DOKUMEN 3
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR PROGRAM
2021
1
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
DINAS PENDIDIKAN
Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
Jl. Raya Padalarang – Cisarua KM 2 Mekarsari Ngamprah Kode Pos
40552 Telp/fax: 022-27010112 website: www.disdikkbb.org
B PENGESAHAN
1. Lembar Pengesahan
a. Rumusan kalimat pengesahan
b. Tanda tangan Kepala sekolah dan stempel/cap
c. Tanda tangan Ketua Yayasan untuk sekolah swasta
d. Tanda tangan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan
3. Lembar Penetapan
a. SK Penetapan Kurikulum
b. Berita Acara
c. Daftar Hadir
d. SK Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
2
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
e. Dokumen pendukung lainnya
C KATA PENGANTAR
D DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
E PENDAHULUAN
Rasional
1. Latar belakang, memuat:
− Kondisi nyata dan Tantangan Internal
− Kondisi ideal dan Tantangan Eksternal
− Potensi dan karateristik satuan pendidikan
− Kondisi darurat bencana non alam penyebaran dan
pencegahan Covid-19
− Alternatif Solusi
2. Mencatumkan dasar hukum yang relevan:
− Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
− PP No. 19 Tahun 2005 dengan perubahan PP No. 32
Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
perubahan kedua PP No. 13 Tahun 2015.
− Inpres No. 10 th 2016 tentang Aksi pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
− Permendikbud No. 57 Tahun 2014 Tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum.
− Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
− Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler.
− Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan.
− Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013.
− Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang
Penumbuhan Budi Pekerti dan Literasi Sekolah.
− Permendikbud No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
− Permendikbud No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
− Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar
Proses Pendidikan.
− Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian.
− Permendikbud No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
3
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
− Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan
atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.
− Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang PPK.
− Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia
1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah.
− Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang
pencegahan Cocona Covid Disease 19.
− Surat Edaran Menteri No 4 tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran dan pencegahan Covid 19.
− Surat Edaran Menteri No 15 tahun 2020 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam
masa darurat penyebaran dan pencegahan Covid 19.
− Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia No. 01/KB/2020, No. 516
Tahun 2020, No. HK.03.01/Menkes/363/2020 dan No.
440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020-2021 dan Tahun
Akademik 2020-2021 dimasa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 ( Covid -19).
− Peraturan Gubernur No. 25 Tahun 2007 tentang Muatan
Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup
− Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 69 Tahun 2013
tentang pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Daerah pada jenjang satuan pendidikan dasar dan
menengah.
− Peraturan Bupati No. Tahun 2019 tentang Muatan
Lokal Rineka Budaya Sunda.
− Peraturan Bupati No.42 Tahun 2019 tentang
Implementasi Pendidikan Antikorupsi dan Pendidikan
Lalu Lintas pada Jenjang Sekolah Dasar dan Menengah.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 800/665-Disdik
tentang antisipasi penyebaran dan pencegahan Covid 19
pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 440/769 tentang
kebijakan dalam masa Darurat pencegahan penyebaran
dan pencegahan Covid 19
− Peraturan lain yang relevan.
4
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3.Mengacu tuntutan SKL Satuan Pendidikan,
sebagaimana tercantum Permendiknas No. 20 Tahun
2016.
4.Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional, dan
internasional.
5.Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan seni.
6.Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan
prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai
keunggulan.
7.Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga
satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil pendidikan.
8.Mengarahkan langkah langkah strategis yang konsisten
dengan penjabaran misi satuan pendidikan.
9.Penjenamaan Sekolah.
Strategi
Langkah langkah yang di lakukan untuk mencapai tujuan
Sekolah.
5
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Covid-19 dan masa transisi Aktualisasi Kebiasaan Baru
(AKB) di satuan pendidikan.
Program muatan lokal, mencamtumkan :
1.Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah.
2.Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan karakteristik sekolah.
3.Daftar KI/KD muatan lokal yang dikembangkan oleh
sekolah.
4.Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
muatan lokal.
Kegiatan Pengembangan diri mencantumkan:
1. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
layanan konseling dan program akademik/belajar sosial
dan pengembangan karier peserta didik.
2. Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program
Ekstra Kurikuler dalam pengembangan bakat, minat
dan prestasi peserta didik.
3. Uraian tentang pelaksanaan PPK, GLS, Pendikel, Insersi
Pendidikan Antikorupsi, Insersi Pendidikan Lalu Lintas
dan Sekolah Sehat.
4. Uraian Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib Pramuka dan
sembilan Ekstra Kurikuler lainnya.
5. Uraian tentang strategi pengembangan diri pada masa
darurat penyebaran dan pencegahan dan pencegahan
covid-19 dan masa transisi Aktualisasi Kebiasaan Baru
di satuan pendidikan
Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan:
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4
jam perminggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam
pelajaran perminggu, jumlah minggu efektif pertahun
jumlah jam pelajaran pertahun.
3. Uraian tentang pemanfaatan 40% tugas terstruktur
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu.
4. Uraian beban belajar selama masa darurat penyebaran
dan pencegahan covid-19, dan masa transisi menuju
aktualisasi kebiasaan baru di satuan pendidikan.
5. Uraian tentang pelaksanaan program Akselerasi dan
Inklusi bagi peserta didik yang mempunyai pola
kecerdasan dan peserta didik mempunyai peserta didik
berkebutuhan peserta didik bakat istimewa (bila ada).
6. Uraian tentang pelaksanaan program Inklusi bagi
peserta didik yang mempunyai kebutuhan khusus.
6
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Ketuntasan Belajar Mencantumkan:
1. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk semua
mata pelajaran pada semua tingkatan kelas dan KKM
sekolah.
2. Uraian tentang mekanisme dan prosedur Penyusunan
KKM dilengkapi dengan Dokumen Penetapan KKM
3. Uraian tentang ketuntasan belajar pada masa darurat
penyebaran dan pencegahan covid-19 dan masa
transisi menuju aktualisasi kebiasaan baru di satuan
pendidikan.
4. Uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan
ketuntasan belajar untuk mencapai KKM ideal melalui
Program Perbaikan dan Pengayaan.
Kenaikan kelas mencantumkan:
1. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan
sekolah dengan mempertimbangkan ketentuan
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Penilaian.
2. Uraian tentang pelaksanaan hasil belajar peserta didik
(Penilaian harian, Penilaian Tengah Semester,
Penilaian Akhir Semester, dan Penilaian Akhir Tahun)
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar
Pendidikan.
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan
hasil belajar peserta didik.
Kelulusan mencantumkan:
1. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan peraturan perundangan yang
relevan.
2. Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian dan peraturan lainnya yang relevan.
3. Permendikbud No. 43 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ujian yang diselenggarakan Satuan
Pendidikan dan Ujian Nasional dan peraturan
perundangan yang relevan.
4. Uraian tentang pelaksanaan Ujian Sekolah Dasar
(USD).
5. Target kelulusan yang akan dicapai sekolah.
6. Uraian tentang program-program sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
7. Uraian tentang program setelah Ujian Sekolah sebagai
antisipasi bagi peserta didik yang belum lulus Ujian
Sekolah
Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan:
1. Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan
hidup.
2. Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis
7
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
keunggulan lokal
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam menuju
pendidikan berwawasan global.
H KALENDER PENDIDIKAN
Pengaturan tentang permulaan awal tahun pelajaran
Jumlah Minggu/hari Efektif Belajar satu tahun pelajaran
Jadwal waktu libur jeda tengah semester, antar semester,
libur akhir tahun pelajaran, libur keagamaan, hari libur
nasional dan hari libur khusus.
Kalender Pendidikan menunjukkan otonomi sekolah.
I PENUTUP
1. Kesimpulan.
2. Rekomendasi.
J LAMPIRAN DOKUMEN 1
1. Laporan Hasil Analisis Kontek
2. Hasil Penetapan KKM Satuan Pendidikan.
Dokumen 2 Terpisah dijilid
tersendiri
K SILABUS SEMUA MATA PELAJARAN KELAS I S/D VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa dan Sastra Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Terpisah dijilid
Dokumen 3 tersendiri
Terpisah dijilid
Dokumen 4 tersendiri
N DOKUMEN PEDOMAN DAN PANDUAN PELAKSANAAN
1. Petunjuk Teknis/Pedoman/SOP; Misalnya: Kalender
8
Penilaian
No Komponen KTSP / Indikator Catatan
Ya Tdk
Pendidikan, Penerimaan Peserta Didik Baru,
Penyusunan KKM, Belajar Dari Rumah (BDR),
Panduan Kerja Kepala Sekolah dan lainnya.
2. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Penjadwalan
Tematik.
3. Modul Pembelajaran kelas I s.d VI.
4. Mencantumkan alamat web sebagai penyimpanan
dokumen elektronik.
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Verifikator 2 Verifikator 1
................................... .....................................
NIP. NIP.
Kepala Sekolah,
.................................
NIP.
9
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
Nomor: 421.2/035/BYH/VII/2020
Tentang
Mengingat:
1. Undang-undang No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Junto
Undanf-undang No 32 Tentang Pemerintah Daerah.
10
8. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar.
Memperhatikan:
1. Program Kerja Kepala SD Negeri Banyuhurip yang meliputi Program
11
1 tahun (2020-2021), 4 tahun (jangka menengah) dan 8 tahun
(jangka panjang).
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Kurikulum berlaku untuk Tahun Pelajaran 2020-2021 dan apabila
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan ditinjau kembali
sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
EUIS PAHLAWATI, S. Pd
NIP. 196211191985082003
12
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat
BERITA ACARA
Pada hari ini Senin Tanggal Enam Bulan Juli Tahun Dua ribu dua puluh telah
dilaksanakan penetapan Penyusunan Kurikulum SD Negeri Banyuhurip Tahun Pelajaran
2021-2022 yang terdiri dari:
1. Cover Depan Kurikulum
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Vaildasi verifikasi
4. Lembar Penetapan
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Bab I Pendahuluan
8. Bab II Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Sekolah
9. Bab III Struktur dan Muatan Kurikulum
10. Bab IV Kalender Pendidikan
11. Bab V Penutup
12. Lampiran
Penetapan Penyusunan kurikulum dihadiri oleh Kepala Sekolah, Pendidik, Pengawas
Sekolah, Komite Sekolah dan perwakilan wali peserta didik.
Demikian berita acara ini kami buat, dan Kurikulum menjadi acuan dalam kegiatan
sekolah di SD Negeri Banyuhurip Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
Perwakilan pendidik
13
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat
DAFTAR HADIR
PENYUSUNAN KURIKULUM SD NEGERI BANYUHURIP
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
Nara Sumber
Euis Pahlawati S. Pd
NIP. 196211191985082003
14
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
DINAS PENDIDIKAN
Jl. Kolonel Masturi No 56 Desa Cikahuripan Kec. Lembang Kab. Bandung Barat
Nomor: 421.2/035/BYH/VII/2021
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
Mengingat :
1. UU No.25 Th 1999 tentang pemerintah daerah Junto UU No 32 Tentang
Pemerintah Daerah.
2. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
15
9. Permendikbud No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas
permendikbud No. 24 Tahun 2016.
18. Peraturan Bupati No. Tahun 2019 tentang Muatan Lokal Rineka
Budaya Sunda.
16
antisipasi penyebaran dan pencegahan Covid 19 pada Satuan
Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
21. Surat Edaran Bupati Bandung Barat No. 440/769 tentang kebijakan
dalam masa Darurat pencegahan penyebaran dan pencegahan Covid 19.
22. Peraturan lain yang relevan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum SD
Negeri Banyuhurip Kecamatan L e m b a n g
Kedua : Menugaskan kepada Tim Pengembang Kurikulum
untuk mereview dan menyusun kembali Kurikulum SD
Negeri Banyuhurip
Ketiga : Mengesahkan dan menetapkan Kurikulum SD Negeri
Banyuhurip
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
direvisi kembali sesuai dengan tuntutan kebutuhan
sekolah.
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
17
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI BANYUHURIP
Tahun Pelajaran 2021-2022
Pengawas Sekolah
Kepala Sekolah
18
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
19
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
LEMBAR VERIFIKASI VALIDASI...............................................................................3
LEMBAR PENETAPAN............................................................................................11
KATA PENGANTAR................................................................................................20
DAFTAR ISI..........................................................................................................21
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... ..........................
A. Latar Belakang......................................................................................22
B. Karakteristik Kurikulum …………………………………………………...………………. 28
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum ...........................................................28
D. Landasan Kurikulum .............................................................................28
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum .........................................................33
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI SEKOLAH.................................................
A. Tujuan Pendidikan Dasar........................................................................37
B. Visi Sekolah..........................................................................................37
C. Misi Sekolah..........................................................................................37
D. Tujuan Sekolah ....................................................................................37
E. Strategi Sekolah....................................................................................37
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM...........................................................
A. Struktur Kurikulum...............................................................................38
B. Muatan Kurikulum ................................................................................50
1. Mata Pelajaran ...............................................................................50
2. Pengembangan Diri ........................................................................55
3. Beban Belajar ................................................................................59
4. Penilaian .......................................................................................64
5. Ketuntasan Belajar .........................................................................64
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
........................................................T.68
7. Pendidikan Kecakapan Hidup ..........................................................68
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global ..............................70
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ...........................................................................75
BAB V PENUTUP .................................................................................................83
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar
pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami
perubahan-perubahan kebijakan seperti Standar Kompetensi Lulusan, Standra
Proses, Standar Penilaian Pendidikan dan Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar.
21
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi
kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi tersebut.
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal
22
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
terhadap lingkungan. Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan
mempunyai keterampilan abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu
Communication, collaboration, Critical Thinking and Problem Solving dan
Creativity and Innovation. Penguasaan keterampilan 4C ini sangat penting
khususnya di abad 21, abad dimana dunia berkembang dengan cepat dan
dinamis. Untuk mewujudkan keterampilan 4C itu diantaranya yaitu dengan
adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam pembelajaran
terutama 5 karakter yaitu religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong
royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang tidak hanya
sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup keterampilan berpikir
menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan auditori. Juga
dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking Skill (HOTS)
yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat bersaing
dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki sekolah baik
potensi tenaga pendidik dan kependidikan maupun peserta didik merupakan
tantangan tersendiri oleh karena itu perlu mendapat perhatian agar dapat
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
tenaga pendidik dan kependidikan serta peserta didik dalam memenuhi
tuntutan lingkungan pendidikan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur,
serta sesuai dengan visi misi SD Negeri Banyuhurip
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan
menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri. Tantangan eksternal juga terkait dengan
23
pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics
and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan
yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya
materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.
SD Negeri Banyuhurip di Kecamatan Lembang menyelenggarakan
Pendidikan inklusif yaitu sebuah pendidikan yang memberikan kesempatan
dan layanan yang sama kepada seluruh peserta didik, khususnya peserta
didik berkebutuhan khusus untuk belajar yang sama dengan teman sebaya
di kelas reguler. Hal ini bertujuan untuk menjadikan pendidikan sebagai
sebuah wahana sosialisasi bagi peserta didik berkebutuhan khusus untuk
dapat hidup secara wajar dan mendapatkan perlakuan yang sama dengan
peserta didik lainnya. SD Negeri Banyuhurip memiliki peluang berkembang
cukup besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada
di kawasan yang mudah dijangkau dan keadaan lingkungan yang tenang
dan nyaman. Dibalik itu semua tantangan SD Negeri Banyuhurip bersumber
dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan sikap hidup
berpola urban yang mulai melanda kehidupan peserta didik, bahkan
menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh
karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni
budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri.
Keberadaan 38 lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta merupakan
pesaing besar terhadap keberadaan SD Negeri Banyuhurip menyikapi kondisi
ini, SD Negeri Banyuhurip melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana,
menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua/wali peserta didik,
kerjasama dengan berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta dan
mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
24
c. Alternatif Solusi
1. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir
sebagai berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki
kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif pendidik-peserta
didik- masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran peserta didik
aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran
saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan
9) Penguatan pola pembelajaran kritis.
25
3. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta
didik. Penyesuaian dan penambahan materi pada masa pandemi Covid-19
mendorong sekolah melakukan berbagai penyesuaian dengan kondisi
situasi pada proses pengelolaan pembelajaran. Proses penyesuaian
pembelajaran pada masa transisi pandemi covid-19 dan kenormalan baru
atau aktualisasi kenornalan baru (AKB) dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya layanan pembelajaran online dari rumah (Jaronah) atau
belajar dalam jaringan; pembelajaran baik belajar dalam jaringan internet
(daring), belajar luar jaringan internet (Jarlurah), kombinasi antara dalam
jaringan dan luar jaringan internet atau belajar melalui kombinasi
(Jarnasi) maupun melalui teknik kunjungan rumah yang dilakukan oleh
pendidik atau belajar melalui pendidik kunjung (Jarrunjung).
4. Untuk menghadapi tantangan lain yang dihadapi ditempuh
langkah- langkah:
1) Sosialisasi internal kepada warga sekolah (pendidik, pustakawan,
tenaga administrasi, dan komite) tentang Kurikulum Sistem Pengujian
Berbasis Kompetensi dan pembekalan kecakapan hidup (Life Skill).
2) Mengevaluasi semua sumber daya yang ada serta setiap kegiatan
untuk dilengkapi dan diperbaiki sesuai dengan sasaran yang akan
dicapai.
3) Memperbaiki/rehab dan melengkapi sarana/prasarana sekolah.
4) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan In House
Trainning (IHT) dan atau KKG.
− Meningkatkan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
− Mengaktifkan kegiatan pembelajaran berbasis Iptek, Imtaq dan
lingkungan hidup.
− Melakukan sinkronisasi kurikulum sekolah dengan kebutuhan
masyarakat.
26
B. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari
di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan
dalam Kompetensi Inti;
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
27
memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya
dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan
kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang
didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang
pendidikan.
28
tentang Standar Isi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun
2013 tentang Standar Proses,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66
tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
− Lampiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 tahun 2013
tentang Kurikulum Sekolah Dasar.
− Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia, Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
− Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.
− Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor
23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
− Peraturan Gubernur No. 25 tahun 2007 tentang muatan lokal pendidikan
lingkungan hidup.
− Peraturan Gubernur Jawa Barat No.69 tahun 2013 tentang pembelajaran
muatan lokal bahasa dan sastra daerah pada jenjang satuan pendidikan
dasar dan menengah.
− Peraturan Bupati tahun 2019 tentang muatan lokal Rineka Budaya Sunda
− Peraturan Bupati Nomor 188.45/Kep.364IDDA Tahun 2019 tentang
Implementasi Pendidikan Antikorupsi pada Jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah.
− Surat Edaran Menteri No 3 tahun 2020 tentang pencegahan Cocona Covid
Disease 19
− Surat Edaran Menteri No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid 19
− Surat Edaran Menteri No 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah dalm masa darurat penyebaran Covid 19.
− Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1429/Menkes/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No 800/665-Disdik tentang antisipasi
penyebaran Covid 19 pada Satuan Pendidikan di Kabupaten Bandung Barat.
− Surat Edaran Bupati Bandung Barat No 440/769 tentang kebijakan dalam
29
masa Darurat pencegahan penyebaran Covid 19 .
− Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat Nomor 423/2035-
Disdik tahun 2020 tentang Persiapan Tahun Pelajaran 2020-2021.
− Peraturan lain yang relevan.
2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum,
proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan
peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum sekolah dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada
dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum sekolah dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut:
30
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca,
dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh
lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi
sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism ). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum sekolah menggunakan filosofi sebagaimana di
atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan
31
masyarakat, bangsa dan ummat manusia.
5) Kurikulum yang dibuat sekolah sesuai peraturan Bupati Bandung Barat
menginsersi pendidikan antikorupsi hal ini menanamkan perilaku yang baik
bagi peserta didik sejak dini, yang terintegrasi dalam proses pembelajaran,
dalam kehidupan sehari - hari di sekolah seperti terciptanya kantin kejujuran
(kanjur) dan kotak temuan (barang tak bertuan), juga diterapkan dalam
kegiatan ekstrakurikuler, kehidupan di rumah dan masyarakat, sehingga
menjadi budaya sekolah dan budaya kedupan sehari-hari. Pendidikan
antikorupsi bertujuan untuk memberikan penguatan sikap dan mentalitas
lebih disiplin, jujur, serta nilai-nilai antikorupsi lainnya.
6) Aktualisasi Kebiasaan Baru dalam upaya pencegahan Covid 19 seperti halnya
kebiasaan mencuci tangan dan mengunakan masker bertujuan memberikan
pemahaman kepada peserta didik akan pentingnya kesehatan bukan hanya
pada saat masa darurat Covid 19, tapi menjadikannya menjadi sebuah
budaya sehat sepangjang masa.
32
peserta didik dan dengan alat bantu itu pendidik membangkitkan rasa ingin
tahu peserta didik dengan bertanya.
2. Dari pendidik sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis
aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan. Dalam kegiatan
pembelajaran membuka peluang kepada peserta didik sumber belajar seperti
informasi dari buku peserta didik, internet, koran, majalah, referensi dari
perpustakaan yang telah disiapkan. Pada metode proyek, pemecahan masalah,
atau inkuiri peserta didik dapat memanfaatkan sumber belajar di luar kelas.
Dianjurkan pula untuk materi tertentu peserta didik memanfaatkan sumber
belajar di sekitar lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini
pembelajaran tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat pendidik tidak hanya menggunakan
sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya sumber belajar peserta didik dan
hasil belajar peserta didik hanya dalam bentuk teks. Hasil belajar dapat
diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind maping, gambar, diagram,
tabel, kemampuan berkomunikasi, kemampuan mempraktikan sesuatu yang
dapat dilihat dari lisannya, tulisannya, geraknya, atau karyanya.
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi dari aktivitas dalam
proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilannya.
33
dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; di sini peserta didik belajar
menerima kebenaran tidak tunggul. Peserta didik melihat awan yang sama di
sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari tempatnya berpijak. Jika ada
sejumlah peserta didik yang melukiskan awan pada jam yang sama dari tempat
yang berjauhan, mereka akan melukiskannya berbeda - beda, semua benar
tentang awan itu, benar menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada waktu lalu
pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu diungkapkan dalam bentuk
lisan peserta didik, fakta disajikan dalam bentuk informasi verbal, sekarang
peserta didik harus lihat faktanya, gambarnya, videonya, diagaramnya, teksnya
yang membuat peserta didik melihat, meraba, merasa dengan panca indranya.
Peserta didik belajar tidak hanya dengan mendengar, namun dengan
menggunakan panca indra lainnya.
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal ( hardskills) dan
keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada raport tidak hanya
melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi
menyangku perkembangan sikapnya dan keterampilannya. Keterampilan yang
dimaksud bisa keterampilan membacan, menulis, berbicara, mendengar yang
mencerminkan keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan berkomunikasi
yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan yang lainnya.
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini memerlukan pendidik untuk
mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk melaksanakan norma yang baik
sesuai dengan budaya masyarakat setempat, dalam ruang lingkup yang lebih
luas peserta didik perlu mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi
sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan
dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan membaca,
menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun merupakan aktivitas yang
tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal, namun bermanfaat untuk
berkompetisi dalam ruang lingkup global.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan ( ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
34
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); di sini pendidik perlu menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat
menjadi teladan, meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan perilaku baik lain. Pendidik di depan jadi teladan, di tengah
peserta didik menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong semangat peserta
didik tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara optimal.
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; karena itu
pembelajaran dalam kurikulum sekolah memerlukan waktu yang lebih banyak
dan memanfaatkan ruang dan waktu secara integratif. Pembelajaran tidak
hanya memanfaatkan waktu dalam kelas.
12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah pendidik, siapa saja
adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini menadakan
bahwa ruang belajar peserta didik tidak hanya dibatasi dengan dinding ruang
kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar untuk peserta didik
belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar yang sangat ideal untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran
hendaknya dapat mengembangkan sistem yang terbuka.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini sekolah perlu meningkatkan daya
pendidik dan peserta didik untuk memanfaatkan TIK. Jika pendidik belum
memiliki kapasitas yang mumpuni peserta didik dapat belajar dari siapa pun.
Yang paling penting mereka harus dapat menguasai TIK sebabab mendapatkan
pelajaran dengan dukungan TIK atau tidak peserta didik tetap akan
menghadapi tantangan dalam hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah
tidak memfasilitasi pasti daya kompetisi peserta didik akan jomplang daripada
peserta didik yang memeroleh pelajaran menggunakannya.
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di rumah, cara
pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan peserta didik berbeda-beda.
Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan itu sebagai kekayaan
yang potensial dan indah jika dikembangkan menjadi kesatuan yang memiliki
unsur keragaman. Hargai semua peserta didik, kembangkan kolaborasi, dan
biarkan peserta didik tumbuh menurut potensinya masing-masing dalam
kolobarasi kelompoknya.
35
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari materi
pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
36
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, STRATEGI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi Sekolah
C. Misi Sekolah
Nasionalis
Genius
Unggulan
Dinamis
Agamis
Generasi Milenial
D. Tujuan Sekolah
1. Seluruh warga sekolah dapat melaksanakan kewajiban agama sesuai
dengan aturan
2. Seluruh warga sekolah menjadi generasi milenial yang siap menghadapi
era global
3. Seluruh warga sekolah unggul dalam bidang nya masing masing
E. Strategi Sekolah
1. Melakukan pembiasaan keagamaan seperti shalat duha berjamaah, membaca alqur’an
sebelum pembelajaran dimulai.
2. Melakukan pembiasaan untuk belajar Daring dan Luring
F. Filosofi Sekolah
SD Negeri Banyuhurip merupakan wadah pendidikan yang menanamkan jiwa nasionalis
dan agamis yang di tanamkan sejak dini. Dengan era globalisasi sekarang SDN Banyuhurip
juga membentuk generasi milenials yang masih dalam pantauan.
37
G. Indikator Keberhasilan
Seluruh peserta didik
38
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. STRUKTUR KURIKULUM
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil. Untuk kurikulum
SD Negeri Banyuhurip organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan melalui pendekatan
terintegrasi (integrated curriculum). Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi
Kompetensi Dasar muatan pelajaran yang mengintegrasikan konten muatan pelajaran IPA dan
IPS di kelas I, II, dan III ke dalam muatan pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing
muatan pelajaran yang kembali dipisah meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta
Matematika. Dengan pendekatan ini struktur Kurikulum SD Negeri Banyuhurip menjadi lebih
sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
40
Rincian kompetensi inti adalah sebagai berikut:
41
Kompetensi Inti Kelas IV, V & VI
42
(2) Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi
bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat
berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat
dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non
disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaidah
filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI untuk setiap mata pelajaran
tercantum pada Lampiran 1B s.d. Lampiran 9 yang mencakup: Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya,
dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema dan Alokasi
Waktunya.
43
dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II dan III, keduanya merupakan pemberi makna
yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-
Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah
Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki
peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran
lainnya.
Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk
memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V dan VI.
45
NO. ASPEK INDIKATOR
1. Pengenalan virus corona - Menjelaskan latar belakang virus corona
- Menyebutkan gejala-gejala infeksi virus
- corona
- Mengetahui cara penyebaran virus corona
2. Mitigasi bencana virus - Menjelaskan
Menerapkan cara pencegahan
protokol virus corona
kesehatan
corona penanganan virus
- corona
Memahami cara diteksi dini gejala virus
- corona secara istilah
Menjelaskan mandiri terkait virus
corona,
karantina seperti:
(isolasi), suspek, PDP, ODP, dan
- OTG
Memahami tatalaksana pembatasan untuk
mencegah penularan virus corona.
Seperti: karantina dirumah,
isolasi diri, krantina rumah sakit dan
karantina wilayah
Menurut Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan
logis meliputi proses pembelajaran:
a) Mengamati;
b) Menanya;
c) Mengumpulkan informasi/eksperimen;
d) Mengasosiasikan/mengolah informasi; dan
e) Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
47
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Belajar
Pembelajaran Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, melihat (tanpa ketelitian, mencari informasi
atau dengan alat)
Menanya Mengajukan pertanyaan Mengembangkan kreativitas,
tentang informasi yang tidak rasa ingin tahu, kemampuan
dipahami dari apa yang merumuskan pertanyaan
diamati atau pertanyaan untuk untuk membentuk pikiran
mendapatkan informasi kritis yang perlu
tambahan tentang apa yang untuk hidup cerdas
diamati dan belajar sepanjang
(dimulai dari pertanyaan hayat
faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik)
Mengumpulkan - melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
informasi/ - Membaca sumber lain selain jujur,sopan, menghargai
eksperimen buku teks pendapat orang lain,
- Mengamati kemampuan berkomunikasi,
objek/kejadian/aktivitas menerapkan kemampuan
- Wawancara dengan mengumpulkan informasi
narasumber melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
- aktivitas
kebiasaan belajar dan
- wawancara dengan belajar sepanjang hayat
narasumber
Mengasosiasikan/ - mengolah informasi yang Mengembangkan sikap jujur,
mengolah sudah dikumpulkan baik teliti, disiplin, taat aturan,
informasi terbatas dari hasil kegiatan kerja keras, kemampuan
mengumpulkan/eksperimen menerapkan prosedur dan
mau pun hasil dari kegiatan kemampuan berpikir induktif
mengamati dan kegiatan serta deduktif dalam
mengumpulkan informasi. menyimpulkan
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan
dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengkomunikasikan - Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap jujur,
pengamatan, kesimpulan teliti, toleransi, kemampuan
berdasarkan hasil analisis berpikir sistematis,
secara lisan, tertulis, atau mengungkapkan pendapat
media lainnya dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar
48
(7) Penilaian Autentik (Responsif)
Dalam rangka melaksanakan penilaian autentik yang baik, pendidik harus memahami
secara jelas tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, pendidik harus bertanya pada diri
sendiri, khususnya berkaitan dengan: (1) sikap, pengetahuan dan keterampilan apa
yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan
sikap, pengetahuan dan keterampilan; dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan
dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Bentuk-bentuk Penilaian Autentik
yang dikembangkan:
a) Penilaian Sikap
- Observasi
- Penilaian Diri
- Penilaian Antar teman
- Jurnal Catatan Pendidik
b) Penilaian Pengetahuan
- Tes Tulis
- Tes Lisan
- Penugasan
c) Penilaian Keterampilan
- Penilaian Kinerja
- Penilaian Proyek
- Penilaian Portopolio
Struktur Kurikulum SD Negeri Banyuhurip terdiri atas mata pelajaran umum kelompok
A dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai
dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan seni.
49
Struktur kurikulum SD Negeri Banyuhurip adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.
Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
Muatan lokal wajib memuat Bahasa dan Sastra Sunda.
Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Sekolah menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting.
Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
50
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi
sekolah.
Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta Matematika dan
PJOK bagi kelas IV, V, dan VI.
51
Muatan lokal pilihan 1 mengacu pada peraturan Gubernur tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup
Muatan lokal pilihan 2 sesuai peraturan Bupati Bandung Barat menggunakan
Rineka Budaya Sunda.
B. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SD Negeri Banyuhurip meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan yang
memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri
yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 dengan perubahannya Nomor 32 Tahun
2013 dan Perubahan kedua Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan
Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar
dam kompensi inti.
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban
belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada
masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata
52
pelajaran tergantung pada ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran
dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setaiap satuan
pendidikan.
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tujuan:
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Dengan insersi Pendidikan
Antikorupsi dan Pendidikan Lalu-Lintas)
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Menerapkan nilai nilai antikorupsi (kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif,
tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani,
peduli) dalam perilaku peserta didik
Penerapan nilai nilai Pendidikan Lalu-Lintas antara lain disiplin, tangging jawab,
komitmen, toleransi, peduli.
53
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24
Tahun 2016.
3) Bahasa
Indonesia Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun
2018 Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.
4) Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
54
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat
pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.
Tujuan:
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
55
inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan bekompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan atas permendikbud No. 24 Tahun 2016.
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri banyak mengembangkan nilai-nilai antikorupsi sehingga sangat
penting dikembangkan sebagai bentuk penanaman karakter yang bertanggungjawab.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, pendidik atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara:
a. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat peserta didik.
b. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
Petugas yang melayani
Peserta didik yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
Pelaksanaan (Orientasi, pemantapan, pengembangan)
Monitoring Pelaksanaan
Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif)
Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
57
Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
d. Nilai-nilai Pendidikan Antikorupsi: kesetaraan, kebersamaan, komitmen,
konsekuen, kepemilikan, hemat, bijaksana, ikhlas, berbagi, rajin, sportif, tanggung
jawab, disiplin, jujur, sederhana, kerja keras, mandiri, adil, berani, peduli.
Dikembangkan melalui kegiatan yang merupakan branding/ikon dari pendidikan
antikorupsi, diantaranya melalui program:
Kantin kejujuran
Barang tak bertuan
e. Nilai nilai Pendidikan Lalu-lintas:
Disiplin
Tanggung Jawab
Komitmen
Toleransi
Peduli
58
Shalat dhuha dn sholat wajib secara berjamaah
Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa setiap memulai dan mengakhiri kegiatan
Santun dalam berbicara dan prilaku
Berpakaian rapi, bersih dan sopan sesuai aturan sekolah
Berbaris dengan rapi dan menyalami pendidik sebelum masuk kelas
Membaca dzikir pagi secara bersama-sama
Berinfaq setiap hari Jum’at
Menyangikan lagu nasional sebelum memulai pembelajaran
Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek dalam Al
Qur’an
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
Membaca buku di perpustakaan
Membiasakan antri
Piket kelas
b. Terprogram
Kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
tingkat sekolah.
c. Spontan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi oleh ruang.
59
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Menghormati perbedaan
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Menjenguk dan mendoakan teman yang sedang sakit
Mengakui dan meminta maaf atas kelasalahan
Berdiskusi dengan baik dan benar
Operasi Semut
Berterima kasih
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
Melerai pertengkaran
3) Kegiatan Keteladanan
Kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari pendidik dan pengelola pendidikan yang
lain kepada peserta didiknya.
Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
Memberi contoh penampilan sederhana
Menanamkan budaya membaca
Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
Memuji hasil kerja peserta didik yang baik
Performa pendidik
Mengambil sampah yang berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
Penugasan peserta didik secara bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
60
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Penanaman Budaya Minat Baca
3. Beban Belajar
61
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1) Beban belajar di SD Negeri Banyuhurip dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran
per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 34 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam pelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 38 jam pelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 40 jam pelajaran.
2) Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu minggu efektif.
3) Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
4) Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif.
Jam belajar SD Negeri Banyuhurip adalah 35 menit. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran pendidik dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang
sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan pendidik melakukan penilaian proses dan
hasil belajar.
Tabel 2:
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SD Negeri Banyuhurip
62
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran. Untuk tatap muka
60%. Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit
jadi untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan dua jam tatap
muka. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang di pilih.
4. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD Negeri Banyuhurip dilakukan melalui
pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4: Daftar Tema Kelas I, II, dan III
63
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam semesta
dan perjalanan
Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih,
dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi
Dasarnya sendiri.
64
seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik integratif disusun
berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda
dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik integratif ini juga diperkaya dengan
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela
mata pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai
mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga
penempatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain
menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh
melalui penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
dan Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu
pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi
kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan
semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, Kompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke
mata pelajaran lain (integrasi interdisipliner).
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Matematika.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Matematika.
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri,
sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya
tetap menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti
diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
65
olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
5. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi
Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti
sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
3) kelompok 3: kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4: kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.
6. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional,
dan ujian sekolah/madrasah,
7. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% s.d
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah
75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta
kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasa belajar untuk mencapai kriteria
ketuntasan belajar ideal.
66
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake peserta didik, dan sarana prasarana. Adapun Standar Hasil
Belajar SD Negeri Banyuhurip Tahun Pelajaran 2020-2021 adalah sebagai
berikut:
KKM Kelas
No Mata Pelajaran I II III IV V VI
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi 70 70 70 70 70 70
1
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan 67 67 67 65 65 65
2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 65 65 65 65 65 65
4 Matematika 65 65 65 65 65 66
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 65 65
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 65 65
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 75 75 75 73 73 73
Pendidikan Jasmani Olahraga 75 75 75 70 70 70
8
dan Kesehatan
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda 70 70 70 70 70 70
10 Pendidikan Lingkungan Hidup 75 75 75 75 72 72
11 Rineka Budaya Sunda 65 65 65 65 65 65
No Aspek KKM
67
2. Pengatahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4)
KKM Kelas
No Mata Pelajaran 1 2 3 4 5 6
P K P K P K P K P K P K
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72
Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan 66 68 66 68 66 68 64 66 63 65 63 65
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 64 66 64 66 64 66 63 65 63 65 63 65
4 Matematika 63 65 63 65 63 65 62 64 58 62 58 62
5 Ilmu Pengetahuan Alam 64 66 64 66 64 66
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 64 66 62 64 62 64
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 73 77 73 77 73 77 72 76 72 76 72 76
8 Pendidikan Jasmani Olahraga 73 77 73 77 73 77 73 77 73 77 73 77
dan Kesehatan
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72 68 72
10 Pendidikan Lingkungan Hidup 73 77 73 77 73 77 73 77 70 74 70 74
11 Rineka Budaya Sunda 66 68 66 68 66 68 62 64 62 64 62 64
PREDIKAT NILAI
A < 83 – 100
B < 73 – 83
C ≤ 65 – 73
D < 60
68
Kriteria Ketuntasan Ujian Sekolah
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 B
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 64 B
3 Bahasa Indonesia 64 B
4 Matematika 63 B
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 B
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 64 B
Kelompok B
7 Seni Budaya dan Prakarya 74 B
8 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 70 B
Muatan Lokal
9 Bahasa dan Sastra Sunda 70 B
10 Pendidikan Lingkungan Hidup 72 B
11 Rineka Budaya Sunda 63 B
69
8. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan
kelas SD Negeri Banyuhurip sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria ketuntasan
belajar minimal pada semua Standar Kompetensi Dasar dan indikator di
kelasnya.
2. Kehadiran minimal 75%
3. Perilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria minimal baik.
2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan dasar setelah:
(1) Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan belajar minimal pada semua Kompetensi Dasar (KD) Kompetensi
Inti (KI) dan Indikator semua mata pelajaran.
(2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribaduian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan.
(3) Persentasi kehadiran minimal 75%
(4) Perilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria minimal baik.
(5) Lulus Ujian Sekolah
(6) Dinyatakan lulus berdasarkan hasil rapat sekolah dengan Standar Minimal
Kelulusan (SMK) dan Standar kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.
71
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
1) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-
lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
2) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global.
3) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
4) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global yang dilakukan meliputi:
1. Pemanfaatan limbah (barang bekas) dan kekayaan alam sekitar menjadi barang
kerajinan yang bermanfaat dan bernilai jual. Contoh bentuk kerajinan yang
dihasilkan diantaranya:
a. Anyaman dan keterampilan dari Kertas dan Limbah
b. Bunga dari limbah plastik/bekas air gelas
c. Ecobrick
2. Program Pendidikan Keunggulan Lokal dan Global:
Berikut kompetensi yang dari pendidikan keunggulan local dan global sesuai
dengan tingkat kelas yang ditempuh peserta didik.
KELAS MATERI
72
KELAS MATERI
V
Membuat benda anyaman sederhana yang pembuatan lebih
komplek.
Langkah-langkah materi:
Kelas I ; Pendidik menunjukan bahan-bahan yang termasuk limbah, kemudian
berikan tugas kepada peserta didik agar membawa bahan yang di
maksud untuk dijadikan bahan praktek membuat anyaman sederhana.
Kelas IV; Pendidik mensimulasikan bahan yang telah ada di depan peserta didik
Kelas V ; Pendidik melakukan simulasi membuat kreasi dari bahan Non organik
Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan di
73
Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan segala karakteristiknya.
2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup di daerah
masing-masing khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya.
3) Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan
daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian keseimbangan lingkungan
hidup.
4) Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya
dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan untuk menyukseskan Visi
Jawa Barat.
5) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang:
Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Pengelolaan (Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan, Pemeliharaan dan
Pemulihan Lingkungan Hidup (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan
Pengawasan Lingkungan Hidup, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan,
sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah, DBD, dll)
Peranan/pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan
Bencana alam & Penanggulannya
Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Manajemen pengelolaan lingkungan
hidup
74
1) Peserta didik beroleh pengalaman berbahasa, bersastra, beretika, dan
berestetika Sunda.
2) Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa, sastra, seni dan budaya
Sunda sebagai kekayaan daerah di Bandung Barat, yang juga merupakan
bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakatnya.
3) Peserta didik memahami bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda dari segi
bentuk, makna, dan fungsi, serta mampu menggunakannya secara tepat dan
kreatif untuk berbagai konteks (tujuan, keperluan, dan keadaan)
4) Peserta didik mampu menggunakan bahasa, sastra, seni dan budaya Sunda
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan
kematangan sosial.
5) Peserta didik memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa,
bersastra, berseni dan berbudaya Sunda (berbicara, menulis, berpikir,
berperilaku).
6) Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra dan seni
Sunda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
bersastra, berseni dan berbudaya Sunda, mengembangkan kepribadian, dan
memperluas wawasan kehidupan.
7) Peserta didik menghargai dan membanggakan sastra dan seni Sunda sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Sunda.
75
2) Memberikan keteladanan antar warga sekolah;
3) Melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah;
4) Membangun dan mematuhi norma, peraturan, dan tradisi sekolah;
5) Mengembangkan keunikan, keunggulan, dan daya saing sekolah sebagai ciri
khas sekolah;
6) Memberi ruang yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi melalui kegiatan literasi; dan
7) Khusus bagi peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar
atau satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah diberikan ruang yang
luas untuk mengembangkan potensi melalui kegiatan ekstrakurikuler.
76
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
77
g. Kegiatan khusus dapat dialokasikan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran efektif sesuai dengan kebutuhan sekolah.
h. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk jenjang Sekolah Dasar
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten.
78
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
79
KALENDER PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUHURIP
TAHUN PELAJARAN 2021-2022
HE = 16 HL = 15
JULI 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 5 12 19 26 1-6 Libur Semester Genap
SENIN 6 13 20 27 13-15 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
KAMIS 2 9 16 23 30
JUMAT 3 10 17 24 31
SABTU 4 11 18 25
HE = 24 HL = 7
AGUSTUS 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 2 9 16 23 30 17 Libur HUT RI
SENIN 3 10 17 24 31 20 Libur Tahun Baru 1442 H
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUMAT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29
HE = 26 HL = 4
SEPTEMBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 14-19 Prakiraan penilaian tengah semester I
HE = 23 HL = 8
80
OKTOBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 1 Peringatan hari kesaktian Pancasila
SENIN 5 12 19 26 28-30 Libur dan cuti bersama maulid Nabi
Muhammad SAW
SELASA 6 13 20 27 31 Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUMAT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
HE = 25 HL = 5
NOPEMBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 1 8 15 22 29 25 Peringatan Hari Guru (PGRI)
SENIN 2 9 16 23 30
SELASA 3 10 17 24
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
JUMAT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
HE = 4 HL = 27
DESEMBER 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 1-12 Perakiraan penilaian akhir semester I
81
HE = 17 HL = 14
JANUARI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 31 1 Libur tahun baru masehi
SENIN 4 11 18 25 11 Hari pertama masuk sekolah
SELASA 5 12 19 26
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUMAT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
HE = 23 HL = 5
FEBRUARI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 7 14 21 28 12 Perakiraan tahun baru Imlek 2572
SENIN 1 8 15 22
SELASA 2 9 16 23
RABU 3 10 17 24
KAMIS 4 11 18 25
JUMAT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
HE = 26 HL = 5
MARET 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 7 14 21 28 8-13 Perakiraan penilaian tengah semester 2
HE = 23 HL = 7
82
APRIL 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 2 Libur wafat Isa Almasih
12 –
SENIN 5 12 19 26 Prakiraan libur awal Ramadhan 1442 H
14
SELASA 6 13 20 27 15 – 6 Kegiatan penumbuhan budi pekerti
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUMAT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24
HE = 22 HL = 9
M E I 2022 TGL
MINGGU 2 9 16 23 30 1 Libur hari Buruh
SENIN 3 10 17 24 31 7 – 22 Perakiraan libur hari raya Idul Fitri
1442 H
SELASA 4 11 18 25 13 Perakiraan libur kenaikan Isa Al masih
KAMIS 6 13 20 27
JUMAT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22 29
HE = 8 HL = 22
JUNI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 1 Libur hari lahir Pancasila
SENIN 7 14 21 28 7 – 19 Perakiraan penilaian akhir tahun
SELASA 1 8 15 22 29 25 Tanggal penetapan rapor semester 2
Keterangan:
Pelaksanaan dan hasil US Kelas VI menunggu POS US yang diterbitkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rwpublik Indonesia
SEMESTER 2
TANGGAL KETERANGAN/ KEGIATAN
1 Januari 2021 Libur tahu baru Masehi.
11 Januari 2021 Hari pertama masuk sekolah
12 Januari 2021 Libur Tahu Baru Imlek 2572
11 Maret 2021 Libur Isro Mi’raj
8-13 Maret 2021 Prakiraan penilaian Tengah Semester 2
14 Maret 2021 Libur hari raya Nyepi
15 – 20 Maret 2021 Perkiraan Jeda tengah semester 2
2 April 2021 Libur wafat isa almasih
12-14 April 2021 Prakiraan libur Awal Ramadhan 1442 H
15 April – 11 Mei 2021 Kegiatan Penumuhan Budi Pekerti
1 Mei 2021 Libur Hari Buruh
7 – 22 Mei 2021 Prakiraan Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H
13 Mei 2021 Libur Kenaikan Isa Almasih
26 Mei 2021 Libur Hari Raya Waisyak
1 Juni 2021 Libur Hari Lahir Pancasila
7 – 11 Juni 2021 Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
25 Juni 2021 Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
25/26 Juni 2021 Pembagian Rapor Semester 2
27 Juni-18 Juli 2021 Libur Akhir Tahun Pelajaran 2020-2021
Mei – Juli 2021 Masa PPDB Tahun Pelajaran 2021-2022
84
A. Kesimpulan
Kurikulum baik pada tahap kurikulum sebagai ide, rencana, pengalaman maupun
kurikulum sebagai hasil dalam pengembangannya harus mengacu atau menggunakan
landasan yang kuat dan kokoh, agar kurikulum tersebut dapat berfungsi serta berperan
sesuai dengan tuntutan pendidikan yang ingin dihasilkan seperti tercantum dalam
rumusan tujuan pendidikan nasional yang telah digariskan dalam UU No.20 Tahun 2003.
Pengembangan kurikulum senatiasa mengakomodir setiap perubahan yang ada pada
lingkungan masyarakat baik secara lokal maupun global. Seperti telah diuraikan pada
awal pendahuluan bahwa perubahan kurikulum disesuaikan dengan situasi dan kondisi
saat itu. Mewabahnya virus corona sangat berpengaruh pada semua bidang kehidupan
manusia termasuk bidang pendidikan. Dalam proses pembelajaran pihak sekolah tidak
diperkenankan untuk menghdirkan peserta didik ke sekolah sampai batas
diumumkannya masa aman oleh pemerintah. Semua peserta didik harus belajar dari
rumah masing-masing.
Untuk memberi pelayanan maksimal kepada peserta didik beberapa alternatif model
pembelajaran harus dirumuskan diantaranya pembelajaran dalam jaringan,
pembelajaran di luar jaringan, gabungan maupun guru kunjung.
Pembelajaran dalam jaringan mengharuskan guru dengan peserta didik langsung atau
melalui orang tua berkomunikasi melalui jaringan sosial misalnya melaui aplikasi whats
app, zoom, google meet, dll. Pembelajaran di luar jaringan berlangsung bagi peserta
didik yang tidak memiliki alat komunikasi yang memadai atau dikarenakan jaringan
kurang baik. Sementara dalam model gabungan guru memberi tugas melalui media
sosial kemudian peserta didik mengerjakan di rumah dan hasilnya diantar ke sekolah
oleh orang tua atau melalui petugas khusus. Dari tiga model di atas guru diharapkan
melalukan kunjungan ke tempat tinggal peserta didik baik secara individu atau
berkelompok bagi peserta didik yang berdekatan.
Selain perubahan model materi pembelajaran pun harus disederhanakan dan memuat
pemahaman peserta didik tentang virus corona. Peserta didik harus paham bagaimana
cara melindungi diri dari bahaya virus tersebut. Pemahaman peserta didik terhadap
dampak dari virus tersbut dapat diadaptasikan dalam kehidupan sehari-hari sepanjang
hayatnya.
B. Rekomendasi
85
1. Kurikulum Satuan Pendidikan adalah kurikulum yang mengutamakan otonomi satuan
pendidikan, karena itu semua pihak terkait agar memberi ruang yang seluas-luasnya
untuk mewujudkan otonomi satuan pendidikan.
2. Semua pihak terkait baik shareholders maupun stakeholders agar dapat bersinergi untuk
mewujudkan kemandirian satuan pendidikan dalam mengembangkan Kurikulum Satuan
Pendidikan;
3. Fungsi Dinas pendidikan untuk menjalankan supervisi pengembangan Kurikulum Satuan
Pendidikan agar dilaksanakan dengan optimal;
4. Keunggulan dan kearifan lokal sebagai bagian pengembangan Kurikulum Satuan
Pendidikan agar dapat terakomodasi dengan baik, maka perlu adanya upaya sinergis
dengan orang tua/wali peserta didik, masyarakat, tokoh, ataupun semua pihak terkait
yang mampu berkontribusi dalam pengambangan Kurikulum Satuan Pendidikan yang
mandiri dan otonom;
5. Dengan tersusunnya kuriklum ini agar dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan
penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Banyuhurip tahun peelajaran 2020-2021.
Kepala Sekolah,
86
LAMPIRAN
1. Laporan Hasil Analisis Minggu dan Hari Efektif
87
ANALISIS MINGGU DAN HARI EFEKTIF
1 sd 12 Juli 2020 : Libur Semester Gasal 28, 29. 30 Oktober 2020 : Libur dan cuti bersama Maulid
13 sd 15 Juli 2020 : Masa Orientasi Peserta Didik Baru Nabi Muhammad SAW.
16 sd. 18 Juli 2020 : Masa Orientasi Pendidikan 1-12 Desember 2020 : Prakiraan Penilaian Akhir Semester 1
Kepramukaan 18 Desember 2020 : Tangal Penetapan Rapor Semester 1
31 Juli 2020 : Libur Hari Raya Idul Adha 1441 H 18/19 Desember 2020 : Pembagian Rapor Semester 1
17 Agustus 2020 : Libur Hari Kemerdekaan RI 28-31 Desember 2020 : Pengganti Cuti Bersama Hari Raya Idul
20 Agustus 2020 : Libur Tahun Baru 1442 H Fitri 1441 H
14-19 September 2020 : Prakiraan Jeda Tengah Semester 1
88
ANALISIS MINGGU DAN HARI EFEKTIF
- 1 Januari 2021 :Libur tahu baru Masehi. - 7 – 22 Mei 2021 :Prakiraan Libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H
- 11 Januari 2021 :Hari pertama masuk sekolah - 13 Mei 2021 :Libur Kenaikan Isa Almasih2
- 12 Januari 2021 :Libur Tahu Baru Imlek 2572 - 26 Mei 2021 :Libur Hari Raya Waisyak
- 11 Maret 2021 :Libur Issro Mi’raj - 1 Juni 2021 :Libur Hari Lahir Pancasila
- 8-13 Maret 2021 :Prakiraan penilaian Tengah Semester 2 - 7 – 11 Juni 2021 :Prakiraan Penilaian Akhir Tahun
- 14 Maret 2021 :Libur hari raya Nyepi - 25 Juni 2021 :Tanggal Penetapan Rapor Semester 2
- 15 – 20 Maret 2021 :Perkiraan Jeda tengah semester 2 - 25/26 Juni 2021 :Pembagian Rapor Semester 2
- 2 April 2021 :Libur wafat isa almasih - 27 Juni-18 Juli 2021 :Libur Akhir Tahun Pelajaran 2020-2021
- 12-14 April 2021 :Prakiraan libur Awal Ramadhan 1442 H - Mei – Juli 2021 :Masa PPDB TP 2021/2022
- 15 April – 11 Mei :Kegiatan Penumuhan Budi Pekerti
2021
89
LAMPIRAN
2. Laporan Hasil Analisis Kontek dan Aktualisasi
Rapot Mutu Sekolah
90
ANALISIS KONTEKS
91
ANALISIS KONTEKS
SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP
ALAMAT : KP. BANYUHURIP DESA GUDANGKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
2. Kondisi Satuan Pendidikan
Peserta didik Peserta didik yang Jumlah peserta didik Peserta didik dapat
berprestasi memiliki perkelas melebihi mengembangkan
potensi untuk pelayanan standar potensinya dengan
berkembang minimal dan daya pelayanan standar
dukung lingkungan minimum dan daya
peserta didik belum dukung lingkungan yang
optimal optimal
92
ANALISIS KONTEKS
SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP
ALAMAT : KP. BANYUHURIP DESA GUDANGKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
3. Peluang dan Tantangan yang Ada di Masyarakat
Dunia Industri dan Terdapat banyak Belum ada Harus ada kerjasama
tempat Pariwisata Kerjasama dengan tempat pariwisata
Dunia Kerja disekitar (MOU) dengan untuk mengembangkan
lingkungan tempat sekolah
sekolah pariwisata.
93
ANALISIS KONTEKS
SEKOLAH : SD NEGERI BANYUHURIP
ALAMAT : KP. BANYUHURIP DESA GUDANGKAHURIPAN KEC. LEMBANG
KAB. BANDUNG BARAT
4. Kesimpulan
Cara Pencapaian
Sesuai Keadaan dan
sesuai Keadaan dan
Kebutuhan Saat Ini dan Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan
Kebutuhan Saat Ini
Masa Depan
serta Masa Depan
Factor internal dan Pengembangan dari Dukungan dari Belum adanya Dapat Meningkatkan
eksternal sudah aktif dan berbagai program semua pihak Kerjasama dan terealisasi Kerjasama untuk
mendukung pada program sekolah terkait. dukungan secara semua mencapai semua
pengembangan sekolah optimal dari program program sekolah
industry dan dunia
usaha
Kepala Sekolah,
94
95
LAMPIRAN
3. Hasil Penetapan KKM (Satuan Mata Pelajaran)
BERITA ACARA KKM, DAFTAR HADIR, NOTULEN RAPAT BERUPA REKAP KKM
96