Catatan : rumus makna atau menulis arti kitab sebagaimana diatas adalah sebuah tehnik sederhana
untuk mempermudah santri terutama bagi santri pemula, mengingat masih banyaknya santri yg
menulis arti atau makna sebuah kalimat dibarengin dengan arti atau makna i’rob dari kalimat tersebut
sehingga menjadikan arti kalimat dan arti dari i’rob tersebut menyatu sampai tidak bisa dibaca,
ditambah lagi bentuk dari kitab-kitab sekarang memberikan ruang yg sempit diantara sela-sela
kalimatnya, dan juga pada umumnya para santri khususnya diaceh dimana mereka didalam
mengartikan sebuah kitab dengan menggunakan tulisan latin yg pada akhirnya kitab yg bagus terlihat
kotor dan sumpek akibat arti yg bertumpuk pada sebuah kalimat tersebut.
Dengan demikian rumusan sederhana ini menjadi sebuah solusi bagi santri yg masih menulis
arti pada sebuah kitab, namun demikian rumusan ini masih bersifat terbatas dan insaallah kedepanya
akan kami usahakan untuk melengkapinya sesuai dengan makna i’rob yg umum diterapkan didayah-
dayah aceh.
Kemudian sebagai catatan penting, disini kami beritahukan bahwa khusus untuk makna
(mubtada’ muakhkhar, khabar muqaddam dan khabar kaana yg terdahulu), sementara ini kami tidak
memakai makna sebagaimana yg terdapat didaftar rumus makna kitab, hal ini mengingat masih ada
sebagian santri yg memakai makna asalnya (mubtada’ = bermula dan khabar = itu).