Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR


AKALIMETRI (TITRASI ASAM-BASA)

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


LALE BUDI RAHAYU HUTAMI

DISUSUN OLEH KELOMPOK : 19

▪ Tria Zulhijjah ▪ Wahyu Hidayati


▪ Ulan Julianti ▪ Wahyu Rianiwati
▪ Umi Kalsum ▪ Wahyudi
▪ Umin Agustiani ▪ Wendita
▪ Wahyu Alija

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU
TAHUN 2021/2022
ACARA I
ALKALIMETRI (TITRASI ASAM-BASA)

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui perbedaan asam dan basa berdasarkan PH larutan.
b. Menentukan konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi.
2. Waktu Praktikum
Rabu,02 februari 2022
3. Tempat Praktikum
Lantai III,Laboratorium Kimia Dasar,Fakultas Matematika dan
ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Volumetri yang disebut juga sebagai Titrasi adalah metode analisis
kuantitatif dimana konsentrasi suatu zat di dalam sampel diketahui
dari volume larutan standar yang digunakan untuk tepat bereaksi
dengan larutan sampel pada titik ekivalen (TE) (Hermin
Sulistyarti,2021).

Titrasi adalah metode analitik yang digunakan untuk mengukur


suatu zat dari suatu larutan. Ada banyak jenis titrasi,yang paling
umum adalah asam-basa,reduksi dan pengendapan serta titrasi
kompleksometri. Penyelidikan ini didasarkan pada titrasi asam-
basa yang digunakan dalam penentuan konsentrasi yang tidak
diketahui dari zat yang dipertimbangkan. Dalam titrasi asam-
basa,data yang direkam diberi nama sebagai nilai berpasangan
(volume basa yang ditambahkan PH larutan) (Prerre,2019).
Salah satu indikator asam basa yang praktis digunakan untuk
membedakan asam dan basa adalah lakmus. Kertas lakmus
dibedakan menjadi dua jenis yaitu : kertas lakmus biru akan
memberikan perubahan warna menjadi merah jika dicelupkan
dalam larutan asam,tetapi tidak akan berubah warna bila
dicelupkan dalam larutan yang bersifat basa atau netral. Kertas
lakmus merah akan memberikan perubahan warna menjadi biru
jika dicelupkan larutan basa,tetapi tidak akan berubah warna bila
dicelupkan dalam larutan yang bersifat asam atau netral. Indikator
basa contohnya fenolftalein (pp) memberikan warna merah muda
dalam lingkungan basa dan tidak bewarna dalam lingkungan asam,
brom timol biru (BTB) memberikan warna-warna kuning dalam
asam dan biru dalam basa (Indria,2015).

Perbedaan antara reaksi terkatalisis asam dan basa untuk reaksi


kondensasi Clasien-Sehmidt terletak pada reaksi terkatalisis asam,
nukleofil yang dihasilkan adalah enol sedangkan pada reaksi
terkatalisis basa adalah ion enolat. Perbedaan lainnya yakni pada
reaksi terkatalisis asam terjadi pengaktifan gugus karbon sehingga
meningkatkan reaktivitas gugus tersebut sebagai elektrofil. Hal ini
tidak ditemukan pada reaksi terkatalisis basa jadi secara
mekanisme reaksi, katalis basa bertindak sebagai aktivator
nukleofil sedangkan katalis asam sebagai activator elektrofil
(Dermawan dkk,2015).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat praktikum
a. Batang pengaduk
b. Buret
c. Corong
d. Erlenmeyer
e. Gelas kimia
f. Kaca arloji
g. Labu ukur
h. Spatula
i. Timbangan analitik
j. Pipet tetes
2. Bahan-bahan praktikum
a. Asam salisilat
b. Asam oksalat
c. Aquades
d. Etanol encer
e. Indikator pp
f. Padatan NaOH

D. PROSEDUR PERCOBAAN
●Pembuatan Larutan Baku Sekunder (LBS) NaOH
a). Ditimbang Padatan NaOH menggunakan timbangan analitik
sebanyak 0,4 gram
b). Dimasukkan kedalm gelas kimia 100 Ml
c). Dilarutkan dengan aquades secukupnya
d). Aduk hingga diperoleh larutan homogen
e). Dimasukkan kedalam labu ukur 100 Ml
f). Ditambahkan aquades sampai tanda batas labu ukur
g). Dihomogenkan. Lalu,amati perubahan yang terjadi
●Pembuatan Larutan Baku Primer (LBP) Asam Oksalat 0,1 N
a). Ditimbang Asam oksalat dalam kaca arloji menggunakan
timbangan analitik sebanyak 0,45 gram
b). Dipindahkan kedalam gelas kimia
c). Ditambahkan aquades secukupnya
d). Aduk hingga didapatkan larutan yang homogen
e). Pindahkan larutan kedalam labu ukur 25 mL
f). Tambahkan aquades hingga tanda batas. Amati perubahan
yang terjadi.
●Pembakuan LBS NaOH dengan LBP Asam Oksalat 0,1 N
a). Dimasukkan larutan baku NaOH yang akan ditenttukan
konsentrasinya kedalam buret
b). Dimasukkan larutan baku primer asam oksalat 0,1 N
kedalam erlenmeer menggunakan pipet 10 Ml
c). Tambahkan 3 tetes indikator pp
d). Titrasi larutan asam oksalat yang telas ditetesi indikator pp
menggunakan larutan NaOH hingga warna berubah menjadi
merah muda
e). Catat banyaknya larutan NaOH yang dipakai
f). Ulangi titrasi sebanyak 3 kali
g). Tentukan konsentrasi larutan NaOH
●Penetapan Kadar Asam Salisilat
a). Ditimbang 0,2 mg asam salisilat,kemudian larutkan dalam
10 mL etanol encer
b). Ditambahkan indikator pp 3 tetes dan titrasi dengan NaOH
c). Ulangi sebanayak 3 kali,tentukan kadar asam salisilat
d). Amati setiap perubahan yang terjadi
E. HASIL PENGAMATAN
1. LBS NaOH
NaOH Padat dan bewarna putih
NaOH ditimbang 0,4 gram
Dilarutkan dalam aquades Menggunakan larutan jernih
Dihomogenkan Jernih atau bening

2. LBP Asam oksalat


Asam oksalat Bubuk dan bewarna putih
Asam oksalat ditimbang 0,6 gram
Dilarutkan dalam aquades Menggunakan larutan jernih
Dihomogenkan Bening

3. Pembakuan LBS NaOH dengan LBP Asam oksalat


Pembakaun LBS NaOH Pembakuan LBP Asam oksalat
Percobaan I Percobaan II Percobaan III

Volume awal = 2 Volume awal =19,6 Volume awal=37,9


Volume akhir = 19,6 Volume akhir = 37,9 Volume akhir=40,6
Lumayan pekat Pekat Pink

4. Penetapan Kadar Asam Salisilat


Asam salisilat Bubuk dan bewarna putih
Timbang asam oksalat 0,2 gram
Larutkan Menggunakan cairan
etanol dan indikator pp
tetes
Dititrasi Larutan asam salisilat
dititrasi dengan larutan
NaOH hingga berubah
warna menjadi warna pink.
Ulangiperubahan sebanyak
3 kali
PEMBAHASAN
Pada percobaan standarisasi NaOH 0,1 N dengan larutan asam
oksalat dilakukan dalam tiga kali ulangan dengan proses

Ulangan pertama,mengukur volume asam oksalat sebanyak 10 mL


dengan menggunakan gelas ukur 10 Ml. Kemudian laritan sama
oksalat yang sudah diukur dalam gelas ukur sebanyak 10 mL
tersebut dituangkan kedalam Erlenmeyer dan ditetesi dengan
indikator fenolphetalein sebanyak 3 tetes. Setelah itu larutkan asam
oksalat diletakkan dibawah buret dan ditetesi dengan larutan NaOH
yang ada didalam buret setetes demi setetes,erlenmeyer sambil di
goyang-goyang hingga larutan asam oksalat yang semula bening
berubah menjadi pink atau ungu. Apabila larutan asam oksalat
sudah berubah warna menjadi pink atau ungu,maka cepat tutup
kran pada buret supaya larutan dalam buret tidak keluar lagi.
Langkah selanjutnya menghitung banyaknya volume NaOH yang
terpakai. Pada ulangan 1 didapatkan volume NaOH terpakai
sebanyak 19,6 mL. Berikut ialah mengulangi langkah-langkah
diatas sebanyak dua kali,hingga didapatkan pada ulangan II
volume NaOH terpakai sebanyak 37,9 mL.
Percobaan yang kedua ialah standarisasai NaOH dengan larutan
asam salisilat yang juga dilakukan dengan tiga kali
pengulangan,yang akan dibahas sebagai berikut :
Mula-mula kita cuci gelas ukur yang telah kita pakai untuk
mengukur volume asam oksalat tadi dengan air bersih. Kemudian
ukur volume larutan asam salisilat denagn menggunakan gelas
ukur 10 mL sebanyak 10 mL dan tuangkan ke Erlenmeyer.
Kemudian tetesi larutan asam salisilat dengan indikator
fenolphetalein sebanyak 3 tetes menggunakan pipet tetes . Lalu
letakkan erlenmeyer tadi dibawah buret yang berisi larutan NaOH
dan tetesi sedikit demi sedikit sambil erlenmeyer digoyang-goyang.
Lakukan hingga larutan asam salisilat yang mulanya bening hingga
berubah menjadi ink atau ungu. Apabila larutan asam salisilat
sudah berubah warna menjadi pink atau ungu,maka cepat-cepat
tutup kran pada buret untuk menghindari larutan NaOH menetes
kembali. Lalu didapatkan volume NaOH terpakai mulai dari
volume 37,9 mL sampai 40,6 Ml.

KESIMPULAN
1. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk
menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang
telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan
yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atau konsentrasinya.
Dari percobaan yang telah dilakukan,kita dapat mengetahui dan
menerapkan teknik titrasi yang benar untuk menganalisis contoh
yang mengandung asam.
2. Dengan menggunakan teknik titrasi yang benar,kita dapat
menstandarisasi larutan yang di uji. Pada percobaan yang
dilakukan,larutan yang distandarisasi yaitu Asam oksalat dan Asam
salisilat.

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyarti,Hermin. Mulyasuryani,Ani. 2021. Buku Kimia Analisis


Kuantitatif Dasar. Pierre, David. (2019). Acid-base Titration,
Journal of Mathematical Modeling:on Two,10,11. Protonation of
Patented Blue V in Aqueous Solutions:Theoretical and
Experimental Studies, Journal.Chem. Sci, 130(12),8.
Indria, Utra. (2015). Pembuatan Indikator Asam Basa
Karamunting, 11(1), 5-6. Dermawan, Rizky., Firdaus., Nununk
Hariani Soekamto. (2015). Efektivitas
Katlalis Asam-Basa Pada Sintesis Trans-1-3-Ditenil-1-2-Propen-1-
on Melalui Reaksi Kondensasi Ulasan-Schmidt, 6, 7.
LAMPIRAN
1. Pembuatan larutan baku sekunder NaOH
Gambar Keterangan
Timbang NaOH sebanyak
0,4 gram menggunakan
timbangan analitik

Masukkan NaOH yang


sudah ditimbang kedalam
gelas kimia

Tambahkan akuades
Secukupnya, aduk sampai
homogen atau tercampur
semuanya

Dimasukkan larutan NaOH


yang sudah dihomogenkan
kedalam labu ukur

Tambahkan aquades hingga


tanda batas pada alat labu
ukur,dan homogenkan

2. Pembuatan larutan baku primer asam oksalat 0,1 N


Gambar Keterangan
Timbang asam oksalat
dalam kaca arloji
menggunakan timbangan
analitik sebanyak 0,45
gram
Masukkan bahan asam
oksalat yang sudah
ditimbang kedalam gelas
kimia
Ditambahkan aquades
secukupnya,lanjutkan
dengan aduk hingga
homogen atau tercampur
sempurna
Masukkan kedalm labu
ukur dan tambahkan
aquades hingga tanda batas
pada labu ukur
Kemudian dihomogenkan

3. Pembakuan LBS NaOH dengan LBP asam oksalat 0,1 N


Masukkan larutan baku
NaOH yang akan
ditentukan konsentrasinya
kedalam buret
Ambil larutan baku primer
asam oksalat menggunakan
pipet sebanyak 10 ML
kedalam erlenmeyer
Tambahkan 2 tetes
indikator pp. Titrasi larutan
asam oksalat menggunakan
larutan NaOH
Hingga warna berubah
yang tadinya bening
menjadi merah muda.
Ulangi titrasi sebanyak 3x
4. Penetapan kadar asam salisilat
Gambar Keterangan
Timbang asam salisilat
menggunakan timbangan
analitik sebanyak 0,2
gram
Pindahkan kedalam gelas
kimia larutkan dalam 10
ML etanol encer

Setelah larutan sudah


tercampur
sempurna,tambahkan
indikator pp 3 tetes
Titrasi dengan larutan
NaOH hingga berubah
warna

Yang tadinya bening


berubah warna menjadi
merah muda.

Anda mungkin juga menyukai