Abstrak
Kebutuhan data dan informasi pada berbagai tingkat pengelolaan yang
mempunyai karakteristik yang berlainan. Pada tingkat pengelolaan atas data
atau informasi yang diperlukan maka di perlukan minimal dua metode secara
umum di lakukan, pada tingkat pengelolaan menengah di perlukan data atau
informasi yang bersifat taktis dan agak tersaring sedangkan pada tingkat
operasional pelaksanaan diperlukan data atau informasi yang bersifat teknis dan
terinci oleh karena itu, dalam rangka turut serta meningkatkan keseimbangan
kualitas pelayanan maupun kualitas sumber daya manusia baik yang bersifat
teknis maupun strategis. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan kegiatan
penguatan Data Base dan survey kondisi Jembatan Berbasis SIG.
Sesuai dengan asas otonomi daerah, dalam rangka efisiensi dan
peningkatan layanan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah memiliki
kewenangan untuk menetapkan kebijakan program dan penyelenggaraan
pembangunan. Dalam melakukan perencanaan pembangunan diperlukan data
yang akurat agar program pembangunan dapat dibuat dengan tepat dan tujuan
pembangunan dapat tercapai dengan baik. Program penanganan database
jembatan di seluruh wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan data
informasi dan sistem yang mampu memantau jaringan-jaringan jembatan
perkotaan secara terpadu. Ketersediaan pangkalan data jembatan perkotaan
yang sangat baik dan kompleks dan kurangnya koordinasi berbagai wilayah akan
menjadi kendala dalam pemutakhiran data untuk mengantisipasi perubahan
yang sangat cepat terhadap data jembatan dan selanjutnya menyebabkan
kurang kesempurnaannya analisis untuk perencanaan dan pengembangan data
jembatan.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|1
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
I. Pendahuluan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|2
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Adapun maksud kegiatan Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan
ini meliputi :
a. Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pendataan jembatan yang ada di
Wilayah Kabupaten Morowali Utara
b. Membangun database Jembatan dan mengembangkan program aplikasi
Sistem Inpormasi Geospasial (SIG) jembatan dalam usaha meningkatkan
pelayanan kepada pemakai jalan untuk tujuan perjalanan tidak terganggu.
c. memberikan pelayanan informasi secara tepat mengenai kondisi masalah
dan upaya tindak lanjut dari sistem manajemen jembatan.
Dapaun tujuan kegiatan Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan ini
meliputi :
a. Terbentuknya database jembatan di Wilayah Kabupaten Morowali Utara
b. Tersedianya program aplikasi Sistem Impormasi Geospasial (SIG) jembatan
untuk mengoptimalkan kinerja managemen jembatan pada Suku Dinas
Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Pemukiman Kabupaten
Morowali Utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|3
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|4
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|5
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|6
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|7
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
c. Data Primer , merupakan sumber utama dari objek yang diamati. Data
dalam pelaksanaan ini diperoleh dengan melakukan survei ruas-ruas
jembatan di Wilayah Kabupaten Morowali Utara.
d. Data Sekunder,
Hal yang diperlukan seperti data jaringan jalan dan sungai di Wilayah
Kabupaten Morowali Utara tahun terakhir dan daftar nama-nama
Jembatan serta kajian-kajian lain yang pernah dilaksanakan terkait
dengan Pekerjaan Jembatan di Wilayah Kabupaten Morowali Utara.
Perancangan, dilakukan guna memudahkan tahapan berikutnya yakni
tahap implementasi. perancangan sistem mencakup rancangan, basis
data dan rancangan antarmuka sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
pengembangan
e. Implementasi,
Hal ini merupakan penerapan bentuk sistem yang akan dirancang ke
dalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sistem aplikasi.
Dalam tahap ini menggunakan bahasa pemograman Visual Basic.
f. Perancangan Database
Dalam perancangan database ini dikenal 2 metode perancangan yaitu
metode perancangan dengan teknik normalisasi dan teknik entity
relationship. Pengembangan sistem yang dilakukan menggunakan entity
relationship.
▪ Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD atau diagram hubungan antar entitas suatu model jaringan
menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara
abstrak. (Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005).
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|8
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|9
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|10
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|11
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
transportasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-
lain. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan saluran
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|12
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
pembuang pada Jalan yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan
komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia
dengan alam lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang
digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan
teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang
mutakhir.
c. Jenis-Jenis Jembatan
Dilihat dari strukturnya, jembatan terbagi menjadi enam. Di antaranya
adalah sebagai berikut:
▪ Jembatan balok (beam bridge), yakni jembatan yang berbentuk titian
balok. Jembatan ini biasanya digunakan untuk jarak dekat. Saat ini,
jembatan balok jarang ditemui.
▪ Jembatan penyangga (cantilever bridge) adalah jembatan yang
dibangun dengan bantuan dua atau lebih tiang penyangga. Jembatan
penyangga terbesar di dunia saat ini adalah jembatan Quebec di
Kanada.
▪ Jembatan melengkung (arch bridge), yakni jembatan yang lantainya
melengkung ke atas. Jembatan melengkung pertama di dunia adalah
jembatan batu Arkadiko di Yunani. Kini, sedang dibangun jembatan
Sheikh Rashid bin Saeed Crossing di Dubai. Nantinya, jembatan itu akan
dinobatkan sebagai jembatan melengkung terbesar di dunia.
▪ Jembatan gantung (suspension bridge) adalah jembatan yang memakai
kawat (kabel) sebagai penahan. Di zaman modern, kawat itu terbuat
dari campuran baja. Jembatan gantung terpanjang di dunia adalah
jembatan Akashi Kaikyo di Jepang.
▪ Jembatan kabel-penahan (cable-stayed bridge), hampir sama dengan
jembatan gantung. Bedanya, jumlah kawat pada jembatan ini lebih
sedikit. Jembatan kabel-penahan terpanjang di dunia adalah jembatan
Sutong di China.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|13
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
V. PROFIL WILAYAH
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|14
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
a. Analisis
Seluruh data lapangan yang masuk dilakukan analisa teknis yang
disusun dalam tabel – tabel informatif. Dalam analisa harus dilakukan
penilaian kondisi pada bagian yang rusak dengan nilai kondisi antara lain
diperinci dalam bentuk format DD2 (kondisi jembatan) sebagai berikut :
• Kondisi baru tanpa kerusakan
• Kerusakan kecil
• Kerusakan yang memerlukan pemantauan atau pemeliharaan diwaktu
mendatang
• Kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya
• Kondisi kritis
• Elemen jembatan tidak berfungsi lagi
• Perbaikan data dimensi iembatan (bila ada perubahan)
• dsb.
Hasil analisa selanjutnya disusun kesimpulan, saran dan tindakan
penanganan yang diperlukan sebagai berikut :
• Pemeliharaan rutin jembatan
• Rehabilitasi jembatan
• Penggantian jembatan
• Relokasi jembatan
b. Interpetasi dalam sisitem informasi geografis (GIS)
Hasil utama dari Program data base Jembatan ini adalah rencana
Peguatan Data Base dan Survey kondisi jembatan yang ada di Kabuapaten
Morowali Utara. Untuk penentuan klasifikasi kondisi jembatan dalam suatu
kabupaten maka perlu data bagaimana kondisi di setiap jembatan, baik
kondisi rusak berat, rusak ringan, dan kondisi baik. Oleh karana itu perlu
adanya survey dalam meganalisa kondisi jembatan tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|15
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
a. Kesimpulan
1) Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan berbasisi Sistem
Informasi Geospasial (GIS), Morowali Utara merupakan hasil keluaran utama
dimana sistem tersebut merupakan program interaktif yang akan menjadi
tools untuk memudahkan monitoring kegiatan Updating Database
Jembatan.
2) Pengguna system Informasi Geospasial (GIS), ini haruslah ditangan user
yang tepat dan mempunyai kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|16
Penguatan Data Base dan Survey Kondisi Jembatan Kabupaten Morowali utara
b. Rekomendasi
1) Dari hasil survey kondisi jembatan Morowali Utara terdapat 268 jembatan,
13 jembatan yang megalami rusak berat ataupun roboh yang membutuhkan
pergantian diantaranya jembatan Tarundungi 4, Molino 3, Era-Bencue,
Lembah Sumara 3, Panca Makmur, Toddopoli-Uebangke, Pawaru 2,
Baturube, Salubiro, Uepakatu, Tamonjeng 4, Jembatan Kolo Bawa, dan 256
kondisi baik atau memerlukan pemeliharaan serta 12 jembatan yang belum
terdata di lapangan.
2) Dengan kenyataan adanya kondisi jembatan yang ada di Kabupaten
Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah sekiranya dapat memberikan
perhatian agar kiranya jembatan tersebut tidak berdapak kerusakanya di
waktu yang akan datang.
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Hal.|17