PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu
akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi
bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk
mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C (Mualimin, 2019).
Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan
(Susanti, 2012).
yang berbeda. Hampir 30% kunjungan ke dokter dan lebih dari 5 juta
1
2
Demam dapat dialami oleh siapa saja, dari bayi sampai orang usia lanjut.
(Anisa, 2019)
suhu tubuh diatas kisaran normal, kejang, takikardi, takipnea, kulit terasa
penyakit malaria sangat luas di dunia terutama pada negara yang beriklim
penduduk Indonesia tinggal didaerah yang beresiko tertular malaria. Dari 484
Kompres yaitu salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh
bila demam. Selama ini kompres dingin atau es menjadi kebiasaan yang
yang dianjurkan adakah kompres air hangat karena dianggap lebih efektif
dari pada kompres dingin (Mahdiyah et al., 2015). Pada saat ini pengetahuan
tentang kompres air hangat belum sepenuhnya diketahui dan dijalankan oleh
masyarakat, bahkan tenaga kesehatan pada area tertentu. Banyak orang yang
kompres dingin tidak efektif untuk menurunkan suhu tubuh di saat demam,
akhirnya tubuh akan mengatur pusat control suhu di otak, sehingga pembuluh
axila dan dahi agar lebih efektif, karena pada daerah axila terdapat pembuluh
darah besar dan banyak terdapat kelenjar keringat apokrin, sementara area
4
dahi dekat dengan pengontrol suhu tubuh yaitu hipotalamus, sehingga signal
atau stimulus dapat diterima lebih cepat (Wardiyah, Setiawati, & Romayati,
percepatan perpindahan panas dari tubuh ke kulit, hingga delapan kali lipat
B. Rumusan Masalah
studi kasus dengan, “Aplikasi Kompres Air Hangat di Derah Dahi dan Axila
pada masalah Hipertermi di RSK Bedah BIMC Nusa Dua Tanggal 21 s/d 23
Oktober 2019.”
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
a. Pelayanan Keperawatan
b. Masyarakat
pada malaria.
c. Institusi Pendidikan
lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.33485/jiik-wk.v5i2.112
Palembang.
Palembang.
https://doi.org/10.18860/sains.v0i0.1866
Science). https://doi.org/10.21776/ub.jik.2016.004.01.5