HIPERPITUITARISME
OLEH : KELOMPOK IV
4. MUFIDATUNNISAK ( 2019023)
SOLOK
2021
1
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat AllahSWT, atas berkat rahmat dan hidayah
Nyakami dapat menyelesaikan makalah ini.Shalawat beserta salamselalu tercurahkan kepada
pemimpin terbaik sepanjang masa Rasulullah Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, sahabat-
sahabatnya,dan kepada umatnya hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu MataKuliah Keperawatan
Medikal Bedah IV berjudul“ Hiperpituitarisme ”. Materi didalam makalah ini kami sajikan
secara sistematis, dalam penulisan makalah ini pastilah ada banyak kendala yang kami temui,
namun kami berhasil menjadikan kendala tersebut menjadi batu loncatan sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Akhirul Kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.Karena itu
kami mengharapkan saran beserta kritik konstruktif makalah ini dima saying akan datang.Akhir
kata kami ucapkan terimakasih.
KelompokIV
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3
A. Latar Belakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan................................................................................................ 6
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 7
A. Pengertian Hiperpituitarisme............................................................................ 7
B. Etiologi Hiperpituitarisme................................................................................. 7
F. Komplikasi Hiperpituitarisme........................................................................... 13
A. Kesimpulan......................................................................................................... 25
B. Saran.................................................................................................................... 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam
struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi
memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang. Jika hipofisa membesar, akan
cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata
dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan. Selain itu banyak
gangguan lain yang disebabkan karena kelebihan hormone yang dilepaskan hipofisis yang bisa
berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormone hipofisis memiliki efek
sendiri melalui mekanisme umpan balik, oleh organ lainnya, dimana kadar hormone endokrin
lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memperlambat atau
mempercepat pelepasan hormonnya. Jenisnya ada Kelenjar hipofisis anterior dan posterior.
Hormon bisa dipengaruhi oleh sel atau jaringan tertentu apabila sel atau jaringan tersebut
mempunyai reseptor (penerima) untuk hormon tersebut. Sel, jaringan atau organ yang
mengadakan respon terhadap hormone tertentu disebut sel target atau organ target.
4
Kadar hormon harus dipertahankan pada batas yang tepat karena jumlah hormone sangat
perlu untuk mempertahankan kesehatan sel atau organ tertentu. Pada bagian kepala, terdapat
salah satu system endokrin yang dikenal dengan nama hipotalamus. Walaupun hipotalamus
bagian terkecil otak, hipotalamus menerima input baik langsung maupun tidak langsung dari
semua bagian otak. Hipotalamus juga pengendali utama hipofisis posterior dan anterior. Dengan
Kelenjar hipofisis mempunyai dua komponen dan dua komponen ini memiliki fungsi
yang tidak sama. Komponen ini adalah adenohipifisis dan neurohipofisis. Hipotalamus
berhubungan dengan hipofisis anterior melalui pembuluh darah, sedangkan berhubungan dengan
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang dan alasan penulis maka adapun rumusan masalah nya
yaitu :
5
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari hiperpituitarisme
2. Untuk mengetahui etiologi dari hiperpituitarisme
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hiperpituitarisme
B. Etiologi Hiperpituitarisme
7
1. Adenoma primer salah satu jenis sel penghasil hormone, biasanya sel penghasil
GH, ATCH, atau prolaktin
2. Tidak adanya umpan balik dari kelenjar sasaran misalnya, peningkatan kadar TSH
terjadi apabila sekresi HT oleh kelenjar tiroid menurun atau tidak ada
4. Disfungsi hypothalamus
C. Patofisiologi
Hiperfungsi hipofise dapat terjadi dalam beberapa bentuk bergantung pada sel mana dari
kelima sel-sel hipofise yang mengalami hiperfungsi. Kelenjar biasanya menglami perbesaran,
disebut adenoma makroskpik bila diameternya lebih dari 10mm atau adenoma mikroskopik bila
diameternya kurang dari 10mm, yang terdiri atas satu jenis sel atau beberapa jenis sel.
Kebanyakan adalah tumor yang terdiri atas sel-sel laktotropik (juga dikenal sebagai
proklaktinomas).Tumor yang kurang umum terjadi adalah adenoma somatopropik dan
kortikotropik. Tumor yang terdiri atas selsel pensekresi TSH, LH, atau FSH sangat jarang terjadi.
Proklatinoma (adenoma laktotropin) biasanya adalah tumor kecil,jinak, yang terdiri atas
sel-sel penskresi proklatin. Gejala yang khas pada kondisi ini sangat jelas pada wanita usia
reproduktif dan dimana terjadi (tidak menstruasi, yang bersifat primer dan sekunder) galaktorea
(sekresi ASI spontan yang tidak ada hubungannya dengan kehamilan), dan infertilitas.
Adenoma somatropik terdiri atas sel-sel yang mensekresi hormon pertumbuhan. Gejala
klinik hipersekresi horman pertumbuhan bergantung pada usia klien saat terjadi kondisi ini.
Misalnya saja pada klien prepubertas, dimana lempeng epifise tulang panjang belum menutup,
mengakibatkan pertumbuhan tulang – tulang memanjang sehingga mengakibatkan gigantisme.
Pada klien postpubertas, adenoma somatortopik mengakibatkan akromegali, yang ditandai
dengan perbesaran ekstermitas (jari ,tangan,kaki), lidah, rahang dan hidung. Organ-organ dalam
juga turut membesar (mis, kardiomegali).
8
Gejala metabolik dengan tindakan ini dapat mengalami perbaikan, namun perubhan tulang tidak
mengalami regresi.Adenoma kortikotropik terdiri atas sel-sel pensekresi ACTH. Kebanyakan
tumor ini adalah mikroadenoma dan secara klinis dikenal dengan tanda khas penyakit Cushing’s.
( Hotma, 1999).
9
D. Manifestasi Klinik Hiperpituitarisme
Kelebihan produksi hormone pada kelenjar pituitary bisa menimbulkan gejala yang
berbedabeda. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh hiperpituitarisme
dan gejala yang ditimbulkannya:
1.Sindrom Cushing
Sindrom Cushing ditandai dengan tingginya kadar hormone kortisol dalam tubuh.Gejala
yang umum ditemukan berupa:
Otot melemah
2.Akromegali
Organ wajah yang membesar, misalnya pada ukuran hidung, bibir, dan lidah
Keringat berlebih
10
Impotensi pada pria
3.Gigantisme
Gigantisme juga ditandai dengan tingginya kadar growth hormone.Namun, kondisi ini
umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja pada masa akhir pubertas.Gejala gigantisme dapat
berupa:
Kelainan pada struktur wajah, misalnya lidah, bibir, dan hidung yang lebih besar dari
ukuran normal
Pubertas terlambat
Gangguan tidur
4.Hipertiroidisme
Hipertiroidisme ditandai dengan kadar hormone tiroid melebihi batas normal. Gejala
hipertiroidisme antara lain:
11
Pembengkakan kelenjar tiroid dileher (gondok)
Sulit tidur
Lemah otot
Kulit menipis
5.Prolaktinoma
Prolaktinoma ditandai dengan peningkatan kadar hormone prolaktin diatas batas normal.
Kondisi ini dapat terjadi tanpa disertai gejala. Namun, jika ukuran tumornya cukup besar, sistem
reproduksi pada pria (testosteron) dan wanita (estrogen) dapat terganggu. Gejala yang umum
terjadi adalah:
Gangguan kesuburan, misalnya impotensi pada pria dan kemandulan pada wanita
Keluar cairan putih susu dari putting walaupun tidak hamil atau menyusui
Sakit kepala
Gangguan penglihatan
Tulang rapuh
12
1. Tes darah dan tes urin, untuk mengukur kadar hormon yang diproduksi oleh kelenjar
pituitari sekaligus menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain
3. Pemindaian dengan foto Rontgen, CT scan, atau MRI, untuk mengidentifikasi ukuran
dan lokasi tumor
Pengobatan Hiperpituitarisme
Setelah diagnosis ditentukan, dokter akan menentukan metode penanganan yang tepat
bagi pasien. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah :
3. Terapi radiasi atau radioterapi, untuk menghilangkan tumor dengan sinar radiasi.
Terapi ini dilakukan pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi. atau ketika
terapi obat tidak efektif. Selain itu, radioterapi juga bisa dilakukan untuk
membersihkan sisa-sisa tumor.
F. Komplikasi Hiperpituitarisme
2. Hipertensi : Tekanan darah tinggi atau kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg
atau lebih
3. Diabetes : Penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa tingginya kadar gula
( glukosa darah )
13
4. Penyakit infeksi : Masalah kesehatan yang disebabkan oleh organism seperti bakteri,
virus, jamur atau parasit
6. Serangan jantung : Kondisi medis darurat ketika darah yang menuju ke jantung
terhambat
7. Osteoarthritis : Peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan
8. Carpal tunnel syndrome : Gangguan nyeri pada tangan dan pergelangan tangan
10. Kebutaan
11. Fibrilasi atrium : Gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung yang
tidak beraturan dan cepat
12. Stroke : Kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang
akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah
13. Gagal jantung kongestif : Kondisi terjadi ketika bilik kanan jantung kesulitan
memompa darah ke paru-paru
14. Krisis tiroid : Komplikasi yang muncul akibat tingginya kadar hormone tiroid dalam
darah yang tidak ditangani
15. Hipotiroidisme : Kondisi yang terjadi saat tiroid tidak menghasilkan cukup hormone
tiroid
14
19. Hipopituitarisme : Kondisi dimana kelenjar pituitari mengalami kegagalan dalam
memproduksi satu atau lebih hormone pituitari
22. Pituitary apoplexy, yakni kondisi gawat darurat akibat tumor di kelenjar hipofisis
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama,umur, jenis klemin, status perkawinan, agama, suku bangsa alamat,
diagnosa penyakit, tanggal masuk, tanggal pengkjian, nomor medikal record.
2. Identitas penanggung jawab
Meliputi, nama, umur, jenis klemin, hubungan dengan klien, status perkawinan, agama,
suku bangsa, alamat
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan pasien pada gangguan pituitari ada yang bersifat umum dan khusus.
1) Gejala umum
a) Adanya kelemahan
b) Nyeri kepala
c) Depresi
d) Gangguan tidur
2) Gejala spesifik, yang terkait sesuai dengan jenis hormon yang mengalami
gangguan, namun secara spesifik dapat dilihat dari berbagai sistem tubuh:
15
a) Perubahan tanda vital, peningkatan suhu tubuh dan nadi terjadi pada pasien
dengan hipertiroid, penurunah suhu tubuh dan nadi lambat biasanya terjadi pada
hipotiroid. Tekanan darah mungkin turun pada insufisiensi ADH karena dehidrasi dan
meningkat pada overproduksi ADH.
16
Perlu dikaji riwayat keluarga yang berkaitan dengan penyakit endokrin misalnya riwayat
B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, kaji kesadaran pasien, memori dan pola komunikasi. Observasi postur,
proposi tubuh, ukuran tubuh,berat badan dan tinggi badan. Observasi tanda-tanda
kecemasan.
b. Tanda-tanda vital, kaji perubahan tanda vital, peningkatan suhu tubuh, nadi,
pernafasan, nadi dan perubahan tekanan darah sering terjadi pada pasien dengan
gangguan tiroid.
c. Pemeriksaan kulit, observasi tekstur dan distibusi rambut, catat adanya kebotakan. Kaji
warna, pigmentasi, strie, ekimosis. Palpasi keadaan kulit, tenderness, tekstur, turgor.
d. Pemeriksaan Kepala, catat keadaan kepala, bentuk dan proposi kepala, catat adanya
penurunan bibir dan hidung, pengambilan rahang, keadaan kulit kepala, keadaan rambut
kepala.
e. Pemeriksaan mata, lihat dan palpasi alis mata, kesimetrisan, ketajaman, pergerakan
bola mata, keadaan bola mata (adakah eksotalmus), lapang pandang, kelemahan,
palpebra.
f. Pemeriksaan mulut, catat adanya pertumbuhan gigi yang tidak rata, inspeksi warna
mukosa mulut dan ukuran lidah.
g. Pemeriksaan leher, perhatikan bentuk, kesimetrisan dan posisi garis tengah trakea,
palpasi adanya pembesaran kalenjar tiroid. Observasi adanya kesulitan menelan, nyeri
menelan dan perubahan suara.
17
i. Pemeriksa abdomen, inspeksi bentuk abdomen, warna kulit seperti hiperpigmentasi,
massa, skar dan jejas, asites, nyeri tekan catat, bising usus dan pembesaran hati dan limfa.
j. Pemeriksaan genetalia, catat adanya atropi testis, klitoris, distribusi rambut pubis.
l. Pemeriksaan neurologi, lakukan pemeriksaan motorik, sensorik, reflek dan fungsi saraf
kranial. Adanya kelemahan, gangguan sensori, emosional tidak stabil sering dijumpai
pada pasien dengan gangguan pituitari.
C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut b/d agens cedera biologis d.d sikap laporan tentang perilaku nyeri /
perubahan aktivitas
pengunyah
18
19
20
21
22
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hiperpituitarisme adalah suatu keadaan dimana terjadi sekresi yang berlebihan satu atau
lebih hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar pituitari (hipofise) biasanya berupa horon-
hormon hipofise anterior. Adenoma hipofise merupakan 5-10% dari semua kejadian tumor
intrakranial dan sering timbul dilobus anterior hipofise. Hiperpituitarisme Adenoma hipofisis
merupakan penyebab utama Hiperpituitarisme. Penyebab adenoma hipofisis belum diketahui.
Adenoma ini hampir selalu meyekresi hormon sehingga sering disebut functioning tumor
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat dimanfaatkan
sesuai dengan kebutuhan dan sarannya. Kami selalu membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dari semua pihak yang sama-sama bertujuan membangun makalah ini demi perbaikan dan
penyempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
24