1. Seni rupa zaman prasejarah berkembang mencapai punyaknya pada zaman kebudayaan Dongsong. Hal ini dilihat dari motif-motif hiasan Dongsong memberikan model benda-benda perunggu China pada masa kerajaan-kerajaan pendekar. Kebudayaan Dongsong muncul dan berkembang pada abad ke-3 SM, terutama di Laos, Vietnam, Kamboja, dan Indonesia. 2. Dinasti Sanjaya adalah dinasti yang memiliki corak Hindu dan dikenal sebagai pendiri Kerajaan Mataram Kuno. Dinasti Sanjaya didirikan pada tahun 132 oleh Sanjaya. Dinasti Syailendra adalah dinassti besar di nusantara bercorak Buddha Mahayana dan berkuasa di Kerajaan Maataram Kuno sejak tahun 752. Dinasti ini hidup berdampingan dengan Dinasti Sanjaya yang berkuasa pada tahun 732 di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan. Pengaruh budaya visual di Jawa Tengah abad ke I-X menjadikan bukti konkrit terhadap adanya kehidupan dengan yang berkembang di tanah Jawa dan membentuk pola berkehidupan masyarakat, dimana candi dianggap sebagai struktur tahir yang digunakan sebagai ruang pemujaan keagamaan, tentu saja karena pengaruh kebudayaan yang berkembang di daerah tersebut, yaitu kebudayaan Hindu-Budha yang datang karena adanya perdagangan dan akhirnya membentuk sistem sosial masyarakat. 3. Perbedaan candi di Jawa Tengah kebanyakan berbentuk tambun dengan atap berupa stupa/ratna yang berundak-undak sedangkan di Jawa Timur candi berbentuk lebih ramping dengan atap bertingkat mengecil ke atas dan puncak atap berbentuk kubus sehingga terlihat lebih minimalis dan artistik. 4. Relief Garudeya merupakan relief candi kidal yang diperkirakan sebagai amanat dari Raja Anusapati tentang pembebasan atau ruwatan. 5. Seni Rupa Indonesia Islam, tidak lepass dari masuknya agaman Islam ke Indonesia sekitar abad ke 7 M oleh para peddagang dari India, Persia dan China, Mereka menyebarkan ajaran Islam sekaligus memperkenalkan kebudayaan masing-masing, maka timbul akulturasi kebudayaan. Seni Rupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana-istana Kerajaan Islam, sebagai media pengabdian kepada para penguasa kemudian dalam kaitannya dengan penyebaran agaman Islam. 6. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah pelukis Indonesia beretis Arab- Jawa yang menjadi pionir seni modern Indonesia. Lukisannya merupakan perpaduan romantisme yang sedang populer di Eropa saat itu dengan elemen-elemen yang menunjukkan latar belakang Jawa si pelukis. 7. PERSAGI ( Persatuan Ahli Gambar Indonesia ) adalah organisasi para ahli gambar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1937 atau dalam sumber lain bulan Oktober 1938. Yang didirikan oleh Agus Djaya yang berlaku sebagai ketua, S. Sudjojono sebagai sekretaris. 8. Mooi Indie adalah aliran seni lukis yang berkembang di Hindia Belanda pada abad ke-19. Seniman Belanda dan Eropa saat itu hanya melukis lukisan-lukisan yang menggambarkan keindahan alam Hindia Belanda dengan tujuan menggencarkan daya tarik pariwisata.