Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN FEBRIS

DI RUANG ANAK PUSKESMAS SUNGAI BANJARMASIN

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD RIZZIKI

11194562010260

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MULIA

2023
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Febris


TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : Puskesmas Sungai Andai
NAMA : Muhammad Rizziki

Banjarmasin, 01 Maret 2023

Menyetujui,

RS.Sari Mulia Banjarmasin Program Studi Sarjana Keperawatan


Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Nia Fransiska Barus, S. Kep., NS Muhammad Riduansyah, Ns., M. Kep

NIK. NIK.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Febris


TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : Puskesmas Sungai Andai
NAMA : Muhammad Rizziki

Banjarmasin, 01 Maret 2023

Menyetujui,

RS.Sari Mulia Banjarmasin Program Studi Sarjana Keperawatan


Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Nia Fransiska Barus, S. Kep., NS Muhammad Riduansyah, Ns., M. Kep

NIK. NIK.
A. Pengertian
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh yang tinggi dan
melewati batas suhu normal. Apabila suhu tubuh melebihi 37,5◦C demam
disebut hipertermia. Orang yang mengalami demam dikatakan dalam
keadaan febris. Kisaran suhu tubuh normal pada anak adalah 36 –
37,5◦C. Kejang terjadi karena demam tinggi yang tidak ditangani secara
dini sehingga menimbulkan hipoksia jaringan otak dan pada akhirnya
terjadi kerusakan otak.
Demam atau febris ialah proses yang dialami oleh tubuh untuk
melawan infeksi dari virus dan bakteri yang masuk ke tubuh saat suhu
tubuh meningkat melebihi suhu normal yaitu >37,2◦C.
Demam (Febris) ialah peningkatan suhu tubuh yang melebihi suhu
tubuh yang normal yaitu lebih dari 38 C (Syamsi 2019). Dan demam
adalah respon yang sangat menguntungkan dan membantu tubuh dalam
memerangi infeksi.

B. Etiologi/Penyebab
Penyebab utama demam adalah penyakit infeksi seperti infeksi
virus, infeksi bakteri yang berasal dari luar tubuh dan penyakit non infeksi
seperti gangguan imunisasi, vaksin, cedera jaringan, hingga
menyebabkan peningkatan suhu tubuh karena merangsang kekebalan
tubuh (Anisa 2019)

C. Patofisiologi
Demam adalah keadaan yang dimana suhu tubuh melebihi batas
suhu normal yaitu >37,2◦C. Demam dapat disebabkan oleh gangguan
otak yang mempengaruhi pusat pengaturan tubuh. Demam dapat
membahayakan apabila timbul demam tinggi. Kejang terjadi karena
demam tinggi yang tidak ditangani secara dini sehingga menimbulkan
hipoksia jaringan otak dan pada akhirnya terjadi kerusakan pada otak.
Temperatur suhu tubuh yang sangat tinggi bisa berbahaya karena dapat
terjadi perdarahan di seluruh tubuh, dan suhu tubuh yang sangat tinggi
akan menyebabkan gangguan pada fungsi sel(Syamsi 2019).
Demam dapat terjadi dimulai dari adanya perangsangan leukosit
atau sel darah putih yang jenisnya terdiri dari limfosit, monosit, dan
neutrofil yang dilakukan pirogen eksogen atau pirogen yang berasal dari
luar tubuh seperti bakteri, virus dan mikroorganisme baik berupa toksin,
dan reaksi imun. Sel darah putih atau leukosit mengeluarkan zat dikenal
dengan pirogen endogen atau pirogen yang berasal dari dalam tubuh.
Kemudian pirogen eksogen dan endogen akan merangsang bagian
endotelium hipotalamus agar terbentuk prostaglandin.
Prostaglandin yang sudah dibentuk oleh perangsangan kedua
pirogen yaitu pirogen eksogen dan endogen selanjutnya prostaglandin
akan meningkatkan termostat dipusat termoregulasi hipotalamus.
Hipotalamus memperlakukan suhu tubuh yang sekarang menjadi lebih
rendah dibandingkan suhu patokan yang baru agar memicu proses untuk
meningkatkan panas seperti menggigil kemudian meningkatnya
pembuatan suhu panas dan menurunnya suhu panas yang akan
menyebabkan suhu naik. Demam bermanfaat karena timbul dan menetap
sebagai respon terhadap infeksi dan penyakit lain. Namun, jika suhu
terlalu tinggi, akan berbahaya.

D. Manifestasi Klinis
Peningkatan suhu tubuh dapat menimbulkan demam yang disertai
gejala lainnya, diantaranya(Syamsi 2019) :
1. Sakit kepala
2. Berkeringat
3. Menggigil
4. Tubuh terasa lemas,
5. Kehilangan nafsu makan,
6. Jantung berdebar,
7. Kulit kemerahan,
8. Dehidrasi, pilek, sakit tenggorokan
9. Batuk, muntah, dan diare

E. Komplikasi
1. Takikardia
Takikardia terkadang dialami oleh orang yang sedang demam, tetapi
jika suhu tubuh sudah mulai menurun, takikardia ini bisa hilang
2. Kejang demam
Kejang demam terjadi karena suhu tubuh yang sangat tinggi dan
biasanya terjadi pada 24 jam pertama . Demam beserta kejang dalam
rentang waktu yang lama dapat menimbulkan bahaya untuk kemajuan
berkembangnya otak
F. Penatalaksanaan Medis
Suhu tubuh yang optimum sangat penting untuk kehidupan sel
agar dapat berfungsi secara efektif. Berubahnya suhu yang ekstrem
sangat berbahaya bagi tubuh. Kita diharuskan untuk memelihara suhu
tubuh pasien agar tetap bisa normal. Terdapat cara yang bisa menjaga
suhu diantaranya melalui terapi farmakologi yaitu obat-obatan medis atau
antipiretik, dan juga terapi non farmakologi yaitu melalui kompres.
Kompres ialah salah satu cara memelihara suhu tubuh yang
menggunakan alat dan bisa menimbulkan rasa hangat dan juga dingin
pada bagian tubuh tertentu. Kompres juga bisa dilakukan dengan
kompres hangat kering, hangat basah, dan juga kompres dingin basah
bisa menggunakan antiseptik dan air biasa, dan yang terakhir kompres
dingin kering,
Tindakan umum yang dapat dilakukan pada anak demam salah
satunya adalah kompres hangat. Kompres hangat memiliki tujuan agar
sirkulasi darah dapat berjalan dengan lancar, meringankan rasa sakit,
menyerap rasa hangat pada klien, mempercepat pengeluaran sel yang
rusak, memacu gerakan peristaltic pada usus. Tempat pengompresan
biasanya dilakukan pada bagian axilla, femoral dan frontal. Dengan
memberikan kompres hangat pada ketiak atau axilla yang dimana pada
ketiak terdapat pembuluh darah besar yang berupaya memberikan
rangsangan pada hipotalamus sehingga suhu tubuh dapat turun
Terjadinya pengeluaran suhu tubuh dapat memperbanyak mekanisme
yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat. Tujuan umum
penerapan ini adalah untuk menggambarkan penerapan kompres hangat
di axilla(Jend 2022)

G. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Mengawasi kondisi klien dengan melakukan pengukuran suhu secara
berkala setiap 4-6 jam. Demam bersamaan dengan kejang yang lama
bisa membahayakan untuk peningkatan otak, karena oksigen tidak
dapat sampai ke otak. Dan bisa menyebabkan putusnya penyuplaian
oksigen ke otak yang dapat mengakibatkan sel yang ada di otak
rusak. Pada kondisi itu bisa membuat cacat seumur hidup dan dapat
terjadi rusaknya fungsi intelektual.
2. Kita minta pasien banyak beristirahat
3. Mengamati ventilasi atau jendela yang ada dalam ruangan
4. Jalan nafas pasien tetap membuka agar tidak terputusnya suplai
oksigen ke otak
5. Minta pasien minum air putih yang banyak
6. Kompres menggunakan air pada dahi, ketiak, dan lipatan paha. Yang
tujuan nya agar suhu panas menguap pada air yang ada di kain
kompres. Dan jangan gunakan air es yang karena bisa membuat
pembuluh darah menyempit(Hasan 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, K. D. (2019). Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh


Pada Anank Dengan Hipertermia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan

Jend, R., & Yani, A. (2022). TO REDUCE THE TEMPERATURE OF CHILDREN


IN THE KIDS ROOM. 2, 270–275.

Hasan, A. (2018). Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh


pada pasien febris. 7, 1–6.

Syamsi, N., Andilolo, A., Farmakologi, B., Kedokteran, F., Tadulako, U., Umum,
D., & Sakit, R. (2019). Healthy Tadulako Journal ( Nur Syamsi , Angelia Andilolo :
52-57 ) PENDAHULUAN Demam adalah respons kompleks yang dihasilkan oleh
kondisi inflamasi infeksius dan non-infeksius dan dimanifestasikan terutama
sebagai peningkatan suhu tubuh sekitar 1 – 4 ° st. Kesehatan Tadulako, 5(1), 1–
63.

Santoso, D., Cahyani, E. D., & Murniati, M. (2022). ASUHAN KEPERAWATAN


HIPERTERMIA PADA AN S DENGAN FEBRIS DI RUANG FIRDAUS RSI
BANJARNEGARA. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(7), 6915-6922.

Priadi, S. (2018). Program studi d iii keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan
perintis padang tahun 2018.

Anda mungkin juga menyukai