A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13-28 Desember tahun 2020
di Pondok Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis dengan responden
sebanyak 50 responden mengenai factor- factor yang mempengaruh
terjadinya scabies di Pondok Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis.
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu
data yang langsung diperoleh dari objek penelitian yang dilakukan dengan
cara pengisian kuesioner kepada responden.
2. Data Demografi
a. Usia
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Usia
Presentase
No. Kategori Frekuensi
(%)
1 Laki-laki 27 54.0
58
59
2 Perempuan 23 46.0
Jumlah 50 100.0
Bedasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi jenis kelamin
terbanyak yaitu laki- laki sebanyak 27 responden (54,0%).
c. Pendidikan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan
Presentase
No. Kategori Frekuensi
(%)
1 Sekolah 36 72.0
2 Tidak Sekolah 14 28.0
Jumlah 50 100.0
Presentase
No. Kategori Frekuensi
(%)
1 < 1 Tahun 23 46.0
2 >1 Tahun 27 54.0
Jumlah 50 100.0
3. Analisis Data
1) Hasil Analisis Univariat factor – factor yang mempengaruhi terjadinya
scabies pada santri di Pondok Pesantren Miftahul Amin Kabupaten
Ciamis
60
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Santri di Pondok Pesantren
Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
No Kategori f %
1 Baik 22 44.0
2 Kurang 28 56.0
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa pengetahuan santri di
pondok pesantren miftahul amin kabupaten ciamis didapatkan
frekuensi tertinggi yaitu kategori kurang sebanyak 28 responden
(56,0%), frekuensi terendah yaitu kategori baik sebanyak 22
responden (44,0%).
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Sikap Santri di Pondok Pesantren
Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
No Kategori f %
1 Positif 19 38,0
2 Negatif 31 62,0
Total 50 100
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Perilaku Personal Hygiene Santri di
Pondok Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
61
No Kategori f %
1 Positif 14 28,0
2 Negatif 36 72,0
Total 50 100
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa perilaku personal
hygiene santri di pondok pesantren miftahul amin kabupaten Ciamis
mayoritas pada kategori negatif yaitu sebanyak 36 orang (72,0%).
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Sanitasi Lingkungan Santri di Pondok
Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
No Kategori f %
1 Sehat 20 40,0
2 Tidak Sehat 30 60,0
Total 50 100
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi kejadian skabies Santri di Pondok
Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
No Kategori F %
1 Skabies 34 68,0
2 Riwayat Skabies 16 32,0
Total 50 100
62
Kejadian Skabies
Kategori Riwayat Total
No Scabies P value
Pengetahuan Scabies
F % F % F %
1 Baik 11 22 11 22 22 44
2 Kurang 23 46 5 10 28 56
0.03
68 32 10
Total 34 16 50
0
Tabel 4.12
Hubungan Sikap dengan kejadian scabies pada Santri
di Pondok Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
Riwayat
Scabies
Sikap Scabies
F % F % F %
1 Positif 9 10 11 22 20 40
2 Negatif 25 6 5 10 30 60
0.03
68 32 10
Total 34 16 50
0
Kejadian Skabies
Kategori Riwayat Total
No Scabies P value
perilaku Scabies
F % F % F %
1 Positif 6 12 8 16 14 28
2 Negatif 28 56 8 16 36 68
0.04
68 32 10
Total 34 16 50
0
Tabel 4.14
Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan kejadian scabies pada
Santri di Pondok Pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
Kejadian Skabies
Kategori
Riwayat Total
No Sanitasi Scabies P value
Scabies
Lingkungan
F % F % F %
1 Positif 8 12 12 16 14 28
2 Negatif 26 56 4 16 36 68
0.04
68 32 10
Total 34 16 50
0
Pada tabel 5.13 diatas terlihat bahwa dari semua variabel diperoleh nilai
sig. > 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada faktor dominan diantara
faktor-faktor penyebab skabies pada santriwati di pondok pesantren.
B. Pembahasan
1) Hubungan pengetahuan dengan kejadian scabies pada santri di
pondok pesantren Miftahul Amin Kabupaten Ciamis
Lamongan.
Dari data yang didapat oleh peneliti, mayoritas sikap santri
berkategori negatif. Hal ini bisa disebabkan oleh pengetahuan santri yang
mayoritas berkategori kurang. Kurangnya pengetahuan mampu
mempengaruhi sikap santri dalam pengambilan kepuusan untuk
melakukan pencegahan penyakit scabies. Sikap santri di asrama sangat
berpengaruh terhadap pencegahan penyakit scabies di lingkungan
pesantren yang membutuhkan kebersihan perorangan serta perilaku yang
sehat. Sikap yang dimiliki oleh santri diharapkan dapat berpengaruh
terhadap perilaku mereka guna mencegah terjadinya scabies dilingkungan
asrama tempat mereka tinggal.
Hal ini sejalan dengan penelitian Batari Sekar Saraswati Ardata Putri
(2001), dimana didapatkan nilai p value = 0,0001 dengan nilai OR 5,96.
Maka secara statistic terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku
personal hygiene dengan kejadian scabies. Perilaku adalah suatu kegiatan
makhluk hidup yang berhubungan dengan berbagai aktifitas. Perilaku
atau aktifitas manusia dapat diamati baik secara langsung maupun yang
tidak dapat diamati oleh pihak luar. Dalam kaitannya dengan
pemeliharaan kesehatan, individu merespon perilaku lingkungan, perilaku
kesehatan untuk dirinya sendiri. Perilaku kesehatan yang berkaitan
dengan upaya kebersihan diri dilakukan dengan upaya pencegahan
penyakit dilakukan dengan berbagai cara contohnya seperti kebiasaan
mandi, mencuci tangan dan kaki serta kebersihan pakaian (Wijayanti
Yuni, 2006).