Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 494±501

PERANCANGAN BUKU POP-UP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


TENTANG RUMAH DAN PAKAIAN ADAT NUSANTARA DI JAWA

Iftitahun Najahah
S1 Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya
italala1223@gmail.com

Eko Agus Basuki Oemar


S1 Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya
ekoaboemar@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai latar belakang yaitu adanya kesulitan belajar siswa. Banyak anak-anak
yang malas belajar sehingga dibutuhkan alternatif belajar sambil bermain yang menarik dan
menyenangkan. Salah satunya tentang budaya adat yang tidak sepenuhnya didukung media informasi
yang menyajian sesuatu yang menarik maka peneliti melakukan perancangan buku media
pembelajaran tentang rumah dan pakaian adat nusantara di Jawa berbasis pop-up yang saat ini
merupakan media yang cukup diminati karena didukung dengan visualisasi 3D. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan. Proses pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah reduksi, penyajian data dan validitas data. Pada proses perancangan buku
pop-up rumah dan pakaian adat nusantara di Jawa, yaitu terlebih dahulu menentukan konsep desain
dan membuat desain buku pop-up dengan mempersiapkan alat dan bahan, membuat thumbnail.
Selanjutnya untuk final desain membuat outline desain dan final desain pop-up menggunakan
Coreldraw dan Photoshop. Kemudian desain yang sudah dicetak kemudian dirangkai menjadi satu
dengan menempel hingga setiap halamannya terlihat timbul atau berbentuk pop-up yang terdapat
VDPSXO GHSDQ GHQJDQ MXGXO ³pop-up UXPDK GDQ SDNDLDQ DGDW´ GDQ EXNX SXQ GLWHUDSNDQ SDGD VLVZD
taman kanak-kanak sebagai media pembelajaran. Hasil dari perancangan berupa buku A4 yang berisi
6 halaman dengan menggunakan teknik dasar pop-up yakni V-Fold dan Floting Layer.

Kata kunci: pop-up, perancangan, Rumah dan Pakaian Adat


.
ABSTRACT
The background of the research is WKH VWXGHQW¶V OHDUQLQJ GLIILFXOWLHV 0DQ\ FKLOGUHQ who are lazy to
learn and so we need an alternative learning while playing interesting and exciting. One was about the
indigenous culture that is not fully supported by the media presentation of the information that
something interesting then researchers conducted a media guide design of learning about the house
and custom clothing archipelago in Java based pop-XS DUH QRZ D PHGLD WKDW LV SUHIHUUHG EHFDXVH LW¶V
supported by 3D visualization. The method of the research is the development method. The process
of collecting data in this study used observation, interview, and documentation. Data analyst
technique in this study is the reduction, data presentation and validity of the data. In the process of
designing pop-up books house and custom clothing archipelago in Java, which is to first determine
the design concept and make the design pop-up book by preparing tools and materials, create
thumbnails. Furthermore, to make the final design of the outline design and final design of the pop-
ups using CorelDraw and Photoshop. Then the designs that have been printed and then assembled
into one by attaching to each pages visible signage or in the form of pop-ups that are front with the
title "pop-up houses and custom clothes" and the book was applied to students kindergarten as media
learning. The results of the design in the form of a book containing six A4 pages using basic
techniques ie pop-up V-Fold and floting Layer.

Keyword: Pop-Up , Design, House dnd Custom Clothing

PENDAHULUAN perkembangannya pendidikan juga dapat diartikan


Pendidikan menurut Hasbullah (2005:1-4) sebagai bimbingan yang diberikan orang dewasa agar
merupakan usaha manusia untuk membina ia menjadi orang dewasa yang berkependidikan.
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam Pendidikan juga harus dilakukan untuk membentuk
masyarakat dan kebudayaannya. Dalam perilaku dan mengetahui nilai-nilai keagamaan serta

494
Perancangan Buku Pop Up Sebagai Media Pembelajaran

kebudayaan yang baik dan benar di mata masyarakat Indonesia khususnya tentang rumah dan pakaian adat
maupun negara. nusantara yang ada di Jawa tidak begitu diminati oleh
Dalam dunia pendidikan terutama di sekolah masyarakat luas khususnya para generasi muda.
pasti ada proses belajar mengajar. Proses mengajar Hal tersebut juga terjadi di TK Maslakul Huda
merupakan proses komunikasi yaitu proses Dengok Paciran Lamongan. Berdasarkan pengamatan
penyampaian pesan dari sumber pesan (guru). Dalam awal terlihat anak didik menunjukkan kurang
proses pembelajaran berlangsung terkadang banyak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
siswa yang jenuh ketika mengikuti proses belajar tentang pengenalan kebudayaan. Dimana guru
mengajar. Hal tersebut dikarenakan faktor materi bercerita dengan menggunakan media yang seadanya
yang disampaikan dan cara penyampaian materi dikarenakan media yang terbatas dan sudah
kepada siswa kurang menarik (cenderung digunakan secara berulang-ulang sehingga anak didik
membosankan). mengalami kebosanan. Hal tersebut dipertegas oleh
Menurut Sanjaya (2006:52) terdapat salah seorang guru di TK tersebut, dimana guru-guru
beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan proses mengeluhkan dengan terbatasnya jumlah media dan
pembelajaran, diantaranya faktor guru, faktor siswa, sudah sering digunakan. Media yang mahal
sarana, alat dan media yang tersedia, serta faktor sementara siswa-siswi banyak yang cepat bosan
lingkungan. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan sehingga membuat guru untuk tidak menggunakan
proses pembelajaran, faktor-faktor tersebut harus media dalam proses pembelajaran. Maka diperlukan
direncanakan dan dirancang dengan baik. Seperti sesuatu yang menarik, salah satunya dengan adanya
yang telah disebutkan oleh Sanjaya salah satu hal alternatif media pembelajaran tentang rumah dan
yang mempengaruhi proses pendidikan adalah media pakaian adat yang belum pernah diterapkan dalam
pembelajaran. Untuk itu, media yang digunakan bentuk pop-up yang saat ini merupakan media yang
dalam mengajar harus baik dan tepat guna agar siswa cukup diminati karena didukung dengan visualisasi
dapat memahami materi dan dapat mengembangkan 3D akan membuat semakin menarik.
potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Untuk Buku Pop-up merupakan buku kreasi
menarik perhatian anak agar tidak malas dan gemar handmade atau buatan tangan yang tampilannya
belajar dibutuhkan alternatif belajar sambil bermain dapat dinikmati dari berbagai arah pandang dan
melalui model media pembelajaran yang menarik dan mempunyai panjang, lebar, dan tinggi/tebal atau yang
menyenangkan salah satunya dengan media buku biasa disebut dengan buku tiga dimensi. Dalam hal
pop-up. Pemilihan media buku pop-up ini selain ini penulis merancang sebuah buku media
sesuai dengan potensi visual anak, juga dipandang pembelajaran untuk memberikan informasi dan
praktis karena mudah dimainkan. Ann Montanaro pengenalan kebudayaan kepada anak-anak melalui
1993 dalam (Dzuanda 2009:1) mendefinisikan bahwa buku pop-up tentang rumah dan pakain adat
buku pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki nusantara yang bersifat komunikatif, interaktif,
bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga menarik dan informatif sehingga pesan yang
dimensi. Media buku pop-up cukup diminati karena disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
didukung dengan visualisasi tiga dimensi, dan juga sasaran.
tampilan visual yang lebih berdimensi membuat lebih
nyata dengan kejutan yang diberikan setiap METODE
halamannya. Gambar ilustrasi benda ataupun hewan Metode yang digunakan dalam Penelitian
dapat secara tiba-tiba muncul dari balik halaman atau yang berjudul perancangan buku pop-up sebagai
sebuah bangunan berdiri, hal seperti ini akan dapat media pembelajaran tentang rumah dan pakaian adat
memicu daya abstraksi anak dan menambah nusantara di Jawa ini merupakan penelitian yang
pengetahuan serta merangsang imajinasi anak. menggunakan metode pengembangan. Menurut
Kebudayaan merupakan salah satu aset Sugiyono (2008:407) metode penelitian dan
suatu bangsa yang patut untuk dijaga, dilestarikan pengembangan atau research and development
secara turun temurun dari satu generasi ke generasi adalah metode penelitian yang digunakan untuk
berikutnya, agar kebudayaan suatu bangsa tersebut menghasilkan rancangan produk baru, menguji
tidak hilang ditelan zaman modern yang semakin hari keefektifan produk yang telah ada, serta
semakin berkembang. Sebagai bentuk keragaman mengembangkan dan menciptakan produk baru.
budaya di Indonesia berupa pakaian dan rumah adat Penelitian ini dilakukan di TK Maslakul
nusantara di Jawa informasi mengenai keragaman Huda Dengok Paciran Lamongan. Peneliti memilih
budaya adat nusantara tersebut tidak sepenuhnya sekolah ini atas dasar pertimbangan karena disekolah
didukung oleh media informasi yang menyajikan tersebut media pembelajaran menggunakan buku
kepada masyarakat sesuatu yang baru dan menarik pop-up belum pernah diterapkan sebelumnya. Di
mengenai keragaman budaya. Kebanyakan dari buku sekolah tersebut juga sudah ada pembelajaran tentang
tentang rumah dan pakaian adat istiadat identik pengenalan kebudayaan dikarenakan media yang
dengan sesuatu yang membosankan atau kuno terbatas dan sudah digunakan secara berulang-ulang
sehingga minat rasa ingin tahu menjadi semakin sehingga anak didik mengalami kebosanan.
menurun. Hal tersebut yang membuat kebudayaan

495
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 494±501

Sumber data yang digunakan dalam bermanfaat dan menyenangkan ketika anak belajar
penelitian ini ada 2 yaitu sumber data primer : buku dan dengan adanya perancangan buku pop-up ini
pop-up sebagai media pembelajaran dan siswa-siswi yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang
kelas TK Maslakhul Huda selaku subjek yang diteliti. terjadi di lokasi tersebut. Penyajian data dimulai
Sumber data sekunder adalah data yang tidak dengan perancangan media pembelajaran berupa
langsung, data yang diperoleh dengan menggunakan buku pop-up tentang rumah dan pakaian adat
studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku nusantara di Jawa. Peneliti menganalisis dan
diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang membahas mengenai perancangan media
berhubungan dengan penelitian pembelajaran dalam bentuk media berbasis pop-up.
Untuk mendukung keperluan penelitian Setelah perancangan dibuat, peneliti kemudian
dalam perancangan ini, diperlukan sejumlah data mengajukan rancangan berupa buku pop-up yang
pendukung. Pengumpulan data tersebut dilakukan sudah jadi kepada validator ahli untuk diuji dan
dengan cara Wawancara, Observasi dan mengisi lembar validasi beserta kritik dan saran dari
Dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan tujuan validator agar media buku pop-up tentang rumah dan
untuk memperoleh informasi yang jelas dan akurat pakaian adat nusantara di Jawa layak untuk
tentang TK Maslakun Huda Paciran Lamongan, diterapkan.
media pembelajaran dan proses pembelajaran yang Dalam penelitian ini peneliti berusaha
ada di TK Maslakul Huda Paciran Lamongan. mendapatkan data yang valid. Oleh karena itu, dalam
Narasumber utama merupakan kepala sekolah TK pengumpulan data perlu menggunakan uji validasi
Maslakul Huda Paciran Lamongan yaitu data agar data yang diperoleh benar-benar valid. Data
Muthmainnah, sedangkan narasumber pendukung yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan teknik
adalah Ani Inayati selaku guru pengajar di kelas B pengumpulan data yang berbeda-beda kemudian
TK Maslakul Huda paciran Lamongan. diolah dan saling melengkapi guna memperoleh data
Observasi dilakukan dengan mendatangi yang valid. Berdasarkan hasil perbandingan, muncul
langsung di lokasi penelitian yang berkaitan dengan suatu kesamaan pandangan, pendapat dan pemikiran.
perancangan isi buku yang akan dibuat dan Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti melakukan
mendatangi toko buku yang ada di kota Surabaya ini observasi data berkali-kali dalam waktu yang berbeda
bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak buku dan wawancara dengan berbagai nara sumber. Hal ini
tentang kebudayaan yang berbasis pop-up. dimaksudkan agar peneliti dapat secara langsung
Dokumentasi (sumber literatur) yang mengetahui keadaan yang sebenarnya. Instrumen
digunakan diambil dari buku pintar mengenal budaya triangulasi data yang dilakukan pada nara sumber
Bangsa Indonesia karya Anam dan MB.Rahimsyah yang satu dengan yang lain menggunakan pertanyaan
sebagai media pembelajaran yang dipakai guru yang sama.
dikelas, pengembangan media pembelajarandan Hasil wawancara dengan responden diolah
sumber belajar karya Musfiqon, media pembelajara: lalu disajikan lagi dalam bentuk tertulis dan
sebuah pendekatan baru karya Yudhi Munadi. kemudian peneliti menunjukkan hasilnya. Setelah
Dalam penelitian ini validasi data diambil hasilnya sesuai dengan yang dimaksudkan oleh
untuk mengetahui kelayakan buku pop-up tentang responden dan mereka sudah melakukan review serta
rumah dan pakaian adat nusantara di Jawa sebelum menyatakan bahwa segala yang ditulis oleh peneliti
diterapkan pada anak-anak yang diperoleh dari itu benar, maka hasil wawancara tersebut dianggap
validator ahli media yaitu Dr. Dody Doerjanto, M.Sn. valid.
penelitian ini mengacu pada hasil rancangan dalam
media pop-up yakni berisi tentang kelayakan bahan, HASIL PENELITIAN DAN PERANCANGAN
kelayakan karya, kelayakan fungsi dan estetika karya. Saat ini TK Maslakul Huda menerapkan
Untuk tahap analisis data terdapat tiga tahap kurikulum 2013. materi kegiatan pembelajaran yang
yaitu tahap mereduksi data ini merupakan proses ada di TK Maslakul Huda digunakan selama satu
pengumpulan data penelitian dengan tahap tahun dan tahun berikutnya. Untuk pengembangan
penyaringan data dari observasi lokasi, dokumentasi kegiatannya berbeda setiap tahunnya, namun tidak
kegiatan si lokasi serta wawancara mengenai buku berbeda terlampau jauh, karena acuan kurikulumnya
pop-up. masih sama, yaitu kurikulum 2013.Kegiatan
Pada reduksi data, peneliti mengumpulkan pembelajaran setiap hari harus memuat KI 1, 2, 3,
data penelitian dengan tahap penyaringan data dari dan 4. Standar kompetensi dan muatan materi
observasi lokasi, dokumentasi kegiatan di lokasi serta digunakan beberapa kali jika sesuai dengan tema
melakukan wawancara dengan pihak yang pembelajaran. Misalnya pada kegiatan mengenal
berwenang dilokasi tersebut, yaitu sulitnya anak-anak kebudayaan 3.7 Mengenal lingkungan sosial
memahami tentang kebudayaan adat istiadat di (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat ibadah,
Indonesia khususnya rumah dan pakaian adat budaya, transportasi). 3.7.2 Memberikan informasi
nusantara yang ada di Jawa. Peneliti memberikan tentang lingkungan (keluarga, teman, tempat tinggal,
alternatif belajar dengan membuat rancangan buku « 0HQ\DMLNDQ EHrbagai karyanya dalam bentuk
pop-up untuk memudahkan mempelajari, agar lebih gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll tentang

496
Perancangan Buku Pop Up Sebagai Media Pembelajaran

lingkungan sosial (keluarga, teman, tempat tinggal, Gaya desain yang digunakan dalam buku
tempat ibadah, budaya, transportasi)4.7.2 Bercerita pop-up adalah gaya kartun, karena kartun
tentang orang-orang yang ada di lingkungan memiliki bentuk-bentuk yang sesuai dengan
sosialnya. karakter anak-anak. Tampilan didalam buku pop-
Berdasarkan hal tersebut peneliti merancang up setiap halamannya menggunakan jenis pop-up
buku pop-up materi kebudayaan dengan demikian 180o yaitu pop-up yang ketika dibuka kertasnya
siswa pun tertarik. Jadi buku pop-up digunakan secara keseluruhan dapat dilihat dari sisi buku
sebagai media pembelajaran dalam pengenalan akan nampak dan muncul. Dalam pembuatan
kebudayaan yang ada di Indonesia Tema Suku buku pop-up rumah dan pakaian adat ini
Bangsa Sub Temanya Negaraku. Untuk mengetahui menggunakan jenis pop-up tersebut karena proses
kebutuhan siswa, peneliti melakukan observasi secara pembuatan lebih mudah dan tidak membutuhkan
langsung di TK Maslakul Huda Dengok Paciran waktu yang cukup lama.
Lamongan. Pengamatan dilaksanakan pada saat Karakteristik Target Audience
proses belajar mengajar berlangsung guna Target perancangan dari buku dengan daya
mengetahui antusias anak dengan media yang tarik pop-up ini merupakan anak-anak usia rentang 4-
tersedia di TK. Berdasarkan wawancara dengan bu 6 tahun. Anak-anak pada usia tersebut memasuki
Ani salah seorang guru di TK yang menyatakan masa formatif, yaitu masa anak-anak membangun
bahwa anak didik cenderung tertarik dengan hal baru fondasi keyakinan, nilai, dan sikap dasar mereka.
yang belum mereka ketahui, menyukai warna-warna a. Demografis
cerah dan bentuk yang variatif, dan lucu. Karena Jenis Kelamin : Anak laki-laki dan perempuan
gambar berwarna lebih menarik minat siswa daripada Usia : 4-6 Tahun
hitam putih (Sudjana, 2013;13) sehingga penggunaan Ekonomi : Menengah ke atas
media pembelajaran yang menarik akan b. Psikografis
meningkatkan minat anak dalam mengikuti proses Anak usia 4-6 tahun yang memiliki rasa
belajar mengajar. keingintahuan dan belum memahami pengenalan
Proses Perancangan Buku Pop-Up mengenai kebudayaan.
Tujuan utama dari perancangan ini adalah c. Behavioral
sebagai alternatif belajar sambil bermain melalui Anak usia 4-6 tahun yang mudah merasa bosan
model media pembelajaran yang menarik dan saat belajar namun tertarik terhadap sesuatu yang
menyenangkan salah satunya dengan media buku baru. Mengikuti pendidikan formal maupun non
pop-up. Pemilihan perancangan media buku pop-up formal
ini selain sesuai dengan potensi visual anak, juga d. Geografis
dipandang praktis karena mudah dimainkan. Anak-anak usia 4-6 tahun yang tinggal dan
Diharapkan dengan adanya perancangan media buku bersekolah (sekolah formal dengan pelajaran
pop-up rumah dan pakaian adat tersebut sebagai pengenalan kebudayaan yang ada di Indonesia) di
alternatif belajar yang menyenangkan dan bermanfaat daerah Lamongan.
dalam mengenal tentang kebudayaan yang ada di
Indonesia. Proses Desain
Strategi Perancangan Proses desain dilakukan dengan beberapa taha
a. Tema Desain yang pertama adalah Pada tahap awal,
Tema yang digunakan pada perancangan mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan
buku pop-up DGDODK ³EXGD\D WUDGLVLRQDO´ WHPD LQL dalam pembuatan buku pop-up rumah dan pakaian
diterapkan pada media buku pop-up dalam adat nusantara di Jawa, yaitu pada alat terdiri dari
pengaplikasiannya. Alasan menggunakan tema ini gunting, cutter, penggaris, mesin print dan laptop.
adalah sesuai dengan kondisi sekarang dimana Pada bahan terdiri dari art paper A3. Art paper A2,
informasi mengenai keragaman budaya adat kertas karton, double tape, lem, pensil dan sketch
nusantara tidak sepenuhnya didukung oleh media book A3. Menyiapkan kertas gambar A3 dan
informasi yang menyajikan kepada masyarakat melipatnya menjadi dua bagian untuk membuat
sesuatu yang baru dan menarik. thumbnail dan dummy.
b. Gambar Ilustrasi Pada proses ini terlebih dahulu membuat
Gambar ilustrasi yang ada dalam sketsa, kemudian sketsa yang sudah jadi di scan/foto
perancangan buku pop-up rumah dan pakaian adat satu persatu lalu divektor menggunakan Coreldraw
nusantara di Jawa adalah gambar ilustrasi rumah X5 untuk mempermudah membuat desain pada setiap
Jawa Timur, rumah Jawa Tengah, rumah DI halaman pop-up.
Yogyakarta, rumah Jawa Barat, rumah DKI Proses pewarnaan, pada proses pewarnaan
Jakarta dan rumah banten, gambar ilustrasi pemilihan warna didasarkan atas kecenderungan
pakaian adat , gambar ilustrasi pohon, bunga, anak-anak yang lebih menyukai warna-warna yang
Tugu, dan Pagar. cerah, mencolok dan kontras. Hurlock (1987:111)
c. Gaya Tampilan menyatakan bahwa anak pada usia 4-6 tahun sangat
suka dengan benda atau objek yang mempunyai

497
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 494±501

banyak warna, mencolok, dan kontras, suka meniru disusun menjadi gambar timbul menyerupai 3
dan bergerak aktif meskipun tanpa disuruh. Lebih dimensi yang mempunyai ruang. Pemotongan
lanjut Suyadi (2010:15) menyatakan bahwa anak dilakukan dengan menggunakan alat cutterpen,
pada usia 3-5 tahun menyukai buku yang banyak penggaris dan gunting. proses penyusunan,
ilustrasi gambar-gambar dan warna-warna cerah, Komponen yang sudah dipotong-potong, dijadikan
terutama gambar tokoh utama dalam cerita tersebut. satu. Dengan proses melipat dan direkatkan.
Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan software
Coreldraw X5 dan Photoshop Cs5.

Gambar 1. Hasil pewarnaan Rumah adat

Gambar 4. Proses pemotongan

Gambar 2. Hasil pewarnaan pakaian adat


Proses Percetakan, Kertas yang digunakan
untuk mencetak adalah jenis kertas art paper 260
gram. Perancang memilih menggunakan jenis kertas
ini adalah karena selain tebal kertas ini mempunyai Gambar 5. Proses Penyusunan
dasar kertas yang mengkilap sehingga tidak perlu lagi
menggunakan proses laminasi (pelapisan kertas Proses Penjilidan dilakukan setelah proses perakitan
menggunakan plastik tertentu). Selain itu kertas ini
banyak digunakan sebagai media pop-up yang lebih
kuat berdiri dan tidak terlalu tebal

Gambar 6. Proses Penjilidan

Gambar 3. Proses Pencetakan desain


Proses Cutting, Pada proses ini dilakukan
pemotongan komponen-komponen pop-up untuk

498
Perancangan Buku Pop Up Sebagai Media Pembelajaran

Hasil Akhir
Strategi Media
Media yang akan digunakan dalam
pembuatanbuku pop-up ini dibagi menjadi dua
macam, yaitumedia utama dan media pendukungnya.
Mediautama yang digunakan adalah buku pop-up
denganmenggunakan ilustrasi kartun ini, sedangkan
untukmedia pendukungnya digunakan sebagai
mediapublikasi dan sebagai media promosi buku
pop-upini. Berikut adalah media yang digunakan
dalamproses perancangannya

Buku Pop-Up
Pemilihan media buku pop-up ini selain
memiliki pengemasan yang menarik dan informasi
yang mendalam, juga jarangnya ditemukan
bukumengenai pengenalan rimah dan pakaian adat
yang dikemas menarik dan dengan visualisasi yang
menarik, seperti buku pop-upy ang dapat menjadi
daya tarik anak-anak. Media ini juga berfungsi
sebagai media utama yang dijadikan sebagai media
pembelajaran untuk memperkenalkan kebudayaan
Indonesia tentang rumah dan pakaian adat kepada
anak-anak dan dapat merangsang minatbaca anak-
anak dengan pengemasan yang menarik,yaitu
penggunaan teknik pop-up v-folding, multiple layer
dan internal stand. Sebagai pendukung estetika dan
kejelasan darigambar yang dimuat, perlunya
memperhatikanreadibility dan legibility dalam
pembuatan buku
pop-up ini, maka perlu adanya beberapa kriteriayang
digunakan sebagai acuan. Ukuran yang
akandigunakan dalam buku pop-up ini adalah 21cm x
27cm dan cover bukunya menggunakanhardcover
dan dilaminasi doff agar buku inidapat bertahan lama
serta kuat menahan beratteknik-teknik pop-up di
dalamnya. Sedangkanisinya menggunakan jenis
kertas art paper dengangramateur 260 dan 210 gram
dan menggunakan sistemcetak full colour dua sisi

Media Pendukung
Untuk media pendukung buku pop-up ini
yangdigunakan sebagai media publikasi serta
mediapromosi, maka dibutuhkan empat jenis media
yangpaling efektif untuk menarik minat target
audiencedan target market, yaitu :
Poster Media ini dapat mudah dibaca, mudah
dilihatdan dapat menarik perhatian target audience
sertatarget market yang dituju karena
mengetahuiinformasi sekilas mengenai buku pop-up
ini. Posteryang akan digunakan berukuran A3, yaitu
42cm x29,7cm dengan menggunakan jenis kertas art
paper210 gram dan sistem cetak full colour.

Display Karakter
Penggunaan display karakter sebagai media
pendukung karena dengan adanya display karakter
dapat menarik perhatian target audience, yaitu anak-
anak untuk membaca buku pop-up ini karena
karakter yang ada dalam buku seolah-olah muncul.

499
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, 494±501

Pembatas Buku kelemahan. Kelemahan media buku pop-up ini yaitu


Tidak lengkap rasanya jika sebuah buku ditinjau dari bahan bakunyanya sendiri dari kertas
yangdibuat tanpa adanya pembatas buku sebagai sehingga kurang awet untuk jangka panjang.
mediapendukungnya karena media ini sangat
berfungsisebagai penanda setelah kita membaca buku PENUTUP
untukmengingatkan di halaman berapa kita Buku pop-up rumah dan pakaian adat
terakhirmembaca buku dan media ini sesuai dirancang untuk menjawab permasalahan yang ada,
dengankebutuhan buku pop-up ini. media pembelajaran yang digunakan sangat terbatas.
Maka media dirancang untuk menarik minat siswa
Uji Coba Buku Pop-up dalam proses belajar mengajar dengan bentuk tiga
Uji coba karya hanya dilakukan untuk dimensi dengan warna-warna terang dan kontras,
melihat seberapa antusias anak-anak melihat buku media memudahkan siswa menyerap materi yang
pop-up. Batasan usia uji coba kepada anak-anak usia disampaikan serta menghibur sehingga proses belajar
4-6 Tahun. Jika anak-anak tertarik dalam mengajar tidak membosankan.
mempelajari lebih lanjut dapat dikatakan bahwa Buku pop-up rumah dan pakaian adat
perancangan buku pop-up ini dapat menarik minat Nusantara di Jawa merupakan media yang dibuat
anak untuk mempelajari kebudayaan yang ada di secara digital sehingga memungkinkan untuk
Indonesia salah satunya rumah dan pakaian adat. Dari membuat berbagai macam baik dari bentuk, warna,
penelitian yang sudah dilakukan anak usia dini antara dan corak. Pembuatan secara digital juga
4-6 tahun adalah anak-anak yang lebih tertarik memungkinkan untuk diperbanyak dengan mudah.
terhadap gambar. Dan dari mereka cenderung lebih Pada tahap awal atau proses perancangan buku yaitu
mudah memahami sesuatu dengan mengamati terlebih dahulu menentukan konsep desain buku pop-
gambar. Oleh karena itu pembuatan pop-up rumah up, selanjutnya membuat desain buku pop-up dengan
dan pakaian adat ini di buat dengan ilustrasi gambar mempersiapkan alat dan bahan, membuat thumbnail.
dan menggunakan sedikit teks pendukung. Untuk proses desain menggunakan CorelDraw X5
Uji coba buku pop-up dilakukan pada 10 dan Photoshop CS5. Selanjutnya mencetak serta
orang siswa dengan bimbingan guru yaitu ibu Ani melakukan perakitan dengan menempel hingga
selaku guru pengajar di TK Maslakul Huda. Pertama setiap halamannya terlihat timbul atau berbentuk
anak akan diperlihatkan buku pop-up mengenai pop-up. Jika semua lembar pop-up sudah selesai
rumah dan pakaian adat dan akan diamati oleh ditempel dan dibentuk menjadi sebuah buku yang
perancang antusias anak terhadap isi buku tersebut. terdapat sampul depan dan belakangnya dengan
Kemudian setelah uji coba baru dilakukan penarikan jXGXO ³Pop-up 5XPDK GDQ 3DNDLDQ $GDW´ GDQ EXNX
kesimpulan terhadap uji coba yang sudah dilakukan. pun dapat diterapkan pada siswa Taman Kanak-
kanak sebagai media pembelajaran.
Hasil Uji Coba Hasil dari karya berupa buku berukuran A4
Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap yang berisi 6 halaman dengan menggunakan teknik
10 orang anak dapat dikatakan cukup berhasil dasar pop-up yakni V-Fold dan Floating Layer. Jenis
menarik minat anak-anak yang cenderung ingin tahu kertas yang digunakan Art paper 260 gram, ketebalan
terhadap sesuatu yang baru dilihatnya. Beberapa juga dipilih yang tidak terlalu tebal tetapi dapat kuat
pendapat orang tua dan guru juga menerima dengan berdiri. Setelah melalui proses perancangan, buku
baik adanya buku pop-up selain untuk menumbuhkan pop-up rumah dan pakaian adat dapat ditampilkan
minat anak juga dapat mengenalkan kebudayaan setiap halamannya, yaitu dari provinsi Jawa
yang ada disekitar kita. Timur,Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat,
Kelebihan DKI Jakarta dan Banten. Pada dasarnya anak lebih
Buku pop-up rumah dan pakaian adat tertarik dengan buku yang banyak ilustrasi gambar.
nusantara di Jawa merupakan media yang dibuat Dengan desain yang menarik anak tidak akan mudah
secara digital sehingga memungkinkan untuk jenuh dan senang ketika membuka setiap
membuat berbagai macam tokoh, baik dari bentuk, halamanpop-up.
warna, dan corak. Pembuatan secara digital juga Saran
memungkinkan untuk memperbanyak media dengan Dalam upaya meningkatkan dan
mudah. Buku pop-up ini juga praktis digunakan serta mengoptimalkan hasil belajar siswa, hendaknya
mudah dibawa, buku pop-up berbeda dengan buku media dalam proses belajar mengajar lebih variatif.
pada umumnya karena memiliki dimensi ketika buku Buku pop-up merupakan salah satu alternatif media
itu dibuka sehingga menambah antusiasme siswa, pembelajaran yang sederhana, sehingga masih
buku pop-up juga mengajak interaktifitas siswa banyak peluang untuk melakukan pengembangan
dalam penggunaannya, siswa dapat menggunakan lebih lanjut sehingga anak dapat mengikuti proses
secara mandiri maupun kelompok. pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu peneliti
Kelemahan dan kendala yang dihadapi Setiap memberi saran sebagai media pembelajaran untuk
kelebihan pasti terdapat kekurangan, sama halnya anak lebih baik jika mengangkat tema tertentu
dengan media buku pop-up yangjuga memiliki

500
Perancangan Buku Pop Up Sebagai Media Pembelajaran

sehingga dalam memahami materi anak bisa lebih


mudah dan lebih runtut.
Dalam upaya memecahkan masalah
kurangnya minat anak dalam mengikuti proses
belajar mengajar, perancangan buku pop-up seperti
ini dapat terus dikembangkan dengan sub tema lain
sepertisuku, budaya, maupun yang lain sehingga
dapat menarik minat dan antusiasme dalam
mengikuti proses pembelajaran. dan guru harus
mampu untuk terus berinovasi, baik dari metode
mengajar maupun media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Press
Maharsi, Indiria. 2013. Tipografi Tiap Font Memiliki
Nyawa dan Arti. Yogyakarta:CAPS (Center for
Academic Publishing Service).
Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi (GP Press Group)
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber
Pembelajaran. Jakarta: PT.Prestasi Pustaka
Nuraini, Dinna M. 2013. Perancangan Ilustrasi
untuk buku sejarah reog Ponorogo. Skripsi tidak
diterbitkan : JPSR FBS Unesa.
Oemar, Eko.A.B. 2006. Desain Dua Matra.
Surabaya:Unesa Univesity Press.
Rahimsyah, MB. Mengenal Budaya Bangsa Indonesi.
Surabaya: Kartika
Sugiyono. 2008. Metode penelitian pendidikan.
Bandung :Alfabeta.
Sudjana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pendidikan
Berorientasi Strandar Proses Pendidikan.
Jakarta:Kencana.
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD Pendidikan
Anak Usia Dini. Yogyakarta: Pedagog

501

Anda mungkin juga menyukai