Ardhi Prasetyawan(043315179)
Ekonomi Akuntansi
Pertanyaan
Jawaban:
1.Keseimbangan pasar (market equilibrium) merupakan kondisi di mana jumlah barang yang diminta
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Keseimbangan pasat juga
dapat dipahami sebagai suatu kondisi di mana harga produk yang ditawarkan sama dengan harga
produk yang diminta oleh konsumen.
Ketika titik keseimbangan pasar tercapai, maka tidak ada kecenderungan perubahan harga atau harga
cenderung tetap. Harga ini disebut dengan harga keseimbangan. Terbentuknya harga keseimbangan
ditentukan oleh kekuatan antara permintaan dengan penawaran. Jika permintaan lebih kuat dari
penawaran, maka harga akan naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih kuat dari permintaan, maka
harga akan turun.
2.Kegagalan pasar atau market failure terjadi ketika mekanisme harga gagal untuk memperhitungkan
semua biaya dan manfaat yang diperlukan, baik untuk menyediakan dan mengkonsumsinya. Pasar akan
gagal dengan tidak menyediakan jumlah yang optimal secara baik dari asfek sosial.
Sebelum kegagalan pasar, penawaran dan permintaan dalam pasar tidak menghasilkan jumlah barang
dimana harga mencerminkan manfaat terhadap konsumsi. Ketidakseimbangan ini menyebabkan
inefisiensi alokatif, yang merupakan baik kelebihan atau kekurangan konsumsi.
Struktur sistem pasar berkontribusi terhadap kegagalan pasar. Dalam dunia nyata, tidak mungkin bagi
pasar menjadi sempurna karena produsen tidak efisien, eksternalitas, masalah lingkungan, dan
kurangnya barang publik. Eksternalitas adalah efek pada pihak ketiga yang disebabkan oleh produksi
atau konsumsi barang atau jasa.
a. Tanggapan pemerintah untuk merespon semua kegagalan pasar yang mungkin termasuk:
c. Penyediaan langsung jasa dan barang untuk publik – pemerintah mengendalikan persediaan barang
yang memiliki eksternalitas positif. Misalnya, dengan menyediakan jumlah pendidikan tinggi, taman,
atau perpustakaan.
d. Perpajakan – menempatkan pajak atas barang-barang tertentu untuk mencegah penggunaan dan
menginternalisasi biaya eksternal. Misalnya, menempatkan pajak tertentu pada produk tembakau, dan
kemudian meningkatkan biaya konsumsi tembakau.
e. Subsidi – mengurangi harga barang yang didasarkan pada kepentingan publik yang diperoleh.
Misalnya, menurunkan biaya kuliah karena manfaat masyarakat dari pekerja yang berpendidikan lebih
tinggi. Subsidi yang paling tepat untuk mendorong perilaku yang memiliki eksternalitas positif.
g. Perpanjangan hak milik – menciptakan privatisasi untuk barang non-pribadi tertentu seperti danau,
sungai, dan pantai yang dapat menciptakan pasar. Kemudian, orang bisa didenda karena mencemari
daerah tertentu.
Sumber ESPA4111/MODUL 8