2022bab I Cecep Cipta Wiwaha d3
2022bab I Cecep Cipta Wiwaha d3
DIII Keperawatan
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengalami kenaikan suhu tubuh lebih dari 37,8°C (100°F) per rektal yang sifatnya
menetap karena faktor eksternal (Ilmiah 2016). Hipertermi atau demam merupakan
suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur
tubuh di berbagai tubuh memiliki batasan nilai atau derajat demam yaitu aksila/ketiak
>37,2°C, suhu oral/mulut >37,8°C, suhu rektal/anus >38°C. Sedangkan demam tinggi
bila suhu tubuh >39,5°C dan hiperpireksia bila suhu >41,1°C. Pengukuran suhu pada
oral dan rektal lebih menunjukan suhu tubuh sebenarnya, namun hal ini tidak
diseluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian tiap tahunnya
per 1000 penduduk pertahun atau kurang lebih sekitar 600.000-1,5 juta kasus
(Masruroh et al,2017). Menurut profil kesehatan indonesia tahun 2019, demam atau
hipertermi merupakan salah satu penyebab kematian pada anak balita usia 12-59
bulan dengan presentase 7,3%. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang, jumlah pasien demam yang dirawat di ruang Seruni
pada tahun 2017 yakni sebanyak 209 orang, dengan presentase sekitar 14,1 % dari
derajat suhu dan kebutuhan oksigen bertambah. Peningkatan penggunaan energi saat
metabolisme ini akan memproduksi panas tambahan sehingga jika tidak ditangani
akan menyebabkan tubuh lemah karena menghabiskan cadangan energi tubuh, selain
itu peningkatan suhu tubuh juga dapat meningkatkan risiko kekurangan volume
cairan akibat peningkatan Insesible Water Lose (IWL) melalui pernafasan dan
pengeluaran keringat (diaphoresis). Kebutuhan cairan yang tidak terpenuhi dapat
apabila tidak ditangani akan menyebabkan hipoksia jaringan otak dan akhirnya terjadi
Otak manusia menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami kematian sel
ketika suhu badan tinggi. Sehingga, suhu dalam tubuh perlu dijaga
keseimbangannnya yakni antara jumlah panas yang hilang dengan jumlah panas yang
diproduksi (Masruroh et al,2017). Suhu tubuh yang optimum sangat penting untuk
kehidupan sel agar dapat berfungsi secara efektif (Masruroh et al,2017). Oleh karena
itu, perawat harus berusaha untuk dapat memelihara suhu tubuh pasien agar tetap
dalam batas normal, baik itu dengan menggunakan penanganan farmakologi yang
tubuh salah satunya yakni penerapan kompres hangat menggunakan Warm Water
Zack (WWZ).
menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan kehangatan pada bagian
tubuh yang diperlukan guna memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit,
memberi rasa nyaman dan tenang pada pasien (Masruroh et.al,2017). Yang mana
pada penerapan tindakan kali ini, penulis akan menggunakan Warm Water Zack
(WWZ) yaitu kantong karet yang diisi dengan air panas dengan suhu tertentu sebagai
Penerapan kompres hangat ini dilakukan pada daerah pembuluh darah besar
hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh (Sorena et.al,2019). Sinyal hangat yang
dibawa oleh darah ini akan menuju hipotalamus dan merangsang area preoptik
Sinyal ini akan menyebabkan tubuh mengeluarkan panas dengan mekanisme dilatasi
pembuluh darah perifer dan berkeringat. Dengan kompres hangat, suhu diluar tubuh
akan lebih tinggi dari pada suhu dalam tubuh sehingga tubuh pun akan
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur
tubuh (Sorena et.al,2019). Dengan suhu diluar tubuh yang lebih tinggi dari suhu di
dalam tubuh, membuat pembuluh darah tepi dikulit melebar dan mengalami
Pemberian kompres hangat pada aksila (ketiak) dinilai lebih efektif karena
pada daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah besar dan banyak terdapat
percepatan perpindahan panas dari dalam tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat
(2020) yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pasien Demam Tifoid dalam Pemenuhan
aksila kanan dan kiri dalam 1 periode selama 20 menit dan setiap 5 menit diganti,
didapatkan hasil terjadi perubahan suhu tubuh dari 38,5°C menjadi 37,4°C. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan suhu tubuh setelah diberikan kompres
hangat.
studi kasus dengan judul “Penerapan Terapi Kompres Hangat Menggunakan Warm
Water Zack (WWZ) terhadap Perubahan Suhu Tubuh pada Pasienalat ini? dengan
B. Rumusan Masalah
Zack (WWZ) terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien dengan masalah
keperawatan hipertermi?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Warm Water Zack (WWZ) terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien
2. Tujuan Khusus
keperawatan hipertermi.
pengkajian.
suhu tubuh.
suhu tubuh.
1. Bagi Penulis
hipertermi.
2. Bagi Pendidikan
Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk
keperawatan hipertermi.