Anda di halaman 1dari 100

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R

99
100 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
PANDUAN GURU
METODE PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

UNTUK SEKOLAH DASAR

Disusun oleh:
Edy Hendras Wahyono

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
1
Panduan Bagi Guru: Metode Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup.
Diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Lingkungan, Kesehatan dan Kesejahteraan Keluaraga (YPLK3)
dan didanai oleh Conoco Phllip.

Oleh :
Edy Hendras Wahyono

Illustrator dan Tata Letak:


Eko Wahono

ISBN : ..................

2 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
KATA PENGANTAR

P
ertama tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas berkah dan rahmatNya, sehingga buku Panduan Guru untuk Pendidikan Lingku­
ngan Hidup ini, dapat tersusun.

Buku ini sebenarnya pernah penulis susun, dan bekerja sama dengan Fauna dan Flora Inter­
national, Program Aceh, untuk materi pelatihan bagi guru sekolah dasar di beberapa kabu­
paten. Selain itu juga sudah penyusun sebarkan ke jaringan mitra kerja, atau guru sekolah
dimana penyusun melakukan pelatihan bagi guru sekolah dasar.

Namun buku pertama yang penyusun tulis, terfokus untuk guru di Provinsi Aceh, sehingga
edisi kali ini sedikit dimodifikasi untuk dapat digunakan secara umum dan secara luas diber­
bagai sekolah di Wilayah Republik Indonesia.

Buku ini hanyalah sebuah metode pembelajaran yang sederhana, di mana materi pelajaran
bagi siswa sekolah dasar, sudah ada pada buku pelajaran. Sehingga penyusun hanya mem­
berikan tambahan mengenai metode pembelajarannya saja, untuk membantu agar siswa
sekolah mudah memahami materi yang diajarkan. Karena metode ini banyak memberikan
contoh dengan simulasi dan permainan yang mudah dicerna dan mudah dilakukan.

Semoga bermanfaat.

Bogor, 28 Oktober 2011.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
3
DAFTAR ISI
3 Kata Pengantar

4 Daftar Isi

6 Bab I. Pendahuluan

8 Bab II. Panduan Penggunaan Modul

10 Bab III. Bermain dan Belajar.

13 Bab IV. Peran Guru dalam Memandu Sebuah permainan.

16 Bab V. Materi Pembelajaran Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkun­


gan Hdup Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas I.
17 1. Bagian Pertama : Mengenal Tumbuhan di sekitar kita.
20 2. Bagian kedua : Mengenal Satwa di Sekitar kita.
24 3. Bagian ketiga : Peranan Tumbuhan bagi kehidupan kita.

26 Bab VI. Materi Pembelajaran Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkun­


gan Hdup Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas II.
27 1. Bagian Pertama : Mengenal tumbuhan di sekitar kita.
30 2. Bagian kedua : Mengenal kehidupan satwa di sekitar kita.
32 3. Bagian ketiga : Mengenal Bagian Tubuh Tumbuhan.
34 4. Bagian keempat : Mengenal Bagian Tubuh hewan.
36 5. Bagian kelima : Tempat hidup binatang.

39 Bab VII. Materi Pembelajaran Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkun­


gan Hdup Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas III.
40 1. Bagian pertama : Lingkungan Sehat.
44 2. Bagian kedua : Kebutuhan Mahluk Hidup.
46 3. Bagian ketiga : Menggolongkan Mahluk Hidup.

4 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
49 Bab VIII. Materi Pembelajaran Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkun­
gan Hdup Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas IV.
50 1. Bagian Pertama : Mahluk Hidup dan Lingkungannya.
55 2. Bagian Kedua : Perubahan Lingkungan.
57 3. Bagian Ketiga : Pohon Penyimpan Air.

59 Bab IX. Materi Pembelajaran Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkun­


gan Hdup Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas V.
60 1. Bagian Pertama : Mahluk Hidup Beradaptasi terhadap Lingkungannya.
62 2. Bagian kedua :Cinta Air dari Hulu sampai Hilir.

65 Bab X. Materi Pembelajaran Pendidikan Pelestarian Alam dan Lingkun­


gan Hdup Bagi Siswa Sekolah Dasar Kelas VI.
66 1. Bagian Pertama : Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan.
68 2. Bagian Kedua : Pelestarian Jenis.
70 3. Bagian Ketiga : Energi dan Perubahan
73 4. Bagian Keempat : Bumi Semakin panas.

75 Bab XI. Lingkungan Rusak, Apa yang bisa kita perbuat.

82 Bab XII. Menuju Sekolah Hijau

85 Bab XIII. Kegiatan Bersama

88 Bab XIV. Beberapa Jenis Permainan Pembuka.

95 Daftar Pustaka.

94 Tentang Kami

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
5
BAB I
PENDAHULUAN

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar
mereka kembali (ke jalan yang benar)”
(QS Ar-Rum -30: 41).

K
utipan ayat Ar-Rum sudah jelas, alam Semuanya karena kita sebagai manusia
ini sudah mulai menampakkan tan­ terlena, memperlakukan alam, mengam­
da-tanda kerusakan. Bencana lingku­ bil sumber daya alam tanpa berpikir pan­
ngan silih berganti, banjir dan longsor saling jang untuk ke depan, untuk generasi men­
susul menyusul saat hujan tiba, dan kekeri­ datang. Tetapi kita masih bisa berbuat untuk
ngan datang saat waktu kemarau tiba. menyelamatkan alam ini. Kita harus terus

6 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
menerus mengingatkan, kepada segenap rahmat Allah amat dekat kepada orang-
lapisan masyarakat. orang yang berbuat baik. Atau kitab Wahyu
7:3, “Janganlah merusakkan bumi atau laut
Buku ini hanyalah sebuah alat, untuk me­ atau pohon-pohon”.
nyampaikan pesan lingkungan, khusus untuk
siswa sekolah dasar. Karena kami berpikir, Dan masih ada beberapa ayat yang menjelas­
merekalah nanti yang akan meneruskan kan tentang penciptaan alam oleh Yang
semua kehidupan di negeri ini. Sehingga Maha Kuasa, dan manusia sebagai umat di
perlu membekali pengetahuan, pemaha­ dunia yang diberikan untuk memanfaatkan
man tentang arti penting sebuah kegiatan sumber daya alam yang ada untuk keper­
konservasi. luan hidup, namun tidak berlebihan, dan di­
larang untuk merusak dan menghancurkan.
Kami yakin bahwa Guru adalah agen pe­
rubah perilaku, penyampai pesan dan pem­ Semoga buku ini bermanfaat, demi kebaikan
beri informasi. Oleh karena itu pengetahuan dan kesejahteraan bersama, karena kami ya­
apapun bila menyiapkan penyampai pesan kin, bahwa manusia dapat hidup rukun dan
ini, sangatlah penting artinya, sehingga apa­ harmonis dengan alam.
pun yang akan diberikan kepada anak didik
akan sampai pada kelompok yang dikehen­
daki.

Melalui jalur pendidikan YPLK3 ingin ber­


peran, memberikan pemahaman yang kami
inginkan, dan berbuat untuk memperbaiki
lingkungan yang kami harapkan. Apabila
sudah memahami, dan mengetahui bahwa
hidup saling ketergantungan satu sama lain,
niscaya akan berbuat adil terhadap alam,
dan berbuat bijak dalam memperlakukan
lingkungan. Karena berbuat kerusakan di
muka bumi ini, sesuatu yang dilarang oleh
semua agama yang ada di dunia ini. , seperti
yang tercantum dalam Al Qur’an Surah (QS
Al-A’raf (7) : 56, yang artinya :

Dan Janganlah kamu mengadakan keru-


sakan dimuka bumi, sesudah (Allah) mem-
perbaikinya dan berdo’alah kepadanya den-
gan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
7
BAB II
PANDUAN PENGGUNAAN BUKU MODUL

B
uku modul Pendidikan Pelestari­ mata pelajaran sekolah, khususnya mata
an Alam dan Lingkungan Hidup ini, pelajaran IPA atau IPA terpadu yang sudah
merupakan modul yang ditujukan dilakukan.
untuk buku pegangan guru, di mana guru
dapat menggunakan beberapa materi yang YPLK3 yang memiliki program pelestar­
disesuaikan dengan mata pelajaran Sains, IPA ian alam dan lingkungan hidup, lebih
atau IPA terpadu yang selama ini digunakan. menekankan pada pengetahuan tentang
usaha pelestarian alam yang langsung
Modul ini disusun berdasarkan KTSP yang ataupun tidak, terkait dengan kehidupan
digunakan, yang berdasarkan kurikulum ta­ manusia.
hun 2006, dan materi lingkungan disesuai­
kan dengan silabus yang sudah ditetapkan Untuk materi yang disajikan, lebih banyak
oleh sekolah yang bersangkutan. pemberian pengetahuan kepada siswa
dengan metode simulasi dan permainan,
Modul pendidikan yang disiapkan meru­ dengan harapan menyenangkan. Kreatif,
pakan program yang terintegrasi ke dalam interaktif dan tidak membosankan.

8 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Untuk memudahkan dalam penggunaan pegangan sekolah, namun ada be­
buku ini serta berkaitan dengan pelajaran berapa hal yang perlu kami masukkan
yang diberikan dan sesuai dengan sila­ untuk menambah pengetahuan yang
bus sekolah, ada beberapa hal yang perlu disesuaikan dengan materi yang akan
disam­paikan, antara lain: diberikan dalam modul ini.
1. Standar kompetensi, disesuaikan deng­
an sekolah atau buku ajar yang sudah 4. Materi dan metode pembelajaran. Ba­
dilakukan atau diberikan kepada siswa. gian ini akan mencoba memberikan
beberapa metode berupa simulasi dan
2. Terkait dengan tematik, yang saat ini permainan, yang disesuaikan dengan
sudah diterapkan di sekolah, tema yang materi yang akan diberikan. Metode
akan diberikan dalam buku pendididi­ pembelajaran tentang pelestarian alam
kan lingkungan ini adalah tema ling­ dan lingkungan hidup, menggunakan
kungan yang ada di sekitar kita, dimana panca indera, sehingga siswa diharap­
setiap siswa melakukan kegiatan dan kan dapat memahami mengenai ling­
pengamatan langsung dan bersentuhan kungan yang ada di sekitar kita.
dengan obyek, dan mengetahui pro­
gram yang dilakukan. Dengan demikian 5. Langkah-langkah untuk melakukan si­
siswa mempunyai pengalaman langsung mu­lasi dan permainan, akan kami
dalam melakukan kegiatan, dan menge­ jelaskan tahapan demi tahapan untuk
tahui permasalahan lingkungan dan melakukan permainan itu, serta peng­
usaha pelestarian alam. gunaan alat atau bahan pendukung
lainnya. Sehingga akan memudahkan
3. Kompetensi dasar, sebagian akan dalam penerapan pengetahuan melalui
mengikuti buku ajar yang menjadi permainan kepada siswa.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
9
BAB III
BERMAIN DAN BELAJAR.

A. Menyederhanakan Persoalan. nya seorang anak dengan pengetahuan yang


masih terbatas, daya nalarnya masih belum
Kadang-kadang kita sebagai orang tua atau sampai, bila kita jelaskan de­ngan sebuah
pendidik, agak sedikit kebingungan untuk pengertian dengan bacaan atau ceritera.
menjawab sebuah pertanyaan sederhana
dari siswa atau anak kita, agar jawaban yang Salah satu hal yang paling mudah untuk di­
kita berikan dapat dimengerti, dipahami berikan jawaban tersebut adalah dengan
dengan menggunakan bahasa atau penge­ permainan, melihat gambar atau dengan
tahuan yang mereka miliki atau kuasai. simulasi. Karena persolanan apapun dapat
ditunjukkan dengan permainan, sehingga
Sebagai contoh. Ada seorang anak kelas II SD, permasalahan yang sulit dapat diseder­
menanyakan mengapa binatang tertentu su­ hanankan.
dah sulit ditemukan lagi, sedangkan menu­
rut ceritera nenek mereka, dahulu banyak Bermain sebenarnya bukan hanya milik
sekali binatang itu mudah ditemukan. Nah, mahluk hidup yang namanya manusia, na­
untuk menjawab hal yang demikian, tentu­ mun dilakukan oleh semua binatang. Dalam

10 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
tahapan bermain mengandung unsur pem­ permainan mengandung pesan atau filoso­
belajaran, agar nanti bila telah menginjak fi dalam sebuah kehidupan.
dewasa dapat melakukan seperti apa yang
mereka impikan. Dalam menyusun buku Modul Pendidikan
Pelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
Sifat anak-anak anak usia 7 hingga 12 ta­ ini, yang dikhususkan untuk pegangan guru
hun atau kelompok sekolah dasar biasanya dalam memberikan pemahaman tentang
mempunyai perilaku: lingkungan, akan dikemas dengan berb­
• Ingin tahu, aktif dan berhasrat untuk agai permainan, simulasi dan bernyanyi.
mencoba hal yang baru. Semuanya akan menambah pengalaman
• Mulai menggunakan logika untuk me­ siswa dalam mengenal alam lingkungannya.
me­cahkan masalah.
• Dapat mengaplikasikan penemuan ma­ Materi pembelajaran, sebenarnya sudah
sa lalu untuk masalah yang baru. disampaikan bagi pendidik di kelas setiap
• Suka membaca. hari yang terkait dengan pengetahuan ling­
• Dapat mengukur waktu, panjang, jum­ kungan yang ada di sekitar kita, sehingga
lah dan berat. kami hanya menambahkan beberapa pe­
• Menggunakan informasi dari buku un­ nge­ta­huan yang penting untuk disampai­
tuk membangun pengalaman sendiri. kan, dengan berbagai kemasan.
• Mulai peduli bahwa orang lain memiliki
cara pandang yang berbeda.
• Dapat mengembangkan dan mengikuti B. Tahapan Bermain.
sebuah rencana sederhana.
• Biasanya menikmati diskusi sebagai alat Dalam menyampaikan materi permaian,
belajar. tentu kita mempunyai tujuan, permainan
• Dapat menggunakan peralatan seperti: apa yang akan kita sampaikan sesuai de­
palu, jarum, gunting dll. ngan materi pelajaran apa yang akan di­
berikan. Agar penyampaian materi menca­
Dari kenyataan inilah, kami mencoba un­ pai tujuan yang diinginkan, ada beberapa
tuk menyusun buku panduan PKA dan LH tahap yang perlu dilakukan. Setiap tahap
ini dengan berbagai bentuk yang interaktif, memiliki fungsi dan tujuan berbeda. Secara
menyenangkan, tidak membosankan, dan umum, tahapan tersebut adalah:
semua dilakukan bersama.
1. Permainan Awal.
Sebenarnya bermaian tak hanya disukai Permainan yang dikelompokkan dalam
oleh anak-anak, dewasa pun saat ini juga permainan ini biasanya untuk mencairkan
banyak dikenalkan dengan berbagai per­ suasana atau sering disebut “ice breaking”.
mainan, atau simulasi untuk mencari solusi Permainan ini umumnya dilakukan pada
yang terbaik dengan persoalan yang setiap awal suatu kegiatan. Biasanya siswa masih
saat muncul di sekitar kita. Karena dalam malu-malu atau segan satu sama lain, atau
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
11
malah takut untuk maju ke depan atau ragu
menyampaikan pendapat, terutama jika an­
tar peserta belum saling mengenal.

Permainan ini memegang peranan penting


dan bisa merangsang rasa ingin tahu dan
membangun konsentrasi siswa. Karena kegi­
atan ini berfungsi sebagai sarana perkenalan
antar siswa ataupun guru lebih dekat, serta
membangkitkan semangat dari para siswa,
maupun untuk meminimalkan kepasifan dari
para siswa sebelum melakukan pelajaran.

Jenis permainan ini biasanya selalu diada­


kan di awal rangkaian kegiatan, merupakan
aktivitas yang memancing tawa, dan mem­
beri kesempatan bagi para siswa untuk ber­ lakukan. Umumnya permainan ini menim­
interaksi secara aktif dan intensif (misalnya bulkan keingintahuan siswa dari sebuah
bersentuhan, bercakap-cakap/ menyampai­ permainan tersebut. Atau sebuah permain­
kan informasi, dsb). Waktu yang diperlukan an untuk memberikan pengetahuan tentang
adalah sekitar 5 – 10 menit. alam kepada peserta, melalui permainan.

2. Permainan Pembangkit Antusias Misalnya pengetahuan tentang jaring-jaring


Permainan pembangkit yang berisi tentang kehidupan. Makhluk hidup di alam saling ter­
materi yang akan disampaikan dan dapat gantung satu sama lain. Apabila salah satu ter­
memancing antusiasme siswa, merupakan putus, maka kehidupan mereka di alam akan
pokok dan tujuan sebuah permainan itu di­ terganggu. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
permainan yang mudah dipahami oleh siswa.
Masih banyak contoh permainan lainnya.

3. Permainan Evaluasi
Pembelajaran di luar kelas dapat diketahui
atau dipahami oleh siswa atau tidak, dalam
sebuah kegiatan di luar kelas. Untuk mengeta­
hui hal itu dapat dilakukan evaluasi langsung.
Evaluasi ini dapat dilakukan dengan sebuah
permainan juga. Misalnya membuat puisi,
ceritera di depan siswa yang lain, lukisan dsb.
Hal ini secara langsung, guru dapat mengeta­
hui respon atau kesan para siswa.

12 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB IV
PERANAN GURU DALAM MEMANDU
SEBUAH PERMAINAN

A. Membawakan Permainan lah dan umur peserta, alat bantu yang


diperlukan, tempat dan waktu yang
Dalam membawakan sebuah permainan, tersedia.
peranan guru sangat penting. Karena per­ • Perhatikan pula kondisi peserta, jika
mainan yang akan dibawakan, sarat de­ kelihatannya merasa lelah, pilihlah per­
ngan pesan-pesan lingkungan yang terkan­ mainan yang menghibur dan menyegar­
dung di dalam permainan tersebut. Untuk kan, serta tidak banyak gerakan fisik.
itu ada beberapa hal yang perlu diperhati­ Jika permainan membutuhkan konsen­
kan oleh guru dalam membawakan sebuah trasi dari peserta maupun suasana yang
permainan. tenang, pilihlah waktu pagi atau malam
hari.
Memilih permainan yang tepat untuk • Di awal permainan, peserta seringkali
siswa. merasa ragu atau kuatir, hal ini adalah
• Hal-hal yang perlu diperhatikan anta­ hal biasa. Untuk menghadapi hal ini, ya­
ralain: tujuan yang ingin dicapai, jum­ kinkan peserta bahwa permainan tidak

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
13
akan membahayakan diri mereka. Selain dari proses tersebut, yang akan berguna
itu, pilihlah beberapa permainan sing­ untuk pembahasan evaluasi setelah
kat (permainan pembuka) yang bersifat bermain selesai.
menghibur dan mencairkan kekakuan • Untuk membina keakraban antara
suasana. siswa, serta menumbuhkan keberani­
• Jangan ragu untuk mengubah atau an, guru dapat ikut berpartisipasi dalam
melakukan improvisasi terhadap jenis permainan. Dalam hal ini guru harus
permainan yang dipilih. bertindak sebagai ‘salah satu anggota
kelompok’. Namun demikian, guru per­
Mengatur ruangan permainan lu hati-hati, agar siswa tetap bersikap
• Aturlah posisi agar antar siswa dapat seba­gaimana adanya dan tidak hanya
bebas saling melihat satu sama lain. mengulangi/meniru tingkah laku guru.
Sedapat mungkin jauhkan benda-benda • Tahap evaluasi dan refleksi: Tahap ini
(misalnya meja tulis, bila di dalam kelas) sangat penting dan tidak boleh ter­
yang dapat menghalangi komunikasi lewatkan. Melalui tahap ini, arti dan
dan menjauhkan satu sama lain. pentingnya permainan baru akan jelas
• Posisi yang paling memungkinkan untuk bagi para siswa. Guru perlu memoti­
hal ini adalah duduk dalam lingkaran. vasi siswa, untuk memikirkan pengala­
Selain memberi kebebasan untuk saling man yang diterima dan memberanikan
memandang, posisi ini juga memberi mere­ka untuk mengungkapkan piki­
perasaan kesamaan hak, tidak ada yang ran dan perasaannya. Pertanyaan ten­
lebih istimewa dari yang lain. tang penga­laman dan perasaan mere­
ka setelah bermain, dapat membantu
Membawakan permainan peserta pada tahap ini.
• Tahap permulaan: Guru menyiapkan • Dalam tahap selanjtnya, guru memberi
permainan, menjelaskan cara dan kesempatan pada semua peserta untuk
aturan bermain. Pastikanlah bahwa berbicara. Pada akhirnya, guru menu­
semua siswa memahami cara dan per­ tup proses bermain dengan memberi­
aturan tersebut. Jika perlu beri kesem­ kan kesimpulan pikiran dan perasaan
patan untuk mencoba atau memberi siswa, serta menunjukkan hasil atau arti
contoh, sebelum mulai bermain yang penting dari permainan yang baru saja
sesungguhnya. dilakukan.
• Penjelasan yang diberikan sebaiknya
dihafalkan terlebih dulu. Jika penjelas­
annya dibacakan maka interaksi antar B. Bagaimana caranya menjadi
siswa akan terasa kaku dan membo­ fasilitator yang berhasil?
sankan.
• Tahap bermain: Peran aktif siswa meru­ 1. Milikilah rasa humor.
pakan penentu dari hasil proses ber­ 2. Gunakan bahasa yang mudah dimenger­
main. Guru hanya sebagai pengamat ti bagi siswa, hindari penggunaan istilah

14 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
tertentu yang sulit dimengerti siswa. memberi kesempatan penghayatan
3. Hadapi siswa dengan luwes, tidak kaku. yang berbeda bagi masing-masing
4. Berikan waktu yang cukup bagi siswa siswa.
untuk berpikir dan menjawab. • Satu peserta akan merasakan arti ber­
5. Perhatikan kondisi diri sendiri. Hal ini main yang bersifat subyektif dan ber­
merupakan pegangan untuk merasakan beda dari peserta lain.
situasi di dalam kelompok. Jika guru • Menolong/membantu siswa, karena
merasakan suatu kebosanan, biasanya siswa akan menolong dirinya sendiri.
kelompok juga memiliki perasaan se­ Gunakan kalimat “seharusnya....’, atau
rupa. ‘sebaiknya ...’ begini atau begitu, yang
6. Perhatikan bahasa tubuh para siswa. sifatnya memperbaiki.
• Memaksakan siswa untuk melakukan
tindakan apa pun
C. Yang harus dihindari oleh fasi­ • Memberikan jawaban atas masalah
litator yang ditemui siswa. Beri dorongan pada
peserta untuk menemukan jawaban
• Menilai pemikiran dan perasaan siswa sendiri, jangan memberi ceramah atau
• Di dalam setiap permainan tidak ada nasehat tentang suatu hal.
yang benar atau salah. Proses bermain
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
15
BAB V
MATERI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELAS I

16 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Bagian Pertama
MENGENAL TUMBUHAN DI SEKITAR KITA
1. Tema: Lingkungan di sekitar kita. • Bungkus makanan yang masih memiliki
aroma makanan
2. Pengantar.
Di dalam buku Dunia IPA untuk siswa kelas I, Kaitannya dengan hidup sehat dan tidak se­
memang tidak mempelajari tentang kehidu­ hat, yaitu tentang tempat yang mempunyai
pan yang ada di sekitar kita, hanya belajar bau tidak sedap, misalnya tempat sampah,
mulai dari diri sendiri, yaitu mengenal anggota saluran air (got), parit dsb.
badan, sifat benda serta bumi dan alam se­
mesta. Namun dalam pembelajaran ini, akan 5. Metode pembelajaran:
diperkenalkan kehidupan yang ada di sekeliling • Bermain dan penggunaan panca indera
kita, khususnya tumbuhan serta belajar hidup (penciuman) untuk mendeteksi benda.
sehat dengan memelihara tanaman. Karena
dalam materi pembelajaran untuk hidup sehat 6. Uraian Kegiatan:
memerlukan air, udara yang segar. • Guru menjelaskan mengenai sampah yang
dihasilkan oleh setiap orang (anak). Setiap
Tumbuhan yang ada di sekitar kita amat ba­ anak pasti menghasilkan sampah, seperti
nyak, dan semua dapat dijadikan media bela­ bungkus makanan dan sebagainya.
jar langsung. Untuk belajar mengidentifikasi • Berilah pertanyaan, berapa banyak setiap
benda dapat menggunakan panca indera yang siswa jajan atau membawa makan yang
ada, misalnya penglihatan (mata), penciuman menggunakan bungkus.
(hidung), perasa (lidah), pendengaran (telinga) • Ke manakah bungkus itu dibuang.
dan peraba (kulit). Dalam memperkenalkan • Pembelajaran ini menggunakan panca in­
lingkungan yang ada disekitar kita bagi siswa dera.
sekolah dasar akan menggunakan metode
pembelajaran menggunakan panca indera. 6.1. Indera Penciuman
1. Ajak anak-anak ke luar kelas, dan
3. Tujuan: berikan permainnan yang sifatnya pe­
• Menceriterakan lingkungan yang sehat nyegaran, agar siswa merasa senang
dan tidak sehat. dan gembira.
• Untuk menguji ketajaman penciuman 2. Anak-anak mencari pasangan, kemu­
siswa. dian membentuk sebuah lingkaran
besar dengan 2 baris. Salah satu pa­
4. Sumber, bahan dan alat: sa­ngan ditutup matanya (atau me­
• Buku ajar SAINS dan IPA Terpadu. nutup mata)
• Dedaunan yang mempunyai bau (aroma) 3. Guru memberikan selembar daun
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
17
atau bungkus makanan, kepada siswa Catatan untuk Guru:
yang berada pada lingkaran ke 2 (yang Permainan bisa diulang beberapa kali, se­
tidak menutup mata) sebanyak be­ suai dengan benda yang diambil sebagai
berapa buah (Jadi tidak semua anak contoh bahan permainan berikutnya.
mendapatkan benda yang dimaksud).
Sambil menyanyikan sebuah lagu, Setelah memainkan permainan tersebut,
benda yang telah diberikan diputar ke siswa diajak keliling kelas, atau sekolah un­
teman sebelah kanannya. tuk melihat dan mencium bau yang kurang
4. Setelah guru memberikan aba-aba enak. Dengan demikian, siswa dapat me­
stop, anak yang membawa benda mahami tentang lingkungan yang kurang
mendekatkan benda itu ke hidung sehat, harapannya untuk berbuat dan
pasangannya. hidup sehat tidak membuang sampah sem­
5. Siswa mencoba menebak, bau apa­ barangan. Selain itu dengan adanya tum­
kah yang ada pada benda tersebut? buhan, lingkungan akan terlihat lebih hijau
dan segar.
Syair lagu: (Nada gembira, di sini
senang di sana senang) 6.2. Mata kamera.
Bermain senang... Tujuan :
Bernyanyi riang.... 1. Membantu siswa membedakan an­
Untuk menebak benda yang dibawa.. tara sampah organik dan an-organik.
Aku ingat, aku ingat .. 2. Melatih daya ingat siswa tentang
Benda yang dibawa adalah ….. benda yang ditunjukkan (contoh)
untuk mencari di alam.
3. Dapat membedakan benda yang
satu dengan yang lain, sesuai dengan
daya ingat siswa.

Bahan dan materi :


1. Kain putih 1 x 1,5 meter atau bebe­
rapa lembar kertas koran.
2. Sampah daun (organik) dan sampah
plasti/kaleng (an-organik), sampah
lain yang bisa didaur ulang (kertas
karton dsb).

Uraian Kegiatan :
1. Ajak siswa ke luar ruangan untuk
melakukan permainan ini, dan beri­
kan permainan yang menggembi­
rakan.

18 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
2. Siapkan kain putih atau kertas koran
untuk alas bahan permainan.
3. Siapkan beberapa sampah dengan
berbagai jenis, misalnya daun (de­
ngan berbagai jenis daun), sampah
plastik bungkus makanan (dengan
berbagai jenis), kertas.
4. Letakkan sampah tersebut di koran
atau kain putih, kemudian tutup..
5. Kumpulkan siswa (dengan memben­
tuk lingkaran atau membentuk huruf
U) untuk melihat materi yang ada
dalam bungkusan kain putih atau
kertas koran.
6. Jelaskan tugas setiap siswa. Tugas
mereka adalah mencari barang/sam­
pah atau benda yang contohnya ada
di dalam bungkusan kain atau kertas
koran.
7. Kain atau koran dibuka, dan berikan
hitungan 10 – 20, agar siswa dapat
melihat dan mengingat benda yang
ada di dalam bungkusan tersebut.
Kemudia tutup kembali. dan sampah daun yang mudah
8. Berikan waktu 15 menit, agar siswa membusuk.
dapat menemukan barang yang di­ 13. Ajaklah siswa untuk membuang
tunjukkan dalam bungkusan kertas sampah yang telah dikumpulkan ke
koran atau kain putih. tempatnya.
9. Langkah berikutnya adalah siswa di­
kumpulkan kembali untuk menun­ Catatan untuk guru:
jukkan hasil pencariannya. Permainan dengan panca indera berikut­
10. Sebelumnya buka kain putih atau nya adalah menggunakan indera peng­
kertas koran dan benda-benda yang lihatan. Siswa diajak mengidentifikasi
ada di dalam di atur agar siswa dapat benda-benda yang diambil sebagai contoh
mengelompokkan hasil kerjanya me­ dan mencocokkannya dengan mencari
ngumpulkan sampah. benda tersebut yang ada di sekitar kita.
11. Ajaklah diskusi, menurut pendapat Terkait dengan pengenalan bagian tum­
mereka tentang sampah. buhan, contoh dapat diambil dari bagian
12. Jelaskan mengenai sampah plas­ tumbuhan, seperti daun, bungan, kulit
tik (yang sulit untuk membusuk) dan sebagainya.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
19
Bagian Kedua
MENGENAL SATWA DI SEKITAR KITA

1. Tema: Kita dan Lingkungan 6. Uraian Kegiatan


6.1. Memperagakan suara satwa.
2. Pengantar Mengidentifikasi satwa: dilakukan de­
ngan pendengaran. Dalam permianan
Lingkungan yang ada di sekitar kita (rumah ini, siswa membunyikan suara satwa.
atau sekolah), sebenarnya dapat dijadikan Uraian Kegiatan :
tempat pembelajaran secara terbuka, un­ 1. Permainan ini adalah tebak-tebakan
tuk mengenal mahluk hidup yang ada di antar kelompok.
sekitar kita. Untuk pengenalan satwa, ada 2. Bagi siswa menjadi 3-4 kelompok,
beberapa yang dapat dilakukan, dengan sesuai dengan jumlah siswa dalam
berbagai permainan dan simulasi langsung kelas. Paling sedikit satu kelompok 5
di luar kelas. anak.
3. Berilah arahan agar siswa memaha­
Dalam buku mata pelajaran IPA, materi mi suara satwa/binatang
mengenal kehidupan di sekitar kita, khu­ 4. Kemudian satu persatu setiap ke­
susnya kehidupan satwa memang belum lompok menyuarakan suara bina­
diajarkan, namun pengenalan flora fauna tang tersebut.
akan lebih baik sedini mungkin diperke­
nalkan, dengan berbagai metode bermain
yang menyenangkan.

3. Tujuan :
• Menceriterakan tentang jenis fauna.
• Memperagakan bentuk satwa yang ada
di sekitar kita.

4. Sumber, bahan dan alat.


• Buku pelajaran sekolah Sains da IPA Ter­
padu.

5. Metode Pembelajaran
• Bermain dan simulasi.

20 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
5. Kelompok lain menebak.
6. Ajaklah diskusi, di mana satwa itu
dapat ditemui, hidupnya di mana
dan ciri-cirinya seperti apa (bila ada
tunjukkan gambar yang dimaksud).

6.2. Memperagkan bentuk satwa 1.


Imajinasi anak-anak satu sama lain me­
mang berbeda, ada yang mempunyai
pengalaman dengan berbagai kegiatan,
membaca, melihat, menonton. Dalam
permianan ini, kita akan melihat daya
imajinasi anak terhadap kehidupan bi­
natang atau tumbuhan yang ada diseki­
tar kita, dengan memperagakan bentuk
satwa atau tumbuhan itu dengan ge­
rakan.
Uraian Kegiatan :
1. Permainan ini adalah tebak-tebakan
antar kelompok, kalau memungkin Catatan untuk guru:
berikan permainan yang menggem­ Akhir permainan ini guru dapat menjelas­
birakan. kan mengenai satwa yang ada di sekitar
2. Bagi siswa menjadi 3-4 kelompok, kita. Misalnya penyebaran, makanan, an­
sesuai dengan jumlah siswa dalam caman kepunahan, perkembangbiakan,
kelas. Minimal 5 siswa dalam satu satwa yang dilindungi dsb. Dengan gambar-
kelompok gambar yang ada.
3. Berilah arahan agar siswa memaha­
mi bentuk satwa/binatang atau tum­ 6.3. Memperagakan bentuk dan suara
buhan apa yang akan diperagakan satwa 2.
(tanpa membunyikan suara bina­
tangnya). Bahan dan alat:
4. Kemudian satu persatu setiap ke­ • Poster atau lembaran tentang satwa
lompok memerankan binatang yang yang dilindungi.
dimaksud. • Tulisan huruf inisial satwa, Misalnya
5. Kelompok lain menebak. G (Gajah), H (Harimau), B (Beruang)
6. Ajaklah diskusi, mengapa bentuk bi­ dsb, atau membuat huruf abjad.
natang seperti itu, dimana satwa itu • Huruf yang sudah disiapkan, di ba­
dapat ditemui, hidupnya dimana dan gian belakang akan ditulis nama sat­
ciri-cirinya seperti apa (bila ada tun­ wa yang dimaksud dengan beberapa
jukkan gambar yang dimaksud). keterangan yang diperlukan. Misal­

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
21
nya ciri-ciri, ukuran tubuh, Habitat,
penyebaran, status dsb.
Uraian Kegiatan
1. Guru membagi siswa menjadi 4 –
5 kelompok kecil, dan membagi­
kan gambar (sudah disiapkan) ke­
pada setiap kelompok.
2. Siswa diharapkan untuk mem­
pelajari gambar yang diberikan,
dan dapat memperagakan satwa
tersebut, sekaligus menyuarakan
bunyi satwa yang dimaksud.
3. Kelompok lain diharapkan untuk
memperhatikan peragaan dari
kelompok yang sedang memper­
agakan, kemudian menebak sat­
wa yang dimaksud.

6.4. Menebak satwa 1. 6.4. Menebak satwa 2: Siapa aku


• Guru membuka poster atau lem­ Permainan ini dapat dimainkan di dalam
baran satwa yang sudah disiapkan dan di luas kelas.
dengan menunjukkan berbagai jenis 1. Ajak siswa ke luar ruangan atau di
satwa yang ada dalam poster terse­ dalam ruangan/aula.
but. 2. Bacakan pertanyaan di bawah ini.
• Siswa menyebutkan satu persatu 3. Bila siswa dapat menjawab pertan­
dengan mengeja gambar yang ada yaan pertama, maka siswa disilahkan
dan mengingatnya. untuk duduk.
• Kemudian guru menutup gambar 4. Dan seterusnya bila menjawab per­
tersebut. tanyaan 2, 3 dan seterusnya.
• Langkah selanjutnya, guru meng­ 5. Pada pertanyaan terakhir sudah bisa
hambil huruf inisial satwa (sudah di­ dimengerti, maka sambil berdiri, siswa
siapkan). menirukan satwa yang dimaksud.
• Kemudian siswa menebak huruf
yang dimaksud adalah satwa yang Contoh beberapa pertanyaan, dan
ada dalam poster sebelumnya. guru dapat mengembangkan sesuai
• Bila siswa sudah menebak, guru dengan satwa yang ada di sekitar
menjelaskan satwa tersebut (kete­ kita. Misalnya satwa yang dilindungi,
rangan sudah ada di baliknya). atau binatang peliharaan yang ada di
lingkungan kita.

22 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
No Harimau Capung
1. Semasa kecil: Aku dilahirkan/ditetaskan di dalam air, oleh
Waktu aku lahir, rupaku sudah mirip de­ indukku. Selama masih di dalam air, aku me­
ngan ibuku, kadang-kadang aku dilahirkan makan berbagai jenis binatang kecil, seperti
kembar. Aku termasuk binatang mamalia.. anak ikan, kecebong dsb.
2. Penyebaran:
Di Indonesia, aku mempunyai banyak Musuhku di dalam air juga cukup banyak,
saudara, seperti di Bali dan di Jawa. seperti ikan yang sering mengejarku untuk me­
Namun kedua saudaraku saat ini sudah mangsaku. Tetapi aku sering menyemprotkan
punah. Kini tinggal aku, hidupku di Pulau air ke berbagai jenis ikan yang akan menang­
Sumatera, dan aku sudah dilindungi oleh kaku, dan aku berenang secepatnya untuk
undang-undang, karena jumlahku di alam menghindar. Aku hidup di dalam air sampai
sudah semakin berkurang akibat perbu­ waktu yang cukup lama, mencapai 2 – 5 tahun,
ruan sebelum aku berubah bentuk.
3. Musuh Alam: Setelah berubah bentuk, aku bisa terbang. Aku
Aku suka memangsa binatang yang ada di mempunyai 2 pasang sayap yang indah. Aku
alam, namun saat ini di beberapa dae­ mempunyai mata yang besar yang terdiri dari
rah sudah susah untuk mencari mangsa, mata kecil yang banyak atau majemuk. Dengan
kadang aku mencari di desa-desa. mata majemuk ini, aku dengan mudah mencari
Aku sering diburu oleh manusia untuk mangsa atau menghidar dari musuh.
diambil bagian tubuhku, dan harganya
sangat mahal.
4. Perilaku: Aku bisa terbang ke atas, ke depan, ke be­
Makananku adalah daging sehingga aku lakang atau ke bawah. Sehingga manusia me­
disebut binatang karnivora. Aku sudah niru bentukku atau perilakuku untuk membuat
dilindungi undang-undang, dan jumlah sebuah helikopter.
populasi di hutan Sumatra lebih kurang
500 ekor
5. Ancaman: Bangsanku ada ada 2 kelompok, ada yang kecil
Hidupku di hutan, tetapi tempat hidupku seperti jarum, ada pula yang besar dengan
semakin menyempit akibat dari peneba­ rentangan sayap hampir 20 sentimeter.
ngan hutan

6. Ciri-ciri khusus: Aku sering menangkap mangsa di padang


Aku memiliki kulit yang indah, warna ku­ rumput, makananku serangga kecil, atau aku
ning, loreng sehingga banyak orang yang kadang memakan bangsaku sendiri yang lebih
menyukai kulitku untuk dikoleksi. kecil. Kata manusia aku dapat dijadikan indika­
tor suatu tempat yang belum tercemar oleh
pestisida.
7. Siapa aku? Tahukah kalian siapa aku? .

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
23
Bagian Ketiga
PERANAN TUMBUHAN
DALAM KEHIDUPAN KITA
1. Tema: Lingkungan di sekitar kita. 5. Metode Pembelajaran
• Simulasi dan permainan.
2. Pengantar
6. Uraian kegiatan
Rumahku adalah surgaku, tetapi bagi makh­ 6.1. Permainan: Peranan tumbuhan
luk hidup yang tiggal di hutan, hutan dan bagi kehidupan makhluk lain.
pohonku adalah tempat tinggalku. Tempat Hampir semua makhluk hidup yang ada
tinggal bagi berbagai jenis makhluk hidup di bumi ini memerlukan pohon, baik se­
yang lain. Misalnya satu pohon beringin, cara langsung ataupun tidak. Bagi yang
bila kita amati pada saat berbuah, maka langsung memerlukan pohon, adalah se­
akan kita temukan berbagai jenis binatang bagai sumber makanan, tempat tinggal,
yang mencari makan pada pohon tersebut. tempat bersarang, tempat untuk tidur.
Umumnya satu batang pohon yang be­
Di dalam hutan tropis, satu pohon yang be­ sar, tempat berbagai satwa untuk hidup.
sar bila kita amati dengan seksama, maka Sehingga kehilangan pohon di hutan,
di sana akan kita temukan berbagai mahluk akan mengakibatkan beberapa satwa
hidup, mulai dari yang mikroskopis, berba­ kehilangan tempat tinggal dan tempat
gai jenis serangga, sampai jenis burung dan berbiak, yang mengakibatkan terjadinya
mamalia. Tak hanya binatang saja yang ada, penumpukan satwa pada satu tempat.
namun juga tempel menempel berbagai je­ Lambat laun akan terjadi persaingan,
nis tumbuhan seperti paku-pakuan, jamur, siapa yang kuat yang menang dan yang
lumut bahkan anggrek. kalah akan tersisih atau bahkan mati.
1. Jelaskan terlebih dahulu mengenai
3.Tujuan: kehidupan mahluk hidup satu sama
• Mendemonstrasikan peranan tumbu­ lain saling tergantung, khsusunya
han dalam kehidupan, khususnya tem­ tumbuhan dan binatang.
pat hidup berbagai jenis binatang. 2. Ajaklah siswa ke luar ruangan.
• Siswa memahami bahwa mahluk hidup 3. Pilihlah 15 orang anak, dan buatlah
saling tergantung satu sama lain. kelompok kecil, membuat lingkaran
kecil (jadi ada 5 kelompok, setiap
4. Sumber, bahan dan alat kelompok 3 siswa), dan mereka ber­
• Buku ajar Sains dan IPA. peran sebagai pohon, tergantung
• Poster pohon dengan berbagai kehidupan. dari jumlah siswa dalam satu kelas.

24 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
4. Tunjuklah 3 siswa, yang nantinya
berperan sebagai penebang pohon.
5. Anak-anak (sisanya) untuk berperan
sebagai binatang, sesuai dengan ke­
sukaan mereka.
6. Satu pohon mempunyai beberapa
binatang, dan binatang itu dalam
suatu lingkaran kecil.
7. Sambil menyanyikan lagu yang
gembira (adakah lagu daerah yang
menggembirakan yang berceritera
tentang keindahan alam, flora dan
fauna). Kalau tidak bisa menyanyikan
lagi ”burung kutilang”. Syair di bawah
...
8. Kemudian 3 orang anak datang se­
bagai penebang pohon, dengan mem­
bunyaikan gergaji mesin dan meraung- itu karena tempat tinggalnya berkurang,
raung. Menebang 1 pohon, terus ditebang atau lahannya untuk perta­ni­
binatang yang ada lari menyelamatkan an dan perkebunan, sehingga satwa ini
diri dan hinggap di pohon lain. kekurangan tempat tinggal dan kekurangan
9. Suruh menghitung, berapa binatang makan. Akhirnya menyerang lahan pen­
saat ini ada, yang semula hanya 3-4 duduk yang dulunya memang tempat ting­
binatang. gal mereka. Hal seperti ini juga terjadi pada
10. Ulangi poin (8), dan binatang lari kehidupan manusia, kehidupan di kota
menyelamatkan diri. Berapa bina­ sudah saling berdesak-desakan satu sama
tang saat ini setiap pohon. lain. Apa yang bisa kita lakukan ?
11. Akhirnya ditebang semua dan disi­
sakan 1 pohon. Saat ini berapa bina­ Bisa menyanyikan lagu Burung kutilang, na­
tang yang hinggap pada satu pohon. mun syair sedikit dirubah ..
12. Diskusikan apa yang terjadi bila Di pucuk pohon yang rindang ..
semua pohon ditebang? Alangkah Banyak berbagai binatang ...
baiknya kita memelihara lingkungan, Bernyanyi-nyanyi riang gembira
melestarikan hutan agar kehidupan Dengan tak jemu-jemu ..
dapat lestari. Mengangguk angguk sambil menari
Trilili..lili..lili...liliiiiii ...............2x
Catatan bagi guru :
Kejadian seperti ini sudah terjadi di sekitar Kemudian datang penebang
kita, sehingga bangak sekali berita gajah
mengamuk dan memasuki perkampungan,
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
25
BAB VI
MATERI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELAS II

26 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Bagian Pertama
Mengenal Kehidupan
Tumbuhan di sekitar kita

1. Tema: Lingkungan di sekitar kita.

2. Pengantar:
Tumbuhan di hutan, mempunyai ciri-ciri
yang sangat khas, baik jenisnya maupun
cara hidupnya. Misalnya tumbuhan yang
hidup di pesisir berbeda dengan yang hi­
dup di pegunungan.

Tumbuhan juga mempunyai perilaku sep­


erti satwa yang bergerak. Mereka melakukan
kom­petisi untuk memperrebutkan makanan,
udara atupun sinar matahari. Sehingga sering
kita jumpai tumbuhan yang mati karena ka­
lah bersaing dengan tumbuhan lain. Seperti
akar liana yang merambat pada tumbuhan
induk atau beringin pencekik, saat masih
kecil menumpang tumbuh di pohon inang,
setelah besar, mematikan pohon inang.

Persaingan dalam hidup juga ditunjukkan


dengan tumbuhnya akar banir, akar nafas
atupun mengeluarkan zat alelopati yang
dapat mematikan tumbuhan yang ada di
sekitarnya. Atau bagian-bagian tumbuhan
menyesuaikan dengan lingkungan seperti
akar bakau yang hidup di dalam air. Di dalam buku ajar kelas dua, materi yang
diajarkan mengenal hewan dan tumbuhan.
Tumbuhan ada yang dapat menyuburkan Oleh karena itu dalam bagian ini, hanya
tanah karena membantu mengikat nitro­ akan memberikan metode pembelajaran
gen dari udara bebas, tetapi ada pula tum­ yang menyenangkan untuk mengenal he­
buhan yang rakus air. wan dan tumbuhan yang ada di sekitar kita.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
27
3. Tujuan : • Dijelaskan semua bagian tumbuhan,
• Memahami flora yang ada di sekitar mulai dari akar, batang, daun, bunga,
kita. buah dan bagian lainnya
• Memahami bentuk bagian tumbuhan.
• Mengetahui beberapa bagian dari tum­ 6.1. Permainan: Mata Kamera
buhan. 1. Siswa diajak ke luar ruang kelas, dan
• Mengidentifikasi berbagai flora yang berikan mainan yang menggembi­
ada di sekitar kita rakan.
2. Guru menyiapkan beberapa bagian
4. Sumber, bahan dan alat tumbuhan seperti daun, bunga,
• Buku ajar Kelas II, Sains dan IPA/Terpadu buah atau bagian tumbuhan yang
• Poster (Bagian tumbuhan). lain, dengan jenis yang berbeda.
• Materi mengenal bagian tumbuhan 3. Sedangkan siswa diharapkan mem­
akan dicetak berupa poster atau po­ bawa kertas/buku dan alat tulis,
tongan gambar, sehingga guru mudah kalau bisa membawa pinsil warna
menjelaskan kepada siswa, sebelum atau krayon.
siswa diajak ke luar kelas. 4. Bagian dari tumbuhan sebelumnya di­
bungkus dengan kain atau kertas koran.
5. Metode Pembelajaran : 5. Siswa berkumpul membuat sete­
• Simulasi dan Permainan. ngah lingkaran, melihat bungkusan
yang sudah disiapkan.
6. Uraian Kegiatan 6. Guru membuka bungkusan itu,
• Guru memilih salah satu pohon atau dengan hitungan 10 kali, kemudian
membawa tanaman pot, dan menjelas­ ditutup kembali. Dan sebelumnya
kan kepada semua siswa bagian bagian menjelaskan kepada siswa untuk
tumbuhan yang ada. memperhatikan isi bungkusan dan

28 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
menggambar setelah dibuka, sesuai Uraian kegiatan :
dengan keinginan setiap siswa. 1. Bagikan potongan karton dengan
7. Siswa diharapkan menggambar ka­ ukuran poscard (kartu pos), yang su­
lau bisa mewarnai hasil karyanya. dah ditempel dengan dobelotip atau
8. Berikan waktu 15-30 menit untuk potongan karton dengan lem.
menggambar. 2. Ajaklah ke luar ruangan, dan siswa
9. Diskusikan, dan setiap siswa sebisa bertugas untuk mengumpulkan ba­
mungkin menjelaskannya dan menulis­ gian dari pohon baik yang kering
kan (sambil belajar menulis). atau yang masih segar. Kemudian
menempelkan pada karton. Berilah
Catatan bagi Guru: contoh yang sudah jadi (misalnya)
Permainan ini dapat dimodifikasi untuk 3. Siswa diberikan kebebasan untuk
pengenalan bentuk daun, misalnya daun berkreasi dari bagian pohon terse­
yang meruncing, seperti pita, bulat dsb. but, misalnya membuat gambar,
Permana dan simulasi pada pelajaran kelas lukisan atau tulisan.
satu, juga dapat dimainkan dalam permain­
an dan simulasi kelas dua, karena sifatnya Catatan bagi guru :
terbatas pada pengenalan tumbuhan dan Hutan tidak hanya berwarna hijau, dalam
hewan secara mendasar. kenyataanya, dengan dibuktikan permain­
an ini. Warna di dalam hutan juga menjadi
6.2 Permaian II: Warna-warni tumbuhan. strtegi tumbuhan di dalam hidupnya. Misal­
Tujuan : nya buah selalu berwarna hijau ketika ma­
1. Siswa mengetahui bahwa hutan tro­ sih mentah dan warna merah atau kuning
pis atau tumbuhan yang ada di seki­ saat sudah masak. Strategi ini dimaksudkan
tar kita itu berwarna-warni, tidak bila sudah masak dengan berubah warna
hanya berwarna hijau. yang mencolok, dengan harapan dapat
2. Kreatifitas anak-anak. mengundang binatang, seperti burung,
atau mamalia lain, untuk mengambilnya
Bahan dan alat : atau memakannya. Sehingga tumbuhan
Kertas karton yang sudah ditempel itu dapat dibantu dalam penyebaran biji.
dobeltip, atau potongan kertas kar­ Suatu sisi kehidupan yang unik di dalam
ton dan lem. hutan.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
29
Bagian Kedua
MENGENAL KEHIDUPAN HEWAN
DI SEKITAR KITA

1. Tema: Alam Sekitarku berapa jenis binatang yang ada di seki­


tar kita.
2. Pengantar: • Mengidentifikasi berbagai binatang yang
Semua binatang mempunyai tempat ting­ ada di sekitar kita.
gal masing masing, dan umumnya ter­
gantung dari makanannya atau sumber 4. Sumber, bahan dan alat :
makanannya. Tentang tempat hidup ada • Buku ajar IPA, Sains.
yang luas seperti hutan, atau perairan, na­
mun beberapa satwa mempunyai tempat 5. Metode pembelajaran :
tinggal yang lebih khusus. Misalnya hutan • Simulasi dan permainan
mangrove, hutan pantai, pegunungan dan
sebagainya. 6. Uraian Kegiatan
6.1. Permainan suara binatang.
3. Tujuan: • Berilah permainan pembuka, untuk
• Menceriterakan kehidupan di sekitar mencairkan suasana.
kita khusus tentang hewan. • Bagi siswa menjadi beberapa kelom­
• Mendiskripsikan dan mengetahui be­ pok, tergantung dari jumlah siswa

30 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
yang ada di dalam kelas. Minimal 5 • Demikianlah seterusnya, dan seka­
siswa per kelompok. rang kebalikannya kelompok dua yang
• Berikan masing-masing kelompok de­ menanyakan dengan menunjukkan
ngan gambar yang sudah disediakan. Huruf inisial. Misalnya H (Harimau) dsb.
• Kemudian setiap kelompok menyu­
arakan suara binatang yang dimak­ Catatan untuk guru:
sud, dan kelompok lain menebak Dalam permainan ini guru dapat memberi­
suara binatang tersebut. kan penjelasan tentang berbagai jenis suara
binatang, bentuknya, makanannya dan tem­
6.2. Permainan tebak satwa: makanan, pat tinggalnya. Terkait dengan tempat tinggal
tempat hidup, peragaan satwa. satwa atau habitat, diberikan contoh berbagai
• Bagilah dua kelompok, atau bila jum­ jenis yang sederhana. Misalnya Ikan, amphibi,
lah siswa pria dan wanita seimbang, ular, burung, gajah, serangga dsb.
coba dibagi berdasarkan jenis kela­
min, agar sedikit tampil beda. Pada metode pembelajaran mengenai pe­
• Kelompok I membawa huruf yang ngenalan satwa kelas satu, juga dapat digu­
sudah disediakan. Kemudian menan­ nakan untuk siswa kelas dua, tinggal memo­
yakan kepada kelompok lainnya. di­fikasi dengan berbagai bentuk permainan.
Misalnya huruf G. Bila kelompok II Misalnya tebak suara, peragaan tumbuhan
bisa menebak, tolong tirukan suara atau binatang, sehingga pada metode pem­
binatang itu dan peragakan ben­ belajaran ini, dapat memperkaya cara untuk
tuknya, makanannya apa. penyampaian materi pelajaran.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
31
Bagian Ketiga
PERTUMBUHAN TUMBUHAN
1. Tema : Lingkungan di sekitar kita

2. Pengantar
Semua mahluk hidp mengalami pertumbu­
han, termasuk tumbuhan yang ada di seki­
tar kita. Tumbuhan mempunyai bagian ba­
gian tubuh yang berbeda dan disesuaikan
dengan fungsinya, misalnya akar, batang,
daun atau bagian lainnya. Bentuk bagian
tumbuhan jenis yang satu dengan yang lain
umumnya berbeda, dan biasanya sesuai
dengan tempat hidup, atau sifatnya dalam
mendapatkan makanan.

Dalam buku ajar materi tentang pertum­


buhan hewan dan tumbuhan, telah banyak
dibahas mengenai berbagai jenis contoh
tentang pertumbuhan hewan dan tana­
man. Sehingga dalam materi ini hanya akan
menambahkan beberapa metode pembe­
lajarannya.

3. Tujuan:
• Mengidentifikasi bagian tumbuhan
• Memahami fungsi bagian tumbuhan.
• Merasakan (rasa empati) bagaimana
menjadi sebatang pohon yang sedang
tumbuh. 6. Uraian Kegiatan:
6.1. Permainan berperan sebagai pohon.
4. Sumber, bahan dan alat • Sebelumnya berilah permainan po­
• Materi pembelajaran IPA/terpadu. hon yang tertiup angin untuk meme­
• Tutup mata cahkan suasana agar lebih meriah.
• Peserta tutup mata, dan memba­
5. Metode Pembelajaran yangkan sebagai biji yang jatuh dari
• Simulasi dan permainan pucuk pohon.

32 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
• Kemudian tumbuh, tumbuh dan Hujan yang menyiram, dan matahari me-
tumbuh menjadi pohon. Angin, ba­ nyinari,
dai dan hujan turun. Kemudian ber­ Tumbuh dan tumbuh menjadi besar,
bunga dan berbuah. Semakin tinggi ..
• Setelah itu datanglah rombongan Berbunga, Berbuah,
satwa yang memakan buah-buahan Dan memberikan makanan untuk kehidu-
yang ada. pan.
• Bagaimana peserta merasakan se­ Seperti manusia, binatang juga ikut me-
bagai tumbuhan yang dibutuhkan nikmati seperti monyet, burung, serangga
oleh banyak satwa. untuk mengisap madunya dan membantu
• Dalam permainan ini sengaja tidak penyerbukan ..
diberikan atau digambarkan dengan Bertahanlah pohonku karena engkau mem-
perusakan hutan yang selama ini ter­ bantu dalam kehidupan ...
jadi. Karena untuk siswa diusahakan
selalu “Happy Ending”. 6.2. Melukis pohon.
• Setelah itu mereka memberikan ke­ • Berilah permainan yang menggem­
san-kesan. Umumnya yang melaku­ birakan.
kan dengan serius serta meresapi­ • Peserta membawa alat tulis, atau
nya akan merasakan batapa pohon kalau ada membawa kertas gambar
itu diperlukan oleh banyak satwa. dan pinsil warna/krayon.
Bagaimana kalau hal itu rusak? • Ajaklah siswa ke pohon yang ter­
dekat, dan siswa memulai meng­
Catatan bagi guru: gambar bagian pohon yang mereka
Pohon memberikan segalanya bagi kehidu­ sukai. Misalnya bunga, buah, daun,
pan, oksigen yang dihasilkan untuk semua kulit pohon atau akar dan batang.
mahluk hidup yang bernafas, buah untuk • Kemudian siswa menceriterakan
semua satwa/manusia, biji untuk satwa gambar yang mereka buat, apa
seperti burung, daun untuk sebagian bina­ fungsinya dalam kehidupan pohon
tang, kayu untuk kehidupan manusia. Buat­ tersebut.
lah diskusi bagaiman rasanya berperan se­
bagai pohon. Bagaimana pohon yang mulia Catatan untuk guru:
ini kalau habis, dan apa yang akan terjadi? Semua pohon mempunyai fungsi masing-
Agar lebih menarik, maka guru memba­ masing untuk menunjang kehidupan. Bisa
cakan alur ceriteranya, atau siswa dapat juga menjelaskan fungsi masing-masing ba­
juga membacakannya. Misalnya sebuah gian tubuh sesuai dengan pelajaran. Terkait
ceitera atau puisi, bebas berkreasi, atau dengan pelestarian alam adalah, pohon
dikemas dengan sebuah nyanyian. mempunyai fungsi untuk menyimpan air
(akarnya), penghasil oksigen (daunnya saat
Pertumbuhan pohon, bertahanlah engkau. terjadi fotosintesa) dsb.
Ada biji pohon yang sedang tumbuh,
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
33
Bagian Keempat
PERTUMBUHAN HEWAN

1. Tema: Lingkungan di sekitar kita

2. Pengantar
Hewan juga mengalami pertumbuhan, dari
waktu ke waktu tumbuh berkembang men­
jadi besar. Bagian tubuh binatang satu jenis
yang satu dengan yang lain juga berbeda,
tergantung dari jenisnya, makanannya dan
tempat hidup atau mencari makan. Misal­
nya jenis mamalia, mempunyai anggota
tubuh yang berlainan. Jenis karnivora akan
berkembang bagian tubuh yang sesuai
dengan makanan untuk menangkap. Atau­
pun burung, mempunyai bentuk paruh,
bentuk kaki yang berlainan satu sama lain
tergantung dari jenis makanan dan tempat
tinggalnya. Begitupula jenis binatang yang
ada di sekitar kita, mulai dari serangga,
ikan, amphibi dsb.

3. Tujuan
• Mengidentifikasi bagian tubuh hewan
• Memahami fungsi bagian tubuh hewan 6. Uraian Kegiatan:
• Rasa empati terhadap kehidupan. 6.1. Permainan: Puzzle 1.
• Berikan permainan pembuka yang
4. Sumber, bahan dan alat menyenangkan, seperti pindah tem­
• Materi pembelajaran SAIN dan IPA/Ter­ pat, tongji-tongji atau yang lain se­
padu perti yang ada dalam buku ini.
• Siapkan beberapa gambar yang su­
5. Metode Pembelajaran dah dipotong-potong dan masukan
• Simulasi dan permainan ke dalam amplop.

34 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
seekor binatang kesayangannya atau
yang dikenal
• Kemudian bacakan lagu atau puisi
atau sebuah ceritera tentang bina­
tang, Misalnya:

Wahai binatang yang hidup di alam


Indah warnamu, bagus suaramu ...
Bebas hidup kesana ke mari
Mencari makan sesuka hati

Bersama keluargamu dan temanmu


engkau berjalan
Engkau hidup damai di dalam hutan
Kasihan engkau saat terjerat
Hingga tubuhnya menjadi sekarat

• Berikan setiap kelompok satu am­ Wahai manusia jangan ganggu hi­
plop, dan berilah tugas untuk me­ dup mereka
nyatukan gambar sesuai dengan Biarkan hidup bebas dan merdeka
gambar yang sebenarnya.
• Tugas siswa menebak, satwa apakah Catatan bagi guru:
itu ? Untuk permainan 1 dan 2, guru dapat
menjelaskan tentang satwa yang ada dalam
6.2. Permainan: Puzzle 2 puzle tersebut, kemudian dijelaskan tentang
• Gambar sudah disediakan, berupa fungsi atau bentuk anggota tubuh disesuai­
puzle satwa yang dilindungi. kan dengan makanannya, habitatnya dsb.
• Tugas siswa adalah menyatukan po­ Misalnya fungsi belalai pada gajah atau taring
tongan bagian tubuh hewan. pada harimau, atau sayap pada burung dsb.

Untuk permainan 3, dapat dibuat ceritera


6.3. Berperan sebagai hewan. atau puisi atau lagu dan dinyanyikan ber­
• Pilih beberapa anak yang akan me­ sama, sehingga dapat memberikan kesan
merankan sebagai hewan, berikan bagi siswa tentang hidup berperan seba­
kebebasan untuk memilih binatang gai satwa. Akhir permainan diskusikan,
kesukaannya. bagaimana seandainya yang berperan se­
• Anak yang dipilih untuk berperan bagai satwa tersebut ditangkap oleh ma­
sebagai satwa ditutup matanya, nusia, senangkah hidup mereka (tanyakan
dan membayangkan bila ia menjadi kepada yang berperan sebagai satwa).

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
35
Bagian Kelima
TEMPAT HIDUP BINATANG

1. Tema: Alam disekitarku. di dataran rendah ataupun di lautan. Untuk


memperkenalkan tempat tinggal binatang,
2. Pengantar: ada beberapa simulasi yang dapat dikem­
Binatang memerlukan tempat tinggal bangkan, agar siswa memahami, mengerti
untuk hidupnya, misalnya berkembang dan dengan harapan turut serta bentindak
biak, membesarkan anaknya dan mencari untuk penyelamatannya.
makan. Namun setiap binatang tempat
tinggalnya satu sama lain berbeda. Ada Dalam mata pelajaran kelas 2, sudah dijelas­
yang hidup di pohon, di perairan atau di kan berbagai tempat hidup satwa, sehingga
dalam tanah. Selain itu penyebarannya pun buku ini lebih menguatkan dalam metode
berlainan, ada yang hidup di puncah bukit, pembelajaran yang berupa permainan.

36 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
3. Tujuan: 2. Lingkaran yang sudah terbentuk,
• Menceritakan tempat tinggal bianatang dilanjutkan dengan permainan inti,
(yang hidup liar liar dan bukan yang di­ yaitu pindah tempat.
pelihara) di alam. 3. Setiap siswa diharapkan di depannya
• Menyebutkan jenis-jenis habitat (tempat ada sebuah tanda, misalnya seperti
tinggal) yang diketahui di sekeliling kita. sepatu, daun, kertas ata benda lain­
nya..
4. Sumber, bahan dan alat 4. Guru di depan lingkaran, dan mem­
• Buku pelajaran sekolah Sains, IPA. berikan aba-aba. Misalnya siapa
yang menggunakan sepatu warna
5. Metode Pembelajaran hitam. Maka semua siswa yang me­
• Simulasi dan permainan makai sepatu hitam pindah tempat.
5. Guru yang memberi aba-aba juga
6. Uraian Kegiatan: pindah tempat mencari tempat
6.1. Permainan: Pindah tempat yang kosong. Bagi siswa yang tidak
1. Sebelum memainkan permainan mendapatkan bagian, berdiri di
ini, akan lebih meriah bila siswa di­ tengah lingkaran, dan mengganti­
berikan permainan yang menggem­ kan peran guru untuk memberikan
birakan, dan konsentrasi, misalnya aba-aba.
tepuk dada. 6. Demikian seterusnya.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
37
Catatan untuk guru: Catatan untuk guru :
Setiap mahluk hidup mempunyai tempat Setiap satwa memiliki habitat yang khas,
tinggal, dan mereka selalu bergerak dari namun ada pula yang dapat hidup di berb­
satu tempat yang satu ke tempat yang lain agai jenis habitat, tergantung makanannya.
untuk mencari makan atau berbiak. Ada bi­ Siswa akan memilih sesuai dengan keingi­
natang yang selalu melakukan migrasi dari nannya, dan guru bisa mengarahkan, se­
tempat tinggal asalnya. Khususnya bagi baiknya siswa yang berperan sebagai satwa
binatang yang tinggal di tempat yang me­ memilih habitat yang benar.
miliki perubahan musim. Binatang di hutan
juga ada yang selalu melakukan kompetisi, Kaitannya dengan usaha pelestarian alam
untuk merebutkan bahan makanan. adalah, kini semakin banyak satwa yang
kehilangan habitat, sehingga sering mema­
6.2. Permainan: Habitat Satwa. suki perladangan dan memakan tanaman
Tujuan: Memahami berbagai habitat/ masyarakat.
tempat tinggal satwa.
Alat/bahan: Berbagai jenis gambar habi­ Diskusikan, bagaimana seandainya mere­
tat dan binatang. ka yang berperan sebagai satwa tak ada
• Tunjuk lebih kurang 10 siswa, yang pilihan dalam mencari habitatnya, misalnya
nantinya akan berperan sebagai ha­ ditebang atau hancur, sehingga habitatnya
bitat. rusak ?
• Siapkan dengan berbagai gambar,
sesuai dengan habitat. Misalnya Hu­
tan bakau, hutan tropis, sungai, laut,
pohon, padang pasir. Atau tulisan
yang menunjukkan sebuah habitat/
tempat inggal satwa.
• Siswa yang berperan sebagai habitat,
berpisah dan lebih kurang berjarak
15-25 meter jaraknya dengan posisi
siswa yang berperan sebagai satwa.
• Siswa yang tidak berperan sebagai
habitat, diberikan beberapa gambar
satwa yang ada, atau siswa menu­
liskan satwa yang mereka sukai.
Misalnya berperan sebagai burung
bangau, burung elang, ikan, gajah,
harimau, kancil, serangga dsb.
• Kemudian berikan aba-aba siswa
tersebut lari mencari habitat yang
sesuai dengan hidup satwa.

38 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB VII
MATERI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELAS III

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
39
Bagian Pertama
LINGKUNGAN SEHAT

1. Tema: Lingkungan di sekitar kita 3. Tujuan:


• Mengidentifikasi lingkungan sehat dan
2. Pengantar tak sehat, menurut siswa.
Apa sebenarnya yang disebut dengan
lingkungan yang sehat dan tidak sehat, 4. Sumber, bahan dan alat
coba tanyakan kepada siswa di dalam ke­ • Buku pelajaran IPA dan Sains.
las. Mungkin akan berbeda pendapat
satu sama lain. Pendapat anak perkotaan, 5. Metode pembelajaran
mungkin berbeda dengan siswa di perde­ • Permainan dan simulasi.
saan. Sehingga untuk menentukan hal ini
ada batasan yang dapat dipahami oleh 6. Uraian kegiatan
siswa. 6.1. Mengidentifikasi lingkungan yang sehat.

40 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Dalam simulasi dan pengamatan lang­ Binatang-binatang yang dapat dijadikan in­
sung ini, lebih terfokus pada siswa un­ dikator salah satunya adalah nimfa capung.
tuk melihat ke lingkungan yang ada di
sekitar kita. 6.2. Mengidentifikasi lingkungan yang rusak
• Berilah permainan pembuka, untuk • Berilah permainan pembuka, untuk
mencairkan suasana, sehingga siswa mencairkan suasana, sehingga siswa
senang dan bergembira. senang dan bergembira.
• Siapkan 2 gelas air mineral, kosong­ • Siswa membawa peralatan menu­
kan gelas yang satu. lis untuk mengungkap pendapatnya
• Ajaklah siswa ke saluran air dekat tentang lingkungan yang rusak dan
sekolah (got atau kubangan air). yang baik.
• Gelas plastik yang sudah kosong diisi • Berilah waktu setiap siswa atau
dengan air tersebut. kelompok untuk mengungkapkan
• Siswa mengamati perbedaan kekeru­ pendapatnya yang sudah ditulis.
han. • Berilah permainan jaring kehidupan
• Siswa diharapkan juga mengamati yang dapat menggambarkan apa akibat
binatang apa saja yang hidup pada nya bila lingkungan itu rusak.
air yang kotor tersebut.
Cara bermain:
Catatan untuk guru. 1. Berikan tali kepada salah satu siswa
Ada beberapa binatang yang dapat menjadi yang nantinya berperan sebagai ma­
indikator apakah air itu sehat atau tidak. nusia.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
41
2. Tanyakan dalam hidup manusia dan seterusnya, dengan pertanyaan
memerlukan apa (makan, minum). yang saling terkait, sehingga semua
Umpamakan memerlukan air untuk siswa memegang tali.
minum. Dan berikan gulungan tali ke­ 7. Siswa memegang erat tali tersebut.
pada siswa yang berperan sebagai air. Cobalah tarik salah satu tali yang di­
3. Air datang dari langit, dan disimpan pegang siswa yang berperan sebagai
oleh perakaran dalam hutan. Berikan hutan, siapa saja yang merasakan
tali kepada yang berperan sebagai hu­ langsung dalam tarikan tersebut, ta­
tan. nyakan kepada siswa dan mereka ber­
4. Hutan tempat hidup apa saja, misal­ peran sebagai apa?
nya Harimau, berikan kepada yang 8. Berilah beban berupa tas atau benda
berperan sebagai harimau. lain, sehingga semua siswa mera­
5. Harimau memerlukan makanan, mi­ sakan dalam menanggung beban.
salnya rusa. 9. Cobalah lepas salah satu pegangan
6. Rusa hidup di hutan, kembalikan lagi siswa (seandainya salah satu hilang/
ke siswa yang berperan sebagai hu­ punah), apa yang terjadi. Binatang
tan. Hutan untuk hidup burung, ma­ apa saja yang terpengaruh bila ada
nusia juga perlu hutan, hutan meng­ mahlukhi dup yang punah? Diskusikan.
hasilkan mata air, Dan seterusnya, Berilah waktu mereka untuk mendis­

42 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
kusikan persoalan rantai makanan ini atau toko terdekat untuk melihat
atau jaring-jaring kehidupan. atau membeli satu atau dua makan
10. Kemudian ambil tali yang dilepas tadi. an yang sudah dikemas.
11. Dan katakan kepada siswa, mari kita • Jelaskan kepada siswa, sebelum me­
berbuat, kita memulai memperbaiki makan atau membeli makanan kema­
lingkungan yang telah rusak, agar san itu, untuk melihat dan membaca
alam ini hidupnya seimbang. kandungan makanan dan waktu masa
pakai. Biasanya semua itu telah ter­
Catatan untuk guru: cantum tanggal dan tahun.
Permainan ini dapat dimodifikasi dengan • Siswa sekalian belajar melihat dan
berbagai pokok permasalahan atau bahan mengingat tanggal dan bulan serta
ajar yang ada kaitannya dengan lingkungan tahun kadaluarsanya.
yang baik dan rusak atau hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Catatan untuk guru:
Saat ini gaya hidup manusia semakin tinggi,
6.3. Mengidentifikasi makanan yang sehat. dan tentu memerlukan makanan yang cu­
Tujuan: kup banyak dan beraneka bentuk kemasan.
• Melihat kandungan makanan dan Pasti setiap orang di desa ataupun di kota
masa layak dimakan memakan makanan yang sudah di kemas
dalam berbagai bentuk. Misalnya kemasan
Uraian kegiatan. dari plastik, stereofom, atau kalengan.
• Berilah permainan pembuka, sehingga
tercipta suasana yang menyenangkan. Ada beberapa hal yang perlu diajarkan dan di­
• Siapkan sebuah produk makanan beri pengertian kepada siswa tentang makan­
yang sudah dalam kemasan, misalnya an yang sehat dan masih layak dikonsumsi.
mie instan atau makanan kalengan. Kadang makanan yang beredar di warung atau
• Jelaskan tentang masa pakai makan­ di toko baik penjual ataupun pembeli, tidak
an tersebut dan kandungan dalam memperhatikan isi kandungan dan masa layak
makanan. dikonsumsi. Sehingga pengetahuan ini baik di­
• Kemudian ajaklah siswa ke warung berikan kepada siswa sedini mungkin.

Hati hati dengan makanan yang berlabelkan diskon, kemungkinan barang tersebut, sudah atau mendekati kadaluarsa.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
43
Bagian Kedua
KEBUTUHAN MAHLUK HIDUP

1. Tema: Lingkungan di sekitar kita. juga seperti manusia. Namun ada perbe­
daan antara manusia dan makhluk hidup
2. Pengantar lain. Jelaskan kepada siswa, tentang sifat-
Kebutuhan sehari-hari anak satu sama lain sifat kelebihan yang dimiliki oleh manusia
tentu berbeda. Coba berikan sebuah per­ dibanding dengan makhluk hidup lainnya.
tanyaan, dan setiap siswa mencatat apa
keperluan hidup sehari-hari mereka. Mulai 3. Tujuan.
dari makanan, pakaian, tempat tinggal dsb. • Mengidentifikasi Kebutuhan Makhluk
Demikian halnya makhluk hdup, mereka Hidup

44 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
4. Sumber, bahan dan alat. Catatan untuk guru:
• Buku ajar Sains dan atau IPA. Pada bagian ini, lebih mengupas pada
keperluan mahluk hidup dalam hidupnya.
5. Metode pembelajaran: Kebutuhan pokok dalam kehidupan adalah,
• Permainan dan simulasi. makan, tempat tinggal. Namun makan dan
tempat tinggal memiliki kekhasan setiap
6. Uraian kegiatan. individu. Setiap jenis berbeda kebutuhan
6,1, Mengamati kebutuhan makhluk hidup hidupnya.
di sekitar kita.
• Berikan permainan yang menye­
nangkan, agar suasana dalam kelom­
pok belajar lebih ceria.
• Ajaklah siswa ke taman atau dekat ke
sebuah pohon, dan diharapkan siswa
mengidentifikasi satwa atau tumbu­
han apa yang ada,
• Bila menemukan binatang yang ada
di pohon, tanyakan apa fungsi pohon
bagi binatang.
• Atau bila memungkinkan ajaklah di
tempat yang berair, misalnya got,
sungai, danau atau kolam. Binatang
apa yang ada di sana. Mengapa me­
merlukan tempat tersebut ?
• Atau adakah hewan ternak yang ada
di sekitar kita. Misalnya kambing,
kerbau, sapi, ayam atau burung?
Amati mereka sedang melakukan
apa, makan, tidur atau berjalan. Bila
makan, apa yang diperlukan dalam
hidup mereka ?

6.2. Permainan saling ketergantungan.


• Permainan yang dapat diberilkan
adalah, mengenai hidup saling keter­
gantungan satu sama lain. (silahkan
ikuti permainan sebelum bab ini
atau pada meteri pelajaran kelas IV).

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
45
Bagian Ketiga
MENGGOLONGKAN MAHLUK HIDUP

1. Tema: Mahluk hidup yang ada di 3. Tujuan:


sekitar kita. • Menggolongkan mahluk hidup secara
sederhana
2. Pengantar
Bila sekolah mempunyai halaman yang di­ 4. Sumber, bahan dan alat
tumbuhi dengan berbagai tanaman, atau • Buku Pelajaran IPA, alat tulis
dekat dengan taman kota, hutan, areal
pertanian, perkebunan, merupakan labora­ 5. Metode pembelajaran
torium alam yang dapat digunakan dalam • Permainan dan simulasi.
pendidikan pelestarian alam dan lingku­
ngan hidup ini. 6. Uraian kegiatan
6.1. Penggolongan tumbuhan
Ada beberapa metode yang dapat dilaku­ • Berilah permainan yang menyenang­
kan untuk menunjang dalam kegiatan di kan agar siswa antusias untuk mengi­
luar kelas. kuti praktek di lapangan ini, dengan

46 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
memilih permainan yang sesuai. mun lebih khusus kepada binatang,
• Berikan tugas setiap siswa untuk meng­ yaitu menggambar binatang yang
gambar bentuk daun atau warnanya dapat dilihat langsung atau binatang
secara mendetail, khususnya urat dau­ kesayangannya.
nya, ujung daun, runcing atau tumpul, • Siswa menggambar harimau misal­
sisi daunnya bergerigi atau rata. nya, namun lebih detail dengan ang­
• Ajaklah berdiskusi, apa nama daerah gota tubuh yang berkembang sesu­
tumbuhan tersebut. ai dengan makanannya. Misalnya
• Kemudian dilanjutkan dengan meng­ taring dan kuku yang tajam untuk
gambar pohon yang ada di sekitar kita. berburu. Atau burung pemakan biji,
Misalnya pohon kelapa, durian, ram­ penghisap madu, menangkap ikan.
butan. Sebisa mungkin dalam pohon
tersebut digambarkan tumbuhan yang Catatan untuk Guru:
menempel pada batang tersebut. Guru dapat menentukan persepsi anak
Misal­nya benalu, lumut, anggrek dsb. tentang binatang atau tumbuhan dengan
• Ajaklah diskusi mengapa bentuk po­ ciri ciri yang telah digambarkan oleh siswa.
hon demikian, bentuk buahnya atau Misalnya diberikan tugas untuk menggam­
tumbuhan yang menempel pada po­ bar burung. Tentu siswa akan menggam­
hon tersebut. bar sesuai dengan daya imajinasinya. Nah
kita tinggal mengarahkan, jenis makanan­
6.2. Penggolongan binatang nya, jenis habitatnya dsb. Sehingga siswa
• Hampir sama dengan poin 6.1, na­ memahami bentuk bagian khusus yang

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
47
berkembang sesuai dengan makanannya, kaki dan ciri-ciri lain yang dimiliki. Atau
atau tempat tingalnya. tumbuhan dengan berbagai ciri-ciri
yang dimiliki, seperti bentuk daun,
Misalnya jenis tumbuhan yang mempu­ warna daun, bentuk batang, warna
nyai akar serabut dan akar tunggang, tentu buah, bentuk buah, bunga dsb. Atau
secara sederhana, dapat menggolongkan jenis binatang dan tumbuhan lain.
tumbuhan tersebut. • Setelah itu diskusikan, kira-kira tum­
buhan atau binatang apa saja yang di­
6.3. Mengidentifikasi makhluk hidup. jumpai dengan ciri-ciri yang dimiliki ?
• Berikan permainan yang terkait de­
ngan kehidupan flora dan fauna yang Catatan untuk guru:
terlampir pada bagian akhir buku ini, Cara sederhana ini untuk melatih siswa
sehingga selain membuat suasana mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
meriah, juga memahami tentang ke­ yang ada dengan berbagai bentuk dan
hidupan binatang dan tumbuhan. corak­nya. Selain itu siswa juga belajar ber­
• Bagilah siswa menjadi beberapa ke­ ceritera dan menganalisa tentang kehidu­
lompok (2-5 orang perkelompok). pan yang ditemui.
• Tugas mereka adalah mengidenti­
fikasi makhluk hidup yang mereka Kegiatan lapangan ini juga dapat dimodi­
temui, berdasarkan ciri-ciri yang ada. fikasi atau dilengkapi dengan permainan
• Misalnya (bila melihat burung), yang atau teka-teki ”siapa aku” yang telah dising­
perlu dicatat adalah bentuk paruhnya, gung dan dijelaskan pada materi pelajaran
warna paruhnya, warna bulu, warna kelas I dalam bab sebelumnya.

48 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB VIII
MATERI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELAS IV

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
49
Bagian Pertama
MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

Dalam kehidupan, suatu individu atau Zat yang dihasilkan ini digunakan untuk
makhluk hidup agar dapat bertahan hi­ membangun dan mengembangkan tubuh­
dup sangat tergantung dengan makhluk nya, sehingga tumbuh dewasa, berbunga
hidup lainnya. Bila dirangkaikan satu sama dan berbuah.
lain maka akan tergambar sebuah rantai
makanan yang merupakan siklus hidup di Tumbuhan merupakan sumber makanan
dalam kehidupan ini. bagi satwa, terutama satwa yang mema­
kan tumbuhan atau sering disebut sebagai
1. Tema: Aku dan lingkungan satwa herbivora, seperti misalnya ulat, kan­
cil, burung rangkong, owa. Satwa-satwa ini
2. Pengantar: hidup berinteraksi dengan tumbuhan dan
Apakah yang dimaksudkan dengan rantai dalam perkembangannya terjadi adap­
dan jaringan makanan? Pada kehidupan tasi di kedua belah pihak. Sebagai contoh
di hutan, tumbuhan merupakan penghasil buah tumbuhan akan berwarna hijau dan
makanan yang pertama. Memanfaatkan terkadang menghasilkan rasa asam dan
cahaya matahari sebagai sumber energi, getah yang gatal. Hal ini merupakan adap­
butir hijau daunnya membentuk zat hidrat tasi tumbuhan agar buahnya tidak dimakan
arang dari air dan udara yang diserapnya. oleh satwa pada saat masih muda, karena

50 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
hal tersebut tidak membantu tumbuhan an di hutan hujan tropik. Dengan demikian
untuk menyebarkan bijinya (biji belum cu­ kita dapat memerinci tingkatan penghasil
kup matang untuk disebarkan). Oleh kare­ dan pemakan di suatu ekosistem. Penghasil
na itu warnanya hijau agar tersamar de­ utama adalah tumbuhan, pemakai pertama
ngan warna daun dan tidak mengundang adalah pemakan tumbuhan (herbivora) dan
satwa untuk datang, sedangkan getah bi­ merupakan penghasil kedua. Pemakai ke­
asanya dikeluarkan tumbuhan agar buah­ tiga adalah karnivora dan seterusnya sesuai
nya tidak dimakan satwa saat muda, karena dengan ukuran tubuh. Pemakan terakhir
alasan yang sama. Namun tidak demikian adalah pengurai dimana ia hidup dari bang­
jika telah matang, biasanya buah berwarna kai tumbuhan dan hewan. Hasil-hasil uraian
menyolok dan tidak bergetah lagi, bahkan dan penguraian ini diserap kembali oleh
daging manis, karena memang dipersiap­ tumbuh-tumbuhan dan digunakan sebagai
kan untuk disukai dan dimakan oleh satwa. bahan pembentuk tubuhnya. Hal inilah yang
disebut “perputaran zat makanan”. Pada se­
Dalam kehidupan di hutan terdapat tingka­ tiap perpindahan makanan ada energi yang
tan-tingkatan penghasil dan pemakan. Sat­ hilang berupa panas. Dari tumbuhan ke sat­
wa herbivora (pemangsa tumbuhan) meru­ wa herbivora energi yang hilang ini berupa
pakan sumber makanan bagi satwa-satwa penguapan/ transpirasi tumbuhan, sedang­
pemakan daging, yang biasa disebut Kar­ kan satwa herbivora ke karnivora panas ini
nivora, seperti misalnya trenggiling, ular, merupakan tenaga untuk bergerak.
biawak, dan satwa pemakan daging juga
memiliki predator atau pemangsa, seperti Demikianlah hubungan setiap makhluk
halnya harimau. Demikianlah hubungan dengan makhluk lain, sehingga di dalam
yang terjadi secara alamiah. suatu ekosistem yang seimbang dan be­
lum diganggu oleh manusia, tidak akan ada
Perpindahan energi dari sumbernya yakni peledakan populasi suatu jenis makhluk
tumbuhan kepada makhluk lain melalui tertentu.
makanan inilah yang disebut “Rantai makan­
an”. Contoh: Rumput - Rusa - Harimau; atau: 3. Tujuan:
Rumput - Ulat - Trenggiling - Harimau. Tetapi • Memahami hubungan sesama mahluk
tiap-tiap rantai makanan ini tidak berdiri hidup dan antara mahluk hidup dengan
sendiri melainkan berhubungan timbal balik lingkungannya.
satu dengan yang lain. Hubungan inilah yang • Siswa mengetahui berbagai jenis tum­
disebut “jaringan makanan”. Hubungan buhan dan binatang yang ada di sekitar
ini rumit sekali dan hampir tidak mungkin kita.
memerinci jaringan makanan ini. Setiap habi­ • Memahami peran makhluk hidup dalam
tat memiliki jaringan makanan yang khas, kehidupan.
misalnya jaringan makanan di sepanjang • Memahami akibat bila terjadi kerusakan
aliran sungai atau di padang rumput kurang lingkungan terhadap kehidupan makh­
rumit dibandingkan dengan jaringan makan­ luk hidup.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
51
4. Sumber bahan dan alat: atau ruang terbukan, sedangkan simu­
• Bahan ajar SAINS dan IPA Terpadu untuk lasi dapat dilakukan di dalam kelas atau
Sekolah Dasar Kelas IV. luar kelas.
• Gambar berbagai jenis tumbuhan dan
binatang, atau tulisan tentang satwa. 6. Uraian kegiatan
Gambar yang perlu disiapkan dan di­ 6.1. Permainan pembuka.
laminating dan diberi gantungan/je­ 1. Permainan di luar ruang kelas.
pitan) adalah: Gajah, harimau, primata 2. Berilah permainan pembuka untuk
(2-3 jenis), burung (2-3 jenis), beruang, membuat mereka senang, dan gem­
pohon (2-3 jenis), rumput, padi, ayam, bira dengan permainan bernyanyi.
ular, tikus, semut, rayap, ikan, matahari, 3. Contoh permainan pembuka, terlam­
air dan berbagai jenis ekosistem (hutan, pir.
rawa, sungai, padang rumput. Diharap­
kan semua jenis yang ada. 6.2. Tebak satwa/tumbuhan
• Tali plastik/nilon. 1. Bila cuaca memungkinkan, ajaklah
siswa ke luar kelas.
5. Metode Pembelajaran: 2. Buat siswa berpasangan, dan tem­
• Metode yang dikemas dalam materi ini pelkan gambar atau tulisan pada
adalah simulasi dan permainan. Untuk masing-masing siswa.
permainan dapat dilakukan di luar kelas 3. Siswa yang ada di depan menanyakan

52 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
kepada pasangannya, ciri ciri makhluk siswa (seandainya salah satu hilang/
hidup yang ada di punggungnya. punah), apa yang terjadi. Binatang
4. Pasangan hanya boleh menjawab, ya apa saja yang terpengaruh bila ada
atau tidak. mahlukhidup yang punah? Diskusikan.
5. Hingga kedua siswa yang di depan Berilah waktu mereka untuk mendis­
dan belakang bisa menebak satwa/ kusikan persoalan rantai makanan ini
binatang yang ditempelkan di pung­ atau jaring-jaring kehidupan.
gung mereka masing-masing. 9. Kemudian ambil tali yang dilepas tadi.
10. Dan katakan kepada siswa, mari kita
Catatan untuk guru: berbuat, kita memulai memperbaiki
Pesan permainan: Siswa mengetahui ciri- lingkungan yang telah rusak, agar alam
ciri flora atau fauna yang ada di sekitar kita, ini hidupnya seimbang.
dengan bahasa atau penglihatan mereka.
Catatan untuk guru:
6. 3 Jaring kehidupan Berilah pengetahuan kepada siswa sesuatu
1. Setelah permainan tebak satwa usai, yang positif, dengan berupa ajakan untuk
buatlah lingkaran dan diikuti oleh berbuat baik. Simulasi poin 6.3 dan 6.4. dapat
siswa semua kelas, bila memungkin­ digunakan atau dimodifikasi dengan berbagai
kan atau dibuat 2 kelompok. Satu ke­ isu lingkungan yang ada. Misalnya hubungan­
lompok 20 siswa. nya antara daerah aliran sungai, perkampung­
2. Mulailah satu siswa sebagai ”manusia” an, laut, hutan, persawahan ataupun organ­
yang ada dalah kehidupan ini. isma yang ada. Tinggal bagaimana peran guru
3. Berikan tali plastik atau nilon kepada dalam penyampaian hal tersebut. Karena
siswa yang berperan sebagai ”manusia”. semua makhluk hidup ataupun yang tidak
4. Manusia memerlukan padi (misalnya), hidup, mempunyai peranan dalam kehidu­
tali dilemparkan siswa yang berperan pan di alam ini, baik langsung ataupun tidak
sebagai padi. Kemudian, padi dimakan terkait dengan kehidupan manusia.
burung, burung memerlukan pohon
untuk bersarang, pohon untuk kehidu­ 6.4. Jaring kehidupan (2)
pan satwa yang lain, dan seterusnya. Permainan ini dapat dilakukan dengan spon­
5. Sehingga terjadilah jaring-jaring ke­ tan, dan dapat dilakukan di mana saja, baik di
hidupan dalam lingkaran tersebut. pinggiran hutan, persawahan, pesisir, pantai,
6. Siswa memegang erat tali tersebut. pedesaan atau di sekitar sekolah. Apabila tidak
Cobalah tarik salah satu tali yang dipe­ ada gambar yang cukup, kita dapat melakukan
gang siswa, siapa saja yang merasakan dengan media alam dan fauna dan flora yang
langsung dalam tarikan tersebut ? dapat dilihat langsung di luar ruangan:
7. Berilah beban berupa tas atau benda 1. Ajak ke luar ruangan atau kelas atau di­
lain, sehingga semua siswa merasakan mana saja, misalnya di pantai.
dalam menanggung beban. 2. Langkah awal adalah: Ada salah satu
8. Cobalah lepas salah satu pegangan siswa yang berperan sebagai hutan
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
53
mangrove, atau pohon kelapa atau po­ makanan, namun di sini lebih kepada pem­
hon lain yang ada di pantai. Berilah tali berian pemahanan tentang siapa yang ber­
kepada siswa pertama yang ditunjuk. peran sebagai produsen dan konsumen.
3. Tanyakan kepada siswa ada binatang Permainan ini bisa dilakukan dengan ”pe­
apa yang tinggal pada pohon tersebut? ran siswa” untuk membuat piramida, na­
Misalnya mangrove ada burung. Lem­ mun permainan ini mengandung resiko,
parkan tali tersebut kepada siswa yang dan lebih baik menggunakan alat bantu.
menjawab burung.
4. Tanyakan lagi makanan burung itu apa, Bahan dan alat:
misalnya ada yang menjawab ikan, lempar­ Kotak atau balok kayu yang sudah diberi­
kan tali kepada siswa yang menjawab ikan. kan gambar berbagai jenis mahluk hidup
Ikan hidup dimana? Di laut lemparkan tali dengan berbagai peranan sebagai produ­
ke siswa yang menjawab laut, Dan seterus­ sen dan konsumen. Misalnya: Tumbuhan,
nya, hingga membuat sebuat jaring-jaring. tikus, burung, ular, burung pemangsa, hari­
5. Tanyakan, apa yang akan terjadi kalau mau. Poster rantai makanan.
hutan bakau hilang. Lepaskan tali yang di­ 1. Berikan penjelasan dengan poster ten­
pegang oleh siswa yang berperan sebagai tang sebuah kehidupan di alam yang sa­
mangrove. Apa yang terjadi kalau lautnya ling ketergantungan satu sama lain.
penuh sampah? Ikannya mati, misalnya. 2. Peragakan dengan menumpuk poton­
6. Dan tanyakan apa yang akan terjadi ? gan balok bergambar di depan siswa,
7. Akhir permainan, ajaklah berbuat ses­ dan jelaskan mengapa demikian. Misal­
uatu untuk memperbaiki lingkungan. nya peranan produsen pertama, kedua
serta konsumen pertama, kedua dan
6.5 Piramida makanan yang terakhir adalah pemangsa.
Piramida makanan, masih ada kaitan­
nya dengan jaring kehidupan atau rantai

54 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Bagian Kedua.
PERUBAHAN LINGKUNGAN

1. Tema: Kita dan lingkungan. kepada siswa agar pengetahuan ini dapat
dipahami, Di bawah ini ada beberapa per­
2. Pengantar mainan dan simulasi yang dapat dilakukan.
Lingkungan kita setiap saat berubah, kare­
na tekanan manusia untuk mencukupi Dalam buku ajar telah djelaskan berbagai
kehidupannya. Hutan ditebang untuk di­ contoh kerusakan lingkungan dan akibat­
ambil kayunya, atau dibabat untuk lahan nya bagi kehidupan manusia. Dalam buku
pertanian atau perkebunan. Atau terjadi ini akan diberikan beberapa permainan dan
kebakaran hutan, sehingga memusnahkan simulasi agar siswa memahami perubahan
hutan tropis yang kita miliki. lingkungan yang diakibatkan oleh manusia.

Perubahan lingkungan itu akan membawa 3. Tujuan:


dampak terhadap kehidupan kita sehari- • Menceriterakan dan memahami dam­
hari, misalnya banjir, kekurangan air, erosi pak kegiatan manusia yang memanfaat­
dan tanah longsor. Bagaimana menjelaskan kan sumber daya alam yang berlebihan

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
55
dan dampaknya terhadap kehidupan • Buat 2 buah petak yang berukuran
manusia. 50 x 100 senti meter.
• Petak pertama capur atau bersihkan
4. Sumber, bahan dan alat: rumputnya, dan petak ke dua biar­
• Buku ajar IPA. kan rumput itu tumbuh.
• Lapangan rumput yang agak miring, em­ • Petak yang tidak ada rumputnya,
ber siram tanaman dan beberapa main­ berikan boneka kecil/mainan seperti
an seperti binatang, rumah-rumahan. rumah-rumahan, binatang dsb.
• Siram dengan ember penyiram tana­
5. Metode pembelajaran man di kedua petak tersebut bersa­
• Permainan dan simulasi. maan atau bergantian.
• Apa yang terjadi? Siswa diharapkan
6. Uraian kegiatan mengamati.
6.1 Erosi. • Diskusikan mengapa hal ini bisa ter­
Erosi sering terjadi pada saat musim hujan jadi.
tiba, atau yang lebih besar lagi yang beraki­
bat fatal bagi kehidupan manusia adalah Catatan untuk guru:
terjadinya tanah longsor. Pemahaman ini Bisa juga diberikan perumpamaan, seperti
mudah sekali diberikan kepada siswa pada anak yang mempunyai kepala botak dan
sebuah permainan atau simulasi. kepada yang mempunyai rambut tebal,
• Sebelum memberikan simulasi ten­ bila mandi keramas, maka yang botak akan
tang erosi, berilah permainan yang cepat kering. Demikian juga halnya dengan
sifatnya menggemberikan. Misalnya alam yang tanpa ditumbuhi pohon, maka
pindah tempat, membuat lingkaran bila hujan tiba air tidak ditahan atau disim­
atau permainan habitat. pan oleh pohon, dan langsung mengalir di­
• Pilih di halaman yang berumput, permukaan tanah.
yang mempunyai letak kemiringan.

56 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Bagian Ketiga
POHON PENYIMPAN AIR

1. Tema: Kita dan Lingkungan merlukan waktu yang sangat panjang hing­
ga sampai di aliran mata air.
2. Pengantar:
Selain akar yang bertugas untuk menyerap Air yang tersimpan dalam tanah itu akan
makanan dan dialirkan ke daun untuk dimasak dikeluarkan sedikit demi sedikit menjadi
menjadi karbohidrat dan hasil samping berupa mata air, dan tentu kita sebagai manusia
oksigen yang sangat diperlukan untuk kehidu­ yang sangat membutuhkan air bersih, tidak
pan, akar juga sangat penting artinya dalam akan kekurangan.
penampungan air, dan mencegah erosi.
Namun apa yang terjadi saat ini? Di hulu
Akar dapat diibaratkan seperti spon/busa, sungai atau bukit dan pegunungan di
dimana di sela-selanya atau ruang antar mana terdapat hutan yang berfungsi seba­
akar, dapat menyimpan air, dan kemudi­ gai kawasan penangkap hujan, semakin
an mengikuti gaya grafitasi akan turun ke berkurang. Sehingga saat ini di daerah hilir,
dalam tanah melalui perjalanan dan me­ atau sungai sering kekeringan. Karena saat

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
57
musim hujan tiba, air yang turun dari langit tersebuh sudah menyerap air.
langsung mengalir ke sungai, sehingga tidak • Angkat, dan pertunjukkan kepada siswa.
ada air hujan yang meresap ke dalam tanah. • Spon/busa akan menetes sedikit demi
sedikit hingga air tersebut habis.
Maka kini semakin meluas kekeringan saat • Jelaskan dan diskusikan, seperti ini
musim kemarau tiba dan terjadi erosi serta akar berfungsi sebagai penyimpan air,
longsor saat musim hujan. dan tanyakan kepada siswa adakah
pendapat lain atau pertanyaan.
3. Tujuan:
Memahami tentang berbagai fungsi akar Catatan untuk Guru:
pohon di dalam hutan. Kali ini guru bisa memberikan tugas kepada
siswa, untuk menanyakan kepada kakek atau
4. Sumber, Bahan dan alat: nenek atau orangtuanya, bagaimana ke­
• Buku IPA. adaan desanya saat ini bila dibandingkan saat
• Busa dan seember air. kakek/nenek waktu masih muda. Apakah ter­
jadi perubahan kwalitas dan kwantitas air.
5. Metode Pembelajaran:
• Simulasi dan permainan Kumpulan catatan itu dapat dijadikan se­
buah monitoring/evaluasi sebuah perkem­
6. Uraian Kegiatan: bangan mengenai persediaan air. Selain
6.1. Akar penyimpan air. itu juga mengenai sungai misalnya, ben­
• Siapkan sepotong busa atau spon yang cana alam, banjir atau tanah longsor, bila
biasa digunakan untuk mencuci piring. dibandingkan dengan kejadian saat ini.
• Masukkan busa yang kering ke dalam Mengapa demikian dan apa penyebabnya
air, beberapa saat, hingga spon/busa menurut kakek atau nenek mereka?

58 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB IX
MATERI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELAS V SD

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
59
Bagian Pertama
MAHLUK HIDUP BERADAPTASI
TERHADAP LINGKUNGANNYA
1. Tema: Kita dan lingkungan.

2. Pengantar

Saling ketergantungan kehidupan di alam,


satwa yang satu tergantung dengan satwa
yang lain, mendorong terjadinya pemangsa
untuk mencari makan dan binatang yang
akan dimangsa perlu menghindar dan me­
nyelamatkan diri.

Banyak sekali kehidupan di hutan yang


melakukan penyamaran untuk mencari hidup untuk mempertahankan diri dari
maknan agar mudah untuk mendapat­ pemangsa.
kan pakan, Seperti satwa karnivora yang • Berperan sebagai satwa dan mengasah
warnanya hampir mirip dengan lingku­ indera pendengaran.
ngan, tak sedikit jenis serangga yang mirip
de­ngan daun atau ranting atau katak yang 4. Sumber, bahan dan alat:
mirip dengan daun kering. • IPA/Terpadu
• Kain penutup mata.
Terkadang ada juga ngengat yang mempu­
nyai sayap yang persis seperti mata burung 5. Metode pembelajaran
pemangsa, sehingga sering terhindar dari • Permainan
burung yang memaknnya. Atau yang terke­
nal adalah bunglon yang mempunyai sifat 6. Uraian kegiatan
mimikri, ataun setiap hinggap pada benda, 6.1. Rusa dan Harimau.
selalu warna tubuhnya berubah sesuai de­ • Sebelum permainan dilakukan, berilah
ngan warna benda di mana dia hinggap. siswa permainan pembuka agar me­
reka senang dan antusias untuk
3. Tujuan: mengikuti materi berikutnya.
• Menceriterakan mahluk hidup yang • Tunjuk seorang anak untuk berperan
dikenal. sebagai rusa.
• Mengetahui cara pertahanan mahluk • Sedangkan sisanya berperan sebagai

60 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
harimau. bermain sampai menunggu permain­
• Peserta yang berperan sebagai rusa an selanjutnya.
ditutup matanya kemudian berdiri di
tempat yang penuh dengan serasah. Catatan untuk guru:
• Sedangkan orang-orang yang berper­ Permainan ini mempunyai pesan, bahwa
an sebagai harimau berdiri agak jauh baik pemangsa (harimau) berusaha sangat
menyebar dan mengelilingi rusa. hati-hati untuk menangkap mangsanya,
• Pada saat acara dimulai, harimau kadang-kadang bersembunyi, merunduk,
berusaha menerkam rusa dengan merayap. Sedangkan rusa, dengan posisi
menepuk siswa pemeran rusa. yang terancam, sangat mengadalkan pen­
• Bila si rusa kena tepuk maka yang ber­ dengaran. Karena rusa pendengarannya
peran sebagai rusa digantikan oleh sangat sensitif, sehingga harus waspada ter­
orang yang menepuknya. hadap ancaman musuh.
• Rusa selalu terjaga dan ia dapat mem­
bunuh harimau dengan cara menun­ Ada beberapa permainan anak-anak tradisi­
juk arah harimau. onal yang menceriterakan tentang satwa yang
• Jadi bila ada harimau yang ditunjuk hidup di hutan dengan berbagai bentuk, se­per­
karena ketahuan dari bunyi injakan ti permainan, sendratari ataupun kisah atau
serasah maka, harimau tidak boleh ceritera. Kemungkinan bisa digali kembali.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
61
Bagian Kedua.
CINTA AIR DARI HULU SAMPAI HILIR

1. Tema: Kita dan Lingkungan. kurang 1.370 juta kilometer kubik dan me­
nutupi permukaan bumi ini sekitar 361 juta
2. Pengantar kilometer persegi.
Air adalah sumber kehidupan. Bila sedikit
menjadi kawan, namun bila banyak dapat Air yang ada di bumi ini 98,8 % merupakan air
mengakibatkan kehancuran. laut, sedangkan sisanya seperti yang berben­
tuk es 1,2 %, air yang ada di sungai dan danau
Saat musim hujan tiba, air melimpah ruah sekitar 0,002 % dan berupa uap.
menjadi bencana bagi umat manusia, na­
mun saat musim kering banyak berita ten­ Fakta tentang air.
tang kekeringan. Hal ini sangat terkait de­ Air adalah wajah dunia yang paling kita ke­
ngan daerah tangkapan hujan yang berupa nal, sebagai cairan, air mengisi danau, su­
hutan yang kian menyusut. ngai, dan waduk di permukaan bumi dan
menempati laut serta samudera.
Kwantitas air di dunia ini tak bertambah dan
tak pula berkurang, hanya kwalitasnya saja Air juga merupakan gas yang terjadi sewak­
yang terus menurun akibat pencemaran. tu menguap di atmosfir. Sebagai padatan,
Menurut para ahli isi air dalam laut lebih air menutupi kawasan kutub dan gunung-

62 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
gunung tinggi serta menciptakan peman­ 3. Tujuan:
dangan musim dingin. • Memahami tentang kebutuhan air setiap
makhluk hidup.
Air dalam jumlah yang sangat besar tersim­ • Mengetahui siklus air
pan di dalam tanah, baik di dalam tanahnya • Hemat air.
sendiri maupun di bawahnya, yaitu di dalam
formasi berpori yang ikenal sebagai akifer. 4. Sumber, bahan dan alat:
• IPA.
Air ada di dalam vegetasi atau tumbuhan
dan juga di dalam tubuh kita - hampir 80% 5. Metode pembelajaran
dari tubuh manusia terdiri dari air. • Permainan dan simulasi.

Air ada juga yang meresap ke dalam tanah 6. Uraian kegiatan


menjadi air tanah. Secara alami, perlahan 6.1. Permainan ular tangga.
muncul kembali menjadi air permukaan dan 1. Ajak peserta ke luar kelas, atau di dalam
menjadi sumber utama dari aliran sungai kelas, tetapi, bangku, kursi sudah dip­
yang dibutuhkan. inggirkan secukupnya, lebih kurang 3
x 3 meter. Atau akan lebih baik di luar

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
63
kelas yang lapang atau rata. mengikuti angka berapa muka dadu
2. Pilih 4 anak berpasangan. bagian atas.
3. Empat pasang anak akan berkompe­ 6. Apabila setelah melangkah ada ular
tisi untuk mencapai puncak piramida. turun, harus mengikut kemana arah
4. Satu orang sebagai pemain, dan satu ular turun.
orang sebagai pelempar dadu. 7. atau akan naik ke atas, bila langkah
5. Untuk berjalan, berapa langkah, terahir tertera tanda gambar tangga,
dan seterusnya.

Catatan untuk guru:


Tanyakan, mengapa setiap ada gambar ular,
siswa akan turun, dan mengapa setiap ada
gambar tangga harus naik?

Dalam diagram yang dibuat, beberapa kegi­


atan yang diharapkan siswa dapat berperan
untuk perbaikan dan pelestarian lingkungan.
Namun ada kegiatan yang dapat merusak,
sehingga perlu memberikan pengertian.

21 22 23 24 35

20 19 18 17 16

11 12 13 14 15
MENEBANG
POHON

10 9 8 7 6

1 2 3 4 5
MENANAM
POHON

64 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB X
MATERI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PELESTARIAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
KELAS VI

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
65
Bagian Pertama
MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN
1. Tema: Kita dan Lingkungan

2. Pengantar
Setiap makhluk hidup akan menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya, baik warna
tubuh maupun anggota tubuh. Sehingga
setiap satwa walupun masih dalam kerabat
yang dekat, memiliki ciri yang khas.

Penyesuaian anggota tubuh yang disesuaikan


dengan makanan begitu juga. Binatang yang
memangsa satwa akan memiliki taring atau
cakar yang tajam. Atau satwa yang mencari
makan pada malam hari akan memiliki peng­
lihatan yang tajam. Namun ada pula satwa yang ada. Kemudian serangga membusuk,
yang mencari mangsa dengan mengandalkan dan zat yang terkandung akan diserap oleh
pendengaran, akan memiliki alat pendenga­ jaringan yang ada dalam kantong semar.
ran atau bentuk daun telinga yang lebar. Atau
burung yang mencari mangsa di perairan 3. Tujuan
umum­nya memiliki kaki yang panjang dsb. • Mendeskripsikan hubungan antara ciri-
ciri khusus yang dimiliki hewan (kele­
Tak hanya pada hewan, tumbuhanpun juga lawar, cicak, bebek) dan lingkungan
memiliki bentuk yang unik. Ada beberapa hidupnya
tumbuhan yang menangkap serangga un­ • Mendeskripsikan hubungan antara ciri-
tuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti ciri khusus yang dimiliki tumbuhan (kak­
nitrogen. Dan umumnya tumbuhan seperti tus, tumbuhan pemakan serangga) de­
ini tumbuh pada lahan yang miskin akan un­ ngan lingkungan hidupnya.
sur hara. Contohnya adalah kantong semar. • Rasa empati terhadap makhluk hidup.
Dalam tumbuhan ini kantong atas mempu­
nyau katup penutup, dan mempunyai bau 4. Sumber, bahan dan alat:
yang khas yang disukai serangga. • Buku pelajaran IPA/Terpadu dan SAINS.
• Tutup mata.
Apabila serangga mendekat, biasanya akan
tertarik masuk ke dalam, dan didalam serang­ 5. Metode Pembelajaran:
ga akan terjebak dan masuk ke dalam cairan • Permainan.

66 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
6. Uraian kegiatan 6.2 Menangkap mangsa
6.1 Permainan Kelelawar dan Ngengat. • Pilih 5 siswa, yang nantinya berperan
• Peserta membuat lingkaran sebagai sebagai serangga, dan 3 siswa berpe­
batas permainan. ran sebagai putik bunga.
• Tunjuk dua orang siswa yang akan • Sisanya mereka sebagai bunga, dan
berperan sebagai kelelawar dan membentuk sebuah lingkaran.
ngengat dan ditutup matanya. • Sambil menyanyikan lagu“ sekuntum
• Untuk mencari mangsa, kelelawar bunga”, siswa yang membentuk ling­
akan selalu berbunyi, untuk mencari karan (bergandengan) mengeliling sis­
dimana posisi ngengat sebagai sum­ wa yang beperan sebagai putik bu­nga.
ber pakannya. • Serangga berusaha memasuki ling­
• Kelelawar teriak “ngaaaaat” ngengat karan untuk mendekati putik, dan 5
menjawat “ngat”. siswa yang berperan sebagai serang­
• Disitulah kelelawar bergerak ke arah ga memasuki lingkaran, tentu terjadi
suara tersebut. pe­re­butan karena lima serangga akan
• Demikian seterusnya hingga kelela­ me­­nga­mbil 3 putik bunga yang berisi
war dapat menangkap mangsanya. madu.
• Guru mengamati, kemudian memberi­
Catatan untuk Guru: kan aba-aba “tangkap”, bunga segera
Kelelawar pemakan serangga, sangat ber­ menangkap serangga tersebut.
gantung ketajaman pendengaran da­lam • Serangga berusaha melepaskan diri
menangkap mangsa, sehingga kelelawar ini dari jeratan bunga. Bila tertangkap,
memiliki bentuk telinga yang lebih lebar bila maka serangga itu menjadi makanan
dibandingkan dengan daun telingan kelela­ bunga tersebut.
war lain yang memakan buah-buahan.
Catatan untuk guru:
Ketika kelelawar membunyikan suara berkali Tumbuhan tertentu yang memakan serang­
kali, maka akan terjadi pemantulan oleh se­ ga untuk sumber nitrogen, selalu menjebak
rangga tertentu yang sudah menjadi sasa­ serangga untuk memasuki dimana ada zat
rannya. Pantulan inilah yang ditangkap oleh seperti madu atau tertarik dengan warna
telinga kelelawar dengan posisi sudut yang yang indah.
tertentu, sehingga dia bisa menentukan po­
sisi mangsa tersebut dan menangkapnya. Secara tidak sengaja, serangga bersentuhan
dengan organ yang sangat sensitif pada ba­
gian kelopak bunga tersebut. Sehingga secara
otomatis, organ tersebut berinteraksi, dan
dengan cepat menutup katup bunga, sehing­
ga serangga yang masuk ke dalam kelopak
akan terjebak. Beberapa bunga itu seperti
kantong semar dan bunga pungu api.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
67
Bagian Kedua
PELESTARIAN JENIS

1. Tema: Kita dan Lingkungan

2. Pengantar.
Usaha pelestarian alam dan lingkungan
hidup, sudah lama dilakukan oleh berbagai
kalangan masyarakat, baik pemerintah, lem­
baga swadaya masyarakat baik nasional mau­
pun internasional.

Usaha ini dilakukan dengan berbagai cara.


Misalnya dengan melakukan penyuluhan,
penegakan hukum, pendidikan lingkungan
ataupun menetapkan kawasan sebagai dae­
rah lindung. Di Indonesia ada beberapa ka­
wasan yang dilindungi, sesuai dengan kepe­
runtukannya. Kawasan pelestarian alam yang b. Kawasan pelestarian alam, meliputi:
dikenal di Indonesia adalah sbb : • Kawasan Taman Nasional
kawasan pelestarian alam yang mem­
a. Kawasan suaka alam, meliputi: punyai ekosistem asli, dikelola dengan
• Kawasan Cagar Alam sistem zonasi yang dimanfaatkan un­
kawasan suaka alam yang karena ke­ tuk tujuan penelitian, ilmu pengeta­
adaan alamnya mempunyai kekhasan huan, pendidikan, menunjang budi­
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya daya, pariwisata dan rekreasi alam.
atau ekosistem tertentu yang perlu • Kawasan Taman Hutan Raya
dilindungi dan perkembangannya ber­ kawasan pelestarian alam untuk tu­
langsung secara alami. juan koleksi tumbuhan dan atau sat­
• Kawasan Suaka Margasatwa wa yang alami atau buatan, jenis asli
Kawasan suaka alam yang mempunyai dan atau bukan asli, yang dimanfaat­
ciri khas berupa keanekaragaman dan kan bagi kepentingan penelitian, ilmu
atau keunikan jenis satwa yang untuk pengetahuan, pendidikan, menun­
kelangsungan hidupnya dapat dilaku­ jang budidaya, budaya, pariwisata
kan pembinaan terhadap habitatnya. dan rekreasi.

68 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
• Kawasan Taman Wisata Alam • Sisanya membuat sebuah lingkaran,
kawasan pelestarian alam dengan tu­ dan di dalam lingkaran ada 2-3 siswa
juan utama untuk dimanfaatkan bagi yang berperan sebagai Gajah, Rusa
kepentingan pariwisata dan rekreasi dan Harimau.
alam. • Sambil menyanyikan lagu yang isinya
teka-teki (diiringi musik), siswa yang
Selain penetapan kawasan pelestarian alam, membentuk lingkaran dan bergan­
juga dilakukan pelestarian jenis-jenis terten­ dengan bernyanyi sambil berputar, ke
tu yang dianggap hampir punah, baik untuk kanan dan ke kiri.
flora maupun fauna. Untuk jenis-jenis bina­ • Setelah teka teki yang ada dalam
tang telah dilakukan usaha rehabilitasi dan lagu terjawab oleh pemburu (misal­
pelepasan satwa hasil sitaan, atau penang­ nya gajah), maka tiga orang pemburu
karan satwa yang hampir punah. Misalnya berusaha memasuki lingkaran untuk
dilakukan penangkaran Badak Sumatera di menangkap, dan siswa yang memben­
Taman Nasional Way Kambas, atau penang­ tuk lingkaran berusaha menghalang-
karan Harimau Sumatera dibeberapa kebun halangi agar pemburu tidak dapat ma­
binatang di dalam atupun di luar negeri. suk untuk menangkap satwa. Namun
kalau pemburu tidak bisa menjawab,
3. Tujuan. maka pemburu tidak diperkenankan
• Mengidentifikasi jenis hewan dan tumbu­ memulai memburu satwa yang ada
han yang mendekati kepunahan dalam lingkaran.
• Mendeskripsikan pentingnya pelestarian • Bila pemburu belum berhasil, guru
jenis makhluk hidup untuk perkemba­ memberikan aba-aba untuk bernyanyi
ngan Ilmu Pengetahuan Alam dan kehidu­ lagi dengan syair yang berbeda yang
pan masyarakat isinya teka-teki satwa dan pemburu
mencari celah agar bisa masuk. Selain
4. Sumber, bahan dan alat : itu siswa yang membuat lingkaran ha­
• Bahan ajar SAINS dan IPA/Terpadu rus selalu waspada.
• Demikian seterusnya.
5. Metode Pembelajaran
• Simulasi dan permainan Catatan bagi guru:
Usaha pelestarian flora dan fauna sudah ban­
6. Uraian Kegiatan yak dilakukan oleh berbagai pihak, para pem­
6. 1. Harimau dan pemburu. buru dengan berbagai cara mencari celah un­
• Beri permainan yang menyenangkan tuk merusaha menangkap dengan berbagai
agar suasana siswa atau keadaan men­ alat. Oleh karena itu kita semua harus se­
jadi cair, dan menggembirakan. lalu waspada terhadap pemburu, dan sebisa
• Pilih dua siswa yang nantinya berperan mungkin kita memberi tahu betapa ruginya
sebagai pemburu, dan 2-3 siswa ber­ bila kita kehilangan satwa yang ada di hutan
peran sebagai satwa. negeri ini.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
69
Bagian Ketiga
ENERGI DAN PERUBAHANNYA

1. Tema: Kita dan Lingkungan pembakaran berupa gas karbon yang mence­
mari lingkungan. Namun ada beberapa ener­
2. Pengantar gi yang ramah lingkungan dan tidak mence­
Setiap hari manusia memerlukan energi un­ mari alam, seperti energi air, panas bumi.
tuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misal­
nya energi listrik untuk penerangan, untuk Abad ke dua puluh semua kegiatan digerak­
menghidupkan peralatan elektronik, baik kan oleh minyak dan gas bumi, namun be­
di rumah ataupun di perkantoran. Untuk berapa ahli lingkungan yakin bahwa keter­
mendapatkan listrik, manusia mengguna­kan gantungan kita akan bahan bakar fosil, akan
berbagai sumber energi, misalnya bahan ba­ mempengaruhi dan mengubah pola iklim di
kar minyak, energi air, energi panas bumi, bumi ini. Gas karbon ikutan yang terperang­
batu bara dan sebagainya. kap di dalam atmosfer akan menaikkan suhu
bumi ini dan para ahli meramalkan mengaki­
Energi ini selain menghasilkan listrik, memer­ bat efek rumah kaca ini menaikkan suhu pa­
lukan bahan bakar yang menghasilkan sisa nas dunia.

70 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Untuk itu diperlukan energi alternatif yang keadaan standby, Misalny TV.
ramah lingkungan dan paling tidak memban­ 3. Cabut charger telepon genggam dari
tu melestarikan sumber daya alam dan me­ stop kontak. Meskipun listrik tak menge­
ngurangi gas karbon yang dihasilkan dalam luarkan emisi karbon, namun pembang­
kegiatan sehari-hari. kit listrik PLN menggunakan bahan bakar
fosil penyumbang besar emisi.
Di beberapa negara telah menciptakan ba­ 4. Ganti bohlam lampu ke jenis CFL, sesuai
han bakar yang ramah lingkungan atau daya listrik. Meski harganya agak mahal,
penghasil energi yang tidak mencemari lampu ini lebih hemat listrik dan awet
lingkungan. Energi-energi tersebut dapat dan hemat.
dihasilkan dari panas bumi, air dan undara 5. Bersihkan lampu, debu bisa mengurangi
untuk pembangkait listrik. tingkat penerangan hingga 5%.
6. Jika pakai AC, tutup pintu dan jendela se­
Untuk energi yang terbarukan, dalam arti lama AC menyala. Atur suhu sejuk secu­
dapat diproduksi dengan melakukan pena­ kupnya, sekitar 21°- 24° C.
naman, dan tidak menggali dan menambang 7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
sumber daya alam yang tersimpan di perut Pohon menghasilkan oksigen dan dapat
bumi yang suatu saat akan habis, dapat di­ menetralisir karbon dioksida.
lakukan oleh semua masyarakat. Misalnya 8. Jemur pakaian di luar, angin dan panas
dengan bahan energi dari alkohol (ethanol) matahari lebih baik ketimbang memakai
yang dapat diproduksi atau dihasilkan dari mesin (dryer) yang banyak mengeluar­
tanaman tebu dan singkong. Negeri yang kan emisi karbon.
telah berhasil dalam pengembangan kenda­ 9. Gunakan kendaraan umum bila perlu,
raan berbakar ethanol adalah Brasilia. Selain untuk mengurangi polusi udara.
itu pengembangan bahan bakar lain yang 10. Hemat penggunaan kertas, karena ba­
terbarukan adalah biodiesel, yang dapat han bakunya berasal dari kayu dan harus
dihasilkan dari minyak sawit atau tanaman menebang pohon.
jarak. Namun masih banyak hal yang perlu
dibahas. Di sisi lain pengembangan biodiesel Say no to plastic. Hampir semua sampah
dan bioethanol perlu lahan untuk pertanian plastik menghasilkan gas berbahaya ketika di­
dan perkebunan, dan terkadang membabat bakar. Atau Anda juga dapat membantu me­
hutan yang membantu dalam menghasilkan ngumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
oksigen. Bisakah Indonesia mengembang­
kan hal yang demikian. 3, Tujuan.
• Mengidentifikasi kegunaan energi listrik
Di bawah ini sebuah contoh, apa yang dapat dan berpartisipasi dalam penghematan­
kita lakukan untuk bumi ini. nya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Matikan listrik, jika tidak digunakan. • Energi terbarukan
2. Jangan tinggalkan alat elektronik dalam

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
71
4. Sumber, bahan dan alat Catatan untuk guru :
• IPA/Terpadu. Energi terbarukan, umumya berasal dari
• Kacang kedelai/hijau atau kacang kulit. mahluk hidup yang dapat ditanam, dikem­
bang biakkan, tidak pernah akan habis dan
5. Metode Pembelajaran terutama tidak menghasilkan polusi ling­
• Simulasi dan permainan kungan.

6. Uraian Kegiatan Saat ini sudah banyak dan memulai dikem­


6.1. Permainan kacang. bangkan energi yang terbarukan tersebut,
• Bagi siswa menjadi 5 kelompok, atau misalnya daru tumbuhan jarak, atau tumbu­
sesuai dengan jumlah siswa, paling ti­ han lain yang bisa menghasilkan bahan bakar.
dak setiap kelompok minimal 5 orang
siswa. Kaitannya dengan permainan di atas adalah,
• Siapkan lebih kurang setengah kilo­ setiap orang pasti akan melakukan pengam­
gram biji kacang. bilan sebanyak-banyaknya sampai mampu.
• Bagikan setiap kelompok lebih kurang Namun kadang tidak berpikir untuk me­
50 biji kacang. nyisakan, agar dapat bertumbuh kembang
• Berilah petunjuk aturan mainnya. hingga kebutuhan hidup akan sumber daya
Aturannya adalah sbb : alam bisa berkelanjutan.
AMBIL KACANG SEBANYAK-BANYAK­
NYA, BAGI YANG MENGAMBIL PA­
LING BANYAK DIALAH SEBAGAI
PEMENANG. BILA KACANG HABIS,
MAKA PERMAINAN SELESAI. NA­
MUN BILA KACANG TERSISA, AKAN
DITAMBAH DUA KALI DARI KACANG
YANG TERSISA.
• Buka tulisan itu lebih kurang 20 kali
hitungan, kemudian tutup.
• Periksalah, apakah masih ada yang
tersisa kacangnya setiap kelompok,
ataukah sudah habis.
• Bila yang masih tersisa, tambahkan
dua kali lipatnya.
• Kalau misalnya belum paham, ulangi
kembali permainan tersebut hingga
mereka paham benar apa arti kata-
kata yang terdapat dalam tulisan
tersebut.

72 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Bagian Keempat
BUMI SEMAKIN PANAS

1. Tema: Kita dan Lingkungan Dari tahun ke tahun seiring dengan bertam­
bahnya penduduk bumi, maka semakin besar
2. Pengantar kegiatan manusia yang menghasilkan GRK se­
hingga atmosfir menjadi tebal dengan GRK,
Efek Rumah Kaca akibatnya radiasi inframerah terperangkap
Gas rumah kaca (GRK) yang menurut PBB kedalam atmosfir sehingga bumi menjadi se­
(UNFCCC) diantaranya adalah Karbondiok­ makin panas
sida (CO2), Dinitroksida (N2O), Metana dan
(CH4). Yang paling banyak terdapat di atmos­ 3. Kompetensi dasar
fir adalah CO2. • Mendiskripsaikan kegiatan manusia yang
berdampak kepada pemanasan global.
CO2 dihasilkan oleh bahan bakar fosil (mi­ • Mendiskripsikan akibat dari pemanasan
nyak bumi) dan kebakaran hutan; N2O di­ global.
hasilkan dari bahan bakar dan pupuk; CH4 • Merasakan secara langsung simulasi
dihasilkan dari perluasan areal pertanian dan pema­nasan global.
peternakan dll.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
73
Catatan untuk guru:
Effek rumah kaca, kadang ada salah penger­
tian akibat dari banyaknya manusia mem­
buat rumah dari kaca, namun kejadian ini
(atau gas-gas rumah kaca) diibaratkan se­
bagai kaca yang menghalangi sinar matahari
yang memantul ke permukaan bumi, keluar
dari atmosfeer (lihat gambar).

Di dalam rumah dan di luar rumah, seperti


inilah dampak pemanasan global yang ada di
4. Sumber, bahan dan alat muka bumi, diibaratkan. Di permukaan bumi,
• Bahan bacaan matahari yang menyinari bumi, panasnya
akan menembus ke bumi, namun panas yang
5. Metode pembelajaran: dipantulkan ke atas terhalang dengan gas-gas
• Permainan dan simulasi. rumah kaca yang menumpuk di atmosfer. Se­
hingga panas itu kembali ke permukaan bumi
6. Uraian kegiatan. dan menyebabkan bumi semakin panas.
• Sebelum keluar dari kelas, siswa di­ Seperti halnya bila kita berdiam diri di dalam
harapkan merasakan apa yang terjadi rumah (dimisalkan rumah adalah bumi), pa­
di dalam kelas. Misalnya panas, dengan nas yang masuk, tidak dapat keluar, berbeda
berkipas-kipas (khususnya bila pada bila di luar panas bisa keluar, atau terjadi
musim kemarau). sirkulasi udara.
• Kemudian ajaklah mereka di emperan ke­
las. Tanyakan apakah ada perbedaan suhu Lebih bagus lagi bila ada pondok yang ber­
(panas) antara di dalam dan di luar kelas. atap­kan seng atau kaca, misalnya.

74 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB XI
LINGKUNGAN RUSAK
APA YANG DAPAT KITA PERBUAT

A
da beberapa faktor penyebab keru­ faatkan bagi pembangunan nasional. Na­
sakan hutan dan akibatnya bagi ma­ mun demikian dalam pemanfaatannya
syarakat adalah sbb: banyak mengalami ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan terhadap peles­
A. Penyebab Rusaknya Hutan tarian hutan baik materi maupun lingku­
ngannya. Salah satu di antaranya adalah
1. Kebakaran hutan kebakaran hutan. Kita perlu menentukan
Hutan merupakan salah satu sumber daya langkah-langkah pencegahan dan pemada­
alam yang sangat potensial untuk diman­ man kebakaran hutan.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
75
Jika sampai rusak, maka hutan-hutan kita ti­ cingan. Membuang puntung rokok yang
dak dapat berperan sebagai penyimpan, pe­ masih menyala di dalam / sekitar hutan.
ngatur dan sumber air. Jika ini terjadi, kita
akan mengalami kerugian dan penderitaan 3). Cuaca yang kering, berhubungan dengan:
yang berkepanjangan. Tidak adanya hujan dalam periode yang
panjang dapat menjadikan vegetasi kering
Hutan-hutan kita juga berperan besar dalam yakni pada musim kemarau.
menjaga kebersihan udara yang kita hirup, Angin kencang, menyebabkan api men­
yang menghidupi semua makhluk hidup. jadi besar dan menjalar lebih cepat.

Kebakaran hutan dan lahan sudah berlang­


sung cukup lama dan terjadi hampir setiap Dampak kebakaran hutan dan lahan terha­
tahun pada musim kemarau. Disamping dap sosial ekonomi
disebabkan oleh faktor alam seperti penga­ Kebakaran hutan dan lahan saat ini dipan­
ruh El-Nino yang menyebabkan kekeringan dang telah menjadi salah satu bentuk gang­
yang berkepanjangan, aktivitas manusia guan terhadap pengelolaan sumber daya
yang memanfaatkan api untuk berbagai ke­ alam hayati dan ekosistemnya. Kejadian
pentingan seperti pembersihan lahan untuk kebakaran yang terjadi bisa menimbulkan
pertanian, perkebunan, transmigrasi, perke­ kerusakan ekosistem hutan dan produktifi­
mahan dan lain-lain baik karena unsur ke­ tas tanah, erosi dan banjir serta menurun­
sengajaan maupun ketidaksengajaan maru­ kan keanekaragaman sumber daya alam
pakan faktor utama terjadinya kebakaran hayati. Sedangkan asap yang ditimbulkan
hutan di Indonesia. mengakibatkan terganggunya kesehatan
masyarakat seperti diare dan radang salu­
Ada 3 (tiga) faktor penting penyebab ter­ ran pernapasan, transportasi (darat, su­
jadinya kebakaran hutan dan lahan, yaitu : ngai/danau/laut dan udara).

1). Akumulasi Tumbuhan Bawah Lebih dari 90% kebakaran hutan di Indone­
Keadaan tumbuhan bawah yang tebal sia diakibatkan oleh manusia baik disengaja
dan kering pada musim kemarau. Kondisi maupun tidak disengaja.
ini sering ditemukan pada hutan bekas
tebangan, sedangkan pada hutan pri­ Secara ekonomis yang hilang akibat keba­
mer, serasah dan tumbuhan bawah selalu karan hutan mencakup terganggunya proses
lembab karena tertutup tajuk, sehingga produksi dan distribusi masalah lingkungan,
sulit terbakar. dan kesehatan juga menurunkan jumlah tu­
ris, rusak dan gagalnya panen serta rusaknya
2). Penyalaan api oleh manusia hutan. Disamping itu asap yang mengan­
Menggunakan api sewaktu membersih­ dung racun-racun seperti CO2, H2S dan CO
kan ladang dan memasak di dalam / seki­ disamping menyebabkan penurunan mutu
tar hutan pada perburuan atau peman­ lingkungan, juga menyebabkan tergang­

76 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
gunya hubungan Indonesia dengan negara Laju kerusakan hutan di Pulau Sumatera juga
tetangga. tidak kalah mengkhawatirkan. Tercatat ___%
hutan hilang di Pulau Jawa dan hanya tersisa
Dampak kebakaran hutan terhadap flora ____% hutan, itupun terbatas pada daerah-
dan fauna daerah konservasi seperti taman nasional
Kebakaran hutan mengakibatkan banyaknya dan cagar alam (sumber: Primata Indonesia
tumbuh-tumbuhan dan binatang yang mati, oleh Supriatna dan Wahyono, EH, 2001).
karena terjadi kekeringan dan tidak adanya
air serta makanan yang cukup untuk menun­ Indonesia masih memiliki hutan yang lebat
jang kehidupan. Akibat lainnya, beberapa je­ pada tahun 1950. Sekitar 40 persen dari luas
nis tumbuhan dan binatang menjadi punah, hutan pada tahun 1950 ini telah ditebang
karena keserakahan dan kelalaian manusia dalam waktu 50 tahun berikutnya. Jika dibu­
yang tidak bisa mengelola hutan sebagai latkan, tutupan hutan di Indonesia turun dari
sumber kehidupan. 162 juta ha menjadi 98 juta ha.

2. Penebangan liar dan perambahan


hutan B. Akibat yang Ditimbulkan oleh Ru­
Penebangan liar dan perambahan hutan saknya Hutan.
adalah salah satu dari sekian banyak kegiatan
manusia yang menyebabkan hilangnya hutan Akibat dari hilangnya hutan, di Pulau Jawa
dari permukaan bumi. khususnya dan di Indonesia umumnya, maka
membawa dampak yang besar bagi kehidu­
Setiap tahun kondisi hutan Indonesia sema­ pan. Ada beberapa hal yang terpengaruh dari
kin mengkhawatirkan. Dalam 50 tahun tera­ hilangnya hutan adalah:
khir, Indonesia telah kehilangan hutan seluas
lebih kurang 64 juta hektar hutan dataran 1. Kehilangan keragaman hayati
rendah atau 40 % dari luas hutan sebelum­ Berbarengan dengan hilangnya hutan tro­
nya. Sejak tahun 1996 laju kehilangan hutan pis di Indonesia yang merupakan habitat
indonesia mencapai 2 juta hektar per tahun, berbagai jenis satwa, maka mempunyai
sehingga dapat dikatakan setiap tahun Indo­ dampak yang besar bagi kehidupan satwa.
nesia kehilangan hutan seluas 3 kali wilayah Apalagi kegiatan manusia yang melakukan
DKI Jakarta atau seluas 6 kali lapangan bola perburuan satwa sebagai binatang pelihara­
setiap menit. Lemahnya penegakan hukum, an (pet) maka akan mempercepat hilangnya
kebakaran hutan, pembukaan lahan perke­ keragaman hayati yang semuanya belum
bunan, pembukaan lahan untuk pemukiman, diketahui jenisnya atau manfaatnya bagi ke­
pertanian tebas bakar, menciptakan Indone­ hidupan manusia.
sia kehilangan hutan di tiga pulau besar yaitu
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi sejak ta­ Kita ambil contoh Harimau Jawa dan Hari­
hun 1970 (Sumber: INFORM). mau Bali yang lebih dahulu punah, dan kini
hanya daerah tertentu saja yang dapat di­
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
77
jumpai “saudara” dari satwa karnivora ini di C. Aksi Kegiatan
Sumatera. Belum lagi Badak, satwa primata,
beberapa jenis mamalia dsb, yang juga me­ Aksi apa yang sekiranya dapat membantu
ngalami ancaman terhadap hilangnya hutan dalam perbaikan lingkungan yang ada di
tropis. sekitar kita? Cukup banyak yang dapat di­
lakukan, di bawah ini ada beberapa kegiatan
Selain satwa, rusaknya hutan juga berakibat yang dapat dilakukan, walaupun dampaknya
punahnya beberapa jenis tumbuhan yang be­ tidak langsung terlihat, namun memerlukan
lum semua diketahui manfaatnya. Beberapa waktu. Tetapi hal ini bila dapat terlaksana,
jenis tumbuhan asli yang belum dibudida­ memiliki dampak jangka panjang yang sa­ngat
yakan, diyakini memiliki ketahanan terhadap membantu dalam usaha pelestarian alam
berbagai serangan penyakit. dan lingkungan.

Hilangnya satwa dan atau tumbuhan akibat 1. Penghijauan


rusaknya hutan tropis, memiliki keterkai­ Kegiatan penghijauan, baik dilakukan se­
tan. Beberapa tumbuhan pada hutan tropis, cara massal pada daerah yang luas dan kritis
penyebarannya sangat tergantung dari ke­ ataupun dilakukan secara individu pada la­
beradaan satwa. Sebagai contoh orangutan han sempit, misalnya di halaman rumah atau
diketahui telah membantu menyebarkan pada lahan yang kosong, sangat bermanfaat
biji lebih kurang 40-an jenis. Ini artinya bila terhadap alam dan lingkungan di sekitar kita.
orangutan punah, maka lambat laun bebera­ Penghijauan yang terpenting adalah pera­
pa jenis tumbuhan juga mengalami nasib watan, bukan hanya menanam dan diting­
yang sama. Ingat bunga anggun yaitu Calvaria galkan. Berbeda dengan proses alamiah yang
major dari Kepulauan Mauritus, tumbuhan ada pada hutan, penghijauan atau penana­
ini lambat laun punah, karena burung Dodo man pohon pada lahan di sekitar kita, me­
yang menjadi perantara dalam pembiakan merlukan perawatan, seperti halnya mena­
tumbuhan itu punah karena perburuan. nam pohon buah-buahan.

2. Banjir, erosi dan kekeringan Penanaman pohon yang memiliki nilai ekono­
Akibat yang langsung dirasakan oleh manu­ mi, sangat penting artinya bagi masyarakat,
sia adalah banjir, akibat dari rusaknya hutan sehingga kelak di kemudian hari memberikan
tropis. Sudah bukan rahasia lagi. Di berbagai hasil langsung bagi penanamnya, baik berupa
daerah bila saat musim hujan tiba, maka beri­ buah ataupun kayu yang memiliki nilai eko­
ta banjir dan tanah longsor ada di mana-ma­ nomi.
na, dan saat musim kering tiba, maka berita
tentang kekurangan air akan menghiasi ber­ Untuk kalangan sekolah, misalnya sekolah
bagai berita. dasar, dengan menanamkan rasa cinta terha­
dap alam sedini mungkin, mulai dari menanam
Kerugian banjir, tanah longsor, memang tak pohon, merawat, hingga memetik hasilnya,
terhingga jumlahnya maka akan memiliki dampak yang cukup besar

78 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
di kelak kemudian hari. Misalnya jenis pohon ngetahuan dan budi pekerti selama duduk
tertentu diberikan nama “penanam” pohon di bangku sekolah, mulai dari tingkat ta­
tersebut, atau dilakukan kompetisi, maka si man kanak-kanak hingga sekolah menengah
anak akan memiliki rasa tanggung jawab yang umum. Guru pulalah yang memberikan mo­
besar agar pohon yang ditanam dapat hidup. tivasi dalam melakukan kehidupan sehari-
hari, karena hampir 8 jam sehari anak berada
Kegiatan ini sudah dilakukan di beberapa dalam pengawasan guru.
sekolah, dengan harapan siswa sekolah akan
terus mempunyai perhatian terhadap ling­ Guru merupakan jalur yang sangat penting di
kungan di sekitar kita. Tentu bapak dan ibu dalam menyebarkan pengetahuan, informasi
guru dapat melakukannya dan menerap­ dalam segala bidang, selain mata pelajaran
kan di sekolahnya, mulai siswa sekolah kelas yang sudah masuk ke dalam kurikulum. Hal
satu, dan akan dilihat hasilnya saat dia sudah ini sangat penting artinya dalam menyebar
duduk di kelas enam. luaskan pengetahuan tentang konservasi
yang selama ini balum banyak menyentuh ke
2. Pelatihan dan pendidikan konser­ tingkat siswa sekolah.
vasi di sekolah
Sekolah dan guru adalah “lembaga dan Selama ini kegiatan di bidang konservasi ma­
agen” perubah perilaku anak. Pemberi pe­ sih didominasi oleh lembaga-lembaga swa­

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
79
daya masyarakat yang bergerak di bidang tuk melakukan kegiatan yang mendukung
lingkungan, namun lembaga pendidikan tentang pelestarian alam
masih belum banyak. Oleh karena itu untuk e. Mengemas program pendidikan lingku­
meningkatkan apresiasi konservasi kepada ngan dan konservasi dengan berbagai
berba­gai kalangan termasuk lembaga pen­ bentuk. Misalnya seni dan budaya, lagu,
didikan, siswa sekolah, kegiatan ini mencari kegiatan sosial, permainan dsb
para “pemain baru” dalam konservasi.

Program pendidikan konservasi melalui seko­ 3. Pemanfaatan sampah


lah diyakini merupakan jalur yang dapat di­
tempuh dengan berbagai cara. Pengertian Sampah
a. Menyiapkan pendidik untuk mengetahui Sampah adalah suatu bahan yang terbuang
permasalah lingkungan yang ada di seki­ atau dibuang dari sumber hasil aktifitas ma­
tar kita nusia maupun alam yang belum memiliki ni­
b. Membuat program pendidikan lingku­ lai ekonomis.
ngan yang sederhana dan melibatkan
langsung para pendidik, sehingga dapat a. Sumber-sumber sampah
memasukkan materi lingkungan di semua Rumah Tangga, Pertanian, Perkantoran
mata pelajaran. Perusahaan, Rumah Sakit, Pasar dll.
c. Mengajak siswa untuk melihat fakta di la­
pangan mengenai lingkungan. b. Sampah dibedakan menjadi
d. Mendiskusikan, dan mengajak siswa un­ Sampah Anorganik/kering: Contoh: logam,

80 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang 2.2. Pengkomposan.
tidak dapat mengalami pembususkan se­ Cara pengkomposan merupakan cara
cara alami. sederhana dan dapat menghasilkan
pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
Sampah organik/basah: Contoh: Sampah
dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rem­ 2.3. Pembakaran.
pah-rempah atau sisa buah dll yang dapat Metode ini dapat dilakukan hanya un­
mengalami pembusukan secara alami. tuk sampah yang dapat dibakar habis.
Harus diusahakan jauh dari pemuki­
Sampah berbahaya: contoh: Baterei, botol ra­ man untuk menghindari pencemarn
cun nyamuk, jarum suntik bekas dll. asap, bau dan kebakaran.

c. Permasalahan sampah 2.4. “Sanitary Landfill”.


Secara umum pembuangan sampah yang ti­ Metode ini hampir sama dengan
dak memenuhi syarat kesehatan lingkungan pemupukan, tetapi cekungan yang
akan dapat mengakibatkan: telah penuh terisi sampah ditutupi ta­
1. Tempat berkembang dan sarang dari se­ nah, namun cara ini memerlukan areal
rangga dan tikus khusus yang sangat luas.
2. Menjadi sumber polusi dan pencemaran
tanah, air dan udara e. Pemanfaatan Sampah:
3. Menjadi sumber dan tempat hidup ku­ 1. Sampah basah: Kompos dan makanan
man-kuman yang membahayakan ke­ ternak
sehatan. 2. Sampah kering: Dipakai kembali dan
daur ulang
d. Pengelolaan Sampah 3. Sampah kertas: Daur Ulang
1. Tata cara Pemusnahan sampah
2. Beberapa cara pemusnahan sampah yang
dapat dilakukan secara sederhana sebagai
berikut:
2.1. Penumpukan.
Dengan metode ini, sebenarnya sam­
pah tidak dimusnahkan secara lang­
sung, namun dibiarkan membusuk
menjadi bahan organik. Metode pe­
numpukan bersifat murah, sederhana,
tetapi menimbulkan resiko karena
berjangkitnya penyakit menular, me­
nyebabkan pencemaran, terutama
bau, kotoran dan sumber penyakit dan
badan-badan air.
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
81
BAB XII
MENUJU SEKOLAH HIJAU

S
aat ini banyak bermunculan tentang sampai ke desa desa dengan sebutan Green
kata-kata hijau, yang artinya kegiatan Village (Desa Hijau) dan sebagainya.
yang ramah lingkungan atau memper­
lakukan alam dengan bijak. Ada sekolah hi­ Sebenarnya apa yang disebutkan dengan
jau (green School), perkantoran hijau (Green kegiatan hijau itu? Ada beberapa pendapat
Office), Hotel Hijau (Green Hotel), perkotaan yang mengatakan bahwa kegiatan hijau itu,
hijau (Green City), Kecamatan Hijau (Green merupakan salah satu bagian kegiatan ma­
Kecamatan), Pemukiman Hijau atau bahkan nusia dalam mengolah lingkungan hidupnya

82 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
dengan harapan dan tujuan agar tetap tercip­ Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kon­
ta lingkungan hidup yang tidak meninggalkan dusif juga akan ikut mendorong terwujud­
sifat-sifat alami yang manusiawi. nya pola hidup bermutu yang pada saat
ini sangat diperlukan dalam meningkatkan
Kegiatan-kegiatan yang dikembangkan da­ daya saing bangsa dimata dunia sekaligus
lam sekolah hijau Ini penting, untuk mena­ melestarikan kekayaan sumber daya alam
namkan kesadaran berperilaku hidup bersih hayati Indonesia.
dan sehat sejak di usia sekolah. Bagaimana
pun warga lingkungan sekolah sangatlah Perwujudan sekolah hijau adalah sekolah
beragam, mereka datang dari berbagai ling­ yang memiliki komitmen dan secara siste­
kungan. Diharapkan ketika berada di luar ling­ matis mengembangkan program-program
kungan sekolah, mampu menerapkan hidup untuk menginternalisasikan nilai-nilai ling­
bersih dan sehat seperti saat di sekolahnya. kungan dalam seluruh aktivitas sekolah.
Sekolah dengan visi, misi, tujuan dan ke­
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat bijakan yang mengacu pada mutu sekolah,
diperlukan dalam menghasilkan tamatan sangat berkepentingan mewujudkan pola
yang cakap melalui proses belajar mengajar hidup bermutu melalui program Green
berbasis sistem pendidikan yang bermutu. School.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
83
Sebenarnya tidaklah mudah mewujudkan Beberapa sekolah yang telah mendapatkan
kesejatian sekolah hijau karena tidak sekedar penghargaan Adiwiyata, mengembangkan
lingkungan fisik bersih yang terlihat, namun beberapa kegiatan sekolah antara lain:
lebih pada terbangunnya kesadaran lingku­ 1. Sekolah telah memiliki misi dan visi yang
ngan warga sekolah yang tercermin dalam terkait dengan lingkungan.
perilaku keseharian sebagai tuntutan pening­ 2. Melakukan penghematan sumber daya
katan mutu hidup. alam dan energi. Misalnya penghematan
listrik, kertas, air dsb.
Perwujudan Sekolah Hijau tidak terlepas 3. Menata lingkungan sekolah yang ramah
dari peran swasta, LSM dan pemerintah. lingkungan. Misalnya tak ada lahan yang
Dan yang paling penting adalah peran warga kosong dan semua ditanami dengan ber­
sekolah itu sendiri baik seluruh siswa, guru bagai tumbuhan baik sebagai tempat
dan karyawan. Diperlukan guru atau bebe­ praktek siswa, seperti kebun sayur, kebun
rapa guru untuk menjadi pelopor dan contoh buah (untuk praktek IPA), pengelolaan
bagi siswanya. sampah yang dapat digunakan sebagai
bahan baku kompos.
Program sekolah hijau yang dikembangkan 4. Pengembangan kurikulum, mulok, ter­
oleh Yayasan Kehati dan Yayasan Coca-Cola integrasi atau bagian eskul yang terkait
Indonesia ada lima kegiatan utama antara dengan lingkungan.
lain: 5. Bekerja sama dengan komunitas masyara­
o Pengembangan kurikulum berwawasan kat untuk pemeliharaan lingkunga dan
lingkungan. perbaikan alam.
o Peningkatan kualitas kawasan sekolah 6. Melakukan berbagai kegiatan yang terkait
dan lingkungan sekitarnya. denga pelestarian alam dan lingkungan.
o Pengembangan pendidikan berbasis ko­ 7. Melakukan peningkatan sumber daya
munitas. manusia, baik siswa ataupun guru untuk
o Pengembangan sistem pendukung yang lebih memahami tentang lingkungan.
ramah lingkungan. 8. dsb
o Pengembangan manajemen sekolah ber­
wawasan lingkungan.

Kini Kementerian Lingkungan Hidup RI, mem­


berikan sebuah penghargaan bagi sekolah
yang mempunyai atau memiliki kegiatan
yang berwawasan lingkungan. Program
penghargaan itu melalui Program Adiwiyata,
Penghargaan akan diberikan setiap Hari Ling­
kungan Hidup se Dunia pada tanggal 5 Juni
setiap tahunnya.

84 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
BAB XIII
KEGIATAN BERSAMA

K
adang-kadang kita kehabisan ide un­ • Olah Raga: pada saat lari pagi, atau jalan
tuk membuat sebuah kegiatan bersa­ pagi untuk pemanasan. Sebenarnya ba­
ma, satu kelas, satu sekolah ataupun nyak hal yang dapat dikerjakan. Seiswa
melibatkan beberapa sekolah untuk melaku­ tidak hanya berolah raga denga jalan ke­
kan kegiatan bersama yang terkait tentang liling sekolah, desa atau menelusuri jalan-
pelestarian alam dan lingkungan hidup. jalan. Siswa dapat diberikan tugas untuk
mengamati, mengidentifikasi semua ke­
Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan hi­dupan yang ada selama perjalanan.
yang dapat dilakukan bersama, baik untuk Misalnya identifikasi daerah atau kehidu­
satu level kelas (hanya kelas 1 yang terdiri dari pan yang sehat dan tak sehat, kawasan
beberapa kelas) ataupun satu sekolah dan kumuh, kawasan bencana dsb. Kemudia
melibatkan semua komunitas. Ada beberapa didiskusikan, apa hasilnya selama perjala­
kegiatan yang bisa dimodifikasi tergantung nan oleh raga.
dari tingkat kebutuhan dan tujuan. • IPA/IPS selain pengamatan di atas, untuk
kegiatan IPA banyak yang dapat dilaku­
1. Pengenalan lingkungan. kan. Misalnya pengamatan air bersih
Program pengenalan lingkungan, dapat di­ untuk kebutuhan air minum di desanya,
modifikasi atau diintegrasikan dengan ber­ tingkat pencemaran, permasalahan sam­
bagai mata pelajaran. pah, per­tanian, peternakan, pasar dsb.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
85
Pengamatan keanekaragaman hayati kinan bisa dijadikan tambahan untuk dijual
untuk kegiatan bersama juga dapat di­ buahnya, kayunya dan hasil bagian yang lain.
lakukan. Misalnya dengan pengamatan Menerapkan sedini mungkin kegiatan ini
kekayaan alam tentang tumbuhan. Baik akan menambah menanamkan rasa cinta
tumbuhan yang sudah dibudidayakan kepada siswa agar kelak mereka memiliki pe­
ataupun yang belum. ngetahuan yang tentu seumur hidup tak akan
• Untuk pengamatan kekayaan alam flora terlupakan, yaitu menanam dan merawat
dan fauna sangat bagus bila ada arena kelak akan memanen, sehingga menanam­
pembelajaran, yang sudah dibuatkan kan rasa cinta terhadap tumbuhan.
jalan atau jalur pendidikan. Apabila ti­
dak ada beberapa langkah yang dapat 3. Persami
dilakukan: Perkemahan sabtu minggu atau kegiatan
o Tentukan jalur yang akan dilalui oleh perkemahan bersama pada akhir tahun atau
siswa. Misalnya jalan setapak di desa. pada acara tertentu, dapat juga didesain un­
perkampungan, jalan pematang sa­ tuk kegiatan yang sifatnya memperkenalkan
wah, kebun dsb. atau usaha pelestarian alam.
o Jalur yang ditentukan sedapat mung­
kin jalur yang berputar dan ketika be­ Kegiatan ini banyak dapat dilakukan, diberi­
rangkat dan pulang tidak pada jalur kan dengan berbagai permainan yang terkait
yang sama (loop trail). dengan lingkungan, sehingga mereka mema­
o Berikan tugas siswa untuk mencatat hami arti sebuah pelestarian alam bagi ke­
flora dan fauna yang dijumpai selama hidupan.
melakukan perjalanan.
o Hal ini juga dapat membantu siswa un­ Atau kegiatan pengenalan lingkungan de­ngan
tuk belajar mengidentifikasi kekayaan menentukan jalan atau jalur pendidikan yang
alam yang ada di sekitar kita. sudah dibahan di atas. Kegiatan dapat di set­
• Program penyuluhan. Untuk program pe­ ing mulai dari cara pembuatan tenda yang
nyadaran dan penyuluhan, baik, tempat sampah, buang air kecil/besar
untuk menanamkan kebersihan lingkungan.
2. Penanaman pohon.
Program penanaman pohon dapat dilaku­ Apabila mereka diajak jalan-jalan dan di­
kan di setiap kelas, misalnya mulai kelas I SD. pandu oleh pemandu alam, sepanjang per­
Siswa diberikan tugas untuk menanam dan jalanan dapat dijelaskan tentang obyek yang
merawat pohon buah atau pohon yang mem­ menarik untuk diketahui dan dikenal. Namun
punyai nilai ekonomi penting. Seperti sebuah kalau tidak, dibuat beberapa pos, dimana di­
tabungan, pohon juga merupakan tabungan jaga oleh pembina atau guru, dan dijelaskan
untuk masa depan. Misalnya saat SD melaku­ obyek yang menarik sepanjang perjalanan.
kan penanaman, nanti 6 tahun kemudia, ke­ Dan semua dilakukan dengan berdiskusi ta­
tika sudah lulus, pohon sudah sebesar apa, nya jawab antara guru dan siswa.
sudah berbuah atau belum, dan kemung­

86 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
4. Kompetisi untuk sebuah prestasi. bih meresap dan tertanam ke dalam lubuk
Sebenarnya kegiatan ini untuk meningkat­ hati yang lebih dalam mengenai fungsi alam
kan motivasi siswa terhadap kepedulian ter­ dan manusia sebagai kholik.
hadap lingkungan. Kegiatan dapat dilakukan
mulai dari awal, misalnya. Beberapa kegiatan yang dapat dikembang­
o Dibuat kelompok, setiap kelompok tidak kan adalah:
lebih dari 10 orang. o Puasa, berbuka puasa dan sahur, dan sho­
o Mereka dalam satu tenda. lat wajib dan tarawih bersama.
o Tentukan berbagai kegiatan yang dapat o Ceramah tentang alam dan Islam yang
dikompetisikan yang terkait dengan pe­ terkait dengan lingkungan.
ngetahuan alam, usaha pelestaria lingku­ o Baca Al Qur’an saling bergantian atau se­
ngan, bakti sosial, kebersihan, pem­buatan tiap siswa membaca juz yang berbeda,
syair dan lagu (kesenian), membuat per­ sehingga dapat selesai 30 Juz selama
nak-pernik dari alam kemudian dipamer­ melakukan kegiatan ini.
kan dan dinilai. o Pengamatan di alam.
o Untuk pengenalan alam dengan perjalan­ o Tentu kegiatan ini dapat disesuaikan de­
an (trekking), setiap kelompok mengiden­ ngan kondisi lokal.
tifikasi flora dan fauna yang ditemui.
o Mereka wajib mendatangi pos untuk di­ Sebenarnya masih banyak berbagai kegiatan
berikan berbagai petunjuk, pengarahan yang dapat dilakukan bersama di luar kelas
atau pertanyaan atau outdorr activities bagi siswa untuk lebih
mendekatkan diri terhadap alam.
5. Pesantren Alam
Lebih baik bila dilakukan saat bulan puasa,
karena suasana, waktu atau kondisi akan le­
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
87
BAB IV
PERMAINAN PEMBUKA

P
ermainan pembuka adalah sebuah Cara bermain :
kegiatan untuk mencairkan suasana, • Tangan kiri diangkat, dan tangan kanan
atau mengawali sebuah kegiatan inti menyentuh siku.
yang berisi tentang pesan yang mengandung • Sambil mengatakan tongji-tongji, tangan
pemahaman tentang pelestarian alam, sebab kanan menyentuk siku tangan kiri.
akibat atau hubungan timbal balik antara • Kemudian mengatakan ”la .. la..” sambil
mahluk hidup yang satu dengan yang lain. tepuk tangan dua kali.
• Katakan ”yim..yim..” sambil menggerak­
Beberapa permainan yang dapat membantu kan tangan (jari tangan).
untuk mengawali kegiatan: • Katakan ”tole..tole” sambil menggeleng­
kan kepala ke kiri dan ke kanan.
1. Tongji-tongji • Kemudian katankan ”la ..la..” sambil
Waktu permainan: 30 menit. bertepuk tangan dua kali.
Usia peserta: Semua usia • Lakukan semakin cepat, semakin cepat
Jumlah Peserta: -- dan semakin cepat.
Tujuan: Mencairkan suasana • Ulangi beberapa kali sampai terlihat siswa
Peralatan: -- siap untuk diajak bermain dengan per­
mainan ini.

88 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
2. Lempar bola dengan lakban, sejumlah peserta dengan
Waktu permainan: 30 menit. kelompok yang diharapkan.
Usia peserta: Semua usia 2. Berapa kelompok yang diinginkan? Sean­
Jumlah Peserta: -- dainya dibagi dalam 4 kelompok berarti 1
Tujuan: Mencairkan suasana, ketangkasan, kelompok 5 orang.
berkenalan dan konsentrasi 3. Buatkan suara yang meniru suara apa
Peralatan: Bola tenis. saja, sebanyak 5 jenis suara. Misalnya su­
ara burung, gajah atau suara kendaraan.
Cara bermain: 4. Setelah semua tertutup matanya, setiap
• Bagi siswa menjadi dua kelompok, sama orang meneriakkan suara yang sudah
banyak dan masing-masing membuat ditentukan. Peserta mencari suara yang
lingkaran. sama.
• Berikan bola pada salah satu siswa, dan
lemparkan bola tersebut ke teman di Dalam permainan ini juga mengandung fi­
depannya, sambil memanggil namanya. losofi, betapa sulitnya untuk mencari kelom­
Berikan penjelasan setiap siswa harus pok diskusi yang seia sekata, perlu perjuang­
mengingat kepada siapa memberikan an. Namun akan bertemu juga bila dengan
bola dan dari siapa mendapatkan bola. menyuarakan hati dan kesabaran.
• Demikian seterusnya, dan ulangi berapa
kali. Dapatkan lebih cepat, karena per­ Mencari pasangan untuk kelompok II
mainan ini dilombakan dengan kelom­ Cara bermain:
pok lainnya. 1. Kelompok yang lebih dari 20 orang mem­
• Dengan menggunakan stopwatch, guru bentuk sebuah lingkaran.
dapat menghitung berapa menit siswa 2. Berapa kelompok yang diinginkan? Untuk
melemparkan bola ke temannya hingga 20 orang bila akan dibagi menjadi 4 ke­
di terima kembali. lompok, berarti satu kelompok terdiri dari
• Lemparan berikutnya harus mengikuti 5 orang.
urutan yang diberikan bola. 3. Peserta berhitung 1 – 4. Untuk orang ke 5
mulai berhitung dari 1 – 4. Begitu seterus­
3. Mencari pasangan nya, hingga orang terakhir.
Waktu permainan: 30 menit. 4. Bagi yang merasa jatuh pada hitungan 1
Usia peserta: Semua usia kumpul dengan yang satu dan seterusnya.
Jumlah Peserta: -- 5. Terbentuk 5 kelompok dengan pilihan
Tujuan: Mencairkan suasana dan perkenalan acak.
Peralatan: --
4. Puzzle
Cara bermain: Waktu permainan: 30 menit.
1. Kelompok yang lebih dari 20 orang, di­ Usia peserta: Semua usia
tutup matanya. Di dalam tutup mata Jumlah Peserta: 5 anak per kelompok
diberikan tulisan rahasia yang ditutup Tujuan: Mencairkan suasana
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
89
anak SD sebaiknya dibuat potongan yang
besar serta jumlah kepingan 25-50 buah.
• Guntinglah karton tersebut mengikuti
pola untuk mendaptkan kepingan-kepi­
ngan puzzle.
• Simpan kepingan puzzle tersebut dalam
wadah tertentu (misalnya kotak sepatu
yang sudah tidak terpakai) dan beri nama,
keterangan mengenai gambar (misalnya
tumbuhan/satwa yang hidup di air, satwa
bertanduk dan berkaki 4, dsb) dan jumlah
kepingan yang menjelaskan gambar puz­
zle tersebut di luar wadahnya.

Peralatan: Puzzle yang terkait dengan flora (kegiatan ini akan menyenangkan jika dapat
fauna atau potongan gambar. dilakukan oleh anak-anak itu sendiri, dengan
pengawasan dari guru, terutama pada saat
Cara bermain: pengguntingan).
1. Peserta diminta untuk membagi diri ke
dalam kelompok, dengan jumlah anggota 5. Melukis wajah
yang ditentukan instruktur Waktu permainan: 30 menit.
2. Peserta memilih nomer amplop (yang Usia peserta: Semua usia
telah berisi potongan gambar) Jumlah Peserta: --
3. Peserta diberikan potongan-potongan Tujuan: Mencairkan suasana
kertas dari sebuah gambar Peralatan: --
4. Peserta bertugas menyatukan potongan
kertas tersebut menjadi sebuah gambar Cara bermain:
1. Masing-masing peserta mendapatkan po­
Tips 1: membuat puzzle murah meriah tongan kertas ukuran kartu pos & pinsil.
• Carilah gambar satwa atau tumbuhan 2. Tugas dari masing-masing orang tersebut
yang bisa diperoleh dari poster, majalah, adalah melukis dirinya.
kalender, poster, dsb 3. Setelah seluruh peserta melukis dirinya,
• Tempelkan gambar tersebut pada sebuah hasil lukisan tersebut dikumpulkan oleh
karton tebal (bisa dari kardus yang sudah pemandu.
tidak terpakai, sampul map, dsb) 4. Kartu pos tersebut kemudian dibagikan
• Di bagian belakang (yang tidak ditempeli kembali kepada seluruh peserta dengan
gambar) gambarkan pola puzzle yang di­ catatan tidak boleh ada yang mendapat­
inginkan. Semakin kecil ukuran dan sema­ kan lukisan dirinya sendiri.
kin banyak jumlah kepingannya, tingkat 5. Masing-masing orang bertugas mewaw­
kesulitannya semakin tinggi. Untuk anak- ancarai si empunya lukisan selengkap

90 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
mungkin (data minimal yang harus di­ tangan kawan.
dapatkan adalah nama, sekolah/kelas, • Pemandu menyebut “dua” , maka peserta
hobi/kesukaan, dan ketakutan) melakukan dua kali tepuk tangan di ta­
6. Hasil wawancara tersebut akan dipresen­ ngan masing-masing dan dua kali tepuk
tasikan pada saat berkumpul tangan dengan kawan, dan seterusnya
• Pemandu menyebutkan sebuah angka
6. Tepuk tangan dan peserta melakukan tepuk tangan
Waktu permainan: 30 menit. dengan pola serupa dengan jumlah yang
Usia peserta: Semua usia sama dengan angka yang disebut. Per­
Jumlah Peserta: -- mainan selesai bila terjadi kesalahan.
Tujuan: Mencairkan suasana, belajar berhi­ • Permainan bisa dilanjutkan dengan
tung. merubah formasi peserta menjadi tiga
Peralatan: -- orang, empat orang, lima orang dan
diakhiri dengan seluruh peserta
Cara bermain:
• Peserta diminta untuk memilih satu orang Catatan:
teman sebagai pasangannya. Permainan tepuk tangan ini juga dapat di­
• Pemandu menyebut “satu” dan peserta rubah pertanyaannya. Misalnya 2 x 2, atau
melakukan tepuk tangan satu kali di ta­ 2 + 3 atau 2 pangkat 3, atau pengurangan,
ngan masing-masing dan dilanjutkan pembagian dsb. sambil belajar menghitung
tepuk tangan satu kali dengan telapak dan bermain

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
91
7. Harimau dan rusa lah kananya.
Waktu permainan: 30 menit. 5. Terus kejar-kejaran, sampai tali/rotan/
Usia peserta: Semua usia kain sarung yang berperan sebagai rusa
Jumlah Peserta: -- tertangkap dengan alat yang berperan
Tujuan: Mencairkan suasana sebagai harimau.
Peralatan: Tali yang dibuat lingkaran atau ro­ 6. Bagi yang tertangkap, untuk maju ke de­
tan atau kain sarung. pan.
7. Ulangi beberapa kali, sampai suasana
Cara bermain: cair dan permainan inti dapat dimulai.
1. Buat lingkaran besar, semua peserta
dapat mengikuti permainan ini. 8. Transfer benda
2. Berkan alat tali/rotan/kain sarung ke­ Waktu permainan: 30 menit.
pada salah satu siswa dalam lingkaran, Usia peserta: Semua usia
berperan sebagai rusa. Jumlah Peserta: --
3. Lebih kurang di hadapan dalam ling­ Tujuan: Mencairkan suasana dan kebersa­
karan berikan alat yang sama, dan ber­ maan
peran sebagai harimau. Peralatan: 3-4 potongan kayu bulat, tergan­
4. Rusa memasukkan tubuhnya dalam tung jumlah kelompok.
lingkaran dua kali, setelah itu di beri­
kan kepada teman sebelah kanannya. Cara bermain:
Demikian juga yang berperan sebagai • Siapkan potongan tongkat 40-50 senti­
harimau, memasukan tubuhnya ke meter.
dalam lingkaran, namun hanya sekali, • Bagi siswa menjadi 2 kelompok atau 3
kemudian berikan kepada kawan sebe­ kelompok sesuai dengan jumlah siswa

92 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
dalam kelas. Minimal 1 kelompok 10
siswa. Berbaris.
• Permainan ini adalah kebersamaan dan
pertandingan.
• Berikan tongkat kepada siswa terdepan,
dan dijepit pada leher. Tidak boleh dipe­
gang tangan.
• Beri aba-aba agar siswa memberikan
(memindahkan) tongkat tersebut ke
kawan di belakangnya. Dan seterusnya
hingga tongkat itu sampai pada siswa
terakhir.

9. Duduk bersama
Waktu permainan: 30 menit. bar), dan rapat.
Usia peserta: Semua usia • Siswa tangan di atas, dan kemudian sa­­
Jumlah Peserta: -- li­ng duduk di lutut.
Tujuan: Mencairkan suasana • Beri aba-aba untuk berjalan, kiri-kanan-
Peralatan: -- kiri-kanan.

Cara bermain: Diskusi:


• Buat lingkaran besar, sebaiknya siswa Kerja sama perlu kekompakan.
pria dan wanita dipisahkan.
• Lingkaran bertolak punggung (lihat gam­ 10. Hula hup
Waktu permainan: 30 menit.
Usia peserta: Semua usia
Jumlah Peserta: --
Tujuan: Mencairkan suasana
Peralatan: --

Cara bermain:
1. Peserta membuat sebuah lingkaran
2. Peserta dipersilahkan menghadap kanan.
3. Setelah itu seluruh tangan kanan peser­
ta disilangkan di antara dua paha sam­
pai menjulur keluar, sedangkan tangan
kiri harus memegang tangan kanan
kawan didepannya, sehingga memben­
tuk sebuah rantai.
4. Lingkaran rotan dimasukan dalam ling­
PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
93
karan orang tersebut dan harus berputar 12. Lingkaran besar lingkaran kecil
hingga kembali lagi ke posisi semula. Waktu permainan: 30 menit.
Usia peserta: Semua usia
11. Arah angin Jumlah Peserta: --
Waktu permainan: 30 menit. Tujuan: Mencairkan suasana, belajar menghi­
Usia peserta: Semua usia tung kwadrat dsb.
Jumlah Peserta: -- Peralatan: --
Tujuan : Mencairkan suasana
Peralatan: -- Cara bermain:
• Buatlah lingkaran besar, dan semua siswa
Cara bermain: ikut dalam permainan tersebut.
• Buatlah lingkaran, dan semua siswa ikut • Sambil bernyanyi, lingkaran besar... ling­
dalam permainan ini. karan besar (siswa sambil berputar dan
• Berilah penjelasan: Bila guru menga­ bergandeng tangan) lingkaran... lima.
takan angin dari kiri, maka siswa miring Demikian seterusnya, lingkaran 2, 3 atau
ke kanan. Bila guru mengatakan angin sekalian belajar menghitung, kelipatan,
dari belakang, maka siswa doyong ke pangkat dsb.
depan, dan seterusnya. • Misalnya lingkaran dua ..lingkaran dua
• Namun bila guru mengatakan angin ribut, ...dikalikan tiga (mereka membentuk ling­
maka siswa pindah tempat ke depan. karan yang berisi 6 siswa)
• Berilah penjelasan, siswa tidak perlu lari • Dan akhirnya membuat lingkaran besar
kencang, dan hindari bertabrakan saat kembali.
guru mengatakan angin ribut.

94 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
DAFTAR PUSTAKA
1. Cornell J. 1989. Sharing Nature With Children. Dawn Publication, California, USA.

2. Grupo Aprender con la Naturaleza, 2003. A Day of Adventure in the Forest. English Edition,
Xanadu Printing&Graphics, South Africa.

3. Ham Sam, 1992. Interpretation A Practical Guide for People with Big Ideas and Small Budgets.
Golden, Colorado, USA: Fulcrum/North American Press.

4. Wahyono, EH, 1998. Bagaimana Menjadi Pemandu dan Interpreter Alam. Conservation Inter­
national Indonesia, Jakarta.

5. Wahyono, EH, Ario A, Digdo, A. 2002. Modul Pendidikan Konservasi Alam. Conservation Inter­
national Indonesia, Jakarta.

6. Wahyono, E.H, Sarilani, P, Rozali S, 2004. Main main di Hutan, Sebuah Pendekatan Untuk Pen­
didikan Konservasi Alam. Conservation International Indonesia, Jakarta.

7. Materi pelajaran sekolah

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
95
Tentang kami
Yayasan Pendidikan Lingkungan Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga (YPLK3)

Visi
Menuju kehidupan Indonesia yang lebih sehat.

Misi
• Bekerjasama dengan berbagai lembaga, untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat.
• Melakukan program penyadartahuan dan peningkatan sumber daya manusia yang terkait
dengan lingkungan.
• Menerbitkan buku-buku bacaan tentang lingkungan, kesehatan, dan pertanian.

YPLK3 adalah sebuah lembaga nir laba yang mempunyai kegiatan khusus, antara lain:
• Pendidikan lingkungan kesehatan untuk menuju kesejahteraan keluarga.
• Kampanye tentang penyadaran kesehatan lingkungan
• Pelatihan peningkatan sumber daya manusia di bidang lingkungan dan kesehatan masyarakat.
• Penerbitan buku yang terkait dengan program kegiatan.

YPLK3 merupakan kumpulan para relawan yang berkegiatan di bidang lingkungan hidup, kesehat­
an dan peningkatan kapasitas gender dengan berbagai kegiatan.

Para relawan memiliki berbagai pengalaman di bidang masing-masing. Para relawan yang ber­
gabung dalam YPLK3 umumnya pernah menjadi relawan di berbagai daerah, misalnya penyulu­
han kesehatan di Aceh pasca tsunami, penanganan para pengungsi di berbagai lokasi bencana,
peningkatan kapasitas kaum perempuan (ibu rumah tangga) dengan berbagai keahlian, kampa­
nye penyadaran berba­gai penyakit menular seperti Aids, TBC, flu burung, kampanye penyadar ta­
huan tentang lingkungan hidup, pendidikan lingkungan hi­dup, pendidikan lingkungan kesehatan,
sanitasi, pertanian organik, pembuatan kompos, pembuatan energi alternatif, pengembangan
wilayah pesisir dsb.

YPLK3, selama ini merupakan lembaga yang banyak melakukan berbagai kegiatan yang terkait
tentang CSR beberapa perusahaan. Kegiatan yang dilakukan lebih banyak untuk pendampingan
masyarakat.

96 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
Perkumpulan Siberut Hijau (PASIH)

Perkumpulan Siberut Hijau disingkat PASIH adalah lembaga non-pemerintah dan berbasiskan
masyarakat. PASIH memiliki visi untuk terciptanya keselarasan pelestarian keanekaragaman haya­
ti dan pembangunan yang adil dan berkelanjutan di pulau Siberut. Sementara misinya adalah
mewujudkan keseimbangan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelan­
jutan dengan senantiasa memperhatikan nilai-nilai sosial budaya, aspek ekologi, dan ekonomi di
Pulau Siberut. Untuk mewujudkannya, organisasi ini berusaha membangun kapasitas masyarakat
dan mempromosikan dan menyebarluaskan informasi dan teknologi tepat guna, mendukung per­
baikan kualitas kehidupan dan memperbaiki sistem pemanfaatan sumber daya alam.

PASIH merupakan transformasi dari sebuah program kolaboratif yang bertajuk Kolaboratif
Manajemen (Ko-Manajemen) Siberut. Program Ko-Manajemen dimulai pada tahun 2001 dengan
melibatkan Balai Taman Nasional Siberut (BTNS), Masyarakat Adat Siberut, LSM (Yayasan Citra
Mandiri) dan didukung oleh UNESCO Kantor Jakarta. Program ini selesai tahun 2007. Komponen
Ko-Manajemen bersepakat melanjutkan kerja konservasi dengan mendirikan PASIH pada tanggal
22 April 2007. PASIH terdaftar melalui akta notaris sejak 24 Mei 2007 dengan akta No. 10 yang
dibuat dihadapan Notaris/P.P.A.T RISMADONA, S.H. dan terdaftar pada panitera Pengadilan Ne­
geri Kelas I.A Padang No 04/2007 sesuai dengan SK MENKEH NO. C–872.HT.03.01–1999.

Kegiatan utama PASIH adalah meningkatkan kapasitas masyarakat, melakukan pendampingan di


akar rumput dan organisasi-organisasi lokal, memperkuat jaringan lembaga non-pemerintah dan
para profesional. Organiasi ini meningkatkan kesadaran dan kemampuan beberapa stakeholder,
seperti kalangan perempuan, organisasi lokal untuk mendorong ke arah kemandirian dan meng­
ambil inisiatif untuk mengembangkan teknologi dan menciptakan kewirausahaan akar rumput.

PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R
97
98 PA N D U A N G U R U M E T O D E P E M B E L A J A R A N P E N D I D I K A N L I N G K U N G A N H I D U P U N T U K S E KO L A H D A S A R

Anda mungkin juga menyukai