Bus,
PENERAPAN PROSES M.M.
AUDIT PADA SIKLUS
PENJUALAN DAN
PENAGIHAN
SHORT VIDEO: AUDIT
KESELURUHAN
KELAS Penjualan (penjualan tunai dan kredit).
TRANSAKSI Penerimaan kas.
DALAM SIKLUS
Retur dan pengurangan penjualan.
PENJUALAN
Penghapusan piutang tak tertagih.
DAN
PENAGIHAN Estimasi beban piutang tak tertagih.
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN
S E R TA CATATA N
pelanggan yang diajukan secara elektronik melalui Internet, atau hubungan jaringan
lainnya antara pemasok dan pelanggannya.
NVHTDVNId NVo NV'lVnfNld sn'l)ls ltonv / rr qe8
'ueBuenal uetodelad sele
lpuralur uerlepuaSued Suelual tutdo ue)lrqJauau )nlun tdnln:uau snreq uerln8uad'1r;qnd ueeqesntad
rBe€'uetlepuaSued eped ueleuerualp Suei( ueSunlue8talal qalo uplnlualtp uerlepua8uad uerlnSuad senl*
nplena uedeleua6 rslesue.rl ueBuap
ueyel;aq Suei(
qrpdrp 3ue[ uralr-lria]f lrpne uenf41 rqnuaulaul
reSe uelenfued rqpsuprl
ledurei uein11 sPlP Jrluelsqns uerln8uad
uep uer;epuaSuad
lrPnP rnPesold uerln8uad 3ue:ue:ayq
*uerlepuaBuad
uerln8uad
sPnl uP)inluauaw
ll'l'r"r:, ::rUUlEhfuiid,,, :: t,,:'.,
,r;:.;;+.Ue.l1gue5u {lp,3Uar{:,rlri:
u eI ripuae uad,oj; s 11,1 ei1*e gy
uelenfuad - ;euralur
uerlepuaSuad
tLrrPr{stuau\l
uplenruad !s{esuRrI sp}p llluelsqns up!rntuad
upp ue!lppuetua4 ue;lntued Supruprew {nlun ltolopolew
'oJ aJE,{4.pJEIj
ATA S T R A N S A K S I P E N J UA L A N
8rnqs11rg Inlun se{ ueeurrauad uep uulpnfuad rsIESuErl eppd E,(uurlderauau uep
rur rsErlsnlr rElndas lnlrraq upseqeql,Uad rsEsrue8ro8uaur uu{e e}I) .(I pUI) €I qeg
Bped u")lsela(rp uep radrp qela] lnqesra] rEqruBB rsl 'delun(ued rs4esuei:
P E N G E N D A L I A N D A N P E N G UJ I A N S U B STA N T I F
'uPIPnluad
sBle NS EUeS uep lEuJelrn:
rs)PsueJl sele JtluPlsgns
rln8uad uep uer;epuaSuad >lnlun z-trI reqrue3
uerfn8uad upleupslplau 'rur snPlrs
Pengendalian kunci: pengendalian yang diharapkan memiliki dampak terbesar terhadap pencapaian tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi.
Matriks Resiko
Pengendalian: 1. Mengidentifikasi
Tujuan Audit.
Untuk membantu proses
penilaian risiko
pengendalian
3. Menghubungkan
Pengendalian dan
kelemahannya dgn
Tujuan Audit yang
Terkait.
2. Mengidentifikasi
C – Pengendalian
Pengendalian yang
D – Defisiensi yang
Ada.
Signifikan
atau Kelemahan yang
(Pengendalian Kunci:
Material
berdampak paling
besar.)
4. Menilai Risiko
Pengendalian.
• Pengetahuan mengenai aktivitas pengendalian kunci sangat membantu dalam
mengidentifikasi pengendalian kunci berserta kelemahannya bagi penjualan.
1. Pemisahan Tugas yang memadai. (Ch. Mencatat penjualan tidak boleh menerima
kas).
2. Otorisasi yang tepat. Auditor akan memeriksa otorisasi pada tiga titik kunci:
• Kredit harus diotorisasi dengan tepat sebelum penjualan dilakukan.
• Barang harus dikirim hanya setelah otorisasi yang tepat diberikan.
• Harga, termasuk syarat dasar, ongkos angkut, dan diskon, harus di otorisasi.
Penjualan yang dicatat Kredit disetujui secara Memeriksa pesanan Tidak adanya Memeriksa urutan faktur
adalah yang benar- otomatis oleh komputer pelanggan menyangkut verifikasi internal penjualan (12).
benar dikirim kepada setelah dibandingkan bukti persetujuan kredit atas kemungkinan lVlereview jurnal
pelanggan nonfiktif dengan batas kredit yang (t 3e). faktur penjualan penjualan dan file
(keterjadian) diotorisasi (Cl ). dicatat lebih dari induk untuk transaksi
Penjualan didukung oleh Memeriksa faktur satu kali (Dl) dan jumlah yang tidak
dokumen pengiriman penjualan untuk biasa ( l).
yang diotorisasi dan mendukung bill of lading Menelusuri ayat jurnal
pesanan pelanggan yang dan pesanan pelanggan penjualan ke dokumen
disetujui (C2), (l 3b) pendukung, yang
Total batch kuantitas yang Memeriksa file total mencakup faktur
MERANCANG
dikirim dibandingkan batch untuk melihat penjualan duplikat,
dengan kuantitas yang tanda tangan klerk bill of lading, pesanan
ditagih (C6) pengendalian data (8). penjualan, dan
Laporan dikirimkan kepada Mengamati apakah pesanan pelanggan
PENGUJIAN
pelanggan setiap bulan laporan bulanan telah (1 4).
PENGENDALI
(kelengkapan) diperhitungkan setiap (t 0). ke jurnal penjualan
minggu (Cs). untuk memastikan
Total batch kuantitas yang Memeriksa file total bahwa semuanya telah
dikirim dibandingkan batch menyangkut dimasukkan (l t).
dengan kuantitas yang tanda tangan klerk
AN (TEST OF
ditagih (C6). pengendalian data (8)
Penjualan yang dicatat Penjualan didukung oleh Memeriksa dokumen I\Ienelusuri ayat jurnal
adalah sebesar jumlah dokumen pengiriman pendukung dari faktur dalam jurnal penjualan
barang yang dikirimkan yang diotorisasi dan penjualan (l3b). ke faktur penjualan
CONTROL)
dan ditagih serta pesanan pelanggan yang (l 3b)
dicatat dengan benar disetujui (C2). It/lenghitung kembali
(keakuratan) Total batch kuantitas yang l\4emeriksa file total harga dan perkalian
dikirim dibandingkan batch untuk melihat pada faktur penjualan
dengan kuantitas yang tanda tangan klerk (l 3b).
ditagih (C6). pengendalian data (8). l\,4enelusuri rincian pada
Harga jual per unit Itlemeriksa daftar harga faktur penjualan ke
diperoleh dari file yang disetujui untuk . dokumen
induk daftar harga yang melihat keakuratan dan pengiriman (13c)
disetujui (C7). otorisasi yang tepat (9). . pesanan penjualan
Laporan dikirimkan kepada Mengamati apakah (l 3d)
pelanggan setiap bulan laporan bulanan telah . pesanan pelanggan
(ca). dikirimkan (6). (13e)
Transaksi penjualan Komputer secara otomatis lVlemeriksa bukti bahwa Menelusuri faktur
dimasukkan dengan akan memposting file induk piutang usaha penjualan terpilih dari
benar ke dalam file transaksi ke file induk telah direkonsiliasi jurnal penjualan ke file
induk piutang usaha piutang usaha dan buku dengan buku besar induk piutang usaha
dan diikhtisarkan besar (C10). umum (7). dan menguji jumlah,
dengan benar (posting File induk piutang usaha I\4emeriksa bukti bahwa tanggal, serta nomor
dan ikhtisar) direkonsiliasi dengan file induk piutang usaha faktur (13a)
buku besar umum atas telah direkonsiliasi
dasar bulanan (Cl 1). dengan buku besar
umum (7).
• Walkthrough system diterapkan pada satu atau beberapa transaksi dan mengikuti
transaksi itu melewati keseluruhan proses.
uP![ntued tueruera6; Jolrpnu s)lesuuJl sele Jrluelsqns uel n ue{snlntualu urelEC
'.ralnduol qalo
;rryg uepnfuad ueur,{8umua1 r8uern8uatu ue{E IuI I]unI ueqepua8ua6
{ulo}1p e;a8as Sued'epe >1epq Sued ue38ue1ad roluou uu)plnsuuraru ededn.raq ue8uap
lfnp ledep e8n[ uepnfuad uurpefla1ax 'IBIo]Ip ue{e ntl u€Iinsnlp 8ue,t uepnfuad
ueuesad JpIala eru)as e(ra1aq uerlepua8trad nltl ']lparl seleq tnedruelau Suti
r$lesuer] ue{n>lelaru e.{edn.raq uu8uap ralnduo>1 qalo 1eda1 €iplas ISBSIroloIp qela}
'9-rI reque3 rp r[es"ra1 3ue,( efuaur1 ]euro, ]rpne
r"uerSord urelpp llpnp rnpasord eped nre8uau.r rslpsuerl setp lluplsqns uerlnSuad uep uerlepuaSuad uerfnSuad derlas qe;a1as 3un.rn1 epuel u.releP lotlloN-
'rurs lp uel)nsputp )eprt uellPpua3uad slrrleut
uPP tl uEP 93 uer;epua8ua6 -((L plttr !P) s-oL rpqureD eped uelenfuad 1n1un uerlepuaBuad s1u1eu uep qa;oLadrp (6) rsuarsr;aq uep (1) uetlepua8ua6*
(r91 uep qtt) Surpel
lo llrq uep ue;enluad (zo) '(s:)
rnqe; ueur;es ue8uap nllervr 1eda1 3ue,{ uPlun)P qe;o nSSurLu
uelenlued leurnf uelep ueleleruad rln3uauu (o L) derles uelSunlqradrp (nqean uedeleued)
ue;en[ued uelelerued 1n1un uer;epuaSuad ueuur8uad uounlop uep uoLuouerdrp reuaq 8ue[;e33ue1
CONTROL)
;e33ue1 uel8urpuequay\l e,iuepe 1epr1 uelnrn Psluaulaw ueurrrBuad ueunlo6 eped 1e1erp uelenlua6
'(qEr) lpdel
AN (TEST OF
8ue,( unle rsellgrsepl (qEL) leutalut (rselgrseg) reuaq
ruap ue;en[uad rnqe; rselrlre^ Inlun uaunlop (93) ;eurelur ereres ueSuap uelrsel4rse;1rp
uPurlps Pqueueu\l 1a1ed es>1rreua61 rsPlrlua^rp unIP rsPlrlrsPl) ue;enluad r$lesuet1
PENGENDALI
(6) unun
rPssq nlnq a1 e,{u1e1o1
PENGUJIAN
unsnlouou eiles
ue;enluad ;eurnf 1oo;
-ssoj) uPp loolureur '(g) tutrplp '(or)
MERANCANG
Inlun lrPnP lPunl qe1e1 ueuelnq uerode; ue;nq derlas ue33ue;ad
lel8uered ue1eun88uay1 qelede rlerueBueyy epedel uelurrrlrp uerodel
t.- *rsuals!la0 *ePV !s{esuprl
*ue;en[ue6
ls4esuPrl sPlP *ue11epua3ue6 ue1[ntua6 tuelpuny uellepuetua6 uetuap uelqleg
llluENqnS uel[ntua6 3ue,{gpny uenfnl
uelnlue7 ffi z-tl 1r8vl
Dalam memutuskan pengujian substantif atas transaksi, auditor sering kali
MERANCANG menggunakan beberapa prosedur bagi setiap audit tanpa memandang
PENGUJIAN situasinya, sementara yang lainnya tergantung pada kelayakan pengendalian
dan hasil pengujian pengendalian.
S U B STA N T I F
Prosedur audit yang digunakan dipengaruhi oleh:
ATA S 1. Pengendalian internal dan pengujian pengendalian untuk tujuan audit.
• Pengujian substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dollar
(salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan
keuangan.
Prosedur Audit
Peniualan-Hlllsburg Hardware Co.
MERANCANG
Transaksi penjualan Dokumen pengiriman Memeriksa urutan Menelusuri dokumen
yang ada telah dicatat dipranomori dan dokumen pengiriman pengiriman terpilih
(kelengkapan) diperhitungkan setiap (t 0). ke jurnal penjualan
minggu (Cs). untuk memastikan
Total batch kuantitas yang Memeriksa file total bahwa semuanya telah
PENGUJIAN
dikirim dibandingkan batch menyangkut dimasukkan (l t).
dengan kuantitas yang tanda tangan klerk
ditagih (C6). pengendalian data (8)
Penjualan yang dicatat Penjualan didukung oleh Memeriksa dokumen I\Ienelusuri ayat jurnal
S U B STA N T I F
adalah sebesar jumlah dokumen pengiriman pendukung dari faktur dalam jurnal penjualan
barang yang dikirimkan yang diotorisasi dan penjualan (l3b). ke faktur penjualan
dan ditagih serta pesanan pelanggan yang (l 3b)
dicatat dengan benar disetujui (C2). It/lenghitung kembali
ATA S
(keakuratan) Total batch kuantitas yang l\4emeriksa file total harga dan perkalian
dikirim dibandingkan batch untuk melihat pada faktur penjualan
dengan kuantitas yang tanda tangan klerk (l 3b).
ditagih (C6). pengendalian data (8). l\,4enelusuri rincian pada
Harga jual per unit Itlemeriksa daftar harga faktur penjualan ke
.
TRANSAKSI
diperoleh dari file yang disetujui untuk dokumen
induk daftar harga yang melihat keakuratan dan pengiriman (13c)
disetujui (C7). otorisasi yang tepat (9). . pesanan penjualan
Laporan dikirimkan kepada Mengamati apakah (l 3d)
pelanggan setiap bulan laporan bulanan telah . pesanan pelanggan
PENJUALAN
(ca). dikirimkan (6). (13e)
Transaksi penjualan Komputer secara otomatis lVlemeriksa bukti bahwa Menelusuri faktur
dimasukkan dengan akan memposting file induk piutang usaha penjualan terpilih dari
benar ke dalam file transaksi ke file induk telah direkonsiliasi jurnal penjualan ke file
induk piutang usaha piutang usaha dan buku dengan buku besar induk piutang usaha
dan diikhtisarkan besar (C10). umum (7). dan menguji jumlah,
dengan benar (posting File induk piutang usaha I\4emeriksa bukti bahwa tanggal, serta nomor
dan ikhtisar) direkonsiliasi dengan file induk piutang usaha faktur (13a)
buku besar umum atas telah direkonsiliasi
dasar bulanan (Cl 1). dengan buku besar
umum (7).
A. Mencatat Penjualan yang Terjadi . Untuk tujuan ini, auditor memperhatikan tiga
jenis salah saji yang mungkin terjadi:
Salah saji
1. Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan. disebabkan oleh
kesalahan atau
2. Penjualan dicatat lebih dari satu kali. kecurangan.
3. Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan.
Salah saji disebabkan
oleh kecurangan.
Lebih saji akibat kecurangan lebih sulit bagi auditor untuk menemukannya.
PROSEDUR AUDIT PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
YANG HANYA DILAKUKAN JIKA ADA SITUASI TERTENTU YANG
MEMERLUKAN PERHATIAN AUDIT KHUSUS(DEFISIENSI ATAU
KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL)
• Pengujian substantif atas transaksi yang sesuai untuk meguji tujuan keterjadian
tergantung pada sifat salah saji yang potensial sebagai berikut:
5. Arah Pengujian
• Auditor harus memahami perbedaan antara:
menelusuri dari dokumen sumber ke jurnal 1
VERSUS
memvouching (kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran atau keabsahan suatu bukti yang mendukung transaksi ) 2
dari jurnal kembali ke dokumen sumber.
2 Pengujian kedua adalah untuk transaksi yang tidak ada (nonexistence transaction) (tujuan keterjadian). Nonexistence
transaction dalam arti transaksi yang sebenarnya tidak ada tetapi dicatat ke dalam jurnal.
Contoh pengujian dimulai dari beberapa sampel faktur yang diambil dari jurnal kemudian diperiksa kebenaran nya
(vouching) ke sales order (SO), dokumen pengiriman dan pemesanan konsumen (Purchase Order/ PO)
1eq
ue8uap uelenfuad r$lesuer] enuras uuurn]uefuad Juueg ue8uap ue{Jesr}qry;{,- L
uBp {npq aIIc ulel"p Juuag ueEuaP uu}PlnsutulC uelunfuad rs{Esu-ri-r -I
q
'e8req reuep {npul alg urelep ueqeqn.rad I:J--'- ;i
'-Itrl ---
ne1" u"leJnIeal uep ISesIJolo eped snlo;-raq u"Ie ue{epua8uad uer(n8ua4
pengujian. qalo 1(np 1e(as rlue8rp unlaq uep 1e.{e1 eresas ue;8ordrp qe1a1 ralndruorl E'\.---i - u
u€Irlsuuaur {n}un JIqeJa Suer( :alnduol uerepua8uad epe Emqeq uenluauad ::: :
biasanya tidak relevan. Contoh untuk tujuan keakuratan bisa diuji tanpa melihat arah TI
smloJraq lollpne 'rul snse{ LUeleO 'uelSuepqrp nele t8ue;n1lp }edep r:utral i=
• Dalam menguji empat tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi lainnya, arah pengujian tf
rnry€j ue8unlrq:ad t€uaq uep lseslrolory qePns e8:eq regep {npq alg uep lej:i-l tu
EJ€las ruu.rSo;drp qe1a1 ralnduo{ e,,wqeq uuln}uauau rollpnu e1t{ 'ue1ernl-e;- ql
(dari dokumen pengiriman ke jurnal), akan ada defisiensi audit yang serius).
uenfnl {n}un I$iesueJ} sel€ Jl}uelsqns uet(nBuad r8uern8uatu ledep uele lolri::
talndurol qalo slletuolo €reras Surlsodrp uep Sunlrqrp uepn(uad rnDIeJ E{Ila){
• Jika auditor ingin mengecek tujuan keterjadian tetapi melakukan pengujian ke arah yang salah
u1
u1
u:
rPlnulo IJ1
uerpefrala;
EJ1
9qesn ue;enluad ue33ue1ad
3u
urnurn uelenluad ueurrrBuad
Suelnrd rnlIP, uaurnloc ueu?sad UE
lPseq nlng leurnI uPurlPs
lnPu' elu
EM
uel
UEI
ue;en[ue4 ue;lntua6 qerY ,-rl uv8nlv:l IJN
ARAH PENGUJIAN PENJUALAN
PROSEDUR AUDIT PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
YANG HANYA DILAKUKAN JIKA ADA SITUASI TERTENTU YANG
MEMERLUKAN PERHATIAN AUDIT KHUSUS(DEFISIENSI ATAU
KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL)
• Pencatatan yang akurat atas transaksi penjualan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a) Mengirimkan jumlah barang yang dipesan.
b) Menagih dengan akurat sebesar jumlah barang yang dikirim.
c) Mencatat dengan akurat jumlah yang ditagih dalam catatan akuntansi.
• Auditor biasanya akan menghitung Kembali informasi dalam catatan dan membandingkan
informasi pada dokumen yang berbeda.
• Contoh: membandingkan harga pada faktur penjualan dengan daftar harga yang disetujui,
menghitung Kembali perkalian serta penjumlahan, membandingkan rincian faktur dengan
catatan pengiriman menyangkut jenis barang dan kuantitas serta identifikasi pelanggan.
PROSEDUR AUDIT PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
YANG HANYA DILAKUKAN JIKA ADA SITUASI TERTENTU YANG
MEMERLUKAN PERHATIAN AUDIT KHUSUS(DEFISIENSI ATAU
KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL)
• Jika pengendalian efektif, ukuran sampel untuk pengujian substantif atas transaksi dapat
dikurangi, sehingga menghasilkan penghematan yang signifikan.
• Contoh: Faktur penjualan dihitung dan diposting secara otomatis oleh komputer, auditor
akan dapat mengurangi pengujian substantif atas transaksi untuk tujuan keakuratan. Atau
Jika auditor menentukan bahwa komputer telah deprogram secaraakurat dan file induk
daftar harga sudah diotorisasi dengan benar, perhitungan faktur yang terinci dapat
dikurangi atau dihilangkan.
PROSEDUR AUDIT PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
YANG HANYA DILAKUKAN JIKA ADA SITUASI TERTENTU YANG
MEMERLUKAN PERHATIAN AUDIT KHUSUS(DEFISIENSI ATAU
KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL)
7. Transaksi Penjualan Dimasukkan dengan Benar dalam File Induk dan Diikhtisarkan dengan
Benar
• Pencantuman semua transaksi penjualan dengan benar ke dalam file induk piutang usaha
merupakan hal yang penting karena keakuratan catatan tersebut akan mempengaruhi
kemampuan klien untuk menagih piutang yang beredar.
• Jurnal penjualan harus dijumlahkan dan diposting secara benar ke buku besar agar laporan
keuangan menjadi tepat.
• Biasanya, auditor melakukan beberapa uji keakuratan klerikal (administrasi), seperti
memfooting jurnal dan menelusuri total serta rinciannya ke buku besar umum dan file induk
untuk mengecek apakah ada kesalahan atau kecurangan ketika memproses transaksi
penjualan.
• Footing dan cross footing: menguji kebenaran perhitungan/penjumlahan vertikal atau horizontal.
PROSEDUR AUDIT PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
YANG HANYA DILAKUKAN JIKA ADA SITUASI TERTENTU YANG
MEMERLUKAN PERHATIAN AUDIT KHUSUS(DEFISIENSI ATAU
KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNAL)
• Contoh, mencatat penjualan tunai dan kredit. Penjualan tunai tidak ada pencatatan ke
piutang usaha. Klasifikasi penjualan seperti penjualan aset operasi dan penjualan barang
dagang.
• Pencatatan di periode yang tepat untuk. menghindari salah saji seperti income smoothing.
• Pencatatan sesuai tanggal terima barang atau kirim barang (tergantung dari shipping
terms, FOB Shipping point atau FOB Destination) untuk menghindari penghilangan
transaksi.
TABET I4.2 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci yang Ada,
Pengujian Pengendalian, Defislensi, dan Penguiian Substantil atas Transaksi
Peniualan-Hlllsburg Hardware Co.
Penjualan yang dicatat Kredit disetujui secara Memeriksa pesanan Tidak adanya Memeriksa urutan faktur
adalah yang benar- otomatis oleh komputer pelanggan menyangkut verifikasi internal penjualan (12).
benar dikirim kepada
pelanggan nonfiktif
setelah dibandingkan
dengan batas kredit yang
bukti persetujuan kredit
(t 3e).
atas kemungkinan
faktur penjualan
lVlereview jurnal
penjualan dan file Tabel 14-2 ditujukan untuk membantu
auditor merancang program audit yang
(keterjadian) diotorisasi (Cl ). dicatat lebih dari induk untuk transaksi
Penjualan didukung oleh Memeriksa faktur satu kali (Dl) dan jumlah yang tidak
dokumen pengiriman penjualan untuk biasa ( l).
yang diotorisasi dan
pesanan pelanggan yang
mendukung bill of lading
dan pesanan pelanggan
Menelusuri ayat jurnal
penjualan ke dokumen memenuhi tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi dalam serangkaian
disetujui (C2), (l 3b) pendukung, yang
Total batch kuantitas yang Memeriksa file total mencakup faktur
dikirim dibandingkan batch untuk melihat penjualan duplikat,
dengan kuantitas yang
ditagih (C6)
tanda tangan klerk
pengendalian data (8).
bill of lading, pesanan
penjualan, dan situasi tertentu.
Laporan dikirimkan kepada Mengamati apakah pesanan pelanggan
pelanggan setiap bulan laporan bulanan telah (1 4).
Penjualan yang dicatat Penjualan didukung oleh Memeriksa dokumen I\Ienelusuri ayat jurnal
adalah sebesar jumlah dokumen pengiriman pendukung dari faktur dalam jurnal penjualan
barang yang dikirimkan yang diotorisasi dan penjualan (l3b). ke faktur penjualan
dan ditagih serta pesanan pelanggan yang (l 3b)
dicatat dengan benar disetujui (C2). It/lenghitung kembali
(keakuratan) Total batch kuantitas yang l\4emeriksa file total harga dan perkalian
dikirim dibandingkan batch untuk melihat pada faktur penjualan
dengan kuantitas yang tanda tangan klerk (l 3b).
ditagih (C6). pengendalian data (8). l\,4enelusuri rincian pada
Harga jual per unit Itlemeriksa daftar harga faktur penjualan ke
diperoleh dari file yang disetujui untuk . dokumen
induk daftar harga yang melihat keakuratan dan pengiriman (13c)
disetujui (C7). otorisasi yang tepat (9). . pesanan penjualan
Laporan dikirimkan kepada Mengamati apakah (l 3d)
pelanggan setiap bulan laporan bulanan telah . pesanan pelanggan
(ca). dikirimkan (6). (13e)
Transaksi penjualan Komputer secara otomatis lVlemeriksa bukti bahwa Menelusuri faktur
dimasukkan dengan akan memposting file induk piutang usaha penjualan terpilih dari
benar ke dalam file transaksi ke file induk telah direkonsiliasi jurnal penjualan ke file
induk piutang usaha piutang usaha dan buku dengan buku besar induk piutang usaha
dan diikhtisarkan besar (C10). umum (7). dan menguji jumlah,
dengan benar (posting File induk piutang usaha I\4emeriksa bukti bahwa tanggal, serta nomor
dan ikhtisar) direkonsiliasi dengan file induk piutang usaha faktur (13a)
buku besar umum atas telah direkonsiliasi
dasar bulanan (Cl 1). dengan buku besar
umum (7).
• Inti: Metodologi untuk transaksi penerimaan kas adalah sama seperti merancang
pengujian pengendalian dan pengujian substantif penjualan. Namun terdapat tujuan audit
khusus diterapkan bagi penerimaan kas.
• Berikut adalah proses tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi yang diikuti
oleh seorang auditor:
1. Menentukan pengendalian internal kunci (key controls) untuk setiap tujuan audit.
2. Merancang pengujian pengendalian (Test of control) bagi setiap pengendalian yang digunakan
untuk mendukung pengurangan risiko pengendalian (control risk).
3. Merancang pengujian substantif atas transaksi untuk menguji salah saji moneter (monetary
misstatements) bagi setiap tujuan.
GAMBAR I4.5 Matriks Risiko Pengendalian untuk Hillsburg Hardware Co.-Penerimaan Kas
15
ba,
Pengujian pengendalian bergantung pada:
, (E.
o
• Pengendalian yang diidentifikasi oleh auditor,
:ba
tr
.
6.
=-L €-E tg oJ
EE
Ef"
:sE'
9oo 33
,'El
GIE
a=,
.Il ,
c
dalam bagan arus penjualaan dan penerimaan kas
Prelisting penerimaan kas disiapkan (C2)
G
!g Prelisting kas tidak digunakan untuk memverifikasi
vt D
penerimaan kas yang dicatat (DI).
II
pl
a
Risiko pengendalian yang dinilai Rendah Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah
Prosedur yang bermanfaat untuk menguji apakah semua penerimaan kas yang dicatat telah disetorkan dalam
akun atau rekening bank adalah bukti penerimaan kas (proof of cash receipts) atau bukti setor bank.
Periksa total penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas dalam suatu periode tertentu akan
direkonsiliasi dengan deposito atau setoran aktual yang dilakukan ke bank selama periode yang sama.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
adalah penundaan ayat journal penagihan piutang usaha untuk menutupi kekurangan kas
yang ada.
• Contoh: Penggelapan dilakukan oleh seseorang yang menangani penerimaan kas dan
kemudian memasukkannya ke dalam sistem komputer. Seseorang itu lalu menunda
pencatatan penerimaan kas dari satu pelangan dan menutupi kekurangannya dengan
penerimaan kas lainnya, yang selanjutnya ditutupi dengan penerimaan dari pelanggan
ketiga dan seterusnya.
• Pencegahan melalui pemisahan tugas dan kebijakan cuti wajib bagi karyawan yang.
menangani kas sekalikus memasukkan penerimaan kas ke dalam sistem.
TABEL I4.5 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci yang Ada, Penguiian
Pengendalian, Defisiensi, dan Pengujian Substantif atas Transaksi Penerimaan Kas-Hillsburg
Hardware Co,
Penerimaan kas yang Akuntan secara independen l.lengamati apakah ltlereview jurnal penerimaan kas
dicatat adalah merekonsiliasi akun bank akuntan merekonsiliasi dan file induk untuk transaksi
dana yang benar- (CI). akun bank (3). dan jumlah yang tidak biasa
benar diterima Total batch penerimaan kas (1).
oleh perusahaan dibandingkan dengan Memeriksa file total batch IVlenelusuriayat jurnal
(keterjad ian). laporan ikhtisar komputer untuk melihat tanda penerimaan kas dari ayat
(c4) tangan klerk pengendali jurnal penerimaan kas ke
data (8). laporan bank (t9).
It/lembuat bukti penerimaan kas
(1 8).
Kas yang diterima dicatat Prelisting penerimaan kas l\4engamati prelisting Prelisting kas l\,4emperoleh prelisting
di jurnal penerimaan disiapkan (C2). penerimaan kas (4). tidak digunakan penerimaan kas dan
kas (kelengkapan). Cek diendorsed secara I\4engamati endorsement untuk menelusuri jrLmlahnya ke
terbatas (C3). cek yang masuk (s). memverifikasi jurnal penerimaan kas,
Total batch penerimaan kas I\4emeriksa file total batch penerimaan kas dengan menguji nama,
dibandingkan dengan untuk melihat tanda yang dicatat jumlah, dan tanggal (15).
laporan ikhtisar komputer tangan klerk pengendali (D1) A/lembandingkan prelisting
(c4). udLd (o,,. dengan salinan slip deposit
Laporan dikirim ke pelanggan l\llengamati apakah laporan (l 6)
setiap bulan (C5)" bulanan telah dikirimkan
(6).
Penerimaan kas Laporan dikirim ke pelanggan I\4engamati apakah laporan fulenelusuri ayat jurnal tertentu
dimasukkan dengan setiap bulan (Cs). bulanan telah dikirimkan dari jurnal penerimaan kas
benar dalam file induk Komputer secara otomatis (6). ke file induk piutang usaha
piutang usaha dan memposting transaksi ke I\lemeril<sa bukti bahwa dan menguji tanggal serta
diikhtisarkan dengan file induk piutang usaha file induk piutang usaha jumlah (20).
benar (posting dan dan buku besar umum telah direkonsiliasi l\4enelusuri kredit tertentu dari {ile
pengikhtisa ran). (c8). dengan buku besar induk piutang usaha ke jurnal
File induk piutang usaha umum (7). penerimaan kas dan menguji
direkonsiliasi dengan buku I\,4emeriksa bukti bahwa tanggal serta jumlah (21)
besar umum setiap bulan file induk piutang usaha fi4enggunakan perangkat lunak
(ce). telah direkonsiliasi audit untuk memfoot dan mem-
dengan buku besar cross-foot jurnal penjualan
umum (7). serta menelusuri totalnya ke
buku besar umum (2).
Transaksi penerimaan kas Transaksipenerimaan kas IVlemeriksa bukti verifikasi It/emeriksa prelising untuk
telah diklasifikasikan telah diverifikasi secara internal (l s). melihat klasifikasi akun yang
dengan benar (klasifikasi) internal (C6). sesuai (1 7)
Penerimaan kas dicatat Prosedur mengha ruskan iVlengamati kas yang Membandingkan tanggal deposito
pada tanggal yang benar pencatatan kas atas dasar belum dicatat pada per laporan bank dengan
(penetapan waktu). harian (C7). suatu titik waktu (4) tanggal pada jumal penerimaan
kas dan prelisting penerimaan
kas (16).
*Pengendalian (C) dan Defisiensi (D) diperoleh dari matriks pengendalian untuk penerimaan kas pada Cambar l4-5.
+Angka dalam tanda kurung setelah setiap pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi mengacu pada prosedur audit dalam program audit {ormat
kinerja di Cambar l4-6.
.t
HICVIUflI XYI SNVINId
SNdYHCNIIIAI XNTNN II(INY NYIINDNIId
'eIuqe;LunI e1:as
;e33uei l[n8uau upp sp) ueeurrauad leurnI a1 eqesn Suelnrd lnput alt] upp niua]iel ]tpelI unsnlauaW 'LZ
'e,iuqe;LunI elras
1e83ue1 r[nSuaur upp
pqpsn Suelnrd
)nput alU iue;ep ;eurnl 1ei{e a>1 se1 ueeurrauad ;eurnI rrep n]uoUe] leurn[1e{e t]nsnlauey11 .OZ
'olrsodap nele
ueloles qe;unt uep 1e83ue1 rfn8uaru ue8uep '1ueq uetode; al spl uppu]ueued ;eurnl upp spl ueeuuauad leulnl 1e,{e unsnlaua4 '6t
'spl uper!rreuad r11nq uelder{ua61 Bt
'rensas 8ue,( unlp rse)rlrsell leqrlau 'LL
1n1un 3ul1sr;eld eslrleluap
'l;sodep nplp uploles ueepunuad rln8ueLu ueSuep'1ueq uerode; aI sp) upptut]euad leurnI irep e,{u;e1o1 trnsnlaf
';e33ue1 uep'qepunf 'pueu l[nSueur ueSuap'irsodap drls ueur;es ueBuap sp) upptuuaued Sulisrlerd uelSurpueqruayy gt
'lpurolur rselrlue^ uep';e33ue1'qepunt
'eueu rln3uau ue8uep 'spl uepulleued ;eurnf a1 e,{uqe;u.rnt tlnsnlouau Llpp spl ueeuueued 3ur1sr;aid qa;otadLua6 'gt
uelelEf urElPP qelunt uelpleruad uep se)l uEprulrauod upsesoluad
rnupl upu rps rlnd reu Bue,(,Bun1npu.o ,.*fi3i::liffiffii:.f i#'il#'*:1ffiil:lffifiJf ;::[:i:T bL
'l1par1 uenlnlasred uep';e33ue1'seltlupnl'lnpord rsdulsap'ue33uelad eueu rln8uau uep ue38ue;ed ueuesad 'a
'lpuJalur rselrple^ rsplrpur uep'1e88ue1 'se1r1uen1 'lnpord rsdrrlsep'ue33ue;ad eueu lln3uaul uep ue;enfuad ueuesed ueurles .p
'1e33ue1 upp'splrluen)'lnpord rsdulsap'ue33ue1ed eueu rlnBuau uep Sulpe;
;o;1rq ')
'lpuJolur rselrlra^ rsp)tput lSeq rresepuau 3ue,{ ueu-rn1op es)tiorloW 3ul1oo; uep'uer;e1iad 'eBreq uedelauad 1e:a3ue61
'unIe rsplrpspll uep'ue83ue;ad eureu';e33ue1 ';euinI r.ue;ep lelerip 3ue,t qelun[1ora8uau uep uelenluad ]nUp] uputlps .q
1e1o1
'rnllpl rotuou eltas'1e88ue1 'qepunt r[nBueu uep eqesn 8ue]nld
Input alt] 'p
a1 uelen[uad leurnI rrep n]uouol uelen[ued in]Iei loulou unsnlauaW 'It
'uelenfuad
;euln[ ue;ep uelenluad tn])ip] u?]nin esluauay! 'Zl
uslele) ue;ep ue;en[ued ueleleruad uep ueiBue;a6 ueq13eua6
'upllnspuirp qe;a1 e,{uenuuas p^ qpq ueltlserreul n]ueyei ueuurrr8uad uaunlop tJnsnlaueW .t
1n1un ue;enlued leurnI eI t
'ueLur.u8ued ueunlop upinln psltJetuaW 0t
tuereg uerulrltua6
'renses 3ue,{ rspsrlo}o uep up}ernlpel }pqrlau ln}un ueerpasrad lnpul e;r; rp rnlnlasrp 8ue,{ e8req rpuep esluaLuoy\l .6
'e1ep rlepueSued pslrrauaru .g
1la;1 ue8uel epup] lpqllaur lniun q)leq lelot alt,
uelSurpuequeu uelunle qelede rleuie8ueq .L
tpsaq nlnq unle ueSuap Inpul elU 1e1o1
",:;i:ii;::ff r,1;;iilxXt"'i,i';#lJlll#rfi
'I.rLeq
fffi ff ifffi ::il:;
Ljrilie rserlrsuo)aiaur uplunlp Llelede rlerueBuayl 't
'unun rpsaq nlnq e) e,{u1e1o1
rrnsnlauau uep se) ueeLUuauad eitas ue;en[uad leurnI ir:,;}-ssot)uaLu uep ]oo]uau ln]un ]tpne 1eun1 ]e13uerad ue1eun88ua61 .z
'esprq )jppi] 3ue,{ qe;unt upp tslpsupl} leqtleLu
)n}un Input alt} uep leulnlmarnare.yy 'l
unurn
(ue>;lnseLurp 1epr1 ;adLues Li.,plep uolt-ua1l uep gadtues uprnln )
$E)l upeu!rauad upp ue;en[ua6 !srlesuc,:I sElE ]!lup]sqn5 uegfntue6 uep uel;epuatua6 uel[ntue6 ilpny rnpasord
(e!rau;y leulrol) 'o) are/urpJep trnqsll;g sux ueeulJauad upp uelenfua6
!$tpsupJI selp llluelsqn5 uegfntue6 upp ueltppua8ue6 uellntuad tlnlun llpny ulertor4
G
PENGUJIAN AUDIT UNTUK MENGHAPUS
P I U TA N G TA K T E R TAG I H
• Salah satu kekhawatiran utama auditor dalam melakukan audit atas penghapusan piutang
usaha tak tertagih adalah : kemungkinan karyawan klien menutupi penggelapan dengan
menghapus piutang usaha yang sudah ditagih (tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi kejadian).
• Pengendalian yang penting untuk mencegah kecurangan ini adalah otorisasi yang tepat
atas penghapusan piutang tak tertagih harus diberikan oleh tingkat manajemen yang
ditunjuk hanya setelah melalui penyelidikan menyeluruh mengenai alasan pelanggan tidak
mampu bayar.
PENGUJIAN AUDIT UNTUK MENGHAPUS
P I U TA N G TA K T E R TAG I H
• Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap sisa audit, terutama terhadap pengujian substantif atas
rincian saldo.
• Bagian audit yang paling dipengaruhi oleh pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah saldo piutang
usaha, kas, beban piutang tak tertagih dan penyisihan untuk piutang tak tertagih.
• Lebih lanjut, jika hasil pengujian tidak memuaskan, auditor harus melakukan pengujian
substantif tambahan atas penjualan, retur dan pengurangan penjualan, penghapusan
piutang tak tertagih, dan pemrosesan penerimaan kas.
PENGARUH HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN
D A N P E N G UJ I A N S U B STA N T I F ATA S
TRANSAKSI
• Auditor perusahaan public juga harus mempertimbagnkan dampak hasil pengujian yang tidak
memuaskan terhadap audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
• Pada tahap penyelesaian, auditor harus menganalisa setiap pengecualian, baik dalam audit
perusahan publik maupun domestik, untuk menentukan penyebab dan implikasi dari
pengecualian itu terhadap penilaian risiko pengendalian, yang mungkin mempengaruhi risiko
deteksi yang didukung dan pengujian substantif terkait yang tersisa.
• Pengaruh yang paling signifikan dari hasil pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan adalah terhadap konfirmasi piutang usaha.
• Jenis konfirmasi, ukuran sampel, dan penetapan waktu pengujian semuanya juga terpengaruh.
dan Penagihan
lenis Penguiian Audit untuk Siklus Peniualan
(lihat Gambar l4- untuk akun -akunnya)
Usaha Kas di Bank
* Transaksi kas *
Diaudit oleh
Diaudit oleh
dar AP TOC. STOI dan AP
TOC. STOI
'P,en6ujian.
Pengujian piosedtt Bukti yang
Pengujian Pengendalian' atas.r!!cjqn
substantif I analitis + tepat dan
(termasuk Prosedur untuk + + .,.. saldo ,
atas transaksi mencukupi
memahami Pengendalian
(sror) I t {APJI.,., , g), ,
: r :,.in{ernsr[),0g():"r' r :