Anda di halaman 1dari 63

KURIKULUM

TAMAN KANAK – KANAK ‘AISYIYAH MARONGSARI


Tahun Pelajaran 2020-2021

Jl. Tentara Pelajar No. 1 Marongsari Kecamatan Sapuran


Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
TAHUN 2020
LEMBAR HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PAUD TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Setelah melakukan verifikasi dan validasi dokumen kurikulum satuan pendidikan di bawah ini
Dokumen : Kurikulum 2013
Sekolah : TK ‘Aisyiyah Marongsari
Kepala Paud : Juliyah, S.Pd.I
Ketua Tim : Kepala TK ‘Aisyiyah Marongsari
Alamat : Jl. Tentara Pelajar No 1 Marongsari
No Telp Sekolah : 085227608214
No HP Ketua Tim :
Dinyatakan memenuhi syarat untuk mendapatkan pengesahan Kepala Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo

Wonosobo, 22 Juni 2020


TimVerifikasidan Validasi
Kurikulum Paud Kabupaten
Wonosobo Tahun Pelajaran
2020/2021

Kasi PAUD Penilik Paud/Pengawas TK

Drs. SUKARTONO,MM Lismatu Zakhiroh, S.Pd


NIP. 19640421 198803 1 013 NIP. 19620131 198710 2 001
HALAMAN PENGESAHAN

Berdasarkan Hasil Rapat Dewan Guru dan Komite/Pengurus PAUD, maka dengan ini
Kurikulum TK ‘Aisyiyah Marongsari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo disahkan
untuk diberlakukan pada tahun pelajaran 2020/2021.

Ditetapkan di : Wonosobo
Pada Tanggal : 22 Juni 2020

Mengetahui Ketua Komite Kepala TK ‘Aisyiyah Marongsari

EDI DARMAWAN JULIYAH, S.Pd.i

Mengesahkan
An.Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo
Kabid Paud Dikmas Pemuda dan Olahraga

Drs. ABDULLAH, M.Pd.


NIP 19640525 199203 1 007

iii
INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP PAUD
KABUPATEN WONOSOBO

Nama Sekolah : TK ‘Aisyiyah Marongsari


Alamat Sekolah : Jl. Tentara Pelajar No 1 Marongsari
Nama Kepala Sekolah : JULIYAH, S.Pd.I
Tanggal Validasi/Verifikasi : ……………………
Petugas Validasi/Verifikasi : Lismatu Zakhiroh, S.Pd

Penilaian
NO Kompetensi KTSP/Indikator Ada Tidak Catatan
Halaman Judul V
Kata Pengantar V
Lembar Pengesahan V
Daftar Isi V
I PROFIL LEMBAGA
Sejarah Singkat Satuan Lembaga PAUD V
Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD V
(Penyelenggara, Pengelola dan Guru dan Uraian
Tugas)
Alamat dan Peta Lokasi Satuan Lembaga PAUD V
Status Satuan Lembaga PAUD (Negeri/Swasta, Izin V
Operasional, Akreditasi, dll)
II DOKUMEN I
Pendahuluan V
1. Latar Belakang V
2. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD V
3. Tujuan Penyusunan KTSP PAUD V
Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD V
1. Visi Satuan PAUD V
2. Misi Satuan PAUD V
3. Tujuan Satuan PAUD V
Karakteristik KTSP V
Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran V
Kalender Pendidikan dan Program Tahunan V
Standar Operasional Prosedur v
III DOKUMEN II
Program Semester V
Rencana Pelaksanaan Program Mingguan V
Rencana Pelaksanaan Program Harian v
Penilaian Perkembangan Anak V
IV PENUTUP V
V LAMPIRAN
Kalender Pendidikan dan Program Tahunan V
Program Semester V
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan V
(RPPM)
Penilaian
NO Kompetensi KTSP/Indikator Ada Tidak Catatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) V


Penilaian Perkembangan Anak V
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan V
Anak Usia Dini;
2. Tata Tertib dan Kode Etik; V
3. Review kurikulum tahun sebelumnya; V
4. SK Tm Pengembang Kurikulum Satuan V
Pendidikan;
5. SK Pemberlakuan Kurikulum Satuan Paud. v

Wonosobo, 22 Juni 2020

Mengetahui, Petugas
Kepala TK ‘Aisyiyah Marongsari Validasi/Verifikasi
Penilik Paud/Pengawas TK

Juliyah, S.Pd.I Lismatu Zakhiroh, S.Pd


NIP.19620131 198710 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tim Penyusun Kurikulum TK ‘Aisyiyah Marongsari
dapat menyelesaikan kurikulum ini dengan baik.
Kurikulum ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pada TK
‘Aisyiyah Marongsari dalam menentukan berbagai kebijakan dan kegiatan belajar mengajar
tahun pelajaran 2020/2021, agar terencana, terarah, dan tepat tujuan yang akan dicapai
khususnya dalam mengantarkan peserta didik menjadi generasi islami yang Sukses dunia
akhirat, berakhlak mulia dan berkemajuan sebagai bekal hidup dan bekal membangun
negeri tercinta Indonesia.
Dalam penyusunan Kurikulum ini kami berupaya semaksimal mungkin menyajikan
konsep, perangkat, serta strategi yang ideal, namun karena berbagai keterbatasan yang ada
pada kami kekurangan dan kesalahan tidak bisa kami hindari.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi
terselesaikannya kurikulum ini, kami ucapkan terima kasih.

Sapuran, 20 Juni 2020

TIM PENYUSUN KURIKULUM


DAFTAR ISI
Hal

HALAMAN JUDUL ... ……………………………………………………........................................ i

LEMBAR HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI ....…………....………................ ................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………...……………………………....................................... iii

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI ……...………………………………............................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... ..................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................... .................. vi

BAGIAN I

PROFIL LEMBAGA ………………………………………………………......................................... a

Sejarah Singkat ......................................... ....................…..................................... a

Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga PAUD……………………………........................... c

Alamat dan Peta Lokasi …………………………………………………….................................... f

Status Satuan Lembaga PAUD..................... ..................... ..................... ............... f

BAGIAN II DOKUMEN I

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………......................................... 1

A. Latar Belakang ………………………………………………….................................. 1

B. Dasar Operasional Penyusunan KTSP PAUD ..................... .................... 3

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum Taman Kanak – kanak ……................. 4

4
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Taman Kanak – kanak ……..................

BAB II TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan TK ……………….…………………………................................


6
B. Visi TK ……………………………………..…………………….....................................

C. Misi TK …………………………………………………………...................................... 6

D. Tujuan TK ..………………………………………………………..................... ............ 6

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TK………………….................................


6

A. Struktur Kurikulum ……………………………………………...................................

B. Muatan Kurikulum ………………………………………………................................ 7

7
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 9

Semester I ……………………………………………………………..................................

Semester II ……………………………………………………………................................. 37

39

DOKUMEN II ………………………………………………………………………………… 42

PENUTUP …………………………………………………………………..…………………

LAMPIRAN :

 Kalender Pendidikan dan Program Tahunan

 Program Semester

 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan ( RPPM )

 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian ( RPPH )

 Penilaian Perkembangan Anak

- Standar Operasional Prosedur (SOP) Layanan Anak Usia Dini

- Tata Tertib dan Kode Etik

- Review kurikulum tahun 2019-2020

- SK Tim Pengembang Kurikulum Satuan Pendidikan

- SK Pemberlakuan Kurikulum Satuan Pendidikan

Keterangan :

Lampiran tersebut di atas dicetak terpisah dari buku ini.


KURIKULUM
TAMAN KANAK – KANAK ( TK ) ‘AISYIYAH MARONGSARI
Jl. Tentara Pelajar No. 1 Marongsari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo
Provinsi Jawa Tengah

BAGIAN I PROFIL LEMBAGA


A. SEJARAH
1. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan
strategis dalam pembangunan sumber daya manusia, karena pada masa ini anak
berada pada masa golden age, yakni masa yang paling tepat dan sesuai bagi
pendidikan dasar dan kepribadian serta mental anak. Sehingga nantinya anak mampu
menjadi anak yang cerdas berkepribadian dan mandiri.
Dalam perkembangan dunia pendidikan yang semakin maju dan bergairah
menjadikan anak – anak lebih kreatif serta inovatif dalam berkarya dan membuat
prestasi yang membanggakan bagi orang tua,sekolah serta lingkungan tempat dia
berada.
Pendidikan Nasional bercita-cita untuk mewujudkan bangsa yang cerdas,
bertaqwa, mandiri, berkepribadian, kebangsaan dan mengembangkan sosial budaya
luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
berkepribadian mantap, mandiri serta bertanggung jawab terhadap pribadi,
masyarakat dan bangsa.
Bentuk pendidikan inilah barangkali yang menjadi harapan masyarakat
Indonesia pada umumnya dan masyarakat Muslim khususnya, karena akan dapat
menjamin keseimbangan hidup di dunia dan akhirat, yang dapat ilmu dan amal, serta
diharapkan mampu menghadapi problematika yang merupakan dampak globalisasi
yang ada.
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan perlu disikapi
dengan bijak. Kebutuhan masyarakat akan pendidikan usia dini semakin meningkat
seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut. sedangkan jumlah lembaga
pendidikan sudah tidak sebanding dengan jumlah usia dini yang ada. sehingga
dipandang perlu untuk mendirikan lembaga pendidikan usia dini yang baru. Maka
Melalui Beberapa Konsolidasi Dan Koordinasi Maka Pada Tahun 1994 Berdirilah TK
‘Aisyiyah Marongsari

2. Sejarah Berdirinya TK ‘Aisyiyah Marongsari


Bahwa pendidikan bagi anak-anak sejak usia pra sekolah sangatlah penting,
karena akan mewarnai karakter dan kemampuan anak pada jenjang pendidkan
selanjutnya. Bermula dari rasa kepedulian terhadap Pendidikan Anak Usia Dini di
Desa Sapuran yang waktu itu hanya ada satu Taman Kanak – Kanak yaitu TK
Pertiwi, maka pada tahun 1994 Juliyah memprakarsai berdirinya TK ‘Aisyiyah
marongsari sekaligus sebagai pengasuh dibantu oleh Ibu Nunik untuk
penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar yang waktu itu karena belum
mempunyai gedung maka tempat belajar masih menggunakan rumah pribadi yaitu
di kediaman Juliyah.
Seiring berjalannya waktu Taman Kanak – Kanak yg diprakarsai oleh beliau
Juliyah semakin menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan putra – putrinya
di TK ‘aisyiyah marongsari. Sehingga untuk melanjutkan Kegiatan Belajar Mengajar
dipindahkan ke gedung sederhana yang berada berdampingan dengan gedung MI
Muhammadiyah Marongsari.
Setelah berkembang dan antusias masyarakat semakin meningkat maka
pada tahun 1995 atas inisiatif jajaran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kegiatan
Belajar Mengajar dialihkan ke gedung baru di Sebelah MI Muhammadiyah
Marongsari

3. Perkembangan Dari Tahun ke Tahun


TK ‘Aisyiyah Marongsari ini beralamat di Jl. Tentara Pelajar No 01 RT 03 RW 01
Dusun Marongsari Desa Marongsari Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo Jawa
Tengah ini semula hanya berlokasi di 1 lokal yang berada di Ranting
Muhammadiyah Marongsari Alhamdulillah karena kerja keras dan perjuangan
Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Marongsari bekerjasama dengan Pimpinan
Muhammadiyah Ranting Marongsari sekarang sudah di beri 2 ruangan gedung MI
meskipun statusnya masih pinjam pakai. Saat ini TK ‘Aisyiyah Marongsari sedang
dalam proses perencanaan pembuatan Taman edukatif di halaman depan sekolah
dengan harapan bisa menambah kegiatan pengenalan terhadap alam kepada anak
didik,sehingga mereka tidak hanya belajar secara akademik tapi juga belajr
bagaimana bersahabat dengan alam,memanfaatkan semua ciptaan Alloh termasuk
tanaman.
Peserta didik TK ‘Aisyiyah Marongsari yang semula hanya 25 anak mulai
bertambah meskipun dari tahun ke tahun mengalami pasang surut hingga untuk
tahun 2019-2020 mempunyai peserta didik 62 anak. Siswanya pun sudah tidak
hanya berasal dari dusun Marongsari saja tetapi mulai bertambah dari dusun- dusun
yang lain seperti dusun Gemawang dan bahkan dari Dusun Mranggen, Sabrang dan
dusun patunan Desa Ngadisalam dan sekitarnyanya. TK ‘Aisyiyah Marongsari kini
sudah menginduk ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dibuktikan dengan
SK no. 421.2/2283/2007. Sehingga TK ‘Aisyiyah Marongsari sebagaimana TK
‘Aisyiyah yang lain di Kab Wonosobo menginduk /terdaftar di Departemen Agama
dan juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hingga sekitar tahun 2007 TK ‘Aisyiyah
hanya menginduk di Dinas Pendidikan Pemuda dan olah raga hingga saat ini.
B. Struktur Kepengurusan Satuan Lembaga Paud
1. Penyelenggara
Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Sapuran Majelis Dikdasmen
Ketua : Wates Lestari, S.Pd, M.Pd
Ketua : Jumilah, S.Pd
Sekertaris : Neti Winarti, S.Pd
Bendahara : Sri Mendung Rudatin

i. Pengurus TK ‘Aisyiyah Marongsari


Ketua : Aulia Azizah, S.Pd
Sekertaris : Nunung Tri Farhanah
Bendahara : Vivin Diana

ii. Komite Sekolah


Ketua : Margono
Sekertaris : Adi Purwoto
Bendahara : Yuni Mulyaningsih, S.Pd. M.Pd

2. Pengelola dan Guru

No Nama Tempat, Bekerja Ijasah


Tgl Lahir TMT Disini
1. Juliyah, S.Pd.I Banjarnegara, 15 Juli 1994 15 Juli 1994 S1 PAI
28 Juli 1964
2. Nunik T. Haryani, Wonosobo, 26 16 Juli 2003 16 Juli 2003 S1 PAUD
S.Pd.AUD Oktober 1983
3. Eni Bonisah, S.Pd. Wonosobo 10 Juli 2019 10 Juli 2019 S1
Pendidikan

1
SUSUNAN ORGANISASI TK ‘AISYIYAH MARONGSARI

Pelindung : PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH

Penasehat : 1. MAHMUDI ,S. Pd


2. SUGIYONO

Pembina Teknis : EDI DARMAWAN

Pelaksana Teknis : JULIYAH, S.Pd.I

Penanggungjawab : PCA MAJLIS DIKDASMEN (JUMILAH, S.Pd)

Kepala Sekolah : JULIYAH, S.Pd.I

Sekretaris : NUNIK TAURUSIAWATI HARYANI, S.Pd. AUD

Bendahara : ENI BONISAH, S.Pd

Pendidik : 1. JULIYAH, S.Pd.I


2. NUNIK TAURUSIAWATI HARYANI, S.Pd.AUD
3. ENI BONISAH, S.Pd
3. Uraian Tugas
i. Sebagai Kepala Sekolah:
1. Menbuat program sekolah ( program jangka panjang dan menengah )
2. Membuat program tahunan dan program semester
3. Bekerja sama dengan Komite Sekolah dalam mengelola program sekolah
4. Mengatur jadwal tahunan, jadwal tes sumatif serta pembagian tugas guru
5. Mengatur program pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku
6. Membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
7. Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas
8. Mengatur pelaksanaan Uji perkembangan dan uji ketuntasan
9. Menyusun norma penilaian sesuai dengan pedoman yang berlaku
10. Melaporkan hasil Proses Belajar Mengajar kepada atasan
11. Menetapkan peraturan sekolah
12. Menetapkan pemberian penghargaan bagi guru dan murid yang berprestasi
13. Mengatur administrasi kantor
14. Mengatur administrasi kesiswaan
15. Mengatur administrasi guru dan pegawai
16. Mengatur administrasi perlengkapan
17. Mengatur administrasi keuangan sekolah
18. Mengatur administrasi perpustakaan
19. Mengatur kegiatan ekstrakurikuler
20. Mengatur hubungan dengan masyarakat
21. Mengadakan supervise secara terprogram dan menyeluruh
22. Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan program
23. Mengadakan pembinaan terhadap guru dan karyawan
24. Menciptakan suasana kondusif di sekolah
25. Berusaha mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah
ii. Sebagai Guru Kelas/Wali Kelas
1. Melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan kurikulum yang
berlaku
2. Mengatur keadaan kelasnya sehingga tercipta suasana yang
menyenangkan
3. Mengerjakan seluruh administrasi kelas, sesuai dengan pedoman yang
berlaku
4. Mengusahakan dan merawat inventaris kelas untuk kelengkapan sarana dan
prasarana
5. Melaporkan serta mempertanggungjawabkan keberadaan barang inventaris
kelas yang menjadi wewenangnya
iii. Membantu Kepala Sekolah dalam bidang keuangan (bendahara)
1. Membantu dalam penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja
1
sekolah
2. Menggali sumber dana keuangan sekolah
3. Mengerjakan seluruh administrasi keuangan skolah
4. Membuat laporan keuangan pada setiap akhir bulan
5. Mengusahakan tercapainya kesejahteraan
iv. Membantu Kepala Sekolah dalam bidang kurikulum
1. Membuat jadwal pelajaran
2. Pembagian tugas guru
3. Menyiapkan instrument pembelajaran
4. Melaksanakan evaluasi
v. Membantu Kepala Sekolah dalam urusan kesiswaan
1. Perencanaan serta pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
2. Menentukan tata tertib sekolah
3. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
4. Pembinaan siswa berbakat
5. Mengevaluasi berbagai program yang berkenaan dengan prestasi siswa
vi. Membantu Kepala Sekolah sebagai Tata Usaha
1. Mengerjakan agenda surat masuk/keluar dan pengarsipan surat
masuk/keluar
2. Mengerjakan notulen rapat sekolah
3. Mengerjakan buku induk murid
4. Membantu penyesuaian jadwal pelajaran dan tes sumatif
5. Membantu penyesuaian jadwal piket guru dan jadwal ekstra kulikuler
6. Membantu pengerjaan administrasi sekolah

C. Alamat dan Peta Lokasi


Alamat Lengkap PAUD :
Dusun : Marongsari
RT /RW : 03 / 02
Kelurahan : Marongsari
Kecamatan : Sapuran
Kabupaten : WONOSOBO
Provinsi : JAWA TENGAH

Peta terlampir
D. Status Satuan Lembaga Paud Identitas Lembaga
1. Nama PAUD : TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
2. Alamat : Jl. Tentara Pelajar No 1 Marongsari
3. Nama Kepala : JULIYAH, S.Pd.i
4. NO HP Kepala 0852 27608214
5. Jenis Program Layanan : TK
6. Status : Swasta
7. Email : juliyah867@gmail.com
8. Instagram :

Data Lembaga Paud


1. Nama Pemilik : Serikat Muhammadiyah
2. Tahun Berdiri : 1 Juli 1994
3. SK Pendirian dari Pemilik :
Nomor : 27.001/TK 500/PWA/D/IV/2008
Tanggal : 1 April 2008
Nama Lembaga : TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal
Dikeluarkan oleh : Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa
Tengah.Majelis Dikdasmen

Nomor : 421.2/2283/2007
Tanggal : 17 Juli 2007
Nama Lembaga : TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal
Dikeluarkan oleh : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo

Nomor : I-A/8.a/1588/1993
Tanggal : 15 Desember 1993
Atas Nama : Persyarikatan Muhammadiyah
4. SK Penetapan Badan Hukum dan Kemenkumham:
Nomor : AHU-88.AH.01.07.Tahun 2010
Tanggal : 23 Juni 2010
Atas Nama : Persyarikatan Muhammadiyah
5. Ijin Pendirian/Operasional :
Nomor : 421.2/2284/2007
Tanggal : 17 Juli 2007
Penerbit : Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda Dan
Olahraga Kabupaten Wonosobo
6. NPSN an. Nama Lembaga : TK ‘Aisyiyah Marongsari
Nomor : 20350548
Tanggal : 2 Nopember 2009

7. NPWP an. Nama Lembaga : TK ‘Aisyiyah Marongsari


Nomor : 31.399.951.8-533.000
Tanggal : 19 Oktober 2011

8. Rekening Bank Lembaga :


Nama Bank : Bank Jateng
1
Nama di Rekening : TK Aisyiyah Marongsari
Nomor Rekening : 3-104-07129-4

9. Akreditasi :
Nilai Akreditasi : C
Tanggal Akreditasi : 26 NOPEMBER 2011
Masa Berlaku : 2016/2017
Nilai Akreditas : B
Tanggal Akreditas : 12 Agustus 2019
Masa berlaku : 2024/2025
KURIKULUM
TAMAN KANAK – KANAK ( TK ) AISYIYAH MARONGSARI
Jalan Tentara Pelajar No 01 Desa Marongsari Kec. Sapuran
Kabupaten Wonosobo
Provinsi Jawa Tengah

BAGIAN II
DOKUMEN I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tanggal 2 Maret 2020, kasus pertama COVID-19 terdeteksi di Indonesia; per
tanggal 8 Mei 2020, ada 12,776 kasus dan 930 kematian dilaporkan terjadi di 34
provinsi. Kendati demikian, studi model memperkirakan bahwa dari semua kasus infeksi,
hanya 2 persen saja yang dilaporkan. Tanpa perawatan atau vaksin, Indonesia dan
banyak negara lainnya mengandalkan pembatasan interaksi fisik untuk memperlambat
penyebaran COVID-19. Intervensi yang diterapkan di Indonesia mencakup: karantina
bagi orang-orang yang diduga terinfeksi, pembatasan perjalanan domestik dan
internasional, larangan berkumpul dalam kelompok dan keramaian, serta penutupan
sekolah, pabrik, restoran, dan ruang publik.
Berbagai upaya untuk mengendalikan pandemi tersebut menimbulkan dampak
signifikan di sektor ekonomi, kegiatan sehari-hari, dan seluruh aspek kehidupan anak.
Dampak tersebut bisa jadi melekat seumur hidup pada sebagian anak. Meskipun risiko
kesehatan akibat infeksi COVID-19 pada anak lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok usia yang lebih tua, terdapat 80 juta anak di Indonesia (sekitar 30 persen dari
seluruh populasi) yang berpotensi mengalami dampak serius akibat beragam dampak
sekunder yang timbul baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ketidaksetaraan yang selama ini terjadi bisa semakin parah, khususnya terkait dengan
gender, tingkat pendapatan, dan disabilitas. Direktur Eksekutif UNICEF telah
menghimbau pemerintah agar menyadari bahwa “anak-anak adalah korban yang tidak
terlihat” mengingat adanya dampak jangka pendek dan panjang terhadap kesehatan,
kesejahteraan, perkembangan, dan masa depan anak.
Pernyataan sikap ini menyajikan gambaran dampak sosio-ekonomi terhadap
anak-anak di Indonesia yang ditimbulkan pandemi COVID-19 dan berbagai upaya terkait
untuk mengurangi laju penularan dan mengendalikan pandemi. Dampak tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam empat kategori: (i) kemiskinan anak, (ii) pembelajaran, (iii) gizi,
serta (iv) pengasuhan dan keamanan. Pernyataan sikap ini juga memuat serangkaian
usulan kebijakan nasional dan daerah yang dapat membantu memitigasi dampak
tersebut. Dampak epidemiologi terkait yang lebih luas akibat virus tidak termasuk dalam
makalah ini. Namun demikian, dampak tersebut dijelaskan secara terperinci dalam
risalah kebijakan dari Sekretaris Jenderal PBB terkait dampak COVID-19 pada anak-anak
di seluruh dunia.

1
Lebih dari 120 negara telah memberlakukan pembatasan interaksi sosial melalui
penutupan sekolah yang berdampak pada 1,6 juta siswa di seluruh dunia. Indonesia
telah menutup semua sekolah sejak awal bulan Maret sehingga 60 juta siswa tidak dapat
bersekolah. Sekolah-sekolah diminta memfasilitasi pembelajaran dari rumah
menggunakan sejumlah platform digital milik pemerintah dan swasta yang memberikan
konten secara gratis dan peluang pembelajaran daring dan dari jarak jauh di seluruh
daerah.
Meskipun nyaris 47 juta rumah tangga (66 persen) memiliki akses internet,
pembelajaran jarak jauh secara daring masih menyimpan tantangan. Pembelajaran
daring merupakan hal baru bagi banyak siswa dan guru. Selain itu, studi terbaru UNICEF
juga menemukan bahwa banyak remaja, terutama remaja perempuan, merasa memiliki
keahlian digital yang kurang. Pandemi memberikan peluang penting untuk meluaskan
penggunaan alat-alat seperti ‘Rumah Belajar’, platform daring yang menyediakan konten
dan sistem pengelolaan pembelajaran untuk ruang kelas digital.
Demi memberikan semua anak kesempatan untuk terus melanjutkan belajar dari
rumah, termasuk mereka yang tidak memiliki akses internet, alternatif pembelajaran
luring (offline) juga penting untuk dieksplorasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
secara aktif bekerja sama dengan UNICEF dan mitra pembangunan lain untuk
mengidentifikasi modalitas alternatif seperti TV, radio, dan bahan cetak. Upaya-upaya
tersebut akan dipadukan dengan mekanisme untuk memantau pembelajaran jarak jauh
secara langsung dan mendorong keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran
anak.
Penutupan sekolah dapat memperburuk kesenjangan akses pendidikan. Anak-
anak menghadapi beragam kesulitan dalam mengakses dan mendapatkan pendidikan
berkualitas, bahkan sejak sebelum pandemi. Indonesia telah mengalami perkembangan
pesat dalam penerimaan siswa selama satu dekade terakhir. Kendati demikian, 4,2 juta
anak dan remaja (usia 7–18 tahun) masih tidak bersekolah. Angka tersebut didominasi
oleh remaja. Studi global terbaru menunjukkan tantangan pembelajaran yang kompleks
bagi anak dan remaja di Indonesia; misalnya, 70 persen dari siswa berusia 15 tahun
belum cakap membaca dan berhitung.
Siswa miskin dan rentan merupakan pihak paling terdampak oleh penutupan
sekolah. Pengasuh mungkin tidak menjadikan pendidikan anak sebagai prioritas utama
karena sering kali harus bersusah payah memenuhi kebutuhan dasar. Kepala rumah
tangga di kuintil termiskin cenderung memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah
dibandingkan kuintil kepala rumah tangga berpendapatan lebih tinggi dan kurang
mengerti kebutuhan anak agar dapat terlibat dalam pembelajaran jarak jauh yang
efektif. Selain itu, kondisi rumah mereka seringkali tidak memiliki ruang yang tenang
bagi anak untuk belajar dan berkonsentrasi.
Lamanya waktu belajar yang hilang dapat membuat banyak siswa sulit
menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai tingkatan kelas yang diharapkan.
Situasi ini dapat menimbulkan risiko terhadap pembangunan sosial dan ekonomi
Indonesia. Jumlah anak yang putus sekolah juga dapat meningkat akibat kesulitan yang
dihadapi anak dan remaja untuk kembali dan tetap bersekolah setelah penutupan
sekolah dan kontraksi ekonomi yang berlangsung dalam waktu lama. Modal manusia dan
“bonus demografi” Indonesia terpusat pada potensi generasi muda yang merupakan
kunci kesejahteraan Indonesia dalam jangka panjang. Meningkatnya “kemiskinan dalam
belajar” berisiko menghambat terwujudnya kesejahteraan jangka panjang tersebut.
Kurikulum dipandang sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum
dapat dipandang sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan secara nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum sebagai suatu
elemen yang memberi arah dalam program pendidikan. Seyogyanya kurikulum
mengarah kepada pemebentukan kompetensi output pendidikan yang bagaimana yang
diharapkan. Kompetensi tersebut diharapkan selaras dengan kompetensi yang dituntut
sesuai dengan era atau zaman dimana anak menjalani kehidupannya.
Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pada dasarnya penguatan terhadap kurikulum sebelumnya dan
pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan
saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pada
pengembangan kurikulum konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam
pelaksanaan tetapi lebih memberi ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan
talentanya. Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh
tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga pendidikan
menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal,
sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi yang keatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang
lebih luas.

B. Dasar Operasional Pengembangan Kurikulum Taman Kanak - kanak


Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
diharapkan menjadi fundamental penyiapan peserta didik menjadi lebih siap dalam
memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu
dikembangkan Kurikulum Taman Kanak – kanak.
Kurikulum Kanak – kanak ( TK ) ‘AISYIYAH MARONGSARI dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum prasekolah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun
yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan Supervisi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Wonosobo, serta dengan bimbingan

1
nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari Pusat Kurikulum.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut:
1. Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama dan moral,
fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam
keseimbangan kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan;
2. Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam
pemberian rangsangan pendidikan;
3. Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak; dan
4. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik dan
benar. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara
efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para
pelaksana kurikulum ( baca : guru ) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengaksyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas
dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Taman Kanak – kanak ( TK )
hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas
anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan dan mengasyikkan. Dengan spirit
seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran di TK ‘Aisyiyah Marongsari.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum Taman Kanak - kanak


Tujuan Pengembangan Kurikulum Taman Kanak – kanak ini untuk memberikan
acuan kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di
sekolah dalam mengembangkan program – program yang akan dilaksanakan. Yakni
untuk mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk
menempuh pendidikan selanjutnya.
Selain itu, Kurikulum Taman Kanak – kanak di susun antara lain agar dapat memberi
kasempatan peserta didik untuk :
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Taman Kanak – kanak


Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip – prinsip sebagai berikut :
1. Kurikulum dikembangkan prinsip berpusat pada anak yaitu dengan
mempertimbangkan potensi, minat, bakat, perkembangan, dan kebutuhan semua
anak, termasuk anak yang mempunyai kebutuhan khusus.
2. Kurikulum dikembangkan secara kontekstual yaitu dengan mempertimbangkan
karakteristik daerah, kondisi sekolah, dan kebutuhan anak.
3. Substansi kurikulum mencakup semua dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) dan mencakup semua program pengembangan yang direncanakan dan
disajikan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan
anak.
4. Kurikulum disusun agar semua program pengembangan menjadi dasar pembentukan
kepribadian anak secara utuh dalam pembentukan sikap spiritual dan sikap sosial
anak.
5. Kurikulum disusun dengan memperhatikan tingkat perkembangan anak karena anak
akan belajar dengan baik jika kebutuhan fisik terpenuhi serta merasa tenteram, aman
dan nyaman.
6. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan cara anak belajar dari sederhana ke
rumit, konkret ke abstrak, dari gerakan ke verbal, dan dari keakuan ke rasa sosial.
7. Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan keterpaduan aspek dalam
pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD-HI) yaitu pendidikan,
kesehatan dan gizi, pengasuhan, dan perlindungan anak.
8. Kurikulum disusun dengan menggunakan pendekatan belajar melalui bermain yang
dirancang agar tercipta suasana yang menyenangkan, fungsional, dan efektif dalam
proses pembelajaran.
9. Kurikulum dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar pada anak dengan
memperhatikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
berkembang secara dinamis.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Kurikulum perlu
memuat keragaman potensi kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan
daerah setempat untuk menghasilkan anak yang mengenal, mengapresiasi dan
mencintai budaya daerah.

1
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan di Taman Kanak – kanak


Tujuan pendidikan Taman Kanak – kanak adalah membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik meliputi moral dan nilai – nilai
agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik / motorik, kemandirian dan seni untuk
siap memasuki pendidikan dasar
B. Visi TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
Terwujudnya kesiapan anak usia 4 – 6 tahundalam memasuki pendidikan lebih lanjut
sesuai nilai nilai Islam
C. Misi TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
1. Mengembangkan potensi anak semaksimal mungkin
2. Mengembangkan kecerdasan manajemen anak
3. membiasakan anak menjalankan kehidupan beragama sehari hari
D. Tujuan TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
Merujuk pada tujuan pendidikan Taman Kanak – kanak ( TK ) tersebut, maka tujuan
Taman Kanak – kanak ( TK ) ‘AISYIYAH MARONGSARI adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan nilai-nilai Islam sebagai acuan dan pedoman bersikap dan berbuat bagi
anak dalam hidup dan kehidupan.
2. Mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal sesuai dengan minat dan bakat
serta tingkat perkembangannya.
3. Mengembangkan kecerdasan majemuk yang meliputi; kecerdasan Gambar (Visual-
Spasial), Kecerdasan Alam (Natural), Kecerdasan Bahasa, Kecerdasan Gerak,
Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Matematika, Kecerdasan
Intrapersonal, Kecerdasan Spiritual. Melalui kegiatan pembelajaran yang aktif ,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira dan berbobot.
4. Terbentuknya kesiapan anak dalam memasuki pendidikan lebih lanjut melalui
pemberian rangsangan ( stimulus ) dalam suasana bermain.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum (Program Pengembangan)

Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pengorganisasian


muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan lama belajar
Ruang lingkup Kurikulum TK ‘AISYIYAH MARONGSARI berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini pasal 10 Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai agama
dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial- emosional, dan seni
1. Nilai agama dan moral
meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah,
berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, dan toleran terhadap
agama orang lain.

2. Fisik-motorik, meliputi:
a. motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi,
lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;
b. motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat
untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan
c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan
peduli terhadap keselamatannya.

3. Kognitif, meliputi:
a. belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial
serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru;
b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif,
berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan
c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan
menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu
merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar.

4. Bahasa, terdiri atas:


a. memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah,
aturan, menyenangi dan menghargai bacaan;
b. mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab
pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui,
1
belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam
bentuk coretan; dan
c. keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf,
meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.

5. Sosial-emosional, meliputi:
a. kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan
sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang
lain;
b. rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain, mencakup kemampuan
mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama; dan
c. perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya,
memahami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat
orang lain; bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.

6. Seni
meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan
gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa,
kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni, gerak dan tari, serta drama.
Mengacu pada Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 lampiran III mengenai Pedoman
Pengembangan Kurikulum maka TK ‘AISYIYAH MARONGSARI memadukan dengan
Yayasan dan juga pengembangan local yang terdiri dari:
1. Mulok :
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan keunggulan
daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga pendidik. Sasaran
pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa kewirausahaan dan
penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan. Nilai-nilai kewirausahaan
yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir kritis, eksplorasi,
komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai budaya yang dimaksud
antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan terhadap lingkungan, dan
kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan di dalam
proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat menjadi
sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan harus
mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di TK ‘AISYIYAH MARONGSARI adalah sebagai
berikut:
a. Ke’aisyiyahan kemuhammadiyahan
b. BTQ
2. Pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat
dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak
terprogram.
a. Bimbingan Konseling (pengasuh yang berkompeten dengan pendidikan yang
linear )
b. Ekstra kurikuler
1. Mewarnai
2. Seni Tari

B. Muatan Kurikulum Taman Kanak - Kanak


Oleh karena kurikulum TK ini mengacu pada Permendiknas No. 146 Tahun 2014, muatan
kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini berisi program-program pengembangan yang terdiri
dari:
1. Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasana
belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan
moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.
2. Program pengembangan fisik-motorik mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan kinestetik dalam konteks bermain.
3. Program pengembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks bermain.
4. Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kematangan bahasa dalam konteks bermain.
5. Program pengembangan sosial-emosional mencakup perwujudan suasana untuk
berkembangnya kepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi
dalam konteks bermain.
6. Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya
eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.

C. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik PAUD pada usia 6
tahun. Jadi Kompetensi Inti merupakan operasionalisasi dari STPP dalam bentuk kualitas
yang harus dimiliki anak dengan berbagai kegiatan pembelajaran melalui bermain yang
dilakukan di satuan PAUD. Kualitas tersebut berisi gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Secara terstruktur kompetensi inti dimaksud mencakup:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
1
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Rumusan kualitas masing-masing kompetensi inti yang harus dimiliki peserta didik terurai
pada tabel di bawah ini.

KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerja sama, mampu menyesuaikan diri,
jujur, dan santun dalam berinteraksi dengan
keluarga, pendidik dan/atau pengasuh, dan teman

KI-3 Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan


sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghidu,
merasa, meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah
informasi/mengasosiasikan,dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan bermain

KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan,dan dipikirkan melalui


bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif,
serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

D. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini berisikan kemampuan
dan muatan pembelajaran untuk suatu tema pembelajaran pada PAUD yang mengacu
pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar dikembangkan berdasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar program pengembangan. Dalam
merumuskan Kompetensi Dasar juga memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu program pengembangan yang hendak
dikembangkan.

Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan


pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan
KI-1
2. Kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-
2
3. Kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3
4. Kelompo 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI-1. Menerima ajaran agama yang 1.1. Mempercayai adanya Tuhan melalui
dianutnya ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan
KI-2. Memiliki perilaku hidup sehat, 2.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan
rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, hidup sehat dan/atau pengasuh, dan teman
percaya diri, disiplin, mandiri, peduli,
mampu bekerjasama, mampu
menyesuaikan diri, jujur, dan santun
dalam berinteraksi dengan keluarga,
pendidik dan/atau pengasuh, dan
teman
KI-3. Mengenali diri, keluarga, 3.1. Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari
teman, pendidik dan/atau pengasuh, 3.2. Mengenal perilaku baik sebagai cerminan
lingkungan sekitar, teknologi, seni, akhlak mulia
dan budaya di rumah, tempat 3.3. Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan
bermain dan satuan PAUDdengan gerakannya untuk pengembangan motorik
cara: mengamati dengan indra kasar dan motorik halus
(melihat, mendengar, menghidu, 3.4. Mengetahui cara hidup sehat
merasa, meraba); menanya; 3.5. Mengetahui cara memecahkan masalah
mengumpulkan informasi; mengolah sehari-hari dan berperilaku kreatif
informasi/ mengasosiasikan, dan 3.6. Mengenal benda -benda disekitarnya
mengkomunikasi-kan melalui (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
kegiatan bermain suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
3.7. Mengenal lingkungan sosial (keluarga,
teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
budaya, transportasi)
3.8. Mengenal lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan,
dll)
3.9. Mengenal teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll)
3.10. Memahami bahasa reseptif (menyimak dan

1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

membaca)
3.11. Memahami bahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan
non verbal)
3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui
bermain
3.13. Mengenal emosi diri dan orang lain
3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat
diri
3.15. Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI-4. Menunjukkan yang diketahui, 4.1. Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari
dirasakan, dibutuhkan, dan dengan tuntunan orang dewasa
dipikirkan melalui bahasa, musik, 4.2. Menunjukkan perilaku santun sebagai
gerakan, dan karya secara produktif cerminan akhlak mulia
dan kreatif, serta mencerminkan 4.3. Menggunakan anggota tubuh untuk
perilaku anak berakhlak mulia pengembangan motorik kasar dan halus
4.4. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup
sehat
4.5. Menyelesaikan masalah sehari-hari secara
kreatif
4.6. Menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda-benda disekitar yang dikenalnya
(nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya)
melalui berbagai hasil karya
4.7. Menyajikan berbagai karyanya dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan sosial
(keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi)
4.8. Menyajikan berbagai karyanya dalam
bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu-
batuan, dll)
4.9. Menggunakan teknologi sederhana
(peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll) untuk
menyelesaikan tugas dan kegiatannya
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4.10. Menunjukkan kemampuan berbahasa


reseptif (menyimak dan membaca)
4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa
ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal)
4.12. Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal
dalam berbagai bentuk karya
4.13. Menunjukkan reaksi emosi diri secara
wajar
4.14. Mengungkapkan kebutuhan, keinginan dan
minat diri dengan cara yang tepat
4.15. Menunjukkan karya dan aktivitas seni
dengan menggunakan berbagai media

E. Indikator perkembangan
1. Pengertian
Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik
dan terukur pada satu program pengembangan untuk memantau/menilai
perkembangan anak. Indikator perkembangan juga merupakan gambaran minimal
mengenai ciri-ciri peserta didik yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar
pada tingkatan usia tertentu. Untuk mempertegas kedudukan indikator, maka
indikator perkembangan harus dipahami sebagai berikut.
a. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar
peserta didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
b. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
c. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk
memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua
hal yang menyatu.

2. Fungsi
Agar lebih tepat dalam memaknai dan menggunakan indikator perkembangan, maka
fungsi indikator hendaklah dipahami dengan cermat. Fungsi indikator secara lebih
jauh adalah:
a. Indikator perkembangan menjadi acuan untuk memantau/menilai perkembangan
anak sesuai dengan tahapan usianya
b. Indikator perkembangan tidak dibuat untuk menjadi kegiatan pembelajaran,
tetapi menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam
melakukan stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan peserta didik.
c. Indikator juga dapat:
1
 Memberi inspirasi dalam mengembangkan materi pembelajaran
 Memberi inspirasi dalam mendesain kegiatan pembelajaran
 Memberi inspirasi dalam mengembangkan bahan ajar

3. Rumusan Indikator Perkembangan


Rumusan dan rincian indikator perkembangan anak secara lengkap dapat dilihat
pada Dokumen Pemetaan KI, KD dan Indikator Kurikulum 2013 PAUD)

F. Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar Dan Indikator


Perkembangan
Para pendidik hendaklah memahami Keterkaitan Dan Hubungan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar dan Indikator Perkembangan. Hal-hal yang harus dipahami pendidik
meliputi:
1. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi Dasar.
2. Kompetensi Inti merupakan pengikat Kompetensi Dasar.
3. KI dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3) dan penerapan
pengetahuan/keterampilan (KI-4).
4. Keempat kelompok tersebut menjadi acuan dalam pengembangan Kompetensi dasar.
KI 1 yaitu kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan kompetensi inti
2 yaitu yang berkenaan dengan sikap sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada saat anak melakukan berbagai kegiatan bermain yang
berhubungan dengan pengetahuan (KI 3) dan penerapan pengetahuan (KI 4)
5. Indikator perkembangan dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
6. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan dan belajar peserta
didik PAUD usia lahir-6 tahun dan dijabarkan berdasarkan kelompok usia.
7. Indikator perkembangan untuk KD pada KI 3 dan KI 4 menjadi satu untuk
memberikan pemahaman bahwa pengetahuan dan keterampilan merupakan dua hal
yang menyatu.

G. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA KARAKTER BANGSA


Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.
1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu,
kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaranagama dan
kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai
yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai- nilai pendidikan
budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama.
2. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip- prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat
pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang
terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa
bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu
warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu.
Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang
demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi
sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap
warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai
jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan
yang harus dimiliki warga Negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan
nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan
budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini

NO NILAI YANG AKAN URAIAN KEGIATAN


DIKEMBANGKAN
1. RELEGIUS  Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, berdoa
sebelum dan sesudah makan
 Belajar agama islam setiap hari
 Mengumpulkan infak
 Mentasyarufkan infak
 Menyanyikan lagu-lagu keagamaan
 Melaksanakan praktik ibadah
2. JUJUR  Menyediakan kotak temuan
 Menyampaikan/memberikan uang sekolah dan
tabungan kepada guru tetap utuh
 Mau menyampaikan pesan dengan baik dan
benar
 Menyampaikan pendapat apa adanya
3. TOLERANSI  Bicara pelan waktu di kelas
 Bergantian menggunakan alat bermain
 Saling membantu
1
 Memberikan sebagian miliknya kepada teman
 Bekerja kelompok/tidak gaduh
 Mau mendengarkan orang lain bicara
 Membayar uang sekolah sesuai kemampuan
orangtua
 Menyediakan kotak saran
 Sabar menunggu giliran
4. DISIPLIN  Datang tepat waktu / tidak terlambat
 Memakai seragam sekolah sesuai jadwal
 Membuka absen waktu datang dan menutup
waktu pulang
 Datang terlambat melapor pada guru
 Membayar uang sekolah paling lambat tanggal
10 setiap bulannya
 Menabung setiap hari yang ditentukan
 Memberi kabar setiap tidak masuk sekolah
 Berbaris setiap mau masuk dan pulang
 Membawa bekal dari rumah
 Tidak membawa uang berlebih waktu sekolah
selain untuk infak, menabung, membayar
sekolah dan membeli majalah
 Diantar dan dijemput sampai pintu gerbang
sekolah
 Mengembalikan alat setelah digunakan
5. KERJA KERAS  Memasang slogan: rajin pangkal pandai, bersih
pasti sehat, dan malu bertanya tidak bisa
selamanya
 Mengadakan lomba pada jeda semester I dan
semester II
 Membahas hasil karya pada kegiatan akhir
 Memimpin doa
 Menjadi petugas upacara
6. KREATIFITAS  Membuat sesuatu dengan barang bekas
 Melukis dengan berbagai media
 Membuat origami
 Membuat kolase
 Membuat mozaik
 Finger painting
 Memercik dengan cat
 Membatik
 Membuat jumputan
 Membentuk/mencetak
 Melipat, meronce, menganyam
7. MANDIRI  Masuk kelas sendiri
 Melepas dan memakai sepatu sendiri
 Menyisir rambut sendiri
 Makan sendiri (tanpa disuap)
 BAK sendiri
 Melepas dan memakai baju sendiri
 Mengambil alat sendiri
8. DEMOKRATIS  Berani mengungkapkan pendapat dan
mengambil keputusan bersama
 Memilih kegiatan yang disenangi
 Bekerja kelompok besar
 Melakukan bermacam-macam permainan yang
sifatnya lomba
 Bermain dengan alat besar di luar kelas
9. RASA INGIN TAHU  Berani bertanya
 Eksperimen dengan magnet, kaca pembesar
 Menanam bebijian
 Membuat jus buah

10. SEMANGAT  Melaksanakan upacara bendera setiap senin


KEBANGSAAN  Memasang gambar burung garuda, foto
presiden, dan wakil presiden setiap ruang
 Mengibarkan bendera di halaman sekolah setiap
hari
 Memutar lagu-lagu kebangsaan
 Memutar lagu-lagu dolanan/jawa
 Memasang bendera merah putih kecil di meja
guru setiap kelas
 Memasang foto-foto pahlawan kemerdekaan

11. CINTA TANAH AIR  Membuat makanan khas wonosobo
 Memakai baju batik setiap hari jumat dan sabtu
 Memajang pakaian dan rumah adat yang ada di
1
Indonesia
 Menari jawa dan tari nasional
 Memasang slogan:
Aku anak Indonesia Berhak menikmati, Menjaga
dan melindungi
Keindahan alam bumi Indonesia
12. MENGHARGAI  Memasang hasil karya anak
PRESTASI  Memberi nilai/penghargaan dengan tanda ,

 Memberika reward bagi yang dapat


menyelesaikan tugas dengan baik dan cepat

13. BERSAHABAT/BER  Bercakap-cakap/berbicara dengan teman dan


KOMUNIKASI guru
 Dramatisasi/bermain peran
 Bermain bersama
 Memberi salam
 Bersikap ramah
 Tidak mengganggu teman
 Mau mengalah
 Berbagi pengalaman dengan bercerita
14. CINTA DAMAI  Menyanyikan lagu-lagu yang berisi kasih sayang
 Saling membantu, tolong menolong
 Tanggung jawab bersama
 Saling menyanyangi
 Melakukan bermacam-macam tepuk, misal tepuk
anak Indonesia
15. GEMAR MEMBACA  Memasang area bahasa
 Menyediakan bermacam-macam buku cerita
 Mengenalkan huruf dengan kalung yang dipakai
guru
 Bermain dengan kartu huruf, suku kata, kata dan
kalimat
 Memasang gambar yang ada tulisannnya
16. PEDULI LINGKUNGAN  Menyediakan tempat sampah setiap ruangan
 Membuang sampah pada tempatnya
 Memisah sampah organik dan anorganik
 Tidak membakar sampah di area sekolah
 Tersedia tempat cuci tangan, sabun, serbet
 Menyediakan kamar mandi dan WC
 Bekerja bakti
 Membawa tanaman/pot bunga dari rumah
 Menjaga milik sendiri dan milik orang lain
17. PEDULI SOSIAL  Memberikan sebagian bekal kepada teman yang
tidak membawa
 Sodaqoh/infak setiap hari
 Menyumbang panti asuhan
 Membantu masyarakat yang terkena musibah

18. TANGGUNG JAWAB  Melaksanakan tugas sampai selesai


 Memberikan makan binatang peliharaan di
sekolah setiap hari (bergiliran)
 Menyiram bunga/tanaman yang dibawa sendiri
dari rumah
 Mengembalikan alat setelah digunakan

1
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
NO NILAI YANG URAIAN KEGIATAN
DIKEMBANGKAN
1. INOVATIF  Kegiatan pembelajaran yang variatif
 Melaksanakan kurikulum yang terbaru
 Mengikuti penataran/pelatihan dan seminar
 Berusaha memenuhi standar kualifikasi
pendidikan/melanjutkan studi
 Belajar IT (computer, laptop,dll)
2. KERJA KERAS  Saling membantu dan menolong
 Kerja kelompok besar
 Kerja bakti
3. KEPEMIMPINAN  Mau berteman
 Banyak teman
 Menerima saran dan kritik
 Sabar
 Mudah/ bisa berkomunikasi
 Pemaaf
 Tidak dendam
 Menjadi komandan upacara bendera
4. ULET  Belajar bahasa inggris dan Arab
 Membuat bunga dari kertas untuk dijual
 Lelang hasil karya anak
5. BERANI MENANGGUNG  Berani memanjat, bergelantung, dan berayun
RESIKO  Mengikuti berbagai macam lomba
 Naik sepeda roda dua/otopet
6. KOMITMEN  Tidak ingkar janji/tak mengecewakan
 Mau berpisah dengan orangtuanya tidak menangis
 Tidak cengeng
 Sabar menunggu giliran
 Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati
 Mematuhi tata tertib kelas
7. REALISTIS  Menimbang badan
 Mengukur tinggi badan
 Meminta izin bila menggunakan benda milik orang lain
 Mampu memilih benda untk bermain
8. KOMUNIKATIF  Mengajak teman bermain
 Mau menyapa teman dan orang dewasa
 Mendengarkan dan berbicara dengan orang dewasa
 Mengucapkan salam
Pelaksanaan Pengembangan Kewirausahan ini terintegrasikan ke dalam pembelajaran secara
umum atau terintegrasikan ke 6 Bidang Pengembangan.

1. Muatan Lokal

PROGRAM NILAI YG
No PENGEMBA KEGIATAN TUJUAN ALASAN DIKEM-
NGAN BANGKAN
1. Muatan Lokal
Ke'Aisyiyahan Mengenalkan Aisyiyah dan Religious
dan persyarikatan Muhamma-
KeMuhammadi Aisyiyah dan diyah
yahan Muhammadiyah sebagai
sebagai perserikatan
penyelenggara pendiri TK
pendidikan di Aisyiyah.
TK Aisyiyah
BTQ Kebutuhan Religious
Mampu masyarakat
membaca dan akan BTQ
menulis Al Quran
sebagai kitab suci
agama Islam

1
2. Pengembangan
Diri
a. Drumb band Ekstrakulikuler Melatih Sebagai Kreativitas
kedisiplinan, wahana
kebersamaan, pengemba-
dan ngan bakat
mengembang- seni dan
kan bakat seni budaya.
b. Melukis & dan budaya
Mewarnai ekstrakulikuler Kreatifitas
Mengenalkan Banyaknya
anak tentang lomba
seni rupa menggam- bar Kreatifitas
dan
mewarnai yang
c. Tari diadakan
Ekstrakulikuler
Mengenalkan Sebagai
anak tentang persiapan untuk
budaya bangsa kegiatan akhir
dan tahun
mengembang-
kan bakat seni

Muatan Lokal Al Islam, KeAisyiyahan dan KeMuhammadiyahan


1. Mengenal Allah melalui ciptaan-Nya
2. Rukun Iman
3. Rukun Islam
4. Doa-doa Harian
a. Masuk kamar mandi m. Untuk kedua orang tua
b. Keluar kamar mandi n. Ketika hujan
c. Memakai pakaian o. Mendengar halilintar
d. Melepas pakaian p. Mendengar adzan
e. Sebelum makan q. Masuk masjid
f. Sesudah makan r. Keluar masjid
g. Masuk rumah s. Agar ditambahi ilmu
h. Keluar rumah t. Kebaikan dunia dan akhirat
i. Naik kendaraan u. Ketika bersin
j. Sebelum tidur v. Terkena musibah

k. Bangun tidur w. Berbuka puasa

l. Sebelum dan sesudah wudhu

1
5. Kalimat Thoyyibah
a. Syahadad
b. Ta’awudz
c. Basmallah
d. Istighfar
e. Tasbih
f. Tahmid
g. Takbir
h. Tahlil
i. Insya Allah
j. Mendoakan keberkahan (Barakallah)
k. Ucapan jika melihat keburukan (Subhanallah)

1
6. Surat-surat Pendek
7. Hadits
a. Menuntut Ilmu l. Larangan mencela makanan
b. Kebersihan m. Berbuat baik
c. Senyum n. Kasih sayang
d. Larangan Marah o. Keutamaan membaca Al Quran
e. Niat p. Larangan minum sambil berdiri
f. Mencintai Keindahan q. Perkataan baik adalah sedekah
g. Menyebarkan Salam r. Minum dua atau tiga kali teguk
h. Menjaga Lisan s. Amal yang paling utama
i. Makan dengan tangan kanan t. Berbakti kepada ibu bapak
j. Lemah lembut
k. Tolonglah saudaramu

1
8. Adab-adab
a. Makan k. Ketika berkendaraan
b. Minum l. Berteman
c. Hendak tidur m. Menjenguk orang sakit
d. Bangun tidur n. Belajar
e. Berpakaian o. Bermain
f. Berbicara p. Terhadap Al Quran
g. Bertamu q. Ketika mendengar adzan
h. Bertemu r. Di masjid
i. Ketika bersin s. Di rumah
j. Terhadap orang tua

1
9. Wudhu
a. Aturan berwudhu
b. Gerakan Wudhu
10. Shalat
a. Nama, Waktu, jumlah rakaat
Nama Subuh Dzuhur Ashar Maghrib Isya
Waktu Pagi Siang Sore Senja/petang malam
Rakaat 2 4 4 3 4
b. Perlengkapan shalat
Sarung, Peci, Sajadah, Mukena, Pakaian Bersih
c. Tempat shalat
d. Gerakan Shalat
e. Bacaan shalat
f. Aturan Shalat

1
i. Istinja iv. Menghadap kiblat
ii. Berwudhu v. Tertib
iii. Menutup aurat vi. Khusyu’
g. Istilah dalam shalat
i. Adzan
ii. Iqomat
iii. Imam
iv. Makmum
v. berjamaah
11. Bahasa Arab
12. Kemuhammadiyahan Keaisyiyahan
a. Mengucapkan Aisyiyah dan Muhammadiyah
b. TK Aisyiyah Bustanul Athfal
c. Mars TK Aisyiyah
d. Lambang Muhammadiyah dan Aisyiyah
e. Bendera Muhammadiyah dan aisyiyah
f. Kota berdirinya Muhammadiyah dan Aisyiyah
g. Ortom Muhammadiyah
h. Amal Usaha
i. Pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah
j. Tulisan Arab Muhammadiyah dan Aisyiyah

2. Pendidikan kecakapan hidup


a. Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS )
Tujuan: Membiasakan anak untuk berpola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari secara mandiri.
a.1. BAK dan BAB
tujuan: melatih kemampuan melakukan kesehatan fisik dan kebersihan dalam
melayani diri sendiri tanpa bantuan
a.2. cuci tangan dengan sabun
tujuan: membiasakan menjaga kesehatan
a.3. menggosok gigi dan meyisir rambut
tujuan: melatih kemampuan melakukan kesehatan fisik dan kebersihan dalam
melayani diri sendiri tanpa bantuan.
b. Beribadah
Tujuan: Melatih anak mengenal Tuhan nya dengan ibadah-ibadah yang sesuai dengan
tuntunan Nabi Muhammad Saw.
c. Berbusana yang rapi
Tujuan: Membiasakan anak berbusana yang rapi yang sesuai dengan syariat Islam
d. melepas memakai (sepatu dan baju)
Tujuan: melatih kemandirian dan percaya diri
e. makan bersama

vv
tujuan: melatih kemandirian dan kebersihan melatih kemampuan berinteraksi dengan
teman sebaya dan orang dewasa

3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global


a. Bahasa Jawa
Tujuan: Melestarikan bahasa dan nilai-nila budaya jawa sebagai bahasa ibu. Serta
sebagai penghubung pengetahuan yang sudah dimiliki dari keluarga dengan
pengetahuan baru mengingat secara geografis berada di linhkungan pedesaan.
b. Bahasa Inggris
Tujuan: mengenalkan bahasa inggris sebagai bahasa Internasional yang perlu
diketahui, dan ruang lingkup materi sebatas kata benda dan percakapan sederhana.
c. Bahasa Arab
Tujuan: mengenalkan bahasa arab sebagai bahasa syurga yang perlu diketahui untuk
mempermudah memahami Al Quran sebagai kitab suci agama Islam serta bacaan
ibadah-ibadah yang lain. Dan ruang lingkup materi sebatas kata benda dan
percakapan sederhana.

H. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang digunakan adalah sistim paket sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum, yaitu :
Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh pengalaman belajar
yang harus diikuti anak dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun. Lama belajar
pada PAUD dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka kelompok usia 4 (empat)
tahun sampai 6 (enam) tahun dengan lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
Dengan rincian 900 menit per minggu 150 menit untuk 6 pertemuan per minggu atau
180 menit untuk 5 pertemuan per minggu

Satu Jam Jumlah Jam Minggu Waktu


Kelas Pembelajaran Tatap Pembelajaran Efektif Per- Pembelajaran
Muka / Menit Per- minggu tahun Ajaran (jam) Per
tahun

A 30 30 Jam 34 minggu 1020 Jam

B 30 30 jam 34 minggu 1020 jam

I. Pengelompokan Anak Didik


Kriteria pengelompokan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik.
4 – 5 th Kelompok A
5 – 6 th Kelompok B
J. Kenaikan Kelas ( Perpindahan Kelompok )
Kenaikan dan kelulusan dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran Kelompok A ke
kelompok B
Kelompok B ke lulus masuk SD

K. Kedaruratan Covid-19
Dalam masa kedaruratan Covid-19 Jika tindakan tidak segera diambil, pandemi ini dapat
beralih menjadi krisis pemenuhan hak anak dengan dampak jangka panjang terhadap
masyarakat Indonesia. Gangguan yang diakibatkan pandemi menimbulkan dampak
substansial terhadap keamanan, kesejahteraan, dan masa depan anak-anak. Hanya
dengan bekerja sama kita dapat memastikan semua anak perempuan dan laki-laki sehat,
aman, dan tetap dapat belajar.

Memastikan anak-anak terus belajar


1. Perbanyak opsi pembelajaran dari rumah, termasuk solusi yang tidak memerlukan
dan hanya memerlukan sedikit teknologi, serta pastikan opsi tersebut dapat diakses
oleh semua anak di Indonesia. UNICEF dan mitra akan terus bekerja sama dengan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

xx
menjembatani kesenjangan literasi digital dan memastikan anak-anak tetap belajar di
mana pun berada.
2. Sosialisasikan pedoman dan alat-alat untuk sekolah aman dan keberlanjutan
pembelajaran kepada sekolah, guru, siswa, dan orang tua, termasuk: • Memantau
pembelajaran dan partisipasi siswa (partisipasi yang diwakilkan atau ketidakhadiran)
melalui platform daring dan membandingkannya dengan data siswa yang ada;
3. Fokus pada pendekatan pembelajaran terarah “semakin sedikit, semakin baik”
dengan mengajarkan serangkaian keterampilan yang paling penting lewat materi
terpilih;
4. Secara rutin berkomunikasi dengan orang tua/pengasuh untuk memberitahukan cara-
cara terbaik untuk memastikan terwujudnya lingkungan pembelajaran yang aman
dan efektif di rumah;
5. Memberikan dukungan dan bimbingan yang lebih baik kepada guru selama pandemi,
mengingat situasi ini baru pertama kali mereka hadapi (dan mereka mungkin juga
menanggung beban pengasuhan berlebih di rumah).
6. Dorong siswa untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di
rumah dan di masyarakat dengan menjelaskan cara mencegah penyebaran virus,
sehingga penyuluhan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dalam jangka panjang.

Daftar Periksa Kesiapan Satuan Pendidikan sesuai protokol kesehatan


1. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan:
a. toilet bersih
b. sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan
pembersih tangan (hand sanitizer) dan
c. disinfektan.
2. Mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit, dan
lainnya).
3. Kesiapan menerapkan area wajib masker kain
4. Diupayakan memiliki thermogun (pengukur suhu tubuh tembak).
5. Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh melakukan kegiatan di satuan
pendidikan:
a. memiliki kondisi medis penyerta (comorbidity) yang tidak terkontrol
b. tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak
c. memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, oranye, dan merah atau riwayat
kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan
isolasi mandiri selama14 hari.
6. Membuat kesepakatan bersama komite satuan pendidikan terkait kesiapan melakukan
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan. Proses pembuatan kesepakatan tetap
perlu menerapkan protokol kesehatan.
Belajar anak di masa pandemi
1. Tahapan

Perihal Masa Transisi (Dua Bulan Masa Kebiasaan Baru


Pertama)
Kondisi Kelas Jaga jarak min. 3 m dan maks. 5 Jaga jarak min. 3 m dan maks. 5
peserta didik/kelas (standar15 peserta didik/kelas
peserta didik/kelas)
Jadwal Jumlah hari dan jam belajar Jumlah hari dan jam belajar dengan
Pembelajaran dengan system pergiliran system pergiliran rombongan belajar
rombongan belajar (shift) (shift) ditentukan oleh masing-masing
ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
satuan pendidikan sesuai dengan situasi dan kebutuhan
situasi dan kebutuhan
Perilaku Wajib Menggunakan masker kain non Menggunakan masker kain non medis
medis 3 lapis atau 2 lapis yang di 3 lapis atau 2 lapis yang di dalamnya
dalamnya diisi tisu dengan baik diisi tisu dengan baik serta diganti
serta diganti setelah digunakan setelah digunakan selama 4
selama 4 jam/lembab. jam/lembab.
Cuci tangan pakai sabun atau Cuci tangan pakai sabun atau
hand sanitizer hand sanitizer
Menjaga jarak minimal 1,5 meter Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan
dan tidak melakukan kontak fisik. tidak melakukan kontak fisik.

Kondisi Medis Sehat dan jika mengidap Sehat dan jika mengidap comorbid,
Warga Sekolah comorbid, dalam kondisi dalam kondisi terkontrol
terkontrol Tidak memiliki gejala COVID-
Tidak memiliki gejala COVID- 19 termasuk pada orang yang
19 termasuk pada orang yang serumah dengan warga satuan
serumah dengan warga satuan pendidikan
pendidikan
Kantin Tidak diperbolehkan Boleh beroperasi dengan tetap
menjaga protocol kesehatan

Kegiatan Tidak diperbolehkan aaa Diperbolehkan, kecuali: kegiatan


Olahraga dan dengan adanya penggunaan alat/
Ekstrakuri- fasilitas yang harus dipegangoleh
kuler banyak orang secara bergantian
dalam waktu yang singkat dan / atau
tidak memungkinkan penerapan jaga
jarak minimal 1,5 meter, misalnya:
senam lantai dan basket
Kegiatan Tidak diperbolehkan ada kegiatan Diperbolehkan dengan tetap
Selain selain KBM. menjaga protocol kesehatan
Kegiatan Contoh yang tidak
Belajar diperbolehkan: orang tua
Mengajar menunggui siswa di sekolah,
(KBM) istirahat di luar kelas, pertemuan
orang tua-murid, pengenalan
lingkungan sekolah, dsb.

2. Skenario pelaksanaan pembelajaran


a. Penugasan secara daring
b. Penugasan dengan penyediaan media dari sekolah dan distribusi melalui kurir
c. Bimbingan secara zona/lingkungan
d. Bimbingan dengan kunjungan (homevisit)
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum Taman Kanak-kanak diselenggarakan dengan mengikuti kalender


pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur.

Alokasi Waktu
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan

3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh bidang pengembangan termasuk
muatan lokal, di tambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari, dan hari libur khusus. libur umum termasuk hari – hari
besar nasional
5. BDR / PJJ ( Pembelajaran jarak jauh ) adalah kondisi pembelajaran yang
dilaksakan dari rumah atas panduan dari guru dengan tidak terikat ketercapaian
KI/KD dan durasi waktu dengan media dan metode yang sudah ditentukan

No KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN

1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif


belajar dan maksimum 38 pada setiap satuan pendidikan
minggu setahun
2. Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3. Jeda antar Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
semester
4. Libur akhir Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiata dan
tahun adsministrasi akhir tahun pelajaran
ccc
pelajaran
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan pemerintah
umum
/ nasional
7. Hari libur Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
khusus kekhususan masing – masing
8. Kegiatan Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang di programkan
khusus secara khusus oleh Taman Kanak-kanak tanpa
mengurangi minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
KALENDER PENDIDIKAN DAN PROGRAM TAHUNAN
TK ‘AISYIYAH MARONGSARI
KEC. SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Juli, 2020 HBE Kegiatan


Tangga Uraian
l
Minggu 5 12 19 26 0 1-11 Libur Semester 2 Tahun Pelajaran
2019/2020 Libur Besar
Senin 6 13 20 27 3 13 Hari pertama masuk sekolah Tahun
Pelajaran 2020/2021
Selasa 7 14 21 28 3 13-25 Masa Orrientasi Siswa Baru Tahun
Pelajaran dan persiapan Tema
2020/2021
Rabu 1 8 15 22 29 3 29 Milad Muhammadiyah (08 Zulhijjah)
Kamis 2 9 16 23 30 3 31 Libur Idul Adha 1441 H
Jum'at 3 10 17 24 31 2
Sabtu 4 11 18 25 2
Jumlah Hari Belajar Efektif 16
(HBE)
Agustus, 2020 HBE Kegiatan
Tangga Uraian
l
Minggu 2 9 16 23 30 0 1-3 Hari Tasyrik
Senin 3 10 17 24 31 4 17 Hari Kemerdekaan RI
Selasa 4 11 18 25 4 20 Tahun baru Islam 1442 H
Rabu 5 12 19 26 4
Kamis 6 13 20 27 3
Jum'at 7 14 21 28 4
Sabtu 1 8 15 22 29 5
Jumlah Hari Belajar Efektif 24
(HBE)

September, 2020 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 6 13 20 27 0
Senin 7 14 21 28 4
Selasa 1 8 15 22 29 5
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 4
Jum'at 4 11 18 25 4
Sabtu 5 12 19 26 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 26
(HBE)

Oktober, 2020 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 4 11 18 25 0 29 Maulud Nabi Muhammad saw
Senin 5 12 19 26 4
Selasa 6 13 20 27 5
Rabu 7 14 21 28 5
Kamis 1 8 15 22 29 5
Jum'at 2 9 16 23 30 4
Sabtu 3 10 17 24 31 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 27
(HBE)

Nopember, 2020 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 1 8 15 22 29 0 18 Milad Muhammadiyah
Senin 2 9 16 23 30 5
Selasa 3 10 17 24 4
Rabu 4 11 18 25 4
Kamis 5 12 19 26 4
Jum'at 6 13 20 27 4
Sabtu 7 14 21 28 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 25
(HBE)

Desember, 2020 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 6 13 20 27 0 20 Penyerahan Buku Laporan Hasil
Belajar
Senin 7 14 21 28 2 23-02 Libur Semester Gasal
Selasa 1 8 15 22 29 3 25 Libur Umum (Natal)
Rabu 2 9 16 23 30 3
Kamis 3 10 17 24 31 3
Jum'at 4 11 18 25 3
Sabtu 5 12 19 26 3
Jumlah Hari Belajar Efektif 14
(HBE)
Januari, 2021 HBE Kegiatan
Tangga Uraian
l
Minggu 3 10 17 24 31 0 1 Libur Umum (Tahun Baru)
Senin 4 11 18 25 4 1-2 Libur Semester Gasal
Selasa 5 12 19 26 4 6 Masuk Semester 2 Tahun 2020-2021
Rabu 6 13 20 27 4 4-9 Kegiatan pra tema
Kamis 7 14 21 28 4 9 Parenting
Jum'at 1 8 15 22 29 4
Sabtu 2 9 16 23 30 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 24
(HBE)
Februari, 2021 HBE Kegiatan
Tangga Uraian
l
Minggu 7 14 21 28 0 8 Parenting
Senin 1 8 15 22 4 12 Libur Umum (Imlek)
Selasa 2 9 16 23 4 24 Puncak Tema Tanaman
Rabu 3 10 17 24 4
Kamis 4 11 18 25 4
Jum'at 5 12 19 26 3
Sabtu 6 13 20 27 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 23
(HBE)

Maret, 2021 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 7 14 21 28 0 06 Parenting
Senin 1 8 15 22 29 5 11 Isra mi’raj
Selasa 2 9 16 23 30 5 15-20 Kegiatan Tengah Semester
Rabu 3 10 17 24 31 5 17 Puncak Tema
Kamis 4 11 18 25 3 14 Libur Umum (Nyepi)
Jum'at 5 12 19 26 4
Sabtu 6 13 20 27 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 26
(HBE)

April, 2021 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 4 11 18 25 0 3 Parenting
Senin 5 12 19 26 3 2 Libur Umum (Wafat Isa Almasih)
Selasa 6 13 20 27 3 07 Puncak Tema
Rabu 7 14 21 28 3 12-15 Libur Awal Ramadhan
Kamis 1 8 15 22 29 4
Jum'at 2 9 16 23 30 4
Sabtu 3 10 17 24 4
Jumlah Hari Belajar Efektif 21
(HBE)
Mei, 2020 HBE Kegiatan
Tanggal Uraian
Minggu 2 9 16 23 30 0 1 Libur Umum (Hari Buruh)
Senin 3 10 17 24 31 3 6-20 Libur Akhir Ramadhan dan Idul Fitri
Selasa 4 11 18 25 2 13 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
Rabu 5 12 19 26 2 22 Parenting
Kamis 6 13 20 27 1
Jum'at 7 14 21 28 2
Sabtu 1 8 15 22 29 3
Jumlah Hari Belajar Efektif 13
(HBE)

Juni, 2021 HBE Kegiatan


Tanggal Uraian
Minggu 6 13 20 27 0 01 Libur Nasional (Lahir Pancasila)
Senin 7 14 21 28 2 07 Perpisahan dan Pelepasan Kel B
Selasa 1 8 15 22 29 2 9 Puncak Tema
Rabu 2 9 16 23 30 3 18 Penyerahan Buku Laporan Pendidikan
Kamis 3 10 17 24 3 21 Jun-10 Libur Semester
Jul
Jum'at 4 11 18 25 3
Sabtu 5 12 19 26 3
Jumlah Hari Belajar Efektif 16
(HBE)
PENUTUP

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya yang
diberikan kepada keluarga besar Taman Kanak-kanaK ‘Aisyiyah marongsari yang telah dapat
menyelesaikan penyusunan Kurikulum ini.
Pengembangan Kurikulum merupakan kegiatan strategis dan berdampak sangat
menentukan terhadap keberlangsungan satuan pendidikan Taman Kanak- kanak. Semua
pihak yang terkait dengan satuan pendidikan Taman Kanak-kanak, terutama penyelenggara,
pengelola dan pendidik, serta orang tua hendaklah dapat berperan secara optimal dalam
proses pengembangan Kurikulum.
Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa
Kurikulum di setiap satuan pendidikan TamanKanak-kanak akan memberi dampak yang
positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan
Taman Kanak-kanak bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan
anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenship.
Semoga Kurikulum ini berguna bagi acuan pembelajaran khususnya Taman Kanak-
KanaK ‘Aisyiyah marongsari pada khususnya dan Taman Kanak – Kanak ‘Aisyiyah se Cabang
juga lembaga lainnya.

Anda mungkin juga menyukai