Anda di halaman 1dari 96

KURIKULUM

SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP


TAHUN PELAJARAN 2021-2022

DOKUMEN 3
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
Alamat : Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang
Kab. Bandung Barat

2021

1
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
Jl. Raya Padalarang – Cisarua KM 2 Mekarsari Ngamprah Kode Pos
40552 Telp/fax: 022-27010112 website: www.disdikkbb.org

INSTRUMEN VERIFIKASI VALIDASI DOKUMEN


KURIKULUM TINGLKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
(Diisi dengan tulis tangan)

Nama Sekolah : .....................................................


NPSN : .....................................................
Alamat Sekolah : .....................................................
Kabupaten : Bandung Barat
Petugas Verifikasi Dan Validasi : 1...................................................
2. .................................................
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Terpisah dijilid
Dokumen 1 tersendiri
A COVER/HALAMAN JUDUL
1. a. Logo daerah bagi sekolah negeri
b. Logo sekolah atau yayasan bagi sekolah swasta
2. Judul Kurikulum termasuk Tahun Pelajaran
3. Sub Judul (dok. 1 s.d 4)
4. Poto/simbol khas sekolah
5. Alamat Sekolah (dimulai dari lembaga)
6. Tahun Penerbitan

B PENGESAHAN
1. Lembar Pengesahan
a. Rumusan kalimat pengesahan
b. Tanda tangan Kepala sekolah dan stempel/cap
c. Tanda tangan Ketua Yayasan untuk sekolah swasta
d. Tanda tangan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan

2. Lembar Verifikasi dan Validasi

3. Lembar Penetapan
a. SK Penetapan Kurikulum
b. Berita Acara
c. Daftar Hadir
d. SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

2
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
e. Dokumen pendukung lainnya

C KATA PENGANTAR

D DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman

E PENDAHULUAN
Rasional
1. Latar belakang, memuat:
− Kondisi nyata dan Tantangan Internal
− Kondisi ideal dan Tantangan Eksternal
− Potensi dan karateristik satuan pendidikan
− Kondisi darurat bencana non alam penyebaran dan
pencegahan Covid-19
− Alternatif Solusi
2. Mencatumkan dasar hukum yang relevan:
− Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
− PP No. 19 Tahun 2005 dengan perubahan PP No. 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
perubahan kedua PP No. 13 Tahun 2015.
− Inpres No. 10 th 2016 tentang Aksi pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
− Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum.
− Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
− Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler.
− Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan.
− Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013.
− Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang
Penumbuhan Budi Pekerti dan Literasi Sekolah.
− Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
− Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
− Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses Pendidikan.
− Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
− Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum

3
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
− Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan
atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.
− Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang PPK.
− Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia
1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah.
− Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang
pencegahan Cocona Covid Disease 19.
− Surat Edaran Menteri No 4 tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran dan pencegahan Covid 19.
− Surat Edaran Menteri No 15 tahun 2020 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam
masa darurat penyebaran dan pencegahan Covid 19.
− Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No. 516
Tahun 2020, No. HK.03.01/Menkes/363/2020 dan No.
440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020-2021 dan Tahun
Akademik 2020-2021 dimasa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 ( Covid -19).
− Peraturan Gubernur No. 25 Tahun 2007 tentang Muatan
Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup
− Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013
tentang pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan
menengah.
− Peraturan Bupati No. Tahun 2019 tentang Muatan
Lokal Rineka Budaya Sunda.
− Peraturan Bupati No.42 Tahun 2019 tentang
Implementasi Pendidikan Antikorupsi dan Pendidikan
Lalu Lintas pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 800/665-Disdik
tentang antisipasi penyebaran dan pencegahan Covid 19
pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 440/769 tentang
kebijakan dalam masa Darurat pencegahan penyebaran
dan pencegahan Covid 19
− Peraturan lain yang relevan.

F VISI, MISI, STRATEGI dan TUJUAN SEKOLAH


 Visi Satuan Pendidikan
1.Ringkas dan mudah dipahami.
2.Mengacu pada tujuan pendidikan Dasar dan menengah
yaitu untuk mencerdaskan, pengetahuan, kepribadian,

4
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3.Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan,
sebagaimana tercantum Permendiknas No. 20 Tahun
2016.
4.Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional, dan
internasional.
5.Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan seni.
6.Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan
prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai
keunggulan.
7.Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga
satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil pendidikan.
8.Mengarahkan langkah langkah strategis yang konsisten
dengan penjabaran misi satuan pendidikan.
9.Penjenamaan Sekolah.

Misi Satuan Pendidikan


Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas mencakup:
1. Seluruh indikator Misi.
2. Sebagian dari indikator Misi.

 Tujuan Satuan Pendidikan


Menjabarkan pencapaian Misi dalam bentuk pernyataan
yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala
prioritas mencakup Indikator Visi dan Misi.

 Strategi
Langkah langkah yang di lakukan untuk mencapai tujuan
Sekolah.

 Mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP).

G STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan memuat:
1. Daftar Mata Pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan
Standar Isi
2. Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi.
3. Pengaturan alokasi waktu Tema dan Sub Tema sesuai
lokasi Waktu yang tersedia.
4. Uraian tentang strategi pelaksanaan pembelajaran
pada masa darurat penyebaran dan pencegahan

5
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Covid-19 dan masa transisi Aktualisasi Kebiasaan Baru
(AKB) di satuan pendidikan.
 Program muatan lokal, mencamtumkan :
1.Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah.
2.Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan karakteristik sekolah.
3.Daftar KI/KD muatan lokal yang dikembangkan oleh
sekolah.
4.Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
muatan lokal.
 Kegiatan Pengembangan diri mencantumkan:
1. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
layanan konseling dan program akademik/belajar sosial
dan pengembangan karier peserta didik.
2. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
Ekstra Kurikuler dalam pengembangan bakat, minat
dan prestasi peserta didik.
3. Uraian tentang pelaksanaan PPK, GLS, Pendikel, Insersi
Pendidikan Antikorupsi, Insersi Pendidikan Lalu Lintas
dan Sekolah Sehat.
4. Uraian Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib Pramuka dan
sembilan Ekstra Kurikuler lainnya.
5. Uraian tentang strategi pengembangan diri pada masa
darurat penyebaran dan pencegahan dan pencegahan
covid-19 dan masa transisi Aktualisasi Kebiasaan Baru
di satuan pendidikan
 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan:
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4
jam perminggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam
pelajaran perminggu, jumlah minggu efektif pertahun
jumlah jam pelajaran pertahun.
3. Uraian tentang pemanfaatan 40% tugas terstruktur
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu.
4. Uraian beban belajar selama masa darurat penyebaran
dan pencegahan covid-19, dan masa transisi menuju
aktualisasi kebiasaan baru di satuan pendidikan.
5. Uraian tentang pelaksanaan program Akselerasi dan
Inklusi bagi peserta didik yang mempunyai pola
kecerdasan dan peserta didik mempunyai peserta didik
berkebutuhan peserta didik bakat istimewa (bila ada).
6. Uraian tentang pelaksanaan program Inklusi bagi
peserta didik yang mempunyai kebutuhan khusus.

6
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
 Ketuntasan Belajar Mencantumkan:
1. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk semua
mata pelajaran pada semua tingkatan kelas dan KKM
sekolah.
2. Uraian tentang mekanisme dan prosedur Penyusunan
KKM dilengkapi dengan Dokumen Penetapan KKM
3. Uraian tentang ketuntasan belajar pada masa darurat
penyebaran dan pencegahan covid-19 dan masa
transisi menuju aktualisasi kebiasaan baru di satuan
pendidikan.
4. Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan
ketuntasan belajar untuk mencapai KKM ideal melalui
Program Perbaikan dan Pengayaan.
 Kenaikan kelas mencantumkan:
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan
sekolah dengan mempertimbangkan ketentuan
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Penilaian.
2. Uraian tentang pelaksanaan hasil belajar peserta didik
(Penilaian harian, Penilaian Tengah Semester,
Penilaian Akhir Semester, dan Penilaian Akhir Tahun)
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar
Pendidikan.
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan
hasil belajar peserta didik.
 Kelulusan mencantumkan:
1. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan peraturan perundangan yang
relevan.
2. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian dan peraturan lainnya yang relevan.
3. Permendikbud No. 43 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional dan peraturan
perundangan yang relevan.
4. Uraian tentang pelaksanaan Ujian Sekolah Dasar
(USD).
5. Target kelulusan yang akan dicapai sekolah.
6. Uraian tentang program-program sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
7. Uraian tentang program setelah Ujian Sekolah sebagai
antisipasi bagi peserta didik yang belum lulus Ujian
Sekolah
 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan:
1. Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan
hidup.
2. Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis

7
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
keunggulan lokal
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam menuju
pendidikan berwawasan global.

H KALENDER PENDIDIKAN
 Pengaturan tentang permulaan awal tahun pelajaran
 Jumlah Minggu/hari Efektif Belajar satu tahun pelajaran
 Jadwal waktu libur jeda tengah semester, antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur
nasional dan hari libur khusus.
 Kalender Pendidikan menunjukkan otonomi sekolah.

I PENUTUP
1. Kesimpulan.
2. Rekomendasi.
J LAMPIRAN DOKUMEN 1
1. Laporan Hasil Analisis Kontek
2. Hasil Penetapan KKM Satuan Pendidikan.
Dokumen 2 Terpisah dijilid
tersendiri
K SILABUS SEMUA MATA PELAJARAN KELAS I S/D VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

L SILABUS MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL KELAS I


S/D VI
1. Bahasa dan Sastra Sunda ( Mulok Wajib )
2. Pendidikan Lingkungan Hidup ( Mulok Pilihan 1 )
3. Rineka Budaya Sunda ( Mulok Pilihan 2 )

Terpisah dijilid
Dokumen 3 tersendiri

M RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Kumpulan RPP kelas I s/d VI mencakup seluruh mata
pelajaran yang dikemas bertahap dan berkesinambungan.

Terpisah dijilid
Dokumen 4 tersendiri
N DOKUMEN PEDOMAN DAN PANDUAN PELAKSANAAN
1. Petunjuk Teknis/Pedoman/SOP; Misalnya: Kalender

8
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Pendidikan, Penerimaan Peserta Didik Baru,
Penyusunan KKM, Belajar Dari Rumah (BDR),
Panduan Kerja Kepala Sekolah dan lainnya.
2. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Penjadwalan
Tematik.
3. Modul Pembelajaran kelas I s.d VI.
4. Mencantumkan alamat web sebagai penyimpanan
dokumen elektronik.

O. REKOMENDASI PETUGAS VERIVIKASI DAN VALIDASI

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

Bandung Barat, ….. Juli 2021

Verifikator 2 Verifikator 1

................................... .....................................
NIP. NIP.

Kepala Sekolah,

.................................
NIP.

9
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
Nomor: 421.2/035/BYH/VII/2020

Tentang

PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN KURIKULUM


SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP

Menimbang: Bahwa dalam rangka memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar


di SD Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
maka perlu menetapkan pemberlakuan Kurikulum SD Negeri Banyuhurip

Mengingat:
1. Undang-undang No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Junto
Undanf-undang No 32 Tentang Pemerintah Daerah.

2. Undang=undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.

3. Peraturan Pemerintah No. l9 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (SNP) dengan perubahan PP No. 32 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan perubahan kedua PP No. 13 Tahun
2015.

4. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan


Struktur Kurikulum.

5. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi


lulusan.

6. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Isi.

7. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian


Pendidikan.

10
8. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.

9. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas


permendikbud No. 24 Tahun 2016.

10. Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang PPK.


11. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia 1429/Menkes/
SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah.
12. Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang pencegahan Cocona Covid Disease 19.
13. Surat Edaran Menteri No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran dan pencegahan Covid 19.
14. Surat Edaran Menteri No 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah dalam masa darurat penyebaran dan pencegahan Covid 19.
15. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No. 516 Tahun
2020, No. HK.03.01/Menkes/363/2020 dan No. 440-882 Tahun 2020 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020-2021 dan Tahun Akademik
2020-2021 dimasa Pandemi Corona Virus Disease 2019 ( Covid -19).
16. Keputusan Gubernur Jawa Barat No 423.5/Kep.674/Disdik/2006 tentang Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta panduan mata pelajaran Bahasa dan Satra
Sunda.
17. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang pembelajaran Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah.
18. Peraturan Bupati No. … Tahun 2019 tentang Muatan Lokal Rineka Budaya Sunda.
19. Peraturan Bupati No. 42 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi dan
Pendidikan Lalu Lintas pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah.
20. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 800/665-Disdik tentang antisipasi penyebaran
dan pencegahan Covid 19 pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
21. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 440/769 tentang kebijakan dalam masa Darurat
pencegahan penyebaran dan pencegahan Covid 19.
22. Peraturan lain yang relevan.

Memperhatikan:
1. Program Kerja Kepala SD Negeri Banyuhurip yang meliputi Program

11
1 tahun (2020-2021), 4 tahun (jangka menengah) dan 8 tahun
(jangka panjang).

2. Hasil Rapat Pendidik SD Negeri Banyuhurip Tanggal 6 Juli 2021


tentang Revisi Penyusunan Kurilukum nilai pendidikan karakter
bangsa, gerakan literasi, pendidikan antikorupsi, pendidilan lalu lintas,
pendidikan ekonomi kreatif dan pendidikan kewirausahaan dengan
pendekatan belajar aktif serta pemberlakuannya.

MEMUTUSKAN

Menetapkan:
Kurikulum berlaku untuk Tahun Pelajaran 2020-2021 dan apabila
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 6 Juli 2021
Kepala Sekolah,

EUIS PAHLAWATI, S. Pd
NIP. 196211191985082003

12
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat

BERITA ACARA

Pada hari ini Senin Tanggal Enam Bulan Juli Tahun Dua ribu dua puluh telah
dilaksanakan penetapan Penyusunan Kurikulum SD Negeri Banyuhurip Tahun Pelajaran
2021-2022 yang terdiri dari:
1. Cover Depan Kurikulum
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Vaildasi verifikasi
4. Lembar Penetapan
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Bab I Pendahuluan
8. Bab II Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Sekolah
9. Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
10. Bab IV Kalender Pendidikan
11. Bab V Penutup
12. Lampiran
Penetapan Penyusunan kurikulum dihadiri oleh Kepala Sekolah, Pendidik, Pengawas
Sekolah, Komite Sekolah dan perwakilan wali peserta didik.
Demikian berita acara ini kami buat, dan Kurikulum menjadi acuan dalam kegiatan
sekolah di SD Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

Jajang Kusrani Euis Pahlawati, S. Pd


NIP. 1962111919850820037

Perwakilan pendidik

Eni Rohaeni, S.Pd.

13
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat

DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SD NEGERI BANYUHURIP
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Euis Pahlawati, S.Pd Kepala Sekolah


2 Eni Rohaeni, S.Pd Guru Kelas

3 Tri Hesti Sulistianingsing, S.Pd Guru Mapel

4 Utis Sutisna Guru Kelas

5 Vira Sonia Dewi Guru Kelas

6 Yesi Rosita, S.Pd Guru Kelas

7 Dinar Novie Eko Np Operator

8 Dudung Penjaga Sekolah

Nara Sumber

Enur Nurhayati, M.Pd


1 Pengawas Sekolah
Dede Siti Juariah, M.Pd Pengawas Sekolah
2

Bandung Barat, 6 Juli 20201


Kepala Sekolah,

Euis Pahlawati S. Pd
NIP. 196211191985082003

14
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

Nomor: 421.2/035/BYH/VII/2021
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP

TAHUN PELAJARAN 2021-2022

Menimbang: Bahwa pelaksanaan proses pembelajaran tidak mungkin dapat terlaksana


dengan baik tanpa ada acuan, pedoman, pada program yaitu Standar Isi,
Standar Kompetensi Kelulusan, materi, bahan ajar yang tersusun dalam
sebuah kurikulum.

Mengingat :
1. UU No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Junto UU No 32 Tentang
Pemerintah Daerah.
2. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Peraturan Pemerintah No. l9 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan (SNP) dengan perubahan PP No. 32 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan perubahan kedua PP No. 13 Tahun
2015.
4. Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum

5. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi lulusan.

6. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Isi.

7. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian


Pendidikan.

8. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar.

15
9. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas
permendikbud No. 24 Tahun 2016.

10. Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang PPK.

11. Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia


1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kesehatan Sekolah.

12. Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang pencegahan Cocona


Covid Disease 19.

13. Surat Edaran Menteri No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan


Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran dan pencegahan Covid 19.

14. Surat Edaran Menteri No 15 tahun 2020 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam masa darurat penyebaran
dan pencegahan Covid 19.

15. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri


Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia No. 01/KB/2020, No. 516 Tahun 2020, No.
HK.03.01/Menkes/363/2020 dan No. 440-882 Tahun 2020 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020-2021
dan Tahun Akademik 2020-2021 dimasa Pandemi Corona Virus Disease
2019 ( Covid -19).

16. Keputusan Gubernur Jawa Barat No 423.5/Kep.674/Disdik/2006 tentang


Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta panduan mata
pelajaran Bahasa dan Satra Sunda.
17. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang
pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang
satuan pendidikan dasar dan menengah.

18. Peraturan Bupati No. Tahun 2019 tentang Muatan Lokal Rineka
Budaya Sunda.

19. Peraturan Bupati No. 42 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan


Antikorupsi dan Pendidikan Lalu Lintas pada Jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah

20. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 800/665-Disdik tentang

16
antisipasi penyebaran dan pencegahan Covid 19 pada Satuan
Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.

21. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 440/769 tentang kebijakan
dalam masa Darurat pencegahan penyebaran dan pencegahan Covid 19.
22. Peraturan lain yang relevan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum SD
Negeri Banyuhurip Kecamatan L e m b a n g
Kedua : Menugaskan kepada Tim Pengembang Kurikulum
untuk mereview dan menyusun kembali Kurikulum SD
Negeri Banyuhurip
Ketiga : Mengesahkan dan menetapkan Kurikulum SD Negeri
Banyuhurip
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
direvisi kembali sesuai dengan tuntutan kebutuhan
sekolah.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

DITETAPKAN: BANDUNG BARAT

PADA TANGGAL: 6 JULI 2021

KEPALA SEKOLAH SDN BANYUHURIP,

EUIS PAHLAWATI, S.Pd


NIP. 196211191985082003

17
TIM PENGEMBANG KURIKULUM

SD NEGERI BANYUHURIP
Tahun Pelajaran 2021-2022

Konselor : Enur Nurhayati, M.Pd

Pengawas Sekolah

Ketua : EUIS PAHLAWATI, S.Pd

Kepala Sekolah

Sekretaris : Dinar Novie Eko Np ( T.A.S )

Anggota : Eni Rohaeni, S. Pd ( Pendidik Kelas )

Tri Hesti, S. Pd ( Pendidik Kelas )

Yesi Rosita S. Pd ( Pendidik Kelas )

Utis Sutisna ( Pendidik Kelas )

Vira Sonia Dewi ( Pendidik Kelas )

18
KATA PENGANTAR

Rasa Syukur ke Hadirat Alloh SWT atas kehendak-Nya, kami masih


diberi kesempatan untuk mengabdikan diri demi kemajuan pendidikan
anak negeri.
Dokumen Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan rambu-rambu
dan pedoman yang ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional
Pendidikan) dan ketentuan lainnya sesuai pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 tahun 2014 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah serta rambu-rambu yang
dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Dokumen
Kurikulum kami susun sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran Tahun Pelajaran 2021-2022 di SD Negeri Banyuhurip yang
disesuaikan dengan kondisi sekolah dan potensi yang dimiliki. Tentunya
masih banyak yang harus disempurnakan dalam dokumen kurikulum ini,
oleh karena itu saran dan kritik untuk pengembangan dokumen ini tentu
sangat kami harapkan.
Semoga dokumen kurikulum ini menjadi bagian pedoman yang
digunakan oleh sekolah dalam upaya mewujudkan visi misi dan tujuan
sekolah.

Tim Penyusun

19
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
LEMBAR VERIFIKASI VALIDASI...............................................................................3
LEMBAR PENETAPAN............................................................................................11
KATA PENGANTAR................................................................................................20
DAFTAR ISI..........................................................................................................21
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ..........................
A. Latar Belakang......................................................................................22
B. Karakteristik Kurikulum …………………………………………………...………………. 28
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum ...........................................................28
D. Landasan Kurikulum .............................................................................28
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum .........................................................33
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI SEKOLAH.................................................
A. Tujuan Pendidikan Dasar........................................................................37
B. Visi Sekolah..........................................................................................37
C. Misi Sekolah..........................................................................................37
D. Tujuan Sekolah ....................................................................................37
E. Strategi Sekolah....................................................................................37
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM...........................................................
A. Struktur Kurikulum...............................................................................38
B. Muatan Kurikulum ................................................................................50
1. Mata Pelajaran ...............................................................................50
2. Pengembangan Diri ........................................................................55
3. Beban Belajar ................................................................................59
4. Penilaian .......................................................................................64
5. Ketuntasan Belajar .........................................................................64
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
........................................................T.68
7. Pendidikan Kecakapan Hidup ..........................................................68
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global ..............................70
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ...........................................................................75
BAB V PENUTUP .................................................................................................83

20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar
pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami
perubahan-perubahan kebijakan seperti Standar Kompetensi Lulusan, Standra
Proses, Standar Penilaian Pendidikan dan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar.

Sejalan dengan perkembangan tuntutan masyarakat dan program


pemerintah untuk penyempurnaan program pendidikan antara lain pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Kewirausahaan, dan pengembangkan
potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang
memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, mengembangkan kebiasaan dan
perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan
tradisi budaya bangsa yang religius, serta menanamkan jiwa kepemimpinan dan
tanggung jawab peserta didik. Penanaman nilai- nilai karakter bangsa dan
kewirausahaan tersebut diaplikasikan dalam proses pembelajaran dan terintegrasi
di semua mata pelajaran.
Selain itu, program penyempurnaan pendidikan dimasukan juga program
pendidikan antikorupsi dan Pendidikan Lalu-Lintas serta pembelajaran masa
darurat penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Pendidikan
antikorupsi berupaya untuk menginternalilsai yang hasilnya berupa keteladanan
perilaku tidak koruptif, pembiasaan prilaku antikorupsi yang berkelanjutan,
penciptaan suasana lingkungan bebas korupsi. Pendidikan Lalu-Lintas
memfokuskan pda transfer pengetahuan tentang tata cara berlalulintas ( transfer of
knowledge) dan menanamkan nilai-nilai (transformation of values) etika dan
budaya tertib berlalulintas dan membangung prilaku tertib lalu-lintas pada generasi
muda. Pembelajaran masa darurat covid 19 diselenggarakan dalam upaya pencegahan
penyebaran wabah pada sektor pendidikan. Aktualisasi kebiasaan baru pada semua
aktivitas peserta didik perlu diterapkan baik pengetahuan maupun keterampilan.

21
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi tersebut.
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan


dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk


Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia
tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65
tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh
sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi
dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

Kurikulum SD Negeri Banyuhurip pada tahun pelajaran 2020-2021


menerapkan prinsip - prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun
pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

22
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan
mempunyai keterampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu
Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan
Creativity and Innovation. Penguasaan keterampilan 4C ini sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan
dinamis. Untuk mewujudkan keterampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan
adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran
terutama 5 karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong
royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya
sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup keterampilan berpikir
menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan auditori. Juga
dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing
dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sekolah baik
potensi tenaga pendidik dan kependidikan maupun peserta didik merupakan
tantangan tersendiri oleh karena itu perlu mendapat perhatian agar dapat
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
tenaga pendidik dan kependidikan serta peserta didik dalam memenuhi
tuntutan lingkungan pendidikan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur,
serta sesuai dengan visi misi SD Negeri Banyuhurip

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri. Tantangan eksternal juga terkait dengan

23
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics
and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya
materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.
SD Negeri Banyuhurip di Kecamatan Lembang menyelenggarakan
Pendidikan inklusif yaitu sebuah pendidikan yang memberikan kesempatan
dan layanan yang sama kepada seluruh peserta didik, khususnya peserta
didik berkebutuhan khusus untuk belajar yang sama dengan teman sebaya
di kelas reguler. Hal ini bertujuan untuk menjadikan pendidikan sebagai
sebuah wahana sosialisasi bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk
dapat hidup secara wajar dan mendapatkan perlakuan yang sama dengan
peserta didik lainnya. SD Negeri Banyuhurip memiliki peluang berkembang
cukup besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada
di kawasan yang mudah dijangkau dan keadaan lingkungan yang tenang
dan nyaman. Dibalik itu semua tantangan SD Negeri Banyuhurip bersumber
dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan sikap hidup
berpola urban yang mulai melanda kehidupan peserta didik, bahkan
menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh
karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni
budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri.
Keberadaan 38 lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta merupakan
pesaing besar terhadap keberadaan SD Negeri Banyuhurip menyikapi kondisi
ini, SD Negeri Banyuhurip melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana,
menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua/wali peserta didik,
kerjasama dengan berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta dan
mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

24
c. Alternatif Solusi
1. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif pendidik-peserta
didik- masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran peserta didik
aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran
saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

2. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
1) Penguatan tata kerja pendidik lebih bersifat kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan
(educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.

25
3. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta
didik. Penyesuaian dan penambahan materi pada masa pandemi Covid-19
mendorong sekolah melakukan berbagai penyesuaian dengan kondisi
situasi pada proses pengelolaan pembelajaran. Proses penyesuaian
pembelajaran pada masa transisi pandemi covid-19 dan kenormalan baru
atau aktualisasi kenornalan baru (AKB) dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya layanan pembelajaran online dari rumah (Jaronah) atau
belajar dalam jaringan; pembelajaran baik belajar dalam jaringan internet
(daring), belajar luar jaringan internet (Jarlurah), kombinasi antara dalam
jaringan dan luar jaringan internet atau belajar melalui kombinasi
(Jarnasi) maupun melalui teknik kunjungan rumah yang dilakukan oleh
pendidik atau belajar melalui pendidik kunjung (Jarrunjung).
4. Untuk menghadapi tantangan lain yang dihadapi ditempuh
langkah- langkah:
1) Sosialisasi internal kepada warga sekolah (pendidik, pustakawan,
tenaga administrasi, dan komite) tentang Kurikulum Sistem Pengujian
Berbasis Kompetensi dan pembekalan kecakapan hidup (Life Skill).
2) Mengevaluasi semua sumber daya yang ada serta setiap kegiatan
untuk dilengkapi dan diperbaiki sesuai dengan sasaran yang akan
dicapai.
3) Memperbaiki/rehab dan melengkapi sarana/prasarana sekolah.
4) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan In House
Trainning (IHT) dan atau KKG.
− Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
− Mengaktifkan kegiatan pembelajaran berbasis Iptek, Imtaq dan
lingkungan hidup.
− Melakukan sinkronisasi kurikulum sekolah dengan kebutuhan
masyarakat.

26
B. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam Kompetensi Inti;
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum

Kurikulum sekolah bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Tujuan pengembangan Kurikulum SD Negeri Banyuhurip dikembangkan secara
khusus dan dibahas di Bab II.

D. Landasan Penyusunan Kurikulum


1. Landasan Yuridis
Secara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda
bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang

27
memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang
pendidikan.

Landasan yuridis kurikulum adalah sebagai berikut:


− Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
− Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
− Inpres No. 10 tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi.
− Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 dengan revisi Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Nasional dan
perubahan kedua PP No. 13 tahun 2015.
− Permendikbud No. 57 tahun 2014 tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum.
− Permendikud No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum tingkat satuan
pendidikan.
− Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler.
− Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler wajib
pendidikan kepramukaan.
− Permendikbud No. 79 tahun 2014 tentang muatan lokal kurikulum 2013.
− Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang standar kompetensi lulusan
− Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan dasar dan
menengah.
− Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentangg standar proses pendidikan.
− Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan.
− Permendikbud No. 24 tahun 20016 tentang kompetensi inti dan kompetensi
dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah.
− Permendikbud No. 37 tahun 2018 tentang perubahan atas permendikbud
No. 24 tahun 2016.
− Permendikbud No. 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
− Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2013

28
tentang Standar Isi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun
2013 tentang Standar Proses,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66
tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
− Lampiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013
tentang Kurikulum Sekolah Dasar.
− Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
− Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.
− Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor
23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
− Peraturan Gubernur No. 25 tahun 2007 tentang muatan lokal pendidikan
lingkungan hidup.
− Peraturan Gubernur Jawa Barat No.69 tahun 2013 tentang pembelajaran
muatan lokal bahasa dan sastra daerah pada jenjang satuan pendidikan
dasar dan menengah.
− Peraturan Bupati tahun 2019 tentang muatan lokal Rineka Budaya Sunda
− Peraturan Bupati Nomor 188.45/Kep.364IDDA Tahun 2019 tentang
Implementasi Pendidikan Antikorupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah.
− Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang pencegahan Cocona Covid
Disease 19
− Surat Edaran Menteri No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19
− Surat Edaran Menteri No 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalm masa darurat penyebaran Covid 19.
− Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1429/Menkes/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No 800/665-Disdik tentang antisipasi
penyebaran Covid 19 pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No 440/769 tentang kebijakan dalam

29
masa Darurat pencegahan penyebaran Covid 19 .
− Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Nomor 423/2035-
Disdik tahun 2020 tentang Persiapan Tahun Pelajaran 2020-2021.
− Peraturan lain yang relevan.

2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada
dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum sekolah dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:

1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan


bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

30
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca,
dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh
lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi
sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism ). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum sekolah menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan

31
masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
5) Kurikulum yang dibuat sekolah sesuai peraturan Bupati Bandung Barat
menginsersi pendidikan antikorupsi hal ini menanamkan perilaku yang baik
bagi peserta didik sejak dini, yang terintegrasi dalam proses pembelajaran,
dalam kehidupan sehari - hari di sekolah seperti terciptanya kantin kejujuran
(kanjur) dan kotak temuan (barang tak bertuan), juga diterapkan dalam
kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan di rumah dan masyarakat, sehingga
menjadi budaya sekolah dan budaya kedupan sehari-hari. Pendidikan
antikorupsi bertujuan untuk memberikan penguatan sikap dan mentalitas
lebih disiplin, jujur, serta nilai-nilai antikorupsi lainnya.
6) Aktualisasi Kebiasaan Baru dalam upaya pencegahan Covid 19 seperti halnya
kebiasaan mencuci tangan dan mengunakan masker bertujuan memberikan
pemahaman kepada peserta didik akan pentingnya kesehatan bukan hanya
pada saat masa darurat Covid 19, tapi menjadikannya menjadi sebuah
budaya sehat sepangjang masa.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan kurikulum sekolah memiliki
karakteristik tersendiri. Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang
diharapkan terdapat maka dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu
pendidik terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; pembelajaran
mendorong peserta didik menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran
pendidik tidak berusaha untuk meberitahu peserta didik karena itu materi
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal pembelajaran
pendidik membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu
fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya dalam bentuk
pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran dimulai dengan penyampaian
informasi dari pendidik sebagai sumber belajar, maka dalam pelaksanaan
kurikulum sekolah kegiatan inti dimulai dengan peserta didik mengamati
fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu pendidik selalu memulai dengan
menyajikan alat bantu pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu

32
peserta didik dan dengan alat bantu itu pendidik membangkitkan rasa ingin
tahu peserta didik dengan bertanya.
2. Dari pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada peserta didik sumber belajar seperti
informasi dari buku peserta didik, internet, koran, majalah, referensi dari
perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah,
atau inkuiri peserta didik dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas.
Dianjurkan pula untuk materi tertentu peserta didik memanfaatkan sumber
belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat pendidik tidak hanya menggunakan
sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar peserta didik dan
hasil belajar peserta didik hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat
diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram,
tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang
dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam
proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam


pelaksanaan kurikulum sekolah menjadi komponen sistem yang terpadu. Semua
materi pelajaran perlu diletakkan dalam sistem yang terpadu untuk
menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh karena itu pendidik perlu merancang
pembelajaran bersama-sama, menentukan karya peserta didik bersama-sama,
serta menentukan karya utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar
beban belajar peserta didik dapat diatur sehingga tugas yang banyak,
aktivitas yang banyak, serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi
beban belajar berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan peserta
didik.
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran

33
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini peserta didik belajar
menerima kebenaran tidak tunggul. Peserta didik melihat awan yang sama di
sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada
sejumlah peserta didik yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yang berjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda - beda, semua benar
tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk
lisan peserta didik, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang
peserta didik harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya
yang membuat peserta didik melihat, meraba, merasa dengan panca indranya.
Peserta didik belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan
menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal ( hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada raport tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi
menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang
mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi
yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan pendidik untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik
sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih
luas peserta didik perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan
dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca,
menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang
tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk
berkompetisi dalam ruang lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ( ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

34
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); di sini pendidik perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat
menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan perilaku baik lain. Pendidik di depan jadi teladan, di tengah
peserta didik menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat peserta
didik tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu
pembelajaran dalam kurikulum sekolah memerlukan waktu yang lebih banyak
dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak
hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah pendidik, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan
bahwa ruang belajar peserta didik tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang
kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk peserta didik
belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran
hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya
pendidik dan peserta didik untuk memanfaatkan TIK. Jika pendidik belum
memiliki kapasitas yang mumpuni peserta didik dapat belajar dari siapa pun.
Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak peserta didik tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah
tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi peserta didik akan jomplang daripada
peserta didik yang memeroleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara
pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan peserta didik berbeda-beda.
Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan
yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki
unsur keragaman. Hargai semua peserta didik, kembangkan kolaborasi, dan
biarkan peserta didik tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.

35
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi
pelatihan implementasi Kurikulum 2013.

36
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar


menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,


kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah

Menyiapkan Peserta Didik yang Religius, cerdas, dan terampil.

C. Misi Sekolah
Nasionalis
Genius
Unggulan
Dinamis
Agamis
Generasi Milenial

D. Tujuan Sekolah
1. Seluruh warga sekolah dapat melaksanakan kewajiban agama sesuai
dengan aturan
2. Seluruh warga sekolah menjadi generasi milenial yang siap menghadapi
era global
3. Seluruh warga sekolah unggul dalam bidang nya masing masing

E. Strategi Sekolah
1. Melakukan pembiasaan keagamaan seperti shalat duha berjamaah, membaca alqur’an
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Melakukan pembiasaan untuk belajar Daring dan Luring

F. Filosofi Sekolah
SD Negeri Banyuhurip merupakan wadah pendidikan yang menanamkan jiwa nasionalis
dan agamis yang di tanamkan sejak dini. Dengan era globalisasi sekarang SDN Banyuhurip
juga membentuk generasi milenials yang masih dalam pantauan.

37
G. Indikator Keberhasilan
Seluruh peserta didik

38
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum
SD Negeri Banyuhurip organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan
terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi
Kompetensi Dasar muatan pelajaran yang mengintegrasikan konten muatan pelajaran IPA dan
IPS di kelas I, II, dan III ke dalam muatan pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing
muatan pelajaran yang kembali dipisah meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta
Matematika. Dengan pendekatan ini struktur Kurikulum SD Negeri Banyuhurip menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk


muatan pelajaran, posisi muatan pelajaran dalam kurikulum, distribusi muatan pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk muatan pelajaran dan beban belajar per
minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester. Struktur
kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi
seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar
seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh muatan pelajaran
yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah muatan pelajaran
dan beban belajar.

(1) Kompetensi Inti


Kompetensi Inti Sekolah Dasar merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SDN Banyuhurip pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
39
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antar mata pelajaran
pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi
Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas
dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi ( organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu
terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata
pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu
pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap spiritual (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan keterampilan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok
itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung ( indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan keterampilan
(Kompetensi Inti 4).
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

40
Rincian kompetensi inti adalah sebagai berikut:

Kompetensi Ini Kelas I, II & III

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS I DAN KELAS II KELAS III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan
agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan pendidik teman, tetangga, dan pendidik.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan
dengan cara mengamati faktual dengan cara
[mendengar, melihat, membaca] mengamati [mendengar,
dan menanya berdasarkan rasa melihat, membaca] dan
ingin tahu tentang dirinya, menanya berdasarkan rasa
makhluk ciptaan Tuhan dan ingin tahu tentang dirinya,
kegiatannya, dan benda-benda makhluk ciptaan Tuhan dan
yang dijumpainya di rumah dan kegiatannya, dan benda-
di sekolah benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan
dalam bahasa yang jelas dan faktual dalam bahasa yang
logis, dalam karya yang estetis, jelas, logis, dan sistematis,
dalam gerakan yang dalam karya yang estetis
mencerminkan anak sehat, dan dalam gerakan yang
dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat,
mencerminkan perilaku anak dan dalam tindakan yang
beriman dan berakhlak mulia. mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

41
Kompetensi Inti Kelas IV, V & VI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS IV KELAS V DAN VI
1. Menerima, menghargai, dan 1. Menerima, menghargai, dan
menjalankan ajaran agama menjalankan ajaran agama yang
yang dianutnya . dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,


tanggung jawab, santun, peduli, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam percaya diri, dan cinta tanah air
berinteraksi dengan keluarga, dalam berinteraksi dengan
teman, tetangga, dan pendidik. keluarga, teman, tetangga, dan
pendidik.
3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual dan
dengan cara mengamati konseptual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan mencoba [mendengar, melihat,
dan menanya berdasarkan rasa membaca] serta menanya
ingin tahu tentang dirinya, berdasarkan rasa ingin tahu secara
makhluk ciptaan Tuhan dan kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan
kegiatannya, dan benda-benda Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
yang dijumpainya di rumah, benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain. sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual 4. Menyajikan pengetahuan faktual


dalam bahasa yang jelas, logis, dan konseptual dalam bahasa
dan sistematis, dalam karya yang jelas, logis, dan sistematis,
yang estetis dalam gerakan yang dalam karya yang estetis dalam
mencerminkan anak sehat, dan gerakan yang mencerminkan
dalam tindakan yang anak sehat, dan dalam tindakan
mencerminkan perilaku anak yang mencerminkan perilaku
beriman dan berakhlak mulia. anak beriman dan berakhlak
mulia.

42
(2) Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi
bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat
berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat
dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non
disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaidah
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1B s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya,
dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi
Waktunya.

(3) Pembelajaran Tematik Integrated (Terpadu)


Kurikulum SD Negeri Banyuhurip menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan
pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai
mata pelajaran ke dalam berbagai tema, kecuali untuk beberapa muatan pelajaran
seperti PABP dan Matematika.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai
konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin
pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam

43
dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II dan III, keduanya merupakan pemberi makna
yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-
Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah
Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki
peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran
lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V dan VI.

Daftar Tema Kelas I, II, dan III

KELAS I KELAS II KELAS III

1. Diriku 1. Hidup Rukun 1. Perkembangbiakan


Hewan dan
Tumbuhan

2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan


Lingkunganku Teknologi

3. Kegiatanku 3. Tugasku Sehari-Hari 3. Perubahan di Alam

4. Keluargaku 4. Aku Dan Sekolahku 4. Peduli Lingkungan

5. Pengalamanku 5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Permainan Tradisional

6. Lingkungan Bersih, 6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Indahnya


Sehat, dan Asri Persahabatan

7. Benda, Hewan, dan 7. Merawat Hewan dan 7. Energi dan


Tanaman Di Sekitarku Tumbuhan Perubahannya

8. Peristiwa Alam 8. Keselamatan Di Rumah 8. Bumi dan Alam


dan Perjalanan Semesta

Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI


KELAS IV KELAS V KELAS VI

1. Indahnya Kebersamaan 1. Gerak Hewan dan 1. Selamatkan Makhluk


Manusia Hidup

2. Selalu Berhemat Energi 2. Udara Bersih Bagi 2. Persatuan dalam


Kesehatan Perbedaan

3. Peduli Terhadap Makhluk 3. Makanan Sehat 3. Tokoh dan Penemuan


Hidup

4. Berbagai Pekerjaan 4. Sehat itu Penting 4. Globalisasi


44
KELAS IV KELAS V KELAS VI

5. Pahlawanku 5. Ekosistem 5. Wirausaha

6. Cita-citaku 6. Panas dan 6. Menuju Masyarakat


Perpindahannya Sehat

7. Indahnya Keragaman di 7. Organ Tubuh Manusia 7. Kepemimpinan


Negeriku dan Hewan

8. Daerah Tempat Tinggalku 8. Sejarah Peradaban 8. Bumiku


Indonesia

9. Kayanya Negeriku 9. Lingkungan Sahabat 9. Menjelajah Angkasa


Kita Luar

(4) Pembelajaran Masa Darurat Pandemi Covid 19


Aspek Penilaian Dan Indikator Deskripsi

45
NO. ASPEK INDIKATOR
1. Pengenalan virus corona - Menjelaskan latar belakang virus corona
- Menyebutkan gejala-gejala infeksi virus
- corona
- Mengetahui cara penyebaran virus corona
2. Mitigasi bencana virus - Menjelaskan
Menerapkan cara pencegahan
protokol virus corona
kesehatan
corona penanganan virus
- corona
Memahami cara diteksi dini gejala virus
- corona secara istilah
Menjelaskan mandiri terkait virus
corona,
karantina seperti:
(isolasi), suspek, PDP, ODP, dan
- OTG
Memahami tatalaksana pembatasan untuk
mencegah penularan virus corona.
Seperti: karantina dirumah,
isolasi diri, krantina rumah sakit dan
karantina wilayah

3. Cara pembiasaan perilaku - Mengetahui cara menjaga kesehatan tubuh


hidup bersih dan sehat agar tidak
- tertular virus corona
Menerapkan pola hidup sehat dengan
- mengatur pola makan gizi seimbang
Mempraktikan cuci tangan dengan
- sabun dan air mengalir
Mempraktikan aktivitas meningkatkan
imun tubuh (berlahraga) agar terhindar
dari virus corona

4. Bersosialisasi di - Menjelaskan pentingnya pembatasan


(5) masyarakat social (Social Pen
pada masa darurat covid- - distancing) sebagai uapaya menangani virus gint
19 corona Meragakan etika batuk dan egra
- bersin ketika bersama orang lain sian
- Meragakan cara menggunakan masker yang
benar
Mendeskripsikan cara bersosialisasi di
mayarakat
5. Usaha kreatif dalam - Menyajikan media informasi tentang virus
mencegah - corona
penyebaran virus corona Membuat sabun cuci tangan atau
- hand sanitizer dengan bahan yang ada
- dirumah
Menkampanyekan pencegahan corona
secara lisan Melaporkan aktivtas belajar
dari rumah dan kegiatan selama dirumah
saja.
Pendidikan Kesehatan Masa Transisi dan Aktualisasi Kebiasaan Baru Masa
Pandemi Covid-19
46
No KEGIATAN URAIAN AKTIVITAS
1 Literasi Kesehatan 1-2 kali seminggu, selama 15 menit
sebelum memulai pelajaran membaca
buku tentang kesehatan
2 Sarapan / Kudapan 1-2 kali seminggu, membawa bekal
bersama dengan menu bergizi seimbang dan
kudapan buah
3 Pembiasaan PHBS (Cuci Cuci tangan pakai sabun dilaksanakan
tangan Pakai Sabun dan setiap hari, sedangkan sikat gigi
Sikat Gigi) bersamaan dengan rangkaian kegiatan
sarapan/kudapan bersama
4 Peregangan di sela jam Dilaksanakan di sela jam pelajaran
Belajar secara serentak (Kde dari bel sekolah)
minimal 1 kali/minggu
5 Optimalisasi Olah raga Optimalisasi pada saat jam istirahat/jam
pelajaran olah raga
6 Ekskul Wajib Olah raga Ektrakulikuler wajib olahraga/ seni
minimal 1x/minggu
7 Pembinaan Kader 1 kali seminggu ektrakulikuler UKS
Kesehatan Sekolah
8 Pendidikan Kesehatan Terintergrasi dalam kurikulum dan ektra
Reproduksi kurikulum
9 Pendidikan Keterampilan Mengajarkan 10 keterampilan
Hidup Sehat psikososial.

(6) Pendekatan Saintifik (Ilmiah)

Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan
logis meliputi proses pembelajaran:

a) Mengamati;
b) Menanya;
c) Mengumpulkan informasi/eksperimen;
d) Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
e) Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya

47
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, melihat (tanpa ketelitian, mencari informasi
atau dengan alat)
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan kreativitas,
tentang informasi yang tidak rasa ingin tahu, kemampuan
dipahami dari apa yang merumuskan pertanyaan
diamati atau pertanyaan untuk untuk membentuk pikiran
mendapatkan informasi kritis yang perlu
tambahan tentang apa yang untuk hidup cerdas
diamati dan belajar sepanjang
(dimulai dari pertanyaan hayat
faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik)
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
informasi/ - Membaca sumber lain selain jujur,sopan, menghargai
eksperimen buku teks pendapat orang lain,
- Mengamati kemampuan berkomunikasi,
objek/kejadian/aktivitas menerapkan kemampuan
- Wawancara dengan mengumpulkan informasi
narasumber melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
- aktivitas
kebiasaan belajar dan
- wawancara dengan belajar sepanjang hayat
narasumber
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang Mengembangkan sikap jujur,
mengolah sudah dikumpulkan baik teliti, disiplin, taat aturan,
informasi terbatas dari hasil kegiatan kerja keras, kemampuan
mengumpulkan/eksperimen menerapkan prosedur dan
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan berpikir induktif
mengamati dan kegiatan serta deduktif dalam
mengumpulkan informasi. menyimpulkan
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan
dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikasikan - Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap jujur,
pengamatan, kesimpulan teliti, toleransi, kemampuan
berdasarkan hasil analisis berpikir sistematis,
secara lisan, tertulis, atau mengungkapkan pendapat
media lainnya dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar

48
(7) Penilaian Autentik (Responsif)
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, pendidik harus memahami
secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, pendidik harus bertanya pada diri
sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa
yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan
sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-bentuk Penilaian Autentik
yang dikembangkan:
a) Penilaian Sikap
- Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Antar teman
- Jurnal Catatan Pendidik
b) Penilaian Pengetahuan
- Tes Tulis
- Tes Lisan
- Penugasan
c) Penilaian Keterampilan
- Penilaian Kinerja
- Penilaian Proyek
- Penilaian Portopolio

(8) Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SD Negeri Banyuhurip terdiri atas mata pelajaran umum kelompok
A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai
dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.

49
Struktur kurikulum SD Negeri Banyuhurip adalah sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A (Umum)
1. Pendidikan Agama dan Budi
4 4 4 4 4 4
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B (Umum)
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani
4 4 4 4 4 4
Olahraga dan Kesehatan
Muatan Lokal
1 Bahasa dan Sastra Sunda 2 2 2 2 2 2
2 Pendidikan Lingkungan
1 1 1 1 1 1
hidup
3 Rineka Budaya Sunda 1 1 1 1 1 1

Jumlah jam pelajaran per minggu 34 36 38 40 40 40

Keterangan:
 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
 Muatan lokal wajib memuat Bahasa dan Sastra Sunda.
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 Sekolah menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib

50
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
sekolah.
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta Matematika dan
PJOK bagi kelas IV, V, dan VI.

51
 Muatan lokal pilihan 1 mengacu pada peraturan Gubernur tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup
 Muatan lokal pilihan 2 sesuai peraturan Bupati Bandung Barat menggunakan
Rineka Budaya Sunda.

Sesuai dengan peraturan Bupati Bandung Barat tentang implementasi pendidikan


antikorupsi pada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama atau sederajat
di Kabupaten Bandung Barat dalam proses pembelajaran pada muatan pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dilakukan insersi pendidikan antikorupsi
melalui nilai-nilai antikorupsi diantaranya kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif, tanggung
jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, peduli. Hal ini
sebagai upaya membentuk prilaku peserta didik yang senantiasa bertanggungjawab dan
antikorupsi. Pendidikan antikorupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran
tersendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui muatan pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Inti dari materi pendidikan antikorupsi ini
adalah penanaman nilai-nilai luhur di atas.

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SD Negeri Banyuhurip meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan yang
memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri
yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dengan perubahannya Nomor 32 Tahun
2013 dan Perubahan kedua Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan
Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar
dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata
52
pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran
dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satuan
pendidikan.
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tujuan:
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Dengan insersi Pendidikan
Antikorupsi dan Pendidikan Lalu-Lintas)
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
 Menerapkan nilai nilai antikorupsi (kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif,
tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani,
peduli) dalam perilaku peserta didik
 Penerapan nilai nilai Pendidikan Lalu-Lintas antara lain disiplin, tangging jawab,
komitmen, toleransi, peduli.

53
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24
Tahun 2016.

3) Bahasa
Indonesia Tujuan
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun
2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.

4) Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.

 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.

54
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.

5) Ilmu Pengetahuan Alam


Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya
hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.

6) Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
55
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.

7) Seni Budaya dan Prakarya


Tujuan:
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37
Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.

8) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan


Tujuan:
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan
dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,


percaya diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang
lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
56
Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No.
24 Tahun 2016.

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri banyak mengembangkan nilai-nilai antikorupsi sehingga sangat
penting dikembangkan sebagai bentuk penanaman karakter yang bertanggungjawab.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, pendidik atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara:
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat peserta didik.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Peserta didik yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
 Pelaksanaan (Orientasi, pemantapan, pengembangan)
 Monitoring Pelaksanaan
 Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif)
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
57
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
d. Nilai-nilai Pendidikan Antikorupsi: kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif, tanggung
jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, peduli.
Dikembangkan melalui kegiatan yang merupakan branding/ikon dari pendidikan
antikorupsi, diantaranya melalui program:
 Kantin kejujuran
 Barang tak bertuan
e. Nilai nilai Pendidikan Lalu-lintas:
 Disiplin
 Tanggung Jawab
 Komitmen
 Toleransi
 Peduli

Dikembangkan melalui kegiatan kelas inspiratif


Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
1) Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Bahasa Inggris
c. Kesenian
d. Unit Kesehatan Sekolah
e. Baca Tulis Qur’an (BTQ)
2) Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:
a. Pembiasaan Rutin
Kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SD Negeri
Banyuhurip adalah sebagai berikut:

58
 Shalat dhuha dn sholat wajib secara berjamaah
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan
 Santun dalam berbicara dan prilaku
 Berpakaian rapi, bersih dan sopan sesuai aturan sekolah
 Berbaris dengan rapi dan menyalami pendidik sebelum masuk kelas
 Membaca dzikir pagi secara bersama-sama
 Berinfaq setiap hari Jum’at
 Menyangikan lagu nasional sebelum memulai pembelajaran
 Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
 Membaca buku di perpustakaan
 Membiasakan antri
 Piket kelas

b. Terprogram
Kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
tingkat sekolah.

 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat


 Kegiatan Pengajian setiap bulan bagi peserta didik
 Pekan Kreatifitas dan olahraga
 Peringatan Hari Besar Nasional
 Peringatan gari besar keagamaan
 Karyawisata, darmawisata, study tour
 Bina Olimpiade MIPA
 Bina Calistung untuk kelas 1,2, dan 3
 Bina seni
 Bina pentas PAI (pildacil, MTQ, BTQ, kaligrafi, cerdas cermat)
 Bina olimpiade olahraga (sepak bola, atletik, dan catur)

c. Spontan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.

59
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Menghormati perbedaan
 Membiasakan membantu teman yang kena musibah
 Menjenguk dan mendoakan teman yang sedang sakit
 Mengakui dan meminta maaf atas kelasalahan
 Berdiskusi dengan baik dan benar
 Operasi Semut
 Berterima kasih
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran

3) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari pendidik dan pengelola pendidikan yang
lain kepada peserta didiknya.
 Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
 Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
 Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
 Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
 Memberi contoh penampilan sederhana
 Menanamkan budaya membaca
 Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
 Memuji hasil kerja peserta didik yang baik
 Performa pendidik
 Mengambil sampah yang berserakan
 Cara berbicara yang sopan
 Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)

60
 Memberi salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan
 Penanaman Budaya Minat Baca

4) Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme


a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional
 Upacara hardiknas

5) Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri


Pengembangan potensi dan Ekspresi diri yang dikembangkan di SD Negeri Banyuhurip
adalah keterampilan dalam mengoperasikan komputer dalam kehidupan sehari-hari
dengan mengunakan software-software yang disesuaikan dengan kemampuan potensi
sumber daya sekolah seperti:

a. Program Microsoft Office.

3. Beban Belajar

61
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1) Beban belajar di SD Negeri Banyuhurip dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran
per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 34 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam pelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 38 jam pelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 40 jam pelajaran.
2) Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu minggu efektif.
3) Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
4) Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif.
Jam belajar SD Negeri Banyuhurip adalah 35 menit. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran pendidik dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang
sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan pendidik melakukan penilaian proses dan
hasil belajar.
Tabel 2:
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri Banyuhurip

Satu jam Minggu


pembelajaran Jumlah jam
Kelas Efektif per Waktu pembelajaran per
tatap pembelajaran
tahun tahun
muka/menit Per Minggu
pelajaran
1224 jam pembelajaran
1 35 34 36
(42840 menit)
1296 jam pembelajaran
2 35 36 36
(45360 menit)
1368 jam pembelajaran
3 35 38 36
(47880 menit)
1440 jam pembelajaran
4 35 40 36
(50400menit)
1440 jam pembelajaran
5 35 40 36
(50400menit)
1440 jam pembelajaran
6 35 40 36
(50400 menit)

62
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran. Untuk tatap muka
60%. Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit
jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan dua jam tatap
muka. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.

4. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD Negeri Banyuhurip dilakukan melalui
pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Kelas I, II, dan III

KELAS I KELAS II KELAS III


1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan
2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan teknologi
Lingkunganku
3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam
4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan
5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional
6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan matahari 6. Indahnya persahabatan
sehat, dan asri
7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan perubahannya
tanaman di sekitarku Tumbuhan

63
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam semesta
dan perjalanan

Tabel 5: Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI

KELAS IV KELAS V KELAS VI


1. Indahnya kebersamaan 1. Benda-benda di 1. Selamatkan makhluk
lingkungan sekitar Hidup
2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam
Kehidupan perbedaan
3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan penemu
lingkungan hidup Bermasyarakat
4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting 4. Globalisasi
5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai bangsa 5. Wirausaha
Indonesia
6. Indahnya negeriku 6. Organ tubuh manusia 6. Kesehatan masyarakat
dan hewan
7. Cita-citaku 7. Sejarah peradaban 7. Organisasi di sekitarku
Indonesia
8. Tempat tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku sehat dan 9. Lingkungan sahabat kita 9. Menjelajah angkasa luar
Bergizi

Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih,
dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi
Dasarnya sendiri.

Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata


pelajaran yang ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya
sehingga pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep
dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan
demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik

64
seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik integratif disusun
berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda
dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik integratif ini juga diperkaya dengan
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela
mata pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai
mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain
menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh
melalui penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan
semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke
mata pelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti
diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan

65
olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

5. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti
sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
3) kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
6. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
dan ujian sekolah/madrasah,

7. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% s.d
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah
75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasa belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan belajar ideal.
66
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake peserta didik, dan sarana prasarana. Adapun Standar Hasil
Belajar SD Negeri Banyuhurip Tahun Pelajaran 2020-2021 adalah sebagai
berikut:

Standar Ketuntasan Minimal Hasil Belajar (KKM)

KKM Kelas
No Mata Pelajaran I II III IV V VI
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi 70 70 70 70 70 70
1
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan 67 67 67 65 65 65
2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 65 65 65 65 65 65
4 Matematika 65 65 65 65 65 66
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 65 65
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 73 73 73
Pendidikan Jasmani Olahraga 75 75 75 70 70 70
8
dan Kesehatan
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda 70 70 70 70 70 70
10 Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75 75 75 72 72
11 Rineka Budaya Sunda 65 65 65 65 65 65

Kriteria Ketuntasan Minimal Sekolah : 65

Standar Ketuntasan Minimal Hasil Belajar (KKM)

1. Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2)

No Aspek KKM

1 Sikap Spiritual (KI-1) B

2 Sikap Sosial (KI-2) B

67
2. Pengatahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4)

KKM Kelas
No Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 6
P K P K P K P K P K P K
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 66 68 66 68 66 68 64 66 63 65 63 65
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 64 66 64 66 64 66 63 65 63 65 63 65
4 Matematika 63 65 63 65 63 65 62 64 58 62 58 62
5 Ilmu Pengetahuan Alam 64 66 64 66 64 66
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 64 66 62 64 62 64
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 73 77 73 77 73 77 72 76 72 76 72 76
8 Pendidikan Jasmani Olahraga 73 77 73 77 73 77 73 77 73 77 73 77
dan Kesehatan
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72
10 Pendidikan Lingkungan Hidup 73 77 73 77 73 77 73 77 70 74 70 74
11 Rineka Budaya Sunda 66 68 66 68 66 68 62 64 62 64 62 64

KKM sekolah SDN Banyuhurip 65

PREDIKAT NILAI
A < 83 – 100
B < 73 – 83
C ≤ 65 – 73
D < 60

68
Kriteria Ketuntasan Ujian Sekolah

No Mata Pelajaran KKU Sikap

Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 B
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 64 B
3 Bahasa Indonesia 64 B
4 Matematika 63 B
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 64 B
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 74 B
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 70 B
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda 70 B
10 Pendidikan Lingkungan Hidup 72 B
11 Rineka Budaya Sunda 63 B

69
8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas SD Negeri Banyuhurip sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Standar Kompetensi Dasar dan indikator di
kelasnya.
2. Kehadiran minimal 75%
3. Perilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria minimal baik.

2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:
(1) Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi
Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
(2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
(3) Persentasi kehadiran minimal 75%
(4) Perilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria minimal baik.
(5) Lulus Ujian Sekolah
(6) Dinyatakan lulus berdasarkan hasil rapat sekolah dengan Standar Minimal
Kelulusan (SMK) dan Standar kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.

9. Pendidikan Kecakapan Hidup


1) Kurikulum untuk SD Negeri Banyuhurip, memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
dan/atau kecakapan vokasional.
2) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
3) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal. Pendidikan kecakapan hidup yang dilaksanakan meliputi:
70
(1) Kecakapan Pribadi (Personal )
Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui kegiatan
rutinitas antara lain:
a) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, pendidik, dan karyawan
ketika tiba di sekolah
b) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
c) Membaca Al Qur’an
d) Praktek Sholat
e) Doa bersama hari Jum’at sebelum masuk kelas
f) Memelihara tanaman di depan kelasnya
g) Mengumpulkan amal Jum’at untuk kegiatan keagamaan
h) Mengadakan operasi semut, setelah jam istirahat
i) Mengadakan pelatihan seni tari dan kreasi bagi peserta didik yang berbakat
j) Praktik keterampilan membuat taplak meja, membuat bunga kertas,
membuat boneka dari berbagai bahan bekas.
(2) Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial peserta didik,
sekolah mengadakan kegiatan antara lain:
a) Membantu teman yang tertimpa musibah
b) Menjenguk teman yang sakit
c) Mengadakan kerja bakti (Jum’at Bersih)
d) Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas
e) Melaksanakan tugas piket kelas
(3) Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sebagai
berikut:
a) Menerapkan pendekatan belajar aktif
b) Membina kaderisasi calon lomba keterampilan agama (Pildacil MTQ, BTQ,
Cerdas Cermat, Kaligrafi)
c) Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan Kreativitas peserta
didik.
d) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
e) Mengadakan wajib baca senyap (10 menit) sebelum bel masuk sekolah

71
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dilakukan meliputi:
1. Pemanfaatan limbah (barang bekas) dan kekayaan alam sekitar menjadi barang
kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Contoh bentuk kerajinan yang
dihasilkan diantaranya:
a. Anyaman dan keterampilan dari Kertas dan Limbah
b. Bunga dari limbah plastik/bekas air gelas
c. Ecobrick
2. Program Pendidikan Keunggulan Lokal dan Global:
Berikut kompetensi yang dari pendidikan keunggulan local dan global sesuai
dengan tingkat kelas yang ditempuh peserta didik.

KELAS MATERI

I  Memperkenalkan hasil bahan baku kerajinan dari limbah/barang


bekas.

II  Mengumpulkan benda yang dapat dijadikan barang bekas yang


dapat dijadikan kerajinan yang banyak tersedia di lingkungan
sekolah.

III  Membuat anyaman sederhana dari kertas dan limbah.

72
KELAS MATERI

IV  Membuat benda anyaman sederhana.


 Membuat bunga dari plastik.
 Membuat ecobreak dari limbah botol bekas dan sampah plastik

V
 Membuat benda anyaman sederhana yang pembuatan lebih
komplek.

 Membuat Anyaman dan keterampilan dari Kertas Dan Limbah


 Mempersiapkan bahan untuk membuat Ecobreak

VI  Membuat anyaman yang lebih komplek.


 Mengemas hasil karya.
 Memasarkan produk

Langkah-langkah materi:
Kelas I ; Pendidik menunjukan bahan-bahan yang termasuk limbah, kemudian
berikan tugas kepada peserta didik agar membawa bahan yang di
maksud untuk dijadikan bahan praktek membuat anyaman sederhana.

Kelas II ; Pendidik mengajak peserta didik untuk observasi di lingkungan sekolah


dan memilih bahan limbah organik dan non oerganik untuk di jadikan
kreasi hasil limbah.

Kelas III ; Pendidik menyusun bahan yang sudah tersedia

Kelas IV; Pendidik mensimulasikan bahan yang telah ada di depan peserta didik

Kelas V ; Pendidik melakukan simulasi membuat kreasi dari bahan Non organik

Kelas VI ; Pendidik mengevaluasi semua hasil kerja peserta didik dan


diimplemetasikan di lingkungan Sekolah.
3. Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan di

73
Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan segala karakteristiknya.
2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup di daerah
masing-masing khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya.
3) Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan
daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian keseimbangan lingkungan
hidup.
4) Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya
dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan untuk menyukseskan Visi
Jawa Barat.
5) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang:
 Konsep Dasar Lingkungan Hidup
 Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
 Pencemaran dan kerusakan lingkungan
 Pengelolaan (Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan, Pemeliharaan dan
Pemulihan Lingkungan Hidup (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan
Pengawasan Lingkungan Hidup, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan,
sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah, DBD, dll)
 Peranan/pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan
 Bencana alam & Penanggulannya
 Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya
 Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Manajemen pengelolaan lingkungan
hidup

6) Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pelestarian dan


pemanfaatan sumber daya alam serta gerakan Pemanfaatan, Penataan,
Pengembangan, Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat.

7) Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang ketertiban,


kebersihan, dan keindahan untuk menuju suatu kondisi daerah yang aman,
nyaman, dan bersih.

4. Rineka Budaya Sunda


Muatan lokal Rineka Budaya Sunda pertimbangan berkonsekuensi pada tujuan
pembelajaran Muatan Lokal Rineka Budaya Sunda dan Pembudayaan “Kemis
Nyunda” yang secara umum agar peserta didik mencapai tujuan-tujuan berikut.

74
1) Peserta didik beroleh pengalaman berbahasa, bersastra, beretika, dan
berestetika Sunda.
2) Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa, sastra, seni dan budaya
Sunda sebagai kekayaan daerah di Bandung Barat, yang juga merupakan
bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakatnya.
3) Peserta didik memahami bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda dari segi
bentuk, makna, dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan
kreatif untuk berbagai konteks (tujuan, keperluan, dan keadaan)
4) Peserta didik mampu menggunakan bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan
kematangan sosial.
5) Peserta didik memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa,
bersastra, berseni dan berbudaya Sunda (berbicara, menulis, berpikir,
berperilaku).
6) Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan seni
Sunda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
bersastra, berseni dan berbudaya Sunda, mengembangkan kepribadian, dan
memperluas wawasan kehidupan.
7) Peserta didik menghargai dan membanggakan sastra dan seni Sunda sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Sunda.

Pembelajaran Muatan Lokal Rineka Budaya Sunda dan Pembudayaan “Kemis


Nyunda” di Bandung Barat memberikan konstribusi terhadap penyelenggaraan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang mengoptimalkan fungsi kemitraan
tripusat pendidikan dilaksanakan dengan pendekatan berbasis:
a. Pendekatan berbasis kelas dilakukan dengan:
1) Mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam proses pembelajaran secara
tematik atau terintegrasi dalam mata pelajaran sesuai dengan isi kurikulum;
2) Merencanakan pengelolaan kelas dan metode pembelajaran/pembimbingan
sesuai dengan karakter peserta didik;
3) Melakukan evaluasi pembelajaran/pembimbingan; dan
4) Mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

b. Pendekatan berbasis budaya sekolah dilakukan dengan:


1) Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah;

75
2) Memberikan keteladanan antar warga sekolah;
3) Melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah;
4) Membangun dan mematuhi norma, peraturan, dan tradisi sekolah;
5) Mengembangkan keunikan, keunggulan, dan daya saing sekolah sebagai ciri
khas sekolah;
6) Memberi ruang yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi melalui kegiatan literasi; dan
7) Khusus bagi peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar
atau satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah diberikan ruang yang
luas untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler.

c. Pendekatan berbasis masyarakat dilakukan dengan:


1) Memperkuat peranan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama
pendidikan dan Komite Sekolah sebagai lembaga partisipasi masyarakat
yang menjunjung tinggi prinsip gotong royong;

2) Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber belajar


seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh
masyarakat, alumni, dunia usaha, dan dunia industri; dan
3) Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam
lingkup akademisi, penggiat pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, dan
lembaga informasi.

76
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada
Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, karakteristik sekolah, kebutuhan
perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
A. Alokasi waktu
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan
hari raya keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten Bandung Barat, dan/atau organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

77
g. Kegiatan khusus dapat dialokasikan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif sesuai dengan kebutuhan sekolah.

h. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk jenjang Sekolah Dasar
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten.

Kalender Akademik SD Negeri Banyuhurip disusun dengan berpedoman pada kalender


Pendidikan Nasional, provinsi, dan kalender kabupaten yang disesuaikan dengan
program sekolah.
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan


1. Minggu efektif belajar minggu dan pembelajaran efektif pada
maksimum 36 setiap satuan pendidikan
Minggu
Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
2. Jeda tengah semester
Minggu
Maksimum 2 Antara semester I dan II
3. Jeda antar semester
Minggu
Digunakan untuk penyiapan
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 kegiatan dan administrasi
pelajaran minggu akhir dan awal tahun
pelajaran
Daerah khusus yang
memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat
5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
6.
umum/nasional minggu Peraturan
Pemerintah
Disesuai dengan ciri khusus
Maksimum 1
7. Hari libur khusus masing-masing
minggu

78
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Digunakan untuk kegiatan


yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
8. Kegiatan khusus Maksimum 3
mengurangi jumlah minggu
sekolah/madrasah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Kemendikbud dan atau Kemenag
dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
3. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
4. Kalender Pendidikan ini disusun oleh SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP dengan
rujukan kalender pendidikan dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat.

C. Perhitungan HE dan hari libur

Penyerahan Hari Libur


Smt Bulan/Tahun HK HE Raport Smtr Minggu Umum Ramadhan
I Juli 31 16 I 5 1 -
Tahun Agustus 31 24 I 3 2 -
2020 September 30 26 I - - -
Oktober 31 23 I 5 3 -
November 30 25 I - - -
Desember 31 4 √ I 4&5 10 -
II Januari 31 17 II 1&2 8 -
Tahun Pebruari 28 23 II 2 1 -
2021 Maret 31 26 II 2 1 -
April 30 21 II 1&2 1 3
Mei 31 9 II 1,2,3,4,5 - 15
Juni 30 8 √ II 1&5 4 -
Jumlah 365 222 33 18

79
KALENDER PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
TAHUN PELAJARAN 2021-2022

HE = 16 HL = 15
JULI 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 5 12 19 26 1-6 Libur Semester Genap
SENIN 6 13 20 27 13-15 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

SELASA 7 14 21 28 15-18 Masa Orientasi Pend. Kepramukaan

RABU 1 8 15 22 29 31 Libur hari Raya Idul Adha 1441 H

KAMIS 2 9 16 23 30
JUMAT 3 10 17 24 31
SABTU 4 11 18 25

HE = 24 HL = 7
AGUSTUS 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 2 9 16 23 30 17 Libur HUT RI
SENIN 3 10 17 24 31 20 Libur Tahun Baru 1442 H
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUMAT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29

HE = 26 HL = 4
SEPTEMBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 14-19 Prakiraan penilaian tengah semester I

SENIN 7 14 21 28 21-26 Prakiraan jeda tengah semester I


SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24
JUMAT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26

HE = 23 HL = 8
80
OKTOBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 1 Peringatan hari kesaktian Pancasila
SENIN 5 12 19 26 28-30 Libur dan cuti bersama maulid Nabi
Muhammad SAW
SELASA 6 13 20 27 31 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUMAT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31

HE = 25 HL = 5
NOPEMBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 1 8 15 22 29 25 Peringatan Hari Guru (PGRI)
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUMAT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28

HE = 4 HL = 27
DESEMBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 1-12 Perakiraan penilaian akhir semester I

SENIN 7 14 21 28 18/19 Pembagian rapor semester I


SELASA 1 8 15 22 29 24-25 Cuti bersama dan libur hari Natal
RABU 2 9 16 23 30 21-10 Libur sesmester I
KAMIS 3 10 17 24 31 28-31 Pengganti cuti bersama hari raya Idul
Fitri 1441 H
JUMAT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26

81
HE = 17 HL = 14
JANUARI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 31 1 Libur tahun baru masehi
SENIN 4 11 18 25 11 Hari pertama masuk sekolah
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUMAT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

HE = 23 HL = 5
FEBRUARI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 7 14 21 28 12 Perakiraan tahun baru Imlek 2572
SENIN 1 8 15 22
SELASA 2 9 16 23
RABU 3 10 17 24
KAMIS 4 11 18 25
JUMAT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27

HE = 26 HL = 5
MARET 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 7 14 21 28 8-13 Perakiraan penilaian tengah semester 2

SENIN 1 8 15 22 29 11 Perakiraan libur Isra Mi’raj


SELASA 2 9 16 23 30 15-20 Perakiraan jeda tengah semester 2
RABU 3 10 17 24 31 20 Peringatan Isra Mi’raj disekolah
KAMIS 4 11 18 25
JUMAT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27

HE = 23 HL = 7
82
APRIL 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 2 Libur wafat Isa Almasih
12 –
SENIN 5 12 19 26 Prakiraan libur awal Ramadhan 1442 H
14
SELASA 6 13 20 27 15 – 6 Kegiatan penumbuhan budi pekerti
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUMAT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24

HE = 22 HL = 9
M E I 2022 TGL
MINGGU 2 9 16 23 30 1 Libur hari Buruh
SENIN 3 10 17 24 31 7 – 22 Perakiraan libur hari raya Idul Fitri
1442 H
SELASA 4 11 18 25 13 Perakiraan libur kenaikan Isa Al masih

RABU 5 12 19 26 26 Perakiraan libur hari raya Waisak

KAMIS 6 13 20 27
JUMAT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29

HE = 8 HL = 22
JUNI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 1 Libur hari lahir Pancasila
SENIN 7 14 21 28 7 – 19 Perakiraan penilaian akhir tahun
SELASA 1 8 15 22 29 25 Tanggal penetapan rapor semester 2

RABU 2 9 16 23 30 25/26 Pembagian rapor semester 2


KAMIS 3 10 17 24 27-18 Libur akhir tahun pelajaran
JUMAT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26

Keterangan:
Pelaksanaan dan hasil US Kelas VI menunggu POS US yang diterbitkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rwpublik Indonesia

KALENDER AKADEMIK SD NEGERI BANYUHURIP


TAHUN PELAJARAN 2020-2021
83
SEMESTER 1
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
13 Juli 2020 Hari Pertama Masuk Sekolah
13 – 15 Juli 2020 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
16 – 18 Juli 2020 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan
31 Juli 2020 Libur Hari Raya Idul Adha 1441 H
17 Agustus 2020 Libur Hari Kemerdekaan RI
20 Agustus 2020 Libur Tahun Baru 1442 H
14-19 September 2020 Prakiraan Jeda Tengah Semester 1
28, 29. 30 Oktober 2020 Libur dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad
SAW.
1-12 Desember 2020 Prakiraan Penilaian Akhir Semester 1
18 Desember 2020 Tangal Penetapan Rapor Semester 1
18/19 Desember 2020 Pembagian Rapor Semester 1
28-31 Desember 2020 Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1441 H

SEMESTER 2
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
1 Januari 2021 Libur tahu baru Masehi.
11 Januari 2021 Hari pertama masuk sekolah
12 Januari 2021 Libur Tahu Baru Imlek 2572
11 Maret 2021 Libur Isro Mi’raj
8-13 Maret 2021 Prakiraan penilaian Tengah Semester 2
14 Maret 2021 Libur hari raya Nyepi
15 – 20 Maret 2021 Perkiraan Jeda tengah semester 2
2 April 2021 Libur wafat isa almasih
12-14 April 2021 Prakiraan libur Awal Ramadhan 1442 H
15 April – 11 Mei 2021 Kegiatan Penumuhan Budi Pekerti
1 Mei 2021 Libur Hari Buruh
7 – 22 Mei 2021 Prakiraan Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H
13 Mei 2021 Libur Kenaikan Isa Almasih
26 Mei 2021 Libur Hari Raya Waisyak
1 Juni 2021 Libur Hari Lahir Pancasila
7 – 11 Juni 2021 Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
25 Juni 2021 Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
25/26 Juni 2021 Pembagian Rapor Semester 2
27 Juni-18 Juli 2021 Libur Akhir Tahun Pelajaran 2020-2021
Mei – Juli 2021 Masa PPDB Tahun Pelajaran 2021-2022

Bandung Barat, 6 Juli 2021


Kepala Sekolah,

EUIS PAHLAWATI, S.Pd


NIP. 196211191985082003
BAB V
PENUTUP

84
A. Kesimpulan

Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun
kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan
landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan
sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam
rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU No.20 Tahun 2003.
Pengembangan kurikulum senatiasa mengakomodir setiap perubahan yang ada pada
lingkungan masyarakat baik secara lokal maupun global. Seperti telah diuraikan pada
awal pendahuluan bahwa perubahan kurikulum disesuaikan dengan situasi dan kondisi
saat itu. Mewabahnya virus corona sangat berpengaruh pada semua bidang kehidupan
manusia termasuk bidang pendidikan. Dalam proses pembelajaran pihak sekolah tidak
diperkenankan untuk menghdirkan peserta didik ke sekolah sampai batas
diumumkannya masa aman oleh pemerintah. Semua peserta didik harus belajar dari
rumah masing-masing.
Untuk memberi pelayanan maksimal kepada peserta didik beberapa alternatif model
pembelajaran harus dirumuskan diantaranya pembelajaran dalam jaringan,
pembelajaran di luar jaringan, gabungan maupun guru kunjung.
Pembelajaran dalam jaringan mengharuskan guru dengan peserta didik langsung atau
melalui orang tua berkomunikasi melalui jaringan sosial misalnya melaui aplikasi whats
app, zoom, google meet, dll. Pembelajaran di luar jaringan berlangsung bagi peserta
didik yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai atau dikarenakan jaringan
kurang baik. Sementara dalam model gabungan guru memberi tugas melalui media
sosial kemudian peserta didik mengerjakan di rumah dan hasilnya diantar ke sekolah
oleh orang tua atau melalui petugas khusus. Dari tiga model di atas guru diharapkan
melalukan kunjungan ke tempat tinggal peserta didik baik secara individu atau
berkelompok bagi peserta didik yang berdekatan.
Selain perubahan model materi pembelajaran pun harus disederhanakan dan memuat
pemahaman peserta didik tentang virus corona. Peserta didik harus paham bagaimana
cara melindungi diri dari bahaya virus tersebut. Pemahaman peserta didik terhadap
dampak dari virus tersbut dapat diadaptasikan dalam kehidupan sehari-hari sepanjang
hayatnya.

B. Rekomendasi

Sebagai akhir penyusunan kurikulum ini kami perlu merekomendasi bahwa :

85
1. Kurikulum Satuan Pendidikan adalah kurikulum yang mengutamakan otonomi satuan
pendidikan, karena itu semua pihak terkait agar memberi ruang yang seluas-luasnya
untuk mewujudkan otonomi satuan pendidikan.
2. Semua pihak terkait baik shareholders maupun stakeholders agar dapat bersinergi untuk
mewujudkan kemandirian satuan pendidikan dalam mengembangkan Kurikulum Satuan
Pendidikan;
3. Fungsi Dinas pendidikan untuk menjalankan supervisi pengembangan Kurikulum Satuan
Pendidikan agar dilaksanakan dengan optimal;
4. Keunggulan dan kearifan lokal sebagai bagian pengembangan Kurikulum Satuan
Pendidikan agar dapat terakomodasi dengan baik, maka perlu adanya upaya sinergis
dengan orang tua/wali peserta didik, masyarakat, tokoh, ataupun semua pihak terkait
yang mampu berkontribusi dalam pengambangan Kurikulum Satuan Pendidikan yang
mandiri dan otonom;
5. Dengan tersusunnya kuriklum ini agar dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan
penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Banyuhurip tahun peelajaran 2020-2021.

Ditetapkan di : Bandung Barat


Pada tanggal : 06 Juli 2021

Kepala Sekolah,

EUIS PAHLAWATI, S.Pd


NIP. 196211191985082003

86
LAMPIRAN
1. Laporan Hasil Analisis Minggu dan Hari Efektif

87
ANALISIS MINGGU DAN HARI EFEKTIF

Nama Sekolah : SDN Banyuhurip


Semester : 1 (pertama)
Tahun pelajaran : 2020-2021

A. Analisis Minggu Efektif


Jumlah Minggu Jml Hari Jumlah hari Jumlah hari
No. Bulan efektif tidak efektif
belajar belajar
Efektif Tidak Efektif Semua
1 Juli 2020 3 1 4 31 16 15
2 Augustus 2020 4 0 4 31 24 7
3 September 2020 4 1 5 30 26 4
4 Oktober 2020 4 1 5 31 23 8
5 November 2020 4 0 4 30 25 5
6 Desember 2020 1 4 5 31 4 27
Jumlah 20 7 27 184 118 66
Keterangan:

1 sd 12 Juli 2020 : Libur Semester Gasal 28, 29. 30 Oktober 2020 : Libur dan cuti bersama Maulid
13 sd 15 Juli 2020 : Masa Orientasi Peserta Didik Baru Nabi Muhammad SAW.
16 sd. 18 Juli 2020 : Masa Orientasi Pendidikan 1-12 Desember 2020 : Prakiraan Penilaian Akhir Semester 1
Kepramukaan 18 Desember 2020 : Tangal Penetapan Rapor Semester 1
31 Juli 2020 : Libur Hari Raya Idul Adha 1441 H 18/19 Desember 2020 : Pembagian Rapor Semester 1
17 Agustus 2020 : Libur Hari Kemerdekaan RI 28-31 Desember 2020 : Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul
20 Agustus 2020 : Libur Tahun Baru 1442 H Fitri 1441 H
14-19 September 2020 : Prakiraan Jeda Tengah Semester 1

 Catatan: anilisis sesuaikan dengan kalender yang terbaru

88
ANALISIS MINGGU DAN HARI EFEKTIF

Nama Sekolah : SDN Banyuhurip


Semester : 2 (dua)
Tahun pelajaran : 2021-2022
A. Analisis Minggu Efektif
Jumlah Minggu Jumlah hari Jumlah hari
No. Bulan Jml Hari efektif tidak efektif
Efektif Tidak Efektif Semua belajar belajar
1 Januari 2021 3 1 4 31 26 5
2 Februari 2021 4 0 4 29 24 5
3 Maret 2021 4 1 5 31 19 12
4 April 2021 4 0 4 30 24 6
5 Mei 2021 2 2 4 31 15 16
6 Juni 2021 2 2 4 30 0 30
Jumlah 19 4 25 182 108 74

- 1 Januari 2021 :Libur tahu baru Masehi. - 7 – 22 Mei 2021 :Prakiraan Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H
- 11 Januari 2021 :Hari pertama masuk sekolah - 13 Mei 2021 :Libur Kenaikan Isa Almasih2
- 12 Januari 2021 :Libur Tahu Baru Imlek 2572 - 26 Mei 2021 :Libur Hari Raya Waisyak
- 11 Maret 2021 :Libur Issro Mi’raj - 1 Juni 2021 :Libur Hari Lahir Pancasila
- 8-13 Maret 2021 :Prakiraan penilaian Tengah Semester 2 - 7 – 11 Juni 2021 :Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
- 14 Maret 2021 :Libur hari raya Nyepi - 25 Juni 2021 :Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
- 15 – 20 Maret 2021 :Perkiraan Jeda tengah semester 2 - 25/26 Juni 2021 :Pembagian Rapor Semester 2
- 2 April 2021 :Libur wafat isa almasih - 27 Juni-18 Juli 2021 :Libur Akhir Tahun Pelajaran 2020-2021
- 12-14 April 2021 :Prakiraan libur Awal Ramadhan 1442 H - Mei – Juli 2021 :Masa PPDB TP 2021/2022
- 15 April – 11 Mei :Kegiatan Penumuhan Budi Pekerti
2021

 Catatan: anilisis sesuaikan dengan kalender yang terbaru

89
LAMPIRAN
2. Laporan Hasil Analisis Kontek dan Aktualisasi
Rapot Mutu Sekolah

90
ANALISIS KONTEKS

SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP


ALAMAT : JL. KOLONEL MASTURI NO 56 DESA CIKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
1. SI dan SKL
Sesuai dengan Cara Pencapaian yang
Keadaan dan Sesuai dengan
Aspek Kesimpulan
Kebutuhan Saat Ini Kebutuhan Saat Ini dan
dan Masa Depan Masa Depan
Kerangka Sekolah Menyusun Sekolah memiliki Struktur kurikulum disusun sebelum
dasar dan kerangka dasar dan strukturtur kurikulum tahun pelajaran 2020-2021 melalui
struktur struktur kurikulum sesuai dengan standar isi workshop.
kurikulum berdasarkan standar isi
melalui workshop
Beban Sekolah menysun Sekolah Menyusun beban Beban Belajar Sekolah disusun
belajar beban belajar sesuai belajar melalui workshop sesuai dengan standar isi sebelum
dengan standar isi tahun pelajaran 2020-2021 melalui
workshop.
KTSP Sekolah sudah Pembuatan KTSP KTSP disusun sebelum tahun
memiliki Kurikulum melalui Workshop pelajaran 2020-2021 melalui
Tingkat Satuan Kurikulum workshop.
Pendidikan (KTSP)
Kalender Sekolah sudah Kalender pendidikan Kalender Pendidikan disusun
Pendidika menyusun kalender disusun melalui sebelum tahun pelajaran 2020-2021
n Pendidikan tingkat musyawarah Guru dan melalui musyawarah guru dan
sekolah dewan sekolah dewan sekolah.
SKL sekolah menetapkan sekolah Sekolah mengembangkan standar
satuan SKL sesuai dengan mmengembangkan mata kelulusan sesuai dengan cakupan
pendidikan kelompok mata pelajaran sesuai dengan dan muatan kelompok mata
pelajaran cakupan dan muatan pelajaran
kelompok mata pelajaran
SKL SKL satauan sekolah Sekolah melaksanakan Visi, Misi
kelompok pendidikan SDN mmengembangkan dan tujuan sekolah untuk
mata Banyuhurip sudah strategiu untuk mencapai menghasilkan standar kelulusan
pelajaran disusun berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan yang berkualitas.
visi, Misi, Tujuan dan Sekolah.
Strategi Sekolah.
SKL mata sekolah menetapkan sekolah Sekolah mengembangkan standar
pelajaran SKL sesuai dengan mmengembangkan mata kelulusan sesuai dengan cakupan
mata pelajaran pelajaran sesuai dengan dan muatan mata pelajaran
cakupan dan muatan
mata pelajaran

91
ANALISIS KONTEKS
SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP
ALAMAT : KP. BANYUHURIP DESA GUDANGKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
2. Kondisi Satuan Pendidikan

Aspek Kekuatan Kelemahan Kesimpulan

Peserta didik Peserta didik yang Jumlah peserta didik Peserta didik dapat
berprestasi memiliki perkelas melebihi mengembangkan
potensi untuk pelayanan standar potensinya dengan
berkembang minimal dan daya pelayanan standar
dukung lingkungan minimum dan daya
peserta didik belum dukung lingkungan yang
optimal optimal

Pendidik dan Seluruh pendidik Belum semua Pendidik yang memiliki


tenaga memiliki kualifikasi pendidik memiliki kualifikasi akademik S1
akademik S1 kemampuan IT. akan dapat
kependidikan mengembangkan
pelajarannya dengan baik
apabila menguasai IT.

Sarana dan Kondisi bangunan Sekolah belum Kondisi bangunan sudah


prasarana sudah bagus dan memiliki jumlah baik namun ruang kelas
memiliki lahan ruang kelas sesuai belum sesuai dengan
kosong. dengan rombongan jumlah rombongan
belajar belajar.
Belum memiliki
Perpustakaan, sumber
air yang ada kurang
lancar.

Biaya Dana bantuan Sekolah belum Dana BOS sudah sesuai


operasional sekolah memiliki donator dengan Juknis, tetatpi
sudah sesuai dengan tetap untuk akan lebih optimal kalau
Juknis. pengembangan memiliki donator tetap
sekolah. pengembangan sekolah.

Program Program sekolah Tidak semua program Rencana program sekolah


sudah dibuat dan dapat terealisasi sebaiknya dapat
ditetapkan dalam direalisasikan dengan
program kerja baik.
tahunan.

92
ANALISIS KONTEKS
SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP
ALAMAT : KP. BANYUHURIP DESA GUDANGKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
3. Peluang dan Tantangan yang Ada di Masyarakat

Aspek Peluang Tantangan Kesimpulan

Komite sekolah Komite sekolah Hubungan Harus ada Kerjasama


telah mendukung orangtua belum antara komite sekolah dan
program sekolah. optimal. orang tua untuk
mendukung pengembangan
sekolah.

Dewan Pendidikan Dewan Pendidikan Dewan Diperlukan sinergi antara


aktif mendukung Pendidikan dewan pendidikan umtuk
program sekolah. belum bersinergi mengoptimalkan semua
dengan stake program.
holder terkait.

Dinas Pendidikan Dukungan Memaksimalkan Pelayanan maksimal akan


Lembaga pelayanan mendukung program
pemerintahan sekolah
aktif.

Asosiasi Profesi PGRI membantu PGRI belum PGRI harus mampu


dan mendukung maksimal dalam menampung dan
program sekolah menampung menyampaikan semua
semua aspirasi aspirasi kepihak terkait.

Dunia Industri dan Terdapat banyak Belum ada Harus ada kerjasama
tempat Pariwisata Kerjasama dengan tempat pariwisata
Dunia Kerja disekitar (MOU) dengan untuk mengembangkan
lingkungan tempat sekolah
sekolah pariwisata.

Sumber Daya Alam Tersedia sumber Pemanfaatan SDA harus dimanfaatkan


daya alam yang sumbaer daya secara optimal
melimpah alam belum
optimal

Sosial Budaya Aktif Menjaga sosial Harus dapat memfilter


mengembangkan budaya dari budaya yang masuk.
kearifan lokal pengaruh
negative
perkembangan
teknologi

93
ANALISIS KONTEKS
SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP
ALAMAT : KP. BANYUHURIP DESA GUDANGKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
4. Kesimpulan

Cara Pencapaian
Sesuai Keadaan dan
sesuai Keadaan dan
Kebutuhan Saat Ini dan Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan
Kebutuhan Saat Ini
Masa Depan
serta Masa Depan
Factor internal dan Pengembangan dari Dukungan dari Belum adanya Dapat Meningkatkan
eksternal sudah aktif dan berbagai program semua pihak Kerjasama dan terealisasi Kerjasama untuk
mendukung pada program sekolah terkait. dukungan secara semua mencapai semua
pengembangan sekolah optimal dari program program sekolah
industry dan dunia
usaha

Kepala Sekolah,

EUIS PAHLAWATI, S.Pd


NIP. 196211191985082003

94
95
LAMPIRAN
3. Hasil Penetapan KKM (Satuan Mata Pelajaran)

BERITA ACARA KKM, DAFTAR HADIR, NOTULEN RAPAT BERUPA REKAP KKM

96

Anda mungkin juga menyukai