Makalah BK

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MENGATASI MASALAH SISWA BERKEPRIBADIAN INTROVERT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Yang diampu Oleh :


Chafid affandi M.Pd.

Disusun oleh :
1. Siti Nur Azizah (201955010104864)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua, sehingga kita semua bisa menjalankan aktifitas sehari-
hari termasuk mencari ilmu dalam keadaan sehat tanpa ada halangan suatu apapun.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda kita Nabi
Muhammad SAW, karena beliaulah kita semua sampai saat ini bisa merasakan masa
yang penuh dengan kedamaian juga cahaya penerang kehidupan yaitu agama Islam,
dan semoga kita semua kelak tergolong umat beliau yang mendapatakan syafaat di hari
kiamat nanti.

Dengan segala kerendahan hati serta atas berkat pertolongannya, kami bisa
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ MENGATASI MASALAH
SISWA BERKEPRIBADIAN INTROVERT ” dengan lancar. Akan tetapi kami
juga menyadari dengan sepenuh hati bahwa karya makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna dan masih perlu banyak pembenahan juga bimbingan.

Oleh sebab itu, kami ingin memohon maaf apabila dalam sebuah karya
makalah ini terdapat banyak kesalahan maupun kekurangan, dan kami sangat berharap
kritik dan juga saran dari para pembaca sebagai bentuk apresiasi untuk kami
kedepannya dalam membuat karya makalah supaya menjadi lebih baik dan benar dari
sebelumnya.
Dan kami juga ingin berterima kasih kepada Bapak Dosen yang sudah mau
membimbing kami dan juga kepada semua pihak yang sudah memberikan dukungan
dan semangat untuk kami, semoga karya makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penyusun dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bojonegoro, 07 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1


A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2

D. Manfaat............................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................


A. Pengertian Introvert..........................................................................................

B. Pengertian Prilaku Introvert .............................................................................


C.ciri-ciri kepribadian Introvert.............................................................................

D. Faktor penyebab introvert................................................................................


E. Cara mengatasi sikap introvert.........................................................................
F. Kelebihan dan kekurangan perilaku introvert....................................................

BAB III PENUTUP .....................................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................................

B. Saran..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, sekolah merupakan wadah atau rumah kedua bagi

peserta didik dalam menempuh pendidikan secara formal setelah sebelumnya

orang tua sebagai pendidik pertama. Dalam hal ini sekolah memiliki masyarakat

sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, staf tata usaha,

guru mata pelajaran, guru pembimbing dan tentunya peserta didik..

Seseorang siswa yang memiliki kepribadian introvet memusatkan diri pada

dunia dalam dan privat dimana realita hadir dalam bentuk hasil amatan, cenderung

menyendiri, pendiam atau tidak ramah. Biasanya kepribadian introvet sibuk

dengan kehidupan mereka sendiri.

Individu dengan tipe kepribadian introvert lambat dalam aktifitas hal tersebut

karena individu introvert lebih pasif dan kaku. Introvert cenderung memiliki

hambatan dalam berkomunikasi dan bergaul dengan lingkungan sekitarnyanya.

Individu yang memiliki kepribadian introvet biasanya sulit dalam berinteraksi

atau menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya karena anak introvet lebih

cenderung menyendiri, dan pendiam. Maka dari itu siswa yang bersifat introvet

biasanya kurang aktif dikelas atau susah untuk bergaul dengan temannya.

Hasil dari observasi yang peneliti amati permasalahan yang terjadi adalah

masih melihat adanya siswa yang kurang dapat bergaul dengan temannya, serta

kurang aktifnya siswa tersebut didalam kelas seperti jarangnya ia menanggapi

didalam kelas, dan menurunya nilai siswa yang memiliki kepribadian introvert
tersebut dikarenakan kurang aktifnya siswa tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dilihat identifikasi

masalah dalam ini, yaitu:

1. Siswa yang kurang pandai bergaul (sukar bergaul)

2. Siswa yang suka menyendiri

3. Siswa yang pendiam

4. Siswa yang dipengaruhi oleh perasaan subyektif sehingga

ia takut dengan orang lain

5. Pemberian layanan konseling individual yang dilakukan

guru bimbingan konseling pada siswa yang memiliki

permasalahan mengenai perilaku introvert belum

maksimal.

dari masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan

masalah dalam makalah ini adalah “ MENGATASI MASALAH

SISWA BERKEPRIBADIAN INTROVERT (Tenggelam dalam

pikirannya sendiri sehingga ia tidak mampu bersosialisi dan

berinteraksi)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari ini adalah

untuk mengetahui cara MENGATASI MASALAH SISWA

BERKEPRIBADIAN INTROVERT(Tenggelam dalam pikirannya

sendiri sehingga ia tidak mampu bersosialisi dan berinteraksi )


D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

mempunyai manfaat. Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian

yang dilakukan, baik bagi peneliti maupun orang lain serta dalam rangka

pengembangan ilmu, adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

 Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah dan

memperkaya wawasan, serta hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi pengembangan kegiatan bimbingan dan konseling, khususnya peran Guru

dalam mengatasi masalah siswa berkepribadian introvert.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Introvert

1. Pengertian Introvert

Introvert (Interversion) mengarahkan pribadi kepengalaman subjektif,

memusatkan diri pada dunia dalam dan privat dimana realita hadir dalam bentuk

hasil amatan, cenderung menyendiri, pendiam/tidak ramah. Umumnya orang

introvert sibuk dengan dunia internal mereka sendiri.

Introvet menaruh perhatian terhadap faktor-faktor subyektif dan tanggapan

internal. Orang dengan tipe ini akan menikmati kesendiriannya dan akan
mencurahkan perhatiannya terhadap hal-hal yang sifatnya subyektif.

Kepribadian introvert adalah individu yang tertutup, suka menyendiri, tidak

mudah membuka informasi pribadinya, menarik diri dari lingkungan, dan

pendiam. Tipe kepribadian introvert cenderung menarik diri dan tenggelam

dalam pengalaman-pengalaman batinnya sendiri. Dalam kaitannya mahasiswa

yang bertipe kepribadian introvert lebih condong untuk pasif dalam

bersosialisasi.

Kepribadian introvert merupakan kepribadian remaja yang tertutup, sehingga

remaja cenderung memilih sendiri atau bertemu dengan sedikit teman. Remaja

yang kepribadian introvert mengarahkan remaja ke dunia dalam, remaja introvert

lebih berpikir ke arah subjektif dirinya sendiri. Jung (2009) tipe introvert merasa

sangat awas di sekitar orang asing dan menjadi sangat gugup pada lingkungan

yang kurang dikenal. Kepribadian introvert kesulitan mengembangkan hubungan

sosial dan lebih memilih berkomunikasi secara pribadi dengan teman serta

menikmati setiap kegiatan yang dapat dilakukan sendirian atau bersama teman

dekat.

2. Pengertian Perilaku Introvert

Menurut carl Jung (dalam Naisaban 2005:18) “mengemukakan bahwa perilaku

introvert adalah sebagai orang pendiam, memfokuskan pada libidonya kedalam,

merasa kesepian, menjauhkan diri dari kejadian diluar”. Melakukan sesuatu

menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap dunia luar.

Dari definisi perilaku dan introvert diatas, dan menurut para ahli diatas, peneliti

menyimpulkan bahwa “Perilaku introvert adalah suatu aktivitas individu dan

orientasi yang mengarah pada diri sendiri, menutup diri dari kontak social

(pergaulan) serta memfokuskan pada libidonya (perasaan, dan pemikirannya

sendiri)”.
3. Ciri-Ciri Kepribadian Introvert

Jung (dalam Schultz & Schultz, 1994) mengatakan bahwa ciri-ciri orang dengan

tipe kepribadian introvert adalah memiliki sifat introvert, tidak banyak bicara, dan

cenderung berpusat pada diri mereka sendiri.

Eysenck mengatakan bahwa orang yang bertipe kepribadian introvert tidak

banyak bicara, mawas diri, memiliki rencana sebelum melakukan sesuatu, tidak

percaya dengan faktor kebetulan, memikirkan masalah kehidupan sehari-hari

secara serius, menyukai keteraturan dalam hidup mereka, jarang berperilaku

agresif, tidak mudah hilang kesabaran, dan menempatkan standar etis yang tinggi

dalam hidup mereka.

Orang-orang yang introvert ditandai oleh kecenderungan mudahtersinggung,

perasaan gampang terluka, mudah gugup, rendah diri, mudahmelamun, sukar

tidur. Intelegensia relatif tinggi, perbendaharaan kata-katabaik, cenderung tetap

pada pendirian (keras kepala), umumnya teliti tapilambat, dan mereka agak kaku.

Orang introvert lebih suka menyendiri dan tidak terlalu suka bergauldengan

banyak orang. Golongan ini merupakan golongan yangmengutamakanuntuk

memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain.Sifat ini berusahauntuk

selalu mencukupi kebutuhan dirinya dengan sedikit sekalimenghiraukan orang

lain disekitarnya.

4. Faktor Penyebab Introvert

Perilaku Introvert adalah perilaku yang kurang baik dalam lingkungan sosial,

termasuk ruang lingkup pendidikan, karena siswa apabila mempunyai

kecenderungan berperilaku introvert, akan tidak baik pada perkembangan

kehidupannya, karena pada dasarnya pembelajaran itu di dapat lebih banyak dari

kita bergaul. Faktor-faktor penyebab sikap introvert, yaitu:


a. Pola asuh orang tua

Orang tua yang sering mengkritik anak, mengekang, kurang memberikan

kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, sering melarang anak karena

terlalu khawatir atau orang tua yang sangat over protective terhadap anak,

tanpa disadari akan membatasi ruang gerak anak dan membatasi

kesempatan anak untuk belajar dan berinteraksi dengan lingkungan,

sehingga cenderung membentuk kepribadian introvert (menutup diri)

b. Proses belajar dari perilaku orang tua

Ayah atau ibu yang introvert, lebih suka menyendiri, menghindari interaksi

sosial, jarang berkomunikasi dengan orang lain, anaknya akan meniru

perilaku sehari-hari orang tua dan tidak mendapat cukup pengalaman

bagaimana cara berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. anak

juga akan mengalami kesulitan menumbuhkan rasa empati dan peduli,

sehingga pada akhirnya cenderung menghindari kontak sosial.

c. Adanya pengalaman buruk

Ketika anak pernah mengalami suatu kejadian yang memiliki penilaian

buruk, maka hal tersebut dapat mempengaruhi pola pikir dan perilakunya.

Misalnya ketika anak pertama kali berdiri di atas panggung, tiba-tiba

ditertawakan banyak orang, jika persepsi anak pada saat itu ia

dipermalukan, maka anak akan berhenti melakukan hal tersebut dan ada

rasa takut untuk mengulanginya karena perasaan malu yang ia rasakan.

d. Kurangnya kesempatan untuk bersosialisasi

Jika anak kurang diberi kesempatan untuk bermain dengan teman-

temannya, lebih banyak main di dalam rumah, kurang berinteraksi di luar,

maka jangan heran ia akan menjadi introvert, menarik diri, takut dan merasa

cemas karena ruang geraknya terbatas hanya dengan anggota keluarga di


rumah, maka orang lain selain keluarganya adalah sesuatu yang asing

baginya.

e. Adanya perasaan rendah diri

Hal tersebut berkaitan dengan persepsi anak terhadap dirinya sendiri.

Anak-anak harus punya perasaan yang baik terhadap dirinya. Anak yang

merasa dicintai, disupport dan disayang oleh orang tua maka akan

memiliki persepsi yang baik terhadap dirinya, tidak akan rendah diri dan

tidak meragukan kemampuannya

5. Cara mengatasi sikap introvent pada anak

Sebetulnya tiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam melewati tugas-

tugas perkembangan dan cara berinteraksi di lingkungan sosial. Sebagian anak

tampak sangat percaya diri dan mudah sekali masuk ke lingkungan baru, namun bagi

sebagian yang lain ada juga yang mengalami kesulitan berkenalan dengan orang

baru, bahkan ada anak yang merasa ketakutan ketika berinteraksi dengan lingkungan

sekitarnya.

Sikap introvert pada anak biasanya tidak muncul dengan tiba-tiba, tetapi ada

beberapa faktor yang mendasarinya. Sikap introvert dikatakan wajar jika ditampilkan

dalam proporsi yang cukup, misalnya anak menunjukkan rasa malu ketika

berkenalan dengan orang baru, anak merasa demam panggung saat pertama kali

pentas, atau anak merasa butuh waktu beberapa saat untuk masuk lingkungan yang

belum ia kenal, namun ini hanya terjadi di awal-awal pertemuan saja, kemudian

setelah beberapa waktu anak sudah mampu mengatasi perasaan malunya karena

sudah ada proses adaptasi.

Namun apabila hal tersebut berlangsung lama, terus menerus, bahkan sampai anak

menghindari kontak mata dengan orang lain, selalu bersembunyi di belakang orang
tua, adanya rasa gemetar, gugup bahkan cemas saat masuk ke lingkungan baru, maka

sebaiknya orang tua segera mengatasi hal tersebut agar tidak berdampak buruk

terhadap perkembangan anak di masa depan.

Cara mengatasi sikap introvert pada anak dengan cara ;

 Beri kesempatan pada anak utk mengeksplorasi lingkungan agar anak bisa

belajar banyak hal-hal baru yang membuat ia berkembang optimal, orang

tua cukup mengawasi, sehingga anak tetap aman jika ada sesuatu yang

dapat membahayakan dirinya.

 Hindari menyebut anak anda introvert di hadapan umum karena tanpa

sadar anda mengajak orang lain memberikan labelling introvert kepada

anak anda.

 Sering-sering ajak anak untuk berinteraksi sosial, termasuk dengan orang-

orang yang tidak ia kenal, misalnya meminta anak anda membayar

jajanannya di kasir, menyampaikan pesanan yang ada di buku menu,

meminta sendok atau hal-ha lain yang ia butuhkan untuk melatih

keberanian dan percaya diri anak anda di tempat umum.

 Jika anak gagal melakukan sesuatu, jangan pernah memarahi,

mengucilkan, menghukum atau menyebut ia dengan perkataan yang buruk,

tetapi berilah dukungan, motivasi, dan meyakinkan anak bahwa anda ada

disampingnya dan siap membantunya untuk bangkit kembali.

 Jadi role model yang baik untuk anak

Jika anda menginginkan anak anda percaya diri, berani tampil, mampu

berinteraksi sosial dengan baik, maka anda harus terlebih dahulu melakukan hal-hal

tersebut agar anak anda belajar dari model yang tepat.


6. Kelebihan dan Kekurangan perilaku Introvert

Adapun kelebihan dan kekurangan perilaku introvert, yakni:

a. Kelebihan Perilaku introvert yakni:

1. Dalam keseharian, seorang introvert adalah seorang yang serius, tenang,

rapi, dan seorang individu yang setia pada temannya.

2. Seorang introvert adalah pengamat yang bagus, karena ia merupakan tipe

orang yang pendiam, tenang, dan mampu mengamati serta menganalisa kehidupan

orang lain.

3. Kepribadian seorang introvert yakni bertanggung jawab, berhati-hati, serta

setia menjalankan kewajibannya.

b. Kekurangan perilaku introvert

1. Seoarang introvert memiliki kepercayaan diri yang kurang.

2. Seorang introvert sukar bergaul dengan teman-teman yang lain.

3. Seorang introvert terkadang membuat orang salah paham.

4. Seorang introvert sulit menjalin hubungan dengan teman yang lain

5. Seorang introvert kurang dapat menarik hati orang lain.

6. Seorang introvert tidak pandai dalam berinteraksi

7. Seorang introvert memiliki pikiran-pikiran yang negative seperti takut pada

orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah penulis uraikan pada bab-

bab sebelumyan dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti yang berjudul peran

Gurudalam mengatasi masalah siswa berkepribadian introvert, ditemukan sebagai

berikut :

 Faktor yang menyebabkan siswa menjadi seorang yang introvert adalah

karena kurang percaya diri siswa akan kemampuannya bergaul dengan

orang lain ataupun dengan teman sebayanya. Karena rasa tidak percaya

dirinya tersebutlah yang membuat dirinya menjadi seorang yang introvert.

 Layanan yang diberikan Guru dalam mengatasi masalah siswa introvert

adalah menggunakan layanan konseling individu, dengan memberikan

layanan konseling individu Guru dapat mengetahui masalah apa yang

menyebabkan anak menjadi introvert. Guru juga berkonsultasi dengan

orang tua siswa agar mendapatkan informasi penyebab siswa berkepribadian

introvert. Bagaimana pun orang tua sangat berperan aktif dalam tumbuh

kembang anaknya di lingkungan sekolah maupun di luar lingkuangan sekolah.

 Peran Guru dalam mengatasi masalah siswa berkepribadian introvert

terbutkti telah mampu mengurangi siswa berkepribadian introvert . Hal ini

terdapat dari sebagian pendapat pihak sekolah yang mengatakan bahwa

bimbingan dan konseling yang mereka terima dari Guru membawa

dampak positif. Adapun peran yang dilakukan Guru untuk mengatasi

masalah siswa berkepribadian introvert yaitu dengan cara melakukan

bimbingan dan membantu siswa berkepribadian introvert yang kesulitan


dalam melaksanakan kegiatan, memberikan nasehat, dan memotivasi

siswa berkepribadian introvert. Seperti tujuan Guru yang berperan sebagai

pembimbing, penasehat, dan motivator sehingga siswa berkepribadian

introvert dapat menunjukkan perubahan prilaku yang lebih baik.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, dapat dituliskan beberapa saran

yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian oleh peneliti untuk beberapa

pihak yakni :

 Kepada Guru harus memberikan layanan kepada siswa sesuai dengan

kebutuhan siswa atau sesuai dengan masalah siswa. Seperti masalah siswa

introvert yang tidak semua siswa memiliki masalah tersebut, Guru harus

mampu membantu atau memberikan motivasi kepada siswa introvert agar

mau merubah dirinya menjadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Kepada seluruh siswa hendaklah lebih terbuka lagi dan jujur kepada Guru dalam

mengungkapkan permasalahan yang dialami, keterbukaan inilah yang sangat penting

dalam proses pengentasan masalah dan keterbukaan juga mempengaruhi

keberhasilan konseling, sehingga Guru dapat membantu permaslahan yang sedang

dialami
DAFTAR PUSTAKA

Akhyar Lubis, Saiful. 2017. Konseling Islam Dalam Komunitas Pesantren.

Medan : Perdana Publishing

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan, Bandung : CV J-ART

Ghufron, Nur & Risnawati, Rini. 2011.Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar- Zurr

Media

Hamdi, Muhammad. 2016. Teori Kepribadian Sebuah Pengantar. Bandung:

Alfabeta

Juntika Nurihsan, Ahmad. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar

Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama

Lumongga Lubis, Namora. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling Dalam

Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana

Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Cain, Susan (buku terjemahan Mawar Amelia Pasaribu). 2013.

Quit (Daya Introvert dalam Dunia Yang Tidak Bisa Banyak

Bicara). Yogyakarta: Andi

Irawan, Eka Nova. 2015. Buku Pintar Pemikiran Toko-Toko

psikologi Dari Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: IRCiSoD

Juntika, ahmad. 2005. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling.

Bandung: PT Refika Aditama


Naisaban, Ladieslaus. 2005. Psikologi Jung (Tipe Kepribadian

Manusia Dan rahasia Dalam Hidup). Jakarta: PT Grasindo

Lubis, Lahmuddin. 2006. Konsep Dasar Konseling. Bandung: Cipta

Pustaka Media Perintis

Luddin M, Abu Bakar M.2012. Dasar-Dasar Konseling. Cetakan

Pertama.

M. Ngalim Purwanto. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Mustakim, Wiwin. 2017. Penerapan Layanan Konseling Individual

Untuk Menanggulangi Perilaku Negatif Pada Siswa kelas

VIII SMA Negeri 2 Takengon. Skripsi. Tidak Dipublikasikan.

Prayitno & Erman Amti2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif, kuantitatif, R&D.

Bandung: Alfabet 2010. Metode Penelitian Kualitatif,

kuantitatif, R&D. Bandung: Alfabet

S, Wills Sofyan. 2013. Konseling Individual Teori dan Praktek

Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi

Http://KBBI.Web.id/Perilaku

Anda mungkin juga menyukai