Anda di halaman 1dari 2

Syaikhul Akbar Muhyiddin Ibn Arabi Sang Sufi Agung

@ Nama lengkap: Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Ali bin
Abdullah bin al ‘Arabi at Tha’I al-Hatimi.
@ Lahir di Murcia, Spanyol Tenggara, 27 Ramadan 560 H/7 Agustus 1165 M.
@ Keluarganya sangat relijius. Keluarga Ibnu ‘Arabi pindah ke Seville di
bawah penguasa Abu Ya’kub Yusuf.
@ Sudah menempuh jalan sufi sejak remaja di Seville. Ibnu ‘Arabi adalah
Sarkub/Quburiyyun. Pada periode ini, ia banyak menghabiskan waktu ngobrol
dengan para wali yang sudah mati di pemakaman Seville.
@ Menikah dengan Maryam binti Muhammad Abdun di Seville.
@ Memiliki ratusan guru sufi di Spanyol dan sepanjang Benua Afrika Barat dan
Utara. Dalam Ruhul Qudus, Ibnu ‘Arabi menyebut guru laki-lakinya sekitar 75
orang di Spanyol. Dua guru perempuannya, Syams dari Marchena, Andalusia,
dan Fatimah binti al Mutsanna dari Cordova.
@ Menjadi sufi (dibai’at) pada umur 25 tahun (pada tahun 1184 M.)
@ Umur 30 tahun mulai pergi keluar Spanyol: Tunisia, sekitar 1189 M/1193 M,
sampai di Fez, Maroko 1194/1195 M. Ibn ‘Arabi tinggal di Maroko sebanyak
tiga kali. Fez adalah kota yang sangat spiritual bagi Ibn ‘Arabi. Di sinilah dia
menerima maqam Manazilut Tawhid wal Anwar. Di lain waktu, dia menerima
maqam Fana’ anil Mukhalafat.
@ Di negeri Maroko inilah Ibn ‘Arabi bertemu dengan Qutub, pemimpin para
wali di seluruh dunia saat itu, Namanya Aslul Qobaili. Bertemu juga dengan
wali Awtad Ibnu Ja’dun. Bertemu dengan Nabi Khidir tiga kali: di Spanyol,
Maroko, dan Makkah.
@ Ibn ‘Arabi melanglang buana di negeri-negeri Afrika dan Asia: Yerussalem,
Baghdad, Damaskus, Mesir, Makkah, dan Konya/Turki. Namun, di Kota Fez,
Ibn ‘Arabi melakukan mi’raj spiritual dari langit pertama ke langit ke-tujuh dan
menerima stempel penutup kewalian Nabi Muhammad.
@ Di Maroko Ibn ‘Arabi mencapai maqam Qurbah, maqam kedekatan, maqam
kewalian tertinggi. Pada saat berada di maqam Qurbah ini, Ibn ‘Arabi bertemu
dengan ruh Abu Abdurrahman As Sulami, sufi besar penulis Thabaqatus
Shufiyyah yang sudah meninggal dua abad sebelum Ibn ‘Arabi. Lagi-lagi di
Maroko ini, Ibn ‘Arabi berada pada maqam nubuwwah ‘ammah tetapi masih di
bawah nubuwwah tasyri’.
@ Dari Maroko ia pergi ke Mesir. Di sinilah Ibn ‘Arabi bertemu dengan para
filsuf Muslim, Koptik, dan Yahudi. Di antaranya ia bertemu dan berdiskusi
dengan filsuf Yahudi Musa bin Maimun (Maimonides). Dari Mesir ia pergi ke
Palestina, Yerussalem, Hebron, hingg akhirnya sampai di Makkah.
@ Inilah Makkah, pusat bumi, Ardhullah al wasi’ah. Di sini Ibn ‘Arabi
bermimpi ditahbiskan sebagai pewaris Nabi Muhammad yang paling sempurna
(al Walayah al Muhammadiyah) dan penutup kewalian Muhammad. Ada beda
antara An Nabiy dengan al Waliy.
@ Selama tinggal di Makkah Ibn ‘Arabi pernah mampir ke Konya pada 1205
M. Bertemu dengan Rumi yang masih remaja. Menikah dengan janda …. dan
menjadi ayah tiri dari Shadruddin Qunawi Qunawi ini lama menjadi murid Ibn
Arabi dan ikut tinggal di Damaskus).
@ Selesai dari Makkah dan Konya, Ibn ‘Arabi menghabiskan masa hidupnya di
Damaskus dan menyelesaikan karya terbesarnya Futuhat Makkiyyah.
@ Selama di Damaskus, Ibn ‘Arabi berkali-kali mimpi bertemu dengan Nabi,
menanyakan berbagai persoalan agama, dan bahkan Nabi mendiktekan
kepadanya Kitab Fushushul Hikam.
@ Syekhul Akbar ini meninggal di Damaskus pada 638 H/1240 Masehi.

Anda mungkin juga menyukai