Anda di halaman 1dari 6

KEMISKINAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR

DOSEN PENGAMPU : BUDIMAN

NAMA KELOMPOK :
ANNISA FITRI SALSABILA
YAYA YUNITA KAREPESINA

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENGERTIAN KEMISKINAN
 Kemiskinan adalah sesuatu yang nyata adanya, bagi mereka yang
tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan menjalani
kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Kemiskinan itu akan lebih
terasa lagi apabila mereka telah membandingkannya dengan
kehidupan orang lain yang lebih tinggi tingkat kehidupannya.

 Selanjutnya, kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya


pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, seperti
pangan, pakaian, papan sebagai tempat berteduh.

 Emil Salim (1982) menyatakan bahwa mereka dikatakan berada di


bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan hitlup yang paling pokok, seperti pangan,
pakaian, tempat berteduh dan lain-lain.

 Suparlan (1981) menyatakan kemiskiwtn adalah sebagai suatu


standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.

UNSUR – UNSUR KEMISKINAN

Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan dalam tiga unsur,


yaitu:

1) Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang

Kemiskinan disebabkan aspek badaniah biasanya orang - orang tersebut


tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat
jasmaniah. Karena cacat badaniah misalnya, dia lantas berbuat atau bekerja
secara tidak wajar, seperti menjadi pengemis atau peminta-minta. Menurut
ukuran produktivitas kerja, mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu yang
maksimal malah Iebih bersifat konsumtif. Sedangkan yang menyangkut
aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja secara wajar,
sebagaimana halnya manusia lainnya. Mereka ada yang bekerja sebagai
peminta-minta, atau sebagai pekerja sambilan bila ada yang
memerlukannya. Tindakan-tindakan seperti itu jelas bisa menyebabkan
kemiskinan bagi dirinya dan menimbulkan beban bagi masyarakat lainnya.

2) Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam.

Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana, apabila tidak dengan segera


diatasi sama saja halnya akan menimbulkan beban bagi masyarakat umum
lainnya. Mereka yang kena bencana alarn, umumnya tidak memiiki tempat
tinggal bahkan sumber-sumber daya alarn yang mereka miiki sebelumnya
habis oleh pengikisan bencana alam. Kerniskinan yang disebabkan bencana
alam, biasanya pihak pernerintah mengambil, atau menempuh dua cara,
pertama sebagai pertolongan sementara diberikan bantuan secukupnya dan
tindakan berikutnya mentransmigrasikan mereka ke tempat-tempat lain yang
lebih aman dan memungkinkan mereka bisa hidup layak.

3) Kemiskinan buatan.

Kemiskinan buatan disebut juga kemiskinan struktural, ialah kemiskinan


yang ditimbulkan oleh dan struktur – struktur ekonomi, sosial dan kultur
serta politik. Kemiskinan struktur ini selain ditimbulkan oleh struktur
penenangan atau nrimo memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan
sebagai takdir Tuhan.

Adanya yang berpendapat bahwa memberikan bantuan sosial kepada


orang-orang yang tergolong miskin, seperti orang tua, cacat, anak-anak yang
orang tuanya miskin, orang yang pendapatannya di bawah garis kemiskinan.

Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa usaha memerangi kemiskinan


hanya dapat berhasil kalau dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan
yang memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin.
Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan,
tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dinaikkan,
seperti warga masyarakat lainnya. Dengan lapangan kerja dapat
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang
berbagai kegiatan di sektor-sektor ekonomi lainnya.

Karena kemiskinan di antaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, maka


terlebih dahulu perlu memahami inti pokok dan suatu struktur. Inti pokok
dan struktur adalah realisasi hubungan antara suatu subyek dan obyek, dan
antara subyek – subyek komponen – komponen yang merupakan bagian dan
suatu sistem. Maka permasalahan struktur yang penting dalam hal mi adalah
pola relasi. Ini mencakup masalah kondisi dan posisi komponen (subyek -
subyek) dan struktur yang bersangkutan dalam keseluruhan tata susunan
atau sistem dan fungsi dan subyek atau komponen tersebut dalam
keseluruhan fungsi dan sistem.

Pola relasi dan struktur ini, yang urgen adalah struktur dalam soal sosial-
ekonomi meskipun struktur lainnya menentukan. Pola relasi dalam struktur
sosial ekonomi mi dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pola relasi antara manusia (subyek) dengan sumber-sumber kemakmuran


ekonomi seperti alat-alat produksi, fasiitasfasilitas negara, perbankan, dan
kekayaan sosial. Apakah mi dimiliki, disewa, bagi-hasil, gampang atau sulit
bagi atau oleh subyek tersebut.

b) Pola relasi antara subyek dengan hasil produksi. Ini menyangkut masalah
distribusi hasil, apakah mernperoleh apa yang diperlukan sesuai dengan
kelayakan derajat hidup manusiawi.

c) Pola relasi antara subyek atau komponen-komponen sosial ekonomi


dalam keseluruhan mata rantai kegiatan dengan bangunan sistem produksi.
Dalam hal mi adalah mekanisme pasar, bagaimana posisi dan peranan
manusia sebagal subyek dalam berfungsinya mekanisme tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan, bahwa kemiskinan itu
pada hakikatnya langsung berkait dengan sistem masyarakat secara
rnenyeluruh dan bukan hanya ekonomi atau politik, sosial dan budaya.
Sehingga penanganannya harus berlangsung secara menyeluruh dengan
suatu strategi yang mengandung kaitan-kaitan semua aspek dan
perikehidupan manusia. Bisa dimulai dengan resep ekonomi, kernudian
ditunjang oleh tindakan sosial dan politik yang nyata.
DAFTAR PUSTAKA

Judul buku : ilmu sosial dasar


Nama penulis : Drs.H . Abu Ahmadi, dkk
Tahun terbit : 1980
Jumlah halaman : 239

Anda mungkin juga menyukai