Modul 3 Praktikum Ekonomi Pemb Pertanian
Modul 3 Praktikum Ekonomi Pemb Pertanian
MODUL PRAKTIKUM
MODUL 3
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
Disusun oleh :
Untuk bisa mencapai kemampuan yang tidak hanya aspek kognitif (pengetahuan) saja,
maka modul ini dilengkapi dengan tugas pembelajaran. Mahasiswa diminta membentuk kelompok
untuk secara bersama-sama mengerjakan tugas, menyiapkan materi presentasi dan
mempresentasikannya di depan kelas secara berkelompok dan melakukan diskusi di kelas. Dengan
demikian tercakup pula aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (ketrampilan).
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran dari modul 2 adalah sebagai berikut.
1. Aspek kognitif:
a. Memahami alasan perlunya campur tangan pemerintah di dalam perekonomian.
b. Memahami tujuan pembangunan pertanian, instrumen pembangunan pertanian (kebijakan
pembangunan pertanian) dan berbagai macam kebijakan pembangunan pertanian yang
diterapkan di Indonesia.
2. Aspek afektif:
a. Melatih kepekaan terhadap berbagai permasalahan dalam kebijakan pembangunan
pertanian di Indonesia.
b. Menghargai pendapat orang lain.
3. Aspek psikomotorik:
a. Mampu bekerjasama dalam tim.
b. Mampu membuat tulisan dan melakukan presentasi.
c. Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam diskusi di kelas.
2
3
MATERI PEMBELAJARAN
1. PENTINGNYA INTERVENSI PEMERINTAH DI DALAM PEREKONOMIAN
3
4
kendali negara. Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak
pemerintah/negara. Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,
sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.
Dengan demikian ada beberapa alasan mengapa pemerintah perlu campur tangan di dalam
perekonomian dengan membuat berbagai macam kebijakan. Alasan-alasan tersebut
diantaranya adalah:
(1) Secara teori ekonomi, aliran teori ekonomi klasik atau pasar bebas (free market) atau
liberalisme dimana pemerintah tidak perlu campur tangah di dalam perekonomian,
memerlukan beberapa asumsi yang dalam dunia nyata sulit untuk dipenuhi. Asumsi
pasar persaingan sempurnya sangat sulit ditemukan, yang ada adalah mendekati
persaingan sempurna dan bahkan banyak yang monopoli dan oligopoli. Demikian juga
banyak terjadi informasi yang tidak sempurna dan tidak simetris (asymetric information).
4
5
Asumsi tidak ada eksternalitas juga sulit dipenuhi, karena eksternalitas banyak terjadi
baik di dalam aktivitas produksi maupun konsumsi baik eksternalitas positif maupun
negatif. Karena tidak terpenuhinya asumsi-asumsi tersebut, maka teori klasik yang
mengatakan bahwa pasar bebas akan menciptakan alokasi sumberdaya yang efisien
dan akan menciptakan kesejahteraan masyarakat akan sulit tercapai.
2. Di dalam konsitusi Negara Indonesia yaitu UUD 1945 telah diatur tentang sistem
perekonomian di Indonesia yaitu pada Pasal 33, yaitu: (1) perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan; (2) cabang-cabang produksi
yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
negara; dan (3) bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
UUD 1945 mengatur bahwa ada 5 hal mendasar peranan negara dalam mengatur
perekonomian (Pasal 27 ayat 2, Pasal 33 & Pasal 34) seperti ditulis oleh Revrisond
Baswir (2007), yaitu:
– Mengembangkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional
– Mengembangkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang penting dan
menguasai hajat hidup orang banyak
– Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan
yang terkandung di dalamnya bagi kemakmuran rakyat
– Melindungi dan memajukan pemenuhan hak setiap negara untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan
– Mengembangkan panti sosial bagi fakir miskin dan anak terlantar.
5
6
6
7
(3) Kebijakan harga
- Support price (subsidi harga)
- Kebijakan harga dasar (floor price) dan kebiajakan harga atap (ceiling price) untuk
komoditas padi
(4) Kebijakan subsidi input
- Kebijakan subsidi pupuk
- Kebijakan subsidi pembangunan jaringan irigasi
(5) Kebijakan kredit pertanian
(6) Kebijakan perdagangan internasional
(7) Kebijakan kelembagaan.
RANCANGAN TUGAS
I. UraianTugas:
1. Mahasiswa diminta mencari referensi dan menulis tentang kebijakan pertanian yang
diterapkan di Indonesia (lengkapi dengan data), dengan topik sebagai berikut:
(a) Kebijakan di bidang produksi (boleh memilih untuk komoditas padi, gula, atau kedelai)
(b) Kebijakan harga dasar dan harga atap untuk padi
(c) Kebijakan subsidi pupuk
(d) Kebijakan kredit pertanian
(e) Kebijakan di bidang kelembagaan
(f) Kebijakan tarif bea masuk untuk kedelai
(g) Kebijakan tarif bea masuk untuk gula
(h) Kebijakan liberalisasi (perdagangan bebas) untuk beberapa komoditas pertanian
7
8
3. Tulisan sesuai obyek garapan diatas diketik dengan format: kertas A4; font arial 11; spasi 1,5;
batas atas dan kiri 4 cm, batas kanan dan bawah 2,5 cm;jumlah halaman antara 5 sampai 10
halaman.
4. Format Penulisan:
I. Pendahuluan
II. Uraian sesuai topik (memuat tinjauan, data-data dan uraian kebijakan yang pernah
diterapkan di Indonesia sesuai topik)
III. Pembahasan
IV. Rekomendasi
5. Dalam melakukan presentasi dan diskusi harap diperhatikan keterlibatan masing-masing
individu dalam kelompok.
REFERENSI
Andi Nuhung, I. 2003. Membangun Pertanian Masa Depan, Suatu Gagasan Pembaharuan.
Penerbit Aneka Ilmu. Semarang.
Irham, A.S. Herianto, Jamhari, A.B. Raya. 2006. Revitalisasi Kebijakan Subsektor,
Kelembagaan dan Pendiidikan Tinggi Pertanian. Penerbit Fakultas Pertanian Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Joseph E. Stiglitz. 1994. Whither Socialism?. The MIT Press Cambridge. Massachusetts.
London. England.
Mubyarto. 1997. Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia. Aditya
Media. Yogyakarta
Revrisond Baswir. 2009. Manifesto Ekonomi Kerakyatan. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.