Anda di halaman 1dari 39

KURIKULUM

SDN 6 AMPENAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

DINAS PENDIDIKAN KOTA MATARAM


SEKOLAH DASAR NEGERI 6 AMPENAN
JL. Lingkar Selatan Karang Genteng Pagutan
Kota Mataram Kode Pos 83117
Nusa Tenggara Barat
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah, maka dengan ini Kurikulum Sekolah
Dasar Negeri 6 Ampenan tahun ajaran 2022/2023 disahkan untuk diberlakukan mulai tanggal 13
Juli 2022 sampai dengan tanggal 26 Juni 2023.

Ditetapkan di : Mataram
Tanggal : 14 Pebruari 2023

Menyetujui : Kepala Sekolah,


Ketua Komite Sekolah,

( H. Hamzan Wadi ,SE. MM) ( Khatimah, S.Pd )


NIP. NIP. 19681231 200501 2 064

Mengetahui :
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram

Yusuf, S.Pd
Pembina Tingkat I (IV/b)
NIP. 19691231 199003 1 058

ii
LEMBAR VALIDASI

No. Nama Jabatan Tanggal Tanda Tangan


Validasi
1 Khatimah S.Pd Penanggung
Jawab

2 Hj. Agus Salim, S.Pd Pengawas


Pembina

3 Syarafudin, S.Pd., M.Pd Kasi Kurikulum


dan Penilaian
Dikdas
4 Hj. Sabariah, S.Sos Kabis Dikdas

5 Gusti Ayu Sri Mahakamiati, Sekdis


S.H., MM.

iii
KATA PENGANTAR
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 6 Ampenan merupakan dokumen perencanaan pembelajaran
yang disusun oleh Sekolah sebagai acuan bagi proses pembelajaran. Penyusunan dan pengesahan
dokumen Kurikulum ini melibatkan : Tim Pengembang Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Dinas
Pendidikan Kota Mataram secara berjenjang. Diharapkan melalui proses penyusunan dan
pengesahan secara berjenjang, pembinaan dan pengembangan Kurikulum ini dapat terselenggara
secara normatif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kebijakan Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 6 Ampenan diarahkan pada
terwujudnya proses pembelajaran yang bermutu, yang memungkinkan berkembangnya potensi diri
peserta didik secara optimal dengan memperhatikan tingkat perkembangan minat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik siswa.
Dalam upaya Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di satuan
pendidikan, pemerintah telah menerbitkan kebijakan implementasi kurikulum di masa darurat yakni
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tanggal 4 Agustus 2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus disusul dengan
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan omor 018/H/KR/2020
tanggal 5 Agustus 2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus, sehinggga dokumen kurikulum SD Negeri 6 Ampenan Perlu
direview untuk diberlakukan pada tahun ajaran 2022/2023.
Kami berharap agar dokumen kurikulum ini dalam penggunaannya dapat diimprovisasi,
diinovasi dan dikembangkan lebih lanjut sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku, dalam rangka mewujudkan peserta didik yang memiliki karakter unggul,
kemampuan literasi dan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Colaboration dan
Communication) secara optimal.
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan kurikulum ini kami
sampaikan terima kasih, dan kepada guru-guru di SD Negeri 6 Ampenan agar kurikulum ini dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Mataram, 24 Februari 2023


Kepala Sekolah

Khatimah, S.Pd
NIP. 19681231 200501 2 064

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Lembar Validasi iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang/Rasional 1
B. Landasan Penyusunan KTSP
C. Tujuan Penyusunan KTSP
D. Prinsip Penyusunan KTSP
BAB II Tujuan Pendidikan, Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
BAB III Struktur dan Muatan Kurikulum
BAB IV Kalender Pendidikan
BAB V Penutup
Lampiran - lampiran :
1. SK Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Pengembang Sekolah.
2. Berita Acara Penyusunan / Revieu Dokumen I KTSP

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar
amanah tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan
nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (Pasal 2), berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di antaranya adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut memberikan arahan tentang perlunya disusun dan
dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut telah ditetapkan
Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi
lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang
lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
peserta didik yang harus dipenuhi atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang
dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap
spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai

6
dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan
kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses
pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan
yang berbeda. Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-
aktivitas: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses pemerolehannya
mempengaruhi Standar Isi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup
materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan
program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria
tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan
kompetensi yang berjenjang.
Selain itu, Pemerintah juga sudah menetapkan Kompetensi Inti dan Kopetensi Dasar.
Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas. Sedangkan Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran
minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban mengembangan
kurikulum operasional yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal ini sesuai
dengan yang diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan pasa1 ayat 20 “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan
pendidikan.”
Berdasarkan hal di atas, Satuan Pendidikan harus menerjemahkan peraturan-peraturan
tersebut ke dalam sebuah kurikulum yang bisa menjadi pedoman bagi satuan pendidikan
dalam kegiatan penyelengaraan pendidikan.

7
Kurikulum sendiri merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2)
ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta dididk.
Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan
pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar
kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional
Pendidikan.
Pengembangan kurikulum 2013 secara berkesinambungan mempertimbangkan
berbagai hal dan masukan dari berbagai unsur masyarakat sebagai satu kesatuan entitas
bangsa yang menginginkan peningkatan kualitas peserta didik di masa depan. Dalam
perjalanan pengembangannya disertai dengan evaluasi formatif yang memungkinan
perbaikan pada tataran dokumen dan implementasi. Perbaikan ini melibatkan seluruh
komponen masyarakat sehingga kurikulum hasil perbaikan menjadi milik semua komponen
bangsa. Perbaikan kurikulum dapat dilakukan secara holistik komprehensif mulai dari ide,
desain, dokumen sampai dengan implementasi. Namun perbaikan kurikulum juga dapat
dilakukan pada sebagian dimensi kurikulum dan aspek tertentu dari kurikulum. Perbaikan
kurikulum 2013 pada saat ini lebih bersifat evaluasi formatif dengan melakukan perbaikan
pada dokumen KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran dan penilaian hasil
belajar, serta buku teks pelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan pada ruang
lingkup lokal yang bergerak semakin mengglobal. Nilai nilai global, baik diajarkan atau
tidak, telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian para siswa. Dalam kondisi ini, sekolah
tidak dapat menghindar dari pengaruh dan tantangan besar bagi proses pembelajaran di
sekolah. Pembelajaran di sekolah diharapkan mampu memberikan penguatan bagi
kompetensi siswa pada aspek kearifan lokal, mampu mentransformasikan berbagai nilai-nilai
penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional, dan penguatan daya saing pada konteks
global. Generasi muda pada era saat ini sejatinya memiliki kebutuhan tinggi terhadap
penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi guna pengembangan potensi diri
untuk menunjang hidup dan karir di masa depan, belajar sepanjang hayat, berkreasi dan
berinovasi, serta melek terhadap teknologi informasi dan komunikasi.

8
Kompetensi pengembangan potensi diri untuk menunjang hidup dan karir di masa
depan mensyaratkan 5 (lima) keterampilan utama yang dibutuhkan pada abad ke 21, yaitu:
1) Keterampilan berpikir kritis
2) Keterampilan berkreasi;
3) Keterampilan berkolaborasi
4) Keterampilan berkomunikasi, dan
5) Keterampilan merumuskan dan memecahkan masalah.
Pembelajaran membutuhkan proses yang terintegrasi dengan lingkungan terdekat
siswa untuk membangun kesadaran lingkungan di tingkat lokal, nasional, dan global untuk
mendukung tumbuhnya karakter manusia Indonesia yang berbudi pekerti luhur guna
mewujudkan masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia dan menghargai
keberagaman sehingga mampu bersaing dalam era global dengan tetap berlandaskan pada
norma kehidupan masyarakat Indonesia dan tanpa diskriminasi.
Namun seiring dengan Pandemi Covid-19 yang sedang mewabah memaksa
masyarakat dunia mendefinisikan makna hidup, tujuan pembelajaran dan hakikat
kemanusiaan. Jika selama ini manusia-manusia dipaksa hidup dalam situasi serba cepat,
pekerjaan tanpa henti, dan kejaran target pertumbuhan ekonomi dalam sistem kompetisi.
Namun, persebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang menjadi krisis besar manusia
modern, memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat
kembali kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia
dipaksa 'berhenti' dari rutinitasnya, untuk memaknai apa yang sebenarnya dicari dari
kehidupan.
Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing, atau di Indonesia lebih
dikenalkan sebagai physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir persebaran
Covid-19. Kebijakan ini diupayakan untuk memperlambat laju persebaran virus Corona di
tengah masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon
dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring dan disusul peniadaan
Ujian Nasional untuk tahun ini.
Persebaran virus Corona yang massif di berbagai negara, memaksa kita untuk melihat
kenyataan bahwa dunia sedang berubah. Kita bisa melihat bagaimana perubahan-perubahan
di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga pendidikan di tengah krisis akibat Covid-19.
Perubahan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan
sekaligus selalu belajar hal-hal baru. Pemerintah tidak sendiri dalam mencari solusi bagi
peserta didik agar tetap belajar dan terpenuhi hak pendidikannya. Sampai 1 April 2020,
UNESCO mencatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah yang terdampak Covid 19 di
188 negara termasuk 60 jutaan diantaranya ada di negara kita.
Semua negara terdampak telah berupaya membuat kebijakan terbaiknya dalam
menjaga kelanggengan layanan pendidkan. Pemeritah pusat dan semua pemerintahan di

9
daerah telah memberlakukan kebijakan layanan pendidikan yang aman sesuai dengan
kewenangannya. Pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) dan
Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun
2O2O tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat
Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah memberlakukan pelaksanaan belajar
dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
pada Satuan Pendidikan.
Kebijakan belajar daring dari rumah juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang
harus segera dicarikan solusinya: (1) ketimpangan teknologi antara sekolah, (2) keterbatasan
kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumberdaya
untuk pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti internet dan kuota, (4) relasi guru-murid-
orang tua dalam pembelajaran daring yang belum integral.
Pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar
pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku
secara tiba-tiba, tidak jarang membuat pendidik dan siswa kaget termasuk orang tua bahkan
semua orang yang berada dalam rumah. Pembelajaran teknologi informasi memang sudah
diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun,
pembelajaran daring yang berlangsung sebagai kejutan dari pandemi Covid-19, membuat
kaget hampir di semua lini, dari kabupaten/kota, provinsi, pusat bahkan dunia internasional.
Sebagai ujung tombak di level paling bawah suatu lembaga pendidikan, Kepala
Sekolah dibawah bimbingan Dinas Pendidikan dituntut untuk membuat keputusan cepat
dalam merespon surat edaran baik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan maupun dari
Pemerintah Daerah yang mengharuskan sekolah untuk memberlakukan pembelajaran daring
dari rumah. Pendidik harus mengubah sistem, silabus dan proses belajar secara cepat. Siswa
terbata-bata karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari rumah. Sementara, orang
tua murid merasa stress ketika mendampingi proses pembelajaran dengan tugas-tugas, di
samping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing di tengah
krisis.
Kendala-kendala yang terjadi selama pembelajaran daring menjadi catatan penting
dari dunia pendidikan kita yang harus mengejar pembelajaran daring secara cepat. Padahal,
secara teknis dan sistem belum semuanya siap. Selama ini pembelajaran online hanya
sebagai konsep, sebagai perangkat teknis, belum sebagai cara berpikir, sebagai paradigma
pembelajaran. Padahal, pembelajaran online bukan metode untuk mengubah belajar tatap
muka dengan aplikasi digital, bukan pula membebani siswa dengan tugas yang bertumpuk
setiap hari. Pembelajaran secara online harusnya mendorong siswa menjadi kreatif

10
mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah
wawasan dan ujungnya membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Terkait kebijakan pembelajaran tahun ajaran 2022/2023 pada masa pandemi
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 01/KB/2020; Nomor 516 Tahun 2020; Nomor HK.03.01/Menkes/ 363 /2020
Nomor 440-882 Tahun 2020; Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun
Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik 2022/2023 di Masa Pandemi Coronavirus Disease
2019 (Covid-19) telah menetapkan zona hijau, kuning, oranye, dan merah pada seluruh
wilayah kabupaten/kota di Indonesia, sedangkan untuk kurikulum di masa darurat
pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus dan Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
omor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk
Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus.
Untuk memenuhi amanat undang-undang dan peraturan pemerintah serta
perkembangan dunia pendidikan di masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
seperti tersebut di atas dan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta
tujuan pendidikan sekolah khususnya, maka SD Negeri 6 Ampenan memandang perlu untuk
merevieu Kurikulum SD Negeri 6 Ampenan pada tahun ajaran 2022/2023 sesuai kebutuhan
dan perkembangan pandemi Covid-19. Melalui kurikulum ini sekolah dapat melaksanakan
program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Penyusunan kurikulum ini telah melalui beberapa tahap, mulai dari membentuk tim
pengembang kurikulum sekolah, menyiapkan dan mengkaji peraturan perundang-undangan
yang berlaku, melakukan analisis konteks, melaksanakan rapat koordinasi penyusunan
KTSP, melakukan penelaahan dan penyempurnaan KTSP kurikulum 2013, menetapkan dan
mengesahkan pemberlakuan KTSP.

B. Landasan Penyusunan KTSP


Kurikulum Pendidikan Dasar SD Negeri 6 Ampenan dikembangkan, berlandaskan
pada:
1. Landasan Filosofis
Kurikulum dikembangkan mendasarkan pada filosofi sebagai berikut :
(1) Pendidikan yang dilaksanakan berakar pada budaya bangsa maupun kearifan lokal
untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang.

11
(2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
(3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
(4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik daripada masa lalu melalui peningkatan kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism)
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya
yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang
bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang
mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini
dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan, dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sebagaimana termaktub dalam tujuan
pendidikan nasional. Perkembangan suatu bangsa semestinya mengikuti perkembangan
zaman dan perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi Informatika dan
Komunikasi. Demikian juga dengan sistem pendidikan yang dianut semestinya bersifat
sangat dinamis, mengikuti perubahan sosial yang berkembang sesuai tuntutan baru
dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus

3. Landasan Pedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang berorientasi pada perkembangan potensi dan minat peserta didik,
beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik
transformatif. Konsepsi ini menegaskan bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses
pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

12
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut : (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar
bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum

5. Landasan Yuridis
Secara yuridis Kurikulum SD Negeri 6 Ampenan dikembangkan berdasarkan :

(1) Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” dan
Pasal 32 ayat (1), “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
(2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3, ”Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat (2),
“Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 36 Ayat
(2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum
disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan memperhatikan : (a) peningkatan imandan takwa; (b)
peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta
didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan

13
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan
(j) persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan.Pasal 38 ayat (2), “Kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah
koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah”
(3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan, pasal 1 : Ayat (16) Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Ayat (17) Kerangka Dasar Kurikulum adalah
tatanan konseptual Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan Standar Nasional
Pendidikan. Ayat (20) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah Kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan
pendidikan.
(4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
(5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 15 Tahun 2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013.
(6) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
(7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
(8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
(9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013.
(10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

14
(11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
(12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
(13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
(14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
(15) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
(16) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
(17) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
tahun 2018.
(18) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional.
(19) Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun
2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2022/2023 dan Tahun
Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indoesia Nomor 03/KB/2020, Nomor 612 Tahun 2020, Nomor
HK.01.08/Menkes/502/2020, Nomor 119/4536/SJ Tahun 2020
(20) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
(21) Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan omor
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus

15
c. Acuan Konseptual Pengembangan KTSP
Acuan konseptual penyusunan Kurikulum SD Negeri 6 Ampenan adalah sebagai
berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia. Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi
dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua
mata pelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama, kurikulum dikembangkan untuk memelihara
dan meningkatkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan, kurikulum diarahkan untuk membangun
karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi
upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena
itu, kurikulum harus menumbuh kembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik, pendidikan merupakan proses
holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara
optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat,
minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu, kurikulum diarahkan
kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan
bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan, kompetensi peserta didik yang diperlukan antara
lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara
lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan,
dan tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja, kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh
kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan
dan kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

16
8. Perkembangan Iptek, pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana Iptek sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan
Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Iptek.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan, daerah memiliki
keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing
daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman
hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan
lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional, dalam era otonomi dan desentralisasi,
kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang
dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk
itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global, kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan
kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat, kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat
ditumbuh kembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan
bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan, kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
ciri khas satuan pendidikan.

d. Tujuan Pengembangan KTSP


Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 6 Ampenan dikembangkan dengan tujuan:
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan pendidikan agama.

17
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya
dalam kehidupan bermaysrakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas
dirinya sebagai manusia. Yang dimaksud kesadaran dan wawasan adalah termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak
asasi manusia, kemajemukan bangsa, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, dan sikap serta perilaku antikorupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Mengenal, menyikapi, dan megapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan perilaku ilmiah yang kritis, kreatif, mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengngekspresikan keindahan dan harmoni
mencakup aprsiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual maupun dalam
kehidupan bermasyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
6. Mengenal, memahami dan mencintai budaya lokal khususnya budaya dan bahasa Sasak.
7. Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan bakat, minat, serta potensi yang
dimilikinya.
8. Memberi bekal dasar dalam memasuki dunia global.
e. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 6 Ampenan dikembangkan dengan prinsip:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan
datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada
peserta didik.
2. Belajar sepanjang hayat, kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan, substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang
pendidikan.

18
19
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI,


DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal
3 adalah: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

2. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut

B. Analisis Konteks
Dalam menentukan strategi pelayanan pendidikan, sekolah harus memperhatikan konteks
yang menjadi pertimbangan strategis, yaitu :
1) Menganalisis kebutuhan pelayanan pembelajaran agar strategi pelayanan sesuai dengan
kebutuhan siswa dalam meningkatkan kompetensi dalam membangun daya saing lokal,
nasonal, dan global yang direalisasikan dalam berbagai program berikut:
(1) Peningkatan karakter yang berkepribadian Indonesia.
(2) Peningkatkan kemampuan berkomunikasi.
(3) Penguasaan teknologi informasi dan omunikasi yang diintegrasikan dengan
keterampilan mengelola informasi.
(4) Penguasaan keterampilan kolaborasi pada jejaring lokal, nasional, bahkan jejaring
internasional terutama melalui jejaring teknologi.
(5) Meningkatkan tanggung jawab pengembangan individu dalam kolaborasi siswa antar
sekolah dalam ruang lingkup lokal, nasional, maupun global.
2) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
media belajar dengan meningkatkan pemanfaatan multi media, menggunakan sumber
kepustakaan manual dan elektronik, menggunakan sumber daya lingkungan alam dan
sosial untuk meningkatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur dan metakognitif.

20
3) Meningkatkan efektivitas sumber daya lokal untuk penguatan jati diri kedaerahan dalam
rangka meningkatkan keunggulan budaya pada konteks nasional dan global.
4) Memberdayakan sumber daya yang dimiliki sekolah dan lingkungan sekitar untuk
mendukung efektivitas kegiatan intrakurikuler, ko-kuikuler dan ekstrakurikuler.

C. Visi Sekolah
Visi SD Negeri 6 Ampenan adalah TERWUJUDNYA SISWA SDN 6 AMPENAN
YANG BERPRESTASI,BERTANGGUNG JAWAB DAN BERAKHLAK MULIA
BERDASARKAN IMAN DAN TAQWA
Berdasarkan analisis konteks, sekolah kemudian dapat menetapkan visi
lembaga Satuan Pendidikan. Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingin di capai oleh
satuan pendidikan. Satuan Pendidikan merumuskan dan menetapkan visi yang merupakan
cita-cita bersama warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan pada
masa yang akan datang, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan visi adalah
seperti berikut ini :
1) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga satuan pendidikan
dan segenap pihak yang berkepentingan;
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok sekolah;
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah;
6) Dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak yang
berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
7) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan masukan komite sekolah;
8) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.

D. Misi Sekolah
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh satuan pendidikan
dalam upaya mewujudkan visi. Satuan Pendidikan merumuskan dan menetapkan misi serta
mengembangkannya.
1) Memberikan arah dalam mewujudkan visi satuan pendidikan sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional;

21
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok satuan pendidikan;
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
satuan pendidikan;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program satuan
pendidikan;
6) Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiata satuan-satuan unit
satuan pendidikan yang terlibat;
7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah;
8) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan; dan
9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
Misi Sekolah :
1. Meningkatkan pemahaman serta pengalaman ibadah keagamaan dengan membina
dan menumbuh kembangkan keimanan sesuai keyakinan masing-masing
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa
dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki
3. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan secara efektif, dengan berusaha
memahami ilmu secara luas kepada seluruh warga sekolah
4. Menumbuh kembangkan sikap dan prilaku yang menunjukkan ketaatan dalam
melaksanakan perintah agama serta dapat menunjukkan prilaku yang baik dalam
pergaulan sehari-hari.
5. Meningkatkan kedisiplinan siswa
6. Melaksanakan kegiatan kurikuler
7. Meningkatkan keterampilan siswa

E. Tujuan Satuan Pendidikan


Satuan Pendidikan merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengembangkannya.
1) Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat
tahunan);
2) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan
masyarakat;
3) Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh satuan
pendidikan dan Pemerintah;
4) Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah;

22
5) Disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Karakteristik Kurikulum
SD Negeri 6 Ampenan pada tahun ajaran 2022/2023 untuk semua kelas sudah melaksanakan
Kurikulum 2013. Karena itu proses pembelajaran sebagian besar menggunakan pendekatan tematik
kecuali muatan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Muatan Lokal yang menggunakan
pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk kelas 4, 5, dan 6, mata pelajaran Matematika dan PJOK
menggunakan pendekatan mata pelajaran.
Adapun struktur kurikulum dapat dijelaskan sebagai berikut.
STRUKTUR KURIKULUM SD NEGERI 45 MATARAM
KECAMATAN MATARAM KOTA MATARAM
TAHUN AJARAN 2022/2023
KELAS 1-6

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
Seni Budaya dan Prakarya
1. 4 4 4 4 4 4
(termasuk muatan lokal)
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2. 4 4 4 4 4 4
(termasuk muatan lokal)

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

Keterangan:
1. Sekolah menambah 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum nasional untuk setiap kelas
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Bahasa Sasak.
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit.
4. Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Muatan Lokal menggunakan pendekatan mata
pelajaran.

23
5. Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik, kecuali
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal, Matematika, dan PJOK
menggunakan pendekatan mata pelajaran.

B. Muatan Kurikulum
1. Muatan Nasional
Pada tahun pelajaran 2022/2023, SD Negeri 6 Ampenan menggunakan muatan
Kurikulum 2013 dalam kondisi kusus untuk semua kelas. Muatan Kurikulum yang
digunakan sebagai mana tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi
Khusus sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam
Kondisi Khusus.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan
pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung
dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta
didik lebih lanjut.
Adapun rumusan kompetensi Muatan Nasional Kurikulum 2013 SD 6 Ampenan adalah
sebagai berikut :

24
1.1. Kompetesi Inti dan Kompetesi Dasar Bahasa Indonesia
Rumusan Kompetensi :
KI Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Menerima dan Menerima dan Menerima dan menjalankan
1 menjalankan ajaran agama menjalankan ajaran agama ajaran agama yang dianutnya
yang dianutnya yang dianutnya
Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku jujur,
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab,
jawab, santun, peduli, dan jawab, santun, peduli, dan santun, peduli, dan percaya
2
percaya diri dalam percaya diri dalam diri dalam berinteraksi
berinteraksi dengan berinteraksi dengan dengan keluarga, teman, guru,
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, dan guru dan tetangganya
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
factual dengan cara factual dengan cara factual dengan cara
mengamati (mendengar, mengamati (mendengar, mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa menanyaberdasarkan rasa menanya berdasarkan rasa
3 ingin tahu tentang dirinya, ingin tahu tentangdirinya, ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan makhluk ciptaan Tuhan dan
dan kegiatannya, dan dankegiatannya, dan kegiatannya, dan benda-
benda-benda yang benda-benda yang benda yang dijumpainya di
dijumpainya di rumah dan dijumpainya di rumah dan rumah dan di sekolah
di sekolah di sekolah.
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan
factual dalam bahasa yang factual dalam bahasa yang factual dalam bahasa yang
jelas dan logis dalam jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan logis,
karya yang estetis, dalam karya yang estetis, dalam dalam karya yang estetis,
gerakan yang gerakan yang dalam gerakan yang
4
mencerminkan anak sehat, mencerminkan anak mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang sehat, dan dalam tindakan dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku yang mencerminkan mencerminkan perilaku anak
anak beriman dan perilaku anak beriman beriman dan berakhlak mulia
berakhlak mulia dan berakhlak mulia
KI Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Menerima, menjalankan, Menerima, menjalankan, Menerima, menjalankan, dan
1 dan menghargai ajaran dan menghargai ajaran menghargai ajaran agama
agama yang dianutnya agama yang dianutnya yang dianutnya
Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku jujur,
jujur, disiplin, tanggung jujur, disiplin, tanggung disiplin, tanggung jawab,
jawab, santun, peduli, dan jawab, santun, peduli, dan santun, peduli, dan percaya
percaya diri dalam percaya diri dalam diri dalam berinteraksi
2
berinteraksi dengan berinteraksi dengan dengan keluarga, teman, guru,
keluarga, teman, guru, dan keluarga, teman, guru, dan dan tetangganya serta cinta
tetangganya tetangganya serta cinta tanah air
tanah air

25
KI Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
faktual dengan cara faktual dan konseptual faktual dan konseptual
mengamati dan dengan cara mengamati, dengan cara
menanyaberdasarkan rasa menanya dan mencoba mengamati,menanya dan
ingin tahu tentangdirinya, berdasarkan rasa ingin mencoba berdasarkanrasa
makhluk ciptaan Tuhan tahu tentang dirinya, ingin tahu tentang
3
dankegiatannya, dan makhluk ciptaan Tuhan dirinya,makhluk ciptaan
benda-benda yang dan kegiatannya, dan Tuhan dankegiatannya, dan
dijumpainya di rumah, di benda- benda yang benda-benda yang
sekolah dandi tempat dijumpainya di rumah, di dijumpainya di rumah, di
bermain sekolah dan tempat sekolah dandi tempat bermain
bermain
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan
factual dalam bahasa yang faktual dan konseptual faktual dan konseptual dalam
jelas, sistematis dan logis, dalam bahasa yang jelas, bahasa yang jelas, sistematis,
dalam karya yang estetis, sistematis, logis dan kritis, logis dan kritis, dalam karya
dalam gerakan yang dalam karya yang estetis, yang estetis, dalam gerakan
4 mencerminkan anak sehat, dalam gerakan yang yang mencerminkan anak
dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, sehat, dan dalam tindakan
mencerminkan perilaku dan dalam tindakan yang yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
berakhlak mulia anak beriman dan mulia
berakhlak mulia

Kompetensi Dasar

KD Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3


Menjelaskan kegiatan Memahami ungkapan, Mencermati kosakata dalam
persiapan membaca ajakan, perintah, teks tentang konsep ciri-ciri,
permulaan (cara duduk penolakan yang terdapat kebutuhan(makanan dan
wajar dan baik, jarak dalam teks cerita atau lagu tempat hidup),pertumbuhan,
antara mata dan buku, cara yang menggambarkan dan perkembanganmakhluk
memegang buku, sikap hidup rukun hidup yang ada dilingkungan
3.1 caramembalik halaman setempat yang disajikan
buku, gerakanmata dari dalam bentuk lisan, tulis,
kiri ke kanan, memilih visual,dan/atau eksplorasi
tempat dengan cahaya lingkungan.
yang terang, dan etika
membaca buku) dengan
cara yang benar.

26
KD Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Mengemukakan kegiatan Memahami kosakata dan Menggali informasi tentang
persiapan menulis konsep tentang lingkungan cara-cara perawatan
permulaan (cara duduk, sehat dan lingkungan tidak tumbuhan dan hewan
cara memegang pensil, sehat di lingkungan sekitar melalui wawancara dan/atau
cara menggerakkan serta cara menjaga eksplorasi lingkungan.
3.2 pensil, cara meletakkan kesehatan lingkungan
buku, jarak antara mata dalam bahasa Indonesia
dan buku, pemilihan atau bahasa daerah melalui
tempat dengan cahaya teks tulis, lisan, dan visual
yang terang) yang benar
secara lisan
Menguraikan lambang Memahami puisi anak Menguraikan pesan dalam
bunyi vokal dan dalam bahasa Indonesia dongengyang disajikan secara
3.3 konsonan dalam kata atau bahasa daerah melalui lisan, tulis, danvisual dengan
bahasa Indonesia atau teks tulis dan lisan tujuan untuk kesenangan.
bahasa daerah
Menentukan kosa kata Memahami tulisan tegak Mengidentifikasi lambang/
tentang anggota tubuh dan bersambung dalam cerita symbol rambu lalu lintas
pancaindra serta dengan memperhatikan beserta artinya dalam teks
perawatannya melalui teks penggunaan huruf kapital lisan, tulis, visual, dan/atau
pendek (berupa gambar, (awal kalimat, nama bulan eksplorasi lingkungan.
3.4
tulisan, slogan sederhana, dan hari, nama orang)
dan/atau syair lagu) dan serta mengenal tanda titik
eksplorasi lingkungan pada kalimat berita dan
tanda tanya pada kalimat
tanya.
Merinci ungkapan Memahami informasi dari Mencermati ungkapan atau
penyampaian terima kasih, dongeng binatang (fabel) kalimat saran, masukan, dan
permintaan maaf, tolong, tentang sikap hidup rukun penyelesaian masalah
dan pemberian pujian, dari teks lisan dan tulis (sederhana) dalam teks tulis
3.5 dengan menggunakan dengan tujuan untuk
bahasa yang santun secara kesenangan.
lisan dan tulisan yang
dapat dibantu dengan
kosakata bahasa daerah.
Merinci kosakata dan Memahami penggunaan
ungkapan perkenalan diri huruf capital (nama Tuhan,
dan keluarga secaralisan nama orang, nama
3.6
dan tulis yang dapat agama), serta tanda titik
dibantu dengan kosakata dan tanda tanya dalam
bahasa daerah. kalimat yang benar

27
KD Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Mempraktikkan kegiatan Menirukan ungkapan, Menyajikan laporan tentang
persiapan membaca ajakan, perintah, konsep ciri-ciri, kebutuhan
permulaan (duduk wajar penolakan dalam cerita (makanan dan tempat hidup),
dan baik, jarak antara mata atau lagu anak-anak pertumbuhan dan
dan buku, cara memegang dengan bahasa yang perkembangan makhluk
4.1 buku, cara membalik santun hidup yang ada di lingkungan
halaman buku, gerakan setempat secara tertulis
mata dari kiri ke kanan, menggunakan kosakata baku
memilih tempat dengan dan kalimat efektif.
cahaya yang terang)
dengan benar
Mempraktikkan kegiatan Menyajikan penggunaan Menyajikan hasil wawancara
persiapan menulis kosakata bahasa Indonesia tentang cara-cara perawatan
permulaan (cara duduk, yang tepat atau bahasa tumbuhan dan hewan dalam
cara memegang pensil, daerah hasil pengamatan bentuk tulis dan visual
cara meletakkan buku, tentang lingkungan sehat menggunakan kosakata baku
jarak antara mata dan dan lingkungan tidak sehat dan kalimat efektif.
buku, gerakan tangan atas- di lingkungan sekitar serta
bawah, kirikanan, latihan cara menjaga kesehatan
pelenturan gerakan tangan lingkungan dalam bentuk
dengan gerakan menulis di teks tulis, lisan, dan visual
4.2
udara/pasir/meja,
melemaskan jari dengan
mewarnai, menjiplak,
menggambar, membuat
garis tegak, miring, lurus,
dan lengkung, menjiplak
berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk
huruf di tempat bercahaya
terang) dengan benar.
Melafalkan bunyi vokal Membacakan teks puisi Memeragakan pesan dalam
dan konsonan dalam kata anak tentang alam dan dongeng sebagai bentuk
bahasa Indonesia atau lingkungan dalam bahasa ungkapan diri menggunakan
4.3 bahasa daerah. Indonesia dengan lafal, kosakata baku dan kalimat
intonasi, dan ekspresi yang efektif
tepat sebagai bentuk
ungkapan diri.
Menyampaikan penjelasan Menulis dengan tulisan Menyajikan hasil identifikasi
(berupa gambar dan tegak bersambung tentang lambang/simbol
tulisan) tentang anggota menggunakan huruf rambu lalu lintas beserta
tubuh dan pancaindra serta kapital (awal kalimat, artinya dalam bentuk visual
4.4 perawatannya nama bulan, hari, dan dan tulis menggunakan
menggunakan kosakata nama diri) serta tanda titik kosakata baku dan kalimat
bahasa Indonesia dengan pada kalimat berita dan efektif.
bantuan bahasa daerah tanda Tanya pada kalimat
secara lisan dan/atau tulis. tanya dengan benar

28
KD Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Mempraktikkan ungkapan Menceritakan kembali teks Memeragakan ungkapan atau
terima kasih, permintaan dongengbinatang (fabel) kalimat saran, masukan, dan
maaf, tolong, dan yang menggambarkan penyelesaian masalah
4.5 pemberian pujian, dengan sikap hidup rukun yang (sederhana) sebagai bentuk
menggunakan bahasa yang telah dibaca secara nyaring ungkapan diri menggunakan
santun kepada oran lain sebagai bentuk ungkapan kosakata baku dan kalimat
secara lisan dan tulis. diri. efektif yang dibuat sendiri.
Menggunakan kosakata Menulis teks dengan
dan ungkapan yang tepat menggunakan huruf
untuk perkenalan diri dan kapital (nama Tuhan,
4.6 keluarga secara sederhana nama agama, nama orang),
dalam bentuk lisan dan serta tanda titik
tulis. dan tanda tanya pada akhir
kalimat dengan benar.
KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Mencermati gagasan Mengklasifikasi informasi Menyimpulkan informasi
pokok dan gagasan yang didapat dari buku ke berdasarkan teks laporan hasil
3.1 pendukung yang diperoleh dalam aspek: apa, di pengamatan yang didengar
dari teks lisan, tulis, atau mana, kapan, siapa, dan dibaca.
visual. mengapa, dan bagaimana.
Menggali informasi dari Meringkas teks penjelasan Menggali isi teks penjelasan
seorang tokoh melalui (eksplanasi)dari media (eksplanasi) ilmiah yang
3.2
wawancara menggunakan cetak atau elektronik. didengar dan dibaca.
daftar pertanyaan
Menggali isi dan amanat Menganalisis informasi Menggali isi teks pidato yang
puisi yang disajikan secara yang disampaikan paparan didengar dan dibaca.
3.3
lisan dan tulis dengan iklan dari media cetak atau
tujuan untuk kesenangan elektronik
Menggali pengetahuan Menggali isi dan amanat Membandingkan karakteristik
baru yang terdapat pada pantun yang disajikan teks puisi dan teks prosa.
3.4 teks nonfiksi. secara lisan dan tulis
dengan tujuan untuk
kesenangan
Mencermati tokoh-tokoh Mencermati penggunaan Mencermati petunjuk dan isi
yang terdapat pada teks kalimat efektif dan ejaan teks formulir (pendaftaran,
fiksi dalam surat undangan kartu anggota, pengiriman
3.5
(ulang tahun, kegiatan uang melalui bank/kantor
sekolah, kenaikan kelas, pos, daftar riwayat hidup,
dll.). dsb.).
Mengaitkan peristiwa yang
dialami tokoh dalam cerita
3.6
fiksi dengan pengalaman
pribadi.

29
KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Menata informasi yang Menyajikan hasil Menyajikan simpulan secara
didapat dari teks klasifikasi informasi yang lisan dan tulis dari teks
berdasarkan didapat dari buku yang laporan hasil pengamatan
keterhubungan dikelompokkan dalam atau wawancara yang
4..1 antargagasan ke dalam aspek: apa, di mana, diperkuat oleh bukti.
kerangka tulisan kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana
menggunakan kosakata
baku
Melaporkan hasil Menyajikan ringkasan teks Menyajikan hasil penggalian
wawancara menggunakan penjelasan (eksplanasi) informasi dari teks penjelasan
kosakata baku dan kalimat dari media cetak atau (eksplanasi) ilmiah secara
efektif dalam bentuk teks elektronik dengan lisan, tulis, dan visual dengan
4.2
tulis. menggunakan kosakata menggunakan kosakata baku
baku dan kalimat efektif dan kalimat efektif.
secara lisan, tulis, dan
visual.
Melisankan puisi hasil Memeragakan kembali Menyampaikan pidato hasil
karya pribadi dengan lafal, informasi yang karya pribadi dengan
intonasi, dan ekspresi yang disampaikan paparan iklan menggunakan kosakata baku
4.3
tepat sebagai bentuk dari media cetak atau dan kalimat efektif sebagai
ungkapan diri. elektronik dengan bantuan bentuk ungkapan diri
lisan, tulis, dan visual
Menyampaikan Melisankan pantun hasil Mengubah teks puisi ke
pengetahuan baru dari teks karya pribadi dengan lafal, dalam teks prosa dengan tetap
4.4 nonfiksi ke dalam tulisan intonasi, dan ekspresi memperhatikan makna isi
dengan bahasa sendiri yang tepat sebagai bentuk teks puisi
ungkapan diri
Menyampaikan hasil Membuat surat undangan Mengisi teks formulir
identifikasi tokoh-tokoh (ulang tahun, kegiatan (pendaftaran, kartu anggota,
yang terdapat pada teks sekolah, kenaikan kelas, pengiriman uang melalui
4.5
fiksi secara lisan, tulis, dan dll.) dengan kalimat bank/kantor pos, daftar
visual efektif dan memperhatikan riwayat hidup, dll.) sesuai
penggunaan ejaan petunjuk pengisiannya
Menyajikan hasil pengaitan
peristiwa yang dialami tokoh
4.6 dalam cerita fiksi dengan
pengalaman pribadi secara
lisan, tulis, dan visual

30
1.2. Kompetesi Inti dan Kompetesi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Rumusan Kompetensi :

KI Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6


Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
faktual faktual dan faktual dan
dengan cara mengamati konseptual dengan cara konseptual dengan cara
dan menanya mengamati, mengamati,
berdasarkan rasa ingin menanya dan mencoba menanya dan mencoba
tahu tentang berdasarkan berdasarkan
dirinya, makhluk ciptaan rasa ingin tentang dirinya, rasa ingin tahu tentang
3 Tuhan dan makhluk dirinya,
kegiatannya, dan benda- ciptaan Tuhan dan makhluk ciptaan Tuhan dan
benda yang kegiatannya, dan kegiatannya, dan benda-
dijumpainya di rumah, di benda-benda yang benda yang
sekolah dan dijumpainya di dijumpainya di rumah, di
tempat bermain rumah, di sekolah dan sekolah dan
tempat tempat bermain
bermain
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual faktual dan faktual dan
dalam bahasa yang jelas, anak sehat, dan dalam konseptual dalam bahasa
sistematis tindakan yang yang jelas,
dan logis, dalam karya mencerminkan perilaku sistematis, logis dan kritis,
yang estetis, anak beriman dalam
dalam gerakan yang dan berakhlak mulia karya yang estetis, dalam
4 mencerminkan gerakan
anak sehat, dan dalam yang mencerminkan anak
tindakan yang sehat, dan
mencerminkan perilaku dalam tindakan yang
anak beriman mencerminkan
dan berakhlak mulia perilaku anak beriman dan
berakhlak
mulia

31
Kompetensi Dasar

KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6


Menghubungkan antara Menjelaskan alat gerak Membandingkan cara
bentuk dan dan fungsinya perkembangbiakan
fungsi tubuh pada hewan pada hewan dan manusia tumbuhan dan
3.1 dan serta cara hewan.
tumbuhan. memelihara kesehatan
alat gerak
manusia.
Membandingkan siklus Menjelaskan organ Menghubungkan ciri
hidup beberapa pernapasan dan pubertas pada
jenis makhluk hidup. fungsinya pada hewan laki-laki dan perempuan
dan manusia, dengan
3.2
serta cara memelihara kesehatan reproduksi.
kesehatan
organ pernapasan
manusia.
Menghubungkan jenis Menjelaskan organ Menganalisis cara makhluk
gaya (otot, pencernaan dan hidup
gravitasi, gesek, listrik, fungsinya pada hewan menyesuaikan diri dengan
dan magnet) dan manusia lingkungan.
3.3
dan gerak serta serta cara memelihara
KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
pengaruhnya pada kesehatan
Menyajikan hasil
peristiwa di lingkunganMembuat model sederhana
organ pencernaan Menyajikan karya tentang
pengamatan tentang
sekitar. alat gerak
manusia. perkembangangbiakan
4..1 bentuk dan fungsi bagian manusia atau hewan. tumbuhan.
Mengidentifikasi Menjelaskan organ Mengidentifikasi sifat-sifat
tubuh
berbagai sumber peredaran darah magnet
hewan dan tumbuhan
energi, perubahan dan fungsinya pada dalam kehidupan sehari-
Membuatbentuk
skemaenergi,
siklus dan Membuat model
hewan dansederhana Menyajikanhari. karya tentang
hidup beberapa organ
sumber energi alternatif manusia serta cara cara
4.2 jenis
3.4mahluk hidup
(angin, air,yang pernapasan manusia.
memelihara menyikapi ciri-ciri pubertas
ada di matahari, panas bumi, kesehatan organ yang
lingkungan sekitarnya.
bahan bakar peredaran darah dialami.
Menyajikan hasil
organik, dan nuklir) Menyajikan karya
manusia. tentang Menyajikan karya tentang
percobaandalam kehidupan konsep cara
pemanfaatan gaya
sehari-hari.(otot, organ dan fungsi makhluk hidup menyesuaikan
gravitasi,Menerapkan sifat-sifat pencernaan pada
Menganalisis hubungandiri Mengidentifikasi
4.3 gesek, listrik, dan
bunyi dan magnet) hewan atau
antar manusia. dengan lingkungannya,
komponen listrik dan
dan gerakketerkaitannya dengan komponen ekosistem sebagai hasil serta
fungsinya
serta
3.5pengaruhnya
indera pada dan jaring-jaring penelusuran berbagai
menjelaskan carasumber.
peristiwapendengaran.
di makanan di lingkungan menghasilkan,
lingkungan sekitar. sekitar. menyalurkan, dan
Menyajikan laporan hasil Menyajikan karya tentang Mendemonstrasikan
menghemat energi sifat-
listrik.
pengamatanMenerapkan sifat-sifat organ Menerapkan konsep sifat magnet
Menjelaskan sistem tata
dan penelusuran
cahaya daninformasi peredaran darah pada
perpindahan dan dan penerapannya
surya dan dalam
4.4
tentang
3.6 keterkaitannya dengan manusia pengaruh kalor dalam kehidupan
karakteristik anggota tata
berbagai indera
perubahan bentuk kehidupan sehari-hari.
surya.
energi. penglihatan. sehari-hari.
Menyajikan laporan hasil
Menjelaskan Membuat
pentingnya karya tentang
Menganalisis siklus airMenyajikan karya peristiwa
Menjelaskan tentang
percobaanupaya konsepdan dampaknya berbagai
rotasi dan
tentang sifat-sifat bunyi.dan jaring-jaring
keseimbangan makanandi bumicara melakukan
pada peristiwa revolusi bumipenghematan
serta
4.5 pelestarian sumber dalam suatu
serta energiterjadinya gerhana
daya alam di ekosistem
kelangsungan mahluk dan usulan sumber
bulan dan alternatif
gerhana
3.7 energi
lingkungannya hidup. matahari, revolusi
listrik.
bumi serta terjadinya
Menyajikan laporan hasil Melaporkan hasil Membuat
gerhanamodel sistem tata
bulan
percobaan pengamatan tentang surya.dan gerhana matahari.
percobaan tentang sifat- perpindahan kalor dan
4.6
sifat cahaya. pengaruhnya
dalam kehidupan sehari-
hari.
Melakukan kegiatan upaya Membuat karya tentang Membuat model gerhana 32
pelestarian skema siklus bulan dan
4.7 sumber daya alam bersama air berdasarkan informasi gerhana matahari.
orangorang dari
di lingkungannya. berbagai sumber.
1.3. Kompetesi Inti dan Kompetesi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Rumusan Kompetensi :
KI Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
faktual faktual dengan faktual dan
dengan cara mengamati cara mengamati dan konseptual dengan cara
dan menanya menanya mengamati,
berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin menanya, dan mencoba
tahu tentang tahu tentang berdasarkan
dirinya, makhluk ciptaan dirinya, makhluk ciptaan rasa ingin tahu tentang
3
Tuhan dan Tuhan dan dirinya,
kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda- makhluk ciptaan Tuhan dan
benda yang benda yang kegiatannya, dan benda-
dijumpainya di rumah, di dijumpainya di rumah, di benda yang
sekolah dan sekolah dan dijumpainya di rumah, di
tempat bermain. tempat bermain. sekolah, dan
di tempat bermain.
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual faktual dalam faktual dan
dalam bahasa yang jelas, bahasa yang jelas, konseptual dalam bahasa
sistematis sistematis dan logis, yang jelas,
dan logis, dalam karya dalam karya yang estetis, sistematis, logis, dan kritis;
yang estetis, dalam gerakan dalam karya
4 dalam gerakan yang yang mencerminkan anak yang estetis, dalam gerakan
mencerminkan sehat, dan yang
anak sehat, dan dalam dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat dan
tindakan yang mencerminkan tindakan
mencerminkan perilaku perilaku anak beriman dan yang mencerminkan perilaku
anak beriman berakhlak anak
dan berakhlak mulia. mulia. beriman dan berakhlak mulia.

33
Kompetensi Dasar
KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
KDMengidentifikasi Kelas 4 Mengidentifikasi Kelas 5 Mengidentifikasi karakteristik
Kelas 6
karakteristik ruang karakteristik geografis geografis
Menyajikan hasil identifikasi Menyajikan hasil Menyajikan hasil identifikasi
dan pemanfaatan sumber Indonesia sebagai negara dan kehidupan sosial budaya,
karakteristik ruang dan identifikasi karakteristik geografis dan
daya alam kepulauan/maritim dan ekonomi,
pemanfaatan karakteristik geografis kehidupan
untuk kesejahteraan agraris serta politik di wilayah ASEAN.
3.1 sumber daya alam untuk Indonesia sebagai sosial budaya, ekonomi, dan
masyarakat dari pengaruhnya terhadap
kesejahteraan masyarakat negara kepulauan/maritim politik di
tingkat kota/kabupaten kehidupan
4..1 dari tingkat dan agraris wilayah ASEAN.
sampai ekonomi, sosial, budaya,
kota/kabupaten sampai serta pengaruhnya
tingkat provinsi. komunikasi,
tingkat terhadap kehidupan
serta transportasi.
provinsi. ekonomi, sosial, budaya,
Mengidentifikasi Menganalisis
komunikasi,bentuk- Menganalisis perubahan
keragaman sosial, bentuk interaksi
serta transportasi. sosial budaya
ekonomi, budaya, etnis, manusia dengan dalam rangka modernisasi
Menyajikan hasil identifikasi Menyajikan hasil analisis Menyajikan hasil analisis
dan agama di lingkungan dan bangsa
mengenai tentang mengenai
provinsi setempat sebagai pengaruhnya terhadap Indonesia.
3.2 keragaman sosial, ekonomi, interaksi manusia dengan perubahan sosial budaya
identitas pembangunan
budaya, lingkungan dalam rangka
bangsa Indonesia; serta sosial, budaya, dan
etnis, dan agama di provinsi dan pengaruhnya terhadap modernisasi bangsa
4.2hubungannya ekonomi masyarakat
setempat pembangunan sosial, Indonesia.
dengan karakteristik Indonesia.
sebagai identitas bangsa budaya, dan
ruang.
Indonesia; ekonomi masyarakat
Mengidentifikasi kerajaan
serta hubungannya dengan Mengidentifikasi
Indonesia. faktor- Menganalisis posisi dan peran
Hindu
karakteristik ruang. faktor penting Indonesia
dan/atau Buddha dan/atau penyebab penjajahan dalam kerja sama di bidang
Menyajikan hasil identifikasi Menyajikan hasil Menyajikan hasil analisis
Islam di bangsa Indonesia ekonomi,
kerajaan identifikasi mengenai tentang posisi
3.3 lingkungan daerah dan upaya bangsa politik, sosial, budaya,
Hindu dan/atau Buddha faktor-faktor penting dan peran Indonesia dalam
setempat,serta Indonesia dalam teknologi, dan
dan/atau penyebab kerja sama
pengaruhnya pada mempertahankan pendidikan dalam lingkup
4.3 Islam di lingkungan daerah penjajahan bangsa di bidang ekonomi, politik,
kehidupan kedaulatannya. ASEAN.
setempat, serta pengaruhnya Indonesia dan upaya sosial,
masyarakat masa kini.
pada kehidupan bangsa Indonesia dalam budaya, teknologi, dan
masyarakat masa kini. mempertahankan Memahami makna
pendidikan
kedaulatannya. proklamasi
dalam lingkup ASEAN.
kemerdekaan, upaya
3.4 mempertahankan
kemerdekaan, dan upaya
mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera.

1.4. Kompetesi Inti dan Kompetesi Dasar Matematika


Rumusan Kompetensi :
KD Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
faktual faktual faktual
dengan cara mengamati dengan cara mengamati dengan cara mengamati
(mendengar, (mendengar, (mendengar,
melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan
menanya menanya menanya
berdasarkan rasa ingin tahu berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin tahu
3
tentang tahu tentang tentang
dirinya, makhluk ciptaan dirinya, makhluk ciptaan dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan Tuhan dan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda- kegiatannya, dan benda-
benda yang benda yang benda yang
dijumpainya di rumah dan di dijumpainya di rumah dan dijumpainya di rumah dan di
sekolah di sekolah sekolah
4 Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual faktual faktual
dalam bahasa yang jelas dan dalam bahasa yang jelas dalam bahasa yang jelas,
logis, dan logis, sistematis

34
dalam karya yang estetis, dalam karya yang estetis, dan logis, dalam karya yang
dalam dalam estetis,
gerakan yang mencerminkan gerakan yang dalam gerakan yang
anak mencerminkan anak mencerminkan
sehat, dan dalam tindakan sehat, dan dalam tindakan anak sehat, dan dalam
yang yang tindakan yang
mencerminkan perilaku anak mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku anak
beriman anak beriman beriman
dan berakhlak mulia dan berakhlak mulia dan berakhlak mulia
KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan Memahami pengetahuan
faktual faktual dan faktual dan
dengan cara mengamati dan konseptual dengan cara konseptual dengan cara
menanya mengamati mengamati,
berdasarkan rasa ingin tahu dan menanya berdasarkan menanya, dan mencoba
tentang rasa ingin berdasarkan
dirinya, makhluk ciptaan tahu tentang dirinya, rasa ingin tahu tentang
3
Tuhan dan makhluk ciptaan dirinya,
kegiatannya, dan benda- Tuhan dan kegiatannya, makhluk ciptaan Tuhan dan
benda yang dan bendabenda kegiatannya, dan benda-
dijumpainya di rumah, di yang dijumpainya di benda yang
sekolah, dan rumah, di dijumpainya di rumah, di
tempat bermain sekolah, dan tempat sekolah, dan
bermain tempat bermain
Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan Menyajikan pengetahuan
faktual dalam faktual dan faktual dan
bahasa yang jelas, sistematis konseptual dalam bahasa konseptual dalam bahasa
dan logis, yang jelas, yang jelas,
dalam karya yang estetis, sistematis, logis dan kritis, sistematis, logis dan kritis,
dalam dalam dalam
gerakan yang mencerminkan karya yang estetis, dalam karya yang estetis, dalam
4 anak gerakan gerakan
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan anak yang mencerminkan anak
yang sehat, dan sehat, dan
mencerminkan perilaku anak dalam tindakan yang dalam tindakan yang
beriman mencerminkan mencerminkan
dan berakhlak mulia perilaku anak beriman dan perilaku anak beriman dan
berakhlak berakhlak
mulia mulia

35
Kompetensi Dasar
KD Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3
Menjelaskan makna Menjelaskan bilangan cacah
Menjelaskan makna
bilangan cacah sampai
bilangan cacah
sampai dengan 50 dan nilai dengan 1000 dan pecahan
sampai dengan 100 dan
tempat sederhana
menentukan
penyusun lambang (seperti 1/2, 1/3, dan 1/4)
3.1 lambangnya berdasarkan
bilangan yang
nilai tempat
menggunakan kumpulan disajikan pada garis
dengan menggunakan
benda bilangan.
model konkret
konkret serta cara
serta membacanya.
membacanya.
Membandingkan dua Membandingkan dua Mendeskripsikan dan
bilangan cacah bilangan cacah menentukan
sampai dengan 50 sampai dengan 100. hubungan antar satuan baku
menggunakan untuk
3.2
kumpulan benda-benda panjang, berat, dan waktu
konkret. yang
umumnya digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan dan Menjelaskan dan Menjelaskan simetri lipat
melakukan melakukan dan simetri
penjumlahan dan penjumlahan dan putar pada bangun datar
pengurangan pengurangan menggunakan benda
bilangan yang melibatkan bilangan yang melibatkan konkret.
bilangan bilangan
cacah sampai dengan 20 cacah sampai dengan 100
3.3 dalam dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari
dengan cara membilang dengan
mengelompokkan menurut
nilai
tempat serta mengaitkan
penjumlahan
dan pengurangan.
3.4 Mengenal bangun ruang Menjelaskan perkalian dan Menjelaskan sudut, jenis
dan bangun pembagian yang sudut

36
melibatkan bilangan cacah (sudut siku-siku, sudut
dengan hasil kali sampai lancip, dan
datar dengan menggunakan dengan 100 sudut tumpul), dan satuan
berbagai dalam kehidupan sehari- pengukuran tidak baku.
benda konkret. hari serta
mengaitkan perkalian dan
pembagian.
Mengenal dan menjelaskan Menjelaskan nilai dan Menganalisis berbagai
pola kesetaraan bangun datar
bilangan dan pola barisan pecahan mata uang. berdasarkan sifat-sifat yang
bangun dimiliki.
3.5
datar dan bangun ruang
menggunakan gambar atau
benda
konkret.
Menjelaskan dan Menjelaskan data berkaitan
Mengenal dan menentukan
menentukan panjang dengan
panjang
(termasuk jarak), berat, dan diri peserta didik yang
dan berat dengan satuan
waktu disajikan
3.6 tidak baku
dalam satuan baku yang dalam diagram gambar.
menggunakan
berkaitan
benda/situasi
dengan kehidupan sehari-
konkret.
hari.
Membandingkan panjang, Menjelaskan pecahan 1/2,
berat, 1/3 , dan 1/4
lamanya waktu, dan suhu menggunakan benda-benda
3.7
menggunakan konkret
benda/situasi dalam kehidupan sehari-
konkret. hari.
Menjelaskan bangun datar
dan bangun
3.8
ruang berdasarkan ciri-
cirinya.
KD Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
Menjelaskan pecahan Menjelaskan dan Menjelaskan bilangan bulat
senilai dengan melakukan negatif
gambar dan model konkret penjumlahan dan menggunakan garis bilangan
serta pengurangan dua dan
berbagai bentuk pecahan pecahan dengan penyebut melakukan operasi
3.1
(biasa dan berbeda. penjumlahan,
campuran) dan hubungan pengurangan, perkalian, dan
di pembagian yang melibatkan
antaranya. bilangan
bulat.
Menjelaskan dan Menjelaskan pecahan Menjelaskan dan melakukan
menentukan faktor, desimal dan operasi
faktor persekutuan, faktor persen serta melakukan hitung campuran yang
persekutuan terbesar perkalian dan melibatkan
(FPB), kelipatan, pembagian pecahan dan bilangan cacah, pecahan
kelipatan persekutuan, dan desimal serta dan/atau
3.2
kelipatan persen desimal dalam berbagai
persekutuan terkecil (KPK) bentuk sesuai
dari dua urutan operasi.
bilangan berkaitan dengan
kehidupan
sehari-hari.
3.3 Menjelaskan dan Menjelaskan skala melalui Menjelaskan unsur-unsur
melakukan denah. lingkaran
pembulatan hasil (titik pusat, jari-jari,
pengukuran panjang diameter, busur,
dan berat ke satuan tali busur, tembereng, dan
terdekat. juring) dan

37
taksiran keliling dan luas
lingkaran.
Menjelaskan dan Menjelaskan dan Menjelaskan bangun ruang
menentukan keliling menemukan jaringjaring kubus,
dan luas persegi, bangun ruang sederhana balok, prisma, limas,
persegipanjang, dan (kubus tabung, kerucut,dan bola
segitiga serta hubungan dan balok) serta bangun ruang
3.4
pangkat dua dengan akar gabungannya serta luas
pangkat dua. permukaan
dan volume bangun ruang
kubus dan
balok.
Menjelaskan data diri Menjelaskan data yang Menjelaskan dan
peserta didik berkaitan membandingkan
dan lingkungannya yang dengan diri peserta didik modus, median, dan mean
disajikan atau lingkungan sekitar dari data
3.5
dalam bentuk diagram serta cara tunggal untuk menentukan
batang. pengumpulannya. nilai mana
yang paling tepat mewakili
data.
Menjelaskan dan Menjelaskan penyajian
menentukan ukuran data yang
sudut pada bangun datar berkaitan dengan diri
dalam peserta didik
satuan baku dengan dan membandingkan
3.6 menggunakan dengan data dari
busur derajat. lingkungan sekitar dalam
bentuk
tabel, diagram batang, atau
diagram
garis.

38
39

Anda mungkin juga menyukai