13. Pemeriksaan tangan: Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah Periksa kedua tangan dan bandingkan langkah yang harus dilalui seorang bidan dalam Periksa adanya sindaktili dan polidaktili memberikan asuhan pada bayi baru lahir. 14. Pemeriksaan dada : Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. pemeriksaan kepala, mata, hidung, mulut, leher, Lihat adanya retraksi interkostal (Saluran udara yang mengalami klavikula, tangan, dada, genetalia,abdomen, penyempitan atau penyumbatan) tungkai, spinal, kulit dan reflek bayi baru lahir. Inspeksi putting susu dan areola, transparan atau tidak (Sukesi,dkk 2016) 15. Pemeriksaan abdomen: Hernia umbilicalis (Usus menonjol melalui otot – otot perut di B. TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI pusar) Perdarahan tali pusat Menilai gangguan adaptasi bayi baru lahir dari 16. Pemeriksaan genetalia: kehidupan dalam uterus ke luar uterus yang a. Bayi Laki-laki: memerlukan resusitasi. Ukur panjang penis (± 3 cm) Untuk menemukan kelainan seperti cacat Pastikan adanya lubang uretra bawaan yang perlu tindakan segera. Periksa adanya tanda fimosis Menentukan apakah bayi baru lahir dapat Palpasi skrotum, apakah testis sudah masuk dalam skrotum dirawat bersama ibu (rawat gabung) atau tempat b. Bayi perempuan: perawatan khusus (Rini Ernawati dan Tri Periksa vulva dengan cara membuka labia secara perlahan untuk Wijayanti,2019) memastikan adanya orifisium uretra dan lubang vagina. 17. Pemeriksaan tungkai: C. KESELAMATAN KERJA Periksa kesimetrisan Periksa panjang kedua tungkai dengan cara meluruskan Perhatikan keadaan umum dan cegah kemudian membandingkan. hipotermia Periksa adanya fraktur dengan melakukan tes ortolani (Uji Pemeriksaan dilakukan dengan hati dan diagnostik) : perhatikan keamanan dan keselamatan bayi 1) Buka pakaian bayi selama melakukan tindakan. (Sukesi,dkk 2016) 2) Periksa panggul dengan cara memegang masing-masing kaki, letakkan ibu jari pada bagian dalam femur, sedang D. PELAKSANAAN PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR jari tangan dan telunjuk diatas trokanter mayor. 3) Tekuk lutut 90 derajat dan abduksikan kedua tungkai 1. Siapkan alat yang diperlukan secara perlahan Phantoom bayi. 18. Pemeriksaan spinal : Bengkok. Telungkupkan bayi, cari tanda abnormalitas, seperti spinabifida Stetoscope. Pastikan adanya sfingter ani Lampu senter. 19. Periksa kulit : Kapas pada tempatnya. Warna kulit, adanya ruam dan bercak lahir dan memar Lampu penghangat. 20. Periksa reflex primitive bayi baru lahir : 2. Dekatkan alat dan nyalakan lampu penghangat Refleks moro ( Respon pada BBL akibat suara atau gerakan yang 3. Cuci tangan 7 langkah mengejutkan) 4. Gunakan sarung tangan bersih Refleks rooting ( refleks mencari) 5. Tidurkan bayi telentang dan jaga kehangatannya Refleks sucking dan swallowing (refleks menghisap) 6. Periksa kepala: Refleks Babinski (refleks plantar) Bentuk kepala simetris/asimetris. Refleks palmar ( refleks menggenggam) Adanya caput succedaneum (Penumbukan cairan/edema dibawah kulit 21. Bereskan alat Kepala) 22. Cuci tangan Adanya cephal haematoom (Pembangkakan pada daerah kepala bayi 23. Dokumentasi hasil pemeriksaan karena adanya penumpukan dibawah kulit) Tanda Moulding ( Terlihat besar atau agak sedikit lonjong) 7. Periksa mata: E. IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR Bentuk mata Pemberian Imunisasi Hb-0 Katarak congenital.( Kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir) Segera 1 jam setelah lahir, atau hingga bayi berusia 7 hari. Strabismus. (Gangguan saat mata tidak melihat persis ke arah sama pada Disuntikkan pada paha kanan bayi saat bersamaan) Tujuan Imunisasi Hb-0 Perdarahan konjungtiva ( Bercak merah terang yang muncul dibagian Memberikan kekebalan pada bayi. putih mata) Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian serta mengurangi Pus (tanda gonoblenorrhoe). angka kecacatan karena suatu penyakit. 8. Pemeriksaan hidung: Pemeriksaan cuping hidung. F. IMUNISASI VITAMIN K Epikantus ( Lipatan vertikal kulit pangkal hidung yang mengakibatkan Pemberian suntikan vitamin K1 dapat dilakukan pada hari yang sama bagian nasal sklera tidak terlihat) dengan emberian suntikan imunisasi hepatitis B ke-0. Pada bayi baru lahir, Septumnasi.(Pergeseran dinding menyamping diantara lubang hidung) vitamin K1 disuntikkan ke otot paha kiri bayi. Selanjutnya, diberikan jeda 9. Pemeriksaan mulut: sekitar 1 jam untuk pemberian suntikan vaksin hepatitis B ke otot paha Inspeksi simetris atau tidak. kanan bayi. Jeda waktu ini diberikan agar manfaat pencegahan perdarahan Inspeksi adanya labiopalatoskizis (Bibir sumbing) dengan pemberian vitamin K1 telah dapat diperoleh ketika dilakukan 10. Pemeriksaan telinga: penyuntikan vakin hepatitis B. Inspeksi bentuk telinga. Posisi telinga dengan menarik garis khayal dari bagian luar sudut mata secara Nama Kelompok : horizontal ke arah ujung atas daun telinga. 11. Pemeriksaan leher : 1. Dewi A. Nenogasu 6. Taroci F. Pandie Lakukan palpasi pada leher dengan menggerakkan jari ke sekeliling leher. 2. Prith M. Pian 7. Vini E. Keba 12. Pemeriksaan klavikula: Dengan jari telunjuk, raba seluruh klavikula untuk memastikan adanya fraktur. 3. Rosvita P. Amah 8. Yeyen S.R. Kudu 4. Stevania R. Wangge 9. Yublina V.S Baitanu 5. Sena S. Atalo] 10. Yuningsih .D. Yayu
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN TAHUN 2022 XXII