Anda di halaman 1dari 22

BUKU PANDUAN STASE NEUROLOGI

RS BHAYANGKARA Tk 1 RADEN SAID SUKANTO

TIM SMF NEUROLOGI


RS BHAYANGKARA Tk 1 RADEN SAID SUKANTO
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN
1. PRESEPTOR 1
2. UNIVERSITAS ASAL PESERTA STASE 2
3. TATA TERTIB 3
4. STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (BIDANG NEUROLOGI) 4
-SISTEMATIKA TINGKAT KEMAMPUAN PENANGANAN PENYAKIT 4-9
-SISTEMATIKA TINGKAT KEMAMPUAN KETERAMPILAN KLINIS 10-15
5. JADWAL KEGIATAN 16-18
6. MATERI KULIAH 19
1

PRESEPTOR

KOMBES dr JOKO NAFIANTO SpS


KEPALA SMF NEUROLOGI

dr MAULA N GAHARU SpS


WAKIL SMF NEUROLOGI

IPDA dr DINI ADRIANI SpS


SEKRETARIS SMF NEUROLOGI

dr DODDY MENDARSON
KOORDINATAOR OPERASIONAL LAPANGAN SMF NEUROLOGI

dr KANDHISA SpN
BENDAHARA SMF NEUROLOGI
2

UNIVERSITAS ASAL PESERTA STASE

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN (UPN)

UNIVERSITAS YAYASAN RS ISLAM (YARSI)

UNIVERSITAS KATOLIK ATMAJAYA (UNIKA ATMAJAYA)

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA (UKI)


3

TATA TERTIB

1. BERPAKAIAN RAPIH DAN SOPAN.


2. JAM KEGIATAN KLINIS MULAI JAM 06.00 – 15.00, JAGA UGD HARI KERJA
JAM 15.00-21.00 DAN HARI LIBUR JAM 07.00-15.00 & 15.00-21.00.
3. KEGIATAN STASE TERDIRI DARI PRETEST, KEGIATAN BANGSAL,
KEGIATAN POLIKLINIK, JAGA UGD, LAPORAN JAGA, REFRAT, PRESENTASI
KASUS, BACA JURNAL, MINI-CEX, POST-TEST DAN UJIAN STASE.
4. TATA CARA PEMILIHAN PEMBIMBING DAN PENGUJI DENGAN CARA
UNDIAN OLEH KOORDINATOR OPERASIONAL LAPANGAN SMF NEUROLOGI.
5. PRETES DILAKSANAKAN PADA HARI PERTAMA DAN POST-TEST PADA
MINGGU TERAKHIR STASE.
6. BARANG BERHARGA, HARAP MENJADI TANGGUNG JAWAB PRIBADI.
GUNAKAN LOKER YANG TERSEDIA.
7. MENJAGA SOPAN SANTUN SESAMA PESERTA DIDIK DAN PERSONIL RS.
8. KEHADIRAN WAJIB 100% SEBAGAI PERSYARATAN KELULUSAN, KECUALI
DENGAN ALASAN YANG JELAS.
9. KOMPONEN PENILAIAN KELULUSAN TERDIRI DARI: 35% UJIAN STASE, 15%
PRESENTASI KASUS, 15% REFRAT, 15% MINI-CEX, 10% BACA JURNAL, 10%
ATTITUDE.
10. PERSYARATAN UJIAN; SUDAH MENYELESAIKAN PRESENTASI KASUS/MINI-
CEX DAN REFRAT/JURNAL
11. NILAI BATAS LULUS SESUAI MASING-MASING UNIVERSITAS.
12. DILARANG MEMBERIKAN CENDERAMATA MATA KEPADA PARA
PRESEPTOR.
13. DILARANG MEMASUKAN VIDEO/FOTO PASIEN KE MEDIA SOSIAL TANPA
IZIN PASIEN DAN WAJIB MENJAGA PRIVASI PASIEN.
14. MATERI AJAR BERUPA DEMO VIDEO DAN e-BOOK DAPAT DILIHAT DI
KANAL YOUTUBE STASE SARAF (UNLISTED) DAN PERPUSTAKAAN DIGITAL
SMF SARAF.
4

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA


(BIDANG NEUROLOGI)

SISTEMATIKA TINGKAT KEMAMPUAN PENANGANAN PENYAKIT

1) Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara
yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut,
selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

2) Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

3) Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk


3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
hasil pemeriksaan penunjang dan memberikan usulan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan
gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan
pasien selanjutnya dalam konteks penilaian kemampuan
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
hasil pemeriksaan penunjang dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat
demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/ atau kecacatan pada pasien dalam
konteks penilaian mahasiswa. Lulusan dokter mampu menentukan usulan rujukan yang paling tepat
bagi penanganan pasien selanjutnya

4) Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan


tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan penatalaksanaan penyakit tersebut secara
mandiri dan tuntas

Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter


Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
hasil pemeriksaan penunjang, serta mengusulkan penatalaksanaan penyakit atau melakukan
penatalaksanaan penyakit secara mandiri sesuai tugas klinik yang dipercayakan (entrustable
professional activity) pada saat Pendidikan dan pada saat penilaian kemampuan
STANDAR KOMPETENSI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI

DOKTER INDONESIA 2012 DOKTER INDONESIA 2019


DAFTAR PENYAKIT SISTEM SARAF DAFTAR PENYAKIT SISTEM SARAF

No Daftar Penyakit Tingkat No Daftar Penyakit Tingkat


Kemampuan Kemampuan
Genetik dan Kongenital Genetik dan Kongenital
1 Spina bifida 2 1 Spina bifida 2
2 Fenilketonuria 1 2 Fenilketonuria 1
Gangguan Neurologik Paediatrik 3 Hidrosefalus kongenital 2
3 Duchene muscular dystrophy 1 4 Ensefalokel 2
4 Kejang Demam 4A 5 Anensefali 2
Infeksi 6 Mikrosefali 2
5 Infeksi sitomegaloirus 2 Gangguan Neurologik Paediatrik
6 Meningitis 3B 7 Duchene muscular dystrophy 1
7 Ensefalitis 3B 8 Kejang Demam 4A
8 Malaria serebral 3B 9 Kejang pada neonatus 3B
9 Tetanus 4A 10 Cerebral palsy 2
10 Tetanus Neonatorum 3B Infeksi
11 Toksoplasmosis serebral 2 11 Infeksi sitomegalorus 3B
12 Abses otak 2 12 Meningitis 3B
13 HIV AIDS tanpa komplikasi 4A 13 Ensefalitis 3B
14 AIDS dengan komplikasi 3A 14 Malaria serebral 3B
15 Hidrosefalus 2 15 Tetanus 3B
16 Poliomielitis 3B 16 Neuritis vestibularis 3A
17 Rabies 3B 17 Tetanus neonatorum 3B
18 Spondilitis TB 3A 18 Toxoplasmosis serebral 2
Tumor Sistem Saraf Pusat 19 Abses otak 2

5
19 Tumor primer 2 20 HIV AIDS tanpa komplikasi 4
20 tumor sekunder 2 21 HIV AIDS tanpa komplikasi pada anak 3A
Penurunan Kesadaran 22 AIDS dengan komplikasi 3A
21 Ensefalopati 3B 23 Hidrosefalus 2
22 Koma 3B 24 Myelitis 2
23 Mati batang otak 2 25 Poliomielitis 3B
Nyeri Kepala 26 Rabies 3A
24 Tension headache 4A Tumor Sistem Saraf Pusat
25 Migren 4A 27 Tumor primer 2
26 Arteritis kranial 1 28 Tumor sekunder 2
27 Neuralgia trigeminal 3A Penurunan Kesadaran
28 Cluster headache 3A 29 Ensefalopati 3B
Penyakit Neurovaskular 30 Koma 3B
29 TIA 3B 31 Mati batang otak 2
30 Infark serebral 3B Sakit Kepala
31 Hematom intraserebral 3B 32 Tension headache 4
32 Perdarahan subarakhnoid 3B 33 Migren 4
33 Ensefalopati hipertensi 3B 34 Migren tidak spesifik 3A
Lesi Kranial dan Batang Otak 35 Arteritis kranial 1
34 Bell's palsy 4A 36 Neuralgia trigeminal 3A
35 Lesi batang otak 2 37 Cluster headache 3A
Gangguan Sistem Vaskular Penyakit Neurovaskular
36 Meniere's disease 3A 38 TIA 3B
Vertigo (Benign paroxysmal positional
37 vertigo) 4A 39 Infark serebral 3B
38 Cerebral palsy 2 40 Hematom intraserebral 3B
Defisit Memori 41 Perdarahan subarakhnoid 3B
39 Demensia 3A 42 Ensefalopati hipertensi 3B
40 Penyakit Alzheimer 2 Lesi Kranial dan Batang Otak

6
Gangguan Pergerakan 43 Bell's palsy 4
41 Parkinson 3A 44 Lesi batang otak 2
42 Gangguan pergerakan lainnya 1 Gangguan Sistem Vaskular
Epilepsi dan Kejang Lainnya 45 Meniere's disease 3A
Vertigo (Benign paroxysmal positional
46 4
43 Kejang 3B vertigo)
44 Epilepsi 3A 47 Vertigo sentral 3A
45 Status epileptikus 3B Defisit Memori
Penyakit Demielinisasi 48 Demensia 3A
46 Sklerosis Multipel 1 49 Penyakit Alzheimer 2
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang
Belakang Gangguan Pergerakan
47 Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) 1 50 Parkinson 3A
48 Complete spinal transcation 3B 51 Tics facialis 3A
49 Sindrom kauda equine 2 52 Gangguan pergerakan lainnya 1
50 Neurogenic bladder 3A Epilepsi dan Kejang Lainnya
51 Siringomielia 2 53 Kejang 3B
52 Mielopati 2 54 Epilepsi 3A
53 Dorsal root syndorme 2 55 Epilepsi Rujuk Balik 4
54 Acute medulla compression 3B 56 Status epileptikus 3B
55 Radicular syndrome 3A Penyakit Demielinisasi
56 Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A 57 Sklerosis Multipel 2
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang
Trauma Belakang
57 Hematom epidural 2 58 Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) 2
58 Hematom subdural 2 59 Complete spinal transcation 3B
59 Trauma medula spinalis 2 60 Sindrom kauda equine 2
Nyeri Kepala 61 Neurogenic bladder 3B
60 Referred pain 3A 62 Siringomielia 1

7
61 Nyeri neuropatik 3A 63 Mielopati 2
Penyakit Neuromuskular dan Neuropati 64 Dorsal root syndorme 2
62 Sindrom Horner 2 65 Acute medulla compression 3B
63 Carpal tunnel syndrome 3A 66 Radicular syndrome 3A
64 Tarsal tunner syndrome 3A 67 Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A
65 Neuropati 3A Trauma
66 Peroneal palsy 3A 68 Hematom/ perdarahan epidural 3B
67 Guillain Barre syndrome 3B 69 Hematom/ perdarahan subdural 3B
68 Miastenia gravis 3B 70 Trauma medula spinalis 3B
69 Polimiositis 1 71 Trauma Basis Kranii 3B
Neurofibromatosis (von Recklaing
70 Hausen Disease) 2 Nyeri
72 Nyeri nosiseptik, nyeri campur, nyeri 3A
Gangguan Neurobehaviour rujukan (referred pain)
71 Amnesia pascatrauma 3A 73 Nyeri neuropatik 3A
72 Afasia 2 Penyakit Neuromuskular dan Neuropati
73 Mild Cognitivie Impairment (MCI) 2 74 Sindrom Horner 2
Neuropati jeratan (Carpal tunnel
75 syndrome, tarsal tunnel syndrome, 3A
ulnar neuropati, peroneal palsy)
76 Neuropati simetris 3A
77 Pleksopati 3A
78 Peroneal palsy 3A
79 Guillain Barre syndrome 3A
Guillain Barre syndrome dengan gagal
80 3B
napas
81 Miastenia gravis 3A
82 Krisis miastenik 3B
83 Krisis kolinergik 3B

8
Neurofibromatosis (von Recklaing
84 2
Hausen Disease)
Gangguan Neurobehaviour
85 Amnesia pascatrauma 3A
86 Gangguan Kognitif Ringan (Mild 3A
Cognitivie Impairment-MCI)
87 Demensia 2
Gangguan Tidur
88 Insomnia 3B

9
10

SISTEMATIKA TINGKAT KEMAMPUAN KETERAMPILAN KLINIS


1) Tingkat Kemampuan 1 (Knows): mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososisal
keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/ klien dan keluarganya, teman
sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul.
Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasaan, dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis

2) Tingkat Kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan


Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada
clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/
masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan
berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/ atau lisan (oral test).

3) Tingkat Kemampuan 3 (Shows): Pernah melalukan atau pernah menerapkan di bawah


supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik
dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati
keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/
masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/ atau standardized patient.
Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical
Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).

4) Tingkat Kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri


Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori,
prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi.
Selain pernah melakukannya di bawah supervisi sesuai dengan keterampilan klinik yang
dipercayakan (entrustable professional activity), dinyatakan lulus pada pengujian keterampilan
tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Work-based Assessment misalnya mini-CEX,
portofolio, buku log, dan sebagainya.
STANDAR KOMPETENSI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI
DOKTER INDONESIA 2012 DOKTER INDONESIA 2019
KETERAMPILAN KLINIS SISTEM SARAF KETERAMPILAN KLINIS SISTEM SARAF

No Keterampilan Tingkat No Keterampilan Tingkat


Kemampuan Kemampuan
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK
Fungsi Saraf Kranial Fungsi Saraf Kranial
1 Pemeriksaan indra penghidu sederhana 4
1 Pemeriksaan indra penciuman 4A
2 Inspeksi lebar celah palpebra 4A 2 Inspeksi lebar celah palpebra 4
Inspeksi pupil (ukuran dan
3 4A
bentuk) 3 Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk) 4
4 Reaksi pupil terhadap cahaya 4A 4 Reaksi pupil terhadap cahaya 4
Reaksi pupil terhadap obyek
5 4A 5 Reaksi pupil terhadap obyek dekat 4
dekat
6 Penilaian gerakan bola mata 4A 6 Penilaian gerakan bola mata 4
7 Penilaian diplopia 4A 7 Penilaian diplopia dengan teknik sederhana 4

8 Penilaian nistagmus 4A 8 Penilaian nistagmus dengan teknik sederhana 4

9 Refleks kornea 4A 9 Refleks kornea 4


10 Pemeriksaan funduskopi 4A 10 Pemeriksaan funduskopi 4
11 Penilaian kesimetrisan wajah 4A 11 Penilaian kesimetrisan wajah 4
12 Penilaian kekuatan otot temporal 4A 12 Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter 4
dan masseter
13 Penilaian sensasi wajah 4A 13 Penilaian sensasi wajah 4
14 Penilaian pergerakan wajah 4A 14 Penilaian pergerakan wajah 4

11
15 Penilaian indra pengecapan 4A 15 Penilaian indra pengecapan 4
Penilaian indra pendengaran
Penilaian indra pendengaran (lateralisasi,
16 (lateralisasi, konduksi udara, dan 4A 16 4
konduksi udara, dan tulang)
tulang)
17 Penilaian kemampuan menelan 4A 17 Penilaian kemampuan menelan 4
18 Inspeksi palatum 4A 18 Inspeksi palatum 4
19 Pemeriksaan refleks Gag 3 19 Pemeriksaan refleks Gag 3
Penilaian otot sternomastoid dan
20 trapezius 4A 20 Penilaian otot sternomastoid dan trapezius 4
21 Lidah, inspeksi saat istirahat 4A 21 Inspeksi lidah saat istirahat 4
Lidah, inspeksi dan penilaian
Inspeksi lidah untuk penilaian sistem motorik
22 sistem motorik (misalnya dengan 4A 22 4
(misalnya dengan dijulurkan keluar)
dijulurkan keluar)
Sistem Motorik Sistem Motorik
23 Inspeksi: postur, habitus, 4A 23 Inspeksi: postur, habitus, 4
gerakan involunter gerakan involunter
24 Penilaian tonus otot 4A 24 Penilaian tonus otot 4
25 Penilaian kekuatan otot 4A 25 Penilaian kekuatan otot 4
Koordinasi 26 Penilaian trofi otot 4
26 Inspeksi cara berjalan (gait) 4A Koordinasi
27 Shallow knee bend 4A 27 Tes Fukuda 4
28 Tes Romberg 4A 28 Tes past-pointing 4
29 Tes Romberg dipertajam 4A 29 Inspeksi cara berjalan (gait) 4
30 Tes telunjuk hidung 4A 30 Tes Romberg 4
31 Tes tumit lutut 4A 31 Tes Romberg dipertajam 4
32 tes untuk disdiadokinesis 4A 32 Tes telunjuk hidung 4
Sistem Sensorik 33 Tes tumit lutut 4
33 Penilaian sensasi nyeri 4A 34 tes untuk disdiadokinesis 4
34 Penilaian sensasi suhu 4A Sistem Sensorik

12
35 Penilaian sensasi raba halus 4A 35 Penilaian sensasi nyeri 4
Penilaian rasa posisi
36 (proprioseptif) 4A 36 Penilaian sensasi suhu 4
Penilaian sensasi diskriminatif
37 4A 37 Penilaian sensasi raba halus 4
(misal stereognosis)

Fungsi Luhur 38 Penilaian rasa posisi (proprioseptif) 4


Penilaian tingkat kesadaran
Penilaian sensasi diskriminatif (misal
38 dengan skala koma Glasgow 4A 39 4
stereognosis)
(GCS)
39 Penilaian orientasi 4A 40 Penilaian diskriminasi 2 titik 4
Penilaian kemampuan berbicara
40 dan berbahasa, termasuk 4A 41 Penilaian sensasi getar 4
penilaian afasia
41 Penilaian apraksia 2 Fungsi Luhur
Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma
42 Penilaian agnosia 2 42 4
Glasgow (GCS)
Penilaian kemampuan belajar
43 baru 2 43 Penilaian orientasi 4
Penilaian kemampuan berbicara dan berbahasa,
44 Penilaian daya ingat/memori 4A 44 3
termasuk penilaian afasia

45 Penilaian konsentrasi 4A 45 Penilaian apraksia 2


Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif 46 Penilaian agnosia 2
Refleks tendon (bisep, trisep,
46 4A 47 Penilaian kemampuan belajar baru 2
pergelangan, patela, tumit)
47 Refleks abdominal 4A 48 Penilaian daya ingat/memori 3
48 Refleks kremaster 4A 49 Penilaian konsentrasi 4
49 Refleks anal 4A Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif

13
Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan,
50 Tanda Hoffman-Tromner 4A 50 4
patela, tumit)
Respon plantar (termasuk grup
51 4A 51 Refleks abdominal 4
Babinski)
52 Snout reflex 4A 52 Refleks kremaster 4
53 Refleks menghisap/rooting reflex 4A 53 Refleks anal 4
Refleks menggenggam
54 4A 54 Refleks menghisap/rooting reflex 4
palmar/grasp reflex

55 Refleks glabela 4A 55 Refleks menggenggam palmar/grasp reflex 4

56 Refleks palmomental 4A 56 Refleks glabela 4


Tulang Belakang 57 Refleks palmomental 4
Inspeksi tulang belakang saat
57 4A 58 Refleks Hoffman-Tromner 4
istirahat
Inspeksi tulang belakang saat
58 4A 59 Snout reflex 4
bergerak

59 Perkusi tulang belakang 4A 60 Respon plantar (termasuk grup Babinski) 4

60 Palpasi tulang belakang 4A Tulang Belakang


Mendeteksi nyeri diakibatkan
61 4A 61 Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal 4
tekanan vertikal
62 Penilaian fleksi lumbal 4A 62 Penilaian fleksi lumbal 4
Pemeriksaan Fisik Lainnya Pemeriksaan Fisik Lainnya
63 Deteksi kaku kuduk 4A 63 Deteksi kaku kuduk 4
64 Penilaian fontanel 4A 64 Penilaian fontanel 4
65 Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4A 65 Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4
66 Tanda Chvostek 4A 66 Tanda Chvostek 4
67 Tanda Lasegue 4A 67 Tanda Lasegue 4
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 68 Tanda Kernigue 4

14
68 Interpretasi X-Ray tengkorak 4A 69 Tanda Brudzinski I dan II 4
Interpretasi X-Ray tulang
69 belakang 4A PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
70 CT-Scan otak dan interpretasi 2 70 Permintaan dan interpretasi X-Ray tengkorak 4
Permintaan dan interpretasi X-Ray tulang
71 EEG dan interpretasi 2 71 belakang 4
72 EMG, EMNG dan interpretasi 2 72 CT-Scan otak dan interpretasi 2
73 Electronystagmography (ENG) 1 73 EEG dan interpretasi 2
74 MRI 1 74 EMG, EMNG dan interpretasi 2
75 PET, SPECT 1 75 Electronystagmography (ENG) 1
76 Angiography 1 76 Magnetic Resonance Imaging (MRI) sistem saraf 1

77 Duplex-scan pembuluh darah 1 77 PET, SPECT sistem saraf 1


78 Punksi lumbal 2 78 Angiography 1
Duplex-scan pembuluh darah intrakranial dan
KETERAMPILAN TERAPEUTIK 79 1
karotid
79 Therapeutic spinal tap 2 80 Punksi lumbal 2
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
81 Therapeutic spinal tap 2

15
JADWAL KEGIATAN

MINGGU I

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU


06.00-08.00 Pengarahan SMF Laporan jaga Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan Jaga UGD Jaga UGD
Neurologi (dr Dini) bangsal (shift pagi) (shift pagi)
08-00-10.00 Pengarahan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
KOMKORDIK poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
10.00-14.00 -Pretes stase
neurologi
(dr Doddy)
-Pembagian tugas
dan pembimbing
stase

14.00-15.00 Kuliah (dr Maula) Kuliah Kuliah Kuliah Presentasi


(dr Kandhisa) (dr Maula) (dr Kandhisa) kasus
(YARSI/UPN)
15.00-21.00 Jaga UGD Jaga UGD
(shift Sore) (shift Sore)

16
MINGGU II

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU


06.00-08.00 Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan Jaga UGD Jaga UGD
bangsal (shift pagi) (shift pagi)
08.00-12.00 Kegiatan poliklinik Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
poliklinik poliklinik poliklinik poliklinik
12.00-14.00 Baca Jurnal Presentasi kasus Baca Jurnal Presentasi
(ATMAJAYA) (YARSI/UPN) (ATMAJAYA) kasus
(YARSI/UPN)
14.00-15.00 Kuliah (dr Dini) Kuliah Kuliah (dr Joko) Kuliah (dr Dini) Kuliah
(dr Kandhisa) (dr Joko)
15.00-21.00 Jaga UGD Jaga UGD
(shift Sore) (shift Sore)

MINGGU III

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU


06.00- Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Jaga UGD Jaga UGD
08.00 (shift (shift pagi)
08.00- Kegiatan poliklinik Kegiatan Kegiatan poliklinik Kegiatan poliklinik Kegiatan poliklinik pagi)
12.00 poliklinik
12.00- Baca Jurnal Presentasi kasus Baca Jurnal (UKI) Presentasi Kasus
14.00 (UKI) (ATMAJAYA) (ATMAJAYA)
14.00- MINI-CEX Refrat Refrat -Ujian Stase Ujian Stase
15.00 (ATMAJAYA) (YARSI/UPN ) (YARSI/UPN ) (YARSI/UPN) (YARSI/UPN)
-Post-test
(YARSI/UPN)
15.00- Jaga UGD Jaga UGD
21.00 (shift (shift Sore)
Sore)

17
MINGGU IV

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU


06.00- Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Jaga UGD Jaga UGD
08.00 (shift pagi) (shift pagi)
08.00- Kegiatan poliklinik Kegiatan Kegiatan poliklinik Kegiatan poliklinik Kegiatan poliklinik
12.00 poliklinik
12.00- Refrat Kuliah (dr Dini) Presentasi kasus Presentasi kasus
14.00 (ATMAJAYA) (UKI) (UKI)
14.00- Kuliah (dr Maula) Kuliah Refrat (ATMAJAYA) -Ujian Stase Ujian Stase
15.00 (dr Joko) (ATMAJAYA) (ATMAJAYA)
-Post-test
(ATMAJAYA)
15.00- Jaga UGD Jaga UGD
21.00 (shift Sore) (shift Sore)

MINGGU V

JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU


06.00- Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Laporan jaga Kegiatan bangsal Jaga UGD Jaga UGD
08.00 (shift pagi) (shift pagi)
08.00- Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan poliklinik Kegiatan poliklinik
12.00 poliklinik poliklinik poliklinik
12.00- Kuliah Kuliah Kuliah (dr Joko) Kuliah (dr Dini)
14.00 (dr Kandhisa) (dr Maula)
14.00- Refrat (UKI) Refrat (UKI) -Ujian Stase (UKI) Ujian Stase (UKI)
15.00 -Post-test (UKI)
15.00- Jaga UGD Jaga UGD
21.00 (shift Sore) (shift Sore)

18
19

MATERI KULIAH

Dr Joko Nafianto SpS


- Stroke
- Infeksi susunan saraf pusat
- Lesi desak ruang (Space Occupying Lesion)
Dr Maula N Gaharu SpS
- Vertigo
- Epilepsi
- Parkinson dan gangguan gerak
Dr Dini Andriani SpS
- Penurunan kesadaran
- Gangguan medulla spinalis dan tulang belakang
- Penyakit pada susunan saraf tepi/LMN
Dr Kandhisa SpN
- Trauma kepala
- Sefalgia
- Pemeriksaan fisik
20

CATATAN:

Anda mungkin juga menyukai