Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat, nikmat, serta hidayah – Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
proposal penelitian mengenai “Perilaku Prososial Mayarakat terhadap Lansia
Terlantar di Kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang”
dengan tuntas dan tanpa halangan apapun. Dan semoga segala kegiatan kita
senantiasa dalam lindungan dan ridho dari – Nya.Aamiin.
Terima kasih peneliti ucapkan kepada para pihak yang telah membantu
peneliti dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, khususnya kepada Bapak Drs.
Edi Suhanda M.Si dan Ibu Dra. Enung Huripah, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Metode Penelitian Sosial yang telah membimbing peneliti dalam penyusunan
proposal penelitian ini.
Mohon maaf bila dalam proposal penelitian ini masih terdapat kesalahan atau
kekurangan. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi perbaikan kualitas penulisan proposal penelitian peneliti
selanjutnya.
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PROPOSAL PENELITIAN 1
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
iii
PROPOSAL PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Salah satu perilaku yang diharapkan dari masyarakat terhadap
keberadaan lanjut usia adalah perilaku prososial. Menurut Mussen perilaku
masyarakat dapat dikatakan prososial apabila mampu menolong lanjut usia
yang berada dalam kesulitan, mampu berbagi perasaan baik perasaan suka
maupun duka, masyarakat juga mampu bekerjasama baik dengan lanjut usia
maupun orang lain untuk hal yang membantu, dan menguntungkan lanjut usia,
masyarakat memiliki kesediaan mendonasikan materi terhadap lanjut usia dan
masyarakat memberikan yang terbaik untuk menjamin kesejahteraan lanjut
usia.
2
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang?”. Selanjutnya untuk menjawab
permasalah tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
Sub-sub Masalah :
1. Bagaimana karakteristik responden?
2. Bagaimana cara masyarakat berbagi perasaan terhadap lanjut usia
terlantar di kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota
Semarang?
3. Bagaimana cara masyarakat bekerjasama terhadap lanjut usia terlantar
di kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang?
4. Bagaimana cara masyarakat menolong lanjut usia terlatar di kelurahan
Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang?
5. Bagaimana cara masyarakat bertindak jujur terhadap lanjut usia terlantar
di kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang?
6. Bagaimana cara masyarakat berderma terhadap lanjut usia terlantar di
kelurahan Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang?
1. Karakteristik responden
3
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
4
Program Studi Pekerjaan Sosial, 2018 oleh Benedikta Oridesta Rossa
Wau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tujuan
penelitian untuk mengetahui perilaku prososial masyarakat terhadap fakir
miskin yang memiliki pekerjaan tidak tetap, yang meliputi aspek berbagi
perasaan, perilaku menolong, perilaku menyumbang, perilaku bekerjasama
dan perilaku jujur. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui
wawancara mendalam (indepth interview), observasi dan studi
dokumentasi. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan purposive sampling dengan jumlah 8 informan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa masyarakat melakukan kegiatan berbagi
perasaan dengan fakir miskin yang memiliki pekerjaan tidak tetap,
memberikan pertolongan ketika fakir miskin dalam kesulitan, memberikan
sumbangan materi, tenaga dan ide kepada fakir miskin yang memiliki
pekerjaan tidak tetap, kurang kepercayaan masyarakat dalam hal
bekerjasama dan kurangnya kejujuran untuk memberikan informasi kepada
fakir miskin yang memiliki pekerjaan tidak tetap.
5
Peneliti Penelitian
Perilaku Prososial 1. Variabel
1. Haidar Kualitatif 1. Lokasi
Farras Masyarakat Arab yang Penelitian Penelitia n
Hilmy Berelasi dengan 2. Sasaran
dkk
Masyarakat Jawa Peneliti an
(2019)
Perilaku Prososial 1. Variabel 1. Metode
2. Benedikta Kualitatif
Oridesta Masyarakat Terhadap Penelitian Penelitia n
Rossa Fakir Miskin Yang 2. Sasaran
Wau 2. Lokasi
Memiliki Pekerjaan Peneliti an Penelitia n
Tidak Tetap di
Kelurahan Nyengseret
Kecamatan Astanaanyar
Kota
Bandung (2018)
Pengaruh Empati 1. Metode 1. Variabel
3. Candra Tri Kuantitatif
Saputra Terhadap Perilaku Penelitian Penelitia
Prososial Pada Siswa 2. Sasaran
Kelas XI Kriya Kayu Penelitia
SMKN 1 Pacitan 3. Lokasi
Penelitian
6
melakukannya.
Eisenberg & Mussen (Tri Dayakisni & Hudaniah, 2009:211) mengatakan bahwa
perilaku prososial mencangkup tindakan-tindakan seperti:
7
yang hidup secara bersama-sama, memiliki norma sebagai pedoman
kehidupan dan didalamnya terjadi interaksi sosial antara individu.
Ciri-ciri Masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto (2012) suatu kelompok manusia ini dapat dikatakan
masyarakat apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Manusia yang hidup bersama, di dalam ilmu sosial tidak ada jumlah yang
mutlak ataupun angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah
manusia yang harus ada, akan tetapi secara teoritis angka minimumnya
ada dua orang yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang lama, kumpulan dari manusia tidaklah sama
dengan kumpulan benda-benda mati, karena berkumpulnya manusia akan
timbul manusia-manusia baru. Manusia juga dapat bercakap-cakap merasa
di mengerti, mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-
kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu,
timbulah sistem komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama, sistem kehidupan
bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok
merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.
Tipe Masyarakat
8
Pengertian lanjut usia yang paling utama dilandasi peraturan yang
mengacu pada pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia dimana di dalamnya diterangkan bahwa lanjut usia
adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas.
Lebih lanjut lagi dalam undang-undang tersebut juga mendeskripsikan
pengertian lanjut usia sebagai berikut:
a. Masalah ekonomi
9
sehingga sering tersisih dari kehidupan masyarakat dan terlantar. Hal ini
tidak sejalan dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang dalam
hidupnya selalu membutuhkan kehadiran orang lain.
c. Masalah kesehatan
Pada usia lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang
berakibat pada pelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai
macam penyakit terutama degeneratif. Hal ini akan menimbulkan masalah
kesehatan, sosial, dan membebani perekonomian baik pada usia lanjut
maupun pemerintah karena masing-masing penyakit memerlukan
dukungan dana atau biaya.
d. Masalah psikologis
10
2. Tidak sekolah/tidak tamat/tamat SD.
3. Makan kurang dari 2x/hari.
4. Kurang makan makanan berprotein tinggi (empat sehat lima sempurna).
5. Pakaian yang dimiliki kurang dari empat pasang.
6. Tempat tidur tidak tetap.
7. Jika sakit tidak mampu berobat ke fasilitas kesehatan.
8. Ada atau tidak ada keluarga, sanak saudara atau orang lain yang mau
dan mampu mengurusnya.
e. Perkawinan anak sehingga anak hidup mandiri dan terpisah dari orang
tua, serta urbanisasi yang menyebabkan lanjut usia terlantar.
II.2.5 Relevansi Praktek Pekerjaan Sosial dengan Lanjut Usia
11
sosial dan menciptakan kondisi- kondisi masyarakat yang kondusif untuk
mencapai tujuan tersebut.
12
3. Memberikan fasilitas interaksi dengan sistem sumber
4. Mempengaruhi kebijakan sosial
5. Menyalurkan susmber-sumber material
6. Memberikan pelayanan sebagai pelaksana kontrol sosial
a. Metode
Menurut Budhi Wibawa Santoso T. Raharjo dan Meilay Budhiarti (2010),
metode intervensi pekerja sosial adalah:
1. Metode Pekerja Sosial dengan Individu dan Keluarga (Social Case Work)
Metode Pekerja Sosial dengan Individu dan Keluarga adalah suatu
rangkaian pendekatan teknik pekerja sosial yang ditujukan untuk
membantu individu yang mengalami masalah berdasarkan relasi antara
pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan secara tatap muka.
2. Metode Pekerja Sosial dengan Kelompok (Social Group Work)
Metode Pekerja Sosial dengan Kelompok digunakan untuk menangani
masalah-masalah individual melalui kelompok dan mengembangkan
kelompok itu sendiri. Metode ini digunakan untuk menangani masalah-
masalah penyesuaian diri individu dalam kelompok atau lingkungan
sosialnya.
13
Small Talk dipergunakan pada permulaan suatu kontak antara pekerja
sosial dengan klien. Sehingga hal-hal yang dilakukan kemudian dapat
menjalin lebih mudah. Tujuan utama Small Talk adalah untuk
memecahkan kebekuan, kebisuan, sehingga kemudian terdapat suatu
pembicaraan.
2. Support
Support artinya memberikan semangat, menyokong dan mendorong
beberapa aspek dari fungsi klien, seperti kekuatan-kekuatan internalnya,
cara dia bertingkah laku dan dalam hal hubungan-hubungannya dengan
orang lain.
3. Advice Giving and Counselling
Upaya memberikan pendapat yang didasarkan pada pengalaman pribadi
penasihat atau atas pengamatannya.
1. Penghubung (Broker)
Peran sebagai penghubung atau broker yaitu menghubungkan individu,
kelompok, dan masyarakat dengan lembaga pemberi pelayanan
masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam mengatasi permasalahan
yang ditimbulkan.
2. Fasilitator
Peran sebagai fasilitator yaitu dalam peran ini berkaitan dengan
menstimulasi atau mendukung pengembangan masyarakat. Peran ini
dilakukan untuk mempermudah proses perubahan individu-individu,
kelompok-kelompok, dan masyarakat menjadi katalis untuk bertindak dan
menolong sepanjang proses pengembangan dengan menyediakan waktu,
pemikiran dan sarana-sarana yang dibutuhkan dalam proses tersebut.
3. Pendidik (Educator)
Peran pendidik yaitu memberikan informasi atau pengetahuan serta
pemahaman kepada masyarakat dengan cara meningkatkan kesadaran diri
masyarakat tentang penanganan masalah lanjut usia dan memberikan
informasi tentang upaya-upaya atau tindakan yang efektif untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
14
3.1 Desain Penelitian
15
merupakan tempat tinggal masyarakat yang dijadikan sebagai lokasi
penelitian.
5. Karakteristik ditunjukkan dengan usia, kesehatan, fungsi organ tubuh,
kecemasan, pola pikir, keyakinan
6. Berbagi perasaan ditunjukkan dengan dukungan, empati, simpati,dll
7. Kerjasama ditunjukkan dengan saling mendukung, saling percaya, saling
berkomunikasi, saling partisipasi, saling menguntungkan dll
8. Menolong ditunjukkan dengan kehadiran, keterlibatan, memberikan
bantuan, memberikan ide, menawarkan, menunjang dll
9. Bertindak jujur ditunjukkan dengan ketulusan, tindakan, perkataan, dll
10. Berderma ditunjukkan dengan kesediaan, sukarela, pemberian barang, dll
16
Populasi adalah kumpulan dari individu-individu dengan kualitas dan
ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir 2005:271). Populasi dalam
penelitian ini yaitu masyarakat yang tinggal di Kelurahan Tlogosari Kulon
Kecamatan Pedurungan Kota Semarang yang berjumlah 5.323 KK (kepala
keluarga).
Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik
sama dengan populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2017:112)
“simple random sampling merupakan salah satu teknik pengambilan anggota
sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi yang homogen”. Pemilihan simple random sampling
dipilih oleh peneliti karena penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran secara umum tentang perilaku pososial masyarakat terhadap
lanjut usia terlantar di Kelurahan Tlogosari Kulon. Jadi, untuk mengambil
sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus menurut Slovin sebagai
berikut:
n= N
1 + Ne2
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e2 = Batas kesalahan (10 % dan 0,1)
17
dibutuhkan.
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian perilaku prososial
masyarakat terhadap lanjut usia terlantar adalah rating scale. Menurut
Sugiyono (2009:97) skala rating adalah data mentah yang diperoleh berupa
angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
18
Angket
Observasi
Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan kepada subyek penelitian atau responden, tetapi melalui data sekunder yang dapat
dipelajari melalui catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, literature, notulen dan
dokumen lainnya mengenai perilaku prososial masyarakat terhadap lanjut usia terlantar.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:147), “Statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarakan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.”
Hasil penelitian akan diolah menggunakan analisis data kuantitatif.
Analisis data kuantitatif yaitu menganalisis data secara rinci dalam bentuk
angka atau persentase dari jawaban responden atas pertanyaan peneliti
untuk mendapatkan deskripsi tentang masalah peneliti. Data disajikan dalam
bentuk tabel dengan distribusi frekuensi. Hasil yang diperoleh dari
pengumpulan data melalui angket dihitung sehingga mendapatkan hasil yang
19
dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel data.Kegiatan analisis data dalam
penelitian ini terdiri dari:
1. Mengelompokkan Data
2. Mentabulasi Data
3. Menyajikan Data
5. Melakukan Interpretasi
20
Tahap Analisis Data
Tahap analisis data yaitu tahap yang harus diperhatikan yang terdiri dari
konsep analisis data, menemukan tema dan pola data, dan
menganalisisnya sehingga didapatkan kesimpulan.
21
13. Seminar hasil penelitian yaitu siding yang bertujuan untuk
mempertanggungjawabkan secara ilmiah hasil penelitian yang telah
disajikan dalam laporan penelitian.
Tahun 2021-2022
No. Kegiatan
Jan Feb Mei Juni Juli Mei Juni Juli Agst
1. Studi Literatur
2. Penjajagan
3. Penyusunan
Proposal
Penelitian
4. Seminar
Proposal
Penelitian
5. Penyusuna
n Instrumen
Penelitian
6. Pengumpula
n data
7. Pengolahan
data dan
Analisa data
8. Penyusunan
laporan hasil
penelitian
9. Seminar hasil
penelitian
10. Desiminasi
hasil penelitian
22
DAFTAR PUSTAKA
Astrid S. Susanto. 2003. Pengantar Sosiologi Dan Perubahan Sosial. Jakarta: Grafindo
Persada.
Baron, R.A, & Byme, D. 2005. Psikologi Sosial edisi 10. Jakarta: Erlangga.
Dwi Heru Sukoco. 1991. Profesi Pekerjaan Sosial Dan Pertolongannya. Bandung:
Kopma STKS.
Dwi Heru Sukoco. 1998. Profesi Pekerjaan Sosial dan Proses Pertolongannya,
Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.
Todi Lalengh. 1993. Gerontologi dan Pelayanan Lanjut Usia. Bandung: Koperasi
Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial.
Todi Lalengh. 1996. Lanjut Usia & Usia Lanjut. Bandung: Kopma
STKS.
Kesejahteraan.
http://tlogosarikulon.semarangkota.go.id
23