meyakini bahwa sikap toleran 2.5 Menunjukkan Dan


dan simpatik terhadap sesama sebagai sikap toleran
cerminan dari iman simpatik terhadap sesama

1.6 Meyakini bahwa sikap toleran 2.6 Menunjukkan Dan


dan simpatik terhadap sesama sebagai sikap toleran
cerminan dari iman simpatik terhadap sesama

1.7 Menjalankan kewajiban berzakat 2.7 Menunjukkan sikap peduli sebagai


sebagai implementasi pemahaman implementasi pemahaman hikmah
rukun Islam zakat,infaq,dan sedekah sebagai implementasi
rukun Islam
1.8 Meyakini kebenaran kisah Nabi
2.8 Menunjukkan sikap terpuji sebagai
dan Rasul implementasi pemahaman kisah keteladanan
Nabi-Nabi dan Rasul
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati,
106
185

Menanya dan mencoba berdasarkan sistematis dan logis, dalam karya yang
rasa ingin tahu tentang dirinya, estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan berakhlak mulia
tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami makna Q.S.Al-Kafirun, 4.1 Menunjukkan hafalanQ.S.Al-kafirun


Q.S.Al-aidah/5:2-3 dan Q.S.al- Q.S.Al-Maidah /5:2-3 dan Q.S.al-
ujurat/49:12-13 dengan benar Hujurat/49:12-13 dengan benar

3.2 Memahami makna al-Asmaul Husna:


4.2 Membaca al-Asmaual-Husna: As-Samad, Al-
As-Samad, Al-Muqtadir,Al- Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
Muqaddim, dan Al-Baqi dengan jelas dan benar

3.3 Memahami hikmah beriman kepada4.3 Menunjukkan contoh hikmah beriman kepada
hariakhir yang dapat membentuk hari akhir yang dapat membentuk perilaku
perilaku akhlak mulia akhlak mulia

3.4 Memahami hikmah beriman kepada4.4 Menunjukkan hikmah beriman kepada qadha
qadha dan qadar yang dapat dan qadar yang dapat membentuk perilaku
membentuk perilaku akhlak mulia akhlak mulia

3.5 Memahami sikap toleran dan 4.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik
simpatik terhadap sesama sebagai terhadap sesama sebagai wujud dari
wujud dari pemahaman Q.S.al- pemahaman Q.S.al-Kafirun
Kafirun

3.7 Memahami hikmah zakat, infaq, dan4.7 Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun sedekah sebagai implementasi rukun Islam
Islam

3.8 Memahami kisah keteladanan Nabi 4.8 Menceritakan kisah keteladanan


Yunus a.s., Zakariyah a.s., Yahya NabiYunus a.s., Zakariyah a.s., Yahya
a.s.,Isaa.s. dan Muhammad saw. a.s., Isa a.s.dan Muhammad saw.
186

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI
PEKERTI SD

KELAS II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli,dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur atas peran teman sebagai 2.1 Santun terhadap


anugerah Allah dalam mengembangkan teman sebagai anugerah Allah dalam
dirinya mengembangkan dirinya

1.2 Bersyukur atas karya keselamatan 2.2 Peduli pada sesama, meneladan
Allah melalui tokoh tokoh Perjanjian tokoh-tokoh Perjanjian Lama
Lama.

1.3 Bersyukur akan karya keselamatan 2.3 Percaya diri dalam


Allah dalam diri Yesus Kristus yang mengungkapkan iman akan karya
dikisahkan dalam Perjanjian Baru. keselamatan Allah dalam diri Yesus
Kristus yang dikisahkan dalam
Perjanjian baru.
1.4 Bersyukur atas iman Kristiani sebagai 2.4 Percaya diri dalam mengungkapkan
anugerahAllah. iman Kristiani sebagai anugerah Allah

1.5 Bersyukur kepada Allah melalui 2.5 Disiplin dan santun dalam
macam-macam doa mengungkapkan iman melalui doa
pujian,doa syukur dan doa
permohonan

1.6 Bersyukur atas peran tetangga sebagai 2.6 Bersikap peduli terhadap tempat
anugerah Allah yang mendukung tinggal dan tetangga sebagai
pertumbuhan dan perkembangan dirinya pendukung pertumbuhan dan
perkembangan dirinya

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual dengan 4. Menyajikan pengetahuan factual
cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar,melihat,membaca] dan logis,dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan sehat,dan dalam tindakan yang
kegiatannya,dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya dirumah dan disekolah dan berakhlak mulia
187

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami peran teman sebagai 4.1 Melakukan aktivitas (misalnya


karunia Allah dalam mengembangkan menyusun doa untuk teman,membuat
dirinya puisi untuk teman) yang
menunjukkan rasa syukur atas peran
teman
3.2 Memahami karya keselamatan Allah 4.2 Melakukan aktivitas (misalnya
yang dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian menceritakan kembali, bermain peran)
Lama seperti dalam kisah tokoh-tokoh
Perjanjian lama.

3.3 Memahami karya keselamatan Allah 3.4 Melakukan aktivitas (misalnya


dalam diri Yesus Kristus yang dikisahkan menceritakan kembali, bermain
dalam Perjanjian Baru peran, dsb) seperti dalam kisah
Perjanjian Baru

3.4 Mengenal makna iman Kristiani 4.4 Melakukan aktivitas (misalnya


sebagai anugerah Allah menyusun doa, membuat puisi,
menyanyikan lagu) sebagai ungkapan
iman kepada Allah

3.5 Mengenal makna doa dan macam- 4.5 Mengucapkan macam-macamdoa dasar
macam doa

3.6 Memahami peran tempat tinggal dan 4.6 Melakukan aktivitas dengan
tetangga sebagai anugerah Tuhan yang melibatkan diri dalam kegiatan
mendukung pertumbuhan dan lingkungan social masyarakat/
perkembangan dirinya komunitas basis untukmendukung
pertumbuhan dan perkembangan
dirinya
188

KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran2. menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,tanggung jawab ,santun , peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga ,teman ,guru dan Tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri pertumbuhan dan 2.1 Bertanggung jawab terhadap
perkembangan diri sebagai anugerah pertumbuhan dan perkembangan diri
Allah
1.2 Menerima karya keselamatan 2.2 Menunjukkan kepercayaan akan karya
Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh-
Perjanjian Lama seperti:Yakub,Yusuf tokohPerjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf,
Musa,dan tokoh Perjanjian Baru: Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes
Yohanes Pembaptis Pembaptis

1.3 Menerima Yesus dan karya-Nya 2.3. Menunjukkan kepercayaannya


melalui kisah percakapan Yesus akanYesus dan karya-Nya melalui kisah
dengan Nikodemus, penggandaan percakapan Nikodemus, penggandaan lima
limaroti-duaikan, dan kisah anak yang roti-duaikan,dan kisah anak yang hilang
hilang

1.4 Menerima keutamaan Kristiani 2.4 Bertanggung jawab dalam keutamaan


sebagai tanggapan atas karya Kristiani sebagai tanggapan atas karya
keselamatan Allah keselamatan Allah

1.5 Menerima pemimpin dan tradisi 2.5 Bersikap santun terhadap pemimpindan
masyarakat sebagai wujud karya tradisi masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah

1.6 Menjalankan kegiatan masyarakat 2.6 Bertanggung jawab dalam kegiatan


sebagai perwujudan kesadaran bahwa masyarakat sebagai perwujudan kesadaran
dirinya adalah anggota masyarakat. bahwa dirinya adalah anggota masyarakat

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
melihat,membaca] dan menanya yang estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya,dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengenal pertumbuhan dan 4.1 Mendaraskan doa syukur atas


perkembangan diri sebagai anugerah kemampuan diri yang dianugerahkanAllah
Allah
3.2 Mengenal karya keselamatan 4.2 Meneladani tindakan baik dari tokoh-
Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh tokoh Perjanjian lama seperti: Yakub,
189

Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru:
Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Yohanes Pembaptis
Baru: Yohanes Pembaptis
3.3 Mengenal Yesus dan karya-Nya 4.3 Memberikan bantuan kepada orang
melalui kisah percakapan Niko yang memerlukan pertolongan
demus, penggandaan lima roti-dua seturutteladan Yesus seperti ditemukan
ikan, dan kisah anak yang hilang. dalam kisah percakapan
Nikodemus,penggandaan lima roti- dua
ikan, dan anak yang hilang
3.4 Memahami keutamaan Kristiani 4.4 Terlibat dalam keutamaan Kristiani
sebagai tanggapan atas karya sebagai tanggapan atas karya keselamatan
keselamatan Allah Allah
3.5 Mengenal pemimpin dan tradisi 4.5 Meneladani pemimpin dan tradisi
masyarakat sebagai wujud karya masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah

3.6. Memahami keterlibatan dalam 4.6 Terlibat dalam kegiatan masyarakat


kegiatan masyarakat sebagai sebagai perwujudan kesadaran bahwa dirinya
perwujudan kesadaran bahwa dirinya adalah anggota masyarakat.
adalah anggota masyarakat.
190

KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur sebagai perempuan atau laki- 2.1 Bertanggung jawab terhadap dirinya
laki seturut citra Allah, untuk saling sebagai perempuan atau laki-laki seturut
melengkapi citra Allah, untuk saling melengkapi

1.2. Beriman kepada Allah mealui kisah tokoh- 2.2 Percaya diri dalam berinteraksi dengan
tokoh Perjanjian Lama seperti; Daud, sesama, dengan menela dan para tokoh
Salomo dan Ester. Perjanjian Lama seperti; Daud, Salomo
dan Ester

1.3. Beriman kepada Allah melalui karya 2.3. Percaya diri dalam mengungkapkan iman
keselamatan-Nya dalam peristiwa nyaakan Yesus Kristus yang sengsara,
sengsara, wafat dan kebangkitanYesus wafat dan bangkit.

Percayaakan hidup baru dalam Roh 2.4 Bertanggung jawab dalam


Kudus mengusahakan hidup baru yang dijiwai
Roh Kudus melalui doa-doa

1.5 Percayaakan Roh Kudus yang berkarya 2.5 Disiplin dalam kehidupan menggereja
dalam kehidupan menggereja sesuai dengan karya Roh Kudus

1.6. Bersyukur kepada Tuhan dengan 2.6 Peduli lingkungan,jujur dan adil dalam
mewujudkan nilai-nilai kepedulian kehidupan bermasyarakat sebagai
lingkungan, kejujuran dan keadilan wujud karya Roh Kudus
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
tanggapan atas karya Roh Kudus

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 3. Menyajikan pengetahuan factual dalam
Dengan cara mengamati dan Bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
menanya berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis, dalamgerakan
191

Tahu tentang dirinya, makhluk Yang mencerminkan anak sehat, dan


ciptaan tuhan dan dalam tindakan yang mencerminkan
kegiatannya,danbenda benda perilaku anak beriman dan berakhlak
yangdijumpainya di rumah, di sekolah mulia
dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami diri sebagai perempuan atau 4.1 Melakukan aktivitas (misalnya
laki-laki seturut citra Allah, untuk menyusun doa syukur/ puisi/ slogan/
saling melengkapi motto/ menyanyikan lagu) yang
menyatakan tentang dirinya sebagai
perempuan atau laki-laki seturut citra
Allah, untuk saling melengkapi
3.2 Memahami karya keselamatan Allah 4.2 Melakukan aktivitas (missalnya
yang dialami tokoh-tokoh Perjanjian menceritakan kembali/ bermain peran
Lama dalam kisah Daud, Salomo dan / menulis refleksi dan sebagainya)
Ester. mengenai tokoh-tokoh Perjanjian Lama
seperti dalam kisah Daud, Salomo atau
Ester
3.3 Memahami sengsara, wafat dan 4.3. Melakukan aktivas (misalnya membuat
kebangkitan Yesus sebagai puncak gambar salib dari
karya keselamatan Allah biji-bijian/melukiswajah Yesus ,
melukiskan salah satu kisahjalan salib) ,
menuliskan refeleksi /puisi,dan
sebagainya) yang bertemakan
sengsara,wafat dan kebangkitan Yesus
sebagai puncak karya selamatan Allah
3.4 Memahami hidup baru dalam Roh 4.4 Melakukan aktivitas ( misalnya
Kudus yang terungkap melalui doa-doa menuliskan refleksi/puisi/melukis) yang
berkaitan dengan perbuatan-perbuatan
yang menunjukkan hidup baru dalam
Roh Kudus

Memahami karya Roh Kudus dalam 4.5 Melakukan aktivitas (misalnya membuat
kehidupan menggereja kliping/menggambar) yang berkaitan
dengan kehidupan menggereja sebagai
karya Roh Kudus

3.6 Memahami nilai nilai kepedulian 4.6 Melakukan aktivitas ( misalnya


lingkungan, kejujuran dan keadilan menuliskan refleksi/menceritakan
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai kembali/ menulis biografi singkat ) yang
perwujudan karya Roh Kudus berkaitan dengan tokoh-tokoh yang
Peduli lingkungan dan memperjuangkan
keadilan dan kejujuran di masyarakat
sebagai wujud karya Roh kudus
192

KELAS VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
Menerima dan menjalankan, menghargai 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur sebagai warga Indonesia 2.1 Bertanggung jawab sebagai
yang beraneka sebagai anugerah Allah warga Negara Indonesia dalam
keanekaragaman yang merupakan
anugerah Allah
1.2 Bersyukur sebagai warga dunia dan 2.2 Peduli terhadap berbagai
melibatkan diri dalam berbagai keprihatinan umat manusia diseluruh
keprihatinan umat manusia dunia

1.3 Beriman pada Allah yang melakukan 2.3 Peduli terhadap sesama seperti
karya keselamatan melalui para nabi yang para nabi, dalam karya
keselamatan diteladankan
melaksanakan Allah

1.4 Bersyukur atas tugas dan sifat Gereja 2.4 Bertanggung jawab terhadap
tugas dan sifat Gereja.

1.5 Bersyukur atas karya-karya 2.5 Peduli terhadap karya-karya


pelayanan Gereja pelayanan Gereja sebagai
perwujudan karya keselamatan Allah

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Memahami pengetahuan factual dengan 2. Menyajikan pengetahuan factual dalam
cara mengamati dan menanya bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami diri sebagai warga Negara 4.1 Melakukan aktivitas (misalnya
Indonesia yang beranekaragam sebagai menceritakan/menuliskan
anugerah Allah refleksi/puisi) mengenai rasa bangga
yang dimiliki sebagai warga Negara
Indonesia yang beranekaragam
193

3.2 Memahami diri sebagai bagian warga 4.2 Melakukan aktivitas ( misalnya
dunia dan melibatkan diri dalam berbagai membuat slogan/ motto/
keprihatinan umat manusia menggambar/ puisi) yang melukiskan
suasana keprihatinan sebagai warga
dunia
3.3 Memahami karya keselamatan Allah 4.3 Melakukan aktivitas (misalnya
yang disampaikan melalui para nabi menuliskan refleksi/puisi/bermain
peran) tentang karya keselamatan

3.4 Memahami tugas dan sifat Gereja 4.4. Melakukan aktifitas (misalnya
membuat rangkuman/merencanakan
kegiatan) yang berkaitan dengan tugas
dan sifat Gereja
3.5 Memahami karya-karya 4.5 Melakukan aktifitas
pelayanan Gereja sebagai (misalnya membuat
perwujudan karya keselamatan rangkuman/ merencanakan
Allah kegiatan /mewawancarai tokoh gereja)
yang berkaitan dengan tugas
pelayanan Gereja
194

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI
PEKERTI SD
KELASII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab,santun,peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima kehadiran orangtua dan 2.1 Menunjukkan sikap hormat kepada
orang yang lebih tua sebagai wakil Allah orangtua dan orang yang lebih tua
didunia
1.2 Menerima dan mensyukuri keberadaan 2.2 Membiasakan
bertanggung jawab
keluarganya sebagai pemberian Allah dalamkeluarga

1.3 Meyakini kerukunan disekolah dan 2.3 Membiasakan menjaga


lingkungan sekitar tempat tinggal sebagai kerukunan disekolah dan lingkungan
wujud ketaatan pada Allah agar terjadi suasana damai dan
harmonis
1.4 Meyakini disiplin sebagai wujud 2.4 Menunjukkan perilaku
ketaatan kepada Allah disiplin disekolah dan
dilingkungan

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara dalam bahasa yang jelas dan logis,
mengamati,mendengar ,melihat,membaca dalam karya yang estetis, dalam
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya,makhluk ciptaan tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya,dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya dirumah dan disekolah dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami alasan menghormati 4.1 Mempraktikkan sikap hormat kepada
orangtuadanyanglebihtuaberdasarkanAlkita orangtua dan orang yang lebih tua
b

3.2 Memahami pentingnya tanggung 4.2 Mempraktikkan tanggung jawab


jawab dalam keluarga dalam keluarga melalui tindakan
sederhana sesuai usianya
195

3.3 Memahami cara menjaga kerukunan 4.3 Menyajikan cara menjaga dan
disekolah dan dilingkungannya menerapkan hidup rukun disekolah
dan dilingkungannya
3.4 Mengenal bentuk disiplin 4.4 Menerapkan perilaku disiplin
disekolah,rumah,dan dilingkungan sekitar disekolah,rumah,dan ligkungan sekitar
196

KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru dan
Tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Mensyukuri pertumbuhan dan 2.1 Bertanggung jawab terhadap


perkembangan diri sebagai pertumbuhan dan perkembangan diri
anugerahAllah

1.2 Menerima karya keselamatan 2.2 Menunjukkan kepercayaannya akan


Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh karya keselamatan Allah yang dialami
Perjanjian Lama seperti:Yakub,Yusuf olehtokoh-tokoh Perjanjian lamaseperti:
, Musa dan tokoh Perjanjian Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian
Baru:Yohanes Pembaptis Baru:Yohanes Pembaptis

1.3 Menerima Yesus dan karya-Nya 2.3. Menunjukkan kepercayaannya akan


melalui kisah percakapan Yesus Yesus dan karya-Nya melalui kisah
dengan Nikodemus ,penggandaan percakapan Nikodemus, penggandaan lima
lima roti- dua ikan,dan kisah anak roti-dua ikan,dan kisah anak yang hilang
yang hilang

1.4 Menerimakeutamaan Kristiani 2.4 Bertanggung jawab dalam keutamaan


sebagai tanggapan atas karya Kristiani sebagai tanggapan atas karya
keselamatan Allah keselamatan Allah

1.5 Menerima pemimpin dan tradisi 2.5 Bersikapsantunterhadap pemimpin dan


masyarakat sebagai wujud karya tradisi masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah

1.6 Menjalankan kegiatan 2.6 Bertanggung jawab dalam kegiatan


masyarakat sebagai perwujudan masyarakat sebagai perwujudan kesadaran
kesadaran bahwa dirinya adalah bahwa dirinya adalah anggota masyarakat
anggota masyarakat.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4 . Menyajikan pengetahuan factual dalam
dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis,dalam karya
melihat,membaca] dan menanya yang estetis,dalamgerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat,dan dalam
dirinya,makhluk ciptaan tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya,dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
197

3.1 Mengenal pertumbuhan dan 4.1 Mendaraskan doa syuku r atas


perkembangan diri sebagai anugerah kemampuan diri yang dianugerahkan Allah
Allah
3. 2 Mengenal karya keselamatan 4.2 Meneladani tindakan baik dari tokoh-
Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh tokoh Perjanjian lama seperti:
Perjanjian lama seperti: Yakub, Yakub,Yusuf,Musa dan tokoh
Yusuf,Musa dan tokoh Perjanjian PerjanjianBaru:Yohanes Pembaptis
Baru:Yohanes Pembaptis

3.3 Mengenal Yesus dan karya-Nya 4.3 Memberikan bantuan kepada orang
melalui kisah percakapan yang memerlukan pertolongan seturut
Nikodemus, penggandaan lima roti- teladan Yesus seperti ditemukan dalam
dua ikan, dan kisah anak yang hilang. kisah percakapan Nikodemus, penggandaan
lima roti- dua ikan, dan anak yang hilang

3.4 Memahami keutamaan Kristiani 4.4 Terlibat dalam keutamaan Kristiani


sebagai tanggapan atas karya sebagai tanggapan atas karya keselamatan
keselamatan Allah Allah

3.5 Mengenal pemimpin dan tradisi 4.5 Meneladani pemimpin dan tradisi
masyarakat sebagai wujud karya masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah

3.6. Memahami keterlibatan dalam 4.6 Terlibat dalam kegiatan masyarakat


kegiatan masyarakat sebagai sebagai perwujudan kesadaran bahwa
perwujudan kesadaran bahwa dirinya dirinya adalah anggota masyarakat.
adalah anggota masyarakat.
198

KELASV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima,menjalankan,dan menghargai 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru,dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur sebagai perempuan atau laki- 2.1 Bertanggungjawab terhadap dirinya
laki seturut citra Allah,untuk saling sebagai perempuan atau laki-laki seturut
melengkapi citra Allah,untuk saling melengkapi

1.2 . Beriman kepada Allah mealui kisah tokoh- 2.2 Percaya diri dalam berinteraksi dengan
tokoh Perjanjian Lama sesama,dengan meneladan para tokoh
seperti;Daud,Salomo dan Ester. Perjanjian Lama seperti;Daud, Salomo
dan Ester

1.3. Beriman kepada Allah melalui karya 2.3. Percaya diri dalam mengungkapkan
keselamatan-Nya dalam peristiwa imannya akan Yesus Kristus yang
sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus sengsara ,wafat dan bangkit.

Percaya akan hidup baru dalam Roh 2.4 Bertanggung jawab dalam mengusahakan
Kudus hidup baru yang dijiwai Roh Kudus
melalui doa-doa

1.5 Percaya akan Roh Kudus yang berkarya 2.5 Disiplin dalam kehidupan menggereja
dalam kehidupan menggereja sesuai dengan karya Roh Kudus

1.6. Bersyukur kepada Tuhan dengan 2.6 Peduli lingkungan,jujur dan adil dalam
mewujudkan nilai-nilai kepedulian kehidupan bermasyarakat sebagai wujud
lingkungan,kejujuran dan keadilan dalam karya Roh Kudus
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggap
atas karya Roh Kudus

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
4. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
Dengan cara mengamati dan menanya Bahasa yang jelas ,sistematis dalogis,
berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis, dalam gerakan
Tahu tentang dirinya,makhluk ciptaan Yang mencerminkan anak sehat,dan
tuhan dan kegiatanny a, dan benda- dalam tindakan yang mencerminkan
benda yang dijumpainya di perilaku anak beriman dan berakhlak
rumah, di sekolah dan tempat bermain mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


199

3.1 memahami diri sebagai perempuan atau 4.1 melakukan aktivitas (misalnya menyusun
laki-laki seturut citra Allah, untuk saling doa syukur /puisi/ slogan/ motto /
melengkapi menyanyikan lagu) yang menyatakan
tentang dirinya sebagai perempuan atau
laki-laki seturut citra Allah,untuk saling
melengkapi
3.2 Memahami karya keselamatan Allah yang 4.2 Melakukan aktivitas(missalnya
dialami tokoh-tokoh Perjanjian Lama menceritakan kembali/bermain peran
dalam kisah Daud,Salomo dan Ester. /menulis refleksi dan sebagainya )
mengenai tokoh-tokoh Perjanjian Lama
seperti dalam kisah Daud, Salomo atau
Ester
3.3. Memahami sengsara,wafat dan 4.3. Melakukan aktivas (misalnya membuat
kebangkitan Yesus sebagai puncak karya gambar salib dari biji-bijian/melukis
keselamatan Allah wajah Yesus , melukiskan salah satu
kisah jalan salib) , menuliskan
refeleksi /puisi,dan sebagainya) yang
bertemakan sengsara,wafat dan
kebangkitan Yesus sebagai puncak karya
selamatan Allah
3.4 Memahami hidup baru dalam Roh Kudus 4.4 Melakukan aktivitas (misalnya
yang terungkap melalui doa-doa menuliskan refleksi /puisi /melukis) yang
berkaitan dengan perbuatan-perbuatan
yang menunjukkan hidup baru dalam
Roh Kudus

Memahami karya Roh Kudus 4.5 Melakukan aktivitas (misalnya membuat


dalam kehidupan menggereja kliping/menggambar) yang berkaitan
dengan kehidupan menggereja sebagai
karya Roh Kudus

3.6 Memahami nilai-nilai kepedulian 4.6 Melakukan aktivitas(misalnya menuliskan


lingkungan,kejujuran dan keadilan dalam refleksi/menceritakan kembali/ menulis
kehidupan bermasyarakat sebagai biografi singkat) yang berkaitan dengan
perwujudan karya Roh Kudus tokoh-tokoh yang Peduli lingkungan dan
memperjuangkan keadilan dan kejujuran
dimasyarakat sebagai wujud karya Roh
kudus
200

KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

l. Menerima dan menja


jalankan
j agama
agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggung jawab,santun, peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
,serta cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Meyakini bahwa manusia berdosa sehingga 2.1 Menunjukkan berbagai ssss
upayasikaporang
perlu bertobat yang sudah bertobat

1.2 Menerima dan mensyukuri karya 2.2 Membiasakan berperilaku sebagai


penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus orang yang sudah diselamatkan oleh
Yesus Kristus
1.3 Meyakini peran Roh Kudus dalam proses 2.3 Mersikap sebagai orang yang dituntun
pertobatan Roh Kudus

Menghayati cara hidup manusia 2.4 Menunjukkan tanggung jawab


baru sebagai manusia baru

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3 Memahami pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan factual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang
menanya dan mencoba berdasarkan jelas,sistematis, logis dan kritis, dalam
rasa ingin tahu tentang karya yang estetis,dalam gerakan yang
dirinya,makhluk ciptaan tuhan dan mencerminkan perilaku anak beriman
kegiatannya, dan benda- benda yang dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah ,disekolah,dan
tempat bermain.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Memahami bahwa semua manusia berdosa 4.1 Menyajikan contoh cara hidup
sehingga perlu bertobat manusia yang sudah bertobat

Memahami karya penyelamatan 4.2 Mempraktikkan cara hidup sebagai


Allah dalamYesus Kristus orang yang sudah diselamatkan Allah
didalam Yesus Kristus
3.3 Mengenal peran Roh Kudus dalam kehidupan 4.3 Membuatkarya-karya kreatif sebagai
orang yang sudah diselamatkan ungkapan syukur atas pertolongan
Roh Kudus dalam hidup orang yang
sudah diselamatkan

3.4 Menerapkan h Cara 4.4 Membuat karya dengan


Manusia baru yang sudah bertobat terkait menjadi manusia
baru
201

KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, 2. Menunjukkan perilaku jujur,
danmenghargaiajaranagamaya disiplin,tanggung jawab , santun,
ngdianutnya peduli,dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga ,
teman,guru,dan tetangganya ,serta
cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Meyakini ibadah yang berkenan 2.1 Mengembangkan sikap beribadah
kepada Allah yang berkenan kepad aAllah

1.2 mengakui pentingnya menjalin 2.2 Memiliki hubungan akrab


hubungan akrab dengan Allah denganAllahsebagaiwujudibadah
sebagai wujud ibadah
1.3 Meyakini kesempatan melayani 2.3 Membiasakan melayani sesama
sesama sebagai ibadah kepada sebagai salah satu ungkapan ibadah kepada
Allah Allah
1.4 Mensyukuri seluruh hidupnya 2.4 Mewujudkan seluruh hidupnya
sebagai ibadah sejati kepada Allah sebagai ibadah sejati kepada Allah

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan factual dengan


cara mengamati 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
[mendengar,melihat,membaca] dan bahasa yang jela dan logis, dalam karya
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang estetis,dalam gerakan yang
tentang dirinya,makhluk ciptaan tuhan dan mencerminkan anak sehat,dan dalam
kegiatannya, dan benda-benda yang tindakan yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya dirumah,disekolah,dan beriman dan berakhlak mulia
tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami makna ibadah yang 4.1 Menyajikan contoh ibadah yang
berkenan kepada Allah berkenan kepadaAllah
3.2 Memahami pentingnya menjalin
4.2 Mempraktikkan kesetiaan
hubungan akrab dengan Allah
beribadah,berdoa,dan membaca Alkitab
sebagai wujud ibadah

3.3 Menganalisis makna melayani 4.3 Mendemonstrasikan berbagai bentuk


sesame sebagai ibadah yang pelayanan terhadap sesame sebagai ibadah
berkenan kepada Allah yang sejati kepada Allah

4.4 Membuat proyek yang melibatkan


3.4 Memahami seluruh hidupnya
seluruh hidupnya sebagai ibadah yang sejati
sebagai ibadah sejati kepada Allah
kepada Allah
202

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI
PEKERTI SD

KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku
agama yang dianutnya jujur, disiplin, bertanggung
jawab, santun ,peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga,teman,dan
guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima cerita kelahiran 2.1 Menunjukkan perilaku percaya
dan masa kanak-kanak Pangeran diri setelah mengenal cerita
Siddharta kelahiran dan masa kanak-kanak
Pangeran Siddharta
1.2 Menerima kisah kasih 2.2 Menunjukkan perilaku kasih
sayang,kejujuran,dan persahabatan sayang,jujur,dan bersahabat

1.3 Menerima dan menjalankan 2.3 Menunjukkan perilaku


macam-macam peraturan dalam disiplin dan bertanggung jawab
keluarga dan sekolah dalam menjalankan macam-
macam peraturan keluarga dans
ekolah
1.4 Menjalankan perbuatan baik dan 2.4 menunjukkan perilaku
menghindari perbuatan buruk baik dan menghindari perilaku
buruk
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan
dengan cara mengamati factual dalam bahasa yang jelas dan
(mendengar ,melihat, membaca) dan logis,dalam karya yang estetis,dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya makhluk ciptaan tuhan sehat dan dalam tindakan yang
dan kegiatannya,dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya dirumah dan disekolah beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengenal sejarah kelahiran 4.1 Menceritakan kembali peristiwa


dan masa kanak-kanak Pangeran kelahiran dan masa kanak-kanak
Siddharta Pangeran Siddharta
3.2 Menunjukkan kisah kasih 4.2 Menyajikan pengetahuan factual
sayang,kejujuran,dan persahabatan kisah kasih sayang, kejujuran, dan
persahabatan
203

3.3 memahami macam- 4.3 Menjalankan macam-macam


macam peraturan dalam keluarga peraturan dalam keluarga

3.4 Mengetahui perbuatan baik 4.4 Melaksanakan perbuatan baik dan


dan buruk menghindari perbuatan buruk dirumah
204

KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku
ajaran agama yang dianutnya jujur, disiplin, bertanggung
jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru
dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Meneladan semangat belajar 2.1 Menunjukkan perilaku
Pangeran Siddharta pada masa percaya diri setelah mengenal
bersekolah dan pengorbanan semangat belajar Pangeran
Bodhisattva Siddharta pada masa bersekolah
dan pengorbanan Bodhisattva
1.2 Menerima hari-hari raya 2.2 Menunjukkan perilaku
agama Buddha bertanggung jawab dalam
melaksanakan hari-hari raya agama
Buddha
1.3 Menjalankan kewajiban 2.3 Menunjukkan perilaku
anak terhadap orangtua dan guru bertanggung jawab dalam
menjalankan kewajiban anak
terhadap orangtua dan guru
1.4 Menerima 2.4 Menunjukkan perilaku jujur
kesalahan ,memperbaiki dalam mengakui
diri,meminta,dan memberi maaf kesalahan ,memperbaiki diri,
meminta, dan memberi maaf
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan
dengan cara mengamati factual dalam bahasa yang
(mendengar,melihat,membaca)dan jelas,sistematis dan logis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu karya yang estetis,dalamgerakan
tentang dirinya makhluk ciptaan tuhan dan yang mencerminkan anak sehat dan
kegiatannya,dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya dirumah dan disekolah perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menunjukkan semangat belaja r 4.1 Menceritakan kembali


dirumah dan pengorbanan Bodhisattva semangat belajar dirumah dan
pengorbanan Bodhisattva dengan
bahasa ibu
3.2 Memahami hari-hari raya 4.2 Mengikuti pelaksanaan
agama Buddha hari-hari raya agama Buddha
Melalui media
3.3 Memahami kewajiban anak 4.3 Menjalankan
terhadap orangtua dan guru kewajiban anak terhadap
orangtua dan guru
3.4 Memahami kesalahan, 4.4 Mengakui kesalahan ,
memperbaiki diri ,meminta dan memberi memperbaiki diri ,meminta dan
maaf terhadap anggota keluarga memberi maaf terhadap anggota
keluarga
205
32

KELASV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, 2. Menunjukkan perilaku jujur ,
menjalankan, dan disiplin , bertanggung jawab, santun,
menghargai ajaran agama peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi
yang dianutnya dengan keluarga,teman,guru dan
tetangganya serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima kisah Petapa 2.1 Menunjukkan perilaku percaya
Siddharta pada masa bertapa dan diri setelah memahami masa bertapa dan
gangguan mara gangguan mara
1.2 Menghargai delapan kondisi 2.2 Menunjukkan perilaku jujur dalam
duniawi dan hakikat perbedaan menghadapi delapan kondisi duniawi dan
kehidupan menurut Ajaran Buddha hakikat perbedaan kehidupan menurut
Ajaran Buddha
1.3 menjalankan cara-cara 2.3 Menunjukkan perilaku peduli
berdana yang baik dan benar dalam berdana yang baik dan benar

1.4 Menerima empat 2.4 Menunjukkan percaya diri


macam jalan kesuksesan dan setelah memahami empat macam jalan
empat macam teman sejati kesuksesan dan empat macam teman
dalam kehidupansehari-hari sejati dalam kehidupansehari-hari

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan factual


factual dan konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati, menanya dan mencoba jelas,sistematis,logis dan kritis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis,dalamgerakan yang
dirinya,makhluk ciptaan tuhan dan mencerminkan anak sehat,dan dalam
kegiatannya,dan benda-benda yang tindakan yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya dirumah ,disekolah beriman dan berakhlak mulia
dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami masa 4.1 Menceritakan masa bertapa
bertapa dan gangguan mara dan gangguan mara
3.2 Memahami delapan kondisi 4.2 Menceritakan kembali delapan
duniawi dalam kehidupan sehari- kondisi duniawi dalam kehidupan
hari sehari-hari
3.3 Memahami berdana yang 4.3 Mempraktikkan berdana yang
baik dan benar baik dan benar
3.4 memahami empat teman sejati 4.4 melaksanakan sifat-sifat
empat teman sejati
33

KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, 2. Menunjukkan perilaku
dan mengahargai ajaran agama jujur ,disiplin,bertanggungjawab, santun,
yang dianutnya peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru dan
tetangganya serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima kisah keajaiban- 2.1 Menunjukkan perilaku santun
keajaiban saat Petapa Gotama setelah memahami keajaiban-keajaiban
mencapai Penerangan Sempurna saat Petapa Gotama mencapai
Penerangan Sempurna
1.2 Menerima Sepuluh 2.2 Menunjukkan perilaku peduli
Kesempurnaan(DasaParamita) setelah memahami Sepuluh Kesempurnaan
dan kisah perumpamaan popular (DasaParamita)dan kisah perumpamaan
tentang perilaku bijaksana popular tentang perilaku bijaksana
1.3 Menjalankan cara 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin dalam
meditasi pernafasan dan melaksanakan meditasi pernapasan dan
cinta kasih cinta kasih
1.4 Menerima tujuan akhir umat Buddha 2.4 Menunjukkan perilaku
bertanggung jawab terhadap tujuan akhir
umat Buddha
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan factual
factual dan koseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati ,menanya dan mencoba sistematis dan logis, dan kritis dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis,dalam gerakan yang
dirinya makhluk ciptaan tuhan dan mencerminkan perilaku anak beriman dan
kegiatannya,dan benda-benda yang berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah
dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasiperistiwa 4.1 Menceritakan peristiwa yang


yangmengiringipencapaianpenera mengiringi pencapaian penerangan
ngansempurna sempurna
3.2 Memahami Kesempurnaan 4.2 Mempraktikkan Paramita dan
(Paramita) dan kisah perumpamaan kisah perumpamaan popular tentang
popular tentang perilaku bijaksana perilaku bijaksana
3.3 Memahami cara meditasi 4.3 Menceritakan pengalaman
ketenangan (pernafasan dan cinta meditasiketenangandenganobjekpernafasan
kasih) dancintakasih
3.4 Memahami jalan 4.4 Melaksanakan praktik-praktik
mencapai kebahagiaan jalan mencapai kebahagiaan tertinggi
tertinggi
34

KOMPETENSI INTIDAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTISD

KELAS II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,bertanggung jawab,
santun,peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima konsep Atma sebagai 2. 1.Perilaku Jujur antar sesame
sumber hidup bagi makhluk hidup manusia bahwa kita memiliki Atma
dari sumber yang sama.

1.2 Menerima ajaran Tri Murti 2. 2. Disiplin melaksanakan sujud


sebagai perwujudan dari Sang Hyang bhakti kehadapan Sang Hyang Widhi
Widhi dalam wujud beliau sebagai TriMurti
1.3 Menerima ajaran Catur Paramitha 2. 3 Berperilaku santun dalam
sebagai karunia Sang Hyang Widhi untuk mewujudkan budi pekerti luhur sesuai
mencapai kehidupan yang harmonis ajaran Catur Paramita

1.4 Menerima keteladanan tokoh-tokoh 2. 4 Perilaku jujur dengan menteladani


dalam cerita Ramayana dari tokoh-tokoh dalam cerita
Ramayana yang memberikan tuntunan
hidup
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan


dengan cara mengamati factual dalam bahasa yang jelas
[mendengar, melihat,membaca] dan dan logis, dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin estetis, dalam gerakan yang
tahu tentang dirinya, makhluk mencerminkan anak sehat,dan
ciptaan tuhan dan kegiatannya,dan dalam tindakan yang
benda-benda yang dijumpainya mencerminkan perilaku anak
dirumah dan di Sekolah Beriman dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengenal sifat-sifat Atma sebaga 4. 1 Mengilustrasikan Atma sebagai
sumber hidup bagi makhluk hidup sumber hidup bagi makhluk hidup
35

3.2 Memahami ajaran Tri Murti sebagai 4.2 Menyajikan contoh sujud bhakti
perwujudan Sang Hyang Widhi kehadapan Sang Hyang Widhi dalam
wujud Tri Murti
3.3 Memahami ajaran Catur Paramitha 4.3 Menunjukkan contoh-contoh
untuk mencapai kehidupan yang harmonis pelaksanaan ajaran Catur Paramitha
dalam rangka mengharmonisasi
kehidupan umat manusia
3.4 Memahami tokoh cerita Ramayan 4.4 Menceritakan secara singkat tokoh-
adalam kehidupan sehari-hari tokoh Ramayana yang berperilaku
Dharma dan Adharma.
36

KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, bertanggungjawab ,
santun,peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


2.1 Perilaku jujur antar sesame dalam
1.1 Menerima ajaran TriParartha untuk
menerapkan ajaran Tri Parartha untuk
mencapai kebahagiaan dalam
mewujudkan kehidupan yang
kehidupansehari-hari
harmonis
1.2 Menerima ajaran DaiwiSampad untuk 2.2 Mengamalkan ajaran Daiwi
dijalankan dan AsuriSampad untuk Sampaddan menghindari perilaku
dihindari yang berkaitan dengan Asuri Sampad yang berkaitan
TriGuna dalam kitab Bhagavadgita denganTriGuna

1.3 Menerima karakter yang baik tokoh 2.3 Menunjukkan perilaku jujur yang
utama dalam Mahabharata sehingga dijiwai nilai-nilai kepemimpinan dari
dapat berpikir,berkata,dan tokoh-tokoh utama Mahabharata
berperilakuyangbaik
1.4 Membiasakan diri menjalankan sembah 2.4 Disiplin menjalankan sembahyang
yang dan berdoa dalam kehidupansehari- dan berdoa dalam kehidupan sehari-
hari hari

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3 . Memahami pengetahuan factual 4 Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara mengamati dalam Bahasa yang jelas dan
mendengar,melihat,membaca dan logis,dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin estetis,dalamgerakan yang
tahu tentang dirinya,makhluk mencerminkan anak sehat,dan
ciptaan tuhan dan dalam tindakan yang
kegiatannya ,dan benda-benda mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya dirumah dan di beriman dan berakhlak mulia
Sekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami ajaran Tri Parartha untuk 4.1 Menunjukkan contoh-contoh perilaku
mencapai keharmonisan hidup Tri Parartha untuk mencapai
keharmonisan hidup
37

3.2 Memahami ajaran Daiwi Sampad, 4.2 Menunjukkancontoh-contoh ajaran


AsuriSampad yang berkaitan dengan Tri Daiwi Sampad dan AsuriSampad yang
Guna bersumbe rpada kitab Bhagavadgita berkaitan dengan Tri Guna dalam
kitab Bhagavadgita

3.3 Memahami tokoh-tokoh utama 4.3 Menunjukkan nama-nama tokoh


Mahabharata dalam rangka meneladan utama dalam Mahabharata
inilai-nilai kepemimpinan.

3.4 Memahami sembahyang dan berdoa dalam 4.4 Mempratekkan cara sembahyang dan
ajaran agama Hindu berdoa dalam ajaran agama Hindu.
38

KELASV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin,
bertanggungjawab ,santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima kitab Suci Veda
sebagai sumber hokum Hindu. 2.1 Disiplin melaksanakan ajaran
kitab suci Veda sebagai pedoman dalam
segala tindakan

2.2 Disipli nmelaksanakan ajaran


1.2 Menjalankan ajaran Catur Marga Catur Marga Yoga sebagai jalan
Yoga sebagai jalan mencapai Moksha mencapai kesempurnaan hidup
(Moksha)

2.3 Menunjukkan perilaku disiplin


1.3 Menjalankan ajaran Catur Guru
menjalankan ajaran Catur Guru
sebagai landasan bertindak
sebagai wujud bhakti kepada guru

2.4 Menunjukkan perilaku


1.4 Menghargai tempat-tempat dan
bertanggung jawab untuk menjaga
hari suci dalam agama Hindu
kelestarian tempat suci dan hari suci

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual
4. Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara mengamati
dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar, melihat,membaca]
logis,dalam karya yang
dan menanya berdasarkan rasa
estetis ,dalam gerakan yang
ingin tahu tentang
mencerminkan anak sehat,dan
dirinya,makhluk ciptaan tuhan
dalam tindakan yang
dan kegiatannya,dan benda-benda
mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya dirumah dan di
beriman dan berakhlak mulia
Sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

4.1 Menyajikan contoh-contoh kitab


3.1 Memahami kitab suci Veda
Veda Sruti dan Veda Semesti sebagai
sebagai sumber hokum Hindu
sumber hokum Hindu

3.2 Memahami ajaran Catur MargaYoga dalam 4.2 Menunjukkan contoh-contoh ajaran
agama Hindu Catur MargaYoga sebagai jalan
. mencapai kesempurnaan hidup
39

3.3 Memahami ajaran yan 4.3 Menunjukkan contoh-contoh ajaran


yang patut g
Catur Guru dalam kehidupan sehari-
dihormati hari

3.4 mengenal tempat-tempat suci dan harisuci 4.4 menyajikan bentuk dan struktur tempat
dalam agama Hindu suci dan hari suci dalam agama Hindu
.
40

KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, bertanggungjawab, santun,
peduli,dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menjalan kanajaran Panca 2.1 Menunjukkan perilaku disiplin
Sraddha sebagai dasar terhadap isi ajaran PancaSraddha
keyakinanumat Hindu

1.2 Menjalankan ajaran Tattvam 2.2 Menunjukkan perilaku


Asidan Bhagawadgi tadalam Itihasa TattvamAsidan Bhagawadgita yang
tertuang dalam Itihasa

1.3 Menerima ajaran SadRipu 2.3 Menunjukkan perilaku bertanggung


sebagai perilaku yang harus jawab sebagai wujud menghindari
dihindari SadRipu

1.4 Menerima ajaran Tri Rna sebagai 2.4 Menunjukkan perilaku disiplin terhadap
hutang manusia yang wajib ajaran Panca Yadnya sebagai
dibayar pengamalan TriRna

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar,melihat,membaca] logis, dalam karya yang
dan menanya berdasarkan rasa estetis ,dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, mencerminkan anak sehat,dan
makhluk ciptaan tuhan dan ke dalam tindakan yang
giatannya, dan benda-benda mencerminkan perilakuan
yang dijumpainya dirumah dan akberiman dan berakhlak mulia
di Sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami ajaran Panca Sraddha 4.1 Menyajikan contoh Panca Sraddha
sebagai dasar meningkatkan dalam kehidupan
keyakinan
3.2 Memahami ajaran Tattvam 4.2 Menyajikan cerita Tattvam Asidan
Asidan Bhagawadgita dalam Bhagawadgita yang tertuang dalam
Itihasa Itihasa
41

3.3 Memahami ajaran SadRipu sebagai 4.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku


perilaku yang harus dihindari dalam SadRipu yang harus dikendalikan dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari–hari

3.4 Memahami ajaran TriRna 4.4 Menerapkan ajaran Tri Rna Dal
sebagai hutang yang dibawa kehidupan sehari-hari
sejak lahir
42

KOMPETENSI INTIDAN KOMPETENSI DASAR


PENDIDIKAN AGAMA KHONGHUCU DAN BUDI PEKERTI SD

KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menjalankan ajaran agama disiplin,bertanggungjawab,santun,peduli,da
yang dianutnya n percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru,dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima konsep Yin 2.1 Menampilkan sikap disiplin dan
Yangdalam penerapan lakubakti. bertanggungjawab dalam merawat
kesehatan jasmani dan rohani
1.2 Menerima Watak Sejati sebagai 2.2 Menampilkan sikap disiplin bersembah
Firman Tianatas diri manusia. yang dan bersyukur kepada Tian
sertamelaksanakan jingzuo.
1.3 Mensyukuri alam semesta 2.3 Menampilkan sikap peduli terhadap
beserta isinya sebagai sumber lingkungan/alamsekitar.
kehidupan manusia.
1.4 Menerima keberadaan 2.4 Menampilkan sikap santun,jujur,peka
Ren(Manusia) dan hubungannya dan peduli kepada keluarga,teman dan guru.
dengan kesukaan.
1.5 Menerima orangtua sebagai 2.5 Menampilkan sikap hormat dan bakti
wakil Tian didunia. kepada orangtua.

1.6 Menerima murid utama nabi 2.6 Meneladani Yanhui ,Zilu,


Kongzi sebagai salahsatu teladan Zigong,Zhengzi dalam perilaku bakti,
terbaik manusia. tidak mengerutu dan sesal
penyalahan,berani,sukabelajar
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,dalam
melihat,membaca)dan menanya karya ya ngestetis,dalam gerak an yan g
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat,dan dalam
dirinya,makhlukciptaan tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya,dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami pentingnya perilaku 4.1 Mencari sebuah contoh cerita


bakti dan rendah hati dan mengenai perilaku bakti,rendah
menghindari perilaku tidak berbakti ati,prilaku tidak berbakti dan sombong.
dan sombong.
43

3.2 Mengetahui Watak Sejati (xing) 4.2 Membuat karya seni terkait
adalahFirmanTian(Tianming)dalamdiri denganWatakSejati.
manusia.
3.3 Memahami pentingnya menjaga dan 4.3 Membersihkan kamar tidur sebagai
merawat lingkungan sekitar. tindakan sederhana peduli terhadap
lingkungan.
3.4 Menyebutkan tiga kesukaan yang 4.4 Menceritakan pengalaman salah satu
membawa faedah dan tiga kesukaan dari tiga kesukaan yang membawa
yang membawa celaka. faedah atau menghindari dari tiga
kesukaan yang membawa celaka.
3.5 Menyebutkan tingkatan bakti kepada 4.5 Mencari ayat terkait tingkatan bakti
orangtua. dari kitab Bakti(Xiaojing).

3.6 Menyebutkan teladan kebajikan murid 4.6 Menceritakan keteladana nmurid


utama Nabi Kongzi utama zhisheng Kongzi yang paling
(Yanhui,Zilu,Zigong,Zhengzi). disukai.
44

KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan 2 . Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menjalankan ajaran agama yang bertanggungjawab,santun,peduli,danpercay
dianutnya a diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima konsep Yin 2.1 Menampilkan sikap disiplin dan


Yang dalam penerapan bertanggungjawab dalam merawat
laku bakti. kesehatan jasmani dan rohani
1.2 Menerima Watak Sejati sebagai 2.2 Menampilkan sikap disiplin
Firman Tian atas diri manusia. bersembahyang dan bersyukur kepada Tian
serta melaksanakan jingzuo.
1.3 Mensyukuri alam semesta 2.3 Menampilkan sikap peduli terhadap
beserta isinya sebagai sumber lingkungan/alamsekitar.
kehidupan manusia.
1.4 Menerima keberadaan 2.4 Menampilkan sikap santun, jujur,
Ren(Manusia) dan hubungannya peka dan peduli kepada keluarga,teman dan
dengan kesukaan. guru.
1.5 Menerima orangtua sebagai 2.5 Menampilkan sikap hormat dan bakti
wakil Tian didunia. kepada orang tua.

1.6 Menerima murid utama nabi 2.6 Meneladani Yanhui,


Kongzi sebagai salah satu teladan Zilu,Zigong,Zhengzi dalam perilaku bakti,
terbaik manusia. tidak mengerutu dan sesal
penyalahan,berani,sukabelajar
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
dengan cara mengamati (mendengar, bahasa yang jelas dan logis,dalam karya
melihat, membaca) dan menanya yang estetis,dalamgerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat,dan dalam
dirinya ,makhluk ciptaan tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya,dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami pentingnya perilaku 4.1 Mencari sebuah contoh cerita mengenai
bakti dan rendah hati dan perilaku bakti ,rendah hati,prilaku tidak
menghindari perilaku tidak berbakti berbakti dan sombong.
dans ombong.
3.2 Mengetahui Watak Sejati (xing) 4.2 Membuat karya seni terkait
adalah Firman Tian(Tianming) dalam denganWatak Sejati.
diri manusia.
45

3.3 Memahami pentingnya menjaga 4.3 Membersihkan kamar tidur sebagai


dan merawat lingkungan sekitar. tindakan sederhana peduli terhadap
lingkungan.
3.4 Menyebutkan tiga kesukaan 4.4 Menceritakan pengalaman salah satu
yang membawa faedah dan tiga dari tiga kesukaan yang membawa faedah
kesukaan yang membawa celaka. atau menghindari dari tiga kesukaan yang
membawa celaka.
3.5 Menyebutkan tingkatan bakti 4.5 Mencari ayat terkait tingkatan bakti dari
kepada orang tua. kitab Bakti(Xiaojing).

3.6 Menyebutkan teladan kebajikan 4.6 Menceritakan keteladanan murid utama


murid utama Nabi Kongzi zhisheng Kongzi yang paling disukai.
(Yanhui,Zilu,Zigong,Zhengzi).
46

KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima,menjalankan,dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin,bertanggung jawab, santun,
dianutnya peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga ,teman,guru,dan
tetangganya,serta cinta tanah air

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Mensyukuri karunia Tian dan 2.1 Menunjukkan sikap menerima apapun
karunia pemberian manusia. yang di alami baik yang diharapkan maupun
yang tidak diharapkan.

1.2 Menerima adanya 2.2 Menunjukkan sikap suka belajar


HukumAlam di Alam Semesta. dari hukum-hukum alam semesta

1.3 Menerima bahwa manusia 2.3 Menunjukkan sikap sungguh-


turut serta menentukan nasibnya sungguh, tahan menderita dan tidak
sendiri. mudah menyerah.
1.4 Menerima murid Zhisheng 2.4 Meneladani sikap dan perilaku
Kongzi sebagai salah satu teladan Minshun yang mau mengerti orang lain dan
terbaik manusia. tidak memaksakan kehendak.
1.5 Menerima Zhisheng Kongzi 2.5 Menunjukkan sikap yakin dan bangga
sebagai Tianzhi Muduo sebagai umat Khonghucu.
(UtusanTian/GentaRohaniTian).
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual dan
dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang jelas,
mengamati,menanya dan mencoba sistematis,logis dan kritis, dalam karya yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
dirinya,makhluk ciptaan tuhan dan anak sehat,dan dalam tindakan yang
kegiatannya,dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
dijumpainya di rumah,di sekolah dan berakhlak mulia
tempat bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami karunia pemberian 4.1 Menceritakan contoh-contoh karunia


Tiandan karunia pemberian manusia. Tian dan karunia pemberian manusia yang
diterima oleh keluarga.
3.2 Memahami hikmah 4.2 Membuat visualisasi ayat yang
dari hukum- berhubungan dengan alam semesta (ayat
hukumyangadadialamsemesta. telah ditentukan).
3.3 Memahami perjuangan Matakin 4.3 Mencari lambing Matakin dan makna
memulihkan hak-hak sipil umat yang terkandung didalamnya.
Khonghucu diIndonesia.
47

3.4 Memahami nilai-nilai 4.4 Menceritakan pengalaman pribadi yang


keteladanan Minshun. sesuai dengan keteladanan Minshun.

3.5 Menjelaskan nilai-nilai 4.5 Menuliskan hal-hal dalam kisah


kebajikan dalam kisah perjalanan perjalanan zhisheng Kongzi yang paling
zhisheng Kongzi sebagai Tianzi berkesan.
Muduo.
48

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN SD/MI

KELAS II

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP


KOMPETENSI2(SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima dan menjalankan ajara 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga,teman,dan guru

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


1.1 Menerima hubungan gambar 2.1 Bersikap bekerja sama ,disiplin ,dan
bintang,rantai,pohon beringin ,kepala peduli sesuai dengan sila-sila
banteng, dan padi kapas dan sila-sila Pancasila dalam lambang
Pancasila sebagai anugerah Tuhan negara“Garuda Pancasila dalam
Yang MahaEsa kehidupan sehari-hari

Menunjukkan sikap patuh 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku


dirumah dan tata tertib yang berlakudi
aturanagamayangdianutdalamkehidupan Rumah
sehari-hari dirumah

Menerima keberagaman karakteristik 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam


individu sebagai anugerah Tuhan Yang keberagaman karakteristik individu di
Maha Esa dirumah Rumah

Menerima keberagaman di rumah 2.4 Menampilkan sikap kerjasama dalam


sebagai anugerahTuhanYang Maha keberagaman dirumah
Esa
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual


dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan
[mendengar,melihat,membaca]dan logis,dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gestetis,dalamgerakan yang
tentang dirinya ,makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat,dan dalam
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- tindakan yang mencerminkan perilaku
benda yang dijumpainya dirumah dan anak beriman dan berakhlak mulia
disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi hubungan antara 4.1 Menuliskan hubungan gambar pada


symbol dan sila-silaPancasiladalam lambing Negara dengan sila-sila
Lambang negara“Garud aPancasila” Pancasila
Mengidentifikasi aturan dan tata tertib 4.2 Menuliskan cerita tentang kegiatan
yang berlaku dirumah sesuai aturan dan tata tertib yang
Berlakudirumah
49

Mengidentifikasi jenis-jenis keberagaman 4.3 Menuliskan jenis-jenis keberagaman


karakteristik individu di Rumah karakteristik individu dirumah

3.4 3.4 Memahami makna dalam


4.4 Menuliskan certa laman
bersatu
Keberagaman dirumah melakukan kegiatan yang mencerminkan
persatuan dalam keberagaman dirumah
50

KELAS III

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP


SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran
2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman,guru dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
beringin, kepala banteng,dan padi kapas saying sesuai dengan sila-
pada lambang negara silaPancasila dalam lambing negara
“GarudaPancasila”sebagai anugerah Tuhan “GarudaPancasila”
Yang Maha Esa

1.2 Menghargai kewajiban dan hak 2.2 Melaksanakan


sebagai anggota keluarga dan warga kewajiban dan hak
sekolah sebagai wujud rasa syukur sebagai anggota keluarga
Kepada Tuhan Yang Maha Esa

1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Menampilkan kebersamaan


karakteristik individu dirumah sebagai dalam keberagaman karakteristik
anugerah TuhanYangMaha Esa individu dirumah

1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 2.4 Menampilkan sikap


keberagaman di rumah sebagai kerja sama sebagai
Anugerah TuhanYang Maha Esa wujud bersatu dalam
Keberagaman dirumah
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
dengan cara mengamati [mendengar, bahasa yang jelas dan logis,dalam karya
melihat,membaca]dan menanya yang estetis,dalamgerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat,dan dalam
dirinya,makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
kegiatannya, dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami arti gambar pada lambang 4.1 Menuliskan arti gambar pada
negara“GarudaPancasila” lambing negara“GarudaPancasila”

3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak 4.2Menuliskanhasil identifikasi


sebagai anggota keluarga Kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga

3.3 Menjelaskan makna keberagaman 4.3Menuliskan makna keberagaman


karakteristik individu dirumah karakteristik individu dirumah

3.4 Memahami makna bersatu 4.4Menuliskan bentuk-bentuk


dalam keberagaman dirumah kebersatuan dalam keberagaman di
51

rumah.

KELAS V
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli,d an percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangganya sertacinta tanah
air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Bersyukur kepada TuhanYang Maha Esa 2.1 Bersikap tanggung jawab ,cinta tanah
atas nilai-nilai Pancasila dalam air,dan rela berkorban sesuai nilai-nilai
Kehidupan sehari-hari Sila Pancasila

1.2 Menghargai kewajiban ,hak, dan tanggug 2.2 Menunjukkan sikap tanggungjawab
jawab sebagai warga masyarakat dan umat dalam memenuhi kewajiban dan hak
beragama sebagai warga masyarakat dalam
Dalam kehidupan sehari-hari Kehidupan sehari-hari

1.3 Mensyukuri keberagaman social budaya 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang social budaya masyarakat dalam
Maha Esa Dalam konteks Bhinneka konteks Bhinneka Tunggal Ika
Tunggal Ika

1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada penerapan
sebagaia nugerah Tuhan Yang Maha Esa nilai-nilai persatuan dan kesatuan
untuk membangun Kerukunan
dibidang social budaya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan factual
factual dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar,melihat,membaca] dan dalam karya yang estetis ,dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak sehat,dan
tentang dirinya ,makhluk ciptaan dalam tindakan yang mencerminkan
Tuhan dan kegiatannya,dan benda- perilaku anak beriman dan berakhla
benda yang dijumpainya dirumah kmulia
dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikas inilai-nilai Pancasila Menuliskan contoh nilai-nilai Pancasila dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari

Memahami hak,kewajiban dan tanggung Menuliskan contoh hak, kewajiban, dan


jawab sebagai warga dalam Kehidupan tanggungjawab sebagai warga Masyarakat
sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari

Menelaah keberagaman social budaya Menuliskan cerita tentang kegiatan yang


masyarakat mendukung keberagaman social budaya
Masyarakat

3.4 Menggali manfaat kesatuan untuk 4.4 Menuliskan manfaat persatuan dan
52

kerukunan Kesatuan untuk membangun


kerukunan.

KELAS VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima,menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin ,tanggung jawab,santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga ,teman, guru dan tetangganya serta
cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
secara utuh sebagai satu kesatuan sehari-hari
dalam
Kehidupan sehari-hari

1.2 Menghargai makna 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan


kewajiban, hak, dan tanggungjawab sebaga iwarga negara
tanggungjawab sebagai warga Sebagai wujud cinta tanah air
Negara dalam menjalanka nagama

1.3 Mensyukuri keberagaman 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman


sosial,budaya ,dan ekonomi sosial,budaya,dan ekonomi masyarakat
masyarakat sebagai anugerah Tuhan dalam konteks BhinnekaTunggal Ika
Yang Maha Esa dalam konteks
BhinnekaTunggal
Ika

1.4 Mensyukuri persatuan dan 2.4 Menampilkan sikap tanggungjawab


kesatuan sebagai anugerah Tuhan terhadap penerapan nilai persatuan dan
Yang Maha Esa beserta dampaknya kesatuan dalamkehidupan
Berbangsa dan bernegara

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
dengan cara mengamati Bahasa yang jelas dan logis,dalam karya
[mendengar,melihat,membaca] dan yang estetis,dalamgerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat,dan dalam
tentang dirinya,makhluk ciptaan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
Tuhan dan kegiatannya,dan benda- beriman dan berakhlak mulia
benda yang dijumpainya dirumah dan
disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis 4.1 Menuliskan hasil analisis


penerapan nilai- pelaksanaan nilai-nilai
nilai Pancasila dalam Pancasiladalamkehidupan
53

sehari-hari
kehdupansehari-hari

3.2 Menganalisi pelaksanaan 4.2 Menuliskan cerita pelaksanaan


kewajiban,hak,dan tanggungjawab kewajiban,hak,dan tanggungjawab sebagai
sebagai warga negara beserta warga masyarakat beserta dampaknya
dampaknya dalam kehidupan sehari- dalam kehidupan sehari-
hari Hari

3.3 Menelaah keberagaman 4.3 Menuliskan manfaat


sosial,budaya,dan ekonomi keanekaragaman sosial,budaya,dan
masyarakat ekonomi

3.4 Menelaah persatuan dan 4.4 Menuliskan cerita tentang persatuan


kesatuan terhadap kehidupan dan kesatua terhadap kehidupan berbangsa
berbangsa dan bernegara beserta dan bernegara beserta
dampaknya dampaknya
54

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI


KELASII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1) kompetensi sikap spiritual,


(2)sikapsosial , (3)pengetahuan, dan(4) keterampilan
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial,yaitu“Menunjukkan perilaku jujur,disiplin,
tanggungjawab ,santun ,peduli,danpercayadiridalamberinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalu ipembelajaran tidak
langsung(indirectteaching),yaitu keteladanan ,pembiasaan ,dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuandan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktualdengan cara 4. Menyajikan pengetahuan factual
mengamati (mendengar,melihat,membaca) dalam bahasa yang jelas dan
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu logis,dalamkarya yang estetis, dalam
tentang dirinya ,makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya ,dan benda-benda yang sehat,dan dalam tindakan yang
dijumpainya dirumah dan disekolah. mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Memahami ungkapan, ajakan, 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan,
perintah,penolakanyangterdapatdalamteks perintah, penolakan dalam cerita
cerita atau lagu yang menggambarkan sikap ataulagu anak-anak dengan bahasa
hidup rukun. yang santun.

3.2 Memahami kosa kata dan konsep tentang 4.2 Menyajikan penggunaan kosa kata
lingkungan sehat dan lingkungan tidak bahasa Indonesia yang tepat atau
sehat di lingkungan sekitar serta cara bahasa daerah hasil pengamatan
menjaga kesehatan lingkungan dalam tentang lingkungan sehat dan
bahasa Indonesia atau bahasa daerah lingkungan tidak sehat di lingkungan
melalui teks tulis,lisan,danvisual. sekitar serta cara menjaga kesehatan
lingkungan dalam bentuk teks
tulis,lisan,dan visual.
3.3 Memahami puisi anak dalam bahasa 4 3 Membacakan teks puisi anak
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tentang alam dan lingkungan dalam
tulisd anlisan. bahasa Indonesia dengan
lafal ,intonasi ,dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapand iri.
Memahami tulisan tegak bersambung 4.4 Menulis dengan
55

dalam cerita dengan memperhatikan tulisan tegak


bersambung menggunakan huruf
Penggunaan huruf capital (awal kapital(awalkalimat,namabulan,hari
kalimat,nama bulan dan hari,nama , dan nama diri) serta tanda
orang)serta mengenal tanda titik pada titikpada kalimat berita dan tanda
kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat tanya pada kalimat tanya dengan
tanya. benar.
3.5 Memahami informasi dari dongeng 4.5 Menceritakan kembali teks
binatang(fabel) tentang sikap hidup rukun dongeng binatang (fabel) yang
dari teks lisan dan tulis dengan tujuan menggambarkan sikap hidup rukun
untuk kesenangan. yang telah dibaca secara nyaring
sebagai bentuk ungkapan diri.
3.6 Memahami penggunaan huruf capital (nama 4.6 Menulis teks dengan
Tuhan,nama orang,nama agama),serta tanda menggunakan huruf capital (nama
titik dan tanda tanya dalam kalimat yang Tuhan ,nama agama, nama orang),
benar. serta tanda titik dan tanda tanya pada
akhir kalimat dengan benar.

KELAS III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetens I sikap
spiritual, 2)sikap sosial, (3)pengetahuan, dan (4)keterampilan .Kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intra kurikuler ,kokurikuler, dan/ atau
ekstrakurikuler.
(Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya ”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu“Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,dan tetangganya ”.Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirectteaching),yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual dengan4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
cara mengamati bahasa yang jelas,sistematis dan logis,
(mendengar,melihat,membaca) dan dalam karya yang estetis, dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tentang dirinya ,makhluk ciptaan Tuhan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
dan kegiatannya,dan benda-benda yang beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah dan disekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


56

3.1 Mencermati kosa kata dalam teks tentang konsep 4.1 Menyajikan laporan tentang konsep
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup) ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
,pertumbuhan ,dan perkembangan makhluk tempat hidup), pertumbuhan dan
hidup yang ada dilingkungan setempat yang perkembangan makhluk hidup yang
disajikan dalam bentuk lisan, ada dilingkungan setempat secara
tulis,visual,dan/atau eksplorasi lingkungan. tertulis menggunakan kosa kata baku
dan kalimat efektif.

3.2 Menggali informasi tentang cara-cara perawatan 4.2 Menyajikan hasil wawancara tentang
tumbuhan dan hewan melalui wawancara cara-cara perawatan tumbuhan dan
dan/atau eksplorasi lingkungan. hewan dalam bentuk tulis dan visual
menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif.
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 4.3 Memeragakan pesan dalam dongeng
disajikan secara lisan, tulis, danvisual dengan sebagai bentuk ungkapan diri
tujua nuntuk kesenangan. menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif.

Mengidentifikasi lambang/symbol rambu lalu 4.4 Menyajikan hasil identifikasi tentang


lintas beserta artinya lambang/simbol rambu lalu lintas
dalam teks lisan, tulis, visual, Beserta artinya dalam bentuk
dan/atau eksplorasi lingkungan. visual dan tulis menggunakan kosa
kata baku dan kalimat efektif.

3.5 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.5 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran,masukan ,dan penyelesaian saran,masukan,dan penyelesaian
masalah(sederhana)dalamtekstulis. masalah(sederhana)sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri.

KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi ,yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap social ,(3) pengetahuan ,dan (4)keterampilan .Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler ,kokurikuler ,dan ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai


ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial,yaitu“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanahair”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebihlanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
57

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan actual 4. dan Menyajikan pengetahuan factual dan


konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang
mengamati,menanya dan mencoba jelas,sistematis,logis dan kritis,dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis,dalamgerakan yang
dirinya,makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat,dan dalam
kegiatannya,danbenda-benda yang tindakan yang mencerminkan perilaku
dijumpainya di rumah, di sekolah anak beriman dan berakhlak mulia
dan tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengklasifikasi informasi yang 4.1 Menyajikan hasil klasifikasi


didapat dari buku kedalam informasi yang didapat dari buku
aspek:apa,dimana,kapan,siapa,mengapa,d yang dikelompokkan dalam
anbagaimana. aspek:apa,dimana,kapan,siapa,men
gapa,dan bagaimana menggunakan
kosa kata baku.

3.2 Meringkas teks penjelasan 4.2 Menyajikan ringkasan teks


(eksplanasi) dari media cetak atau penjelasan(eksplanasi) dari media
elektronik. cetak atau elektronik dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif secara
lisan,tulis,dan visual.

3.3 Menganalisis informasi yang 4.3 Memeragakan kembali informasi


disampaikan paparan iklan dari media yang disampaikan paparan iklan
cetak atau elektronik. dari media cetak atau elektronik
dengan bantuan lisan,tulis,dan
visual.

3.4 Menggali isi dan amanat pantun 4.4 Melisankan pantun hasil karya
yang disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan. ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.

3.5 Mencermati penggunaan kalimat 4.5 Membuat surat undangan (ulang


efektif dan ejaan dalam surat tahun,kegiatan sekolah, kenaikan
undangan(ulangtahun,kegiatan kelas, dll.) dengan kalimat efektif
sekolah,kenaikan kelas,dll.). dan memperhatikan penggunaan
ejaan.
58

KELAS: VI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan
dan konseptual dengan cara faktual dan konseptual dalam
mengamati, menanya dan bahasa yang jelas, sistematis,
mencoba berdasarkan rasa ingin logis dan kritis, dalam karya
tahu tentang dirinya, makhluk yang estetis, dalam gerakan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, yang mencerminkan anak sehat,
dan benda-benda yang dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah mencerminkan perilaku anak
dan di tempat bermain beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Menyimpulkan informasi 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan
berdasarkan teks laporan hasil dan tulis dari teks laporan hasil
pengamatan yang didengar dan pengamatan atau wawancara yang
dibaca diperkuat oleh bukti
Menggali isi teks penjelasan 4.2 Menyajikan hasil penggalian
(eksplanasi) ilmiah yang didengar dan informasi dari teks penjelasan
dibaca (eksplanasi) ilmiah secara lisan,
tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku
dan kalimat efektif
Menggali isi teks pidato yang 4.3 Menyampaikan pidato hasil
didengar dan dibaca karya pribadi dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif sebagai bentuk
ungkapan diri

Menggali informasi penting dari buku 4.4 Memaparkan informasi penting


sejarah menggunakan aspek: apa, di dari buku sejarah secara lisan,
mana, kapan, siapa, mengapa, dan tulis, dan visual dengan
bagaimana menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta memperhatikan
59

penggunaan kosakata baku dan


kalimat efektif
Membandingkan karakteristik teks puisi 4.5 Mengubah teks puisi ke dalam
dan teks prosa teks prosa dengan tetap
memperhatikan makna isi teks
puisi
Mencermati petunjuk dan isi teks 4.6 Mengisi teks formulir
formulir (pendaftaran, kartu anggota, (pendaftaran, kartu anggota,
pengiriman uang melalui bank/kantor pengiriman uang melalui
pos, daftar riwayat hidup, dsb.) bank/kantor pos, daftar riwayat
hidup, dll.) sesuai petunjuk
pengisiannya
Memperkirakan informasi yang dapat 4.7 Menyampaikan kemungkinan
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum informasi yang diperoleh
membaca (hanya berdasarkan membaca berdasarkan membaca judul
judulnya saja) teks nonfiksi secara lisan, tulis,
dan visual
Menggali informasi yang terdapat pada 4.8 Menyampaikan hasil
teks nonfiksi membandingkan informasi yang
diharapkan dengan informasi yang
diperoleh setelah membaca teks
nonfiksi secara lisan, tulis, dan
visual
Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh 4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
serta penceritaan penulis dalam teks tuturan dan tindakan tokoh serta
fiksi penceritaan penulis dalam teks
fiksi secara lisan, tulis, dan visual
Mengaitkan peristiwa yang dialami 4.10 Menyajikan hasil pengaitan
tokoh dalam cerita fiksi dengan peristiwa yang dialami tokoh
pengalaman pribadi dalam cerita fiksi dengan
pengalaman pribadi secara lisan,
tulis, dan visual

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI


KELAS: II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
60

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau


ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan


faktual dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas dan
(mendengar, melihat, membaca) dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu gerakan yang mencerminkan anak
tentang dirinya, makhluk ciptaan sehat, dan dalam tindakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan perilaku anak beriman
benda yang dijumpainya di rumah dan dan berakhlak mulia
di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan makna bilangan 4.1 Membaca dan menyajikan


cacah dan menentukan lambangnya bilangan cacah dan lambangnya
berdasarkan nilai tempat dengan berdasarkan nilai tempat dengan
menggunakan model konkret serta menggunakan model konkret
cara membacanya

3.2 Membandingkan dua bilangan 4.2 Mengurutkan bilangan-


cacah bilangan dari bilangan terkecil ke
bilangan terbesar atau sebaliknya

3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah


penjumlahan dan pengurangan penjumlahan dan pengurangan
bilangan yang melibatkan bilangan bilangan yang melibatkan bilangan
cacah sampai dengan 999 dalam cacah sampai dengan 999 dalam
kehidupan sehari-hari serta kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan penjumlahan dan mengaitkan penjumlahan dan
pengurangan pengurangan
61

3.4 Menjelaskan perkalian dan 4.4 Menyelesaikan masalah


pembagian yang melibatkan bilangan perkalian dan pembagian yang
cacah dengan hasil kali sampai melibatkan bilangan cacah dengan
dengan 100 dalam kehidupan sehari- hasil kali sampai dengan 100 dalam
hari serta mengaitkan perkalian dan kehidupan sehari-hari serta
pembagian mengaitkan perkalian dan pembagian

3.5 Menjelaskan nilai dan 4.5Mengurutkan nilai mata uang serta


kesetaraan pecahan mata uang mendemonstrasikan berbagai
kesetaraan pecahan mata uang

3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Melakukan pengukuran


panjang (termasuk jarak), berat, dan panjang (termasuk jarak), berat, dan
waktu dalam satuan baku, yang waktu dalam satuan baku, yang
berkaitan dengan kehidupan sehari- berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari hari

3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 ,
, dan 1/4 menggunakan benda-benda dan 1/4 yang bersesuaian dengan
konkret dalam kehidupan sehari- hari bagian dari keseluruhan suatu benda
konkret dalam kehidupan sehari-hari

3.8 Menjelaskan ruas garis 4.8 Mengidentifikasi ruas


dengan menggunakan model konkret garis dengan menggunakan model
bangun datar dan bangun ruang konkret bangun datar dan bangun
ruang

3.9 Menjelaskan bangun datar 4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan


dan bangun ruang berdasarkan ciri- bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya
cirinya

3.10 Menjelaskan pola barisan 4.10 Memprediksi pola barisan


bangun datar dan bangun ruang bangun datar dan bangun ruang
menggunakan gambar atau benda menggunakan gambar atau benda
konkret Konkret

KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
62

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan


faktual dengan cara mengamati faktual dalam bahasa yang jelas,
(mendengar, melihat, membaca) dan sistematis dan logis, dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu estetis, dalam gerakan yang
tentang dirinya, makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat, dan dalam
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- tindakan yang mencerminkan perilaku
benda yang dijumpainya di anak beriman dan berakhlak mulia
rumah dan di sekolah

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan sifat-sifat 4.1 Menyelesaikan masalah yang


operasi hitung pada bilangan cacah
melibatkan penggunaan sifat-sifat
operasi hitung pada bilangan cacah

3.2 Menjelaskan bilangan cacah 4.2 Menggunakan bilangan cacah


dan pecahan sederhana (seperti 1/2, dan pecahan sederhana (seperti 1/2,
1/3 1/3
, dan 1/4) yang disajikan pada garis , dan 1/4 ) yang disajikan pada garis
bilangan bilangan

3.3 Menyatakan suatu bilangan 4.3 Menilai apakah suatu


sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau bilangan dapat dinyatakan sebagai
hasil bagi dua bilangan cacah jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil
bagi
dua bilangan cacah

3.4 Menggeneralisasi ide pecahan 4.4 Menyajikan pecahan sebagai


sebagai bagian dari keseluruhan bagian dari keseluruhan
menggunakan benda-benda konkret menggunakan benda-benda konkret

3.5 Menjelaskan dan melakukan 4.5 Menyelesaikan masalah


Penjumlahan dan pengurangan
penjumlahan dan pengurangan
pecahan berpenyebut sama
pecahan berpenyebut sama

3.6 Menjelaskan dan menentukan 4.6 Menyelesaikan masalah yang


lama waktu suatu kejadian berkaitan lama waktu suatu kejadian
berlangsung berlangsung
63

3.7 Mendeskripsikan dan 4.7 Menyelesaikan masalah yang


menentukan hubungan antar satuan berkaitan dengan hubungan
baku untuk panjang, berat, dan waktu antarsatuan baku untuk panjang, berat,
yang umumnya digunakan dalam dan waktu yang umumnya digunakan
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
sehari-hari

3.8 Menjelaskan dan menentukan 4.8 Menyelesaikan masalah luas


luas dan volume dalam satuan tidak dan volume dalam satuan tidak baku
baku dengan menggunakan benda dengan menggunakan benda
Konkret konkret

3.9 Menjelaskan simetri lipat dan 4.9 Mengidentifikasi simetri lipat


dan
simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret simetri putar pada bangun datar
menggunakan benda konkret

3.10 Menjelaskan dan menentukan 4.10 Menyajikan dan


keliling bangun datar menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan
keliling bangun datar

3.11 Menjelaskan sudut, jenis 4.11 Mengidentifikasi jenis sudut,


sudut (sudut siku-siku, sudut lancip, (sudut siku-siku, sudut lancip, dan
dan
sudut tumpul), dan satuan pengukuran
sudut tumpul), dan satuan pengukuran tidak baku
tidak baku

3.12 Menganalisis berbagai 4.12 Mengelompokkan berbagai


bangun datar berdasarkan sifat-sifat bangun datar berdasarkan sifat-sifat
yang yang
Dimiliki dimiliki

3.13 Menjelaskan data berkaitan 4.13 Menyajikan data berkaitan


dengan diri peserta didik yang dengan diri peserta didik yang
disajikan disajikan
dalam diagram gambar dalam diagram gambar

KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
64

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta


kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan


faktual dan konseptual dengan cara faktual dan konseptual dalam bahasa
mengamati dan menanya berdasarkan yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
rasa ingin tahu tentang dirinya, dalam karya yang estetis, dalam
makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan dan melakukan 4.1 Menyelesaikan masalah yang


penjumlahan dan pengurangan dua berkaitan dengan penjumlahan dan
pecahan dengan penyebut berbeda pengurangan dua pecahan dengan
penyebut berbeda

3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang


perkalian dan pembagian pecahan dan berkaitan dengan perkalian dan
desimal pembagian pecahan dan desimal

3.3 Menjelaskan perbandingan 4.3 menyelesaikan masalah yang


dua besaran yang berbeda (kecepatan berkaitan dengan perbandingan dua
sebagai perbandingan jarak dengan besaran yang berbeda (kecepatan,
waktu, debit sebagai perbandingan debit)
volume dan waktu)

3.4 Menjelaskan skala melalui 4.4.Menyelesaikan masalah yang


denah
berkaitan dengan skala pada denah

3.5 Menjelaskan, dan 4.5 Menyelesaikan masalah yang


menentukan volume bangun ruang berkaitan dengan volume bangun
dengan menggunakan satuan volume ruang dengan menggunakan satuan
(seperti kubus satuan) serta hubungan volume (seperti kubus satuan)
pangkat tiga dengan akar pangkat tiga melibatkan pangkat tiga dan akar
pangkat tiga

3.6 Menjelaskan dan menemukan 4.6 Membuat jaring-jaring


jaring-jaring bangun ruang sederhana bangun ruang sederhana (kubus dan
(kubus dan balok) balok)

3.7 Menjelaskan data yang 4.7 Menganalisis data yang


berkaitan dengan diri peserta didik berkaitan dengan diri peserta didik
atau lingkungan sekitar serta cara atau lingkungan sekitar serta cara
65

pengumpulannya pengumpulannya

3.8 Menjelaskan penyajian data 4.8 Mengorganisasikan dan


yang berkaitan dengan diri peserta menyajikan data yang berkaitan
didik dan membandingkan dengan dengan diri peserta didik dan
data dari lingkungan sekitar dalam membandingkan dengan data dari
bentuk daftar, tabel, diagram gambar lingkungan sekitar dalam bentuk
(piktogram), diagram batang, atau daftar, tabel, diagram gambar
diagram garis (piktogram), diagram batang, atau
diagram garis

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)

3.Memahami pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan


dan konseptual dengan cara faktual dan konseptual dalam bahasa
mengamati, menanya, dan mencoba yang jelas, sistematis, logis dan kritis,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak
kegiatannya, dan benda-benda yang sehat, dan dalam tindakan yang
dijumpainya di rumah, di sekolah, dan mencerminkan perilaku anak beriman
tempat bermain dan berakhlak mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menjelaskan bilangan bulat 4.1 Menggunakan konsep bilangan


negatif (termasuk menggunakan garis bulat negatif (termasuk
bilangan) mengggunakan garis bilangan) untuk
menyatakan situasi sehari- hari

3.2 Menjelaskan dan melakukan 4.2 Menyelesaikan masalah yang


66

operasi penjumlahan, pengurangan, berkaitan dengan operasi


perkalian, dan pembagian yang penjumlahan, pengurangan, perkalian,
melibatkan bilangan bulat negatif dan pembagian yang melibatkan
bilangan bulat negatif dalam
kehidupan sehari-hari

3.3 Menjelaskan dan melakukan 4.3 Menyelesaikan masalah yang


operasi hitung campuran yang berkaitan operasi hitung campuran
melibatkan bilangan cacah, pecahan yang melibatkan bilangan cacah,
dan/atau desimal dalam berbagai pecahan dan/atau desimal dalam
bentuk sesuai urutan operasi berbagai bentuk sesuai urutan operasi

3.4 Menjelaskan titik pusat, jari- 4.4 Mengidentifikasi titik pusat,


jari, diameter, busur, tali busur, jari- jari, diameter, busur, tali busur,
tembereng, dan juring tembereng, dan juring

3.5 Menjelaskan taksiran keliling 4.5 Menaksir keliling dan luas


dan luas lingkaran lingkaran serta menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah

3.6 Membandingkan prisma, 4.6 Mengidentifikasi prisma,


tabung, limas, kerucut, dan bola. tabung, limas, kerucut, dan bola

3.7 Menjelaskan bangun ruang 4.7 Mengidentifikasi bangun


yang merupakan gabungan dari ruang yang merupakan gabungan dari
beberapa bangun ruang, serta luas beberapa bangun ruang, serta luas
permukaan dan volumenya
permukaan dan volumenya

3.8 Menjelaskan dan 4.8 Menyelesaikan masalah yang


membandingkan modus, median, dan berkaitan dengan modus, median, dan
mean dari data tunggal untuk mean dari data tunggal dalam
menentukan nilai mana yang paling penyelesaian masalah
tepat mewakili data
67

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)SD/MI
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu“Menunjukkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga,teman,guru,dan tetangganya serta
cintatanahair”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung(indirectteaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikutini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahamipengetahuanfaktualdan 4.Menyajikan pengetahuan faktual dananak
konseptualdengancaramengamati,me sehat, dan dalam tindakan
nanyadanmencobaberdasarkanrasain yangmencerminkan perilaku anak
gintentangdirinya,makhlukciptaanTu berimandanberakhlakmulia
handankegiatannya,danbenda-
bendayangdijumpainyadirumah,dise
kolahdantempatbermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1Menjelaskan alat gerak dan 4.1
fungsinyapadahewandanmanusia
sertacaramemeliharakesehatanalatger Membuatmodelsederhanaalatgerakmanusia
akmanusia. atauhewan.
3.2Menjelaskanorganpernapasandanf 4.2 Membuat model sederhana
ungsinyapadahewandanmanusia,serta organpernapasanmanusia.
caramemeliharakesehatanorganpernap
asanmanusia.

3.3Menjelaskanorganpencernaandanf 4.3Menyajikankaryatentangkonseporganda
ungsinyapadahewandanmanusiasertac nfungsipencernaanpadahewanataumanusia.
aramemeliharakesehatanorganpencern
aanmanusia.
3.4Menjelaskanorgan peredaran 4.4 Menyajikan karya tentang
darahdanfungsinyapadahewandanma organperedarandarahpadamanusia
nusiasertacaramemeliharakesehatano
rganperedarandarahmanusia.

3.5 Menganalisis 4.5Membuatkaryatentangkonsepjaring


hubungan antar jarring makanan dalam suatu ekosistem
68

komponen ekosistem dan jaring-jaring


makanan dilingkungan sekitar.
3.6Menerapkan konsep perpindahan 4.6Melaporkan hasil pengamatan
danpengaruhkalordalamkehidupanseh tentangperpindahankalordanpengaruhnyada
ari-hari. lamkehidupansehari-hari.
3.7 Menganalisis siklus air dan 4.7 Membuat karya tentang skema
dampaknyapadaperistiwadibumiserta siklusairberdasarkaninformasidariberbagais
kelangsunganmahlukhidup. umber.

KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu“Menunjukkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga,teman,guru,dan tetangganya serta
cintatanahair”.Kedua kompetensi tersebut

Dicapai melalui pembelajaran tidaklangsung(indirectteaching), yaitu keteladanan,


pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran
serta kebutuhan dan kondisi pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan gurud alam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut
ini.
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOM INTI4(KETERAMPILAN)
PETE
NSI
3.Memahamipengetahuanfaktualdankonsept 4.Menyajikanpengetahuan
ualdengancaramengamati,menanyadanmenc faktualdankonseptualdala
obaberdasarkanrasaingintahutentangdirinya, mbahasayangjelas,sistema
makhlukciptaanTuhandankegiatannya,danb tis,logisdankritis,dalamka
enda-bendayangdijumpainya di rumah, di ryayangestetis,dalamgera
sekolah dantempatbermain kanyangmencerminkanan
aksehat,dandalamtindakan
yangmencerminkanperila
ku anak beriman dan
berakhlakmulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI
DASAR
3.1Membandingkan cara perkembang 4.1 Menyajikankarya
biakan tumbuhan dan hewan. tentang
perkembangbiakan
tumbuhan.
3.2Menghubungkan ciri pubertas pada laki- 4.2Karya Tentang carayang
laki dan perempuan dengan Kesehatan ciri-ciri pubertas
reproduksi.

3.3 Menganalisis cara makhluk hidup 4.3Menyajikankaryatenta


69

menyesuaikan diri dengan lingkungan. ngcaramakhlukhidupmen


yesuaikandiridenganlingk
ungannya,sebagaihasilpen
elusuranberbagaisumber.
3.4 Mengidentifikasi sifat-sifat Magnet 4.4Mendemonstrasikan
dalam kehidupan sehari-hari. sifat-sifat magnet dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3.5Mengidentifikasi komponen listrik dan 4.5Menyajikan karya
fungsinya serta menjelaskan cara tentang berbagai cara
menghasilkan,menyalurkan,dan menghemat melakukan penghematan
energi listrik. energi dan usulan sumber
alternatif energi listrik.
3.6 4.6

Menjelaskansistemtatasuryadankarakteristi Membuatmodelsistemtatasurya.
kanggotatatasurya.
3.7Menjelaskanperistiwarotasidanrevolusib 4.7Membuatmodelgerhan
umisertaterjadinyagerhanabulan dan abulandangerhanamatahar
gerhana matahari, i.
revolusibumisertaterjadinyagerhanabulanda
ngerhanamatahari.
70

KOMPETENSIINTIDAN KOMPETENSI
DASARILMUPENGETAHUANSOSIAL(IPS)SD/MI
KELASV

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,


(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan


menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosialyaitu“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu melaluiketeladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah; dengan
memperhatikan karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikutini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahami pengetahuan faktual 4.Menyajikan pengetahuan faktual dalambahasa
dengancaramengamatidanmenanyaberdasarka yang jelas, sistematis dan logis,dalam karya
nrasaingintahutentangdirinya,makhlukciptaan yang estetis, dalam
Tuhandankegiatannya,danbenda- gerakanyangmencerminkananaksehat,dandala
bendayangdijumpainyadirumah,disekolah mtindakanyangmencerminkanperilakuanakber
dantempatbermain. imandanberakhlakmulia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1Mengidentifikasi karakteristik geografis 4.1 Menyajikan hasil identifikasi


Indonesia sebagai negara karakteristik geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan/maritimdan agraris serta kepulauan/maritim dan agraris serta
pengaruhnya terhadap kehidupan pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi,sosial,budaya,komunikasi, ekonomi,sosial,budaya,komunikasi,Serta
serta transportasi. transportasi.

3.2Menganalisisbentuk- 4.2Menyajikan hasil analisis tentang interaksi


bentukinteraksimanusiadenganlingkungandan manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya
pengaruhnyaterhadappembangunansosial, terhadap pembangunan sosial,budaya,dan
budaya, dan ekonomi masyarakatIndonesia. ekonomi masyarakat Indonesia.

3.3Mengidentifikasifaktor- 4.3Menyajikan hasil identifikasi mengenai


faktorpentingpenyebab penjajahan bangsa faktor-faktor penting penyebab penjajahan
IndonesiadanupayabangsaIndonesiadalamme bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia
mpertahankankedaulatannya. dalam mempertahankan
kedaulatannya.

KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
71

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menerima, menghargai, dan menjalankan


ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta
cinta tanahair”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikutini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual dan 4. Menyajikan pengetahuan factual
konseptual dengan cara dan konseptual dalam bahasa yang
mengamati,menanya,dan mencoba jelas,sistematis, logis, dan kritis; dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang karya yang estetis,dalamgerakan yang
dirinya,makhluk ciptaan Tuhan dan mencerminkan anak sehat dan tindakan
kegiatannya,dan benda-benda yang yang mencerminkan perilaku anak
dijumpainya dirumah, di sekolah, dan beriman dan berakhlak mulia.
ditempat bermain.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis 4.1 Menyajikan hasilidentifikasi


dan kehidupan sosial budaya, ekonomi,politik karakteristik geografis dan kehidupan
diwilayah ASEAN. sosialbudaya,ekonomi,dan politik
diwilayah ASEAN.
3.2 Menganalisis perubahan social budaya 4.2 Menyajikan hasil analisis
dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia. mengenai perubahan sosial budaya
dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia.

3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
Indonesia dalam kerjasama dibidang posisi dan peran Indonesia dalam kerja
ekonomi,politik,sosial,budaya,teknologi,dan sama dibidang ekonomi ,politik ,sosial,
pendidikan dalam lingkup ASEAN. budaya, teknologi, dan pendidikan
dalam lingkup ASEAN.

3.4 Memahami makna proklamasi 4.4 Menyajikan laporan tentang makna


kemerdekaan,upaya mempertahankan proklamasi kemerdekaan ,upaya
kemerdekaan,dan upaya mengembangkan mempertahankan kemerdekaan ,dan
kehidupan upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera. kebangsaan yang sejahtera.
72

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA


SD/MI

KELAS II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran


agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial,yaitu“Menunjukkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan
percayadiri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidaklangsung(indirectteaching),yaitu
keteladanan,pembiasaan,dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual dengan 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
cara mengamati (mendengar, melihat, bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
membaca)dan menanya berdasarkan rasa yang estetis ,dalam gerakan yang
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat,dan dalam
Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda tindakan yang mencerminkan perilaku anak
yang dijumpainya dirumah dan disekolah. beriman dan berakhlak mulia.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengenal karya imajinatif dua dan 4.1 Membuat karya imajinatif dua dan
tiga dimensi tiga dimensi
3.2 Mengenal pola irama sederhana melalui 4.2 Menampilkan pola irama sederhana
lagu dan alat music perkusi yang tersedia melalui lagu dana lat music perkusi yang
tersedia
3.3 Mengenal gerak keseharian dan alam 4.3 Meragakan gerak keseharian dan
dalam tari alam dalam tari

3.4 Pengenalan dan pengolahan bahan 4.4 Membuat prakarya dengan


ketersediaan bahan

KELASIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran


agamayangdianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi SikapSosial,yaitu“Menunjukkan
73

perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan percaya diri dalam


berinteraksi dengan keluarga,teman,guru,dan tetangganya”.Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung(indirectteaching),yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebihlanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual
dengan cara dalam bahasa yang jelas, sistematis
mengamati dan logis,dalam karya yang
(mendengar,melihat,membaca)danmenan estetis,dalam gerakan yang
ya berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya ,makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan berakhlak
dijumpainya dirumah dan disekolah mulia

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 Mengetahui unsur-unsur rupa 4.1 Membuat kary adekoratif.
dalam karya dekoratif

3.2 Mengetahui bentuk dan variasi 4.2 Menampilkan bentuk dan


polairama melalui lagu, alat musik, dan variasi pola irama melalui lagu ,alat
perkusi yang tersedia musik,dan perkusi yang tersedia
3.3 Mengenal dinamikagerak tari 4.3 Menampilkan dinamika gerak tari.

3.4 Mengenal prosedur teknik 4.4 Membuat karya


potong,lipat,sambung dengan teknik
potong,lipat,sambung.

KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1) kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan


menghargaiajaranagamayangdianutnya”.Adapunrumusankompetensisikapsosial,yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta
tanahair”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

KompetensiP engetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.


74

KOKOMPETENSI INTI 3 KKOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahami pengetahuan faktual 4.Menyajikan
dan pengetahuan factual dan konseptual
konseptual dengan cara dalam Bahasa yang jelas,sistematis, logis dan
mengamati,menanya dan mencoba kritis, dalam karya yang estetis,dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang Gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan
dirinya, makhluk ciptaanTuhan dan dalam Tindakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda- benda yang anak beriman dan berakhlak mulia
dijumpainya dirumah,disekolah dan
tempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami gambar cerita 4.1 Membuat gambar cerita


3.2 Memahami tangga nada Menyanyikanlagu-
lagudalamberbagaitangganadadenganiringan
musik
Memahami pola lantai dalam tari kreasi Mempraktikkan pola lantai pada gerak tari
daerah kreasi daerah
3.4 Memahami karya seni rupa 4.4 Membuat karya seni rupa daerah
daerah

KELASVI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.Rumusan
Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikapsosial,yaitu“Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diridalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanahair”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakterpeserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)


(PENGETAHUAN)
3.Memahamipengetahuan faktua 4.Menyajikan
dan pengetahuan factual dan konseptual
konseptual dengan cara mengamati, dalam Bahasa yang jelas,sistematis, logis dan
menanya dan mencoba berdasarkan rasa kritis, dalam karya yang estetis,dalam
ingin tahu tentang dirinya,makhluk Gerakan yang mencerminkan anak sehat,dan
ciptaanTuhan dan kegiatannya,dan dalam Tindakan yang mencerminkan perilaku
benda-benda yang dijumpainya anak beriman dan berakhlak mulia
dirumah,disekolah dan ditempat bermain

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR


3.1 3.1 Memahamireklame 4.1 4.1 Membuatreklame
75

Memahami interval nada 4.2Memainkan interval nada melalui lagu dan alat
secaraindividudanberkelompok music secara individu dan berkelompok

Memahami penampilan tari kreasi 4.3 4.3 Menampilkan tari kreasi daerah
daerah

3.4 3.4 Memahami patung 4.4 4.4 Membuat patung

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN


JASMANI,OLAHRAGA,DAN KESEHATAN SD/MI
KELASII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,


(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran


agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu,“Menunjukkan perilaku jujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi tersebut
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung(indirectteaching),yaitu
keteladanan,pembiasaan,dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran,serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikutini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam
dengan cara mengamati Bahasa yang jelas dan logis,dalam karya
[mendengar,melihat,membaca]dan yang estetis,dalam gerakan yang
menanya berdasarkan rasa ingin tahu mencerminkan anak sehat,dan dalam
tentang dirinya,makhluk Tindakan yang mencerminkan perilaku anak
ciptaanTuhan dan kegiatannya,dan beriman dan berakhlak mulia
benda-benda yang dijumpainya
dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1Memahami variasi gerak dasar 4.1Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor,non-lokomotor,dan lokomotor, non-lokomotor,dan manipulative
manipulative sesuai dengan konsep sesuai dengan konsep
tubuh,ruang,usaha,danketerhubungan tubuh,ruang,usaha,danketerhubungan dalam
dalamberbagai bentuk permainan berbagai bentuk permainan sederhana dan
sederhana dan atau tradisional atau tradisional
76

3.2 Memahami bergerak secara 4.2Mempraktikkan prosedur bergerak secara


seimbang,lentur,dan kuat dalam seimbang,lentur,dan kuat dalam rangka
rangka pengembangan kebugaran pengembangan kebugaran jasmani melalui
jasmani melalui permainan sederhana permainan sederhana dan atau tradisional
dan atau tradisional
3.3 Memahami variasi berbagai pola 4.3Mempraktikkan variasi berbagai pola
gerakdominan(bertumpu,bergantung, gerak dominan
keseimbangan,berpindah/lokomotort (bertumpu,bergantung,keseimbangan,berpind
olakan,putaran,ayunan,melayang,dan ah/lokomotortolakan,putaran,ayunan,melaya
mendarat) dalam aktivitas ng,dan
senamlantai
mendarat) dalam aktivitas senam
lantai
3.4Memahamipenggunaanvariasigera 4.4Mempraktikkanpenggunaanvariasigerak
kdasarlokomotordannon- dasarlokomotordannon-
lokomotorsesuaidenganirama(ketuka lokomotorsesuaidenganirama(ketukan)
n)tanpa/ tanpa/dengan musik
denganmusikdalamaktivitasgerakberi dalamaktivitasgerakberirama
rama
3.5Memahami manfaat pemanasan 4.5 Menceritakan manfaat pemanasan dan
dan pendinginan, serta berbagai hal pendinginan, serta berbagai hal yang harus
yang harus dilakukan dan dihindari dilakukan dan dihindari
sebelum,selama,dan setelah sebelum,selama,dan setelah melakukan
melakukan aktivitas fisik aktivitas fisik
3.6Memahami cara menjaga 4.6 Menceritakan cara menjaga kebersihan
kebersihan lingkungan(tempat
lingkungan(tempattidur,rumah,kelas, tidur,rumah,kelas,lingkungan sekolah).
lin kungan sekolah,danlain-
lain)
tolakan, putaran, ayunan, tolakan, putaran, ayunan, melayang,dan
melayang,dan mendarat) dalam mendarat) dalam aktivitas senamlantai
aktivitas senamlantai
3.4 Memahami gerak dasar 4.4 Mempraktikkan gerak dasar lokomotor
lokomotor dannon-lokomotor sesuai dan non-lokomotor sesuai dengan irama
dengan irama(ketukan) tanpa/dengan (ketukan) tanpa/dengan music dalam
musik dalam aktivitas gerak berirama aktivitas gerak berirama
3.5 Memahami bagian-bagian tubuh, 4.5Menceritakan bagian-bagian
bagian tubuh yang boleh dan tidak tubuh,bagian tubuh yang boleh dan tidak
boleh disentuh orang lain,cara boleh disentuh oranglain,cara menjaga
menjaga kebersihannya,dan kebersihannya,dan kebersihan pakaian
kebersihan pakaian
77

KELASIII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,


(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghargai dan menghayati ajaran


agamayangdianutnya”.AdapunrumusanKompetensiSikapSosialyaitu,“Menunjukkanper
ilakujujur,disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,danpercayadiridalamberinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidaklangsung(indirectteaching),yaitu keteladanan,pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran,serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai


berikutini.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahami pengetahuan factual 4.Menyajikan pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dalambahasa yang jelas, sistematis dan
[mendengar,melihat,membaca]dan logis,dalam karya yang
menanya berdasarkan rasa ingin estetis,dalamgerakan yang
tahu tentangdirinya, makhluk mencerminkan anak sehat,dan dalam
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan Tindakan yang mencerminkan perilaku
benda-benda yang dijumpainya anak beriman dan berakhlak mulia
dirumah dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
78

3.1Memahamikombinasigerakdasarlokom 4.1Mempraktikkan kombinasi gerak dasar


otor, non-lokomotor,dan manipulative lokomotor, non-lokomotor, dan
sesuai dengan konse manipulative sesuai dengan konsep tubuh,
ptubuh,ruang,usaha,danketerhubungan ruang, usaha, dan
dalam berbagai bentuk permainan keterhubungan dalam berbagai bentuk
sederhana dan atau tradisional permainan sederhana dan atau tradisional

3.2 Memahami bergerak secara 4.2Mempraktikkan bergerak secara


seimbang,lentur,lincah,dan berdaya tahan seimbang,lentur,lincah,dan berdaya tahan
dalam rangka pengembangan kebugaran dalam rangka pengembangan kebugaran
jasmani melalui permainan sederhana dan jasmani melalui permainan sederhana dan
atau tradisional atau tradisional
3.3Memahami kombinasi berbagai 4.3 Mempraktikkan kombinasi berbagai
polagerakdominan(bertumpu,bergantung,k polagerak dominan (bertumpu,
eseimbangan,berpindah/lokomotor,tolakan bergantung,keseimbangan,berpindah/lokomo
,putaran,ayunan,melayang,dan,danmendar tor,tolakan,putaran,ayunan,melayang,danme
at)dalamaktivitassenamlantai ndarat)dalamaktivitassenamlantai

3.4Memahamipenggunaankombinasigerak 4.4Mempraktikkan penggunaan kombinasi


dasar lokomotor, non-lokomotordan gerak dasar lokomotor,non-lokomotor dan
manipulatif sesuai dengan irama(ketukan) manipulative sesuai dengan
tanpa/dengan musik irama(ketukan)tanpa/dengan music dalam
dalamaktivitasgerakberirama aktivitas gerak berirama
3.5Memahami bentuk dan manfaat istirahat 4.5Menceritakanbentukdanmanfaatistirahatd
dan pengisian waktu luang untuk menjaga anpengisianwaktuluanguntukmenjagakesehat
kesehatan an
3.6 Memahami perlunya memilih 4.6 Menceritakan perlunya memilih
makanan bergizi dan jajanan sehat untuk makananbergizi dan jajanan sehat untuk
menjaga kesehatan tubuh menjaga kesehatantubuh

KELASV
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikap sosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu,“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta
tanah air”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung(indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik matapelajaran,serta kebutuhan dan kondisi
pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompeten sisikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikutini.
79

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahami pengetahuan faktual dan 4.Menyajikan pengetahuan factual dan
konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang
mengamati,menanya dan jelas,sistematis,logis dan kritis,dalam
mencoba berdasarkan rasa ingin karya yang estetis,dalamgerakan yang
tentang dirinya,makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat,dan dalam
Tuhan dan kegiatannya, tindakan yang mencerminkan perilaku
danbenda-benda yang anak
dijumpainya dirumah,disekolah
dan tempat bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1Memahami kombinasi gerak dasar 4.1Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
lokomotor,non-lokomotor,dan lokomotor,non-lokomotor,dan manipulative
manipulative sesuai dengan konsep sesuai dengan konsep tubuh,ruang,usaha, dan
tubuh,ruang,usaha,dan keterhubungan keterhubungan dalam berbagai permainan bola
dalam berbagai permainan bola besar/bola kecil sederhana dan atau tradisional*
besar/bola kecil sederhana dan atau
tradisional*
3.2Memahami kombinasi gerak dasar 4.2Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
jalan, lari, lompat, dan lempar melalui jalan,lari,lompat,dan lempar melalui
permainan/olahraga yang dimodifikasi permainan/olah raga yang dimodifikasi dan atau
dan atau olah raga tradisional olahraga tradisional

3.3Menerapkan variasi gerak dasar 4.3Mempraktikkanvariasi gerak dasar lokomotor


lokomotor dan non lokomotor untuk dan nonlokomotor untuk membentuk gerak dasar
membentuk gerak dasar seni senibeladiri**
beladiri**
3.4 Memahami aktivitas latihan daya 4.4 Mempraktikkan aktivitas latihan daya
tahan jantung(cardiorespiratory) untuk tahanjantung(cardiorespiratory) untuk
pengembangan kebugaran jasmani pengembangan kebugaran jasmani
3.5Memahamikombinasipolagerakdom 4.5Mempraktikkan kombinasi pola gerak
inan(bertumpu,bergantung,keseimbang dominan(bertumpu,bergantung,keseimbangan,b
an, erpindah/lokomotor,tolakan,putaran,ayunan,mela
berpindah/lokomotor,tolakan,putaran,a yang,danmendarat)untuk membentuk
yunan,melayang,danmendarat)untukme keterampilan dasar senam
mbentukketerampilandasarsenam

3.6 Memahami penggunaan kombinasi 4.6 Mempraktikkan pengunaan kombinasi gerak


gerak dasar langkah dan ayunan dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti
lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan music dalam
irama(ketukan)tanpa/dengan musik aktivitas gerak berirama
dalam aktivitas gerak berirama
80

3.7 4.7 Menerapkan konsep pemeliharaan diri


Memahamikonseppemeliharaandirida danorang lain dari penyakit menular dan tidak
n orang lain dari penyakit menular
menulardantidakmenular
3.8 Memahami bahaya merokok, 4.8Memaparkan bahaya merokok,meminum
minumankeras,dan narkotika,zat- minuman keras,dan mengonsum sinarkotika, zat-
zataditif(NAPZA) dan obat berbahaya zat aditif (NAPZA) dan obat berbahaya lainnya
lainnya terhadap kesehatan tubuh terhadap kesehatan tubuh

KELASVI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1) kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan


menghargai ajaran agama yang dianutnya”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial
yaitu,“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga serta cinta
tanah air”.Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung(indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah
dengan memperhatikan karakteristik matapelajaran,serta kebutuhan dan kondisi
pesertadidik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses


pembelajaran berlangsung, dan dapatdigunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikutini.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3.Memahai pengetahuan factual 4.Menyajikan pengetahuan factual dan
dan konseptual dengan cara konseptual dalam bahasa yang
mengamati,menanya dan mencoba jelas,sistematis, logis dan kritis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu karya yang estetis,dalamgerakan yang
tentang dirinya,makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat,dan dalam
Tuhan dan kegiatannya,dan tindakan yang mencerminkan perilaku
benda-benda yang dijumpainya di anak beriman dan berakhlak mulia
rumah, di sekolah dan ditempat
bermain
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Memahami variasi dan kombinasi 4.1Mempraktikkanvariasidankombinasigerak
gerak dasar lokomotor, dasar lokomotor, non-lokomotor,danmani
non-lokomotor, pulatif dengan control yangbaik dalam
permainan bola besar/bola kecil sederhan dan
danmanipulatifdengankontrolyang atau tradisional*
baikdalam permainan bola
besar/bola
kecilsederhanadanatautradisional*
Memahami variasi dan kombinasi 4.2Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasarjalan,lari,lompat,dan gerak dasar jalan,lari,lompat,dan lempar
81

lempar dengan control yang baik dengan control yang baik melalui permainan
melalui permainan dan atau dan atau olahraga tradisional
olahraga tradisional
Memahami variasi dan kombinasi 4.3Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar gerak dasar lokomotor, non lokomotor,dan
lokomotor,nonlokomotor,dan manipulative untuk membentuk gerak dasar
manipulative untuk membentuk seni bela diri**
gerak dasar seni bela diri**
Memahami Latihan kebugaran 4.4Mempratikkan Latihan kebugaran jasmani
jasmani dan pengukuran tingkat dan pengukuran tingkat kebugaran
kebugaran jasmani jasmani pribadi secara sederhana
Pribadi secara sederhana(contoh:
Menghitung denyut (contoh:menghitung denyut nadi,menghitung
nadi,menghitung kemampuan kemampuan melakukan pushup,menghitung
melakukan pushup,menghitung kelenturan tungkai)
kelenturan tungkai)
3.5Memahami rangkaian tiga pola 4.5 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
gerak gerakdominan(bertumpu,bergantung,keseimb
dominan(bertumpu,bergantung,kes angan,berpindah/lokomotor,tolakan,putaran,a
eimbangan,berpindah/lokomotor,t yunan,melayang,dan mendarat) dengan
olakan,putaran,ayunan,melayang konsisten,
dan mendarat) dengan konsisten, tepatdanterkontroldalamaktivitassenam
tepat dan terkontrol dalam
aktivitas senam
3.6Memahami penggunaan variasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan variasi dan
dan kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar rangkaian Langkah dan
rangkaian Langkah dan ayunan ayunan lengan mengikuti
lengan mengikuti irama(ketukan)tanpa/dengan music dalam
irama(ketukan)tanpa/dengan music aktivitas gerak berirama
dalam aktivitas gerak berirama
3.7 4.7 Memaparkan
Memahami perlunya perlunya pemeliharaan kebersihan
pemeliharaan kebersihan alat alat reproduksi
reproduksi

Keterangan:

*)Untuk KOMPETENSI DASAR permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia.(Dan dipastikan Guru tidak
mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan
diminati oleh siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi
siswanya)

**)Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencak silat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya(karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Olahragabeladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik
psikis anak kelasI.II dan III belum cukup untuk menerima aktifita spembelajaran
beladiri.

***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau
tidakbisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di
lingkupmateri.
82

III.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN


AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik
diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara
spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar
agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan
Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada (1)
kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap
memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan
(4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut
kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa
kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan
lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam
beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama
dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban
Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi
peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari.
Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan
krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi
agama Islam. Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan
negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak mengganggu perkembangan
dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga
negara, sesama manusia, maupun alam semesta.

Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks,


pemahaman yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama
dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak
hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun
juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia
(ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang
beragam dalam proses belajar agama yang
83

tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar


yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery
learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student- centered
learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem
based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan
(project based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative
learning). Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya
keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan
berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif.

Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain al- Quran dan hadis,
akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat
berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai
pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-laḥdi) yang beriman dan
bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia
dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis,
dan bergotong royong.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
ditujukan untuk:

1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual,


berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran
sebagai landasan dalam hidupnya;

2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan


baik prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang
benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah,
syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam, serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya
dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara, sesama
manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

3. membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip


Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam
menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
84

4. mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam


menganalisa perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat
(wasaṫiyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;

5. membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam


sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah
Allah di bumi. Dengan demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-
upaya melestarikan dan merawat lingkungan sekitarnya; dan

6. membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan


sehingga dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan
(ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama (ukhuwwah
Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan senegara
(ukhuwwah waṫaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku dan
budayanya.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang
meliputi (1) Al-Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan
(5) Sejarah Peradaban Islam.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

ELEMEN DISKRIPSI

Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik
dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam
memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga
menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-
Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama
seorang muslim.

Akhidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan


mengantarkan peserta didik dalam mengenal Allah, para
malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi dan Rasul, serta
memahami konsep tentang hari akhir serta qadā’ dan qadr.
Keimanan inilah yang kemudian menjadi landasan dalam
melakukan amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.

Ahklak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan


keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang mewarnai
85

keseluruhan elemen dalam Pendidikan Agama Islam dan


Budi Pekerti. Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik
dalam memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan
akhlak sosial, dan dalam membedakan antara perilaku baik
(maḥmūdah) dan tercela (mażmūmah). Dengan memahami
perbedaan ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya
menjauhkan diri dari perilaku tercela dan mendisiplinkan
diri dengan perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta didik juga
akan memahami pentingnya melatih (riyāḍah), disiplin
(tahżīb) dan upaya sungguhsungguh dalam mengendalikan
diri (mujāhadah). Dengan akhlak, peserta didik menyadari
bahwa landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya
sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya adalah cinta
(maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan mereka
untuk menghormati dan menghargai sesama manusia
sehingga tidak ada kebencian atau prasangka buruk atas
perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen akhlak ini
harus menjadi mahkota yang masuk pada semua topik
bahasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, akhlak harus menghiasai keseluruhan konten
dan menjadi buah dari pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti .

Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan aturan


hukun yang berkaitan dengan perbuatan manusia dewasa
(mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan dengan
Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan
dengan sesama manusia (mu‘āmalah). Fikih mengulas
berbagai pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan dan
ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam
ibadah dan mu‘āmalah.

Sejarah peradaban Menguraikan catatan perkembangan perjalanan hidup


islam manusia dalam membangun peradaban dari masa ke masa.
Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam (SPI) menekankan
pada kemampuan mengambil hikmah dari sejarah masa lalu,
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan menyerap
berbagai kebijaksanaan yang telah dipaparkan oleh para
generasi terdahulu. Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah
tersebut, peserta didik mempunyai pijakan historis dalam
86

menghadapi permasalahan dan menghindari dari


terulangnya kesalahan untuk masa sekarang maupun masa
depan. Aspek ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah) dan
menjadi inspirasi generasi penerus bangsa dalam menyikap
dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya

A. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A) Pada


akhir Fase A, pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat
mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan
mampu membaca surah-surah pendek Al-Qur’an dengan baik. Dalam
elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman, iman kepada
Allah melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal
para malaikat dan tugas yang diembannya. Pada elemen akhlak, peserta
didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-
hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun
sesama manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga
memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.
Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat
pribadinya dan belajar menghargai pendapat yang
berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok
serta memahami pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan
temannya demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain.
Dalam elemen fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan
kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan,
ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam pemahamannya tentang
sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani.
Fase A Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Alquran dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan


hadis kemampuan mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya, huruf
hijaiyah bersambung, dan kemampuan membaca surahsurah
pendek Al-Quran dengan baik

akhidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-
87

namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para


malaikat dan tugas yang diembannya.

Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam


kehidupan sehari-hari dalam

Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam


kehidupan sehari-hari dalam
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun esame
manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga
memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama
Islam. Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai
pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa
melaksanakan tugas kelompok serta memahami pentingnya
mengenali kekurangan diri dan kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain

Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah


syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan,
ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.

Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah


peradaban islam beberapa nabi yang wajib diimani.

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada akhir
Fase B, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah
pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta
didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan
sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah
peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal
kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen
akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang tua dan
guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan
positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami
arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh). Peserta
didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih
luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya
88

musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan. Pada elemen


fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah dengan
baik, memahami konsep balig dan tanggung jawab yang menyertainya
(taklīf).Dalam pemahamannya tentang sejarah,

1.peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-
kanak dan remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun Kota Madinah.

Fase B berdasarkan elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Alquran dan Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat
Hadist Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik.
Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan
menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari

Aqidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa


asmaulhusna, mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul
Allah yang wajib diimani.

Ahklak . Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti


kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan
ungkapanungkapan positif (kalimah ṫayyibah) dalam
keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman sebagai
sebuah ketentuan dari Allah SWT. (sunnatullāh). Peserta didik
mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan
lingkungan yang lebih luas, percaya diri mengungkapkan
pendapat pribadi, memahami pentingnya musyawarah untuk
mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan

Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa,


salat jumat dan salat sunah dengan baik, memahami konsep
balig dan tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).

Sejarah Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu


peradaban Islam menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan
remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul,
berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN


BUDI PEKERTI
89

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Pendidikan agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Dengan demikian, pendidikan agama dapat menjadi
perekat bangsa dan memberikan anugerah yang sebesar-sebesarnya bagi
kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Pendidikan agama memberikan penekanan pada pembentukan iman,


takwa, dan akhlak mulia menyiratkan bahwa pendidikan agama bukan
hanya bertujuan mengasah kecerdasan spiritual dan iman juga aspek
ketaatan pada ajaran agama. Namun lebih dari itu, pendidikan agama
harus mampu membentuk manusia yang manusiawi. Jadi, mengukur
keberimanan peserta didik tidak hanya dilihat dari ketakwaan dan
ketaatan pada ajaran agama serta pengetahuan secara kognitif
melainkan apakah peserta didik telah menjadi manusia yang manusiawi.

Hal tersebut sesuai dengan fungsi Pendidikan Agama Kristen yang


memberikan pengajaran akan pengetahuan dan kehidupan iman serta
perilaku yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus yang terdapat dalam
Alkitab. Pengajaran yang diberikan merupakan pengembangan
pendidikan yang diarahkan bagi pembinaan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Agama diyakini sebagai acuan pembentukan
sikap, moral, karakter, spiritualitas, berpikir dan bertindak sesuai
keyakinan imannya. Berbagai harapan tersebut dapat dicapai melalui
proses internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan pribadi,keluarga,
masyarakat, dan bangsa Indonesia. Nilai moderasi beragama
diimplementasikan dalam sikap keterbukaan, kebebasan berpikir, sadar
akan keterbatasan, kerendahan hati, dan berpikir untuk kemanusiaan.
Ajaran Kristen dalam nuansa moderasi beragama sangat dibutuhkan
untuk menginternalisasikan karakter kekristenan yang toleran, terbuka,
humanis,penuh kasih dan damai yang sejati. Keadaan ini bersandingan
dengan tujuan pendidikan nasional yang diarahkan pada berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan
90

Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,


mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Moderasi beragama merupakan wadah untuk menumbuhkan toleransi dalam


kehidupan bermasyarakat, bagi terwujudnya “Tri-Kerukunan Umat Agama”
di Indonesia, yakni: kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar
umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dengan
pemerintah. Nilai-nilai moderasi beragama senantiasa mejadi sikap
penting bagi umat beragama melaksanakan tugas panggilan dalam
interaksi dengan sesama. Seluruh eksistensi orang percaya dipanggil dan
diutus melaksanakan pekerjaan Tuhan di dunia. Komponen esensial
kepribadian manusia adalah nilai (values) dan kebajikan (virtues).
Kondisi ini merupakan dasar pengembangan kehidupan manusia yang
memiliki peradaban, kebaikan, dan kebahagiaan secara individual
maupun sosial. Pelayanan pendidikan agama Kristen sebagai
perpanjangan tangan gereja yang berfungsi sebagai penyemaian iman
kristiani, pengembangan kedewasaan spiritualitas, dan jadi pelaku firman
(bnd. Yakobus 1:22) serta menghasilkan buah (Yoh. 16:16).

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, disajikan dalam bentuk


mata pelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan yang
mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah. Penyusunan capaian pembelajaran mata pelajaran
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti didasarkan pada dua elemen,
yaitu: Allah Tritunggal dan Nilai-nilai Kristiani. Dua elemen tersebut
masih sangat umum dan belum dapat menggambarkan substansi
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara spesifik. Secara
sepesifik, kedua dua elemen dijabarkan menjadi empat elemen yaitu:
Allah Berkarya, Manusia dan Nilai-nilai Kristiani, Gereja dan
Masyarakat Majemuk, Alam dan Lingkungan Hidup, yang dapat
mengakomodir seluruh substansi pembelajaran Pendidikan Agama
Kristen dan Budi Pekerti pada jenjang SD/Program Paket A,
SMP/Program Paket B, dan SMA/Program Paket C. Masing-masing
elemen dan sub elemen merupakan pilar dalam pengembangan Capaian
Pembelajaran dan materi pembelajaran.
91

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bertujuan
untuk membantu peserta didik:
1. Mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam
semesta dan manusia;
2. Mengimani keselamatan kekal dalam karya penyelamatan Yesus
Kristus;
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai penolong
dan pembaru hidup manusia;
4. Mewujudkan imannya dalam perbuatan hidup setiap hari dalam
interaksi dengan sesamadan memelihara lingkungan hidup;
5. Memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga
negara serta cinta tanah air;
6. Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta menerapkan
prinsip moderasi beragama dalam masyarakat majemuk;
7. Membentuk diri menjadi anak-anak dan remaja Kristen yang
memiliki kedewasaan berpikir, berkata-kata dan bertindak
sehingga menampakkan karakter kristiani;
8. Membentuk sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan intern
dan antara umat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah;
9. Memiliki kesadaran dalam mengembangkan kreativitas dalam
berpikir dan bertindak berdasarkan Firman Allah; dan
10. Mewujudkan peran nyata di tengah keluarga, sekolah, gereja, dan
masyarakat Indonesia yang majemuk.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


Pendidikan Agama Kristen merupakan usaha yang dilakukan secara
terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan
peserta didik agar dengan pertolongan RohKudus dapat memahami dan
menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan
dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan. Setiap
orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran dan
92

tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai


bagian dari komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat
Indonesia yang majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam
konteks pemahaman iman Kristen merupakan medan layan bagi orang
Kristen untuk membangun kehidupan bersama yang adil dan setara.
Panggilan iman orang Kristen ini secara historis telah dibangun sejak
proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, karakteristik
Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual harus menegaskan peran
hidup orang beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya membangun
bangsa Indonesia yang berketuhanan, bersatu, setara, dan berkeadilan,
serta menghargai kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan


zaman, sehingga peserta didik mampu menyelesaikan dan menjawab
segala problematika yang dihadapi. Dengan demikian, Pendidikan
Agama Kristen harus memiliki muatan pembelajaran kontekstual, artinya
materi yang ada di dalam Pendidikan Agama Kristen selalu dikaitkan
dengan situasi dan konteks agar dapat menjelaskan kasus- kasus yang
dialami dalam kehidupan nyata. Fakta yang diperoleh dari kajian bagi
program pendidikan Kristen, yaitu: 1) Pelaku telah diberi karunia Roh;
2) Bertujuan mendewasakan umat melayani; 3) Menghasilkan dan
hubungan harmonis; 4) Bersifat kebenaran teologis; 5) Penuh kasih
karunia dan kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara
harmonis.

Pendidikan Agama Kristen di Indonesia berlangsung dalam keluarga,


gereja dan lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama
Kristen di lembaga pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Gereja. Oleh karena itu
kerjasama yang bersinergi antara lembaga- lembaga tersebut perlu terus
dibangun.

Berdasarkan karakteristik Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti


disusun empat elemen yang mengikat capaian pembelajaran dan materi
dalam satu kesatuan yang utuh pada semua jenjang. Secara holistik
capaian pembelajaran dan lingkup materi mengacu
93

pada empat elemen tersebut yang selalu diintegrasikan dengan Alkitab.


Elemen dan deskripsi Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

No. Elemen Deskripsi

1. Allah Berkarya Pada elemen Allah berkarya peserta didik belajar


untuk memahami Allah yang diimaninya sebagai
Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan Pembaru.
Manusia diciptakan menurut gambar Allah yang
diberi mandat untuk membangun, memanfaatkan,
dan memelihara ciptaan Allah bagi kesejahteraan
manusia. Allah memelihara manusia dengan
menciptakan flora dan fauna bagi keseimbangan
ekosistem dan kebutuhan manusia. Allah hadir
dalam berbagai peristiwa kehidupan. Allah
melengkapi manusia dengan kemampuan
berpikir, berkarya dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni. Manusia diselamatkan melalui pengorbanan
Yesus Kristus. Manusia menjalani kehidupan
sebagai makhluk sosial yang berbudaya,
mengembangkan demokrasi, dan hak azasi
manusia. Allah membarui manusia melalui karya
Roh Kudus.

2. Manusia dan Pada elemen manusia dan nilai-nilai kristiani


Nilai-nilai peserta didik belajar tentang hakikat manusia
Kristiani sebagai ciptaan Allah yang terbatas. Dalam
keterbatasannya, manusia diberi hak dan tanggung
jawab. Memahami dan menerapkan nilai-nilai
kristiani dalam kehidupan sehari- hari, melalui
sikap rendah hati, peduli terhadap sesama,
menerapkan kasih, setia dan keadilan. dalam
kehidupan. Perwujudan nilai-nilai kristiani juga
nampak melalui sikap kritis terhadap berbagai
bentuk diskriminasi, menghargai perbedaan, rukun,
toleran serta menerapkan disiplin hidup dalam
masyarakat majemuk.

3. Gereja dan Pada elemen gereja dan masyarakat majemuk


Masyarakat peserta didik belajar tentang hidup bergereja dan
Majemuk bermasyarakat serta memahami tanggung jawab
terhadap gereja, bangsa dan negara. Peserta didik
memahami makna kehadiran gereja bagi umat
Kristen dan dunia serta mengkritisi berbagai
bentuk pelayanan gereja. Mensyukuri keragaman
suku, budaya bangsa, dan agama sebagai
anugerah Allah.
Mengembangkan kehidupan harmonis dalam

No. Elemen Deskripsi


94

kehidupan bersama melalui sikap terbuka, toleran,


dan inklusif terhadap sesama dalam masyarakat
majemuk. Memahami model-model dialog dan
kerja sama antar umat beragama
dalam rangka moderasi beragama.
4. Alam dan Pada elemen alam dan lingkungan hidup,
Lingkungan Hidup peserta didik belajar membangun hubungan
yang harmonis dengan alam, memelihara dan
melestarikan alam sebagai wujud syukur
kepada Allah. Pada elemen ini peserta didik
mensyukuri bahwa Allah Mahakuasa hadir
melalui alam ciptaan. Menyadari bahwa
manusia diberi tugas oleh Allah untuk mengolah
dan memelihara alam dengan mengkritisi
tindakan manusia yang merusak alam dan
menerapkan sikap ugahari.
Elemen dan Sub Elemen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

No Elemen Sub Elemen


1. Allah Berkarya Allah Pencipta
Allah Pemelihara
Allah Penyelamat
Allah Pembaharu
2. Manusia dan Nilai-nilai Hakikat Manusia
Kristiani Nilai-nilai Kristiani
3. Gereja dan Masyarakat Tugas Panggilan Gereja
Majemuk Masyarakat Majemuk
4. Alam dan Lingkungan Alam Ciptaan Allah
Hidup Tanggung Jawab Manusia
Terhadap Alam

Implementasi elemen dan sub elemen di atas, proses penalarannya bersumber


dari Kitab Suci. Peserta didik belajar membaca dan merenungkan Kitab Suci yang
berisi pengajaran iman Kristen sebagai acuan dalam kehidupan.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan


Budi Pekerti setiap Fase
Capaian pembelajaran (CP) ditempatkan dalam fase-fase menurut usia
dan jenjang pendidikan yang dikelompokkan dalam kelas mulai dari fase
A hingga fase F.

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/Program Paket A) Peserta

didik memahami kasih Allah melalui keberadaan dirinya


95

yang istimewa serta berterima kasih pada Allah dengan cara merawat
tubuh, memelihara lingkungan sekitarnya, menjaga kerukunan di
rumah dan sekolah, serta toleran dengan sesama yang berbeda dengan
dirinya. Diharapkan peserta didik mampu memahami kasih Allah
melalui keberadaan dirinya di dalam keluarga, sekolah, dan
lingkungan terdekatnya. Pada kelas awal tingkat SD/Program Paket
A peserta didik tentang Allah masih cukup abstrak. Karena itu,
peserta didik membutuhkan visualisasi atau perwujudan dari sesuatu
yang dapat menunjukkan siapa Allah itu. Mereka akan lebih
mudah memahami siapa Allah dengan melihat keberadaan
dirinya. Dengan demikian Allah yang mereka kenal adalah Allah
yang menciptakan manusia dan semua anggota tubuh untuk dipakai
dengan benar sesuai dengan fungsinya yaitu untuk tujuan mulia.

Fase A Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen

Elemen Sub Elemen Capaian Fase A


1. Allah Allah Memahami Allah menciptakan dirinya
Berkarya Pencipta sebagai pribadi yang istimewa dalam
hubungannya dengan keluarga, teman,
guru sebagai orang-orang terdekat
dan
membangun interaksi yang baik
melalui tindakan sederhana
Allah Memahami pemeliharaan Allah pada
Pemelihara dirinya melalui kehadiran orang tua,
keluarga, teman, dan guru serta
melakukan tindakan nyata sebagai
wujud syukur
Allah -
Penyelamat
Allah -
Pembaru
2. Manusia Hakikat Memahami dirinya yang memiliki
dan Manusia berbagai anggota tubuh dan bermanfaat
Nilai- untuk tujuan mulia, serta bersyukur
nilai pada Allah melalui tindakan nyata
Kristiani memelihara tubuhnya.
Nilai-nilai Bergaul dengan semua
Kristiani orang, menghargai
perbedaan, menjaga
kerukunan di rumah dan di sekolah
3. Gereja dan Tugas Menerima tugas panggilan gereja
Masyaraka Panggilan untuk bersekutu, bersaksi, dan
t Majemuk Gereja melayani
Masyaraka Mensyukuri keragaman suku, budaya,
t Majemuk bangsa, dan agama sebagai anugerah
Allah
4. Alam dan Alam Mensyukuri Allah hadir dalam
Lingkunga Ciptaan seluruh alam ciptaan
n Allah
Elemen Sub Elemen Capaian Fase A
96

Hidup Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam


Jawab upaya tanggung jawab terhadap alam
Manusia dan lingkungan sekitarnya
Terhadap
Alam

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/Program Paket A)

Setelah mempelajari mengenai Allah Maha kasih yang berkarya


dalam dirinya pribadi, keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial
masyarakat yang terdekat dengannya, peserta didik juga belajar
mengenal karya Allah melalui ciptaan lainnya. Manusia dan seluruh
ciptaan yang ada di alam memerlukan pemeliharaan Allah. Langit
dan bumi beserta isinya, tumbuhan, hewan peliharaan, hewan yang
bebas di alam, benda langit pada saat siang dan malam, berbagai
gejala alam seperti cuaca, peristiwa siang dan malam, angin, hujan,
petir semua dalam pemeliharaan Allah. Dengan mempelajari semua
kebesaran Allah itu, peserta didik hendaknya memiliki sikap
mengasihi sesama, memelihara lingkungan, takluk, tunduk, dan taat
pada kuasa Allah serta percaya kepada-Nya.

Fase B Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen

Elemen Sub Elemen Capaian Fase B


1. Allah Allah Memahami Allah menciptakan,
Berkarya Pencipta manusia (perempuan dan laki-laki),
flora dan fauna, dan melakukan
tindakan nyata
sebagai wujud syukur
Allah Memahami pemeliharaan Allah pada
Pemelihara manusia secara umum dan dirinya
melalui kehadiran orang tua, keluarga,
dan guru serta melakukan tindakan
nyata sebagai wujud syukur
Allah -
Penyelamat
Allah -
Pembaru
2. Manusia Hakikat Memahami dirinya memiliki berbagai
dan Manusia anggota tubuh yang bermanfaat serta
Nilai- menunjukkan sikap bertanggung
nilai jawab
Kristiani menjaga tubuh untuk tetap sehat
Nilai-nilai Mengasihi dan bergaul dengan semua
Kristiani orang, menghargai perbedaan,
menjaga kerukunan, dan menerapkan
hidup
disiplin di rumah dan di sekolah
3. Gereja dan Tugas Menerima tugas panggilan gereja
Masyaraka Panggilan untuk bersekutu, bersaksi, dan
t Gereja melayani
Majemuk
97

Elemen Sub Elemen Capaian Fase B


Mensyukuri
Masyaraka keragaman suku,
budaya,
t Majemuk
bangsa, dan agama sebagai anugerah
Allah
4. Alam dan Alam Mensyukuri Allah hadir dalam
Lingkunga Ciptaan seluruh
n Hidup Allah alam ciptaan dan berbagai fenomena
alam
Tanggung Melakukan tindakan sederhana dalam
Jawab Manusia upaya tanggung jawab terhadap alam
Terhadap Alam dan lingkungan sekitarnya
1. Fase C (Umumnya untuk kelas IV dan V SD/Program Paket
A)

Peserta didik mengakui kemahakuasaan Allah yang hadir melalui


berbagai peristiwa dalam kehidupannya. Dengan mengakui
kemahakuasaan Allah, peserta didik memahami Allah yang
Mahakuasa itu mengampuni dan menyelamatkan manusia melalui
Yesus Kristus. Pemahaman terhadap keselamatan yang diberikan
Allah kepada manusia memotivasi peserta didik untuk memahami arti
pertobatan dan hidup dalam pertobatan. Hidup dalam pertobatan
ditunjukkan melalui bersahabat dengan semua orang, berbela rasa,
tolong-menolong tanpa membeda-bedakan suku bangsa, budaya, dan
agama, serta memelihara alam dan lingkungan.

Selanjutnya pada fase ini, peserta didik memahami bahwa Allah


Pencipta hadir dalam kehidupan masyarakat. Pemahaman itu
diwujudkan dengan mempraktikkan sikap peduli kepada sesama.
Peserta didik juga belajar dari teladan tokoh-tokoh Alkitab yang
berkaitan dengan pertobatan dan menjadi manusia baru. Dalam terang
manusia baru peserta didik menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam
interaksi dengan sesama untuk membangun kepekaan terhadap
bentuk-bentuk ketidakadilan termasuk didalamnya ketidakadilan
terhadap mereka yang berkebutuhan khusus, ketidakadilan terhadap
alam dan lingkungan hidup. Fase ini merupakan fase akhir dari
pendidikan di SD/Program Paket A, peserta didik mempersiapkan
diri untuk masuk ke jenjang SMP/Program Paket B. Oleh karena itu
peserta didik dibekali dengan pemahaman mendasar tentang Allah
yang tidak pernah absen dari kehidupan manusia. Pemahaman ini
memberikan penguatan pada peserta didik untuk lebih mendalami
kasih Allah
1

dalam hidupnya. Kelak ketika di SMA/Program Paket C


mereka dapat bertumbuh menjadi manusia yang
dewasa secara holistik.

Fase C Berdasarkan Elemen dan Sub Elemen

Elemen Sub Elemen Capaian Fase C


1. Allah Allah Pencipta Memahami Allah Pencipta berkarya
Berkarya dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan
masyarakat
Allah Memahami Allah memelihara seluruh
Pemelihara umat manusia termasuk mereka yang
berkebutuhan khusus, serta menyukuri
pemeliharaan Allah dalam hidup
manusia
Allah Memahami Allah menyelamatkan manusia
Penyelamat dalam diri Yesus Kristus dan mensyukuri
keselamatan yang sudah
diterimanya
Allah Pembaru Memahami Allah membarui hidup
manusia dan mempraktikkan sikap
hidup manusia baru
2. Manusia Hakikat Memahami bahwa manusia berdosa
dan Nilai- Manusia karena itu membutuhkan pertobatan
nilai Nilai-nilai Memahami nilai-nilai kristiani dalam
Kristiani Kristiani interaksi antar manusia serta bersikap
kritis terhadap berbagai bentuk
diskriminasi
3. Gereja dan Tugas Memahami makna pelayanan terhadap
Masyarakat Panggilan sesama sebagai tanggung jawab orang
Majemuk Gereja beriman dan mempraktikkannya dalam
kehidupan
Masyarakat Memahami keberagaman suku bangsa,
Majemuk budaya, dan agama dalam masyarakat
majemuk
4. Alam dan Alam Ciptaan Memahami dan menyukuri
Lingkunga Allah kemahakuasaan Allah dalam berbagai
n Hidup fenomena alam
Tanggung Melakukan tindakan nyata dalam
Jawab Manusia memelihara alam dan lingkungan sekitar
Terhadap Alam sebagai wujud tanggung jawab
orang beriman

1
2

CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari
kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-
tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi
kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia
merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi
dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi
dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan
memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai
tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam
kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur
pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan alur pikir yang
dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat.

Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia


adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu:
penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the
context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi

2
3

genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan


model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan
membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional
sebagaimana diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar 1 sebagai
berikut.

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia

B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu
peserta didik mengembangkan:
1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;
2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis,
visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks;
4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis- kreatif)
dalam belajar dan bekerja;
5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap,
mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
6. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia
yang demokratis dan berkeadilan.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

3
4

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan
berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan
perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia
yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa
Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang
mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa


reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa
produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi
berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling
mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu
bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta
karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan
kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk
peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter
Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif
(berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis
genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan,
tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan
pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks
(explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction); serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk
berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk
meningkatkan:

4
5

a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan


lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan
alam, sosial, dan budaya.

Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan

Reseptif Menyimak

Bahasa Membaca dan memirsa


Berbicara dan

Produktif mempresentasikan

Menulis

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Setiap Fase

1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD)

Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Peserta
didik mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan;
berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan
penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam.

Fase A Berdasarkan Elemen.

Elemen Capaian pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu bersikap menjadi penyimak yang baik.


Peserta didik mampu memahami pesan lisan dan informasi dari
media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar),
dan instruksi lisan yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi

Membaca dan Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang
memirsa baik. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu menambah
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
dengan bantuan ilustrasi.

Berbicara dan Peserta didik mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara
Mempresentasikan dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat
sesuai konteks. Peserta didik mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan
orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.

5
6

Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan


bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar;
dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca
dengan topik diri dan lingkungan
2.Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Peserta didik
memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan
tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa tentanghal-hal menarik
dilingkungan sekitarnya. Peserta didik menunjukkan mina
terhadapteks,mampumemahami dan menyampaikan gagasan dariteks
informatif,serta mampu

6
- 96 -

mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi, serta


memaparkan pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta didik mampu
meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik mampu
membaca dengan fasih dan lancar.

Fase B Berdasarkan Elemen

Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan
lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan
memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio

Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang
memirsa kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk
cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok
dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu
menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pada
teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik

Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap
Mempresentasikan tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang
tepat sesuai konteks; mengajukan dan menanggapi pertanyaan
dalam suatu percakapan dan diskusi dengan lebih aktif. Peserta
didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan
dan diskusi dengan menerapkan tata caranya. Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar
dari teks narasi dengan topik yang beragam

Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, deskripsi, rekon,


prosedur, dan eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang lebih rinci dan akurat dengan topik yang beragam.
Peserta didik semakin terampil menulis tegak bersambung

96
- 97 -

II. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

Pendidikan merupakan kunci untuk menumbuh kembangkan kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila sesuai
tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa


Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah- mufakat,
dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus ditumbuhkembangkan dan
diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar atau
grundnorm Indonesia dan diberi nama Pancasila, sehingga menjadi
landasan filosofis bagi pengembangan seluruh aturan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa


Indonesia, nilai-nilai Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap
dan perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam
sikap dan perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa
pada kehidupan yang adil makmur sebagaimana cita- cita kemerdekaan
bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa tersebut masih jauh dari
terwujud walaupun negara Indonesia telah menempuh perjalanan lebih dari
tiga perempat abad. Masih banyak tantangan yang harus diatasi baik dalam
kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara


perlu diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and
good citizen), sehingga dapat memahami negara dan bangsa Indonesia,
memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan
mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara Indonesia dapat
melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga

97
- 98 -

negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara


Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
akan merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.

Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang


ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik.
Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa


perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembelajaran
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung
penumbuhkembangan karakter, literasi- numerasi, dan kecakapan abad 21
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan
demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang
mampu berpikir global (think globally) dengan cara-cara bertindak lokal
(act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa.

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis


dalam upaya menanamkan dan mewariskan karakter yang sesuai dengan
Pancasila kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai
Pancasila sebagai bintang penuntun untuk mencapai Indonesia emas.

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila


Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu:

1. Berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada


Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap mencintai sesama manusia,
mencintai negara dan lingkungannya untuk mewujudkan persatuan dan
keadilan sosial;
2. Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses
perumusannya sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup
bangsa, serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari;

98
- 99 -

3. Menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan


hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di tengah-tengah masyarakat global;
4. Memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang
berbineka, serta mampu bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
jenis kelamin, SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan), status
sosial-ekonomi, dan penyandang disabilitas;
5. Menganalisis karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan lokal
masyarakat sekitarnya, dengan kesadaran dan komitmen untuk
menjaga lingkungan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta
berperan aktif dalam kancah global.

C. Karakteristik Pendidikan Pancasila


1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan
kewarganegaraan dengan untuk mewujudkan warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka membangun
peradaban bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi manusia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh
nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan,
dan keadilan sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk
menjadi warga negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan
kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk
menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang
amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.

99
- 100 -

Pendidikan Pancasila memiliki empat elemen kunci beserta


cakupan/substansinya, sebagai berikut:

No Elemen Deskripsi Elemen

1. Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi,


dan pandangan hidup bangsa. Mengkaji nilai-nilai
Pancasila, proses perumusan Pancasila, implementasi
Pancasila dari masa ke masa, serta reaktualisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan keseharian. Penerapan nilai-nilai Pancasila
secara kolektif dalam beragam kegiatan kelompok
dengan membangun kerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Mengembangkan potensi sebagai
kualitas personal yang bermanfaat dalam
kehidupannya, memberi bantuan yang dianggap
penting dan berharga kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat yang lebih luas dalam
konteks Indonesia dan kehidupan global.

2. Undang-Undang Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang


Dasar Negara berlaku mulai dari lingkup terkecil (keluarga, dan
Republik masyarakat) sampai pada lingkup negara dan global
Indonesia Tahun sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan hak
1945 dan kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa
Indonesia maupun sebagai warga negara Indonesia
dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia.
Mempraktikkan sistem musyawarah dari lingkup
kelas, sekolah, dan keluarga. Menyadari dan
menjadikan musyawarah sebagai pilihan penting
dalam mengambil keputusan, menjaga persatuan, dan
kehidupan yang demokratis. Peserta didik dapat
menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang
berlaku sehingga segala peraturan perundang-
undangan dapat diterapkan secara kontekstual dan
aktual.

3. Bhinneka Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap


Tunggal Ika jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan
Pancasila, sikap hormat kepada bangsa yang beragam,
serta memahami dirinya menjadi bagian dari warga
negara dunia. Peserta didik dapat menanggapi secara
memadai terhadap kondisi dan keadaan yang ada di
lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan
kondisi dan

10
0
A.Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Setiap Fase
- 101 -

6. Fase A (umumnya kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)


Pada fase ini, peserta didik mampu:

Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara
Garuda Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan
sila dalam lambang negara Garuda Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal aturan di lingkungan keluarga dan
sekola; menceritakan contoh sikap mematuhi dan

10
1
- 102 -

tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah; menunjukkan perilaku mematuhi


aturan di keluarga dan sekolah.

Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan
hobinya; menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan di sekolah; menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah
dan sekolah.

Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di


lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal ciri- ciri fisik lingkungan keluarga
dan sekolah, sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan
menyebutkan contoh sikap dan perilaku menjaga lingkungan sekitar serta
mempraktikkannya di lingkungan keluarga dan sekolah.

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan simbol


dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara Garuda
Pancasila. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan hubungan antara simbol dan sila dalam
lambang negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu
menerapkan nilai- nilai Pancasila di lingkungan keluarga
dan sekolah

Undang-Undang Peserta didik mampu mengenal aturan di lingkungan


Dasar Negara keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu menceritakan
contoh sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di
Republik keluarga dan sekolah. Peserta didik mampu menunjukkan
Indonesia Tahun perilaku mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
1945

Bhinneka Peserta didik mampu menyebutkan identitas dirinya sesuai


Tunggal Ika dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan hobinya. Peserta
didik mampu menyebutkan identitas diri (fisik dan non
fisik) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah
dan di sekolah. Peserta didik mampu menceritakan dan
menghargai perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit,
jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh : miskin, kaya,
dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah
dan sekolah.

10
2
- 103 -

1. Fase B (umumnya kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)


Pada fase ini, peserta didik mampu:

Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta menceritakan


contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat; mengidentifikasi
aturan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat tinggal serta
melaksanakannya dengan bimbingan orang tua dan guru; mengidentifikasi dan
menyajikan hasil identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan
sebagai warga sekolah; dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.

Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat,


dan perilakunya; mengenali dan menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik)
orang di lingkungan sekitarnya; menghargai perbedaan karakteristik baik fisik
(contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya,
dll) orang di lingkungan sekitar; menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial
budaya, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; mengidentifikasi dan
menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan
kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI; dan
menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai bentuk

10
3
- 175 -

keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang terikat


persatuan dan kesatuan.
Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan


makna sila-sila Pancasila serta menceritakan contoh
penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta
didik. Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.

Undang-Undang Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di


Dasar Negara keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat
tinggal serta melaksanakannya dengan bimbingan
Republik orang tua dan guru. Peserta didik mampu
Indonesia mengidentifikasi dan menyajikan hasil identifikasi
Tahun 1945 hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan
sebagai warga sekolah. Peserta didik melaksanakan
kewajiban dan hak sebagai anggota keluarga dan
sebagai warga sekolah.
Bhinneka Peserta didik mampu menjelaskan identitas diri,
Tunggal Ika keluarga, dan teman-temannya sesuai budaya, minat,
dan perilakunya. Peserta didik mampu mengenali dan
menyebutkan identitas diri (fisik dan non-fisik) orang
di lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu
menghargai perbedaan karakteristik baik fisik
(contoh
: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non fisik
(contoh : miskin, kaya, dll) orang di lingkungan
sekitar. Peserta didik mampu menghargai kebinekaan
suku bangsa, sosial budaya, dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
NegaraKesatuan Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
Republik menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku
bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar. Peserta
Indonsia didik mampu memahami
lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai
bagian tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta
didik mampu menampilkan sikap kerja sama dalam
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial,
dan budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan
kesatuan.

17
5
- 176 -

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. Rasional Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang
sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi modern.
Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami
sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi tersebut,
mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan. Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar
pembelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan
bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar,
dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir
berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi
matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat memperkuat
disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar
matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi
kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran,
kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran,
dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata
Pelajaran Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar
kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran
Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus (sebagai pilihan untuk kelas
XI dan XII).

B. Tujuan Mata Pelajaran Matematika

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

1. Memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi,

dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis dan kecakapan

prosedural),

17
6
- 177 -

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam

membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika (penalaran dan pembuktian matematis),

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang

model matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh

(pemecahan masalah matematis).

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk

memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke dalam simbol

atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis),

5. Mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi,

dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu,

dan dengan kehidupan (koneksi matematis), dan

6. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki

rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap

kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam

pemecahan masalah (disposisi matematis).

C. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika

Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten

(dengan tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen proses.

1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa

matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta

didik. Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman

terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan

relasi yang bersifat formal-universal.

Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka
sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi
hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi
hitung bilangan dalam subelemen representasi
visual, sifat urutan, dan operasi

17
7
- 178 -

Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar


non- formal dalam bentuk simbol gambar sampai
dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf
yang mewakili bilangan tertentu dalam subelemen
persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan pola
bilangan, serta rasio dan proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang
besaran- besaran pengukuran, cara mengukur
besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau
teorema terkait besaran tertentu dalam
subelemen pengukuran besaran geometris dan
non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang
berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang
baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides
serta ciri- cirinya dalam subelemen geometri datar
dan geometri ruang.
Analisis Data Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas
dan Peluang tentang pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan
data dalam berbagai bentuk representasi, dan analisis
data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran
data serta peluang munculnya suatu data atau
kejadian tertentu dalam subelemen data dan
representasinya, serta ketidakpastian dan peluang.
Kalkulus Bidang kajian Kalkulus membahas tentang laju
(sebagai perubahan sesaat dari suatu fungsi kontinu, dan
pilihan untuk mencakup topik limit, diferensial, dan integral,
kelas XI dan serta penggunaannya.
XII)

2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan


pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika
berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alur
pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.

Elemen Deskripsi
Penalaran dan Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola hubungan
Pembuktian dalam menganalisis situasi untuk menyusun serta menyelidiki
Matematis praduga. Pembuktian matematis terkait proses membuktikan
kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.

Pemecahan Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses


Masalah penyelesaian masalah matematis atau masalah sehari- hari
Matematis dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai strategi
yang efektif. Proses ini juga mencakup konstruksi dan
rekonstruksi pemahaman matematika melalui pemecahan
masalah.

17
8
- 179 -

Elemen Deskripsi
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan alur
pemahaman materi pembelajaran matematika melalui cara
mengomunikasikan pemikiran matematis menggunakan bahasa
matematis yang tepat.
Komunikasi matematis juga mencakup proses menganalisis dan
mengevaluasi pemikiran matematis orang lain.

Representasi Representasi matematis terkait dengan proses membuat dan


Matematis menggunakan simbol, tabel, diagram, atau bentuk lain untuk
mengomunikasikan gagasan dan pemodelan matematika. Proses
ini juga mencakup fleksibilitas dalam mengubah dari satu
bentuk representasi ke bentuk representasi lainnya, dan memilih
representasi yang paling sesuai untuk memecahkan masalah.

Koneksi Koneksi matematis terkait dengan proses mengaitkan antar


Matematis materi pembelajaran matematika pada suatu bidang kajian, lintas
bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan.

a. Capaian Pembelajaran Matematika Setiap Fase


i. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A) Pada akhir
fase A, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk
melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan
tersebut. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat memahami pecahan setengah dan
seperempat. Mereka dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola-pola
bukan bilangan. Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun
ruang, serta dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain. Peserta didik dapat mengurutkan,
menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data menggunakan
turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.

Fase A Berdasarkan Elemen

17
9
- 180 -

Elemen Capaian Pembelajaran


Bilangan Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman dan
memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah
sampai 100, mereka dapat membaca, menulis, menentukan nilai
tempat, membandingkan, mengurutkan, serta melakukan
komposisi (menyusun) dan dekomposisi (mengurai) bilangan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang banyaknya
sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai bagian
dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah benda atau
kumpulan benda sama banyak, pecahan yang diperkenalkan
adalah setengah dan seperempat.

Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan pemahaman


makna simbol matematika "=" dalam suatu kalimat matematika
yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah sampai 20 menggunakan gambar. Contoh:

Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola


bukan bilangan (misalnya, gambar, warna, suara)

Pengukuran Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan panjang


dan berat benda secara langsung, dan membandingkan durasi
waktu. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi panjang benda
menggunakan satuan tidak baku.

Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai bangun
datar (segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun
ruang (balok, kubus, kerucut, dan bola). Mereka dapat menyusun
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) suatu bangun datar
(segitiga, segiempat, dan segibanyak). Peserta didik juga dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan, kiri, depan
belakang).

Analisis Data Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
dan Peluang mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari
banyak benda dengan menggunakan turus dan piktogram paling
banyak 4 kategori.

ii. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada
akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai
10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika, dan dapat mengidentifikasi,
meniru, dan mengembangkan pola
18 gambar atau obyek sederhana dan pola
0
- 181 -

bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan


cacah sampai
100. Mereka dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan
faktor, masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai
satuan. Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan,
serta dapat mengenali pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan desimal,
dan dapat menghubungkan pecahan desimal dan perseratusan dengan
persen.
Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan
satuan baku, dan dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang.
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan
satuan tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah.
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar
dan dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai
bangun datar dengan satu cara atau lebih jika memungkinkan.

Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan,


menganalisis dan menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram
gambar, piktogram, dan diagram batang (skala satu satuan).

VI. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN


SOSIAL (IPAS) SD/MI/PROGRAM PAKET A

A. Rasional Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke
18
1
- 182 -

waktu. Permasalahan yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan
permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad yang
lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk
menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh
karenanya, pola pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
perlu disesuaikan agargenerasi muda dapat menjawab dan
menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan
datang.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta
interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia sebagai individu sekaligus
sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Secara
umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2016). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan
sosial.

Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar


Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indonesia. IPAS
membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap
fenomena yang terjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat memicu
peserta didik untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja dan
berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi. Pemahaman ini
dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan
yang dihadapi dan menemukan solusi untuk mencapai tujuan
pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah
dalam pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan
yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan
mengambil kesimpulan yang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan
dalam diri peserta didik.

18
2
- 183 -

Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS
diharapkan peserta didik menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS
termasuk menggunakannya dalam memecahkan masalah. Oleh karena
itu, fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di
SD/MI/Program Paket A bukanlah pada seberapa banyak konten materi
yang dapat diserap oleh peserta didik, akan tetapi dari seberapa besar
kompetensi peserta didik dalam memanfaatkan pengetahuan yang
dimiliki. Dengan mempertimbangkan
bahwa anak usia SD/MI/Program Paket A masih melihat segala sesuatu
secara apa adanya, utuh dan terpadu maka pembelajaran IPA dan IPS
disederhanakan menjadi satu mata pelajaran yaitu IPAS. Hal ini juga
dilakukan dengan pertimbangan anak usia SD/MI/Program Paket A
masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif,
dan tidak detail.

Pembelajaran di SD/MI/Program Paket A perlu memberikan peserta didik


kesempatan untuk melakukan eksplorasi, investigasi dan
mengembangkan pemahaman terkait lingkungan di sekitar nya. Jadi
mempelajari fenomena alam serta interaksi manusia dengan alam dan
antar manusia sangat penting dilakukan di tahapan ini.

B. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Dengan mempelajari IPAS, peserta didik mengembangkan dirinya
sehingga sesuai dengan profil Pelajar Pancasila dan dapat:

1. mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga peserta


didik terpicu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia,
memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidupan
manusia;
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan
alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak;
3. mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi,
merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;
4. mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia
berada, memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat
berubah dari waktu ke waktu;
5. memahami persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk menjadi
anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta

18
3
- 184 -

memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia,


sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan
6. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep di dalam
IPAS serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)


Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga
senantiasa mengalami perkembangan. Apa yang kita ketahui sebagai
sebuah kebenaran ilmiah di masa lampau boleh jadi mengalami
pergeseran di masa kini maupun masa depan. Itu sebabnya ilmu
pengetahuan bersifat dinamis dan merupakan sebuah upaya terus
menerus yang dilakukan oleh manusia untuk mengungkap kebenaran
dan memanfaatkannya untuk kehidupan (Sammel, 2014).

Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke


waktu juga semakin berkurang. Pertambahan populasi manusia yang
terjadi secara eksponensial juga memicu banyaknya permasalahan yang
dihadapi. Seringkali permasalahan yang muncul tidak dapat diselesaikan
dengan melihat dari satu sudut pandang: keilmuan alam atau dari sudut
pandang ilmu sosial saja, melainkan dibutuhkan pendekatan yang lebih
holistik yang meliputi berbagai lintas disiplin ilmu (Yanitsky, 2017).
Untuk memberikan pemahaman ini kepada peserta didik, pembelajaran
ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial perlu dipadukan
menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut dengan istilah IPAS.
Dalam pembelajaran IPAS, ada 2 elemen utama yakni pemahaman IPAS
(sains dan sosial), dan keterampilan Proses.

Elemen Deskripsi
Pemahaman IPAS (sains Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam
dan sosial) mengembangkan teori-teori yang membantu kita
memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih
jauh lagi, ilmu pengetahuan telah membantu kita
mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola
yang mendukung terciptanya kehidupan yang
lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan
kita dapat melakukan banyak hal untuk
Elemen Deskripsi
18
4
- 185 -

menyelesaikan permasalahan atau menghadapi


tantangan yang ada.
Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika
seseorang memilih dan mengintegrasikan pengetahuan
ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta
memprediksi suatu fenomena atau fakta dan
menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang
berbeda. Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan
fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan model yang
telah ditetapkan oleh para ilmuwan.

Keterampilan proses Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa


peserta didik Indonesia yang bernalar kritis mampu
memproses informasi baik kualitatif maupun
kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis informasi,
mengevaluasi, dan menyimpulkannya. Dengan
memiliki keterampilan proses yang baik maka profil
tersebut dapat dicapai.
Keterampilan proses adalah sebuah proses
intensional dalam melakukan diagnosa terhadap
situasi, memformulasikan permasalahan,
mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan
perbedaan dari alternatif-alternatif yang ada, mencari
opini yang dibangun berdasarkan informasi yang
kurang lengkap, merancang investigasi, menemukan
informasi, menciptakan model, mendebat rekan
sejawat menggunakan fakta, serta membentuk
argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell 2004).
Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk
pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti
membuat peserta didik lebih terlibat dalam
pembelajaran (Anderson, 2002).
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan
pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam
pendekatan deduktif adalah menyajikan suatu konsep
berikut logika terkait dan memberikan contoh
penerapan. Dalam pendekatan ini, peserta didik
diposisikan sebagai pembelajar yang pasif (hanya
menerima materi). Sebaliknya, dalam pendekatan
induktif, peserta didik diberikan kesempatan yang
lebih leluasa untuk melakukan observasi, melakukan
eksperimen dan dibimbing oleh guru untuk
membangun konsep berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki (Rocard, et.al., 2007).

A. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan


18
Sosial (IPAS) Setiap Fase
5
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
- 186 -

Difase ini, umumnya peserta didik bisa mengoptimalkan


kemampuan indranya untuk mengamati, bertanya, mencoba, dan
menceritakan pengalaman belajar yang telah diperolehnya terkait
peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya baik secara verbal
maupun nonverbaldenganmenggunakan berbagai media
(gambar/ simbol/karya).

Di akhir fase A, peserta didik diharapkan belajar untuk


melakukan proses inkuiri, yaitu: mengamati dan mengajukan
pertanyaan terkait apa yang ada pada dirinya maupun
kondisi/fenomena/peristiwa sederhana yang terjadi di lingkungan sekitar
rumah dan sekolah. Selanjutnya peserta didik mengusulkan
ide/menalar, melakukan investigasi/ penyelidikan/ percobaan,
mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan, dan
mengaplikasikan pengalaman belajar dari proses inkuiri yang sudah
dilakukannya.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPAS Di akhir Fase A, peserta didik mengidentifikasi dan
(sains dan sosial) mengajukan pertanyaan tentang apa yang ada pada
dirinya maupun kondisi di lingkungan rumah dan
sekolah serta mengidentifikasi permasalahan
sederhana yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari.

Peserta didik mengoptimalkan penggunaan


pancaindra untuk melakukan pengamatan dan
bertanya tentang makhluk hidup dan perubahan
benda ketika diberikan perlakuan tertentu. Peserta
didik menggunakan hasil pengamatan untuk
menjelaskan pola sebab akibat sederhana dengan
menggunakan beberapa media/alat bantu.

Peserta didik mengenal anggota tubuh manusia


(pancaindra), menjelaskan fungsinya dan cara
merawatnya dengan benar. Peserta didik dapat
membedakan antara hewan dan tumbuhan sesuai
dengan bentuk dan ciri-ciri umumnya. Peserta
didik mampu mengelaborasikan
pemahamannya tentang konsep waktu (pagi-
Elemen Capaian Pembelajaran

18
6
- 187 -

siang-sore-malam), mengenal nama-nama hari,


nama bulan, kondisi cuaca dalam keterkaitannya
dengan aktivitas sehari-hari.
Peserta didik mampu mendeskripsikan identitas diri
(ciri-ciri fisik, kegemaran) dan orang-orang di
sekitarnya (keluarga, teman dan tetangga) sehingga
dapat menerima perbedaan yang ada pada diri
manusia.
Peserta didik mampu mendeskripsikan silsilah
keluarga, peran serta tanggung jawabnya sebagai
anggota keluarga/kelompok/sekolah.
Peserta didik dapat mendeskripsikan benda- benda
di lingkungan sekitar sebagai bagian dari
lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan
kondisi lingkungan rumah dan sekolah dalam
bentuk gambar/denah sederhana. Peserta didik
dapat membedakan lingkungan sehat dan tidak
sehat, mencerminkan perilaku hidup sehat dan ikut
serta menjaga kebersihan lingkungan rumah dan
sekolah.

Ke Ketrampilan Proses 1. Mengamati


Di akhir fase A, peserta didik mengamati
fenomenadan peristiwa secara sederhana dengan
mengoptimalkan penggunaan pancaindra
2. Mempertanyakan dan memprediksi Menyusun
dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal
yang ingin diketahui saat melakukan
pengamatan
Peserta didik. Membuat prediksi mengenai
objek dan peristiwa dilingkungan sekitar
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Dengan panduan, peserta didik
berpartisipasi dalam penyelidikan untuk
mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan.
Melakukan pengukuran tidak baku dengan cara
sederhana untuk mendapatkan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Menggunakan berbagai metode untuk
mengorganisasikan informasi, termasuk
gambar, tabel. Peserta didik mendiskusikan
dan membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Dengan panduan, peserta didik
membandingkan hasil pengamatan yang
berbeda dengan mengacu pada teori.
6. Mengomunikasikan hasil

18
7
- 188 -

Elemen Capaian Pembelajaran


Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara
lisan dan tertulis dalam format sederhana

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket


A)

Pada Fase B peserta didik mengidentifikasi keterkaitan antara


pengetahuan-pengetahuan yang baru saja diperoleh serta mencari tahu
bagaimana konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
berkaitan satu sama lain yang ada di lingkungan sekitar dalam
kehidupan sehari-hari. Penguasaan peserta didik terhadap materi yang
sedang dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya peserta didik
mengusulkan ide/menalar, melakukan investigasi/ penyelidikan/
percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan, merefleksikan,
mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari proses inkuiri
yang sudah dilakukannya

Elemen Capaian Pembelajaran


Pemahaman IPAS *Peserta didik menganalisis hubungan antara
(sains dan sosial) bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia
(pancaindra). Peserta didik dapat membuat
simulasi menggunakan bagan/alat bantu sederhana
tentang siklus hidup makhluk hidup. Peserta didik
dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan pelestarian sumber daya alam di
lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan
upaya pelestarian makhluk hidup.

Pe *Peserta didik mengidentifikasi proses


perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari.
P * Peserta didik mengidentifikasi sumber dan
bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
(contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
*Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan
dalam kehidupan sehari-hari, mendemonstrasikan
berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap
arah, gerak dan bentuk benda. Peserta didik
mendeskripsikan terjadinya siklus air dan
kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.

Elemen Capaian Pembelajaran

18
8
- 189 -

Di Akhir fase ini, peserta didik menjelaskan


tugas, peran, dan tanggung jawab sebagai warga
sekolah serta mendeskripsikan bagaimana interaksi
sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan
sekolah. Peserta didik mengidentifikasi ragam
bentang alam dan keterkaitannya dengan profesi
masyarakat.
Pes Peserta didik mampu menunjukkan letak
kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya
pada peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati,
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya
pelestariannya.
Pe Peserta didik mengenal keragaman budaya,
kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun
periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta
menghubungkan dengan konteks kehidupan saat
ini. Peserta didik mampu membedakan antara
kebutuhan dan keinginan, mengenal nilaimata
uang dan mendemonstrasikan bagaimana uang
digunakan untuk mendapatkan nilai manfaat/
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Keterampilan proses 1. Mengamati


Di akhir fase ini, peserta didik mengamati
fenomena dan peristiwa secara sederhana dengan
menggunakan pancaindra dan dapat mencatat hasil
pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Dengan menggunakan panduan, peserta didik
mengidentifikasi pertanyaan yang dapat diselidiki
secara ilmiah dan membuat prediksi berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Dengan panduan, peserta didik membuat
rencana dan melakukan langkah-langkah
operasional untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan
yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan.
Peserta didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel
dan grafik sederhana untuk menyajikan data
dan mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil pengamatan

18
9
- 373 -

Elemen Capaian Pembelajaran


dengan prediksi dan memberikan alasan
yang bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui
perbandingan dengan teori yang ada.
Menunjukkan kelebihan dan kekurangan
proses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan
hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis
dalam berbagai format.

37
3
- 374 -

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN


KESEHATAN (PJOK)

A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007:
27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk
meningkatkan individu peserta didik secara menyeluruh berupa aspek
jasmani, mental, dan emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan
setiap peserta didik sebagai satu kesatuan utuh antara jiwa dan raga.
Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai bidang
kajian yang sangat luas dan menarik dengan titik berat pada peningkatan
pergerakan manusia (human movement).

Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan


berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai
dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar.
Pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) setiap
peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan
perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan
agar dapat mengembangkan sikap positif peserta didik yang dapat
menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas
hidup secara menyeluruh.

Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani,


olahraga, dan kesehatan bukan semata-mata berurusan dengan
pembentukan raga, tetapi melibatkan seluruh aspek perkembangan
manusia sesuai dengan cita-cita terbentuknya Profil Pelajar Pancasila
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif,
gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.

37
4
- 375 -

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan
(PJOK)
Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah membentuk
individu yang terliterasi secara jasmani, dengan uraian sebagai berikut:

1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk


mencapai pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gaya
hidup aktif sepanjang hayat.
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri
dalam upaya meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani,
kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat.
3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern)
dan keterampilan gerak (motor skills) yang dilandasi dengan
penerapan konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam
melakukan aktivitas jasmani sebagai cerminan rasa tanggung
jawab personal dan sosial (personal and social responsibility).
5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi
sosial, tantangan, dan ekspresi diri.
6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui
aktivitas jasmani.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang
kajian memiliki karakteristik:

37
5
- 150 -

1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi


secara jasmani dan mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata
sepanjang hayat.
2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan
otentik untuk meningkatkan kreativitas, penalaran kritis,
kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke
tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani.
3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak
(movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip
developmentally appropriate practices (DAP).
4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk
membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak,
pemanfaatan gerak, serta pengembangan karakter dan internalisasi
nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dideskripsikan
sebagaimana dalam tabel berikut.

Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta


Deskripsinya
No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK
yang merupakan proses pendidikan tentang dan
melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar
(Fundamental Movement Pattern), dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak
(Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan
dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak
Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga
Air (kondisional)
2. Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis,
evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip, prosedur, taktik
dan strategi gerak sebagai landasan dalam melakukan
keterampilan, kinerja, serta budaya hidup aktif pada
setiap sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar
(Fundamental Movement Pattern), dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak
(Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan
dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak
Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga
Air (kondisional)
3. Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan
gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-
hari, terdiri dari sub elemen:

15
0
- 151 -

a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan


Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan dan
Keterampilan, dan
b) Pola Perilaku Hidup Sehat
4. Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter dan
Karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual yang
Internalisasi Nilai- dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri
nilai Gerak dari sub elemen:
a) Tanggung Jawab Personal dan Sosial, serta
b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi Diri,
dan Interaksi Sosial

A Capaian Pembelajaran MataPelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,


dan Kesehatan (PJOK) Setiap Fase

Fase A (Umumnya Kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)


Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar
dan keterampilan gerak sebagai hasil peniruan dari berbagai sumber, memahami
konsep dan prinsip gerak yang benar, memahami dan mempraktikkan aktivitas jasmani
untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan
perilaku awal tanggung jawab personal dan sosial, serta menerima nilai-nilai aktivitas
jasmani
Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta
Deskripsinya

Elemen Diskripsi

Ketrampilan Gerak
Pada akhir fase A peserta didik
menunjukkan kemampuan dalam
menirukan aktivitas pola gerak dasar,
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).

Pengetahuan gerak Pada akhir fase A peserta didik memahami


prosedur dalam melakukan pola gerak
dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).

Pemanfaatan gerak Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur


dan mampu mempraktikkan latihan pengembangan
kebugaran jasmani terkait kesehatan. Peserta didik
juga memahami prosedur dan mampu mempraktikkan
pola perilaku hidup sehat berupa mengenali nama dan
fungsi anggota tubuh, serta menjaga kebersihan diri
dan lingkungan

Pengembangan PadaakhirfaseA peserta didik menunjukkan


perilaku 15bertanggung jawab dalam
1
- 152 -

Karakter dan menyimak arahan dan umpan balik yang


diberikan guru, mulai dapat menghormati
Internalisasi Nilai-
orang lain, serta menerima ragam
nilai Gerak keriangan yang didapat melalui aktivitas
jasmani

Fase B (Umumnya Kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)

Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam


memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru contoh) dilandasi dengan
penerapan prosedur gerak yang benar, menerapkan prosedur aktivitas jasmani
untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan
perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu secara
konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani

Elemen Capaian Pembelajaran

Elemen Keterampilan Pada akhir fase B peserta didik menunjukkan


kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan
Gerak kombinasi aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru
contoh) berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air (kondisional).

Elemen Pengetahuan Pada akhir fase B peserta didik


menerapkan prosedur variasi dan
Gerak
kombinasi pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan
dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan
dan olahraga air (kondisional).

Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase B peserta didik dapat


Gerak menerapkan prosedurdan
mempraktikkan latihan pengembangan
kebugaran jasmani sesuai ukuran dan
intensitas aktivitas jasmani (ringan
hinggasedang),menunjukkan
kemampuan dalam menerapkan pola
perilaku hidup sehat berupa perlunya
aktivitas jasmani, istirahat, pengisian
waktu luang, serta memilih makanan
bergizi dan seimbang. Peserta didik juga
dapat menunjukkan kemampuan dalam
menerapkan prosedur pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi, serta kesehatan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan
tidak menular.

Elemen Pada akhir fase B peserta didik dapat menunjukkan


perilaku 15bertanggung jawab untuk belajar
2
- 153 -

Pengembangan mengarahkan diri dalam proses


pembelajaran,menerima dan
Karakter dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik
Internalisasi Nilai- yang diberikan guru, serta mendukung adanya
keriangan di dalam aktivitas jasmani
nilai Gerak

V.1. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan secara
global dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmu pengetahuan,
hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi.
Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kesempatan untuk
berkomunikasi dengan warga dunia dari latar belakang budaya yang
berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan
menggunakan berbagai teks. Dari interaksi tersebut, mereka memperoleh
pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan perilaku manusia
yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia yang beraneka
ragam.

Pembelajaran bahasa Inggris umum pada jenjang Pendidikan Dasar dan


Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan
SMA/MA/Program Paket C) dalam kurikulum nasional memberikan
kesempatan bagi peserta didik untuk membuka wawasan yang
berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan
kesempatan kerja yang tersedia secara global. Mempelajari bahasa
Inggris memberikan peserta didik kemampuan untuk mendapatkan akses
ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang berbeda. Pemahaman
mereka terhadap pengetahuan sosial- budaya dan interkultural ini dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dengan memahami budaya
lain dan interaksinya dengan budaya Indonesia, mereka mengembangkan
pemahaman yang mendalam tentang budaya Indonesia, memperkuat
identitas dirinya, dan dapat menghargai perbedaan.

Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan


menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni
menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan
mempresentasikan secara terpadu, dalam berbagai jenis teks. Capaian
Pembelajaran minimal keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu
15
3
- 154 -

pada Common European Framework of Reference for Languages:


Learning, Teaching, Assessment (CEFR) dan setara level

15
4
- 155 -

B1. Level B1 (CEFR) mencerminkan spesifikasi yang dapat dilihat dari


kemampuan peserta didik untuk:

- mempertahankan interaksi dan menyampaikan sesuatu yang


diinginkan, dalam berbagai konteks dengan artikulasi jelas;

- mengungkapkan pokok pikiran utama yang ingin disampaikan secara


komprehensif; dan

- mempertahankan komunikasi walaupun terkadang masih


terdapat jeda.

Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan


Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan
SMA/MA/Program Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik
berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris
sebagai bagian dari life skills. Pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Inggris umum adalah pendekatan berbasis teks
(genre-based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks,
dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun
multimodal. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikatakan oleh
Halliday dan Mathiesen (2014: 3) bahwa “When people speak or write,
they produce text, and text is what listeners and readers engage with and
interpret.” Ada empat tahapan dalam pendekatan berbasis teks, dan
keempat tahapan ini dilakukan dalam pembahasan mengenai topik yang
sama.

1. Building Knowledge of the Field (BKOF): Guru membangun


pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap
topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga
membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.

2. Modelling of the Text (MOT): Guru memberikan model/contoh teks


sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik
secara lisan maupun tulisan.

3. Joint Construction of the Text (JCOT): Guru membimbing peserta


didik dan bersama-sama memproduksi teks.

4. Independent Construction of the Text (ICOT): peserta didik


memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri (Emilia, 2011).

15
5
- 156 -

Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekadar kalimat.
Artinya, makna tidak hanya disampaikan oleh kata-kata, melainkan harus
didukung oleh konteks. Setiap teks memiliki tujuan, seperti
mendeskripsikan, menjelaskan, bercerita, dsb. (Agustien, 2020).

Pembelajaran bahasa Inggris umum di dalam kurikulum nasional


membantu peserta didik untuk menyiapkan diri menjadi pembelajar
sepanjang hayat, yang memiliki Profil Pelajar Pancasila seperti beriman
dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan
berkebhinekaan global. Profil ini dapat dikembangkan dalam
pembelajaran bahasa Inggris umum, karena pembelajarannya yang
bersifat dinamis dan fluid, yaitu memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk terlibat dalam pemilihan teks atau jenis aktivitas belajarnya.
Pembelajaran bahasa Inggris memiliki peluang untuk mencapai Profil
Pelajar Pancasila melalui materi teks tertulis, visual, teks oral, maupun
aktivitas-aktivitas yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar.

Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan


Menengah (SD/MI/Program Paket A; SMP/MTs/Program Paket B; dan
SMA/MA/Program Paket C) dapat diselenggarakan sebagai mata
pelajaran pilihan bagi satuan pendidikan yang memiliki kesiapan sumber
daya. Satuan pendidikan yang belum siap memberikan mata pelajaran
Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan
muatan Bahasa Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau
ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat, komite sekolah,
relawan mahasiswa, dan/atau bimbingan orang tua.

B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris


Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik
dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris


dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan
audiovisual).

2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan


menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan
budaya asing.

15
6
- 157 -

3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu


yang mandiri dan bertanggung jawab.

4. Mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris


1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam,
misalnya narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi,
diskusi, teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Beragam
teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi
juga teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks
multimodal (teks yang mengandung aspek verbal, visual dan audio),
baik otentik maupun teks yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik
tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun
layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar
terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi
digital.

2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan
kondisi di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang
memuat topik yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu
mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian mampu
menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan.
Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis
teks yang baru diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu
mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut,
sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks
tersebut, baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat
disesuaikan dengan kondisi yang sering dialami oleh peserta didik
baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan
teks tersebut dalam kehidupan nyata.

3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949,


1990), yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya
mengubah perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak

15
7
- 158 -

mampu menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris pada


enam keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.

4. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan


berbahasa peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan
kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris umum
mencakup elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan
memirsa), serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan
mempresentasikan).

Berikut elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya

Elemen Deskripsi

Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan


apresiasi kepada lawan bicara, dan memahami
informasi yang didengar, sehingga dapat
menyampaikan tanggapan secara relevan dan
kontekstual. Proses yang terjadi dalam menyimak
mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi bunyi
bahasa, lalu memahami makna. Keterampilan
menyimak juga merupakan kemampuan komunikasi
non-verbal yang mencakup seberapa baik seseorang
menangkap makna (tersirat dan tersurat) pada sebuah
paparan lisan dan memahami ide pokok dan
pendukung pada konten informasi maupun konteks
yang melatari paparan tersebut (Petri, 2017).

Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan


merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya,
untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi
seseorang agar ia dapat berpartisipasi dengan
masyarakat (OECD, 2000).

Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, dan


merefleksi teks visual sesuai tujuan dan
kepentingannya.

Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta


perasaan secara lisan dalam interaksi sosial.

Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan


gagasan, mengekspresikan kreativitas dan mencipta
dalam berbagai genre teks tertulis, dengan cara yang
efektif dan dapat dipahami, serta diminati oleh

15
8
- 159 -

pembaca dengan struktur organisasi dan unsur


kebahasaan yang tepat.

Mempresentasikan Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih,


akurat, dapat dipertanggungjawabkan dengan cara
yang komunikatif melalui beragam media (visual,
digital, dan audiovisual), dan dapat dipahami oleh
pendengar. Penyampaian dalam berbicara dan
mempresentasikan perlu disusun dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau
karakteristik penyimak.

Pada pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase A difokuskan pada


pengenalan bahasa Inggris dan kemampuan berbahasa Inggris lisan. Pada
Fase B, pembelajaran difokuskan pada kemampuan bahasa Inggris lisan,
tapi mulai diperkenalkan bahasa tulisan. Pada pembelajaran fase ini,
guru perlu membantu peserta didik memahami bahwa cara pengucapan
bahasa Inggris dengan penulisannya berbeda.
Pada Fase C, di tingkat akhir jenjang (SD/MI/Program Paket A),
pembelajaran difokuskan pada kemampuan bahasa Inggris lisan dan
tulisan.
Pada pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase D
(SMP/MTs/Program Paket B), pembelajaran berfokus pada penguatan
berbahasa Inggris lisan dan penguatan kemampuan berbahasa tulisan.
Pada pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase E dan F
(SMA/MA/Program Paket C), pembelajaran bahasa Inggris berfokus
pada penguatan berbahasa lisan dan tulisan dengan target CEFR B1.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Setiap Fase


1. Fase A, Umumnya untuk Kelas I dan II (SD/MI/Program Paket A).
Pada akhir Fase A, peserta didik memahami bahwa bahasa Inggris
lisan dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang lain dalam
situasi sosial sehari-hari dan konteks kelas. Dalam
mengembangkan keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik
mengikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam
bahasa Inggris dan mengucapkan dengan baik kosakata sederhana.
Pada Fase A, peserta didik banyak

15
9
- 286 -

menggunakan alat bantu visual dan komunikasi non-verbal untuk


membantu mereka berkomunikasi. Peserta didik memahami bahwa
kegiatan membaca merupakan kegiatan individu maupun berkelompok
yang bisa dilakukan untuk memberikan kesenangan (reading for
pleasure). Mereka memahami bahwa gambar yang terdapat dalam
buku yang dibacakan oleh guru atau gambar yang peserta didik amati
memiliki arti. Mereka merespon secara lisan, visual, dan/atau
komunikasi non-verbal terhadap teks sederhana yang dibacakan atau
gambar yang dilihatnya.
Elemen Menyimak – Berbicara
Pada akhir Fase A, peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana
untuk berinteraksi dalam situasi sosial dan kelas seperti berkenalan,
memberikan informasi diri, mengucapkan salam dan selamat tinggal. Mereka
merespon instruksi sederhana (dengan bantuan visual) melalui gerakan tubuh
atau menjawab pertanyaan pendek sederhana dengan kata, frase atau kalimat
sederhana. Mereka memahami ide pokok dari informasi yang disampaikan
secara lisan dengan bantuan visual dan menggunakan kosakata sederhana.
Mereka menggunakan alat bantu visual untuk membantu mereka
berkomunikasi.

By the end of Phase A, students use basic English to interact in social and
classroom situations such as introducing themselves, sharing personal
information, greeting and bidding farewell. They respond to simple
instructions (with support from visual cues) with action-related language or
answer to short, simple questions with simple words, phrases or sentences.
They identify key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual texts to help
them communicate.

Elemen Membaca – Memirsa


Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap teks pendek
sederhana dan familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan oleh guru.
Peserta didik menunjukkan pemahaman teks yang dibacakan atau
gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya, menggunakan komunikasi
non-verbal.

By the end of Phase A, students respond orally to short, simple, familiar


texts in the form of print texts read by teachers. They show understanding of
texts being read to or pictures/illustration being shown, using non-verbal
communication.

Elemen Menulis – Mempresentasikan


Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta didik belum
diminta untuk mengungkapkan gagasan secara tertulis
(composing/producing).

28
6
- 287 -

1. Fase B, Umumnya untuk Kelas III dan IV (SD/MI/Program Paket A)


Pada akhir Fase B, peserta didik memahami dan merespon teks lisan
dan visual sederhana dalam bahasa Inggris. Dalam mengembangkan
keterampilan menyimak dan berbicara, peserta didik
mengikuti/merespon instruksi atau pertanyaan sederhana dalam
bahasa Inggris dan membagikan informasi dengan kosakata
sederhana. Peserta didik merespon berbagai teks/gambar secara lisan
dan tulisan sederhana dengan alat bantu visual dan komunikasi non-
verbal. Pada Fase B, peserta didik dapat berinteraksi dengan
menggunakan bahasa Inggris sederhana.

Elemen Menyimak – Berbicara


Pada akhir Fase B, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
berinteraksi dalam lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun
masih dapat diprediksi (rutin) menggunakan kalimat dengan pola yang sesuai
dengan konteks yang dibicarakan. Mereka mengubah/mengganti sebagian
elemen kalimat untuk dapat berpartisipasi dalam rutinitas kelas dan aktivitas
belajar, seperti menyampaikan perasaan, menyampaikan kebutuhan, dan
meminta pertolongan. Mereka memahami ide pokok dari informasi yang
disampaikan secara lisan dengan bantuan visual, serta menggunakan kosakata
sederhana. Mereka mengikuti rangkaian instruksi sederhana yang berkaitan
dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar dengan bantuan visual.

By the end of Phase B, students use English to interact in a range of predictable


social and classroom situations using certain patterns of sentences. They
change/substitute some sentence elements to participate in classroom routines
and learning activities, such as expressing feelings, expressing needs and
requesting help. They identify key points of information in visually supported
oral presentations containing familiar vocabulary. Using visual cues, they
follow a series of simple instructions related to classroom procedures and
learning activities.

Elemen Membaca – Memirsa


Pada akhir fase B, peserta didik memahami kata-kata yang sering digunakan
sehari-hari dengan bantuan gambar/ilustrasi. Mereka membaca dan memberikan
respon terhadap teks pendek sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau
digital, termasuk teks visual, multimodal atau interaktif.

By the end of Phase B, students understand everyday vocabulary with support


from pictures/illustration. They read and respond to a range of short, simple,
familiar texts in the form of print or digital texts, including visual, multimodal
or interactive texts.

Elemen Menulis – Mempresentasikan

28
7
- 288 -

Pada akhir fase B, peserta didik mengomunikasikan ide dan pengalamannya


melalui gambar dan salinan tulisan. Dengan bantuan guru, mereka menghasilkan
teks deskripsi dan prosedur sederhana menggunakan kata/frasa sederhana dan
gambar. Mereka menulis kosakata sederhana yang berkaitan dengan lingkungan
kelas dan rumah dalam bahasa Inggris menggunakan ejaan yang diciptakan
sendiri oleh anak.

By the end of Phase B, students communicate their ideas and experience


through drawings and copied writing. With teachers’ support, they produce
simple descriptions and procedures using simple words/phrases and pictures.
They use invented spelling in writing simple vocabulary related to their class
and home environments.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK

28
8
- 289 -

A. Rasional Mata Pelajaran Seni Musik


Seni musik merupakan ekspresi, respon, dan apresiasi manusia terhadap
berbagai fenomena kehidupan, baik dari dalam diri maupun dari budaya,
sejarah, alam dan lingkungan hidup seseorang, dalam beragam bentuk
tata dan olah bunyi-musik. Musik bersifat individu sekaligus universal,
mampu menembus sekat-sekat perbedaan, serta menyuarakan isi hati dan
buah pikiran manusia yang paling dalam, termasuk yang tidak dapat
diwakili oleh bahasa verbal. Musik mendorong manusia untuk
merasakan, dan mengekspresikan keindahan melalui penataan bunyi-
suara.

Melalui pendidikan seni musik, manusia diajak untuk berpikir dan


bekerja artistik-estetik secara kreatif, memiliki daya apresiasi,
menerima perbedaan, menghargai kebhinekaan global, sejahtera secara
utuh (jasmani, mental-psikologis, dan rohani), yang pada akhirnya akan
berdampak terhadap kehidupan manusia (diri sendiri dan orang lain) dan
pengembangan pribadi setiap orang dalam proses pembelajaran yang
berkesinambungan (terus menerus).

B. Tujuan Mata Pelajaran Seni Musik


1. Peserta didik mampu mengekspresikan diri atas fenomena
kehidupan.

2. Peserta didik peka terhadap persoalan diri secara pribadi dan dunia
sekitar.
3. Peserta didik mampu mengasah dan mengembangkan musikalitas,
terlibat dengan praktik-praktik bermusik dengan cara yang sesuai,
tepat, dan bermanfaat, serta turut ambil bagian dan mampu menjawab
tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Secara sadar dan bermartabat peserta didik mengusahakan
perkembangan kepribadian, karakter, dan kehidupannya baik untuk
diri sendiri maupun untuk sesama dan alam sekitar.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Seni Musik


1. Pelajaran seni musik mencakup: pengembangan musikalitas;
kebebasan berekspresi; pengembangan imajinasi secara luas;
menjalani disiplin kreatif; penghargaan akan nilai-nilai keindahan;
pengembangan rasa kemanusiaan, toleransi dan

28
9
- 290 -

menghargai perbedaan; pengembangan karakter/kepribadian


manusia secara utuh (jasmani, mental/psikologis, dan rohani) yang
dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia.

2. Pelajaran musik membantu mengembangkan musikalitas,


kemampuan bermusik peserta didik melalui berbagai macam praktik
musik yang baik secara:

a. Ekspresif dan indah


b. Kesadaran, pemahaman dan penghayatan akan unsur-unsur/
elemen-elemen bunyi-musik dan kaidah-kaidahnya
c. Dengan penerapan yang tepat guna

Dalam pembelajaran praktik Seni Musik mencakup elemen-elemen


sebagai beriku

Elemen Deskripsi
Mengalami ● Peserta didik mengenali, merasakan, menyimak,
(Experiencing) mencoba/bereksperimen, dan merespon bunyi-
musik dari beragam sumber, dan beragam jenis/
bentuk musik dari berbagai konteks budaya dan era.
● Peserta didik mengeksplorasi bunyi dan beragam
karya-karya musik, bentuk musik, alat-alat yang
menghasilkan bunyi-musik, dan penggunaan
teknologi dalam praktik bermusik.
● Peserta didik mengamati, mengumpulkan, dan
merekam pengalaman dari beragam praktik

Elemen Deskripsi
bermain musik, menumbuhkan kecintaan pada
musik dan mengusahakan dampak bagi diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat.

29
0
- 291 -

Merefleksikan ● Peserta didik memiliki nilai-nilai yang generatif-


(Reflecting) lestari dalam pengalaman dan pembelajaran
bermusik secara artistik-estetik yang
berkesinambungan (terus-menerus).
● Peserta didik mengamati, memberikan penilaian dan
membuat hubungan antara karya pribadi dan orang
lain sebagai bagian dari proses berpikir dan bekerja
artistik-estetik, dalam konteks unjuk karya musik.

Berpikir dan Bekerja ● Peserta didik merancang, menata, menghasilkan,


Secara Artistik mengembangkan, me-reka ulang, dan
(Thinking and mengkomunikasikan ide melalui proses mengalami,
Working Artistically) merefleksikan, dan menciptakan.
● Peserta didik mengeksplorasi dan menemukan
sendiri bentuk karya dan praktik musik (elaborasi
dengan bidang keilmuan yang lain: seni-rupa, tari,
drama/lakon, dan non-seni) yang membangun, dan
bermanfaat untuk menanggapi setiap tantangan
hidup dan kesempatan berkarya secara mandiri.
● Peserta didik meninjau dan memperbarui karya
pribadi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, jaman,
konteks fisik-psikis, budaya, dan kondisi alam.
● Peserta didik menjalani kebiasaan/disiplin secara
kreatif sebagai sarana melatih kelancaran,
keluwesan, dan kemampuan bermusik.

Menciptakan ● Peserta didik memilih penggunaan beragam media


(Creating) dan teknik bermain dalam praktik musik untuk
menghasilkan karya musik sesuai dengan konteks,
kebutuhan dan ketersediaan, serta kemampuan
praktik musik masyarakat, sejalan dengan
perkembangan teknologi.
● Peserta didik menciptakan karya-karya musik
dengan standar musikalitas yang baik dan sesuai
dengan kaidah/budaya dan kebutuhan, dapat
dipertanggungjawabkan, berdampak pada diri
sendiri dan orang lain, dalam beragam bentuk
praktik musik.
Berdampak ● Peserta didik memilih, menganalisis,
(Impacting) bagi diri menghasilkan karya-karya musik dengan kesadaran
sendiri dan orang lain untuk terus mengembangkan kepribadian dan
karakter bagi diri sendiri dan sesama.
● Peserta didik memilih, menganalisis
menghasilkan karya-karya musik dengan kesadaran
untuk terus membangun persatuan dan kesatuan
bangsa.
● Peserta didik memilih, menganalisis,
menghasilkan karya-karya musik dengan kesadaran
untuk terus meningkatkan cinta kasih kepada sesama
manusia dan alam semesta.

Elemen Deskripsi
● Peserta didik menjalani kebiasaan/disiplin kreatif
dalam praktik musik sebagai sarana melatih
pengembangan pribadi dan bersama, dan menjadi
semakin baik (waktu demi waktu, tahap demi tahap).

29
1
- 292 -

A.Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Seni Musik setiap Fase


1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
Pada akhir Fase A, peserta didik mampu menyimak, melibatkan diri
secara aktif dalam pengalaman atas bunyi-musik (bernyanyi, bermain
alat/media musik, mendengarkan), mengimitasi bunyi- musik serta
dapat mengembangkannya menjadi pola baru yang sederhana. Peserta
didik mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungannya serta
mengalami keberagaman/kebhinekaan sebagai bahan dasar
berkegiatan musik seperti yang terwujud dalam pengenalan kualitas-
kualitas dan unsur-unsur sederhana dalam bunyi/musik beserta
konteks yang menyertainya seperti: lirik lagu dan kegunaan musik
yang dimainkan.

Fase A berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Experiencing) mengimitasi bunyi-musik sederhana dengan
mengenal unsur-unsur bunyi-musik baik
intrinsik maupun ekstrinsik.
Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Reflecting) mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan
yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu
memberi kesan atas praktik bermusik lewat
bernyanyi atau bermain alat/media musik baik
sendiri maupun bersama-sama dalam bentuk
sederhana.
Be Berpikir dan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
Bekerja
Secara Artistik menyimak, mengenali, dan mengimitasi bunyi-
(Thinking and Working musik dan menerapkan kebiasaan bermusik
Artistically) yang baik dan rutin dalam berpraktik musik
sederhana sejak dari persiapan, saat bermusik,
maupun usai berpraktik musik, serta memilih
secara aktif dan memainkan karya musik
sederhana secara artistik, yang mengandung
nilai-nilai positif dan membangun.
Mencipta Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Creating) mengembangkan
29 imitasi bunyi-musik menjadi
pola2baru yang sederhana dengan mengenal
- 293 -

unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik


maupun ekstrinsik.
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
bagi diri sendiri dan menjalani kebiasaan bermusik yang baik dan
orang lain rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam
kegiatan-kegiatan bermusik lewat bernyanyi
dan memainkan media bunyi-musik sederhana
serta mendapatkan pengalaman dan kesan baik
bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan.

29
3
- 294 -

1. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program


Paket A)
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat memberi kesan dan
mendokumentasikan musik yang dialaminya dalam bentuk
lisan, tulisan, gambar, maupun bentuk lainnya. Peserta didik
menjalani kebiasaan praktik musik yang baik dan rutin
(disiplin kreatif) dalam berpraktik musik sederhana untuk
kelancaran dan keluwesannya menjalani dan
mengembangkan kemampuan musikalitas baik bagi diri
sendiri maupun secara bersama-sama serta mendapatkan kesan
baik atas pengalamannya tersebut. Peserta didik semakin dapat
menyimak, melibatkan diri secara aktif dalam praktik-praktik
bermusik (bernyanyi, bermain alat/media musik,
mendengarkan, membuat musik), semakin lancar dalam
mengimitasi bunyi-musik sederhana.

Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu
(Experiencing mengimitasi dan menata bunyi-musik
sederhana dengan menunjukkan kepekaan
akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsik
maupun ekstrinsik.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu


(Reflecting) mengenali diri sendiri, sesama, dan lingkungan
yang beragam (berkebhinekaan), serta mampu
memberi kesan atas praktik bermusik lewat
bernyanyi atau bermain alat/media musik baik
sendiri maupun bersama-sama dalam beragam
bentuk: lisan, tulisan/gambar, atau referensi
lainnya.

Be Berpikir dan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu


Bekerja
Secara Artistik menyimak, mendokumentasikan secara
- 295 -

Elemen Capaian Pembelajaran


(Thinking and Working sederhana, dan menjalani kebiasaan bermusik
Artistically) yang baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak
dari persiapan, saat bermusik, maupun usai
berpraktik musik, serta memilih secara aktif dan
memainkan karya musik sederhana secara artistik,
yang mengandung nilai-nilai positif dan
membangun.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu


(Creating) mengembangkan, mengimitasi, dan menata bunyi-
musik sederhana menjadi pola baru dengan
mempertimbangkan unsur-unsur bunyi-musik
intrinsik maupun ekstrinsik.

Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu


bagi diri sendiri dan menjalani, mendokumentasikan kebiasaan
orang lain bermusik yang baik dan rutin dalam berpraktik
musik dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bermusik
lewat bernyanyi dan memainkan media bunyi-
musik sederhana serta mendapatkan pengalaman
dan kesan baik bagi diri sendiri, sesama, dan
lingkungan.
- 1 -

DIMENSI, ELEMEN, DAN SUBELEMEN PROFIL PELAJAR


PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA

A. Pendahuluan
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan
nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang
mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk
para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil
pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan
karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan
dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam
kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila
terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu
kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik
perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak
pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih
menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap
dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan
tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah.
Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen
dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen. Berikut uraian
terkait profil pelajar Pancasila.

-1-
- 2 -

B. Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila

1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak
Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima
elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a)
akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak
kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
a. Akhlak beragama
Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari
sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah
makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di
muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan
menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah
dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan
mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan
sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan
dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar
Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus
mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol,
kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam agama dan
kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.
b. Akhlak pribadi
Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar
kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya
penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat
lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri
sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang
konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga
kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati,
bersikap serta berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya
mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih
baik setiap harinya. Sebagai wujud

-2-
- 3 -

merawat dirinya, Pelajar Pancasila juga senantiasa menjaga kesehatan fisik,


mental, dan spiritualnya dengan aktivitas olahraga, aktivitas sosial, dan
aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing.
Karena karakternya ini, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada
ajaran agama dan kepercayaannya serta nilai-nilai kemanusiaan.
c. Akhlak kepada manusia
Sebagai anggota masyarakat, Pelajar Pancasila menyadari bahwa semua
manusia setara di hadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin
dalam rasa sayangnya pada diri sendiri tetapi juga dalam budi luhurnya pada
sesama manusia. Dengan demikian ia mengutamakan persamaan dan
kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada
dengan orang lain. Pelajar Pancasila mengidentifikasi persamaan dan
menjadikannya sebagai pemersatu ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga
mendengarkan dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya,
menghargainya, dan menganalisisnya secara kritis tanpa memaksakan
pendapatnya sendiri. Pelajar Pancasila adalah pelajar yang moderat dalam
beragama. Ia menghindari pemahaman keagamaan dan kepercayaan yang
eksklusif dan ekstrim, sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi,
intoleransi, dan kekerasan terhadap sesama manusia baik karena perbedaan
ras, kepercayaan, maupun agama. Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi
dan menghormati penganut agama dan kepercayaan lain. Ia menjaga
kerukunan hidup sesama umat beragama, menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing, tidak memberikan label negatif pada penganut agama dan
kepercayaan lain dalam bentuk apapun, serta tidak memaksakan agama dan
kepercayaannya kepada orang lain. Pelajar Pancasila juga senantiasa
berempati, peduli, murah hati dan welas asih kepada orang lain, terutama
mereka yang lemah atau tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif
menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencarikan solusi terbaik
untuk mendukung keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila
juga senantiasa mengapresiasi kelebihan orang lain dan mendukung mereka
dalam mengembangkan kelebihan itu.

-3-
- 4 -
d. Akhlak kepada alam
Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak
mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan
alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara
bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari
bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan
alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya
merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh
seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak
atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk
menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam.
Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran
tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam.
Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup
peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
e. Akhlak bernegara
Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Ia
menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak
pribadinya mendorong Pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesama, untuk
bergotong-royong. Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan
juga akhlaknya terhadap sesama. Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya
untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai
wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.

-4-
- 5 -
Adapun alur dari perkembangan dimensi

beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha

esa, dan berakhlak mulia sebagai berikut :

-5-
- 6 -

Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X
PAUD 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) - XII, usia 16-18 tahun)

Elemen akhlak beragama


Mengenal dan Mengenal adanya Mengenal sifat-sifat Memahami sifat-sifat Memahami berbagai Memahami kehadiran Menerapkan
Mencintai Tuhan Yang Maha utama Tuhan Yang Tuhan utama lainnya kualitas atau sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan pemahamannya tentang
Tuhan Yang Esa melalui sifat- Maha Esa bahwa Dia dan mengaitkan sifat- Tuhan Yang Maha Esa sehari-hari serta kualitas atau sifat-sifat
Maha Esa sifat-Nya adalah Sang Pencipta sifat tersebut dengan yang diutarakan dalam mengaitkan Tuhan dalam ritual
yang Maha Pengasih konsep dirinya dan kitab suci agama pemahamannya tentang ibadahnya baik ibadah
dan Maha Penyayang ciptaan-Nya masing-masing dan kualitas atau sifat-sifat yang bersifat personal
dan mengenali menghubungkan Tuhan dengan konsep maupun sosial.
kebaikan dirinya kualitas-kualitas positif peran manusia di bumi
sebagai cerminan sifat Tuhan dengan sikap sebagai makhluk Tuhan
Tuhan pribadinya, serta yang bertanggung jawab.
meyakini firman Tuhan
sebagai kebenaran.

Pemahaman Mengenal simbol- Mengenal unsur- Mengenal unsur-unsur Memahami unsur- Memahami makna dan Memahami struktur
Agama/ simbol dan unsur utama utama unsur utama fungsi, unsur-unsur organisasi, unsur-unsur
Kepercayaan ekspresi agama/kepercayaan agama/kepercayaan agama/kepercayaan, utama agama utama agama
keagamaan yang (ajaran, ritual (simbol-simbol dan mengenali peran /kepercayaan dalam /kepercayaan dalam
konkret keagamaan, kitab keagamaan dan agama/kepercayaan konteks Indonesia, konteks Indonesia,
suci, dan orang suci/ sejarah agama/ dalam kehidupan serta membaca kitab suci, memahami kontribusi
utusan Tuhan YME). kepercayaan) memahami ajaran serta memahami ajaran agama/kepercayaan
moral agama. agama/ kepercayaan terhadap peradaban
terkait hubungan sesama dunia.
manusia dan alam
semesta.
- 7 -

Pelaksanaan Mulai mencontoh Terbiasa Terbiasa Melaksanakan ibadah Melaksanakan ibadah Melaksanakan ibadah
Ritual Ibadah kebiasaan melaksanakan melaksanakan ibadah secara rutin sesuai secara rutin dan mandiri secara rutin dan mandiri
pelaksanaan ibadah sesuai ajaran wajib sesuai tuntunan dengan tuntunan sesuai dengan tuntunan serta menyadari arti
ibadah sesuai agama/ agama/ agama/kepercayaan, agama/kepercayaan, penting ibadah tersebut
agama/ kepercayaannya kepercayaannya berdoa mandiri, serta berpartisipasi pada dan berpartisipasi aktif
kepercayaannya merayakan, dan perayaan hari-hari besar pada kegiatan
memahami makna hari- keagamaan atau
hari besar kepercayaan

Elemen Akhlak Pribadi


Integritas Mulai Membiasakan Membiasakan Berani dan konsisten Berani dan konsisten Menyadari bahwa aturan
membiasakan bersikap jujur melakukan refleksi menyampaikan menyampaikan agama dan sosial
bersikap jujur dan terhadap diri sendiri tentang pentingnya kebenaran atau fakta kebenaran atau fakta merupakan aturan yang
berani dan orang lain dan bersikap jujur dan serta memahami serta memahami baik dan menjadi bagian
menyampaikan berani menyampaikan berani menyampaikan konsekuensi- konsekuensi- dari diri sehingga bisa
kebenaran atau kebenaran atau fakta kebenaran atau fakta konsekuensinya untuk konsekuensinya untuk menerapkannya secara
fakta diri sendiri diri sendiri dan orang lain bijak dan kontekstual

Merawat Diri Membiasakan diri Memiliki rutinitas Mulai membiasakan Memperhatikan Mengidentifikasi Melakukan aktivitas
secara Fisik, untuk sederhana yang diatur diri untuk disiplin, kesehatan jasmani, pentingnya menjaga fisik, sosial, dan ibadah
Mental, dan membersihkan, secara mandiri dan rapi, membersihkan mental, dan rohani keseimbangan kesehatan secara seimbang.
Spiritual merawat tubuh, dijalankan sehari-hari dan merawat tubuh, dengan melakukan jasmani, mental, dan
serta menjaga serta menjaga menjaga tingkah laku aktivitas fisik, sosial, rohani serta berupaya
kesehatan dan kesehatan dan dan perkataan dalam dan ibadah. menyeimbangkan
keselamatan/kea keselamatan/keaman semua aktivitas aktivitas fisik, sosial dan
manan diri dalam an diri dalam semua kesehariannya ibadah.
semua aktivitas aktivitas
kesehariannya kesehariannya.
- 8 -

Elemen akhlak kepada manusia


Mengutamaka Mengenali hal-hal Mengenali hal-hal Terbiasa Mengidentifikasi Mengenal perspektif dan Mengidentifikasi hal
n persamaan yang sama dan yang sama dan mengidentifikasi hal-hal kesamaan dengan emosi/perasaan dari yang menjadi
dengan orang berbeda yang berbeda yang yang sama dan berbeda orang lain sebagai sudut pandang orang permasalahan bersama,
lain dan dimiliki diri dan dimiliki diri dan yang dimiliki diri dan perekat hubungan atau kelompok lain yang memberikan alternatif
menghargai temannya dalam temannya dalam temannya dalam sosial dan tidak pernah dijumpai solusi untuk
perbedaan berbagai hal. berbagai hal, serta berbagai hal serta mewujudkannya dalam atau dikenalnya. menjembatani
Membiasakan memberikan memberikan respons aktivitas kelompok. Mengutamakan perbedaan dengan
mendengarkan respons secara secara positif. Mulai mengenal persamaan dan mengutamakan
pendapat temannya, positif. berbagai kemungkinan menghargai perbedaan kemanusiaan.
baik itu sama interpretasi dan cara sebagai alat pemersatu
ataupun berbeda pandang yang berbeda dalam keadaan konflik
dengan pendapatnya ketika dihadapkan atau perdebatan.
dan dengan dilema.
mengekspresikannya
secara wajar.

Berempati Mengenali emosi, Mengidentifikasi Terbiasa memberikan Mulai memandang Memahami perasaan dan Memahami dan
kepada orang minat, dan emosi, minat, dan apresiasi di lingkungan sesuatu dari perspektif sudut pandang orang menghargai perasaan
lain kebutuhan orang- kebutuhan orang- sekolah dan masyarakat orang lain serta dan/atau kelompok lain dan sudut pandang
orang terdekat dan orang terdekat mengidentifikasi yang tidak pernah orang dan/atau
membiasakan dan meresponsnya kebaikan dan kelebihan dikenalnya. kelompok lain.
meresponsnya secara positif. orang sekitarnya.
secara positif.

Elemen akhlak kepada alam


Memahami Mengenal Mengidentifikasi Memahami keterhubungan Memahami konsep Memahami konsep sebab- Mengidentifikasi
Keterhu-bungan berbagai ciptaan berbagai ciptaan antara satu ciptaan harmoni dan akibat di antara berbagai masalah lingkungan
Ekosistem Bumi Tuhan Tuhan dengan ciptaan Tuhan mengidentifikasi adanya ciptaan Tuhan dan hidup di tempat ia
yang lainnya saling kebergantungan mengidentifikasi berbagai tinggal dan melakukan
antara berbagai ciptaan sebab yang mempunyai langkah-langkah konkret
Tuhan
- 9 -

dampak baik atau buruk, yang bisa dilakukan untuk


langsung maupun tidak menghindari kerusakan
langsung, terhadap alam dan menjaga
semesta. keharmonisan ekosistem
yang ada di
lingkungannya.

Menjaga Membiasakan Membiasakan Terbiasa memahami Mewujudkan rasa Mewujudkan rasa syukur Mewujudkan rasa
Lingkungan Ala bersyukur atas bersyukur atas tindakan-tindakan yang syukur dengan terbiasa dengan berinisiatif untuk syukur dengan
m Sekitar karunia lingkungan alam ramah dan tidak ramah berperilaku ramah menyelesaikan membangun kesadaran
lingkungan alam sekitar dan lingkungan serta lingkungan dan permasalahan lingkungan peduli lingkungan alam
sekitar dengan berlatih untuk membiasakan diri untuk memahami akibat alam sekitarnya dengan dengan menciptakan
menjaga menjaganya berperilaku ramah perbuatan tidak ramah mengajukan alternatif dan
kebersihan dan lingkungan lingkungan dalam solusi dan mulai mengimplementasikan
merawat lingkup kecil maupun menerapkan solusi solusi dari
lingkungan alam besar. tersebut. permasalahan
sekitarnya. lingkungan yang ada.

Elemen akhlak bernegara


Melaksanakan Mengenali hak Mengidentifikasi hak Mengidentifikasi hak Mengidentifikasi dan Menganalisis peran, hak, Menggunakan hak dan
Hak dan dan dan tanggung dan tanggung jawab memahami peran, hak, dan kewajiban sebagai melaksanakan
Kewajiban tanggungjawabnya jawabnya di rumah, orang-orang di dan kewajiban dasar warga negara, memahami kewajiban
sebagai Warga di rumah dan sekolah, dan sekitarnya serta sebagai warga negara perlunya mengutamakan kewarganegaraan dan
Negara sekolah, serta lingkungan sekitar kaitannya dengan serta kaitannya dengan kepentingan umum di terbiasa mendahulukan
Indonesia kaitannya dengan serta kaitannya keimanan kepada keimanan kepada atas kepentingan pribadi kepentingan umum di
keimanan kepada dengan keimanan Tuhan YME. Tuhan YME dan secara sebagai wujud dari atas kepentingan pribadi
Tuhan YME. kepada Tuhan YME. sadar keimanannya kepada sebagai wujud dari
mempraktikkannya Tuhan YME. keimanannya kepada
dalam kehidupan Tuhan YME.
sehari-hari.
- 10 -
- 11 -

1. Dimensi Berkebhinekaan Global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan


tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya
baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen
kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan
refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
f. Mengenal dan menghargai budaya
Pelajar Pancasila mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, jenis kelamin, cara
komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan identitas
dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota
kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.
g. Komunikasi dan interaksi antar budaya
Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari dirinya
secara setara dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan
menghargai keunikan setiap budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif
sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.
h. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Pelajar Pancasila secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman
kebinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya
yang berbeda, termasuk perundungan, intoleransi dan kekerasan, dengan
mempelajari keragaman budaya dan mendapatkan pengalaman dalam
kebinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar
tercipta kehidupan yang setara dan harmonis antarsesama.
i. Berkeadilan Sosial
Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan
sosial di tingkat lokal, regional, nasional, danglobal. Ia percaya akan
kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk menguatkan demokrasi,
untuk secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai dan
inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang
berkelanjutan.

-11-
- 12 -
Adapun alur perkembangan dari dimensi berkebinekaan globasl sebagai berikut.

-12-
- 13 -

-13-
- 14 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas Di Akhir Fase E (Kelas
PAUD (Kelas 1-II, usia 6-8 III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 VII - IX, usia 13-15 X - XII, Usia 16-18
tahun) tahun) tahun) tahun)

Elemen mengenal dan menghargai budaya

Mendalami budaya Mengenali Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan memahami perubahan Menganalisis pengaruh
dan identitas budaya identitas diri dan mendeskripsikan mendeskripsikan ide- mendeskripsikan budaya seiring waktu keanggotaan kelompok
kebiasaan- ide-ide tentang ide tentang dirinya dan keragaman budaya di dan sesuai konteks, lokal, regional,
kebiasaan dirinya dan beberapa berbagai kelompok di sekitarnya; serta baik dalam skala lokal, nasional, dan global
budaya dalam kelompok di lingkungan sekitarnya, menjelaskan peran regional, dan nasional. terhadap
keluarga lingkungan serta cara orang lain budaya dan bahasa Menjelaskan identitas pembentukan
sekitarnya berperilaku dan dalam membentuk diri yang terbentuk dari identitas, termasuk
berkomunikasi identitas dirinya. budaya bangsa. identitas dirinya. Mulai
dengannya. menginternalisasi
identitas diri sebagai
bagian dari budaya
bangsa.

mengeksplorasi dan Mengenal Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika Menganalisis dinamika
membandingkan identitas orang mendeskripsikan membandingkan membandingkan budaya yang mencakup budaya yang
pengetahuan lain dan praktik keseharian praktik keseharian diri pengetahuan, pemahaman, mencakup
budaya, kebiasaan- diri dan budayanya dan budayanya kepercayaan, dan kepercayaan, dan pemahaman,
kepercayaan, serta kebiasaannya dengan orang lain di praktik dari berbagai praktik keseharian kepercayaan, dan
praktiknya tempat dan waktu/era kelompok budaya. dalam konteks personal praktik keseharian
yang berbeda. dan sosial. dalam rentang waktu
yang panjang dan
konteks yang luas.
- 15 -

Menumbuhkan rasa Membiasakan Mendeskripsikan Memahami bahwa Mengidentifikasi Memahami pentingnya mempromosikan
menghormati untuk pengalaman dan kemajemukan dapat peluang dan melestarikan dan pertukaran budaya
terhadap menghormati pemahaman hidup memberikan tantangan yang merayakan tradisi dan kolaborasi dalam
keanekaragaman budaya-budaya bersama-sama dalam kesempatan untuk muncul dari budaya untuk dunia yang saling
budaya yang berbeda dari kemajemukan. memperoleh keragaman budaya di mengembangkan terhubung serta
dirinya. pengalaman dan Indonesia. identitas pribadi, menunjukkannya
pemahaman yang sosial, dan bangsa dalam perilaku.
baru. Indonesia serta mulai
berupaya melestarikan
budaya dalam
kehidupan sehari-hari.

Elemen komunikasi dan interaksi antar budaya

Berkomunikasi antar Menggunakan Mengenali bahwa diri Mendeskripsikan Memahami Mengeksplorasi Menganalisis
budaya berbagai macam dan orang lain penggunaan kata, persamaan dan pengaruh budaya hubungan antara
cara yang menggunakan kata, tulisan dan bahasa perbedaan cara terhadap penggunaan bahasa, pikiran, dan
bermakna untuk gambar, dan bahasa tubuh yang memiliki komunikasi baik di bahasa serta dapat konteks untuk
mengungkapkan tubuh yang dapat makna yang berbeda dalam maupun mengenali risiko dalam memahami dan
perasaan dan memiliki makna yang di lingkungan antarkelompok berkomunikasi antar meningkatkan
pikiran. berbeda di sekitarnya dan dalam budaya. budaya. komunikasi
lingkungan suatu budaya tertentu. antarbudaya yang
sekitarnya berbeda-beda.
- 16 -

Mempertimbangkan Menjalin Mengekspresikan Mengekspresikan Membandingkan Menjelaskan asumsi- Menyajikan pandangan


dan menumbuhkan interaksi sosial pandangannya pandangannya beragam perspektif asumsi yang mendasari yang seimbang
berbagai perspektif yang positif terhadap topik yang terhadap topik yang untuk memahami perspektif tertentu. mengenai
dalam umum dan umum dan dapat permasalahan sehari- Memperkirakan dan permasalahan yang
lingkungan mendengarkan sudut mengenal sudut hari. Memperkirakan mendeskripsikan dapat menimbulkan
keluarga dan pandang orang lain pandang orang lain. dan mendeskripsikan perasaan serta motivasi pertentangan
sekolah yang berbeda dari Mendengarkan dan situasi komunitas komunitas yang pendapat.
dirinya dalam memperkirakan sudut yang berbeda dengan berbeda dengan dirinya Memosisikan orang
lingkungan keluarga pandang orang lain dirinya ke dalam yang berada dalam lain dan budaya yang
dan sekolah yang berbeda dari situasi dirinya dalam situasi yang sulit. berbeda darinya secara
dirinya pada situasi di konteks lokal dan setara, serta bersedia
ranah sekolah, regional. memberikan
keluarga, dan pertolongan ketika
lingkungan sekitar. orang lain berada
dalam situasi sulit.

Elemen refleksi dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

Refleksi terhadap Menunjukkan Menyebutkan apa Menyebutkan apa Menjelaskan apa yang Merefleksikan secara Merefleksikan secara
pengalaman kesadaran untuk yang telah dipelajari yang telah dipelajari telah dipelajari dari kritis gambaran kritis dampak dari
kebinekaan. menerima teman tentang orang lain tentang orang lain dari interaksi dan berbagai kelompok pengalaman hidup di
yang berbeda dari interaksinya interaksinya dengan pengalaman dirinya budaya yang ditemui lingkungan yang
budaya dalam dengan kemajemukan dalam lingkungan dan cara meresponnya. beragam terkait
beberapa situasi. kemajemukan budaya di lingkungan yang beragam. dengan perilaku,
budaya di sekitar. kepercayaan serta
lingkungan sekolah tindakannya terhadap
dan rumah orang lain.
- 17 -

Menghilangkan Mengenali orang- mengenali perbedaan Mengkonfirmasi dan Mengkonfirmasi dan Mengkonfirmasi, Mengkritik dan menolak
stereotip dan orang di tiap orang atau mengklarifikasi mengklarifikasi mengklarifikasi dan stereotip serta
prasangka sekitarnya kelompok dan stereotip dan stereotip dan menunjukkan sikap prasangka tentang
berdasarkan ciri- menyikapinya sebagai prasangka yang prasangka yang menolak stereotip serta gambaran identitas
ciri atau atribut kewajaran dimilikinya tentang dimilikinya tentang prasangka tentang kelompok dan suku
tertentu orang atau kelompok orang atau kelompok gambaran identitas bangsa serta berinisiatif
di sekitarnya untuk di sekitarnya untuk kelompok dan suku mengajak orang lain
mendapatkan mendapatkan bangsa. untuk menolak
pemahaman yang pemahaman yang lebih stereotip dan
lebih baik baik serta prasangka.
mengidentifikasi
pengaruhnya terhadap
individu dan kelompok
di lingkungan
sekitarnya
- 18 -

Menyelaraskan Mengetahui Mengidentifikasi Mengenali bahwa Mencari titik temu Mengidentifikasi dan Mengetahui tantangan
perbedaan budaya adanya budaya perbedaan budaya perbedaan budaya nilai budaya yang menyampaikan isu-isu dan keuntungan hidup
yang berbeda di yang konkret di mempengaruhi beragam untuk tentang penghargaan dalam lingkungan
lingkungan lingkungan sekitar pemahaman menyelesaikan terhadap keragaman dengan budaya yang
sekitar. antarindividu. permasalahan dan kesetaraan budaya. beragam, serta
bersama. memahami pentingnya
kerukunan antar
budaya dalam
kehidupan bersama
yang harmonis.
- 19 -

Elemen Berkeadilan Sosial

Aktif membangun Menjalin Menjalin pertemanan Mengidentifikasi cara Membandingkan Mengidentifikasi Berinisiatif melakukan
masyarakat yang pertemanan tanpa tanpa memandang berkontribusi terhadap beberapa tindakan dan masalah yang ada di suatu tindakan
inklusif, adil, dan memandang perbedaan agama, lingkungan sekolah, praktik perbaikan sekitarnya sebagai berdasarkan
berkelanjutan perbedaan diri suku, ras, jenis rumah dan lingkungan lingkungan sekolah akibat dari pilihan yang identifikasi masalah
dan temannya kelamin, dan sekitarnya yang yang inklusif, adil, dan dilakukan oleh manusia, untuk mempromosikan
perbedaan lainnya, inklusif, adil dan berkelanjutan, dengan serta dampak masalah keadilan, keamanan
dan mengenal berkelanjutan mempertimbangkan tersebut terhadap ekonomi, menopang
masalah-masalah dampaknya secara sistem ekonomi, sosial ekologi dan demokrasi
sosial, ekonomi, dan jangka panjang dan lingkungan, serta sambil menghindari
lingkungan di terhadap manusia, mencari solusi yang kerugian jangka
lingkungan sekitarnya alam, dan masyarakat memperhatikan panjang terhadap
prinsip-prinsip manusia, alam ataupun
keadilan terhadap masyarakat.
manusia, alam dan
masyarakat

Berpartisipasi dalam Mulai Mengidentifikasi Berpartisipasi Berpartisipasi dalam Berpartisipasi dalam Berpartisipasi
proses pengambilan berpartisipasi pilihan-pilihan menentukan beberapa menentukan kriteria menentukan kriteria menentukan pilihan dan
keputusan bersama menentukan berdasarkan pilihan untuk yang disepakati dan metode yang keputusan untuk
beberapa pilihan kebutuhan dirinya keperluan bersama bersama untuk disepakati bersama kepentingan bersama
untuk keperluan dan orang lain ketika berdasarkan kriteria menentukan pilihan untuk menentukan melalui proses bertukar
bersama dalam membuat keputusan sederhana dan keputusan untuk pilihan dan keputusan pikiran secara cermat
lingkungan kecil kepentingan bersama untuk kepentingan dan terbuka secara
bersama melalui proses mandiri
bertukar pikiran secara
cermat dan terbuka
dengan panduan
pendidik
- 20 -

Memahami peran Mulai mengenali Mengidentifikasi Memahami konsep hak Memahami konsep hak Memahami konsep hak Memahami konsep hak
individu dalam keberadaan dan peran, hak dan dan kewajiban, serta dan kewajiban, serta dan kewajiban serta dan kewajiban, serta
demokrasi perannya dalam kewajiban warga implikasinya terhadap implikasinya terhadap implikasinya terhadap implikasinya terhadap
lingkungan dalam masyarakat perilakunya. perilakunya. ekspresi dan ekspresi dan
keluarga dan demokratis Menggunakan konsep perilakunya. Mulai aktif perilakunya. Mulai
sekolah ini untuk menjelaskan mengambil sikap dan mencari solusi untuk
perilaku diri dan orang langkah untuk dilema terkait konsep
sekitarnya melindungi hak hak dan kewajibannya.
orang/kelompok lain.
- 21 -
- 22 -

1. Dimensi Bergotong Royong

Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan


untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari
bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi
j. Kolaborasi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan kolaborasi, yaitu kemampuan untuk
bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada
bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang
lain. Ia terampil untuk bekerja sama dan melakukan koordinasi demi
mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan keragaman latar
belakang setiap anggota kelompok. Ia mampu merumuskan tujuan
bersama, menelaah kembali tujuan yang telah dirumuskan, dan mengevaluasi
tujuan selama proses bekerja sama. Ia juga memiliki kemampuan
komunikasi, yaitu kemampuan mendengar dan menyimak pesan dan gagasan
orang lain, menyampaikan pesan dan gagasan secara efektif, mengajukan
pertanyaan untuk mengklarifikasi, dan memberikan umpan-balik secara kritis
dan positif. Pelajar Pancasila juga menyadari bahwa ada saling-
ketergantungan yang positif antar- orang. Melalui kesadaran ini, ia
memberikan kontribusi optimal untuk meraih tujuan bersama. Ia
menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya semaksimal mungkin dan
mengapresiasi upaya yang telah dilakukan anggota lain dalam kelompoknya.
k. Kepedulian
Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi
di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di
lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia
merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain, memahami
perspektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan orang dari beragam
budaya yang menjadi bagian penting dari kebinekaan global. Ia memiliki
persepsi sosial yang baik sehingga ia memahami mengapa orang lain
bereaksi tertentu dan melakukan tindakan tertentu. Ia memahami dan
menghargai lingkungan sosialnya, serta menghasilkan situasi sosial yang
sejalan dengan pemenuhan kebutuhan berbagai pihak dan pencapaian tujuan.

-22-
- 23 -
l. Berbagi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima
segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu
menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber
daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Melalui kemampuan berbagi,
ia mampu dan mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga
kepada/dari teman sebaya, orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan
yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi hal yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan baik di
lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).
Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong adalah sebagai berikut.

-23-
- 24 -

Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X
PAUD 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) - XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen kolaborasi
Kerja sama Terbiasa bekerja Menerima dan Menampilkan tindakan Menunjukkan Menyelaraskan tindakan Membangun tim dan
bersama dalam melaksanakan tugas yang sesuai dengan ekspektasi (harapan) sendiri dengan tindakan mengelola kerjasama
melakukah serta peran yang harapan dan tujuan positif kepada orang orang lain untuk untuk mencapai tujuan
kegiatan dengan diberikan kelompok kelompok. lain dalam rangka melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan
kelompok dalam sebuah mencapai tujuan dan mencapai tujuan target yang sudah
(melibatkan dua kegiatan bersama. kelompok di lingkungan kelompok di lingkungan ditentukan.
atau lebih sekitar (sekolah dan sekitar, serta memberi
orang). rumah). semangat kepada orang
lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama.

Komunikasi Menyimak Memahami informasi Memahami informasi Memahami informasi Memahami informasi, Aktif menyimak untuk
untuk informasi sederhana dari orang yang disampaikan dari berbagai sumber gagasan, emosi, memahami dan
mencapai sederhana dan lain dan (ungkapan pikiran, dan menyampaikan keterampilan dan menganalisis informasi,
tujuan mengungkapkan menyampaikan perasaan, dan pesan menggunakan keprihatinan yang gagasan, emosi,
bersama nya dalam informasi sederhana keprihatinan) orang berbagai simbol dan diungkapkan oleh orang keterampilan dan
bahasa lisan kepada orang lain lain dan media secara efektif lain menggunakan keprihatinan yang
menggunakan kata- menyampaikan kepada orang lain berbagai simbol dan disampaikan oleh orang
katanya sendiri. informasi secara untuk mencapai tujuan media secara efektif, serta lain dan kelompok
akurat menggunakan bersama memanfaatkannya untuk menggunakan berbagai
berbagai simbol dan meningkatkan kualitas simbol dan media secara
media hubungan interpersonal efektif, serta
guna mencapai tujuan menggunakan berbagai
bersama. strategi komunikasi
untuk menyelesaikan
masalah guna mencapai
- 25 -

berbagai tujuan
bersama.

Saling- Mengenali dan Mengenali Menyadari bahwa Menyadari bahwa Mendemonstrasikan Menyelaraskan
ketergantung menyampaikan kebutuhan- setiap orang meskipun setiap orang kegiatan kelompok yang kapasitas kelompok agar
an positif kebutuhan- kebutuhan diri sendiri membutuhkan orang memiliki otonominya menunjukkan bahwa para anggota kelompok
kebutuhan diri yang memerlukan lain dalam memenuhi masing-masing, setiap anggota kelompok dengan dapat saling membantu
sendiri dan orang lain dalam kebutuhannya dan orang membutuhkan kelebihan dan satu sama lain
orang lain pemenuhannya. perlunya saling orang lain dalam kekurangannya masing- memenuhi kebutuhan
membantu memenuhi masing perlu dan dapat mereka baik secara
kebutuhannya. saling membantu individual maupun
memenuhi kebutuhan. kolektif.

Koordinasi Melaksanakan Melaksanakan Menyadari bahwa Menyelaraskan Membagi peran dan Menyelaraskan dan
Sosial aktivitas bermain aktivitas kelompok dirinya memiliki peran tindakannya sesuai menyelaraskan tindakan menjaga tindakan diri
sesuai dengan sesuai dengan yang berbeda dengan dengan perannya dan dalam kelompok serta dan anggota
kesepakatan kesepakatan bersama orang lain/temannya, mempertimbangkan menjaga tindakan agar kelompok agar sesuai
bersama dan dengan bimbingan, serta mengetahui peran orang lain untuk selaras untuk mencapai antara satu dengan
saling dan saling konsekuensi perannya mencapai tujuan tujuan bersama. lainnya serta menerima
mengingatkan mengingatkan adanya terhadap ketercapaian bersama. konsekuensi
adanya kesepakatan tersebut. tujuan. tindakannya dalam
kesepakatan rangka mencapai tujuan
- 26 -
tersebut. bersama
- 27 -

Elemen kepedulian
Tanggap Mulai mengenali Peka dan Peka dan Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap
terhadap dan mengapresiasi orang- mengapresiasi orang- lingkungan sosial lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai
lingkungan mengapresiasi orang di lingkungan orang di lingkungan sesuai dengan tuntutan dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran
Sosial orang-orang di sekitar, kemudian sekitar, kemudian peran sosialnya dan sosialnya dan sosialnya dan
rumah dan melakukan tindakan melakukan tindakan menjaga keselarasan berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai
sekolah, untuk sederhana untuk untuk menjaga dalam berelasi dengan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
merespon mengungkapkannya. keselarasan dalam orang lain. masyarakat. masyarakat untuk
kebutuhan di berelasi dengan orang menghasilkan keadaan
rumah dan lain. yang lebih baik.
sekolah.

Persepsi Mengenali Mengenali berbagai Memahami berbagai Menerapkan Menggunakan Melakukan tindakan
sosial berbagai reaksi reaksi orang lain di alasan orang lain pengetahuan mengenai pengetahuan tentang yang tepat agar orang
orang lain di lingkungan sekitar menampilkan respon berbagai reaksi orang sebab dan alasan orang lain merespon sesuai
lingkungan dan penyebabnya. tertentu lain dan penyebabnya lain menampilkan reaksi dengan yang diharapkan
sekitar. dalam konteks tertentu untuk dalam rangka
keluarga, sekolah, serta menentukan tindakan penyelesaian pekerjaan
pertemanan dengan yang tepat agar orang lain dan pencapaian tujuan.
sebaya. menampilkan respon
yang diharapkan.

Elemen Berbagi
Mulai Memberi dan Memberi dan Memberi dan menerima Mengupayakan memberi Mengupayakan memberi
membiasakan menerima hal yang menerima hal yang hal yang dianggap hal yang dianggap hal yang dianggap
untuk berbagi dianggap berharga dianggap penting dan penting dan berharga penting dan berharga penting dan berharga
kepada orang- dan penting berharga kepada/dari kepada/dari orang- kepada masyarakat yang kepada orang-orang
orang di sekitar. kepada/dari orang- orang-orang di orang di lingkungan membutuhkan bantuan yang membutuhkan di
orang di lingkungan lingkungan sekitar luas/masyarakat baik di sekitar tempat tinggal masyarakat yang lebih
sekitar. baik yang dikenal yang dikenal maupun luas (negara, dunia).
maupun tidak dikenal. tidak dikenal.
- 28 -
- 29 -
2. Dimensi Mandiri

Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung


jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
a. Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Pelajar Pancasila yang mandiri senantiasa melakukan refleksi terhadap kondisi
dirinya dan situasi yang dihadapi mencakup refleksi terhadap kondisi diri, baik
kelebihan maupun keterbatasan dirinya, serta situasi dan tuntutan perkembangan
yang dihadapi. Hal ini akan membuat ia mengenali dan menyadari kebutuhan
pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang
terjadi. Kesadaran tersebut akan membantunya untuk dapat menetapkan tujuan
pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi yang dihadapi,
memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan yang
mungkin terjadi.
b. Regulasi diri
Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku
dirinya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya baik di bidang
akademik maupun non akademik. Ia mampu menetapkan tujuan pengembangan
dirinya serta merencanakan strategi untuk mencapainya dengan didasari penilaian
atas kemampuan dirinya dan tuntutan situasi yang dihadapinya. Pelaksanaan
aktivitas pengembangan diri dapat dikendalikan olehnya sekaligus menjaga
perilaku dan semangat agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pembelajarannya.
Ia senantiasa memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil yang
dicapainya. Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah
menyerah dan akan berusaha mencari strategi atau metode yang lebih sesuai
untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuannya.

-29-
- 30 -

-30-
- 31 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X
PAUD, anak 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) - XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi


Mengenali Mengenali Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi Menggambarkan Membuat penilaian yang Mengidentifikasi
kualitas dan kemampuan dan menggambarkan kemampuan, prestasi, pengaruh kualitas realistis terhadap kekuatan dan
minat diri minat/kesukaan kemampuan, prestasi, dan ketertarikannya dirinya terhadap kemampuan dan minat , tantangan-tantangan
serta diri serta dan ketertarikannya serta tantangan yang pelaksanaan dan hasil serta prioritas yang akan dihadapi pada
tantangan menerima secara subjektif dihadapi berdasarkan belajar; serta pengembangan diri konteks pembelajaran,
yang keberadaaan dan kejadian-kejadian yang mengidentifikasi berdasarkan pengalaman sosial dan pekerjaan
dihadapi keunikan diri dialaminya dalam kemampuan yang ingin belajar dan aktivitas lain yang akan dipilihnya di
sendiri kehidupan sehari-hari. dikembangkan dengan yang dilakukannya. masa depan.
mempertimbangkan
tantangan yang
dihadapinya dan
umpan balik dari orang
dewasa

Mengembang Menceritakan Melakukan refleksi Melakukan refleksi Melakukan refleksi Memonitor kemajuan Melakukan refleksi
kan refleksi pengalaman Untuk untuk mengidentifikasi untuk mengidentifikasi belajar yang dicapai serta terhadap umpan balik
diri belajarnya di mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, faktor-faktor di dalam memprediksi tantangan dari teman, guru, dan
rumah maupun di kekuatan dan dan prestasi dirinya, maupun di luar dirinya pribadi dan akademik orang dewasa lainnya,
sekolah. kelemahan, serta serta situasi yang dapat yang dapat yang akan muncul serta informasi-informasi
prestasi dirinya. mendukung dan mendukung/mengham berlandaskan pada karir yang akan
menghambat batnya dalam belajar pengalamannya untuk dipilihnya untuk
pembelajaran dan dan mengembangkan mempertimbangkan menganalisis
pengembangan dirinya diri; serta strategi belajar yang karakteristik dan
mengidentifikasi cara- sesuai. keterampilan yang
dibutuhkan dalam
- 32 -

cara untuk mengatasi menunjang atau


kekurangannya. menghambat karirnya di
masa depan.

Elemen Regulasi Diri


Regulasi Mengenali emosi- Mengidentifikasi Mengetahui adanya Memahami perbedaan Memahami dan Mengendalikan dan
emosi emosi yang perbedaan emosi yang pengaruh orang lain, emosi yang dirasakan memprediksi konsekuensi menyesuaikan emosi
dirasakan dan dirasakannya dan situasi, dan peristiwa dan dampaknya dari emosi dan yang dirasakannya
situasi yang situasi-situasi yang yang terjadi terhadap terhadap proses belajar pengekspresiannya dan secara tepat ketika
menyebabkan-nya, menyebabkan-nya; emosi yang dan interaksinya menyusun langkah- menghadapi situasi yang
serta mulai belajar serta mengekspresi- dirasakannya; serta dengan orang lain; serta langkah untuk mengelola menantang dan
mengeskpresikan kan secara wajar berupaya untuk mencoba cara-cara emosinya dalam menekan pada konteks
emosi secara wajar mengekspresikan emosi yang sesuai untuk pelaksanaan belajar dan belajar, relasi, dan
secara tepat dengan mengelola emosi agar berinteraksi dengan pekerjaan.
mempertimbangkan dapat menunjang orang lain.
perasaan dan aktivitas belajar dan
kebutuhan orang lain interaksinya dengan
disekitarnya orang lain.
- 33 -

Penetapan Menceritakan Menetapkan target Menjelaskan pentingnya Menilai faktor-faktor Merancang strategi yang Mengevaluasi efektivitas
tujuan aktivitas yang belajar dan memiliki tujuan dan (kekuatan dan sesuai untuk menunjang strategi pembelajaran
belajar, akan dilakukan merencanakan waktu berkomitmen dalam kelemahan) yang ada pencapaian tujuan digunakannya, serta
prestasi, dan untuk dan tindakan belajar mencapainya serta pada dirinya dalam belajar, prestasi, dan menetapkan tujuan
pengembanga menyelesaikan yang akan mengeksplorasi upaya mencapai tujuan pengembangan diri belajar, prestasi, dan
n diri serta tugas yang dilakukannya. langkah-langkah yang belajar, prestasi, dan dengan pengembangan diri
rencana diberikan sesuai untuk pengembangan dirinya mempertimbangkan secara spesifik dan
strategis mencapainya serta mencoba berbagai kekuatan dan kelemahan merancang strategi yang
untuk strategi untuk dirinya, serta situasi yang sesuai untuk
mencapainya mencapainya. dihadapi. menghadapi tantangan-
tantangan yang akan
dihadapi pada konteks
pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan
dipilihnya di masa
depan.

Menunjukka Mencoba Berinisiatif untuk Mempertimbangkan, Memahami arti penting Mengkritisi efektivitas Menentukan prioritas
n inisiatif mengerjakan mengerjakan tugas- memilih dan bekerja secara mandiri dirinya dalam bekerja pribadi, berinisiatif
dan bekerja berbagai tugas tugas rutin secara mengadopsi berbagai serta inisiatif untuk secara mandiri dengan mencari dan
secara sederhana dengan mandiri dibawah strategi dan melakukannya dalam mengidentifikasi hal-hal mengembangkan
mandiri pengawasan dan pengawasan dan mengidentifikasi menunjang yang menunjang maupun pengetahuan dan
dukungan orang dukungan orang sumber bantuan yang pembelajaran dan menghambat dalam keterampilan yang
dewasa dewasa diperlukan serta pengembangan dirinya mencapai tujuan. spesifik sesuai tujuan di
berinisiatif masa depan.
menjalankannya untuk
mendapatkan hasil
belajar yang diinginkan.

Mengembang Mengatur diri agar Melaksanakan Menjelaskan pentingnya Mengidentifikasi faktor- Berkomitmen dan Melakukan tindakan-
kan dapat kegiatan belajar di mengatur diri secara faktor yang dapat menjaga konsistensi tindakan secara
pengendalian menyelesaikan kelas dan mandiri dan mulai mempengaruhi pencapaian tujuan yang konsisten guna
menyelesaikan tugas- menjalankan kegiatan kemampuan dalam telah direncanakannya mencapai tujuan karir
- 34 -

dan disiplin kegiatannya tugas dalam waktu dan tugas yang telah mengelola diri dalam untuk mencapai tujuan dan pengembangan
diri hingga tuntas. yang telah disepakati. sepakati secara mandiri pelaksanaan aktivitas belajar dan dirinya di masa depan,
belajar dan pengembangan diri yang serta berusaha mencari
pengembangan dirinya. diharapkannya dan melakukan
alternatif tindakan lain
yang dapat dilakukan
ketika menemui
hambatan.

Percaya diri, Berani mencoba, Berani mencoba dan Tetap bertahan Menyusun, Membuat rencana baru Menyesuaikan dan mulai
tangguh adaptif dalam adaptif menghadapi mengerjakan tugas menyesuaikan, dan dengan mengadaptasi, menjalankan rencana
(resilient), situasi baru, dan situasi baru serta ketika dihadapkan mengujicobakan dan memodifikasi strategi dan strategi
dan adaptif mencoba untuk bertahan dengan tantangan dan berbagai strategi dan yang sudah dibuat ketika pengembangan dirinya
tidak mudah mengerjakan tugas- berusaha cara kerjanya untuk upaya sebelumnya tidak dengan
menyerah saat tugas yang disepakati menyesuaikan membantu dirinya berhasil, serta mempertimbangkan
mendapatkan hingga tuntas strateginya ketika dalam penyelesaian menjalankan kembali minat dan tuntutan
tantangan upaya sebelumnya tugas yang menantang tugasnya dengan pada konteks belajar
tidak berhasil. keyakinan baru. maupun pekerjaan yang
akan dijalaninya di masa
depan, serta berusaha
untuk mengatasi
tantangan-tantangan
yang ditemui.
- 35 -
- 36 -

3. Dimensi Bernalar Kritis

Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.
a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data
kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar,
mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau
gagasan dari penyampainya. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk
mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau
keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Pancasila dapat
mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan dan akurat.
b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan
logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan
analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia
mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat membuktikan
penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan
atau keputusan.
c. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya
sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses
berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. Ia menyadari
proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan
menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini
membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas
dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih
dalam mengujicoba berbagai

-36-
- 37 -
alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau
keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.
Adapun alur perkembangan dimensi bernalar kritis sebagai berikut.

-37-
- 38 -

-38-
- 39 -

-39-
- 40 -

Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X -
PAUD, anak 1-II, usia 6-8 tahun III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen memperoleh dan memproses informasi dan gagasan


Mengajukan Bertanya untuk Mengajukan Mengajukan Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan
pertanyaan memenuhi rasa pertanyaan untuk pertanyaan untuk untuk membandingkan untuk klarifikasi dan untuk menganalisis
ingin tahu menjawab mengidentifikasi suatu berbagai informasi dan interpretasi informasi, secara kritis
terhadap diri keingintahuannya permasalahan dan untuk menambah serta mencari tahu permasalahan yang
Dan dan untuk mengkonfirmasi pengetahuannya. penyebab dan kompleks dan abstrak.
lingkungannya. mengidentifikasi pemahaman terhadap konsekuensi dari
suatu permasalahan suatu permasalahan informasi tersebut.
mengenai dirinya dan mengenai dirinya dan
lingkungan lingkungan sekitarnya.
sekitarnya.

Mengidentifikasi, Mengidentifikasi Mengidentifikasi dan Mengumpulkan, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis


mengklarifikasi, Danmengolah mengolah informasi mengklasifikasikan, mengklasifikasikan, mengklarifikasi, dan mengklarifikasi serta
dan mengolah informasi dan dan gagasan membandingkan dan membandingkan, dan menganalisis informasi menganalisis gagasan
informasi dan Gagasan memilih informasi dan memilih informasi dari yang relevan serta dan informasi yang
gagasan sederhana. gagasan dari berbagai berbagai sumber, serta memprioritaskan kompleks dan abstrak
sumber. memperjelas informasi beberapa gagasan dari berbagai sumber.
dengan bimbingan tertentu. Memprioritaskan suatu
orang dewasa. gagasan yang paling
relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.
- 41 -

Elemen menganalisis dan mengevaluasi penalaran dan prosedurnya


Elemen Menyebutkan Melakukan penalaran Menjelaskan alasan Menjelaskan alasan Menalar dengan Menganalisis dan
menganalisis dan alasan dari konkret dan yang relevan dalam yang relevan dan akurat berbagai argumen dalam mengevaluasi penalaran
mengevaluasi pilihan atau memberikan alasan penyelesaian masalah dalam penyelesaian mengambil suatu yang digunakannya
penalaran dan keputusannya dalam menyelesaikan dan pengambilan masalah dan simpulan atau dalam menemukan dan
prosedurnya masalah dan keputusan pengambilan keputusan keputusan. mencari solusi serta
mengambil keputusan mengambil keputusan.

Elemen refleksi pemikiran dan proses berpikir


Merefleksi dan Menyampaikan Menyampaikan apa Menyampaikan apa Memberikan alasan dari Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan
mengevaluasi apa yang yang sedang yang sedang dipikirkan hal yang dipikirkan, digunakan, menyadari untuk mendukung
pemikirannya Dipikirkan dipikirkan secara dan menjelaskan serta menyadari kecenderungan dan pemikirannya dan
sendiri dengan singkat terperinci alasan dari hal yang kemungkinan adanya konsekuensi bias pada memikirkan pandangan
dipikirkan bias pada pemikirannya pemikirannya, serta yang mungkin
sendiri berusaha berlawanan dengan
mempertimbangkan pemikirannya dan
perspektif yang berbeda. mengubah pemikirannya
jika diperlukan.
- 42 -
- 43 -

4. Dimensi Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang


orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal serta memiliki keluwesan berpikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan.
a. Menghasilkan gagasan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang orisinal. Gagasan
ini terbentuk dari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau
perasaan sampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini
erat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan
pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang hidupnya.
Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan
mengklarifikasi dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan
perspektif yang berbeda, menghubungkan gagasan-gagasan yang ada,
mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi
persoalan, dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.
b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal berupa
representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, luaran digital, realitas
virtual, dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan tindakan
didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia
rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap
lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar yang kreatif cenderung berani
mengambil risiko dalam menghasilkan karya dan tindakan.
c. Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Pelajar yang kreatif memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan yang ia hadapi. Ia mampu menentukan pilihan ketika
dihadapkan pada beberapa alternatif kemungkinan untuk memecahkan
permasalahan. Ia juga mampu mengidentifikasi, membandingkan gagasan-
gagasan kreatifnya, serta mencari solusi alternatif saat pendekatan yang
diambilnya tidak berhasil. Pada

-43-
- 44 -
akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan secara
kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.
Adapun alur perkembangan dimensi kreatif sebagai berikut.

-44-
- 45 -

-45-
- 46 -

-46-
- 47 -

Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X -
PAUD 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) XII, Usia 16-18 tahun)

Elemen menghasilkan gagasan yang orisinal


Menggabungkan Menggabungkan Memunculkan gagasan Mengembangkan Menghubungkan gagasan Menghasilkan gagasan yang
beberapa gagasan beberapa gagasan imajinatif baru yang gagasan yang ia miliki yang ia miliki dengan beragam untuk
menjadi ide atau menjadi ide atau bermakna dari untuk membuat informasi atau gagasan mengekspresikan pikiran
gagasan sederhana gagasan imajinatif beberapa gagasan yang kombinasi hal yang baru untuk menghasilkan dan/atau perasaannya,
yang bermakna yang bermakna untuk berbeda sebagai baru dan imajinatif kombinasi gagasan baru menilai gagasannya, serta
untuk mengekspresikan ekspresi pikiran untuk dan imajinatif untuk memikirkan segala risikonya
mengekspresikan pikiran dan/atau dan/atau perasaannya. mengekspresikan mengekspresikan pikiran dengan mempertimbangkan
pikiran dan/atau perasaannya. pikiran dan/atau dan/atau perasaannya. banyak perspektif seperti
perasaannya. perasaannya. etika dan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan.

Elemen menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal


Mengeksplorasi Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan
dan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran
mengekspresikan pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran dan/atau dan/atau perasaannya dan/atau perasaannya
pikiran dan/atau perasaannya dalam perasaannya sesuai perasaannya sesuai dalam bentuk karya dalam bentuk karya
perasaannya bentuk karya dengan minat dan dengan minat dan dan/atau tindakan, serta dan/atau tindakan, serta
dalam bentuk dan/atau tindakan kesukaannya dalam kesukaannya dalam mengevaluasinya mengevaluasinya
karya dan/atau serta mengapresiasi bentuk karya dan/atau bentuk karya dan/atau dan mempertimbangkan dan mempertimbangkan
tindakan karya dan tindakan tindakan serta tindakan serta dampaknya bagi orang dampak dan risikonya bagi
sederhana serta yang dihasilkan mengapresiasi karya mengapresiasi dan lain diri dan lingkungannya
mengapresiasi mengkritisi karya dan
karya dan
- 48 -

tindakan yang dan tindakan yang tindakan yang dengan menggunakan


dihasilkan dihasilkan dihasilkan berbagai perspektif.

Elemen memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan


Menentukan Mengidentifikasi Membandingkan berupaya mencari Menghasilkan solusi Bereksperimen dengan
pilihan dari gagasan-gagasan gagasan-gagasan solusi alternatif saat alternatif dengan berbagai pilihan secara
beberapa alternatif kreatif untuk kreatif untuk pendekatan yang mengadaptasi berbagai kreatif untuk memodifikasi
yang diberikan menghadapi situasi menghadapi situasi diambil tidak berhasil gagasan dan umpan balik gagasan sesuai dengan
dan permasalahan. dan permasalahan. berdasarkan untuk menghadapi perubahan situasi.
identifikasi terhadap situasi dan permasalahan
situasi
- 49 -
- 50 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL

BUDAYA DAERAH MELAYU KEPULAUAN

RIAU

KELAS 1 ( satu )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )


)
3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual dalam
dengan cara mengamati (mendengar, bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
melihat, membaca) dan menanya yang estetis, dalam gerakan yang
berdasarkan rasa ingin tahu tentang mencerminkan anak sehat, dan dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan tindakan yang mencerminkan perilaku
kegiatannya, dan benda-benda yang anak beriman
dijumpainya di rumah dan disekolah dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun Riau
3.2 Memahami kesenianmelayu: 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
lagu, seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu langgam
3.3 Mengenal jenis permainan anak 4.3 mempragakan jenis permainan anak
melayu melayu
3.4 Mengenal cerita rakyat melayu 4.4 menceritakan cerita rakyatmelayu
kepulauan riau kepulauan riau.

-50-
- 51 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA

DAERAH MELAYU KEPULAUAN RIAU

KELAS 2 ( Dua)

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas dan logis,
melihat, membaca) dan menanya dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman
dijumpainya di rumah dan di sekolah dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun
Riau
3.2 Memahami kesenianmelayu: 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
lagu, seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu langgam
3.3 Mengenal jenis permainan anak 4.3 mempragakan jenis permainan anak
melayu melayu
3.4 Memahami sopan santun adat 4.4 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu
Kepulaun Riau
- 52 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA

DAERAH MELAYU KEPULAUAN RIAU

KELAS 3 ( Tiga )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. memahami pengetahuan faktual 4. menyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati (mendengar, dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
melihat, membaca) dan menanya logis, dalam karya yang estetis, dalam
berdasarkan rasa ingin tahu tentang gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dan dalam tindakan yang mencerminkan
kegiatannya, dan benda-benda yang perilaku anak beriman dan
dijumpainya di rumah dan di sekolah berakhlakmulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun
Riau
3.2 Memahami kesenian melayu: lagu, 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu langgam
3.3 Mengenal jenis permainan anak 4.3 mempragakan jenis permainan anak
melayu melayu
3.4 Memahami sopan santun adat 4.4 Menunjukkan perilaku sopan
melayu Kepulauan Riau santun bertata krama adat Melayu
Kepulaun Riau
- 53 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA

DAERAH MELAYU KEPULAUAN RIAU

KELAS 4 ( Empat )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3.mememahami pengetahuan faktual 4. mmenyajikan pengetahuan faktual


dengan cara mengamati dan menanya dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
berdasarkan rasa ingin tahu tentang logis, dalam karya yang estetis, dalam
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan gerakan yang mencerminkan anak sehat,
kegiatannya, dan benda-benda yang dan dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan perilaku anak beriman dan
tempat bermain berakhlakmulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui gambar alam dan pantai 4.1 menggambar alam dan pantai di
di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagumelayu memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada pada lagumelayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan riau melukis khas daerah melayu melayu
kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu dalam
upacara adat melayu melalui lisan, bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya melayu 4.7 menceritakan kesenian melayu
kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
- 54 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA

DAERAH MELAYU KEPULAUAN RIAU

KELAS 5 ( Lima )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. mmemahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan yang estetis, dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda yang dijumpainya di rumah, di tindakan yang mencerminkan perilaku
sekolah dan tempatbermain anak beriman dan berakhlakmulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui gambar alam dan pantai 4.1 menggambar alam dan pantai di
di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagumelayu memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada pada lagumelayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan, dalam bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya melayu 4.7 menceritakan kesenian melayu
kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauanriau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
3.12 mengenal jenis obat –obatan 4.12 menjelaskan jenis obat-obatan
tradisionalmelayukepulauanriau melayu kepulauan riau
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL

BUDAYA DAERAH MELAYU KEPULAUAN

RIAU KLS 6 ( E nam )

KOMPETENSI INTI 3 ( PENETAHUAN ) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN )

3. memahami pengetahuan faktual dan 4. menyajikan pengetahuan faktual dan


konseptual dengan cara mengamati, konseptual dalam bahasa yang jelas,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa sistematis, logis dan kritis, dalam karya
ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan yang estetis, dalam gerakan yang
Tuhan dan kegiatannya, dan benda- mencerminkan anak sehat, dan dalam
benda yang dijumpainya di rumah, di tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sekolah dan tempatbermain beriman dan berakhlakmulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengetahui gambar alam dan pantai 4.1 menggambar alam dan pantai di
di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagumelayu memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada pada lagumelayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan,
tulisan, dan visual dalam bentuk lisan dan tulisan.
4.7 menceritakan kesenian melayu
3.7 mengetahui kesenian budaya melayu
kepulauan riau sastra, seni music dan
kepulauan riau langgam melayu.
4.8 menampilkan tempat wisata daerah
3.8 mengenali tempat wisata Melayu
melayu kepulauan riau kota
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
3.12 mengenal jenis obat –obatan 4.12 menjelaskan jenis obat-obatan
tradisionalmelayukepulauanriau melayu kepulauan riau

BAB V

PEMBELAJARAN TEMATIK DAN KURIKULUM MERDEKA


PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK

A. PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATED (TERPADU)


Kurikulum SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur menggunakan pendekatan
pembelajaran tematik integratif dari kelas II,III.V dan VI.dan pendekatan pembelajaran
implementasi kurkulum merdeka untuk kelas I dan IV. Pembelajaran tematik integratif merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran
ke dalam berbagai tema. Pembelajaran kurikulum merdeka “Anak-anak tumbuh dan berkembang
berdasarkan kodratnya. Untuk itu dalam proses pendidikan, konsep merdeka harus diartikan sebagai
memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada anak untuk menggunakan pola pikir mereka dengan
cara belajar mereka. Sehingga mereka menemukan jati dirinya sejak dini, dan setiap anak pasti
memiliki potensi yang berbeda antara anak satu dengan anak yang lainnya’

Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema
merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara
parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik
seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas, II, III,V dan VI, keduanya merupakan pemberi makna yang
substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan
Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA
dan IPS atau ( IPAS ) yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai
pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.

Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu
berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk
integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang
transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan
keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas I dan IV serta kelas II dan V pada Kurikulum 2013.

Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. BerbagaiPekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman di 7. Cita-citaku
Sekitar 8. Daerah Tempat Tinggalku
8. Peristiwa alam 9. Makanan Sehat dan Bergizi

KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku
2. Bermain di Lingkunganku 2. Peristiwa dalam Kehidupan
3. Tugasku Sehari-hari 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
4. Aku dan Sekolahku 4. Sehat itu Penting
5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
6. Air, Bumi, danMatahari 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
7. Merawat Hewan danTumbuhan 7. Sejarah Peradaban Indonesia
8. Keselamatan di Rumah dan 8. Ekosistem
Perjalanan 9. Akrab dengan Lingkungan

B. PENDEKATAN SAINTIFIK (ILMIAH)


Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri
atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
1. Mengamati;
2. Menanya;
3. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
5. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam table berikut:

Tabel 7 :

Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

Langkah Kompetensi yang


Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan,
melihat (tanpa atau dengan alat) ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan
informasi yang tidak dipahami dari apa kreativitas, rasa ingin tahu,
yang diamati atau pertanyaan untuk kemampuan merumuskan
mendapatkan informasi tambahan pertanyaan untuk
tentang apa yang diamati membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup
(dimulai dari pertanyaan factual sampai
cerdas dan belajar
ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
sepanjang hayat
Mengumpulkan - Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap
informasi/ teliti, jujur,sopan,
- Membaca sumber lain selain buku
eksperimen menghargai pendapat
teks
orang lain, kemampuan
- Mengamati objek/ kejadian/ berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
- aktivitas
mengumpulkan informasi
- wawancara dengan nara sumber melalui berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari hasil jujur, teliti, disiplin, taat
kegiatan mengumpulkan/eksperimen aturan, kerja keras,
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan menerapkan
mengamati dan kegiatan prosedur dan kemampuan
mengumpulkan informasi. berpikir induktif serta
- Pengolahan informasi yang deduktif dalam
dikumpulkan dari yang bersifat menyimpulkan .
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap
kesimpulan berdasarkan hasil analisis jujur, teliti, toleransi,
secara lisan, tertulis, atau media lainnya kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan
Singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

C. PENILAIAN AUTENTIK (RESPONSIF)


Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, guru harus memahami secara
jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya
berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus
penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3)
tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-Bentuk
Penilaian Autentik Yang Di Kembangkan

1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio

LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN


A. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum yang dilakukan oleh
Sekolah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi
apabila termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik.
4. Waktu belajar disesuaikan antara kondisi lingkungan sekolah dengan jumlah siswa per kelas pada
masa pandemi.
5. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor Kemenag melalui pengawas Sekolah tentang
kondisi kesehatan warga Sekolah, metode pembelajaran yang digunakan ( kelas nyata,
daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil
belajar peserta didik.

B. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum yang dilakukan oleh guru:


1.MenyiapkanPerencanakan Pembelajaran
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)/Modul ajar yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan
b. Dalam menyusun RPP/modul ajar, guru merujuk pada SKL, KI-KD/CP dari materi esensi dan dan
Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD/CP
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan kepada peserta didik
pada masa darurat.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu diperhatikan pada
setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada Allah Swt,
mengamalkan akhlak yangterpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat danbangsa, yaitu
sikap peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri
dan berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan
dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang lebih baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara konseptual, faktual,
prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana, kongkrit sampai
abstrak, komplek berkenaaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan bertindak: kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan
kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala Sekolah, RPP tersebut dapat juga
dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas
dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya pada masa darurat.

1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran:


( opsi dipilih atau dimodivikasi sesuai dengan kondisi Sekolah)
A. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap muka)
1) KegiatanPendahuluan.
a) Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikhis peserta didik
b) Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulai pembelajaran
c) Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan keluarganya
d) Guru melakukan Pretest secara lisan.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.
2.) Kegiatan Inti.
a) Guru mengorganisir peserta didik dalam pembelajaran.
b) Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama peserta didik.
c) Peserta didik melakukan kegiatan saintifik yang meliputi: mengamati, menanya, mencari informasi,
menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan / menyajikan/ mempresentasikan.
d) Guru menggunakan media atau alat peraga yang sesuai dengan karakteristik materi di masa darurat.
e) Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek, produk, gambar,
keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang memungkinkan dilaksanakan peserta didik di
masa darurat.
f) Guru memberi apresiasi terhadap hasil karya pesertadidik.
g) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui pengamatan
dan/atau menanyakan kepada orang tua sisiwa.

2) KegiatanPenutup.
a) Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.
b) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta
menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
d) Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara individu maupun kelompok dan diberikan
secara memadai sehingga tidak menyita banya kwaktu, tenaga dan biaya.
e) Doa penutup dan salam

B. Kegiatan pembelajaran
1) Kegiatan pra pembelajaran
a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta didik dan membuat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk memastikan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik mendukung proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan dipakai pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran daring.
2) Kegiatan saat pembelajaran
a) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam kondisi sehat dan siap
mengikuti pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mengemukakan pendapat
dan/atau melakukan refleksi
3) Kegiatan pasca pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.

b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk mengumpukan foto
aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi pengalaman
belajar
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi kepada peserta didik
tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral

C. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau diambil oleh orangtua/wali
peserta didik sekali seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media komunikasi yang
tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar jadwal dan penugasan.
d) Guru dan orang tua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal dan penugasan

2. Saat Pembelajaran
a) Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang
telah diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas dilembar
pemantauan harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup, Selain itu, menambahkan
konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan
mental dan fisik peserta didik selama masa belajar dari rumah.
d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiapak hiri minggu sekaligus
mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga
melalui alat komunikasi atau kurir.

Model asesmen kurikulum merdeka memiliki beberapa model yang dapat pendidik


implementasikan dalam proses pembelajaran, yang meliputi asesmen dignostik, asesmen formatif, dan
juga asesmen sumatif. Berikut merupakan deskripsi model-model dari asesmen pada kurikulum
merdeka belajar yang dapat menjadi referensi bacaan bagi pendidik.

1. Model Asesmen Diagnostik


Asesmen diagnostik merupakan asesmen kurikulum merdeka yang secara spesifik berguna
dalam rangka melakukan identifikasi terhadap kompetensi, kekuatan, dan juga kelemahan peserta
didik, sehingga pendidik dapat merancang pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan juga kondisi
dari peserta didik.
Peserta didik yang perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil
Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara khusus. Pada implementasinya, salah
satu model asesmen kurikulum merdeka ini, bisa pendidik selenggarakan pada awal tahun ajaran,
kemudian pada awal lingkup materi, pada awal pembelajaran, ataupun sebelum menyusun
pembelajaran secara mandiri.
Model asesmen diagnostik terdiri dari asesmen diagnostik non kognitif yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi psikologi dan sosial emosi peserta didik, gaya belajar, aktivitas peserta didik
selama belajar dirumah, serta kondisi keluarga peserta didik.

Selanjutnya terdapat asesmen diagnostik kognitif yang bertujuan untuk mengidentifikasi


capaian kompetensi peserta didik, menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan kom petensi rata-
rata peserta didik, memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan pada peserta didik yang
nilainya berada pada rata-rata bawah.

Dalam penyusunannya, asesmen diagnostik memiliki beberapa teknik yang meliputi tes
terlulis, wawancara, observasi, dan juga praktik. Instrumen asesmen dignostik terdiri dari
instrumen soal tes tertulis, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan juga pedoman
penilaian praktik

2. Model Asesmen Formatif

Metode penilaian digunakan untuk menilai pemahaman siswa, kebutuhan belajar, dan
kemajuan dalam proses pembelajaran. Penilaian formatif memantau pembelajaran siswa dan
memberikan umpan balik yang teratur dan berkelanjutan. Bagi siswa, penilaian formatif bertujuan
untuk membantu siswa mengidentifikasi kekuatan dan untuk pengembangan.
Bagi guru dan sekolah, penilaian formatif dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
tantangan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berbasis proyek sehingga dukungan yang
memadai dapat diberikan. Penilaian formatif dapat diberikan oleh guru, teman atau diri sendiri.
Model asesmen formatif pada kurikulum merdeka belajar berguna bagi pendidik dalam hal
mengawasi pembelajaran dari peserta didik, memastikan perkembangan peserta didik, serta
mengecek pemahaman peserta didik.
Selain bermanfaat bagi pendidik, model asesmen ini juga bermanfaat bagi peserta didik dalam
hal melakukan evaluasi pembelajaran terhadap diri sendiri, membangun pengetahuan, melakukan
identifikasi kekuatan serta kelemahan, juga dapat meningkatkan kemampuan diri.

3. Model Asesmen Sumatif


Metode evaluasi atau asesmen kurikulum merdeka ini dapat pendidik lakukan pada akhir
pelajaran. Penilaian sumatif seringkali dinilai tinggi karena mempengaruhi nilai akhir siswa, sehingga
siswa sering diberikan preferensi daripada penilaian formal.
Umpan balik dari penilaian akhir (ringkasan) ini dapat digunakan untuk mengukur kemajuan
siswa untuk memandu guru dan sekolah dalam merancang kegiatan mereka untuk proyek
berikutnya.
Manfaat model asesmen kurikulum merdeka belajar yang berupa asesmen sumatif dapat
bermanfaat bagi pendidik yang meliputi membantu pendidik dalam melakukan pengukuran terkait
apakah peserta didik telah memenuhi capaian pembelajaran ataupun sejauh mana peserta didik
telah mencapai akhir dari unit pembelajaran, kemudian juga dapat meningkatkan proses
pembelajaran selanjutnya.
Asesmen sumatif juga berguna pada peserta didik, yakni dalam hal memahami performa di
akhir unit pembelajaran, memahami apakah dirinya sudah memenuhi capaian pembelajaran dan
sejauh mana sudah mencapai akhir dalam unit pembelajaran.

Pemilihan kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa, kekhasan, serta kesiapan
tingkat satuan pendidikan. Yang menjadi pembeda dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum
sebelumnya adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lagi digunakan dan berganti menjadi
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik
perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan
saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.

Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat
instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu
ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75,
80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika
dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 – 85, 85 – 100,
dan sebagainya).

Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan,
di antaranya:

1. Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
2. Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkannya. Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang
dimaksud. Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria

Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan: Laporan
peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman
secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca.

Contoh Deskripsi Kriteria:

Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk kriteria dari tujuan pembelajaran seperti contoh di
atas, atau dapat pula menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran untuk menentukan ketuntasan CP pada
satu fase.

Pendekatan 2: Menggunakan rubrik

Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua
bagian: Isi laporan dan penulisan.

Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam
setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.

Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta didik.

Contoh Rubrik Kriteria:


Pendekatan 3: menggunakan interval nilai

Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik
maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan
dilakukan untuk para peserta didik.

Contoh 1. Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan interval nilai.
Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan
tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.

0 – 40 % : Belum mencapai, remedial di seluruh bagian

41 – 65 % : Belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan

66 – 85 % : Sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial

86 – 100% : Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih

Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia
mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai
ketuntasan dan tidak perlu remedial.
Contoh 2. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas
menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan:

 menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut


 menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
 menceritakan pengalaman secara jelas
 menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4). Pendidik membandingkan
hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik.
Contoh Kriteria Menggunakan Interval:

Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang sama sehingga pembagi
merupakan total dari jumlah kriteria (dalam hal ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini nilai
maksimumnya 4). Satuan pendidikan dan/ atau guru dapat memberikan bobot sehingga penghitungan
disesuaikan dengan bobot kriteria.

Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai dari tes), pendidik dan/atau satuan
pendidikan dapat menentukan interval nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak lanjut sesuai dengan
intervalnya.

0 – 40%

Belum mencapai, remedial di seluruh bagian

41 – 60%

Belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan

61 – 80%

Sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial

81 – 100%

Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih


Pada contoh di atas, pendidik hanya menggunakan rubrik dan diambil kesimpulan

bahwa peserta didik di atas sudah menuntaskan tujuan pembelajaran, karena sebagian besar kriteria sudah
tercapai.

BAB VI

KALENDER PENDIDIKAN

Berikut dijelaskan tentang Kalender Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 004 Tanjugpinang Timur :

1. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1
(satu) tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup Permulaan Tahun Pelajaran, Minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur (libur keagaman, libur umum).
2. Pengaturan waktu belajar di Sekolah mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan
juga disesuaikan dengan tingkat pencapaian standar kompetensi yang ideal sesuai jenjang dan
lingkungan.
3. Permulaan Tahun Pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir setiap bulan Juni pada tahun berikutnya.
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah mengalokasikan Minggu efektif disesuaikan dengan kalender tingkat
Nasional, Provinsi Kepulauan Riau dan tingkat Tanjungpinang Kota. Disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 004 Bukit Bestari.
4. Waktu Pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam
pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal. Dan ditambah dengan jam
pengembangan diri yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik terhadap lingkungannya.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah disesuaikan dengan hari libur nasional. Hari libur ditetapkan berdasarkan
ketetapan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama yang berkaitan dengan hari raya
keagamaan, yang ditindak lanjuti keputusan Wali Kota Tanjungpinang sebagai Kepala Daerah

Kalender Pendidikan SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur disusun dengan berpedoman


kepada kalender Pendidikan Nasional yang disesuaikan dengan program sekolah.

A. KALENDER PENDIDIKAN 2021-2022

JULI AGUSTUS
Ming 1 1 2 3 1 2 2
  3   7  
gu 0 7 4 1 4 1 8
1 1 2 1 2 2
Senin   4   1 8  
1 8 5 5 2 9
Selas 1 1 2 1 2 3
  5   2 9  
a 2 9 6 6 3 0
1 2 2 1 1 2 3
Rabu   6   3  
3 0 7 0 7 4 1
Kami 1 2 2 1 1 2
  7   4    
s 4 1 8 1 8 5
Jum'a 1 2 2 1 1 2
1 8   5    
t 5 2 9 2 9 6
1 2 3 1 2 2
Sabtu 2 9   6    
6 3 0 3 0 7

SEPTEMBER OKTOBER
Minggu
  4 11 18 25     2 9 16 23 30
Senin
  5 12 19 26     3 10 17 24 31
Selasa
  6 13 20 27     4 11 18 25  
NOVEMBER DESEMBER
Rabu   7 14 21 28     5 12 19 26  
2
Kamis   6 13 20 27     4 11 18  
1 8 15 22 29     6 13 20 527  
Jum'at 2  9
7 16
14 23 2830  
21       5 7 12 21 228
14 19    
6
Sabtu 3 10 17 24     1 8 15 22 229  
1 8 15 22 29     6 13 20  
7

2
2 9 16 23 30     7 14 21  
8

1 2
3 17 24     1 8 15 22  
0 9

1 3
4 18 25     2 9 16 23  
1 0

1 3
5 19 26     3 10 17 24  
2 1
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Juma’t
Sabtu

1-10 17 Libur Umum HUT RI 5-


Libur Akhir Semester
Juli : Agustus : Ke 77 De

Masa Orentasi Siswa 12-17


11-13 Juli
: Baru Sept : Penilaian tengah semester Ganjil

Hari Raya Idul Maulid Nabi 19


9 Juli 8 Oktober
: Adha : Muhammad SAW De

30 28 Peringatan Sumpah 25
Tahun Baru Hijriah
Juli : Oktober : Pemuda D

JANUARI FEBRUARI

Minggu 1 8 15 22 29     5 12 19 26  

Senin 2 9 16 23 30     6 13 20 27  

Selasa 3 10 17 24 31     7 14 21 28  

Rabu 4 11 18 25     1 8 15 22    

Kamis 5 12 19 26     2 9 16 23    

Jum'at 6 13 20 27     3 10 17 24    

Sabtu 7 14 21 28     4 11 18 25    

Minggu MARET APRIL


Senin MEI JUNI
1 1 2 1 2 3
Selasa       2 9
5 2 9 6 1 6 3 0
Rabu   7 14 21 28     4 18 25  
1
1 2 2 1 1 2
Kamis       3  
6 3 0 7 10 7 4
Jum'at 1 8 15 22 29     5 19 26  
2
1 2 2 1 1 2
Sabtu   7     4  
4 1 8 11 8 5
2 9 16 23 30     6 20 27  
3
1 2 2 1 1 2
8     5  
1 5 2 9 12 9 6
3 10 17 24 31     7 21 28  
Minggu 4
1 2 3 1 2 2
Senin 9     6  
2 6 3 0 13 0 7
4 11 18 25     1 8 22 29  
Selasa 5
1 1 2 3 1 2 2
Rabu 3     7  
0 7 4 1 14 1 8
5 12 19 26     2 9 23 30  
Kamis 6
1 1 2 1 2 2
Jum'at 4     1 8  
1 8 5 15 2 9
6 13 20 27     3 10 24    
Sabtu 7
Tahun baru Masehi
1 Januari : 27-31 Maret : Pesantren Ramadhan
2021

Libur Tahun Baru


22 Januari : 3-5 April : UAS SD dan SMP
Imlek

18 Februari : Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW April : Wafat Isa Almasih

13-18 Maret : Penilaian tengah semester Genap 19-20 April : Libur Sebelum Hari Ray

22 Maret : Hari Raya Nyepi 21-22 April : Hari Raya Idul Fitri

Libur Puasa
20-25 Maret : 24-29 April : Libur Sesudah Hari Raya I
Ramadhan

B. Perkiraan Jadwal Libur Sekolah dan Kegiatan Sekolah/Madrasah


Tahun Pelajaran2021/2022

No. HARILIBUR&KEGIATAN HARI&TANGGAL

1 Libur Umum/Nasional:

-Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah 09/10 Juli 2022


-Tahun Baru Islam 1443 H 30 juli 2022
-Hari Kemerdekaan RI 76 17 Agustus2022
-Maulid Nabi Muhammad SAW 8 Oktober2022
-Cuti Bersama Hari Raya Natal 24 Desember2022
-Hari Raya Natal 25 Desember2022
-Tahun Baru Masehi 1 Januari2023
-Tahun Baru Imlek 2573 22 januari2023
-Hari Raya Isra Miraj Nabi Muhammad 18 februari 2023
SAW
-Hari Raya Nyepi 22 Maret2023
-Hari Raya Jumat Agung
-Hari Buruh Nasional 1 Mei2023
-Hari Raya Idul Fitri 21-22 april 2023
-Hari Raya Waisak 6 Mei2023
-Hari Kenaikan Isa Al masih 18 Mei2023
-Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023
3 Kegiatan Lain:

-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 11s.d.13 Juli 2022


(MPLS)
-Kegiatan Tengah Semester 1 (satu) 12 s.d. 17 September 2021
-Pembagian Rapor Semester 1 (satu) 25 Desember 2021
-penilaian semester ganjil 5-10 september 2022
-pembagian raport 17 desemnber 2022
-libur semester ganjil 13-31 desember 29022
-Kegiatan Tengah Semester 2 (dua) 143s.d 18 Maret 2022
-Pembagian Rapor Semester 2 (dua) 25 maret 2022
-penilaian akhir semester genap 5-10 juni 2023
-pembagian raport 17 juni 2023
-libur semester genap 19 -30 juni 2023

C. Perhitungan Hari Efektif Sekolah dan HariLibur Tahun Pelajaran 2021/2022

HARI
Hari
JUMLAH
No. Semester Bulan Efektif SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
SABTU
Sekola HARI
h

1 Juli 2021 12 3 2 3 3 3 2 30

Agustus 2021 26 5 5 4 4 4 4 31

1 September 2021 26 4 4 4 5 5 4 30

Oktober 2021 25 5 4 4 4 4 4 31

November 2021 26 4 5 5 4 4 4 30

Desember 2021 14 2 2 2 3 3 2 31

JUMLAH: 129 23 22 22 23 23 20 183

2 Januari 2022 26 5 5 4 4 4 4 31

Februari 2022 23 4 4 4 4 4 3 28

2 Maret 2022 16 2 2 3 3 3 3 31

April 2022 18 2 2 2 2 1 3 30

Mei 2022 24 4 5 5 3 4 3 31

Juni 2022 17 2 2 2 2 3 2 30

JUMLAH: 124 19 20 20 18 19 19 181

JUMLAH SEMUA: 260 44 40 44 45 43 44 365


D. KALENDER KEGIATAN SDN NO. 004 TANJUNGPINANG TIMUR

Tanggal dan Bulan Kegiatan Hari Belajar Efektif

Juli -

41JuLi - 9 Juli 2022 Pendaftaran calon siswa baru kelas 1

6 JuLi 2022 Penerimaan siswa baru kls. I th.2021/2022

7 Juli 2022 Pengumumam bagi siswa yang diterima/daftar


ulang.

o Permulaan tahun ajaran 2022/2023 Masa


11 – 13 Juli 2022
orientasi peserta didik (MAS) kelas I s/d VI
o Upacara pembukaan tahun ajaran baru.
o Perkenalan murid dengan guru kelas masing-
masing.
o Perkenalan siswa baru dengan lingkungan
sekitar sekolah.
o Penyampaian jadwal pelajaran
o Penyerahan program pengajaran semester 1
tahun pelajaran 2022-2023
o Pertemuan guru.

Hari raya IdulAdha

I muharram

09 Juli 2022

30 Juli

Agustus

17 - HUT RI Ke 76 tahun 2021

4-30 - Hari belajar efektif/fakulatif

September

12-17 - Ulangan Mid Semester 1


Tanggal dan Bulan Kegiatan Hari Belajar Efektif

Oktober

08 Maulid Nabi Muhammad SAW

28 Peringatan hari sumpah pemuda

November

Desember

5-10 Ujian semester ganjil

17 - Pembagian Raport Semester Ganjil

- Hari Raya Natal


25
- Libur Semester ganjil

19- 31

Januari

1 Tahun Baru Masehi

22 Tahun baru imlek

Februari

18 Israk mikraj nabi Muhammad saw

Maret

13-18 Mid Semester II

22 Hari raya nyepi

19 Penyerahan Raport Mid Semester

20-25 Libur puasa ramadhan

27-31 Pesantren ramadhan

April

3-5 UAS SD dan SMP

7 Wafat isa almasih

19-20 Libur sebelum hari raya

21-22 Hari raya idul fitri

24-29 Libur sesudah hari raya idul fitri

Mei

1 Hari buruh

6 Hari raya waisak

18 Kenaikan isa almasih


Tanggal dan Bulan Kegiatan Hari Belajar Efektif

Juni

01 Hari lahir Pancasila

05 s/ d 10 Penilaian akhir semester

15 - Rapat Kenaikan Kelas

- Pembagian Buku Raport


17

juni s/d Libur Semester II

Hari Belajar Efektif Semester I = 138 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif).

Hari Belajar Efektif Semester II = 125 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 17 minggu belajar efektif).

Catatan: semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB VII

PENUTUP

Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang
akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan
di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-
pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai,
tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang
lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya
dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.

Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya
sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat
komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah Kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka, seperti menetapkan
visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus, ATP dan menentukan
tujuan Pembelajaran serta Pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Keseluruhan perencanaan sekolah
yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan
program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri
atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata
pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan
dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata
pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar
isi (SI),dan capaian pembelajran ( CP ) di kurikulum merdeka. Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua
pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik
diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.

Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya
permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian
pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi
perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya
diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa
yang besar.
LAMPIRAN

DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM K-13 dan IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR.
TAHUN 2022-2023
H A R I: Selasa
TANGGAL : 7 Juli 2021

No NAMA JABATAN TANDATANGAN


1 ANIWATY, S.Pd.SD. Kepala Sekolah 1. ....................

2 Ketua Komite 2. ........................

3 Wakur 3. ....................

4 Sekretaris 4. ........................

5 Guru Kelas 6 5. ....................

6 Guru Kelas 5 6. .......................

7 Guru Kelas 4 7. .....................

8 Guru Kelas 3 8. .......................

9 Guru Kelas 2 9. .....................

10 Guru Kelas 1 10. ......................

11 Guru Agama Islam 11. ...................

12 Guru Agama Budha 12. ..................

13 Guru Penjaskes 13....................

Tanjungpinang, 7 Juli 2022


Kepala Sekolah,

ANIWATY,S.Pd.SD.
NIP. 196402281986062003

Anda mungkin juga menyukai