Anda di halaman 1dari 14

UPAYA BANGSA

PETUNJUK BELAJAR:
Modul Bab 9 ini membahas tentang Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi
Disintegrasi Bangsa. Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam modul ini antara lain:
1. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada
materi yang belum jelas, siswa dapat bertanya pada guru.
2. Kerjakan setiap latihan soal dalam modul ini, dengan teliti. Perhatikan
terlebih dahulu petunjuk pengerjaan soal sebelum menjawab.

KD DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR
3.9Mengevaluasi Upaya Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Ancaman
Disintegrasi Bangsa Antara Lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz,
RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.9.1 Menilai konflik yang terjadi antara tahun 1948-1965 sebagai ancaman
disintegrasi bangsa
3.9.2 Menganalisis kebijak- an yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan
konflik tahun1948-1945
3.9.3 Menganalisis akibat yang ditimbulkan oleh konflik perbedaan ideologi dan
kepentingan
3.9.4 Mengaitkan-sebagai pembelajaran-berbagai konflik yang pernah terjadi
tahun 1948-1965 dengan berbagai konflik yang terjadi pada konteks kekin

URAIAN MATERI

PETA KONSEP

ANCAMAN
DISINTEGRASI
BANGSA 1948-1965
IDIOLOGI KEPENTINGAN PEMERINTAHAN

APRA RMS ANDI AZIZ

PKI DI/TII G30S/PKI


MADIUN
PRRI/PERMESTA

Tahukah kamu?
Apa itu Disintegrasi
Bangsa?

SIMAKLAH PENJELASAN DARI

IBU NAK…

Ancaman Disintegrasi Bangsa (1948-1965)


Disintegrasi bangsa yaitu perpecahan atau hilangnya persatuan suatu bangsa

yang mengakibatkan pemberontakan.

Secara umum, pemberontakan di dalam negeri pada periode awal

kemerdekaan terjadi karena dipicu oleh beberapa masalah berikut.

1. Keinginan untuk mendirikan negara sendiri yang lepas dari NKRI.

2. Mempertahankan bentuk negara federal

3. Kekecewaan terhadap pemerintah yang ingkar janji terhdap rakyatnya

4. Adanya keinginan untuk mengubah ideologi negara

5. Lemahnya kekuatan bersenjata dan politik yang tidak stabil

3 kategori disintegrasi yang terjadi tahun 1948-1965:

1. Pergolakan yang berkaitan dengan ideologi : PKI Madiun, DI/TII, G30S/PKI

2. Pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan : Andi Aziz, RMS, APRA

3. Pergolakan berkaitan dengan sistem pemerintahan : PRRI/PERMESTA

1949 1950
1958
DI/TII Andi Aziz
PRRI/PERMESTA

1948
1950 1950 1965
PKI
APRA RMS G-30-S/PKI
MADIUN
1. Pergolakan yang berlandaskan ideologi

Pemberontakan PKI Madiun 1948

Latar Belakang Tokoh Jalannya Upaya Penyelesaian


Penting Peristiwa
Pemberontakan ini - Amir Setelah Muso - Untuk memulihkan
diawali dengan Sjarifud kembali dari Uni keamanan secara
jatuhnya kabinet din Soviet, ia pun menyeluruh di Madiun,
RI yang pada - Musso bergabung dalam pemerintah melakukan
waktu itu dipimpin - Gatot FDR dan bersama Operasi penumpasan
oleh Amir Subroto sama dengan Amir dimulai pada tanggal 20
Syarifuddin - Kolonel Syarifuddin September 1948
Karena ia Sungkono mereka dipimpin oleh Kolonel A.
menandatangani - A.H. mengumumkan H. Nasution
perjanjian renville Nasution berdirinya - Salah satu operasi
yang isinya sangat Republik Soviet penumpasan ini adalah
merugikan Indonesia dan pengejaran Musso yang
Indonesia melakukan melarikan diri
sehingga Amir penculikan, ke Sumoroto, sebelah
tidak bisa di pembunuhan dan barat Ponorogo. Dalam
percayai lagi, penjarahan peristiwa itu, Musso
kemudian ia berhasil ditembak mati.
mengundurkan diri Sedangkan Amir
dan digantikan Kota Madiun Sjarifuddin dan tokoh-
oleh M. Hatta dijadikan sebagai tokoh kiri lainnya
ibu kota berhasil ditangkap.
namun ketika pemerintahan Sedangkan sisa-sisa
Hatta menjadi PM Negara Republik pemberontak yang
banyak kebijakan Soviet Indonesia. tidak tertangkap
Amir yang melarikan diri ke
dianggap cukup arah Kediri, Jawa
baik itu tidak di Dalam waktu Timur.
pakai sama sekali singkat, PKI
oleh Hatta, berhasil menguasai
beberapa kota di
Karena kecewa Jawa Timur dan
Amir Syarifuddin Jawa Tengah,
membentuk FDR seperti Sarangan,
(Front Demokrasi Ngawi, Ponorogo,
Rakyat), sebagai Rembang, dan
oposisi terhadap Purwodadi.
kabinet Hatta.

Kembalinya Musso
dari Uni Soviet
dan ingin
mendirikan
Republik Soviet
Indonesia

Alasan utama
pemberontakan ini
dilandaskan
ideologi dimana
mereka memiliki
cita-cita ingin
menjadikan
Indonesia sebagai
negara komunis
Pemberontakan DI/ TII

JABAR

KALSEL JATENG

DI/TII

ACEH SULSEL

Nama Latar Belakang Tokoh Jalannya Upaya

Peristiwa Penting Peristiwa Penyelesaian

DI TII Penolakan Kartosuwir Kontak senjata Pemerinah

Jawa Kartosuwiryo yo dengan TNI mengambil

Barat terhadap perjanjian terjadi tindakan tegas


Renville yang M. Natsir pertama kali dengan

mengharuskan TNI pada 25 menerapkan

hijrah menuju ke Januari 1949, operasi militer

Yogyakarta ketika pasukan yang disebut

meninggalkan Divisi Siliwangi Operasi

kantong-kantong sedang Baratayudha,

gerilya di Jawa melakukan long dengan

Barat. march dari menggunakan

Jawa Tengah taktik pagar betis.


Kartosuwiryo ke Jawa Barat,
bersama pasukan Di Jawa Barat Pada 4 Juni 1962,

Hizbullah dan Kartosuwiryo

Sabilillah yang kemudian berhasil ditangkap

berjumlah sekitar perang segitiga di Gunung Geber

400.000 orang antara TNI, Majalaya Jawa

tetap memilih TII dan Barat dari Divisi

tinggal di Jawa Tentara Siliwangi

Barat. Belanda.
Kartosuwiryo

Pada Februari 1948 Upaya kemudian di

melalui Konferensi perdamaian eksekusi mati di

Cisayong dilaksanakan Kepulauan Seribu

dibentuklah Negara pemerintah pada 5 September

Islam Indonesia melalui M. 1962

dan Tentara Islam Natsir yang

Indonesia yang ketika itu

dipusatkan disuatu menjabat

tempat pegunungan sebagai


di sekitar Jawa pemimpin

Barat Partai

Masyumi.

Namun upaya

tersebut gagal,

bahkan pada 7

Agustus 1949

Kartosuwiryo

menyatakan

dengan resmi

berdirinya NII

dan gerakan ini

dikemudian

hari lebih

dikenal dengan

darul islam

(DI)

DI TII Ketika Republik - Daud Segera setelah Untuk menghadapi

Aceh Indonesia menjadi Beureu maklumat gerakan ini pada 17

negara kesatuan h diumumkan, Desember 1962,

pada 1950, dilaksanakan diadakan

pemerintah mulai gerakan secara Musyawarah

melakukan serentak untuk kerukunan rakyat

penyederhanaan menguasai kota Aceh.

administrasi – kota di Aceh

pemerintahan, yaitu dan melakukan Musyawarah ini

menurunkan status propaganda merupakan gagasan

Aceh dari daerah kepada rakyat dari Pangdam I


istimewa menjadi Aceh untuk Kolonel M. Yasin

karesidenan di tidak secara bertahap

bawah Sumatera mendukung Gerakan DI TII di

Utara hal ini pemerintah Aceh akhirnya

membuat Daud Republik dapat

Beureuh kecewa, Indonesia terselesaikan dan

akibatnya pada 21 situasi Aceh pulih

September 1953 kembali.

Daud Beureuh

kemudian

mengeluarkan

maklumat bahwa

Aceh merupakan

bagian dari NII di

bawah Kartosuwiryo

1) Gerakan 30 September 1965


LATAR BELAKANG

 G30S/PKI merupakan gerakan yang terjadi


pada malam tanggal 30 September atau
tanggal 1 Oktober dini hari tahun 1965.
 Gerakan ini bertujuan mengambil alih
kekuasaan atau kudeta yang dilakukan oleh
Partai Komunis Indonesia
wikimedia.org
Sum

PKI selalu menganggap TNI-AD sebagai musuh


utama.

Pada bulan Mei 1965, PKI melempar isu adanya


Dewan Jenderal

Jalannya pemberontakan
PKI melancarkan aksi kudetanya pada 1 Oktober 1965 dini hari di bawah pimpinan
Letnan Kolonel Untung.

Sasarannya menculik perwira-perwira AD yang dianggap sebagai penghalang bagi PKI

dalam mencapai tujuannya.

Perwira-perwira AD yang diculik, kemudian dibawa ke daerah Lubang Buaya hingga

akhirnya tewas dan dikubur dalam sebuah sumur.

Sumur maut di Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta, tempat ditemukannya


jenazah para jenderal Angkatan Darat Indonesia
G30S/PKI tidak hanya terjadi di

Sumber: wikimedia.org
Jakarta, tetapi juga di Yogyakarta.
Peristiwa ini menewaskan perwira
menengah AD Komandan Korem 072,
Kolonel Katamso dan Kepala Staf Korem
072, Letnan Kolonel Sugiono.
Para perwira TNI AD yang
menjadi korban G30S/PKI.

Upaya penumpasan pemberontakan oleh pemerintah


Indonesia
Operasi penumpasan G30S/PKI dilakukan dengan cepat di bawah
pimpinan Panglima Kostrad, Mayor Jenderal Soeharto

Pada hari yang sama, 1 Oktober 1965, Mayor Jenderal Soeharto


memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan
Batalion 328/Kujang/Siliwangi dalam operasi penumpasan G30S/PKI
1965.
Pada 9 Oktober 1965, Kolonel Latief, salah satu tokoh G30S/PKI
1965, berhasil ditangkap di Jakarta.

Pada 11 Oktober 1965, Letnan Kolonel Untung pun berhasil ditangkap


di daerah Tegal, Jawa Tengah.

Hasil : PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan dibubarkan


tanggal 12 Maret 1966

Enam teori mengenai peristiwa G30S tahun 1965 meliputi:


1. Gerakan 30 September merupakan persoalan internal Angkatan Darat (AD)
Dikemukakan antara lain oleh Ben Anderson, W.F.Wertheim, dan Coen Hotsapel,
teori ini menyatakan bahwa G30S hanyalah peristiwa yang timbul akibat adanya
persoalan di kalangan AD sendiri. Hal ini didasarkan pada pernyataan pemimpin
Gerakan, yaitu Letnan Kolonel Untung yang menyatakan bahwa para pemimpin
AD hidup bermewah mewahan dan memperkaya diri sehingga mencemarkan nama
baik AD. Sebenarnya pendapat tersebut berlawanan dengan kenyataan yang ada,
misalnya Jenderal Nasution, Panglima Angkatan bersenjata ini justru hidupnya
sederna.

2. Dalang Gerakan 30 September adalah Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA)


Teori ini berasal antara lain dari tulisan Peter Dale Scott atau Geoffrey
Robinson. Menurut teori ini AS sangat khawatir Indonesia jatuh ke tangan
komunis. PKI pada masa itu memang tengah kuat-kuatnya menanamkan pengaruh
di Indonesia. Karena itu CIA kemudian bekerjasama dengan suatu kelompok
dalam tubuh AD untuk memprovokasi PKI agar melakukan gerakan kudeta dan
sehingga dengan sendirinya hal ini dapat membuat jatuhnnya kekuasaan
Soekarno.

3. Gerakan 30 September merupakan pertemuan antara kepentingan Inggris-AS


Teori dikemukakan antara lain oleh Greg Poulgrain. Menurut teori ini G30S
adalah titik temu antara keinginan Inggris yang ingin sikap konfrontatif
Soekarno terhadap Malaysia bisa diakhiri melalui penggulingan kekuasaan
Soekarno, dengan keinginan AS agar Indonesia terbebas dari komunisme.

4. Soekarno adalah dalang Gerakan 30 September


Teori yang dikemukakan antara lain oleh Anthony Dake dan John Hughes ini
beranjak dari asumsi bahwa Soekarno berkeinginan melenyapkan kekuatan
oposisi terhadap dirinya, yang berasal dari sebagian perwira tinggi AD. Namun
karena PKI dekat dengan Soekarno, partai ini pun ikut terseret.

5. Tidak ada pemeran tunggal dan skenario besar dalam peristiwa Gerakan 30
September (teori chaos)
Dikemukakan antara lain oleh John D. Legge, teori ini menyatakan bahwa tidak
ada dalang tunggal dan tidak ada skenario besar dalam G30S. Kejadian ini hanya
merupakan hasil dari perpaduan antara, seperti yang disebut Soekarno: “unsur-
unsur Nekolim (negara Barat), pimpinan PKI yang keblinger serta oknum-oknum
ABRI yang tidak benar”. Semuanya pecah dalam improvisasi di lapangan.

6. Dalang Gerakan 30 September adalah PKI


Teori ini dikemukakan oleh Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh.Menurut
teori ini tokoh-tokoh PKI adalah penanggungjawab peristiwa kudeta, hal ini
didasari atas serangkaian kejadian dan aksi yang telah dilancarkan PKI antara
tahun 1959-1965. Dasar lainnya adalah bahwa setelah G30S, beberapa
perlawanan bersenjata yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri CC
PKI sempat terjadi di Blitar Selatan, Grobogan, dan Klaten. Namun diantara
teori-teori yang lain teori ini lah yang paling banyak digunakan.

Anda mungkin juga menyukai