Anda di halaman 1dari 112

SOAL LATIHAN UJI KOMPETENSI GIZI

1. An. Zaky, usia 20 bulan, tidak dapat diukur panjang badan sehingga diukur dengan dengan metode
pengukuran tinggi badan, dengan hasil TB = 85,5 cm. Berikut adalah data yang sebaiknya dimasukkan ke
dalam software WHO Anthro dan hasilnya
a. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anthro akan mengkonversi data
menjadi data TB senilai 85.5 m
b. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan mengkonversi data
menjadi data PB senilai 84.8 cm
c. Data yang dimasukkan: TB=85.5 cm, pengukuran standing. WHO anhro akan mengkonversi data
menjadi data PB senilai 86.2 cm
d. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan mengkonversi data
menjadi data TB senilai 84.8 cm
e. Data yang dimasukkan: PB=86.2 cm, pengukuran recumbent. WHO anthro akan mengkonversi data
menjadi data TB senilai 86.2 cm

2. Masalah kekurangan gizi kurang di wilayah Puskesmas A sangat tinggi pada tahun. Diduga penyebab
langsung dari masalah tersebut adalah kurangnya intake rata-rata konsumsi energi dan protein balita.
Apakah metode yang paling tepat digunakan untuk mengkaji masalah utama di atas?
a. Single 24 h recall/record b. FFQ c. SQ-FFQ d. Pengulangan recall/record
f. Dietary history

3. Prevalensi hipertensi pada WUS di wilayah Kecamatan Kedungkandang cukup tinggi. Diduga karena
kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi natrium. Metode dietary assessment apakah yang sebaiknya
digunakan untuk mengidentifikasi masalah di atas?
a. Single WFR / single EFR b. Single food record / single 24-h recall
c. Pengulangan WFR/EFR pada sub sampel d. FFQ/SQ-FFQ
e. Pengulangan food record / food recall pada sub sampel

4. Suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak pertama laki-laki usia 11 tahun, anak kedua perempuan usia 7
tahun, anak ketiga laki-laki usia 3 tahun. Pada hari pertama pengambilan data, dalam rumah tersebut
terdapat 0,2 kg telur. Pada hari ke-3 pengambilan data, keluarga tersebut membeli 1 kg telur. Dan pada hari
ke-7 pengambilan data, tersisa 0,4 kg telur. Berapakah rata-rata berat telur (g) /kap/hari?
a. 22.86 b. 28.93 c. 34.29 d. 36.28 e. 37.47

5. Balita AN, usia 29 bulan, berat badan 14 kg, tinggi badan 89 cm. data antropometri dimasukkan ke dalam
software WHO anthro dengan hasil sebagai berikut:

Apakah interpretasi status gizi balita AN yang paling tepat dari grafik di atas?
a. Status gizi kurang b. status gizi ideal c. status gizi normal tapi beresiko gizi kurang
d. status gizi normal tapi beresiko gizi lebih e. status gizi lebih

6. Ny. LN, usia 27 tahun, TB 160 cm, BB 45 kg. Sudah menikah 3 tahun tetapi belum memiliki keturunan.
Seorang karyawati. Tidak suka sarapan pagi, dan jarang memasak karena kesibukan di kantornya. Makan
siang yang sering dengan pangsit dan bakso, karena itu yang paling dekat dijual dari ruangan kantornya.
Untuk mendapatkan berat badan ideal, Ny. LN harus meningkatkan berat badannya berapa kg?
a. 7 kg b. 8 kg c. 9 kg d. 10 kg e. 11 kg

7. Ny. AR, 21 tahun, saat ini mengandung dengan umur kehamilan 20 minggu. Status gizi sebelum kehamilan
adalah gizi kurang. Penambahan BB yang ideal untuk Ny. AR saat ini adalah:
a. 12 kg b. 10 kg c. 8 kg d. 6 kg e. 15 kg

8. Ny NN, sedang hamil 8 minggu dan sering mengalami rasa panas pada ulu hati. Berikut merupakan
pengaturan makan yang sesuai untuk Ny. NN
a. Makan makanan berprotein rendah dan tinggi lemak dalam porsi kecil
b. Minum bersamaan dengan makan
c. Hindari makan dengan bumbu tajam, pedas, makanan yg menimbulkan gas
d. Makanan dengan tinggi serat dan banyak cairan
e. Pilih makanan dalam bentuk kering (biscuit,roti)

9. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa nilai median Ekskresi Iodium dalam Urin (EIU) pada anak usia
sekolah di Indonesia sebesar 215 mcg/L. Termasuk kategori apakah masalah gizi di atas?
a. Bukan masalah kesehatan masyarakat (none)
b. Masalah kesehatan masyarakat ringan (low)
c. Masalah kesehatan masyarakat menengah (intermediate)
d. Masalah kesehatan masyarakat berat (high)
e. Masalah kesehatan masyarakat sangat berat (very high)

10. Seorang ahli gizi bertugas di ruang penyimpanan bahan makanan sebuah rumah sakit. Suatu hari dia
mengecek persediaan buah Apel di refrigerator. Dia menemukan bahwa ada beberapa buah apel yang
menjadi keriput, tidak segar, dan berat buah apel tersebut menjadi berkurang. Apakah penyebab kerusakan
yang terjadi pada buah apel tersebut?
a. Proses pelayuan b. Proses pembusukan c. Proses penguapan air
d. Proses respirasi e. Proses transpirasi

11. Seorang ahli gizi mendapatkan pasien yang kekurangan protein kronis. Dari hasil FFQ. Asupan pasien
tersebut mempunyai asam amino pembatas valin, sehingga mutu proteinnya rendah. Apakah sumber pangan
protein yang dapat mengatasi masalah diatas?
a. Ayam b. Daging c. Ikan d. Kacang-kacangan e. Serelia

12. Seorang ibu mengantar anaknya yang berusia 5 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mual, muntah,
diare. Hasil anamnesa didapatkan data bahwa 3 jam yang lalu, anak baru mengkonsumsi rawon sisa acara
selamatan semalam. Diagnosa sementara anak menderita keracunan makanan yang berasal dari rawon.
Apakah jenis bakteri yang mungkin ada di dalam rawon tersebut?
a. Escheria coli b. Lactobacillus bulgarius c. Saccharomyces cerevisiae
d. Salmonela thypii e e. Staphylococcus aureus
13. Seorang ahli gizi pada saat membersihkan lemari pendingin menemukan ada buah jeruk yang mengalami
perubahan warna, terdapat bintik merah,dan tampak ada jaringan yang keropos (pitting). Pada saat di cek
suhu lemari pendingin menunjukkan angka 80C. Apakah kerusakan yang terjadi pada buah jeruk tersebut?
a. Chilling injury b. Cold injury c. Cooling injury d. Frezer injury
e. Freezing injury
14. Seorang ibu X mengeluh mata sering berkunang-kunang dan cepat lelah selama 1 bulan terakhir, ibu X
mempunyai kebiasaan minun teh setelah makan (tiga kali sehari) dan tidak suka mengkonsumsi lauk
hewani. Apa penyebab gejala yang dirasakan ibu X?
a. Asupan zat besi rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh asam fitata
b. Asupan protein rendah dan asupan zat besi yang tidak adekuat
c. Asupan protein rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh tannin
d. Asupan zat besi rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh tannin
e. Asupan protein rendah dan penghambatan absorbs zat besi oleh asam fitat

15. Berdasarkan kasus nomor 14. Kekurangan zat gizi mikro apa yang dialami ibu X?
a. Zn b. Fe c. Mg d. Ca e. Mn

16. Di daerah pesisir pantai ditemukan prevalensi gondok yang cukup tinggi padahal dari segi asupan yodium
dari garam sudah terpenuhi. Namun, didapatkan fakta bahwa masyarakat pesisir pantai mempunyai
kebiasaan mengkonsumsi singkong dan kubis dalam jumlah tinggi. Menurut Saudara apakah ada kaitan hal
tersebut dengan kejadian gondok pada masyarakat pesisir?
a. Singkong dan kubis merupakan sumber vitamin yang dapat membantu penyerapan yodium
b. Singkong dan kubis merupakan sumber mineral yang dapat membantu penyerapan yodium
c. Singkong dan kubis merupakan zat yang menyebabkan flautulensi yang tidak berhubungan dengan
metabolism yodium
d. Singkong dan kubis merupakan zat goitrogen yang dapat menghambat penyerapan yodium
e. Singkong dan kubis merupakan sumber antioksidan yang baik sehingga dapat mencegah oksidasi pada
yodium

17. Seorang mahasiswa melakukan praktikum food microbiology, dia akan melakukan pengawaten bahan
pangan dengan cara dikalengkan dan penambahan cairan asam. Menurut saudara, prinsip apakan yang dia
terapkan pada percobaannya guna mencegah pertumbuhan mikroba?
a. Pengendalian suhu dan pH b. Pengendalian pH dan kadar oksigen
c. Pengendalian kadar air (Aw) dan pH d. Pengendalian komposisi substrat dan pH
e. Pengendaliah suhu dan kadar air (Aw)

18. Seorang wanita dengan Diabetes Mellitus umur 70 tahun datang ke Poliklinik RS SH dengan keluhan ulkus
pada kaki kanannya. Setelah diobati ulkusnya mulai membaik dan terbentuk jaringan kemerahan. Pada
pemeriksaan miroskopik jaringan kemerahan tersebut ditentukan gambaran proliferasi fibroblast dan
pembentukan pembuluh darah kapiler baru (angiogenesis). Disebut apakah jaringan kemerahan tersebut?
a. Jaringan ikat b. Jaringan kolagen c. Jaringan elastin
d. Jaringan granulasi e. Jaringan koloid

19. Sebuah industri pangan A membuat suatu terobosan produk baru yaitu membuat kaldu dari ceker ayam
sebagai sumber glukosamin dan kondroitin. Namun ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian
terkait keamanan pangan yaitu adanya Salmonella sp pada ceker ayam. Tindakan apa yang sebaiknya
dilakukan indutri kaldu untuk mencegah atau menghilangkan kontaminasi Salmonella sp pada produk kaldu
ceker?
a. Penerapan teknologi iradiasi pada bahan baku ceker
b. Melakukan hot water blanching pada bahan baku ceker
c. Melakukan steam blanching pada bahan baku ceker
d. Pemanasan bahan baku ceker pada suhu minimal 45.5oC
e. Merendam bahan baku ceker dalam cairan garam 70%
20. Selama ini terdapat mitos di masyarakat terkait konsumsi bahan makanan sumber protein pasca melahirkan,
dimana berdasarkan kepercayaan masyarakat seorang ibu pasca melahirkan dilarang mengkonsumsi lauk
hewani agar lukanya cepat sembuh. Apakah benar hal tersebut? Jelaskan alasannya
a. Salah, karena protein berperan membentuk jaringan baru, memperbaiki serta mengganti jaringan yang
rusak sehingga luka cepat sembuh
b. Salah, karena protein berperan memberikan energy dimana energy digunakan untuk proses
penyembuhan
c. Benar, karena jika mengkonsumsi protein luka ibu pasca melahirkan tidak akan kering
d. Salah, karena protein berperan memproduksi ASI sehingga pertumbuhan bayi optimal
e. Salah, karena protein tidak berkaitan dengan proses penyembuhan luka dan regenerasi jaringan yang
rusak

21. Seorang remaja usia 18 tahun melakukan pemeriksaan darah lengkap dan diketahui dia mengalami
hiperkolesterolemia. Berdasarkan riwayat makannya, dia tidak suka bahan pangan sumber kolesterol
namun sangat gemar sekali mengkonsumsi mie, singkong, ubi, dan talas. Setiap kali makan, dia dapat
menghasbiskan 2-3 porsi nasi. Berdasarkan kebiasaan makan remaja tersebut, sekiranya kenapa hal tersebut
bisa terjadi?
a. Kolesterol dapat dibentuk dari asetil coA yang berlebih yang berasal dari karbohidrat
b. Kolesterol dapat dibentuk dari asam piruvat yang berasal dari bahan pangan sumber kolesterol
c. Kolesterol dirubah dari asam mevalonat menjadi asetil coA yang berasal dari karbohidrat
d. Kolesterol dibentuk dari karbohidrat saat konsumsi bahan pangan sumber kolesterol rendah
e. Kolesterol dibentuk dalam jumlah tinggi pada remaja yang memang dalam masa pertumbuhan

22. Seorang ahli Gizi ingin membuat bahan pangan intermediet dari kacang komak sebagai sumber protein,
dimana kacang komak diolah menjadi konsentrat protein. Ada satu kelemahan dari konsentrat protein
kacang komak tersebut, yaitu beraroma langu. Senyawa apa yang dapat menyebabkan aroma langu dan
tindakan apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan aroma langu tersebut?
a. Enzim lipoksigenase, perlu dilakukan hot water blanching
b. Enzim polifenolase, perlu dilakukan steam blanching
c. Enzim galakturonase, perlu dilakukan hot water blanching
d. Senyawa quinon, perlu dilakukan perebusan pada suhu tinggi
e. Senyawa aldehid, perlu dilakukan hot water blanching

23. Beberapa tahun terakhir marak sekali iklan susu formula yang menggemborkan adanya kandungan DHA
pada produk mereka. Berkaitan dengan hubungan DHA sebagai komponen membrane sel. Bagaimana
hubungan DHA dengan tingkat kecerdasan balita?
a. DHA merupakan asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan regiditas membrane sel
b. DHA merupakan asam lemak jenis omega 6 yang dapat meningkatkan fluiditas membrane sel
c. DHA merupakan asam lemak jenis omega 3 yang dapat meningkatkan rigiditas membrane sel
d. DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat mengurangi kadar asam lemak trans
e. DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan fluiditas membrane sel

24. Seorang ibu mengeluh persendian kaku dan nyeri setelah mengkonsumsi sea food dan bayam. Berkaitan
dengan kandungan atau senyawa yang terdapat dalam sea food dan bayam. Senyawa apa yang dapat
menimbulkan keluhan tersebut?
a. Protein b. Purin c. Logam berat d. Kolesterol e. Lemak

25. Seorang remaja yang menderita anemia disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat
besi. Remaja tersebut mendatangi ahli gizi. Saran apa yang bisa diberikan ahli gizi?
a. Konsumsi sumber zat besi terutama dari sumber makanan nabati
b. Konsumsi the bersama makanan untuk membantu penyerapan zat besi
c. Konsumsi sumber zat besi terutama dari sumber makanan hewani
d. Konsumsi tablet zat besi dan vitamin C setiap mengalami menstruasi
e. Konsumsi susu untuk memenuhi kebutuhan protein dan zat besi

26. Dahulu orang beranggapan bahwa penyakit malaria disebabkan oleh udara buruk, berkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran/kesehatan penyakit ini dapat dibasmi dan diupayakan
penyembuhannya. Bagaimana cara efektif pencegahan malaria yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
Anopheles sp. ?
a. Mencari predator nyamuk Anopheles sp.
b. Memutus perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp.
c. Mengobati penderita malaria sampai tuntas
d. Mengisolasi penderita malaria di ruang khusus
e. Memproduksi obat kimia sebanyak mungkin

27. Seorang Nona bernama Alfi usia 20 tahun datang ke ahli gizi untuk konsultasi gizi pra hamil. Dia ingin
mempersiapkan kehamilannya dengan baik. Alfi mempunyai berat badan 45 kg dengan tinggi badan 150
cm. Berapa Indeks Masa Tubuh Alfi?
a. 17 b. 20 c. 25 d. 27 e. 30

28. Kita sering mendengar iklan susu tinggi kalsium, dimana iklan tersebut mengklaim bahwa produk susu
tinggi kalsium mampu mencegah osteroporosis. Hal penting apa yang berkaitan dengan kalsium dan
osteoporosis?
a. Asupan kalsium yang cukup sejak dini memampukan seseorang mencapai masa tulang puncak yang
maksimal sehingga dapat menunda terjadinya osteoporosis
b. Asupan kalsium yang cukup sejak dini memampukan seseorang mencapai tinggi badan yang maksimal
sehingga dapat menunda terjadinya osteoporosis
c. Asupan kalsium yang cukup sejak dini dapat meningkatkan aktivitas sel osteoklas sehingga dapat
menunda terjadinya osteoporosis
d. Asupan kalsium yang cukup sejak dini dapat meningkatkan aktivitas sel osteoblas sehingga dapat
menunda terjadinya osteoporosis
e. Asupan kalsium yang cukup sejak dini dapat menggantikan kalsium yang hilang dari tubuh

29. Seorang pasien dengan ciri-ciri sulit bernafas mendadak dan perasaan tercekik, kukusianosis, warna kulit
pucat, denyut nadi melemah dan cepat, serta vena leher menegang,datang ke laboratorium dengan lembar
permintaan pemeriksaan analisa gas darah.Setelah di lakukan pemeriksaan didapatkan hasil pemeriksaan:
pH = 7.48 pCO2 = 30 mmHg HCO3- = 28 mmHg
Dengan Nilai normal sebagai berikut
pCO2 = 35-45 mmHg HCO3- = 22-26 mmHg
Bagaimana status asam-basa pasien pasien tersebut?
a. Alkalosis respiratoril tanpa kompensasi
b. Alkalosis metabolic dengan kompensasi asidosis respiratorik
c. Asidosis respiratorik dengan kompensasi alkalosis metabolic
d. Asidosis metabolic dengan kompensasi alkalosis respiratorik
e. Asidosis metabolic tanpa kompensasi

30. Ny.D, umur 40 tahun, dating ke rumah sakit dengan keluhan kejang, denyut nadi cepat namun lemah,
hipotensi dan pusing, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium dalam serum 165 mEq/L
dan kadar natrium dalam urin 225 mEq/L/24 jam, dan diketahui pasien memiliki riwayat penyakit diabetes
dan banyak melakukan aktivitas olahraga yang berlebihan untuk menurunkan berat badan. Masalah gizi
apa yang terjadi pada pasien Ny.D ?
a. Hipernatremia b. Hiponatremia c. Hiperkalemia d. Hipokalemia
e. Hiperkalsemia

31. Ny. Y umur 47 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah, dan haus. pada pemeriksaan fisik di
dapat tekanan darah 70/65 mmhg, nadi 120 x/m lemah dan dalam mukosa mulut kering. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar: kalium: 2,9 mEq/liter , natrium : 127 mEq/ liter. Bagaimana keadaan pasien
tersebut?
a. Rehidrasi b. Overhidrasi c. Dehidrasi d. Gangguan pernapasan e. Shock

32. Jenis beras yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah beras padi dan beras ketan. Beras
mengandung banyak pati, dimana pati tersusun dari rangkaian unit glukosa yang terdiri dari amilopektin
dan amilosa. Seperti yang kita tahu bahwa beras ketan memiliki sifat yang lebih pulen dibandingkan dengan
beras padi. Jenis pati apa yang menyusun dua jenis beras tersebut?
a. Beras ketan memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi
b. Beras padi memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi
c. Kandungan amilosa dan amilopektin dalam beras ketan seimbang
d. Beras ketan memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi
e. Beras padi memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi

33. Berkaitan dengan adanya kandungan protein dan karbohidrat dalam susu ternyata dapat berpotensi
terjadinya reaksi Maillard yang dapat menghasilkan senyawa acrilamid yang bersifat karsinogen. Sebagai
ahli gizi yang bekerja di suatu food industry, saran apa yang akan saudara berikan untuk mencegah hal
tersebut?
a. Suhu pemanasan yang digunakan dalam proses pembuatan susu tidak terlampau tinggi
b. Penambahan suatu senyawa antioksidan yang dapat mencegah proses oksidasi
c. Pemanasan dalam suhu tinggi namun dengan waktu pemanasan yang singkat (HTST)
d. Penambahan bahan pengisi seperti dekstrin untuk mencegah reaksi dua komponen tersebut
e. Penghilangan laktosa terlebih dahulu untuk mencegah proses reaksi dengan protein susu

34. Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke ahli gizi, memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 80 kg.
Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Minum teh 2 kali sehari, suka
cemilan kripik dan gorengan. Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Wanita ini hanya tinggal sendiri
dengan seorang pembantunya.Wanita ini bermaksud ingin menurunkan berat badannya dengan cara
mengatur pola makannya. Memperhatikan kondisi wanita tersebut, berapakah pengurangan kalori sehari
yang sebaiknya diterapkan?
a. 250 kkal b. 500 kkal c. 750 kkal d. 1000 kkal e. 1500 kkal

35. Seorang wanita menyusui berusia 27 tahun, saat ini bayinya berusia 8 bulan, memiliki tinggi badan 155 cm
dan berat badan 48 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola makan
3 kali sehari dan 2 kali selingan. Memperhatikan status gizi wanita tersebut, berapakah penambahan kalori
sehari yang sebaiknya diterapkan?
a. 100 kkal b. 250 kkal c. 300 kkal d. 500 kkal e. 550 kkal
36. Laki-laki berusia 50 tahun datang ke ahli gizi di puskesmas, mengeluh kakinya sering linu dan bengkak
terutama jika malam hari. Tekanan darah 130/90 mmHg. Pola makan 3 x sehari, suka sekali mengkonsumsi
jeroan dan cemilan keripik mlinjo. Berat badan 55 kg dengan tinggi badan 160 cm. Berdasarkan gejala
klinis di atas, bagaimana diagnosa gizi yang tepat?
a. Penurunan kebutuhan natrium b. Penurunan kebutuhan protein
c. Kelebihan intake zat aditif d. Kelebihan berat badan tanpa disadari
e. Penurunan kebutuhan purin

37. Wanita berusia 35 tahun datang ke ahli gizi, dengan berat badan 50 kg, tinggi badan 155 cm, post op
sectio caesaria 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan diperoleh: TD 120/90 mmHg, nyeri pada beka luka
operasi, luka belum juga kering. Pasien mengaku menghindari konsumsi lauk hewani dan kacang-kacangan
karena khawatir malah memperburuk lukanya. Berdasarkan gejala klinis di atas, bagaimana diagnosa gizi
yang paling tepat?
a. Kelebihan intake karbohidrat b. Kekurangan intake karbohidrat
c. Kepercayaan yang salah mengenai pangan dan gizi
d. Kurangnya pengetahuan mengenai pangan dan gizi
e. Ketidaksesuaian intake jenis karbohidrat

38. Asuhan gizi yang tepat memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan terapi pasien. Pada
pasien anak gizi buruk pemberian terapi diet harus diperhatikan sesuai dengan kondisi pasien. Terdapat
beberapa jenis formula tandart bagi anak gizi buruk diantaranya adalah F75. Apa yang menjadi indikasi
pemberian F75 pada pasien anak gizi buruk ?
a. Pasien berada pada tahap stabilisasi b. Kondisi pasien telah stabil
c. Pasien berada pada tahap rehabilitasi d. Dipersiapkan untuk pasien setelah pulang dri RS
e. Diberikan pada minggu ke 2 – 6

39. Seorang pasien Congestive Heart Failure (CHF) dirawat di RST Dr. Soepraoen dengan keadaan umum
lemah, sesak nafas +, berdebar-debar, odema +, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan
tekanan darah 160/100 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : SGOT ↑, SGPT N, Na ↑. Hasil pengukuran
antropometri menunjukkan hasil IMT 25. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar
70% AKG, dan protein 70%, lemak 50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Mengapa pada pasien dengan
gagal jantung harus mendapat diet rendah garam ?
a. Terjadi kompensasi vasokuntruksi oleh hormone rennin angiotensin
b. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan aktivitas saraf simpatis
c. Terjadi kompensasi retensi cairan dan natrium oleh hormone aldosteron
d. Terjadi mekanisme kompensasi dilatasi otot jantung
e. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan ambilan end diastolic volume

40. Seorang ibu hamil berusia 32 tahun memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan sebelum hamil 48 kg.
Berat badan ibu saat ini di usia kehamilan 36 minggu adalah 58 kg. Memperhatikan status gizi ibu sebelum
hamil, berapakah berat badan yang sebaiknya dicapai ibu pada akhir kehamilan?
a. 53 – 57 kg b. 55 – 60 kg c. 60 – 64 kg d. 61 – 66 kg e. > 66 kg

41. Penanganan anak gizi buruk memerlukan tindakan yang tepat dengan memperhatikan kondisi dan
kemampuan fisiologis anak serta perlu dipantau secara intensif. Treatment yang diberikan kepada anak gizi
buruk dilakukan secara bertahap, misalnya dalam tahap stabilisasi, hal yang perlu dilakukan adalah
mencegah anak mengalami hipoglikemi dan dehidrasi. Asupan gizi apakah yang dapat diberikan kepada
anak dalam tahap tersebut?
a. ASI dan makanan pendamping ASI b. Cukup ASI saja karena mudah dicerna
c. Formula WHO dan rehidrasi malnutrisi
d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan tubuh anak
e. Makanan lengkap (makanan pokok, sayur, lauk pauk, dan buah)

42. Suatu kecamatan di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan mengalami kekurangan
persediaan bahan makanan dikarenakan kondisi geografis setempat. Seorang peneliti ingin melakukan studi
tentang perbedaan keragaman jenis dan jumlah konsumsi pangan perorangan di daerah tersebut pada saat
musim kemarau dan pada saat musim penghujan. Metode penilaian status gizi apakah yang sebaiknya
digunakan oleh peneliti?
a. Food weighing b. Dietary history c. Food frequency d. 24 hour-food recall
e. Semi Quantitative Food Frequency

43. Seorang anak usia 3 tahun, dirujuk ke rumah sakit dengan gejala klinis mengalami edema pada punggung
kaki, tangan, dan perut, moonface, rambut kemerahan dan mudah dicabut, apatis, anoreksia, dan mengalami
pengecilan otot (hipotrofi). Berdasarkan gejala klinis di atas, apakah yang diderita oleh anak tersebut?
a. gizi buruk b. kurang energi protein c. Marasmus d. Kwashiorkor e. marasmic kwashiorkor

44. Ny L. dengan diagnosa sirosis hepatis MRS dengan keluhan nyeri perut, lemas, mual, muntah darah.
Tekanan darah 160/100 mmHg. Hasil anamnesa menunjukkan pasien kembung +, ascites +. Dari hasil
pengukuran didapatkan IMT 25. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan data : SGOT 75 µ/ l, Hb
10 g/dl, Albumin ↓, amonia ↑. Dari hasil recall diperoleh asupan energi 50% kebutuhan, asupan KH 65%
kebutuhan, asupan lemak 45% kebutuhan, asupan protein 35% kebutuhan. Menyukai makanan yang
digoreng dan ditumis setiap hari, makanan favoritnya adalah nasi padang, tidak suka makan buah dan sayur,
pasien mengaku jarang berolahraga. Jelaskan mengapa pada pasien penyakit hati dengan ensefalopati
sangat memerlukan protein dengan proporsi BCAA:AAA sama dengan 3:1 ?
a. Memperbaiki ambilan neurotransmitter pada otak
b. Membersihkan amonia yang menembus sawar darah otak
c. Memperbaiki koordinasi antar jaringan syaraf pada otak
d. Meningkatkan ketersediaan pool asam amino esensial
e. Menjaga keseimbangan nitrogen yang positif

45. Tn.X, usia 60 tahun, didiagnosa nefrotik syndrome dengan dislipidemia. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
IMT 19. Hasil pemeriksaan laboratorium : Blood Urea Nitrogen (BUN) 92 mg/dl (N= 8-20 mg/100 ml),
Creatinin 6 mg/dl (N=1,0-1,7 mg/dl), Uric acid 7 mg/dl (N=3-7,5 mg/dl), Cholesterol 300 mg/dl (N=150-
280 mg/dl), Trigliseride 275 mg/dl (N=200 mg/dl), Total protein darah 4 mg/dl (N=6-7, mg/dl), Proteinuri
+++ (positif). KU lemas, tekanan darah 120/100 mmHg. Hasil recall 24 jam menunjukkan pasien hampir
selalu menghabiskan makanan yang diberikan, dahulu pasien suka mengkonsumsi soft drink. Mengapa
pada pasien dengan sindroma nefrotik harus diberikan diet tinggi protein?
a. Karena pasien mengalami hipoalbuminemia akibat protein loss ++
b. Karena pasien cenderung mengalami penurunan status gizi
c. Karena pasien mengalami keseimbangan nitrogen positif
d. Karena pasien mengalami penurunan nafsu makan akibat uremia
e. Karena pasien mengalami odema dan peningkatan berat badan

46. Tn.K 60 tahun, dirawat di ruang bedah, dengan nephrolithiasis (batu ginjal) sejak 3 hari yang lalu. Pasien
memiliki riwayat hipertensi dan saat ini sedang dalam perencanaan operasi. BB 70 kg, TB 168 cm, tensi
150/120 mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 37,5oC. Berapa kebutuhan gizi sehari dari
kasus tersebut?
a. 2225 kkal b. 2226 kkal c. 2227 kkal d. 2228 kkal e. 2229 kkal

47. Berdasarkan kasus nomor 46. Bentuk makanan yang sebaiknya diberikan untuk pasien tersebut adalah?
a. Makanan biasa b. Makanan lunak c. Makanan saring
d. Makanan cair kental e. Makanan cair jernih
48. Berdasarkan kasus nomor 46. Berapa nilai IMT dan menurut standar Kemenkes 2003, termasuk dalam
kategori status gizi apa pasien tersebut?
a. 23.8 termasuk dalam kategori normal
b. 24.8 termasuk dalam kategori normal
c. 25.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat ringan
d. 26.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat ringan
e. 27.8 termasuk dalam kategori gemuk tingkat berat

49. Seorang ibu 50 tahun menderita diabetes mellitus datang ke poliklinik gizi untuk konsultasi. Pasien
memiliki riwayat pola makan setiap pagi selau minum teh manis 1 gelas dengan gula 2 sdm dan 3 lembar
roti tawar diisi dengan 3 sdm selai, makan siang nasi putih 1 ½ piring, lauk hewani (ayam goreng) 1 ptg,
sayur asem 1 mangkok dan tempe goreng 3 ptg, sore makan pisang goreng 3 ptg dan 1 cup es krim, malam
makan nasi 1 piring, lauk hewani (ikan kembung goreng) 1 ekor, sayur asem 1 mangkok. Mau tidur minum
susu BB 65 kg, TB 155 cm, kadar glukosa darah 250 mg/dl. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa
jumlah kalori pasien tersebut?
a. 2075 kkal b. 2275 kkal c. 2475 kkal d. 2675 kkal e. 2875 kkal

50. Berdasarkan kasus nomor 49. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa gram jumlah protein yang
dimakan pasien tersebut?
a. 25 gram b. 50 gram c. 75 gram d. 100 gram e. 125 gram

51. Berdasarkan kasus nomor 49. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa gram jumlah karbohidrat yang
dimakan pasien tersebut?
a. 370 gram b. 300 gram c. 270 gram d. 200 gram e. 170 gram

52. Berdasarkan kasus nomor 49. Dilihat dari riwayat pola makan sehari berapa kalori jumlah lemak yang
dihasilkan pasien tersebut?
a.876 kkal b. 776 kkal c. 676 kkal d. 576 kkal e. 476 kkal

53. Seorang remaja putri datang ke klinik gizi. BB 85 kg, TB 152 cm. status gizi obesitas, mengeluh karena
sulit BAB. selain itu remaja tersebut merasa tidak percaya diri sehingga ingin menurunkan BB secara
drastis. Bagaimana ahli gizi memberikan saran untuk kasus tersebut?
a. Diet kaya akan serat dan olahraga b. Diet gizi seimbang dan olahraga
c. Diet gizi seimbang dan kaya akan serat d. Diet defisit kalori
e. Diet tinggi karbohidrat dan olahraga

54. Ny. R berusia 25 tahun hamil 2 bulan, BB 39 kg, TB 155 cm, LILA 21,3 cm, masuk RS dengan keluhan
utama mual, muntah lebih dari 6 kali sehari, sebelumnya tidak pernah mengalami seperti ini, diagnosa
dokter hiperemesis berat. Bentuk makanan seperti apa yang disarankan untuk kasus tersebut?
a. Makanan biasa porsi kecil tapi sering b. Makanan lunak porsi kecil tapi sering
c. Makanan sering porsi kecil tapi sering d. Makanan cair kental porsi kecil tapi sering
e. Makanan cair jernih porsi kecil tapi sering
55. Seorang pasien combustio dirawat di RSUD Kanjuruhan dengan keadaan umum lemah, luka bakar 40%,
pusing, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 100 mm/hg, hasil lab
sebagai berikut : albumin 2 g/dl, hb 11.5 g/dl, ht 40%. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil
IMT 18. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar 70% AKG, dan protein 70%, lemak
50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energy dan protein b. Mengurangi asupan garam dan lemak
c. Membatasi asupan energy untuk menurunkan berat badan
d. Meningkatkan asupan energy tanpa memperberat kerja jantung
e. Memberikan tinggi karbohidrat untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber energy

56. Seorang pasien datang ke poli gizi RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keluhan sering pusing dan berdebar-
debar, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah 170 mmHg. Hasil lab menunjukkan GDP 110 mg/dl,
kolesterol 110 mg/dl. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 26. Dari hasil wawancara
pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan cemilan crackers dan keripik hampir
setiap hari. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energy untuk mencapai status gizi normal
b. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
c. Membatasi asupan energy untuk menurunkan berat badan
d. membatasi asupan bahan makanan tinggi purin
e. membatasi asupan cairan dan garam

57. Penanganan gizi pada penderita sindroma nefrotik mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan terapi pasien. Perencanaan gizi yang diberikan juga harus memperhatikan kondisi
dan kemampuan fisiologis serta perlu dipantau secara intensif. Tujuan terapi gizi yang utama adalah
meberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tanpa memperberat kerja ginjal. Bagaimanakah pembeian diet
kepada pasien tersebut?
a. Protein tinggi diberikan apabila proteinuria 4+ b. Rendah protein yaitu 0.8 g/kgBB
c. pembatasan kalsium dari susu d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan ginjal
e. Protein diberikan cukup 1 gr/kgBB

58. Penanganan gizi pada anak gizi buruk terbagi dalam tahap stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Pada masa
stabilisasi prinsipnya memenuhi kebutuhan energi anak cukup untuk metabolisme basalnya saja,
menghindari refeeding syndrome serta mencegah komplikasi yang lebih buruk. Bagaimanakah tujuan
pemberian diet yang tepat pada masa stabilisasi ?
a. Mencegah dehidrasi dan hipotermia b. Mencegah hiperglikemi
c. Pemberian energy dan protein sesuai kebutuhan
d. Peningkatan konsistensi makanan untuk adaptasi usus
e. Pemberian diet untuk tumbuh kejar

59. Seorang laki-laki, usia 61 tahun, sesak nafas, nafsu makan menurun. Pasien menderita adalah perokok aktif
sejak 20 tahun yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk merubah kebiasaan makannya selama ini yaitu
merokok 2 bungkus setiap hari. Pola makan pasien adalah 3 kali sehari dan 1-2 kali selingan. Pasien tidak
suka makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan Berat badan saat ini adalah 47 kg, dan tinggi badan adalah
165 cm. Leu 12.000/ul. Terapi diet apakah yang paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut?
a. Batasi gula sedehana, rendah protein b. Batasi gula sederhana, cukup protein
c. Rendah karbohidrat, rendah protein dan lemak
d. Rendah karbohidrat, cukup energy, protein dan lemak
e. Rendah karbohidratm tinggi protein
60. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, mengalami farktur visura pada femur setelah jatuh dari tangga di
rumahnya seminggu yang lalu. Pasien baru saja menjalani operasi. Saat ini pasien merasa pusing, mual,
nafsu makan menurun. Hasil pengukuran antropometri IMT 21, SGOT SGPT normal. Bagaimanakah
anjuran diet yang paling tepat diberikan kepada pasien tersebut?
a. Tinggi kalori tinggi protein, tinggi kalsium, porsi kecil sering
b. Rendah kalori, rendah lemak, tinggi kalsium, porsi kecil sering
c. Cukup kalori rendah karbohidrat, tinggi kalsium, porsi kecil sering
d. Cukup kalori, cukup protein, cukup kalsium, porsi kecil sering
e. Cukup kalori, rendah protein, cukup kalsium, porsi kecil sering

61. Seorang pasien post op usia 55 tahun dengan gejala pusing dan merasa letih. Hasil tes GDP 120 gr/dl,
Kolesterol 175 gr/dl, Hb 14 gr/dl, TD 120/90 mmHg. Nafsu makan menurun, pasien hampir selalu
menyisakan setengah dari makanannya. Pola makan 3 x sehari dengan 2 x selingan berupa makanan ringan.
BB 63 kg, TB 171 cm. Data apakah yang menentukan bahwa pasien diatas berisiko malnutrisi?
a. Status gizi b. Data biokimia c. Data klinis-fisik d. Riwayat makan
e. Data keluarga

62. Laki-laki 65 tahun datang ke ahli gizi dengan keluhan sering kencing dan bak. Dari hasil pemeriksaan,
didapatkan: GDP 120 mg/dl, GDA 190 mg/dl, Protein 4++. Berat badan 63 kg dengan tinggi badan 171
cm. Pola makan 3 x sehari dengan 2 x selingan. Tidak suka makan sayur dan buah. Data apakah yang
menentukan bahwa pasien diatas berisiko mengalami keseimbangan protein negatif?
a. Status gizi b. Data biokimia c. Data klinis-fisik d. Riwayat makan
e. Data keluarga

63. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing dan haus.
Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur dan buah, pasien
selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang
pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14
gr/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan sering kencing
dan haus, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl
b. Peningkatan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan BB 61 kg dan
TB 170 cm
c. Ketidaksesuaian konsumsi jenis karbohidrat berkaitan dengan pola makan yang salah ditandai dengan
minum kopi/teh manis 2x/hari, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl
d. pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang pangan dan gizi ditandai
dengan jarang makan sayur dan buah
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan berat badan yang kurang ditandai dengan BB 50 kg dan TB
160

64. Pasien wanita usia 65 tahun dengan BB 45 kg dan TB 155 cm mengeluh berak darah (+), ascites (+), sering
merasa lelah dan letih. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L,
SGPT 70 u/L. Pola makan 3 x sehari dan 1-2 x selingan, pasien mempunyai kebiasaan merokok dan
konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan
laboratorium Kolesterol >200 mg/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan energy dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan malnutrisi ditandai
dengan BB 45 kg dan TB 155 cm, kolesterol >200 mg/dl
b. Peningkatan kebutuhan protein dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan kondisi fisiologis
ditandai dengan berak darah (+), ascite (+), Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L
c. Penurunan kebutuhan natrium dan peningkatan kebutuhan lemak berkaitan dengan kondisi fisiologis
ditandai dengan Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L
d. Peningkatan kebutuhan lemak dan penurunan kebutuhan energy berkaitan dengan hiperlipidemia
ditandai dengan kolesterol >200 mg.dl, suka merokok dan konsumsi makanan bersantan dan gorengan
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ditandai dengan konsumsi
makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah

65. Laki-laki berusia 55 tahun, pekerjaan wiraswasta, mempunyai IMT 29.Dari hasil pemeriksaan diketahui
bahwa TG >170 mg/dl, LDL >250 mg/dl, HDL <25 mg/dl. Cepat lelah, pusing, nafas sesak dan dalam,
tekanan darah 170/100 mmHg. Pola makan 3 x sehari dan 2 x selingan, sering mengonsumsi kopi setiap
hari, makanan kesukaan pasien sebelum sakit adalah makanan yang digoreng kering dan bersantan, pasien
juga sangat menyukai jeroan. Pasien dianjurkan untuk melakukan diet yang tepat. Media konseling apa
yang sebaiknya dipakai dalam memberikan konseling pada klien tersebut ?
a. Leaflet diet tinggi energy tinggi protein b. Leaflet diet rendah energy dan seimbang
c. Leaflet diet rendah protein d. Leaflet diet rendah garam dan rendah lemak
e. Leaflet diet rendah karbohidrat

66. Wanita berusia 45 tahun, pekerjaan karyawati swasta, mempunyai IMT 19. Ureum 65 mg/dl, kreatinin 3
mg/dl, Hb 12 gr/dl, SGOT 25 u/L, SGPT 35 u/L. Odema (+), mual, pusing, nafsu makan menurun, konsumsi
energi 50% kebutuhan. Pasien mengaku sebelum sakit sering mengkonsumsi jamu-jamuan. Media
konseling apa yang sebaiknya dipakai dalam memberikan konseling pada klien tersebut ?
a. Leaflet diet tinggi energy tinggi protein b. Leaflet diet rendah energy dan seimbang
c. Leaflet diet rendah protein d. Leaflet diet rendah garam dan rendah lemak
e. Leaflet diet hati

67. Seorang pasien diabetes mellitus dengan GDP 180 mg/dl, datang ke ahli gizi puskesmas berdasarkan
rujukan dokter, dengan keluhan sering kesemutan dan sering kencing. Hasil pengukuran antropometri
menunjukkan hasil IMT 15,3. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar 65% AKG, dan
protein 67% AKG. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energy dan protein b. Mengurangi gejala komplikasi akibat diabetes
c. Memberi cukup energy untuk menaikkan berat badan
d. Menyeimbangkan kadar glukosa darah dengan pemberian suntikan insulin
e. Mengendalikan kadar glukosa darah dengan menyeimbangkan asupan makanan

68. Seorang laki-laki, usia 57 tahun, menderita penyakit gagal ginjal kronik dan telah rutin menjalani terapi
hemodialisa 1 minggu 2x. Berat badan post HD adalah 54,9 kg, dan tinggi badan adalah 161 cm. Terapi
diet apakah yang paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut?
a. rendah protein, lemak cukup b. rendah protein, rendah lemak c. protein cukup, rendah lemak
d. tinggi protein, lemak cukup e. tinggi protein, rendah lemak

69. Anak T (BB : 19 kg; TB: 115 cm; BB/TB = -0,76) masuk rumah sakit dengan keluhan demam dan nyeri
perut. Hasil pemeriksaan biokimia menunjukkan kadar Hb = 10,5 gr%. Elemen skrining gizi apakah yang
menentukan bahwa pasien diatas berisiko malnutrisi?
a. Status Gizi b. Data Biokimia c. Data Klinis-fisik d. Riwayatmakan
e. Data keluarga

70. Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan BB 50 kg dan TB 160 cm mengalami sakit pinggang bagian kiri,
bengkak pada bagian kaki dan muka. Pasien mempunyai kebiasaan minum jamu racikan, diantaranya jamu
pegel linu. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang minum air putih. Hasil
pemeriksaan laboratorium ureum darah 129, kreatinin darah 16,7 mg/dl, Hb 8,5 gr/dl, Hematokrit 25,3%.
Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan protein berkaitan dengan gagal ginjal kronik ditandai dengan dengan kadar
creatinin tinggi, ureum tinggi, dan cct < 5 ml/jam
b. Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan gagal ginjal kronik ditandai dengan dengan kadar
creatinin tinggi, ureum tinggi, dan cct < 5 ml/jam
c. Penurunan kebutuhan natrium dan cairan berkaitan dengan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
ditandai dengan jarang minum air putih
d. Pola makan yang salah berkaitan dengan anemia ditandai dengan Hb 8,5 gr/dl
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan berat badan yang kurang ditandai dengan Indeks Massa
Tubuh yaitu < 18,5

71. Seorang bapak umur 55 tahun, pekerjaan petani, mempunyai %LLA 57,6, HbSAg positif, albumin rendah,
kondisi lemah, sesak nafas, ascites, conjunctiva anemis, menyukai makanan yang digoreng. Pasien
dianjurkan untuk melakukan diet yang tepat. Media konseling apa yang sebaiknya dipakai dalam
memberikan konseling pada klien tersebut ?
a. Leaflet Diet Tinggi Energi Tinggi Protein b.Leaflet Diet Rendah Energi dan S\eimbang
c. Leaflet Diet Hati d. Leaflet Diet Rendah Lemak
e. Leaflet Diet Tinggi Fe

72. Tn. M usia 60 tahun dengan IMT 26, mengaku nyeri perut, lemas, mual. Hasil pemeriksaan menunjukkan
muntah +, melena +, ascites +, TD 150/100 mmHg. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28
September 2015 didapatkan data : SGOT 75 µ/ l (↑), Hb 9 g/dl (↓), Albumin ↓. Dari hasil recall
menunjukkan bahwa asupan energi 95% kebutuhan, asupan KH 85% kebutuhan, asupan lemak 115%
kebutuhan, asupan protein 90% kebutuhan, memiliki pola makan 3x sehari, menyukai makanan yang
dimasak dengan santan, tidak suka makan buah dan sayur. Data apa saja yang harus dimonitoring dan
dievaluasi oleh ahli gizi dalam menjalankan proses asuhan gizi yang terstandart ?
a. IMT dan riwayat makan dahulu b. Tekanan darah dan data laboratorium
c. Data laboratorium dan riwayat makan dahulu d. Riwayat makan sekarang dan dahulu
e. IMT dan riwayat makan sekarang

73. Ny. N 65 tahun MRS dengan keluhan pusing dan berdebar-debar, selain itu badannya sering terasa lemas.
Ia didiagnosa menderita hipertensi dan DM tipe 2. Ibu dengan IMT 18 ini memiliki tekanan darah 180/100
mm Hg, suhu tubuh 36,5, KU baik. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDP 170 mg/dl. Pasien
jarang sekali makan sayur dan buah, pasien biasanya mengkonsumsi camilan berupa keripik dan kabin asin
± ½ bungkus/hari, pasien terbiasa menambahkan garam dan penyedap rasa saat memasak. Pasien diberikan
diet DM dan rendah garam. Pasien hampir selalu menghabiskan makanan yang diberikan oleh rumah sakit.
Saat ini tekanan darah pasien 140/90 mmHg, kondisi umum membaik. Pasien direncanakan pulang dari RS
besok. Apa yang seharusnya dilakukan ahli gizi terhadap pasien tersebut?
a. Memberikan edukasi gizi mengenai pemberian makan di rumah
b. Melakukan pengkajian ulang terhadap status gizi pasien
c. Memberikan pasien diet makanan biasa
d. Berkonsultasi dengan dokter yang merawat terkait obat yang sudah diberikan
e. Memantau perkembangan status kesehatan pasiien tersebut secara intensif

74. Penatalaksanaan gizi pasien di rumah sakit harus mengikuti proses asuhan gizi yang terstandart (PAGT).
Dalam implementasinya, PAGT harus dapat dijadikan sebagai media komunikasi tidak langsung antar
tenaga medis terkait mengenai hal-hal yang telah diberikan kepada pasien. Bilamana PAGGT dapat
berfungsi sebagai media komunikasi ntar tenaga medis terkait?
a. PAGT harus dipahami oleh seluruh tenaga medis
b. PAGT harus dicantumkan pada rekam medis pasien
c. Form PAGT harus diberikan kepada setiap pasien
d. Form PAGT harus diberikan kepada seluruh tenaga medis
e. PAGT harus dipahami oleh seluruh ahli gizi

75. Seorang pasien dengan riwayat CVA datang ke poli gizi RSUD Kanjuruhan dengan keluhan anggota tubuh
bagian kiri mulai terasa berat dan sulit digerakkan, sering pusing. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan
darah 190 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : Kolesterol 300 gr/dl, HDL 25, LDL 200. Hasil pengukuran
antropometri menunjukkan hasil IMT 26. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar
110% AKG, dan protein 95%, lemak 97%, dan karbohidrat 112% kebutuhan. Tujuan diit apa yang pertama
dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energi dan protein b. Mengurangi asupan garam dan lemak
c. Membatasi asupan energi untuk menurunkan berat badan
d. Meningkatkan asupan energi tanpa memperberat kerja jantung
e. Memberikan tinggi karbohidrat untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber energi

76. Seorang pasien datang ke poli gizi RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keluhan kaki sering kesemutan dan
bengkak, pasien sering merasa lelah dan letih. Hasil lab menunjukkan GDP 90 mg/dl, kolesterol 170 mg/dl,
asam urat >27 mg/dl. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 18,5. Dari hasil wawancara
pola makan diketahui bahwa pasien jarang minum kopi tetapi menyukai makanan gurih, kaldu serta suka
cemilan kripik melinjo hampir setiap hari. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energi untuk mencapai status gizi normal
b. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
c. Membatasi asupan energi untuk menurunkan berat badan
d. Membatasi asupan bahan makanan tinggi purin
e. Membatasi asupan cairan dan garam

77. Recall konsumsi makanan 2 x 24 jam dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 8 bulan. Hasil
analisis zat gizi didapatkan asupan zat besi hari I = 40 mg, hari II = 50 mg. Berapa tingkat kecukupan gizi
pada kasus tersebut ?
a. 66.7% b. 75% c. 83.3% d. 90% e. 150%

78. Seorang wanita usia 30 tahun, bekerja di perusahaan garment bagian jahit. Jumlah hasil jahitan tidak pernah
maksimal karena sering merasa pusing, lemah, cepat lelah, dan muka pucat. Gejala tersebut berkaitan
dengan kekurangan zat gizi tertentu. Manakah defisiensi zat yang paling sesuai dengan kasus tersebut?
a. Energi b. protein c. vitamin C d. zat besi e. seng

79. Seorang wanita hamil usia 32 tahun dengan umur kehamilan 7 bulan. Hasil pemeriksaan laboratorium:
kadar Hb 11 gr%, pengukuran LILA 21,8 cm. Bagaimana status gizi ibu hamil tersebut ?
a. Gizi baik b. Gizi kurang c. Normal d. Kurang energi kronis
e. Kurang energi protein

80. Seorang remaja perempuan , umur 21 tahun mempunyai ukuran tubuh berikut : berat badan 37 kg , tinggi
badan 163 cm. Metode perhitungan apa yang paling sesuai untuk menentukan status gizi remaja tersebut ?
a. Berat badan berdasarkan umur (BB/U) b. Berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)
c. Indeks massa tubuh (IMT) d. IMT berdasarkan umur (IMT/U)
e. Tinggi badan berdasarkan umur (TB/U)
81. Seorang remaja perempuan , umur 21 tahun mempunyai ukuran tubuh berikut : berat badan 37 kg , tinggi
badan 163 cm. Dilakukan analisis status gizi dengan perhitungan Indeks massa tubuh. Apa kategori status
gizi remaja tersebut ?
a. Kekurangan berat badan tingkat berat b. Kekurangan berat badan tingkat ringan
c.Normal d. Kelebihan berat badan tingkat ringan
e. Kelebihan berat badan tingkat berat

82. Seorang bayi laki-laki lahir dengan berat badan 3200 g dengan panjang badan 50 cm. Hasil pengukuran
berat badan dan panjang badan pada umur 2 bulan masing-masing 6500 g dan 62,3 cm. Apakah interpretasi
status gizi bayi tersebut berdasarkan perhitungan indeks berat badan berdasarkan umur (BB/U)?
a. Obesitas b. Gizi lebih c. Gizi baik d. Gizi kurang e. Gizi buruk

83. Seorang bayi laki-laki lahir dengan berat badan 3200 g dengan panjang badan 50 cm. Hasil pengukuran
berat badan dan panjang badan pada umur 2 bulan masing-masing 6500 g dan 62,3 cm. Apakah interpretasi
status gizi bayi tersebut berdasarkan perhitungan indeks panjang badan berdasarkan umur (PB/U)?
a. Tinggi b. Pendek c. Normal d. Sangat tinggi e. Sangat pendek

84. Hasil pemeriksaan terhadap 60 orang anak SD di suatu desa mendapatkan bahwa kadar iodium dalam urine
rendah. Sebagian besar pendidikan penduduk di daerah tersebut SD. Intervensi yang akan dilakukan
petugas gizi adalah penyuluhan dengan tema penggunaan garam beriodium. Apakah media yang paling
cocok digunakan untuk kelompok sasaran pada kegiatan tersebut?
a. Leaflet b. Booklet c. Flipchart d. Boneka tangan e. Lembar balik

85. Hasil pemeriksaan terhadap 60 orang anak SD di suatu desa mendapatkan bahwa kadar iodium dalam urine
rendah. Sebagian besar pendidikan penduduk di daerah tersebut SD. Intervensi yang akan dilakukan
petugas gizi adalah penyuluhan dengan tema penggunaan garam beriodium. Siapa kelompok sasaran yang
paling sesuai untuk kegiatan tersebut ?
a. Kader b. Anak SD c. Guru SD d. Ibu rumahtangga e. Seluruh warga desa

86. Agar program perbaikan gizi dapat terlaksana dengan baik sehingga tujuan program tercapai, maka perlu
kerjasama yang baik dengan sektor terkait. Salah satu cara yang dapat dilakukan ahli gii adalah upaya
memperoleh dukungan politis dari stakeholder (bupati, ketua DPRD dll). Melalui kegiatan komunikasi
apakah dukungan tersebut dapat diperoleh?
a. Negosiasi b. Interpersonal komunikasi c. Lokakarya d. Advokasi e. Seminar

87. Petugas gizi ingin mengetahui kebiasaan makan ibu menyusui di salah satu desa wilayah kerja Puskesmas.
Data yang ingin diperoleh antara lain adalah jenis makanan tertentu yang dikonsumsi secara periodik.
Apakah metode survey konsumsi yang paling tepat digunakan untuk mendapatkan data tersebut?
a. Food list b. Food recall c. Food frequency d. Dietary history
e. Food account

88. Hasil analisis zat gizi berdasarkan recall konsumsi 3x24 jam terhadap balita umur 3 tahun 5 bulan
didapatkan asupan Energi hari I 1100 Kalori, hari II 1150 Kalori, hari III 1050 Kalori. Berapa persen
tingkat kecukupan gizi pada kasus tersebut ?
a. 70.9% b. 100% c. 105% d. 110% e. 115%

89. Seorang bayi beserta ibunya datang ke Posyandu untuk menimbang dan mengukur panjang badannya.
Setelah dianalisis dengan menggunakan indeks BB/PB didapatkan nilai z-score 1.3 SD sedangkan indeks
PB/U menunjukkan -2.5 SD. Apa kategori status gizi bayi tersebut?
a. Normal b. Normal pendek c. Normal panjang d. Gemuk pendek
e. Gemuk panjang

90. Seorang ibu membawa balitanya ke Puskesmas. Berdasarkan pengukuran antropometri oleh petugas gizi,
balita tersebut ternyata memiliki status gizi sekarang baik tetapi pernah kurang gizi pada masa lalunya.
Bagaimanakah kombinasi indeks antropometri yang dapat menggambarkan status gizi anak tersebut?
a. BB/TB rendah, BB/U rendah dan TB/U tinggi b. BB/TB normal, BB/U rendah dan TB/U rendah
c. BB/TB normal, BB/U normal dan TB/U rendah d. BB/TB rendah, BB/U normal dan TB/U tinggi
e. BB/TB normal, BB/U normal dan TB/U normal

91. Seorang wanita usia 54 tahun datang ke Puskesmas, kelebihan berat badan dan ingin berkonsultasi tentang
pola makan untuk penurunan berat badannya. Hasil pengukuran antropometri didapatkan; Lingkar
Pinggang (Lpi) 35 cm dan Lingkar Panggul (Lpa) 32 cm. Berapakah Rasio Lingkar Pinggang Panggul
(RLPP) wanita tersebut ?
a. 0.19 b. 0.91 c. 0.90 d. 1.00 e. 1.09

92. Seorang ahli gizi puskemas akan melakukan penyuluhan gizi kepada ibu balita di Posyandu dengan topik
praktek pemberian MP-ASI. Apa langkah awal yang harus dipersiapkan?
a. Menyusun rencana b. Menyiapkan media c. Menentukan metodologi
d. Menyiapkan contoh MP-ASI e. Menyiapkan evaluasi

93. Ibu balita di posyandu umumnya memberikan secara dini MP-ASI berakibat banyak bayi yang menderita
diare. Apakah langkah awal yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
a. Identifikasi masalah b. Analisis penyebab c. Menentukan besar masalah
d. Melakukan pendataan e. Menyusun rencana intervensi

94. Seorang balita umur 2 tahun 3 bulan, tampak lesu, apatis, selalu gelisah, dan cengeng. Kondisi tersebut
lama kelamaan menyebabkan balita tampak kurus kering. Apakah istilah yang sesuai untuk defisiensi gizi
tersebut ?
a. Gizi kurang b. Marasmus c. Kwashiorkor d. Marasmus kwashiorkor
e. Gizi buruk

95. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi kurus dan sangat kurus balita
sebesar 12,1%, gizi kurang dan gizi buruk sebesar 19,6%, pendek dan sangat pendek sebesar 37,6%,
kegemukan sebesar 11,9% dan anemia defisiensi besi 23%. Berdasarkan kriteria indikator masalah
kesehatan masyarakat (public health indicator), masalah gizi yang paling mendesak untuk diatasi pada
kasus di atas adalah
a. Kurus dan sangat kurus b. Gizi kurang dan gizi buruk c. Pendek dan sangat pendek
d. Kegemukan e. Anemia defisiensi gizi

96. Praktek ASI Eksklusif di Kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi yang baru di lahirkan
di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi dilahirkan. 65% di antaranya karena pemberian
susu formula merupakan bagian dari standar pelayanan di fasilitas kesehatan tempat bayi tersebut
dilahirkan, 15% karena penolong persalinan merasa pemberian susu formula yang paling praktis agar bayi
tercukupi kebutuhan gizinya, 10% karena ibu menolak memberikan ASI karena melahirkan dengan operasi
atau masih terlalu capek setelah melahirkan. Apakah penyebab paling dominan kegagalan ASI Eksklusif
pada kasus di atas?
a. Persepsi ibu yang salah tentang ASI eksklusif
b. Kurangnya pengetahuan ibu tentangnya pentingnya ASI eksklusif
c. Kurangnya motivasi penolong persalinan untuk menerapkan inisiasi menyusu dini
d. Kurangnya kesadaran penolong persalinan tentang pentingnya ASI eksklusif
e. Standar pelayanan rumah sakit yang belum menerapkan konsep baby friendly hospital

97. Praktek ASI Eksklusif di wilayah kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi yang baru di
lahirkan di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi dilahirkan. 65% di antaranya karena
pemberian susu formula merupakan bagian dari standar pelayanan di fasilitas kesehatan tempat bayi
tersebut dilahirkan, 15% karena penolong persalinan merasa pemberian susu formula yang paling praktis
agar bayi tercukupi kebutuhan gizinya, 10% karena ibu menolak memberikan ASI karena melahirkan
dengan operasi atau masih terlalu capek setelah melahirkan. Intervensi apa yang paling sesuai untuk
mengatasi masalah atas?
a. Memberikan edukasi kepada petugas kesehatan tentang pentingnya ASI eksklusif
b. Memberikan edukasi kepada calon ibu untuk segera memberikan ASI setelah bayi dilahirkan
c. Advokasi kepada fasilitas kesehatan untuk memperbaiki standart pelayanan
d. Memberikan motifasi kepada ibu yang baru melahirkan untuk segera memberikan ASI
e. Memberikan motivasi kepada petugas kesehatan untuk menerapkan IMD

98. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia hingga saat ini masih tergolong tinggi (sekitar 40%). Pola
makan masyarakat Indonesia tergolong tinggi fitat, konsumsi pangan hewani rendah, dan bioavailabilitas
mayoritas bahan makanan Indonesia rendah. Program manakah paling efektif untuk menurunkan prevalensi
masalah gizi di atas?
a. Suplementasi Fe + folat b. fortifikasi Fe pada bahan makanan pokok
c. edukasi tentang bahan makanan tinggi Fe
d. Edukasi tentang bahan makanan pendukung dan penghambat absorpsi Fe
e. Pemantauan penambahan berat badan pada ibu hamil

99. Prevalensi kurus pada remaja putri di wilayah Kota C sebanyak 36%. Penyebabnya diantaranya remaja
putri tidak mengetahui porsi makan yang baik untuk remaja putri 10%, remaja putri melewatkan waktu
makan karena tidak sempat atau aktivitas yang terlalu banyak 15%, remaja putri sengaja mengurangi porsi
atau melewatkan waktu makan karena ingin terlihat langsing 45%. Apakah penyebab masalah yang paling
dominan pada kasus di atas?
a. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang porsi yang baik
b. Kurangnya kesadaran remaja putri tentang pentingnya makan tepat waktu
c. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang body image yang baik
d. Kurangnya motivasi remaja putri tentang perlunya memonitor berat badan
e. Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang pentingnya makan tepat waktu

100. Prevalensi kurus pada remaja putri di wilayah Kota C sebanyak 36%. Penyebabnya diantaranya remaja
putri tidak mengetahui porsi makan yang baik untuk remaja putri 10%, remaja putri melewatkan waktu
makan karena tidak sempat atau aktivitas yang terlalu banyak 15%, remaja putri sengaja mengurangi porsi
atau melewatkan waktu makan karena ingin terlihat langsing 45%. Apakah intervensi yang paling tepat
untuk mengatasi masalah di atas?
a. Edukasi tentang porsi makan yang baik untuk remaja putri
b. Memberikan motivasi kepada remaja putri untuk meningkatkan porsi makan
c. Memberikan motivasi kepada remaja putri untuk menepati jadwal makan
d. Memberikan edukasi tentang body image yang baik untuk remaja putri
e. Memberikan motivasi kepada remaja putri untuk meningkatkan berat badannya
101. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester 2 di wilayah Puskesmas T adalah 41%.
Sebanyak 45% Ibu mengaku tidak meminum suplemen Fe lagi karena selalu mual/muntah setelah minum
suplemen Fe pada pagi/siang hari, 35% tidak meminum karena lupa dan 5% tidak meminum karena takut
tidak bisa BAB atau BAB menjadi hitam. Rencana intervensi apa yang paling tepat untuk mengatasi
masalah di atas?
a. Edukasi tentang pentingnya tablet Fe
b. Motivasi untuk meningkatkan keteraturan meminum tablet Fe
c. Edukasi tentang cara dan waktu yang baik untuk minum tablet Fe
d. Membuat kalender ceklist jadwal meminum tablet Fe
e. Edukasi tentang efek samping tablet Fe

102. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester 2 di wilayah Puskesmas T adalah 41%.
Sebanyak 45% Ibu mengaku tidak meminum suplemen Fe lagi karena selalu mual/muntah setelah minum
suplemen Fe pada pagi/siang hari, 5% mengaku minum tablet Fe bersama denga teh manis, 15% tidak
meminum karena lupa dan 5% tidak meminum karena takut tidak bisa BAB atau BAB menjadi hitam.
Apakah penyebab paling dominan untuk kasus di atas?
a. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet Fe untuk ibu hamil
b. Kurangnya pengetahuan tentang anjuran waktu yang baik untuk meminum tablet Fe agar tidak
merasakan efek samping mual/muntah
c. Kurangnya motivasi untuk meminum tablet Fe secara teratur
d. Mitos yang salah tentang efek samping konsumsi tablet Fe
e. Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang makanan/minuman yang menghambat penyerapan zat
besi

103. Prevalensi wasting (kurus) pada balita di wilayah Puskesmas D termasuk kategori sangat tinggi.
Diketahui 15% ibu tidak mengetahui prioritas pemilihan bahan makanan yang baik untuk balita, 40% ibu
tidak mengetahui metode pendekatan yang baik ketika anak menolak makan, 25% ibu tidak mengetahui
cara mengolah makanan yang sehat dan menarik untuk balita, 10% tidak tahu porsi makan yang baik
untuk anak, 5% tidak tahu frekuensi makan yang baik untuk anak. Intervensi apa yang paling tepat
dilakukan untuk mengatasi masalah gizi di atas?
a. Edukasi tentang bahan makanan yang sebaiknya diberikan kepada balita
b. Edukasi tentang metode yang baik ketika anak menolak makan
c. Demonstrasi pengolahan makanan yang sehat dan menarik untuk anak
d. Edukasi tentang frekuensi dan porsi makan yang baik untuk anak
e. Edukasi tentang pola makan yang baik untuk anak

104. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia masih berkisar 40%. Hal ini dapat
disebabkan karena intake Fe masyarakat Indonesia masih rendah, di bawah 2/3 AKG. Di sisi lain,
kepatuhan minum tablet tambah darah sebanyak 90+ tablet hanya 18%. Intervensi apakah yang dinilai
paling efektif untuk mengatasi masalah di atas?
a. Suplementasi multivitamin mineral selama 90 hari selama kehamilan hingga 40 hari pasca
melahirkan
b. Suplementasi besi folat selama 90 hari selama kehamilan hingga 40 hari pasca melahirkan
c. Edukasi pemilihan bahan makanan tinggi Fe
d. Motivasi meningkatkan intake Fe dari makanan
e. Fortifikasi Fe pada bahan makanan pokok yang sering dikonsumsi masyarakat

105. Prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia masih berkisar 40%. SKDI tahun 1994-
2007 menunjukkan bahwa suplementasi besi folat pada wanita hamil dengan cakupan 72% dapat
menurunkan angka kematian balita sebesar 34% dan kematian neonatal dini. Kepatuhan minum tablet
tambah darah sebanyak 90+ tablet hanya 10% dan sebanyak 19,3% wanita hamil sama sekali tidak minum
tablet besi folat. Upaya apa yang paling tepat untuk mengatasi masalah di atas?
a. Meningkatkan cakupan distribusi suplemen besi folat
b. Perbaikan sistem perencanaan dan distribusi suplemen besi folat
c. Meningkatkan integrasi distribusi suplemen besi folat dalam program ANC
d. Perbaikan sistem monitoring edukasi intensif terkait kepatuhan konsumsi suplemen besi folat
e. Meningkatkan frekuensi edukasi tentang manfaat suplemen besi folat

106. Masalah gizi akut di wilayah Puskesmas B pada tahun 2014 tergolong sangat tinggi. Ahli Gizi di
Puskesmas B melaksanakan program intervensi utnuk mengatasi masalah tersebut. Indikator status gizi
apakah yang paling tepat untuk monitoring dan evaluasi masalah gizi di atas?
a. Berat badan menurut umur (BB/U) b. Tinggi badan menurut umur (TB/U)
c.berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) d. Lingkar lengan atas menurut umur (LILA/U)
e. Lingkar kepala menurut umur (LK/U)

107. Prevalensi campak dan ISPA di wilayah A cukup tinggi. Prevalensi rabun senja pada balita 0,01%.
Sebagian besar sumber bahan makanan yang tersedia di wilayah tersebut memiliki bioavailabilitas
vitamin A yang rendah. Sebelum dilakukan intervensi, dilakukan penggalian masalah gizi dan faktor-
faktor yang mempengaruhi. Instrumen kuesioner pengkajian gizi (dietary assessment) apakah yang paling
tepat digunakan untuk menggali data masalah gizi di atas?
a. Kuesioner 24-h recall b. Kuesioner SQ-FFQ spesifik vitamin A
c.Kuesioner Weight food record (WFR) d. Kuesioner estimated food record (EFR)
e. Kuesioner Dietary history

108. Data Global Report menunjukkan bahwa prevalensi anak pra sekolah di Indonesia yang mengalami
kekurangan vitamin A sub klinis (kandungan serum retinol <0,70μmol/L) sebesar 19,6 %, sedangkan ibu
hamil dengan rabun senja (night blindness) sebesar 1,7%. Berdasarkan data tersebut, masalah kekurangan
masalah gizi di atas termasuk kategori
a. Ringan (mild) baik berdasarkan indicator biokimia (serum retinol) maupun fungsional (rabun senja)
b. Menengah (moderate) baik berdasarkan indicator biokimia (serum retinol) maupun fungsional
(rabun senja)
c. Menengah (moderate) jika berdasarkan indicator biokimia (serum retinol) dan ringan (mild) jika
berdasarkan indicator fungsional (rabun senja)
d. Berat (severe) jika berdasarkan indicator biokimia (serum retinol) dan ringan (mild) jika berdasarkan
indicator fungsional (rabun senja)
e. Berat (severe) jika berdasarkan indicator biokimia (serum retinol) dan menengah (moderate) jika
berdasarkan indicator fungsional (rabun senja)

109. Prevalensi ibu hamil dengan Hb < 11 mg/dl di Kecamatan Sedayu pada tahun 2013 adalah sebesar 28%,
sementara cakupan tablet Fe sebesar 90%, sebagian besar ibu hamil mempunyai pendidikan rendah (s.d
tamat SMP) dan ekonomi rendah dengan pekerjaan sebagian besar membantu suami bertani. Intervensi
spesifik apa yang paling tepat diberikan untuk mengatasi masalah tersebut ?
a. Edukasi agar ibu hamil berhenti bekerja b. Pemerataan distribusi tablet Fe melalui posyandu
c. Evaluasi dan penyuluhan terkait kepatuhan minum tablet Fe
d. Pemberian makanan tambahan sumber protein dan vitamin C
e. Edukasi agar ibu hamil makan sumber-sumber protein hewani
110. Data menunjukkan prevalensi ibu hamil trimester III dengan kenaikan badan kurang dari 7 kg di wilayah
kerja Puskesmas Sedayu adalah sebesar 42%, yang 90%-nya merupakan keluarga miskin. Untuk
mengatasi masalah ini, sejumlah dana telah disediakan oleh Puskesmas. Intervensi apa yang tepat agar
janin tersebut lahir dengan sehat dan normal?
a. Pemberian suplementasi tablet Fe
b. Pemberian penyuluhan agar ibu hamil mengkonsumsi makanan yang bergizi
c. Pemberian makanan tambahan intensif pada ibu hamil miskin, beserta pendampingan
d. Pemberian cash money agar dibelanjakan makanan yang bergizi beserta pendampingan
e. Pemberian konseling tentang jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan berat badan ibu

111. Sebuah desa mengalami permasalahan kurang asupan protein dengan rerata asupan protein 55% AKG
per hari. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani karet pada lahan yang cukup luas, dengan tingkat
pendidikan rendah, ekonomi sedang dan tingkat pengetahuan rendah. Direncanakan intervensi
pemberdayaan masyarakat untuk beternak unggas agar meningkatkan asupan protein warga. Langkah
pertama apa yang paling tepat dilakukan pada intervensi tersebut?
a. Memberikan bantuan berupa bibit unggas dan makanan unggas untuk beternak
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan protein cukup bagi kesehatan
c. Memberikan penyuluhan cara-cara memanfaatkan lahan pekarangan dengan beternak unggas yang
baik
d. Meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memberikan pelatihab pemasaran hasil ternak unggas
e. Melakukan edukasi kepada tokoh masyarakat agar mendorong warga untuk beternak ungags

112. Jarak terjauh antara posyandu A dengan rumah warga di Kecamatan Amanuban Barat Nusa Tenggara
Timur adalah 5 km, warga datang ke posyandu dengan berjalan kaki selama 1 jam karena sangat jarang
yang mempunyai kendaraan bermotor, kontur jalanan sangat buruk, berkelok-kelok, belum beraspal, dan
becek. D/S di posyandu tersebut sebesar 61%. Intervensi sensitif apa yang bisa dilakukan atau
diadvokasikan untuk meningkatkan D/S di wilayah tersebut?
a. Perbaikan jalan menuju posyandu A b. Penambahan tenaga kader di posyandu A
c. Kunjungan tenaga gizi di posyandu A secara rutin
d. Pengembangan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah warga
e. Pemberian motivasi pada warga akan pentingnya pemantauan status gizi anak di posyandu

113. Bayi An.J berusia 7 bulan mengalami gizi buruk. Kondisi ini terjadi akibat rendahnya kemampuan
ekonomi keluarga dimana kedua orangtua bayi berprofesi sebagai buruh kasar. Sebagai seorang ahli gizi,
apakah yang akan Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut yang banyak terjadi di masyarakat?
a. Menggiatkan peran posyandu dalam pendeteksian balita gizi buruk
b.Mengajukan dana PMT kepada pemerintah untuk anak-anak gizi buruk
c. Menganjurkan ibu untuk tidak bekerja sehingga bisa mengurus anaknya di rumah
d.Mengedukasi keluarga, terutama ibu untuk dapat memberikan makanan yang bergizi kepada anak
e. Mengajak kerjasama lintas sektor dalam upaya meningkatkan kemampuan ekonomi dan kesehatan
keluarga

114. Sebuah penelitian dilakukan terhadap anak sekolah dasar di daerah endemik GAKY. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masih terdapat > 30% responden yang mengalami pembesaran kelenjar gondok
grade I, dan hampir separuh dari total responden mengkonsumsi garam dengan kandungan yodium < 30
ppm. Upaya apa yang segera dapat dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut?
a. penyuluhan tentang bahan makanan goitrogenik pada masyarakat setempat
b. menggalakkan penggunaan garam beryodium pada setiap rumah tangga
c. pemberian suplementasi kapsul yodium kepada anak-anak SD yang mengalami pembesaran kelenjar
gondok
d. pemberian edukasi tentang bahan-bahan makanan sumber yodium yang mudah diperoleh masyarakat
setempat
e. memberikan usulan agar materi tentang bahaya GAKY masuk ke dalam kurikulum muatan lokal
sekolah dasar di daerah tersebut

115. Seorang anak penderita gizi kurang, umur 7 tahun 2 bulan, berat badan 13 kg. Microtoise sudah terpasang
dengan benar. Langkah apa yang harus dilakukan pertama kali oleh petugas untuk mengukur tinggi badan
?
a. Mengkalibrasi / standarisasi alat b. Mengecek kelengkapan pakaian anak
c. Membuka topi dan atau sepatu anak d. Menyuruh anak berdiri tegak
e. Mengukur tinggi badan anak

116. Seorang ahli gizi rumah sakit melakukan taksiran kebutuhan bahan makanan untuk susunan menu makan
pagi yang terdiri terdiri dari nasi tim, telur bumbu kecap, tumis wortel buncis. Rata –rata jumlah pasien
perhari sebanyak 50 orang. Secara berurutan berapa banyak beras, telur, wortel dan buncis yang
dibutuhkan perhari?
a. 6.5 kg, 50 btr, 6.5 kg dan 6.5 kg b. 5.5 kg, 50 btr, 5.5 kg dan 5.5 kg
c. 4.5 kg, 50 btr, 4.5 kg dan 4.5 kg d. 3.5 kg, 50 btr, 3.5 kg dan 3.5 kg
e. 2.5 kg, 50 btr, 2.5 kg dan 2.5 kg

117. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program dengan
mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembeli, spesifikasi
produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan,
prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Apakah nama program yang dimaksud
di atas?
a. Good hygine practice b. Good manufacturing practice
c. hazard analysis of critical control point d. Pre-requisite program
e. standart operating procedure

118. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program dengan
mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembelian, spesifikasi
produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan bahan makanan,
prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Program tersebut digunakan sebagai
syarat program apa?
a. Good hygine practice b. Good manufacturing practice
c. hazard analysis of critical control point d. Pre-requisite program
e. standart operating procedure

119. Ahli gizi rumah sakit menemukan bahwa saat penerimaan bahan makanan tidak dilakukan penimbangan
ulang oleh petugas dikarenakan petugas mengaku sudah biasa memperkirakan berat bahan makanan,
selain itu, petugas tidak memeriksakesesuaian bahan makanan yang telah diterima dengan spesifikasi
bahan makanan. Padahal SOP tentang penerimaan sudah tersedia. Apa yang harus dilakukan ahli gizi
untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali?
a. Melakukan perubahan SOP penerimaan
b. Melakukan sosialisasi ulang tentang prosedur penerimaan
c. Menegur petugas penerimaan tersebut
d. Mengedukiasi petugas tentang pentingnya menimbang bahan makanan
e. Mengevaluasi ketersediaan alat penimbangan

120. Seorang pasien CKR (Cedera Kepala Ringan) mengeluh pusing, muntah, nafsu makan kurang. Dari hasil
monev diketahui bahwa asupan makan pasien hanya 20% kebutuhan. Padahal pasien tersebut dianjurkan
untuk mematuhi anjuran diet untuk menunjang kesembuhan pasien serta perbaikan status gizinya. Hal apa
yang seharusnya dilakukan oleh ahli gizi?
a. Mengganti standart bumbu b. Modifikasi resep c. Mengubah standart porsi
d. Menyesuakan dengan menu kesukaan pasien e. Pengembangan menu baru

121. Sebuah perusahaan bidang teknologi mempunyai 1000 karyawan yang lebih banyak bekerja di depan
komputer, rata-rata IMT 22,5, sebagian besar pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, perilaku
hidup kurang makan sayur dan buah pada sebesar 89% karyawan. Ahli Gizi perusahaan ingin
meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai pentingnya sayur dan buah bagi kesehatan. Intervensi
spesifik apa yang paling tepat dilakukan?
a. Memberikan subsidi buah tiap jam makan selingan
b. Memberikan menu sayur dan buah pada makan siang karyawan
c. Memberikan konseling motivasi agar kebiasaan makan karyawan berubah
d. Memberikan penyuluhan terkait pentingnya sayur dan buah dengan pre-post test
e. Memberikan leaflet gizi mengenai pentingnya sayur dan buah untuk dibawa pulang

122. Instalasi gizi Rumah Sakit tipe D di kepulauan mengalami keterbatasan dalam variasi bahan makanan
karena akses dengan pasar/produsen yang sulit. Kegiatan apa yang dilakukan ahli gizi?
a. Menetapkan bahan makanan alternative b. Mencari supplier dari pusat kota
c. Menyusun anggaran yang lebih besar d. Menaikan harga menu
e. Mengubah siklus menu

123. Sebagian besar pasien di RS X memiliki kebiasaan mengkonsumsi ubi dan daun singkong padahal pasien
tersebut diharuskan untuk menghindari makanan yang bergas dan berserat tinggi. Apa yang harus
dilakukan oleh ahli gizi?
a. Modifikasi menu b. Modifikasi standar bumbu
c. Mengubah peraturan pemberian makanan RS
d. Menyesuaikan dengan menu yang biasa dikonsumsi pasien
e. Pengembangan menu baru

124. Instalasi gizi rumah sakit X dalam pengadaan bahan makanan menggunakan system rekanan, namun
instalasi gizi X sering mengalami kekurangan bahan makanan kerena bahan yang diterima dari sering
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan terutama kelompok daging dan unggas apa yang sebaiknya
dilakukan oleh ahli gizi?
a. Mengganti system pembelian bahan makanan dengan system pembelian langsung ke pasar
b. Menetapkan spesifikasi bahan makanan dan perjanjian pengembalian bahan jika tidak sesuai dengan
spesifikasi
c. Mengganti dengan supplier/rekanan lain yang lebih besar dan yang menjual bahan dengan harga
tinggi
d. Mengganti menu yang sudah ada dengan menu baru yang tidak terbuat dari daging dan unggas
e. Menambah jumlah tenaga bagian pemesanan dan penerimaan sehingga mempermudah proses
controllingnya

125. Dalam proses produksi makanan instalasi gizi rumah sakit Salsabilla Husada masih sering mengalami
underproduction sehingga ada beberapa pasien yang mendapatkan diet yang tidak sesuai dengan diet yang
seharusnya dia terima. Jika anda sebagai ahli gizi di rumah sakit Salsabilla Husada apa yang akan anda
lakukan untuk mencegah hal tersebut?
a. Menambah jumlah tenaga produksi b. Menggunakan jasa catering
c. Membuat analisis forcasting yang tepat
d. Menerapkan system produksi ready prepared
e. Mendata jumlah rata-rata pasien setiap harinya

126. Rumah sakit salsabilla husada merupakan rumah sakit pendidikan STIKes Widya Cipta Husada Malang
yang baru didirikan dan akan dibuka awal tahun 2015. Seorang ahli gizi yang ditunjuk sebagai kepala
instalasi gizi ingin menerapkan system produksi ready prepared untuk mengurangi beban kerja dan agar
tidak perlu menerapkan shift kerja. Sebagai ahli gizi hal kritis apa yang perlu diperhatikan sebelum
menerapkan system produksi tersebut?
a. Ketidaktepatan porsi penyajian menu yang lebih tinggi
b. Membutuhkan evaluasi yang konstan terkait quality and safety
c. Kebutuhan peralatan dan energy yang lebih banyak
d. Keterbatasan pilihan menu dan bahan makanan yang bisa digunakan

127. Berdasarkan hasil plate waste study, makanan yang disajikan di Rumah Sakit A mempunyai rata-rata plate
waste sekitar 21%. Apa yang sebaiknya ahli gizi lakukan untuk menindaklanjuti hasil plate waste study
tersebut?
a. Mengevaluasi menu dan mengganti beberapa menu
b. Membuat diversifikasi bahan makanan yang digunakan
c. Merekrut ahli tata boga sebagai tenaga produksi
d. Melaporkan hasil tersebut kepada Kepala Rumah Sakit
e. Memperbaiki standar resep yang digunakan

128. Ahli gizi A sering menemukan ayam goreng dengan konsidi bagian dalam yang masih merah dan berair,
jika dikaitkan dengan keamanan pangan tentu hal tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh pasien. Apa
yang sebaiknya anda lakukan terkait hal tersebut?
a. Menyediakan termometer sebagai controlling saat menggoreng
b. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga pemasak
c. Menetapkan dan sosialisasi SOP cara menggoreng bahan
d.Selalu mengawasi secara langsung proses penggorengan ayam
e. Menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)

129. Rumah sakit X merupakan rumah sakit yang baru berdiri sejak 6 bulan yang lalu. Tingkat produksi
makanan di instalasi gizi cenderung lambat sehingga waktu distribusi makan pasien sering mengalami
kemunduran waktu. Oleh karena itu, ahli gizi berusaha melakukan analisis penyebab hal tersebut. Jika
dilihat dari jumlah tenaga kerja sudah memenuhi, namun arus kerja perlu diperbaiki. Sebagai seorang ahli
gizi arus kerja apa yang akan kalian rekomendasikan?
a. Arus kerja yang tidak searah b. Arus kerja yang mempunyai jarak rendah
c. Arus kerja searah dan tidak bolak-balik
d. Arus kerja yang tidak searah dengan arus sampah
e. Arus kerja yang searah dengan arus makanan

130. Instalasi gizi Rumah sakit D di kota Malang akan menerapkan management keamanan pangan dengan
menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sebagai seorang ahli gizi tentunya
anda harus tahu apa saja yang harus anda penuhi sebelum menerapkan HACCP. Oleh karena itu, apa yang
harus anda pastikan agar instalasi gizi anda bisa menerapkan HACCP?
a. Instalasi gizi telah mempunyai sertifikat uji kelaikan fisik hygiene sanitasi makanan untuk jasa boga
b. Instalasi gizi mempunyai dan menerapkan SOP dan SSOP pada semua rantai kegiatan produksi
makanan
c. Instalasi gizi telah menerapkan good manufacturing practices (GMP) dan mempunyai SOP dan SSOP
pada semua rantai kegiatan produksi makanan
d. Instalasi gizi mempunyai tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi sebagai anggota tim HACCP
e. Instalasi gizi mempunyai system pendokumentasian untuk memdokumentasikan semua langkah
dalam HACCP

131. Dalam proses penyajian makanan di rumah sakit Y, keluarga pasien sering mengeluh karena porsi
makanan yang disajikan kadang terlalu sedikit dan terlalu banyak. Sebagai seorang ahli gizi apa yang
akan anda lakukan?
a. Melakukan training karyawan mengenai food weighing
b. Melakukan standarisasi alat pemorsian makanan
c. Mengawasi proses pemorsian makanan setiap saat
d. Menimbang semua makanan yang akan disajikan
e. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga pemorsi

132. Di kota Malang direncanakan akan dibangun rumah sakit tipe A dengan kapasitas pasien 1000 pasien
dengan area yang sangat luas, jika anda direkrut sebagai ahli gizi disana system distribusi apa yang anda
gunakan pada instalasi gizi dengan memperhatikan hal tersebut?
a. System distribusi desentralisasi b. System distribusi kombinasi
c. Menerapkan pelayanan room service
d. Sistem distribusi desentralisasi hanya untuk minuman
e. System distribusi sentralisasi

133. Dalam proses distribusi makanan di rumah sakit B, makanan yang sampai pada pasien sering telah terjadi
penurunan suhu sehingga hal tersebut menurunkan daya terima pasien. Apa yang seharusnya dilakukan?
a. Memprioritaskan pedistribusian makanan yang lokasinya jauh
b. Menggunakan alat yang dilengkapi dengan system pemanas
c. Menerapkan system time holding yang tepat
d. Menambah jumlah tenaga distribusi sehingga lebih cepat
e. Menghangatkan kembali makanan sebelum di porsi

134. Dalam proses produksi makanan instalasi gizi B di kota Malang sering mengalami kelebihan makanan,
namun jika dilihat dari taksiran jumlah produksi sudah tepat. Sebagai ahli gizi apa yang perlu anda
lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
a. Evaluasi dan kontrol personil serta peralatan
b. Evaluasi dan mengubah standar porsi
c. Evaluasi dan mengubah standar resep
d. Kontrol penggunaaan bahan makanan
e. Evaluasi dan mengubah standar menu

135. Satu bulan yang lalu instalasi gizi rumah sakit A melakukan pemeriksaan laboratorium cemaran makanan
sebagai tahap pemeriksaan uji kelaikan fisik hygiene sanitasi, hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan
residu detergen pada alat produksi. System pencucian diinstalasi gizi menggunakan 1 bak pencuci. Apa
yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut hasil pengujian tersebut?
a. Menggunakan air hangat dalam proses pencucian
b. Menggunakan air yang ditambah chlorine
c. Menambah bak pencucian alat menjadi 3 bak
d. Merendam alat dalam air panas setelah dicuci
e. Membersihkan alat dengan kain setelah pencucian

136. Dalam system penyimpanan bahan makanan basah instalasi gizi sering membuang bahan makanan,
karena masa simpan yang cenderung lebih singkat dari yang sudah diperkirakan sehingga harus
melakukan pengadaan bahan makanan secara mendadak, apa yang harus ahli gizi lakukan?
a. Melakukan system first in first out b. Menerapkan system controlling suhu
c. Menerapkan system first expired first out d. Membeli bahan makanan secukupnya
e. Pembelian bahan makanan dilakukan setiap hari

137. Rumah sakit X menerapkan siklus menu 7 hari dan rata-rata masa rawat inap pasien di rumah sakit
tersebut lebih dari 7 hari, untuk menghindari kebosanan akibat pengulangan menu apa yang sebaiknya
dilakukan ahli gizi?
a. Mengganti siklus menu menjadi siklus menu 10 hari
b. Mengganti menu setiap 6 bulan sekali
c. Menyebarkan kuesioner untuk mengetahui daya terima pasien
d. Menggunakan bahan makan yang bervariasi
e. Menggunakan carapengolahan yang bervariasi

138. Sebuah instalasi gizi di rumah sakit D mempunyai luas dapur 4 x 4 meter (dengan peralatan dapur), jumlah
karyawan yang bekerja di dapur adalah 8 orang tiap shift. Jika dilihat dari persyaratan teknis hygiene
sanitasi apa yang perlu anda koreksi?
a. Luas lantai dapur untuk setiap orang pekerja sudah memenuhi syarat
b. Memberikan rekomendasi kepada atasan untuk menambah luas dapur
c. Menambah jumlah karyawan menjadi 10 orang untuk efisiensi produksi
d. Memindahkan sebagian peralatan sehingga dapur menjadi lebih luas
e. Mengubah lay out dapur dan arus kerja karyawan

139. Di dalam dapur instalasi gizi rumah sakit sering ditemukan adanya lalat. Hal tersebut tentu saja akan
menyebabkan kontaminasi makanan. Apa yang sebaiknya dilakukan?
a. Menggunakan insektisida b. Memasang blower yang berfungsi baik
c. Menggunakan pintu yang berlapis kasa d. Menggunakan ventilasi yang cukup
e. Menggunakan kipas angin pada area dapur

140. Tiga bulan yang lalu ahli gizi di instalasi gizi A melakukan pergantian siklus menu 10 hari, namun selama
tiga bulan berturut-turut menu ke 3 hari ke 2 tidak bisa terealisasi karena kesulitan mendapatkan bahan
makanannya sehingga menu diganti dengan menu lain. Melihat hal tersebut apa yang seharusnya perlu
diperhatikan ahli gizi sebelum perencanaan menu?
a. Memperhatikan macam dan jumlah konsumen yang akan dilayani
b. Memperhatikan peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia
c. Menyesuaikan dengan macam dan jumlah tenaga
d. Menyesuaikan dengan kebiasaan makan daerah setempat
e. Menyesuaikan dengan, musim, iklim, dan pasar

141. Dalam proses produksi makanan di instalasi gizi X masih sering dijumpai karyawan yang berbicara dan
tidak menggunakan pakaian kerja yang terstandart. Sebagai ahli gizi apa yang harus anda lakukan?
a. Menetapkan food hygiene dan sanitation practices yang benar
b. Menetapkan dan sosialisasi food hygiene practices yang benar
c. Menegur dan memberikan punishment pada karyawan tersebut
d. Memberikan penyuluhan terkait management keamanan pangan
e. Menetapkan SOP produksi mulai dari persiapan hingga penyajian

142. Ahli gizi rumah sakit X mendapatkan complaint dari pasien bahwa terdapat ulat dalam sayuran yang
disajikan, untuk menindaklanjuti hal tersebut apa yang pertama akan anda lakukan?
a. Mengevaluasi pengecekan spesifikasi sayuran pada saat penerimaan
b. Menetapkan titik kritis pada setiap langkah dalam alur produksi sayur
c. Menyusun dan implementasi HACCP pada pembuatan sayur
d. Mengevaluasi penerapan SOP pada setiap proses produksi sayur
e. Menetapkan kemungkinan bahaya dan sumber bahaya pada produksi sayur

143. Seorang pasien Congestive Heart Failure (CHF) dirawat di RST Dr. Soepraoen dengan keadaan umum
lemah, sesak nafas +, berdebar-debar, odema +, nafsu makan minum (-). Hasil pemeriksaan menunjukkan
tekanan darah 160/100 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : SGOT ↑, SGPT N, Na ↑. Hasil pengukuran
antropometri menunjukkan hasil IMT 25. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan energi sebesar
70% AKG, dan protein 70%, lemak 50%, dan karbohidrat 55% kebutuhan. Mengapa pada pasien dengan
gagal jantung harus mendapat diet rendah garam ?
a. Terjadi mekanisme kompensasi vasokontruksi oleh hormone rennin angiotensis
b. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan aktifitas saraf simpatis
c. Terjadi mekanisme kompensasi retensi cairan dan natrium oleh hormone aldosteron
d. Terjadi mekanisme kompensasi dilatasi otot jantung
e. Terjadi mekanisme kompensasi peningkatan ambilan end diastolic volume

144. Seorang pasien dirawat di RSUD Kanjuruhan didiagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) dengan keluhan
mual muntah +, nafsu makan -, lelah, odema +, oligouria, dari hasil pengukuran didapatkan tekanan darah
140/100 mmHg. Hasil lab menunjukkan ureum ↑, kreatinin ↑, Hb ↓. Hasil pengukuran antropometri
menunjukkan hasil IMT 21. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka minum kopi
2 kali/hari dan minuman energi hampir tiap hari. Mengapa pada pasien dengan gangguan ginjal memiliki
tanda-tanda anemia ?
a. Ginjal tidak mampu memproduksi hormone eritropoitin
b. Ginjal kehilangan fungsinya dalam reabsorpsi Fe
c. Perfusi jaringan ginjal menurun akibat anemia
d. Ginjal tidak mampu menyaring sisa metabolit tubuh
e. Pemupukan metabolit di darah menyebabkan penurunan Hb

145. Zat besi (Fe) merupakan trace element yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit namun memiliki
peranan yang penting bagi tubuh. Salah satu fungsinya adalah membantu proses pembentukan eritrosit di
sumsum tulang. Kekurangan mineral ini menyebabkan eritrosit yang dihasilkan berbentuk kecil dan
kandungan Hb dalam sel tersebut kurang (hipokromik mikrositik). Bahan makanan sumber Fe diantaranya
daging, ikan, hati, susu dan sayuran hijau. Mengapa sumber Fe yang berasal dari sumber hewani lebih
baik daripada Fe dari sumber nabati?
a. Fe hewani merupakan besi heme yang lebih mudah proses penyerapannya
b. Fe hewani berupa besi heme yang proses penyerapannya membutuhkan vitamin C
c. Fe nabati berupa besi non heme yang lebih mudah proses penyerapannya
d. Fe nabati berupa besi heme yang proses penyerapannya membutuhkan vitamin C
e. Fe hewani berupa besi non heme yang lebih mudah proses penyerapannya
146. Seorang pasien dirawat di RST Dr. Soepraoen didiagnosa Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD) dengan keluhan sesak nafas +, nafsu makan -, sputum +, batuk +, dari hasil pengukuran
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38 ⁰C. Hasil lab menunjukkan leukosit ↑, Na normal, Hb
normal. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 18. Dari hasil wawancara pola makan
diketahui bahwa pasien suka minum kopi 2 kali/hari dan merokok 1 bungkus/hari. Pasien mengaku
sering begadang hingga tengah malam di luar rumah dan tiap hari pergi bekerja dengan mengendarai
sepeda motor. Mengapa pada pasien dengan infeksi paru hanya diberikan cukup karbohidrat?
a. Karbohidrat merupakan sumber energy utama bagi eritrosit
b. Proses penyerapan karbohidrat lebih mudah
c. Metabolism karbohidrat membutuhkan lebih banyak O2
d. Metabolism karbohidrat menghasilkan lebih banyak O2
e. Karbohidrat dapat dirubah menjadi bentuk lain di dalam sel

147. Seorang wanita menyusui berusia 25 tahun, saat ini bayinya berusia 5 bulan, memiliki tinggi badan 165
cm dan berat badan 58 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola
makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Memperhatikan kondisi wanita tersebut, berapakah penambahan
kalori sehari yang sebaiknya diterapkan?
a. 550 kkal b. 500 kkal c. 750 kkal d. 700 kkal e. 1000 kkal

148. Seorang wanita berusia 22 tahun hamil 5 bulan, BB 59 kg, TB 163 cm, BB sebelum hamil 55 kg. Data
hasil pengukuran laboratorium menunjukkan Hb 10 gr/dl, bengkak -, lelah, nafsu makan +. Dari hasil
wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali
selingan. Suka mengkonsumsi susu hamil dan buah-buahan. Indikator antropmetri yang manakah yang
tepat digunakan untuk mengukur status gizinya ?
a. Penambahan berat badan berdasarkan usia kehamilan
b. Penambahan LILA berdasarkan usia kehamilan
c. Penambahan berat badan berdasarkan tinggi badan
d. Penambahan lingkar perut berdasarkan usia kehamilan
e. Penambahan IMT berdasarkan usia kehamilan

149. Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia,
poliuria, polidipsi dan polifagi. 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus meliputi edukasi, asuhan diet,
aktivitas fisik dan obat. Mengapa aktivitas fisik mutlak diperlukan bagi diabetisi?
a. Aktivitas fisik membantu penyerapan glukosa di usus halus
b. Aktivitas fisik aktivitas enzim pencerna glukosa
c. Aktivitas fisik membantu pemecahan gula otot
d. Aktivitas fisik membantu pengambilan glukosa oleh jaringan
e. Aktifitas fisik menghambat transporter glukosa di usus halus

150. Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik yang disebabkan oleh defisiensi insulin
absolut/relatif maupun resistensi insulin di jaringan perifer. Gejala klasik Diabetes Mellitus diantaranya
hiperglikemia, poliuri, polidipsi dan polifagi. Pada penderita terjadi gangguan metabolisme karbohidrat
seperti glikolisis ↓, glikogenesis ↓, glikogenolisis ↑, glukoneogenesis ↑. Mengapa pada penderita diabetes
terjadi penurunan berat badan yang tidak disadari ?
a. Terjadi pemecahan simpanan lemak dan glikogen di jaringan
b. Terjadi penumpukan simpanan lemak dan glikogen di jaringan lemak
c. Terjadi peningkatan pemecahan glukosa menjadi energy
d. Terjadi peningkatan penyerapan glukosa oleh usus
e. Terjadi peningkatan aktivitas enzim pencerna karbohidrat
151. Yodium merupakan trace element yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit namun memiliki fungsi
yang penting bagi tubuh. Salah satu fungsi yodium adalah mengatur tingkat metabolisme tubuh di hati.
Yodium diskeresikan ke hati oleh kelenjar tiroid (kelenjar gondok) yang dirangsang oleh TSH dan TRH
di hipotalamus dan hipofise anterior. Bagaimana mekanisme kekurangan yodium terhadap terjadinya
pembesaran kelenjar gondok?
a. Kekurangan yodium menyebabkan peningkatan aktivitas dan pembesaran kelenjar tiroid
b. Kekurangan yodium menyebabkan peningkatan aktifitas TSH dan TRH
c. Kekurangan yodium menyebabkan peningkatan aktivitas metabolism tubuh
d. Kekurangan yodium menyebabkan penurunan aktivitas dan pembesaran kelenjar tiroid
e. Kekurangan yodium menyebabkan penurunan aktivitas TSH dan TRH

152. Seorang pasien dirawat di RSUD Kanjuruhan dengan diagnosa Chronic Kidney Disease (CKD) dengan
keluhan mual muntah +, nafsu makan -, lelah, odema +, oligouria, dari hasil pengukuran didapatkan
tekanan darah 140/100 mmHg. Hasil lab menunjukkan ureum ↑, kreatinin ↑, Hb ↓. Hasil pengukuran
antropometri menunjukkan hasil IMT 21. Dari hasil wawancara pola makan diketahui bahwa pasien suka
minum kopi 2 kali/hari dan minuman energi hampir tiap hari. Intervensi diet yang diberikan dengan
prinsip rendah protein, kalium natrium dan magnesium. Bagaimana cara mengurangi kandungan kalium
dalam bahan makanan ?
a. Bahan makanan sumber kalium dipotong kecil-kecil dan dicuci bersih sebelum diolah
b. Proses pengolahan bahan makanan sumber kalium dengan direbus lebih lama
c. Bahan makanan sumber kalium sebelum diolah direndam dalam air garam terlebih dahulu
d. Bahan makanan sumber kalium sebelum diolah tidak perlu dicuci
e. Bahan makanan sumber kalium diolah dengan cara direbus dengan air garam

153. Suatu program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) terpadu sedang diselenggarakan oleh LSM di Desa
Petungsewu. Di desa ini angka kematian ibu masih tergolong tinggi, capaian ASI eksklusif juga sangat
rendah. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat desa yang lebih mempercayai dukun bayi saat
melahirkan. Kurangnya higiene sanitasi serta praktek MP-ASI dini sering terjadi. Sebenarnya sudah
sering dilakukan edukasi oleh tenaga kesehatan setempat sehingga pengetahuan masyarakat sebenarnya
sudah baik namun masih saja mempercayakan dukun bayi saat melahirkan. Metode edukasi apa yang
tepat digunakan pada masyarakat ini ?
a. Ceramah b. Konsultasi c. Demonstrasi d. Role play e. Focus group discussion

154. Suatu program “Gerakan Mencuci Tangan” sedang dilakukan oleh LSM di SDN Tegalweru 01. Sasaran
program adalah anak SD kelas 1-6. Hal ini didasarkan pada kasus penyakit infeksi seperti cacingan dan
diare yang masih tinggi. Metode edukasi apa yang tepat digunakan dalam kasus ini ?
a. Ceramah b. Konsultasi c. Demonstrasi d. Role play e. Focus group discussion

155. Suatu program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) terpadu sedang diselenggarakan oleh LSM di Desa
Petungsewu. Di desa ini angka kematian ibu masih tergolong tinggi, capaian ASI eksklusif juga sangat
rendah. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat desa yang lebih mempercayai dukun bayi saat
melahirkan. Kurangnya higiene sanitasi serta praktek MP-ASI dini sering terjadi. Sebenarnya sudah
sering dilakukan edukasi oleh tenaga kesehatan setempat sehingga pengetahuan masyarakat sebenarnya
sudah baik namun masih saja mempercayakan dukun bayi saat melahirkan. Pendekatan –pendekatan apa
yang dapat digunakan dalam rangka promosi gizi pada kelompok masyarakat tersebut ?
a. Kegiatan promosi dilakukan door to door
b. Memberikan hadiah lebih banyak kepada warga
c. Melibatkan tokoh masyarakat dalam kegiatan warga
d. Penyuluhan yang rutin dan terjadual
e. Masyarakat sasaran sebagai objek kegiatan bukan subjek

156. Ahli gizi akan memberikan penyuluhan gizi kepada penjamah makanan di instalasi gizi tentang higiene
sanitasi. Hal ini dikarenakan masih rendahnya pengetahuan para penjamah makanan tentang higiene
sanitasi dan kurang tertibnya penggunaan APD. Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka
promosi gizi pada kasus tersebut ?
a. Leaflet b. Booklet c. Poster/lembar balik d. Spanduk e. Roll banner

157. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing dan haus.
Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur dan buah, pasien
selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal dengan anaknya dan seorang
pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14
gr/dl. Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka konseling gizi pada kasus tersebut ?
a. Leaflet diabetes mellitus b. Leaflet diet rendah garam c. Leaflet dislipidemia
d. Leaflet diet lambung e. leaflet diet rendah protein

158. Beberapa waktu ini sedang marak aksi untuk melarang pemberian susu formula bagi bayi sebelum 6 bulan
di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan
susu formula pada bayi baru lahir serta mudahnya akses mendapatkan susu formula di bawah 6 bulan. Hal
ini dirasa perlu ada Perda yang mengatur penjualan susu formula bagi pihak produsen dan penjual. Apa
yang seharusnya dilakukan ahli gizi dalam kasus tersebut ?
a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula
b. Penyuluhan kepada tenaga kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan
c. Melakukan aksi demonstrasi ke pabrik/produsen susu formula
d. Melakukan pemboikotan produk susu formula di bawah 6 tahun
e. Aksi sweeping door to door di rumah yang masih menggunakan susu formula

159. Di rumah sakit X penentuan diet pasien seringkali masih dilakukan oleh peawat ruangan, hal ini
dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di rumah sakit tersebut. Suatu ketika terjadi pemberian
diet yang kurang tepat dilakukan oleh perawat ruangan, namun hal tersebut diketahui oleh ahli gizi
sehingga dapat segera diperbaiki. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi pada kasus tersebut ?
a. Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan perawat dan dokter
b. Melakukan penyesuaian diet tanpa berkolaborasi dengan perawat dan dokter
c. Tidak mau bekerjasama dengan alas an kekhawatiran timbulnya kesalahan lagi
d. Berkompetisi dengan perawat dalam hal penentuan diet pasien
e. Memperingatkan perawat agar tidak campur tangan dalam penentuan diet

160. Isu mengenai sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi sedang marak di kalangan ahli gizi. Saat ini
sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi gizi telah menjadi keharusan dan sebagai persyaratan tempat
bekerja. Bagaimana pentingnya dilakukan sertifikasi, registrasi dan legislasi ahli gizi?
a. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk bekerja di masyarakat
b. Sebagai wujud eksistensi profesi gizi di masyarakat
c. Sebagai filter bagi pencari kerja untuk mendapatkan tenga gizi yang professional
d. Menimbulkan rasa aman dan kepercayaan antara ahli gizi dank lien
e. Dilakukan ahli gizi sebagai formalitas dan wujud taat prosedur

161. Kode etik profesi gizi mengatur tanggung jawab ahli gizi terhadap dirinya sendiri, hubungan ahli gizi
dengan klien, tanggung jawab ahli gizi terhadap bangsa dan negara, hubungan dengan sesama ahli gizi
maupun hubungan antara ahli gizi dengan tenaga kesehatan yang lain. Bagaimanakah pola hubungan ahli
gizi dengan tenaga kesehatan yang lain ?
a. Kompetitif b. Persuasif c. Kolaboratif d. Promotif e. Evaluatif

162. Di puskesmas Y penanggung jawab program gizi ternyata bukan seorang ahli gizi, hal ini dikarenakan
masih terbatasnya tenaga ahli gizi di daerah tersebut. Dengan demikian dikhawatirkan program gizi
kurang dapat dijalankan dengan baik sesuai bidangnya. Apa yang sebaiknya dilakukan ahli gizi
mengetahui hal tersebut ?
a. Advokasi pada pemerintah terkait penambahan tenaga gizi di daerah/puskesmas/desa
b. Memperingatkan PJ program tersebut untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu
c. Membantu PJ program tersebut menyusun perencanaan program gizi
d. Melaporkan hal tersebut kepada asosiasi profesi gizi, dalam hal ini PERSAGI
e. Ikut mengawasi pelaksanaan dan ikut memonitoring keberhasilan program

163. Indonesia kaya akan suku bangsa beserta kebudayaan dan kepercayaan setempat. Menurut ilmu
kesehatan, beberapa di antara kebudayaan dan kepercayaan tersebut diketahui berdampak buruk bagi
kesehatan masyarakat, misalnya perlakuan khusus pada ibu dan bayi. Sebagai seorang ahli gizi
bagaimanakah sikap dan perilaku Anda jika Anda adalah ahli gizi di daerah tersebut?
a. Budaya merupakan hal yang harus dihormati dan dilestarikan, maka tidak perlu diubah
b. Melakukan “gerilya” dengan menganjurkan kepada ibu dan bayi untuk tidak mengikuti budaya dan
kepercayaan daerah setempat
c. Mengadvokasi kepada pemerintahan tertinggi untuk mendapatkan ijin tidak mematuhi budaya
setempat agar kesehatan ibu dan anak lebih baik
d. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut untuk mengajak
masyarakat berubah dari budaya dan kepercayaannya
e. Melakukan pendekatan kepada ketua adat dengan membawa data-data kesehatan dan menawarkan
solusi dari masalah kesehatan tersebut, salah satunya dengan merubah budaya dan kepercayaan
setempat

164. Nn. Y, seorang lulusan sarjana gizi yang baru lulus ingin bekerja di bidang food product & technology.
Setelah melalui tahapan seleksi akhirnya ia diterima bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi
susu formula skala nasional. Dalam pekerjaannya ternyata ia ditempatkan di divisi penjualan yang mana
bertanggungjawab untuk memasarkan produk yang didalamnya termasuk susu formula untuk usia 0-6
bulan. Sebagai seorang ahli gizi yang profesional, apa yang dapat dilakukan oleh Nn. Y?
a. Meemutuskan untuk segera mengundurkan diri dari pekerjaannya
b. Memohon agar dipindahkan ke bidang lain yang sesuai dengan keahliannya
c. Menolak dengan tegas deskripsi job yang diberikan kepadanya
d. Menjelaskan pada pimpinannya bahwa hal itu bertentangan dengan kode etik profesinya
e. Menerima saja dengan harapan dapat melakukan perbaikan di kemudian hari

165. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu D sudah
mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D
mendatangi ahli gizi karena ASI yang keluar berkurang. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk
memulai konseling?
a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
c. Menggali informasi dan memberikan terapi gizi
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil
166. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu D sudah
mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di tempat kerja. Ibu D
mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Komunikasi nonverbal apa
yang bias dilakukan ahli gizi kepada ibu D?
a. Menganggukkan kepala untuk jawaban ibu D
b. Mengatakan kembali apa yang ibu D katakana
c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Menghindari kata-kata yang menghakimi

167. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Berdasar konseling yang
dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan. Mulai
bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal bersama mertua dan suami. Langkah konseling apa yang dilakukan
ahli gizi kepada ibu D?
a. Membangun dasar-dasar konseling b. menggali permasalahan
c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis d. Memilih rencana
e. Memperoleh komitmen

168. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Berdasar konseling yang
dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan. Mulai
bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal bersama mertua dan suami. Apa yang dapat disampaikan ahli gizi
kepada ibu D untuk memberikan solusi ?
a. Mertua ibu seharusnya bisa membantu ibu memberikan ASI pumping saat ibu bekerja
b. Ibu seharusnya bisa mempumping ASI saat istirahat di kantor
c. Ibu akan lebih baik berhenti bekerja untuk dapat menyusui
d. Sebaiknya mertua ibu dapat memberikan susu formula saat ibu bekerja
e. Sebaiknya ibu pumping ASI saat istirahat di kantor dan tetap menyusui saat dirumah

169. Telah diketahui bahwa prevalensi obesitas pada anaks sekolah dasar semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi mengenai pola makan
dan aktivitas yang sehat, agar dapat terhindar dari obesitas. Seorang ahli gizi berencana untuk memberikan
edukasi kepada anak-anak SD, agar mereka memahami cara mencegah dan mengatasinya, serta bahaya
yang dapat ditimbulkan dari obesitas. Program ini dilaksanakan dengan sumber daya yang terbatas. Media
promosi apa yang paling tepat digunakan oleh ahli gizi tersebut?
a. leaflet b. Poster c. leaflet dan poster d. film animasi e. games/permainan edukatif

170. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari
jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.
Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa
tujuan edukasi yang akan dilakukan ahli gizi?
a. Menambah pengetahuan siswa b. Merubah sikap siswa
c. Mengurangi beban perasaan siswa d. Merubah praktik makan siswa
e. Membantu mempengaruhi sikap siswa

171. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari
jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.
Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa
yang perlu dilakukan ahli gizi untuk menentukan metode pencapaian tujuan?
a. Menentukan tujuan, sasaran, biaya, sarana, dan situasi
b. Menentukan tujuan, sasaran, waktu, sarana, dan situasi
c. Menentukan tujuan, sasaran, lokasi, sarana, dan situasi
d. Menentukan tujuan, sasaran, lokasi, sarana, dan waktu
e. Menentukan kegiatan, sasaran, lokasi, sarana, dan situasi

172. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari
jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.
Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa
yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji penerima sebelum menentukan metode edukasi?
a. Jumlah sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia
b. Bahasa yang dimengerti sasaran, waktu yang tersedia dan pengalaman sasaran
c. Pengalaman sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia
d. Ruangan yang tersedia, jumlah dan bahasa yang dimengerti sasaran
e. Bahasa yang dimengerti, jumlah dan pengalaman sasaran

173. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari
jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.
Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa
yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji situasi sebelum menentukan metode edukasi?
a. Ruangan dan waktu yang tersedia b. Bahasa yang dimengerti dan waktu yang tersedia
c. Ketersediaan listrik dan waktu yang tersedia d. Ruangan dan listrik yang tersedia
e. Bahasa yang dimengerti dan ketersediaan listrik

174. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari
jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.
Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Metode
edukasi gizi apa yang bisa dilakukan ahli gizi berdasar kasus tersebut?
a. Ceramah b. Diskusi kelompok c. Diskusi panel d. Curah pendapat
e. Permainan

175. Sekolah X merupakan sekolah Taman Kanak - kanak yang terletak di pusat kota. Pelajaran dimulai dari
jam 7.00 sampai jam 11.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat.
Kepala sekolah X meminta ahli gizi agar dapat membuat siswanya sarapan atau membawa bekal. Media
gizi apa yang bisa digunakan ahli gizi berdasar kasus tersebut?
a. Ceramah b. Permainan c. Baliho d. Diskusi e. Audio Visual

176. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Bentuk perilaku apa yang dilakukan pasien Y sesuai prinsip
komunikasi bersifat irreversible?
a. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari suku Tengger
b. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari beragama Hindu
c. Ibu Y tidak makan daging ayam karena berasal dari suku Tengger
d. Ibu Y tidak makan daging ikan karena trauma saat kecil
e. Ibu Y tidak makan daging sapi karena trauma saat kecil
177. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Prinsip komunikasi apa yang dapat dilakukan ahli gizi?
a. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasib. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
c. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
d. Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
e. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektif Komunikasi

178. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Hal apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi untuk
memberikan solusi saat konseling?
a. Monitoring perkembangan, mengukur dan mengevaluasi hasil
b. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, ide dan potensi pasien
c. Monitoring perkembangan, mengukur ide dan potensi pasien
d. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, mengukur dan mengevaluasi hasil
e. Mempertimbangkan potensi pasien, mengukur perkembangan dan hasil

179. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Hal apa saja yang perlu dilakukan ahli gizi untuk
monitoring evaluasi konseling ?
a. Monitoring perkembangan, mengukur dan mengevaluasi hasil
b. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, ide dan potensi pasien
c. Monitoring perkembangan, mengukur ide dan potensi pasien
d. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, mengukur dan mengevaluasi hasil
e. Mempertimbangkan potensi pasien, mengukur perkembangan dan hasil

180. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk
menyampaikan empati?
a. “Menurut saya Ibu ini aneh ikan dan daging ayamkan enak”
b. “Saya paham, Ibu harus mencoba dulu ikan dan daging ayam agar sehat”
c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan”
d. “Saya mengerti, Ibu tidak boleh pilih – pilih makanan kalau mau sehat”
e. “Tidak enak ya Bu beragama Hindu, tidak bisa konsumsi daging sapi”

181. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Informasi apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat
konseling?
a. “Ibu harus mengkonsumsi tablet besi secara rutin agar tidak anemia”
b. “Ibu harus mengkonsumsi sayur bayam karena tinggi kandungan zat besi”
c. “Ibu harus mengkonsumsi sayur bayam dan tablet besi”
d. “Ibu lebih baik mengkonsumsi zat besi saat malam hari, sehingga tidak mual”
e. “Ibu lebih baik minum teh setelah konsumsi tablet besi agar tidak mual”
182. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku tengger
yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi
diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk
klarifikasi diet Ibu Y?
a. “Jadi Ibu beragama Hindu dan berasal dari Tengger?”
b. “Ibu menderita Kurang energi kronis, ini membahayakan kandungan ibu”
c. “Selama ini ibu selalu minum tablet besi saat pagi hari saja”
d. “Selama hidup Ibu tidak pernah makan ikan ataupun daging ayam”
e. “Ibu tidak pernah minum tablet besi karena tidak enak”

183. Pasien Y ibu hamil Hipertensi beresiko preeklamsia. Mempunyai riwayat keluarga hipertensi. Suka
mengkonsumsi makanan instant karena kesibukannya. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap
Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk rencana tindak lanjut diet Ibu Y?
a. “Ibu pasti bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan”
b. “Ibu harus bisa, tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya”
c. “Ibu harus yakin, tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya”
d. “Ibu tidak boleh konsumsi makanan instant lagi, sampai jumpa minggu depan”
e. “Ibu tidak boleh konsumsi makanan instant lagi, sampai jumpa lain waktu”

184. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan
kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Apa yang bisa
disampaikan ahli gizi saat konseling ketika menemui pasien tidak mau berbicara seperti Bapak E?
a. ”Bapak tidak perlu takut, ceritakan saja apa yang dirasakan oleh Bapak? ”
b. ”Bapak tidak perlu cemas, ceritakan saja masalah Bapak akan kami rahasiakan ”
c. ”Saya mengerti Bapak cemas dan sulit untuk membicarakan masalah Bapak ”
d. ”Saya mengerti Bapak cemas , tapi Bapak harus menyampaikan masalah Bapak ”
e. “Saya mengerti Bapak takut , tapi Bapak harus menyampaikan apa yang dirasakan ”

185. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan
kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Apa yang bisa
ditanyakan ahli gizi saat konseling untuk memperoleh informasi spesifik dari Bapak E?
a. ”Bagaimana kebiasaan makan Bapak,tolong diceritakan?”
b. ”Bagaimana kebiasaan tidur Bapak,tolong diceritakan?”
c. ”Mengapa kolesterol Bapak tinggi ,tolong diceritakan?”
d. ”Mengapa Bapak datang untuk konseling gizi? ”
e. “Apakah bapak suka makan makanan yang digoreng? ”

186. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia menunjukkan
kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab seperlunya. Bagaimana
setting ruang konseling yang baik untuk konseling ke klien seperti Bapak E?
a. Luas ruang konseling disesuaikan jumlah konselor
b. Waktu konseling tidak terlalu lama
c. Terdapat almari untuk tempat food model
d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman
e. Waktu konseling tidak perlu dibatasi

187. Seorang ahli gizi di puskesmas X berkeinginan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat di wilayah
kerjanya mengenai pemanfaatan sumber daya lokal dalam menuntaskan masalah kurang gizi di daerah
tersebut. Di wilayah tersebut masih dijumpai balita kurang gizi dan di bawah garis merah, serta bayi lahir
dengan BBLR. Berdasarkan pengakajian, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya pendapatan
dan daya beli masyarakat terhadap pangan. Selain itu, daerah tersebut merupakan penghasil terbanyak
tanaman kedelai. Ia ingin mengajarkan pembuatan produk pangan berbahan dasar kedelai yang dapat
digunakan sebagai PMT maupun dijadikan usaha kecil menengah sehingga diharapkan dapat menurunkan
angka kekurangan gizi sekaligus meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat. Metode apa
yang tepat digunakan dalam memberikan edukasi kepada masayrakat di daerah tersebut?
a. Ceramah b. role play c. focus group discussion d. demonstrasi
e. diskusi panel

188. Seorang ahli gizi ingin mengetahui apakah ibu hamil yang menderita KEK pada trimester III melahirkan
bayi BBLR. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data LILA ibu hamil di suatu wilayah Puskesmas
dan diikuti sampai melahirkan. Rancangan penelitian apa yang paling sesuai?
a. Cross sectional b. clinical trial c. eksperimen d. kasus control
e. kohort

189. Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang hubungan asupan vitamin dan mineral dengan
kejadian Pre Menstrual Syndrome(PMS) . Data asupan vitamin dan mineral serta kejadian PMS diukur
dalam skala numerik. Analisis statistic apa yang paling sesuai?
a. ANOVA b. chi square test c. regresi d. korelasi rank spearman
e. student T-test

190. Seorang peneliti ingin melakukan riset tentang hubungan tingkat pendidikan ibu dengan kejadian KEP
pada balita. Pengambilan sampel dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, dasar, menengah dan
tinggi. Metode penentuan sampel apa yang paling tepat ?
a. Cluster random sampling b. simple random sampling c. stratified random sampling
d. proportional sampling e. purposive sampling

191. Prevalensi balita pendek (stunting) di wilayah suatu Puskesmas tergolong sangat tinggi. Ahli Gizi
Puskesmas ingin mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pendek (stuting)
pada balita, dengan cara mengumpulkan data rata-rata intake energi dan protein, pola konsumsi vitamin
A, Iodium, Zinc; kejadian penyakit ISPA dan diare dalam 2 bulan terakhir, pola pemberian ASI dan MP
ASI, serta pemberian kapsul vitamin A. Diketahui distribusi data tidak normal. Uji statistik apakah yang
sebaiknya digunakan?
a. Mann Whitney b. Kruskall Wallis c. Chi Square d. Friedmann
e. Korelasi Spearman dan Regard Logistik

192. Sebuah penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui efek edukasi terhadap tekanan darah pasien
penyakit jantung di RS Salsabila Husada
Status Perlakuan TD >140 TD 120 – 140 TD <120 Total
Diberi edukasi 25 55 20 100
Tanpa diberi edukasi 30 40 30 100
Total 55 95 50 200
Dari hasil uji beda terhadap dua kelompok perlakuan menujukkan nilai probabilitas p= 0.50. Interpretasi
apa yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut?
a. Pemberian edukasi dapat membantu menurunkan tekanan darah pasien penyakit jantung
b. Pemberian edukasi tidak berpengaruh terhadap tekanan darah pasien penyakit jantung
c. Pemberian edukasi dapat dianjurkan sebagai salah satu terapi tata laksana penyakit jantung
d. Pemberian edukasi berpengaruh terhadap tekanan darah pasien penyakit jantung
e. Perlu modifikasi lebih lanjut terhadap factor perancu
193. Sebuah penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian serat larut dan edukasi
gizi terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus.
Status Subyek GDP >126 GDP <126 Total Mean + SD
Tanpa diberi serat larut dan 8 2 10 5.77± 1.5a
edukasi gizi
Diberi edukasi saja 5 5 10 5.11± 1.5b
Diberi serat larut saja 3 7 10 5.5± 1.9c
Diberi edukasi dan serat larut 1 9 10 6.1± 1.3d
Total 17 23 40
Dari hasil uji beda terhadap semua kelompok perlakuan menujukkan nilai probabilitas p= 0.025.
Interpretasi apa yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut?
a. Pemberian serat larut dan edukasi gizi berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes
mellitus
b. Kelompok yang diberi edukasi saja tidak berbeda signifikan dengan kelompok control tanpa diberi
serat larut dan edukasi gizi
c. Kelompok yang diberi serat larut saja tidak berbeda signifikan terhadap kelompok yang diberi
edukasi saja maupun yang diberi edukasi dan serat larut
d. Pemberian edukasi dan serat larut tidak berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes
mellitus
e. Kelompok yang diberi edukasi saja tidak berbeda signifikan terhadap kelompok yang diberi edukasi
dan serat larut

194. Prevalensi ibu hamil dengan Hb < 11 mg/dl di Kecamatan Sedayu pada tahun 2013 adalah sebesar 28%,
karakteristik sebagian besar ibu hamil adalah pendidikan rendah (s.d tamat SMP) dan ekonomi rendah
dengan pekerjaan sebagian besar membantu suami bertani, padahal cakupan tablet Fe di daerah tersebut
sebesar 90%. Jika ingin mengetahui penyebab masalah di kasus, jenis penelitian dan metode pengambilan
data apa yang paling tepat dilakukan
a. Kuantitatif dengan kuesioner pertanyaan tertutup b. Kualitatif dengan indepth interview
c. kuantitatif dengan wawancara d. kualitatif dengan metode observasi
e. kuantitatif dengan metode observasi

195. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kebiasaan makan
junkfood di usia remaja dengan kejadian penyakit kardiovaskular pada saat dewasa di Kota Yogyakarta,
terkait dengan tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular pada usia 20-40 tahun di Kota tersebut pada
tahun 2013. Desain penelitian apa yang tepat untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian
tersebut?
a. Deskriptif b. Case control c. Cross sectional d. Quasi eksperimen
e. Randomized controlled trial

196. Sebuah penelitian membuktikan bahwa prevalensi sarapan tidak rutin pada anak sekolah dasar di
Kecamatan Sedayu pada tahun 2013 adalah sebesar 37%, dengan faktor risiko terbesar adalah anak meniru
orangtua yang tidak sarapan. Ahli gizi di tempat tersebut ingin mengetahui perbedaan efektivitas
pendidikan gizi di Kecamatan tersebut, antara yang diberikan kepada ibu dan anak dengan yang diberikan
kepada anaknya saja. Metode penelitian apa yang tepat untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
penelitian tersebut?
a. Deskriptif b. Case control c. Cross sectional d. Quasi eksperimental
e. Randomized controlled trial
197. Sebuah penelitian case control untuk mengetahui hubungan antara anemia saat hamil dengan kejadian
BBLR.
Disease/Paparan BBLR Tidak BBLR Total
Anemia 90 10 100
Tidak Anemia 720 300 1020
Total 810 310 1120
Interpretasi apa yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut?
a. Anak yang lahir BBLR sebagian besar disebabkan oleh ibu hamil yang anemia
b. Prevalensi ibu hamil yang anemia sebesar 12,5% menyebabkan anak lahir BBLR.
c. Ibu hamil yang anemia berisiko 3,75 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR.
d. Sebanyak 38% anak yang lahir BBLR disebabkan oleh adanya anemia pada ibu hamil.
e. Nilai OR untuk hubungan ibu hamil yang anemia dan bayi BBLR adalah sebesar 0,26 kali.

198. Sebuah penelitian dilakukan terhadap para calon pengantin wanita yang bertujuan untuk mengetahui
apakah pencitraan terhadap tubuhnya (body image) akan mempengaruhi asupan makannya. Citra tubuh
dikategorikan menjadi puas dan tidak puas, sementara asupan makan dinyatakan dalam rata-rata asupan
energi sehari dengan satuan kkal. Sesuai dengan tujuan penelitian, uji statistik apa yang paling tepat
digunakan?
a. t-test b. ANOVA c. chi square d. regresi linier e. fisher exact test

199. Jumlah populasi di kota A pada bulan Februari 2013 adalah 183.000. Jumlah kasus baru diabetes
mellitus sebanyak 26 kasus pada bulan Januari hingga Juni 2007. Sedangkan jumlah kasus diabetes
mellitus yang terekam dalam rekam medis Dinas Kesehatan Kota A pada bulan Juni 2007 adalah 264.
Berapakah incidence rate kasus diabetes mellitus dalam periode 6 bulan terakhir.
a. 7 per 100.000 populasi b. 14 per 100.000 populasi c. 26 per 100.000 populasi
d. 144 per 100.000 populasi e. 246 per 100.000 populasi

200. Sebuah penelitian tentang asupan makan tinggi protein dilakukan di Provinsi A dimulai pada tahun 1984
dengan subjek penelitian 3.000 orang dewasa. Kasus kejadian kanker kolon kemudian diteliti pada tahun
1999 hingga 2014. Desain apa yang digunakan pada penelitian ini?
a. Case control b. Cross-sectional c. Concurrent cohort d. Retrospective cohort
e. Randomized controlled trial

201. Sebuah penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui efek senam diabetes terhadap kadar
glukosa darah puasa pasien diabetes mellitus di RS Dr. Iskak Tulungagung.
Status Senam GDP >126 GDP <126 Total
Diberi senam 45 55 100
Tanpa diberi senam 40 60 100
Total 85 115 200
Dari hasil uji beda terhadap dua kelompok perlakuan menujukkan nilai probabilitas p= 0.50. Interpretasi
apa yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut?
a. Senam dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus
b. Senam tidak berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus
c. Senam dapat dianjurkan sebagai salah satu terapi tata laksana diabetes mellitus
d. Senam berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus
e. Perlu modifikasi lebih lanjut terhadap faktor perancu
202. Sebuah penelitian eksperimental dilakukan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi dan latihan fisik
ringan terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes mellitus. Semua pasien memperoleh obat
antidiabetes dan insulin intraperitonial.
Status Subyek GDP >126 GDP <126 Total Mean + SD
Tanpa edukasi dan latihan fisik 6 9 15 7.77± 1.5a
Edukasi saja 6 9 15 7.77± 1.5a
Latihan fisik saja 2 13 15 11.5± 1.9b
Edukasi dan latihan fisik 4 11 15 9.1± 1.3c
Total 18 42 60
Dari hasil uji beda terhadap semua kelompok perlakuan menujukkan nilai probabilitas p= 0.015.
Interpretasi apa yang tepat berdasarkan hasil penelitian tersebut?
a. Pemberian edukasi dan latihan fisik berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa pasien diabetes
mellitus
b. Kelompok yang diberi edukasi saja berbeda signifikan dengan kelompok kontrol tanpa edukasi dan
latihan fisik
c. Kelompok yang diberi latihan fisik saja tidak berbeda signifikan terhadap kelompok yang diberi
edukasi saja maupun yang diberi edukasi dan latihan fisik
d. Pemberian edukasi dan latihan fisik tidak berpengaruh terhadap kadar gula darah puasa pasien
diabetes mellitus
e. Kelompok yang diberi edukasi saja tidak berbeda signifikan terhadap kelompok yang diberi edukasi
dan latihan fisik

203. Rumah sakit sebagai pengelolaan makanan kepada banyak orang diharuskan untuk mendapatkan bahan
makanan yang bermutu, baik kualitas maupun kuantitas. Pembelian bahan makanan di rumah sakit
biasanya diberikan kepada pihak ke 3. Ahli gizi bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada
pihak ke 3. Hal apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi dalam memberikan informasi kepada pihak ke
3?
a. Perencanaan pengadaan bahan makanan b. Perencanaan pembelian bahan makanan
c. Penentuan spesifikasi bahan makanan d. Merencanakan survey pasar
e. Merencanakan pembelian dan pengangkutan

204. Dana bahan makanan tahun 2016 Rumah Sakit A adalah 4.001.000.000. Diperuntukan untuk biaya makan
pada pasien dan karyawan dengan pembagian dana sebagai berikut ; 70% untuk pasien dan 30% untuk
karyawan. Data apa yang harus di pergunakan untuk menyusun perencanaan biaya makan?
a. Macam dan jumlah konsumen pada tahun sebelumnya dan melakukan survey pasar
b. Data Kebijakan dari Rumah Sakit yang berlaku tahun sebelumnya
c. Data perusahaan yang akan ditunjuk sebagai pihak ke III
d. Data tempat penyimpanan bahan makanan kering dan basah
e. Data jumlah tenaga pelaksana dan jumlah fasilitas dari rumah sakit A

205. Pelaksanaan pelayanan Gizi Rumah Sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk pelayanan
bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, memperpendek lama hari rawat dan
menghemat biaya perawatan. Pelayananan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang ahli Gizi di rumah
sakit?
a. Dalam melakukan pelaksanaan pelayanan makanan dirumah sakit ahli gizi harus profesional dan
harus menjadi mitra kerja dengan tenaga palaksanan lainnya di rumah sakit
b. Pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap, pemnyelenggaraan makanan dan penelitian dan
poengembangan gizi
c. Melakukan asuhan gizi terstandart
d. Untuk melayani pasien diperlukan tenaga S-1 Gizi
e. Melakukan semua pelayanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit

206. Perusahaan A mempunyai tenaga kerja Wanita lebih banyak dari pada Pria. Perbandingan nya adalah 20
persen laki dan 80 wanita. Pada general cek up yang dilakukan sebulan yang lalu di dapati data sebagai
berikut untuk tenaga kerja wanita 80 % HB <9.5 mg/dl dan 20 % > 9.5 mg/dl. Perusahaan berkonsultasi
dengan Seorang ahli gizi untuk menilai pemerisaan tersebut. Ahli gizi mendapatkan data sebagai berikut:
- Ada beberapa ibu yang masih menyusui
- Kebanyakan jarak tempuh antara perusahan dan tempat tingal pekerja kurang lebih 1 jam perjalanan
- Perusahaan tidak menyiapkan makan siang hanya diberikan gaji dan uang makan
Sebagai seorang ahli gizi hal apa saja yang harus di komunikasikan dengan perusahaan?
a. Meminta perusahaan untuk menyiapkan klinik dan tenaga dokter
b. Memberikan masukan untuk menaikan gaji atau menyiapkan mess perusahaan sehingga tenaga kerja
yang jauh tempat tinggalnya di mess kan
c. Mengusulkan untuk tenaga kerja wanita yang menyusui dibuatkan ruang menyusui dan untuk tenaga
kerja semua disiapkan makan siang gratis agar supaya tenaga kerja bisa bekerja dengan baik
d. Jam kerja diatur sesuai dengan kebijakan pemerintah dan tidak di adakan lembur dahulu sampe semua
tenaga kerja wanita yang kurang Hb nya bisa normal lagi
e. Meminta perusahaan lebih memperhatikan lagi tenaga kerjanya dalam hal jam istirahat karena
karyawan adalah berperan penting dalam perusahaan

207. Panti rehabilitasi merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan
pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak asuh (klien), sehingga
memperoleh kesempatan yang luas, tepat, dan memadahi bagi perkembangan sesuai dengan yang
diharapkan. Apakah zat gizi yang perlu ditingkatkan kepada kliennya untuk mencegah malnutrisi dalam
proses rehabilitasinya?
a. Karbohidrat b. Protein c. Lemak d. Fe e. Ca

208. Panti rehabilitasi merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan
pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak asuh (klien), sehingga
memperoleh kesempatan yang luas, tepat, dan memadahi bagi perkembangan sesuai dengan yang
diharapkan. Apakah pendidikan yang diberikan kepada anak asuhnya sebagai tindakan pencegahan
terhadap infeksi ketika menyantap hidangan yang disajikan di Panti tersebut?
a. Penyuluhan cuci tangan b. Penyuluhan cuci peralatan dapur
c. Penyuluhan cuci bahan makanan d. Penyuluhan APD
e. Penyuluhan cuci peralatan makan

209. Instalasi gizi di bagian unit kerja di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate melakukan pengadaan makan
untuk orang sakit dan petugas, asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan, dukungan gizi serta tempat
pendidikan, pelatihan, dan penelitian gizi yang berkualitas dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan
bagi masyarakat. Apakah yang perlu dilakukan tenaga penjamah makanan terkait tugasnya dalam
persiapan bahan makanan untuk mencegah defisiensi vitamin larut air?
a. Sayuran dari penerimaan dipotong langsung diberikan ke petugas pengolahan
b. Sayuran dari penerimaan dipotong dicuci diberikan ke petugas pengolahan
c. Sayuran dari penerimaan dicuci dipotong diberikan ke petugas pengolahan
d. Sayuran dari penerimaan ditimbang, dipotong dicuci diberikan ke petugas pengolahan
e. Sayuran dari penerimaan ditimbang, dicuci dipotong diberikan ke petugas pengolahan
210. Instalasi gizi di bagian unit kerja di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate melakukan pengadaan makan
untuk orang sakit dan petugas, asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan, dukungan gizi serta tempat
pendidikan, pelatihan, dan penelitian gizi yang berkualitas dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan
bagi masyarakat. Apakah yang perlu dilakukan ahli gizi diruang rawat inap ketika ada pasien baru supaya
makanan yang disajikan kepada pasien tepat?
a. Memesan makanan ke dapur gizi b. Mengukur antropometri
c. Membaca rekamedis pasien d. Menentukan diet pasien
e. Membuat asuhan gizi

211. Instalasi gizi di bagian unit kerja di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate melakukan pengadaan makan
untuk orang sakit dan petugas, asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan, dukungan gizi serta tempat
pendidikan, pelatihan, dan penelitian gizi yang berkualitas dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan
bagi masyarakat. Apakah yang dilakukan ahli gizi di ruang rawat inap kepada pasien baru supaya
makanan yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya?
a. Mengukur antropometri b. Merecall 24 jam
c. Mencari diagnosa penyakit d. Mencari data pemeriksaan biochemistry
e. Mencari data pemeriksaan kondisi fisik

212. Seseorang yang memiliki pendidikan gizi, khususnya dietetik, yang bekerja untuk menerapkan prinsip-
prinsip gizi dalam pemberian makanan kepada individu atau kelompok, merencanakan menu, dan diet
khusus, serta mengawasi penyelenggaraan dan penyajian makanan. Siapakh yang dimaksud dalam
pernyataan tersebut?
a. Dietetion b. Konselor gizi c. Penyuluh Gizi d. Ahli gizi e. Pakar Gizi

213. Keberadaan jajanan anak sekolah kini menjadi perhatian publik menyusul banyaknya makanan dan
minuman ringan yang tidak layak dikonsumsi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah
mencanagkan gerakan jajanan sehat dan bersih. Apakah pendidikan yang diberikan ahli gizi di sekolah
kepada siswinya sebagai tindakan pencegahan terhadap food born disease?
a. Pengetahuan jajanan sehat b. Pengetahuan cuci tangan c. Pengetahuan keamanan pangan
d. Pengetahuan sanitasi tempat dan peralatan
e. Pengetahuan penyimpanan makanan dan minuman

214. Penyelenggaraan makanan di Pesantren KH Mas Mansyur merupakan salah satu contoh institusi yang
tidak mengambil keuntungan dalam menetapkan harganya karena bersifat komersial. Apakah yang ahli
gizi lakukan supaya makanan yang disajikan diatas berkualitas baik?
a. Melakukan evaluasi plate waste b. Melakukan pengawasan mutu
c. Melakukan produk jadi d. Pengawasan proses produksi
e. Pengawasan pengepakan

215. Pelaksanaan terapi gizi medis harus komprehensif, proporsional dan dinamis mengikuti perkembangan
kondisi klinis pasien. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara dokter, nutrisionis/dietisen,
perawat dan tenaga kesehatan lain yang terkait dengan pelaksanaan tim asuhan gizi di rumah
sakit/puskesmas. Apakah bentuk pelayanan gizi dibidang penyelenggaraan makanan institusi?
a. Penyediaan, pengelolaan dan penyaluran makanan bagi penderita, baik makanan biasa maupun
makanan diet
b. Pelayanan gizi di ruang perawatan, terutama untuk melayani pasien yang memerlukan makanan
khusus atau diet khusus
c. Pelayanan konsultasi gizi, baik bagi penderita rawat jalan maupun penderita rawat tinggal
d. Berbagai kegiatan penelitian untuk mengembangkan teknologi penyembuhan penyakit melalui
pengaturan makanan dan aspek-aspek lain dari pelayanan gizi; dan
e. Pendidikan bagi tenaga paramedis terutama yang bertugas di ruang perawatan bertalian dengan
kegiatan pelayanan gizi di ruang perawatan

216. Pelaksanaan terapi gizi medis harus komprehensif, proporsional dan dinamis mengikuti perkembangan
kondisi klinis pasien. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara dokter, nutrisionis/dietisen,
perawat dan tenaga kesehatan lain yang terkait dengan pelaksanaan tim asuhan gizi di rumah
sakit/puskesmas. Apakah tugas ahli gizi diruang perawatan dalam upaya memberikan asuhan gizi
optimal?
a. Penyediaan, pengelolaan dan penyaluran makanan bagi penderita, baik makanan biasa maupun
makanan diet
b. Pelayanan gizi di ruang perawatan, terutama untuk melayani pasien yang memerlukan makanan
khusus atau diet khusus
c. Pelayanan konsultasi gizi, baik bagi penderita rawat jalan maupun penderita rawat tinggal
d. Berbagai kegiatan penelitian untuk mengembangkan teknologi penyembuhan penyakit melalui
pengaturan makanan dan aspek-aspek lain dari pelayanan gizi; dan
e. Pendidikan bagi tenaga paramedis terutama yang bertugas di ruang perawatan bertalian dengan
kegiatan pelayanan gizi di ruang perawatan

217. Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke ahli gizi, memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 65
kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Minum teh/kopi 2 kali sehari,
suka cemilan di sela waktu makan, biasanya berupa keripik kentang/pisang goreng. Pola makan 3 kali
sehari dan 2 kali selingan. Wanita ini bermaksud ingin menurunkan berat badannya dengan cara mengatur
pola makannya. Memperhatikan kondisi wanita tersebut, berapakah pengurangan kalori sehari yang
sebaiknya diterapkan?
a. 750 kkal b. 1000 kkal c. 250 kkal d. 1500 kkal e. 500 kkal

218. Seorang wanita menyusui berusia 29 tahun, saat ini bayinya berusia 3 bulan, memiliki tinggi badan 160
cm dan berat badan 55 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Pola
makan 3 kali sehari dan 2 kali selingan. Memperhatikan status gizi wanita tersebut, berapakah
penambahan kalori sehari yang sebaiknya diterapkan?
a. 100 kkal b. 250 kkal c. 300 kkal d. 500 kkal e. 550 kkal

219. Penanganan gizi pada penderita gagal ginjal mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan terapi pasien. Perencanaan gizi yang diberikan juga harus memperhatikan kondisi dan
kemampuan fisiologis serta perlu dipantau secara intensif. Tujuan terapi gizi yang utama adalah
meberikan makanan sesuai kebutuhan gizi tanpa memperberat kerja ginjal. Bagaimanakah pembeian diet
kepada pasien tersebut?
a.protein tinggi diberikan apabila proteinuria 4+ b. Rendah protein yaitu 0.8 g/kg BB
c. Pembatasn kalsium dari susu
d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan ginjal
e. Protein diberikan cukup 1 gr/kg BB

220. Penanganan gizi padaanak gizi buruk terbagi dalam tahap stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Pada masa
stabilisasi prinsipnya memenuhi kebutuhan energi anak cukup untuk metabolisme basalnya saja,
menghindari refeeding syndrome serta mencegah komplikasi yang lebih buruk. Bagaimanakah pemberian
diet yang tepat untuk anak pada kondisi tersebut?
a. Formula WHO 75 b. Formula WHO 100 c. Modisco 1 d. Formula WHO-F 135
e. Modisco 1 ½

221. Seorang laki-laki, usia 61 tahun, pusing, mual, nafsu makan menurun, odema +. Pasien menderita
penyakit diabetes mellitus sejak 11 tahun yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk merubah kebiasaan
makannya selama ini trutama minum kopi dan manis setiap hari. Hasil pemeriksaan Berat badan saat ini
adalah 51 kg, dan tinggi badan adalah 161 cm. GDP 180 mg/dl, Ureum 75 mg/dl. Terapi diet apakah yang
paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut?
a. batasi gula sederhana,rendah protein b. batasi gula sederhana, cukup protein
c. rendah karbohidrat, rendah protein d. rendah karbohidrat,cukup protein
e. rendah karbohidrat,tinggi protein

222. Seorang laki-laki, usia 49 tahun, mengalami cedera kepala ringan (CKR) setelah jatuh dari sepeda
motornya tiga hari yang lalu. Pasien baru saja menjalani operasi di kepalanya. Saat ini pasien merasa
pusing, mual, nafsu makan menurun. Hasil pengukuran antropometri IMT 19, SGOT SGPT normal.
Bgaimanakah anjuran diet yang paling tepat diberikan kepada pasien tersebut?
a. tinggi kalori tinggi protein, porsi kecil sering
b. rendah kalori, rendah lemak, porsi kecil sering
c. cukup kalori, rendah karbohidrat, porsi kecil sering
d. cukup kalori, cukup protein, porsi kecil sering
e. cukup kalori, rendah protein, porsi kecil sering

223. Laki-laki berusia 55 tahun datang ke ahli gizi di puskesmas, mengeluh pusing, tekanan darah 170/110
mmHg. Pola makan 3 x sehari, suka camilan berupa krakers. Selalu menambahkan penyedap rasa dalam
makanannya. Berat badan 55 kg dengan tinggi badan 160 cm. Berdasarkan gejala klinis di atas, bagaimana
diagnosa gizi yang tepat?
a. penurunan kebutuhan natrium b. penigkatan kebutuhan protein
c. kelebihan intake zat aditif d. kelebihan berat badan tanpa disadari
e. kelebihan intake karbohidrat

224. Laki-laki berusia 45 tahun datang ke ahli gizi, dengan berat badan 75 kg, tinggi badan 170 cm.
Mempunyai riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan diperoleh: GDP 135
gr/dl. Pasien mengaku sudah menghindari gula dan makanan yang manis-manis, pasien sennang
mengkonsumsi camilan berupa keripik singkong dan keripik kentang. Pasien belum pernah mendapat
edukasi tentang diet dari petugas kesehatan. Berdasarkan gejala klinis di atas, bagaimana diagnosa gizi
yang paling tepat?
a. kelebihan intake karbohidrat
b. kekurangan intake karbohidrat
c. Kepercayaan yang salah mengenai pangan dan gizi
d. Kurangnya pengetahuan mengenai pangan dan gizi
e. ketidaksesuaian intake jenis karbohidrat

225. Seorang pasien anak usia 6 tahun MRS seminggu yang lalu dengan gejala diare, muntah, pasien merasa
letih. Hasil tes widal (-). Pola makan 3 x sehari dengan 2 x selingan berupa makanan ringan. BB 21 kg.
Data apakah yang menentukan bahwa pasien diatas berisiko malnutrisi?
a. Status Gizi b. Data Biokimia c. Data Klinis-fisik d. Riwayatmakan
e. Data keluarga

226. Laki-laki 67 tahun datang ke ahli gizi dengan keluhan sering kencing dan bak. Dari hasil pemeriksaan,
didapatkan: GDP 135 mg/dl, GDA 250 mg/dl. Berat badan 85 kg dengan tinggi badan 171 cm. Pola makan
3 x sehari dengan 2 x selingan berupa pisang goreng dan teh manis. Data apakah yang menentukan bahwa
pasien diatas berisiko metabolik sindrome?
a. Status Gizi b. Data Biokimia c. Data Klinis-fisik d. Riwayatmakan
e. Data keluarga

227. Pasien laki-laki usia 55 tahun dengan BB 50 kg dan TB 160 cm mengalami sesak nafas dan batuk-batuk.
Pasien mempunyai kebiasaan merokok. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan
jarang makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 8,5 gr/dl, Hematokrit 25,3%, leukosit
17000. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan PPOK ditandai dengan sesak nafas dan batuk-
batuk, leukosit 17000
b. Peningkatan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan PPOK ditandai dengan sesak nafas dan batuk-
batuk, Hb 8,5 gr/dl
c. Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan BB 50 kg dan TB
160
d. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang paanngan dan gizi ditandai
dengan jarang makan sayur dan buah
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan berat badan yang kurang ditandai dengan BB 50 kg dan TB
160

228. Pasien wanita usia 65 tahun dengan BB 45 kg dan TB 155 cm mengeluh sering pusing dan berdebar-
debar. Hasil pemeriksaan TD 190/120 mmHg. Pola makan 3 x sehari dan 2 x selingan, pasien mempunyai
kebiasaan merokok dan konsumsi krakers serta jarang makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan
laboratorium Kolesterol <200 mg/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan energi berkaitan dengan malnutrisi ditandai dengan BB 45 kg dan TB 155 cm
b. Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan malnutrisi ditandai dengan BB 45 kg dan TB 155
cm
c. Penurunan kebutuhan natrium berkaitan dengan hipertensi ditandai dengan TD 190/120 mmHg,
pusing dan berdebar-debar
d. Penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan hiperlipidemia ditandai dengan Kolesterol <200 mg/dl
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ditandai dengan
kebiasaan merokok dan konsumsi krakers serta jarang makan sayur dan buah

229. Laki-laki berusia 55 tahun, pekerjaan wiraswasta, mempunyai IMT 27. TG >150 mg/dl, LDL >250 mg/dl,
HDL <25 mg/dl. Cepat lelah, pusing, tekanan darah 150/100 mmHg. Pola makan 3 x sehari dan 2 x
selingan, sering mengonsumsi kopi setiap hari serta selalu menambahkan penyedap rasa dalam
mesakannya. Pasien dianjurkan untuk melakukan diet yang tepat. Media konseling apa yang sebaiknya
dipakai dalam memberikan konseling pada klien tersebut ?
a. Leaflet Diet Tinggi Energi Tinggi Protein b. Leaflet Diet Rendah Energi dan S\eimbang
c. Leaflet Diet Jantung d. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Lemak
e. Leaflet Diet Rendah Karbohidrat

230. Wanita berusia 41 tahun, pekerjaan karyawati swasta, mempunyai IMT 17. Hb 8 gr/dl Albumin 2 g/dl,
SGOT 55 u/L, SGPT 45 u/L. Ascites +, melena+, nafsu makan menurun. Pola makan 3 x sehari dan 2 x
selingan, konsumsi energi 75% kebutuhan. Media konseling apa yang sebaiknya dipakai dalam
memberikan konseling pada klien tersebut ?
a. Leaflet Diet Tinggi Energi Tinggi Protein b. Leaflet Diet Rendah Energi dan S\eimbang
c. Leaflet Diet Jantung d. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Lemak
e. Leaflet Diet Hati
231. Instalasi gizi rumah sakit K. telah menetapkan standar porsi untuk setiap makanan. Alat pemorsian yang
digunakan sudah distandarisasi sesuai dengan standar porsi yang telah ditentukan oleh rumah sakit.
Namun, dalam pelaksanaanya petugas pemorsian hanya mengkira-kira jumlah porsi. Hal ini tentu dapat
mengakibatkan ketidaksesuaian porsi yang diberikan ke pasien dengan standar porsi yang telah ditetapkan
instalasi gizi sehingga konsumsi makanan pasien belum terpenuhi sesuai kebutuhan. Apa yang sebaiknya
pihak instalasi lakukan untuk mengantisipasi hal tersebut?
a. Melakukan pelatihan penggunaan alat porsi
b. Membuat dan mensosialisasikan SOP pemorsian
c. Menempatkan tenaga pengawas saat pemorsian
d. Melakuan pemorsian dengan cara menimbang
e. Menimbang makanan yang telah diporsi

232. Mahasiswa yang melakukan praktik kerja di salah satu penyelenggaraan makanan sekolah melakukan
plate waste study terhadap sisa makanan siswa. Hasil plate waste study menunjukkan rata-rata plate waste
sebesar 51%. Ada berapakah metode plate waste study?
a. Satu b. Dua c. Tiga d. Empat e. Lima

233. Mahasiswa yang melakukan praktik kerja di salah satu penyelenggaraan makanan sekolah melakukan
plate waste study terhadap sisa makanan siswa. Hasil plate waste study menunjukkan rata-rata plate waste
sebesar 51%. Apa yang sebaiknya ahli gizi lakukan untuk menindaklanjuti hasil plate waste study
tersebut?
a. Merekrut ahli tata boga sebagai tenaga produksi
b. Memperbaiki tampilan visual terutama alat saji
c. Membuat diversifikasi bahan makanan yang digunakan
d. Melakukan studi pada menu/item yang sama
e. Memperbaiki standar resep dan standar porsi

234. Penyelenggaraan makanan industri tenaga kerja Pabrik A dalam pengadaan bahan makanan menggunakan
system rekanan, namun mereka sering menerima bahan makanan yang tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi penyelenggaraan makanan industri tenaga kerja
pabrik A tesebut?
a. Menetapkan spesifikasi bahan makanan dan perjanjian pengembalian bahan jika tidak sesuai dengan
spesifikasi
b. Mengganti bahan makanan yang sering tidak sesuai dengan bahan makanan lain yang lebih mudah
didapatkan
c. Mengganti system pembelian bahan makanan yang digunakan dengan system pembelian langsung
ke pasar
d. Mengganti rekanan tersebut dengan rekanan lain yang lebih besar dan yang menjual bahan dengan
harga murah
e. Mengganti rekanan tersebut dengan rekanan lain yang lebih terpercaya dan yang menjual bahan
dengan harga murah

235. PT. X adalah salah satu perusahaan di bidang olahan makanan dan jasa untuk industri, rumah sakit, dan
pesawat terbang. Perusahaan ini sangat memperhatikan masalah hygiene dan sanitasi untuk menjaga
keamanan pangan. Hygiene dan sanitasi yang diberlakukan oleh PT. X sangat ketat, mulai dari barang
masuk hingga produk tersebut sudah siap dikonsumsi oleh konsumen. Selain itu, PT. X sudah menerapkan
HACCP dalam perusahaannya. Sebagai seorang ahli gizi tentunya anda harus tahu apa saja yang harus
anda penuhi sebelum menerapkan HACCP, yaitu?
a. PT. X mempunyai system pendokumentasian untuk memdokumentasikan semua langkah dalam
HACCP
b. PT. X mempunyai tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi anggota tim HACCP
c. PT. X telah menerapkan good manufacturing practices (GMP) dan mempunyai SOP dan SSOP pada
semua rantai kegiatan produksi makanan
d. PT. X mempunyai dan menerapkan SOP serta SSOP pada semua rantai kegiatan produksi makanan
e. PT. X telah lolos uji kelaikan fisik hygiene sanitasi makanan untuk jasa boga dan telah memegang
sertifikatnya

236. Subuah Catering X melakukan pemeriksaan laboratorium cemaran makanan sebagai tahap pemeriksaan
uji kelaikan fisik hygiene sanitasi, hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan residu detergen pada alat
produksi. System pencucian Catering X tersebut menggunakan 1 bak pencuci. Bagaimanakah seharusnya
fasilitas bak pencucian menurut persyaratan hygiene sanitasi berdasarkan peraturan Menkes RI?
a. Tersedia air hangat pada fasilitas pencucian
b. Tersedia air panas pada fasilitas pencucian
c. Tersedia air yang berchlorine pada fasilitas pencucian
d. Fasilitas pencucian dibuat dengan 2 bak pencucin
e. Fasilitas pencucian dibuat dengan 3 bak pencuci

237. Management Persema akan melakukan renovasi layout dan desin central kitchen di training center
Persema. Selain itu management akan menyewa 1 orang chef dan 5 orang asistennya. Rencananya
Persema akan menerapkan menu baru ala barat untuk meningkatkan vitalitas dan performa pemain
Persema. Sebagai nutrition consultant, anda diajak merencanakan design dapur, layout fasilitas dan
pemilihan peralatan yang sesuai untuk merenovasi dapur lama seluas 4x8 m2. Berikut saran seharusnya
anda berikan…..
a. Arus kerja sedapat mungkin searah dan tidak bolak balik
b. Luas ventilasi seharusnya minimal 15% dari luas area dapur
c. Luas ventilasi seharusnya minimal 10% dari luas area dapur
d. Luas lantai dapur yang bebas dari peralatan minimal 1 m2/ pekerja
e. Tempat memasak tergabung dengan tempat persiapan bahan

238. Tunasindo Catering & Resto 2 baru didirikan di kota bekasi, makanan dibeli dan diproduksi terpusat di
Tunasindo Catering & Resto 1 bandung. Termasuk dalam tipe produksi apakah hal di atas?
a. Ready Prepared b. Commissary c. Conventional d. Drive thru
e. Assembly and serve

239. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2010, prevalensi stunting di Indonesia tahun 2010 sebesar 35,6%, sebagian besar terjadi pada anak usia
2-3 tahun yaitu 41,4% dari total populasi anak stunting di Indonesia. Apa pengaruhnya apabila balita
menderita stunting jika dianalisis dalam waktu 20 tahun kedepan bagi bangsa ini?
a. Menderita kelainan gizi
b. Generasi muda tidak dapat bersaing karena SDM yang minim
c. Biaya orang tua semakin tinggi
d. Departemen kesehatan semakin sulit menangani masalah stunting
e. Asupan gizi semakin berkurang

240. Berdasarkan data cara perlakuan tersebut produk perikanan nasional didominasi oleh pemasaran dalam
bentuk segar (56,35 %) dan produk olahan/ awetan tradisional (29,2 %). Apa upaya yang tepat untuk
meningkatkan variasi produk perlakuan pasca-panen pada produk ikan bagi para nelayan?
a. Memberikan bantuan dana
b. Melakukan penyuluhan tentang BTP
c. Melakukan upaya pemberantasan penggunaan BTP
d. Mendirikan tempat pembelajaran perlakuan produk pasca panen
e. Melakukan upaya pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan para nelayan tentang perlakuan pasca-
panen produk

241. Status gizi remaja menurut IMT dengan menggunakan cakram persagi 2014, di desa jabung kab. Malang
tergolong Kurus : 62%, Normal : 37% , Overweight : 1%. Hal ini disebabkan karena asupan energy sehari
remaja masing-masing perempuan dan laki-laki adalah 38 % dan 34 % dari total kebutuhan energy sehari.
Apa intervensi yang tepat untuk remaja yang kurus?
a. Penyuluhan Gizi secara berkala di SMA, ataupun karang taruna
b. Memcanangkan program PMT bagi remaja
c. Mendirikan pojok gizi si sekolah-sekolah
d. Penyuluhan kepada orang tua
e. Mengadakan lomba remaja sehat

242. Status gizi remaja menurut IMT dengan menggunakan cakram persagi 2014, di desa jabung kab. Malang
tergolong Kurus : 62%, Normal : 37% , Overweight : 1%. Apa langkah yang paling tepat dalam
pengumpulan data untuk kasus diatas?
a. Memberikan konsultasi Gizi b. Melakukan penyuluhan c. Melakukan antropometri
d. Wawancara orang tua remaja e. Melakukan recall

243. Cakupan bayi yang tdak mendapatkan IMD di kecamatan Jabung Kabupaten Malang pada tahun 2013
masih tergolong tinggi yaitu 36% dari 115 bayi baru lahir. Apa upaya yang paling tepat untuk merubah
perilaku masyarakat mengenai IMD, khususnya di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang….
a. Promotif b. Preventif c. Kuratif d. Rehabilitative e. Kewirausahaan

244. Status gizi lansia yang normal berdasarkan IMT di Wilayah Kerja Puskesmas Dampit (6 Desa)sebesar
66%, underweight sebesar 20%, overweight sebesar 12% dan obesitas sebesar 2% . Jadi dapat
disimpulkan bahwa status gizi lansia berdasarkan IMT di Wilayah Kerja Puskesmas Dampit adalah
sebagian besar normal. Upaya spesifik apa yang paling tepat dilakukan?
a. Memberikan makanan bergizi b. Melakukan penyuluhan
c. Memberikan MP-ASI dan pendampingan d. Memberikan dana dan pendampingan
e. Melakukan penimbangan ulang

245. Data status gizi bumil KEK di Desa Tumpang Kab. Malang tahun 2014 adalah (24%) yang melebihi
batas indikator yaitu >5%. Apa penyebab utama masalah diatas?
a. Pendidikan b. Lingkungan c. Budaya d. Keluarga e. Geografis

246. Berdasarkan kasus nomor 245, Apa gejala utama bumil KEK?
a. 5L b. Sering mual dan muntah c. Berat badan kurang dari normal d. Jarak kehamilan
e. Lingkar lengan atas < normal (23,5)

247. Data asupan lemak dan karbohidrat rendah < 80 % . Data yang diambil secara random pada 50 WUS di
Desa Bokor, Slamet, Tumpang dan Jeru Desa Tumpang tahun 2014. Untuk mendapatkan data tersebut,
teknik pengambil data apa yang digunakan?
a. Antropometri b. FFQ c. Recall d. Tes Hb e. Tes tebal Lemak
248. Data dari 40 balita , cakupan balita tidak IMD tinggi (42,5%). Data diambil dari Puskesmas Jabung 2014.
Apa pentingnya IMD bagi bayi yang baru lahir?
a. Mengurangi resiko pendarahan bagi ibu b. Membuat ibu memiliki ikatan batin
c. Ibu mendapatkan dukungan dari Ayah/suami
d. Meningkatkan system kekebalan tubuh karena mendapatkan colostrum,
e. Produksi ASI semakin banyak

249. Data WUS di Puskesmas Jabung untuk intake energi 59%, KH 77%, L 62%, P 55%. Dari data diatas,
apabila asupan makanan tidak tercukupi maka akan berakibat apa?
a. Anemia b. Terlambat datang bulan c. KEK d. Obesitas e. Overweight

250. Data dari Puskesmas Jabung 2013 tentang pengeluaran biaya makan perkapita adalah < 5000 (55%). Dari
data diatas, apa akibat jangka panjang pada balita jika pengeluaran biaya makan perkapita adalah < 5000?
a. Gizi buruk b. Intake energy kurang c. Intake protein kurang d. Jarang sakit
e. Biaya kesehatan meningkat

251. Pengukuran status gizi Wanita Usia Subur pada 6 Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Dampit dilakukan
pada 54 WUS di bulan September 2013 dengan hasil Pengukuran underweight sebesar 28%. Apa
penyebab utama underweight?
a. Kurang mengkonsumsi buah dan sayur b. Suka makan makanan bersantan
c. Pola makan berlebihan d. Asupan lemak kurang
e. Asupan energy tidak cukup
252. Pengukuran status gizi Wanita Usia Subur dilakukan pada 54 WUS di bulan September 2013 dengan
hasil Pengukuran underweight sebesar 28%. Teknik pengukuran apa yang digunakan untuk mendiagnosa
bahwa WUS di katakan underweight?
a. FFQ b. LILA c. Tes tebal lemak d. Recall e. Tes kadar Hb

253. Data status gizi ibu hamil kurus di Desa Jabung tahun 2013 adalah 30%. Pengaruh tidak langsungnya
adalah karena pengeluaran biaya makan < 5000 perkapita. Bagaimana biaya pengeluaran makan dapat
mempengaruhi status gizi Bumil?
a. Jarang mengontrol kehamilan
b. Jarang konsumsi sumber protein hewani, sayuran dan buah
c. Jarang konsumsi tablet fe
d. Pengetahuan kurang
e. Intake meningkat

254. Data dari Puskesmas Jabung, pada tahun 2013 Cakupan bayi yang tidak mendapatkan IMD tinggi yaitu
36% dari 115 bayi baru lahir . Mengapa presentase IMD masih tinggi, padahal itu sangat penting bagi
bayi. Apa penyebabnya?
a. Meningkatkan sarana kesehatan b. banyak pengaruh tidak langsung
c. pengetahuan ibu kurang d. kurangnya tenaga kesehatan
e. budaya

255. Salah satu masalah gizi di kecamatan Jabung adalah, 80 % masyarakat di Puskesmas Jabung memiliki
konsumsi yodium yang rendah. Pemenuhan yodium pada masa keemasan sangatlah penting. Apakah
upaya penanggulangan GAKY?
a. Mengurangi prevalensi gaky b. Meningkatkan konsumsi garam beryoidum
c. Penyediaan garam beryodium d. Memberikan makanan tinggi yodium
e. Mengurangi makanan yang mengandung zat goitrogen
256. Data Riskesdas pada tahun 2013, menunjukkan secara nasional masalah gemuk pada usia 5-12 tahun
masih tinggi, yakni 18,8%, terdiri atas gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%. Sedangkan
prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun sebesar 10,8%, terdiri atas 8,3% gemuk dan 2,5% sangat
gemuk (obesitas). Salah satu cara pengukuran antropometri untuk mengetahui seseorang itu obesitas atau
tidak adalah dengan cara mengukur lingkar perut. Berapa ukuran lingkaran perut normal bagi laki-laki
dewasa?
a. > 90 cm b. <80 cm c. >80 cm d. < 90 cm e. 80 cm

257. Berdasarkan kasus nomor 256. Apa upaya pengendalian obesitas untuk petugas puskesmas?
a. Pengobatan medikamentosa b. Psikoterapi
c. Akupuntur serta tindakan operatif untuk obesitas.
d. Menerima rujukan medic yang meliputi konseling pasien untuk keperluan diagnostic
e. Memberikan edukasi tentang obesitas, memberikan konseling tentang pola hidup sehat

258. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Uji statistik apa yang bisa
digunakan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi masalah gizi pada balita?
a. Uji Observasi b. Uji hubungan c. Uji Regresi d. Uji Beda 2 kelompok
e. Uji Beda 3 kelompok

259. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Desain penelitian apa yang bisa
digunakan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya ibu hamil beresiko KEK saat ini?
a. Cross Sectional b. Case Control c. Eksperimen Semu d. Quasi Eksperimen
e. True Eksperimen

260. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Program pemerintah apa yang
diberikan untuk mengatasi ibu hami beresiko KEK?
a. Pemberian tablet Fe b. Pemberian Makanan Tambahan c. Pemberian vitamin A
d. Pemberian uang tunai e. Pemberian bantuan melahirkan

261. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Masalah gizi apa yang dialami
balita?
a. Sangat pendek b. Pendek c. Kurang d. Tinggi e. Sangat tinggi

262. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Masalah gizi apa yang terjadi
di Puskesmas Turen?
a. Balita Pendek
b. Balita Stunting
c. Balita miskin
d. Ibu Hamil miskin
e. Ibu hamil anemia

263. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Jumlah Keluarga miskin sebanyak 9.506 Kepala Keluarga. Faktor langsung apa yang dapat
mengakibatkan balita stunting?
a. Kemiskinan b. Pendidikan c. Ibu hamil KEK d. Asupan balita
e. Asupan keluarga

264. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat balita sebanyak 1748 anak memiliki status gizi berdasar
indikator TB/U < -3. Sebanyak 10% ibu hamil beresiko KEK dan 48% anak balita mengalami kekurangan
asupan energi. Program gizi apa yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah gizi stunting pada
balita?
a. Penyuluhan gizi b. Pendampingan Ibu hamil c. Pemberian obat cacing
d. Pemberian bantuan uang e. PMT balita

265. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat 10% ibu hamil beresiko KEK. Capaian pemberian tablet
Fe pada ibu hamil yaitu Fe1 sebesar 92,8% dan Fe3 sebesar 89,1%. Asupan protein ibu hamil yang kurang
sebanyak 84%. Program gizi apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ibu hamil beresiko
KEK?
a. Peningkatan pemberian tablet Fe1 b. Peningkatan pemberian tablet Fe3
c. Peningkatan pemberian vitamin A d. Pemantauan ukuran Lila Ibu hamil
e. Pemantauan jumlah ibu hamil KEK

266. Data Puskesmas Turen pada tahun 2016 terdapat 10% ibu hamil beresiko KEK. Capaian pemberian tablet
Fe pada ibu hamil yaitu Fe1 sebesar 92,8% dan Fe3 sebesar 89,1%. Asupan protein ibu hamil yang kurang
sebanyak 84% dan 20%nya kurang variasi pada lauk hewani. Program gizi apa yang bisa dilakukan untuk
mengatasi ibu hamil beresiko KEK?
a. Peningkatan pemberian tablet Fe1 b. Peningkatan pemberian tablet Fe3
c. Peningkatan pemberian vitamin A d. Pemberian bantuan uang tunai
e. Pemberian PMT tinggi protein

267. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji penerima sebelum menentukan
metode edukasi?
a. Jumlah sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia
b. Bahasa yang dimengerti sasaran, waktu yang tersedia dan pengalaman sasaran
c. Pengalaman sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia
d. Ruangan yang tersedia, jumlah dan bahasa yang dimengerti sasaran
e. Bahasa yang dimengerti, jumlah dan pengalaman sasaran

268. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji situasi sebelum menentukan
metode edukasi?
a. Ruangan dan waktu yang tersedia
b. Bahasa yang dimengerti dan waktu yang tersedia
c. Ketersediaan listrik dan waktu yang tersedia
d. Ruangan dan listrik yang tersedia
e. Bahasa yang dimengerti dan ketersediaan listrik

269. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Metode edukasi gizi apa yang bisa dilakukan ahli gizi berdasar kasus tersebut?
a. Ceramah b. Diskusi kelompok c. Diskusi panel d. Curah pendapat e. Permainan

270. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Media gizi apa yang bisa digunakan ahli gizi berdasar kasus tersebut?
a. Ceramah b. Permainan c. Baliho d. Diskusi e. Audio Visual

271. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Faktor predisposisi apa yang mempengaruhi anak tidak sarapan?
a. Waktu b. Sarana dan prasarana c. Budaya d. Sosial e. Agama

272. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Kerjasama lintas sektor dengan siapa saja yang perlu dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah gizi?
a. Dinas Pendidikan b. Dinas Perikanan c. Dinas Pertanian d. Dinas Kelautan
e. Dinas Sosial

273. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Etika dan moral apa yang perlu dimiliki edukator gizi untuk mengatasi masalah
gizi tersebut?
a. Loyalitas dan Visioner b. Publik Speaking dan Kerjasama
c. Sabar dan Public Speaking d. Sabar dan Kerjasama
e. Visioner dan Sabar

274. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Pengetahuan anak tentang jajanan masih
kurang sebanyak 16%. Kerjasama lintas program dengan siapa saja yang perlu dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah gizi?
a. Kesehatan Ibu dan Anak b. Bidan Koordinator c. Karang Taruna
d. Unit Kesehatan Sekolah e. Posyandu Lansia

275. Terdapat 10% siswa SD mengalami overweigt di Puskesmas Turen pada tahun 2016. Sebanyak 60% siswa
jajan di luar saat jam istirahat dan 40% kelebihan asupan lemak. Bagaimana penyelenggaraan makanan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi tersebut?
a. Penjualan jajan sehat di kantin sekolah b. Penjualan jajan sehat di luar sekolah
c. Pemberian jajan gratis untuk siswa d. Pemberian jajan terpusat di Puskesmas
e. Pemberian jajan bekerjasama dengan penjual
276. Data gizi Puskesmas G pada tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi Cakupan vitamin A 91%,
sebanyak 84,19% ibu hamil sudah mendapatkan tablet tambah darah FE-1, dan Cakupan ASI eksklusif
<80%. Sebagian besar penduduk mempunyai penghasilan diatas UMR. Masalah epidemiologi gizi apa
yang terjadi di Puskesmas G?
a. Cakupan vitamin A b. Cakupan zat besi untuk ibu hamil c. Cakupan Asi eksklusif
d. Kemiskinan e. Kebodohan

277. Puskesmas G terletak di kabupaten M yang semakin maju karena adanya jalan lingkar antar provinsi lima
tahun yang lalu. Laporan tahun 2016 Dinkes menunjukkan bahwa data di Puskesmas G yaitu prevalensi
Cakupan vitamin A 91%, sebanyak 84,19% ibu hamil sudah mendapatkan tablet tambah darah FE-1, dan
Cakupan ASI eksklusif <80%. Sebagian besar penduduk mempunyai penghasilan diatas UMR. Termasuk
variabel epidemiologi apa semakin majunya kabupaten M sekarang karena adanya jalan lingkar antar
provinsi lima tahun yang lalu?
a. Tempat b. Orang c. Waktu d. Dimana e. Siapa

278. Data gizi Puskesmas G pada tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi Cakupan vitamin A 91%,
sebanyak 84,19% ibu hamil sudah mendapatkan tablet tambah darah FE-1, dan Cakupan ASI eksklusif
<80%. Sebagian besar penduduk mempunyai penghasilan diatas UMR dan bekerja sebagai TKI. Secara
epidemiologi apa yang menunjukkan variabel person yang beresiko pada masalah gizi tersebut?
a. Jenis kelamin perempuan b. Jenis kelamin laki-laki c. Pekerjaan
sebagai TKI
d. Usia di bawah satu tahun (bayi) e. Sosial ekonomi tinggi

279. Data gizi Puskesmas G pada tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi Cakupan vitamin A 91%,
sebanyak 84,19% ibu hamil sudah mendapatkan tablet tambah darah FE-1, dan Cakupan ASI eksklusif
<80%. Sebagian besar penduduk mempunyai penghasilan diatas UMR dan bekerja sebagai TKI. Apa
keuntungan yang diperoleh ahli gizi apabila melakukan studi deskriptif epidemiologi?
a. Menjelaskan masalah gizi berdasar perlakuan dan hasil pengamatan
b. Menggambarkan masalah gizi dengan adanya perlakuan dan hasil analisis
c. Memprediksi dan mengetahui dampak dari masalah gizi
d. Mengetahui masalah gizi setelah perlakuan
e. Menyelesaikan masalah gizi setelah perlakuan

280. Seorang anak laki-laki berusia 17 bulan dirujuk ke rumah sakit karena tampak kurus kering. Anak juga
mengalami diare kronik, lemak subkutan sangat sedikit, mukanya seperti orang tua, dan apatis. Diketahui
z-score untuk indeks berat badan menurut umur -3.78 SD, panjang badan menurut umur -2,54 SD, dan
berat badan menurut panjang badan -3.95 SD. Kekurangan zat gizi kronis spesifik apa yang dialami?
a. Energi b. Protein c. Lemak d. Vitamin e. Mineral

281. Seorang anak laki-laki berusia 17 bulan dirujuk ke rumah sakit karena tampak kurus kering. Anak juga
mengalami diare kronik, lemak subkutan sangat sedikit, mukanya seperti orang tua, dan apatis. Diketahui
z-score untuk indeks berat badan menurut umur -3.78 SD, panjang badan menurut umur -2,54 SD, dan
berat badan menurut panjang badan -3.95 SD. Makanan apa yang dapat diberikan?
a. F75 b. F100 c. F135 d. F150 e. 175

282. Seorang anak laki-laki berusia 17 bulan dirujuk ke rumah sakit karena tampak kurus kering. Anak juga
mengalami diare kronik, lemak subkutan sangat sedikit, mukanya seperti orang tua, dan apatis. Diketahui
z-score untuk indeks berat badan menurut umur -3.78 SD, panjang badan menurut umur -1,97 SD, dan
berat badan menurut panjang badan -3.95 SD. Masalah gizi apa yang dialami?
a. Marasmus b. Marasmik-kwashiorkor c. Kwashiorkor d. Busung lapar
e. Stunting

283. Seorang anak laki-laki berusia 17 bulan dirujuk ke rumah sakit karena tampak kurus kering. Anak juga
mengalami diare kronik, lemak subkutan sangat sedikit, mukanya seperti orang tua, dan apatis. Diketahui
z-score untuk indeks berat badan menurut umur -3.78 SD, panjang badan menurut umur -2,54 SD, dan
berat badan menurut panjang badan -3.95 SD. Apa status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut
umur?
a. Gizi buruk b. Gizi kurang c. Normal d. Gizi lebih e. Gemuk

284. Seorang remaja putri berusia 17 tahun mengeluh saat ini sering cemas setelah makan dan mulai mencoba
memuntahkan makanannya. Berat badannya sekarang adalah 38 kg dengan tinggi badan 157 cm. Remaja
putri tersebut baru menyadari berat badannya turun 9 kg sejak terakhir menimbang, yaitu 6 bulan yang
lalu. Masalah gizi apa yang dialami?
a. Anoreksia nervosa b. Penurunan nafsu makan c. Bulimia nervosa d. Anemia
e. Gizi buruk

285. Seorang remaja putri berusia 17 tahun mengeluh saat ini sering cemas setelah makan dan mulai mencoba
memuntahkan makanannya. Berat badannya sekarang adalah 38 kg dengan tinggi badan 157 cm. Remaja
putri tersebut baru menyadari berat badannya turun 9 kg sejak terakhir menimbang, yaitu 6 bulan yang
lalu. Berapa indeks massa tubuh pada kasus tersebut?
a. 14,42 kg/m2 b. 15,42 kg/m2 c. 16,42 kg/m2 d. 17,42 kg/m2
e. 18,42 kg/m2

286. Seorang remaja putri berusia 17 tahun mengeluh saat ini sering cemas setelah makan dan mulai mencoba
memuntahkan makanannya. Berat badannya sekarang adalah 38 kg dengan tinggi badan 157 cm. Remaja
putri tersebut baru menyadari berat badannya turun 9 kg sejak terakhir menimbang, yaitu 6 bulan yang
lalu. Apa kategori penurunan berat badan pada kasus tersebut?
a. Severe weight loss b. Significant weight loss c. Medium weight loss d. At risk
e. Normal weight loss

287. Pasien berusia 72 tahun datang berobat dengan keluhan sudah satu minggu tidak buang air besar dan perut
terasa begah . Pasien sehari-hari banyak mengkonsumsi daging, unggas, telur dan sedikit sayur dan buah.
Pasien memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 70 kg. Apa yang dapat menyebabkan masalah gizi
pada kasus tersebut secara fisiologis?
a. Penurunan motlilitas usus
b. Peningkatan kekuatan otot abdominal
c. Peningkatan jumlah flora usus
d. Penurunan produksi asam lambung
e. Peningkatan massa lemak tubuh

288. Pasien berusia 72 tahun datang berobat dengan keluhan sudah satu minggu tidak buang air besar dan perut
terasa begah . Pasien sehari-hari banyak mengkonsumsi mie instan, daging, unggas, telur dan sedikit sayur
dan buah. Pasien memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 70 kg. Apa status gizi pada kasus
tersebut?
a. Underweight b. Normal c. Overweight d. Obese I e. Obese II

289. Pasien berusia 72 tahun datang berobat dengan keluhan sudah satu minggu susah buang air besar. Pasien
sehari-hari banyak mengkonsumsi daging, unggas, telur dan sedikit sayur dan buah. Pasien memiliki
tinggi badan 172 cm dan berat badan 70 kg. Penyakit apa yang dapat dialami apabila masalah gizinya
tidak ditangani?
a. Gastritis b. Diverticulitis c. Ulkus peptikum d. Dyspepsia
e. Inflammatory bowel syndrome

290. Pasien berusia 72 tahun datang berobat dengan keluhan sudah satu minggu tidak buang air besar dan perut
terasa begah . Pasien sehari-hari banyak mengkonsumsi daging, unggas, telur dan sedikit sayur dan buah.
Pasien memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 70 kg. Perubahan diet apa yang dapat dianjurkan
untuk mengatasi keluhan?
a. Penggunaan laksatif b. Meningkatkan asupan serat dan cairan
c. Meningkatkan asupan protein d. Meningkatkan asupan vitamin
e. Meningkatkan asupan mineral

291. Data yang didapat dari Posyandu mawar menunjukkan K/S 100%, D/S 77%, N/D 85%. Sebuan terakhir
angka N/D menunjukkan penurunan menjadi 65% seiring banyak ditemukannya kasus diare di dusun
tersebut. Ditemukan kasus gizi buruk 1 anak dan gizi lebih ditemukan pada balita sebanyak 5%. Berapa
tingkat partisipasi masyarakat di posyandu tersebut?
a. 100% b. 85% c. 77% d. 65% e. 5%

292. Seorang anak perempuan 3 tahun dirawat di rumah sakit karena sering buang air besar dan encer. Pasien
mengalami demam dan nafsu makan turun. Pasien juga mengeluh mual. Nilai BB/U pasien adalah -1,62
SD. Hasil recall 24-h menunjukkan asupan energi pasien 75% dan protein 50% dari kecukupan energi.
Prioritas penanganan apa pada kasus tersebut?
a. Mencegah dehidrasi b. Mencegah kekurangan energi
c. Mengganti vitamin yang hilang selama diare d. Mengurangi rasa mual
e. Mencegah demam

293. Seorang anak perempuan 3 tahun dirawat di rumah sakit karena sering buang air besar dan encer. Pasien
mengalami demam dan nafsu makan turun. Pasien juga mengeluh mual. Nilai BB/U pasien adalah -1,62
SD. Hasil recall 24-h menunjukkan asupan energi pasien 75% dan protein 50% dari kecukupan energi.
Apa status gizi pada kasus tersebut?
a. Gizi lebih b. Gizi baik c. Gizi kurang d. Gizi buruk e. Kurus

294. Seorang anak perempuan 3 tahun dirawat di rumah sakit karena sering buang air besar dan encer. Pasien
mengalami demam dan nafsu makan turun. Pasien juga mengeluh mual. Nilai BB/U pasien adalah -1,62
SD. Hasil recall 24-h menunjukkan asupan energi pasien 75% dan protein 50% dari kecukupan energi.
Bentuk makanan apa yang sebaiknya diberikan?
a. Cair jernih b. Cair kental c. Saring d. Lunak e. Biasa

295. Seorang anak perempuan 3 tahun dirawat di rumah sakit karena sering buang air besar dan encer. Pasien
mengalami demam dan nafsu makan turun. Pasien juga mengeluh mual. Nilai BB/U pasien adalah -1,62
SD. Hasil recall 24-h menunjukkan asupan energi pasien 75% dan protein 50% dari kecukupan energi.
Kekurangan zat gizi spesifik apa yang dapat menyebabkan masalah gizi tersebut?
a. Kalium b. Kalsium c. Natrium d. Zat besi e. Zinc

296. Seorang anak perempuan 3 tahun dirawat di rumah sakit karena sering buang air besar dan encer. Pasien
mengalami demam dan nafsu makan turun. Pasien juga mengeluh mual. Nilai BB/U pasien adalah -1,62
SD. Hasil recall 24-h menunjukkan asupan energi pasien 75% dan protein 50% dari kecukupan energi.
Apa tingkat kecukupan energi pada kasus tersebut ?
a. Defisit b. Kurang c. Cukup d. Baik e. Lebih

297. Seorang nenek 71 tahun datang ke klinik dengan keluhan mengalami luka di kaki sudah 2 bulan belum
sembuh. Pasien juga merasa matanya perlu diperiksa karena pasien mengalami kesulitan membaca koran.
Pasien terkadang merasa mati rasa di kakinya. Pasien merasa lebihsering lapar, sering haus, dan buang air
kecil. Berat badan pasien juga turun 4 kg dalam 2 bulan terakhir tanpa pasien melakukan diet dan olah
raga khusus. IMT 29 kg/m2. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah pasien
325 mg/dl. Apa prioritas penanganan pada kasus tersebut?
a. Menyembuhkan luka b. Mengoreksi gangguan mata
c. Mengobati mati rasa di kaki d. Mencegah penurunan berat badan
e. Menurunkan kadar glukosa darah

298. Seorang nenek 71 tahun datang ke klinik dengan keluhan mengalami luka di kaki sudah 2 bulan belum
sembuh. Pasien juga merasa matanya perlu diperiksa karena pasien mengalami kesulitan membaca koran.
Pasien terkadang merasa mati rasa di kakinya. Pasien merasa lebihsering lapar, sering haus, dan buang air
kecil. Berat badan pasien juga turun 4 kg dalam 2 bulan terakhir tanpa pasien melakukan diet dan olah
raga khusus. IMT 29 kg/m2. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah pasien
325 mg/dl. Apa status gizi pada kasus tersebut?
a. Underweight b. Normal c. Overweight d. Obese I e. Obese II

299. Seorang nenek 71 tahun datang ke klinik dengan keluhan mengalami luka di kaki sudah 2 bulan belum
sembuh. Pasien juga merasa matanya perlu diperiksa karena pasien mengalami kesulitan membaca koran.
Pasien terkadang merasa mati rasa di kakinya. Pasien merasa lebihsering lapar, sering haus, dan buang air
kecil. Berat badan pasien juga turun 4 kg dalam 2 bulan terakhir tanpa pasien melakukan diet dan olah
raga khusus. Kebiasaan makan pasien suka mengudap krakers dan pudding serta sangat menggemari teh
manis. Setiap kali makan utama, pasien selalu mengkonsumsi sayur dan buah. IMT 29 kg/m2. Hasil
pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah pasien 325 mg/dl. Anjuran diet apa yang
dapat disampaikan?
a. Meningkatkan asupam vitamin A b. Meningkatkan asupan protein
c. Menurunkan asupan protein d. Menurunkan asupan energi
e. Menurunkan asupan karbohidrat sederhana

300. Seorang anak berusia 7 tahun selalu berangkat sekolah tanpa sarapan. Pada jam istirahat lebih memilih
duduk dan mengkonsumsi jajanan. Berangkat dan pergi sekolah menggunakan mobil jemputan. Pada saat
makan siang di rumah lebih senang mengkonsumsi nasi dan lauk hewani, sering menolak sayur dan buah.
Sore hari sering bermain “games” di rumah. Risiko gizi apa yang dihadapi pada kasus di atas?
a. Gizi buruk b. Gizi kurang c. Gizi baik d. Normal e. Gizi lebih

301. Seorang anak berusia 7 tahun selalu berangkat sekolah tanpa sarapan. Pada jam istirahat lebih memilih
duduk dan mengkonsumsi jajanan. Berangkat dan pergi sekolah menggunakan mobil jemputan. Pada saat
makan siang di rumah lebih senang mengkonsumsi nasi dan lauk hewani, sering menolak sayur dan buah.
Sore hari sering bermain “games” di rumah. Anjuran apa yang tepat untuk mencegah masalah gizi?
a. Mengurangi konsumsi nasi b. Pulang tanpa mobil jemputan
c. Meningkatkan aktivitas fisik d. Membatasi asupan lauk hewani
e. Membatasi konsumsi makanan jajanan

302. Seorang anak berusia 7 tahun selalu berangkat sekolah tanpa sarapan. Pada jam istirahat lebih memilih
duduk dan mengkonsumsi jajanan di kantin. Berangkat dan pergi sekolah menggunakan mobil jemputan.
Pada saat makan siang di rumah lebih senang mengkonsumsi nasi dan lauk hewani, sering menolak sayur
dan buah. Sore hari sering bermain “games” di rumah. Program gizi yang tepat dilakukan di sekolah?
a. Membuat kantin sehat
b. Menambah jam pelajaran pendidikan jasmani
c. Mewajibkan siswa sarapan sebelum ke sekolah
d. Mengundang orang tua untuk penyuluhan gizi anak
e. Mengurangi bermain “games” dengan memberi tugas tambahan

303. Tuan GKP umur 71 tahun datang ke Poli dengan diagnosis CKD Stadium III + Hipertensi Stadium I +
Batu Ginjal + Dislipidemia + Ispa. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien yaitu Creatinin 1,58 mg/dl,
Cholesterol 212 mg/dl, dan LDL 153 mg/dl. Keadaan fisik pasien baik. Pasien memiliki riwayat penyakit
gagal ginjal dari tahun 2005. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa berat badan pasien 63 kg
dan tinggi badan 162 cm. Konsumsi makan pasein berdasarkan hasil recall diketahui energi 2047,12 kkal,
protein 48,67 g, lemak 39,57 g dan KH 365,02 g. Apakah terapi diet yang tepat diberikan pada pasien
tersebut?
a. Diet Rendah Protein 1500 kkal dan Protein 38,4 gram + Rendah Lemak
b. Diet Rendah Protein 1600 kkal dan Protein 40,8 gram + Rendah Garam
c. Diet Rendah Protein 1800 kkal dan Protein 44,6 gram + Rendah Garam + Rendah Lemak
d. Diet Rendah Protein 1900 kkal dan Protein 48,8 gram + Rendah Garam + Rendah Lemak
e. Diet Rendah Protein 2000 kkal dan Protein 52,6 gram + Rendah Garam + Rendah Lemak

304. Tuan GKP umur 71 tahun datang ke Poli dengan diagnosis CKD Stadium III + Hipertensi Stadium I +
Batu Ginjal + Dislipidemia + Ispa. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien yaitu Creatinin 1,58 mg/dl,
Cholesterol 212 mg/dl, dan LDL 153 mg/dl. Keadaan fisik pasien baik. Berdasarkan hasil pengukuran
diketahui bahwa berat badan pasien 63 kg dan tinggi badan 162 cm. Konsumsi makan pasein berdasarkan
hasil recall diketahui energi 2047,12 kkal, protein 48,67 g, lemak 39,57 g dan KH 365,02 g. Bahan
makanan apakah yang dianjurkan untuk pasien tersebut?
a. Nasi, daging kambing, kacang tolo, bayam, dan pisang.
b. Nasi, ikan, wortel, jeruk dan minyak jagung.
c. Nasi, sosis, selada, minyak kelapa, dan pepaya.
d. Nasi, ikan, bayam, tahu dan pisang.
e. Nasi, telur asin, santan, minyak kedelai dan jeruk.

305. Tuan GKP umur 71 tahun datang ke Poli dengan diagnosis CKD Stadium III + Hipertensi Stadium I +
Batu Ginjal + Dislipidemia + Ispa. Hasil pemeriksaan laboratorium pasien yaitu Creatinin 1,58 mg/dl,
Cholesterol 212 mg/dl, dan LDL 153 mg/dl. Keadaan fisik pasien baik. Pasien memiliki riwayat penyakit
gagal ginjal dari tahun 2005. Berdasarkan hasil pengukuran diketahui bahwa berat badan pasien 63 kg
dan tinggi badan 162 cm. Konsumsi makan pasein berdasarkan hasil recall diketahui energi 2047,12 kkal,
protein 48,67 g, lemak 39,57 g dan KH 365,02 g. Berapa kkal energi yang anda anjurkan untuk kasus
diatas?
a. 1757,7 kkal b. 1859,7 kkal c. 1958,6 kkal d. 1980,5 kkal e. 2056,4 kkal

306. Pasien MRS dengan keluhan bengkak pada kaki kanan. Bengkak terasa nyeri bila ditekan, pasien juga
mengeluh nyeri pada perut bagian kanan bawah sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak mengalami mual,
muntah dan demam. Pasien juga merasa nafsu makannya menurun sejak 1 minggu yang lalu. buang air
kecil 3 - 4 kali perhari warna kuning dan volumenya ± ½ - 1 gelas. Selain itu pasien juga mengalami
batuk sejak 3 hari yang lalu dan dahak sulit keluar. Bentuk makanan apakah yang tepat untuk kasus
tersebut diatas?
a. Makanan cair jernih b. Makanan cair keruh c. Makanan saring
d. Makanan lunak e. Makanan biasa

307. Seorang wanita usia 24 tahun dikonsulkan ke poli gizi dari poli interne karena peningkatan kadar
kolesterol LDL yaitu 315 mg/dl sedangkan gula sewaktu 240 mg/dl. Berat badan 82 kg dan tinggi badan
156 cm. Tentukan diagnose gizi kasus tersebut diatas!
a. Dislipidemia + Diabetes Mellitus b. Dislipidemia c. Diabetes Mellitus + Obesitas
d. Hiperkolesterolemia e. Diabetes Mellitus

308. Seorang wanita usia 24 tahun dikonsulkan ke poli gizi dari poli interne karena peningkatan kadar
kolesterol LDL yaitu 315 mg/dl sedangkan gula sewaktu 240 mg/dl. Berat badan 82 kg dan tinggi badan
156 cm. Apakah terapi diet yang tepat untuk kasus tersebut diatas?
a. Rendah Lemak b. Rendah Garam c. Tinggi Lemak d. Rendah Serat
e. Rendah Protein

309. Nyonya Y berumur 45 tahun dirawat di RS dengan kondisi lemas, sesak , nyeri dada, pusing (+), mual
(+), muntah (-), keringat dingin(+) KU lemas, ada odema di kaki, Tekanan darah 170/90 mmHg, Suhu
tubuh 37oC dilakukan pengukuran TB : 155 cm, BB 38 kg. Bagaimana status gizi kasus diatas?
a. Normal b. Kurang c. Obesitas d. Overweight e. Buruk

310. Seorang anak An berumur 9 tahun, berdasarkan hasil pengukuran berat badan 18,5 kg dan tinggi badan
133 cm. hasil pemeriksaan fisik pasien iga gambang +, turgor turun cepat +, suhu tubuh 36,50C, dan
keadaan umum cukup baik. Bagaimanakah status gizi kasus diatas?
a. Baik b. Buruk c. Kurang d. Overweight e. Obesitas

311. Seorang anak An berumur 9 tahun, berdasarkan hasil pengukuran berat badan 18,5 kg dan tinggi badan
133 cm. hasil pemeriksaan fisik pasien iga gambang +, turgor turun cepat +, suhu tubuh 36,50C, dan
keadaan umum cukup baik. Gangguan apakah yang dialami oleh kasus tersebut?
a. Kwarshiorkor b. Marasmus c. Marasmus Kwarsiorkor d. Obesitas
e. Overweight

312. Seorang anak An berumur 9 tahun, berdasarkan hasil pengukuran berat badan 18,5 kg dan tinggi badan
133 cm. hasil pemeriksaan fisik pasien iga gambang +, turgor turun cepat +, suhu tubuh 36,50C, dan
keadaan umum cukup baik. Hasil pemeriksaan laboratorium Natrium 128 mmol/l, hemoglobin 8,3 gr/dl,
Hematokrit 24,9 % dan Leukosit 29.100/µl. Terapi diet apakah yang tepat diberikan pada kasus tersebut?
a. Diet TKTP b. Diet Rendah Sisa c. Diet Rendah Serat d. Diet Rendah Natrium
e. Diet Rendah Lemak

313. Data survey jumlah balita di desa Curung rejo pada bulan Mei tahun 2014 sebanyak 104 balita. Balita
yang mengalami status gizi kurang sebanyak 5 balita, 18 balita mengalami status gizi lebih. Survey
konsumsi makanan pada balita menunjukkan 8 balita mempunyai asupan berlebih. Recall aktivitas fisik
menunjukkan 17 balita beraktivitas rendah. Berapa Prevalensi status gizi kurang pada kasus tersebut?
a. 4,80% b. 10,5% c. 17,30% d. 22% e. 22,11%

314. Data survey jumlah balita di desa Curung rejo pada bulan Mei tahun 2014 sebanyak 104 balita. Balita
yang mengalami status gizi kurang sebanyak 5 balita, 18 balita mengalami status gizi lebih. Survey
konsumsi makanan pada balita menunjukkan 8 balita mempunyai asupan berlebih. Recall aktivitas fisik
menunjukkan 17 balita beraktivitas rendah. Apakah masalah gizi yang terjadi di desa Curungrejo?
a. Status gizi obesitas b. Status gizi lebih c. Status gizi kurang d. Status gizi pendek
e. Status gizi sangat pendek
315. Data survey jumlah balita di desa Curung rejo pada bulan Mei tahun 2014 sebanyak 104 balita. Balita
yang mengalami status gizi kurang sebanyak 5 balita, 18 balita mengalami status gizi lebih. Survey
konsumsi makanan pada balita menunjukkan 8 balita mempunyai asupan berlebih. Recall aktivitas fisik
menunjukkan 17 balita beraktivitas rendah. Data pendukung apakah yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosa gizi pada balita di desa Curungrejo?
a. Aktivitas fisik b. Asupan makanan c. Riwayat penyakit
d. Aktivitas fisik dan asupan makanan e. Riwayat penyakit dan asupan makanan

316. Data survey jumlah balita di desa Curung rejo pada bulan Mei tahun 2014 sebanyak 104 balita. Balita
yang mengalami status gizi kurang sebanyak 5 balita, 18 balita mengalami status gizi lebih. Survey
konsumsi makanan pada balita menunjukkan 8 balita mempunyai asupan berlebih. Recall aktivitas fisik
menunjukkan 17 balita beraktivitas rendah. Program gizi apa yang bisa dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah gizi kasus tersebut?
a. Pemberian makanan tambahan untuk balita b. Senam balita rutin setiap minggu
c. Pemberian obat cacing pada balita d. Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil
e. Senam lansia

317. SD X terletak di ujung lereng gunung Kelud. 61% siswa mengalami penurunan prestasi dan 25% memiliki
kadar hemoglobin rendah. Sebanyak 81% anak mempunyai pengetahuan gizi yang kurang. Apakah akar
masalah gizi yang terjadi pada siswa di SD X?
a. Anemia gizi besi b. Prestasi belajar siswa yang rendah
c. Pengetahuan gizi siswa yang kurang d. Kadar hemoglobin yang rendah
e. Letak sekolah dekat di dataran tinggi

318. SD X terletak di ujung lereng gunung Kelud. 61% siswa mengalami penurunan prestasi dan 25% memiliki
kadar hemoglobin rendah. Sebanyak 81% anak mempunyai pengetahuan gizi yang kurang. Tindakan apa
yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan akar masalah gizi tersebut?
a. Suplementasi Fe b. Pemberian obat cacing
c. Pemberian makanan tambahan anak sekolah
d. Pendidikan gizi dengan metode konseling
e. Pendidikan gizi dengan metode permainan

319. Ibu A berusia 21 tahun. Mempunyai Berat Badan 57Kg dan Tinggi Badan 163cm dan bekerja sebagai
pelinting rokok. Jam kerja Ibu A 9 jam di pabrik diberi waktu istirahat 1 jam. Kondisi fisik sehat dan tidak
ada riwayat penyakit apapun. Bagaimana status gizi Ibu A?
a. Obesitas b. Lebih c. Baik d. Kurang e. Kurus

320. Ibu A berusia 21 tahun. Mempunyai Berat Badan 57Kg dan Tinggi Badan 163cm dan bekerja sebagai
pelinting rokok. Jam kerja Ibu A 9 jam di pabrik diberi waktu istirahat 1 jam. Kondisi fisik sehat dan tidak
ada riwayat penyakit apapun. Berapa kebutuhan energi ibu A berdasar AKG setiap harinya?
a. 1500 – 1600 Kal b. 1601 – 1700 Kal c. 1701 – 1800 Kal d. 1801 – 1900 Kal
e. 1901 – 2000 Kal

321. Ibu A berusia 21 tahun. Mempunyai Berat Badan 57Kg dan Tinggi Badan 163cm dan bekerja sebagai
pelinting rokok. Jam kerja Ibu A 9 jam di pabrik diberi waktu istirahat 1 jam. Kondisi fisik sehat dan tidak
ada riwayat penyakit apapun. Berapa kebutuhan makronutrient untuk ibu A dalam setiap hari?
a. Karbohidrat 226,35 - 276,65gr; protein 53,19 – 65,01gr; lemak 62,1 – 75,9gr
b. Karbohidrat 226,35 - 276,65gr; protein 62,1 – 75,9gr; lemak 53,19 – 65,01gr
c. Karbohidrat 226,35 - 276,65gr; Vitamin 62,1 – 75,9gr; mineral 53,19 – 65,01gr
d. Karbohidrat 226,35 - 276,65gr; Vitamin 53,19 – 65,01gr; mineral 62,1 – 75,9gr
e. Cairan 2L ; protein 62,1 – 75,9gr; lemak 53,19 – 65,01gr

322. Ibu A berusia 21 tahun. Mempunyai Berat Badan 57Kg dan Tinggi Badan 163cm dan bekerja sebagai
pelinting rokok. Jam kerja Ibu A 9 jam di pabrik diberi waktu istirahat 1 jam. Kondisi fisik sehat dan tidak
ada riwayat penyakit apapun. Berapa kalori makanan yang harus disiapkan tempat kerja ibu A?
a. 501 – 500 Kal b. 551 – 600 Kal c. 601 – 650 Kal d. 651 – 700 Kal
e. 701 – 750 Kal

323. Kakek Imam berusia 59 tahun, datang ke Posyandu Lansia. Diketahui berat badannya 81 kg dan tinggi
badannya 177 cm. Tidak ada riwayat penyakit dalam satu tahun terakhir. Bagaimana cara penentuan
status gizi kakek Imam di KMS?
a. Tentukan berat badan ideal (BBI) – Plotting BBI dalam KMS lansia
b. Tentukan berat badan ideal (BBI) – Plotting BBI dalam KMS remaja
c. Tentukan tinggi badan ideal – plotting tinggi badan dalam KMS lansia
d. Tentukan nilai indeks massa tubuh – Plotting nilai IMT di KMS lansia
e. Tentukan nilai indeks massa tubuh – Plotting nilai IMT di KMS remaja

324. Kakek Imam berusia 59 tahun, datang ke Posyandu Lansia. Diketahui berat badannya 81 kg dan tinggi
badannya 177 cm. Tidak ada riwayat penyakit dalam satu tahun terakhir. Berapa IMT kakek Imam?
a. 25,65 b. 25,75 c. 25,85 d. 25,95 e. 26,05

325. Kakek Imam berusia 59 tahun, datang ke Posyandu Lansia. Diketahui berat badannya 81 kg dan tinggi
badannya 177 cm. Tidak ada riwayat penyakit dalam satu tahun terakhir. Bagaimana status gizi kakek
Imam?
a. Sangat kurus b. Kurus c. Baik d. Lebih e. Tinggi

326. Kakek Imam berusia 59 tahun, datang ke Posyandu Lansia. Diketahui berat badannya 81 kg dan tinggi
badannya 177 cm. Tidak ada riwayat penyakit dalam satu tahun terakhir. Data apakah yang perlu dikaji
untuk menentukan usaha promotif masalah gizi kakek Imam?
a. Riwayat penyakit dan asupan makanan b. Asupan makanan dan aktivitas fisik
c. Berat badan dan tinggi badan d. Berat badan dan asupan makanan
e. Berat badan dan aktivitas fisik

327. Putra Malik lahir pada tanggal 5 Februari 2012, Berat badan saat ditimbang di Posyandu pada tanggal 13
Juli 2014 = 10,7 Kg, Malik tidak menimbang di bulan Agustus, pada tanggal 21 September 2014
menimbang dan beratnya = 11,5 Kg dan pada tanggal 20 Oktober 2014 beratnya = 11,5 Kg. Indikator
apa yang bisa digunakan untuk menentukan status gizi Malik saat ini berdasar data yang ada?
a. PB/U b. TB/U c. BB/U d. BB/PB e. BB/TB

328. Putra Malik lahir pada tanggal 5 Februari 2012, Berat badan saat ditimbang di Posyandu pada tanggal 13
Juli 2014 = 10,7 Kg, Malik tidak menimbang di bulan Agustus, pada tanggal 21 September 2014
menimbang dan beratnya = 11,5 Kg dan pada tanggal 20 Oktober 2014 beratnya = 11,5 Kg. Bagaimana
status gizi Malik pada bulan Oktober 2014?
a. Obesitas b. Lebih c. Baik d. Kurus e. Sangat kurus

329. Putra Malik lahir pada tanggal 5 Februari 2012, Berat badan saat ditimbang di Posyandu pada tanggal 13
Juli 2014 = 10,7 Kg, Malik tidak menimbang di bulan Agustus, pada tanggal 21 September 2014
menimbang dan beratnya = 11,5 Kg dan pada tanggal 20 Oktober 2014 beratnya = 11,5 Kg. Bagaimana
grafik pertumbuhan Malik berdasar ploting di KMS?
a. Tumbuh negatif b. Tidak tumbuh c. Tumbuh tidak memadai
d. Tumbuh normal e. Tumbuh kejar

330. Hasil survey di sekolah dasar menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa kelas 5 dan 6 tinggi badannya lebih
pendek daripada teman – temannya. Jumlah siswa kelas 5 dan 6 sebanyak 76 siswa. Terdapat 53 anak
tidak pernah sarapan karena faktor ekonomi. Berdasar hal tersebut, pihak sekolah ingin melaksanakan
pemeriksaan status gizi pada siswa untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Indikator status gizi
apakah yang dapat digunakan untuk menentukan masalah gizi di SD tersebut ?
a. Tinggi badan menurut umur b. Berat badan menurut umur
c. Berat badan menurut tinggi badan d. Panjang badan menurut umur
e. Tinggi badan menurut berat badan

331. Hasil survey di sekolah dasar menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa kelas 5 dan 6 tinggi badannya lebih
pendek daripada teman – temannya. Jumlah siswa kelas 5 dan 6 sebanyak 76 siswa. Terdapat 53 anak
tidak pernah sarapan karena faktor ekonomi. Berdasar hal tersebut, pihak sekolah ingin melaksanakan
pemeriksaan status gizi pada siswa untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Apakah kelebihan dari
indikator yang dilakukan untuk kasus diatas ?
a. Memberikan petunjuk tentang adanya masalah gizi akut
b. Kurang memberikan petunjuk tentang adanya masalah gizi kronis
c. Indikator yang baik untuk perkembangan keadaan sosial-ekonomi masyarakat
d. Tidak praktis dilakukan di lapangan
e. Besar resiko untuk mengukur tinggi badan

332. Hasil survey di sekolah dasar menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa kelas 5 dan 6 tinggi badannya lebih
pendek daripada teman – temannya. Jumlah siswa kelas 5 dan 6 sebanyak 76 siswa. Terdapat 53 anak
tidak pernah sarapan karena faktor ekonomi. Berdasar hal tersebut, pihak sekolah ingin melaksanakan
pemeriksaan status gizi pada siswa untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Usaha kuratif apa yang
bisa dilakukan ahli gizi untuk menyelesaikan masalah gizi tersebut?
a. Pemberian obat cacing b. Pemberian garam beryodium
c. Pemberian sarapan bersama di sekolah d. Pemberian alat ukur tinggi badan
e. Pemberian obat ISPA

333. Hasil survey di sekolah dasar menunjukkan bahwa terdapat 15 siswa kelas 5 dan 6 tinggi badannya lebih
pendek daripada teman – temannya. Jumlah siswa kelas 5 dan 6 sebanyak 76 siswa. Terdapat 53 anak
tidak pernah sarapan karena faktor ekonomi. Berdasar hal tersebut, pihak sekolah ingin melaksanakan
pemeriksaan status gizi pada siswa untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan. Apabila sekolah
tersebut akan mengadakan pendidikan gizi, topik apa yang sebaiknya disampaikan?
a. Higyne dan sanitasi makanan b. Penyimpanan garam beryodium
c. Cara pengukuran tinggi badan d. Pentingnya sarapan
e. Infeksi saluran pernapasan

334. Ibu C mempunyai bayi pertama usia 1 bulan tinggal bersama ibu dan suaminya. Masa cutinya akan habis
30 hari lagi. Selama ini Ibu C hanya memberikan ASI saja kepada bayinya. Ibu C mendatangi ahli gizi
karena khawatir tidak bisa menyusui ketika nanti bekerja. Masalah menyusui apa yang dialami Ibu C?
a. Putting datar b. ASI tidak keluar c. Ibu mengidap penyakit menular
d. Anak mengalami berat badan lahir rendah e. Perubahan kebiasaan
335. Ibu C mempunyai bayi pertama usia 1 bulan tinggal bersama ibu dan suaminya. Masa cutinya akan habis
30 hari lagi. Selama ini Ibu C hanya memberikan ASI saja kepada bayinya. Ibu C mendatangi ahli gizi
karena khawatir tidak bisa menyusui ketika nanti bekerja. Solusi apa yang bisa diberikan konselor
menyusui kepada ibu C?
a. Memberikan Susu formula kepada bayi ketika ibu bekerja
b. Memberikan ASI Pumping kepada bayi ketika ibu bekerja
c. Memberikan air gula kepada bayi ketika ibu bekerja
d. Memperpanjang masa cuti ibu
e. Menyarankan ibu untuk keluar dari pekerjaan

336. Ibu C mempunyai bayi pertama usia 1 bulan tinggal bersama ibu dan suaminya. Masa cutinya akan habis
30 hari lagi. Selama ini Ibu C hanya memberikan ASI saja kepada bayinya. Ibu C mendatangi ahli gizi
karena khawatir tidak bisa menyusui ketika nanti bekerja. Usaha promotif apa yang bisa dilakukan kepada
keluarga ibu C?
a. Melatih keluarga memberikan ASI pumping kepada bayi dengan dot
b. Melatih keluarga memberikan ASI pumping kepada bayi tanpa dot
c. Melatih keluarga memberikan susu formula kepada bayi tanpa dot
d. Melatih keluarga memberikan air gula kepada bayi tanpa dot
e. Melatih ibu mempumping ASI dengan tangan

337. Ibu C mempunyai bayi pertama usia 1 bulan tinggal bersama ibu dan suaminya. Masa cutinya akan habis
30 hari lagi. Selama ini Ibu C hanya memberikan ASI saja kepada bayinya. Ibu C mendatangi ahli gizi
karena khawatir tidak bisa menyusui ketika nanti bekerja. Usaha promotif apa yang bisa dilakukan kepada
tempat kerja ibu C terkait masalah menyusuinya?
a. Penyediaan ruang laktasi b. Penyediaan ruang makan
c. Penyediaan Kamar mandi d. Penyediaan Mushola
e. Penyediaan kendaraan dinas

338. Iqbal berusia 9 bulan dengan berat badan 7,3kg. Selama 6 bulan pertama hanya mendapat ASI
eksklusif.Tidak ada riwayat penyakit, menurut ibu Iqbal susah makan dan kurus. Indikator status gizi apa
yang tepat untuk menentukan status gizi Iqbal dari data tersebut?
a. Berat badan menurut umur b. Tinggi badan menurut umur
c. Berat badan menurut tinggi badan d. Panjang badan menurut umur
e. Tinggi badan menurut berat badan

339. Iqbal berusia 9 bulan dengan berat badan 7,3kg. Selama 6 bulan pertama hanya mendapat ASI
eksklusif.Tidak ada riwayat penyakit, menurut ibu Iqbal susah makan dan kurus. Bagaimana status gizi
Iqbal berdasar indikator tersebut?
a. Sangat kurus b. Kurus c. Baik d. Gemuk e. Sangak gemuk

340. Iqbal berusia 9 bulan dengan berat badan 7,3kg. Selama 6 bulan pertama hanya mendapat ASI
eksklusif.Tidak ada riwayat penyakit, menurut ibu Iqbal susah makan dan kurus. Bentuk makanan apa
yang bisa diberikan kepada Iqbal?
a. Cair b. Semi cair c. Kental d. Lunak e. Padat

341. Iqbal berusia 9 bulan dengan berat badan 7,3kg. Selama 6 bulan pertama hanya mendapat ASI
eksklusif.Tidak ada riwayat penyakit, menurut ibu Iqbal susah makan dan kurus. Berapa porsi makanan
yang perlu diberikan kepada Iqbal?
a. 2 – 3 sendok teh dan ditingkatkan bertahap sampai ½ mangkok kecil
b. 2 – 3 sendok makan dan ditingkatkan bertahap sampai ½ mangkok kecil
c. ½ mangkok kecil
d. ¾ - 1 mangkok kecil
e. ¾ - 1 mangkok besar

342. Iqbal berusia 9 bulan dengan berat badan 7,3kg. Selama 6 bulan pertama hanya mendapat ASI
eksklusif.Tidak ada riwayat penyakit, menurut ibu Iqbal susah makan dan kurus. Berapa kali Ibu perlu
menyusui Iqbal dalam sehari?
a. Tiga kali / hari b. Empat kali / hari c. Lima kali / hari d. Enam kali / hari
e. Semau anak

343. NY M seorang ibu menyusui berusia 38 th, Masuk Rumah Sakit dengan Post Sectio Caesaria (SC) dan
APB plasenta previa hari ke-7. Data fisik BB 57,5kg dan TB 155,5 cm. Keadaan umum lemah, pucat dan
anemis, TD: 100/70 mmHg, Suhu: 36o C. Data Biokimia menunjukkan Leukosit : 12.000µl, Hb :
9,6mg/dl dan Trombosit : 233.000 µl. Kebiasaan Makan pasien 3x sehari, pasien menyukai semua jenis
makanan. Diagnosa gizi apa yang dapat ditentukan untuk ibu M?
a. Kurang energi kronik b. Obesitas c. Demam d. Anemia gizi besi
e. Lemah letih lesu

344. NY M seorang ibu menyusui berusia 38 th, Masuk Rumah Sakit dengan Post Sectio Caesaria (SC) dan
APB plasenta previa hari ke-7. Data fisik BB 57,5kg dan TB 155,5 cm. Keadaan umum lemah, pucat dan
anemis, TD: 100/70 mmHg, Suhu: 36o C. Data Biokimia menunjukkan Leukosit : 12.000µl, Hb :
9,6mg/dl dan Trombosit : 233.000 µl. Kebiasaan Makan pasien 3x sehari, pasien menyukai semua jenis
makanan. Diet apa yang bisa diberikan untuk Ibu M?
a. Diet rendah kalori b. Diet rendah lemak c. Diet tinggi kalori
d. Diet rendah gula e. Diet tinggi sumber zat besi

345. NY M seorang ibu menyusui berusia 38 th, Masuk Rumah Sakit dengan Post Sectio Caesaria (SC) dan
APB plasenta previa hari ke-7. Data fisik BB 57,5kg dan TB 155,5 cm. Keadaan umum lemah, pucat dan
anemis, TD: 100/70 mmHg, Suhu: 36o C. Data Biokimia menunjukkan Leukosit : 12.000µl, Hb :
9,6mg/dl dan Trombosit : 233.000 µl. Kebiasaan Makan pasien 3x sehari, pasien menyukai semua jenis
makanan. Apa yang perlu dilakukan Ibu M agar tetap bisa memberikan ASI ke bayinya?
a. Mengajak bayi tinggal di Rumah Sakit b. Rutin pulang ke rumah untuk menyusui
c. Pumping ASI d. Menitipkan bayi di day care dekat Rumah Sakit
e. Rutin membawa bayi ke Rumah Sakit untuk disusui

346. Daerah X merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Seluruh petani
bawang menggunakan pestisida di daerah tersebut. Sumber bahan pangan lokal dapat mencukupi
kebutuhan gizi makro maupun mikro masyarakat setempat. Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten
diketahui bahwa 20% anak balita berstatus gizi sangat pendek dan 16% mengalami gangguan
pertumbuhan. Masalah epidemiologi gizi apa yang terjadi berdasar kasus diatas?
a. Gangguan pertumbuhan b. Pendek c. Stunting d. Anemia gizi besi
e. Kurang energi protein

347. Daerah X merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Seluruh petani
bawang menggunakan pestisida di daerah tersebut. Sumber bahan pangan lokal dapat mencukupi
kebutuhan gizi makro maupun mikro masyarakat setempat. Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten
diketahui bahwa 20% anak balita berstatus gizi sangat pendek dan 16% mengalami gangguan
pertumbuhan. Apa penyebab terjadinya masalah epidemiologi tersebut?
a. Gangguan metabolisme Yodium b. Kurang asupan Yodium c. Kurang asupan Fe
d. Gangguan metabolisme Fe e. Gangguan metabolisme lemak

348. Daerah X merupakan daerah penghasil bawang merah terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Seluruh petani
bawang menggunakan pestisida di daerah tersebut. Sumber bahan pangan lokal dapat mencukupi
kebutuhan gizi makro maupun mikro masyarakat setempat. Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten
diketahui bahwa 20% anak balita berstatus gizi sangat pendek dan 16% mengalami gangguan
pertumbuhan. Topik pendidikan gizi apa yang bisa diberikan kepada masyarakat di daerah X?
a. Penggunaan garam beryodium b. Penggunaan dan pengolahan limbah pestisida
c. Pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber makanan d. Higyne dan sanitasi
e. Kebutuhan lemak yang dibutuhkan balita

349. Ahli gizi bertugas di daerah X. Berdasar data dinas kesehatan diketahui bahwa prevalensi Wanita usia
subur yang menderita HIV sebesar 17%. Ahli gizi tersebut ingin mengetahui faktor penyebab tingginya
prevalensi HIV di daerah tersebut. Desain studi apa yang dapat digunakan ahli gizi untuk melakukan
penelitian tersebut?
a. Observasi b. Cross sectional c. Case control d. Cohort
e. Cohort prospektif

350. Berdasarkan kasus nomor 349, Apa kelebihan dari desain studi tersebut?
a. Baik digunakan untuk kasus langka b. Selection bias rendah
c. Recall bias rendah d. Recall bias tinggi
e. Tidak terdapat faktor pengganggu

351. Berdasarkan kasus nomor 349, Uji statistik apa yang dapat digunakan dalam penelitian tersebut?
a. Uji korelasi b. Uji regresi c. Uji beda d. Uji beda berpasangan
f. Uji beda tidak berpasangan

352. Ibu N berusia 20 tahun, mempunyai bayi pertama usia 1,5 bulan dan tinggal bersama ibunya. Pengasuhan
bayi dilakukan Ibu N sendiri karena sudah cerai dengan suaminya. Pekerjaan ibu N sebagai ibu rumah
tangga dan sering keluar di malam hari. Bayi tinggal bersama neneknya saat ibu keluar malam dan diberi
susu formula. Apakah masalah menyusui yang dihadapi Ibu N?
a. ASI ibu tidak keluar b. Putting payudara ibu datar c. Single parents
d. Ibu mengutamakan pergaulan daripada menyusui
e. Pengasuhan bayi yang dilakukan oleh nenek

353. Perguruan Tinggi Y terletak di pusat kota. Berdasar data klinik perguruan tinggi tersebut, terdapat 27%
Mahasiswa yang mengalami obesitas. Sebagian besar mahasiswa yang obesitas sudah mengurangi asupan
makanannya, hanya aktivitas fisiknya tetap rendah. Apa masalah gizi yang dialami dari kasus tersebut?
a. Obesitas b. Overweight c. Kurus d. Sangat kurus e. Kurang

354. Perguruan Tinggi Y terletak di pusat kota. Berdasar data klinik perguruan tinggi tersebut, terdapat 27%
Mahasiswa yang mengalami obesitas. Sebagian besar mahasiswa yang obesitas sudah mengurangi asupan
makanannya, hanya aktivitas fisiknya tetap rendah. Apa akar masalah gizi sebagai penyebab kasus
tersebut?
a. Asupan makanan berlebih b. Asupan makanan kurang c. Aktivitas fisik berlebih
d. Aktivitas fisik kurang e. Penyakit infeksi
355. Perguruan Tinggi Y terletak di pusat kota. Berdasar data klinik perguruan tinggi tersebut, terdapat 27%
Mahasiswa yang mengalami obesitas. Sebagian besar mahasiswa yang obesitas sudah mengurangi asupan
makanannya, hanya aktivitas fisiknya tetap rendah. Kegiatan apa yang bisa dilaksanakan untuk
menyelesaikan masalah gizi tersebut?
a. Makan bersama b. Senam rutin setiap minggu c. Pemberian obat cacing
d. Suplementasi Fe e. Suplementasi Vitamin A

356. Manajer restoran GH merekap data penjualan selama 1 bulan, macam menu yang terjual dan jumlah
konsumen per hari. Berdasarkan data ini manajer dapat mengetahui perkiraan menu yang akan dijual serta
jumlah konsumen yang akan datang. Apakah metode peramalan produksi yang tepat untuk digunakan?
a. autregressive moving average b. exponential smoothing technique
c. moving average technique d. regression technique
e. subjective technique

357. Konsumen mengeluh rasa ikan bakar yang disajikan di Restoran XYZ terlalu asin. Ternyata koki yang
memiliki spesialisasi masakan ikan bakar tidak masuk pada hari itu. Sehingga menu ikan bakar dimasak
oleh koki lain. Di dapur telah tersedia telepon dan sebelum disajikan makanan tersebut telah dicicip oleh
sang koki. Apakah penyebab kejadian tersebut?
a. koki utama tidak masuk kerja b. semua koki tidak memiliki kompetensi yang sama
c. tidak ada bagian quality control d. tidak ada komunikasi antara koki dan asisten koki
e. tidak ada standar resep

358. Sebuah rumah sakit KL akan mendirikan kafetaria untuk menyediakan makanan bagi keluarga pasien.
Manajer yang ditunjuk harus membuat format jadwal produksi untuk setiap shift. Setiap shift
direncanakan akan bekerja selama 5 jam kerja. Apakah komponen yang harus dimasukkan dalam format
tersebut?
a. daftar pekerjaan yang harus dilakukan b. jumlah menu yang diproduksi
c. standar porsi d. petugas yang bertanggung jawab
e. sumber resep

359. Manajer Instalasi Gizi Rumah Sakit A memiliki visi dan misi untuk memberikan asuhan gizi yang
komprehensif, pelayanan makanan yang memuaskan klien, dengan standar kualitas pelayanan terbaik.
Sehingga dia harus menganalisis semua faktor yang mempengaruhi kegiatan di instalasi gizi. Apakah
fungsi manajemen yang diterapkan?
a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Penganggaran d. Pengendalian
e. Evaluasi

360. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien tentang keterlambatan makanan. Keluhan ini disampaikan
oleh petugas distribusi kepada Kepala Instalasi Gizi. Sebagai pimpinan, beliau harus segera bertindak
untuk menangani masalah tersebut. Apakah peran pemimpin pada kasus diatas?
a. Disseminator b. disturbance handler c. entrepreneur d. negotiator
e. spokesperson

361. Katering membuat menu steak iga dan salad sayuran. Saat menetapkan harga, ahli gizi hanya menghitung
food cost serta labour cost yang dibutuhkan untuk memproduksi menu tersebut. Apakah metode yang
dipakai oleh ahli gizi untuk menentukan harga pada kasus tersebut ?
a. actual pricing b. demand oriented pricing c. factor pricing
d. mark up pricing e. prime cost pricing
362. Ahli gizi akan mempersiapkan belanja untuk besok, salah satu menu VVIP yang akan disiapkan adalah
Asem Ikan Patin. Jumlah pasien VVIP adalah 10 orang. Berat bersih ikan per potong adalah 75 gram .
BDD ikan adalah 75%. Berapakah jumlah Ikan yang dibutuhkan?
a. 1000 gram b. 1500 gram c. 2000 gram d. 2500 gram e. 500 gram

363. Di rumah sakit “Sejahtera” belanja daging, ayam dan ikan biasanya dilakukan seminggu sekali karena
adanya fasilitas freezer yang cukup besar. Namun terakhir ini sering ditemukan daging sudah berubah
warna kehijauan. Setelah ahli gizi memeriksa freezer, suhu pada detektor menunjukkan -2oC. Berapakah
suhu yang tepat untuk mencegah masalah penyimpanan diatas?
a. 0 – (-8 ) 0C b. -2 – (-10) 0C c. -4 – (-12) 0C d. -6 – (-14) 0C
e. -10 – (-18) 0C

364. Evaluasi terhadap menu yang disajikan di rumah sakit dibutuhkan untuk menilai daya terima konsumen.
Ahli Gizi di rumah sakit “X” melakukan evaluasi menu dengan memberikan kuisioner pada pasien yang
berisi pertanyaan tentang pendapat konsumen tentang cita rasa dan pelayanan. Apakah nama metode yang
digunakan di rumah sakit tersebut?
a. Frekuensi Penerimaan b. Indeks Popularitas c. Laporan Konsumsi Mandiri
d. Sisa Makanan e. Survei Kepuasan

365. Di Rumah Sakit “Sehat”, setiap 6 bulan sekali dilakukan evaluasi menu dengan melihat jumlah sisa
makanan pasien di piring. Analisis yang dilakukan menggunakan metode Comstock. Apakah nama
metode evaluasi yang digunakan?
a. 24 hour recall b. Plate waste c. Self Reported Consumption
d. Visual plate waste e. Weighed plate waste

366. Mutu organoleptik dari menu harus diperhatikan dalam perencanaan menu supaya penampakan menu saat
disajikan keliatan menarik. Salah satu menu yang disajikan di katering “Maju” adalah Nasi, pepes ayam,
opor tempe, dan tumis kecambah. Mutu organoleptik apakah yang harus diperbaiki pada menu tersebut?
a. Aroma b. konsistensi c. tekstur d. ukuran e. warna

367. Laila, 26 tahun, bekerja di dapur Rumah Sakit Swasta, ia datang kepada manajer bagian penyelenggaraan
makanan, mengeluhkan bahwa kondisi udara di dapur sangat panas, dan dia merasa sangat kelelahan
menyiapkan pesanan diet yang berjumlah banyak. Padahal telah tersedia kipas angin yang memadai.
Apakah yang harus dilakukan manajer untuk mengurangi keluhan karyawan?
a. menambah jam istirahat b. menambah jumlah kipas angin
c. mengurangi jumlah karyawan di bagian dapur d. mengatur shift karyawan
e. mengecek sistem ventilasi saluran udara

368. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, manajer penyelenggaraan makanan di suatu asrama sekolah,
mengadakan survei kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil survei tersebut, banyak murid yang
mengeluhkan rasa makanan pada menu makan siang terlalu asin. Apakah tindakan yang akan dilakukan
berdasar keluhan?
a. Meminta maaf kepada para murid b. Mengganti menu makan siang
c. Mengevaluasi standar resep d. Mengurangi penggunaan garam
e. Menegur petugas pengolahan

369. RS Pelita merupakan salah satu rumah sakit baru di wilayah selatan Jakarta. RS ini terdiri dari 5 lantai,
karena alasan itulah maka kepala instalasi gizi memutuskan untuk menggunakan sistem desentralisasi
untuk distribusi makanan kepada pasien. Apa kelebihan dari sistem desentralisasi?
a. Membutuhkan peralatan yang lebih sedikit b. Pengawasan bisa lebih optimal
c. Dapat lebih mudah mengontrol besar porsi
d. Lebih efisien dalam pemanfaatan tenaga kerja
e. Dapat mempertahankan suhu makanan

370. Instalasi gizi Rumah Sakit Baratajaya merasa mengalami kekurangan tenaga kerja di ruang produksi.
Untuk itu ahli gizi diminta untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dengan menggunakan metode
Indicator Staffing Needs (ISN). Anita kurang setuju dengan metode tersebut, Anita menyarankan
menggunakan metode WISN saja. Apakah kelemahan dari metode Indicator Staffing Needs (ISN)?
a. Perhitungan jumlah tenaga kerja tidak dibedakan menurut tingkat pendidikan
b. Tidak memperhitungkan beban kerja dari tiap tenaga kerja
c. Tidak memperhitungkan jenis tenaga tiap-tiap unit kerja
d. Tidak memperhitungkan jumlah waktu kerja efektif untuk setiap jenis tenaga kerja
e. Tidak memperhitungkan kapasitas masing-masing tenaga kerja

371. Berdasarkan hasil analisis ahli gizi,jumlah produksi makan siang untuk pasien sering mengalami
kekurangan. Sehingga petugas pengolahan selalu membuat hidangan baru yang terkadang berbeda dengan
siklus menu yang ditetapkan, untuk diberikan pada pasien baru tersebut. Apa penyebab kejadian tersebut?
a. Peramalan produksi yang tidak tepat
b. Tidak tersedianya bahan makanan cadangan
c. Informasi jumlah pasien baru yang kurang akurat
d. Menu yang ditetapkan terlalu kompleks
e. Waktu pengolahan yang tidak cukup

372. Berdasarkan hasil monitoring asupan makan, sebagian besar pasien di sebuah RS yang terletak di daerah
kepulauan tidak menghabiskan makanannya dikarenakan bosan dengan menu yang disediakan RS.
Keterbatasan jenis bahan makanan turut menjadi penyebab menu yang monoton di RS tersebut. Hal apa
yang seharusnya dilakukan oleh ahli gizi?
a. Mengganti standart bumbu b. Modifikasi resep
c. Mengubah standart porsi d. Menyesuaikan dengan menu kesukaan pasien
e. Pengembangan menu baru

373. Asuhan gizi yang tepat memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan terapi pasien.
Selain memerpendek masa rawat, menurunkan cost, meingkatkan harapan hidup dan status kesehatan
pasien. Pemberian makanan di RS bisa melalui oral, NGT/enteral atau parenteral. Apa yang menjadi
indikasi penggunaan NGT?
a. Pasien sadar b. Pasien kesulitan menelan c. Post operasi laparotomi
d. Tidak terdapat gangguan saluran cerna e. Pasien dengan cedera serebrospinal

374. Data survey baduta di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Oktober tahun 2014 sebanyak
1010 balita dimana 30%nya baduta. Baduta yang mempunyai status gizi tinggi sebanyak 12 anak, 18
baduta mengalami stunting dan 66 baduta pendek. Berapa Prevalensi status gizi tinggi?
a. 4,80% b. 3,96% c. 1,19% d. 1,78% e. 5,94%

375. Data survey baduta di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Oktober tahun 2014 sebanyak
1010 balita dimana 30%nya baduta. Baduta yang mempunyai status gizi tinggi sebanyak 12 anak, 18
baduta mengalami stunting dan 66 baduta pendek. Berapa Prevalensi stunting?
a. 1,19% b. 1,78% c. 3,96% d. 4,80% e. 5,94%
376. Data survey baduta di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Oktober tahun 2014 sebanyak
1010 balita dimana 30%nya baduta. Baduta yang mempunyai status gizi tinggi sebanyak 12 anak, 18
baduta mengalami stunting dan 66 baduta pendek. Apakah masalah gizi yang terjadi di Kecamatan
Dampit?
a. Status gizi obesitas b. Status gizi lebih c. Status gizi kurang d. Status gizi pendek
e. Status gizi stunting

377. Data survey baduta di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Oktober tahun 2014 sejumlah
18% baduta berstatus gizi kurus, 76% normal dan 6% gemuk. Survey asupan makan menunjukkan 96.13%
baduta tercukupi asupan energinya. Apakah masalah gizi yang terjadi di Kecamatan Dampit?
a. Status gizi obesitas b. Status gizi gemuk c. Status gizi kurus
d. Status gizi sangat kurus e. Status gizi normal

378. Data survey baduta di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Oktober tahun 2014 sejumlah
18% baduta berstatus gizi kurus, 76% normal dan 6% gemuk. Survey asupan makan menunjukkan 96.13%
baduta tercukupi asupan energinya. Data pendukung apakah yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosa gizi pada balita di Kecamatan Dampit?
a. Aktivitas fisik b. Asupan makanan c. Riwayat penyakit d. Usia anak
e. Berat badan

379. Data survey baduta di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan Oktober tahun 2014 sejumlah
18% baduta berstatus gizi kurus, 76% normal dan 6% gemuk. Survey asupan makan menunjukkan 96.13%
baduta tercukupi asupan energinya. Cakupan vitamin A pada baduta meningkat pada tahun 2014 menjadi
57%. Program gizi apa yang bisa dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah gizi kasus tersebut?
a. Pemberian makanan tambahan untuk baduta
b. Pemberian vitamin A ke rumah – rumah baduta
c. Pemberian obat cacing pada baduta
d. Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil
e. Senam lansia

380. Data survey pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan
Oktober tahun 2014 sebanyak 28% mempunyai IMT <18. Terdapat 55% WUS yang memiliki IMT 18-
25, sisanya mempunyai IMT >25. Berapa prevalensi status gizi lebih pada WUS?
a. 17% b. 18% c. 25% d. 28% e. 55%

381. Data survey pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan
Oktober tahun 2014 sebanyak 28% mempunyai IMT <18. Terdapat 55% WUS yang memiliki IMT 18-
25, sisanya mempunyai IMT >25. Berapa prevalensi status gizi normal pada WUS?
a. 17% b. 18% c. 25% d. 28% e. 55%

382. Data survey pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada bulan
Oktober tahun 2014 sebanyak 28% mempunyai IMT <18. Terdapat 55% WUS yang memiliki IMT 18-
25, sisanya mempunyai IMT >25. Apa masalah gizi WUS di Kecamatan Dampit?
a. Sangat kurus dan Underweight b. Sangat kurus dan Overweight
c. Underweight dan Overweight d. Sangat kurus dan Obesitas
e. Underweight dan Obesitas

383. Tn. Dj MRS dengan keluhan utama kejang 1 jam SMRS. Pasien memiliki riwayat stroke 2 thn lalu dan
hipertensi. Kadar Kolesterol Pasien 229 mg/dl; Chlorida 112,1 mmol/L; Tensi 160/110 mmHg. Pasien
didiagnosa CVA Bleeding. Hasil penggalian riwayat gizi SMRS didapatkan Pasien tdk pernah melakukan
diet sebelumnya, Pasien jarang makan sayur dan Pasien suka mengkonsumsi makanan yg diolah dengan
santan atau kelapa. Diagnosa gizi apakah yang cocok untuk kasus ini?
a. Perubahan nilai lab pada kolesterol dan klorida dikaitkan dg fungsi organ otak ditandai dg kolesterol
Pasien 229 mg/dl; Chlorida 112,1 mmol/L; dan Tensi 160/110 mmHg.
b. Kekurangan intake serat dikaitkan dengan kurangnya pasien mengonsumsi makanan sumber serat
seperti buah dan sayur
c. Kekurangan intake vitamin B6, B9, C dan E ditandai dengan kurangnya pasien mengonsumsi
makanan sumber vitamin B6, B9, C dan E yang dapat diperoleh dari buah dan sayur.
d. Kelebihan intake karbohidrat dikaitkan dengan pasien mengonsumsi makanan yang diolah dengan
santan atau kelapa.
e. Kelebihan intake lemak dikaitkan dengan seringnya pasien mengkonsumsi makanan yg diolah
dengan santan.

384. Perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia diawali pada tahun 1888 oleh Belanda dengan pendirian
Laboratorium Kesehatan. Apakah tujuan didirikannya Laboratorium Kesehatan tersebut?
a. Penanggulangan defisiensi vitamin A di Indonesia dan Asia
b. Mengamati pola makan, keadaan gizi, pertanian dan perekonomian Indonesia
c. Melakukan analisis bahan makanan
d. Penanggulangan penyakit beri- beri di Indonesia dan Asia
e. Penelitian tentang KEP

385. Zat gizi dalam tubuh ada yang digunakan untuk membentuk sel baru, memelihara dan mengganti sel – sel
yang rusak. Zat gizi tersebut misalnya protein, mineral dan air. Berdasarkan fungsinya pengelompokan
zat gizi tersebut digolongkan menjadi?
a. Zat Pengatur b. Sumber Energi c. Zat Pembangun d. Zat Gizi Esensial
e. Zat Gizi Mikro

386. Prebiotik merupakan nondigestible food yang menguntungkan bagi inangnya dengan merangsang
aktivitas sejumlah bakteri dalam kolon sehingga mampu meningkatkan kesehatan. Apakah salah satu
syarat food ingredient yang dapat diklasifikasikan sebagai Prebiotik?
a. Tidak mampu diserap oleh saluran cerna bagian atas.
b. Berbentuk substrat yang mengandung protein dan asam lemak.
c. Menghambat pertumbuhan bakteri Bifidobacterium.
d. Bersifat pathogen terhadap kesehatan inangnya.
e. Diisolasi dari spesies yang sama dengan lingkungan tubuh.

387. Sayur dan buah merupakan pangan fungsional yang memiliki komponen bioktive bermanfaat bagi tubuh,
salah satunya adalah Bromelin pada buah nanas. Apakah peran Bromelin pada buah nanas tersebut?
a. Mampu memecah struktur molekul lemak menjadi asam- asam lemak sederhana, sehingga mampu
dimetabolisme tubuh.
b. Mampu mengurangi radang sendi dan infeksi saluran pernafasan.
c. Mampu memecah struktur molekul protein menjadi asam amino, sehingga mampu melunakkan
daging.
d. Mampu meredam reaksi radikal bebas dalam tubuh sehingga menekan terjadinya penyakit kanker.
e. Menekan resiko infeksi dan penyakit degenerative.
388. Karbohidrat loading adalah strategi pengaturan asupan Karbohidrat yang diintegrasikan dengan strategi
latihan dengan tujuan untuk meningkatkan simpanan glikogen di otot menjelang pertandingan.
Bagaimanakah prinsip karbohidrat loading?
a. Mengkonsumsi karbohidrat sebanyak- banyak sebelum pertandingan.
b. Pengurasan simpanan glikogen hingga sel menjadi lapar dan mampu menyerap glukosa lebih banyak,
kemudian asupan karbohidrat ditingkatkan.
c. Pengurasan simpanan lemak, kemudian mengganti dengan asupan karbohidrat yang tinggi sehingga
cadangan glikogen lebih banyak.
d. Melakukan olahraga intensitas tinggi dengan keadaan puasa, kemudian menambah asupan
karbohidrat secara bertahap.
e. Melakukan olahraga dalam keadaan puasa dan menambah asupan lemak dan karbohidrat sebanyak-
banyaknya.

389. Robby seorang atlet tenis berusia 21 tahun, dengan BB 50kg dan TB 169cm. Dalam waktu 1 minggu lagi
Robby akan menghadapi pertandingan tingkat nasional. Selama 2 minggu Robby tinggal di Asrama untuk
dapat berkonsentrasi latihan. Setiap hari Robby berlatih selama 6 jam per hari di pagi dan siang hari.
Selama di Asrama Robby mendapat 3x makan utama dan 2x selingan serta tambahan 1x susu di malam
hari. Bagaimana status gizi Robby?
a. Underweight b. Normal c. Overweight d. Obess 1 e. Obess 2

390. Ibu Septi seorang dosen berusia 26 tahun dengan BB 54 kg dan TB 155 cm. Ibu Septi bekerja dari jam
08.00 s/d 16.00 WIB setiap harinya. Ibu Septi mempunyai seorang bayi berusia 5 bulan dan masih
menyusui. Ibu septi menyusui bayinya hanya pada saat di rumah + selama 3 jam tiap harinya. Ibu Septi
memiliki pola makan 3x sehari serta mempunyai alergi terhadap lauk hewani ikan- ikanan. Makan siang
ibu Septi selalu dilakukan di kantin kampus pada saat jam istirahat makan yaitu pukul 12.00 s/d 13.00
WIB. Ibu Septi sangat menyukai kerupuk dan sambal yang tidak pernah ketinggalan di setiap menu
makanannya. (Berat: 2.90 kkal/ menit; Sedang: 1,70 kkal/ menit; Ringan: 1,50 kkal/ menit; Staf: 1,36
kkal/ menit). Pada kasus Bu Septi yang sedang menyusui, perlu ada penambahan energy berapa besar?
a. 400 kkal b. 450 kkal c. 500 kkal d. 550 kkal e. 600 kkal

391. Anna seorang Mahasiswa berusia 25 tahun BB 54kg dan TB 165 datang ke seorang Ahli Gizi untuk
konsultasi mengenai berat badannya. Ia merasa overweight, sehingga selalu mengurangi porsi tiap kali
makan. Berapa Kebutuhan Energi Anna dengan Metode Harris Benedict?
a. 1452,9 kkal b. 1352 kkal c. 1352,9 kkal d. 1894,06 kkal e. 1894,6 kkal

392. Terapi untuk pasien dengan Gastritis yg tepat adalah medikamentosa, istirahat dan terapi diet. Bagaimana
prinsip diet untuk pasien dengan Gastritis?
a. Energi cukup, Protein tinggi. b. Energi Tinggi, Tinggi serat. c. Energi cukup, Rendah cairan
d. Energi cukup, Rendah serat e. Energi Tinggi, Lemak cukup

393. Ulkus peptikum merupakan pengikisan luka pada mukosa lambung/ duodenum (gastric dan duodenal
ulcers) akibat sekresi asam dan pepsin. Pemeriksaan penunjang apa yang biasa dilakukan pada pasien
dengan ulkus peptikum?
a. HCl, plasma bilirubin b. Barium intake, fluoroscopic, biopsy histo patologi
c. Gastroscopy, plasma bilirubin d. X- ray pemeriksaan fluoroscopic
e. USG dan gastroscopy
394. Penyakit ini ditandai dengan adanya varises atau pecahnya pembuluh darah disekitar spinter anal dengan
etiologi karena konstipasi, kehamilan atau penggunaan obat- obatan pencahar yang lama. Indikasi dari
penyakit apakah pernyataan diatas?
a. Diverticulitis b. Colitis ulcerosa c. Hemorrhoid d. Colitis non ulcerosa
e. Peptic Ulcer disease

395. Memiliki dorongan untuk kurus dan ketakutan yang berlebihan menjadi overweight, loss weight > 25%
BBI, gangguan kognitif tertentu, dan sangat menaruh perhatian terhadap makanan. Karakteristik dari
penyakit apakah pernyataan diatas?
a. Bulimia b. Anorexia c. Obesitas d. Amenorrhea e. Jantung lemah

396. Pasien, seorang wanita, umur 42 Tahun, memiliki BB overweight mengeluh nyeri pada perut bagian atas
di bawah tulang iga kanannya. Nyeri menjalar ke punggung belakang. Disamping rasa nyeri pasien ini
juga mengeluh mual, muntah, panas dan mata kuning. Pada pemeriksaan fisik terlihat mata kuning sekali,
kulit badan juga demikian. Ada nyeri tekan di daerah posisi empedu, dan pasien mengeluh nyeri sekali.
Pemeriksaan USG menununjukkan ada batu di kantong empedu dan salurannya yang cukup besar. Prinsip
Diet seperti apa yang dapat Anda berikan pada pasien tersebut?
a. Tinggi Energi b. Rendah Protein c. Tinggi Lemak d. Rendah Lemak
e. Cukup Lemak

397. Terdapat bermacam macam zat gizi di alam ini. Untuk mempermudah mempelajarinya kita
mengklasifikasikan zat – zat gizi tersebut. Beberapa zat gizi dapat disintesa oleh tubuh, sebagian lainnya
tidak sehingga mutlak harus dipenuhi melalui makanan. Berdasarkan apakah pengelompokkan zat gizi
diatas?
a. Fungsinya b. Kebutuhannya dalam tubuh c. Ketersediaannya
d. Berdasarkan Sifat kimianya e. Berdasarkan sifat fisiknya

398. Pada pasien dengan gout, harus menghindari makanan tinggi purin agak tidak berdampak pada
peningkatan kadar asam urat dalam darah. Jenis makanan yang mengandung purin tinggi (golongan A)
dengan purin 150- 800 mg/100g adalah bahan makanan yang harus dihindari. Terdiri dari apa sajakah
bahan makanan tersebut?
a. Sardine, jeroan, udang, bayam, asparagus b. Daun singkong, keju, susu, jamur
c. Kerang, makanan kaleng, alkohol d. Susu, telur, kangkung, kacang- kacangan kering
e. Daun papaya, buah- buahan, buncis, daging sapi

399. Pada pasien dengan gout, kadar asam urat yang tinggi juga dapat menyebabkan gangguan pada ginjal.
Bagaimanakah hal tersebut dapat terjadi?
a. Asam urat dalam darah tinggi mengendap di ginjal dan timbulkan kristal asam urat yg menyumbat
shg membentuk batu ginjal
b. Asam urat yang beredar di darah merusak endotel pembuluh darah di ginjal
c. Asam urat tidak dapat dikeluarkan melalui urin
d. Asam urat mampu di netralisir dengan banyak mengkonsumsi air putih
e. Asam urat yang beredar di dalam darah dapat merusak pembuluh darah di jantung

400. Rangkaian kegiatan terapi gizi medis yang dilakukan di institusi kesehatan (RS), PKM dan institusi
kesehatan lain adalah untuk meningkatkan kesehatan dan memenuhi kebutuhan gizi klien/pasien sebagai
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Apa sajakah kegiatan pokok pelayanan Gizi RS?
a. Pengadaan makanan, pelayanan gizi rawat inap, konsultasi/ rujuka gizi dan litbang gizi terapan.
b. Pelayanan food service dan pelayanan gizi rawat inap.
c. Pelayanan gizi rawat inap dan pelayanan gizi rawat jalan
d. Nutritional care dan food service.
e. Perencanaan menu dan perhitungan kebutuhan bahan makanan
401. Etiologi yang menyebabkan keadaan kurang gizi adalah rendahnya intake energy dan protein dalam
makanan sehari- hari. Salah satu jenis KEP berdasarkan gejala klinisnya dalah Marasmus. Apa gejala
klinis yang sering terlihat pada Marasmus?
a. Wajah seperti orangtua, cengeng, rewel, iga gambang
b. Pembesaran hati, kelainan kulit, dan hipertrofi
c. Oedema, wajah sembab, dan moon face
d. Rambut tipis, rambut jagung, dan patis rewel
e. Rewel, selalu lapar, acites
402. Penatalaksanaan KEP Berat/ Gizi buruk terdiri dari 10 langkah utama yang terdiri dari fase stabilisasi,
transisi, rehabilitasi dan tindak lanjut. Masalah utama apakah yang harus diatasi terlebih dahulu?
a. Stimulasi motorik dan makanan tumbuh kejar b. Mengatasi dan mencegah hipotermia
c. Mengatasi dan mencegah hipoglikemia d. Mengatasi dan mencegah dehidrasi
e. Memberikan zink dan mencegah dehidrasi
403. An. Radit didiagnosa menderita KEP dengan gejala klinis Kwasiorkor dengan oedema berat. Maka
pemberian cairan seperti apakah yang tepat kepada An. Radit ?
a. 100ml/ KgBB/ hari b. 130- 200ml/ KgBB/ hari c. 200ml/ KgBB/ hari
d. 50- 150ml/ KgBB/ hari e. 150- 190 ml/ kg BB/hari
404. Seorang pasien dengan riwayat CVA datang ke poli gizi RSUD Kanjuruhan dengan keluhan anggota
tubuh bagian kiri mulai terasa berat dan sulit digerakkan, sering pusing. Hasil pemeriksaan menunjukkan
tekanan darah 190 mm/hg, hasil lab sebagai berikut : Kolesterol 300 gr/dl, HDL 25, LDL 200. Hasil
pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 26. Dilakukan recall 24 jam dengan hasil asupan
energi sebesar 110% AKG, dan protein 95%, lemak 97%, dan karbohidrat 112% kebutuhan. Tujuan diit
apa yang pertama dilakukan kepada pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energi dan protein b. Mengurangi asupan garam dan lemak
c. Membatasi asupan energi untuk menurunkan berat badan
d. Meningkatkan asupan energi tanpa memperberat kerja jantung
e. Memberikan tinggi karbohidrat untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber energi
405. Seorang pasien datang ke poli gizi RSUD Dr. Saiful Anwar dengan keluhan kaki sering kesemutan dan
bengkak, pasien sering merasa lelah dan letih. Hasil lab menunjukkan GDP 90 mg/dl, kolesterol 170
mg/dl, asam urat >27 mg/dl. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan hasil IMT 18,5. Dari hasil
wawancara pola makan diketahui bahwa pasien jarang minum kopi tetapi menyukai makanan gurih, kaldu
serta suka cemilan kripik melinjo hampir setiap hari. Tujuan diit apa yang pertama dilakukan kepada
pasien tersebut?
a. Meningkatkan asupan energi untuk mencapai status gizi normal
b. Mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
c. Membatasi asupan energi untuk menurunkan berat badan
d. Membatasi asupan bahan makanan tinggi purin
e. Membatasi asupan cairan dan garam
406. Rumah sakit salsabilla husada merupakan rumah sakit pendidikan STIKes Widya Cipta Husada Malang
yang baru didirikan dan akan dibuka awal tahun 2015. Seorang ahli gizi yang ditunjuk sebagai kepala
instalasi gizi ingin menerapkan system produksi ready prepared untuk mengurangi beban kerja dan agar
tidak perlu menerapkan shift kerja. Sebagai ahli gizi hal kritis apa yang perlu diperhatikan sebelum
menerapkan system produksi tersebut?
a. Ketidaktepatan porsi penyajian menu yang lebih tinggi
b. Membutuhkan evaluasi yang konstan terkait quality and safety
c. Kebutuhan peralatan dan energy yang lebih banyak
d. Keterbatasan pilihan menu dan bahan makanan yang bisa digunakan
e. Kebutuhan peralatan dan energy yang lebih sedikit
407. Rumah sakit X menerapkan siklus menu 7 hari dan rata-rata masa rawat inap pasien di rumah sakit
tersebut lebih dari 7 hari. Jika dilihat dari persyaratan teknis hygiene sanitasi apa yang perlu anda koreksi?
a. Luas lantai dapur untuk setiap orang pekerja sudah memenuhi syarat
b. Memberikan rekomendasi kepada atasan untuk menambah luas dapur
c. Menambah jumlah karyawan menjadi 10 orang untuk efisiensi produksi
d. Memindahkan sebagian peralatan sehingga dapur menjadi lebih luas
e. Mengubah lay out dapur dan arus kerja karyawan
408. RS Melati bekerja sama dengan Aero Catering Service dalam hal pengadaan makanan, dimana pihak ACS
menempatkan 2 ahli gizinya dalam mengatur management penyelenggaraan makanan institusi namun
segala kebutuhan lain disediakan pihak RS. Termasuk bentuk penyelenggaraan makanan apakah sistem
tersebut?
a. Sistem swakelola b. Sistem out sourcing c. Sistem semi out-sourcing
d. Sistem semi swakelola e. Sistem kombinasi
409. Seorang wanita, umur 42 Tahun, memiliki BB overweight mengeluh nyeri pada perut bagian atas di
bawah tulang iga kanannya. Nyeri menjalar ke punggung belakang. Pada pemeriksaan fisik terlihat mata
kuning sekali, kulit badan juga demikian. Ada nyeri tekan di daerah posisi empedu, dan pasien mengeluh
nyeri sekali. Pola makan menyukai makanan bersantan dan digoreng. Masalah gizi apa yang terjadi pada
kasus diatas ?
a. Asupan tinggi kolesterol b. Asupan rendah lemak c. Asupan tinggi lemak
d. Asupan tinggi protein e. Asupan rendah protein
410. Seorang wanita, umur 42 Tahun, memiliki BB overweight mengeluh nyeri pada perut bagian atas di
bawah tulang iga kanannya. Nyeri menjalar ke punggung belakang. Pada pemeriksaan fisik terlihat mata
kuning sekali, kulit badan juga demikian. Ada nyeri tekan di daerah posisi empedu, dan pasien mengeluh
nyeri sekali. Pola makan menyukai makanan bersantan dan digoreng. Jenis makanan apa yang harus
dibatasi pada kasus diatas ?
a. Buah b. Sayur c. Ikan d. Jeroan e. Tahu
411. Seorang wanita, umur 42 Tahun, memiliki BB overweight mengeluh nyeri pada perut bagian atas di
bawah tulang iga kanannya. Nyeri menjalar ke punggung belakang. Pada pemeriksaan fisik terlihat mata
kuning sekali, kulit badan juga demikian. Ada nyeri tekan di daerah posisi empedu, dan pasien mengeluh
nyeri sekali. Pola makan menyukai makanan bersantan dan digoreng. Olahan makanan apa yang harus
dibatasi pada kasus diatas ?
a. Direbus b. Digoreng c. Dikukus d. Disteam e. Dioven
412. Tn. T datang ke RS Salsabila Husada dengan keluhan tidak mau makan, BB turun, batuk >2 minggu,
sering berkeringat, demam dan sesak nafas. Gejala ini semakin berat pada malam hari. Dari hasil
pemeriksaan sputum didapatkan Mycobacterium tuberculosis (+).Diet apa yang harus diberikan pada
kasus diatas ?
a. Tinggi energi b. Cukup karbohidrat c. Tinggi Protein d. Rendah Lemak
e. Rendah energi
413. Tn. T datang ke RS Salsabila Husada dengan keluhan tidak mau makan, BB turun, batuk >2 minggu,
sering berkeringat, demam dan sesak nafas. Gejala ini semakin berat pada malam hari. Dari hasil
pemeriksaan sputum didapatkan Mycobacterium tuberculosis (+).Data gizi apa yang perlu dikaji lebih
lanjut untuk dapat menegakkan diagnosa gizi berdasar kasus diatas?
a. Asupan makronutrient b. Aktivitas fisik c. Riwayat penyakit d. Higyne
sanitasi
e. Lingkungan rumah
414. Anak Radit berusia 4 tahun, mempunyai berat badan 10kg. Perut buncit dan rambut merah. Pemeriksaan
fisik menunjukkan ada odema berat di perutnya. Masalah gizi apa yang diderita Radit?
a. Overweight b. Obesitas c. Marasmus d. Marasmus Kwasiorkor e. Kwasiorkor
415. Anak Radit berusia 4 tahun, mempunyai berat badan 10kg. Perut buncit dan rambut merah. Pemeriksaan
fisik menunjukkan ada odema berat di perutnya. Berapa kebutuhan cairan Radit?
a. 50- 150ml/ KgBB/ hari b. 100ml/ KgBB/ hari c. 130- 200ml/ KgBB/ hari
d. 200ml/ KgBB/ hari e. 250ml/ KgBB/ hari
416. Toni remaja usia 16 tahun. Toni masuk rumah sakit karena pingsan pada saat upacara di sekolahnya dan
dokter mendiagnosa Anemia. Setelah melalui pemeriksaan darah, diketahui : Hb 10gr%, MCV
98femtoliter (↑), MCH 45picograms/ sel (↑), dan MCHC 35 gr/ desiliter (N). Jenis anemia apa yang
diderita Toni?
a. Anemia karena pendarahan b. Anemia Defisiensi Folat/ B12
c. Anemia Defisiensi Fe d. Anemia karena penyakit kronis
e. Anemia karena penyakit akut
417. Toni remaja usia 16 tahun. Toni masuk rumah sakit karena pingsan pada saat upacara di sekolahnya dan
dokter mendiagnosa Anemia. Setelah melalui pemeriksaan darah, diketahui : Hb 10gr%, MCV
98femtoliter (↑), MCH 45picograms/ sel (↑), dan MCHC 35 gr/ desiliter (N). Bentuk diet seperti apa yang
bisa diberikan kepada Toni?
a. Memberikan bahan makanan yang kaya akan asam amino sistein dan asam sitrat
b. Memberikan bahan makanan mengandung fitat dan polipenol
c. Memberikan energy sesuai dengan kebutuhannya
d. Memberikan bahan makanan yang difortifikasi oleh Fe, B12 dan folat
e. Memberikan bahan makanan yang kaya akan asam amino sistein dan asam fitat
418. Selama Bulan Juni – Agustus tahun 2014 kasus BGM/BBSK di desa Tirtoyudo mengalami peningkatan
sebesar 0.55%. BGM/BBSK diketahui akan menurunkan kualitas SDM. Apa upaya yang paling tepat
yang harus dilakukan untuk menurunkan prosentasi BGM/BBSK di Desa Tirtoyudo?
a. Edukasi agar ibu dapat memberikan makanan bergizi bagi anak
b. Pemerataan distribusi MP-ASI melalui Posyandu
c. Evaluasi dan penyuluhan terkait pemberian MP-ASI
d. Pemberian makanan tambahan sumber protein dan karbohidrat
e. Promosi pemberian MP-ASI yang melibatkan ibu
419. Masalah Bumil KEK di desa Sukodono di Puskesmas Dampit dari bulan Juni – Agustus mengalami
kenaikan sebesar 5,88%. Apa resiko yang akan terjadi pada Bumil KEK?
a. Kematian b. Anemia c. BBLR d. SDM menurun e. Keguguran
420. Prevalensi Bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas Dampit dari bulan Juni – Agustus mengalami
kenaikan sebesar 5,88% di Desa Sukodono Puskesmas Dampit. Apa upaya untuk menurunkan prevalensi
bumil KEK di desa sukodono?
a. Meningkatkan distribusi tablet fe b. Meningkatkan akses pasar
c. Melakukan penyuluhan tentang gizi seimbang pada bumil d. Melakukan revitalisasi posyandu
e. Memberikan buku tentang gizi
421. Cakupan ASI Non Ekslusif pada Wilayah Kerja Puskesmas Dampit, tergolong tinggi pada semua Desa
karena cakupan pada 6 Desa tersebut lebih dari 15%. Mengapa sampai cakupan ASI non Eksklusif
meningkat?
a. Pengetahuan yang kurang b. Kesalahan presepsi c. Mengikuti kehidupan modern
d. Saran dari orang lain e. ASI non eksklusif lebih mudah didapat
422. Status gizi WUS yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronik) sebanyak12%. Menurut indikator
yang digunakan lebih dari 5% (Adisty,2012) merupakan masalah yang harus diselesaikan. Apa intervensi
yang tepat untuk WUS dengan KEK?
a. Pemberian suplementasi tablet Fe
b. Pemberian penyuluhan agar WUS mengkonsumsi makanan yang bergizi
c. Pendampingan untuk WUS
d. Pembentukan Posyandu Remaja
e. Pemberian konseling tentang jenis-jenis makanan yang dapat meningkatkan berat badan
423. Cakupan balita yang datang timbang ke posyandu (71%) dari 6049 balita (rendah) karena < 80% menurut
D/S. Tujuan cakupan D/S adalah untuk mengukur apa?
a. Data balita yang ada diposyandu b. Tingkat keberhasilan posyandu
c. Tingkat liputan program d. Partisipasi masyakarat dalam kegiatan posyandu
e. Balita yang mempunyai KMS
424. Konsumsi garam tidak beryodium didesa sukodono puskesmas dampit mengalami peningkatan sebesar
19,23 % pada tahun 2013. Langkah pertama apa yang paling tepat dilakukan pada intervensi tersebut?
a. Memberikan penyuluhan tentang garam beryodium
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya garam beryodium bagi kesehatan.
c. Memberikan bantuan berupa dana
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat
e. Melakukan distribusi garam yodium kepada masyarakat
425. Dari hasil kuesioner 40 balita di kecamatan Jabung menurut BB/U didapatkan status gizi sangat kurus
sebanyak 12 %. Intervensi spesifik apa yang paling tepat dilakukan?
a. Memberikan makanan bergizi b. Melakukan penyuluhan
c. Memberikan MP-ASI dan pendampingan d. Memberikan dana dan pendampingan
e. Melakukan penimbangan ulang
426. Data terakhir puskesmas Tumpang, lansia dengan berat badan lebih adalah 36 %. Intervensi sensitif apa
yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko penyakit degenerative?
a. Mengurangi konsumsi lemak b. Memberikan diet rendah lemak
c. Meningkat konsumsi buah dan sayuran d. Memberikan intervensi
e. Meningkatkan konsumsi lemak
427. Asupan karbohidrat baduta pada puskesmas Tumpang dikatakan masih kurang.
Z.Gizi AKG Rata-Rata 50 Baduta Presentasi Asupan Zat gizi Cakupan
Energy 1125 914.4 kkal 81.28 % Asupan Baik >80 %
Protein 26 28.72 gr 110 % Asupan Baik >80 %
Lemak 44 29.01 gr 65.94 % Asupan Rendah <80 %
KH 155 121.1 gr 78.14 % Asupan Rendah <80 %
Apa upaya yang paling tepat untuk meningkatkan konsumsi zat gizi seimbang pada baduta?
a. Memberikan penyuluhan mengenai diversifikasi makanan
b. Meningkatkan konsumsi lemak
c. Memberikan konsumsi protein yang seimbang
d. Konsumsi gizi seimbang
e. Meningkatkan konsumsi cairan
428. Berdasarkan data kecukupan Protein WUS di Puskesmas Tirtoyudo dapat diketahui bahwa kecukupan
energy WUS masih tergolong rendah.Pemenuhan kecukupan energy hanya 56%. Memperhatikan
kecukupan protein WUS, upaya apa yang tepat untuk dilakukan?
a. Memberikan pemenuhan protein
b. Memberikan penyuluhan mengenai daftar penukar bahan makanan protein
c. Menjelaskan tentang kebutuhan protein
d. Meningkatkan kebutuhan gizi seimbang
e. Menurunkan konsumsi lemak
429. Salah satu masalah gizi di kecamatan Jabung adalah, 80 % masyarakat di Puskesmas Jabung memiliki
konsumsi yodium yang rendah. Pemenuhan yodium pada masa keemasan sangatlah penting. Apakah
upaya penanggulangan GAKY?
a. Mengurangi prevalensi gaky b. Meningkatkan konsumsi garam beryoidum
c. Penyediaan garam beryodium d. Memberikan makanan tinggi yodium
e. Mengurangi makanan yang mengandung zat goitrogen
430. Menurut data Dari 40 balita, tardapat 52.5% balita yang tidak diberikan ASI (Puskesmas Jabung). Sebagai
seorang ahli gizi, apakah yang akan Anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut yang banyak terjadi
di masyarakat?
a. Meningkatkan konsumsi ASI
b. Memberikan promosi tentang ASI
c. Berusaha menurunkan konsumsi susu Formula
d. Memberikan penyuluhan mengenai ASI dan melakukan pendampingan
e. Meningkatkan pemberian susu formula
431. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan
kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya.
Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja,
karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk memulai konseling?
a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki
b. Menggali informasi kebiasaan makan klien
c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil
432. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan
kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya.
Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja,
karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi. Komunikasi nonverbal apa yang bisa dilakukan ahli gizi kepada
Ibu A?
a. Menganggukkan kepala untuk setiap jawaban Ibu A
b. Mengatakan kembali apa yang Ibu A katakan
c. Menyepakati langkah yang akan diambil
d. Memberi sentuhan secara wajar kepada Ibu A
e. Menghindari kata – kata yang menghakimi
433. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan
kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya.
Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja,
karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi. Langkah konseling apa yang dilakukan ahli gizi kepada Ibu A?
a. Membangun dasar-dasar Konseling b. Menggali permasalahan
c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis d. Memilih rencana
e. Memperoleh komitmen
434. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan
kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya.
Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja,
karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi. Bagaimana saran yang dapat diberikan ahli gizi kepada Ibu A?
a. Ibu A mencari donor ASI b. Ibu A memerah ASI di tempat kerja
c. Ibu A hanya memberikan ASI saat di rumah
d. Ibu A dapat memberikan susu formula saat ditinggal bekerja
e. Ibu A dapat mengajak anaknya ke tempat kerja
435. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A akan
kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja ke bayinya.
Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan ASI walaupun bekerja,
karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi. Tahapan perilaku apa yang sudah Ibu A lakukan?
a. Belum terbiasa memberikan ASI b. Belum mempraktikkan menyusui
c. Mencoba memberikan ASI d. Tidak tahu bahwa ASI baik
e. Tahu bahwa ASI baik
436. Ibu A menyusui bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Akhir - akhir ini
Ibu A memberikan Air Susu Ibu (ASI) ke bayinya menggunakan dot, karena minggu depan akan bekerja.
Hasil konseling dengan ahli Gizi membuat Ibu A tahu bahwa dot tidak baik. Kesepakatan yang diperoleh
bahwa Ibu A akan mencoba memberikan ASI pumpingnya menggunakan sendok atau gelas kecil.
Langkah konseling apa yang dilakukan ahli gizi kepada Ibu A?
a. Membangun dasar-dasar Konseling b. Menggali permasalahan
c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis d. Memilih rencana
e. Memperoleh komitmen
437. Ibu A menyusui bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Akhir - akhir ini
Ibu A memberikan Air Susu Ibu (ASI) ke bayinya menggunakan dot, karena minggu depan akan bekerja.
Hasil konseling dengan ahli Gizi membuat Ibu A tahu bahwa dot tidak baik. Kesepakatan yang diperoleh
bahwa Ibu A akan mencoba memberikan ASI pumpingnya menggunakan sendok atau gelas kecil.
Perubahan perilaku apa yang dialami Ibu A?
a. Bukan kebiasaan menjadi kebiasaan b. Tidak melakukan menjadi melakukan
c. Tidak melakukan menjadi kebiasaan d. Tidak tahu menjadi melakukan
e. Tidak tahu menjadi tahu
438. Sekolah Dasar X terletak di Kecamatan Pagak, Kab.Malang. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam
12.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Alasan siswa karena
sekolah jauh, jadi harus berangkat lebih pagi. Kepala sekolah meminta ahli gizi agar dapat membuat
siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa tujuan edukasi yang akan dilakukan ahli gizi?
a. Menambah pengetahuan siswa b. Merubah sikap siswa
c. Mengurangi beban perasaan siswa d. Merubah praktik makan siswa
e. Membantu mempengaruhi sikap siswa
439. Sekolah Dasar X terletak di Kecamatan Pagak, Kab.Malang. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam
12.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Alasan siswa karena
sekolah jauh, jadi harus berangkat lebih pagi. Kepala sekolah meminta ahli gizi agar dapat membuat
siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk menentukan metode
pencapaian tujuan?
a. Menentukan tujuan, sasaran, biaya, sarana, dan situasi
b. Menentukan tujuan, sasaran, waktu, sarana, dan situasi
c. Menentukan tujuan, sasaran, lokasi, sarana, dan situasi
d. Menentukan tujuan, sasaran, lokasi, sarana, dan waktu
e. Menentukan kegiatan, sasaran, lokasi, sarana, dan situasi
440. Sekolah Dasar X terletak di Kecamatan Pagak, Kab.Malang. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam
12.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Alasan siswa karena
sekolah jauh, jadi harus berangkat lebih pagi. Kepala sekolah meminta ahli gizi agar dapat membuat
siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji penerima
sebelum menentukan metode edukasi?
a. Jumlah sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia
b. Bahasa yang dimengerti sasaran, waktu yang tersedia dan pengalaman sasaran
c. Pengalaman sasaran, ruangan dan waktu yang tersedia
d. Ruangan yang tersedia, jumlah dan bahasa yang dimengerti sasaran
e. Bahasa yang dimengerti, jumlah dan pengalaman sasaran
441. Sekolah Dasar X terletak di Kecamatan Pagak, Kab.Malang. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam
12.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Alasan siswa karena
sekolah jauh, jadi harus berangkat lebih pagi. Kepala sekolah meminta ahli gizi agar dapat membuat
siswanya sarapan atau membawa bekal. Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk mengkaji situasi
sebelum menentukan metode edukasi?
a. Ruangan dan waktu yang tersedia
b. Bahasa yang dimengerti dan waktu yang tersedia
c. Ketersediaan listrik dan waktu yang tersedia
d. Ruangan dan listrik yang tersedia
e. Bahasa yang dimengerti dan ketersediaan listrik
442. Sekolah Dasar X terletak di Kecamatan Pagak, Kab.Malang. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam
12.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Alasan siswa karena
sekolah jauh, jadi harus berangkat lebih pagi. Kepala sekolah meminta ahli gizi agar dapat membuat
siswanya sarapan atau membawa bekal. Metode edukasi gizi apa yang bisa dilakukan ahli gizi berdasar
kasus tersebut?
a. Ceramah b. Diskusi kelompok c. Diskusi panel d. Curah pendapat
e. Permainan
443. Sekolah Dasar X terletak di Kecamatan Pagak, Kab.Malang. Pelajaran dimulai dari jam 7.00 sampai jam
12.00. Banyak siswa yang tidak sempat sarapan dan jajan di luar saat jam istirahat. Alasan siswa karena
sekolah jauh, jadi harus berangkat lebih pagi. Kepala sekolah meminta ahli gizi agar dapat membuat
siswanya sarapan atau membawa bekal. Media gizi apa yang bisa digunakan ahli gizi berdasar kasus
tersebut?
a. Ceramah b. Permainan c. Baliho d. Diskusi e. Audio Visual
444. Pasien C ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu C beragama Hindu. Tidak
mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling
terhadap Ibu C. Prinsip komunikasi apa yang dapat dilakukan ahli gizi?
a. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
b. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
c. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
d. Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
e. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektif Komunikasi
445. Pasien C ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu C beragama Hindu. Tidak
mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling
terhadap Ibu C. Hal apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi untuk memberikan solusi saat konseling?
a. Monitoring perkembangan, mengukur dan mengevaluasi hasil
b. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, ide dan potensi pasien
c. Monitoring perkembangan, mengukur ide dan potensi pasien
d. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, mengukur dan mengevaluasi hasil
e. Mempertimbangkan potensi pasien, mengukur perkembangan dan hasil
446. Berdasarkan kasus diatas, Hal apa saja yang perlu dilakukan ahli gizi untuk monitoring evaluasi konseling
?
a. Monitoring perkembangan, mengukur dan mengevaluasi hasil
b. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, ide dan potensi pasien
c. Monitoring perkembangan, mengukur ide dan potensi pasien
d. Mempertimbangkan faktor yang menghambat, mengukur dan mengevaluasi hasil
e. Mempertimbangkan potensi pasien, mengukur perkembangan dan hasil
447. Berdasarkan kasus nomor 445, Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk menyampaikan
empati?
a. “Menurut saya Ibu ini aneh ikan dan daging ayamkan enak”
b. “Saya paham, Ibu harus mencoba dulu ikan dan daging ayam agar sehat”
c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan”
d. “Saya mengerti, Ibu tidak boleh pilih – pilih makanan kalau mau sehat”
e. “Tidak enak ya Bu beragama Hindu, tidak bisa konsumsi daging sapi”
448. Berdasarkan kasus nomor 445, Informasi apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling?
a. “Ibu harus mengkonsumsi tablet besi secara rutin agar tidak anemia”
b. “Ibu harus mengkonsumsi sayur bayam karena tinggi kandungan zat besi”
c. “Ibu harus mengkonsumsi sayur bayam dan tablet besi”
d. “Ibu lebih baik mengkonsumsi zat besi saat malam hari, sehingga tidak mual”
e. “Ibu lebih baik minum teh setelah konsumsi tablet besi agar tidak mual”
449. Berdasarkan kasus nomor 445, Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk klarifikasi diet
Ibu?
a. “Jadi Ibu beragama Hindu dan berasal dari Tengger?”
b. “Ibu menderita Kurang energi kronis, ini membahayakan kandungan ibu”
c. “Selama hamil ibu selalu minum tablet besi saat pagi hari saja”
d. “Selama hidup Ibu tidak pernah makan ikan ataupun daging ayam”
e. “Selama hamil Ibu tidak pernah makan ayam ataupun ikan”
450. Berdasarkan kasus nomor 445, Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk rencana tindak
lanjut diet Ibu Y?
a. “Ibu pasti bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan”
b. “Ibu harus bisa, tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya”
c. “Ibu harus yakin, tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol selanjutnya”
d. “Ibu tidak boleh konsumsi makanan instant lagi, sampai jumpa minggu depan”
e. “Ibu tidak boleh konsumsi makanan instant lagi, sampai jumpa lain waktu”
451. Bapak T mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter Puskesmas. Data biokimia
menunjukkan kadar purinl Bapak T lebih dari batas normal. Bapak T cenderung pendiam dan menjawab
seperlunya. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling ketika menemui pasien tidak mau
berbicara seperti Bapak T?
a. ”Bapak tidak perlu takut, ceritakan saja apa yang dirasakan oleh Bapak? ”
b. ”Bapak tidak perlu cemas, ceritakan saja masalah Bapak akan kami rahasiakan ”
c. ”Saya mengerti Bapak cemas dan sulit untuk membicarakan masalah Bapak ”
d. ”Saya mengerti Bapak cemas , tapi Bapak harus menyampaikan masalah Bapak ”
e. “Saya mengerti Bapak takut , tapi Bapak harus menyampaikan apa yang dirasakan ”
452. Berdasarkan kasus nomor 451, Apa yang bisa ditanyakan ahli gizi saat konseling untuk memperoleh
informasi spesifik dari Bapak T?
a. ”Bagaimana kebiasaan makan Bapak,tolong diceritakan?”
b. ”Bagaimana kebiasaan tidur Bapak,tolong diceritakan?”
c. ”Mengapa kolesterol Bapak tinggi ,tolong diceritakan?”
d. ”Mengapa Bapak datang untuk konseling gizi? ”
e. “Apakah bapak suka makan makanan yang digoreng? ”
453. Berdasarkan kasus nomor 451, Bagaimana setting ruang konseling yang baik untuk konseling ke klien
seperti Bapak T?
a. Luas ruang konseling disesuaikan jumlah konselor
b. Waktu konseling tidak terlalu lama
c. Terdapat almari untuk tempat food model
d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman
e. Waktu konseling tidak perlu dibatasi
454. Berdasarkan kasus nomor 451, Bagaimana saran yang dapat diberikan ahli gizi?
a. Bapak harusnya tidak makan daging lagi
b. Bapak harusnya tidak makan tempe
c. Sebaiknya bapak mengurangi konsumsi tempe
d. Sebaiknya bapak mengurangi minum air putih
e. Sebaiknya bapak mengurangi makan buah apel
455. Ibu S berusia 43 tahun datang ke Puskesmas karena sakit Diabetes Melittus. Beliau suka sekali makan
yang manis. Sebelumnya Ibu S tidak tahu bahwa makanan manis tidak baik kalau berlebih. Ahli gizi
memberikan saran dengan meminta ibu S melhat video. Ibu S menyampaikan akan mencoba mengurangi
makanan manis. Bagaimana tahap perubahan perilaku dialami ibu S?
a. Tahu  Mencoba  Bertindak b. Tidak tahu  Tahu  Bertindak
c. Mencoba  Bertindak  Membiasakan tindakan d. Tidak tahu  Tahu  Mencoba
e. Tidak tahu  Tahu  Membiasakan tindakan
456. Berdasarkan kasus nomor 455, Tahap persepsi apa yang sudah dilakukan Ibu S?
a. Pencatatan indra penglihatan dan pendengaran b. Pencatatan indra penglihatan dan pengecapan
c. Pengenalan pola dari indra pengecapan d. Pengenalan pola dari indra pendengaran
e. Sublimation Perception
457. Berdasarkan kasus nomor 455, Faktor apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi supaya promosi kesehatan
terhadap Ibu S berhasil?
a. Sumber, komunikan, penerima b. Sumber, komunikan, komunikator
c. Sumber, informasi, penerima d. Komunikan, pesan, penerima
e. Sumber, penerima, komunikan
458. Berdasarkan kasus nomor 455, Faktor apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi dari segi penerima supaya
promosi kesehatan terhadap Ibu S berhasil?
a. Demografi, Pengetahuan, Pengalaman hidup
b. Demografi, Pengetahuan, Media yang digunakan
c. Demografi, Media yang digunakan, Pengalaman hidup
d. Pengetahuan, Media yang digunakan, Pengalaman hidup
e. Demografi, Dana, Media yang digunakan
459. Berdasarkan kasus nomor 455, Faktor apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi dari segi sumber supaya
promosi kesehatan terhadap Ibu S berhasil?
a. Dana, Pengetahuan, Pengalaman hidup
b. Demografi, Pengetahuan, Media yang digunakan
c. Demografi, Media yang digunakan, Pengalaman hidup
d. Pengetahuan, Media yang digunakan, Pengalaman hidup
e. Demografi, Pengetahuan, Suara yang jelas
460. Berdasarkan kasus nomor 455, Faktor apa saja yang perlu diperhatikan ahli gizi dari segi pesan supaya
promosi kesehatan terhadap Ibu S berhasil?
a. Jenis informasi, Pengetahuan, Pengalaman hidup
b. Pengemasan, Frekuensi penyampaian, Jenis informasi
c. Media yang digunakan, Frekuensi penyampaian, Pengalaman hidup
d. Pengetahuan, Media yang digunakan, Pengalaman hidup
e. Demografi, Pengetahuan, Suara yang jelas
461. Bapak C berusia 31 tahun rajin jalan kaki 30 menit setiap pagi. Bapak C tidak menderita penyakit apapun,
hanya tidak suka mengkonsumsi air putih. Beliau tahu bahwa air putih baik tetapi saat kecil pernah trauma
sehingga tidak suka air putih. Faktor apa saja yang mempengaruhi status kesehatan Bapak C?
a. Perilaku, genetik, lingkungan, pengalaman b. Perilaku, genetik, lingkungan,
budaya
c. Perilaku, genetik, lingkungan, fasilitas kesehatan
d. Perilaku, budaya, lingkungan, fasilitas kesehatan
e. Budaya, genetik, lingkungan, fasilitas kesehatan
462. Berdasarkan kasus nomor 461, Contoh perilaku psikomotorik apa yang sudah dilakukan Bapak C?
a. Jalan kaki b. Tidak minum air putih c. Sadar air putih baik d. Trauma
saat kecil
e. Tidak sakit apapun
463. Berdasarkan kasus nomor 461, Contoh perilaku kognitif apa yang sudah dilakukan Bapak C?
a. Jalan kaki b. Tidak minum air putih c. Sadar air putih baik d. Trauma
saat kecil
e. Tidak sakit apapun
464. Berdasarkan kasus nomor 461, Contoh perilaku afektif apa yang sudah dilakukan Bapak C?
a. Jalan kaki b. Tidak minum air putih c. Sadar air putih baik d. Trauma
saat kecil
e. Tidak sakit apapun
465. Berdasarkan kasus nomor 461, Apakah tujuan perilaku sehat yang dilakukan Bapak C?
a. Perilaku promotive b. Perilaku preventive c. Perilaku protective d. Perilaku rehabilitatif
e. Perilaku kognitif
466. Anak D perempuan berusia 13 tahun datang ke Puskesmas karena sakit mag. Mengkonsumsi vitamin C
setiap hari karena takut terkena flu saat musim hujan. Makannya tidak teratur karena kondisi ekonomi
menengah kebawah. Perilaku protective apa yang dilakukan anak D?
a. Datang ke Puskesmas b. Sakit Mag c. Konsumsi vitamin C d. Makan tidak teratur
e. Ekonomi susah
467. Berdasarkan kasus nomor 466, Contoh perilaku sakit apa yang dilakukan anak D?
a. Datang ke Puskesmas b. Sakit Mag c. Konsumsi vitamin C d. Makan tidak teratur
e. Ekonomi susah
468. Berdasarkan kasus nomor 466, Faktor apa yang mempengaruhi perilaku sakit anak D?
a. Persepsi b. Sikap c. Sosio Ekonomi d. Pengalaman e.
Pengetahuan
469. Siska 19 tahun datang ke ahli gizi karena ingin langsing. Berikut percakapan Ahli gizi (AG) dengan Siska
(S):
AG : Mbak Siska apa kabar?
S : Saya ingin langsing Bu, bagaimana ya?
AG : Berdasar status gizi Mb Siska dalam kategori lebih sedikit. Lebih baik mbak mengurangi
makannya dan banyak makan yang hijau – hijau
S : Itu nanti bisa membuat sy langsing Bu? Pacar sy ingin sy kurus
AG : Mb Siska bisa mencobanya dulu
S : Tapi nanti bisa langsing tidak Bu? Biar pacar saya tetap punya sy
Apakah pengertian komunikasi yang ditampilkan dari kasus tersebut?
a. Informasi dari 2 objek dengan tujuan tertentu b. Informasi dari 2 objek tanpa tujuan
tertentu
c. Pertukaran alat antara 2 objek dengan tujuan tertentu
d. Pertukaran informasi antara 2 objek dengan tujuan tertentu
e. Pertukaran alat antara 2 objek tanpa tujuan tertentu
470. Berdasarkan kasus nomor 469, Apakah klien dalam kasus tersebut mengalami gangguan psikologi, jika
ya mengalami gangguan apa?
a. Tidak mengalami gangguan b. Mengalami gangguan fobia
c. Mengalami gangguan obsesi kompulsi d. Mengalami gangguan schizophrenia
e. Mengalami gangguan kepribadian ganda
471. Berdasarkan kasus nomor 469, Apa faktor penghambat dari pesan komunikasi kasus tersebut?
a. Menarik, Menggunakan istilah tertentu b. Multitafsir, terlalu banyak kalimat
c. Jelas, Sesuai situasi dan kondisi d. Menggunakan istilah tertentu, jelas
e. Jelas, menarik
472. Berdasarkan kasus nomor 469, Apa faktor pendukung dari komunikator kasus tersebut?
a. Supel dan menggunakan kalimat pertanyaan terbuka b. Ramah dan memahami komunikator
c. Menarik dan tidak multitafsir d. Berorientasi pada komunikator
e. Sesuai kondisi komunikator
473. Berdasarkan kasus nomor 469, Apa faktor penghambat dari komunikan kasus tersebut?
a. Ramah dan memahami komunikator b. Terlalu banyak bicara
c. Menarik dan tidak multitafsir d. Berorientasi pada komunikator
e. Sesuai kondisi komunikator
474. Ahli gizi baru ditempatkan di Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten M yang semakin maju karena adanya
jalan lingkar antar provinsi lima tahun yang lalu. Laporan tahun 2014 Dinkes menunjukkan bahwa
prevalensi Cakupan vitamin A 81,3%, Panjang badan lahir rendah 5,01%%, Cakupan Zat besi untuk ibu
hamil 80,4%, dan penderita HIV 5 orang dari 1789 penduduk. Sebagian besar penduduk mempunyai
penghasilan diatas UMR dan sebagian besar ibu bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK). Kepala
Dinkes meminta ahli gizi membuat program gizi awal tahun untuk meningkatkan gizi di Kabupaten M.
Masalah epidemiologi gizi apa yang terjadi di Kabupaten M?
a. Cakupan vitamin A b. Cakupan zat besi untuk ibu hamil c. Panjang badan lahir rendah
d. HIV e. AIDS
475. Berdasarkan kasus nomor 474, Termasuk variabel epidemiologi apa semakin majunya kabupaten M
sekarang karena adanya jalan lingkar antar provinsi lima tahun yang lalu?
a. Tempat b. Orang c. Waktu d. Dimana e. Siapa
476. Berdasarkan kasus nomor 474, Secara epidemiologi apa yang menunjukkan variabel person yang beresiko
pada masalah gizi tersebut?
a. Jenis kelamin laki – laki b. Sosial ekonomi tinggi
c. Pekerjaan ibu sebagai PSK d. Usia di bawah lima tahun (balita)
e. Jenis kelamin perempuan
477. Berdasarkan kasus nomor 474, Apa yang bisa dilakukan Ahli gizi untuk mengetahui bagaimana geografis
tempat tinggal bayi yang mempunyai panjang badan lahir rendah?
a. Melakukan studi eksperimen b. Melakukan studi ekologi
c. Melakukan studi case series d. Melakukan studi cohort
e. Melakukan studi cases control
478. Berdasarkan kasus nomor 474, Apa keuntungan yang diperoleh ahli gizi apabila melakukan studi
deskriptif epidemiologi?
a. Menjelaskan masalah gizi berdasar perlakuan dan hasil pengamatan
b. Menggambarkan masalah gizi dengan adanya perlakuan dan hasil analisis
c. Memprediksi dan mengetahui dampak dari masalah gizi
d. Mengetahui masalah gizi setelah perlakuan
e. Menyelesaikan masalah gizi setelah perlakuan
479. Data survey pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Tirtoyudot, Kabupaten Malang pada bulan
Oktober tahun 2014 sebanyak 8% mempunyai IMT <18. Terdapat 73% WUS yang memiliki IMT 18-25,
sisanya mempunyai IMT >25. Data apa yang dibutuhkan untuk dapat mengetahui penyebab langsung
masalah gizi tersebut?
a. Pengetahuan WUS b. Pendidikan WUS c. Penyakit Infeksi
d. Konsumsi buah dan sayur e. Kadar Lemak tubuh
480. Data survey pada Wanita Usia Subur (WUS) di Kecamatan Tirtoyudot, Kabupaten Malang pada bulan
Oktober tahun 2014 sebanyak 19% mempunyai IMT >25. Hasil survey menunjukkan 41,35% WUS yang
tercukupi asupan seratnya dan 78% mempunyai pengetahuan baik tentang gizi. Apakah akar masalah gizi
yang terjadi?
a. Pengetahuan gizi WUS rendah b. Status gizi kurang
c. Kurangnya asupan serat d. Tingginya asupan lemak
e. Kurangnya aktivitas fisik
481. Berdasarkan kasus nomor 480, Program gizi apa yang dapat diberikan kepada WUS?
a. Penyuluhan gizi b. Pemberian makanan tambahan
c. Senam rutin setiap minggu d. Makan buah segar setiap hari
e. Minum susu setiap hari
482. Nenek Ipah berusia 59 tahun, datang ke Posyandu Lansia. Diketahui berat badannya 51 kg dan tinggi
badannya 147 cm. Tidak ada riwayat penyakit dalam satu tahun terakhir. Bagaimana cara penentuan
status gizi nenek Ipah di KMS?
a. Tentukan berat badan ideal (BBI) – Plotting BBI dalam KMS lansia
b. Tentukan berat badan ideal (BBI) – Plotting BBI dalam KMS remaja
c. Tentukan tinggi badan ideal – plotting tinggi badan dalam KMS lansia
d. Tentukan nilai indeks massa tubuh – Plotting nilai IMT di KMS lansia
e. Tentukan nilai indeks massa tubuh – Plotting nilai IMT di KMS remaja
483. Berdasarkan kasus nomor 482, Berapa IMT nenek Ipah?
a. 25,65 b. 25,75c. 25,85 d. 25,95e. 26,05
484. Berdasarkan kasus nomor 482, Bagaimana status gizi nenek Ipah?
a. Obesitas b. Gizi lebih c. Kurus d. Sangat kurus e. Pendek
485. Terdapat 3 pabrik besar dan 10 usaha kecil batik berlokasi di daerah X. Pembuangan limbah batik
langsung dibuang ke got tanpa dikelola terlebih dahulu. Sumber bahan pangan lokal dapat mencukupi
kebutuhan gizi makro maupun mikro masyarakat setempat. Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten
diketahui bahwa 22,3% anak balita berstatus gizi sangat pendek dan 17% mengalami gangguan
pertumbuhan. Masalah epidemiologi gizi apa yang terjadi berdasar kasus diatas?
a. Gangguan pertumbuhan b. Pendek c. Stunting d. Anemia gizi besi
e. Kurang energi protein
486. Berdasarkan kasus nomor 485, Apa penyebab terjadinya masalah epidemiologi tersebut?
a. Gangguan metabolisme Yodium b. Kurang asupan Yodium
c. Kurang asupan Fe d. Gangguan metabolisme Fe
e. Gangguan metabolisme lemak
487. Berdasarkan kasus nomor 485, Topik pendidikan gizi apa yang bisa diberikan kepada masyarakat di
daerah X?
a. Penggunaan garam beryodium
b. Penggunaan dan pengolahan limbah batik
c. Pemanfaatan pangan lokal sebagai sumber makanan
d. Higyne dan sanitasi
e. Kebutuhan lemak yang dibutuhkan balita
488. Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana kaitan antara praktik pemberian makan secara
responsif dengan berat badan baduta di Kabupaten Malang, terkait dengan tingginya prevalensi diare pada
usia 6 – 24 bulan. Desain penelitian apa yang tepat untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian
tersebut?
a. Deskriptif b. Case control c. Cross sectional d. Quasi eksperimental
e. Epksperimental
489. Berdasarkan kasus nomor 488, Uji statistik apa yang dapat digunakan dalam penelitian tersebut?
a. Uji beda berpasangan b. Uji beda tidak berpasangan
c. Uji beda lebih dari dua kelompok d. Uji korelasi
e. Uji faktor resiko
490. Bulan lalu, ahli gizi Rumah Sakit A melakukan plate waste study pada pasien rawat inap kelas II dan III.
Hasil plate waste study menunjukkan rata-rata plate waste sekitar 25%. Apa yang sebaiknya ahli gizi
lakukan untuk menindaklanjuti hasil plate waste study tersebut?
a. Membuat diversifikasi bahan makanan yang digunakan
b. Memperbaiki tampilan visual terutama alat saji
c. Melakukan evaluasi menu dan mengganti beberapa menu
d. Merekrut ahli tata boga sebagai tenaga produksi
e. Memperbaiki standar resep dan standar porsi
491. Ahli gizi X sering menemukan menu yang seharusnya disajikan panas disajikan dalam keadaan dingin
dan sebelumnya sudah terlalu lama berada di suhu ruang, jika dikaitkan dengan keamanan pangan tentu
hal tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh pasien. Apa yang sebaiknya anda lakukan terkait hal
tersebut?
a. Menyediakan termometer sebagai controlling saat pemorsian
b. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga distribusi
c. Selalu mengawasi secara langsung proses pemorsian makanan
d. Menetapkan dan sosialisasi Standar Operating Procedures
e. Menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)
492. Satu bulan terakhir ini ahli gizi RS A sering mendapatkan complain dari pasien karena suhu makanan
yang disajikan tidak sesuai dengan sifat makanan yang diinginkan saat dikonsumsi. Apa yang seharusnya
perlu dilakukan ahli gizi agar hal tersebut tidak terjadi?
a. Memastikan management time holding makanan yang tepat
b. Melakukan pemanasan ulang pada semua jenis makanan
c. Menggunakan Hot and Cold tray pada semua kelas
d. Mengganti system distribusi menjadi system desentralisasi
e. Mengganti waktu produksi sehingga lebih dekat dengan waktu penyajian
493. Beberapa jenis penyajian makanan adalah, diatas meja makan, prasmanan, kafetaria dan kemasan. Model
penyajian maknan apa yang paling tepat dilaksanakan di Asrama?
a. Diatas meja makan b. Prasmanan c. Kafetaria d. Kemasan
e. Buffet
494. Dalam system penyimpanan bahan makanan basah terutama bumbu merah, instalasi gizi sering
membuang bumbu merah yang disimpan dalam kemasan plastic sehingga sering harus melakukan
pengadaan bumbu secara mendadak, Apa yang harus ahli gizi lakukan?
a. Penggunaan kemasan/packaging yang tepat
b. Melakukan system first in first out
c. Menerapkan system first expired first out
d. Pembuatan bumbu merah dilakukan setiap hari
e. Menyimpan bumbu pada suhu yang lebih rendah
495. Instalasi gizi rumah sakit B telah melakukan pemeriksaan laboratorium cemaran makanan dan peralatan
sebagai tahap pemeriksaan uji kelaikan fisik hygiene sanitasi, hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan
jumlah cemaran E.coli pada makanan 2 kali positif dari tiga kali pengujian. Apa yang akan dilakukan
sebagai tindak lanjut hasil pengujian tersebut?
a. Menggunakan air hangat dalam proses pencucian bahan
b. Menetapkan, sosialisasi dan menerapkan SSOP
c. Menggunakan air yang ditambah chlorine
d. Menggunakan air yang sudah mengandung kaporit
e. Melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala
496. Di kota Surabaya direncanakan akan dibangun rumah sakit tipe A dengan kapasitas pasien sekitar 750
pasien dengan area yang kurang luas. Gedung direncankan akan dibangun 5 lantai dengan kamar pasien
yang menyebar dari lantai 1, 2, 3, dan 4, sementara instalasi gizi akan dibangun di area lantai 1. Apa yang
anda gunakan,jika anda direkrut sebagai ahli gizi system distribusi?
a. System distribusi desentralisasi b. System distribusi sentralisasi
c. System distribusi kombinasi d. Menerapkan pelayanan room service
e. Menggunakan jasa catering
497. Dalam proses distribusi makanan di rumah sakit C, makanan sampai pada pasien sering mengalami
kemunduran waktu dari jam makan seharusnya. Apa yang seharusnya dilakukan ahli gizi?
a. Menambah jumlah tenaga distribusi sehingga lebih cepat
b. Menerapkan system distribusi kombinasi sentralisasi dan desentralisasi
c. Memprioritaskan pendistribusian makanan yang lokasinya lebih jauh
d. Menambah jumlah trolly sehingga kapasitas makanan yang didistribusikan lebih banyak
e. Memajukan jadwal produksi makanan sehingga makanan siap disajikan lebih awal.
498. Instalasi gizi rumah sakit B telah melakukan pemeriksaan fisik sebagai tahap pemeriksaan uji kelaikan
fisik hygiene sanitasi, hasil dari pemeriksaan tersebut didapatkan hasil yang tidak memenuhi persyaratan.
Salah satu point yang belum memenuhi persyaratan adalah alat angkut makanan yang digunakan. Sebagai
ahli gizi apa yang harus anda lakukan?
a. Menyediakan kendaraan khusus pengangkut makanan dengan konstruksi terbuka
b. Kendaraan pengangkut hanya dipergunakan untuk mengangkut makanan siap saji
c. Alat/tempat angkut makanan harus dibuat dari bahan tidak kedap air
d. Alat/tempat angkut makanan harus mempunyai permukaan kasar
e. Alat/tempat angkut makanan harus ada ventilasi dan system penghangat
499. Dalam produksi makanan instalasi gizi rumah sakit A menerapkan system produksi ready prepared untuk
mengurangi beban kerja dan menghindari penerapan shift kerja. Sebagai ahli gizi hal kritis apa yang perlu
diperhatikan sebelum menerapkan system produksi tersebut?
a. Kemungkinan ketidaktepatan porsi penyajian menu
b. Kebutuhan peralatan produksi yang lebih kompleks
c. Kebutuhan penggunaan energy yang lebih tinggi
d. Kebutuhan evaluasi terkait quality and safety secara kontinyu
e. Keterbatasan pilihan menu yang disajikan.
500. Management Persema akan melakukan renovasi layout dan desin central kitchen di training center
Persema. Selain itu management akan menyewa 2 orang chef dan 5 orang asistennya yang berasal dari
Jerman. Rencananya Persema akan menerapkan menu baru ala barat untuk meningkatkan vitalitas dan
performa pemain Persema. Sebagai nutrition consultant, anda diajak merencanakan design dapur, layout
fasilitas dan pemilihan peralatan yang sesuai untuk merenovasi dapur lama seluas 4x8 m2. Sebagai ahli
gizi saran apa yang bisa disampaikan?
a. Luas ventilasi seharusnya minimal 20% dari luas area dapur
b. Arus kerja sedapat mungkin bolak balik
c. Luas ventilasi seharusnya minimal 10% dari luas area dapur
d. Luas lantai dapur yang bebas dari peralatan minimal 1,5 m2/ pekerja
e. Tempat memasak menjadi satu dengan tempat penyiapan makanan
501. Tunasindo Catering & Resto 2 baru didirikan di kota bekasi, makanan dibeli dan diproduksi terpusat di
Tunasindo Catering & Resto 1 bandung. Sebagai ahli gizi titik kritis apa yang perlu anda perhatikan untuk
menerapkan tipe produksi tersebut?
a. Jumlah dan jenis peralatan yang dibutuhkan
b. Food safety pada saat distribusi/pengangkutan makanan
c. Food safety pada saat distribusi/pengangkutan makanan
d. Temperature maintenance selama proses produksi dan distribusi
e. Temperature maintenance selama proses display makanan
502. Dari hasil pemeriksaan kesehatan rutin pada penjaman makanan didapatkan penjamah makanan yang
berstatus sebagai carrier pembawa kuman pathogen. Berikut hal yang harus diperhatikan oleh ahli gizi
agar tidak terjadi foodborn disease yang diakibatkan oleh penjamah makanan.
a. Tetap mengijinkan penjamah makanan untuk menjamah makanan apabila dalam keadaan diare
b. Tetap mengijinkan penjamah makanan untuk menjamah makanan apabila dalam keadaan demam
c. Tidak menijinkan penjamah makanan yang mempunyai luka di wajah untuk menjamah makanan
d. Tidak menijinkan penjamah makanan yang mempunyai luka di lengan untuk menjamah makanan
e. Tetap mengijinkan penjamah makanan yang sedang flu untuk menjamah makanan asal menggunakan
masker
503. Rumah sakit swasta “Salsabila Husada” berencana untuk membangun paviliun 3 lantai. Lantai 1 terdiri
dari 12 kamar dengan masing-masing kamar untuk 2 bed. Lantai 2 terdiri dari 12 kamar dengan masing-
masing kamar 1 bed, dan lantai 3 untuk ruang VVIP dengan jumlah 8 kamar dengan masing-masing kamar
1 bed. Rumah sakit telah mempunyai dapur central yang melayani kelas 1, 2, dan 3. System distribusi apa
yang sebaiknya diterapkan?
a. System distribusi sentralisasi
b. System distribusi desentralisasi
c. System distribusi kombinasi
d. System distribusi sentralisasi di gedung paviliun
e. Menggunakan system ready prepared
504. Data Riskesdas pada tahun 2013, menunjukkan secara nasional masalah gemuk pada usia 5-12 tahun
masih tinggi, yakni 18,8%, terdiri atas gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%. Sedangkan
prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun sebesar 10,8%, terdiri atas 8,3% gemuk dan 2,5% sangat
gemuk (obesitas). Apa upaya yang paling tepat yang harus dilakukan untuk menurunkan prosentasi
Gemuk & obesitas di Indonesia?
a. Melakukan promosi aktifitas fisik kepada seluruh masyarakat Indonesia
b. Mengadakan seminar tentang faktor penyebab dan pencegahan obesitas
c. Mempromosikan pola makan atau lifestyle yang sehat kepada masyarakat
d. Memberikan makanan sehat
e. Mengurangi asupan makanan
505. Menurut profil kesehatan kota Semarang tahun 2011 prevalensi balita stunting adalah 20,66%, dan
Kecamatan Semarang Timur merupakan kecamatan dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu 40,16%.
Apa faktor resiko utama penyebab dasar kejadian stunting pada balita?
a. Gen b. Pengetahuan c. Sikap dan perilaku d. Lingkungan e. Asupan makan balita
506. Cakupan bayi yang tdak mendapatkan IMD di kecamatan Jabung Kabupaten Malang pada tahun 2013
masih tergolong tinggi yaitu 36% dari 115 bayi baru lahir. Salah satu upaya nyata untuk merubah perilaku
ibu mengenai IMD adalah?
a. Dari masyarakat sendiri
b. Merubah lingkungan
c. Memberikan penyuluhan IMD secara berkala dan pembagian poster IMD
d. Mendapatkan bantuan susu Formula
e. Memberikan bantuan dana
507. Prevalensi Bumil KEK di wilayah kerja Puskesmas Dampit dari bulan Juni – Agustus mengalami
kenaikan sebesar 5,88% di Desa Sukodono Puskesmas Dampit. Untuk mengetahui Bumil KEK, salah satu
cara mengetahuinya adalah dengan mengetahui pola makan Bumil. Apa teknik yang digunakan jika ingin
mengetahui kebiasaan makan responden?
a. Antropometri b. Recall c. FFQ d. Daya beli e. Social ekonomi
508. Data terakhir puskesmas Tumpang, lansia dengan berat badan lebih adalah 36 %. Apa faktor resiko utama
penyebab obesitas?
a. Kurang konsumsi sayuran b. Gaya hidup yang salah c. Kekurangan asupan energy
d. Kelebihan olahraga e. Terlalu sering nonton TV
509. Nn. Putri, 23 tahun, seorang gadis dengan BB 86 kg dan TB 154 cm,ingin menurunkan berat badan dengan
cepat agar kelihatan menarik. Karena alasan itu, dia selalu melakukan olahraga (aerobik) selama 2 jam
setiap harinya. Menurut Sofi kedua orang tuanya juga menderita obesitas.Berapakah berat badan ideal
Nn. Putri?
a. +/- 10% dari 48,6 kg b. +/- 10% dari 78 kg c. +/- 5% dari 54 kg
d. +/- 5% dari 78 kg e. +/- 15% dari 53kg
510. A 52-year-old woman with obesity and a 9 year history of type 2 diabetes presents with complaints of
fatigue, difficulty losing weight, and no motivation. She denies polyuria, polydipsia, polyphagia, blurred
vision, or vaginal infections. She notes a marked decrease in her energy level, particularly in the
afternoons. What is the clinical symptoms for this case
a. Deficiensy vitamin A b. Pain in knees c. hypoglicemia
e. difficulty losing weight e. high blood pressure
511. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan dan status gizi anak usia sekolah dasar. Dipilh 2
sekolah dasar di Kota Pare-pare Propinsi Sulawesi Selatan, yaitu murid SDN 63 yang berjumlah 135
orang, dan murid SD Muhammadiyah 3 yang berjumlah 140 orang. Data diperoleh dengan observasi
langsung yaitu pola makan siswa diukur berdasarkan beda jenis konsumsi (BJK) dan status gizi
berdasarkan antropometri yaitu ukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) secara umum kualitas pola makan murid SDN 63 Pare-pare dikategorikan sedang (BJK 5-7),
sedangkan di SD Muhammadiyah 3 dikategorikan baik (BJK < 11), 2) secara umum status gizi pada kedua
SD tersebut dalam kategori baik (lebih dari 55%). Namun demikian, masih ada murid yang berstatus gizi
sedang (sekitar 40%), bahkan ada yang berstatus gizi kurang (lebih dari 1%). Apa saja penyebab gizi
buruk?
a. Status kesehatan dan pola makan tdk baik b. Kurangnya asupan lemak anak
c. Adanya bakteri dalam tubuh d. Tidak mampu mengkonsumsi makanan
e. Kurangnya asupan protein
512. Tubuh manusia terdiri dari beberapa komponen dan unsur penyusunnya. Unsur terbanyak pembentuk
tubuh manusia adalah?
a. Air b. Carbon c. Hidrogen d. Oksigen e. Nitrogen
513. Berdasarkan kasus nomor 512, Komponen utama penyusun tubuh manusia adalah?
a. Air b. Carbon c. Hidrogen d. Oksigen e. Nitrogen
514. Penyakit saluran cerna atas meliputi beberapa organ, yaitu lambung, dan usus halus. Contoh penyakit-
penyakit saluran cerna atas, adalah?
a. Diverticulitis, gastritis, ulkus peptikum b. Konstipasi, dan gastroenteritis
c. Gastritis, ulkus peptikum dan gastroenteritis d. Haemorrhoid dan colitis
e. Konstipasi dan kolitis
515. Gastritis adalah bentuk peradangan dari mukosa lambung. Patofisiologi gastritis akut yang paling tepat
dibawah ini adalah?
a. Peradangan mukosa lambung secara mendadak dan kadang disertai serangan hebat dengan tanda dan
gejala yang khas.
b. Peradangan mukosa lambung yang bersifat menahun yang berhubungan dengan ulkus lambung
karena gangguan sekresi HCl.
c. Peradangan yang lambat laun menjadi kanker dan disertai dengan gejala dan tanda yang khas.
d. Peradangan mukosa lambung disertai dyspepsia dan indigesti.
e. Peradangan yang disertai nyeri berkala
516. Ulkus peptikum merupakan pengikisan luka pada mukosa lambung/ duodenum (gastric dan duodenal
ulcers) akibat sekresi asam dan pepsin. Pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan pada pasien dengan
ulkus peptikum adalah?
a. HCl, plasma bilirubin. B. Barium intake, fluoroscopic, biopsy histo patologi.
c. Gastroscopy, plasma bilirubin. D. X- ray pemeriksaan fluoroscopic.
e. CT-Scan
517. Lactose intolerance adalah suatu keadaan yang menggambarkan kondisi, dimana terdapat gejala- gejala
tertentu setelah seseorang mendapat masukan laktosa. Faktor penyebab terjadinya lactose intolerance
yaitu?
a. Antacid, anti sekresi dan anti spasmodic
b. Dehidrasi akibat cairan intravena
c. Kelainan gastrointestinal (defisiensi enzim laktosa, maltose, makanan berlemak)
d. Reaksi farmakologi, seperti pada makanan yang mengandung histamine, tiramin dan esiramin (keju,
ragi, tape, makanan kalengan).
e. Mual muntah berkelanjutan
518. Faktor penyebab eating disorder adalah multidimensi meliputi genetic, social dan psychological sehingga
tujuan diet yang diberikan adalah untuk merubah perilaku makan dan pengetahuan gizi yang salah. Selain
perubahan perilaku dan edukasi gizi, terapi yang dapat diberikan adalah…
a. Perbaikan kognitif
b. Obat antihistamin
c. Edukasi tentang pentingnya makan
d. Memperbaiki hubungan dengan keluarga (psikoterapi dengan keluarga)
e. Edukasi tentang pola makan
519. Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan parut (fibrosis)
yang terbentuk melalui proses bertahap. Hati adalah suatu organ di bagian kanan atas perut yang memiliki
banyak fungsi, diantaranya…
a. Sintesa heparin, fibrinogen, globulin, albumin, dll
b. Membantu proses pencernaan karbohidrat
c. Membantu membuang metabolisme asam lemak
d. Sebagai tempat penyimpanan vitamin C
e. Sebagai tempat metabolisme lemak
520. Memiliki perilaku overeating dan kemudian melakukan diet ketat, puasa, latihan dengan giat untuk
mencegah kenaikan berat badan. Kebiasaan dietary diatas adalah karakteristik penyakit?
a. Bulimia b. Anorexia c. Obesitas d. Amenorrhea e. Jantung lemah
Soal Latihan Uji Kompetensi
ILMAGI

SOAL TRYOUT UJI KOMPETENSI GIZI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN PROFESI

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA GIZI INDONESIA

1. Seorang ibu X mengeluh mata sering berkunang-kunang dan cepat lelah selama 1 bulan
terakhir, ibu X mempunyai kebiasaan minun teh setelah makan (tiga kali sehari) dan seorang
vegetarian. Kekurangan zat gizi mikro apa yang dialami ibu X?
a. Zn
b. Fe
c. Mg
d. Ca
e. Mn
2. Seorang ibu mengeluh persendian kaku dan nyeri setelah mengkonsumsi sea food dan bayam.
Berkaitan dengan kandungan atau senyawa yang terdapat dalam sea food dan bayam.
Senyawa apa yang dapat menimbulkan keluhan tersebut?
a. Protein
b. Purin
c. Pirimidin
d. Sitokin
e. Amonia
3. Beberapa tahun terakhir marak sekali iklan susu formula yang menggemborkan adanya
kandungan DHA pada produk mereka. Berkaitan dengan hubungan DHA sebagai komponen
membrane sel. Bagaimana peran zat gizi pada kasus tersebut?
a. DHA merupakan asam lemak jenuh yang dapat meningkatkan regiditas membrane sel
b. DHA merupakan asam lemak jenis omega 6 yang dapat meningkatkan fluiditas membrane
sel
c. DHA merupakan asam lemak jenis omega 3 yang dapat meningkatkan rigiditas membrane
sel
d. DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat mengurangi kadar asam lemak trans
e. DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan fluiditas
membrane sel
4. Jenis beras yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia adalah beras padi dan beras ketan.
Beras mengandung banyak pati, dimana pati tersusun dari rangkaian unit glukosa yang terdiri
dari amilopektin dan amilosa. Seperti yang kita tahu bahwa beras ketan memiliki sifat yang
lebih pulen dibandingkan dengan beras padi. Jenis pati yang menyusun dua jenis beras
tersebut ialah ...
a. Beras ketan memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi
b. Beras padi memiliki kandungan amilopektin yang lebih tinggi
c. Kandungan amilosa dan amilopektin dalam beras ketan seimbang
d. Beras ketan memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi
e. Beras padi memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi
5. Salah satu fungsi Fe adalah membantu proses pembentukan eritrosit di sumsum tulang.
Kekurangan mineral ini menyebabkan eritrosit yang dihasilkan berbentuk kecil dan
kandungan Hb dalam sel tersebut kurang (hipokromik mikrositik). Mengapa fungsi zat gizi
tersebut lebih baik pada bahan makanan hewani?
a. Besi heme yang lebih mudah proses penyerapannya ada pada bahan makan hewani
b. Besi heme yang proses penyerapannya membutuhkan vitamin C ada pada bahan makan
hewani.
c. Besi non heme yang lebih mudah proses penyerapannya ada pada bahan makan nabati
d. Besi heme yang proses penyerapannya membutuhkan vitamin C ada pada bahan makan
nabati
e. Besi non heme yang lebih mudah proses penyerapannya ada pada bahan makan hewani
6. Zat gizi dalam tubuh ada yang digunakan untuk membentuk sel baru, memelihara dan
mengganti sel – sel yang rusak. Zat gizi tersebut misalnya protein, mineral dan air.
Berdasarkan fungsinya pengelompokan zat gizi tersebut digolongkan menjadi?
a. Zat Pengatur
b. Zat Gizi Imunitas
c. Zat Pembangun
d. Zat Gizi Esensial
e. Zat Gizi Mikro
7. Karbohidrat loading adalah strategi pengaturan asupan Karbohidrat yang diintegrasikan
dengan strategi latihan dengan tujuan untuk meningkatkan simpanan glikogen di otot
menjelang pertandingan. Bagaimanakah prinsip karbohidrat loading?
a. Mengkonsumsi karbohidrat sebanyak- banyak sebelum pertandingan.
b. Pengurasan simpanan glikogen hingga sel menjadi lapar dan mampu menyerap
glukosa lebih banyak, kemudian asupan karbohidrat ditingkatkan.
c. Pengurasan simpanan lemak, kemudian mengganti dengan asupan karbohidrat yang
tinggi sehingga cadangan glikogen lebih banyak.
d. Melakukan olahraga intensitas tinggi dengan keadaan puasa, kemudian menambah
asupan karbohidrat secara bertahap.
e. Melakukan olahraga dalam keadaan puasa dan menambah asupan lemak dan
karbohidrat sebanyak- banyaknya.
8. Prebiotik merupakan nondigestible food yang menguntungkan bagi inangnya dengan
merangsang aktivitas sejumlah bakteri dalam kolon sehingga mampu meningkatkan
kesehatan. Salah satu syarat food ingredient yang dapat diklasifikasikan sebagai jenis zat gizi
diatas adalah...
a. Tidak mampu diserap oleh saluran cerna bagian atas.
b. Berbentuk substrat yang mengandung protein dan asam lemak.
c. Menghambat pertumbuhan bakteri Bifidobacterium.
d. Bersifat pathogen terhadap kesehatan inangnya.
e. Diisolasi dari spesies yang sama dengan lingkungan tubuh.
9. Sayur dan buah merupakan pangan fungsional yang memiliki komponen bioktive bermanfaat
bagi tubuh, salah satunya adalah Bromelin pada buah nanas. Apakah peran bioaktif tersebut?
a. Mampu memecah struktur molekul lemak menjadi asam- asam lemak sederhana,
sehingga mampu dimetabolisme tubuh.
b. Mampu mengurangi radang sendi dan infeksi saluran pernafasan.
c. Mampu memecah struktur molekul protein menjadi asam amino, sehingga
mampu melunakkan daging.
d. Mampu meredam reaksi radikal bebas dalam tubuh sehingga menekan terjadinya
penyakit kanker.
e. Menekan resiko infeksi dan penyakit degenerative.
10. Seorang balita mengalami kekurangan vitamin A yang ditandai dengan bagian putih mata
kering, kusam, dan tidak bersinar. Apakah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
kondisi tersebut?
a. Xerosis Konjungtiva
b. Bercak bitot
c. Xerosis kornea
d. Keratomalasia
e. Ulserasi kornea
11. Ny.D, umur 40 tahun, memiliki keluhan kejang, denyut nadi cepat namun lemah, hipotensi
dan pusing, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium dalam serum 165
mEq/L dan kadar natrium dalam urin 225 mEq/L/24 jam serta kadar kalium dalam darah 3,5
mEq/L, dan diketahui pasien memiliki riwayat penyakit diabetes dan banyak melakukan
aktivitas olahraga yang berlebihan untuk menurunkan berat badan. Masalah gizi apa yang
terjadi pada pasien Ny.D ?
a. Hipernatremia
b. Hiponatremia
c. Hiperkalemia
d. Hipokalemia
e. Hiperkalsemia
12. Seorang wanita berusia 28 tahun datang ke ahli gizi, memiliki tinggi badan 160 cm dan berat
badan 80 kg. Dari hasil wawancara kebiasaan makan didapatkan data sebagai berikut: Minum
teh 2 kali sehari, suka cemilan kripik dan gorengan. Pola makan 3 kali sehari dan 2 kali
selingan. Wanita ini hanya tinggal sendiri dengan seorang pembantunya.Wanita ini
bermaksud ingin menurunkan berat badannya dengan cara mengatur pola makannya.
Memperhatikan kondisi wanita tersebut, berapakah pengurangan kalori sehari yang sebaiknya
diterapkan?
a. 250 kkal
b. 500 kkal
c. 750 kkal
d. 1000 kkal
e. 1500 kkal
13. Asuhan gizi yang tepat memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan terapi
pasien. Pada pasien anak gizi buruk pemberian terapi diet harus diperhatikan sesuai dengan
kondisi pasien. Terdapat beberapa jenis formula standart bagi anak gizi buruk diantaranya
adalah F75. Apa indikasi dari asuhan tersebut terhadap anak gizi buruk?
a. Pasien berada pada tahap stabilisasi
b. Kondisi pasien sudah stabil
c. Keseimbangan elektrolit pasien tidak seimbang
d. Pasien dipersiapkan sebelum pulang
e. Nafsu makan anak bertambah
14. Ny NN, sedang hamil 8 minggu dan sering mengalami rasa panas pada ulu hati. Berikut
merupakan pengaturan makan yang sesuai untuk Ny. NN ...
a. Makan makanan berprotein rendah dan tinggi lemak dalam porsi kecil
b. Minum bersamaan dengan makan
c. Hindari makan dengan bumbu tajam, pedas, makanan yg menimbulkan gas
d. Makanan dengan tinggi serat dan banyak cairan
e. Pilih makanan dalam bentuk kering (biscuit,roti)
15. Seorang ahli gizi mendapatkan pasien yang kekurangan protein kronis. Dari hasil FFQ.
Asupan pasien tersebut mempunyai asam amino pembatas valin, sehingga mutu proteinnya
rendah. Apakah sumber pangan protein yang dapat mengatasi masalah diatas?
a. Ayam
b. Daging
c. Ikan
d. Kacang-kacangan
e. Serealia
16. Treatment yang diberikan kepada anak gizi buruk dilakukan secara bertahap, misalnya dalam
tahap stabilisasi, hal yang perlu dilakukan adalah mencegah anak mengalami hipoglikemi dan
dehidrasi. Asupan gizi apakah yang dapat diberikan kepada anak dalam tahap tersebut?
a. ASI dan makanan pendamping ASI
b. Cukup ASI saja karena mudah dicerna
c. Formula WHO dan rehidrasi malnutrisi
d. Asupan protein tinggi untuk memperbaiki jaringan tubuh anak
e. Makanan lengkap (makanan pokok, sayur, lauk pauk, dan buah)
17. Tn.K 60 tahun, dirawat di ruang bedah, dengan nephrolithiasis (batu ginjal) sejak 3 hari yang
lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan saat ini sedang dalam perencanaan operasi. BB
70 kg, TB 168 cm, tensi 150/120 mmHg, nadi 90x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 37,5oC.
Bentuk makanan yang sebaiknya diberikan untuk pasien tersebut adalah...
a. Makanan biasa
b. Makanan lunak
c. Makanan saring
d. Makanan cair kental
e. Makanan cair jernih
18. Seorang laki-laki, usia 61 tahun, sesak nafas, nafsu makan menurun. Pasien menderita adalah
perokok aktif sejak 20 tahun yang lalu. Pasien mengaku sulit untuk merubah kebiasaan
makannya selama ini yaitu merokok 2 bungkus setiap hari. Pola makan pasien adalah 3 kali
sehari dan 1-2 kali selingan. Pasien tidak suka makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan Berat
badan saat ini adalah 47 kg, dan tinggi badan adalah 165 cm. Leu 12.000/ul. Terapi diet apakah
yang paling tepat dianjurkan kepada pasien tersebut?
a. Batasi gula sedehana, rendah protein
b. Batasi gula sederhana, cukup protein
c. Rendah karbohidrat, rendah protein dan lemak
d. Rendah karbohidrat, cukup energy, protein dan lemak
e. Rendah karbohidrat tinggi protein
19. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing
dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan
sayur dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien
tinggal dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145
gr/dl, GDA 250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14 gr/dl. Manakah diagnosa gizi yang paling
tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan
sering kencing dan haus, GDP 145 gr/dl, GDA 250 gr/dl
b. Peningkatan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan kondisi fisiologis ditandai
dengan BB 61 kg dan TB 170 cm
c. Ketidaksesuaian konsumsi jenis karbohidrat berkaitan dengan pola makan yang
salah ditandai dengan minum kopi/teh manis 2x/hari, GDP 145 gr/dl, GDA 250
gr/dl
d. pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang pangan dan
gizi ditandai dengan jarang makan sayur dan buah
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan berat badan yang kurang ditandai dengan BB
50 kg dan TB 160
20. Pasien wanita usia 65 tahun dengan BB 45 kg dan TB 155 cm mengeluh berak darah (+),
ascites (+), sering merasa lelah dan letih. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Hb 10 g/dl,
albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L. Pola makan 3 x sehari dan 1-2 x selingan, pasien
mempunyai kebiasaan merokok dan konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang
makan sayur dan buah. Hasil pemeriksaan laboratorium Kolesterol >200 mg/dl. Manakah
diagnosa gizi yang paling tepat disimpulkan?
a. Penurunan kebutuhan energy dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan dengan
malnutrisi ditandai dengan BB 45 kg dan TB 155 cm, kolesterol >200 mg/dl
b. Peningkatan kebutuhan protein dan penurunan kebutuhan lemak berkaitan
dengan kondisi fisiologis ditandai dengan berak darah (+), ascite (+), Hb 10 g/dl,
albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70 u/L
c. Penurunan kebutuhan natrium dan peningkatan kebutuhan lemak berkaitan dengan
kondisi fisiologis ditandai dengan Hb 10 g/dl, albumin 2 g/dl, SGOT 90 u/L, SGPT 70
u/L
d. Peningkatan kebutuhan lemak dan penurunan kebutuhan energy berkaitan dengan
hiperlipidemia ditandai dengan kolesterol >200 mg.dl, suka merokok dan konsumsi
makanan bersantan dan gorengan
e. Pola makan yang salah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi ditandai
dengan konsumsi makanan bersantan dan gorengan serta jarang makan sayur dan buah

Komunikasi Efektif

1. Pasien laki-laki usia 60 tahun dengan BB 61 kg dan TB 170 cm dengan gejala sering kencing
dan haus. Pasien memiliki kebiasaan konsumsi makanan yang digoreng dan jarang makan sayur
dan buah, pasien selalu minum kopi/teh manis 2 kali/hari, jarang berolahraga. Pasien tinggal
dengan anaknya dan seorang pembantu. Hasil pemeriksaan laboratorium GDP 145 gr/dl, GDA
250 gr/dl, Kolestrol 190 gr/dl, Hb 14 gr/dl.
Media apakah yang tepat digunakan dalam rangka konseling gizi pada kasus tersebut ?
a Leaflet diabetes mellitus tipe 1
b. Leaflet diabetes mellitus tipe 2
c. Leaflet diabetes ketoasidosis
d. Leaflet rendah gula dan rendah lemak
e. Leaflet dislipidemia
.
Jawaban :b. Leaflet diabetes mellitus tipe 2
Referensi :

2. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu
D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di
tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi karena ASI yang keluar berkurang.
Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk memulai konseling?
a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
c. Menggali informasi dan memberikan terapi gizi
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil
Jawaban : b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
Referensi : Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2018
3. Ibu D mempunyai bayi pertama usia 2,5 bulan dan tinggal bersama mertua dan suaminya. Ibu
D sudah mulai kembali bekerja 1 bulan yang lalu. Selama ini Ibu D mempumping ASInya di
tempat kerja. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang.
Komunikasi nonverbal apa yang bias dilakukan ahli gizi kepada ibu D?
a. Menganggukkan kepala untuk jawaban ibu D
b. Mengatakan kembali apa yang ibu D katakan
c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Menghindari kata-kata yang menghakimi
Jawaban : c. Memberi sentuhan secara wajar kepada ibu D
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

4. Ibu D mendatangi ahli gizi sambil menangis karena ASI yang keluar berkurang. Berdasar
konseling yang dilakukan ahli gizi diperoleh informasi bahwa Ibu D mempunyai bayi pertama
usia 2,5 bulan. Mulai bekerja 1 bulan yang lalu dan tinggal bersama mertua dan suami.
Langkah konseling apa yang dilakukan ahli gizi kepada ibu D?
a. Membangun dasar-dasar konseling
b. Menggali permasalahan
c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis
d. Memilih rencana
e. Memperoleh komitmen
Jawaban : c. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis
Referensi : Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI; 2018

5. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku
tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat
masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y.
Bentuk perilaku apa yang dilakukan pasien Y sesuai prinsip komunikasi bersifat irreversible?
a. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari suku Tengger
b. Ibu Y tidak makan daging sapi karena beragama Hindu
c. Ibu Y tidak makan daging ayam karena berasal dari suku Tengger
d. Ibu Y tidak makan daging ikan karena trauma saat kecil
e. Ibu Y tidak makan daging sapi karena trauma saat kecil
Jawaban : b. Ibu Y tidak makan daging sapi karena berasal dari beragama Hindu
Referensi :Kemenkes. Pedoman Strategi Komunikasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

6. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku
tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat
masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y.
Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk menyampaikan empati?
a. “Saya mengerti, baiknya ibu mencoba terlebih dahulu ”
b. “Saya paham, Ibu harus mencoba dulu ikan dan daging ayam agar sehat”
c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan”
d. “Saya mengerti, Tetapi Ibu tidak boleh pilih – pilih makanan kalau mau sehat”
e. “Saya paham, saya pun tidak suka ikan”
Jawaban :c. “Saya mengerti, tidak nyaman bagi Ibu, jika mengkonsumsi ikan”
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

7. Pasien Y ibu hamil kurang energi kronis dengan anemia defisiensi besi. Ibu Y berasal dari suku
Tengger yang beragama Hindu. Tidak mengkonsumsi ayam ataupun ikan karena trauma saat
masa kecil. Ahli gizi diminta melakukan konseling terhadap Ibu Y.
Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk klarifikasi diet Ibu Y?
a. “Jadi apakah benar Ibu beragama Hindu dan berasal dari Tengger?”
b. “Jadi dalam agama dan suku ibu apakah benar ada pembatasan dalam pemilihan
makanan?”
c. “Apakah ibu benar-benar tidak dapat mengonsumsi ikan dan daging ayam?”
d. “Apakah selama hidup Ibu tidak pernah makan ikan ataupun daging ayam?”
e. “Apakah ibu pernah mengonsumsi tablet tambah darah?”
Jawaban : b. “Jadi dalam agama dan suku ibu apakah benar ada pembatasan dalam pemilihan
makanan?”

Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018
8. Pasien Y ibu hamil Hipertensi beresiko preeklamsia. Mempunyai riwayat keluarga hipertensi.
Suka mengkonsumsi makanan instant karena kesibukannya. Ahli gizi diminta melakukan
konseling terhadap Ibu Y. Apa yang bisa disampaikan ahli gizi saat konseling untuk rencana
tindak lanjut diet Ibu Y?
a. “Ibu bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan”
b. “Yakinlah ibu bisa melakukannya, mulailah pelan-pelan merubah gaya hidup ibu”
c. “Ibu harus yakin dapat melakukannya, yakinlah tekanan darah ibu pasti turun saat kontrol
selanjutnya”
d. “Ibu sebaiknya kurangi konsumsi makanan instant, sampai jumpa minggu depan”
e. “Ibu sebaiknya mulai membiasakan diri memasak dirumah, silahkan menghubungi saya bila
ada kesulitan”
Jawaban :a. “Ibu bisa melakukannya, silahkan menghubungi saya bila ada kesulitan”

Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

9. Bapak E mendatangi ahli gizi untuk konseling diet karena permintaan dokter. Data biokimia
menunjukkan kadar kolesterol Bapak E tinggi. Bapak E cenderung pendiam dan menjawab
seperlunya.
Bagaimana setting ruang konseling yang baik untuk konseling ke klien seperti Bapak E?
a. Luas ruang konseling luas, sehingga klien tidak merasa terkurung
b. Waktu konseling tidak terlalu lama, sehingga permasalahan dapat segera terselesaikan
c. Terdapat almari untuk tempat food model, sehingga klien dapat menginterpretasikan
makanan secara langsung
d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman
e. Waktu konseling tidak perlu dibatasi sehingga klien merasa leluasa
Jawaban :d. Ruang tersendiri, sehingga klien merasa nyaman
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

10. Seorang ahli gizi di puskesmas X berkeinginan memberikan edukasi gizi kepada masyarakat di
wilayah kerjanya mengenai pemanfaatan sumber daya lokal dalam menuntaskan masalah
kurang gizi di daerah tersebut. Di wilayah tersebut masih dijumpai balita kurang gizi dan di
bawah garis merah, serta bayi lahir dengan BBLR. Berdasarkan pengakajian, salah satu faktor
penyebabnya adalah rendahnya pendapatan dan daya beli masyarakat terhadap pangan. Selain
itu, daerah tersebut merupakan penghasil terbanyak tanaman kedelai. Ia ingin mengajarkan
pembuatan produk pangan berbahan dasar kedelai yang dapat digunakan sebagai PMT maupun
dijadikan usaha kecil menengah sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kekurangan gizi
sekaligus meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat.
Metode apa yang tepat digunakan dalam memberikan edukasi kepada masayrakat di daerah
tersebut?
a. Ceramah b. Role play c. Simulasi
d. Demonstrasi e. Diskusi panel
Jawaban : d. demonstrasi
Referensi : Aswan Yulinda. (2014, 03 Oktober). LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI.
Diperoleh 28 Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/doc/241750416/LATIHAN-SOAL-
UJI-KOMPETENSI-docx

11. Laki-laki berusia 55 tahun, pekerjaan wiraswasta, mempunyai IMT 27. Hasil pemeriksaan lab
menunjukan TG 190 mg/dl, LDL 280 mg/dl, HDL 15 mg/dl, Kreatinin 0,8, Albumin 4,2. Cepat
lelah, pusing, tekanan darah 150/100 mmHg. Pola makan 3 x sehari dan 2 x selingan, sering
mengonsumsi kopi setiap hari serta selalu menambahkan penyedap rasa dalam setiap
masakannya karena dirasa tidak sedap jika tidak ditambahkan. Pasien dianjurkan untuk
melakukan diet yang tepat.
Media konseling apa yang sebaiknya dipakai dalam memberikan konseling pada klien tersebut
?
a. Leaflet Diet Rendah Garam dan Tinggi Protein
b. Leaflet Diet Rendah Lemak dan Seimbang
c. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Protein
d. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Lemak
e. Leaflet Diet Dislipidemia
Jawaban :d. Leaflet Diet Rendah Garam dan Rendah Lemak
Referensi :Almatsier, S. 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta

12. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A
akan kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI)
saja ke bayinya. Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan
ASI walaupun bekerja, karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi.
Apa yang perlu respon ahli gizi terhadap hal tersebut?
a. Ahli gizi melakukan evaluasi diri mengenai kemampuan yang dimiliki
b. Menggali informasi kebiasaan makan klien
c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
d. Menyepakati langkah yang akan diambil
e. Mengevaluasi pemahaman klien terhadap hasil
Jawaban :d. Menyepakati langkah yang akan diambil
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

13. Ibu A mempunyai bayi pertama usia 20 hari dan tinggal bersama mertua serta suaminya. Ibu A
akan kembali bekerja minggu depan. Selama ini Ibu A hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI)
saja ke bayinya. Ibu A mendatangi ahli gizi untuk meminta saran agar dapat tetap memberikan
ASI walaupun bekerja, karena tahu bahwa ASI baik untuk bayi.
Apa yang perlu dilakukan ahli gizi untuk memulai konseling?
a. Mengajak bicara hingga mengenali karakter klien
b. Menanyakan identitas dan kebiasaan makan klien
c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
d. Melakukan perjanjian sebelum konseling
e. Memberikan pretest sebelum konseling sebagai acuan pemahaman klien
Jawaban :c. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama klien
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Konseling Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

Etika Moral Profesi Gizi

1. Beberapa waktu ini sedang marak aksi untuk melarang pemberian susu formula bagi bayi
sebelum 6 bulan di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya fasilitas pelayanan
kesehatan yang memberikan susu formula pada bayi baru lahir serta mudahnya akses
mendapatkan susu formula di bawah 6 bulan. Hal ini dirasa perlu ada Perda yang mengatur
penjualan susu formula bagi pihak produsen dan penjual. Apa yang seharusnya dilakukan ahli
gizi dalam kasus tersebut ?
a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula
b. Penyuluhan kepada tenaga kesehatan di pusat-pusat pelayanan kesehatan
c. Melakukan aksi demonstrasi ke pabrik/produsen susu formula
d. Melakukan pemboikotan produk susu formula di bawah 6 tahun
e. Aksi sweeping door to door di rumah yang masih menggunakan susu formula
Jawaban :a. Ikut serta dalam advokasi kepada pemerintah terkait perda susu formula
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

2. Di rumah sakit X penentuan diet pasien seringkali masih dilakukan oleh peawat ruangan, hal
ini dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di rumah sakit tersebut. Suatu ketika terjadi
pemberian diet yang kurang tepat dilakukan oleh perawat ruangan, namun hal tersebut diketahui
oleh ahli gizi sehingga dapat segera diperbaiki.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi pada kasus tersebut ?
a. Membuat SOP terstandar yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit
b. Memberikan informasi dan edukasi diet yang tepat kepada perawat
c. Meminimalisir kesalahan dengan tidak mengalihkan tugas yang berhubungan dengan diet
kepada perawat maupun tenaga kesehatan lain
d. Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan perawat dan dokter
e. Menambah jumlah ahli gizi di rumah sakit
Jawaban :d Melakukan penyesuaian diet dengan tetap berkolaborasi dengan perawat dan dokter
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

3. Isu mengenai sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi sedang marak di kalangan ahli gizi. Saat
ini sertifikasi, registrasi dan legislasi profesi gizi telah menjadi keharusan dan sebagai
persyaratan tempat bekerja sebagai simbol diakuinya ahli gizi tersebut.
Bagaimana pentingnya dilakukan sertifikasi, registrasi dan legislasi ahli gizi?
a. Sebagai wujud eksistensi profesi gizi di masyarakat
b. Sebagai filter bagi pencari kerja untuk mendapatkan tenga gizi yang professional
c. Menimbulkan rasa aman dan kepercayaan antara ahli gizi dan klien
d. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk bekerja
e. Dilakukan ahli gizi sebagai formalitas dan wujud taat prosedur
Jawaban :d. Menunjukkan pencapaian kompetensi yang terstandart dan layak untuk bekerja
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018
4. Di puskesmas Y penanggung jawab program gizi ternyata bukan seorang ahli gizi, hal ini
dikarenakan masih terbatasnya tenaga ahli gizi di daerah tersebut. Dengan demikian
dikhawatirkan program gizi kurang dapat dijalankan dengan baik sesuai bidangnya.
Apa yang sebaiknya dilakukan ahli gizi mengetahui hal tersebut ?
a. Advokasi pada pemerintah terkait penambahan tenaga gizi di daerah/puskesmas/desa
b. Memperingatkan PJ program tersebut untuk berkonsultasi dengan ahli gizi terlebih dahulu
c. Membantu PJ program tersebut menyusun perencanaan program gizi
d. Melaporkan hal tersebut kepada asosiasi profesi gizi, dalam hal ini PERSAGI
e. Ikut mengawasi pelaksanaan dan ikut memonitoring keberhasilan program
Jawaban :a. Advokasi pada pemerintah terkait penambahan tenaga gizi di
daerah/puskesmas/desa
Referensi :Pradipta, Young ki. (2018, 18 Maret). Soal Uji Kompetensi. Diperoleh 28
Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/document/374161285/Soal-Uji-Kompetensi

5. Indonesia kaya akan suku bangsa beserta kebudayaan dan kepercayaan setempat. Menurut ilmu
kesehatan, beberapa di antara kebudayaan dan kepercayaan tersebut diketahui berdampak buruk
bagi kesehatan masyarakat, misalnya perlakuan khusus pada ibu dan bayi.
Sebagai seorang ahli gizi bagaimanakah sikap dan perilaku Anda jika Anda adalah ahli gizi di
daerah tersebut?
a. Tidak perlu mengubah budaya yang telah ada karena budaya merupakan hal yang harus
dihormati dan dilestarikan
b. Melakukan gerakan yang masif terkait dampak dari budaya yang salah dan menganjurkan
kepada ibu dan bayi untuk tidak mengikuti budaya dan kepercayaan daerah setempat
c. Mengadvokasi kepada pemerintahan tertinggi untuk mendapatkan izin tidak mematuhi
budaya setempat agar dapat mengingkatkan kesehatan ibu dan anak
d. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut untuk
mengajak masyarakat berubah dari budaya dan kepercayaannya
e. Melakukan pendekatan kepada ketua adat dengan membawa data-data kesehatan dan
menawarkan solusi dari masalah kesehatan tersebut, salah satunya dengan merubah budaya dan
kepercayaan setempat
Jawaban :d. Melakukan kampanye terbuka kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut untuk
mengajak masyarakat berubah dari budaya dan kepercayaannya
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018
6. Nn. Y, seorang lulusan sarjana gizi yang baru lulus ingin bekerja di bidang food product &
technology. Setelah melalui tahapan seleksi akhirnya ia diterima bekerja di sebuah perusahaan
yang memproduksi susu formula skala nasional. Dalam pekerjaannya ternyata ia ditempatkan
di divisi penjualan yang mana bertanggungjawab untuk memasarkan produk yang didalamnya
termasuk susu formula untuk usia 0-6 bulan.
Sebagai seorang ahli gizi yang profesional, apa yang dapat dilakukan oleh Nn. Y?
a. Memutuskan untuk segera mengundurkan diri dari pekerjaannya karena dirasa pekerjaannya
tidak sesuai dan bertentangan dengan ilmu yang dimilikinya
b. Memohon agar dipindahkan ke bidang lain yang sesuai dengan keahliannya
c. Menolak dengan tegas deskripsi job yang diberikan kepadanya dan bersedia mundur dari
jabatan tersebut
d. Menjelaskan pada pimpinannya bahwa hal itu bertentangan dengan kode etik
profesinya
e. Menerima tugas dan menjalankannya sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan dengan
harapan dapat melakukan perbaikan di kemudian hari
Jawaban :d. Menjelaskan pada pimpinannya bahwa hal itu bertentangan dengan kode etik
profesinya
Referensi :Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

7. Pelaksanaan pelayanan Gizi Rumah Sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk
pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, memperpendek lama
hari rawat dan menghemat biaya perawatan.
Pelayananan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang ahli Gizi di rumah sakit?
a. Dalam melakukan pelaksanaan pelayanan makanan dirumah sakit ahli gizi harus profesional
dan harus menjadi mitra kerja dengan tenaga palaksanan lainnya di rumah sakit
b. Pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan dan penelitian dan
pengembangan gizi
c. Melakukan asuhan gizi terstandart pada setiap tahapan pelayanan
d. Untuk melayani pasien diperlukan tenaga S-1 Gizi
e. Melakukan semua pelayanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit serta menjalankannya
sesuai SOP yang berlaku
Jawaban : b. Pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap, penyelenggaraan makanan dan penelitian
dan pengembangan gizi
Referensi : Kemenkes. Bahan ajar Gizi : Etika Profesi. Jakarta: Kementerian Kesehatan
RI; 2018

8. Perusahaan A mempunyai tenaga kerja Wanita lebih banyak dari pada Pria. Perbandingan nya
adalah 20 persen laki dan 80 wanita. Pada general cek up yang dilakukan sebulan yang lalu di
dapati data sebagai berikut untuk tenaga kerja wanita 80 % HB <9.5 mg/dl dan 20 % > 9.5
mg/dl. Perusahaan berkonsultasi dengan Seorang ahli gizi untuk menilai pemerisaan tersebut.
Ahli gizi mendapatkan data sebagai berikut:
- Ada beberapa ibu yang masih menyusui
- Kebanyakan jarak tempuh antara perusahan dan tempat tingal pekerja kurang lebih 1 jam
perjalanan
- Perusahaan tidak menyiapkan makan siang hanya diberikan gaji dan uang makan
Sebagai seorang ahli gizi hal apa saja yang harus di komunikasikan dengan perusahaan?
a. Meminta perusahaan untuk menyiapkan klinik dan tenaga dokter
b. Memberikan masukan untuk menaikan gaji atau menyiapkan mess perusahaan sehingga
tenaga kerja yang jauh tempat tinggalnya di mess kan
c. Mengusulkan untuk tenaga kerja wanita yang menyusui dibuatkan ruang menyusui dan untuk
tenaga kerja semua disiapkan makan siang gratis agar supaya tenaga kerja bisa bekerja dengan
baik
d. Jam kerja diatur sesuai dengan kebijakan pemerintah dan tidak di adakan lembur dahulu
sampai semua tenaga kerja wanita yang kurang Hb nya bisa normal lagi
e. Meminta perusahaan lebih memperhatikan lagi tenaga kerjanya dalam hal jam
istirahat karena karyawan sangat berperan penting dalam perusahaan
Jawaban :e. Meminta perusahaan lebih memperhatikan lagi tenaga kerjanya dalam hal jam
istirahat karena karyawan sangat berperan penting dalam perusahaan
Referensi : Pradipta, Young ki. (2018, 18 Maret). Soal Uji Kompetensi. Diperoleh 28
Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/document/374161285/Soal-Uji-Kompetensi

9. Instalasi Gizi menerima keluhan dari pasien tentang keterlambatan makanan. Keluhan ini
disampaikan oleh petugas distribusi kepada Kepala Instalasi Gizi. Sebagai pimpinan, beliau
harus segera bertindak untuk menangani masalah tersebut.
Apakah peran pemimpin pada kasus diatas?
a. Disseminator b. Disturbance handler c. Entrepreneur
d. Negotiator e. Spokesperson
Jawaban : b. Disturbance handler
Referensi : Pradipta, Young ki. (2018, 18 Maret). Soal Uji Kompetensi. Diperoleh 28
Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/document/374161285/Soal-Uji-Kompetensi

Penelitian terapan

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola makan dan status gizi anak usia sekolah dasar.
Dipilh 2 sekolah dasar di Kota Pare-pare Propinsi Sulawesi Selatan, yaitu murid SDN 63 yang
berjumlah 135 orang, dan murid SD Muhammadiyah 3 yang berjumlah 140 orang. Data
diperoleh dengan observasi langsung yaitu pola makan siswa diukur berdasarkan beda jenis
konsumsi (BJK) dan status gizi berdasarkan antropometri yaitu ukuran berat badan dan tinggi
badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kualitas pola makan murid SDN 63
Pare-pare dikategorikan sedang (BJK 5-7), sedangkan di SD Muhammadiyah 3 dikategorikan
baik (BJK < 11), lalu secara umum status gizi pada kedua SD tersebut dalam kategori baik
(lebih dari 55%). Namun demikian, masih ada murid yang berstatus gizi sedang (sekitar 40%),
bahkan ada yang berstatus gizi kurang (lebih dari 1%).
Apa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut?
a. Pola makan yang beragam dapat dilihat dari beda jenis konsumsi dan hasil antropometri
b. Status gizi baik atau buruk dapat dilihat dari hasil IMT setelah pengukuran
antropometri
c. Kategori pola makan yang baik dilihat apabila skor menunjukan >10
d. Masih ada murid yang memiliki status gizi kurang di kedua sekolah yang diteliti
e. Secara umum pola makan di SDN 63 Pare-pare lebih baik jika dibandingkan dengan SD
Muhammadiyah 3
Jawaban : b. Status gizi baik atau buruk dapat dilihat dari hasil IMT setelah pengukuran
antropometri
Referensi : Aswan Yulinda. (2014, 03 Oktober). LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI.
Diperoleh 28 Oktober 2019 dari https://www.scribd.com/doc/241750416/LATIHAN-SOAL-
UJI-KOMPETENSI-docx

Soal Penelitian Terapan


21. Praktek ASI Eksklusif di Kota A masih kurang dari 11%. Sebanyak 85% dari bayi yang baru
di lahirkan di wilayah Kota A langsung diberi susu formula setelah bayi dilahirkan. 65% di
antaranya karena pemberian susu formula merupakan bagian dari standar pelayanan di
fasilitas kesehatan tempat bayi tersebut dilahirkan, 15% karena penolong persalinan merasa
pemberian susu formula yang paling praktis agar bayi tercukupi kebutuhan gizinya. Apakah
penyebab paling dominan kegagalan ASI Eksklusif pada kasus di atas?
a. Persepsi ibu yang salah tentang ASI eksklusif
b. Kurangnya pengetahuan ibu tentangnya pentingnya ASI eksklusif
c. Kurangnya motivasi penolong persalinan untuk menerapkan inisiasi menyusu dini
d. Kurangnya kesadaran penolong persalinan tentang pentingnya ASI eksklusif
e. Standar pelayanan rumah sakit yang belum menerapkan konsep baby friendly
hospital
22. Sebuah penelitian dilakukan terhadap anak sekolah dasar di daerah endemik GAKY. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat > 30% responden yang mengalami pembesaran
kelenjar gondok grade I, dan hampir separuh dari total responden mengkonsumsi garam
dengan kandungan yodium < 30 ppm. Upaya apa yang segera dapat dilakukan untuk
menurunkan prevalensi tersebut?
a. penyuluhan tentang bahan makanan goitrogenik pada masyarakat setempat
b. menggalakkan penggunaan garam beryodium pada setiap rumah tangga
c. pemberian suplementasi kapsul yodium kepada anak-anak SD yang mengalami
pembesaran kelenjar gondok
d. pemberian edukasi tentang bahan-bahan makanan sumber yodium yang mudah
diperoleh masyarakat setempat
e. memberikan subsidi garam beryodium
23. Jarak terjauh antara posyandu A dengan rumah warga di Kecamatan Amanuban Barat Nusa
Tenggara Timur adalah 5 km, warga datang ke posyandu dengan berjalan kaki selama 1 jam
karena sangat jarang yang mempunyai kendaraan bermotor, kontur jalanan sangat buruk,
berkelok-kelok, belum beraspal, dan becek. D/S di posyandu tersebut sebesar 61%. Intervensi
sensitif apa yang bisa dilakukan atau diadvokasikan untuk meningkatkan D/S di wilayah
tersebut?
a. Perbaikan jalan menuju posyandu A
b. Penambahan tenaga kader di posyandu A
c. Kunjungan tenaga gizi di posyandu A secara rutin
d. Pengembangan posyandu baru di lokasi yang mendekati rumah warga
e. Pemberian motivasi pada warga akan pentingnya pemantauan status gizi anak di
posyandu
1. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program
dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembeli,
spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan
bahan makanan, prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Apakah nama
program yang dimaksud di atas?
a. Good hygine practice
b. Good manufacturing practice
c. hazard analysis of critical control point
d. Pre-requisite program
e. standart operating procedure
2. Untuk melaksanakan program higiene sanitasi, Kepala instalasi gizi menjalankan suatu program
dengan mempersiapkan dokumen-dokumen penting, diantaranya dokumen spesifikasi pembelian,
spesifikasi produk makanan, jadwal training pegawai, manual prosedur, resep/instruksi pengolahan
bahan makanan, prosedur FIFO, sertifikat rekanan, dan daftar alat yang dipunyai. Program tersebut
digunakan sebagai syarat program apa?
a. Good hygine practice
b. Good manufacturing practice
c. hazard analysis of critical control point
d. d. Pre-requisite program
e. standart operating procedure
3. Ahli gizi rumah sakit menemukan bahwa saat penerimaan bahan makanan tidak dilakukan
penimbangan ulang oleh petugas dikarenakan petugas mengaku sudah biasa memperkirakan berat
bahan makanan, selain itu, petugas tidak memeriksakesesuaian bahan makanan yang telah diterima
dengan spesifikasi bahan makanan. Padahal SOP tentang penerimaan sudah tersedia. Apa yang harus
dilakukan ahli gizi untuk mencegah kejadian tersebut terulang kembali?
f. Melakukan perubahan SOP penerimaan
g. Melakukan sosialisasi ulang tentang prosedur penerimaan
h. Menegur petugas penerimaan tersebut
i. Mengedukiasi petugas tentang pentingnya menimbang bahan makanan
j. Mengevaluasi ketersediaan alat penimbangan
4. Instalasi gizi Rumah Sakit tipe D di kepulauan mengalami keterbatasan dalam variasi bahan makanan
karena akses dengan pasar/produsen yang sulit. Kegiatan apa yang dilakukan ahli gizi?
a. Menetapkan bahan makanan alternative
b. Mencari supplier dari pusat kota
c. Menyusun anggaran yang lebih besar
d. Menaikan harga menu
e. Mengubah siklus menu
5. Sebagian besar pasien di RS X memiliki kebiasaan mengkonsumsi ubi dan daun singkong padahal
pasien tersebut diharuskan untuk menghindari makanan yang bergas dan berserat tinggi. Apa yang
harus dilakukan oleh ahli gizi?
a. Modifikasi menu
b. Modifikasi standar bumbu
c. Mengubah peraturan pemberian makanan RS
d. Menyesuaikan dengan menu yang biasa dikonsumsi pasien
e. Pengembangan menu baru
6. Dalam proses produksi makanan instalasi gizi rumah sakit Salsabilla Husada masih sering mengalami
underproduction sehingga ada beberapa pasien yang mendapatkan diet yang tidak sesuai dengan diet
yang seharusnya dia terima. Jika anda sebagai ahli gizi di rumah sakit Salsabilla Husada apa yang
akan anda lakukan untuk mencegah hal tersebut?
a. Menambah jumlah tenaga produksi
b. Menggunakan jasa catering
c. Membuat analisis forcasting yang tepat
d. Menerapkan system produksi ready prepared
e. Mendata jumlah rata-rata pasien setiap harinya
7. Ahli gizi A sering menemukan ayam goreng dengan konsidi bagian dalam yang masih merah dan
berair, jika dikaitkan dengan keamanan pangan tentu hal tersebut tidak aman untuk dikonsumsi oleh
pasien. Apa yang sebaiknya anda lakukan terkait hal tersebut?
a. Menyediakan termometer sebagai controlling saat menggoreng
b. Memberikan teguran dan punishment kepada tenaga pemasak
c. Menetapkan dan sosialisasi SOP cara menggoreng bahan
d. Selalu mengawasi secara langsung proses penggorengan ayam
e. Menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP

Manajemen Program dan Pelayanan Pangan dan Gizi

1. Seorang petugas gizi melakukan penyuluhan mengenai jenis bahan makanan yang mengandung
kolesterol seperti yang terdapat dalam bahan makanan hewani (telur, ikan, daging). Manakah
yang kandungan kolesterolnya paling rendah ?
a. Ikan bawal
b. Telur bebek
c. Daging sapi
d. Udang lobster
e. Ayam kampong

2. Seorang Ahli Gizi Puskesmas sedang menyusun program Pemberian Makanan Tambahan bagi
ibu hamil yang menderita kurang gizi. Tahap awal adalah melakukan screening dalam
menentukan sasaran kegiatan. Indikator antropometri apakah yang dapat digunakan dalam
kegiatan tersebut
a. Umur
b. Berat badan
c. Tinggi Badan
d. Lingkar Lengan Atas
e. Penambahan berat badan

3. Berdasarkan hasil recall konsumsi makanan 2 x 24 jam , diketahui asupan energi pada hari I
1800 Kalori dan hari II 2200 Kalori . Kecukupan energi sehari 2400 Kalori Berapa tingkat
kecukupan energi orang tersebut ?
a. 75 %
b. 83,33 %
c. 91,67 %
d. 95,83 %
e. 100 %
4. Berdasarkan Pengambilan Data Dasar di Kab” D” ditemukan bahwa 10,3 % Balita menderita
Kurang Energi Protein (KEP) yang berkaitan dengan kurangnya ketersediaan makanan di tingkat
rumah tangga. Dinas Kesehatan setempat memiliki stok Blended Food untuk program perbaikan
gizi. Di setiap desa memiliki kader posyandu yang aktif dan kooperatif. Intervensi apa yang tepat
digunakan untuk mengatasi masalah gizi tersebut di atas?
a. Konseling Gizi
b. Pemberian PMT
c. Penyuluhan Gizi
d. Pemberian Vitamin A
e. Demonstrasi Pembuatan PMT
5. Kemenkes melaksanakan program suplementasi vitamin A kepada kelompok rawan gizi yaitu
kepada bayi, anak balita dan ibu nifas. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkala dengan
dosis dan frekuensi yang telah ditetapkan Kapan sebaiknya kapsul vitamin diberikan pada bayi ?
a. Saat bayi lahir
b. Setiap datang ke posyandu
c. Setiap berobat ke dokter
d. 1 kali pada bulan Februari atau Agustus
e. 2 kali pada bulan Februari dan Agustus
6. Angka persentase penggunaan garam beryodium pada suatu daerah yaitu masih 60 %
sehingga Dinas Kesehatan daerah tersebut membuat usulan kegiatan promosi gizi untuk
meningkatkan persentase keluarga yang menggunakan garam beryodium dalam memasak.
Apakah langkah awal yang dilakukan untuk merencanakan program promosi gizi pada kasus
tersebut?
a. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga
b. Melakukan advokasi ke tingkat provinsi
c. Menetapkan tujuan, metode dan media
d. Merencanakan pencetakan leaflet
e. Monitoring penggunaan garam ber-yodium

Soal Gizi Pangan – Perencanaan anggaran belanja

1) Komponen dalam biaya produksi terdiri dari 3 bagian yaitu biaya bahan makanan, biaya
overhead, dan biaya tenaga kerja. Persentase ideal untuk biaya bahan makanan yaitu?
A. 35%

B. 40%

C. 50%

D. 60%

2) Penentuan tarif dalam pelayanan makanan perlu memperhatikan komponen material cost,
labor cost, overhead cost, margin, dan jasa layanan. Persentase ideal dalam penentuan jasa
layanan sebesar?
A. 20%

B. 30%

C. 40%

D. 50%

3) Langkah-langkah dalam penyusunan biaya overhead salah satunya yaitu mengelompokkan


macam overhead berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel. Contoh salah satu biaya variabel
adalah?
A. Biaya bahan makanan

B. Biaya depresiasi mesin

C. Biaya depresiasi gedung


D. Biaya kitchen utensil
4) Diketahui unit cost di Rumah Sakit A pada kelas rawat II sebesar 44.700. Perencanaan margin
yaitu 10% dan jasa layanan 20%. Maka usulan tarif untuk pelayanan makan di RS Amanah
sebesar?
A. 54.110 – 54.200

B. 55.110 – 55.200

C. 56.110 – 56.200

D. 58.110 – 58.200

5) Diketahui unit cost di Rumah Sakit B pada kelas rawat VIP sebesar 85.500. Perencanaan
margin yaitu 15% dan jasa layanan 20%. Berapa usulan tarif untuk pelayanan makan di RS
tersebut?
A. 115.425 – 116.000

B. 117.425 – 118.000

C. 118.425 – 119.000

D. 119.425 – 120.000

6) Untuk kegiatan penyelenggaraan makanan pasien di rumah sakit, biaya yang dikeluarkan
untuk masing komponen juga tidak sama. Komponen apa yang mempunyai pengeluaran
terbesar pada kegiatan tersebut?
A. Biaya tenaga kerja

B. Biaya overhead

C. Biaya bahan baku

D. Biaya pembelian alat

E. Biaya listrik dan air

7) Dalam menentukan tarif biaya makan atau biaya asuhan gizi di rumah sakit banyak metode
yang bisa digunakan. Metode apa yang paling tepat digunakan untuk memperhitungkan biaya
tersebut?
A. Berdasarkan standar makanan

B. Berdasarkan biaya aktual dalam produksi

C. Berdasarkan biaya satuan normatif


D. Berdasarkan biaya pedoman menu

Sumber:
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. 2018. Sistem Penyelenggaraan Makanan
Institusi. Jakarta: Kemenkes RI.

Soal Gizi Masyarakat

1. Berikut pernyataan yang benar mengenai SKDN, kecuali…


a. Hasil analisis SKDN digambarkan dalam suatu balok SKDN
b. SKDN merupakan hasil penimbangan balita yang dilakukan tiga bulan sekali
c. Sistem pencatatan dan pelaporan hasil penimbangan balita di posyandu
d. SKDN diperoleh dari hasil posyandu dan dimuat dalam KMS

2. Arti kata D pada singkatan SKDN adalah…


a. Jumlah Balita yang datang di posyandu dan menimbang berat badan badannya
b. Jumlah seluruh balita yang ada dlam wilayah kerja posyandu
c. Jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat badan
disbanding dengan bulan sebelumnya dengan garis pertumbuhan
d. Jumlah anak yang ditimbang bulan lalu

3. Memberikan gambaran tentang tingkat keberhasilan program di posyandu. Indikator ini


menunjukkan balita yang ditimbang dan naik berat badannya., merupakan definisi…
a. Indikator K/S
b. Indikator D/S
c. Indikator N/S
d. Indikator N/D

4. indikator yang menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan di posyandu,


merupakan definisi…
a. Indikator K/S
b. Indikator D/S
c. Indikator N/S
d. Indikator N/D

5. Jarak terjauh posyandu 3 dengan rumah warga di Kecamatan Pesawahan adalah 2,5 km, warga
datang ke posyandu dengan kendaraan umum atau pribadi dan jalan menuju posyandu 3 sangat
mudah di akses oleh kendaraan. Posyandu rutin dilakukan sebulan sekali dan terdapat tenaga
kerja yang cukup. Namun pesentase D/S di posyandu tersebut adalah 65 % maka intervensi apa
yang bisa dilakukan untuk warga agar datang ke posyandu?
a. Perbaikan jalan menuju posyandu 3
b. Kunjungan tenaga gizi ke posyandu 3 secara rutin
c. Pengembangan posyandu baru yang mendekati rumah warga
d. Pemberian motivasi dan edukasi pada warga akan pentingnya pemantauan status gizi
anak di posyandu

Untuk soal No. 6 dan 7


Pada bulan November 2018 di posyandu B Kecamatan Wanayasa didapatkan data bahwa
terdapat 50 balita yang mendapatkan KMS (Kartu Menuju Sehat) di wilayah posyandu B, 45
balita yang menimbang berat badannya di Posyandu B pada bulan November, dari 45 balita
yang menimbang berat badannya hanya 25 balita yang megalami kenaikan berat badan pada
bulan November, dan jumlah seluruh balita di wilayah posyandu B kecamatan wanayasa ada 70
balita.
6. Berapakah presentase K/S di posyandu B Kecamatan Wanayasa pada bulan November ?
a. 64,2 %
b. 71.4 %
c. 35,7 %
d. 55,5

7. Dibawah ini, manakah balok SKDN yang benar sesuai hasil analisis SKDN di posyandu B
Kecamatan Wanayasa pada bulan November?

a.
80,00% 80,00%
b.
70,00% 70,00%
60,00% 60,00%
N/S N/S
50,00% 50,00%
40,00% N/D 40,00% N/D
30,00% D/S 30,00% D/S
20,00% 20,00%
K/S K/S
10,00% 10,00%
0,00%
0,00%
K/S D/S N/D N/S
K/S D/S N/D N/S

80,00% 80,00%
c. d. 70,00%
70,00%
60,00% 60,00%
N/S N/S
50,00% 50,00%
N/D 40,00% N/D
40,00%
30,00% 30,00% D/S
D/S
20,00%
20,00% K/S K/S
10,00%
10,00%
0,00%
0,00% K/S D/S N/D N/S
K/S D/S N/D N/S

Anda mungkin juga menyukai