BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini total populasi penduduk Tiongkok tahun 2015 kurang lebih 1,49 milyar
jiwa. Jumlah populasi ini meningkat sekitar 20 juta jiwa dari tahun 2004 yang
laki-laki dengan perempuan. Diketahui bahwa pada tahun 2004 sendiri rasio
Di era sekarang ini, pendidikan menjadi salah satu isu yang banyak di
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki kompetensi tinggi
(www.file.upi.edu)
dibawah ini :
jenis pendidikan
kelamin pendidikan dasar menengah pendidikan tinggi
perempuan 48 46 39
laki-laki 52 54 61
Sumber : Li, Danke (2004) (www.ide.go.jp).
pendidikan tinggi. Hal ini berbeda dengan partisipasi laki-laki yang rata-rata
diatas 50% di berbagai tingkatan pendidikan. selain itu, pada abad ke-20,
kemampuan untuk membaca dan menulis bagi kaum perempuan berkisar antara
(www.ide.go.jp).
gender pada bidang pendidikan ini (unesco, 2010). Pertama adalah faktor ekonomi
kedua adalah preferensi atau pandangan budaya bagi anak-anak laki-laki. Anak
kerugian ekonomi. Mereka berfikir bahwa anak laki-laki nantinya akan lebih
keluarga, sedangkan anak perempuan kodratnya ialah sebagai ibu rumah tangga
untuk mengontrol populasi penduduk Tiongkok yang sudah sangat padat. Namun,
kekurangan yang ditemukan pada kebijakan satu anak ini adalah adanya
perempuan (http://elib.unikom.ac.id).
ibu rumah tangga saja, berbeda dengan anak laki-laki yang nantinya akan dapat
Hal serupa juga diungkapkan oleh Junxia Zhang (2012) yang mengatakan
dapatkan dari lingkungan sekitar dan juga dari lingkungan keluarga yang
(http://fsi.stanford.edu).
hal ini muncul UNICEF (United Nations of Children's Fund) sebagai organisasi
dengan hak asasi anak maupun perempuan di dunia. UNICEF berfokus kepada
pendukung kuat bagi pendidikan universal, untuk anak perempuan serta anak laki-
laki, dan lembaga ini juga bekerja untuk mengatasi kekerasan, diskriminasi atau
pendidikan.
5
populasi penduduk yang banyak, kekerasan yang terjadi pada anak perempuan,
serta minimnya pengetahuan orang tua terhadap pentingnya perempuan dan anak-
UNICEF pada tahun 2004 mengeluarkan sebuah kampanye yang diberi nama
“Women and Children First“. Kampanye ini muncul sebagai bentuk kepedulian
Tiongkok. Women and Children First untuk membantu perempuan dan anak di
rumusan permasalahan yang dapat ditinjau lebih lanjut yaitu ‘bagaimana UNICEF
dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Alasan peneliti memfokuskan pada
Tiongkok adalah karena para penduduknya masih terjebak oleh kondisi pola pikir,
budaya, serta pandangan terhadap anak laki-laki dengan perempuan, dan juga
sebenarnya dampak yang terjadi. Pendidikan yang disasar oleh UNICEF adalah
Rentang waktu yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah dari tahun
2004 sampai 2008. Tahun 2004 merupakan tahun dimana UNICEF mengeluarkan
gender di Tiongkok. Sedangkan tahun 2008 dipilih oleh peneliti karena pada
mengalami penurunan, sehingga peneliti menggunakan tahun 2008 agar tidak ada
Manfaat dari penelitian ini terbagi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat
1. Manfaat Teoritis :
2. Manfaat Praktis :
Adapun sistematika penulisan dari laporan penelitian ini terdiri dari lima
Bab 1: Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan
Bab 2: Dalam bab ini penulis akan menguraikan tinjauan pustaka penelitian, yang
terdiri dari kajian pustaka dan kerangka konseptual. Dalam kajian pustaka penulis
penelitian ini.
Bab 3: Dalam bab ini penulis akan menguraikan metodologi penelitian yang
terdiri dari jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian data.
Bab 4: Dalam bab ini penulis akan memaparkan gambaran secara umum
Bab 5: Dalam bab ini penulis akan menguraikan simpulan dari hasil penelitian
yang telah dilakukan dan saran yang dapat penulis berikan terhadap hasil tersebut.