DAN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dan telah kami
analisis serta divalidasi isinya oleh tim pengembangan kurikulum SDN.004 Tanjungpinang Timur dan
pengawas sekolah, maka Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran 2022/2023 sudah
dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di SDN 004 Tanjungpinang Timur selama Tahun
Pelajaran 2022/2023.
Ditetapkan di : Tanjungpinang
KERJULIN ANIWATY,S.Pd.SD
NIP.19640228 1986062003
Disahkan Oleh :
KepalaDinasPendidikan
KotaTanjungpinang
i
PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 004TANJUNGPINANG
TIMUR
Alamat :Jln. D.I. Panjaitan KM.7 Telp. ( 0771 ) 313526
KABUPATEN/KOTA : Tanjungpinang
PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI :
ii
HASIL VALIDASI/VEREFIKASI
Penilaian Nilai
NO Komponen KSOP/Indikator Ya Tdk
COVER/HALAMAN JUDUL
1. Logo sekolah dan atau daerah V
2. Judul: Kurikulum SD/SMP/SMA*) V
3. Tahun pelajaran V
4. Alamat sekolah V
LEMBAR PENGESAHAN
1. Rumusan kalimat pengesahan V
2. Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah V
3. Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite V
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman V
iii
Penilaian
Ya Tdk Nilai
No Komponen KTSP/Indikator
I KARAKTERISTIK SEKOLAH
A Latar belakang memuat: V
- Tujuan Pendidikan Nasional V
- Latar belakang lahirnya Kurikulum Merdeka V
- Keterkaitan antara Tujuan Pendidikan Nasional dengan IKM V
- Alasan IKM dapat dilaksanakan di Satuan Pendidikan V
- Kesimpulan alasan Satuan Pendidikan menerapkan IKM V
V
B Dasar Hukum yang relevan, paling sedikit mencantumkan : V
- Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan V
-Nasional
Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP Dasar dan Menengah V
- Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah V
Menengah Pertama/Madsyah Tsanawiyah
- Permendikbud Ristek No. 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi V
Lulusan (SKL)
- Permendikbud Ristek No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi V
- Permendikbud Ristek No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses V
- Permendikbud Ristek No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian V
- Kepmendikbud Ristek No. 262/M/2022 tentang Perubahan Atas V
Kepmendikbud Ristek No.56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
- Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan V
Kemendikbud Ristek No.033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
pada Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah pada Kurikulum Merdeka
- Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan V
Kemendikbud Ristek No.009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen dan
sub elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
- Peraturan Daerah yang relevan: V
a. SK Wali Kota No.337 Tahun 2020 tentang Penetapan Kurikulum V
Muatan Lokal Budaya Melayu
b. Peraturan/SK dari Yayasan dan SK Sekolah V
V
C Karakteristik Satuan Pendidikan, minimal mencantumkan : V
- Kekuatan-kekuatan Internal Satuan Pendidikan V
- Kelemahan-kelemahan internal Satuan Pendidikan V
- Peluang Satuan Pendidikan V
- Ancaman Satuan Pendidikan V
iv
D Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum, minimal mencantumkan : V
1. Prinsip-prinsip penyusunan Kurikulum Operasional Satuan V
Pendidikan
2. Prinsip-prinsip penyusunan KTSP V
II Visi, Misi, Tujuan Satuan Pendidikan, mencantumkan :
A Visi Sekolah V
1. Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan V
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan, sebagaimana V
tercantum pada Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 dan
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Penilaian
Pendidikan Karakter Ya Tdk
No
3. Berorientasi pada potensi,Komponen
perkembangan KTSP/Indikator
kebutuhan dan kepentingan V Nilai
III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN DAN RENCANA
peserta didik, budaya sekolah
PEMBELAJARAN V
4. Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan Internasional
A Pengorganisasian Pembelajaran, minimal memuat : V
5. Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, V
1. Muatan Kurikulum Merdeka dan K-13 V
budi pekerti dan ahlak mulia.
-Memuat inspirasi
6. Memberi Struktur kurikulum IKM dan
dan tantangan K-13,meningkat kan prestasi
dalam V V
secara berkelanjutan
-Memuat Struktur untuk
Projekmencapai keunggulan
Profil Pelajar Pancasila V
2. Pengaturan
7. Mendorong semangatbeban
dan belajar
komitmenIKM dan K13 warga satuan
seluruh V V
Uraian tentang
pendidikan pengaturan alokasi
untuk meningkatkan waktu
kualitas pembelajaran
proses dan hasilper jam tatap muka,
pendidikan V
8. Mengarahkan langkah-langkah
jumlah jam pelajaran per minggu,strategis yang konsisten
jumlah minggu tahun pelajaran, V
efektif perdengan
penjabaran misipelajaran
jumlah jam satuan pendidikan.
per tahun.
3. Program
9. Berorientasi pada inklusif (jika ada)
Profil Pelajar Panccasila V V
B Misi Satuan Pendidikan
4. Muatan Lokal V V
Menjabarkan pencapaian
-Jenis dan strategi visi dalam
pelaksanaan bentuk
muatan pernyataan
lokal yang terukur
yang dilaksanakan dengan V V
1. Seluruh indikator
kebijakan daerah visi V
2. Sebagian
-Jenis dandari indikator
strategi visi muatan lokal yang dilaksanakan sesuai denganV V
pelaksanaan
3. Seluruh
kebutuhan peserta didik danmengandung
indikator visi serta nilai utama PPK
karakteristik sekolah. V
4. Sebagian
-Daftar SKindikator visi serta
dan KD Muatan mengandung
Lokal nilai utama
yang dikembangkan PPK
oleh sekolah
V V
5. Mengandung sebagian atau seluruh indikator Profil Pelajar Pancasila V
-Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program muatan lokal V
C Tujuan5.Satuan Pendidikan
Kriteria Kenaikan kelas V V
Menjabarkan pencapaian
-Teknik, jenis, instrumentmisi dalam yang
asesmen bentuk pernyataan
digunakan V V
yang-Mekanisme
terukur danKenaikan
dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup V
-Kriteria Ketrcapaian Tujuan Pendidikan (KKTP) V
1. Seluruh indikator misi
6. Kriteria Kelulusan serta mengandung nilai utama PPK V V
2. Sebagian dari indikator misi serta mengandung nilai utama PPK
-Kriteria Kelulusan V V
7. indikator
3. Seluruh Kalender Pendidikan, minimal mencantumkan
misi serta mengandung : PPK
nilai utama V V
1. Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.
4. Sebagian indikator misi serta mengandung nilai utama PPK V V
2. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran V
5. Mengandung sebagian atau seluruh indikator Profil Pelajar Pancasila V
3. Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir V
B tahun pelajaran,
Rencana libur keagamaan,
Pembelajaran, hari libur nasional
minimal mencakup : dan hari libur khusus)
1. Ruang lingkup Satuan Pendidikan V
2. Ruang Lingkup Kelas V
C Pendampingan, evaluasi dan Pengembangan Profesional, minimal mencakup : V
v
- Hubungan antara pendampingan, evaluasi dan pengembangan V
professional.
- Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran V
Penilaian Nilai
Ya Tdk
No Komponen KTSP/Indikator
IV PENUTUP
-Ucapan terimakasih berbagai pihak V
-Mohon masukan dan saran V
DAFTAR PUSTAKA V
LAMPIRAN
1. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) V
2. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pemebalajaran (KKTP) V
3. Dokumen II (Silabus seluruh mata pelajaran,termasuk mulok) V
4. Dokumen III (RPP tiap mapel) V
5. Analisis kontek V
6. Program Ekstrakurikuler V
7. Program literasi V
Kurikulum Operasional SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur sudah dilakukan validasi dan verifikasi oleh Pengawas
Pembina dan Tim Pengembangan Kurikulum Sekolah, sudah dapat dipergunakan sebagai pedoman kegiatan
operasional di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran 2022-2023
ALMUNIZAR,S.Pd
NIP. 19640603 198410 2 016
vi
Rekomendasi Petugas Validasi/Verifikasi untuk Dokumen I :
Kurikulum SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur Sudah dilakukan validasi dan verifikasi oleh
Pengawas Pembina dan Tim Pengembang Kurikulum Sekolah, sudah dapat dipergunakan sebagai
pedoman kegiatan operasional dari SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran 2022-2023
ALMUNIZAR,S.Pd
NIP. 19640603 198410 2 016
vii
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SDN 004 Tanjungpinang Timur TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
ANIWATY, S.Pd. SD
2 Kepala Sekolah 2
NIP.196402281986062003
HARMILA NOVINTA
3 Bid. Kurikulum 3
SARI,S.Pd.SD
4 ANNA CAHYA KOMARIAH,S.Pd Guru Kelas 4
5 IDAROYANTI,S.Pd.SD Guru Kelas 5
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Aniwaty, S. Pd. SD
NIP. 19640228 1986062 003
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur , selanjutnya disebut
Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur, sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.57 tahun
2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur disusun oleh tim Pengembang Kurikulum SD Negeri 004
Tanjungpinang Timur dengan masukan/pertimbangan dari Komite Sekolah dan bimbingan dari Dinas Pendidikan
Kota Tanjungpinang. Penyusunan Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur implementasi dari kurikulum
2013 dan kurikulum merdeka, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.7 tahun 2022 tentang Standar Isi dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman
pada Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Dengan menjadikan Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur ini sebagai pedoman bagi semua
warga sekolah, kami berharap dapat memberikan layanan terbaik kepada peserta didik untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berpengetahuan luas, sehat, terampil, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, bermanfaat bagi lingkungan,dan bisa
mengiplementasikan profil pancasila dalam kehidupan ,dan mampu berkompetisi secara global.
Kami menyadari bahwa penyusunan Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) bukanlah hal yang
mudah, karena memerlukan binaan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak, oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur ini kepada :
1. Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang yang telah
membimbing dan mengarahkan kami sehingga Kurikulum ini dapat diselesaikan.
2. Pengawas SD Kecamatan Tanjungpinang Timur yang telah memberikan motivasi penyusunan KOSP
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
3. Komite sekolah yang telah mendukung dan menyetujui penyusunan Kurikulum.
4. Tim pengembang kurikulum di SDN 004 Tanjungpinang Timur beserta dewan guru.
ix
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 004 Tanjungpinang Timur masih perlu penyempurnaan,
karena itu kami mengharapkan saran, pembinaan, serta bimbingan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
Kurikulum SD Negeri 004 Tanjungpinang timur
Demikianlah semoga KOSP ini dapat bermanfaat sebagai pedoman di sekolah, khususnya di SD Negeri
004 Tanjungpinang Timur
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN I ....................................... i
TIM PENGEMBANG KURIKULUM ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Landasan Penyusunan Kurikulum 2013/kurikulum merdeka.................. 2
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013/kurikulum merdeka........................... 7
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013/kurikulum merdeka............................ 9
BAB II TUJUAN....................................................................................................... 10
A. Tujuan Pendidikan................................................................................... 10
B. Visi Sekolah............................................................................................. 10
C. Misi Sekolah............................................................................................. 10
D. Tujuan Sekolah......................................................................................... 11
E. Sasaran .................................................................................................... 11
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM........................................... 12
A. Struktur Kurikulum.................................................................................. 12
B. Muatan Kurikulum................................................................................... 15
1. Mata Pelajaran.................................................................................... 16
2. Kegiatan Pengembangan Diri/Profil pelajar pancasila....................... 21
3. Beban Belajar..................................................................................... 27
4. Penilaian............................................................................................. 30
5. Ketuntasan Belajar ............................................................................ 30
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ......................................................... 37
7. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan berbasis
keunggulan local dan global .............................................................. 68
BAB IV KOMPETENSI DASAR DAN KOMPETENSI INTI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
....................................................................................................................................77
xi
BAB V PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF ........................................... 190
BAB VI KALENDER PENDIDIKAN ..................................................................... 202
BAB VII PENUTUP ................................................................................................. 209
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan kurikulum merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi kapan saja sesuai dengan
kebutuhan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat merupakan hal-hal yang harus segera ditanggapi dan dipertimbangkan dalam
pengembangan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan. Kondisi masa sekarang dan kecenderungan
yang akan terjadi pada masa yang akan datang memerlukan para generasi muda dan peserta didik yang
memiliki kompetensi, pengembangan kurikulum harus mampu mengantisipasi segala persoalan yang
terjadi masa sekarang dan masa yang akan datang.Literasi seringkali juga dihubungkan dengan dengan
peradaban suatau bangsa . Dengan kemampuan literasi yang baik maka ilmu pengetahuan dan teknologi
akan dikuasai dengan baik pula. Kesadaran berliterasi setiap individu tidak hanya berdampak pada
dirinya sendiri tetapi juga pada peradaban bangsa bahwasanya,”literasi”adalah dasar dari ilmu
pengetahuan dan tehnologi itu”Benar”olehnya itu penting, penting menanamkan kebiasaan- kebiasaan
terkait literasi kepada peserta didik sedini mungkin agar mereka terbiasa dan bisa memahami lebih awal
pentingnya aktif berliterasi.
Pengembangan Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan (KOSP) yang beragam mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Delapan
SNP tersebut, yaitu standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, Standar
Penilaian/Asesmen Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendidikan, dan Standar Pembiayaan merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan
serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa
sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai
1
2
dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai
anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan
bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan
warganegara di masa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu
peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa
kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi
Kondisi ideal yang diharapkan oleh sekolah adalah mendapat nilai maksimal dalam Rapor Mutu
dan SNP dari setiap tahunnya. Dari ke empat Standar yaitu Standar Kompetensi, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian/Asesmen Pendidikan sudah cukup baik tetapi untuk menuju yang lebih baik
dibutuhkan peningkatan yang cukup serius apalagi diera digital dan internet sehingga membutuhkan
perubahan- perubahan serta inovasi baik pada pembelajaran serta mutu guru sebagai penggerak kemajuan
di bidang pendidikan khususnya perubahan pada Standar Isi dan Standar Proses dengan cara sekolah
mengadakan perbaikan – perbaikan pada standar tersebut serta meningkatkan kinerja guru agar lebih baik
lagi.
Kurikulum yang ideal adalah yang mampu mencapai maksimal dari seluruh SNP dari Rapor Mutu
Sekolah, serta yang mampu mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya, untuk itu dibutuhkan
kurikulum yang memiliki karateristik sesuai dengan fitrah manusia, yaitu :
a) Memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan kemampuan yang dimiliki peserta
didik serta bertujuan menghasilkan manusia yang berakhlak mulia, bertaqwa, berbudi pekerti
luhur.
b) Dapat mewujudkan Tujuan Pendidikan yang fundamental yaitu melahirkan siswa yang cerdas,
terampil, menghormati orang tua dan guru,berkarakter dan bisa mengimplementasikan profil
pancasila dalam aktualisasi kehidupan
c) Aplikasi kurikulum harus memperhatikan tujuan-tujuan masyarakat yang realistis dan bertitik
tolak dari berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan budaya dan karakter
bangsa.
c) Harus realistis, selaras dengan kesanggupan pelaksananya
d) fleksibel sehingga dapat diadaptasikan dalam berbagai kondisi dan lingkungan
e) Harus bersifat efektif dan dapat memberikan dampak positif yang diharapkan.
Untuk meraih kondisi ideal yang diharapkan maka SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur menerapkan
Kurikulum Terpadu pada pelaksanaan pendidikan disekolah, yang merupakan karateristik satuan
3
Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dengan
motto ”Keunikan dalam Harmonisasi,mandiri dan prestasi”. Maka dalam penyusunan Kurikulum
Operasional, karakteristik peserta didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama
agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum
adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan
kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut.
SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur menerima orangtua yang beragam profesi pekerjaan baik
PNS,TNI dan POLRI,Karyawan Swasta, pedagang, buruh bangunan, buruh harian lepas, ojeg, sopir,
ataupun nelayan yang artinya SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur sekolah yang tidak hanya
menerima peserta didik yang pekerjaan secara financial menengah keatas saja, tetapi beragam pekerjaan
yang dimiliki orang tua peserta didik untuk pantas dan layak bersekolah di SD Negeri No.004
Tanjungpinang Timur.
Menghadapi tahun pelajaran 2022/2023 yang telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka
tentunya satuan pendidikan membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu
Kurikulum disesuaikan dengan keadaan dan situasi dan kondisi lingkungan satuan pendidikan ,sehingga
terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai
keunggulan-keunggulan dan kreatifitas serta inovasi.
h) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Budi Pekerti
i) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2020
Tentang Profil Pelajar Pancasila
j) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2018
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
k) Keputusann Walikota Tanjungpinang SK Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Budaya Melayu
Nomor 337 tahun 2020
l) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 Tentang
Kurikulum 2013
m) Peraturan Walikota Nomor 54 tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Jam Belajar Malam.
n) Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 9 Tahun 2010 tentang Sistem Penyelenggaraan
Pendidikan.
o) Peraturan Walikota Nomor 44 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum
Protokol Kesehatan.
p) Peraturan Menteri lingkungan hidup No.05 tahun 2013, tentang pelaksanaan
program adiwiyata
q) Peraturan Mendikbud No.20 Tahun 20 tahun 2018, tentang penguatan
pendidikan karakter.
budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar Swasta Duta Al-azhar Islamic School Tanjungpinang Timur.
a. Landasan Yuridis
Secara yuridis Kurikulum Sekolah Tanjungpinang Swasta Duta Al-azhar Islamic School Timur
dikembangkan berdasarkan:
1.Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan
nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
2.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3,
”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat
(2), “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum pendidikan dasar
dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah”.
3.Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 17 ayat (1),
“Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, peserta didik”.
4.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan, “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum
Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”.
Operasional)
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SD
Negeri 004 Tanjungpinang Timur adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar
penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah
menjadi generasi penjaga kelestarian budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman
belajar menjadi poin utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses
pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan
kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dengan kekuatan, kemampuan
dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab tantangan pendidikan dalam
memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun
kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
9
BAB II.
A. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutan dan berkarakter,
mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan.
B. Visi Sekolah
SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur mengusung visi:
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.
1. Pembelajar sepanjang hayat, membentuk generasi yang memiliki motivasi untuk selalu belajar dan
mengembangkan diri.
3. kreatif , kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan
berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi
yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan mempersiapkan masa depan.
4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi
tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif dalam ajang prestatif saja namun lebih pada keberhasilan
menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup yang bermanfaat.
C. Misi Sekolah
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
10
1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu memotivasi peserta didik untuk
selalu belajar dan menemukan pembelajaran
2. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas
kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melaui cara berinteraksi di sekolah.
3. Melaksanakan pendidikan prima kepada peserta didik untuk mendukung proses pembelajaran
4. Meningkatkan kopetensi guru dalam meningkatkan prestasi untuk upaya pencapaian hasil pendidikan yang
berkualitas
5. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan global, mencintai budaya lokal dan
menjunjung nilai gotong royong.
6. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang memfasilitasi keragaman minat dan bakat
peserta didik..
7. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat tanggap terhadap perubahan
yang terjadi untuk merancang inovasi.
8. Mengintegrasikan materi lingkungan hidup ( LH ) dalam mata pelajaran
9. Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua komponen sekolah
10. Menjaga kelestarian lingkungan dengan mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan program
7 – K (Keamanan, Kebersihan, Keimanan, Keindahan, Ketertiban, Kerindangan, dan Kekeluargaan).
11. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai minat dan bakatnya melalui
proses pendampingan dan kerja sama dengan orang tua.
D. Tujuan Sekolah
Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur dalam implementasi kurikulum
sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan pembelajaran yang
memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial.
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam lingkungan sekolah,rumah,sekolah,dan masyarakat
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.
11
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi lulusan peserta didik SD Negeri
004 Tanjungpinang Timur sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan kurikulum operasional SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur.
Adapun kompetensi lulusan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur mempertimbangkan dimensi sikap,
12
pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar,
membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk
masa depannya.
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur.
E. Sasaran
Diharapkan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 SDN 004 Tanjungpinang Timur akan mencapai sasaran
sebagai berikut :
1. Peserta didik memahami ajaran agamanya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mencetak peserta didik untuk mengikuti Olimpiade MIPA.
3. Nilai rata-rata UAS minimal 75,00 dan mendapat urutan minimal 10 besar di kota Tanjungpinang.
4. Semua guru meningkatkan system pembelajaran PAIKEM.
5. Siswa berkarakter, bisa mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi
kehidupan.
6. Pendidik dan Tenaga Kependidikan mampu melaksanakan tugas yang diampu secara profesional.
7. Peserta didik bukan hanya cerdas dan terampil tapi juga bertingkah laku baik, sopan, menghormati
orang tua , guru dan sesama teman.
13
8. Mencetak atlet dan artis untuk diikutkan dalam ajang lomba O2SN.
9. Guru dan Peserta Didik memiliki dan menjalankan budaya serta kuat karakternya.
10. Lingkungan sekolah yang rapi, bersih, asri, dan hijau serta aman.
F. Indikator
Untuk mencapai sasaran di atas diperlukan kerja keras dan kerja sama dalam team, Sebaga iberikut :
1. Membina membimbing siswa untuk memahami ajaran agamanya dan mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui solat berjamaah, peringatan hari besar, tuntunan agama.
2. Melaksanakan bimbingan MIPA sesuai komptensi siswa
3. Dengan mengadakan sosialisasi kepada wali murid dari kls I s/d VI dan mengadakan terobosan
bagi siswa kelas VI berupa pelajaran tambahan setelah pulang sekolah satu jam seminggu tiga
kali, serta bimbingan khusus kepada siswa yang mencapai nilai di bawah KKM/KKTP.
4. Menciptakan siswa yang aktif,kreatif dan mampu mengimplementasikan profil pelajar pancasila
dlam kehidupan .
5. Melaksanakan pembagian tugas kepada guru sesuai dengan kompetensi yang diampu secara
profesional.
6. Mengembangkan dan membiasakan karakter kepada siswa bertingkah laku baik, sopan,
menghormati orang tua , guru dan sesama teman.
7. Membina dan melatih siswa sesuai kompetensi siswa untuk diikutkan dalam ajang lomba O2SN
dan FLS2N.
8. Membudayakan 5 S antara guru dan siswa dan semua warga sekolah.
9. Menanam berbagai tanaman di sekolah, mengefektifkan piket siswa, mengadakan gotong royong
setiap sabtu untuk menciptakan sekolah rapi, bersih, asri, hijau dan aman.
14
BAB III
A. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur Kurikulum yang digunakann pada SD Negeri No.004 kecamatan Tanjungpinang Timur tahun
pengajaran 2022 / 2023 ,menggunakan struktur kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka.Kurikulum 2013
untuk siswa kelas II,III,V Dan VI,kemudian Kurikulum Merdeka untuk kelas I Dan IV. Kurikulum operasional
di satuan pendidikan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional
untuk melaksanakan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di
satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan
potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun,
beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur
kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar
yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur kurikulum adalah juga
gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide
kurikulum mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh
mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menentukan berbagai pilihan.
Adapun struktur kurikulum yang digunakan di SDN 004 Tanjungpinang Timur sebagai berikut :
Struktur kurikulum pendidikan dasar berisi muatan pembelajaran atau mata pelajaran yang dirancang untuk
mengembangkan kompetensi spriritual keagamaan,sikap personal dan sosial,pengetahuan,dan ketrampilan.ada
pun cakupan tiap kelompok kompetensinya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan PP nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 119 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan dinyatakan bahwa struktur kurikulum merupakan pengorganisasian
kompetensi inti,kompetensi dasar,muatan pembelajaran ,mata pelajaran ,dan beban belajar pada setiap satuan
pendidikan dan program pendidikan.
Tabel 1
Struktur Kurikulum 2013
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
3. Bahasa Indonesia 8 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
KELOMPOK B ( UMUM )
Catatan :
16
Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat.
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapidengan muatan/konten lokal
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
5. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
dan/atau kebutuhan akademik,sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
6. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah
(UKS), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
17
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Struktur kurikulum Merdeka SD telah diatur oleh SK Mendikbudristek No.56 Tahun 2022 tentang
pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemuihan pembelajaran.SK Menteri NO 56 Tahun 2022 mengatur
struktur kurikulum mulai dari jenjang PAUD,Pendidikan Dasar dan menengah,SLB dan kurikulum kesetaraan
( paket A,B,dan C ). Struktur kurikulum merdeka kelas 1 SD termasuk fase A. Beban belajar di kelas 1 SD
diasumsikan 1 Tahun berjumlah di 36 minggu dan alokasi waktu 1 jam pelajaran (JP) berjumlah 35 menit.
Kurikulum Merdeka diterapkan di sekolah SDN 004 Tanjungpinang Timur untuk kelas I dan kelas
IV,sedangkan untuk kelas II,III,V dan VI menerapkan kurikulum 2013.Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari
upaya pemulihan pembelajaran,Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototipe)
dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan
pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung
pemulihan pembelajaran adalah:
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai Profil pancasila
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi
dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta
didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama,
yaitu:
Kegiatan pembelajaran Intrakurikuler atau pembelajaran regular di setiap mata pelajaran mengacu pada
Capaian Pembelajaran.CP diatur oleh SK Kepala BSKAP No.57 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran SD
18
dan Dikdasmen. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.Pemerintah mengatur beban
belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur
alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.
1.Program Intrakurikuler
Kegiatan intrakuriluler adalah kegiatan utama yangada di sekolah, dilakukan dengan menggunakan alokasi
waktu yang telah ditentukan dalam struktur program pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan guru dan siswa dalam
jam-jam pelajaran setiap hari.Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa dan
muatan tambahan lainnya seperti muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran
di dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan capaian pembelajaran
pada fasenya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.
Guru bisa merancang kegiatan yang menarik, membangun rasa ingin tahu siswa dan dihubungkan dengan
kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga menjadi pembelajaran yang bermakna. Pada jenjang SD, mata
pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih
dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif dan tidak detail. Meskipun IPAS belum diajarkan
secara spesifik di jenjang SD ini, tapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS. Pada jenjang SD, muatan
pelajaran IPAS terintegrasi pada mata pelajaran lain.
Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik
satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:
Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam
dimensi profil pelajar pancasila. Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara
mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya,
wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi nyata
sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek
penguatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
19
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang
berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen
kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi;
(c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka
dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen
dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3) Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4) Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil
belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi
diri.
20
5) Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil
Keputusan.
6) Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan
berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan
karya dan tindakan yang orisinal.
1.Daya hidup berkelanjutan : peserta didik memahami dampak aktifitas manusia baik jangka pendek maupun
panjang terhadap kelangsungan kehidupan di dunuia maupu lingkungan sekitar diharapkan peserta didik juga
membangun kesadaran untuk bersikap dan berprilaku ramah lingkungan.
2. kearifan local: peserta didik membangun rasa ingin tau dan kemampuan inkuiri melalui ekplorasi budaya
dan keraifan local masyarakat sekitar atau didaerah tersebut,atau perkembangan peserta didik
3. Bhineka Tunggal Ika : peserta didik mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang
keberagaman kelompok agama dan kepercayaan agama yang dianut masyarakat sekitar dan Indonesia serta
nilai ajaran yang dianutnya
4. Bangun jiwa dan raga : membangun kesadaran dan ketrrampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan
mental bauii untuk dirinya maupun orang sekitarnya.
21
Peserta didik melakukan penelitian sederhana terhadap fenomena perundungan atau bulling
dan mencarikan jalan keluarnya
Peserta didik merancang kegiatan menjaga kesejahteraan dirinya dan orang lain serta
berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait .
5. Suara demokrasi : peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangnanya dalam konteks yang berbeda termasuk dalam organusasi sekolah
Sistim musyawarah yang dilakukan untuk memilih ketua di dalam organisasi sekolah
Sistim musyawarah yang dilakukan dalam keluarga
Sistim musyawarah yang dilakukan dalam masyarakat
6.Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI : berkolaborasi dalam melatih daya
pikir,kritis,kreatif ,inovatif serta berempati.
Contok kontekstualisasi tema:
Membuat produk dengan konten local yang memiliki daya jual dan daya saing
Membekali diri dengan kecakapan abad 21 yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja
9. Budaya kerja : membangun kesadaran sikap dan prilaku untuk membiasakan diri sebagai budaya
kerja positif
Proses merancang alokasi waktu disusun dan disesuaian dengan sebaran pada pelaksanaa projek
sehingga penyelenggaraan projek untuk para peserta didik dapat berjalan secara efektif dan lance,
terjadwal sesuai Time Line yang dibuat.
Setelah perencangan waktu maka satuan pendidikan dapat melakukan proses pembentukan tim
bagi terlaksananya konsep projek berdasarkan demensi yang telah ditentukan sebagai pengelola
maupun pendamping peserta didik pada projek tersebut
D. Proses identifikasi
Proses tersebut mengharuskan sartuan pendidikan untuk bisa memberikan penilaian pada tahap
pelaksanaan projek berdasarkan kesiapan satuan pendidikan
Proses pemilihan tema sebisa mungkin telah terbentuk tim fasilitas projek untuk menentukan tema
minima dua ,kemudian menjalankan berdasarkan isu terkait diwilayah lingkungan peserta didik
Menentukan durasi pelaksanaan untyk setiap tema projek yang dipilih disesuaikan dengan
pembahasan tema.durasi dapat dipilih antara dua mingu sampi dua bulan tergantung tujuan dan
pendalaman ekplorasi tema mengacu kepada keputusan menristek no.162/M/2021 tenrtang
program sekolah penggerak secara umum total waktu projek adalah sekitar 20-30 persen beban
peserta didik pertahun.
Tabel 1.
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi Alokasi Projek Total JP Per
Intrakurikuler Per Penguatan Profil Tahun
Mata Pelajaran
Tahun (Minggu) Pelajar Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi 108 ( 3 ) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
23
1. Seni Musik
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** 72 (2) ***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72 (2) ***
Total****: 828 (23) 252 1080
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran
pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Tabel 1.
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi 108 ( 3 ) 36 144
Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu dan 108 ( 3 ) 36 144
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 ( 4 ) 36 180
Bahasa Indonesia 216 ( 6 ) 72 252
Matematika 180 ( 5 ) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 180 ( 5 ) 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan 108 ( 3 ) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Bahasa Inggris 72 (2) *** 72 (2) ***
Muatan Lokal 72 (2) *** 72 (2) ***
Total****: 1044 (29) 252 1296
Keterangan:
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun sebagai mata pelajaran
pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
G. Muatan Kurikulum
1.Muatan Kurikulum 2013
Muatan Kurikulum 2013 SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat
sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada
25
struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu kegiatan pengembangan diri termasuk ke
dalam isi kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional Pendidikan menegaskan
bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap
tingkat dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
kompetensi dasar dam kompotensi inti.
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap
tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi
horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
Muatan Kurikulum Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya
disebut kurikulum prototype) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel sekaligus berfokus
pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Mapel pendidikan agama diikuti oleh peserta didik esuai dengan agama masig-masing
Muatan seni budaya disediakan oeh satuan pendidikan minimal 1 ( satu )jenis seni ( seni music,seni
rupa,seni treater,dan atau seni tari.
Ilmu pengetahuan alam dan social ( IPAS ) mulai diajarkan dikelas 3 keatas
Bahasa inggris merupakan maple pilihan sesuai kesiapan satuan pendidikan.jika belum siap dapat
diintegrasikan ke mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler.
Alokasi Waktu
Bahasa Inggris dan Muatan Lokal sebagai mata pelajaran pilihan paling banyak 2 JP per minggu atau 72 JP per
tahun.Total JP di tabel tidak termasuk Bahasa Inggris, Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
26
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah/melayu diturunkan dari kompetensi yang telah disusun oleh tim
pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Kepulauan Riau Konten dalam Bahasa Daerah/melayu sama halnya
dengan Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan.
a. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan
karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan kegiatan pengembangan diri
dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik dan potensi daerah.
2). Pemetaan untuk :
Pilihan pengembangan diri di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur adalah sebagai berikut.
1) Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program unggulan SD Negeri 004 Tanjungpinang
Timur yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris peserta didik melalu berbicara, menulis
dan mendengarkan. Konten materi lebih mengedepankan kepada hal-hal sederhana yang dapat ditemukan dalan
kehidupan sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
2) TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur yang bertujuan
mempersiapkan peserta didik dalam menyongsong abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba
komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer, tool-
tool yang yang ada di komputer.
3) Pencak Silat, merupakan salah satu kearifan lokal di kota/kabupaten yang dikenalkan di sekolah untuk
meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal sebagai salah satu seni bela diri tradisional.
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,
bernalar kritis dan kreatif.
Gambar :karakteristik pembelajaran berbasis proyek
Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah- langkah yang harus disusun
secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan
kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan
peserta didik disertai program penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian
akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.
Pada tahun pelajaran 2021/2022, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung
implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa
kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini
dikembangkan per jenjang kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan
dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan
Desember 2021 dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah
dalam menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema
Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk
menjadi duta budaya Sunda. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari
Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak sejarah dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan
kesatuan bangsa.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tulis.
Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan
emosional dan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
4. Matematika
Tujuan:
31
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau
alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah..
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan
dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA/IPAS yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPAS, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memacahkan masalah dan
membuat keputusan.
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan melestarikan lingkungan
alam.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan.
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memcahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk,
di tingkat lokal, nasional, dan global
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA/IPAS sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA/IPAS dapat dilihat pada lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
Sekolah juga berusaha mendesain kurikulum agar tidak membosankan seperti 5 langkah dibawah ini :
Bagaimana kita dapat melatih peserta didik untuk bisa menyampaikan ekspresi nya dalam
bernyanyi,menari, melukis, bercerita, membuat kerajinan tangan,dan berolah raga.
4. Melek Informasi
Bagaimana meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi dapat
memberikan penugasan seperti membuat kliping, mencari Informasi dari TV,
mengembangkan membaca dan menulis, melakukan presentasi agar dapat berbahasa dengan
baik
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
Pengembangan karir
A Study Club
Kelas 4
1. Science Club
Kelas 5
Mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk Kelas 4
2. Math Club menjadi yang terbaik dalam bidangnya
masing-masing dengan karakter yang Kelas 5
B Olahraga
5. Karate Kelas 4
Kelas 1,
Kelas 2,
9. Seni lukis
Kelas 3
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4,5
mengembangkan dan meningkatkan (pianika)
kemampuan seni lukis dan musik yang
berkarakter kebhinekaan global, mandiri
dan kreatif.
10. Seni music Kelas
6(angklung)
Kelas 1, 2, 3
pengelolaan
sampah plastik.
Mempersiapkan peserta didik dalam
11. Seni treater mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan seni treater dan musik yang Kelas 4, 5, 6
berkarakter kebhinekaan global, mandiri pembuatan kriya
dan kreatif. dari pelepah
pisang dan bambu
Kelas 4, 5, 6
pembuatan kriya
berkarakter kebhinekaan global, mandiri
dari pelepah
dan kreatif.
pisang dan
bamboo
Kelas 1, 2, 3
pengelolaan
sampah plastik.
Mempersiapkan peserta didik dalam
mengembangkan dan meningkatkan
13. Kriya kemampuan seni kriya anyam yang
Kelas 4, 5, 6
berkarakter kebhinekaan global, mandiri
pembuatan kriya
dan kreatif.
dari pelepah
pisang dan
bamboo
D Keorganisasian
3. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru.Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial
belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
37
4. Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
Materi : Permainan.
Olahraga/PJOK
Dilaksanakan pada hari Sabtu pagi
setelah kegiatan PBM.
Sasaran peserta didik kelas III s/d V
Meliputi cabang : Atletik, Sepak Bola,
Tenis Meja, Badminton, Volley, Catur.
Kesenian
Dilaksanakan pada hari jumat sore
setelah kegiatan PBM
Sasaran peserta didik Kelas II s/d V
Meliputi : Seni Lukis , Seni Tari, Seni
Suara, Seni Musik, Seni teater/drama
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang Piket kelas
dilakukan terjadwal Ibadah
38
Kegiatan Contoh
Berdoa sebelum dan sesudah
pembelajaran di kelas
Bakti sosial
Upacara bendera setiap hari Senin,
Kegiatan ”Mentari Pagi” setiap hari
Jum’at (hafalan Juz Amma, Surat pilihan,
Do’a harian, Surat Yaasin,zikir,bacaan
Shalat, Pembinaan Da’i Cilik, senandung
sifat Allah SWT, senandung Shalawat
Nabi),
Senam pagi dilaksanakan setiap hari
Sabtu pagi
Jumat madani
Jumat gembira
Tadarus Al Qur’an dilaksanakan di Bulan
Ramadhan,
Peringatan Hari Besar Agama Islam,
Pesantren Kilat,
Shalat zuhur Berjamaah,
Peringatan Hari Kemerdekaan RI,
Menyanyikan lagu nasional dan lagu wajib
Peringatan Hari Pahlawan,
Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Lomba Kreativitas dan Karya Cipta
Pembinaan dan Bimbingan bagi peserta
didik Olympiade MIPA
Pagelaran seni dan bazar sekolah
Spontan, adalah kegiatan Memberi salam dan bersalaman (budaya
tidak terjadwal dalam pengucapan salam, budaya cium tangan
kejadian khusus terhadap orang tua dan guru).
Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
Melerai pertengkaran
Bersalaman saat bertemu orang tua atau
guru
Keteladanan, adalah Performa guru
kegiatan dalam bentuk Datang tepat waktu
perilaku sehari-hari Mengambil sampah yang berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap
39
Kegiatan Contoh
pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada orang
tua
Penugasan peserta didik secara bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu,
taat pada peraturan)
Penanaman budaya malu,
Memberi salam ketika bertemu
Penanaman budaya bersih lingkungan
kelas dan sekolah,
Penanaman budaya lingkungan hijau.
Berpakaian sesuai jadwal, rapi, dan bersih
Menjaga kebersihan wc
Membiasakan mencuci tangan
Menata dan memelihara taman kelas
Laki-laki berambut pendek dan tidak
diwarnai
Wanita menata rapi rambut ( ikat / bando )
Memberi kabar jika tidak hadir pada hari
efektif
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada orang
yang berprestasi
Berperilaku santun
Rajin membaca
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
penanaman akhlak mulia (makan, minum
tidak sambil berdiri, menjaga kebersihan
pribadi, pakaian dan lingkungan serta
pembiasaan shalat memakai sarung),
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Menghindari kebiasaan menyontek
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan
miliknya
Antri
Mendamaikan
Menerapkan 5 S ( Senyum, salam, sapa,
sopan-santun dan sabar )
40
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang ditetapkan dalam Pengembangan Diri Ekstrakurikuler SD
Negeri No.004 Tanjungpinang Timur:
Seminar
Pendidikan
Bedah Buku
Peringatan Hari HGN
3. Beban Belajar
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur
dari kelas 1 sampai dengan 6 akan dikemas tematik dan sebagian parsial secara reguker per minggu. Selain itu
teerdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester.Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3 Dengan adanya tambahan jam
belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk
mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif
memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik
perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu,
mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan
masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses
dan hasil belajar.
Seni Rupa
8 Muatan Lokal 2 JP 76 -
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni
teater atau seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan komposisi 20-
30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam
pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan dari capaian
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan
muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang tidak membebani
peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan
Pendidikan SD NEGERI 004 TANJUNGPINANG TIMUR mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang
beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur
Menit
1 35 30 37 1110
2 35 31 37 1147
3 35 32 37 1184
4 35 36 37 1332
5 35 36 37 1332
6 35 36 33 1188
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah Penugasan
Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur yang waktunya maksimal enam
puluh persen (60%) dari jumlah jam tatap muka.
Penugasan Terstruktur di antaranya penugasan proyek secara berkelompok,
penyusunan program/perencanaan kegiatan, membuat hasil karya produk, membuat
ringkasan buku / cerita pendek dan laporan pelaksanaan kegiatan.
Tugas Mandiri Tidak Terstruktur diberikan sebagai pengayaan di antara lain: terdiri dari tugas-tugas individu
atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat
peserta didik.
Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34/29 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36/31 jam pembelajaran
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak
20 minggu.
44
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur maksimum 40% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi untuk pemberian tugas
hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu jam tatap muka.
Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis pengembangan yang di
pilih.
4. Penilaian/asesmen
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah,
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari
suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing
idikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, esensial intake siswa, dan
saran prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur.Tahun
Pelajaran 2021/2022 adalah sebagai berikut :
1. Menghitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
45
MUATAN
MATA PELAJARAN KET
LOKAL
KELAS
PAI/ BUDAYA
PKN BIN MAT IPA IPS SBK PJAS
PAB MELAYU
I 72 72 72 72 - - 72 72
II 72 72 72 72 - - 72 72
III 72 72 72 72 72 72 72 72
IV 72 72 72 72 72 72 72 72
V 72 72 72 72 72 72 72 72
VI 72 72 72 72 72 72 72 72
RATA2 72 72 72 72 72 72 72 72
2. Pendidikan Kewarganegaraan 72 72 72 72 72 72
3. Bahasa Indonesia 72 72 72 72 72 72
4. Matematika 72 72 72 72 72 72 72
46
B. Muatan Lokal
1. Budaya Melayu 72 72 72 72 72 72
A Ekstrakurikuler
a. Kepramukaan C C C C C C
b. Olahraga C C C C C C
c. Seni Suara C C C C C C
d. Seni Tari C C C C C C
e. Seni lukis C C C C C C
g. Karate C C C C C C
h. Kompang C C C C C C
i. Marawis C C C C C C
j. Syair C C C C C C
k. Pantun C C C C C C
m. Pembinaan Olimpiade C C C C C C
47
Matematika
B PPK
MT MT MT MT MT MT
Relegiusitas
Nasionalisme MT MT MT MT MT MT
Kemandirian MT MT MT MT MT MT
Gotong Royong MT MT MT MT MT MT
Integritas MT MT MT MT MT MT
Peduli Sosial MT MT MT MT MT MT
Kreatif MT MT MT MT MT MT
Gemar Membaca MT MT MT MT MT MT
Menghargai Prestasi MT MT MT MT MT MT
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan
kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang
dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tandatanda awal perilaku
yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang
dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yangdinyatakan dalam
indikator secara konsisten).
Upaya sekolah dalam meningkatkan pencapaian KKM ini menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai ketuntasan.
Peserta didik yang belum mencapai KKM , guru kelas/ mata pelajaran melaksanakan kegiatan remedial berbentuk
pengulangan materi yang belum dikuasai oleh siswa dan kegiatan pengayaan dilaksanakan oleh guru berbentuk
pemberian tugas-tugas individual atau berbentuk klasikal untuk siswa yang telah mencapai KKM lebih cepat dari
siswa lainnya.
48
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria
ideal sekolah dasar sekaligus menyesuaikan dengan Standar Nasional yang berkaitan dengan penilaian yang
berskala ideal sesuai tuntutan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan .
Adapun upaya sekolah dalam meningkatkan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah sebagai
berikut :
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
A B C D (Perlu
Pendidikan *) Interval
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup) Bimbingan)
72 C
72 40/3=13 99<A 100 85<B 98 D˂ 72
84
Berdasarkan uraian KKM tersebut, maka KKM Satuan Pendidikan sdn No.004 Tanjungpinang Timur Tahun
Pelajaran 2021/2022 adalah 72.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar dilakukan dengan penilaian. Untuk penilaian pengetahuan terdiri dari
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian akhir tahun.
Penilaian Harian dilakukan dalam bentuk tes tertulis, lisan, atau penugasan. Penilaian harian
tertulis direncanakan berdasarkan pemetaan KD/CP dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan
minimal satu kali dalam satu tema untuk setiap KD /CP muatan pelajaran. Hal itu memungkinkan
49
penilaian harian dilakukan untuk KD satu muatan pelajaran atau gabungan KD-KD/CP beberapa
muatan pelajaran sesuai kebutuhan. Sebelum menyusun soal-soal tes tertulis, guru perlu membuat
kisi-kisi soal. Apabila tes tertulis dilakukan untuk mencapai KD/CP satu muatan pelajaran, soal-soal
dibuat per muatan pelajaran. Soal-soal tes tertulis dapat juga dibuat terpadu untuk beberapa muatan
pelajaran.
Penilaian harian berfungsi untuk perbaikan pembelajaran dan juga sebagai salah satu bahan untuk
pengolahan nilai rapor. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari penilaian harian (NPH) merupakan
nilai rerata yang ditulis dengan menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian tengah semester dilaksanakan setelah menyelesaikan separuh dari jumlah tema dalam satu
semester atau setelah 8-9 minggu belajar efektif. PTS berbentuk tes tulis dan berfungsi untuk
perbaikan pembelajaran selama setengah semester serta sebagai salah satu bahan pengolahan nilai
rapor.
Soal atau instrumen PTS disusun berdasarkan muatan pelajaran sesuai dengan KD/CP yang dirakit
secara terintegrasi. Nilai pengetahuan yang diperoleh dari PTS (NPTS) merupakan nilai tengah
semester dan penulisannya menggunakan angka pada rentang 0-100.
Penilaian akhir semester (PAS/SAS) dan penilaian akhir tahun (PAT/SAS) dilaksanakan setelah
menyelesaikan seluruh tema dalam satu semester belajar efektif. Penilaian akhir semester/tahun untuk
aspek pengetahuan dilakukan dengan teknik tes tertulis yang berfungsi untuk mengukur pencapaian
hasil pembelajaran selama satu semester serta sebagai salah satu bahan pengisian rapor.
Instrumen penilaian akhir semester/tahun untuk aspek pengetahuan disusun berdasarkan muatan
pelajaran sesuai dengan karakteristik KD/CP. Nilai dari penilaian akhir semester ditulis NPAS/NSAS
dan nilai dari penilaian akhir tahun ditulis NPAT. Penulisan nilai NPAS dan NPAT menggunakan
angka pada rentang 0-100.
Untuk menentukan nilai rapor pada KD/CP Pengetahuan adalah sebagai berikut.
Penilaian keterampilan menggunakan teknik praktik mengutamakan penilaian proses yang dilakukan
dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok
50
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu, seperti: menyanyi, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan
alat musik, dan membaca.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam menghasilkan produk-produk,
teknologi, dan seni.
Penilaian proyek merupakan penilaian kemapuan peserta didik dalam dalam menghasilkan suatu
karya mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai laporan hasil.
Hasil penilaian praktik, produk, dan proyek menggunakan nilai optimum. Sedangkan nilai akhir
diperoleh dari rerata ketiga penilaian tersebut.
Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan dianalisis untuk memperoleh informasi tentang
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil analisis digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik
yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM /KKTP KD mata/muatan pelajaran. Bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM/KKTP KD, pendidik harus menindaklanjuti dengan
remedial, sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM/KKTP KD, pendidik dapat
memberikan pengayaan.
Program remedial adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik yang
belum mencapai KKM/KKTP KD muatan pelajaran. Program remedial dilakukan untuk memfasilitasi
peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar
belakang permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik. Setelah peserta didik mengikuti
program remedial dilakukan penilaian kembali untuk mengetahui ketercapaian KD/CP.
Pemberian bimbingan secara perorangan bila ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan secara
kelompok bila terdapat beberapa peserta didik mengalami kesulitan yang sama. Pemberian
pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda bila semua peserta didik mengalami
kesulitan.
Pemberian bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan
memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang
dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan khusus, bimbingan harus dilakukan oleh pendidik
secara individual maupun kelompok.
51
a. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran berdasarkan hasil analisis terhadap Penilaian Harian (PH)
dan Penilaian Tengah Semester (PTS). Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta didik,
materi ajar, dan strategi belajar.
e. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial sebagai nilai akhir capaian KD
muatan pelajaran.
Penetapan nilai akhir remedial yang diberlakukan di SD Negeri No.004 Tanjungpiang Timur adalah
Menggunakan nilai rerata dari nilai perolehan awal dan nilai tes setelah remedial.
Adapun kriteria kenaikan kelas yang berhubungan dengan akademis adalah sebagai berikut.
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada kelas untuk tahun pelajaran
yang diikuti.
b. Mencapai tingkat kompetensi yang disyaratkan dengan hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan yang belum tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran.
c. Mencapai nilai sikap minimal baik berdasarkan kriteria penilaian sikap yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
d. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
Sedangkan kelulusan dan kriteria kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan melalui rapat
dewan guru. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar setelah memenuhi
syarat berikut.
Ulangan harian di berikan setelah Menyelesaikan satu KD atau lebih dalam bentuk tes tertulis
dan lisan.
Ujian tengah semester dilaksanakan setelah 8 - 10 minggu belajar efektif.
Ujian akhir Semester dilaksanakan setelah menyelesaikan kegiatan belajar selama 17 – 19
minggu belajar efektif. Ujian diberikan dalam bentuk tes tertulis , lisan dan praktek.
Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan di ujian nasional, serta aspek kognitif dan/atau
psikomotor untuk mata pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia, serta
kewarganegaraan dan kepribadian. Penyelenggaraan ujian sekolah mengacu pada Prosedur
Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP
c. Kriteria Kelulusan
53
a) Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang telah ditentukan;
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi;
Lulus Ujian Sekolah dan Ujian Nasional sesuai peraturan yang berlaku
b) Pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Ujian Sekolah/Madrasah dilaksanakan satu kali dalm satu tahun pelajaran sesuai dengan
ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Ujian Sekolah/Madrasah .
Ujian tertulis dilaksanakan paling lambat dua minggu setelah Ujian Sekolah.
Ujian praktek dapat dilaksanakan sebelum atau sesudah Ujian Sekolah.
Jadwal Pelaksanaan Ujian setiap mata pelajaran ditetapkan oleh Sekolah/Madrasah
penyelenggara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Point (a) dan (b) diatas akan disesuaikan dengan Permendiknas dan POS UN 2022/2023
c) Target kelulusan yang dicapai oleh SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur Tahun Pelajaran
2022/2023 adalah 100% dengan Nilai Rata-rata tiap jenis mata pelajaran adalah 70,00
d) Program-program sekolah dalam peningkatan kualitas lulusan
Mengelompokan siswa sesuai tingkat kecerdasan peserta didik
Memberikan bimbingan khusus atau pembinaan bagi siswa yang memilki kemampuan di
bawah rata-rata
Mengadakan pengayaan untuk siswa yang memilki kemampuan di atas rata-rata
Memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa kelas V(lima) di mulai awal tahun
pelajaran.
Mengadakan terobosan pada siswa kelas VI (enam) untuk mata pelajaran yang di Ujian
Sekolah / Ujian Nasionalkan
Mengadakan Ujian Percobaan (Ujian Try Out) sekolah
e) Program Pasca Ujian Nasional
Program Pasca Ujian Nasinal SD Negeri 004 Tanjungpinang Timur disusun dengan tujuan
untuk mengantisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian akhir.
54
Memberikan motivasi peserta didik melalui bimbingan khusus atau pembinaan untuk
menerima hasil keputusan kelulusan Ujian Nasional.
Mengarahkan siswa untuk mengikuti program pendidikan untuk siswa yang tidak lulus
Ujian Nasional berdasarkan Kebijakan Pemerintah.
f) Pengaturan Penerimaan Siswa Baru
1. Siswa Kelas I
Sesuai dengan ketentuan dan surat edaran dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tanjungpinang
2. Kelas II s/d VI
Keputusan rapat majelis guru, meliputi:
Revolusi Mental dalam pendidikan mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan
perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak, dalam mengelola sekolah.Untuk itu,
Gerakan PPK menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan
memberadabkan parapelaku pendidikan. Ada lima nilai utama karakter yang saling berkaitan membentuk
jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas Gerakan PPK. Kelima nilai utama karakter
bangsa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Religiusitas
Nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan
dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan
agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain,
55
hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi
relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan individu dengan
alam semesta (lingkungan). Nilai karakter religius ini ditunjukkandalam perilaku mencintai dan
menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius antara lain cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan,
teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan
kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan, melindungi
yang kecil dan tersisih.
2. Nasionalisme
Nilai karakter nasionalis merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya. Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa,rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan,taat
hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku,dan agama.
3. Kemanandirian
Nilai karakter mandiri merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional,
kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4. Gotong Royong
Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu
membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi
bantuan/ pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan
bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan,
dan sikap kerelawanan.
5. Integritas
Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).
Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan
56
sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas
antara lain kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan,
tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).
Kelima nilai utama karakter tersebut bukanlah nilai yang berdiri dan berkembang sendiri-sendiri
melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk
keutuhan pribadi. Dari nilai utama manapun pendidikan karakter dimulai, individu dan sekolah perlu
mengembangkan nilai-nilai utama lainnya baik secara kontekstual maupun universal. Nilai religius
sebagai cerminan dari iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan secara utuh dalam
bentuk ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing dan dalam bentuk kehidupan
antarmanusia sebagai kelompok, masyarakat, maupun bangsa. Dalam kehidupan sebagai masyarakat
dan bangsa nilai-nilai religius dimaksud melandasi dan melebur di dalam nilai-nilai utama
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Demikian pula jika nilai utama nasionalis
dipakai sebagai titik awal penanaman nilai-nilai karakter, nilai ini harus dikembangkan berdasarkan
nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang tumbuh bersama nilai-nilai lainnya.
dan berbicara untuk menumbuh kembangkan karakter seseorang menjadi tangguh, kuat, dan baik Setiap guru
dapat mengajak peserta didik membaca, menulis,
menyimak, dan mengomunikasikan secara teliti, cermat, dan tepat tentang suatu tema atau topik yang ada di
berbagai sumber, baik buku, surat kabar, media sosial, maupun media-media lain.
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya,
anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai
informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK mengatasi
ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.
Pengembangan PPK berbasis budaya sekolah termasuk di dalamnya keseluruhan tata kelola sekolah, desain
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), serta pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah.
Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan pembentukan
budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan.
Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.
Satuan pendidikan dapat memilih nilai utama karakter yang akan menjadi ciri khas sekolah. Sekolan
menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan
diverifikasi. Dengan menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilainilai pendukung
yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah terhadap implementasi nilai tersebut. Dari nilai
utama dan nilai-nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan, sekolah bisa
membuat tagline yang menjadi moto satuan pendidikan tersebut sehingga menunjukkan keunikan,
kekhasan, dan keunggulan sekolah. Contoh: “Membentuk Pemimpin Berintegritas”,“Sekolah Cinta”,
“Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars
sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.
Dalam PPK berbasis Budaya sekolah, Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata
59
pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif,
artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama
suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkat
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS
Air bersikap, dan berbuat buatan dalam negeri. presiden dan wakil
yang menunjukkan Menggunakan bahasa presiden, bendera
kesetiaan, kepedulian, Indonesia yang baik dan negara, lambang
dan penghargaan benar. negara, peta
yang tinggi terhadap Menyediakan informasi Indonesia, gambar
bahasa, lingkungan (dari sumber cetak, kehidupan
elektronik) tentang masyarakat
fisik, sosial, budaya,
kekayaan alam dan Indonesia.
ekonomi, dan politik
budaya Indonesia. Menggunakan
bangsa. produk buatan
dalam negeri.
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS
INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI INDIKATORSEKOLAH
KELAS
Indikator Kelas
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
bangsa.
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Kreatif: Membuat suatu karya dari bahan Membuat berbagai kalimat baru
yang tersedia di kelas. dari sebuah kata.
Berpikir dan
melakukan sesuatu Mengusulkan suatu kegiatan Bertanya tentang sesuatu yang
yang menghasilkan baru di kelas. berkenaan dengan pelajaran
cara atau hasil baru tetapi di luar cakupam materi
berdasarkan sesuatu pelajaran.
yang telah dimiliki.
Menyatakan perasaannya dalam Membuat karya tulis tentang hal
gambar, seni, bentuk-bentuk baru tapi terkait dengan materi
komunikasi lisan dan tulis. pelajaran.
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
tugas.
Demokratis: Menerima ketua kelas terpilih Membiasakan diri
berdasarkan suara terbanyak. bermusyawarah dengan teman-
Cara berpikir,
teman.
bersikap, dan
bertindak yang menilai Memberikan suara dalam Menerima kekalahan dalam
sama hak dan pemilihan di kelas dan sekolah. pemilihan dengan ikhlas.
kewajiban dirinya dan
orang lain. Mengemukakan pikiran tentang Mengemukakan pendapat
teman-teman sekelas. tentang teman yang jadi
pemimpinnya.
Rasa ingin tahu: Bertanya kepada guru dan teman Bertanya atau membaca sumber
tentang materi pelajaran. di luar buku teks tentang materi
Sikap dan tindakan
yang terkait dengan pelajaran.
yang selalu berupaya
untuk mengetahui Bertanya kepada sesuatu tentang Membaca atau mendiskusikan
lebih mendalam dan gejala alam yang baru terjadi. gejala alam yang baru terjadi.
meluas dari sesuatu
yang dipelajari, dilihat, Bertanya kepada guru tentang Bertanya tentang beberapa
dan didengar. sesuatu yang didengar dari radio peristiwa alam, sosial, budaya,
atau televisi. ekonomi, politik, teknologi yang
baru didengar.
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Menghargai prestasi: Mengerjakan tugas dari guru Rajin belajar untuk berprestasi
dengan sebaik-baiknya. tinggi.
Sikap dan tindakan
yang mendorong Berlatih keras untuk berprestasi Berlatih keras untuk menjadi
dirinya untuk dalam olah raga dan kesenian. pemenang dalam berbagai
menghasilkan sesuatu kegiatan olah raga dan kesenian
yang berguna bagi di sekolah.
masyarakat, mengakui,
dan menghormati Hormat kepada sesuatu yang Menghargai kerja keras guru,
keberhasilan orang sudah dilakukan guru, kepala kepala sekolah, dan personalia
lain. sekolah, dan personalia sekolah lain.
lain.
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Gemar membaca: Membaca buku atau tulisan Membaca buku dan tulisan yang
yang diwajibkan guru. terkait dengan mata pelajaran.
Kebiasaan
menyediakan waktu Membaca buku-buku cerita Mencari bahan bacaan dari
untuk membaca yang ada di perpustakaan perpustakaan daerah.
berbagai bacaan yang sekolah.
70
INDIKATOR
NILAI
1–3 4–6
Peduli lingkungan: Buang air besar dan air kecil di Membersihkan WC.
WC.
Sikap dan tindakan
yang selalu berupaya Membuang sampah di Membersihkan tempat sampah.
mencegah kerusakan tempatnya.
lingkungan alam di
sekitarnya dan Membersihkan halaman Membersihkan lingkungan
mengembangkan sekolah. sekolah.
upaya-upaya untuk Tidak memetik bunga di taman Memperindah kelas dan sekolah
memperbaiki sekolah. dengan tanaman.
kerusakan alam yang
sudah terjadi. Tidak menginjak Ikut memelihara taman di
halaman sekolah.
rumput di taman sekolah.
Ada berbagai bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan PPK dengan berbagai
komunitas diluar sekolah, misalnya: Pembelajaran Berbasis Museum, Cagar Budaya, dan Sanggar Seni
71
Mentoring dengan Seniman dan Budayawan Lokal, Kelas Inspirasi, Program Siaran Radion On-air, Kerja
Sama dengan Komunitas Keagamaan.
Pendidikan lingkungan hidup merupakan suatu tindakan yang konsisten dan perlu diterapkan di sekolah.
Pendidikan lingkungan hidup harus diawali dengan usaha pembiasaan yang harus ditanamkan kepada seluruh
warga sekolah. Dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah yang peduli terhadap lingkungan.Komitmen
bersama meliputi:
1. Kebijakan sekolah
2. Sosialisasi kepada warga sekolah
3. Pembinaan dari DLH setempat
3 Penanaman dan - Guru atau warga sekolah dibantu - Guru dan siswa
72
5 Himbauan untuk hemat - Guru dan seluruh warga sekolah - Warga sekolah
listrik ,air dan alat tulis dihimbau untuk selalu menjaga dan dapat menghemat
kantor hemat listrik, air dan alat tulis listrik, air dan alat
kantor. tulis kantor.
- Matikan alat-alat kantor yang
menggunakan listrik jika tidak
digunakan.
- Matikan keran air jika tidak
digunakan lagi.
- Gunakan kertas sehemat mungkin
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut
73
Kegiatan Contoh
guru perlu mengetahui tentang pencegahan kekerasan, termasuk cara alternatif dalam mendidik dan
mendisiplinkan anak.
75
Di bawah ini beberapa contoh implementasi Sekolah Ramah Anak ke dalam 8 (delapan) Standar Pendidikan.
NO STANDAR URAIAN
1 Standar kompetensi lulusan Lulusan memiliki sikap anti kekerasan
Digunakan Lulusan memiliki sikap toleransi yang tinggi
sebagai pedoman penilaian dalam Lulusan memiliki sikap peduli lingkungan
Lulusan memiliki sikap setia kawan,
penentuan kelulusan peserta didik Lulusan memiliki sikap bangga terhadap
dari satuan sekolah dan sekolahnya
pendidikan.
2 Beban belajar Standar Isi mencantumkan pelaksanaan
Kurikulum tingkat satuan Sekolah Ramah Anak
pendidikan Kalender Dasar hukum mencantumkan
Pendidikan /akademik Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA)
III. Penyelenggaraan Layanan Pendidikan dalam Situasi Darurat Bencana oleh SatuanPendidikan
Pada saat Situasi Darurat Bencana, Satuan Pendidikan bertanggung jawab untuk:
1. Melaporkan dampak Bencana dan kebutuhan Satuan Pendidikan darurat kepada Pemerintah
Daerah dan/atau pos pendidikan;
78
2. Mengidentifikasi Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengungsi atau pindah
ke ke tempat yang lebih aman.
3. Menyelenggarakan kegiatan Satuan Pendidikan darurat sesuai dengan kesiapan sarana prasarana,
kondisi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan partisipasi
Masyarakat setempat;
4. Mengintegrasikan kegiatan dukungan psikososial dalam kegiatan pembelajaran dalam Situasi
Darurat Bencana
.
GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi strategi yang digunakan
adalah sebagai berikut.
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan
fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya
literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor
kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya-karya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lain
di Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta
didik akan memberikan kesan positif tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literasi.
b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat
Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah.
Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian
penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di
semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan
demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain itu,
literasi diharapkan dapat mewarnai semua perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa
direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan
79
sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan
membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, setiap orang dapat
terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin
memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini dapat dilihat dari
perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang
cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati
dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk
menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan
tenaga kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya.
• Mengidentifikasi kebutuhan sekolah dengan mengacu pada kondisi pemenuhan indikator Standar
Pelayanan Minimal.
• Melaksanakan tahapan kegiatan GLS yang meliputi pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran.
• Melaksanakan pelatihan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
• Memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan maksimal untuk memfasilitasi pembelajaran.
• Melaksanakan kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran bagi seluruh warga sekolah.
Melaksanakan kegiatan 15 menit mengaji ayat-ayat pendek sebelum pembelajaran dimulai bagi seluruh
warga sekolah.
• Mengawasi dan mewajibkan peserta didik membaca sejumlah buku sastra dan menyelesaikannya dalam
kurun waktu tertentu.
• Merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran mereka terhadap literasi agar perlakuan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah bisa
ditindak lanjuti di dalam keluarga dan di tengah masyarakat.
80
• Merencanakan dan atau bekerja sama dengan pihak lain yang melaksanakan berbagai kegiatan GLS.
• Melakukan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan GLS yang dilaksanakan.
• Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan GLS.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum SD Negeri No. 004 Tanjungpinang Timur memasukkan pendidikan kecakapan hidup baik
secara generik/umum dan secara spesifik/khusus, yang mencakup kecakapan pribadi,kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikansemua mata pelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup diperoleh peserta didik dari sekolah dan/ataudari satuan pendidikan formal lain
dan/atau non formal.
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali
peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut
aspek pengetahuan, sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang
berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan
hidup dalam kehidupan.
Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan dikemudian
hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara
struktur tidak berdiri sendiri. Menurut konsepnya, kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama,
yaitu:
masalah secara kreatif. Sedangkan dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi
(communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu.
Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan
vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
pemikiran ataukerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih
memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus(occupational skill).
Konsep kecakapan hidup sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan, ketaqwaan dan akhlak
mulia
2. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan iman dan takwa
serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama dengan
mempertimbangkan norma-norma agama yang berlaku
82
Pendidikan kecakapan hidup mengarah kepada kecakapan yang harus dimilikioleh siswa agar
mampu mandiri bagi siswa SD Negeri No.004 Tanjungpinang Timur minimal
3. Kelas III= Siswa dapat bertanggung jawab akan kebersihan diri sendiri
Siswa dapat bertanggung jawab kebersihan lingkungan
Siswa rajin mengikuti kegiatan sekolah baik intra dan ekstrakurikuler
Siswa dapat menyelesaikan tugas secara mandiri
Menyikapi tantangan era globalisasi yang makin besar, arus informasi makin cepat dan persaingan
makin kuat, sekolah perlu mempersiapkan berbagai kegiatan yangikut bersaing dalam era tersebut
sejak dini.
Kegiatan tersebut antara lain:
a) Meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris
b) Memperkenalkan manfaat komputer bagi pendidikan
84
Seseorang berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif serta mencari, menemukan solusi sehingga akhirnya
mampu mengatasinya.
Keterampilan lokal dan global SD Negeri No. 004 Tanjungpinang Timur adalah Tanaman Hias,
Apotek Hidup, dan Pemanfaatan Barang Barang Bekas terintegrasi dalam mata pelajaran SBK/ SBdP dan
kegiatan Peduli Lingkungan
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,budaya, bahasa, teknologi,
ekologi dan lainnya yang bermanfaat bagi perkembangankompetensi peserta.
Sekolah Dasar Negeri No.004 Tanjungpinang Timur berusaha untuk menerapkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal sesuai dengan kemampuan peserta didik dan tenaga kependidikan untuk
membimbing siswa dapat memanfaatkan sumber bahan yang tidak terpakai dan bahan bahan yang ada di
lingkungan sekitar siswa dan dapat dengan mudah di dapat oleh para siswa dengan harapan para peserta
didik dapat mulai belajar membangun usaha mandiri agar dapat bersaing di tingkat lokal, nasional maupun
internasional di masa-masa mendatang.
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagi anintegral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta
didik melalui pembelajaran sehari-hari yang di emban oleh mata pelajaran yang bersangkutan. Pendidikan
harus mampu menciptakan kemandirian baik individu maupun kelompok, yang sangat penting dalam
dinamika global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa.
Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan ataupun bersaing serta
mempunyai kemauan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lainnya. Dengan demikian setiap
individu harus memiliki kecakapan hidup, dengan kecakapan hidup tersebut diharapkan seseorang berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif
dan kreatif serta mencari, menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
88
BAB IV
KOMPETENSI DASAR , KOMPETENSI INTI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar.
Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga
memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang
dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu
mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti
3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan
penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
89
Tabel 4 :
Tabel 5 :
Kompetensi Inti Kelas V,VI
KELAS V KELAS VI
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta
didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk
menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang
sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan
organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang
dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada
kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran tercantum pada
Lampiran 1A s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi Waktunya.
93
1.1 terbiasa membaca basmalah setiap 2.1 menunjukkan sikap percaya diri
memulai belajar al-Qur’an dalam melafalkanhuruf hijaiyyah
bersambung
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.2 menunjukkan sikap berlindung diri
tartil kepada Allah Swt. dan saling
menasehati sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. an-Nas
dan Q.S. al-‘Asr
1.3 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.3 menunjukkan sikap berani
anjuran menuntut ilmu bertanya sebagai implementasi
pemahaman Hadis yang terkait
dengan anjuran menuntut ilmu
1.4 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.4 menunjukkan perilaku hidup
perilaku hidup bersih dan sehat bersih dan sehat sebagai
implementasi pemahaman Hadis
yang terkait dengan perilaku hidup
bersih dan sehat
1.5 menerima adanya Allah Swt. Yang 2.5 menunjukkan perilaku rendah hati,
Maha Suci, Maha Pemberi damai, dan bersyukur sebagai
Keselamatan, dan Maha Pencipta implementasi pemahaman makna
al-Asmau al-Husna: al-Quddus, as-
Salam, dan al-Khaliq
1.8 meyakini bahwa sikap kerja sama 2.8 menunjukkan sikap kerja sama dan
dan saling tolong menolong tolong-menolong
sebagai cerminan iman
KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1.2 meyakini Hadis yang terkait dengan 2.2 menunjukkan perilaku mandiri,
perilaku mandiri, percaya diri, dan percaya diri, dan bertanggung
bertanggung jawab jawab
1.3 meyakini keesaan Allah Swt. Yang 2.3 menunjukkan sikap kerja sama
Maha Pencipta berdasarkan sebagai implementasi
pengamatan terhadap dirinya dan pemahaman keesaan Allah Swt.
makhluk ciptaanNya yang dijumpai
di sekitar rumah dan sekolah
1.4 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.4 menunjukkan sikap peduli, berbuat
Maha Pemberi, Maha Mengetahui, baik, dan berhati-hati sebagai
dan Maha Mendengar implementasi pemahaman al-
Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-
‘Alim, dan as- Sami‘
1.8 menjalankan salat secara tertib 2.8 menunjukkan sikap hidup tertib
sebagai implementasi
pemahaman makna ibadah salat
1.9 menerima makna zikir dan doa 2.9 menunjukkan sikap rendah hati
setelah salat sebagai wujud sebagai implementasi
berserah diri kepada Allah Swt. pemahaman makna zikir dan doa
setelah salat
1.10 menjalankan ibadah salat dengan 2.10 menunjukkan perilaku kerja sama
tertib sebagai implementasi pemahaman
hikmah ibadah salat
1.11 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.11 menunjukkan sikap pemaaf sebagai
Yusuf a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap jujur sebagai
Syu’aib a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rasa ingin
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail tahu, sabar, rela berkorban,
a.s. hormat, dan patuh kepada
orangtua sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail
a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap percaya diri
Muhammad saw. dan mandiri sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladanan
Nabi Muhammad saw.
memahami makna al-Asmau al- Husna: 4.4 membaca al-Asmau al-Husna: al-
al-Wahhab, al-‘Alim, dan as- Sami‘ Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
dengan jelas dan benar
3.8 memahami makna salat sebagai wujud dari 4.8 menunjukkan contoh makna salat
pemahaman Q.S. al- Kausar sebagai wujud dari pemahaman
Q.S. al-Kausar
memahami makna zikir dan doa setelah 4.9 mempraktikkan tata cara zikir dan
salat doa setelah salat secara benar
3.10 memahami hikmah ibadah salat melalui 4.10 menceritakan pengalaman hikmah
pengamatan dan pengalaman di rumah pelaksanaan ibadah salat di rumah
dan sekolah dan sekolah
3.11 memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf 4.11 menceritakan kisah keteladanan
a.s. Nabi Yusuf a.s.
KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
1.1 terbiasa membaca al-Qur’ā n 2.1 menunjukkan sikap kerja sama dan
dengan tartīl peduli sebagai implementasi
pemahaman makna Q.S. at-Tīn dan
Q.S. al-Mā’ūn
1.2 meyakini adanya Allah Swt. Yang 2.2 menunjukkan sikap berani, peduli,
Maha Mematikan, Maha Hidup, mandiri, dan teguh pendirian
Maha Berdiri Sendiri, dan Maha sebagai implementasi pemahaman
Esa makna al-Asmau al-Husna: al-
Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan
al- Ahad
1.3 meyakini keberadaan Rasul Allah 2.3 menunjukkan sikap sabar dan
dan Rasul Ulul ‘Azmi jujur sebagai implementasi
pemahaman mengenal nama-nama
Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
1.4 meyakini adanya kitab-kitab suci 2.4 menunjukkan sikap percaya diri
melalui rasul-rasulNya sebagai sebagai implementasi
implementasi rukun iman pemahaman makna
diturunkannya kitab-kitab suci
melalui rasul-rasulNya
1.5 meyakini bahwa perilaku jujur 2.5 menunjukkan perilaku jujur dalam
sebagai cerminan dari iman kehidupan sehai-hari
1.6 meyakini bahwa hormat dan patuh 2.6 menunjukkan perilaku hormat dan
kepada orangtua dan guru sebagai patuh kepada orangtua dan guru
cerminan dari iman
1.9 meyakini bahwa ikhlas beramal 2.9 menunjukkan sikap ikhlas beramal
sebagai cerminan dari iman dalam kehidupan sehari-hari
102
1.11 menjalankan salat tarawih dan 2.11 menunjukkan sikap tekun sebagai
tadarus al-Qur’an di bulan implementasi pemahaman
Ramadan sebagai wujud ketaatan pelaksanaan salat tarā wih dan
kepada Allah dan rasul-Nya tadā rus al-Qur’an
1.12 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.12 menunjukkan sikap berani sebagai
Dawud a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Dawud a.s.
1.13 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.13 menunjukkan sikap rendah hati
Sulaiman a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Sulaiman a.s.
1.14 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.14 menunjukkan sikap sabar sebagai
Ilyas a.s. implementasi pemahaman kisah
keteladan Nabi Ilyas a.s.
1.15 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.15 menunjukkan sikap kerja sama
Ilyasa’ a.s. sebagai implementasi pemahaman
kisah keteladan Nabi Ilyasa’ a.s.
1.16 meyakini kebenaran kisah Nabi 2.16 menunjukkan sikap jujur dan
Muhammad saw. peduli sebagai implementasi
pemahaman kisah keteladan Nabi
Muhammad saw.
1.17 meyakini kebenaran kisah Luqman 2.17 menunjukkan sikap rendah hati
sebagaimana terdapat dalam al- sebagai implementasi pemahaman
Qur’an kisah keteladan Luqman
sebagaimana terdapat dalam al-
Qur’an
3.1 memahami makna Q.S. at-Tīn dan 4.1.1 membaca Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-
Q.S. al-Mā’ūn dengan baik dan tartīl Mā ’ū n dengan tartīl
4.1.2 menulis kalimat-kalimat dalam
Q.S. at-Tīn dan Q.S. al-Mā’ūn
dengan benar
4.1.3 menunjukkan hafalan Q.S. at-Tīn
dan Q.S. al-Mā’ūn dengan lancar
3.5 memahami makna perilaku jujur 4.5 menunjukkan perilaku jujur dalam
dalam kehidupan sehai-hari kehidupan sehai-hari
3.6 memahami makna hormat dan 4.6 mencontohkan perilaku hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru patuh kepada orangtua dan guru
KELAS VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menjalankan ajaran agama dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai agama yang dianutnya disiplin,tanggung
jawab,santun,peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru,dan tetangganya
serta cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Terbiasa membaca al- 2.1 Menunjukkan perilaku toleran,
Qur’an dengan tartil benar simpati,waspada, berbaik sangka, dan
hidup rukun sebagai implementasi
pemahaman Q.S.al-Kafirun,Q.S.al-
Maidah/5:2-3 dan Q.S.al-Hujurat/49:12-13
1.3 Meyakini adanya hari akhir 2.3 Menunjukkan perilaku rendah hati yang
sebagai implementasi pemahaman mencerminkan iman kepada hari akhir
Rukun Iman
1.4 Meyakini adanya qadha dan qadar 2.4 Menunjukkan perilaku berserah diri
kepada Allah Swt. Yang mencerminkan
iman kepada qadha dan qadar
Menanya dan mencoba berdasarkan sistematis dan logis, dalam karya yang
rasa ingin tahu tentang dirinya, estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
makhluk ciptaan Tuhan dan anak sehat, dan dalam tindakan yang
kegiatannya, dan benda-benda yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan berakhlak mulia
tempat bermain
3.3 Memahami hikmah beriman kepada4.3 Menunjukkan contoh hikmah beriman kepada
hariakhir yang dapat membentuk hari akhir yang dapat membentuk perilaku
perilaku akhlak mulia akhlak mulia
3.4 Memahami hikmah beriman kepada4.4 Menunjukkan hikmah beriman kepada qadha
qadha dan qadar yang dapat dan qadar yang dapat membentuk perilaku
membentuk perilaku akhlak mulia akhlak mulia
3.5 Memahami sikap toleran dan 4.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik
simpatik terhadap sesama sebagai terhadap sesama sebagai wujud dari
wujud dari pemahaman Q.S.al- pemahaman Q.S.al-Kafirun
Kafirun
3.7 Memahami hikmah zakat, infaq, dan4.7 Menunjukkan hikmah zakat, infaq, dan
sedekah sebagai implementasi rukun sedekah sebagai implementasi rukun Islam
Islam
KELAS II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli,dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.2 Bersyukur atas karya keselamatan 2.2 Peduli pada sesama, meneladan
Allah melalui tokoh tokoh Perjanjian tokoh-tokoh Perjanjian Lama
Lama.
1.5 Bersyukur kepada Allah melalui 2.5 Disiplin dan santun dalam
macam-macam doa mengungkapkan iman melalui doa
pujian,doa syukur dan doa
permohonan
1.6 Bersyukur atas peran tetangga sebagai 2.6 Bersikap peduli terhadap tempat
anugerah Allah yang mendukung tinggal dan tetangga sebagai
pertumbuhan dan perkembangan dirinya pendukung pertumbuhan dan
perkembangan dirinya
3.5 Mengenal makna doa dan macam- 4.5 Mengucapkan macam-macamdoa dasar
macam doa
3.6 Memahami peran tempat tinggal dan 4.6 Melakukan aktivitas dengan
tetangga sebagai anugerah Tuhan yang melibatkan diri dalam kegiatan
mendukung pertumbuhan dan lingkungan social masyarakat/
perkembangan dirinya komunitas basis untukmendukung
pertumbuhan dan perkembangan
dirinya
188
KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran2. menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,tanggung jawab ,santun , peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga ,teman ,guru dan Tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri pertumbuhan dan 2.1 Bertanggung jawab terhadap
perkembangan diri sebagai anugerah pertumbuhan dan perkembangan diri
Allah
1.2 Menerima karya keselamatan 2.2 Menunjukkan kepercayaan akan karya
Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh-
Perjanjian Lama seperti:Yakub,Yusuf tokohPerjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf,
Musa,dan tokoh Perjanjian Baru: Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes
Yohanes Pembaptis Pembaptis
1.5 Menerima pemimpin dan tradisi 2.5 Bersikap santun terhadap pemimpindan
masyarakat sebagai wujud karya tradisi masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah
Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru:
Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Yohanes Pembaptis
Baru: Yohanes Pembaptis
3.3 Mengenal Yesus dan karya-Nya 4.3 Memberikan bantuan kepada orang
melalui kisah percakapan Niko yang memerlukan pertolongan
demus, penggandaan lima roti-dua seturutteladan Yesus seperti ditemukan
ikan, dan kisah anak yang hilang. dalam kisah percakapan
Nikodemus,penggandaan lima roti- dua
ikan, dan anak yang hilang
3.4 Memahami keutamaan Kristiani 4.4 Terlibat dalam keutamaan Kristiani
sebagai tanggapan atas karya sebagai tanggapan atas karya keselamatan
keselamatan Allah Allah
3.5 Mengenal pemimpin dan tradisi 4.5 Meneladani pemimpin dan tradisi
masyarakat sebagai wujud karya masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah
KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima, menjalankan, dan 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menghargai ajaran agama yang tanggung jawab, santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur sebagai perempuan atau laki- 2.1 Bertanggung jawab terhadap dirinya
laki seturut citra Allah, untuk saling sebagai perempuan atau laki-laki seturut
melengkapi citra Allah, untuk saling melengkapi
1.2. Beriman kepada Allah mealui kisah tokoh- 2.2 Percaya diri dalam berinteraksi dengan
tokoh Perjanjian Lama seperti; Daud, sesama, dengan menela dan para tokoh
Salomo dan Ester. Perjanjian Lama seperti; Daud, Salomo
dan Ester
1.3. Beriman kepada Allah melalui karya 2.3. Percaya diri dalam mengungkapkan iman
keselamatan-Nya dalam peristiwa nyaakan Yesus Kristus yang sengsara,
sengsara, wafat dan kebangkitanYesus wafat dan bangkit.
1.5 Percayaakan Roh Kudus yang berkarya 2.5 Disiplin dalam kehidupan menggereja
dalam kehidupan menggereja sesuai dengan karya Roh Kudus
1.6. Bersyukur kepada Tuhan dengan 2.6 Peduli lingkungan,jujur dan adil dalam
mewujudkan nilai-nilai kepedulian kehidupan bermasyarakat sebagai
lingkungan, kejujuran dan keadilan wujud karya Roh Kudus
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai
tanggapan atas karya Roh Kudus
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 3. Menyajikan pengetahuan factual dalam
Dengan cara mengamati dan Bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
menanya berdasarkan rasa ingin dalam karya yang estetis, dalamgerakan
191
3.1 Memahami diri sebagai perempuan atau 4.1 Melakukan aktivitas (misalnya
laki-laki seturut citra Allah, untuk menyusun doa syukur/ puisi/ slogan/
saling melengkapi motto/ menyanyikan lagu) yang
menyatakan tentang dirinya sebagai
perempuan atau laki-laki seturut citra
Allah, untuk saling melengkapi
3.2 Memahami karya keselamatan Allah 4.2 Melakukan aktivitas (missalnya
yang dialami tokoh-tokoh Perjanjian menceritakan kembali/ bermain peran
Lama dalam kisah Daud, Salomo dan / menulis refleksi dan sebagainya)
Ester. mengenai tokoh-tokoh Perjanjian Lama
seperti dalam kisah Daud, Salomo atau
Ester
3.3 Memahami sengsara, wafat dan 4.3. Melakukan aktivas (misalnya membuat
kebangkitan Yesus sebagai puncak gambar salib dari
karya keselamatan Allah biji-bijian/melukiswajah Yesus ,
melukiskan salah satu kisahjalan salib) ,
menuliskan refeleksi /puisi,dan
sebagainya) yang bertemakan
sengsara,wafat dan kebangkitan Yesus
sebagai puncak karya selamatan Allah
3.4 Memahami hidup baru dalam Roh 4.4 Melakukan aktivitas ( misalnya
Kudus yang terungkap melalui doa-doa menuliskan refleksi/puisi/melukis) yang
berkaitan dengan perbuatan-perbuatan
yang menunjukkan hidup baru dalam
Roh Kudus
Memahami karya Roh Kudus dalam 4.5 Melakukan aktivitas (misalnya membuat
kehidupan menggereja kliping/menggambar) yang berkaitan
dengan kehidupan menggereja sebagai
karya Roh Kudus
KELAS VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
Menerima dan menjalankan, menghargai 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan
tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur sebagai warga Indonesia 2.1 Bertanggung jawab sebagai
yang beraneka sebagai anugerah Allah warga Negara Indonesia dalam
keanekaragaman yang merupakan
anugerah Allah
1.2 Bersyukur sebagai warga dunia dan 2.2 Peduli terhadap berbagai
melibatkan diri dalam berbagai keprihatinan umat manusia diseluruh
keprihatinan umat manusia dunia
1.3 Beriman pada Allah yang melakukan 2.3 Peduli terhadap sesama seperti
karya keselamatan melalui para nabi yang para nabi, dalam karya
keselamatan diteladankan
melaksanakan Allah
1.4 Bersyukur atas tugas dan sifat Gereja 2.4 Bertanggung jawab terhadap
tugas dan sifat Gereja.
3.1 Memahami diri sebagai warga Negara 4.1 Melakukan aktivitas (misalnya
Indonesia yang beranekaragam sebagai menceritakan/menuliskan
anugerah Allah refleksi/puisi) mengenai rasa bangga
yang dimiliki sebagai warga Negara
Indonesia yang beranekaragam
193
3.2 Memahami diri sebagai bagian warga 4.2 Melakukan aktivitas ( misalnya
dunia dan melibatkan diri dalam berbagai membuat slogan/ motto/
keprihatinan umat manusia menggambar/ puisi) yang melukiskan
suasana keprihatinan sebagai warga
dunia
3.3 Memahami karya keselamatan Allah 4.3 Melakukan aktivitas (misalnya
yang disampaikan melalui para nabi menuliskan refleksi/puisi/bermain
peran) tentang karya keselamatan
3.4 Memahami tugas dan sifat Gereja 4.4. Melakukan aktifitas (misalnya
membuat rangkuman/merencanakan
kegiatan) yang berkaitan dengan tugas
dan sifat Gereja
3.5 Memahami karya-karya 4.5 Melakukan aktifitas
pelayanan Gereja sebagai (misalnya membuat
perwujudan karya keselamatan rangkuman/ merencanakan
Allah kegiatan /mewawancarai tokoh gereja)
yang berkaitan dengan tugas
pelayanan Gereja
194
3.3 Memahami cara menjaga kerukunan 4.3 Menyajikan cara menjaga dan
disekolah dan dilingkungannya menerapkan hidup rukun disekolah
dan dilingkungannya
3.4 Mengenal bentuk disiplin 4.4 Menerapkan perilaku disiplin
disekolah,rumah,dan dilingkungan sekitar disekolah,rumah,dan ligkungan sekitar
196
KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,tanggungjawab,santun,peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru dan
Tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengenal Yesus dan karya-Nya 4.3 Memberikan bantuan kepada orang
melalui kisah percakapan yang memerlukan pertolongan seturut
Nikodemus, penggandaan lima roti- teladan Yesus seperti ditemukan dalam
dua ikan, dan kisah anak yang hilang. kisah percakapan Nikodemus, penggandaan
lima roti- dua ikan, dan anak yang hilang
3.5 Mengenal pemimpin dan tradisi 4.5 Meneladani pemimpin dan tradisi
masyarakat sebagai wujud karya masyarakat sebagai wujud karya
keselamatan Allah keselamatan Allah
KELASV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menerima,menjalankan,dan menghargai 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
ajaran agama yang dianutnya tanggung jawab, santun, peduli,dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,guru,dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur sebagai perempuan atau laki- 2.1 Bertanggungjawab terhadap dirinya
laki seturut citra Allah,untuk saling sebagai perempuan atau laki-laki seturut
melengkapi citra Allah,untuk saling melengkapi
1.2 . Beriman kepada Allah mealui kisah tokoh- 2.2 Percaya diri dalam berinteraksi dengan
tokoh Perjanjian Lama sesama,dengan meneladan para tokoh
seperti;Daud,Salomo dan Ester. Perjanjian Lama seperti;Daud, Salomo
dan Ester
1.3. Beriman kepada Allah melalui karya 2.3. Percaya diri dalam mengungkapkan
keselamatan-Nya dalam peristiwa imannya akan Yesus Kristus yang
sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus sengsara ,wafat dan bangkit.
Percaya akan hidup baru dalam Roh 2.4 Bertanggung jawab dalam mengusahakan
Kudus hidup baru yang dijiwai Roh Kudus
melalui doa-doa
1.5 Percaya akan Roh Kudus yang berkarya 2.5 Disiplin dalam kehidupan menggereja
dalam kehidupan menggereja sesuai dengan karya Roh Kudus
1.6. Bersyukur kepada Tuhan dengan 2.6 Peduli lingkungan,jujur dan adil dalam
mewujudkan nilai-nilai kepedulian kehidupan bermasyarakat sebagai wujud
lingkungan,kejujuran dan keadilan dalam karya Roh Kudus
kehidupan bermasyarakat sebagai tanggap
atas karya Roh Kudus
3.1 memahami diri sebagai perempuan atau 4.1 melakukan aktivitas (misalnya menyusun
laki-laki seturut citra Allah, untuk saling doa syukur /puisi/ slogan/ motto /
melengkapi menyanyikan lagu) yang menyatakan
tentang dirinya sebagai perempuan atau
laki-laki seturut citra Allah,untuk saling
melengkapi
3.2 Memahami karya keselamatan Allah yang 4.2 Melakukan aktivitas(missalnya
dialami tokoh-tokoh Perjanjian Lama menceritakan kembali/bermain peran
dalam kisah Daud,Salomo dan Ester. /menulis refleksi dan sebagainya )
mengenai tokoh-tokoh Perjanjian Lama
seperti dalam kisah Daud, Salomo atau
Ester
3.3. Memahami sengsara,wafat dan 4.3. Melakukan aktivas (misalnya membuat
kebangkitan Yesus sebagai puncak karya gambar salib dari biji-bijian/melukis
keselamatan Allah wajah Yesus , melukiskan salah satu
kisah jalan salib) , menuliskan
refeleksi /puisi,dan sebagainya) yang
bertemakan sengsara,wafat dan
kebangkitan Yesus sebagai puncak karya
selamatan Allah
3.4 Memahami hidup baru dalam Roh Kudus 4.4 Melakukan aktivitas (misalnya
yang terungkap melalui doa-doa menuliskan refleksi /puisi /melukis) yang
berkaitan dengan perbuatan-perbuatan
yang menunjukkan hidup baru dalam
Roh Kudus
KELAS V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, 2. Menunjukkan perilaku jujur,
danmenghargaiajaranagamaya disiplin,tanggung jawab , santun,
ngdianutnya peduli,dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga ,
teman,guru,dan tetangganya ,serta
cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Meyakini ibadah yang berkenan 2.1 Mengembangkan sikap beribadah
kepada Allah yang berkenan kepad aAllah
KELAS III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku
agama yang dianutnya jujur, disiplin, bertanggung
jawab, santun ,peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga,teman,dan
guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima cerita kelahiran 2.1 Menunjukkan perilaku percaya
dan masa kanak-kanak Pangeran diri setelah mengenal cerita
Siddharta kelahiran dan masa kanak-kanak
Pangeran Siddharta
1.2 Menerima kisah kasih 2.2 Menunjukkan perilaku kasih
sayang,kejujuran,dan persahabatan sayang,jujur,dan bersahabat
KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku
ajaran agama yang dianutnya jujur, disiplin, bertanggung
jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru
dan tetangganya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Meneladan semangat belajar 2.1 Menunjukkan perilaku
Pangeran Siddharta pada masa percaya diri setelah mengenal
bersekolah dan pengorbanan semangat belajar Pangeran
Bodhisattva Siddharta pada masa bersekolah
dan pengorbanan Bodhisattva
1.2 Menerima hari-hari raya 2.2 Menunjukkan perilaku
agama Buddha bertanggung jawab dalam
melaksanakan hari-hari raya agama
Buddha
1.3 Menjalankan kewajiban 2.3 Menunjukkan perilaku
anak terhadap orangtua dan guru bertanggung jawab dalam
menjalankan kewajiban anak
terhadap orangtua dan guru
1.4 Menerima 2.4 Menunjukkan perilaku jujur
kesalahan ,memperbaiki dalam mengakui
diri,meminta,dan memberi maaf kesalahan ,memperbaiki diri,
meminta, dan memberi maaf
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan factual 4. Menyajikan pengetahuan
dengan cara mengamati factual dalam bahasa yang
(mendengar,melihat,membaca)dan jelas,sistematis dan logis, dalam
menanya berdasarkan rasa ingin tahu karya yang estetis,dalamgerakan
tentang dirinya makhluk ciptaan tuhan dan yang mencerminkan anak sehat dan
kegiatannya,dan benda-benda yang dalam tindakan yang mencerminkan
dijumpainya dirumah dan disekolah perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
KELASV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan, 2. Menunjukkan perilaku
dan mengahargai ajaran agama jujur ,disiplin,bertanggungjawab, santun,
yang dianutnya peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru dan
tetangganya serta cinta tanah air
KELAS II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur,
agama yang dianutnya disiplin,bertanggung jawab,
santun,peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru
3.2 Memahami ajaran Tri Murti sebagai 4.2 Menyajikan contoh sujud bhakti
perwujudan Sang Hyang Widhi kehadapan Sang Hyang Widhi dalam
wujud Tri Murti
3.3 Memahami ajaran Catur Paramitha 4.3 Menunjukkan contoh-contoh
untuk mencapai kehidupan yang harmonis pelaksanaan ajaran Catur Paramitha
dalam rangka mengharmonisasi
kehidupan umat manusia
3.4 Memahami tokoh cerita Ramayan 4.4 Menceritakan secara singkat tokoh-
adalam kehidupan sehari-hari tokoh Ramayana yang berperilaku
Dharma dan Adharma.
36
KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, bertanggungjawab ,
santun,peduli,dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru
1.3 Menerima karakter yang baik tokoh 2.3 Menunjukkan perilaku jujur yang
utama dalam Mahabharata sehingga dijiwai nilai-nilai kepemimpinan dari
dapat berpikir,berkata,dan tokoh-tokoh utama Mahabharata
berperilakuyangbaik
1.4 Membiasakan diri menjalankan sembah 2.4 Disiplin menjalankan sembahyang
yang dan berdoa dalam kehidupansehari- dan berdoa dalam kehidupan sehari-
hari hari
3.4 Memahami sembahyang dan berdoa dalam 4.4 Mempratekkan cara sembahyang dan
ajaran agama Hindu berdoa dalam ajaran agama Hindu.
38
KELASV
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin,
bertanggungjawab ,santun,
peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga,teman,dan guru
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima kitab Suci Veda
sebagai sumber hokum Hindu. 2.1 Disiplin melaksanakan ajaran
kitab suci Veda sebagai pedoman dalam
segala tindakan
3.2 Memahami ajaran Catur MargaYoga dalam 4.2 Menunjukkan contoh-contoh ajaran
agama Hindu Catur MargaYoga sebagai jalan
. mencapai kesempurnaan hidup
39
3.4 mengenal tempat-tempat suci dan harisuci 4.4 menyajikan bentuk dan struktur tempat
dalam agama Hindu suci dan hari suci dalam agama Hindu
.
40
KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan menjalankan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, bertanggungjawab, santun,
peduli,dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
1.4 Menerima ajaran Tri Rna sebagai 2.4 Menunjukkan perilaku disiplin terhadap
hutang manusia yang wajib ajaran Panca Yadnya sebagai
dibayar pengamalan TriRna
3.4 Memahami ajaran TriRna 4.4 Menerapkan ajaran Tri Rna Dal
sebagai hutang yang dibawa kehidupan sehari-hari
sejak lahir
42
KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
3.2 Mengetahui Watak Sejati (xing) 4.2 Membuat karya seni terkait
adalahFirmanTian(Tianming)dalamdiri denganWatakSejati.
manusia.
3.3 Memahami pentingnya menjaga dan 4.3 Membersihkan kamar tidur sebagai
merawat lingkungan sekitar. tindakan sederhana peduli terhadap
lingkungan.
3.4 Menyebutkan tiga kesukaan yang 4.4 Menceritakan pengalaman salah satu
membawa faedah dan tiga kesukaan dari tiga kesukaan yang membawa
yang membawa celaka. faedah atau menghindari dari tiga
kesukaan yang membawa celaka.
3.5 Menyebutkan tingkatan bakti kepada 4.5 Mencari ayat terkait tingkatan bakti
orangtua. dari kitab Bakti(Xiaojing).
KELASIII
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima dan 2 . Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menjalankan ajaran agama yang bertanggungjawab,santun,peduli,danpercay
dianutnya a diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya
3.1 Memahami pentingnya perilaku 4.1 Mencari sebuah contoh cerita mengenai
bakti dan rendah hati dan perilaku bakti ,rendah hati,prilaku tidak
menghindari perilaku tidak berbakti berbakti dan sombong.
dans ombong.
3.2 Mengetahui Watak Sejati (xing) 4.2 Membuat karya seni terkait
adalah Firman Tian(Tianming) dalam denganWatak Sejati.
diri manusia.
45
KELASVI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu
siswa mampu:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima,menjalankan,dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin,bertanggung jawab, santun,
dianutnya peduli,dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga ,teman,guru,dan
tetangganya,serta cinta tanah air
KELAS II
KELAS III
1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih
beringin, kepala banteng,dan padi kapas saying sesuai dengan sila-
pada lambang negara silaPancasila dalam lambing negara
“GarudaPancasila”sebagai anugerah Tuhan “GarudaPancasila”
Yang Maha Esa
3.1 Memahami arti gambar pada lambang 4.1 Menuliskan arti gambar pada
negara“GarudaPancasila” lambing negara“GarudaPancasila”
rumah.
KELAS V
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima, menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin, tanggung jawab, santun,
dianutnya peduli,d an percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangganya sertacinta tanah
air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Bersyukur kepada TuhanYang Maha Esa 2.1 Bersikap tanggung jawab ,cinta tanah
atas nilai-nilai Pancasila dalam air,dan rela berkorban sesuai nilai-nilai
Kehidupan sehari-hari Sila Pancasila
1.2 Menghargai kewajiban ,hak, dan tanggug 2.2 Menunjukkan sikap tanggungjawab
jawab sebagai warga masyarakat dan umat dalam memenuhi kewajiban dan hak
beragama sebagai warga masyarakat dalam
Dalam kehidupan sehari-hari Kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman social budaya 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
masayarakat sebagai anugerah Tuhan Yang social budaya masyarakat dalam
Maha Esa Dalam konteks Bhinneka konteks Bhinneka Tunggal Ika
Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan kesatuan 2.4 Menampilkan sikap jujur pada penerapan
sebagaia nugerah Tuhan Yang Maha Esa nilai-nilai persatuan dan kesatuan
untuk membangun Kerukunan
dibidang social budaya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan factual
factual dengan cara mengamati dalam bahasa yang jelas dan logis,
[mendengar,melihat,membaca] dan dalam karya yang estetis ,dalam gerakan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu yang mencerminkan anak sehat,dan
tentang dirinya ,makhluk ciptaan dalam tindakan yang mencerminkan
Tuhan dan kegiatannya,dan benda- perilaku anak beriman dan berakhla
benda yang dijumpainya dirumah kmulia
dan disekolah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikas inilai-nilai Pancasila Menuliskan contoh nilai-nilai Pancasila dalam
dalam kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
3.4 Menggali manfaat kesatuan untuk 4.4 Menuliskan manfaat persatuan dan
52
KELAS VI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menerima,menjalankan dan 2. Menunjukkan perilaku jujur,
menghargai ajaran agama yang disiplin ,tanggung jawab,santun, peduli, dan
dianutnya percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga ,teman, guru dan tetangganya serta
cinta tanah air
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang 2.1 Bersikap penuh tanggung jawab sesuai
Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
secara utuh sebagai satu kesatuan sehari-hari
dalam
Kehidupan sehari-hari
sehari-hari
kehdupansehari-hari
3.2 Memahami kosa kata dan konsep tentang 4.2 Menyajikan penggunaan kosa kata
lingkungan sehat dan lingkungan tidak bahasa Indonesia yang tepat atau
sehat di lingkungan sekitar serta cara bahasa daerah hasil pengamatan
menjaga kesehatan lingkungan dalam tentang lingkungan sehat dan
bahasa Indonesia atau bahasa daerah lingkungan tidak sehat di lingkungan
melalui teks tulis,lisan,danvisual. sekitar serta cara menjaga kesehatan
lingkungan dalam bentuk teks
tulis,lisan,dan visual.
3.3 Memahami puisi anak dalam bahasa 4 3 Membacakan teks puisi anak
Indonesia atau bahasa daerah melalui teks tentang alam dan lingkungan dalam
tulisd anlisan. bahasa Indonesia dengan
lafal ,intonasi ,dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapand iri.
Memahami tulisan tegak bersambung 4.4 Menulis dengan
55
KELAS III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetens I sikap
spiritual, 2)sikap sosial, (3)pengetahuan, dan (4)keterampilan .Kompetensi tersebut
dicapai melalui proses pembelajaran intra kurikuler ,kokurikuler, dan/ atau
ekstrakurikuler.
(Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya ”.Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu“Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,dan tetangganya ”.Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirectteaching),yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
3.1 Mencermati kosa kata dalam teks tentang konsep 4.1 Menyajikan laporan tentang konsep
ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup) ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
,pertumbuhan ,dan perkembangan makhluk tempat hidup), pertumbuhan dan
hidup yang ada dilingkungan setempat yang perkembangan makhluk hidup yang
disajikan dalam bentuk lisan, ada dilingkungan setempat secara
tulis,visual,dan/atau eksplorasi lingkungan. tertulis menggunakan kosa kata baku
dan kalimat efektif.
3.2 Menggali informasi tentang cara-cara perawatan 4.2 Menyajikan hasil wawancara tentang
tumbuhan dan hewan melalui wawancara cara-cara perawatan tumbuhan dan
dan/atau eksplorasi lingkungan. hewan dalam bentuk tulis dan visual
menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif.
3.3 Menguraikan pesan dalam dongeng yang 4.3 Memeragakan pesan dalam dongeng
disajikan secara lisan, tulis, danvisual dengan sebagai bentuk ungkapan diri
tujua nuntuk kesenangan. menggunakan kosa kata baku dan
kalimat efektif.
3.5 Mencermati ungkapan atau kalimat 4.5 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran,masukan ,dan penyelesaian saran,masukan,dan penyelesaian
masalah(sederhana)dalamtekstulis. masalah(sederhana)sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri.
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi ,yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap social ,(3) pengetahuan ,dan (4)keterampilan .Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler ,kokurikuler ,dan ekstrakurikuler.
3.4 Menggali isi dan amanat pantun 4.4 Melisankan pantun hasil karya
yang disajikan secara lisan dan tulis pribadi dengan lafal, intonasi, dan
dengan tujuan untuk kesenangan. ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 ,
, dan 1/4 menggunakan benda-benda dan 1/4 yang bersesuaian dengan
konkret dalam kehidupan sehari- hari bagian dari keseluruhan suatu benda
konkret dalam kehidupan sehari-hari
KELAS: III
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu,
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
62
KELAS: V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
64
pengumpulannya pengumpulannya
KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan atau
ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap
Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut ini.
3.3Menjelaskanorganpencernaandanf 4.3Menyajikankaryatentangkonseporganda
ungsinyapadahewandanmanusiasertac nfungsipencernaanpadahewanataumanusia.
aramemeliharakesehatanorganpencern
aanmanusia.
3.4Menjelaskanorgan peredaran 4.4 Menyajikan karya tentang
darahdanfungsinyapadahewandanma organperedarandarahpadamanusia
nusiasertacaramemeliharakesehatano
rganperedarandarahmanusia.
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
Menjelaskansistemtatasuryadankarakteristi Membuatmodelsistemtatasurya.
kanggotatatasurya.
3.7Menjelaskanperistiwarotasidanrevolusib 4.7Membuatmodelgerhan
umisertaterjadinyagerhanabulan dan abulandangerhanamatahar
gerhana matahari, i.
revolusibumisertaterjadinyagerhanabulanda
ngerhanamatahari.
70
KOMPETENSIINTIDAN KOMPETENSI
DASARILMUPENGETAHUANSOSIAL(IPS)SD/MI
KELASV
KELAS VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
71
3.3 Menganalisis posisi dan peran 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang
Indonesia dalam kerjasama dibidang posisi dan peran Indonesia dalam kerja
ekonomi,politik,sosial,budaya,teknologi,dan sama dibidang ekonomi ,politik ,sosial,
pendidikan dalam lingkup ASEAN. budaya, teknologi, dan pendidikan
dalam lingkup ASEAN.
KELAS II
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
KELASIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
KELAS V
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1) kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan ekstrakurikuler.
KELASVI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.Rumusan
Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya”.Adapun rumusan kompetensi sikapsosial,yaitu“Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diridalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanahair”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirectteaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik matapelajaran serta kebutuhan dan kondisi pesertadidik.
Memahami interval nada 4.2Memainkan interval nada melalui lagu dan alat
secaraindividudanberkelompok music secara individu dan berkelompok
Memahami penampilan tari kreasi 4.3 4.3 Menampilkan tari kreasi daerah
daerah
KELASIII
KELASV
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1)kompetensi sikap spiritual,
(2)sikap sosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
KELASVI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi,yaitu(1) kompetensi sikap spiritual,
(2)sikapsosial,(3)pengetahuan,dan(4)keterampilan.Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler,kokurikuler,dan/atau ekstrakurikuler.
lempar dengan control yang baik dengan control yang baik melalui permainan
melalui permainan dan atau dan atau olahraga tradisional
olahraga tradisional
Memahami variasi dan kombinasi 4.3Mempraktikkan variasi dan kombinasi
gerak dasar gerak dasar lokomotor, non lokomotor,dan
lokomotor,nonlokomotor,dan manipulative untuk membentuk gerak dasar
manipulative untuk membentuk seni bela diri**
gerak dasar seni bela diri**
Memahami Latihan kebugaran 4.4Mempratikkan Latihan kebugaran jasmani
jasmani dan pengukuran tingkat dan pengukuran tingkat kebugaran
kebugaran jasmani jasmani pribadi secara sederhana
Pribadi secara sederhana(contoh:
Menghitung denyut (contoh:menghitung denyut nadi,menghitung
nadi,menghitung kemampuan kemampuan melakukan pushup,menghitung
melakukan pushup,menghitung kelenturan tungkai)
kelenturan tungkai)
3.5Memahami rangkaian tiga pola 4.5 Mempraktikkan rangkaian tiga pola
gerak gerakdominan(bertumpu,bergantung,keseimb
dominan(bertumpu,bergantung,kes angan,berpindah/lokomotor,tolakan,putaran,a
eimbangan,berpindah/lokomotor,t yunan,melayang,dan mendarat) dengan
olakan,putaran,ayunan,melayang konsisten,
dan mendarat) dengan konsisten, tepatdanterkontroldalamaktivitassenam
tepat dan terkontrol dalam
aktivitas senam
3.6Memahami penggunaan variasi 4.6 Mempraktikkan penggunaan variasi dan
dan kombinasi gerak dasar kombinasi gerak dasar rangkaian Langkah dan
rangkaian Langkah dan ayunan ayunan lengan mengikuti
lengan mengikuti irama(ketukan)tanpa/dengan music dalam
irama(ketukan)tanpa/dengan music aktivitas gerak berirama
dalam aktivitas gerak berirama
3.7 4.7 Memaparkan
Memahami perlunya perlunya pemeliharaan kebersihan
pemeliharaan kebersihan alat alat reproduksi
reproduksi
Keterangan:
*)Untuk KOMPETENSI DASAR permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia.(Dan dipastikan Guru tidak
mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan
diminati oleh siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi
siswanya)
**)Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencak silat dapat juga aktifitas beladiri
lainnya(karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Olahragabeladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan karakterisrtik
psikis anak kelasI.II dan III belum cukup untuk menerima aktifita spembelajaran
beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau
tidakbisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di
lingkupmateri.
82
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi
peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari.
Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan
krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi
agama Islam. Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan
negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak mengganggu perkembangan
dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga
negara, sesama manusia, maupun alam semesta.
ELEMEN DISKRIPSI
Al-Qur’an dan Hadis Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan baik
dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam
memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga
menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-
Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama
seorang muslim.
akhidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah melalui nama-
87
2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada akhir
Fase B, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta didik mampu membaca surah-surah
pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta
didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga hubungan baik dengan
sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada elemen akidah
peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal
kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada elemen
akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti kepada orang tua dan
guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan
positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik memahami
arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullāh). Peserta
didik mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih
luas, percaya diri mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya
88
1.peserta didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-
kanak dan remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun Kota Madinah.
Alquran dan Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat
Hadist Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik.
Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan
menjaga hubungan baik dengan sesama serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari
yang istimewa serta berterima kasih pada Allah dengan cara merawat
tubuh, memelihara lingkungan sekitarnya, menjaga kerukunan di
rumah dan sekolah, serta toleran dengan sesama yang berbeda dengan
dirinya. Diharapkan peserta didik mampu memahami kasih Allah
melalui keberadaan dirinya di dalam keluarga, sekolah, dan
lingkungan terdekatnya. Pada kelas awal tingkat SD/Program Paket
A peserta didik tentang Allah masih cukup abstrak. Karena itu,
peserta didik membutuhkan visualisasi atau perwujudan dari sesuatu
yang dapat menunjukkan siapa Allah itu. Mereka akan lebih
mudah memahami siapa Allah dengan melihat keberadaan
dirinya. Dengan demikian Allah yang mereka kenal adalah Allah
yang menciptakan manusia dan semua anggota tubuh untuk dipakai
dengan benar sesuai dengan fungsinya yaitu untuk tujuan mulia.
1
2
2
3
3
4
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan
berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan
perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia
yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa
Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang
mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
4
5
Reseptif Menyimak
Produktif mempresentasikan
Menulis
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan kepada teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Peserta
didik mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan;
berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. Peserta didik mampu meningkatkan
penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam.
Membaca dan Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang
memirsa baik. Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan
tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi
imajinatif, dan puisi anak. Peserta didik mampu menambah
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
dengan bantuan ilustrasi.
Berbicara dan Peserta didik mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara
Mempresentasikan dengan santun, menggunakan volume dan intonasi yang tepat
sesuai konteks. Peserta didik mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan
orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
5
6
6
- 96 -
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok (gagasan) suatu pesan
lisan, informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu memahami dan
memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari media audio
Membaca dan Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang
memirsa kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan puisi anak dalam bentuk
cetak atau elektronik. Peserta didik mampu memahami ide pokok
dan ide pendukung pada teks informasional dan mampu
menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pada
teks narasi. Peserta didik mampu menambah kosakata baru dari
teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan kata dan sikap
Mempresentasikan tubuh/gestur yang santun, menggunakan volume dan intonasi yang
tepat sesuai konteks; mengajukan dan menanggapi pertanyaan
dalam suatu percakapan dan diskusi dengan lebih aktif. Peserta
didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan
dan diskusi dengan menerapkan tata caranya. Peserta didik mampu
menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar
dari teks narasi dengan topik yang beragam
96
- 97 -
97
- 98 -
98
- 99 -
99
- 100 -
10
0
A.Capaian Pembelajaran Pendidikan Pancasila Setiap Fase
- 101 -
Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang negara
Garuda Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara simbol dan
sila dalam lambang negara Garuda Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal aturan di lingkungan keluarga dan
sekola; menceritakan contoh sikap mematuhi dan
10
1
- 102 -
Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik, dan
hobinya; menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan teman-
temannya di lingkungan rumah dan di sekolah; menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik
(contoh: miskin, kaya, dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah
dan sekolah.
10
2
- 103 -
10
3
- 175 -
17
5
- 176 -
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang
sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi modern.
Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami
sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi tersebut,
mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan. Belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar
pembelajar memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan
bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar,
dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir
berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan solusi
matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat memperkuat
disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar
matematika serta nilai- nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi
kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan, kesabaran,
kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan diri, keterbukaan pikiran,
dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya dengan profil pelajar Pancasila, Mata
Pelajaran Matematika ditujukan untuk mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar
kritis, dan kreativitas peserta didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran
Matematika di setiap jenjang pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, Analisis Data dan Peluang, dan Kalkulus (sebagai pilihan untuk kelas
XI dan XII).
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
prosedural),
17
6
- 177 -
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis dalam
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi ke dalam simbol
dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu,
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap
kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam
(dengan tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII) dan lima elemen proses.
1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami peserta
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
Elemen Deskripsi
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka
sebagai simbol bilangan, konsep bilangan, operasi
hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi
hitung bilangan dalam subelemen representasi
visual, sifat urutan, dan operasi
17
7
- 178 -
Elemen Deskripsi
Penalaran dan Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola hubungan
Pembuktian dalam menganalisis situasi untuk menyusun serta menyelidiki
Matematis praduga. Pembuktian matematis terkait proses membuktikan
kebenaran suatu prinsip, rumus, atau teorema tertentu.
17
8
- 179 -
Elemen Deskripsi
Komunikasi Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan alur
pemahaman materi pembelajaran matematika melalui cara
mengomunikasikan pemikiran matematis menggunakan bahasa
matematis yang tepat.
Komunikasi matematis juga mencakup proses menganalisis dan
mengevaluasi pemikiran matematis orang lain.
17
9
- 180 -
Geometri Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai bangun
datar (segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan bangun
ruang (balok, kubus, kerucut, dan bola). Mereka dapat menyusun
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) suatu bangun datar
(segitiga, segiempat, dan segibanyak). Peserta didik juga dapat
menentukan posisi benda terhadap benda lain (kanan, kiri, depan
belakang).
Analisis Data Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan, menyortir,
dan Peluang mengelompokkan, membandingkan, dan menyajikan data dari
banyak benda dengan menggunakan turus dan piktogram paling
banyak 4 kategori.
ii. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada
akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai
10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum
diketahui dalam sebuah kalimat matematika, dan dapat mengidentifikasi,
meniru, dan mengembangkan pola
18 gambar atau obyek sederhana dan pola
0
- 181 -
waktu. Permasalahan yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan
permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad yang
lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk
menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh
karenanya, pola pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
perlu disesuaikan agargenerasi muda dapat menjawab dan
menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi di masa yang akan
datang.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta
interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia sebagai individu sekaligus
sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Secara
umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2016). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan
sosial.
18
2
- 183 -
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS
diharapkan peserta didik menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS
termasuk menggunakannya dalam memecahkan masalah. Oleh karena
itu, fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di
SD/MI/Program Paket A bukanlah pada seberapa banyak konten materi
yang dapat diserap oleh peserta didik, akan tetapi dari seberapa besar
kompetensi peserta didik dalam memanfaatkan pengetahuan yang
dimiliki. Dengan mempertimbangkan
bahwa anak usia SD/MI/Program Paket A masih melihat segala sesuatu
secara apa adanya, utuh dan terpadu maka pembelajaran IPA dan IPS
disederhanakan menjadi satu mata pelajaran yaitu IPAS. Hal ini juga
dilakukan dengan pertimbangan anak usia SD/MI/Program Paket A
masih dalam tahap berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif,
dan tidak detail.
18
3
- 184 -
Elemen Deskripsi
Pemahaman IPAS (sains Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam
dan sosial) mengembangkan teori-teori yang membantu kita
memahami bagaimana dunia kita bekerja. Lebih
jauh lagi, ilmu pengetahuan telah membantu kita
mengembangkan teknologi dan sistem tata kelola
yang mendukung terciptanya kehidupan yang
lebih baik. Dengan menguasai ilmu pengetahuan
kita dapat melakukan banyak hal untuk
Elemen Deskripsi
18
4
- 185 -
18
6
- 187 -
18
7
- 188 -
18
8
- 189 -
18
9
- 373 -
37
3
- 374 -
37
4
- 375 -
37
5
- 150 -
15
0
- 151 -
Elemen Diskripsi
Ketrampilan Gerak
Pada akhir fase A peserta didik
menunjukkan kemampuan dalam
menirukan aktivitas pola gerak dasar,
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
15
4
- 155 -
15
5
- 156 -
Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekadar kalimat.
Artinya, makna tidak hanya disampaikan oleh kata-kata, melainkan harus
didukung oleh konteks. Setiap teks memiliki tujuan, seperti
mendeskripsikan, menjelaskan, bercerita, dsb. (Agustien, 2020).
15
6
- 157 -
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan
kondisi di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang
memuat topik yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu
mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian mampu
menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan.
Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis
teks yang baru diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu
mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut,
sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks
tersebut, baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat
disesuaikan dengan kondisi yang sering dialami oleh peserta didik
baik di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta
didik memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan
teks tersebut dalam kehidupan nyata.
15
7
- 158 -
Elemen Deskripsi
15
8
- 159 -
15
9
- 286 -
By the end of Phase A, students use basic English to interact in social and
classroom situations such as introducing themselves, sharing personal
information, greeting and bidding farewell. They respond to simple
instructions (with support from visual cues) with action-related language or
answer to short, simple questions with simple words, phrases or sentences.
They identify key points of information in visually supported oral
presentations containing familiar vocabulary. They use visual texts to help
them communicate.
28
6
- 287 -
28
7
- 288 -
28
8
- 289 -
2. Peserta didik peka terhadap persoalan diri secara pribadi dan dunia
sekitar.
3. Peserta didik mampu mengasah dan mengembangkan musikalitas,
terlibat dengan praktik-praktik bermusik dengan cara yang sesuai,
tepat, dan bermanfaat, serta turut ambil bagian dan mampu menjawab
tantangan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Secara sadar dan bermartabat peserta didik mengusahakan
perkembangan kepribadian, karakter, dan kehidupannya baik untuk
diri sendiri maupun untuk sesama dan alam sekitar.
28
9
- 290 -
Elemen Deskripsi
Mengalami ● Peserta didik mengenali, merasakan, menyimak,
(Experiencing) mencoba/bereksperimen, dan merespon bunyi-
musik dari beragam sumber, dan beragam jenis/
bentuk musik dari berbagai konteks budaya dan era.
● Peserta didik mengeksplorasi bunyi dan beragam
karya-karya musik, bentuk musik, alat-alat yang
menghasilkan bunyi-musik, dan penggunaan
teknologi dalam praktik bermusik.
● Peserta didik mengamati, mengumpulkan, dan
merekam pengalaman dari beragam praktik
Elemen Deskripsi
bermain musik, menumbuhkan kecintaan pada
musik dan mengusahakan dampak bagi diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat.
29
0
- 291 -
Elemen Deskripsi
● Peserta didik menjalani kebiasaan/disiplin kreatif
dalam praktik musik sebagai sarana melatih
pengembangan pribadi dan bersama, dan menjadi
semakin baik (waktu demi waktu, tahap demi tahap).
29
1
- 292 -
29
3
- 294 -
A. Pendahuluan
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan
nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang
mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk
para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil
pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan
karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan
dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam
kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila
terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri,
3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif.
Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu
kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik
perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak
pendidikan anak usia dini. Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih
menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap
dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan
tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah.
Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen
dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen. Berikut uraian
terkait profil pelajar Pancasila.
-1-
- 2 -
1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak
Mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta
menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima
elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a)
akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak
kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
a. Akhlak beragama
Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari
sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah
makhluk yang mendapatkan amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di
muka bumi yang mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan
menyayangi dirinya, sesama manusia dan alam, serta menjalankan perintah
dan menjauhi larangan-Nya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan
mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan
sehari-hari. Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan ini juga menjadi landasan
dalam pelaksanaan ritual ibadah atau sembahyang sepanjang hayat. Pelajar
Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus
mengeksplorasi guna memahami secara mendalam ajaran, simbol,
kesakralan, struktur keagamaan, sejarah, tokoh penting dalam agama dan
kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi peradaban dunia.
b. Akhlak pribadi
Akhlak yang mulia diwujudkan dalam rasa sayang dan perhatian pelajar
kepada dirinya sendiri. Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya
penting dilakukan bersamaan dengan menjaga orang lain dan merawat
lingkungan sekitarnya. Rasa sayang, peduli, hormat, dan menghargai diri
sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan tindakan yang
konsisten dengan apa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga
kehormatan dirinya, Pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati,
bersikap serta berperilaku dengan penuh hormat. Ia selalu berupaya
mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih
baik setiap harinya. Sebagai wujud
-2-
- 3 -
-3-
- 4 -
d. Akhlak kepada alam
Sebagai bagian dari lingkungan, Pelajar Pancasila mengejawantahkan akhlak
mulianya dalam tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan
alam sekitar. Pelajar Pancasila menyadari bahwa dirinya adalah salah satu di antara
bagian-bagian dari ekosistem bumi yang saling mempengaruhi. Ia juga menyadari
bahwa sebagai manusia, ia mengemban tugas dalam menjaga dan melestarikan
alam sebagai ciptaan Tuhan. Hal tersebut membuatnya menyadari pentingnya
merawat lingkungan sekitar sehingga ia menjaga agar alam tetap layak dihuni oleh
seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. Ia tidak merusak
atau menyalahgunakan lingkungan alam, serta mengambil peran untuk
menghentikan perilaku yang merusak dan menyalahgunakan lingkungan alam.
Pelajar Pancasila juga senantiasa reflektif, memikirkan, dan membangun kesadaran
tentang konsekuensi atau dampak dari perilakunya terhadap lingkungan alam.
Kesadarannya ini menjadi dasar untuk membiasakan diri menerapkan gaya hidup
peduli lingkungan, sehingga ia secara aktif berkontribusi untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
e. Akhlak bernegara
Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Ia
menempatkan kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Akhlak
pribadinya mendorong Pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesama, untuk
bergotong-royong. Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan
juga akhlaknya terhadap sesama. Keimanan dan ketakwaannya juga mendorongnya
untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai
wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.
-4-
- 5 -
Adapun alur dari perkembangan dimensi
-5-
- 6 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X
PAUD 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) - XII, usia 16-18 tahun)
Pemahaman Mengenal simbol- Mengenal unsur- Mengenal unsur-unsur Memahami unsur- Memahami makna dan Memahami struktur
Agama/ simbol dan unsur utama utama unsur utama fungsi, unsur-unsur organisasi, unsur-unsur
Kepercayaan ekspresi agama/kepercayaan agama/kepercayaan agama/kepercayaan, utama agama utama agama
keagamaan yang (ajaran, ritual (simbol-simbol dan mengenali peran /kepercayaan dalam /kepercayaan dalam
konkret keagamaan, kitab keagamaan dan agama/kepercayaan konteks Indonesia, konteks Indonesia,
suci, dan orang suci/ sejarah agama/ dalam kehidupan serta membaca kitab suci, memahami kontribusi
utusan Tuhan YME). kepercayaan) memahami ajaran serta memahami ajaran agama/kepercayaan
moral agama. agama/ kepercayaan terhadap peradaban
terkait hubungan sesama dunia.
manusia dan alam
semesta.
- 7 -
Pelaksanaan Mulai mencontoh Terbiasa Terbiasa Melaksanakan ibadah Melaksanakan ibadah Melaksanakan ibadah
Ritual Ibadah kebiasaan melaksanakan melaksanakan ibadah secara rutin sesuai secara rutin dan mandiri secara rutin dan mandiri
pelaksanaan ibadah sesuai ajaran wajib sesuai tuntunan dengan tuntunan sesuai dengan tuntunan serta menyadari arti
ibadah sesuai agama/ agama/ agama/kepercayaan, agama/kepercayaan, penting ibadah tersebut
agama/ kepercayaannya kepercayaannya berdoa mandiri, serta berpartisipasi pada dan berpartisipasi aktif
kepercayaannya merayakan, dan perayaan hari-hari besar pada kegiatan
memahami makna hari- keagamaan atau
hari besar kepercayaan
Merawat Diri Membiasakan diri Memiliki rutinitas Mulai membiasakan Memperhatikan Mengidentifikasi Melakukan aktivitas
secara Fisik, untuk sederhana yang diatur diri untuk disiplin, kesehatan jasmani, pentingnya menjaga fisik, sosial, dan ibadah
Mental, dan membersihkan, secara mandiri dan rapi, membersihkan mental, dan rohani keseimbangan kesehatan secara seimbang.
Spiritual merawat tubuh, dijalankan sehari-hari dan merawat tubuh, dengan melakukan jasmani, mental, dan
serta menjaga serta menjaga menjaga tingkah laku aktivitas fisik, sosial, rohani serta berupaya
kesehatan dan kesehatan dan dan perkataan dalam dan ibadah. menyeimbangkan
keselamatan/kea keselamatan/keaman semua aktivitas aktivitas fisik, sosial dan
manan diri dalam an diri dalam semua kesehariannya ibadah.
semua aktivitas aktivitas
kesehariannya kesehariannya.
- 8 -
Berempati Mengenali emosi, Mengidentifikasi Terbiasa memberikan Mulai memandang Memahami perasaan dan Memahami dan
kepada orang minat, dan emosi, minat, dan apresiasi di lingkungan sesuatu dari perspektif sudut pandang orang menghargai perasaan
lain kebutuhan orang- kebutuhan orang- sekolah dan masyarakat orang lain serta dan/atau kelompok lain dan sudut pandang
orang terdekat dan orang terdekat mengidentifikasi yang tidak pernah orang dan/atau
membiasakan dan meresponsnya kebaikan dan kelebihan dikenalnya. kelompok lain.
meresponsnya secara positif. orang sekitarnya.
secara positif.
Menjaga Membiasakan Membiasakan Terbiasa memahami Mewujudkan rasa Mewujudkan rasa syukur Mewujudkan rasa
Lingkungan Ala bersyukur atas bersyukur atas tindakan-tindakan yang syukur dengan terbiasa dengan berinisiatif untuk syukur dengan
m Sekitar karunia lingkungan alam ramah dan tidak ramah berperilaku ramah menyelesaikan membangun kesadaran
lingkungan alam sekitar dan lingkungan serta lingkungan dan permasalahan lingkungan peduli lingkungan alam
sekitar dengan berlatih untuk membiasakan diri untuk memahami akibat alam sekitarnya dengan dengan menciptakan
menjaga menjaganya berperilaku ramah perbuatan tidak ramah mengajukan alternatif dan
kebersihan dan lingkungan lingkungan dalam solusi dan mulai mengimplementasikan
merawat lingkup kecil maupun menerapkan solusi solusi dari
lingkungan alam besar. tersebut. permasalahan
sekitarnya. lingkungan yang ada.
-11-
- 12 -
Adapun alur perkembangan dari dimensi berkebinekaan globasl sebagai berikut.
-12-
- 13 -
-13-
- 14 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas Di Akhir Fase E (Kelas
PAUD (Kelas 1-II, usia 6-8 III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 VII - IX, usia 13-15 X - XII, Usia 16-18
tahun) tahun) tahun) tahun)
Mendalami budaya Mengenali Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan memahami perubahan Menganalisis pengaruh
dan identitas budaya identitas diri dan mendeskripsikan mendeskripsikan ide- mendeskripsikan budaya seiring waktu keanggotaan kelompok
kebiasaan- ide-ide tentang ide tentang dirinya dan keragaman budaya di dan sesuai konteks, lokal, regional,
kebiasaan dirinya dan beberapa berbagai kelompok di sekitarnya; serta baik dalam skala lokal, nasional, dan global
budaya dalam kelompok di lingkungan sekitarnya, menjelaskan peran regional, dan nasional. terhadap
keluarga lingkungan serta cara orang lain budaya dan bahasa Menjelaskan identitas pembentukan
sekitarnya berperilaku dan dalam membentuk diri yang terbentuk dari identitas, termasuk
berkomunikasi identitas dirinya. budaya bangsa. identitas dirinya. Mulai
dengannya. menginternalisasi
identitas diri sebagai
bagian dari budaya
bangsa.
mengeksplorasi dan Mengenal Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika Menganalisis dinamika
membandingkan identitas orang mendeskripsikan membandingkan membandingkan budaya yang mencakup budaya yang
pengetahuan lain dan praktik keseharian praktik keseharian diri pengetahuan, pemahaman, mencakup
budaya, kebiasaan- diri dan budayanya dan budayanya kepercayaan, dan kepercayaan, dan pemahaman,
kepercayaan, serta kebiasaannya dengan orang lain di praktik dari berbagai praktik keseharian kepercayaan, dan
praktiknya tempat dan waktu/era kelompok budaya. dalam konteks personal praktik keseharian
yang berbeda. dan sosial. dalam rentang waktu
yang panjang dan
konteks yang luas.
- 15 -
Menumbuhkan rasa Membiasakan Mendeskripsikan Memahami bahwa Mengidentifikasi Memahami pentingnya mempromosikan
menghormati untuk pengalaman dan kemajemukan dapat peluang dan melestarikan dan pertukaran budaya
terhadap menghormati pemahaman hidup memberikan tantangan yang merayakan tradisi dan kolaborasi dalam
keanekaragaman budaya-budaya bersama-sama dalam kesempatan untuk muncul dari budaya untuk dunia yang saling
budaya yang berbeda dari kemajemukan. memperoleh keragaman budaya di mengembangkan terhubung serta
dirinya. pengalaman dan Indonesia. identitas pribadi, menunjukkannya
pemahaman yang sosial, dan bangsa dalam perilaku.
baru. Indonesia serta mulai
berupaya melestarikan
budaya dalam
kehidupan sehari-hari.
Berkomunikasi antar Menggunakan Mengenali bahwa diri Mendeskripsikan Memahami Mengeksplorasi Menganalisis
budaya berbagai macam dan orang lain penggunaan kata, persamaan dan pengaruh budaya hubungan antara
cara yang menggunakan kata, tulisan dan bahasa perbedaan cara terhadap penggunaan bahasa, pikiran, dan
bermakna untuk gambar, dan bahasa tubuh yang memiliki komunikasi baik di bahasa serta dapat konteks untuk
mengungkapkan tubuh yang dapat makna yang berbeda dalam maupun mengenali risiko dalam memahami dan
perasaan dan memiliki makna yang di lingkungan antarkelompok berkomunikasi antar meningkatkan
pikiran. berbeda di sekitarnya dan dalam budaya. budaya. komunikasi
lingkungan suatu budaya tertentu. antarbudaya yang
sekitarnya berbeda-beda.
- 16 -
Refleksi terhadap Menunjukkan Menyebutkan apa Menyebutkan apa Menjelaskan apa yang Merefleksikan secara Merefleksikan secara
pengalaman kesadaran untuk yang telah dipelajari yang telah dipelajari telah dipelajari dari kritis gambaran kritis dampak dari
kebinekaan. menerima teman tentang orang lain tentang orang lain dari interaksi dan berbagai kelompok pengalaman hidup di
yang berbeda dari interaksinya interaksinya dengan pengalaman dirinya budaya yang ditemui lingkungan yang
budaya dalam dengan kemajemukan dalam lingkungan dan cara meresponnya. beragam terkait
beberapa situasi. kemajemukan budaya di lingkungan yang beragam. dengan perilaku,
budaya di sekitar. kepercayaan serta
lingkungan sekolah tindakannya terhadap
dan rumah orang lain.
- 17 -
Menghilangkan Mengenali orang- mengenali perbedaan Mengkonfirmasi dan Mengkonfirmasi dan Mengkonfirmasi, Mengkritik dan menolak
stereotip dan orang di tiap orang atau mengklarifikasi mengklarifikasi mengklarifikasi dan stereotip serta
prasangka sekitarnya kelompok dan stereotip dan stereotip dan menunjukkan sikap prasangka tentang
berdasarkan ciri- menyikapinya sebagai prasangka yang prasangka yang menolak stereotip serta gambaran identitas
ciri atau atribut kewajaran dimilikinya tentang dimilikinya tentang prasangka tentang kelompok dan suku
tertentu orang atau kelompok orang atau kelompok gambaran identitas bangsa serta berinisiatif
di sekitarnya untuk di sekitarnya untuk kelompok dan suku mengajak orang lain
mendapatkan mendapatkan bangsa. untuk menolak
pemahaman yang pemahaman yang lebih stereotip dan
lebih baik baik serta prasangka.
mengidentifikasi
pengaruhnya terhadap
individu dan kelompok
di lingkungan
sekitarnya
- 18 -
Menyelaraskan Mengetahui Mengidentifikasi Mengenali bahwa Mencari titik temu Mengidentifikasi dan Mengetahui tantangan
perbedaan budaya adanya budaya perbedaan budaya perbedaan budaya nilai budaya yang menyampaikan isu-isu dan keuntungan hidup
yang berbeda di yang konkret di mempengaruhi beragam untuk tentang penghargaan dalam lingkungan
lingkungan lingkungan sekitar pemahaman menyelesaikan terhadap keragaman dengan budaya yang
sekitar. antarindividu. permasalahan dan kesetaraan budaya. beragam, serta
bersama. memahami pentingnya
kerukunan antar
budaya dalam
kehidupan bersama
yang harmonis.
- 19 -
Aktif membangun Menjalin Menjalin pertemanan Mengidentifikasi cara Membandingkan Mengidentifikasi Berinisiatif melakukan
masyarakat yang pertemanan tanpa tanpa memandang berkontribusi terhadap beberapa tindakan dan masalah yang ada di suatu tindakan
inklusif, adil, dan memandang perbedaan agama, lingkungan sekolah, praktik perbaikan sekitarnya sebagai berdasarkan
berkelanjutan perbedaan diri suku, ras, jenis rumah dan lingkungan lingkungan sekolah akibat dari pilihan yang identifikasi masalah
dan temannya kelamin, dan sekitarnya yang yang inklusif, adil, dan dilakukan oleh manusia, untuk mempromosikan
perbedaan lainnya, inklusif, adil dan berkelanjutan, dengan serta dampak masalah keadilan, keamanan
dan mengenal berkelanjutan mempertimbangkan tersebut terhadap ekonomi, menopang
masalah-masalah dampaknya secara sistem ekonomi, sosial ekologi dan demokrasi
sosial, ekonomi, dan jangka panjang dan lingkungan, serta sambil menghindari
lingkungan di terhadap manusia, mencari solusi yang kerugian jangka
lingkungan sekitarnya alam, dan masyarakat memperhatikan panjang terhadap
prinsip-prinsip manusia, alam ataupun
keadilan terhadap masyarakat.
manusia, alam dan
masyarakat
Berpartisipasi dalam Mulai Mengidentifikasi Berpartisipasi Berpartisipasi dalam Berpartisipasi dalam Berpartisipasi
proses pengambilan berpartisipasi pilihan-pilihan menentukan beberapa menentukan kriteria menentukan kriteria menentukan pilihan dan
keputusan bersama menentukan berdasarkan pilihan untuk yang disepakati dan metode yang keputusan untuk
beberapa pilihan kebutuhan dirinya keperluan bersama bersama untuk disepakati bersama kepentingan bersama
untuk keperluan dan orang lain ketika berdasarkan kriteria menentukan pilihan untuk menentukan melalui proses bertukar
bersama dalam membuat keputusan sederhana dan keputusan untuk pilihan dan keputusan pikiran secara cermat
lingkungan kecil kepentingan bersama untuk kepentingan dan terbuka secara
bersama melalui proses mandiri
bertukar pikiran secara
cermat dan terbuka
dengan panduan
pendidik
- 20 -
Memahami peran Mulai mengenali Mengidentifikasi Memahami konsep hak Memahami konsep hak Memahami konsep hak Memahami konsep hak
individu dalam keberadaan dan peran, hak dan dan kewajiban, serta dan kewajiban, serta dan kewajiban serta dan kewajiban, serta
demokrasi perannya dalam kewajiban warga implikasinya terhadap implikasinya terhadap implikasinya terhadap implikasinya terhadap
lingkungan dalam masyarakat perilakunya. perilakunya. ekspresi dan ekspresi dan
keluarga dan demokratis Menggunakan konsep perilakunya. Mulai aktif perilakunya. Mulai
sekolah ini untuk menjelaskan mengambil sikap dan mencari solusi untuk
perilaku diri dan orang langkah untuk dilema terkait konsep
sekitarnya melindungi hak hak dan kewajibannya.
orang/kelompok lain.
- 21 -
- 22 -
-22-
- 23 -
l. Berbagi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima
segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu
menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber
daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Melalui kemampuan berbagi,
ia mampu dan mau memberi serta menerima hal yang dianggap berharga
kepada/dari teman sebaya, orang-orang di lingkungan sekitarnya, dan lingkungan
yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk memberi hal yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan baik di
lingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).
Adapun alur perkembangan dari dimensi bergotong royong adalah sebagai berikut.
-23-
- 24 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X
PAUD 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) - XII, Usia 16-18 tahun)
Elemen kolaborasi
Kerja sama Terbiasa bekerja Menerima dan Menampilkan tindakan Menunjukkan Menyelaraskan tindakan Membangun tim dan
bersama dalam melaksanakan tugas yang sesuai dengan ekspektasi (harapan) sendiri dengan tindakan mengelola kerjasama
melakukah serta peran yang harapan dan tujuan positif kepada orang orang lain untuk untuk mencapai tujuan
kegiatan dengan diberikan kelompok kelompok. lain dalam rangka melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan
kelompok dalam sebuah mencapai tujuan dan mencapai tujuan target yang sudah
(melibatkan dua kegiatan bersama. kelompok di lingkungan kelompok di lingkungan ditentukan.
atau lebih sekitar (sekolah dan sekitar, serta memberi
orang). rumah). semangat kepada orang
lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama.
Komunikasi Menyimak Memahami informasi Memahami informasi Memahami informasi Memahami informasi, Aktif menyimak untuk
untuk informasi sederhana dari orang yang disampaikan dari berbagai sumber gagasan, emosi, memahami dan
mencapai sederhana dan lain dan (ungkapan pikiran, dan menyampaikan keterampilan dan menganalisis informasi,
tujuan mengungkapkan menyampaikan perasaan, dan pesan menggunakan keprihatinan yang gagasan, emosi,
bersama nya dalam informasi sederhana keprihatinan) orang berbagai simbol dan diungkapkan oleh orang keterampilan dan
bahasa lisan kepada orang lain lain dan media secara efektif lain menggunakan keprihatinan yang
menggunakan kata- menyampaikan kepada orang lain berbagai simbol dan disampaikan oleh orang
katanya sendiri. informasi secara untuk mencapai tujuan media secara efektif, serta lain dan kelompok
akurat menggunakan bersama memanfaatkannya untuk menggunakan berbagai
berbagai simbol dan meningkatkan kualitas simbol dan media secara
media hubungan interpersonal efektif, serta
guna mencapai tujuan menggunakan berbagai
bersama. strategi komunikasi
untuk menyelesaikan
masalah guna mencapai
- 25 -
berbagai tujuan
bersama.
Saling- Mengenali dan Mengenali Menyadari bahwa Menyadari bahwa Mendemonstrasikan Menyelaraskan
ketergantung menyampaikan kebutuhan- setiap orang meskipun setiap orang kegiatan kelompok yang kapasitas kelompok agar
an positif kebutuhan- kebutuhan diri sendiri membutuhkan orang memiliki otonominya menunjukkan bahwa para anggota kelompok
kebutuhan diri yang memerlukan lain dalam memenuhi masing-masing, setiap anggota kelompok dengan dapat saling membantu
sendiri dan orang lain dalam kebutuhannya dan orang membutuhkan kelebihan dan satu sama lain
orang lain pemenuhannya. perlunya saling orang lain dalam kekurangannya masing- memenuhi kebutuhan
membantu memenuhi masing perlu dan dapat mereka baik secara
kebutuhannya. saling membantu individual maupun
memenuhi kebutuhan. kolektif.
Koordinasi Melaksanakan Melaksanakan Menyadari bahwa Menyelaraskan Membagi peran dan Menyelaraskan dan
Sosial aktivitas bermain aktivitas kelompok dirinya memiliki peran tindakannya sesuai menyelaraskan tindakan menjaga tindakan diri
sesuai dengan sesuai dengan yang berbeda dengan dengan perannya dan dalam kelompok serta dan anggota
kesepakatan kesepakatan bersama orang lain/temannya, mempertimbangkan menjaga tindakan agar kelompok agar sesuai
bersama dan dengan bimbingan, serta mengetahui peran orang lain untuk selaras untuk mencapai antara satu dengan
saling dan saling konsekuensi perannya mencapai tujuan tujuan bersama. lainnya serta menerima
mengingatkan mengingatkan adanya terhadap ketercapaian bersama. konsekuensi
adanya kesepakatan tersebut. tujuan. tindakannya dalam
kesepakatan rangka mencapai tujuan
- 26 -
tersebut. bersama
- 27 -
Elemen kepedulian
Tanggap Mulai mengenali Peka dan Peka dan Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap
terhadap dan mengapresiasi orang- mengapresiasi orang- lingkungan sosial lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai
lingkungan mengapresiasi orang di lingkungan orang di lingkungan sesuai dengan tuntutan dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran
Sosial orang-orang di sekitar, kemudian sekitar, kemudian peran sosialnya dan sosialnya dan sosialnya dan
rumah dan melakukan tindakan melakukan tindakan menjaga keselarasan berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai
sekolah, untuk sederhana untuk untuk menjaga dalam berelasi dengan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
merespon mengungkapkannya. keselarasan dalam orang lain. masyarakat. masyarakat untuk
kebutuhan di berelasi dengan orang menghasilkan keadaan
rumah dan lain. yang lebih baik.
sekolah.
Persepsi Mengenali Mengenali berbagai Memahami berbagai Menerapkan Menggunakan Melakukan tindakan
sosial berbagai reaksi reaksi orang lain di alasan orang lain pengetahuan mengenai pengetahuan tentang yang tepat agar orang
orang lain di lingkungan sekitar menampilkan respon berbagai reaksi orang sebab dan alasan orang lain merespon sesuai
lingkungan dan penyebabnya. tertentu lain dan penyebabnya lain menampilkan reaksi dengan yang diharapkan
sekitar. dalam konteks tertentu untuk dalam rangka
keluarga, sekolah, serta menentukan tindakan penyelesaian pekerjaan
pertemanan dengan yang tepat agar orang lain dan pencapaian tujuan.
sebaya. menampilkan respon
yang diharapkan.
Elemen Berbagi
Mulai Memberi dan Memberi dan Memberi dan menerima Mengupayakan memberi Mengupayakan memberi
membiasakan menerima hal yang menerima hal yang hal yang dianggap hal yang dianggap hal yang dianggap
untuk berbagi dianggap berharga dianggap penting dan penting dan berharga penting dan berharga penting dan berharga
kepada orang- dan penting berharga kepada/dari kepada/dari orang- kepada masyarakat yang kepada orang-orang
orang di sekitar. kepada/dari orang- orang-orang di orang di lingkungan membutuhkan bantuan yang membutuhkan di
orang di lingkungan lingkungan sekitar luas/masyarakat baik di sekitar tempat tinggal masyarakat yang lebih
sekitar. baik yang dikenal yang dikenal maupun luas (negara, dunia).
maupun tidak dikenal. tidak dikenal.
- 28 -
- 29 -
2. Dimensi Mandiri
-29-
- 30 -
-30-
- 31 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X
PAUD, anak 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) - XII, Usia 16-18 tahun)
Mengembang Menceritakan Melakukan refleksi Melakukan refleksi Melakukan refleksi Memonitor kemajuan Melakukan refleksi
kan refleksi pengalaman Untuk untuk mengidentifikasi untuk mengidentifikasi belajar yang dicapai serta terhadap umpan balik
diri belajarnya di mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, faktor-faktor di dalam memprediksi tantangan dari teman, guru, dan
rumah maupun di kekuatan dan dan prestasi dirinya, maupun di luar dirinya pribadi dan akademik orang dewasa lainnya,
sekolah. kelemahan, serta serta situasi yang dapat yang dapat yang akan muncul serta informasi-informasi
prestasi dirinya. mendukung dan mendukung/mengham berlandaskan pada karir yang akan
menghambat batnya dalam belajar pengalamannya untuk dipilihnya untuk
pembelajaran dan dan mengembangkan mempertimbangkan menganalisis
pengembangan dirinya diri; serta strategi belajar yang karakteristik dan
mengidentifikasi cara- sesuai. keterampilan yang
dibutuhkan dalam
- 32 -
Penetapan Menceritakan Menetapkan target Menjelaskan pentingnya Menilai faktor-faktor Merancang strategi yang Mengevaluasi efektivitas
tujuan aktivitas yang belajar dan memiliki tujuan dan (kekuatan dan sesuai untuk menunjang strategi pembelajaran
belajar, akan dilakukan merencanakan waktu berkomitmen dalam kelemahan) yang ada pencapaian tujuan digunakannya, serta
prestasi, dan untuk dan tindakan belajar mencapainya serta pada dirinya dalam belajar, prestasi, dan menetapkan tujuan
pengembanga menyelesaikan yang akan mengeksplorasi upaya mencapai tujuan pengembangan diri belajar, prestasi, dan
n diri serta tugas yang dilakukannya. langkah-langkah yang belajar, prestasi, dan dengan pengembangan diri
rencana diberikan sesuai untuk pengembangan dirinya mempertimbangkan secara spesifik dan
strategis mencapainya serta mencoba berbagai kekuatan dan kelemahan merancang strategi yang
untuk strategi untuk dirinya, serta situasi yang sesuai untuk
mencapainya mencapainya. dihadapi. menghadapi tantangan-
tantangan yang akan
dihadapi pada konteks
pembelajaran, sosial dan
pekerjaan yang akan
dipilihnya di masa
depan.
Menunjukka Mencoba Berinisiatif untuk Mempertimbangkan, Memahami arti penting Mengkritisi efektivitas Menentukan prioritas
n inisiatif mengerjakan mengerjakan tugas- memilih dan bekerja secara mandiri dirinya dalam bekerja pribadi, berinisiatif
dan bekerja berbagai tugas tugas rutin secara mengadopsi berbagai serta inisiatif untuk secara mandiri dengan mencari dan
secara sederhana dengan mandiri dibawah strategi dan melakukannya dalam mengidentifikasi hal-hal mengembangkan
mandiri pengawasan dan pengawasan dan mengidentifikasi menunjang yang menunjang maupun pengetahuan dan
dukungan orang dukungan orang sumber bantuan yang pembelajaran dan menghambat dalam keterampilan yang
dewasa dewasa diperlukan serta pengembangan dirinya mencapai tujuan. spesifik sesuai tujuan di
berinisiatif masa depan.
menjalankannya untuk
mendapatkan hasil
belajar yang diinginkan.
Mengembang Mengatur diri agar Melaksanakan Menjelaskan pentingnya Mengidentifikasi faktor- Berkomitmen dan Melakukan tindakan-
kan dapat kegiatan belajar di mengatur diri secara faktor yang dapat menjaga konsistensi tindakan secara
pengendalian menyelesaikan kelas dan mandiri dan mulai mempengaruhi pencapaian tujuan yang konsisten guna
menyelesaikan tugas- menjalankan kegiatan kemampuan dalam telah direncanakannya mencapai tujuan karir
- 34 -
dan disiplin kegiatannya tugas dalam waktu dan tugas yang telah mengelola diri dalam untuk mencapai tujuan dan pengembangan
diri hingga tuntas. yang telah disepakati. sepakati secara mandiri pelaksanaan aktivitas belajar dan dirinya di masa depan,
belajar dan pengembangan diri yang serta berusaha mencari
pengembangan dirinya. diharapkannya dan melakukan
alternatif tindakan lain
yang dapat dilakukan
ketika menemui
hambatan.
Percaya diri, Berani mencoba, Berani mencoba dan Tetap bertahan Menyusun, Membuat rencana baru Menyesuaikan dan mulai
tangguh adaptif dalam adaptif menghadapi mengerjakan tugas menyesuaikan, dan dengan mengadaptasi, menjalankan rencana
(resilient), situasi baru, dan situasi baru serta ketika dihadapkan mengujicobakan dan memodifikasi strategi dan strategi
dan adaptif mencoba untuk bertahan dengan tantangan dan berbagai strategi dan yang sudah dibuat ketika pengembangan dirinya
tidak mudah mengerjakan tugas- berusaha cara kerjanya untuk upaya sebelumnya tidak dengan
menyerah saat tugas yang disepakati menyesuaikan membantu dirinya berhasil, serta mempertimbangkan
mendapatkan hingga tuntas strateginya ketika dalam penyelesaian menjalankan kembali minat dan tuntutan
tantangan upaya sebelumnya tugas yang menantang tugasnya dengan pada konteks belajar
tidak berhasil. keyakinan baru. maupun pekerjaan yang
akan dijalaninya di masa
depan, serta berusaha
untuk mengatasi
tantangan-tantangan
yang ditemui.
- 35 -
- 36 -
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan keputusan.
a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi, baik dengan data
kualitatif maupun kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar,
mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau
gagasan dari penyampainya. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk
mengumpulkan data atau fakta yang berpotensi menggugurkan opini atau
keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, Pelajar Pancasila dapat
mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan dan akurat.
b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan
logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan
analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia
mampu menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian
masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya, ia dapat membuktikan
penalarannya dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan
atau keputusan.
c. Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.
Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya
sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses
berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. Ia menyadari
proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkannya, dan
menyadari perkembangan serta keterbatasan daya pikirnya. Hal ini
membuatnya menyadari bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas
dirinya melalui proses refleksi, usaha memperbaiki strategi, dan gigih
dalam mengujicoba berbagai
-36-
- 37 -
alternatif solusi. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengubah opini atau
keyakinan pribadi tersebut jika memang bertentangan dengan bukti yang ada.
Adapun alur perkembangan dimensi bernalar kritis sebagai berikut.
-37-
- 38 -
-38-
- 39 -
-39-
- 40 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X -
PAUD, anak 1-II, usia 6-8 tahun III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) XII, Usia 16-18 tahun)
4. Dimensi Kreatif
-43-
- 44 -
akhirnya, pelajar kreatif mampu bereksperimen dengan berbagai pilihan secara
kreatif Ketika menghadapi perubahan situasi dan kondisi.
Adapun alur perkembangan dimensi kreatif sebagai berikut.
-44-
- 45 -
-45-
- 46 -
-46-
- 47 -
Subelemen Di Akhir Fase Di Akhir Fase A (Kelas Di Akhir Fase B (Kelas Di Akhir Fase C (Kelas Di Akhir Fase D (Kelas VII Di Akhir Fase E (Kelas X -
PAUD 1-II, usia 6-8 tahun) III-IV, usia 8-10 tahun) V-VI, Usia 10-12 tahun) - IX, usia 13-15 tahun) XII, Usia 16-18 tahun)
RIAU
KELAS 1 ( satu )
-50-
- 51 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA
KELAS 2 ( Dua)
KELAS 3 ( Tiga )
3.1 Memahami sopan santun adat 4.1 Menunjukkan perilaku sopan santun
melayu Kepulauan Riau bertata krama adat Melayu Kepulaun
Riau
3.2 Memahami kesenian melayu: lagu, 4.2 Mempragakan kesenian melayu:
seni tari, dan lagu langgam lagu, seni tari, dan lagu langgam
3.3 Mengenal jenis permainan anak 4.3 mempragakan jenis permainan anak
melayu melayu
3.4 Memahami sopan santun adat 4.4 Menunjukkan perilaku sopan
melayu Kepulauan Riau santun bertata krama adat Melayu
Kepulaun Riau
- 53 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA
KELAS 4 ( Empat )
3.1 mengetahui gambar alam dan pantai 4.1 menggambar alam dan pantai di
di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagumelayu memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada pada lagumelayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan riau melukis khas daerah melayu melayu
kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu dalam
upacara adat melayu melalui lisan, bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya melayu 4.7 menceritakan kesenian melayu
kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
- 54 -
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL BUDAYA
KELAS 5 ( Lima )
3.1 mengetahui gambar alam dan pantai 4.1 menggambar alam dan pantai di
di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagumelayu memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada pada lagumelayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan, dalam bentuk lisan dan tulisan.
tulisan, dan visual
3.7 mengetahui kesenian budaya melayu 4.7 menceritakan kesenian melayu
kepulauan riau kepulauan riau sastra, seni music dan
langgam melayu.
3.8 mengenali tempat wisata Melayu 4.8 menampilkan tempat wisata daerah
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang melayu kepulauan riau kota
tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauanriau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
3.12 mengenal jenis obat –obatan 4.12 menjelaskan jenis obat-obatan
tradisionalmelayukepulauanriau melayu kepulauan riau
PERUMUSAN KI - KD MUATAN LOKAL
3.1 mengetahui gambar alam dan pantai 4.1 menggambar alam dan pantai di
di wilayah kepulauan riau wilayah kepulauan riau
3.2 mengetahui tanda tempo dan tinggi 4.2 menyanyikan lagu dengan
rendah nada pada lagumelayu memperhatikan tempo dan tinggi
rendah nada pada lagumelayu
3.3 mengetahui gerak tari kreasi daerah 4.3 meragakan gerak tari kreasi daerah
melayu kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.4 mengetahui karya seni rupa teknik 4.4 membuat karya seni rupa teknik
melukis khas daerah melayu kepulauan melukis khas daerah melayu melayu
riau kepulauan riau.
3.5 memahami pebelajaran tulisan arab 4.5 membaca dan menulis tulisan arab
melayu melayu
3.6 mencermati informasi tentang 4.6 menjelaskan upacara adat melayu
upacara adat melayu melalui lisan,
tulisan, dan visual dalam bentuk lisan dan tulisan.
4.7 menceritakan kesenian melayu
3.7 mengetahui kesenian budaya melayu
kepulauan riau sastra, seni music dan
kepulauan riau langgam melayu.
4.8 menampilkan tempat wisata daerah
3.8 mengenali tempat wisata Melayu
melayu kepulauan riau kota
Kepulauan riau Kota Tanjungpinang tanjungpinang.
3.9 mengenal pakaian adat melayu 4.9 mengimplementasikan pakaian adat
kepulauan riau melayu kepulauan riau
3.10 menetahui permainan tradisional 4.10 menjelaskan pola permainan
rakyat melayu kepulauan riau tradisional melayu kepulauan riau
3.11 mengenal cerita rakyat asal-usul 4.11 menceritakan tentang asal – usul
melayu kepulauan riau cerita rakyat melayu kepulauan riau.
3.12 mengenal jenis obat –obatan 4.12 menjelaskan jenis obat-obatan
tradisionalmelayukepulauanriau melayu kepulauan riau
BAB V
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema
merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara
parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik
seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas, II, III,V dan VI, keduanya merupakan pemberi makna yang
substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan
Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA
dan IPS atau ( IPAS ) yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai
pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu
berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk
integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang
transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan
keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.
Di bawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik Sekolah Dasar
kelas I dan IV serta kelas II dan V pada Kurikulum 2013.
Tabel 6.
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. BerbagaiPekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatang dan Tanaman di 7. Cita-citaku
Sekitar 8. Daerah Tempat Tinggalku
8. Peristiwa alam 9. Makanan Sehat dan Bergizi
KELAS II KELAS V
1. Hidup Rukun 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku
2. Bermain di Lingkunganku 2. Peristiwa dalam Kehidupan
3. Tugasku Sehari-hari 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
4. Aku dan Sekolahku 4. Sehat itu Penting
5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
6. Air, Bumi, danMatahari 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
7. Merawat Hewan danTumbuhan 7. Sejarah Peradaban Indonesia
8. Keselamatan di Rumah dan 8. Ekosistem
Perjalanan 9. Akrab dengan Lingkungan
Tabel 7 :
1. Penilaian Sikap
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Penilaian Antarteman
d. Jurnal Catatan Guru
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan
3. Penilaian Keterampilan
a. Penilaian Kinerja
b. Penilaian Proyek
c. Penilaian Portopolio
2) KegiatanPenutup.
a) Post test, dapat dilakukan dengan tes dan non tes.
b) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta
menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
d) Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara individu maupun kelompok dan diberikan
secara memadai sehingga tidak menyita banya kwaktu, tenaga dan biaya.
e) Doa penutup dan salam
B. Kegiatan pembelajaran
1) Kegiatan pra pembelajaran
a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta didik dan membuat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk memastikan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik mendukung proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan dipakai pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran daring.
2) Kegiatan saat pembelajaran
a) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam kondisi sehat dan siap
mengikuti pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mengemukakan pendapat
dan/atau melakukan refleksi
3) Kegiatan pasca pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk mengumpukan foto
aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar refleksi pengalaman
belajar
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi kepada peserta didik
tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral
C. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau diambil oleh orangtua/wali
peserta didik sekali seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media komunikasi yang
tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar jadwal dan penugasan.
d) Guru dan orang tua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal dan penugasan
2. Saat Pembelajaran
a) Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang
telah diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tanda tangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas dilembar
pemantauan harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup, Selain itu, menambahkan
konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan
mental dan fisik peserta didik selama masa belajar dari rumah.
d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiapak hiri minggu sekaligus
mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga
melalui alat komunikasi atau kurir.
Dalam penyusunannya, asesmen diagnostik memiliki beberapa teknik yang meliputi tes
terlulis, wawancara, observasi, dan juga praktik. Instrumen asesmen dignostik terdiri dari
instrumen soal tes tertulis, pedoman wawancara, pedoman observasi, dan juga pedoman
penilaian praktik
Metode penilaian digunakan untuk menilai pemahaman siswa, kebutuhan belajar, dan
kemajuan dalam proses pembelajaran. Penilaian formatif memantau pembelajaran siswa dan
memberikan umpan balik yang teratur dan berkelanjutan. Bagi siswa, penilaian formatif bertujuan
untuk membantu siswa mengidentifikasi kekuatan dan untuk pengembangan.
Bagi guru dan sekolah, penilaian formatif dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang
tantangan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berbasis proyek sehingga dukungan yang
memadai dapat diberikan. Penilaian formatif dapat diberikan oleh guru, teman atau diri sendiri.
Model asesmen formatif pada kurikulum merdeka belajar berguna bagi pendidik dalam hal
mengawasi pembelajaran dari peserta didik, memastikan perkembangan peserta didik, serta
mengecek pemahaman peserta didik.
Selain bermanfaat bagi pendidik, model asesmen ini juga bermanfaat bagi peserta didik dalam
hal melakukan evaluasi pembelajaran terhadap diri sendiri, membangun pengetahuan, melakukan
identifikasi kekuatan serta kelemahan, juga dapat meningkatkan kemampuan diri.
Pemilihan kurikulum merdeka disesuaikan dengan karakteristik siswa, kekhasan, serta kesiapan
tingkat satuan pendidikan. Yang menjadi pembeda dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum
sebelumnya adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lagi digunakan dan berganti menjadi
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik
perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini dikembangkan
saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik menyusun perencanaan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih/membuat
instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai dengan tujuan dan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran. Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu
ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya, 75,
80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun jika
dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 – 85, 85 – 100,
dan sebagainya).
Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan,
di antaranya:
1. Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran,
2. Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkannya. Berikut adalah contoh-contoh pendekatan yang
dimaksud. Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan: Laporan
peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman
secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk kriteria dari tujuan pembelajaran seperti contoh di
atas, atau dapat pula menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran untuk menentukan ketuntasan CP pada
satu fase.
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua
bagian: Isi laporan dan penulisan.
Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak, cakap hingga mahir. Dalam
setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa peserta didik.
Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh peserta didik.
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/ atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik
maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan
dilakukan untuk para peserta didik.
Contoh 1. Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan interval nilai.
Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan
tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.
Bila peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot yang sama), maka ia
mendapatkan nilai 80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai
ketuntasan dan tidak perlu remedial.
Contoh 2. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas
menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan:
Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang sama sehingga pembagi
merupakan total dari jumlah kriteria (dalam hal ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini nilai
maksimumnya 4). Satuan pendidikan dan/ atau guru dapat memberikan bobot sehingga penghitungan
disesuaikan dengan bobot kriteria.
Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai dari tes), pendidik dan/atau satuan
pendidikan dapat menentukan interval nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak lanjut sesuai dengan
intervalnya.
0 – 40%
41 – 60%
61 – 80%
81 – 100%
bahwa peserta didik di atas sudah menuntaskan tujuan pembelajaran, karena sebagian besar kriteria sudah
tercapai.
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN
Berikut dijelaskan tentang Kalender Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 004 Tanjugpinang Timur :
1. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1
(satu) tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup Permulaan Tahun Pelajaran, Minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur (libur keagaman, libur umum).
2. Pengaturan waktu belajar di Sekolah mengacu kepada standar isi dan standar kompetensi lulusan
juga disesuaikan dengan tingkat pencapaian standar kompetensi yang ideal sesuai jenjang dan
lingkungan.
3. Permulaan Tahun Pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir setiap bulan Juni pada tahun berikutnya.
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah mengalokasikan Minggu efektif disesuaikan dengan kalender tingkat
Nasional, Provinsi Kepulauan Riau dan tingkat Tanjungpinang Kota. Disesuaikan dengan
kebutuhan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 004 Bukit Bestari.
4. Waktu Pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu meliputi jumlah jam
pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal. Dan ditambah dengan jam
pengembangan diri yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik terhadap lingkungannya.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah disesuaikan dengan hari libur nasional. Hari libur ditetapkan berdasarkan
ketetapan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama yang berkaitan dengan hari raya
keagamaan, yang ditindak lanjuti keputusan Wali Kota Tanjungpinang sebagai Kepala Daerah
JULI AGUSTUS
Ming 1 1 2 3 1 2 2
3 7
gu 0 7 4 1 4 1 8
1 1 2 1 2 2
Senin 4 1 8
1 8 5 5 2 9
Selas 1 1 2 1 2 3
5 2 9
a 2 9 6 6 3 0
1 2 2 1 1 2 3
Rabu 6 3
3 0 7 0 7 4 1
Kami 1 2 2 1 1 2
7 4
s 4 1 8 1 8 5
Jum'a 1 2 2 1 1 2
1 8 5
t 5 2 9 2 9 6
1 2 3 1 2 2
Sabtu 2 9 6
6 3 0 3 0 7
SEPTEMBER OKTOBER
Minggu
4 11 18 25 2 9 16 23 30
Senin
5 12 19 26 3 10 17 24 31
Selasa
6 13 20 27 4 11 18 25
NOVEMBER DESEMBER
Rabu 7 14 21 28 5 12 19 26
2
Kamis 6 13 20 27 4 11 18
1 8 15 22 29 6 13 20 527
Jum'at 2 9
7 16
14 23 2830
21 5 7 12 21 228
14 19
6
Sabtu 3 10 17 24 1 8 15 22 229
1 8 15 22 29 6 13 20
7
2
2 9 16 23 30 7 14 21
8
1 2
3 17 24 1 8 15 22
0 9
1 3
4 18 25 2 9 16 23
1 0
1 3
5 19 26 3 10 17 24
2 1
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Juma’t
Sabtu
30 28 Peringatan Sumpah 25
Tahun Baru Hijriah
Juli : Oktober : Pemuda D
JANUARI FEBRUARI
Minggu 1 8 15 22 29 5 12 19 26
Senin 2 9 16 23 30 6 13 20 27
Selasa 3 10 17 24 31 7 14 21 28
Rabu 4 11 18 25 1 8 15 22
Kamis 5 12 19 26 2 9 16 23
Jum'at 6 13 20 27 3 10 17 24
Sabtu 7 14 21 28 4 11 18 25
18 Februari : Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW April : Wafat Isa Almasih
13-18 Maret : Penilaian tengah semester Genap 19-20 April : Libur Sebelum Hari Ray
22 Maret : Hari Raya Nyepi 21-22 April : Hari Raya Idul Fitri
Libur Puasa
20-25 Maret : 24-29 April : Libur Sesudah Hari Raya I
Ramadhan
1 Libur Umum/Nasional:
HARI
Hari
JUMLAH
No. Semester Bulan Efektif SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
SABTU
Sekola HARI
h
1 Juli 2021 12 3 2 3 3 3 2 30
Agustus 2021 26 5 5 4 4 4 4 31
1 September 2021 26 4 4 4 5 5 4 30
Oktober 2021 25 5 4 4 4 4 4 31
November 2021 26 4 5 5 4 4 4 30
Desember 2021 14 2 2 2 3 3 2 31
2 Januari 2022 26 5 5 4 4 4 4 31
Februari 2022 23 4 4 4 4 4 3 28
2 Maret 2022 16 2 2 3 3 3 3 31
April 2022 18 2 2 2 2 1 3 30
Mei 2022 24 4 5 5 3 4 3 31
Juni 2022 17 2 2 2 2 3 2 30
Juli -
I muharram
09 Juli 2022
30 Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
19- 31
Januari
Februari
Maret
April
Mei
1 Hari buruh
Juni
Hari Belajar Efektif Semester I = 138 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 19 minggu belajar efektif).
Hari Belajar Efektif Semester II = 125 hari hari belajar efektif (HBE) (setara 17 minggu belajar efektif).
Catatan: semua kegiatan pada tabel di atas merupakan contoh kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.
BAB VII
PENUTUP
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang
akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia.
Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan
di sekolah melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-
pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta damai,
tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang
lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya
dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu
bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya
sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,
pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang bersifat
komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat sekolah Kurikulum 13 dan Kurikulum Merdeka, seperti menetapkan
visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus, ATP dan menentukan
tujuan Pembelajaran serta Pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Keseluruhan perencanaan sekolah
yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan
program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri
atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai baik melalui mata
pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai dan indikator yang disajikan
dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata
pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar
isi (SI),dan capaian pembelajran ( CP ) di kurikulum merdeka. Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu dilakukan oleh semua
pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik
diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya
permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa. Penyajian
pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi
perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati, pelaksana pendidikan untuk
kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya
diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa
yang besar.
LAMPIRAN
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM K-13 dan IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
SDN 004 TANJUNGPINANG TIMUR.
TAHUN 2022-2023
H A R I: Selasa
TANGGAL : 7 Juli 2021
3 Wakur 3. ....................
4 Sekretaris 4. ........................
ANIWATY,S.Pd.SD.
NIP. 196402281986062003