Anda di halaman 1dari 146

KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 2-

Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik


Indonesia Tahun 2019 Nomor 1745);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS
MILIKASING/ TIONGHOA.

BAB!
KETENTUANUMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
(1) Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa, yang selanjutnya
disingkat ABMA/T, adalah aset yang dikuasai Negara
berdasarkan:
a. Peraturan Penguasa Perang Pus at Nomor
Prt/Peperpu/032/ 1958 jo. Keputusan Penguasa
Perang Pusat Nomor Kpts/ Peperpu/0439/1958 JO.
Undang-Undang Nomor 50 Prp. Tahun 1960;
b. Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1962;
c. Penetapan Presiden Nomor 4 Tahun 1962 jo. Keputusan
Presiden/Panglima Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar
Revolusi Nomor 52/KOTI/1964; dan
d. Instruksi Radiogram Kaskogam Nomor T0403/G-
5/5/66.
(2) Menteri adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia.
(3) Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal di lingkungan
Kementerian Keuangan yang memiliki kewenangan, tugas,
dan fungsi di bidang kekayaan negara.
(4) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal pada
Kementerian Keuangan yang memiliki kewenangan, tugas
dan fungsi di bidang kekayaan negara.
(5) Direktorat adalah Direktorat di lingkungan Direktorat
J enderal yang melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan
ABMA/T.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-3-
(6) Direktur adalah Direktur pada Direktorat Jenderal yang
melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan ABMA/T.
(7) Kantor Wilayah adalah Kantor Wilayah pada Direktorat
Jenderal.
(8) Kantor Pelayanan adalah unit vertikal pelayanan pada
Kantor Wilayah.
(9) Kementerian Negara yang selanjutnya disebut Kementerian
adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan
tertentu dalam pemerintahan.
(10) Lembaga adalah organisasi non Kementerian Negara dan
instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau
peraturan perundang-undangan lainnya.
(11) Tim Penyelesaian adalah Tim Penyelesaian ABMA/T Tingkat
Pu sat.
( 12) Tim Asistensi Daerah adalah Tim Asistensi Penyelesaian
ABMA/T Tingkat Wilayah.
(13) Pemohon adalah pejabat yang berwenang/ditunjuk oleh
Kernen terian/ Lembaga, Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/
Kota, atau Pihak Ketiga.
(14) Pihak Ketiga adalah pihak yang menempati/
menghuni/menggunakan ABMA/T meliputi:
a. Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. Pensiunan/Purnawirawan/Janda/Duda Pegawai Negeri
Sipil/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara
Republik Indonesia; atau
c. Badan Usaha Milik Negara/Daerah
d. Swasta, baik Badan Hukum/Perorangan.
(15} Surat Pernyataan Penerima Pelepasan Hak, yang selanjutnya
disingkat SP3H adalah surat pernyataan yang dibuat serta
ditandatangani oleh Pemohon yang menyatakan ABMA/T
tidak akan dialihkan/ dipindahtangankan/diubah
peruntukannya tanpa persetujuan tertulis dari Direktur
Jenderal atas nama Menteri.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-4-
( 16) Penilaian adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh
Tim Penilai Pemerintah pada Direktorat Jenderal untuk
memberikan suatu opini nilai atas suatu objek penilaian.
(17) Nilai Wajar adalah estimasi harga yang akan diterima dari
penjualan aset atau dibayarkan untuk penyelesaian
kewajiban antara pelaku pasar yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar pada tanggal
Penilaian.
(18) Rapat Pembahasan Tim Asistensi Daerah adalah rapat
Pembahasan yang dihadiri paling sedikit 5 (lima) unsur
instansi Tim Asistensi Daerah yang dilakukan dengan
kehadiran secara fisik atau secara daring yang dituangkan
dalam berita acara pembahasan dengan penandatanganan
secara fisik atau digital signature.
( 19) Rapat Pembahasan Tim Penyelesaian adalah rapat
Pembahasan yang dihadiri paling sedikit 5 (lima) unsur
instansi Tim Penyelesaian yang dilakukan dengan kehadiran
secara fisik a tau secara daring yang dituangkan dalam berita
acara pembahasan dengan penandatanganan secara fisik
atau digital.
(20) Rekomendasi Tim Asistensi Daerah adalah cara penyelesaian
yang diusulkan oleh Tim Asistensi Daerah kepada Tim
Penyelesaian yang didasarkan pada hasil penelitian
administratif, penelitian lapangan, dan pembahasan.
(21) Rekomendasi Tim Penyelesaian adalah cara penyelesaian
yang diusulkan oleh Tim Penyelesaian kepada Direktur
Jenderal yang merupakan kesimpulan dari hasil penelitian
administratif, dan pembahasan serta penelitian lapangan
apabila dilakukan.
(22) Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan
bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman
serta melakukan pengelolaan Barang Milik Negara.

BAB II
TIM PENYELESAIANDANTIM ASISTENSIDAERAH
Pasal 2
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-5-
Dalam penyelesaian ABMA/T, Direktur Jenderal atas nama
Menteri membentuk:
a. Tim Penyelesaian; dan
b. Tim Asistensi Daerah.

Pasal 3
(1) Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf a, beranggotakan unsur dari instansi tingkat pusat,
antara lain:
a. Kementerian Keuangan;
b. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c. Kementerian Pertahanan;
d. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
e. Badan Intelij en Negara;
f. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional;
g. Kejaksaan Agung; dan
h. Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(2) Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diketuai oleh Direktur.
(3) Masa Kerja Tim Penyelesaian selama 1 (satu) tahun dan
dapat diperpanjang.
(4) Susunan keanggotaan Tim Penyelesaian ditetapkan setiap
awal tahun dengan Keputusan Direktur Jenderal.
(5) Dalam hal terdapat perubahan susunan keanggotaan Tim
Penyelesaian selama tahun berjalan, Direktur dapat
menetapkan Perubahan Tim Penyelesaian.

Pasal 4
(1) Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf a mempunyai tugas:
a. memberikan pertimbangan atas penyelesaian ABMA/T
termasuk penanganan masalah hukum kepada Direktur
Jenderal;
b. melaksanakan sosialisasi dan koordinasi penyelesaian
ABMA/T dengan instansi terkait;
c. melaksanakan inventarisasi dan penelitian ABMA/T;
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-6-

d. membahas usulan penyelesaian dari Tim Asistensi


Daerah serta menyampaikan saran, pendapat, dan/ a tau
rekomendasi penyelesaian ABMA/T kepada Direktur
J enderal; dan
e. melaksanakan tugas lain yang terkait dengan ABMA/T.
(2) Tim Penyelesaian, melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Menteri melalui Direktur Jenderal setiap tahun.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun
sesuai tata cara pengisian dan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI huruf b yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
ini.

Pasal 5
(1) Tim Asistensi Daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 2
huruf b beranggotakan unsur dari instansi tingkat daerah,
antara lain:
a. Kantor Wilayah;
b. Pemerintah Provinsi dan/ atau Kabupaten/Kota;
c. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
d. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
dan/ atau Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota;
e. Komando Daerah Militer;
f. Badan Intelijen Negara di Daerah;
g. Kejaksaan Tinggi
h. Kepolisian Daerah; dan
i. Kantor Pelayanan.
(2) Tim Asistensi Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diketuai oleh Kepala Kantor Wilayah yang wilayah kerjanya
meliputi wilayah kerja Tim Asistensi Daerah yang
bersangkutan.
(3) Masa Kerja Tim Asistensi Daerah selama 1 (satu) tahun
anggaran dan dapat diperpanjang.
(4) Susunan keanggotaan Tim Asistensi Daerah ditetapkan
setiap awal tahun dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-7-
(5) Dalam hal terdapat perubahan susunan keanggotaan Tim
Asistensi Daerah selama tahun berjalan, Kepala Kantor
Wilayah dapat menetapkan Perubahan Tim Asistensi Daerah.

Pasal 6
(1) Tim Pelaksanaan Asistensi Daerah mempunyai tugas:
a. melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan
instansi terkait di wilayahnya dalam rangka
mempercepat penyelesaian masalah ABMA/T sesuai
dengan arahan Direktur J enderal;
b. melaksanakan inventarisasi dan penelitian ABMA/Tdan
melaporkan basil inventarisasi dan penelitian kepada
Tim Penyelesaian;
c. menyampaikan usulan penyelesaian masalah ABMA/T
sesuai kondisi terkini di wilayahnya dan menyampaikan
saran dan rekomendasi penyelesaian kepada Tim
Penyelesaian;
d. melakukan pengawasan aspek kesesuaian peruntukan
terhadap ABMA/T yang telah dilakukan penyelesaian
dengan cara dilepaskan penguasaannya dari Negara
kepada Pihak Ketiga dengan cara pembayaran
kompensasi yang diberikan keringanan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal.
(2) Pembayaran kornpensasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf d merupakan pembayaran kompensasi yang
diberikan keringanan.
(3) Tim Asistensi Daerah menyampaikan laporan perkembangan
penyelesaian ABMA/T di wilayahnya kepada Direktur
Jenderal melalui Tim Penyelesaian setiap tahun.
(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun
sesuai tata cara pengisian dan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran VI huruf a yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
!Ill.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

-8-

BAB III
PENYELESAIAN
ABMA/T

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 7
(1) Penyelesaian ABMA/T dilakukan dengan cara:
a. dimantapkan status hukumnya menjadi Barang Milik
Negara/ Daerah/ Des a;
b. dilepaskan penguasaannya dari Negara kepada pihak
ketiga dengan cara pembayaran kompensasi kepada
Pemerintah;
c. dikembalikan kepada pihak ketiga yang sah; atau
d. dinyatakan selesai karena keadaan tertentu.
(2) Penyelesaian ABMA/T dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara se bagian a tau seluruhnya berdasarkan usulan Tim
Asistensi Daerah.
(3) Penyelesaian ABMA/T diutamakan dilakukan dengan cara
dimantapkan status hukumnya menjadi Barang Milik
Negara/ Daerah/ Des a.
(4) Penyelesaian ABMA/T sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) didasarkan pada data se bagaimana dimaksud
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa.

Bagian Kedua
Permohonan

Pasal 8
( 1) Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
didahului dengan adanya permohonan yang diajukan oleh
Pemohon kepada Tim Asistensi Daerah.
(2} Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), penyelesaian dapat dilakukan tanpa melalui
permohonan dari Pemohon, dalam hal:
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

-9-
a. dimantapkan menjadi Barang Milik
Negara/Daerah/Desa, untuk:
1. kepentingan Negara/Daerah/Desa; atau
2. ABMA/T yang telah bersertipikat atas nama
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota/Desa dan telah
digunakan sesuai dengan tugas dan fungsi.
3. kepentingan Negara dimantapkan menjadi Barang
Milik Negara pada Pengelola Barang.
b. dinyatakan selesai karena keadaan tertentu untuk
ABMA/T dalam hal:
1. tidak ditemukan; atau
2. hilang atau musnah akibat bencana alam {force
majeur).
(3) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Kementerian/Lembaga;
b. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota; atau
c. Pihak Ketiga.
(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hams
dilengkapi dokumen persyaratan penyelesaian ABMA/T.

Pasal 9
(1) Penyelesaian ABMA/T sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) huruf a dilengkapi dokumen persyaratan meliputi:
a. fotokopi sertipikat hak atas tanah dalam hal tanah telah
bersertipikat;
b. riwayat tanah dari Kantor .Kelurahan/Desa dalam hal
tanah belum bersertipikat;
c. fotokopi surat ukur / peta bidang tanah/ gambar situasi
dari Kantor Pertanahan setempat atau dokumen
pengukuran luas tanah dari instansi lainnya;
d. surat keterangan dari Pemohon rencana peruntukan/
penggunaan ABMA/T;
e. surat pernyataan dari Pemohon bahwa tidak ada
sengketa atas ABMA/T;
f. surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan akan
menyelesaikan permasalahan, apabila aset
diduduki/ dihuni oleh pihak lain;
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 10 -
g. dokumen lain yang mendukung penyelesaian.
(2) Penyelesaian ABMA/Tsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat ( 1) huruf b dilengkapi dokumen persyaratan meliputi:
a. fotokopi sertipikat hak atas tanah dan riwayat
perolehan/kepemilikan tanah dari Kantor Pertanahan
setempat dalam hal tanah telah bersertipikat;
b. riwayat tanah dari Kantor Kelurahan/Desa dalam hal
tanah belum bersertipikat;
c. surat pernyataan dari pemohon, terkait kepentingan
penggunaan ABMA/Tsebagai berikut:
1. tempat kegiatan komersial;
2. rumah tinggal bagi:
a) perseorangan; atau
b) Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik
Indonesia a tau
pensiunan/ purnawirawan/ janda/ duda
Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik
Indonesia, yang didasarkan pada suatu
keputusan yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang;
3. tern pat kegiatan organisasi sosial dan/ a tau
organisasi keagamaan;
4. tempat kegiatan pendidikan formal, dengan
keterangan sebagai berikut:
a) tempat pendidikan formal yang berizin tetapi
belum terakreditasi;
b) tempat pendidikan formal berupa sekolah
dan/ atau perguruan tinggi dan sudah
mempunyai Akreditasi;
5. tempat kegiatan pendidikan berupa sekolah luar
bias a;
6. tempat ibadah agama yang diakui Pemerintah.
d. surat pernyataan dari Pemohon bahwa ABMA/T tidak
dalam keadaan sengketa;
e. surat keterangan dari Kelurahan/Desa setempat yang
menerangkan bahwa Pemohon telah secara terus
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 11 -
menerus menempati/ menghuni/ menggunakan
ABMA/Tpaling sedikit 5 (lima)tahun;
f. surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan
bahwa:
1. Pemohon Badan Hukum bukan merupakan
reinkarnasi/ penerus /
onderbouw/perkumpulan/yayasan terlarang/
eksklusif rasial;
2. Perorangan tidak pernah menjadi anggota
dan/ atau pengurus perkumpulan/yayasan
terlarang/ eksklusif rasial.
g. surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan
bahwa segala akibat hukum dan biaya yang timbul
terkait proses penerbitan sertipikat pada Kantor
Pertanahan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Pernohon;
h. dokumen akreditasi pendidikan dalam hal ABMA/T
digunakan untuk ternpat pendidikan formal
berakreditasi;
i. Surat keterangan dari Kemeterian Agama setempat atau
Kelurahan /Desa setempat bahwa ABMA/Tdigunakan
untuk tempat ibadah agama yang diakui pernerintah,
dalam hal ABMA/Tdigunakan untuk tempat ibadah.
j. bagi Pemohon yang merupakan badan hukurn,
dilengkapi dengan:
1. salinan/fotokopi keputusan pengesahan badan
hukum Indonesia dari Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
2. surat pernyataan bermeterai cukup yang
menyatakan bahwa status badan hukum tersebut
tidak memiliki kaitan kepemilikan dengan badan
hukum atau organisasi asing;
k. bagi Pemohon Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia
dilengkapi dengan:
1. fotokopi kartu PNS/anggota TNI/Polri; dan
2. fotokopi Surat Izin Penghunian/Penunjukan;
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 12 -

1. bagi Pemohon pensiunan/ purnawirawan/ janda/ duda


Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia
dilengkapi dengan:
1. fotokopi surat keterangan pensiun untuk
pensiun/purna tugas PNS/anggota TNI/Polri atau
surat keterangan janda/duda PNS/anggota
TNI/Polri untuk janda/duda PNS/anggota
TNI/Polri;
'
2. fotokopi Surat Izin Penghunian/Penunjukan; dan
3. surat keterangan bahwa instansi di lingkungan
pemohon bersangkutan tidak memerlukan aset
terse but;
m. dokumen lain yang mendukung penyelesaian.
(3) Penyelesaian ABMA/Tsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) huruf c dilengkapi dokumen meliputi:
a. fotokopi putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap yang dilegalisasi oleh Pengadilan
Negeri; dan
b. surat pernyataan dari Pemohon dan/ atau ahli waris
Pemohon bahwa segala akibat hukum dan biaya yang
timbul terkait proses penerbitan/ perubahan
sertipikat pada Kantor Pertanahan menjadi tanggung
jawab sepenuhnya Pemohon dan/ atau ahli waris
Perno hon.
(4) Penyelesaian ABMA/Tsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) huruf d dilengkapi dokumen meliputi:
a. surat pernyataan dari Pemohon atau surat keterangan
dari Tim Asistensi Daerah bahwa tanah dan/atau
bangunan:
1. tidak ditemukan;
2. hilang atau musnah akibat bencana alam (force
majeur); dan/atau
3. sebelum berlaku Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 188/PMK.06/2008 tentang Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asing/ Cina, telah:
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 13 -

a) dipertukarkan dengan aset milik Pihak Ketiga


oleh Kementerian/Lembaga atau Daerah;
b) dilakukan pemindahtanganan atau
dikembalikan kepada pihak ketiga oleh
Kementerian/ Lembaga a tau Pemerintah
Daerah;
c) dikembalikan kepada pemilik perorangan yang
sah dengan persetujuan Menteri; atau
d) dilepaskan penguasaannya kepada Pihak
Ketiga dengan cara pembayaran kompensasi
dengan persetujuan Menteri;
b. Hasil reviu oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
mengenai keadaan tertentu sebagaimana tersebut pada
huruf a di yang dikeluarkan oleh Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah dari Kementerian/Lembaga atau
Pemerintah Daerah; dan
c. dokumen lain yang mendukung penyelesaian.

Bagian Ketiga
Proses Penyelesaian ABMA/T di Tim Asistensi Daerah

Pasal 10
(1) Tim Asistensi Daerah menindaklanjuti permohonan tertulis
sebagaimana dalam Pasal 8 ayat (1).
(2) Pelaksanaan tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) Tim Asistensi Daerah melakukan:
a. penelitian administratif;
b. penelitian lapangan; dan
c. pembahasan.
Pasal 11
Penelitian administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (2) huruf a meliputi:
a. pengecekan terhadap kelengkapan dokumen
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; dan
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 14 -

b. pencocokan kesesuaian data ABMA/T dengan dokumen


persyaratan se bagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
Pasal 12
Pengecekan kelengkapan dokumen persyaratan dilakukan
dengan cara mengisi daftar pengecekan ( checklist) kelengkapan
dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur J enderal ini.
Pasal 13
(1) Dalam hal dari hasil penelitian administrasi disimpulkan
dokumen persyaratan belum lengkap dan/ atau belum
sesuai, Tim Asistensi Daerah menerbitkan surat permintaan
kelengkapan data dan/ a tau dokumen persyaratan kepada
Pernohon.
(2) Dalam hal dari hasil penelitian administrasi disimpulkan
dokumen persyaratan sudah lengkap dan data telah sesuai,
maka dilakukan penelitian lapangan.
Pasal 14
(1) Penelitian lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (2) dilakukan untuk meneliti kesesuaian antara data
ABMA/T dengan kondisi tanah dan/ a tau bangunan dan
penggunaan ABMA/T.
(2) Dalam melakukan penelitian lapangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tim penelitian lapangan dapat
berkoordinasi dengan instansi terkait dan/atau Pemohon.
(3) Hasil penelitian lapangan dituangkan dalam berita acara
penelitian lapangan dan ditandatangani oleh tim penelitian
lapangan.
(4) Berita acara penelitian lapangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) memuat sekurang-kurangnya:
a. nomor surat tugas;
b. hari dan tanggal pelaksanaan penelitian lapangan;
c. nama dan NIP/NRP tim penelitian;
d. nomor surat tugas;
e. data ABMA/T;
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 15 -
f. pihak yang ditemui;
g. penjelasan penguasaan tanah dan/atau bangunan dan
penggunaan ABMA/T;
h. penjelasan apabila terjadi perbedaan/ ketidaksesuaian
data ABMA/T dengan kondisi tanah dan/ atau
bangunan dan penggunaan ABMA/T;
i. penjelasan lain yang diperlukan terkait ABMA/T; dan
J· tanda tangan tim penelitian.
(5) Dalam hal terdapat perbedaan/ketidaksesuaian data
ABMA/T dengan kondisi tanah dan/ a tau bangunan dan
penggunaan ABMA/T sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
huruf h, hams didukung dengan surat keterangan dari pihak
yang berwenang.
(6) Berita acara penelitian lapangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) disusun sesuai dengan tata cara pengisian dan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
J ender al ini.

Pasal 15
( 1) Berdasarkan hasil penelitian administrasi dan penelitian
lapangan, Tim Asistensi Daerah melakukan Pembahasan
terhadap permohonan penyelesaian untuk menentukan
penyelesaian ABMA/T.
(2) Hasil pembahasan dituangkan dalam berita acara
pembahasan.
(3) Berita acara pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) memuat sekurang-kurangnya:
a. hari, tanggal, dan tempat pelaksanaan pembahasan;
b. nama, jabatan, dan kedudukan Tim Asistensi Daerah
yang hadir;
c. data ABMA/Tyang dibahas;
d. dasar pertimbangan penetapan usulan penyelesaian
ABMA/T;
e. usulan rekomendasi penyelesaian ABMA/T; dan
f. tanda tangan Tim Asistensi Daerah paling sedikit dari 5
(lima) unsur instansi yang hadir.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 16 -

(4) Berita Acara Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) disusun dengan mengacu pada tata cara pengisian dan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III huruf a
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur J enderal ini.

Pasal 16
( 1) Dalam hal hasil pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 ayat (1) dinyatakan disetujui, Tim Asistensi Daerah
menyampaikan usulan penyelesaian ABMA/T kepada Tim
Penyelesaian dengan menyertakan dokumen meliputi:
a. dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9;
b. daftar pengecekan (checklist) kelengkapan dokumen
persyaratan;
c. Berita acara penelitian lapangan; dan
d. Berita Acara pembahasan.
(2) Dalam hal hasil pembahasan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 ayat (1) dinyatakan tidak disetujui, maka Tim
Asistensi Daerah menerbitkan surat pengembalian atau
penolakan kepada Pemohon.

Bagian Keempat
Proses Penyelesaian di Tim Penyelesaian
Pasal 17
(1) Tim Penyelesaian menindaklanjuti usulan penyelesaian
ABMA/T dari Tim Asistensi Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pas al 16 ayat ( 1).
(2) Dalam pelaksanaan tindak lanjut usulan penyelesaian
ABMA/T dari Tim Asistensi Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 16 ayat (1), Tim Penyelesaian melakukan:
a. Penelitian administratif; dan
b. Pembahasan.
(3) Selain melakukan penelitian administratif dan pembahasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Tim Asistensi Daerah
dapat melakukan penelitian lapangan.
KEMENTERIAN
KEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 17 -

Pasal 18
Penelitian administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
huruf a meliputi:
a. pengecekan kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (1); dan
b. pencocokan kesesuaian data ABMA/T dengan dokumen
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).

Pasal 19
Pengecekan terkait penelitian administrasi dilakukan dengan cara
mengisi daftar pengecekan ( checklist) kelengkapan dokumen
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 20
(1) Dalam hal dari hasil penelitian administrasi disimpulkan
dokumen persyaratan belum lengkap dan/ atau belum sesuai
masih diperlukan kelengkapan data dan/ atau dokumen
persyaratan, Tim Penyelesaian menerbitkan surat permintaan
kelengkapan data dan/ atau dokumen persyaratan kepada Tim
Asistensi Daerah.
(2) Dalam hal dari hasil penelitian administrasi disimpulkan
dokumen persyaratan sudah lengkap dan data telah sesuai,
terhadap usulan penyelesaian Tim Asistensi Daerah dilakukan
pembahasan.

Pasal 21
(1) Pembahasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2)
dihadiri oleh Tim Penyelesaian dan Tim Asistensi Daerah.
(2) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam berita acara pembahasan.
(3) Berita acara pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) memuat sekurang-kurangnya:
a. hari, tanggal, dan tempat pelaksanaan pembahasan;
b. nama, jabatan, dan kedudukan Tim Penyelesaian yang
hadir;
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 18 -

c. data ABMA/T yang dibahas;


d. dasar pertimbangan penetapan usulan penyelesaian
ABMA/T;
e. rekomendasi penyelesaian ABMA/T berupa:
1. Disetujui, untuk:
a) dimantapkan status hukumnya menjadi
Barang Milik Negara/Daerah/Desa;
b) dilepaskan penguasaannya dari Negara
kepada Pihak Ketiga dengan cara pembayaran
kompensasi kepada Pemerintah;
c) dikembalikan kepada pihak ketiga yang sah;
d) dinyatakan selesai karena keadaan tertentu.
2. Tidak/belum disetujui;
f. tanda tangan Tim Penyelesaian paling sedikit dari 5
(lima) unsur instansi Tim Penyelesaian yang hadir.
(4) Berita Acara Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) disusun dengan mengacu pada tata cara pengisian dan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III huruf a
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur J enderal ini.
Pasal 22
(1) Dalam hal diperlukan, Tim Penyelesaian dapat melakukan
penelitianlapangan.
(2) Hasil penelitian lapangan dituangkan dalam berita acara
penelitian apangan dan ditandatangani oleh tim penelitian.
(3) Berita acara penelitian lapangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) sekurang-kurangnya memuat:
a. nomor dan tanggal surat tugas;
b. hari, tanggal, dan tempat penelitian lapangan;
c. nama, NIP/NRP tim penelitian;
d. data ABMA/T;
e. pihak yang ditemui;
f. penjelasan penguasaan tanah dan/ atau bangunan dan
penggunaan ABMA/T;
g. penjelasan lain yang diperlukan terkait ABMA/T;dan
h. tanda tangan tim penelitian.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

- 19 -

(4) Berita Acara Penelitian Lapangan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) disusun dengan mengacu pada tata cara
pengrsian dan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur J enderal ini.

Bagian Kelima
Penetapan Status Hukum Menjadi Barang Milik
Negara/Daerah/Desa

Pasal 23
(1) Pemantapan status hukum ABMA/T menjadi Barang Milik
Negara/Daerah/Desa dilakukan terhadap ABMA/T yang
belum bersertipikat atau telah bersertipikat atas nama
Kementerian/ Lembaga a tau Pemerintah
Provinsi/ Kabupaten/Kota/ Desa.
(2) Kementerian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
Kementerian yang mempunyai tugas dan wewenang selaku
Pengelola Barang.
(3) Usulan pemantapan status hukum ABMA/T sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan keterangan
pertimbangan diusulkannya mekanisme penyelesaian
ABMA/T dimaksud oleh Tim Asistensi Daerah.

Pasal 24
( 1) Dalam hal Tim Penyelesaian merekomendasikan
pemantapan status hukum ABMA/T sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1), Direktur membuat konsep
Keputusan Menteri Keuangan untuk ditetapkan oleh
Direktur Jenderal atas nama Menteri.
(2) Direktur J enderal atas nama Menteri menetapkan
pemantapan status hukum ABMA/T menjadi Barang Milik
Negara/Daerah/Desa.
(3) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
disusun dengan mengacu pada tata cara pengisian dan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
J enderal ini.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 20 -

Pasal 25
(1) Dalam hal ABMA/T belum bersertipikat atas nama
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah/Desa,
keputusan mengenai pemantapan status hukum ABMA/T
menjadi Barang Milik Negara/Daerah/Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 harus segera ditindaklanjuti
dengan pensertipikatan.
(2) Pembebanan biaya pensertipikatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Bagian Keenam
Pelepasan Penguasaan Dari Negara Kepada Pihak Ketiga Dengan
Cara Pembayaran Kompensasi Kepada Pemerintah

Pasal 26
(1) Penyelesaian ABMA/T dilakukan dengan cara dilepaskan
penguasaannya dari negara kepada pihak ketiga dengan cara
pembayaran kompensasi kepada Pemerintah dilakukan
terhadap ABMA/T yang telah ditempati/ dihuni/ digunakan
oleh pihak ketiga.
(2) Pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengajukan permohonan pelepasan penguasaan ABMA/T
kepada Tim Asistensi Daerah.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
disampaikan secara tertulis kepada Tim Asistensi Daerah,
dengan dilengkapi persyaratan meliputi:
a. menempati/menghuni/menggunakan ABMA/T secara
terus menerus paling singkat selama 5 (lima) tahun; dan
b. dalam hal pihak ketiga:
1. badan hukum, maka status badan hukum tersebut
harus tidak memiliki kaitan kepemilikan dengan
badan hukum atau organisasi asing, dan bukan
merupakan reinkarnasi/ penerus/ onderbouw dari
organisasi/ perkumpulan/ yayasan terlarang
eksklusif rasial; atau
KEMENTERIAN
KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

- 21 -

2. perseorangan, maka status perseorangan tersebut


tidak pernah menjadi anggota/pengurus dari
organsisasi/ perkumpulan/yayasan
terlarang/ eksklusif rasial.

Pasal 27
(1) Tim Asistensi Daerah melakukan pembahasan untuk
meneliti kebenaran bahwa pihak ketiga memenuhi
persyaratan sebagaimana tersebut pada Pasal 26 ayat (3).
(2) Hasil rapat pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dituangkan dalam berita acara rapat yang ditandatangani
oleh Tim Asistensi Daerah.
(3) Berita acara rapat yang disusun sesuai dengan tata cara
pengisian dan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III huruf a yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal 28
(1) ABMA/T yang akan dilepaskan penguasaanya dari Negara
kepada pihak ketiga dengan cara pembayaran kompensasi
kepada Pemerintah dilakukan penilaian untuk mendapatkan
nilai wajar.
(2) Nilai wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
sebagai dasar penetapan besaran kompensasi.

Pasal 29
( 1) Dalam hal Tim Penyelesaian pada rapat pembahasan
menyetujui penyelesaian ABMA/T sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 26 ayat (1), Direktur meminta Kepala Kantor
Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi Daerah untuk
menyampaikan laporan penilaian ABMA/T dan bentuk
pembayaran kompensasi secara sekaligus atau berkala.
(2) Berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Kantor Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi
Daerah melakukan:
a. Pengajuan permohonan penilaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
penilaian.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 22 -

b. Pengusulan bentuk pembayaran kompensasi secara


sekaligus atau berkala yang dimohonkan oleh pihak
ketiga.

Pasal 30
(1) Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1)
dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
a. dalam hal di atas tanah ABMA/T telah berdiri bangunan
baru dengan struktur baru yang terpisah dari bangunan
ABMA/T, penilaian dilakukan atas tanah dan bangunan
lama;
b. dalam hal di atas tanah ABMA/T telah berdiri bangunan
baru yang berdiri dalam struktur yang sama dan
merupakan bagian renovasi dari bangunan ABMA/T,
penilaian dilakukan atas tanah dan seluruh bangunan;
a tau
c. dalam hal bangunan ABMA/T telah dibongkar, penilaian
dilakukan atas tanah ABMA/T;
(2) Kepala Kantor Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi Daerah
menyampaikan laporan penilaian yang memuat nilai wajar
ABMA/T.
(3) Penyampaian laporan penilaian pada ayat (2) disertai dengan
usulan cara pembayaran kompensasi oleh pihak ketiga.
(4) Dalam hal pihak ketiga tidak menyampaikan cara pembayaran
kompensasi, Kepala Kantor Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi
Daerah merekomendasikan cara pembayaran kompensasi
kepada Direktur selaku Ketua Tim Penyelesaian.

Pasal 31
(1) Laporan penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat
(2) menjadi dasar bagi Direktur dalam menghitung besaran
kompensasi yang harus dibayar oleh Pihak Ketiga.
(2) Pelepasan penguasaan ABMA/T dari Negara kepada pihak
ketiga dengan cara pembayaran kompensasi kepada
Pemerintah ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
wajar ABMA/T.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 23 -
(3) Besaran kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diberi keringanan dengan ketentuan sebagai ~erikut:
a. sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai wajar dalam hal
ABMA/Tdigunakan untuk:
1. tempat kegiatan pendidikan formal yang berizin
tetapi belum terakreditasi;
2. kegiatan organisasi sosial dan/ atau organisasi
keagamaan; atau
3. rumah tinggal Pegawai Negeri Sipil/ Tentara Nasional
Indonesia / Kepolisian Negara Republik Indonesia
atau Pensiunan/Pumawirawan/ Janda/Duda
Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional
Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia,
yang didasarkan pada suatu keputusan yang
diterbitkan oleh instansi yang berwenang;
b. sebesar 65% (enam puluh lima persen) dari Nilai Wajar,
dalam hal ABMA/Tdigunakan untuk kegiatan pendidikan
formal berupa sekolah dan/ atau perguruan tinggi dengan
status akreditasi C;
c. sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari Nilai Wajar, dalam
hal ABMA/Tdigunakan untuk kegiatan pendidikan formal
berupa sekolah dan/ atau perguruan tinggi dengan status
akreditasi B;
d. sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Nilai Wajar,
dalam hal ABMA/Tdigunakan untuk:
1. kegiatan pendidikan formal berupa sekolah
dan/ atau perguruan tinggi dengan status akreditasi
A; atau
2. sekolah luar biasa;
e. sebesar 100% (seratus persen) dari nilai wajar dalam hal
ABMA/T digunakan untuk tempat ibadah agama yang
diakui Pemerintah.
(4) Pihak Ketiga membayar tambahan kompensasi sebesar 10%
(sepuluh persen) dari Nilai Wajar tanah ABMA/T dalam hal
terdapat bangunan ABMA/T yang dibongkar tanpa
persetujuan Menteri.

L_
KEMENTERIANKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

- 24 -

(5) Dokumen yang digunakan sebagai dasar penetapan pemberian


keringanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b,
huruf c, dan huruf d adalah surat keterangan akreditasi pada
saat pengajuan permohonan kompensasi.
(6) Dalam hal terdapat ABMA/Tyang digunakan lebih dari satu
lembaga pendidikan dan memiliki lebih dari satu status
akreditasi, maka yang digunakan adalah akreditasi terendah.
Pasal 32
(1) Hasil perhitungan besaran kompensasi dituangkan dalam
konsep surat persetujuan penetapan besaran kompensasi
yang disampaikan oleh Direktur kepada Direktur J enderal.
(2) Surat persetujuan penetapan besaran kompensasi
sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditandatangani oleh
Direktur J enderal atas nama Menteri.
(3) Surat persetujuan penetapan besaran kompensasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang sekurang-
kurangnya memuat:
a. data ABMA/T;
b. data Pihak Ketiga penerima pelepasan penguasaan
ABMA/T;
c. besaran kompensasi; dan
d. cara pembayaran dan jangka waktu pelunasan.
(4) Surat persetujuan penetapan besaran kompensasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun dengan
mengacu pada tata cara pengisian dan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV huruf d yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
ini.
Pasal 33
(1) Direktur menyampaikan surat persetujuan penetapan
besaran kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
ayat (2) kepada Pihak Ketiga.
(2) Berdasarkan surat persetujuan penetapan besaran
kompensasi, Pihak Ketiga melakukan pembayaran
kompensasi kepada Pemerintah dengan menyetorkannya ke
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 25 -

Kas Negara dengan cara sekaligus atau berkala sesuai


dengan yang tercantum dalam persetujuan.
Pasal 34
Pembayaran kompensasi dengan cara sekaligus dilakukan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal
diterbitkannya surat persetujuan penetapan besaran kompensasi.
Pasal 35
(1) Pembayaran kompensasi dengan cara berkala, dilakukan
dengan besaran pembayaran yang tetap dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun sejak diterbitkannya persetujuan
penetapan besaran kompensasi.
(2) Jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terhitung sejak tanggal
diterbitkannya surat persetujuan penetapan besaran
kompensasi dan denganjangka waktu pembayaran lebih dari
1 (satu) bulan hingga paling lama 24 bulan.
(3) Besaran pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1}
ditambahkan sebesar 5% (lima persen) per tahun dari
besaran kompensasi.
(4) Tambahan besaran kompensasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jangka waktu lebih dari 1 (satu) hingga 12 (dua belas)
bulan sebesar 5% (lima persen) dari besaran
kompensasi.
b. Jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) hingga 24 (dua
puluh empat) bulan sebesar 10% (sepuluh persen] dari
besaran kompensasi.
(5) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal
diterbitkannya surat persetujuan penetapan besaran
kompensasi, Direktur dan Pihak Ketiga menindaklanjuti
dengan menandatangani perjanjian pembayaran kompensasi
dengan cara berkala.
(6) Penandatanganan perjanjian sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dapat dilakukan melalui kehadiran Direktur dan
Pihak Ketiga.
KEMENT~RIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 26 -

(7) Dalam hal kehadiran pihak ketiga tidak dapat dilakukan


maka Direktur menyampaikan naskah perjanjian kepada
Pihak Ketiga untuk dilakukan penandatanganan.
(8) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sekurang-
kurangnya memuat:
a. para pihak yang terikat dalam perjanjian;
b. data ABMA/T;
c. besaran kompensasi;
d. jangka waktu pembayaran kompensasi; dan
e. hak dan kewajiban para pihak.
(9) Perjanjian pembayaran kompensasi dengan cara berkala
disusun sesuai dengan tata cara pengisian dan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur J enderal
ini.
Pasal 36
(1) Dalam hal Pihak Ketiga tidak melakukan pembayaran
kompensasi secara berkala sebagaimana dimaksud pada
Pasal 35 ayat (1), maka Direktur memberikan peringatan
tertulis paling banyak 3 (tiga)kali dalamjangka waktu 2 (dua)
tahun baik secara berturut-turut maupun kumulatif pada
bulan berjalan dan/ atau bulan berikutnya.
(2) Dalam hal setelah diberikan surat peringatan sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) Pihak Ketiga melakukan
pembayaran, maka pembayaran yang harus dilakukan
adalah se besar tunggakan bulan se belumnya dan bulan
berjalan sesuai perjanjian.
(3) Persetujuan besaran kompensasi sebagaimana dimaksud
pada Pasal 35 ayat (1) dinyatakan batal dalam hal Pihak
ketiga tidak memenuhi peringatan tertulis ketiga.
(4) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun sesuai dengan tata cara pengisian dan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV huruf b yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
J enderal ini.
Pasal 37
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 27 -
( 1) Dalam hal ABMA/T yang persetujuan kompensasinya telah
dinyatakan batal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
ayat (3), dapat dimantapkan status hukumnya menjadi
Barang Milik Negara/Daerah/Desa.
(2) Ketentuan mengenai pemantapan status hukum ABMA/T
menjadi Barang Milik Negara/Daerah/Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 mutatis
mutandis berlaku untuk pemantapan status hukum menjadi
Barang Milik Negara/Daerah/Desa terhadap ABMA/T yang
persetujuan kompensasinya telah dinyatakan batal.

Pasal 38
( 1) Pihak Ketiga yang telah melunasi pembayaran kompensasi
sesuai ketentuan menandatangani SP3H di atas kertas
bermeterai sesuai ketentuan.
(2) Dikecualikan dari ketentuan ayat {1), SP3H tidak perlu
diterbitkan dalam hal Pihak Ketiga melakukan pembayaran
kompensasi sebesar 100% (seratus persen).
(3) Berdasarkan SP3H dan bukti setor ke kas Negara, Direktur
menerbitkan Surat Keterangan Lunas (SKL).
(4) Dikecualikan dari ketentuan ayat (3), Surat Keterangan
Lunas (SKL) tidak diterbitkan kepada Pihak Ketiga yang
memperoleh keringanan sebesar 100% (seratus persen).
(5) SP3H sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai
dengan tata cara pengisian dan format se bagaimana
dimaksud dalam Lampiran IV huruf h yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur J enderal
ini.
(6) Surat Keterangan Lunas (SKL)sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) disusun sesuai dengan tata cara pengisian dan
format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV huruf i
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur J enderal ini.
Pasal 39
(1) Berdasarkan pelunasan dari Pihak Ketiga dengan dibuktikan
SP3H dan Surat Keterangan Lunas (SKL),Direktur membuat
konsep Keputusan Menteri Keuangan
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 28 -

tentang Pelepasan Penguasaan ABMA/Tdari Negara kepada


Pihak Ketiga dengan Cara Pembayaran Kompensasi dan
menyampaikan kepada Direktur J enderal atas nama
Menteri.
(2) Direktur Jenderal atas nama Menteri menetapkan Keputusan
Menteri Keuangan tentang Pelepasan Penguasaan ABMA/T
dari Negara kepada Pihak Ketiga dengan Cara Pembayaran
Kompensasi.
(3) Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disusun sesuai dengan tata cara pengisian dan
format sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V huruf c
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur J enderal ini.
Pasal 40
(1) Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39 ayat (2) diterbitkan salinan dan disampaikan kepada
pihak terkait namun tidak terbatas kepada Pemohon, Kepala
Kantor Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi Daerah, dan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat.
(2) Salinan Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1) sebagai dasar oleh:
a. Pemohon untuk mengurus kepemilikan hak atas tanah
kepada Kantor Pertanahan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Kantor Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi Daerah
untuk membuat surat kepada Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota untuk memberikan catatan pada buku
tanah mengenai ABMA/T yang dialihkan kepada
Pemohon.
c. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota setempat untuk
peralihan status hukum ABMA/T dialihkan kepada
Pernohon.
Bagian Ketujuh
Pengembalian Kepada Pihak Ketiga Yang Sah
Pasal 41
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 29 -

(1) ABMA/T dikembalikan kepada pihak ketiga yang sah


berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap (inkracht).
(2) Putusan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan perkara yang didalamnya Menteri sebagai pihak
yang tergugat dan/ atau turut tergugat.
(3) ABMA/T dikembalikan kepada pihak ketiga sebagaiamana
dimaksud pada ayat (1) dalam hal telah dilakukan upaya
hukum yang maksimal.

Pasal 42
(1} Dalam hal Tim Penyelesaian pada rapat pembahasan
merekomendasikan penyelesaian ABMA/T sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf c, Direktur membuat
konsep Keputusan Menteri Keuangan tentang Pengembalian
ABMA/T Kepada Pihak Ketiga Yang Sah dan menyampaikan
kepada Direktur Jenderal atas nama Menteri.
(2) Direktur Jenderal atas nama Menteri menetapkan
Keputusan Menteri Keuangan ten tang Pengembalian
ABMA/T Kepada Pihak Ketiga yang Sah.
(3) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun sesuai dengan alur tata cara pengisian dan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V huruf d yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal ini.

Bagian Kedelapan
ABMA/T Dinyatakan Selesai Karena Keadaan Tertentu

Pasal 43
(1) ABMA/T dapat dinyatakan selesai karena keadaan tertentu,
meliputi:
a. tidak ditemukan;
b. hilang atau musnah akibat bencana alam (force majeur);
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 30 -
c. sebelum berlak:u Peraturan Menteri Keuangan Nomor
188/PMK.06/2008 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/ Cina, telah:
1. dipertukarkan dengan aset milik Pihak Ketiga oleh
Kementerian/Lembaga atau Daerah;
2. dilakukan pemindahtanganan atau dikembalikan
kepada pihak ketiga oleh Kementerian/Lembaga
atau Pemerintah Daerah;
3. dikembalikan kepada pemilik perorangan yang sah
dengan persetujuan Menteri; atau
4. dilepaskan penguasaannya kepada Pihak Ketiga
dengan cara pembayaran kompensasi dengan
persetujuan Menteri;
(2) ABMA/T dinyatakan selesai karena keadaan tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus terlebih dahulu
mendapatkan reviu oleh Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah dengan ketentuan:
a. Reviu oleh Aparat Pengawasan Internal pemerintah dari
Kementerian Keuangan terhadap ABMA/T sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c angka
3, atau huruf c angka 4;
b. Reviu oleh Aparat Pengawasan Internal pemerintah dari
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 1
dan angka 2;
c. Dalam hal keadaan tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ABMA/T dinyatakan selesai yang
memerlukan reviu dengan melibatkan lintas sektoral
Kementerian/Lembaga dan/atau Pemerintah Daerah,
maka reviu dilakukan oleh Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
(3) Dalam hal pelaksanaan reviu sebagaimana dimaksud ayat
(2), Kepala Kanwil selaku Ketua TAD melakukan kegiatan
sebagai berikut:
a. Verifikasi dokumen ABMA/T;
b. Penelitian fisik ABMA/T dilakukan paling sedikit oleh 3
(tiga) unsur anggota TAD;
c. Mengumpulkan dokumen lain yang diperlukan.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 31 -

(4) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)


Kepala Kanwil selaku Ketua TAD dapat melibatkan Tim
Pu sat.
(5) Berdasarkan hasil kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), Kepala Kanwil selaku ketua TAD mengajukan
permohonan reviu kepada:
a. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah dari
Kementerian Keuangan melalui Direktur dalam hal reviu
oleh terhadap ABMA/T sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, hurufb, huruf c angka 3, atau huruf c
angka 4;
b. Aparat Pengawasan Internal Pemerintah dari
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah
se bagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf c angka 1
dan angka 2;
c. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) Pusat atau Kantor Perwakilan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Provinsi dalam hal keadaan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ABMA/T dinyatakan selesai
yang memerlukan reviu dengan melibatkan lintas
sektoral Kementerian/Lembaga dan/atau Pemerintah
Daerah.
(6) Permohonan reviu sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
diajukan oleh Kepala Kanwil selaku ketua TAD dengan
dilengkapi dokumen paling sedikit terdiri atas:
a. Dokumen Peraturan perundang-undangan di bidang
ABMA/T;
b. Berita Acara penelitian fisik ABMA/T yang
ditandatangani oleh paling sedikit 3 (tiga) unsur anggota
TAD;
c. Berita Acara verifikasi dokumen ABMA/T yang
ditandatangani oleh paling sedikit 3 [tiga] unsur anggota
TAD; dan
d. Dokumen lain yang diperlukan.
(7) Selain dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (6) Kepala
Kanwil selaku TAD melengkapi dokumen terdiri atas:
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 32 -
a. Surat keterangan dari instansi terkait dalam hal kondisi
ABMA/T tidak ditemukan, hilang atau musnah akibat
bencana alam (force majeur); atau
b. Surat Persetujuan Menteri atau Pimpinan
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah dalam
hal ABMA/T telah:
1. dipertukarkan dengan aset milik Pihak Ketiga oleh
Kementerian/Lembaga atau Daerah;
2. dilakukan pemindahtanganan atau dikembalikan
kepada pihak ketiga oleh Kementerian/Lembaga
atau Pemerintah Daerah;
3. dikembalikan kepada pemilik perorangan yang sah
dengan persetujuan Menteri; atau
4. dilepaskan penguasaannya kepada Pihak Ketiga
dengan cara pembayaran kompensasi dengan
persetujuan Menteri.

Pasal 44
( 1) Dalam hal Tim Penyelesaian pada rap at pembahasan
merekomendasikan penyelesaian ABMA/T sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf d, Direktur
membuat konsep surat keterangan untuk ditetapkan oleh
Direktur J enderal atas nama Menteri.
(2) Direktur Jenderal atas nama Menteri menetapkan surat
keterangan bahwa ABMA/T dinyatakan selesai karena
keadaan tertentu.
(3) Surat keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun sesuai dengan tata cara pengisian dan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran V huruf e yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur J enderal ini.

BAB IV
ABMA/T YANGDIKUASAIOLEH PIHAK KETIGA

Pasal 45
(1) ABMA/T yang dikuasai oleh Pihak Ketiga dan telah terbit
sertipikat atas nama Pihak Ketiga namun perolehannya
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 33 -

tidak seauai ketentuan penyelesaian ABMA/T, maka


penyelesaian atas ABMA/T tersebut dilakukan melalui
upaya musyawarah dengan Pihak Ketiga.
(2) Musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Tim Asistensi Daerah dengan Pihak Ketiga.
(3) Musyawarah dilakukan dalam rangka menjelaskan status
ABMA/T dan untuk mencapai kesepakatan penyelesaian.
(4) Dalam ha! hasil musyawarah dicapai kesepakatan, maka
dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh Tim
Asistensi Daerah dan Pihak Ketiga.
(5) Berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Pihak Ketiga mengajukan permohonan
penyelesaian ABMA/T sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26.
(6) Berita Acara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disusun
sesuai dengan tata cara pengisian dan format se bagaimana
tercantum dalam Lampiran IV huruf c yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur J enderal
ini.
Pasal 46
( 1) Dalam ha! musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
46 ayat (1) tidak tercapai dan/atau berdasarkan hasil
penelitian terdapat indikasi sertipikat diperoleh dengan cara
tidak sah, Direktur J enderal meminta kepada instansi yang
memiliki tugas dan fungsi di bidang pertanahan untuk
melakukan pemblokiran sertipikat ABMA/T.
(2) Setelah dilakukan pemblokiran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), penyelesaian ABMA/T dapat dilakukan sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku, melalui upaya
hukum:
a. di luar lembaga peradilan; dan/ atau
b. melalui lembaga peradilan.
(3) Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
berdasarkan rekomendasi dari Kepala Kanwil selaku Ketua
TAD kepada Direktur selaku Ketua Tim Penyelesaian sebagai
berikut:
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 34 -

a. penyelesaian ABMA/T di luar lembaga peradilan


dilakukan namun tidak terbatas pada musyawarah
mufakat yang dilakukan oleh Tim Asistensi Daerah
dengan Pihak Ketiga dan upaya-upaya lainnya yang
perlu untuk penyelesaian ABMA/T.
b. penyelesaian ABMA/T melalui lembaga peradilan
dilakukan dengan upaya hukum yang berlaku.
(4) Berdasarkan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) Tim Penyelesaian melakukan Rapat Pembahasan guna
menetapkan mekanisme dan pihak yang menindaklanjuti
penyelesaian ABMA/T.

BABV
PENATAUSAHAAN
DANPEMUTAKHIRANDATAABMA/T
Bagian Kesatu
Penatausahaan

Pasal 47
Direktur rrielakukan penatausahaan ABMA/T melalui kegiatan:
a. Pembukuan;
b. Inventarisasi; dan
c. Pelaporan.

Pasal 48
(1) Pembukuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf
a merupakan kegiatan pencatatan ABMA/T yang dilakukan
setiap ada pemutakhiran data.
(2) Pencatatan ABMA/T sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada Daftar ABMA/T setiap ada pemutakhiran
data yang meliputi:
a. perubahan status terkini ABMA/T; atau
b. penyelesaian ABMA/T;
(3) Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 7 huruf
b merupakan kegiatan penelitian lapangan yang dilakukan
oleh Tim Asistensi Daerah terhadap ABMA/T di wilayah
kerjanya paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun atas
permintaan Tim Penyelesaian
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 35 -

(4) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 huruf c


merupakan kegiatan penyampaian Laporan Penyelesaian
ABMA/T, meliputi:
a. Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Transaksi
Khusus Bendahara Umum Negara setiap semester
sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah
pusat;
b. Laporan Perkembangan Penyelesaian ABMA/T yang
dibuat setiap tahun yang memuat sekurang-
kurangnya:
1. Ringkasan kegiatan pengelolaan ABMA/T;
2. Data ABMA/T, meliputi:
a) nama dan lokasi aset;
b) tahun dikuasainya aset;
c) kondisi fisik aset;
d) posisi hukum aset;
e) perkembangan penyelesaian saat pelaporan;
dan
f) keterangan pendukung lainnya.
(5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b
dibuat berdasarkan data penyelesaian ABMA/T pada Tim
Penyelesaian dan laporan Tim Asistensi Daerah atas
pengelolaan ABMA/T pada wilayah kerjanya yang dibuat
setiap tahun yang memuat sekurang-kurangnya:
a. Ringkasan kegiatan pengelolaan ABMA/T;
b. Data ABMA/T, meliputi:
1. nama dan lokasi aset;
2. tahun dikuasainya aset:
3. kondisi fisik aset;
4. posisi hukum aset;
5. perkembangan penyelesaian saat pelaporan; dan
6. keterangan pendukung lainnya.

Bagian Kedua
Pemutakhiran Data
Pasal 49
KEMENTERIAN
KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

- 36 -

(1) Pemutakhiran data dilakukan oleh Direktur dalam hal


terdapat:
a. perubahan status terkini ABMA/T; atau
b. penyelesaian ABMA/T;
(2) Status terkini ABMA/T sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi tetapi tidak terbatas pada adanya
perubahan atas:
a. Nama;
b. Lokasi;
c. tahun dikuasai;
d. kondisi fisik, antara lain perubahan luas tanah
dan/ atau bangunan; dan/ atau
e. posisi hukum.
(3) Perubahan status terkini ABMA/T sebagaimana dimaksud
pada ayat ( 1) huruf a berdasarkan usulan dari Tim Asistensi
Daerah dan/atau hasil inventarisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 ayat (3)
(4) Usulan Tim Asistensi Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) disampaikan kepada Tim Penyelesaian dengan
dilampiri dokumen pendukung:
a. fotokopi sertipikat hak atas tanah dan riwayat
perolehan/kepemilikan tanah dari Kantor Pertanahan
setempat dalam hal tanah telah bersertipikat;
b. riwayat tanah dari Kantor Kelurahan/Desa dalam hal
tanah belum bersertipikat;
c. dokumen mengenai status terkini se bagaimana
dimaksud pada ayat (2) dari aparat
kelurahan/Kecamatan/instansi yang berwenang;
dan/atau
d. dokumen lain yang mendukung.
(5) Perubahan status terkini yang berdasarkan hasil
inventarisasi dilengkapi dengan:
a. laporan inventarisasi;
b. dokumen mengenai status terkini sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dari aparat
kelurahan/Kecamatan/instansi yang berwenang;,
dan/atau
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 37-

c. dokumen lain yang mendukung.

Pasal 50
(1) Tim Penyelesaian melakukan Rapat Pembahasan atas
perubahan status terkini data ABMA/T sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2).
(2) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hasilnya
dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan sebagai
rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Tim
Penyelesaian dan/ atau paling sedikit 5 (lima) unsur Tim
Penyelesaian yang hadir.
(3) Dalam hal diperlukan, Tim Penyelesaian melakukan
penelitian lapangan atas status terkini data ABMA/T.
(4) Hasil penelitian lapangan dituangkan dalam Berita Acara
Penelitian Lapangan dan ditandatangani oleh tim penelitian.

Pasal 51
(1) Berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 49 ayat (2) dan/atau ayat (4), Direktur melakukan
pemutakhiran data ABMA/T dengan cara memberikan
catatan pada daftar ABMA/T.
(2) Direktur memberitahukan status terkini atas data ABMA/T
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala Kantor
Wilayah selaku Ketua Tim Asistensi Daerah.

BAB VI
PEMBINAAN,PENGAWASAN,DANEVALUASI

Bagian Kesatu

Pasal 52
(1) Direktur Jenderal melaksanakan pembinaan, pengawasan,
dan evaluasi atas penyelesaian ABMA/T.
(2} Pembinaan, pengawasan, dan evaluasi atas penyelesaian
ABMA/T sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh Tim Penyelesaian kepada Tim Asistensi Daerah.
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 38 -

Bagian Kedua
Pembinaan Penyelesaian ABMA/T

Pasal 53
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat ( 1)
dilaksanakan terhadap:
a. kegiatan penyelesaian; dan
b. pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan.

Pasal 54
Pembinaan terhadap kegiatan penyelesaian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 53 huruf a meliputi:
a. asistensi dalam rangka penyelesaian ABMA/T; dan/atau
b. pemberian bimbingan teknis peraturan di bidang ABMA/T;

Pasal 55
Pembinaan terhadap pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 huruf b meliputi:
a. pemutakhiran data penyelesaian ABMA/T;
b. pelaksanaan inventarisasi ABMA/T; dan/ a tau
c. pelaporan penyelesaian ABMA/T.

Bagian Ketiga
Pengawasan dan Evaluasi Penyelesaian ABMA/T

Pasal 56
(1) Pengawasan penyelesaian ABMA/T dilaksanakan dengan
cara melakukan pemantauan tindak lanjut meliputi:
a. keputusan penyelesaian ABMA/T berupa pemantapan
status ABMA/T menjadi Barang Milik
Negara/Daerah/Desa; dan
b. keputusan penyelesaian ABMA/T yang dilepaskan
kepada Pihak Ketiga dengan keringanan pembayaran
kompensasi.
(2) Evaluasi penyelesaian ABMA/T dilaksanakan atas laporan
penyelesaian ABMA/T yang disampaikan oleh Tim Asistensi
Daerah maupun Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud
pada pasal 47 ayat (4).
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIKINDONESIA

- 39 -

Pasal 57
(1) Dalam melaksanakan pengawasan tindak lanjut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1), Direktur
dapat meminta bantuan Kantor Wilayah dan/ a tau
melibatkan instansi terkait.
(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan cara meliputi:
a. melakukan pemeriksaan lapangan;
b. melakukan korespondensi; dan/ atau
c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
(3) Pelaksanaan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal
56 ayat (1) huruf a dilaksanakan sejak tanggal
diterbitkannnya keputusan pemantapan status ABMA/T
sampai dengan telah dilakukannya penatausahaan ABMA/T
oleh Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Dae rah/ Pemerintah
Desa berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang
Barang Milik Negara/Daerah.
(4) Pelaksanaan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal
56 ayat (1) huruf b dilaksanakan sejak tanggal
diterbitkannnya keputusan penyelesaian ABMA/T yang
dilepaskan kepada Pihak Ketiga dengan keringanan
pembayaran kompensasi sampai dengan Pihak Ketiga
melakukan perubahan peruntukan maupun
pemindahtanganan atas ABMA/T.

BAB VII
KETENTUANPERALIHAN

Pasal 58
(1) Penyelesaian ABMA/T yang masih dalam proses atau belum
diproses selanjutnya dilaksanakan menurut ketentuan
dalam Peraturan Direktur Jenderal ini.
(2) Penyelesaian ABMA/T yang telah selesai dilaksanakan
sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal ini,
dinyatakan tetap sah.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 40 -

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 59
Pada saat berlakunya Peraturan Direktur Jenderal ini, Peraturan
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor 7 /KN/2015 tentang
Petunjuk Teknis Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 60
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 13 April 2021

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA,

ttd.

RlONALD SILABAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAANNEGARA

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA

NOMOR PER-1/KN/2021

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL TENTANG PETUNJUK


TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)

I. Format Daftar Pengecekan ( Checklists Kelengkapan Dokumen Persyaratan


ABMA/T
A. Tim Asistensi Daerah
1. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Dimantapkan Status Hukumnya Menjadi Barang Milik
Negara/Daerah
2. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (Abma/T)
Dengan Cara Pembayaran Kompensasi Kepada Pemerintah
3. Format Daftar Pengecekan ( Checklis~ Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Dikembalikan Pada Pemilik Perorangan Yang Sah
4. Format Daftar Pengecekan (Checklist} Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Dinyatakan Selesai Karena Keadaan Tertentu
B. Tim Penyelesaian
1. Format Daftar Pengecekan ( Cneckiists Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Dimantapkan Status Hukumnya Menjadi Barang Milik
Negara/ Daerah
2. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Pembayaran Kompensasi Kepada Pemerintah
3. Format Daftar Pengecekan ( Checklistj Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Dikembalikan Pada Pemilik Perorangan Yang Sah
4. Format Daftar Pengecekan (Checklistj Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
Dengan Cara Dinyatakan Selesai Karena Keadaan Tertentu

II. Format Berita Acara Penelitian Lapangan


Format Berita Acara Penelitian Lapangan ABMA/T
III. Format Berita Acara Pembahasan
A. Format Berita Acara Pembahasan Tim Asistensi Daerah/ Tim
Penyelesaian
B. Format Berita Acara Pembahasan Terkait Reinkarnasi/Penerus/
Onderbouw Dari Organisasi/Perkumpulan/Yayasan Terlarang/ Eksklusif
Rasial
IV. Format Dokumen Terkait ABMA/T yang dikuasai Pihak Keiga
A. Format Surat Pemberitahuan
B. Format Surat Peringatan
C. Format Berita Acara Musyawarah
D. Format Surat Persetujuan Penetapan Besaran Kompensasi Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa
E. Format Surat Persetujuan Penetapan Besaran Kompensasi Yang Kedua
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
F. Format Surat Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa
G. Format Surat Penolakan Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa
H. Format Surat Pernyataan Penerima Pelepasan Hak (SP3H)
I. Format Surat Keterangan Lunas
V. Format Keputusan Menteri Keuangan Penyelesaian ABMA/T
A. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang Milik Negara
B. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang Milik Daerah
C. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Pelepasan Penguasaannya Dari Negara Kepada Pihak Ketiga
Dengan Pembayaran Kompensasi Kepada Pemerintah
D. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Pengembalian Kepada Pemilik Perorangan Yang Sah
E. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Dinyatakan Selesai Karena Keadaan Tertentu
F. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Sebagian
1. Pemantapan Status Hukum menjadi Barang Milik Negara
2. Pemantapan Status Hukum menjadi Barang Milik Daerah
3. Pelepasan Penguasaannya dari Negara kepada Pihak Ketiga dengan
Pembayaran Kompensasi
4. Pengembalian kepada Pemilik Perorangan Yang Sah
VI. Format Laporan Perkembangan Penyelesaian ABMA/T
A. Format Laporan Perkembangan Penyelesaian ABMA/T di Tim Asistensi
Daerah
B. Format Laporan Perkembangan Penyelesaian ABMA/T di Tim
Penyelesaian
VII. Format Surat Keterangan Menteri Keuangan dan Perjanjian Menteri
Keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
A. Format Surat Keterangan Menteri Keuangan Tentang Penyelesaian
ABMATYang Dinyatakan Selesai Dengan Keadaan Tertentu
B. Format Perjanjian Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Dilepaskan Penguasaannya dari Negara Kepada Pihak Ketiga
Dengan Pembayaran Kompensasi Kepada Pemerintah
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR : PER-1/KN/2021
TENT ANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK
ASING /TIONGHOA

I. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan


ABMA/T
A. Tim Asistensi Daerah
1. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
(ABMA/T) Dengan Cara Dimantapkan Status Hukumnya Menjadi
Barang Milik Negara/Daerah/Desa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ ( 1) .

TIM ASISTENSI DAERAH KANTOR WILAYAH... (2)...


PROVINS! ... (3) ...

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST) KELENGKAPAN DOKUMEN PERSYARATAN


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T) DENGAN CARA
DIMANTAPKANSTATUS HUKUMNYAMENJADI BARANG MILIK
NEGARA/DAERAH/DESA

1. Data ABMA/T sesuai Lampiran ... (4) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PMK.06/2020;
ALAMAT ABMA/T NO. URUT
IDENTITAS
JALAN/GANG/ DESA/
ABMA/T KEC KAB/KOTA NO HA LAMAN
BLOK KELURAHAN

... (5) ...


DOKUMEN
ATAS NAMA LUASTANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
TANAH

2. Data Pemohon :
a. Nama .......................... (6) .
b. Alamat .......................... (7) .
c. Nomor/tanggal surat Perrnohonan ..•....................... (8) .
d. Permohonan jenis penyelesaian ..•....................... (9) .

3. Dokumen Persyaratan: (10)

D fotokopi sertipikat hak atas tanah dalam hal tanah telah bersertipikat;

D riwayat tanah
bersertifikat;
dari Kantor Kelurahan/Desa dalam hal tanah belum

D fotokopi surat ukur /peta bidang tanah/ gambar situasi dari Kantor
Pertanahan setempat atau dokumen pengukuran luas tanah dari
instansi lainnya;
-2-

D surat keterangan
ABMA/T;
dari Pemohon rencana peruntukan/ penggunaan

D surat pernyataan
ABMA/T;
dari Pemohon bahwa tidak ada sengketa atas

D surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan akan menyelesaikan


permasalahan, apabila aset diduduki/ dihuni oleh pihak lain;

D dokumen lain yang mendukung penyelesaian

4. Kesesuaian Data ABMA/T antara Lampiran PMK Nomor 62/PMK.06/2020 dengan


dokumen persyaratan: (11)

D Sesuai D Tidak Sesuai

5. Keterangan Lain ya
......................................................... {12) .
........................................................ (dst) .

Kabid (13) Kasi (13) Pelaksana

(tanda tangan) (tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama . . .... Nama . . Nama .


.... NIP . ..... NIP . . NIP .
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN I. A. 1

No. Petunjuk Pengisian


( 1) Cukupjelas
Nomor urut sesuai lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(2)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asina/Tionzhoa
(3) Diisi sesuai wilayah kerja, contoh: Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Diisi sesuai urutan lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(4)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran Peraturan
(5) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asinz /Tionahoa.
(6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas
(10) Diisi dengan tanda --./
(11) Diisi dengan tanda -'1
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan, ketidak
(12)
sesuaian data ABMA/Tatau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(13) Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
ABMA/T
A. Tim Asistensi Daerah
2. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) dengan Cara
Dilepaskan Penguasaannya dari Negara kepada Pihak Ketiga dengan Cara
Pembayaran Kompensasi kepada Pemerintah dengan Menyetorkannya ke
Kas Negara

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ ( 1) .

TIM ASISTENSI DAERAH KANTOR WILAYAH ... (2) ...


PROVINS! ... (3) ...

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST) KELENGKAPAN DOKUMEN PERSYARATAN


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)
DENGAN CARA DILEPASKAN PENGUASAANNYA DARI NEGARA KEPADA
PIHAK KETIGA DENGAN CARA PEMBAYARAN KOMPENSASI KEPADA PEMERINTAH
DENGAN MENYETORKANNYA KE KAS NEGARA

1. Data ABMA/T sesuai Lampiran ... (4) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PKM.06/2020:
ALAMAT ABMA/T NO.URUT
IDENTITAS
JALAN/GANG/ DESA/ KAB/
ABMA/T KEC NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN KOTA

... rsi...
DOKUMEN PETUNJUK PENYELESAIAN
ATAS NAMA LUASTANAH
TANAH

2. Data Pemohon:
a.Nama : (6) .
b. Alamat : (7) ..
c. Nomor/tanggal surat Permohonan : (8) .
d. Permohonan jenis penyelesaian : (9) .

3. Dokumen Persyaratan: (10)

D
fotokopi sertipikat hak atas tanah dan riwayat perolehan/ kepemilikan
tanah dari Kantor Pertanahan setempat dalam hal tanah telah
bersertipikat

D riwayat tanah
bersertipikat
dari Kantor Kelurahan/Desa dalam hal tanah belum

D surat pernyataan
ABMA/T sebagai
dari pemohon terkait
(11)
kepentingan penggunaan
.
-2-

D surat pernyataan
sengketa;
dari Pemohon bahwa ABMA/T tidak dalam keadaan

D
surat keterangan dari Kelurahan/Desa setempat yang menerangkan
bahwa Pemohon telah secara terns menerus menempati/
menghuni/menggunakan ABMA/T paling sedikit 5 (lima) tahun;

D
surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan Pemohon Badan
Hukum bukan merupakan reinkarnasi/penerus/ onderbouw/
perkumpulan/yayasan terlarang/ eksklusif rasial;

D
surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan Pemohon
Perorangan tidak pernah menjadi anggota dan/atau pengurus
perkumpulan/yayasan terlarang/ eksklusif rasial;

D
surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa segala akibat
hukum dan biaya yang timbul terkait proses penerbitan sertipikat pada
Kantor Pertanahan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Pemohon

D dokumen akreditasi pendidikan dalam hal ABMA/T digunakan


tempat pendidikan formal berakreditasi;
untuk

DD
surat keterangan dari Kemeterian agama setempat atau Kelurahan
/Desa setempat bahwa ABMA/T digunakan untuk tempat ibadah
agama yang diakui pemerintah, dalam hal ABMA/T digunakan untuk
tempat ibadah.

dokumen lain yang mendukung penyelesaian

Untuk Pemohon yang merupakan badan hukum, dilengkapi:

D salinan/fotokopi keputusan pengesahan badan hukum


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Indonesia dari

D
surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa status
badan hukum tersebut tidak memiliki kaitan kepemilikan dengan badan
hukum atau organisasi asing;

Untuk Pemohon Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional Indonesia/ Kepolisian


Negara Republik Indonesia dilengkapi:

D fotokopi kartu PNS/anggota TNI/Polri; dan


fotokopi.. .......
-3-

D fotokopi Surat Izin Penghunian/Penunjukan

Untuk Pemohon pensiunan/purnawirawan/ janda/duda Pegawai Negeri


Sipil/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia
dilengkapi:

D fotokopi surat keterangan pensiun untuk pensiun/purna tugas


PNS/ anggota TNI/Polri atau surat keterangan janda/ duda PNS/ anggota
TNI/Polri untukjanda/duda PNS/anggota TNI/Polri;

D fotokopi Surat Izin Penghunian/Penunjukan; dan

D surat keterangan bahwa instansi di lingkungan


tidak memerlukan aset tersebut
pemohon bersangkutan

4. Kesesuaian Data ABMA/T antara Lampiran PMK Nomor 62/PMK.06/2020 dengan


dokumen persyaratan: (12)

D Sesuai D Tidak Sesuai

5. Keterangan Lain ya
......................................................... (13) .
.................................................. (dst) .

Kabid ... (14)... Kasi ... (14)... Pelaksana

(tanda tangan) (tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama . . Nama . . Nama .


.... NIP . . NIP . . NIP .
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN I. A. 2

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukupjelas
Nomor urut sesuai lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(2)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
(3) Diisi sesuai wilayah kerja, contoh: Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Diisi sesuai dengan urutan lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(4) 62/PMK.06/~020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran Peraturan
(5) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa.
(6} Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas

Diisi dengan tanda -Y


(10)
( 11) Diisi dengan penggunaan aset ABMA/T oleh Pemohon
(12) Diisi dengan tanda --/
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan, ketidak
(13)
sesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(14) Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
ABMA/T
A.Tim Asistensi Daerah
3. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)dengan Cara Dikembalikan Pada
Pemilik Perorangan Yang Sah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ (1) .

TIM ASISTENSI DAERAH KANTOR WILAYAH ... (2) ...


PROVINS! ... (3) ...

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST) KELENGKAPAN DOKUMEN PERSYARATAN


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING /TIONGHOA (ABMA/T)
DENGAN CARA DIKEMBALIKAN PADA PEMILIK PERORANGAN YANG SAH

1. Data ABMA/T sesuai Lampiran ... (4) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PKM.06 2020:
ALAMAT ABMA T NO.URUT
IDENTITAS KAB/
JALAN/GANG/ DESA/ NO HALAMAN
ABMA/T KEC
BLOK KELURAHAN KOTA

... 5 ...
DOKUMEN LUASTANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
ATAS NAMA
TANAH

2. Data Pemohon :
a. Nama ......................... (6) ..
b. Alamat ......................... (7) .
c. Nomor/tanggal surat Permohonan ........................ (8) .
d. Permohonan jenis penyelesaian ........................ (9) .

3. Dokumen Persyaratan: (10)

D fotokopi putusan pengadilan yang telah berkekuatan


yang dilegalisasi oleh Pengadilan Negeri; dan
hukum tetap

surat pernyataan dari Pemohon dan/ a tau ahli waris Pemohon


bahwa segala akibat hukum dan biaya yang timbul terkait proses
penerbitan/perubahan sertipikat pada Kantor Pertanahan menjadi
tanggung jawab sepenuhnya Pemohon dan/atau ahli waris
Pernohon.
-2-

14. Kesesuaian Kesesuaian Data ABMA/T antara Larnpiran PMK Nomor


62/PMK.06/2020 dengan dokumen persyaratan: (11}

D Sesuai D Tidak Sesuai

'5. Keterangan Lainnya


.......................................................... (12} .
.......................................................... (dst) ..

Kabid ... (13) ... Kasi ... (13) ... Pelaksana

(tanda tangan) (tanda tangan} (tanda tangan)

.... Nama . ..... Nama . .. Nama .


.... NIP . ..... NIP . .. NIP .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANI. A. 3

No. Petunjuk Pengisian


( 1) Cukup jelas
Nomor urut sesuai larnpiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(2)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
(3) Diisi sesuai wilayah kerja, contoh: Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Diisi sesuai dengan urutan lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(4)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalarn larnpiran Peraturan
(5) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milfr Asing/Tionghoa.
{6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
{8) Cukup jelas
(9) Cukup jelas
(10) Diisi dengan tanda ...J
(11) Diisi dengan tanda "1
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan,
(12)
ketidaksesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditarnbahkan
(13) Diisi dengan narna bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tarnbahan:

*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
ABMA/T
A. Tim Asistensi Daerah
4. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T}
Dengan Cara Dinyatakan Selesai Dengan Keadaan Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

........ , (1) .

TIM ASISTENSIDAERAHKANTORWILAYAH... (2) ...


PROVINS!... (3) ...

DAFI'ARPENGECEKAN(CHECKLIST)KELENGKAPAN DOKUMENPERSYARATAN
PENYELESAIAN
ASET BEKAS MILIKASING/TIONGHOA(ABMA/T)
DENGANCARADINYATAKAN SELESAI KARENAKEADAANTERTENTU

1. Data Data ABMA/T sesuai Lampiran ... (4) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
6 2/PKM.06/2020:
ALAMAT ABMA/T NO.URUT
IDENTITAS
JALAN/GANG/ DESA/ KAB/
ABMA/T KEC NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN KOTA

.•. (5l ...


DOKUMEN
ATAS NAMA LUASTANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
TANAH

2. Data Pemohon :
a. Nama ...................... (6) ..........•........•.......•.....
b. Alamat ...................... (7) .
c. Nomor/tanggal surat Permohonan ...................... (8) .
d. Permohonan jenis penyelesaian ...................... (9) .

3. Dokumen Persyaratan: (10)

D
surat pernyataan dari Pemohon atau surat keterangan dari Tim Asistensi
Daerah bahwa tanah dan/atau bangunan tersebut dinyatakan selesai
karena keadaan tertentu dikarenakan
................................................... (11) ................................................••....

D
Hasil reviu oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah mengenai
keadaan tertentu sebagaimana terse but pada huruf a di yang dikeluarkan
oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah dari Kementerian/Lembaga
atau Pemerintah Daerah; dan

D dokumen lain yang mendukung penyelesaian.


-2-

4. Kesesuaian Data ABMA/Tantara Lampiran PMKNomor 62/PMK.06/2020 dengan


dokumen persyaratan: (12)

D Sesuai D Tidak Sesuai

5. Keterangan Lainya
......................................................... (13) .
... .. (dst) .

Kabid ... (14)... Kasi ... (14)... Pelaksana

(tanda tangan} (tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama . .....Nama . ..... Nama .


.... NIP . ..... NIP . .. ... NIP .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANI. A. 4.

No. Petunjuk Pengisian


'
(1) Cukupjelas
Nomor urut sesuai lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(2)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
(3) Diisi sesuai wilayah kerja, contoh: Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta
Diisi sesuai dengan urutan lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(4)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran Peraturan
(5) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa.
(6) Cukup jelas
(7) Cukupjelas
(8} Cukup jelas
(9) Cukup jelas
(10} Diisi dengan tanda ..J
Diisi dengan alasan dikeluarkan dari daftar ABMA/T sesuai dengan Peraturan
( 11)
Direktur J enderal Kekayaan Negara
(12) Diisi dengan tanda ..J
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan, ketidak
(13)
sesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(14) Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan ABMA/T
8. Tim Penyelesaian
1. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)Dengan Cara
Dimantapkan Status Hukumnya Menjadi Barang , Milik
Negara/Daerah/Desa

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

••I• I ee ee I ee ••• I ( 1). I I I I I I I•••• I••••

TIM PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST) KELENGKAPAN DOKUMEN PERSYARATAN


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING /TIONGHOA (ABMA/T)
DENGAN CARA DIMANTAPKAN STATUS HUKUMNYA
MENJADI BARANG MILIK NEGARA/DAERAH/DESA

1. Data ABMA/Tsesuai Lampiran ..... (2) ..... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
6 2/PMK.06/2020:
ALAMAT ABMA/T NO.URUT
IDENTITAS
ABMA/T
JALAN/GANG/ DESA/
KEC
KAB/ NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN KOTA

... f3l. ..
DOKUMEN
ATAS NAMA LUASTANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
TANAH

2. Data Pemohon :
a. Nama : (4) .
b. Alamat : (5) .
c. Nomor/tanggal Surat Permohonan : (6) .
d. Permohonan jenis penyelesaian : (7) .

3. Data Usulan :
a. TADYang mengusulkan : (8) ·············· .
b. Nomor/tanggal Surat Usulan : (9) .
c. Usulan jenis penyelesaian : (10) ..

4. Dokumen Persyaratan : (11)

D fotokopi sertipikat
bersertipikat
hak atas tanah dalam hal tanah telah

D riwayat tanah dari Kantor Kelurahan/Desa


belum bersertifikat
dalam hal tanah
-2-

D
fotokopi surat ukur / peta bidang tanah/ garnbar situasi dari
Kantor Pertanahan setempat atau dokumen pengukuran luas
tanah dari instansi lainnya

D surat keterangan
penggunaan ABMA/T
dari Pemohon rencana peruntukan/

D surat pernyataan
AaMA/T
dari Pemohon bahwa tidak ada sengketa atas

D
surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan akan
menyelesaikan permasalahan, apabila aset diduduki/ dihuni oleh
pihak lain

D dokumen lain yang mendukung penyelesaian .

. i,. Kesesuaian Data ABMA/T antara Lampiran PMK Nomor 62/PMK.06/2020


dengan dokumen persyaratan: (12)

D Sesuai D Tidak Sesuai

I). Keterangan Lainya


......................................................... (13) .
.. (dst) .

Kasubdit ... (14) ... Kasi ... (14) ... Pelaksana

(tanda tangan) (tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama . ..... Nama . ..... Nama .


.... NIP . ..... NIP . . .... NIP ..
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANI. B. 1

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukupjelas
Diisi sesuai nomor urut lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor
(2)
62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran
(3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 ten tang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
(4) Cukup jelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukup jelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukupjelas
(11} Diisi dengan tanda '1
(12) Diisi dengan tanda -,J
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan, ketidak
(13)
sesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(14) Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
ABMA/T
B. Tim Penyelesaian
2. Format Daftar Pengecekan (Checklis~ Kelengkapan Dokumen
Persyaratan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T)
dengan Cara Dilepaskan Penguasaannya dari Negara kepada Pihak
Ketiga dengan Cara Pembayaran Kompensasi kepada Pemerintah
dengan Menyetorkannya ke Kas Negara

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ (1) .

TIM PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING /TIONGHOA (ABMA/T)

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST) KELENGKAPAN DOKUMEN PERSYARATAN


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)
DENGAN CARA DILEPASKAN PENGUASAANNYA DARI NEGARA KEPADA
PIHAK KETIGA DENGAN CARA PEMBAYARAN KOMPENSASI KEPADA PEMERINTAH
DENGAN MENYETORKANNYA KE KAS NEGARA

1. Data ABMA/T sesuai Lampiran ... (2) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
6 2/PKM.06/2020:
ALAMAT ABMA/T NO.URUT
IDENTITAS
JALAN/GANG/ DESA/ KAB/
ABMA/T KEC KOTA
NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN

.••(3). .•
DOKUMEN
ATAS NAMA LUAS TANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
TANAH

2. Data Pemohon:
a. Nama ....................... (4) .
b. Alamat ....................... (5) ..........................•......
c. Nomor/tanggal Surat Permohonan ....................... (6) ...........................•.....
d. Permohonan jenis penyelesaian ....................... (7) .

3. Data Usulan:
a. TAD Yang mengusulkan ...................... (8) ..............................•...
b. Nomor/tanggal Surat Usulan ...................... (9) .
c. Usulan jenis penyelesaian ..................... (10) .

4. Dokumen Persyaratan: (11)

D
fotokopi sertipikat hak atas tanah dan riwayat perolehan/ kepemilikan
tanah dari Kantor Pertanahan setempat dalam hal tanah telah
bersertipikat
-2-

D riwayat tanah dari Kantor Kelurahan/Desa


berserti pikat
dalam hal tanah belum

D surat pemyataan
ABMA/Tsebagai
dari pemohon terkait
(12)
kepentingan penggunaan
.

D surat pernyataan dari Pemohon bahwa ABMA/Ttidak dalam keadaan


sengketa

D surat keterangan dari Kelurahan/Desa setempat yang menerangkan


bahwa Pemohon telah secara terus menerus menempati/
menghuni/menggunakan ABMA/Tpaling sedikit 5 (lima)tahun;

D surat pemyataan bermeterai cukup yang menyatakan Pemohon Badan


Hukum bukan merupakan reinkarnasi/penerus/ onderbouw/
perkumpulan/yayasan terlarang/ eksklusif rasial;

D
surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan Pemohon
Perorangan tidak pernah menjadi anggota dan/ atau pengurus
perkumpulan/yayasan terlarang/ eksklusif rasial;

D
surat pernyataan dari Pemohon yang menyatakan bahwa segala akibat
hukum dan biaya yang timbul terkait proses penerbitan sertipikat pada
Kantor Pertanahan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Pemohon;

D dokumen akreditasi pendidikan dalam hal ABMA/Tdigunakan untuk


tempat pendidikan formal berakreditasi;

D
Surat keterangan dari Kemeterian agama setempat atau Kelurahan
/Desa setempat bahwa ABMA/Tdigunakan untuk tempat ibadah agama
yang diakui pemerintah, dalam hal ABMA/Tdigunakan untuk tempat
ibadah;

D dokumen lain yang mendukung penyelesaian

Untuk Pemohon yang merupakan badan hukum, dilengkapi:

D salinan/fotokopi keputusan pengesahan badan hukum Indonesia dari


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

D
surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa status badan
hukum tersebut tidak memilikikaitan kepemilikan dengan badan hukum
atau organisasi asing;
-3-

Untuk Pemohon Pegawai Negeri Sipil/Tentara Nasional Indonesia/ Kepolisian


Negara Republik Indonesia dilengkapi:

D fotokopi kartu PNS/anggota TNI/Polri; dan

D fotokopi Surat Izin Penghunian/Penunjukan

Untuk Pemohon pensiunan/purnawirawan/ janda/duda Pegawai Negeri


Sipil/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia dilengkapi:

D fotokopi surat keterangan pensiun

TNI/Polri untukjanda/dudaPNS/anggota
untuk pensiun/purna
PNS/anggota TNI/Polri atau surat keterangan janda/duda
TNI/Polri;
tugas
PNS/anggota

D fotokopi Surat Izin Penghunian/Penunjukan

D surat keterangan bahwa instansi


tidak memerlukan.aset tersebut
di lingkungan pemohon bersangkutan

5. Kesesuaian Data ABMA/T antara Lampiran PMK Nomor 62/PMK.06/2020 dengan


dokumen persyaratan: (13)

D Sesuai D Tidak Sesuai

o. Keterangan Lainya
......................................................... (14) .
......................................................... [dst] .

Kasubdit ... (15) ... Kasi ... (15) ... Pelaksana

(tanda tangan) (tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama . ..... Nama . ..... Nama .


.... NIP . ..... NIP . . NIP .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANI. B. 2
-
No. Petunjuk Pengisian
( 1) Cukupjelas
Diisi sesuai dengan nomor urut lampiran Peraturan Menteri Keuangan
(2) Nomor 62/PMK.06/2020 ten tang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa.
Diisi sesuai dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran
(3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 ten tang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukup jelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukupjelas
( 11) Diisi dengan tanda ...J

(12) Dilsi dengan penggunaan aset ABMA/T oleh Pemohon


(13) Diisi dengan tanda ...J

Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan, ketidak


(14)
sesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(15) Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran
sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan ( Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
ABMA/T
B. Tim Penyelesaian
3. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) dengan Cara
Dikembalikan Pada Pemilik Perorangan Yang Sah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ (1) .

TIM PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING /TIONGHOA (ABMA/T}

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST) KELENGKAPANDOKUMEN PERSYARATAN


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)
DENGAN CARA DIKEMBALIKANPADA PEMILIK PERORANGAN YANG SAH

1. Data ABMA/T sesuai Lampiran ... (2) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62 /PKM.06 /2020:
ALAMAT ABMA/T NO.URUT
IDENTITAS
JALAN/GANG/ DESA/ KAB/
ABMA/T KEC NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN KOTA

... [3) ...


DOKUMEN
ATAS NAMA LUAS TANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
TANAH

2. Data Pemohon :
a. Nama : (4) ..
b. Alamat : (5) ..
c. Nomor/tanggal Surat Permohonan : (6) ..
d. Permohonan jenis penyelesaian : (7) ..

3. Data Usulan :
a. TAD Yang mengusulkan : (8) .
b. Nomor/tanggal Surat Usulan : (9) .
c. Usulanjenis penyelesaian : (10 .

4. Dokumen Persyaratan: (11)

D fotokopi putusan pengadilan yang telah berkekuatan


yang dilegalisasi oleh Pengadilan Negeri; dan
hukum tetap

D
surat pernyataan dari Pemohon dan/ atau ahli waris Pemohon bahwa
segala akibat hukum dan biaya yang timbul terkait proses
penerbitan/perubahan sertipikat pada Kantor Pertanahan menjadi
tanggungjawab sepenuhnya Pemohon dan/atau ahli waris Pemohon.
-2-

5. Kesesuaian Data ABMA/T antara Lampiran PMK Nomor 62/PKM.06/2020 dengan


dokumen persyaratan: ( 12)

.D Sesuai D Tidak Sesuai

6. Keterangan Lainya
........................................................... (13) .
........................................................... (dst) .

Kasubdit ... (14) ... Kasi ... (14) ... Pelaksana

{tanda tangan) (tanda tangan) (tanda tangan)

....Nama . ..... Nama . . Nama .


....NIP . ..... NIP . . NIP .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANI. B. 3

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukupjelas
Diisi sesuai dengan Nomor urut lampiran Peraturan Menteri Keuangan
(2) Nomor 62/PKM.06/2020 ten tang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran Peraturan
(3) Menteri Keuangan Nomor 60/PKM.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa.
(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukup jelas
( 11) Diisi dengan tanda --./
(12) Diisi dengan tanda '1
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan, ketidak
(13)
sesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(14) Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
I. Format Daftar Pengecekan ( Checkli.st) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
ABMA/T
B. Tim Penyelesaian
4. Format Daftar Pengecekan (Checklist) Kelengkapan Dokumen Persyaratan
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMA/T) Dengan Cara
Dinyatakan Selesai Karena Keadaan Tertentu

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ ( 1) .

TIM PENYELESAIANASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)

DAFTAR PENGECEKAN (CHECKLIST}KELENGKAPANDOKUMEN


PERSYARATANPENYELESAIANASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA
(ABMA/T) DENGAN CARA DINYATAKANSELESAI
KARENAKEADAANTERTENTU

1. Data DataABMA/T sesuai Lampiran ... (2) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PKM.06/2020:
ALAMAT ABMA/T NO.URUT
IDENTITAS
JALAN/GANG/ DESA/ KAB/
ABMA/T KEC NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN KOTA

... (3l ...


DOKUMEN
ATAS NAMA LUASTANAH PETUNJUK PENYELESAIAN
TANAH

2. Data Pemohon:
a. Nama : (4) .
b. Alamat : ················· .. (5) .
c. Nomor/tanggal Surat Permohonan : (6) .
d. Permohonan jenis penyelesaian : (7) .

3. Data Usulan:
a. TAD Yang mengusulkan : (8) .
b. Nomor/tanggal Surat Usulan : (9) .
c. Usulan jenis penyelesaian : (10) ; .

4. Dokumen Persyaratan: (11)

D
surat pernyataan dari Pemohon atau surat keterangan dari Tim
Asistensi Daerah bahwa tanah dan/ a tau bangunan terse but
dinyatakan selesai karena keadaan tertentu dikarenakan
................................................ (12) .
-2-

D dokumen lain yang mendukung penyelesaian.

5. Kesesuaian Data ABMA/T antara Lampiran PMK Nomor 62/PMK.06/2020


dengan dokumen persyaratan: (13)

D Sesuai D Tidak Sesuai

6. Keterangan Lainya
......................................................... (14) .
... .. (dst} .

Kasubdit ... (15) ... Kasi ... (15) ... Pelaksana

(tanda tangan) (tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama . ..... Nama . . Nama .


.... NIP . ..... NIP . . NIP .
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRANI. B. 4

No. Petunjuk Pengisian


( 1) Cukup jelas
(2) Diisi sesuai dengan Nomor urut lampiran Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 62 / PMK. 06 / 2020 ten tang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa
Diisi dengan data ABMA/T sesuai yang tercantum dalam lampiran Peraturan
(3) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa.
(4) Cukup jelas
(5) Cukup jelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukup jelas
(10) Cukup jelas
( 11) Diisi dengan tanda '1
Diisi dengan alasan dinyatakan selesai karena keadaan tertentu sesuai
(12)
dengan Peraturan Direktur J enderal Kekayaan Negara
(13) Diisi dengan tanda '1
Diisi dengan penjelasan atas kelengkapan dokumen persyaratan,
(14)
ketidaksesuaian data ABMA/T atau keterangan lain yang perlu ditambahkan
(15} Diisi dengan nama bagian yang melakukan pengecekan

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA

ttd.

RIONALD SILABAN

-::S:e.lf:t;etaris Direktorat J enderal


.b.
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR : PER-1/KN/2021
TENT ANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESATAN ASET BEKAS MILIK
ASING/TIONGHOA

II. Format Berita Acara Penelitian Lapangan ABMA/T

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ (1) .

.... (2) ...

BERITA ACARA PENELITIAN LAPANGAN


ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA (ABMA/T)

Guna penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa dan menindaklanjuti Surat (3) ....
Nomor .. (4) .. tanggal (5) perihal (6) .... , serta berdasarkan Surat Tugas Nomor: ... (7) tanggal
... (8) ... , pada hari ini (9) tanggal (10) ... , kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. Nama : (11) .
NIP : (12) .
lnstansi : (13) ..
2. dst.
I h me I a ksana kan pene l'f
Tea I ran aoanoan a t as ABMA/T b erupa:
ALAMAT ABMAfT NO. URUT
IDENTITAS
JALANIGANG/ DESAI KAB/
ABMAfT KECAMATAN NO HALAMAN
BLOK KELURAHAN KOTA

.....(14).. ••
DOKUMEN
ATAS NAMA LUAS TANAH PETUNJUK PENYELESAlAN
TANAH

Dengan hasil penelitian lapangan sebagai berikut:


1. ALAMAT ABMA/T
IDENTITAS ABMA/T JALAN/GANG/ DESAI
KECAMATAN KAB/KOTA
BLOK KELURAHAN

NO.URUT
DOKUMEN TANAH ATAS NAMA LUASTANAH
NO I HALAMAN
I
2. Pihak yang ditemui:
.................................................................. (15) .
3. Keterangan penguasaan tanah dan/atau bangunan dan penggunaan ABMA/T:
................................................................ (16) .
4. Penjelasan:
a. . (17) ..
b. . (18) ..
c. . (19) ..
d. . (20) ..

Demikian Serita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Anggota Tim Peneutian'?

(tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama .. ..... Nama .


.... NIP . . .... NIP .
PETUNJUK PENGISlAN LAMPIRAN II

No. Petunjuk Pengisian


( 1) Cukup ielas
a. Dalam hal penelitian lapanagan dilakukan oleh Tim Asistensi Daerah, maka
disebutkan:
TIM ASISTENSI DAERAH ... (X) ...
(2) PROVINS! ... (X) ...
b. Dalam hal penelitian lapangan dilakukan oleh Tim Penyelesaian, maka
disebutkan:
TIM PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING /TIONGHOA
(3) Diisi dengan lengkap sesuai surat perintah pelaksanaan penelitian lapangan
(4) Cukup ielas
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Diisi sesuai nomor Surat Tugas pelaksanaan penelitian lapangan
(8) Cukup jelas
(9) Cukup jelas
(10) Cukup jelas
(11) Cukupjelas
( 12) Cukupjelas
(13) Cukup jelas
Diisi sesuai dengan identitas aset pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan
(14)
Nomor 62/PMK.06/2020 tentana Penvelesaian Aset Bekas Milik Asine:/Tionghoa.
Diisi dengan pihak terkait yang ditemui pada saat penelitian lapangan, dengan
(16) mencantumkan nama, jabatan/kedudukan/identitas lainnya, nomor telepon yang
dapat dihubunzi.
(17) Diisi dengan pihak yang menempati/menghuni/menggunakan ABMA/T.
Diisi dengan penjelasan perbedaan alamat berdasarkan surat keterangan dari
(18) instansi yang berwenangjika terdapat ketidaksesuaian data lapangan dengan data
ABMA/T.
Diisi dengan penjelasan perbedaan luas tanah berdasarkan surat keterangan dari
(19) instansi yang berwenangjika terdapat ketidaksesuaian data lapangan dengan data
ABMA/T.
Diisi penjelasan sesuai kondisi terkini atas ABMA/T jika terdapat ketidaksesuaian
(20)
data Iananzan denzan data ABMA/T.
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan , Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

ttd.

RIONALD SILABAN
Salinan sesuai dengan aslinya
~=f~ll!'-1'."etaris Direktorat J enderal
u. b
Kepala Bagian Umum,

SEKRE. ~/\.~

W~;
I

1setia~ {
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR : PER-l/KN/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK
ASING /TIO NG HOA

III. Berita Acara Pembahasan


A. Berita Acara Pembahasan Tim Asistensi Daerah/ Tim Penyelesaian

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ (1) .

.... (2) ...

BERITA ACARAPEMBAHASAN
PENYELESAIANASET BEKAS MILIKASING/TIONGHOA

Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nornor 61/PMK.06/2020 tentang


Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa, pada hari ini ... (3).... tanggal ... (4).... berternpat di
... (5) ... Jalan ... (6) ... Kota ... (7) ... , diadakan rapat pernbahasan penyelesaian status kepernilikan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa (selanjutnya disebut ABMA/T) dari Tim Asistensi Wilayah ... (8) ... /Tirn
Penyelesaian *)

1. Tim Asistensi Daerah/Tim Penyelesaian*) yang hadir:


NO. NAMA JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM PENYELESAIAN
1. [91 1101 n11
Ost.

2. ABMA/Tyang dibahas: ... (12)....


1 NOMORURUT
2 HALAMAN
3 IDENTITASABMA/T
4 LUASTANAH
5 STATUSPENGGUNAAN
6 DOKUMENTANAH
7 ATASNAMA
8 PETUNJUKPENYELESAIAN

3. Dasar Pertimbangan Penetapan Usulan Rekornendasi Penyelesaian ABMA/T:


a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.06/2015 tentangPenyelesaianAsetBekas Milik
Asing/Tionghoa;
b. Memperhatikan: (13)
1) .
2) ,
(fotokopi terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini);
c. Mernperhatikan fotokopi dokumen-dokumen terkait ABMA/T dimaksud (terlampir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini);
4. Usulan/Rekomendasi*l Penyelesaian ABMA/T:
Pendapat dari Tim Asistensi Daerah/Tirn Penyelesaian" dalam pembahasan mi prinsipnya
setuju/tidak setuju/setuju dengan catatan*l bahwa ABMA/T ..... (14)..... diusulkan/
direkomendasikan*I kepada Tim Penyelesaian/Direktur Jenderal*I dengan cara penyelesaian .....
(15)......

Ketua Tim Penyelesaian Anggota Tim Penyelesaian

(tanda tangan) (tanda tangan)

.... Narna . . Nama .


.... NIP .. . NIP .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIll. A

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukupjelas
a. Dalam hal pembahasan dilakukan oleh Tim Asistensi Daerah, maka
disebutkan:
TIM ASISTENSI DAERAH... (X) ...
(2) PROVINS! ... (X) ...
b. Dalam hal pembahasan dilakukan oleh Tim Penyelesaian, maka
disebutkan:
TIM PENYELESAIANASET BEKAS MILIKASING/TIONGHOA
(3) Cukupjelas
(4) Cukup jelas
(5) Cukup jelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukup jelas
( 11) Cukupjelas
Diisi sesuai dengan data aset pada lampiran Peraturan Menteri Keuangan
(12) Nomor 62/PMK.06/2020 ten tang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asiria/Tionghoa
a. Dalam hal pembahasan dilakukan oleh Tim Asistensi Daerah, maka diisi
dengan:
1) Ceklist kelengkapan dokumen
2) Telaahan
3) Berita Acara Pemeriksaan Fisik
b. Dalam hal pembahasan dilakukan oleh Tim Penyelesaian, maka diisi
dengan:
(13)
1) Ceklist kelengkapan dokumen pada Tim Asistensi Daerah
2) Telaahan pada Tim Asistensi Daerah
3) Berita Acara Pemeriksaan Fisik pada Tim Asistensi Daerah
4) Berita Acara Pembahasan pada Tim Asistensi Daerah
5) Ceklist kelengkapan dokumen pada Tim Penyelesaian
6) Telaahan pada Tim Penyelesaian
7) Berita Acara Pemeriksaan Fisik pada Tim Penyelesaian
Diisi dengan identitas ABMA/T sesuai dengan data aset pada lampiran
(14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
Diisi dengan cara penyelesaian yang dilakukan sesuai dengan Peraturan
(15) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset
Bekas Milik Asing/Tionzhoa.
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
III. Format Berita Acara Pembahasan
B. Format Berita Acara Pembahasan Terkait Reinkarnasi/Penerus/ Onderbouw
Dari Or anisasi Perkum ulan Ya asan Terlaran Eksklusif Rasial

KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

................ (1) .

TIM ASISTENSIDAERAHKANTORWILAYAH... (2) ...


PROVINSI ... (3) ...

BERITAACARARAPATPEMBAHASANPENELITIANKEBENARANPERNYATAAN
PEMOHONBUKANMERUPAKAN REINKARNASI/PENERUS/ONDERBOUWDARI
ORGANISASI/PERKUMPULAN/YAYASAN
TERLARANG/EKSKLUSIFRASIAL

Melengkapi dokumen persyaratan dim penyelesaian Aset Bekas Milik


Asing/Tionghoa, pada hari ini ... (4) .... tanggal ... (5) .... bertempat di ... (6) ... Jalan ... (7) ...
Kota ... (8) ... , diadakan rapat pembahasan untuk meneliti pernyataan Pemohon bukan
merupakan Reinkarnasi/ Penerus / Onderbouw Dari Organisasi/Perkumpulan/Yayasan
Terlarang/ Eksklusif Rasial.
1. Tim Asistensi Daerah (9) yang hadir:
KEDUDUKAN DALAM TIM
NO. NAMA JABATAN
PENYELESAIAN
1. noi fl 1l f12l
Dst.

2. Pemohon (13) ..
3. Data ABMA/T: (14) ..
1 NOMORURUT
2 HALAMAN
3 IDENTITASABMA/T
4 LUASTANAH
5 STATUSPENGGUNAAN
6 DOKUMENTANAH
7 ATASNAMA
8 PETUNJUKPENYELESAIAN

4. Dasar Pertimbangan :
a. Surat Pernyataan dari pemohon bukan merupakan reinkarnasi/penerus
/ onderbouw dari organisasi/ perkumpulan/yayasan terlarang/ eksklusif rasial
b (15) ...
c (dst)...
5. Kesimpulan:
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Tim Asistensi Daerah
berkesimpulan bahwa Pemohon ...(16) ...

Ketua Tim Asistensi Daerah Anggota Tim Asistensi Derah


(tanda tangan) (tanda tangan)
.... Nama . . Nama .
.... NIP . .. NIP .
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRANIII.B

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukup jelas
Diisi dengan urutan wilayah sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri
(2) Keuangan Nomor : 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asina/Tionzhoa.
Diisi dengan nama Kantor Wilayah, contoh: DJKN Jawa Tengah dan D.I
(3)
Yozvakarta
(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukup jelas
(9) Diisi dengan Tim Asistensi Daerah yang mengadakan rapat
(10) Cuk:up jelas
( 11) Cukup jelas
(12) Cukupjelas
(13) Cukupjelas
Diisi dengan identitas ABMA/T sesuai dengan data aset pada lampiran
(14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asinz /Tiorighoa.
(15) Diisi dengan keterangan lain yang menguatkan pernyataan pemohon
( 16) Diisi dengan kesimpulan hasil rapat
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kernen terian Keuangan

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA

ttd.

RIONALD SILABAN
LAMPIRAN IV
PERATURANDIREKTURJENDERAL KEKAYAANNEGARA
NOMOR : PER-1/KN/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK
ASJNG/TIONGHOA

IV. Format Dokumen Terkait ABMA/T yang dikuasai Pihak Ketiga


A. Format Surat Pemberitahuan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

........................... (1) .................•..............

Nomor : S- (2) .
Sifat : Segera
Perihal : Pemberitahuan Penyelesaian Aset Bekas MilikAsing/Tionghoa

Yth ... (3) ....

Sehubungan dengan penyelesaian status pengunaan Aset Bekas Milik


Asing/Tionghoa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
tentang Penyelesaian Aset Bekas MilikAsing/Tionghoa, dengan ini kami sampaikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa, aset di ...(4) ...yang Saudara
tempati/huni/ gunakan merupakan Aset Bekas MilikAsing/Tionghoa (ABMA/T).
2. Apabila Saudara telah menempati/menghuni/menggunakan ABMA/Tdimaksud
secara terus-menerus lebih dari 5 (lima)tahun, Saudara agar segera mengajukan
permohonan penyelesaian status kepemilikan ABMA/T selarnbat-lambatnya 3
(tiga)bulan sejak tanggal surat pemberitahuan ini.
3. Apabila Saudara telah menempati/menghuni/menggunakan ABMA/Tdimaksud
secara terus-menerus kurang dari 5 (lima) tahun, Saudara tidak dapat lagi
menempati/rµenghuni/menggunakan ABMA/Tdimaksud dan atas aset dimaksud
akan dimantapkan status hukumnya menjadi Barang MilikNegara/Daerah untuk
kepentingan Negara
4. ABMA/T dimaksud yang Saudara tempati/huni/gunakan pada saat ini telah
diberitahukan kepada Kantor Pertanahan setempat dan apabila tidak terdapat
penyelesaian, akan dilakukan pemblokiran.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Kantor Wilayah .. (5) ..


Selaku Ketua Tim Asistensi Daerah

tandatangan

...(nama)...

Tembusan:
1. Direktur PKNSIselaku Ketua Tim Penyelesaian
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIV. A

No. Petunjuk Pengisian

( 1) Cukup Jelas

(2) Cukup Jelas

(3) Diisi dengan narna orang yang menghuni/menempati/menguasai ABMA/T

(4) Diisi dengan alarnat ABMA/T Terkini

(5) Cukup Jelas

Keterangan tarnbahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen Terkait ABMA/T yang dikuasai Pihak Keiga
B. Format Surat Peringatan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

........................... ( 1) .......•........................

Nomor : S- (2) ..
Sifat : Segera
Perihal : Peringatan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa

Yth ..... (3)....

Sebagaimana surat kami terdahulu Nomor ... (4) ... tanggal ... (5) ... hal
pemberitahuan Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa, mengingat ·
jangka waktu pengajuan permohonan Penyelesaian Status kepemilikan
ABMA/T sudah lebih dari 3 (tiga) bulan, dengan ini kami sampaikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa, aset di ... (6) ... yang Saudara
tempati/huni/gunakan termasuk ke dalam Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa (ABMA/T).
2. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dimohon Saudara segera
melakukan pengajuan permohonan penyelesaian status kepemilikan
ABMA/T paling lambat 2 (dua) bulan sejak tanggal surat peringatan ini.
3. Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada angka 2
Saudara tetap tidak mengajukan permohonan penyelesaian status
kepemilikan ABMA/T, maka aset dimaksud akan dimantapkan status
hukumnya menjadi Barang Milik Negara/Daerah (BMN/BMD) untuk
kepentingan Negara
4. Setelah menjadi BMN/D maka Saudara tidak lagi memiliki hak untuk
menempati/menghuni/menggunakan aset dimaksud.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Kepala Kantor Wilayah .. (7) ..


Selaku Ketua Tim Asitensi Daerah

tandatangan

... (nama) ...


NIP....

Tembusan:
Direktur PKNSI selaku Ketua Tim Penyelesaian ABMA/T
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIV. B

No. Petunjuk Pengisian

(1) Cukup Jelas


(2) Cukup Jelas
(3) Diisi dengan nama orang yang menghuni/menempati/menguasai ABMA/T
(4) Cukup Jelas
(5) Cukup Jelas
(6) Diisi dengan alamat ABMA/TTerkini
(7) Cukup Jelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen terkait ABMA/T yang dikuasai Pihak Ketiga
C. Format Berita Acara Musyawarah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

•• •• • •• •• ••. •• .. ( 1). I e I I I I I I I I•• 1111

TIM ASISTENSI DAERAH KANTORWILAYAH... (2) ...


PROVINS! ... (3} ...

BERITA ACARAMUSYAWARAH

Dalam rangka penyelesian status kepemilikan terhadap Aset Bekas Milik


Asing/Tionghoa yang sudah bersertifikat atas nama pihak lain, pada hari ... (4) ...
tanggal ... (5) ... bertempat di ... (6) ... jalan ... (7) ... Kota ... (8) ...

1. Kami yang bertanda tangan dibawah ini:


a. Nama : (9) ..
NIP/NRP : (10) .
Jabatan : (11) ..
lnstansi : (12) .
b. . .. (dst) .....

Dalam hal ini atas nama Tim Asistensi Daerah .... (X) ..... selanjutnya disebut
sebagai Pihak Pertama:

Nama : (13) .
Nomor ldentitas : (14) .
Alamat : (15) .
Keterangan : ( 16} .
Untuk selanjutnya disebut Pihak Kedua:

Mengadakan musyawarah dalam rangka membahas ABMA/T, dengan data


sebagai berikut: .... (17)....

1 NOMORURUT
2 HALAMAN
3 IDENTITASABMA/T
4 LUASTANAH
5 STATUSPENGGUNAAN
6 DOKUMENTANAH
7 ATASNAMA
8 DOKUMEN TANAH
9 PETUNJUKPENYELESAIAN
-2-

2. Pembahasan permasaalahan sebagai berikut :


a. . .. (18) .
b. . .. (dst) .

3. Hasil musyawarah sebagai berikut:


a (19) .
b (dst) .

Pihak Pertama (20), Pihak Kedua (21),

(tanda tangan) (tanda tangan)

.... Nama .... . Nama .....


.... NIP ..... . NIP .....
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRANIV.C

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukup jelas
Diisi dengan urutan wilayah sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri
(2} Keuangan Nomor : 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asina/Tionahoa.
Diisi dengan nama Kantor Wilayah, contoh: DJKN Jawa Tengah dan D.I
(3)
Yozvakarta
(4) Cukupjelas
(5) Cukup jelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukup jelas
(9) Diisi dengan nama anggota Tim Asistensi Daerah
(10) Diisi dengan NIP/NRP Tim Asistensi Daerah
( 11) Diisi dengan Jabatan Tim Asistensi Daerah
(12) Diisi dengan Instansi Tim Asistensi Daerah
(13) Diisi dengan nama pihak ketiga
(14} Diisi dengan nomor identitas pihak ketiga
(15) Diisi dengan alamat pihak ketiga
(16) Diisi dengan informasi lain yang perlu ditambahkan
Diisi dengan identitas ABMA/T sesuai dengan data aset pada lampiran
(17) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian
Aset Bekas Milik Asine:/Tionghoa.
(18) Diisi dengan pembahasan permasalahan
(19) Diisi dengan hasil musyawarah
Diisi dengan tangan tangan, nama dan NIP/NRP Tim Asistensi Daerah
(20) sebazimana dimaksud pada anzka 9 s .. d 10
Diisi dengan tanda tangan, nama Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada
(21}
anzka 13
Keterangan tambahan:
*J Pilih salah satu
**) Apabila pihak ketiga diwakili oleh Kuasa, maka dilengkapi dengan Surat Kuasa.
Apabila Pihak Ketiga sudah meninggal dunia, Ahli waris yang hadir membawa
Surat Keterangan Ahli waris
***) Apabila Pihak Ketiga memiliki Ahli Waris lebih dari 1 (satu), maka identitas
Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud pada angka 13 s.d 15 dapat ditambahkan
sesuai denganjumlah Ahli Waris.
****) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen terkait ABMA/T yang Dikuasai Plhak Ketiga
D. Format Surat Persetujuan Penetapan Besaran Kompensasi Aset Bekas
Milik Asin Tion hoa

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Nomor : S- /MK.6/2021
Sifat : Segera
Perihal : Persetujuan Penetapan Besaran Kompensasi Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa ... ( 1) ...

Yth .... (2) ....

Sehubungan dengan surat Saudara yang menyampaikan permohonan pelepasan


atas ABMA/T ... (1) ... , dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Laporan Penilaian Tim Penilai ... (3) ... Nomor ... (4) ... tanggal ... (5) ... ,
atas ABMA/T ... (1) berupa (6) ... yang terletak di ... (7) ... ditetapkan nilai pasar
terkini sebesar Rp (8) ( ).
2. Aset sebagaimana tersebut di atas dapat dilepaskan penguasaannya dari Negara
kepada (2) dengan pembayaran kompensasi sebesar ... (10)...%, yaitu sebesar
Rp ... (9) ( terbilang ... ).
3. Kompensasi tersebut agar disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara pada Kode
Satuan Kerja 999.99.984608 clan Mata Anggaran Penerimaan 425145
(Pendapatan Kompensasi Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa) paling lama .... (10)...
bulan sejak tanggal penetapan surat ini.
4. . (11) .
5. Dalam hal terjadi keadaan kahar selama jangka waktu pelunasan sebagaimana
yang telah ditetapkan ... (2) ... dapat mengajukan perpanjangan jangka waktu
pelunasan.
6. Apabila sampai dengan dengan berakhirnyajangka waktu pelunasan ataujangka
waktu perpanjangan pelunassan ... (2) ... tidak melakukan pembayaran sama sekali
maka persetujuan penetapan besaran konpenssasi dinyatakan batal.
7. . (12) .

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Menteri Keuangan
a.n Direktur Jenderal Kekayaan Negara,

tandatangan

... (nama) ...


Ternbus an:
1. Menteri Keuangan
2. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem lnformasi, DJKN
3. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain, DJKN
4. Kepala Kanwil DJKN ... (13)...

.. .. .. (14) .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIV. D

No. Petunjuk Pengisian


( 1) Diisi dengan Nama ABMA/T
(2) Diisi dengan Nama Pernohon
(3) Diisi dengan nama Kantor yang melakukan penilaian
(4) Cukupjelas
(5) Cukup Jelas
(6) Diisi keterangan tanah dan/ atau bangunan disertai luas tanah dan/ atau
bangunan tersebut,
contoh:
a. tanah seluas ... m2
b. tanah seluas .... m2 dan banzunan seluas .... m2
(7) Diisi denzan alamat ABMA/T
(8) Cukuo ielas
(9) Cukup Jelas
(10) Diisi sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan
Apabila pelepasan tidak 100% maka dicantumkan klausul:
(11) kompensasi yang harus dibayar
"Setelah ... (2) ... melunasi besarnya
sebagaimana angka 2, sebelum menerima surat pelepasan terlebih dahulu
menandatangani Surat Pernyataan Penerima Pelepasan Hak (SP3H)
Apabila pelepasan tidak 100% maka dicantumkan klausul
(12)
"bahwa apabila dikemudian hari Pihak Ketiga melakukan pengalihan/
pemindahtanganan/perubahan peruntukan wajib mengembalikan sebesar
prosentase keringanan yang telah diberikan atas nilai pasar atas tanah
pada saat Pihak Ketiga melakukan pengalihan/ pemindahtanganan/
perubahan peruntukan dan nilai pasar bangunan yang digunakan sebagai
dasar pemberian persetuiuan kornpensasi"
(13) Diisi sesuai Kantor Wilavah DJKN setempat
(14) Diisi alamat kantor
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan _
IV. Format Dokumen terkait ABMA/T yang Dikuasai Pihak Ketiga
E. Format Surat Persetujuan Penetapan Besaran Kompensasi Yang Kedua
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

Nomor : S- /MK.6/2021
Sifat : Segera
Perihal : Persetujuan Penetapan Kembali Besaran Kompensasi Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa ... (1)...

Yth..... (2) ....

Sehubungan dengan berakhimya jangka waktu pelunasan


sebagaimana yang ditelah ditetapkan dalam Surat Penetapan Besaran
Kompensasi Nomor ... (3) ... tanggal .... (4) .... Hal ... (5) ... , dengan ini kami
sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Surat Penetapan Besaran Kompensasi Nomor
... (3) ... tanggal .... (4).... Hal ... (5} ... , telah ditetapkan persetujuan
pelepasan kepada Pihak Ketiga dengan keringanan sebesar ... % sehingga
besaran Kompensasi ditetapkan sebesar Rp ..... (6) .... (terbilang} dengan
jangka waktu pembayaran .... (7) ...
2. Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Pembayaran Kompensasi
Nomor ... (8) ... tanggal .... (9) Jangka waktu pelunasan atas ABMA/T
telah diperpanjang selama (10)...
3. Mengingat jangka waktu pembayaran kompensasi sebagaimana
dimaksud pada angka 1 dan angka 2 telah berakhir, maka dapat kami
sampaikan bahwa pembayaran kompensasi yang Saudara lakukan telah
melampaui jangka waktu dan perlu ditetapkan kembali besaran
kompensasi yang harus Saudara selesaikan.
4. Berdasarkan Laporan Penilaian Tim Penilai (11) Nomor .... (12)...
tanggal ... (13)... atas ABMA/T ... (1) ... berupa (4) yang terletak di
... (15)... ditetapkan dengan nilai pasar terkini sebesar Rp ... (16)...
(terbilang)
5. Besaran kompensasi yang telah Saudara bayarkan sampai dengan
... (17)... adalah sebesar ... (18)... (terbilang).
6. Berdasarkan hal tersebut, ABMA/T sebagaimana tersebut diatas dapat
dilepaskan penguasaannya dari Negara kepada ... (2) .... dengan
pembayaran kompensasi yang ditetapkan kembali sebesar
Rp .... ( 19).. (terbilang)
-2-

7. Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam angka 5 agar disetorkan ke


Rekening Kas Umum Negara pada Kade Satuan Kerja 999.99.984608
dan Mata Anggaran Penerimaan 425145 (Pendapatan Kompensasi Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa) paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal
penetapan surat ini.
8 (20) .
9. Apabila hingga batas waktu yang ditentukan .... (2)... belum dapat
memenuhi kewajiban pembayaran kompensasi sebesar yang telah
ditentukan tersebut pada angka 2, maka persetujuan penetapan
besaran kompensasi ini dinyatakan batal dan pembayaran kompensasi
yang perna dilakukan menjadi penerimaan Negara.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

a.n. Menteri Keuangan


Direktur Jenderal Kekayaan Negara,

tandatangan

... (nama) ...

Tembusan:
1. Menteri Keuangan
2. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sis tern Informasi, DJKN
3. Kepala Kanwil DJKN ... (21)...

.................................................. (22) .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIV. E

No. Petunjuk Pengisian

(1) Diisi dengan Nama ABMA/T


(2) Diisi dengan Nama Pemohon
(3) Diisi dengan nama Kantor yang melakukan penilaian
(4) Cukupjelas
(5) Cukup Jelas
(6) Cukup Jelas
(7) Cukup Jelas
(8) Cukup Jelas
(9) Cukup Jelas
(10) Cukup Jelas
( 11) Cukup Jelas
(12) Cukup Jelas
(13) Cukup Jelas
(14) Diisi keterangan tan ah dan/atau bangunan disertai luas tanah
dan/ atau bangunan terse but,
contoh:
a. tanah seluas ... m2
b. tanah seluas .... m2 dan bangunan seluas .... m2
(15) Cukup Jelas
(16) Cukup Jelas
(17) Cukup Jelas
(18) Cukup Jelas
(19) Cukup Jelas
(20) Apabila pelepasan tidak 100% maka dicantumkan klausul
"Setelah .. (2)... melunasi besarnya kompensasi yang harus dibayar
sebagaimana pada angka 2, sebelum menerima surat pelepasan
terlebih dahulu menandatangani Surat Pernyataan Penerima
Pelepasan Hak (SP3H)."
(21) Diisi sesuai Kantor Wilayah DJKN setempat
(22) Diisi alamat kantor
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen terkait ABMA/T yang Dikuasai Plhak Ketiga
F. Format Surat Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

Nomor S- /MK.6/2021
Sifat Seger a
Perihal Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa ... ( 1) ...

Yth ..... (2) ....

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor ... (3) ... tanggal .... (4) ....
Hal ... (5) ... , yang menyampaikan permohonan perpanjangan jangka waktu
pelunasan ABMA/T... (6) ... berupa ... (7)... m2 yang terletak di ... (8) .... ,
dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Pembayaran Kompensasi
Nomor ... (9) tanggal .... (10).... Telah diberikan kompensasi sebesar
.... Rp ... (11) (terbilang) dengan jangka waktu pelunasan ... (12))...
2. Permohonan perpanjangan jangka waktu pelunasan Saudara dapat
disetujui dengan pertimbangan ... (13) ..
3. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, jangka waktu pelunasan
pembayaran kompensasi diperpanjang selama ... (14) Diharapkan
Saudara segera melunasi pembayaran kompensasi sesuaijangka waktu
yang telah ditetapkan

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Menteri Keuangan
a.n Direktur Jenderal Kekayaan Negara,

tandatangan

... (nama) ...


Tembusan:
1. Menteri Keuangan
2. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, DJKN
3. Kepala Kanwil DJKN ... (15) ...

. .. .. .. .. .. .. .. .. .. (16) .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIV. F

No. Petunjuk Pengisian

(1) Diisi dengan Nama ABMA/T


(2) Diisi dengan Nama Pemohon
(3) Diisi dengan surat dari Pihak Ketiga yang mengajukan perpanjangan
jangka waktu pelunasan ABMA/T
(4} Cukup jelas
(5) Cukup Jelas
(6) Cukup Jelas
(7} Diisi keterangan tanah dan/ atau bangunan disertai luas tanah dan/ atau
bangunan tersebut,
contoh:
a. tanah seluas ... m2
b. tanah seluas .... m2 dan bangunan seluas .... m2
(8) Diisi dengan alamat ABMA/T
(9) Diisi dengan nomor Surat Penetapan Kompensasi Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa
(10) Cukup Jelas
(11) Cukup Jelas
(12) Cukup Jelas
(13) Diisi dengan pertimbangan yang dijadikan sebagai dasar persetujuan
perpanjangan jangka waktu pelunasan ABMA/T
(14) Diisi dengan perpanjangan jangka waktu yang ditetapkan
(15) Diisi sesuai Kantor Wilayah DJKN setempat
(16) Diisi alamat kantor

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen terkait ABMA/Tyang Dikuasai Pihak Ketiga
G. Format Surat Penolakan Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

Nomor S- /MK.6/2021
Sifat Seger a
Perihal Penolakan Perpanjangan Jangka Waktu Pelunasan
Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa ... ( 1) ...

Yth..... (2)....

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor ... (3) ... tanggal .... (4)....
Hal ... (5)... , yang menyampaikan permohonan perpanjangan jangka waktu
pelunasan ABMA/T... (6)... berupa ... (7)... m2 yang terletak di ... (8).... ,
dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan Surat Persetujuan Perpanjangan Pembayaran Kompensasi
Nomor ... (9) tanggal .... (10).... Telah diberikan kompensasi sebesar
.... Rp ... (11) (terbilang) denganjangka waktu pelunasan ... (12))...
2. Permohonan perpanjangan jangka waktu pelunasan Saudara tidak
dapat disetujui dengan pertimbangan ... ( 13)..
3. Berdasarkan jangka waktu pelunasan sebagaimana dimaksud pada
angka lakan segera berakhir, diharapkan Saudara segera melunasi
pembayaran kompensasi.

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Menteri Keuangan
a.n Direktur Jenderal Kekayaan Negara,

tandatangan

... (nama) ...


Tembusan:
1. Menteri Keuangan
2. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, DJKN
3. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain, DJKN
4. Kepala Kanwil DJKN ... ( 14)...

. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. (15) .
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANIV. G

No. Petunjuk Pengisian


.
( 1) Diisi dengan Nama ABMA/T
(2) Diisi dengan Nama Pemohon
(3) Diisi dengan surat dari Pihak Ketiga yang mengajukan perpanjangan
jangka waktu pelunasan ABMA/T
(4) Cukupjelas
(5) Cukup Jelas
(6) Cukup Jelas
(7) Diisi keterangan tanah dan/ atau bangunan disertai luas tanah dan/ atau
bangunan tersebut,
contoh:
a. tanah seluas ... m2
b. tanah seluas .... m2 dan bangunan seluas .... m2
(8) Diisi dengan alamat ABMA/T
(9) Diisi dengan nomor Surat Penetapan Kompensasi Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa
(10) Cukup Jelas
(11) Cukup Jelas
(12) Cukup Jelas
(13) Diisi dengan pertimbangan yang dijadikan sebagai dasar penolakan
perpanjangan jangka waktu pelunasan ABMA/T
(14) Diisi sesuai Kantor Wilayah DJKN setempat
(15) Diisi alamat kantor

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen terkait ABMA/T yang Dikuasai Pihak Ketiga
H. Format Surat Pernyataan Penerima Pelepasan Hak (SP3H)

SURATPERNYATAAN PENERIMAPELEPASANHAK (SP3H)


ASET BEKAS MILIKASING/TIONGHOA(ABMA/T)... (1) ...

Pada hari ini ... (2) .. tanggal .. (3) ..bulan .. (4) ..tahun ... (5) ..Saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama ............ (6) .
Tempat/ tanggal lahir ............ (7) .
Alamat ............ (8) .
Alamat ............ (9) .........•

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ... (10)... ,dengan ini menyatakan
hal-hal sebagai berikut:
1. Telah menerima pelepasan hak penguasaan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
(ABMA/T) berupa_ (11).. di .. (12)..dengan cara pelepasan penguasaan dari
Negara kepada Pihak Ketiga dengan cara pembayaran kompensasi sebesar
... (13)..%(diberikan keringanan sebesar .. (13).. %), dengan ketentuan harga
digunakan untuk .. (14).. serta tidak dapat digunakan untuk kepentingan
komersial.
2. Apabila aset dialihkan kepada pihak lain atau diubah peruntukannya maka
.. (10)..harus meminta persetujuan Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal
Kekayaan Negara dan mengembalikan keringanan yang telah diberikan dengan
membayar kepada Negara sebesar ... (15)..% dari nilai aset pada saat pihak
... ( 10)..mengalihkan/ memindahtangankan/ mengubah peruntukannya.
3. Apabila .. (10).. tidak memenuhi kewajiban-kewajiban atau melakukan
4. Pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan sebagaimana disebutkan pada angka
1 dalam Surat Pemyataan ini, ... (10)..bersedia memberikan ganti rugi kepada
Negara dan mengembalikan objek dalam keadaan seperti sebelum
pelanggaran-pelanggaran dilakukan serta bersedia diproses melalui jalur
hokum baik secara perdata maupun pidana.

Demikisn surat pernyataan ini dibuat dengan sungguh-sungguh telah


dipahami dan dimengerti dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.

Surat Pernyataan ini mulai berlaku sejak tanggal di tandatangani.

Yang membuat pemyataan,


............ (16) .

............. (17) .
PETUNJUKPENGISIANLAMPIRANIV. H

No. Petunjuk Pengisian

(1) Diisi dengan Nama ABMA/T


(2) Cukup Jelas
(3) Cukup Jelas
(4) Cukup Jelas
(5) Cukup Jelas
(6) Cukup Jelas
(7) Cukup Jelas
(8) Cukup Jelas
(9) Cukup Jelas
(10) Diisi dalam hal yang bertanda tangan adalah wakil dari Pemohon yang
dibuktikan dengan dokumen yang memberikan hak untuk
mewakilipemohon
(11) Diisi bentuk aset dan luas ABMA/T
(12) Diisijumlah prosentase keringanan yang diberikan (0%, 50%, 100%)
(13) Diisi peruntukan ABMA/T (contoh kegiatan pendidikan, social atau
peribadatan)
(14) Diisijumlah persentase yang tersisa (100% (13))
(15) Cukup Jelas
(16) Cukup Jelas
(17) Cukup Jelas
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
IV. Format Dokumen terkait ABMA/T yang Dikuasai Pihak Ketiga
I. Format Surat Keterangan Lunas

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

.....•.......... (1) .

SURAT KETERANGAN LUNAS


NomorSKL: .

Sehubungan dengan Status kepemilikan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa


(ABMA/T), dengan cara pelepasan kepada Pihak Ketiga dengan pembayaran
kompensasi kepada Negara atas ABMA/T... (2) ...berupa ... (3) ...telah ditetapkan
besaran kompensasinya berdasarkan Surat Penetapan Besaran Kompensasi Nomor
... (4) .. tanggal ... (5) ... yang ditetapkan kepada ... (6) ... sebesar Rp... (7) ... (terbilang).

Berdasarkan bukti Pembayaran berupa Surat Setoran Bukan Pajak Nomor


.... (8) ... tanggal ... (9) ..yang disampaikan oleh... (6) ... telah diklarifikasi kebenarannya
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)... (10)... melalui surat Kepala
KKPNNomor .... (11) ... tanggal ... (12) ... , dengan ini kami Direktur ... (13) ... selaku Ketua
Tim Penyelesaian ABMA/Tmenyatakan bahwa pembayaran kompensasi atas ABMA/T
tersebut telah lunas

Direktur ..... ( 13) ....


Selaku Ketua Tim Penyelesaian ABMA/T

tanda tangan

... (nama) .
NIP ..
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN IV. I

No. Petunjuk Pengisian

(1) Cukup Jelas


(2) Diisi dengan Nama ABMA/T

(3) Cukup Jelas


(4) Cukup Jelas
(5) Cukup Jelas
(6) Diis i dengan nama orang yang menghuni/menempati/menguasai ABMA/T
(7) Cukup Jelas
(8) Cukup Jelas
(9) Cukup Jelas
(10) Cukup Jelas
(11) Cukup Jelas
(12) Cukup Jelas
(13) Diisi unit eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang melakukan
pengelolaan ABMA/T.

Keterangan tarnbahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

ttd.

RIONALD SILABAN
SeJ!.nan sesuai dengan aslinya,
~Rre:taris Direktorat Jenderal
~~ v~ u.b.
· {-- Kepala Bagian Umum

SE~·
- I '
;.; 7
W~yu Setiadi f
LAMPIRAN V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYMN NEGARA
NOMOR : PER-l/KN/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK
ASING /TIONGHOA

V. Format Keputusan Menteri Keuangan .


A. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang MilikNegara

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTERI'KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ... (1) ... / KM.6 / ...(2) ...

TENTANG
PENYELESAIAN
ASET BEKASMILIKASING/TIONGHOA.. (3) ... DENGANCARA
PEMANTAPANSTATUSHUKUMMENJADIBARANGMILIKNEGARA

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa ... (3) .... dengan Cara Pemantapan
Status Hukum Menjadi Barang Milik Negara;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara [Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nornor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan
(Lembaran Negara ... TLN ...);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nornor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan Menandatangani Surat Dan Atau
Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
218 /KMK.O1/201 O;
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah


Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah
.... (4)... nomor ... (5).. , tanggal ... (6) ... , hal ... (7) ... ;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (8) ... ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIO NGHOA
.... (3) DENGAN CARA PEMANTAPAN STATUS HUKUM
MENJADI BARANG MILIK NEGARA.

PERTAMA Menetapkan penyelesaian status Aset Bekas Milik


Asing/Tionghoa ... (3)... menjadi Barang Milik Negara
..... (9) .....

KEDUA Memerintahkan kepada .... (13)..... untuk melakukan


pencoretan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMAdari daftar ABMA/T
sesuai Lampiran ..... (11).... Peraturan Menteri Keuangan
Nornor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian ABMA/T.

KETIGA Mekanisme pengelolaan aset sebagaimana dimaksud dalam


Diktum PERTAMAberpedoman pada .... (12)....

KEEMPAT Memerintahkan kepada .... (13).... untuk mengajukan


permohonan penetapan status penggunaan Barang Milik
Negara atas aset sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola
Barang Milik Negara.

KELIMA Keputusan Menteri mi mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;


2. Menteri Keuangan;
3. Menteri .... (14) ...
4. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
5. lnspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
6. Kepala LP2KB Badan Intelijen Negara;
7. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN;
8. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-
Lain DJKN;
9. Kepala Kanwil ... (15) ... ;
10. Kepala Kantor Pertanahan ... (16) ... ;
11. ... (17) ....

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal (18) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,

ttd.

(nama)
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. A.

No. Petunjuk Pengisian

( 1) Cukupjelas
(2) Cukupjelas

(3) Diisi sesuai data ABMA/T yang dimantapkan status hukumnya

(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang dimantapkan status hukumnya, apabila
(9) terdapat selisih luas tanah disebutkan luas perbedaan dan alasan dan
dasar dokumen
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(10)
yang melakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang dimantapkan status hukumnya
(11) (Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat
Lampiran I sampai dengan XVII}
(12) Diisi dengan peraturan yang menjadi dasar dalam pengelolaan aset.

(13) Diisi dengan instansi yang menerima aset.

(14) Diisi sesuai Menteri yg ditunjuk pada Diktum KEEMPAT

(15) Diisi nama kantor wilayah DJKN


(16) Diisi nama kantor Pertanahan
(17) Diisi dengan pihak yang menerima salinan selain yang telah disebutkan.

(18) Cukupjelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan , Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri Keuangan
B. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T Dengan
Cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang Milik Daerah

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTER!KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ... (1) ... / KM.6 / ...(2) ...

TENTANG
PENYELESAIAN
ASET BEKASMILIKASING/TIONGHOA... (3) ... DENGANCARA
PEMANTAPANSTATUSHUKUMMENJADIBARANGMILIKDAERAH

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa ... (4)..... dengan Cara
Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang Milik Daerah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nornor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas MilikAsing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah Penyelesaian


Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah ... (4) ...nomor
... (5) ..., tanggal ... (6) ... , hal ... (7) ...;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (8) ... ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIANASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA
...... (3) .... DENGAN CARA PEMANTAPANSTATUS HUKUM
MENJADIBARANGMILIKDAERAH.

PERTAMA Menetapkan penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa


... (3) ... menjadi Barang Milik Daerah .... (9) ..

KEDUA Memerintahkan kepada .... (13)... untuk melakukan


pencoretan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMAdari daftar ABMA/T
sesuai Lampiran .... (11)... Peraturan Menteri Keuangan
Nornor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian ABMA/T.

KETIGA Mekanisme pengelolaan aset sebagaimana dimaksud dalam


Diktum PERTAMA,selanjutnya berpedoman pada .... (12)...

KEEMPAT Memerintahkan kepada .... (13)... untuk menetapkan status


penggunaan Barang Milik Negara atas aset sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA.

KELIMA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3 ..... (14) ...
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

4. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan


Pertanahan Nasional;
5. lnspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
6. Kepala LP2KB Badan Intelijen Negara;
7. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN;
8. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain
DJKN;
9. Kepala Kanwil ... (15) ... ;
10. Kepala Kantor Pertanahan ... (16).... ;
11. (17) .

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal (18) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,

ttd

(nama)
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. B.

No. Petunjuk Pengisian

( 1) Cukupjelas
(2) Cukupjelas
(3) Diisi sesuai data ABMA/T yang dimantapkan status hukumnya

(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang dimantapkan status hukurnnya, apabila
(9) terdapat selisih luas tanah disebutkan luas perbedaan, alasan dan dasar
dokumen
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
(10)
melakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang dimantapkan status hukumnya (Dalam
( 11) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat Lampiran I
sampai dengan XVII}
(12) Diisi sesuai peraturan yang menjadi dasar dalam pengelolaan aset di daerah

(13} Diisi sesuai Pimpinan Pemerintah Daerah yang menerima aset


Diisi sesuai Pimpinan Pemerintah Daerah yang ditunjuk pada Diktum
(14)
KEEMPAT
(15) Diisi nama kantor wilayah DJKN

(16) Diisi nama kantor Pertanahan.

(17) Diisi dengan pihak yang menerima salinan selain yang telah disebutkan

(18) Cuku p j elas [

Keterangan tambahan:
*} Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
C. Format Keputusan Menteri keuangan Ten tang Penyelesaian ABMA/T Dengan
Cara Pelepasan Penguasaannya Dari Negara Kepada Pihak Ketiga Derngan
Pembayaran Kompensasi

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTERIKEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ... (1) .../KM.6/ ... (2) ...

TENTANG

PENYELESAIANASET BEKASMILIKASING/TIONGHOA..... (3).....


DENGANCARAPELEPASANPENGUASAANNYA DARINEGARAKEPADA
PIHAKKETIGA... (4) ... DENGANPEMBAYARAN
KOMPENSASI

MENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa (5) dengan Cara Pelepasan
Penguasaannya Dari Negara Kepada Pihak Ketiga dengan
Pembayaran Kompensasi;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara [Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah


Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah
.... (5) .... nomor ... (6) ... , tanggal ... (7)... , hal ... (8) .... ;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (9) ... ;
c. Surat Persetujuan Besaran Kompensasi kepada Pihak Ketiga
Nomor ... (10).... tanggal (11)... ;
d. Surat Keterangan Lunas (12) ... ;
e. Surat Pernyataan Penerima Pelepasan Hak (SP3H) ... (13).... ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA
..... (3) DENGAN CARA PELEPASAN PENGUASAANNYA
DARI NEGARA KEPADA PIHAK KETIGA ... (4) .... DENGAN
PEMBAYARANKOMPENSASI.

PERTAMA Menetapkan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa ... (3) ....


dilepaskan penguasaannya dari negara kepada pihak ketiga
... (4) ... dengan pembayaran kompensasi.

KEDUA Memerintahkan kepada .... (15)... untuk melakukan


pencoretan Aset Bekas Milik Asing/Tinghoa sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA dari daftar ABMA/T
sesuai Lampiran ... (16) .... Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian ABMA/T.

KETIGA ...... (17) .

KEEMPAT Menetapkan bahwa Keputusan Menteri ini menjadi dasar


bagi Pihak Ketiga atas nama .... (4) .... untuk mengurus
sertifikat hak kepemilikan kepada Kantor Pertanahan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pertanahan.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

KELIMA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila


di kemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Sadan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
5. Kepala LP2KB Badan Intelijen Negara;
6. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN;
7. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain
DJKN;
8. Kepala Kanwil .... (18)...;
9. Kepala Kantor Pertanahan ... (19) ... ;
10. Pihak Ketiga ..... (4) ....

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal (20) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA,

ttd .

..... (nama) .....


PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. C

No. Petunjuk Pengisian


( 1} Cukup jelas
(2) Cukupjelas
(3) Diisi sesuai data ABMA/T yang dilepaskan penguasaannya
(4) Diisi sesuai nama nihak ketiza yang memperoleh ABMA/T
(5) Cukupjelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukupjelas
( 11) Cukupjelas
(12} Cukupjelas
(13) Diisi apabila pelepasan tidak 100%
Diisi sesuai data ABMA/T yang dilepaskan penguasaannya, apabila
(14) terdapat selisih luas tanah disebutkan luas perbedaan, alasan dan dasar
dokumen
Diisi Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
(15)
melakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang dilepaskan penguasaannya (Dalam
(16) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat Lampiran
I sampai dengan XVII)
• Diisi dengan "menetapkan bahwa dalam hal ABMA/T akan
dialihkan/ dipindahtangankan/ diubah peruntukannya harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direktur J enderal atas nama
(17)
Menteri Keuangan
• Dalam hal besaran kompensasi ditetapkan sebesar 100% maka tidak
perlu dicantumkan klausul tersebut diatas
(18) Diisi nama kantor wilayah DJKN
(19} Diisi nama kantor Pertanahan
(20) Cukupjelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
D. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T Dengan
Cara Pengembalian Kepada Pemilik Perorangan Yang Sah

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTER!KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ... (1) .../ KM.6 / .... (2) ....

TENTANG
PENYELESAIAN
ASET BEKASMILIKASING/TIONGHOA (3) .
DENGANCARAPENGEMBALIANKEPADAPEMILIKPERORANGANYANGSAH

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status keperoilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa (3)..... dengan Cara
Pengembalian Kepada Pemilik Perorangan Yang Sah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Putusan ... (5) .....


b. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoawilayah
... (6) ... nomor ...(7) .... , tanggal ...(8) ... , hal ... (9) .... ;
c. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (10).... ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIANASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA
........... (3) DENGANCARAPENGEMBALIANKEPADA
PEMILIKPERORANGAN YANGSAHATASNAMA (4) .

PERTAMA Menetapkan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa .... (3) .....


dikembalikan kepada pemilik perorangan yang sah atas nama
... (4) ... , ..• (11)....

KEDUA Memerintahkan kepada .... (12)...untuk melakukan pencoretan


Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa sebagaimana dimaksud
dalam diktum PERTAMAsesuai Lampiran .... (13)... Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020.

KETIGA Menetapkan bahwa Keputusan Menteri ini menjadi dasar bagi


... (4) ..... untuk mengurns sertifikat hak kepemilikan kepada
Kantor Pertanahan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pertanahan.

KEEMPAT Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
4. lnspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
5. Kepala LP2KBBadan Intelijen Negara;
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

6. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem


Informasi DJKN;
7. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain
DJKN;
8. Kepala Kanwil .... (13) ... ;
9. Kepala Kantor Pertanahan ... (14) .... ;
10 (15) ........•

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ( 16) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA,

ttd .

..... (nama) .....


PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN V. D

No. Petunjuk Pengisian

(1) Cukupjelas
(2) Cukup jelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang dikembalikan kepada pemilik perorangan
(3)
yang sah
Diisi sesuai nama pemilik perorangan yang sah yang memperoleh
(4)
pengembalian ABMA/T
Diisi dengan nomor Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum
(5) tetap (inkracht]
(6) Cukupjelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukup jelas
Diisi sesuai data ABMA/Tyang dikembalikan, apabila terdapat selisih luas
(11)
tanah disebutkan luas perbedaan, alas an dan dasar dokumen
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(12)
yang melakukan pengelolaan ABMA/T
(13) Diisi nama kantor wilayah DJKN
(14) Diisi nama kantor Pertanahan
Diisi sesuai nama pemilik perorangan yang sah yang memperoleh
(15)
pengembalian ABMA/T
(16) Cukup jelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
E. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Dinyatakan Selesai Karena Keadaan Tertentu

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTER!KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ...(1)/ KM.6 / ...(2) ....

TENTANG
PENYELESAIAN
ASET BEKASMILIK ASING/TIONGHOA.... (3) ...
DENGANCARADINYATAKAN SELESAIKARENAKEADAAN TERTENTU

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa (3)..... dengan Cara
Pengeluaran Aset Bekas Milik Asing Tionghoa Dari Daftar Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010;
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah


Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah
... (4) ... nomor ... (5)... , tanggal ... (6) ... , hal ... (7) .... ;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (8) .... ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA
... (3) DENGAN CARA DENGAN CARA DINYATAKAN
SELESAI KARENA KEADAANTERTENTU

PERTAMA Menetapkan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa .... (3).....


Dengan Cara Dinyatakan Selesai Karena Keadaan
Tertentu dikarenakan ... (9) .....

KEDUA Memerintahkan kepada .... (12) ...untuk melakukan


pencoretan Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA sesuai
Lampiran .... (13) ... Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PMK.06/2020.

KETIGA Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan


kepada:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional:
4. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
5. Kepala LP2KBBadan Intelijen Negara;
6. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
lnformasi DJKN;
7. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara
Lain-Lain DJKN
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

8. Kepala Kanwil ... (12).... ;


9. Kepala Kantqr Pertanahan ... (13).... ;
10. . .. (14) ...•

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ( 15) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,

ttd .

..... (nama) .....


PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. E.

No. Petunjuk Pengisian

( 1) Cukup jelas
(2) Cukupjelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang dinyatakan selesai karena keadaan
(3}
tertentu
(4) Cukupjelas
(5) Cukup jelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukupjelas
Diisi dengan alasan dinyatakan selesai karena keadaan tertentu sesuai
(9)
Pasal 10 PMK Nomor 62/PMK.06/2020
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
(10)
melakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang dinyatakan selesai karena keadaan
(11) tertentu (Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
terdapat Lampiran I sampai dengan XVII)
(12) Diisi nama kantor wilayah DJKN
(13) Diisi nama kantor Pertanahan
(14) Diisi dengan pihak yang menerima salinan selain yang telah disebutkan.

(15) Cukupjelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan , Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
F. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Sebagian
1. Pemantapan Status Hukum menjadi Barang MilikNegara

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTER!KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ...(1) ... / KM.6/ .... (2) ....

TENTANG
PENYELESAIAN SECARASEBAGIANATASASETBEKASMILIK
ASING/TIONGHOA..... (3) .... DENGANCARAPEMANTAPAN
STATUSHUKUM
MENJADIBARANGMILIKNEGARA

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Secara
Sebagian Atas Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (3) .
dengan Cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang
Milik Negara;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah


Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah
... (4) ... nomor ... (5) ..., tanggal ...(6)..., hal ... (7) .... ;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (8) .... untuk penyelesaian status
kepemilikan secara sebagian atas Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa .... (3) •.... dengan cara .Pemantapan Status
Hukum Menjadi Barang Milik Negara.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG
PENYELESAIAN SECARA SEBAGIAN ATAS ASET BEKAS
MILIK ASING/ TIONGHOA .... (3). .... DENGAN CARA
PEMANTAPAN STATUSHUKUMMENJADI BARANGMILIK
NEGARA.
PERTAMA Menetapkan penyelesaian status kepemilikan Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa ... (3)... kepemilikan secara sebagian
dengan cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang
Milik Negara, selisih seluas .. (9) ... akan diselesaikan
kemudian;
KEDUA Memerintahkan kepada .... (10).... untuk memberikan
catatan pada daftar ABMA/T sesuai Lampiran .... (11)...
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
tentang Penyelesaian ABMA/T bahwa Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMAtelah selesai sebagian
KETIGA Mekanisme pengelolaan aset sebagaimana dimaksud dalam
Diktum PERTAMAberpedoman pada .... (12)...
KEEMPAT Memerintahkan kepada .... (13).... untuk mengajukan
permohonan penetapan status penggunaan Barang Milik
Negara atas aset sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMA kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola
Barang Milik Negara.
MENTER! KEUANGAN
R,EPUBLIKINDONESIA

-3-

KELIMA Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mes tinya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
4. . .. (14) ...
5. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
6. Kepala LP2KBBadan Intelijen Negara;
7. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN, Kementerian Keuangan;
8. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-Lain
DJKN, Kementerian Keuangan;
9. Kepala Kanwil ... (15)...;
IO. Kepala Kantor Pertanahan ... ( 16)...;
11. ... (17) ...•

Ditetapkan di .Jakarta
pada tanggal (18) .

a.n. MENTER!KEUANGAN
DIREKTURJENDERALKEKAYAAN
NEGARA,

ttd .

...(nama)...
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. F.1

No. Petunjuk Pengisian

(1) Cukup jelas


(2) Cukupjelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang diselesaikan status kepemilikannya secara
(3)
sebagian
(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
Diisi sesuai selisih antara luas tanah yang diselesaikan secara sebagian
dengan luas tan ah ABMA/T sebagaimana data yang terdapat pada
(9) Lampiran I sampai dengan XVII Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PMK.06/2020
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
(10)
melakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang diselesaikan (Dalam Peraturan Menteri
(11) Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat Lampiran I sampai dengan
XVII)
(12) Diisi dengan peraturan yang menjadi daar dalam pengelolaan aset
(13) Diisi dengan Pimpinan Instansi yang menerima aset
(14) Diisi sesuai Pimpinan yang ditunjuk pada Diktum KEEMPAT

(15) Diisi nama kantor wilayah DJKN


(16) Diisi nama kantor Pertanahan
(17 Diisi dengan pihak yang menerima salinan selain yang telah disebutkan.

(18) Cukupjelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
F. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Sebagian
2. Pemantapan Status Hukum menjadi Barang Milik Daerah

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTER!KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ...(1) .../ KM.6/ .... (2) ....

TENTANG
PENYELESAIAN SECARASEBAGIANATASASET BEKASMILIK
ASING/TIONGHOA..... (3) .... DENGANCARAPEMANTAPAN
STATUSHUKUM
MENJADIBARANGMILIKDAERAH

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh
untuk menciptakan kepastian hukum dalam status
kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Secara
Sebagian Atas Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (3) .
dengan Cara Pemantapan Status Hukum Menjadi Barang
Milik Daerah;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian
Keuangan;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010;
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah


Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah
... (4) ... nomor ... (5) ..., tanggal ...(6)... , hal ...(7) .... ;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas
MilikAsing/Tionghoa tanggal ... (8) .... untuk penyelesaian
status kepemilikan secara sebagian atas Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa .... (3) ..... dengan cara Pemantapan Status
Hukum Menjadi Barang Milik Daerah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIAN SECARASEBAGIANATASASET BEKAS
MILIK ASING/ TIONGHOA .... (3) ..... DENGAN CARA
PEMANTAPAN STATUSHUKUMMENJADIBARANGMILIK
DAERAH.

PERTAMA Menetapkan penyelesaian status kepemilikan Aset Bekas


MilikAsing/Tionghoa ... (3) ... kepemilikan secara sebagian
dengan cara Pemantapan Status Hukum MenjacliBarang
Milik Daerah, selisih seluas .. (9) ... akan diselesaikan
kemudian;

KEDUA Memerintahkan kepada .... (10).... untuk memberikan


catatan pada daftar ABMA/T sesuai Lampiran .... (11)...
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
tentang Penyelesaian ABMA/T bahwa Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMAtelah selesai sebagian

KETIGA Mekanisme pengelolaan aset sebagaimana dimaksud


dalam Diktum PERTAMAberpedoman pada .... (12)...

KEEMPAT Memerintahkan kepada .... (13).... untuk mengajukan


permohonan penetapan status penggunaan Barang Milik
Daerah atas aset sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMAkepada Menteri Keuangan selaku Pengelola
Barang Milik Negara.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

KELIMA Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlak:u pada


tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
4 .... (14) ...
5. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
6. Kepala LP2KB Badan Intelijen Negara;
7. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN, Kementerian Keuangan;
8. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara
Lain-Lain DJKN, Kementerian Keuangan;
9. Kepala Kanwil ... (15)... ;
10.Kepala Kantor Pertanahan ... (16)... ;
11. ... (17) ....

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ( 18) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA,

ttd .

... (nama) ...


PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. F.2

No. Petunjuk Pengisian

( 1) Cukup jelas
(2) Cukupjelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang diselesaikan status kepemilikannya
(3)
secara sebagian
(4) Cukupjelas
(5) Cukupjelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukup jelas
Diisi sesuai selisih antara luas tanah yang diselesaikan secara sebagian
dengan luas tanah ABMA/T sebagaimana data yang terdapat pada
(9)
Lampiran I sampai dengan XVII Peraturan Menteri Keuangan Nomor
62/PMK.06/2020
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(10)
yang melakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang diselesaikan (Dalam Peraturan
(11) Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat Lampiran I sampai
dengan XVII)
(12) Diisi dengan peraturan yang menjadi daar dalam pengelolaan aset
(13) Diisi dengan Pimpinan Daerah yang menerima aset
Diisi sesuai Pimpinan Pemerintah Daerah yang ditunjuk pada Diktum
(14)
KEEMPAT
(15) Diisi nama kantor wilayah DJKN
(16) Diisi nama kantor Pertanahan
(17 Diisi dengan pihak yang menerima salinan selain yang telah disebutkan.

(18) Cukup jelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
F. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T Dengan
Cara Sebagian
3. Pelepasan Penguasaannya dari Negara kepada Pihak Ketiga dengan
Pembayaran Kompensasi

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTERIKEUANGANREPUBLIKINDONESIA
NOMOR ... (1) .../ KM.6/ .... (2)....

TENTANG
PENYELESAIAN SECARASEBAGIANATASASET BEKASMILIKASING/TIONGHOA
..... (3) .... DENGANCARAPELEPASANPENGUASAANNYADARINEGARAKEPADA
PIHAKKETIGAATASNAMA...(4) ....DENGANPEMBAYARANKOMPENSASI

MENTER!KEUANGANREPUBLIKINDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu clilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Secara
Sebagian Atas Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (3) .
dengan Cara Pelepasan Penguasaannya dari Negara kepada
Pihak Ketiga Atas Nama .... (4)... Dengan Pembayaran
Kompensasi;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 51);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-

5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347/KMK.01/2008


tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan Menandatangani Surat dan Atau
Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
218/KMK.O1/2010;

Memperhatikan a. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah Penyelesaian


Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa wilayah ... (5)... nomor
...(6) ... , tanggal ... (7) ..., hal ...(8) .... ;
b. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa tanggal ... (9) .... untuk penyelesaian status
kepemilikan secara sebagian atas Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa .... (3)..... dengan cara Pelepasan
Penguasaannya Kepada Pihak Ketiga Dengan Pembayaran
Kompensasi.
c. Surat Persetujuan Besaran Kompensasi kepada Pihak Ketiga
Nomor .... (10)... tanggal (11)... ;
d. Surat Keterangan Lunas (12)...
e. Surat Pernyataan Penerima Pelepasan Hak (SP3H)... (13)...

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIANSECARA SEBAGIAN ATAS ASET BEKAS
MILIK ASING/ TIONGHOA .... (3)..... DENGAN CARA
PELEPASAN PENGUASAANNYA DARI NEGARA KEPADA
PIHAKKETIGAATAS NAMA... (4) ....DENGANPEMBAYARAN
KOMPENSASI.

PERTAMA Menetapkan penyelesaian status kepemilikan Aset Bekas


Milik Asing/Tionghoa ... (3)... kepemilikan secara sebagian
dengan cara dengan Cara Pelepasan Penguasaannya dari
Negara kepada Pihak Ketiga atas nama ... (4) ...dengan
Pembayaran Kompensasi, selisih seluas .. (14)... akan
diselesaikan kemudian;

KEDUA Memerintahkan kepada .... (15).... untuk memberikan catatan


pada daftar ABMA/T sesuai Lampiran .... (16)... Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian ABMA/T bahwa Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMAtelah selesai sebagian
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-

KETIGA ... (17) ...

KEEMPAT Menetapkan bahwa Keputusan Menteri ini menjadi dasar


bagi Pihak Ketiga Atas Nama .... (4) .... untuk mengurus
sertifikat hak kepemilikan kepada Kantor Pertanahan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pertanahan.

KELIMA Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan
didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mes tin ya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Sadan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
5. Kepala LP2KB Badan Intelijen Negara;
6. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN, Kementerian Keuangan;
7. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-
Lain DJKN, Kementerian Keuangan;
8. Kepala Kanwil ... (18) ... ;
9. Kepala Kantor Pertanahan ... (19) ... ;
10 .... (4) ...•

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal (20) .

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYMN NEGARA,

ttd .

... (nama) ...


PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANV. F.3

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukupjelas
(2) Cukup jelas
(3) Diisi sesuai data ABMA/T yang dilepaskan penguasaannya
(4) Diisi sesuai nama pihak ketiga yang rnernperoleh ABMA/T
(5) Cukup jelas
(6) Cukupjelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukupjelas
(9) Cukupjelas
(10) Cukup jelas
( 11) Cukupjelas
(12) Cukup jelas
(13) Diisi apabila pelepasan tidak 100%
Diisi sesuai selisih antara luas tanah yang diselesaikan secara sebagian
(14) denagn luas tan ah ABMA/T sebagairnana data yang terdapat pada
Larnpiran I sarnpai dengan XVII)
Diisi Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
(15)
rnelakukan pengelolaan ABMA/T
Diisi nornor lampiran ABMA/T yang dilepaskan penguasaannya (Dalarn
(16) Peraturan Menteri Keuangan Nornor 62/PMK.06/2020 terdapat Lampiran I
sarnpai dengan XVII)
• Diisi dengan "rnenetapkan bahwa dalam hal ABMA/T akan
dialihkan/ dipindahtangankan/ diubah peruntukannya harus rnendapat
(17) persetujuan tertulis dari Direktur Jenderal atas nama Menteri Keuangan
• Dalam hal besaran kornpensasi ditetapkan sebesar 100% rnaka tidak
perlu dicanturnkan klausul tersebut diatas
(18) Diisi narna kantor wilayah DJKN
(19) Diisi nama kantor Pertanahan
(20) Cukup jelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedornan
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pirnpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pirnpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kernenterian Keuangan
V. Format Keputusan Menteri keuangan
F. Format Keputusan Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Dengan Cara Sebagian
4. Pengembalian kepada Pemilik Perorangan Yang Sah

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

KEPUTUSANMENTER!KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA
NOMOR ...(1) ... / KM.6/ .... (2) ....

TENTANG
PENYELESAIANSECARASEBAGIANATASASET BEKASMILIK
ASING/TIONGHOA..... (3) .... DENGANCARAPENGEMBALIAN
KEPADAPEMILIKPERORANGANYANG SAHATASNAMA.... (4) ....

MENTER!KEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor


62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa, perlu dilakukan penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa secara tuntas dan menyeluruh untuk
menciptakan kepastian hukum dalam status kepemilikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri
Keuangan tentang Penyelesaian Status Kepemilikan Secara
Sebagian Atas Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa ...... (3) .....
dengan Cara Pengembalian kepada Pemilik Perorangan Yang
Sah Atas Nama .... (4) ... ;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
3. Perpres Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 NomorSl);
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa;
5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347 /KMK.01/2008
tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Pejabat Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan Untuk dan Atas Nama
Menteri Keuangan sebagaimana telah diubah dengan
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 218/KMK.01/2010;
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-

Memperhatikan a. Putusan ... (5) ...


b. Surat usulan rekomendasi Tim Asistensi Daerah
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa
wilayah ... (6) ... nomor ...(7)... , tanggal ...(8) ... , hal
... (9) .... ;
c. Berita Acara Pembahasan Tim Penyelesaian Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa tanggal ... (10).... untuk
penyelesaian status kepemilikan secara sebagian
atas Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa .... (3).....
dengan cara Pengembalian kepada Pemilik
Perorangan Yang Sah Atas Nama .... (4)... ;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG


PENYELESAIANSECARA SEBAGIAN ATAS ASET
BEKAS MILIKASING/ TIONGHOA.... (3) ..... DENGAN
CARA PENGEMBALIAN KEPADA PEMILIK
PERORANGAN YANGSAHATASNAMA.... (4) .....

PERTAMA Menetapkan penyelesaian status kepemilikan Aset


Bekas MilikAsing/Tionghoa ... (3)... kepemilikan secara
sebagian dengan cara Pengembalian kepada Pemilik
Perorangan Yang Sah Atas Nama .... (4) ... , selisih seluas
.. (11)... akan diselesaikan kemudian;

KEDUA Memerintahkan kepada .... (12).... untuk memberikan


catatan pada daftar ABMA/Tsesuai Lampiran .... (13)...
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
tentang Penyelesaian ABMA/Tbahwa Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa sebagaimana dimaksud dalam Diktum
PERTAMAtelah selesai sebagian.

KETIGA Menetapkan bahwa Keputusan Menteri ini menjadi


dasar bagi Pihak Ketiga Atas Nama .... (4) .... untuk
mengurus sertifikat hak kepemilikan kepada Kantor
Pertanahan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pertanahan.
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3-

KEEMPAT Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan didalamnya · akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Keuangan
3. Menteri Agraria dan Tata Ruang /Kepala Badan
Pertanahan Nasional;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
5. Kepala LP2KB Badan Intelijen Negara;
6. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem
Informasi DJKN, Kementerian Keuangan;
7. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-
Lain DJKN, Kementerian Keuangan;
8. Kepalla Kanwil ... (14)... ;
9. Kepala Kantor Pertanahan ... (15)... ;
10 (4) ..

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ( 16) ..

a.n. MENTER! KEUANGAN


DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA,

ttd .

... (nama) ...


PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN V. F.4

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukupjelas
(2) Cukupjelas
Diisi sesuai data ABMA/T yang diselesaikan status kepemilikannya secara
(3)
sebazian
(4) Diisi sesuai nama pihak ketiga yang memperoleh ABMA/T
(5) Cukupjelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukupjelas
(8) Cukup jelas
Diisi sesuai selisih antara luas tanah yang diselesaikan secara sebagian dengan
(9) luas tanah ABMA/T sebagaimana data yang terdapat pada Lampiran I sampai
denzan XVH Peraturan Menteri Keuanzan Nomor 62/PMK.06/2020
Diisi dengan Unit Eselon II pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
(10) melakukan nenzelolaan ABMA/T
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang diselesaikan (Dalam Peraturan Menteri
( 11)
Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat Lampiran r sarnnai denzan XVII)
(12) Diisi dengan peraturan yang menjadi daar dalam pengelolaan aset
Diisi nomor lampiran ABMA/T yang diselesaikan (Dalam Peraturan Menteri
(13) Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 terdapat Larnniran I samnai denzan XVII
(14) Diisi nama Kantor wilayah DJKN
(15) Diisi nama kantor Pertanahan
(16) Cukupjelas

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan

DIREKTURJENDERALKEKAYAAN NEGARA

ttd.

RIONALDSILABAN
Salinan sesuai dengan aslinya,
Sg, etaris Direktorat Jenderal
.b.
Kepala. agian Umum

~ilil
LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR : PER-l/KN/2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK
ASING/TIONGHOA

VI. Format Laporan Perkembangan Penyelesaian ABMA/T


A. Format Laporan Perkembangan Penyelesaian ABMA/Tdi Tim Asistensi Daerah
TIM ASISTENSI DAERAH WILAYAH ..... (1) ...
PROVINSI ... (2) ...

- LAPORAN PERKEMBANGAN PENYELESAlAN


ASET BEKAS MILIKASING/TIONGHOA WILAYAH KERJA KANWIL .... DJKN .......
SEMESTER...... (3) ...TAHUN .. (4) ..

TAHUN POSIS! HUKUM PERKEMBANGAN


NO NAMA/LOKASI ASET KONDISI FISIK KETERANGAN
DI KU ASAI PENYELESAIAN

1 ..... (5) ..... . ... (6) ...... . ... (7) ...... ..... (8) ..... . .... (9) ..... . .... (10) .....

2 ·········· ·········· .......... . ......... . ......... ··········


dst .......... . ......... . ......... . ......... . ......... . .........

Mengetahui
Kepala Kantor Wilayah ... DJKN ......
selaku Ketua Tim Asistensi Wilayah ........
Provinsi ......

(tanda tangan)

... (Nama)....
NIP...
Tembusan:
Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain.
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRANVI.A

No. Petunjuk Pengisian

(1) Cukup jelas


(2) Diisi sesuai wilayah kerja, contoh: Kantor Wilayah J awa Tengah dan
D.I Yogyakarta
(3) Diisi dengan Semester I atau Semester II
(4) Cukup Jelas
(5) Diisi dengan Nama/Lokasi Aset sesuai lampiran Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa
(6) Diisi dengan Tahun dikuasai sesuai lampiran Pera tu ran Menteri
Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
MilikAsing/Tionghoa
(7) Diisi dengan Kondisi Fisik sesuai lampiran Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa Diisi dengan perkembangan terakhir
penyelesaian ABMA/T
(8) Diisi dengan Posisi Hukum sesuai lampiran Peraturan Menteri
Keuangan Nomor62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
MilikAsing/Tionghoa Diisi dengan hal-hal lain yang perlu disampaikan
(9) Diisi dengan Perkembangan terakhir penyelesaian ABMA/T,meliputi:
Belum Diproses, Permohonan, Peneliitian Administratif Tim Asistensi,
Penelitian Lapangan Tim Asistensi, Pembahasan Tim Asistensi,
Pembahasan Tim Penyelesaian, Penelitian Lapangan Tim
Penuyelesaian, pengajuan penetapan, Selesai (terbit KMK)
(10) Diisi dengan data/ informasi yang perlu dijelaskan/ dirinci

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Bookman Old Style dan ukuran sesuai pedoman
penyusunan Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan,
Peraturan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan
VI Format Format Laporan Perkembangan ABMA/T
B. Format Laporan Perkernbangan Penyelesaian ABMA/T di Tim Penyelesaian

TIM PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA

LAPORAN PERKEMBANGAN PENYELESAIAN


ASET BEKAS MILIK ASING/TIONGHOA
SEMESTER. .. (1 ) ....TAHUN ... (2} ..

LOKASI ABMA/T JUMLAH

ASETYANG BELUM ASET YANG TELAH SELESAI


ASET DALAM PROSES
DIPROSES DIPROSES
NO KET
BESARAN
KANWIL PROVINS! Pengembalian Pengeluaran Penyelesaian
SEBAGIAN Pemantapan Pemantapan Pelepasan KOMPENSASI
Belum DI kepada dari Daflar Sebaglan Secara Secara
Belum Di Status Hukum Status Hukurn Kepada Pihak ABMA/T
Proses Perorangan seluruhnya sebagian
Proses Menjadl BMN Menjadi BMD Ketlga
Yang Sah

1 ......(3)..... .....(4)..•.. ....•(5).... .....(6).... . ....(7)..... .....(8)..... .. ... (9) ..... ..... (10)..... . ....(11) ..... .....(12) ..... . .. (13..... ..• (14)... • ....(15) ..... .....(16).....

.......... . ......... .......... .......... .......... . ......... . ......... .......... .......... .......... . ......... .......... . .........
2 ··········
Dst. .......... .......... . ......... . ......... . ......... .......... .. ........ ·········· .......... . ......... • ••• ,,,u, . ......... . ......... ..........
JUMLAH
.......... .......... .......... .......... . ......... .......... .......... .......... . ......... . ......... .......... .. ........

Mengetahui
Direktur.......
Selaku Ketua Tim Penyelesaian Pusat

{tanda tangan)

... (Nama)....
NIP ....

Tembusan:
Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain.
PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VI. B

No. Petunjuk Pengisian


(1) Cukup Jelas
(2) Cukup Jelas
(3) Diisi dengan Nama Kantor Wilayahdi lingkungan DJKN
(4) Diisi dengan Nama Provinsi tempat ABMA/Tberada dalam ruang lingkup
Kantor Wilayahbersangkutan.
(5) Diisi dengan rekap / jumlah aset yang belum dilakukan pemrosesan.
(6) Diisi dengan rekap/ jumlah aset sebagian yang belum dilakukan
pemrosesan
(7) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang sedang dalam proses penyelesaian
berupa Pemantapan Status Hukum Menjadi BMN(Penelitian Lapangan Tim
Asistensi, Pembahasan Tim Asistensi, Pembahasan Tim Penyelesaian,
Penelitian Lapangan Tim Penyelesaian, dan pengajuan penetapan)
(8) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang sedang dalam proses penyelesaian
berupa Pemantapan Status Hukum Menjadi BMD (Penelitian Lapangan Tim
Asistensi, Pembahasan Tim Asistensi, Pembahasan Tim Penyelesaian,
Penelitian Lapangan Tim Penyelesaian, dan pengajuan penetapan)
(9) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang sedang dalam proses penyelesaian
berupa Pelepasan kepada Pihak Ketiga (Penelitian Lapangan Tim Asistensi,
Pembahasan Tim Asistensi, Pembahasan Tim Penyelesaian, Penelitian
Lapangan Tim Penyelesaian, dan pengajuan penetapan)
(10) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang sedang dalam proses penyelesaian
berupa Pengembalian kepada Perorangan Yang Sah (Penelitian Lapangan Tim
Asistensi, Pembahasan Tim Asistensi, Pembahasan Tim Penyelesaian,
Penelitian Lapangan Tim Penyelesaian, dan pengajuan penetapan)
(11) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang sedang dalam proses penyelesaian
berupa Pengeluaran dari Daftar ABMA/T(Penelitian Lapangan Tim Asistensi,
Pembahasan Tim Asistensi, Pembahasan Tim Penyelesaian, Penelitian
Lapangan Tim Penyelesaian, dan pengajuan penetapan)
(12) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang sedang dalam proses penyelesaian
secara sebagian (Penelitian Lapangan Tim Asistensi, Pembahasan Tim
Asistensi, Pembahasan Tim Penyelesaian, Penelitian Lapangan Tim
Penyelesaian, dan pengajuan penetapan)
(13) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang telah selesai/sudah terbit Keputusan
Penyelesaian ABMA/Tsecara seluruhnya (dilampirkan daftar ABMA/Tyang
telah selesai)
(14) Diisi dengan rekap/jumlah aset yang telah selesai/sudah terbit Keputusan
Penyelesaian ABMA/Tsecara sebagian (dilampirkan daftar ABMA/Tyang
telah selesai secara sebagian)
(15) Diisi dengan jumlah besaran kompensasi dari proses penyelesaian status
kepemilikan ABMA/Tdengan cara pelepasan penguasaannya dari Negara
kepada Pihak Ketiga dengan cara pembayaran kompensasi
(16) Diisi dengan hal-hal lain yang perlu ditambahkan
Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan
Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan
Pimpinan Unit Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi
Eselon I di Lingkungan Kementerian Keuangan

DIREKTUR JENDERAL KEKAYAANNEGARA

ttd.

RIONALDSILABAN
Salinan sesuai dengan aslinya,
~=~:I:.<etarisDirektorat Jenderal
u.b.

, 7i
Wahyu Setiadi
LAMPIRAN VII
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR : PER-1/KN/2021
TENT ANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELESAIAN ASET BEKAS MILIK
ASING/TIONGHOA

VIL Format Surat Keterangan Menteri Keuangan


A. Format Surat Keterangan Menteri Keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T
Yang Dinyatakan Selesai Dengan Keadaan Tertentu

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Nomor ........ (1 )....... Tanggal... (2) .


Sifat Segera
Hal Penyelesaian Atas Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa (ABMNT) (3) "

Yth. 1. Ketua Sadan Pemeriksa Keuangan


2. Menteri Agraria dan Tata Ruang I Kepala Sadan Pertanahan Nasional
3. Menteri/Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota (4) .
4. Kepala LP2KB Badan lntelijen Negara
5. lnspektur Jenderal, Kementerian Keuangan
6. Direktur Piutang Negara dan Kekayaan Negara Lain-lain
7. Direktur Pengelolaan Kekayaan N13gara dan Sistem lnformasi
8. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara ... (5) ....
9. Kepala Kantor Pertanahan .... (6) ....

Sehubungan dengan tindak lanjut penyelesaian status ABMA/T .... (7)...., dengan ini kami
sampaikan bahwa ABMA/T dimaksud telah selesai karena keadaan tertentu yaitu .... (8) .....
berdasarkan .... (9) ..... yang dilengkapi dengan hasll reviu .... (10) .... sesuai .... (11 ) ....
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penyelesaian ABMA/T telah sesuai dengan ketentuan
Pasal 35 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset Bekas
Milik Asing/Tionghoa. Agar selanjutnya dilakukan pemutakhiran data ABMA/T dimaksud
sebagaimana mestinya.

a.n. Menteri Keuangan


Direktur Jenderal Kekayaan Negara

Ditandatangani secara elektronik


Rionald Silaban

Tembusan:
Menteri Keuangan

Gedung Syafrudin Prawiranegara II Lt. 10, Jalan Lapangan Banteng Timur 2-4, Jakarta 10710
Telepon: (021) 3849388; Faksimile: (021) 3448390; Laman: www.djkn.kemenkeu.go.id
PETUNJUK PENGISIANLAMPIRANVII. A.

No. Petunjuk Pengisian

( 1) Cukupjelas
(2} Cukup jelas
Diisi sesuai data ABMA/T sesuai data yang terdapat pada Lampiran I sampai
(3)
dengan XVII Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020
(4) Diisi Menteri/Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota terkait
(5) Diisi nama Kantor Wilayah DJKN
(6) Diisi nama Kantor Pertanahan
Diisi sesuai data ABMA/Tlengkap dengan data alamat, luas tanah dsb, apabila
(7) terdapat selisih luas tanah disebutkan luas perbedaan dan alasan dan dasar
dokumen
(8) Diisi dengan peyelesaian karena keadaan tertentu sesuai penyelesaiannya
Disi dengan surat/keputusan yang menjadi dasar penyelesaian ABMA/T oleh
(9)
KIL atau Pemda
(10) Diisi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)dari K/L atau Pemda terkait
( 11) Diisi dengan surat APIP dari K/L atau Pemda mengenai basil reviu.

Keterangan tambahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kementerian Keuangan
VII. Format Perjanjian Menteri Keuangan
B. Format Perjanjian Menteri keuangan Tentang Penyelesaian ABMA/T Dengan
Cara Dilepaskan Penguasaannya dari Negara Kepada Pihak Ketiga Dengan
Pembayaran Kompensasi Kepada Pemerintah

PERJANJIAN
PEMBAYARANKOMPENSASI SECARA BERKALAATAS PELEPASAN ASET BEKAS
MILIKASING/TIONGHOA ... (1) .....

ANTARA
KEMENTERIANKEUANGANREPUBLIK INDONESIA

DENGAN
......... (2) .

NOMORPRJ- /KN/ ......

Perjanjian Pembayaran Kompensasi terhadap Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa


(ABMA/T) Berupa ... (1)... (selanjutnya disebut "PERJANJIAN") dibuat dan
ditandatangani di Jakarta pada hari ... (3) .... , tanggal ..... (4) ..... bulan ...... (5 ) ......
tahun ...... (6) ...... ( ...... (7) ...... ), oleh dan antara pihak-pihak sebagai berikut:
I. Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan Dr. Wahidin
Nomor 1 Jakarta 10710, dalam hal ini diwakili oleh: ... (8) ... Direktur Pengelolaan
Kekayaan Negara dan Sistem Informasi pada Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara, bertindak untuk dan atas nama Menteri Keuangan Republik Indonesia
selaku Ketua Tim Pelaksana Penyelesaian ABMA/T berdasarkan .... (9) ... (SK Tim
Penyelesaian) selanjutnya dalam PERJANJIAN ini disebut "PIHAK PERTAMA".
II. . (2) , berkedudukan di ( 10) ,selanjutnya dalam PERJANJIAN
ini disebut "PIHAK KEDUA".
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya dalam
PERJANJIAN ini disebut "PARAPIHAK".
"Terlebih dahulu PARA PIHAK menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA merupakan pihak yang bertugas menyelesaikan ABMA/T
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang
Penyelesaian Aset Bekas Milik Asing/Tionghoa.
2. PIHAKKEDUA merupakan pemohon penyelesaian ABMA/T ..... (1) ..... dengan cara
pelepasan penguasaan dari negara dengan pembayaran kompensasi kepada
Pemerintah sesuai surat permohonan Nomor .... (11).... tanggal .... (12)...
Bahwa PARA PIHAK mempertimbangkan pula ketentuan-ketentuan dalam:
a. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.06/2020 tentang Penyelesaian Aset
Bekas Milik Asing/Tionghoa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 553);
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217 /PMK.01/2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1745) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019.

PASAL2
OBJEK PERJANJIAN

Objek dalam PERJANJIAN ini adalah ABMA/T ..... (1) ..... untuk selanjutnya dalam
PERJANJIAN ini disebut "ABMA/T".

PASAL3
RUANGLINGKUP

PARAPIHAKmenerima dan melaksanakan hak dan kewajiban masing-masing pihak


dalam rangka penyelesaian ABMA/T yang telah disetujui untuk dilepaskan
penguasaannya dengan pembayaran kompensasi secara berkala ("sebesar 100%
dari nilai wajar aset" atau "yang mendapat keringanan sebesar % dari dari nilai
wajar aset karena ABMA/T digunakan untuk kepentingan ..... ") selama ....

PASAL4
HAK DAN KEWAJIBANPARAPIHAK

4.1 Selain hak dan kewajiban yang tercantum di bagian lain PERJANJIAN ini, PIHAK
PERTAMAmemiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:
4.1.1 Hak PIHAK PERTAMA:
a. Menerima pembayaran kompensasi atas ABMA/T oleh PIHAK KEDUA
dengan mekanisme sebagaimana diatur dalam PERJANJIAN ini.
b. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
PERJANJIAN ini oleh PIHAKKEDUA.
c. Meminta keterangan, tanggapan, atau penjelasan dari PIHAK KEDUA
terhadap hal-hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan
PERJANJIAN ini.
d. Menyampaikan peringatan kepada PIHAK KEDUA dalam hal PIHAK
KEDUA tidak melaksanakan kewajiban sesuai PERJANJIAN ini.
e. Meminta PIHAK KEDUA untuk melakukan penyesuaian atau
penghentian kegiatan, baik sebagian maupun seluruhnya, dalam hal
PIHAK KEDUA melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
PERJANJIAN ini dan/atau dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
f. Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA atas pelanggaran yang
dilakukan PIHAKKEDUAterhadap PERJANJIAN ini.
g. Menyatakan PERJANJIAN batal dan membatalkan proses pelepasan
ABMA/T kepada PIHAK KEDUA dalam hal PIHAK KEDUA tidak
melaksanakan kewajiban sesuai PERJANJIAN ini Menerima kembali
ASET ABMA/T yang digunakan dalam PERJANJIAN ini berakhir dengan
kondisi seperti semula dan dibebaskan dari segala tuntutan hukum
dari pihak ketiga ( clean and clear).
4.1.2 Kewajiban PIHAKPERTAMA:
a. Mernpersiapkan prosedur teknis penerirnaan Negara dalarn rangka
pembayaran kompensasi oleh PIHAK KEDUA.
b. Melakukan verifikasi penerirnaan pernbayaran kompensasi oleh PIHAK
KEDUA.
c. Menindaklanjuti penyelesaian ABMA/T dalam hal PIHAKKEDUA telah
rnelaksanakan kewajiban sesuai ketentuan yang ditetapkan dalarn
PERJANJIAN ini.
4.2 Dalam PERJANJIAN ini PIHAK KEDUA rnemiliki hak dan kewajiban sebagai
berikut:
4.2.1 Hak PIHAKKEDUA:
a. Menerima data/ informasi teknis mekanisrne penyetoran ke Rekening
Kas Umurn Negara terkait pembayaran kompensasi kepada PIHAK
PERTAMA.
b. Meminta keterangan, tanggapan, atau penjelasan dari PIHAKPERTAMA
terhadap hal-hal yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan
PERJANJIAN ini.
c. Menerima bukti penerimaan Negara terkait pembayaran kompensasi
kepada PIHAKPERTAMA.
d. Menyarnpaikan klarifikasi/penjelasan kepada PIHAK PERTAMAdalam
hal terjadi keadaan kahar {force majeun dan/ atau dalarn hal kewajiban
tidak dapat dilaksanakan sesuai PERJANJIAN yang ditetapkan.
4.2.2 Kewajiban PIHAKKEDUA:
a. Membayar kompensasi atas ABMA/T sebagairnana diatur dalarn
PERJANJIAN ini dan Menyampaikan bukti pernbayaran kompensasi
kepada PIHAKPERTAMA
b. Menggunakan dan memelihara Aset ABMA/T dengan baik sesuai
peruntukan yang telah ditetapkan sesuai dengan PERJANJIAN ini dan
Tidak mengubah peruntukkan/penggunaan ABMA/T yang tidak sesuai
dengan kriteria pemberian keringanan kompensasi, dalam hal
diberikan keringanan kompensasi.
c. Menanggung sepenuhnya segala biaya yang dikeluarkan dalam
kaitannya dengan penggunaan, pemeliharaan, dan pengamanan
ABMA/T berikut bagian-bagian dan/ atau turutan-turutannya.
d. Mengikuti ketentuan penyelesaian ABMA/T sesuai ketentuan yang
berlaku.

PASAL5
JANGKA WAKTU
PERJANJIAN ini berlaku selama ... (13).... sejak perjanjian pembayaran kompensasi
ABMA/T ditandatangani oleh Para Pihak.

PASAL6
BESARANDAN KETENTUANPEMBAYARANKOMPENSASI
6.1 Kornpensasi dalarn rangka pelepasan ABMA/T oleh PIHAKKEDUAditetapkan
seluruhnya sebesar Rp .... (14).... sesuai surat persetujuan penetapan besaran
kornpensasi Nornor...... ( 15).... tanggal ... ( 16)....
6.2 Besaran kornpensasi dibayarkan oleh PIHAK KEDUA secara berkala setiap
bulan hingga akhir jangka waktu PERJANJIAN dengan besaran yang tetap
sebesar Rp..... (14) ..... ke Rekening Kas Urnurn Negara dengan Mata Anggaran
Penerirnaan 425145 (Pendapatan Kompensasi Aset Bekas Milik
Asing/Tionghoa) dan Kode Satuan Kerja 999.99.984608 berdasarkan billing
yang akan diterbitkan oleh PIHAKPERTAMA.
6.3 Pembayaran kornpensasi secara berkala untuk bulan pertarna ke Rekening Kas
Urnurn Negara oleh PIHAK KEDUA harus dilakukan paling larnbat dua hari
kerja setelah tanggal PERJANJIANini ditandatangani oleh PARAPIHAK.
6.4 Pernbayaran kornpensasi secara berkala bulan berikutnya harus dilakukan
paling lambat sesuai tanggal PERJANJIAN ini ditandatangani oleh PARA
PIHAK.
6.5 Bukti pembayaran kornpensasi disarnpaikan oleh PIHAK KEDUA secara
berkala setiap bulan kepada PIHAK PERTAMApaling larnbat satu hari kerja
setelah tanggal pembayaran kornpensasi.
6.6 Dalam hal PIHAKKEDUAterlarnbat rnelakukan pernbayaran atau rnelakukan
pembayaran narnun tidak sesuai dengan ketentuan pernbayaran kornpensasi
secara berkala pada waktu yang telah ditentukan, PIHAK KEDUA harus
membayarkan jurnlah kewajiban yang rnasih harus dibayarkan pada bulan
berikutnya sekaligus dengan kewajiban pernbayaran pada bulan dirnaksud.

PASAL7
KEADAANKAHAR(FORCE MAJEURE)
7.1 PARA PIHAK tidak bertanggung jawab atas kegagalan dalam mernenuhi
Perjanjian ini, baik langsung maupun tidak langsung dikarenakan oleh
keadaan di luar kendali dan kemarnpuannya, yang meliputi tetapi tidak
terbatas pada perubahan peraturan yang diterbitkan oleh Pernerintah,
bencana alam, kebakaran, banjir, pemogokan umum, perang (dinyatakan atau
tidak dinyatakan), pemberontakan, revolusi, rnakar, huru-hara, terorisme,
a tau wabah/ epidernik, yang selanjutnya disebut sebagai "Keadaan Kahar".
7.2 Jika PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan
Perjanjian ini karena mengalami atau dipengaruhi oleh Keadaan Kahar, maka
Pihak yang rnengalami Keadaan Kahar harus memberitahukan secara tertulis
kepada Pihak lainnya dalam waktu 14 (ernpat belas) hari kalender setelah
terjadinya Keadaan Kahar dengan melarnpirkan bukti-bukti dan surat
keterangan resrni dari pejabat berwenang dengan disertai perkiraan atau
upaya-upaya yang akan atau telah dilakukan dalarn rangka rnengatasi
Keadaan Kahar tersebut.
7.3 Jika Pihakyang mengalami Keadaan Kahar tidak dapat melaksanakan seluruh
atau sebagian ketentuan dalam Perjanjian ini karena rnengalami atau
dipengaruhi oleh Keadaan Kahar lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender, rnaka
Pihak tersebut dapat rnengusulkan perubahan atau pengakhiran Perjanjian ini
kepada Pihak lainnya dengan pernberitahuan tertulis. Hal-hal rnerugikan yang
disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian PIHAK PERTAMA atau PIHAK
KEDUAtidak dapat digolongkan Keadaan Kahar.
7. 4 Hal-hal merugikan yang dise babkan oleh perbuatan atau kelalaian PIHAK
PERTAMAatau PIHAKKEDUA tidak dapat digolongkan Keadaan Kahar.
7 .5 Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya Keadaan Kahar diserahkan
kepada kesepakatan dari PARAPIHAK.
7.6 Kerugian yang diderita dan biaya yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA akibat
terjadinya Keadaan Kahar bukan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA,
demikian pula sebaliknya.

PASAL8
KORESPONDENSI
8.1 Semua surat/pemberitahuan/pernyataan/persetujuan yang wajib dan perlu
dilakukan oleh satu pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini, harus
dilakukan secara tertulis dan disampaikan secara langsung atau melalui fax
atau jasa pos atau melalui ekspedisi (kurir) dengan menggunakan alamat
sebagaimana tersebut di bawah ini:

PIHAKPERTAMA
KEMENTERIANKEUANGANRI
c.q. DIREKTORATJENDERAL KEKAYAAN NEGARA
Alamat: Gedung Syafrudin Prawiranegara II Lantai 9 Utara
Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4 Jakarta 10710
Telepon : (021) 3455159
Faksimile: (021) 3512232
Attn: Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi

PIHAKKEDUA
............. (2) .
Alamat : (2) .

8.2 Surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan tersebut dianggap telah


diterima dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah dimasukkan ke dalam pos
tercatat atau 5 (lima) hari kerja sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi
(kurir) /kurir intern dari masing-masing PIHAKatau 5 (lima) hari kerja setelah
dikirim melalui fax atau dikirim secara elektronik dan cukup ditandatangani
oleh PARAPIHAKyang berhak mewakili masing-masing Pihak dalam Perjanjian
ini yang dilengkapi dengan bukti tanda terima.
8.3 Perubahan penggunaan alamat dan media komunikasi lainnya pada masing-
masing Pihak dalam Perjanjian ini dianggap diterima oleh Pihak lainnya sesuai
dengan ketentuan pada ayat (2), sehingga segala keterlambatan
pemberitahuan perubahan tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Pihak yang melakukan perubahan tersebut.

PASAL9
HUKUMYANGBERLAKU

PERJANJIAN ini tunduk pada dan oleh karenanya harus ditafsirkan berdasarkan
pada hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.
PASAL10
PENYELESAIANPERSELISIHAN

Setiap perselisihan yang terjadi antara PARA PIHAK sehubungan dengan


pelaksanaan PERJANJIAN ini diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

PASAL11
SANKSI

11.1 PIHAKKEDUAyang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan PERJANJIAN


ini akan diberikan surat peringatan tertulis oleh PIHAK PERTAMA paling
banyak tiga kali selama jangka waktu PERJANJIAN.
11.2 PERJANJIAN dinyatakan batal/berakhir dalam hal PIHAKKEDUAtidak
memenuhi peringatan tertulis ketiga oleh PIHAKPERTAMA.
11.3 Seluruh pembayaran kompensasi yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA
tidak dapat dibatalkan.
11.4 Dalam hal ketentuan PERJANJIAN tidak dapat dilaksanakan sehingga
menyebabkan batalnya perjanjian, maka seluruh pembayaran kompensasi
yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA masuk ke Rekening Kas Umum
Negara dan tidak dapat dikembalikan atau diperhitungkan sebagai bagian dari
pelunasan kompensasi berdasarkan persetujuan baru yang ditetapkan.

PASAL 12
BERAKHIRNYA
PERJANJIAN

12.1 Ketentuan PERJANJIAN telah dipenuhi oleh PARA PIHAK dan jangka waktu
PERJANJIAN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 telah berakhir.
12.2 Salah satu pihak melakukan pelanggaran/wanprestasi sehingga menyebabkan
PERJANJIAN batal dan seluruh proses penyelesaian ABMA/T
dihentikan/ dibatalkan.

PASAL 13
ADDENDUM

Segala perubahan yang dilakukan serta hal-hal yang belum diatur dalam
PERJANJIANini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah mufakat oleh PARA
PIHAK dan akan dituangkan dalam suatu addendum tersendiri yang merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.

PASAL 14
PENUTUP

14.1 Segala ketentuan dan persyaratan dalam PERJANJIAN ini berlaku serta
mengikat bagi PARA PIHAK yang menandatangani dan pengganti-
penggantinya.
14.2 PERJANJL\N ini dibuat rangkap 3 (tiga) dalam Bahasa Indonesia dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama sebagai pembuktian yang sah,
rangkap pertama dan rangkap kedua masing-masing bermeterai cukup,
rangkap pertama dan rangkap ketiga untuk PIHAK PERTAMA, sedangkan
rangkap kedua untuk PIHAKKEDUA.
Demikian PERJANJIAN ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari,
tanggal, bulan dan tahun serta tempat sebagaimana terse but pada awal PERJANJIAN
ini untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,


a.n. Menteri Keuangan,
Direktur J enderal Kekayaan Negara
u.b. Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan
Sistem Informasi,

.......... (2) . . (8) .


PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRANVII. B

No. Petunjuk Pengisian


Diisi sesuai data ABMA/T sesuai data yang terdapat pada Lampiran I
(1) sampai dengan XVII Pera tu ran Menteri Keuangan Nomor
62/PMK.06/2020.
(2) Diisi sesuai nama pihak ketiga yang memperoleh ABMA/T
(3) Cukup jelas
(4) Cukupjelas
(5) Cukup jelas
(6) Cukup jelas
(7) Cukup jelas
(8) Cukup jelas
Diisi Nornor dan Tanggal Surat Keputusan Sebagai Anggota Tim
(9)
Penyelesaian
(10) Cukupjelas
( 11) Cukupjelas
(12) Cukupjelas
(13) Diisi jangka waktu pembayaran kompensasi ABMA/T
(14) Diisi nilai penetapan besaran kornpensasi ABMA/T
(15) Cukup jelas
(16) Cukupjelas
Keterangan tarnbahan:
*) Ditulis dengan huruf Arial dan ukuran sesuai pedoman penyusunan Peraturan
Menteri Keuangan, Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Pimpinan Unit
Organisasi Eselon I dan Keputusan Pimpinan Unit Organisasi Eselon I di
Lingkungan Kernen terian Keuangan

DIREKTUR JENDERAL KEKA Y AAN NEGARA

ttd.

RIONALD SILABAN
Salinan sesuai dengan aslinya,
~==H~1ra:Ptaris Direktorat J enderal
\l,b.
Kepala Bagian Umum

,SEK-~

Wahyg Setiadi {

Anda mungkin juga menyukai