Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM KERJA

EKSTRAKURIKULER LINGKUNGAN HIDUP


HIJAU LESTARI

1. Pengertian
Kegiatan ekstrakurikuler lingkungan hidup adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang
dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik dalam
bidang lingkungan hidup yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik yang
berkemampuan di sekolah secara berkala dan terprogram.

2. Visi dan Misi

a. Visi
Visi kegiatan ekstrakurikuler lingkungan hidup adalah terwujudnya lingkungan sekolah
yang asri, nyaman sebagai wahana pendidikan serta berkembangnya sumber daya
peserta didik dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Misi
1. Melaksanakan sejumlah kegiatan yang dapat diikuti oleh peserta didik yang berkaitan
dengan aksi peduli lingkungan hidup.
2. Melaksanakan kegiatan yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik
dalam berkreativitas dan mengembangkan inovasi untuk mencari solusi terhadap
pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta kerusakan lingkungan.
3. Tujuan
a. Tujuan Jangka Panjang
Menjadikan kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun yang telah
mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
sebagai sumber terbentuknya iklim inovasi yang menjadi landasan tumbuhnya kreativitas sumber
daya manusia,yang selanjutnya menjadi sumber daya baru yang lebih bernilai, sehingga dapat
meningkatkan standar kehidupan bangsa dan negara serta kemandirian dan daya saing dengan
negara-negara lain,sehingga dapat dimanfaatkan bagi peningkatan nilai tambah dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara lestari dan bertanggungjawab.

b.Tujuan Jangka Pendek


1. Meningkatkan peran aktif peserta didik dalam aksi peduli lingkungan hidup.
2. Meningkatkan kreativitas dan inovasi peserta didik dalam pengelolaan lingkungan
hidup.

4. Sasaran Pembinaan
Sasaran pembinaan adalah peserta didik Tingkat X dan XI yang tergabung dalam kegiatan
ekstrakurikuler lingkungan hidup HIJAU LESTARI.
5. Target
Menuju Sekolah Adi Wiyata Mandiri.
6. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler lingkungan hidup terdiri atas :
1. Penanggung Jawab : Ir. Drs. Dikin
2. Koordinator Pelaksanaan : Sapar, S.Pd
3. Pembina : Golis Wahyu Darwati, S. Pd
7. Pelaksanaan Kegiatan
1). Waktu : Kegiatan ektrskurikuler lingkungan hidup Hijau Lestari
dilaksanakan pada hari Kamis, pukul 15.00 – 16.30 WIB
2). Tempat : di lokasi SMK Negeri 2 Wonogiri.

8. Uraian Program Kerja


A. Pendahuluan
 Mengapa Wawasan Lingkungan Hidup penting disosialisasikan ?
Alasan :

1. Kerusakan lingkungan hidup cenderung meningkat akibat dari bertambahnya


jumlah penduduk dan upaya-upaya pemanfaatan sumber daya alam tanpa
disertai dengan upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup.
2. Kita berkewajiban secara terus menerus memelihara kelestarian fungsi
lingkungan agar dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan.
 Apa tujuan Wawasan Lingkungan Hidup disampaikan sedini mungkin ?

Alasan :

Sebagai langkah strategis dalam upaya mengubah sikap dan perilaku manusia agar
lebih peduli terhadap pentingnya lingkungan hidup dan memiliki ketrampilan untuk
mencari solusi terhadap pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan
lingkungan.

 Apa pentingnya wawasan lingkungan hidup bagi siswa SMK ?

Alasan :

Mekanisme pasar dan tuntutan global yakni produk berkualitas tinggi yang dihasilkan
oleh suatu proses yang ramah lingkungan, merupakan tantangan yang harus dijawab
oleh dunia usaha dan industri agar mampu bertahan dalam iklim kompetitif dan bebas
yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia abad ke-21 yang akan datang. Sedangkan
proses produksi dalam berbagai sektor usaha dan industri di Indonesia sebagian besar
dikerjakan oleh tenaga kerja yang dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).

 Apa pengaruh manusia terhadap kondisi lingkungan hidup ?

a. Untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia memanfaatkan sumber daya alam


(SDA) secara berlebihan. Semakin terbatas SDA untuk mendukung kegiatan
manusia, semakin sulit manusia mempertahankan kualitas hidup yang layak.
b. Bertambahnya jumlah penduduk, artinya, akibatnya pelepasan sisa-sisa /limbah
ke lingkungan juga bertambah. Karena daya dukung lingkungan terbatas, maka
dalam waktu tertentu lingkungan tidak dapat lagi mendukung semua kegiatan
dan kebutuhan manusia. Hal ini sangat berbahaya bagi lingkungan, terutama bagi
manusia itu sendiri.
Berbagai hal tersebut yang melatarbelakangi pentingnya mengoptimalkan kegiatan
peduli lingkungan mendorong ekstrakurikuler lingkungan hidup Hijau Lestari sebagai
kebutuhan yang sangat mendesak.

B. Peranan Kegiatan Ekstrakurikuler Lingkungan Hidup dalam


Menumbuhkan Pembelajaran Sepanjang Hayat

Berdasarkan suatu referensi "science is a human enterprise" yang sifatnya bergerak,


karena pemahaman interpretasinya bersifat potensial tentative, tumbuhnya pembelajaran
sepanjang hayat dari kegiatan ekstrakurikuler lingkungan hidup ukurannya dapat terjadi
apabila dari kegiatan tersebut, pada individu terbentuk perubahan sikap atau perilaku
yang memandang pentingnya lingkungan hidup.

C. Pendekatan dengan Konsep Layanan Prima

Seperti yang terjadi dalam dunia bisnis, jika guru memberikan yang terbaik
kepada peserta didik, maka peserta didik akan memberikan umpan balik yang terbaik
pula. Itu sebabnya segala keputusan dan tindakan guru harus memperhatikan
kepentingan siswa. Dengan kalimat lain, keputusan dan tindakan tersebut harus
memberi manfaat kepada peserta didik serta bisa memberi nilai tambah bagi
mereka.

Agar layanan prima untuk para siswa dalam interaksi sosial di tempat kerja
bisa terus terjaga, seorang guru dapat mengingat berfalsafah seperti berikut:
1. Setiap siswa adalah pribadi yang unik (khas), maka saya harus
fleksibel
2. Peserta didik mempunyai harapan yang tinggi, maka saya harus mampu
memenuhi harapan itu
3. Para siswa memiliki kebutuhan masing-masing, saya harus melakukan sesuatu
untuk membantu mereka
4. Peserta didik mempunyai pilihan, maka saya harus menjadi pilihan yang
terbaik untuk mereka
5. Para siswa mempunyai sensibilitas, maka saya harus mencurahkan perhatian
penuh
6. Peserta didik mempunyai kepentingan tertentu, maka saya harus bertindak cepat
agar kepentingan mereka tercapai.
Guru yang memberikan layanan prima pada peserta didik bukan berarti takluk
kepada muridnya. Guru yang mau dan mampu memberikan layanan prima tak berarti
mengorbankan harga diri. Sebaliknya, layanan prima justru bisa meningkatkan citra
diri seorang guru karena memberikan manfaat bagi semua pihak. Guru menang,
peserta didik menang, dan sekolah pun menang; sebuah kondisi yang dikenal oleh
dunia bisnis sebagai triple-win costumer service, artinya semua pihak merasa
diuntungkan.

Cuma agar kondisi ideal itu terwujud, harus ada motivasi yang kuat dari guru
sendiri. Kondisi lingkungan kerja dan interaksi yang monoton seringkali
menimbulkan suasana yang mendekati titik jenuh bagi guru. Apabila situasi seperti
itu sampai terjadi, pasti guru menjadi kurang produktif. Oleh sebab itu, terciptanya
suasana baru merupakan jalan pemecahan yang tak bisa ditawar. Suasana ”selalu
baru” itu akan terwujud kalau seorang guru ”berani berbeda” dari waktu ke waktu.
Tentu saja inovasi dan kreativitas guru menjadi syarat mutlak untuk memberikan
layanan prima.

9. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

No Uraian Kegiatan Juli ’09 Agus ’09 Sept ’09 Okt ’09 Nop’ 09 Des ’09
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan x x
proposal
kegiatan
Pendaftaran/ x
perekrutan
peserta didik
Pemilahan x
sampah
Komposting/ x x
pengomposan
(padat)
Komposting/ x x
pengomposan
(cair)
Pengolahan x x
limbah
anorganik mjd
kerajinan
Teknik budidaya x x
Diskusi L H x x
Panulisan Karya x X
Ilmia
Out Bont / x
Kawasan kars
No Uraian Kegiatan Jan ’10 Feb ’10 Mar ’10 Apr ’10 Mei ’10 Juni’10
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan x x x x
laporan awal
Semina Hasil x x
Penelitian
Bimbingan x x x x
Intensif OSTN
Sosialisasi hasil x x x
penelitian
Diikutsertakan x x x
dalam lomba
krenova
Lomba Karya x x
Ilmiah & OSTN
10. Penutup

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja
berperanan dalam menumbuhkan pembelajaran sepanjang hayat, konsep layanan prima adalah
alternatif dalam mewujudkan hal tersebut.

1. Dari sifatnya, maka kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja KIR memang potensial
mampu menumbuhkan belajar sepanjang hayat
2. Potensi kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja KIR itu dapat menjadi efektif apabila
memenuhi sejumlah persyaratan tertentu
3. Bahkan potensi itu dapat terhambat, apabila cara belajar dalam kegiatan KIR dan
kondisinya tidak dipenuhi
4. Kegiatan riil KIR saat ini belum mampu menumbuhkan potensi ilmu pengetahuan
menjadi efektif
5. Syarat keberhasilan konsep layanan prima hanyalah keterbukaan, pemahaman situasi,
itikad baik, serta tekad besar untuk memuaskan semua pihak.

Akhirnya, kebermaknaan gagasan ini berpulang kepada keyakinan, ketulusan, dan


tanggung jawab kita sebagai pengabdi dan pengemban amanat pendidikan bagi masa depan anak
bangsa.

HALAMAN PENGESAHAN
Wonogiri, 13 Juli 2009
Wakasek Kesiswaan Penyusun

Sapar, S.Pd Tardi, S.Pd


NIP. 19780113 200701 1 006 NIP. 19680305 200501 1 013

Mengetahui
Kepala Sekolah

Ir. Drs. Dikin


NIP. 19550304 198103 1 011

Anda mungkin juga menyukai