Setelah melakukan verifikasi dan validasi dokumen kurikulum satuan pendidikan di bawah ini
Dokumen : Kurikulum 2013
Sekolah : TK ‘Aisyiyah Marongsari
Kepala Paud : Juliyah, S.Pd.I
Ketua Tim : Kepala TK ‘Aisyiyah Marongsari
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No 1 Marongsari
No Telp Sekolah : 085227608214
No HP Ketua Tim :
Dinyatakan memenuhi syarat untuk mendapatkan pengesahan Kepala Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo
Berdasarkan Hasil Rapat Dewan Guru dan Komite/Pengurus PAUD, maka dengan ini
Kurikulum TK ‘Aisyiyah Marongsari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo disahkan
untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2020/2021.
Ditetapkan di : Wonosobo
Pada Tanggal : 22 Juni 2020
Mengesahkan
An.Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo
Kabid Paud Dikmas Pemuda dan Olahraga
iii
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP PAUD
KABUPATEN WONOSOBO
Penilaian
NO Kompetensi KTSP/Indikator Ada Tidak Catatan
Halaman Judul V
Kata Pengantar V
Lembar Pengesahan V
Daftar Isi V
I PROFIL LEMBAGA
Sejarah Singkat Satuan Lembaga PAUD V
Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD V
(Penyelenggara, Pengelola dan Guru dan Uraian
Tugas)
Alamat dan Peta Lokasi Satuan Lembaga PAUD V
Status Satuan Lembaga PAUD (Negeri/Swasta, Izin V
Operasional, Akreditasi, dll)
II DOKUMEN I
Pendahuluan V
1. Latar Belakang V
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD V
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD V
Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD V
1. Visi Satuan PAUD V
2. Misi Satuan PAUD V
3. Tujuan Satuan PAUD V
Karakteristik KTSP V
Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran V
Kalender Pendidikan dan Program Tahunan V
Standar Operasional Prosedur v
III DOKUMEN II
Program Semester V
Rencana Pelaksanaan Program Mingguan V
Rencana Pelaksanaan Program Harian v
Penilaian Perkembangan Anak V
IV PENUTUP V
V LAMPIRAN
Kalender Pendidikan dan Program Tahunan V
Program Semester V
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan V
(RPPM)
Penilaian
NO Kompetensi KTSP/Indikator Ada Tidak Catatan
Mengetahui, Petugas
Kepala TK ‘Aisyiyah Marongsari Validasi/Verifikasi
Penilik Paud/Pengawas TK
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tim Penyusun Kurikulum TK ‘Aisyiyah Marongsari
dapat menyelesaikan kurikulum ini dengan baik.
Kurikulum ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada TK
‘Aisyiyah Marongsari dalam menentukan berbagai kebijakan dan kegiatan belajar mengajar
tahun pelajaran 2020/2021, agar terencana, terarah, dan tepat tujuan yang akan dicapai
khususnya dalam mengantarkan peserta didik menjadi generasi islami yang Sukses dunia
akhirat, berakhlak mulia dan berkemajuan sebagai bekal hidup dan bekal membangun
negeri tercinta Indonesia.
Dalam penyusunan Kurikulum ini kami berupaya semaksimal mungkin menyajikan
konsep, perangkat, serta strategi yang ideal, namun karena berbagai keterbatasan yang ada
pada kami kekurangan dan kesalahan tidak bisa kami hindari.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi
terselesaikannya kurikulum ini, kami ucapkan terima kasih.
BAGIAN I
BAGIAN II DOKUMEN I
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………......................................... 1
4
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Taman Kanak – kanak ……..................
BAB II TUJUAN
C. Misi TK …………………………………………………………...................................... 6
7
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 9
Semester I ……………………………………………………………..................................
Semester II ……………………………………………………………................................. 37
39
DOKUMEN II ………………………………………………………………………………… 42
PENUTUP …………………………………………………………………..…………………
LAMPIRAN :
Program Semester
Keterangan :
1
SUSUNAN ORGANISASI TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
Peta terlampir
D. Status Satuan Lembaga Paud Identitas Lembaga
1. Nama PAUD : TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
2. Alamat : Jl. Tentara Pelajar No 1 Marongsari
3. Nama Kepala : JULIYAH, S.Pd.i
4. NO HP Kepala 0852 27608214
5. Jenis Program Layanan : TK
6. Status : Swasta
7. Email : juliyah867@gmail.com
8. Instagram :
Nomor : 421.2/2283/2007
Tanggal : 17 Juli 2007
Nama Lembaga : TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal
Dikeluarkan oleh : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo
Nomor : I-A/8.a/1588/1993
Tanggal : 15 Desember 1993
Atas Nama : Persyarikatan Muhammadiyah
4. SK Penetapan Badan Hukum dan Kemenkumham:
Nomor : AHU-88.AH.01.07.Tahun 2010
Tanggal : 23 Juni 2010
Atas Nama : Persyarikatan Muhammadiyah
5. Ijin Pendirian/Operasional :
Nomor : 421.2/2284/2007
Tanggal : 17 Juli 2007
Penerbit : Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda Dan
Olahraga Kabupaten Wonosobo
6. NPSN an. Nama Lembaga : TK ‘Aisyiyah Marongsari
Nomor : 20350548
Tanggal : 2 Nopember 2009
9. Akreditasi :
Nilai Akreditasi : C
Tanggal Akreditasi : 26 NOPEMBER 2011
Masa Berlaku : 2016/2017
Nilai Akreditas : B
Tanggal Akreditas : 12 Agustus 2019
Masa berlaku : 2024/2025
KURIKULUM
TAMAN KANAK – KANAK ( TK ) AISYIYAH MARONGSARI
Jalan Tentara Pelajar No 01 Desa Marongsari Kec. Sapuran
Kabupaten Wonosobo
Provinsi Jawa Tengah
BAGIAN II
DOKUMEN I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanggal 2 Maret 2020, kasus pertama COVID-19 terdeteksi di Indonesia; per
tanggal 8 Mei 2020, ada 12,776 kasus dan 930 kematian dilaporkan terjadi di 34
provinsi. Kendati demikian, studi model memperkirakan bahwa dari semua kasus infeksi,
hanya 2 persen saja yang dilaporkan. Tanpa perawatan atau vaksin, Indonesia dan
banyak negara lainnya mengandalkan pembatasan interaksi fisik untuk memperlambat
penyebaran COVID-19. Intervensi yang diterapkan di Indonesia mencakup: karantina
bagi orang-orang yang diduga terinfeksi, pembatasan perjalanan domestik dan
internasional, larangan berkumpul dalam kelompok dan keramaian, serta penutupan
sekolah, pabrik, restoran, dan ruang publik.
Berbagai upaya untuk mengendalikan pandemi tersebut menimbulkan dampak
signifikan di sektor ekonomi, kegiatan sehari-hari, dan seluruh aspek kehidupan anak.
Dampak tersebut bisa jadi melekat seumur hidup pada sebagian anak. Meskipun risiko
kesehatan akibat infeksi COVID-19 pada anak lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok usia yang lebih tua, terdapat 80 juta anak di Indonesia (sekitar 30 persen dari
seluruh populasi) yang berpotensi mengalami dampak serius akibat beragam dampak
sekunder yang timbul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ketidaksetaraan yang selama ini terjadi bisa semakin parah, khususnya terkait dengan
gender, tingkat pendapatan, dan disabilitas. Direktur Eksekutif UNICEF telah
menghimbau pemerintah agar menyadari bahwa “anak-anak adalah korban yang tidak
terlihat” mengingat adanya dampak jangka pendek dan panjang terhadap kesehatan,
kesejahteraan, perkembangan, dan masa depan anak.
Pernyataan sikap ini menyajikan gambaran dampak sosio-ekonomi terhadap
anak-anak di Indonesia yang ditimbulkan pandemi COVID-19 dan berbagai upaya terkait
untuk mengurangi laju penularan dan mengendalikan pandemi. Dampak tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam empat kategori: (i) kemiskinan anak, (ii) pembelajaran, (iii) gizi,
serta (iv) pengasuhan dan keamanan. Pernyataan sikap ini juga memuat serangkaian
usulan kebijakan nasional dan daerah yang dapat membantu memitigasi dampak
tersebut. Dampak epidemiologi terkait yang lebih luas akibat virus tidak termasuk dalam
makalah ini. Namun demikian, dampak tersebut dijelaskan secara terperinci dalam
risalah kebijakan dari Sekretaris Jenderal PBB terkait dampak COVID-19 pada anak-anak
di seluruh dunia.
1
Lebih dari 120 negara telah memberlakukan pembatasan interaksi sosial melalui
penutupan sekolah yang berdampak pada 1,6 juta siswa di seluruh dunia. Indonesia
telah menutup semua sekolah sejak awal bulan Maret sehingga 60 juta siswa tidak dapat
bersekolah. Sekolah-sekolah diminta memfasilitasi pembelajaran dari rumah
menggunakan sejumlah platform digital milik pemerintah dan swasta yang memberikan
konten secara gratis dan peluang pembelajaran daring dan dari jarak jauh di seluruh
daerah.
Meskipun nyaris 47 juta rumah tangga (66 persen) memiliki akses internet,
pembelajaran jarak jauh secara daring masih menyimpan tantangan. Pembelajaran
daring merupakan hal baru bagi banyak siswa dan guru. Selain itu, studi terbaru UNICEF
juga menemukan bahwa banyak remaja, terutama remaja perempuan, merasa memiliki
keahlian digital yang kurang. Pandemi memberikan peluang penting untuk meluaskan
penggunaan alat-alat seperti ‘Rumah Belajar’, platform daring yang menyediakan konten
dan sistem pengelolaan pembelajaran untuk ruang kelas digital.
Demi memberikan semua anak kesempatan untuk terus melanjutkan belajar dari
rumah, termasuk mereka yang tidak memiliki akses internet, alternatif pembelajaran
luring (offline) juga penting untuk dieksplorasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
secara aktif bekerja sama dengan UNICEF dan mitra pembangunan lain untuk
mengidentifikasi modalitas alternatif seperti TV, radio, dan bahan cetak. Upaya-upaya
tersebut akan dipadukan dengan mekanisme untuk memantau pembelajaran jarak jauh
secara langsung dan mendorong keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran
anak.
Penutupan sekolah dapat memperburuk kesenjangan akses pendidikan. Anak-
anak menghadapi beragam kesulitan dalam mengakses dan mendapatkan pendidikan
berkualitas, bahkan sejak sebelum pandemi. Indonesia telah mengalami perkembangan
pesat dalam penerimaan siswa selama satu dekade terakhir. Kendati demikian, 4,2 juta
anak dan remaja (usia 7–18 tahun) masih tidak bersekolah. Angka tersebut didominasi
oleh remaja. Studi global terbaru menunjukkan tantangan pembelajaran yang kompleks
bagi anak dan remaja di Indonesia; misalnya, 70 persen dari siswa berusia 15 tahun
belum cakap membaca dan berhitung.
Siswa miskin dan rentan merupakan pihak paling terdampak oleh penutupan
sekolah. Pengasuh mungkin tidak menjadikan pendidikan anak sebagai prioritas utama
karena sering kali harus bersusah payah memenuhi kebutuhan dasar. Kepala rumah
tangga di kuintil termiskin cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah
dibandingkan kuintil kepala rumah tangga berpendapatan lebih tinggi dan kurang
mengerti kebutuhan anak agar dapat terlibat dalam pembelajaran jarak jauh yang
efektif. Selain itu, kondisi rumah mereka seringkali tidak memiliki ruang yang tenang
bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi.
Lamanya waktu belajar yang hilang dapat membuat banyak siswa sulit
menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai tingkatan kelas yang diharapkan.
Situasi ini dapat menimbulkan risiko terhadap pembangunan sosial dan ekonomi
Indonesia. Jumlah anak yang putus sekolah juga dapat meningkat akibat kesulitan yang
dihadapi anak dan remaja untuk kembali dan tetap bersekolah setelah penutupan
sekolah dan kontraksi ekonomi yang berlangsung dalam waktu lama. Modal manusia dan
“bonus demografi” Indonesia terpusat pada potensi generasi muda yang merupakan
kunci kesejahteraan Indonesia dalam jangka panjang. Meningkatnya “kemiskinan dalam
belajar” berisiko menghambat terwujudnya kesejahteraan jangka panjang tersebut.
Kurikulum dipandang sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum
dapat dipandang sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan secara nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum sebagai suatu
elemen yang memberi arah dalam program pendidikan. Seyogyanya kurikulum
mengarah kepada pemebentukan kompetensi output pendidikan yang bagaimana yang
diharapkan. Kompetensi tersebut diharapkan selaras dengan kompetensi yang dituntut
sesuai dengan era atau zaman dimana anak menjalani kehidupannya.
Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pada dasarnya penguatan terhadap kurikulum sebelumnya dan
pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan
saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pada
pengembangan kurikulum konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam
pelaksanaan tetapi lebih memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan
talentanya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh
tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga pendidikan
menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal,
sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi yang keatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang
lebih luas.
1
nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari Pusat Kurikulum.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut:
1. Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama dan moral,
fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam
keseimbangan kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan;
2. Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam
pemberian rangsangan pendidikan;
3. Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak; dan
4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik dan
benar. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara
efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para
pelaksana kurikulum ( baca : guru ) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengaksyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas
dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Taman Kanak – kanak ( TK )
hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas
anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan spirit
seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di TK ‘Aisyiyah Marongsari.
1
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN
2. Fisik-motorik, meliputi:
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi,
lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat
untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan
peduli terhadap keselamatannya.
3. Kognitif, meliputi:
a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial
serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,
berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar.
5. Sosial-emosional, meliputi:
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan
sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang
lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan
mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya,
memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat
orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
6. Seni
meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,
kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.
Mengacu pada Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 lampiran III mengenai Pedoman
Pengembangan Kurikulum maka TK ‘AISYIYAH MARONGSARI memadukan dengan
Yayasan dan juga pengembangan local yang terdiri dari:
1. Mulok :
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan
yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi,
komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud
antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan
kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam
proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi
sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di TK ‘AISYIYAH MARONGSARI adalah sebagai
berikut:
a. Ke’aisyiyahan kemuhammadiyahan
b. BTQ
2. Pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
a. Bimbingan Konseling (pengasuh yang berkompeten dengan pendidikan yang
linear )
b. Ekstra kurikuler
1. Mewarnai
2. Seni Tari
C. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik PAUD pada usia 6
tahun. Jadi Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang
dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
1
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Rumusan kualitas masing-masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik terurai
pada tabel di bawah ini.
KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,
jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan
keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini berisikan kemampuan
dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu
pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar program pengembangan. Dalam
merumuskan Kompetensi Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak
dikembangkan.
KI-1. Menerima ajaran agama yang 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui
dianutnya ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku hidup sehat, 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, hidup sehat dan/atau pengasuh, dan teman
percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,
mampu bekerjasama, mampu
menyesuaikan diri, jujur, dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga,
pendidik dan/atau pengasuh, dan
teman
KI-3. Mengenali diri, keluarga, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
teman, pendidik dan/atau pengasuh, 3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan
lingkungan sekitar, teknologi, seni, akhlak mulia
dan budaya di rumah, tempat 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan
bermain dan satuan PAUDdengan gerakannya untuk pengembangan motorik
cara: mengamati dengan indra kasar dan motorik halus
(melihat, mendengar, menghidu, 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
merasa, meraba); menanya; 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah
mengumpulkan informasi; mengolah sehari-hari dan berperilaku kreatif
informasi/ mengasosiasikan, dan 3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya
mengkomunikasi-kan melalui (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
kegiatan bermain suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga,
teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan,
dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan
1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan
non verbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui
bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat
diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI-4. Menunjukkan yang diketahui, 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari
dirasakan, dibutuhkan, dan dengan tuntunan orang dewasa
dipikirkan melalui bahasa, musik, 4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai
gerakan, dan karya secara produktif cerminan akhlak mulia
dan kreatif, serta mencerminkan 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
perilaku anak berakhlak mulia pengembangan motorik kasar dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup
sehat
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara
kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda disekitar yang dikenalnya
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana
(peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatannya
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
E. Indikator perkembangan
1. Pengertian
Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik
dan terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/menilai
perkembangan anak. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal
mengenai ciri-ciri peserta didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar
pada tingkatan usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka
indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut.
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar
peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk
memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua
hal yang menyatu.
2. Fungsi
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator perkembangan, maka
fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat. Fungsi indikator secara lebih
jauh adalah:
a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan
anak sesuai dengan tahapan usianya
b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran,
tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam
melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Indikator juga dapat:
1
Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar
1
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
NO NILAI YANG URAIAN KEGIATAN
DIKEMBANGKAN
1. INOVATIF Kegiatan pembelajaran yang variatif
Melaksanakan kurikulum yang terbaru
Mengikuti penataran/pelatihan dan seminar
Berusaha memenuhi standar kualifikasi
pendidikan/melanjutkan studi
Belajar IT (computer, laptop,dll)
2. KERJA KERAS Saling membantu dan menolong
Kerja kelompok besar
Kerja bakti
3. KEPEMIMPINAN Mau berteman
Banyak teman
Menerima saran dan kritik
Sabar
Mudah/ bisa berkomunikasi
Pemaaf
Tidak dendam
Menjadi komandan upacara bendera
4. ULET Belajar bahasa inggris dan Arab
Membuat bunga dari kertas untuk dijual
Lelang hasil karya anak
5. BERANI MENANGGUNG Berani memanjat, bergelantung, dan berayun
RESIKO Mengikuti berbagai macam lomba
Naik sepeda roda dua/otopet
6. KOMITMEN Tidak ingkar janji/tak mengecewakan
Mau berpisah dengan orangtuanya tidak menangis
Tidak cengeng
Sabar menunggu giliran
Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati
Mematuhi tata tertib kelas
7. REALISTIS Menimbang badan
Mengukur tinggi badan
Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain
Mampu memilih benda untk bermain
8. KOMUNIKATIF Mengajak teman bermain
Mau menyapa teman dan orang dewasa
Mendengarkan dan berbicara dengan orang dewasa
Mengucapkan salam
Pelaksanaan Pengembangan Kewirausahan ini terintegrasikan ke dalam pembelajaran secara
umum atau terintegrasikan ke 6 Bidang Pengembangan.
1. Muatan Lokal
PROGRAM NILAI YG
No PENGEMBA KEGIATAN TUJUAN ALASAN DIKEM-
NGAN BANGKAN
1. Muatan Lokal
Ke'Aisyiyahan Mengenalkan Aisyiyah dan Religious
dan persyarikatan Muhamma-
KeMuhammadi Aisyiyah dan diyah
yahan Muhammadiyah sebagai
sebagai perserikatan
penyelenggara pendiri TK
pendidikan di Aisyiyah.
TK Aisyiyah
BTQ Kebutuhan Religious
Mampu masyarakat
membaca dan akan BTQ
menulis Al Quran
sebagai kitab suci
agama Islam
1
2. Pengembangan
Diri
a. Drumb band Ekstrakulikuler Melatih Sebagai Kreativitas
kedisiplinan, wahana
kebersamaan, pengemba-
dan ngan bakat
mengembang- seni dan
kan bakat seni budaya.
b. Melukis & dan budaya
Mewarnai ekstrakulikuler Kreatifitas
Mengenalkan Banyaknya
anak tentang lomba
seni rupa menggam- bar Kreatifitas
dan
mewarnai yang
c. Tari diadakan
Ekstrakulikuler
Mengenalkan Sebagai
anak tentang persiapan untuk
budaya bangsa kegiatan akhir
dan tahun
mengembang-
kan bakat seni
1
5. Kalimat Thoyyibah
a. Syahadad
b. Ta’awudz
c. Basmallah
d. Istighfar
e. Tasbih
f. Tahmid
g. Takbir
h. Tahlil
i. Insya Allah
j. Mendoakan keberkahan (Barakallah)
k. Ucapan jika melihat keburukan (Subhanallah)
1
6. Surat-surat Pendek
7. Hadits
a. Menuntut Ilmu l. Larangan mencela makanan
b. Kebersihan m. Berbuat baik
c. Senyum n. Kasih sayang
d. Larangan Marah o. Keutamaan membaca Al Quran
e. Niat p. Larangan minum sambil berdiri
f. Mencintai Keindahan q. Perkataan baik adalah sedekah
g. Menyebarkan Salam r. Minum dua atau tiga kali teguk
h. Menjaga Lisan s. Amal yang paling utama
i. Makan dengan tangan kanan t. Berbakti kepada ibu bapak
j. Lemah lembut
k. Tolonglah saudaramu
1
8. Adab-adab
a. Makan k. Ketika berkendaraan
b. Minum l. Berteman
c. Hendak tidur m. Menjenguk orang sakit
d. Bangun tidur n. Belajar
e. Berpakaian o. Bermain
f. Berbicara p. Terhadap Al Quran
g. Bertamu q. Ketika mendengar adzan
h. Bertemu r. Di masjid
i. Ketika bersin s. Di rumah
j. Terhadap orang tua
1
9. Wudhu
a. Aturan berwudhu
b. Gerakan Wudhu
10. Shalat
a. Nama, Waktu, jumlah rakaat
Nama Subuh Dzuhur Ashar Maghrib Isya
Waktu Pagi Siang Sore Senja/petang malam
Rakaat 2 4 4 3 4
b. Perlengkapan shalat
Sarung, Peci, Sajadah, Mukena, Pakaian Bersih
c. Tempat shalat
d. Gerakan Shalat
e. Bacaan shalat
f. Aturan Shalat
1
i. Istinja iv. Menghadap kiblat
ii. Berwudhu v. Tertib
iii. Menutup aurat vi. Khusyu’
g. Istilah dalam shalat
i. Adzan
ii. Iqomat
iii. Imam
iv. Makmum
v. berjamaah
11. Bahasa Arab
12. Kemuhammadiyahan Keaisyiyahan
a. Mengucapkan Aisyiyah dan Muhammadiyah
b. TK Aisyiyah Bustanul Athfal
c. Mars TK Aisyiyah
d. Lambang Muhammadiyah dan Aisyiyah
e. Bendera Muhammadiyah dan aisyiyah
f. Kota berdirinya Muhammadiyah dan Aisyiyah
g. Ortom Muhammadiyah
h. Amal Usaha
i. Pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah
j. Tulisan Arab Muhammadiyah dan Aisyiyah
vv
tujuan: melatih kemandirian dan kebersihan melatih kemampuan berinteraksi dengan
teman sebaya dan orang dewasa
K. Kedaruratan Covid-19
Dalam masa kedaruratan Covid-19 Jika tindakan tidak segera diambil, pandemi ini dapat
beralih menjadi krisis pemenuhan hak anak dengan dampak jangka panjang terhadap
masyarakat Indonesia. Gangguan yang diakibatkan pandemi menimbulkan dampak
substansial terhadap keamanan, kesejahteraan, dan masa depan anak-anak. Hanya
dengan bekerja sama kita dapat memastikan semua anak perempuan dan laki-laki sehat,
aman, dan tetap dapat belajar.
xx
menjembatani kesenjangan literasi digital dan memastikan anak-anak tetap belajar di
mana pun berada.
2. Sosialisasikan pedoman dan alat-alat untuk sekolah aman dan keberlanjutan
pembelajaran kepada sekolah, guru, siswa, dan orang tua, termasuk: • Memantau
pembelajaran dan partisipasi siswa (partisipasi yang diwakilkan atau ketidakhadiran)
melalui platform daring dan membandingkannya dengan data siswa yang ada;
3. Fokus pada pendekatan pembelajaran terarah “semakin sedikit, semakin baik”
dengan mengajarkan serangkaian keterampilan yang paling penting lewat materi
terpilih;
4. Secara rutin berkomunikasi dengan orang tua/pengasuh untuk memberitahukan cara-
cara terbaik untuk memastikan terwujudnya lingkungan pembelajaran yang aman
dan efektif di rumah;
5. Memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih baik kepada guru selama pandemi,
mengingat situasi ini baru pertama kali mereka hadapi (dan mereka mungkin juga
menanggung beban pengasuhan berlebih di rumah).
6. Dorong siswa untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di
rumah dan di masyarakat dengan menjelaskan cara mencegah penyebaran virus,
sehingga penyuluhan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dalam jangka panjang.
Kondisi Medis Sehat dan jika mengidap Sehat dan jika mengidap comorbid,
Warga Sekolah comorbid, dalam kondisi dalam kondisi terkontrol
terkontrol Tidak memiliki gejala COVID-
Tidak memiliki gejala COVID- 19 termasuk pada orang yang
19 termasuk pada orang yang serumah dengan warga satuan
serumah dengan warga satuan pendidikan
pendidikan
Kantin Tidak diperbolehkan Boleh beroperasi dengan tetap
menjaga protocol kesehatan
Alokasi Waktu
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
diberikan kepada keluarga besar Taman Kanak-kanaK ‘Aisyiyah marongsari yang telah dapat
menyelesaikan penyusunan Kurikulum ini.
Pengembangan Kurikulum merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat
menentukan terhadap keberlangsungan satuan pendidikan Taman Kanak- kanak. Semua
pihak yang terkait dengan satuan pendidikan Taman Kanak-kanak, terutama penyelenggara,
pengelola dan pendidik, serta orang tua hendaklah dapat berperan secara optimal dalam
proses pengembangan Kurikulum.
Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa
Kurikulum di setiap satuan pendidikan TamanKanak-kanak akan memberi dampak yang
positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan
Taman Kanak-kanak bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan
anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenship.
Semoga Kurikulum ini berguna bagi acuan pembelajaran khususnya Taman Kanak-
KanaK ‘Aisyiyah marongsari pada khususnya dan Taman Kanak – Kanak ‘Aisyiyah se Cabang
juga lembaga lainnya.