Anda di halaman 1dari 23

Nama : Laura Nanda Salikha

Kelas : XII MIPA 2


No. absen : 16

MATERI KELAS X

DEFINISI SEJARAH DARI BERBAGAI TOKOH LUAR NEGERI MAUPUN DALAM


NEGERI
1. Moh. Ali
Menurut Moh. Ali bahwa sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian
yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan
yang benar-benar terjadi di masa lampau.
2. Moh. Hatta
Arti sejarah menurut Moh. Hatta adalah dalam wujudnya tentang masa lampau. Sejarah
bukan sekadar melahirkan kriteria dari kejadian di masa lalu, tetapi pemahaman masa lampau
yang mengandung berbagai dinamika, mungkin berisi problematik pelajaran bagi manusia
berikutnya.
3. Muhammad Yamin
Menurut Yamin sejarah adalah ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan
beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan
4. Nugroho Notosusanto
Sedangkan menurut Nugroho Notosusanto, pengertian sejarah adalah peristiwa-peristiwa
yang menyangkut manusia sebagai makhluk bermasyarakat yang terjadi di masa lampau. 
5. Herodotus
Pengertian sejarah menurut Herodotus yang dijuluki sebagai The Father of History, sejarah
dapat diartikan sebagai satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya
seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.
6. Aristoteles
Pengertian sejarah menurut Aristoteles merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian
sejak awal tersusun dalam bentuk kronologi. Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu
yang mempunyai catatan, record-record atau bukti-bukti yang konkrit.
7. Leopold Von Ranke
Menurut Leopald Von Ranke, definisi dan pengertian sejarah sangat sederhana yaitu hal-hal
yang sungguh-sungguh terjadi.
8. R. G. Collingwood
Pengertian sejarah menurut R. G. Collingwood adalah sebuah bentuk penyelidikan tentang
hal-hal yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.

KONSEP BERFIKIR KRONOLOGIS, DIAKRONIK, SINKRONIK, RUANG DAN WAKTU


DALAM SEJARAH
1. Konsep berfikir kronologis
Konsep berfikir kronologi adalah sebagai catatan kejadian dari sebuah peristiwa yang
diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa tersebut.
Berfikir secara kronologis atau berfikir secara urut, runtut, berkesinambungan dan teratur
dapat memberikan secara utuh tentang suatu peristiwa sejarah. Manfaat berfikir kronologis
yaitu kita dengan mudah dapat memahami dan mengetahui makna serta manfaat sebuah
peristiwa bersejarah.
Contoh berfikir kronologis: peristiwa proklamasi kemerdekaan RI dilatarbelakangi oleh
menyerahnya Jepang kepada sekutu, kemudian para pemuda bereaksi atas menyerahnya
Jepang, terjadilah peristiwa Rengasdengklok yaitu penculikan Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok, dan pada akhirnya diputuskan untuk penyusunan teks proklamasi serta
melakukan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

2. Konsep berfikir diakronik


Diakronis adalah hubungan antara peristiwa yang terjadi dengan peristiwa sebelumnya.
Peristiwa yang terjadi tidak terjadi secara tiba-tiba dan berdiri sendiri tetapi ada kaitannya
dengan peristiwa terdahulu.
Adapun ciri – ciri diakronis diantaranya :
a. Mengkaji dengan berlalunya masa
b. Menitikberatkan pada pengkajian peristiwa sejarahnya
c. Bersifat historis atau komparatif
d. Bersifat vertikal
e. Terdapat konsep perbandingan
f. Cakupan kajian lebih luas

3. Konsep berfikir sinkronik


Konsep berfikir sinkronik memiliki arti mempelajari peristiwa sejarah dalam kurun waktu
tertentu saja dan merupakan khas ilmu sosial. Cara berfikir ilmu – ilmu sosial sinkronik
melebar dalam ruang, serta mementingkan struktur dalam satu peristiwa.
Contoh : ketika akan mengkaji mengenai peristiwa pemberontakan DI/TII, maka konsep
sinkronik mempelajari peristiwa tersebut dengan lebih detail menggunakan konsep 5 W + 1
H adalah konsep What, When, How, Who, Where dan How.

4. Konsep ruang
Konsep ruang lebih mengutamakan aspek lokasi, tempat dan lingkungan terjadinya sebuah
peristiwa bersejarah. Manfaat konsep ruang dalam sejarah adalah dapat membantu untuk
membandingkan beberapa peristiwa di lokasi yang berbeda dan menyimpulkan apakah ada
keterkaitan antara kedua peristiwa tersebut. Konsep ruang erat kaitannya dengan sejarah
lokal yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Contoh : peristiwa Pertempuran Ambarawa yang merupakan sejarah lokal yang kemudian
diangkat menjadi sejarah Nasional karena memiliki pengaruh besar terhadap daerah lain
dengan tujuan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

5. Konsep waktu
Konsep waktu adalah pengelompokan sebuah peristiwa sejarah berdasarkan waktu
(periodisasi atau pembabakan). Pentingnya konsep waktu karena untuk menghindari
anakronis atau bisa diartikan sebagai tumpang tinding peristiwa sejarah yang berlangsung.
PENDAPAT PARA TOKOH TENTANG ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA
INDONESIA
1. Pendapat Drs. Moh.Ali 
Drs. Moh. Ali beranggapan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia bersumber dari
daerah Yunan, Cina. Anggapan ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang menyebut jika
bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih
kuat kala itu. Mereka kemudian pindah ke selatan, ke pulau-pulau di Austronesia termasuk
Indonesia. Ali berpendapat jika nenek moyang orang Indonesia berasal dari hulu sungai besar
yang berada di daratan Asia, mereka berdatangan ke Indonesia dengan cara bergelombang.
Gelombang pertama berlangsung sejak 3.000 sampai 1.500 SM (Proto Melayu) sedangkan
gelombang kedua terjadi pada 1.500 sampai 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri kelompok
yang datang pada gelombang pertama adalah mereka masih berkebudayaan Neolitikum
dengan tipe perahu bercadik-satu sebagai alat transportasi menyeberangi lautan, sedangkan
orang-orang gelombang kedua memakai perahu bercadik-dua.

2. Pendapat Prof. Dr. H. Kern


Prof. Dr. H. Kern berpendapat bila nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
daratan Asia. Ilmuan asal Belanda ini menyebut jika hasil penelitiannya menunjukan bahwa
bahasa-bahasa yang dipakai oleh suku-suku di Indonesia, Mikronesia, Polinesia, dan
Melanesia, mempunyai akar yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Dengan fakta itu, ia
menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yang sama dengan bangsa-
bangsa lain di wilayah Austronesia. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia
menggunakan perahu-perahu bercadik menuju ke kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini
didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa
dengan di Indonesia. Selain nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang pun
banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt
berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa. 

3. Pendapat Van Heine Geldern 


Pendapat Van Heine Geldern sebetulnya tak jauh beda dengan pendapat Kern. Ia
menganggap jika bahasa Indonesia adalah bahasa yang berasal dari Asia Tengah. Kendati
lebih baru dibanding dengan teori yang diajukan Kern, pendapat dan teori Geldern lebih
dapat dipercaya karena didukung oleh penemuan beberapa artefak, dan benda-benda sejarah
lainnya yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan dengan benda-benda sejarah yang
ditemukan di daratan Asia. 

4. Pendapat Dr. Brandes


Dr. Brandes berpendapat jika suku-suku yang mendiami kepulauan Indonesia mempunyai
kesamaan secara etnik, fisik, maupun bahasa dengan beberapa bangsa yang mendiami
daerah-daerah yang melintang dari utara di Pulau Formosa (Taiwan), barat di Pulau Malagasi
(Madagaskar), selatan di Jawa dan Bali; serta timur di tepi pantai barat Amerika. 
PENDAPAT MUH. YAMIN TENTANG ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA
INDONESIA
Prof. Mohammad Yamin menentang semua teori-teori yang menyebut jika nenek moyang bangsa
Indonesia justru berasal dari luar Indonesia. Menurut beliau, orang Indonesia saat ini benar-benar
asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia justru malah meyakini jika ada sebagian bangsa
dan suku di luar negeri yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia. Landasan pemikiran yang
menjadi dasar Yamin adalah banyaknya temuan fosil dan artefak di Indonesia yang lebih lengkap
dibanding daerah lain di Asia. Contohnya, temuan fosil Pithecanthropus soloensis dan
wajakensis yang tidak diketemukan di daerah-daerah lain di Asia termasuk Asia Tenggara
(Indochina). 

TEORI MASUKNYA HINDU/BUDHA KE INDONESIA


1. Teori Brahmana
Teori Brahmana menyatakan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke
nusantara dibawa oleh golongan Brahmana yang diundang para penguasa di nusantara. Teori
ini dikemukakan olehs orientalis J.C. Van Leur.
Teori ini menegaskan kembali bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh
golongan Brahmana. Hal ini didukung oleh beberapa prasasti di Indonesia menggunakan
bahasa Sansekerta.
Bahasa dalam kitab suci Weda dan upacara keagamaan merupakan bahasa yang dikuasai oleh
golongan Brahmana. Golongan kasta Brahmana juga memahami ajaran Hindu secara utuh.
Di sisi lain, teori Brahmana tidak menepis kontak penguasa di nusantara dan di India terjadi
berkat hubungan dagang.

2. Teori Ksatria
Teori Ksatria menyatakan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke
Indonesia dibawa orang-orang India dari kasta Ksatria. Teori yang dikemukakan Prof. Dr.
J.L. Moens ini berargumen bahwa sekitar abad 4-6 M kerap terjadi peperangan sehingga
kasta Ksatria, yang terdiri dari kaum bangsawan dan prajurit mengalami kekalahan.
Kekalahan sebagian kasta Ksatria dalam peperangan, menurut teori Ksatria, mendorong
orang Ksatria melarikan diri dan mencari daerah baru hingga ke nusantara.

3. Teori Waisya
Teori Waisya menyatakan bahwa golongan Waisya yang punya peran besar dalam
menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Orientalis Prof. Dr. N.J. Krom,
pengusung teori Waisya berpendapat, golongan yang terdiri dari pedagang, petani, dan
pemilik tanah tersebut sudah mengenal agama Hindu-Buddha.
Kedatangan golongan Waisya ke Indonesia, kata Krom, juga memperkenalkan agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha pada rakyat Indonesia di samping berdagang. Golongan ini
diyakini menetap sementara waktu dan tidak jarang juga menetap permanen di nusantara,
lalu menikah dengan penduduk setempat.
4. Teori Arus Balik
Teori Arus Balik dikemukakan oleh peneliti iF.D.K. Bosch. Teori ini menyatakan bahwa
golongan Brahmana semula menyebar ke penjuru dunia melalui jalur yang digunakan
pedagang. Di beberapa tempat, golongan Brahmana berupaya menjalin hubungan dengan
warga lokal dan memperkenalkan ajaran agamanya. Pada perkembangan selanjutnya, orang-
orang dari nusantara sendiri yang datang ke India untuk mempelajari Hindu-Buddha. Orang-
orang nusantara ini lalu kembali ke tanah air untuk menyebarkan ajaran agama dan
kebudayaan Hindu-Buddha.

PENGARUH BUDAYA HINDU/BUDHA DI INDONESIA


Kepercayaan Hindu Buddha sudah ada dari dulu. Kepercayaan tersebut membawa banyak sekali
kebudayaan di berbagai bidang, sebagai berikut:
1. Bidang pemerintahan
Di bidang ini Indonesia mengenal sistem pemerintahan berupa kerajaan.
2. Bidang agama
Datangnya agama Hindudan Buddha mempengaruhi agama yang diyakini oleh
masayarakat Indonesia yang mayotitas animisme dan dinamisme.
3. Bidang sastra dan bahasa
Kepercayaan Hindu Buddha yang di Indonesia membawa dampak besar pada bahasa
masyarakat Indonesia.
4. Bidang kesenian
Dibidang kesenian ini dapat dilihat bahwa Hindu Budda mempengaruhi model seni yang
ada di Indoensia, misal pahatan-pahatan patung, relief dan sebagainya.

MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA


Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak lepas dari peran pada pedagang yang datang
dari negara-negara lain seperti negara Arab, Persia, Gujarat, dan bahkan Tiongkok. 
Persebaran agama islam itu sendiri tidak lepas dari peran pedagang yang datang ke Indonesia,
yang selain berdagang juga melakukan dakwah kepada para penduduk setempat untuk memeluk
agama islam. 
Kedatangan para pedagang ini semakin kuat dengan adanya perkampungan yang didominasi oleh
orang asing seperti perkampungan Arab yang dimana para pedagang dari perkampungan yang
dibuat ini semakin erat hubungannya dengan penduduk lokal. Di samping itu mereka melakukan
perkawinan dengan orang lokal di Indonesia, sehingga semakin banyak pemeluk agama islam di
Indonesia. 
Selain dari para pedagang, kaum ulama juga turut terlibat dalam penyebaran agama islam di
Indonesia. Kita mengenal Wali Songo di Jawa dan Datu Talu di Sulawesi yang berperan penting
dalam penyebaran agama islam di Indonesia.

PENGARUH BUDAYA ISLAM DI INDONESIA


Masuknya kebudayaan Islam Pengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
Perpaduan kebudayaan lokal dan islam menghasilkan akulturasi dalam berbagai bidang
kehidupan di Indonesia. Pengaruh kebudayaan islam pada masyarakat tercermin pada bidang,
antar lain sebagai berikut.
a. Bidang Agama 
Pada masa islam, sebagian besar masyarakat di Indonesia menganut agama islam. Meskipun
demikian, masih terdapat masyarakat yang menganut agama Hindhu, Budha, atau
menganut kepercayaan terhadap roh halus. Hingga saat ini, sebagian besar masyarakat di
Indonesia menganut agama islam.

b. Bidang Politk
Dalam bidang politik masuknya budaya islam, kerajaan yang bercorak Hindhu Budha mulai
runtuh dan perananya mulai digantikan oleh kerajaan kerajaan yang bercorak islam. Dalam
sistem ini pemerintahan rajanya bergelar Sultan atau Sunan. Nama raja juga disesuaikan
dengan nama islam. Dalam ajaran islam memyebutkan bahwa manusia merupakan wakil
tuhan didunia.

c. Bidang Sosial
Dalam ajaran islam tidak menerapkan sistem kasta seperti agama Hindhu. Hal ini yang
menyebabkan pengaruh islam berkembang pesat dan mayoritas masyarakat Indonesia
memeluk agama islam. Begitu pula dengan sistem penanggalan pada awalnya masyarakat
Indonesia mengenal kalender saka yang merupakan kalender Hindhu. Dalam kalender saka
terdapat nama hari pasaran seperti Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. 
Seiring perkembangan islam, sultan Agung dari kerajaan Mataram menciptakan kalender
Jawa. Kalender tersebut menggunakan perhitungan seperti Hijriah (islam). Sultan Agung
mengganti nama seperti Muharram menjadi Syuro, Ramadan menjadi Pasa.

d. Bidang Pendidikan 
Pada awal awal masuk Islam di Indonesia, mulanya pendidikan agama dilaksanakan di
Masjid,langgar,atau Surau. Pelajaran yang diberikan adalah membaca Al Quran, tata cara
beribadah,akhlak dan keimanan. Seiring berjalannya waktu, kemudian muncul pesantren
yang merupakan pengadopsian dari agama Hindhu. Pesantren dalam bahasa Jawa memiliki
makna seseorang yang mengikuti aktivitas gurunya.

e. Bidang Kebudayaan 
Adat istiadat dan kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya islam dapat berupa ucapan
salam, acara tahlilan, syukuran, yasinan, dan lain lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai
seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat.

BERAKHIRNYA KESULTANAN DEMAK


Keruntuhan Kerajaan Demak disebabkan oleh pemberontakan Adipati Hadiwijaya, penguasa
Pajang pada 1556. Hadiwijaya semula sangat setia pada Demak. Pemberontakan Hadiwijaya
disebabkan oleh Arya Penangsang yang membunuh Sunan Prawata dan Pangeran Kalinyamat.
Pemberontakan Adipati Hadiwijaya menyebabkan runtuhnya Kerajaan Demak menjadi vazal
atau wilayah kekuasaan Kesultanan Pajang.

SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA


Sejarah sebagai peristiwa memiliki arti bahwa sejarah merupakan kenyataan atau realitas yang
terjadi pada masa lalu.
Untuk menilai kebenarannya, sebuah peristiwa sejarah harus memiliki bukti-bukti yang
menguatkan, seperti saksi mata peristiwa, peninggalan-peninggalan, dokumen, dan catatan.
Sejarah sebagai peristiwa selalu berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan masyarakat seperti
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. 
Oleh karena itu, sejarah sering dikelompokan secara tematis menurut tema peristiwa yang
dibahas. Contoh dari tema sejarah adalah sejarah agraria, sejarah politik, sejarah kebudayaan,
sejarah perekonomian, sejarah pendidikan, dan lainnya. 

KEGUNAAN SEJARAH
Kegunaan edukatif
Sejarah digunakan sebagai edukasi atau pelajaran. Artinya lewat sejarah, manusia bisa
mempelajari banyak hal, seperti pengalaman, cara penyelesaian masalah, dan lain sebagainya.

Kegunaan inspiratif
Sejarah dapat digunakan sebagai sumber inspirasi seseorang. Artinya dengan mempelajari
sejarah, seseorang bisa mendapat inspirasi tentang apa yang harus dilakukannya sekarang.

Kegunaan rekreatif
Sejarah juga bisa digunakan sebagai sarana rekreatif atau hiburan bagi pembacanya. Contohnya
ketika membaca ringkasan sejarah, seseorang merasa nyaman dan terhibur.

Kegunaan instruktif
Sejarah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan serta keterampilan. Lebih tepatnya,
sejarah berperan sebagai penyampaian informasi terkait perkembangan ilmu pengetahuan dan
keterampilan dari masa ke masa.
MATERI KELAS XI

PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa sejarah dimana golongan muda melakukan aksi
penculikan terhadap Soekarno dan juga Hatta.Golongan muda tersebut adalah Soekarni, Aidit,
Wikana dan juga Chaerul Saleh.
Pada tanggal 16 Agustus 1945 tepatnya pukul 03.00 WIB, Golongan Muda menculik dan
membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, sebuah kecamatan yang terletak di kabupaten
Karawang. Mengapa Rengasdengklok? Karena lokasi ini dianggap aman dari segi perhitungan
militer karena jauh dari jalan Jakarta-Cirebon. Selain itu, pengawasan bagi tentara jadi lebih
mudah dilakukan jika mereka datang dari arah Jakarta ataupun bandung. 
Adapun tujuan penculikan ini adalah untuk mendesak golongan tua agar proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia segera dilaksanakan dengan kekuatan bangsa sendiri, tanpa
bantuan Jepang.
 
Setelah beradu pendapat, pada akhirnya golongan tua dan golongan muda bersepakat bahwa
proklamasi akan dilakukan besok yakni tanggal 17 Agustus 1945 tetapi harus dilaksanakan di
Jakarta.

JATUHNYA KONSTANTINOPEL KE TANGAN TURKI


Konstantinopel akhirnya jatuh pada 29 Mei 1453, menandai runtuhnya kekuasaan Bizantium dan
berakhirnya Abad Pertengahan. jatuhnya konstantinopel ke tangan Turki Ottoman menjadi salah
satu faktor yang mendorong kedatangan bangsa Barat ke Indonesia.

TUGAS KNIP PADA AWAL KEMERDEKAAN


- KNIP sebelum DPR/MPR terbentuk diserahi kekuasaan legislatif untuk membuat undang-
undang dan ikut menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
- Berhubung gantinya keadaan, maka pekerjaan sehari-hari KNIP dijalankan oleh sebuah
Badan Pekerja KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir. Komite Nasional Indonesia disusun
dari tingkat Pusat sampai tingkat Daerah. Pada tingkat pusat disebut Komite Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) dan pada tingkat daerah yang disusun sampai tingkat kawedanan
disebut Komite Nasional Indonesia.

STRATEGI PERTEMPURAN SURABAYA TERHADAP SEKUTU


Strategi gerilya menjadi salah satu faktor utama kemenangan Indonesia melawan sekutu pada
pertempuran 10 November. Mengingat pada saat itu, kepentingan sekutu juga ditunggangi oleh
Inggris. Otomatis, kesiapan perang sekutu dan Inggris sangat mumpuni bila dibandingkan
dengan Indonesia.

ISI PERUNDINGAN LINGGARJATI


Berikut isi kesepakatan perjanjian Linggarjati yang dikutip lewat buku Sejarah Nasional dan
Sejarah Umum, Penerbit Angkasa (1995):
- Belanda mengakui secara de facto atas wilayah Jawa, Sumatera dan Madura
- Pemerintah Belanda dan Indonesia sepakat membentuk RIS atau Republik Indonesia
Serikat pada 1 Januari 1949
- Republik Indonesia Serikat dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan
pesertanya RIS, Nederland, Suriname Curacao dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya

STRATEGI YANG DIGUNAKAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN


KOTA BANDUNG DARI ULTIMATUM SEKUTU
Pada 23 Maret 1946, rakyat Bandung membakar rumah dan bangunan dalam strategi 'bumi-
hangus' agar wilayah ini tak dikuasai oleh sekutu dan dijadikan sebagai markas. Peristiwa itu kini
dikenal sebagai Bandung Lautan Api.
Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu
dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah
Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak
Republik Indonesia, pada tanggal 23 Maret 1946. Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku
Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah tersebut dan memerintahkan
evakuasi Kota Bandung.
KEBIJAKAN AUTARKI MASA JEPANG DALAM BIDANG EKONOMI
Autarki adalah kebijakan ekonomi untuk membatasi perdagangan hanya dilakukan di dalam
suatu negara. Tujuan autarki adalah mencegah penyebaran pengaruh politik, ekonomi dan militer
dari negara lain di dalam negeri. Autarki bertentangan dengan perdagangan internasional yang
menerapkan perdagangan bebas.

REAKSI golongan pemuda terhadap PPKI setelah mengetahui Jepang menyerah pada sekutu
Golongan muda mendesak para golongan tua ( Ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta ) untuk
memproklamasikan kemerdekaan karena Indonesia pada saat itu tidak diduduki negara apapun

ALASAN PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI DI RUMAH LAKSAMANA MAEDA


Achmad Soebardjo menjemput Soekarno-Hatta dari Rengasdengklok setelah berhasil
meyakinkan Sukarni untuk membawa kedua pemimpin tersebut ke Jakarta. Akhirnya, mereka
berhenti di rumah Laksamana Maeda. Di sinilah akan dirumuskan naskah proklamasi
kemerdekaan.
Jatuhnya pilihan pada rumah Laksamana Maeda karena rumah tersebut punya hak imunitas
terhadap Angkatan Darat Jepang sehingga kedua pemimpin itu tetap aman.

STRATEGI PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MENGHADAPI PENJAJAH


1. Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Sebelum abad ke-20
● Perlawanan rakyat bersifat kedaerahan
● Perlawanan tidak terorganisir dengan baik, sehingga tidak jarang mengalami
kekalahan.
● Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang kharismatik dan disegani oleh
masyarakat. Karena ketergantungan pada pemimpin, apabila tokoh tersebut berhasil
ditaklukkan, maka semangat perlawanan juga berkurang.
● Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik (perang senjata).
● Masyarakat berjuang bukan untuk Indonesia merdeka, tetapi bagaimana cara untuk
mengusir penjajah dari daerahnya masing-masing.
2. Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Sesudah abad ke-20
● Perjuangan menggunakan organisasi modern

Perlawanan menggunakan metode perundingan. Beberapa organisasi yang muncul


pada masa pergerakan nasional adalah Budi Utomo (1908), Sarekat Dagang Islam
(1911), dan Indische Partij (1912).

● Perjuangan Dipimpin Oleh Golongan Cendekiawan

Pemimpin perjuangan pada masa pergerakan nasional adalah golongan


cendekiawan, tidak lagi oleh golongan bangsawan atau pemimpin daerah. Para
cendekiawan menggunakan pendekatan politik dan lebih terorganisir.

PERANG DIPONEGORO YANG BISA DIBENDUNG OLEH BELANDA


Menghadapi perlawanan Diponegoro yang terus meluas, Jenderal de Kock sebagai pemimpin
perang Belanda memutuskan untuk mengubah strategi, yaitu dengan sistem Benteng Stelsel.

PERAN CORNELIS DE HOUTMAN (BELANDA) DALAM PENJELAJAHAN SAMUDRA


Cornelis de Houtman adalah penjelajah yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke
Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah untuk Belanda.

PERGERAKAN NASIONAL INDISCHE PARTIJ YANG MENERAPKAN STRATEGI


RADIKAL
Indische partij sangatlah Nasionalisme sekali partai ini dapat membangkikan semangat
nasionalisme masyarakat Indonesia. strategi perjuangan mereka adalah saling membangkikan
semangat nasionalisme bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah dari tanah air.

PERAN PEMUDA DALAM MENYEBARLUASKAN KABAR KEMERDEKAAN

Berikut beberapa cara yang ditempuh untuk penyebaran proklamasi kemerdekaan:

- Radio

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin berhasil memasuki ruang siaran Radio
Hoso Kanri Kyoku (sekarang; Radio Republik Indonesia). Tepat pukul 19.00
WIB. Teks proklamasi kemerdekaan berhasil disiarkan, M.Yusuf Ronodipuro,
Bachtiar Lubis, dan Suprapto adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam
menyiarkan berita proklamasi tersebut.

- Surat kabar

Soeara Asia yang terbit di Surabaya dan Tjahaja yang terbit di Bandung adalah
surat kabar pertama yang menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Soeara Asia menerbitkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 18
Agustus 1945.

- Kantor berita Yoshima (Antara)

Pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor berita
Yoshima/Domei (sekarang Kantor Berita Antara). Syahrudin berhasil
menyampaikan salinan teks proklamasi kepada Waidan B.Palenewen. Kemudian
oleh Waidan B.Palenewen, teks proklamasi tersebut diberikan kepada F. Wuz
seorang markonis (petugas telekomunikasi) di kantor berita tersebut, untuk segera
diudarakan.

- Sarana lain

Penyebaran proklamasi kemerdekaan tidak hanya lewat media seperti surat kabar
dan radio, tapi juga melalui pemasangan pamflet poster, dan spanduk. Media
tersebut dipasang dan ditempel di berbagai penjuru kota. Seperti ditempel pada
tembok- tembok dan gerbong-gerbong kereta api.

Selain itu juga dilakukan dengan cara melakukan pengutusan anggota Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di berbagai daerah, seperti, Teuku
Mohammad Hassan ke daerah Aceh. Kemudian Sam Ratulangi ke daerah
Sulawesi, Ketut Pudja ke daerah Sunda Kecil atau Bali, serta A.A. Hamidan ke
daerah Kalimantan.

ALASAN GOLONGAN MUDA MEMBAWA IR. SOEKARNO DAN MUH. HATTA KE


RENGASDENGKLOK
Mereka sepakat untuk menculik Ir Soekarno dan Mohammad Hatta ke luar kota dengan tujuan
menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang. Untuk menghindari kecurigaan dan tindakan
Jepang, Shodanco Singgih mendapat kepercayaan untuk melaksanakan rencana tersebut.
1. Mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera menyampaikan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Karena pada saat itu terjadi kekosongan kekuasaan akibat
Jepang menyerah kepada Sekutu.
2. Menjauhkan Soekarno dan Mohammad Hatta dari pengaruh Jepang.
3. Menunjukkan Proklamasi sebagai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga harus
segera dirumuskan dan diproklamasikan.
4. Agar Indonesia tidak jatuh ke tangan Sekutu karena adanya kekosongan kekuasaan
dari pihak Jepang di Indonesia.
MATERI KELAS XII

LATAR BELAKANG TERJADINYA PEMBERONTAKAN PKI DI MADIUN


Pemberontakan PKI Madiun 1948 awalnya terjadi karena adanya kekecewaan terhadap hasil
Perjanjian Renville yang disepakati pada 17 Januari 1948. Perjanjian ini dianggap merugikan
Indonesia, karena perjanjian ini membuat dikuasainya banyak wilayah oleh Belanda. Hal ini
menyebabkan Perdana Menteri Indonesia saat itu Amir Syarifuddin mundur dari jabatannya.
Amir Syarifudin yang merasa kecewa akhirnya membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR)
yang melibatkan beberapa Partai diantaranya Partai Sosialis Indonesia, Partai Komunis
Indonesia, Pemuda Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Sarekat Buruh Perkebunan
Republik Indonesia.

FAKTOR YANG MENYEBABKAN KABINET NATSIR TIDAK BERLANGSUNG LAMA


Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat
kemenangan, sehingga pada tanggal 21 Maret 1951 Perdana Menteri Natsir mengembalikan
mandatnya kepada Presiden. Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang
mengusulkan dibubarkannya seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut pemerintah, mosi
tersebut tidak mungkin dilaksanakan karena alasan yuridis formil. Dengan demikian, jatuhnya
kabinet Natsir disebabkan karena mosi tidak percaya dari pihak parlemen dan diterimanya mosi
Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya seluruh DPRD yang telah terbentuk.

UPAYA PEMERINTAH MENYELESAIKAN PEMBERONTAKAN APRA 1950


Penumpasan yang dilakukan oleh Raymond Westerling dalam gerakan APRA dapat dilakukan
dengan:
Melancarkan opeasi militer tanggal 24 Januari 1950, dengan mengirimkan bala bantuan pasukan
APRIS yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Bandung. Pasukan APRA pun berhasil
didesak dan ditumpas oleh APRIS.
Mengadakan perundingan antara Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta dengan Komisaris
Tinggi Belanda HM Hirschfeld yang menghasilkan Komandan Tinggi Belanda di Bandung,
Mayor Jenderal Engels, mendesak pasukan Westerling untuk meninggalkan kota Bandung.
Memerintahkan penangkapan terhadap Westerling dan Sultan Hamid II, di mana Westerling
melarikan diri ke Singapura dan kembali ke Belanda, sedangkan Sultan Hamid II berhasil
ditangkap tanggal 5 April 1960.

DAMPAK DIKELUARKANNYA KEBIJAKAN DWI FUNGSI ABRI PADA MASA ORBA


Kesejahteraan prajurit ABRI meningkat

Pada masa Orde Baru, ABRI mengendalikan berbagai yayasan dan perusahaan.
Penghasilan dari yayasan dan perusahaan ini disalurkan untuk memperbaiki kondisi
kesejahteraan prajurit ABRI. Pada masa Orde Baru, gaji pegawai pemerintah, termasuk
gaji anggota ABRI sangat rendah,sehingga mereka harus mencari pendapatan tambahan.

Para prajurit ABRI ikut berkontribusi dalam pembangunan

Para prajurit dimobilisasi dalam kegiatan seperti ABRI Masuk Desa, untuk melakukan
kegiatan pembangunan seperti perbaikan jalan hingga mendirikan sarana kesehatan.

Terjadi dominasi oleh ABRI terhadap masyarakat sipil

Pada masa Orde Baru, akibat dominasi ABRI, sangat banyak jabatan penting di
Indonesia, seperti walikota, bupati dan gubernur diisi oleh para prajurit maupun
purnawirawan ABRI. Akibatnya, peluang dan aspirasi politik masyarakat sipil menjadi
terhambat.

ABRI menjadi alat politik praktis

Dengan Dwi Fungsi ABRI, di MPR dan DPR terdapat anggota dewan dan majlis yang
ditunjuk oleh ABRI. Bersama dengan para kepala daerah yang berasal dari ABRI, mereka
dianggap sebagai kepanjangan tangan dari Presiden Soeharto. Akibatnya, setelah
pemerintahan Soeharto tumbang, keberadaan Fraksi ABRI dan anggota MPR/DPR dari
ABRI dihapuskan

PERAN TOKOH REFORMASI (AMIN RAIS)


Prof. H. Muhammad Amien Rais, M.A., Ph.D. adalah politikus Indonesia yang saat ini menjabat
sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat sejak awal dideklarasikan pada tanggal 29 April
2021. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia sejak 3 Oktober 1999 hingga 30 September 2004. Ia dikenal sebagai tokoh
Muhammadiyah.

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI ASEAN

1. Penggagas Lahirnya ASEAN

Dengan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, visi Indonesia adalah membentuk
ASEAN yang mampu membuat kawasan Asia Tenggara berdiri di atas kaki sendiri dan
mempertahankan diri dari pengaruh negatif di luar kawasan.

2. Penyelenggara KTT ASEAN pertama di Bali

Melansir situs resmi ASEAN, pada 23-24 Februari 1976, Indonesia telah menjadi tuan rumah
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang berlangsung di Bali.
3. Penggagas Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN

Indonesia juga turut meluncurkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan ASEAN.
Komunitas yang juga disebut ASC (Asean Security Community) ini akhirnya ditandatangani di
Senggigi, Lombok pada 12 September 2003.

4. Penengah Konflik

Kala itu, Indonesia mengundang empat fraksi Kamboja yang bertikai untuk melakukan
pertemuan di Jakarta. Mereka membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Setelah itu,
pertemuan berlanjut ke Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19 negara.

5. Mewakili ASEAN dalam Perdamaian Dunia

Selain menjadi penengah konflik di negara kawasan ASEAN, Indonesia juga turut berperan
dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional seperti mendukung gerakan zona
bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) serta mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan
negara anggota ASEAN.

6. Kerja Sama Produksi Makanan Halal

Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di kawasan ASEAN, Indonesia turut
membangun kerja sama dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam penanganan
dan produksi makanan daging halal.

7. Mengusulkan Adanya Pentas Seni Antar Negara

Sementara itu, peran Indonesia dalam ASEAN di bidang sosial dan budaya ialah mengusulkan
adanya pementasan kesenian atau budaya negara-negara ASEAN. Tujuannya, agar semakin
banyak karya-karya orang Indonesia yang memperkaya budaya di kawasan Asia Tenggara.

ISI PERUNDINGAN KONFERENSI MEJA BUNDAR


Beberapa isi persetujuan KMB di antaranya yaitu:
1. Pengakuan kedaulatan atas Republik Indonesia (RI) dilaksanakan oleh Belanda selambat-
lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
2. Pembentukan negara Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berkewajiban menanggung
hutang Hindia Belanda (HB) sebesar 4,3 miliar gulden.
3. Penyerahan kedaulatan atas wilayah bekas Hindia Belanda kepada Indonesia akan dilakukan
oleh Belanda pada 27 Desember 1949, terkecuali kedaulatan atas Irian Barat yang akan
ditentukan kemudian, berarti tetap berada dalam kekuasaan Belanda.
4. Penarikan mundur pasukan Belanda dari Indonesia dan pembubaran KNIL. Eks anggota
KNIL dapat masuk APRIS.
5. Masalah Irian akan diselesaikan dalam waktu setahun setelah pengakuan kedaulatan.
6. Kerajaan Belanda dan RIS membentuk Uni Indonesia-Belanda.

KEBIJAKAN POLITIK BEBAS AKTIF MASA DEMOKRASI LIBERAL (KABINET


SUKIMAN)
Indonesia memiliki politik luar negeri yaitu politik bebas aktif. Politik Bebas artinya Indonesia
tidak ikut campur dalam urusan dari kedua blok dunia : blok barat dan blok timur. Sedangkan
politik aktif artinya Indonesia turut aktif dalam upaya mempertahankan perdamaian dunia seperti
mengirimkan pasukan garuda ke negara-negara yang sedang mengalami konflik. Indonesia
mengalami masa demokrasi liberal yang mencontoh dari dunia barat seperti Amerika Serikat.
Pada tanggal 7 September 1951, kabinet Sukiman menandatangani perjanjian dengan Jepang di
daerah San Fransisco. Amerika Serikat yang membuat naskah penandatangan Mutual Security
Art tersebut pada 15 Januari 1952. Pada masa kabinet Sukiman terjadi pemberontakan di daerah
Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kabinet Sukiman semakin berakhir pasca
mendapat kecaman dari Masyumi dan PNI mengenai tindakan Sukiman sehingga mereka
menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan terpaksa
Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL UNTUK MENGATASI


DEFISIT ANGGARAN
Gunting Syafruddin adalah kebijakan pemotongan nilai uang atau sanering yang diambil Menteri
Keuangan Syafruddin Prawiranegara. Pada 20 Maret 1950, semua uang yang bernilai Rp 2,50 ke
atas dipotong nilainya hingga setengahnya. Tujuannya, menanggulangi defisit anggaran sebesar
Rp 5,1 miliar. Dengan kebijakan ini, jumlah uang yang beredar bisa berkurang.

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA TERPIMPIN


Indonesia tidak boleh berpihak pada salah satu blok saat perang dingin terjadi. Selain itu
Indonesia juga masih terus berusaha untuk mengupayakan perdamaian dunia. Menurut Rosihan
Anwar dalam buku Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia (2009), Mr. Ahmad Subardjo yang
saat itu menandatangani MSA secara diam-diam, telah membuat Indonesia terikat dengan
pertahanan dunia bebas. Hal ini menimbulkan berbagai pertentangan di berbagai pihak. Dua
surat kabar ternama di Indonesia, yakni Pedoman dan Indonesia Raya, menentang dengan keras
keputusan penandatanganan MSA tersebut. Tidak hanya itu, banyak rakyat Indonesia yang
memprotes kebijakan ini, karena tidak sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia.
Aksi protes ini menyebabkan kabinet Sukiman dibubarkan pada 1952.

MENGATASI TINGKAT INFLASI YANG TINGGI PADA AWAL PEMERINTAHAN


ORDE BARU

Kisah gejolak ekonomi diawali pemerintah orde lama tak bisa mengatasi krisis ekonomi yang
terjadi di penghujung 1950-an. Imbasnya inflasi meroket inflasi (hiperinflasi) mencapai 635% di
1966.
Pemerintah orde baru mampu meredam hiperinflasi itu. Franciscus Xaverius Seda (Menteri
Keuangan 1966-1968) menjadi aktor utama dibalik upaya menekan inflasi menjadi 112%.

Frans mengatasi permasalahan ekonomi saat itu dengan cara menerapkan model anggaran
penerimaan dan belanja yang berimbang. Hal itu untuk meredam imbas dari kebijakan
pemerintahan sebelumnya yang rajin mencetak uang.

Upaya yang dilakukan pemerintah Orde Baru terbilang berhasil saat itu, dan ekonomi Indonesia
mulai stabil. Selanjutnya, menurut data Bank Indonesia, tingginya harga minyak di pasar
internasional 1973 mendatangkan pendapatan besar bagi pemerintah. Besarnya pemasukan
negara dari sektor minyak, membuat pemerintah orde baru memiliki amunisi untuk melakukan
pembangunan. Pembangunan yang dilakukan saat mengarah pada tujuan sosial.

Kondisi itu memungkinkan pemerintah memacu kegiatan pembangunan ekonomi dan


melaksanakan program pemerataan pembangunan lewat penyediaan kredit likuiditas, termasuk
pemberian kredit untuk mendorong kegiatan ekonomi lemah.

Pengucuran deras kredit perbankan tersebut mengakibatkan uang beredar meningkat dalam
jumlah yang cukup besar. Akibatnya, tingkat inflasi 1973/1974 melonjak tajam menembus angka
47%.

Pemerintah Orde Baru kembali berbenah dengan melakukan program stabilisasi. Pada 1974/1975
inflasi pun turun menjadi 21%.

Kondisi itu memberi peluang Pemerintah untuk menurunkan suku bunga deposito dan kredit
jangka pendek terutama ekspor dan perdagangan dalam negeri pada Desember 1974 guna
mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi pelonggaran itu justru menimbulkan tekanan inflatoir
sehingga mengakibatkan lemahnya daya saing produk Indonesia di luar negeri karena nilai
rupiah menjadi overvalued.

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA REFORMASI


1. Sidang Istimewa MPR 1998

Pada tanggal 10-13 November 1998, MPR mengadakan Sidang Istimewa untuk menentapkan
langkah pemerintah dalam melaksanakan reformasi di segala bidang. Dalam Sidang Istimewa
MPR 1998 terjadi perombakan besar-besaran terhadap sistem hukum dan perundang-
undangan. Sidang Istimea MPR 1998 menghasilkan 12 ketetapan MPR yang memperlihatkan
adanya upaya mengakomodasi tuntutan reformasi.Ketetapan MPR No.VIII Tahun 1998, yang
memungkinkan UUD 1945 diamandemen.

2. Otonomi Daerah

Pada masa reformasi otonomi daerah dilaksanakan dengan lebih demokratis dari masa
sebelumnya. Pembagian hasil eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam antara pemerintah
pusat dan daerah juga disesuaikan dengan kebutuhan daerah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di daerah. Penerapan otonomi daerah ini juga diiringi dengan
perubahan sistem pemilu. Pemilu langsung diselenggarakan untuk mengangkat kepala daerah
mulai dari gubernur hingga bupati dan walikota.

3. Pencabutan Pembatasan Partai Politik

Kebebasan berpolitik pada masa reformasi dilakukan dengan cara pencabutan pembatasan
partai politik. Melalui kebebasan untuk mendirikan partai politik, pada pertengahan bulan
Oktober 1998 sudah tercatat sebanyak 80 partai politik yang dibentuk.

4. Penghapusan Dwi Fungsi ABRI

Pada masa reformasi, Dwi Fungsi ABRI dihapuskan secara bertahap sehingga ABRI
berkonsentrasi pada fungsi pertahanan dan keamanan. Kedudukan ABRI dalam MPR
jumlahnya sudah dikurangi dari 75 orang menjadi 38 orang. Mulai tanggal 5 Mei 1999 uga
Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya ABRI berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

5. Penyelenggaraan Pemilu pada Masa Reformasi

Pemilu pada masa reformasi diikuti oleh banyak partai politik. Meskipun diikuti oleh banyak
partai politik, pemilu pada masa reformasi berlangsung aman dan tertib. Pemilu tahun 2004
adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat untuk memilih presiden secara langsung.
Pemilu ini dilaksanakan minimal dua tahap dan maksimal tiga tahap.

KEBIJAKAN EKONOMI PADA MASA SBY


Kebijakan pertama, mengamankan fiskal, yakni postur anggaran dan nota keuangan anggaran
pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2012. Di dalamnya termasuk penyikapan
jika harga BBM tidak dinaikkan.
Kebijakan kedua, peningkatan dan optimalisasi penerimaan negara. SBY menegaskan bahwa,
masih ada peluang untuk meningkatkan sumber-sumber penerimaan negara. Semisal,
penerimaan dari sektor pertambangan, bukan hanya menggenjot pajak di segala lini. "Betul-betul
tambah sisi penerimaan negara," kata SBY.
Kebijakan ketiga, penghematan energi secara total. Keempat, kebijakan penggunaan gas
domestik. Penggunaan gas domestik diharapkan bisa mendorong industri, sektor riil, sehingga
pertumbuhan ekonomi bisa terjaga. Kebijakan ini juga dinilai berkaitan dengan upaya mengatasi
masalah ketenagalistrikan. harapannya, konsumsi BBM untuk pembangkit listrik bisa ditekan.
"Ini butuh langkah cepat dan terpadu," tandasnya.
Terakhir, kebijakan untuk meningkatkan investasi. Kepala negara mengatakan bahwa, investasi
berkembang jika iklim dan aturan kondusif bagi pengembangan investasi. Untuk itu, presiden
meminta iklim investasi harus kondusif untuk memastikan investasi berjalan dengan baik.

DEKLARASI DJUANDA TENTANG BATAS LAUT TERITORIAL RI


(Ditulis 13 Desember 1957)

Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri.
Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan. Ketentuan
ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah Indonesia dari
deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan:

- Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat.
- Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara Kepulauan.
- Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI.

ISI SUPERSEMAR
1. Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan
ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin
keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin
Besar Revolusi/Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik
Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain
dengan sebaik-baiknya.
3. Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya
seperti tersebut di atas.

LATAR BELAKANG PEMBEBASAN IRIAN BARAT PADA MASA DEMOKRASI


TERPIMPIN

Pada awalnya, Irian Barat merupakan wilayah jajahan Belanda dan bagian dari kesatuan dari
pulau-pulau lain di Indonesia dalam Hindia Belanda. Namun, ketika penyerahan kemerdekaan
kepada RI, Irian Barat belum disertakan di dalamnya. Hal ini menyebabkan kepemilikan wilayah
itu menjadi permasalahan antara RI dan Belanda, sehingga munculah upaya pembebasan Irian
Barat dari tahu 1945-1963.

Dalam sidang BPUPKI ditegaskan bahwa wilayah Republik Indonesia mencakup seluruh
wilayah bekas Hindia Belanda, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu,
ketika Indonesia merdeka maka Irian Barat sudah seharusnya ikut merdeka.

Namun, Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia, tetapi justru melakukan agresi ke
NKRI, sehingga berkobarlah perang kemerdekaan (1945-1949). Akibat perjuangan Indonesia
dan dukungan forum internasional, Belanda akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia melalui
Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949.

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI KERJASAMA ISLAM OKI

Gagasan “Tata Informasi Baru Dunia Islam”


Indonesia mempelopori gagasan perlunya “Tata Informasi Baru Dunia Islam”. Hal ini
dikemukakan dalam konferensi Menteri-Menteri Penerangan OKI tahun 1988.

Ketua Committee of Six

Peran aktif Indonesia di OKI yang menonjol adalah saat tahun 1993. Indonesia menerima mandat
sebagai ketua Committee of Six. Indonesia bertugas memfasilitasi perundingan damai antara
Moro National Liberation Front (MNLF) dengan Pemerintahan Filipina.

Tuan Rumah Konferensi Tingkat Menteri (KTM-OKI) ke-24

Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTM-OKI) ke-24 di Jakarta pada
tahun 1996. KTM ini dilaksanakan tanggal 9 -13 Desember 1996. Pada KTM tersebut fokus
pembicaraan menyangkut citra Islam dunia internasional.

Indonesia berkomitmen untuk menjamin kebebasan, toleransi, harmonisasi dan memberikan


bukti nyata akan keselarasan antara Islam, modernitas, dan demokrasi. Baca juga peran
Indonesia dalam perdamaian dunia, peran Indonesia dalam globalisasi, dan peran Indonesia
dalam Misi Garuda.

Tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi OKI 2014

Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi OKI 2014, yakni di Jakarta.

Tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI

Indonesia menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI, tepatnya di
Jakarta. Konferensi ini diadakan tanggal 6 – 7 Maret 2016. Keberhasilan ini merupakan
keberhasilan dari proses komunitas internasional, termasuk Indonesia.

Mendamaikan negara-negara Islam yang bersengketa

Indonesia banyak menjadi penengah dari pertentangan antara kelompok progresif revolusioner
dengan kelompok konservatif. Hal tersebut dikarenakan Indonesia menganut politik luar negeri
bebas aktif, sehingga tidak memihak kepada siapapun termasuk Bangsa Arab.

KEBIJAKAN ORBA DALAM PEMERINTAHAN

Kebijakan Bidang Politik

Beberapa kebijakan politik pada masa orde baru yang ditetapkan oleh pemerintah orba
dan Presiden Soeharto yaitu:
1. Dibubarkannya Partai Komunis Indonesia dan semua organisasi – organisasi
pendukungnya yang berbasis di masyarakat dan di dalam kabinet pemerintahan yang
diperkuat melalui surat Keputusan Presiden/Pangti ABRI/Mandataris MPRS no.
1/3/1966 tertanggal 12 Maret 1966 sebagai realisasi dari Tiga Tuntutan Rakyat atau
Tritura.
2. Memperbaharui kabinet Dwikora dengan mengamankan 15 orang menteri yang
dinilai terkait dengan gerakan 30 September 1965 melalui Keputusan Presiden no.5
tanggal 18 Maret 1966. Juga membersihkan lembaga legislatif termasuk MPRS dan
DPRGR dari para tersangka G30S PKI.
3. Mengembalikan peran dan kedudukan MPRS yaitu diatas Presiden agar sesuai
dengan UUD 1945. Soeharto juga melakukan kebijakan orde baru dengan
memisahkan jabatan pimpinan DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan
DPRGR tidak diberi kedudukan sebagai menteri lagi.
4. Pelaksanaan pemilihan umum yang lebih sederhana pertama kali pada masa orde
baru di tahun 1971 dengan penyederhanaan partai politik dari sejumlah 10 partai
menjadi tiga partai saja berdasarkan kesamaan program partai. Partai politik pada
masa orde baru yaitu Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
terdiri dari partai – partai nasionalis dan Kristen, lalu Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) yang terdiri dari partai – partai Islam. Ketiga partai ini sangat dibatasi aktivitas
politiknya termasuk pada masa kampanye singkat di masa pemilu.
5. Militer diberikan hak secara resmi untuk ikut berperan dalam pemerintahan dengan
istilah Dwifungsi ABRI.
6. Diwajibkannya pendidikan dan penataran P4 atau Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila untuk seluruh lapisan masyarakat dan memberlakukan Asas
Tunggal Pancasila untuk partai – partai politik dan organisasi kemasyarakatan.
7. Irian Barat dan Timor Timur bergabung dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia
walaupun tidak dengan usaha yang mulus.
8. Indonesia menjadi pelopor dalam pendirian ASEAN dan juga melakukan beberapa
kebijakan politik luar negeri seperti mengakui negara Singapura, memperbaiki
hubungan dengan Malaysia, kembali menjadi anggota PBB pada tahun 1967.

Kebijakan Bidang Sosial

Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan pada orde baru yang menjadi ciri pokok
orde baru untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat pada waktu itu yang berada
dalam keadaan terpuruk seperti Gerakan Orang Tua Asuh, Program Keluarga Berencana
dengan slogan “Dua Anak Cukup”, transmigrasi, dan gerakan wajib belajar 9 tahun.

Kebijakan Bidang Ekonomi

1. Repelita
Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah kebijakan orde baru dalam
bidang ekonomi yang dimulai pada tahun 1969 sampai tahun 1994. Upaya
pemerintah orde baru untuk meningkatkan ekonomi secara nasional berhasil dengan
menggunakan Repelita, diantaranya terwujudnya swasembada pangan nasional pada
tahun 1984

2. Trilogi Pembangunan

Selain itu juga adanya wacana pembangunan nasional dalam istilah Trilogi
Pembangunan yang dijadikan landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi dan
sosial dalam pelaksanaan pembangunan negara. Ada tiga aspek dalam trilogi
pembangunan yaitu:

● Stabilitas ekonomi nasional yang sehat dan dinamis


● Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
● Pemerataan pembangunan serta hasil – hasilnya yang menuju terciptanya keadilan
sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia.
3. Pemulihan di Bidang Ekonomi Mulai 1966 – 1973

Tujuan dasar dari kebijakan orde baru adalah pembangunan ekonomi negara dengan
bergabung kembali ke dalam jajaran ekonomi dunia yaitu menjadi anggota IMF
(International Monetary Fund), menjadi anggota PBB kembali dan anggota Bank
Dunia pada kurun waktu akhir tahun 1960an

4. Pertumbuhan Ekonomi dan Intervensi Pemerintah (1974 – 1982)

Kebijakan orde baru tetap menjaga pertumbuhan ekonomi tahunan yang cepat di atas
angka 5%. Indonesia saat itu juga mendapat keuntungan secara signifikan dari
perdagangan minyak di tahun 1970an sehingga sektor publik mampu berperan besar
dalam perekonomian dengan berinvestasi dalam pembangunan daerah, sosial,
infrastruktur dan mendirikan industri dalam skala besar. Namun sebagai akibat dari
rakyat yang merasa diabaikan dari keuntungan ini terjadi sejarah peristiwa Malari
pada tahun 1974, yang berawal dari protes terhadap banyaknya pemodal asing di
Indonesia. Sejak itu aturan mengenai investasi asing diperketat dan diganti dengan
kebijakan memberi perlakuan khusus terhadap pribumi.

5. Ekspor dan Deregulasi sejak 1983 – 1996

Hutang luar negeri bertambah dengan jatuhnya harga minyak sejak awal 1980an dan
reposisi mata uang pada tahun 1985 sehingga pemerintah harus melakukan berbagai
kebijakan orde baru untuk memulihkan kondisi makroekonomi. Berbagai tindakan
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi didorong oleh ekspor, seperti pembebasan
bea cukai termasuk impor dan pengulangan devaluasi rupiah. Selain itu pemerintah
juga mengizinkan berbagai pendirian bank swasta baru, kebebasan bank asing
beroperasi di luar Jakarta, yang kemudian justru menjadi masalah yang menambah
krisis di Indonesia pada akhir 1990 an, selain dari berbagai penyimpangan pada masa
orde baru yang juga menjadi faktor penyebab runtuhnya orde baru dan akhir masa
pemerintahan Orde Baru.

PERAN PEMUDA/MAHASISWA DALAM BANGKITNYA NASIONAL BANGSA

Peranan pemuda dalam pergerakan nasional Indonesia pada thun 1908-1928 merupakan suatu
usaha atau tindakan yang dilakukan oleh pemuda dalam organisasi-organisasi gerakan pemuda
pada masa pergerakan nasional dengan tujuan untuk memperbaiki dan mensejahterakan
kehidupan bangsa Indonesia. Aktivitas yang dilakukan adalah mendidik dan memimpin untuk
menciptakan serta membangkitkan kesadaran nasionalisme Indonesia. Generasi muda termasuk
mahasiswa dituntut untuk

1. Mempelajari sejarah perjuangan bangsa


2. Menghormati upacara bendera
3. Menghormati simbol-simbol negara
4. Mencintai produk dalam negeri
5. Ikut bela negara
6. Berperan serta aktif berpolitik
7. Membantu mengharumkan nama bangsa
8. Membantu terciptanya ketertiban umum
9. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI ORDE BARU DALAM MEREDAKAN


PERSETERUAN DENGAN BERBAGI NEGARA YANG TERJADI MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN

Normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia

Indonesia melakukan konfrontasi dengan Malaysia setelah diumumkan Dwikora oleh


Presiden Soekarno pada tanggal 3 Mei 1964. Tindakan pemerintah Orde Lama ini jelas
menyimpang dari pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif.

Normalisasi hubungan Indonesia–Malaysia tersebut berhasil dicapai dengan


ditandatangani Jakarta Accord pada tanggal 11 Agustus 1966. Persetujuan normalisasi
hubungan Indonesia–Malaysia merupakan hasil perundingan di Bangkok (29 Mei–1 Juni
1966). Perundingan dilakukan Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Malaysia,
Tun Abdul Razak dan Menteri Utama/Menteri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik.
Perundingan telah menghasilkan persetujuan yang dikenal sebagai Persetujuan Bangkok.
Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno telah aktif menjadi anggota PBB, tepatnya
pada 28 September 1950. Sering perkembangan Soekarno memutuskan Indonesia untuk
keluar dari organisasi dunia tersebut pada 1 Januari 1965. Faktor utama keluarnya
Indonesia dari PBB ialah diterimanya Malaysia sebagai anggota tidak tetap PBB.

Seiring peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto pada tahun 1966, Indonesia
kembali memutuskan untuk kembali ke PBB pada 28 September. Hal tersebut didasarkan
atas politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Keaktifan Indonesia dalam PBB
secara nyata tampak dengan terpilihnya Mentri Luar Negeri Indonesia, Adam Malik
menjadi ketua Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Pemerkasa ASEAN

Keaktifan Indonesia dalah hubungan luar negeri juga dibuktikan dengan terbentuknya
ASEAN. Association of Southeast Asia Nations atau ASEAN ialah perhimpunan bangsa-
bangsa Asia Tenggara yang didasari oleh rasa setia kawan, persahabatan dan kerja sama.
Organisasi ini dibentuk pada 8 Austus 1967 di Bangkok, Thailand. Indonesia yang
diwakili oleh Adam Malik termasuk menjadi pelopor dalam terbentuknya ASEAN
dengan menandatangani Deklarasi Bangkok tersebut.

AKIBAT KEBIJAKAN DWI FUNGSI ABRI OLEH AH NASUTION


Dampak dari adanya dwifungsi ABRI ini adalah berkurangnya jatah warga sipil di bidang
pemerintahan karena banyaknya anggota ABRI yang mendominasi pemerintahan. Hal ini juga
menjadikan tidak transparannya sistem pemerintahan di Indonesia pada masa itu.

ISI TRITURA OLEH MAHASISWA

Ketika gelombang demonstrasi menuntut pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI)


semakin keras, pemerintah tidak segera mengambil tindakan. Keadaan negara Indonesia
sudah sangat parah. Oleh karenanya, pada tanggal 12 Januari 1966, KAMI dan KAPPI
mempelopori kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila mendatangi DPR-GR
menuntut Tritura. Isi Tritura adalah:

1. Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya


2. Perombakan kabinet Dwikora
3. Turunkan harga pangan

Tuntutan I dan II sebelumnya sudah pernah diserukan oleh KAP-Gestapu (Kesatuan Aksi
Pengganyangan Gerakan 30 September). Sedangkan tuntutan III baru diserukan saat itu.
Tuntutan III sangat menyentuh kepentingan orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai