Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

SOSIALISASI PENYAKIT AKIBAT KERJA


DI AULA BHAKTI HUSADA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PADA TANGGAL 20 OKTOBER 2020

I. Pendahuluan

Menurut Suma’mur (1985) penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang

disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini artefisial oleh karena timbulnya

di sebabkan oleh adanya pekerjaan. Kepadanya sering diberikan nama penyakit buatan

manusia (Manmade disease). Terdapat tiga istilah yang digunakan untuk mendefinisikan

penyakit akibat kerja yaitu penyakit yang timbul karena hubungan kerja, penyakit yang

disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja, dan penyakit akibat kerja. Ketiga istilah

tersebut mempunyai pengertian yang sama dan masing-masing memiliki dasar hukum dan

perundang-undangan yang menjadi landasannya. Penyakit akibat kerja yaitu penyakit yang

penyebabnya adalah pekerjaan dan atau lingkungan kerja (Suma’mur, 2009). Ada beberapa

jenis penyakit akibat kerja menurut Simposium Internasional oleh ILO dalam Anizar (2009),

yaitu : a. Penyakit akibat kerja (occupational disease) Penyakit yang mempunyai penyebab

yang spesifik atau asosiasi yang kuat dengan pekerjan, yang pada umumnya terdiri dari satu

agen penyebab yang sudah diakui. 10 11 b. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan

(work related disease) Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab, dimana faktor

pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainnya dalam

berkembangnya penyakit yang mempunyai etiologi yang kompleks. c. Penyakit yang

mengenai populasi kerja (disease affecting working populations) Penyakit yang terjadi pada

populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab di tempat pekerja. Namun dapat diperberat oleh

kondisi pekerjaan yang buruk untuk kesehatan.

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas kesehatan tentang Pentingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan upaya perlindungan tenaga kerja dari bahaya,
penyakit dan kecelakaan akibat kerja maupun lingkungan kerja. Penegakan diagnosis
spesifik dan sistem pelaporan penyakit akibat kerja penting dilakukan agar dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
 
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas pekerja
b. Terselenggaranya sistem pelaporan penyakit akibat kerja di puskesmas secara benar
dan aman.

III. Tempat dan Waktu


1. Tempat
Sosialiasi Penyakit akibat Kerja bagi Petugas Puskesmas, dilaksanakan di Aula Bhakti
Husada Dinas Kesehatan.
2. Waktu
Dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2020.

IV. Peserta
Peserta sebanyak 25 (dua puluh lima) orang terdiri dari :
 Petugas/Pengelola kesehatan olahraga Puskesmas se-Kab HST

V. PANITIA dan Narasumber


a. Panitia
Panitia berjumlah 15 (lima belas) orang berasal dari Dinas Kesehatan Kab. HST

VI. Pelaksanaan
kegiatan Sosialisasi Penggerakan aktifitas Fisik bagi Petugas Puskesmas :
1. Presentasi/Tanya jawab
2. Diskusi
3. RTL

VII. Pembiayaan
Biaya kegiatan Soialisasi Penggerakan aktifitas Fisik bagi Petugas Tahun 2020 dibebankan
pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas
Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun Anggaran 2020.

Barabai, Oktober 2020

Kasi Kesehatan Lingkungan dan


Kesehatan Kerja dan Olahraga

Ernawati, SKM
NIP. 19710324 199703 2 006

Anda mungkin juga menyukai