Anda di halaman 1dari 14

Pengantar Manajemen Operasi

Tujuan Pengajaran :

Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan


mampu:
 Mengidentifikasikan atau mendefinisikan
produksi dan produktivitas
 Ruang lingkup manajemen operasi
 Tugas-tugas seorang manajer operasional
 Tiga fungsi utama dalam bisnis
 Jasa-jasa

Mendeskripsikan atau menjelaskan :

Sejarah manajemen operasi


Kesempatan bekerja dalam manajemen operasi
Masa depan disiplin ilmu manajemen operasi
Perbedaan system konversi dari barang dan jasa
Tujuan Pembelajaran :

1 PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI

Dalam era globalisasi saat ini, dimana terjadi persaingan yang sangat ketat dan variatif baik
persaingan di skala lokal, regional , nasional maupun internasional yang menciptakan situasi
penuh ketidakpastian, semakin kompleks dan rumit. Perusahaan dituntut tidak hanya mampu
menciptakan barang & jasa serta melayani kebutuhan konsumen sehari-hari, tetapi dituntut
untuk mampu beradaptasi dengan memperhatikan lingkungannya. Jika pebisnis atau perusahaan
tidak mampu melakukan adaptasi maka perusahaan akan hilang dari pasar. Salah satu fungsi
penting yang dapat menciptakan keunggulan bersaing adalah fungsi Manajemen Operasi selain
fungsi Pemasaran, Keuangan dan Sumber Daya Manusia.

1.1 Pengertian Manajemen Operasi


Mengapa fungsi manajemen operasi penting untuk menciptakan daya saing perusahaan ? Karena
manajemen operasi (yang fleksibel) dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam menciptakan

Pengantar Manajemen Operasi 2


produk (barang & jasa) yang sesuai dengan perubahan lingkungan (Chan, 2003; Narashim, et al,
2004; Slack et al, 2009). Selain itu, strategi rantai pasok yang terintegrasi yang merupakan
bagian dari manajemen operasi dapat menciptakan keunggalan bersaing perusahaan dan
memperbaiki kinerja perusahaan (Barney, 2012). Berdasarkan penelitian dan pendapat tersebut,
jelas bahwa operational capabilities (manajemen operasi) dapat menciptakan keuanggulan
bersaing yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Mitsubishi Xpander adalah sebuah MPV 7 2017, sedangkan kendaraan segmen small
penumpang yang dirancang dan diproduksi di multi purpose vehicle (MPV) ini akan mulai
Indonesia oleh Mitsubishi Motors. Mobil ini diproduksi bulan depan dan akan
pertama kali dimunculkan di situs web didistribusikan pada awal Oktober 2017
Mitsubishi Motors pada tanggal 17 Juli 2017 dengan kapasitas produksi seluruh tipe
dan diharapakan produk ini dapat menjawab sebanyak 4.000 unit sebulan. Kondisi ini
ekspektasi dan kebutuhan anda akan menyebabkan terjadinya complain dari
kendaraan multifungsi dengan pembeli karena terjadinya keterlambatan
penggabungan unsur MPV dan SUV pengiriman kendaraan yang semula di
bergaya elegan yang dikemas dengan jadwalkan bulan Oktober 2017 hingga
cantik dan harga produk yang kompetitif, Januari 2018. Dengan memperbaiki
Mobil ini diperkenalkankan pada tanggal 24 Manajemen Operasinya. Mitsubishi
Juli 2017 di Jakarta dan diluncurkan pada 10 Expander, pada semester 1/ 2018 berhasil
Agustus 2017 di pameran Gaikindo Indonesia
menjual 39.948 unit.
International Auto Show (GIIAS) 2017 di
Indonesia Convention Exhibition BSD,
Tangerang Selatan. Pada pameran di GIIAS
2017 antusisame pengunjung atas produks
Mitsubshi Expander , berhasil menerbitkan
Surat Pemesanan Kendaraan (SPK)
sebanyak 5.200 unit dan terus bertambahn
mencapai 9.500 unit pada akhir Agustus

Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui
perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Contoh kasus diatas, menunjukkan

Pengantar Manajemen Operasi 3


bahwa Strategi Mistubishi Motor di Asia Tenggara melalui PT. MMKSI akan masuk ke segmen
low SUV & MPV dengan harga yang kompetitif. Maka sebelum di produksi harus dibuat desain
yang elegan dengan teknologi mesin 1600 cc berpenggerak roda depan dan rangka monocoque.
Setelah keluar prototype nya dilakukan survey pasar dan dihitung perkiraan penjualan dalam
sebulan yakni 3.000 unit, maka dibuatlah rancangan fasilitas produksi untuk 4.000 unit
kendaraan. Produksi adalah penciptaan barang dan jasa, dalam contoh diatas produksi
menciptakan kendaraan Mitsubishi Expander dengan Service Gratis selam 50.000 km atau 3
tahun. Urutan proses desain hingga penggunaan bahan baku yang mengikuti proses
transformasi membuat nilai tambah merupakan sebuah manajemen operasi.
Manajemen operasi adalah salah satu bagian dalam manajemen, oleh karena itu manajemen
operasi adalah salah satu hal yang paling penting dalam suatu organisasi. Menurut menurut
Krajewski and Ritzman (2013) “Manajemen operasi adalah proses untuk mengarahkan dan
mengendalikan tranformasi input menjadi produk dan layanan.” Sedangkan menurut Robbins
dan Coulter (2016), “manajemen operasi merupakan desain, operasi dan pengawasan proses
transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.” Pada proses tersebut ditetapkan sejumlah
standar baik input proses maupun output sesuai dengan karakteristik produk maupun jasa yang
sesuai kebutuhan pelanggan. Pendapat yang sama dikemukakan Heizer dan Render (2014)
“Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan untuk menciptakan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output”
Kegiatan membuat barang dan jasa terjadi di semua sektor organisasi. Kegiatan produksi
membuat barang sangat jelas terlihat di perusahaan manufaktur, di mana kita dapat melihat
pembuatan barang-barang nyata seperti kendaraan bermotor, televisi, kulkas, mesin cuci, dan
lain sebagainya.
Sedangkan pada organisasi-organisasi lain yang bergerak di bidang jasa, tidak memproduksi
barang nyata, fungsi produksi mungkin tidak terlalu terlihat tetapi dapat dirasakan manfaatnya.
Sebagai contoh, transaksi-transaksi yang terjadi pada bank-bank, praktek dokter dan rumah sakit,
perusahaan penerbangan, perguruan tinggi, dan lain sebagainya.

1.2 Sejarah Manajemen Operasi


Manajemen operasi dapat dikatakan muda, namun sejarahnya amatlah kaya dan menarik.
Kehidupan kita dan juga disiplin ilmu manajemen operasi diperkuat oleh inovasi-inovasi dan

Pengantar Manajemen Operasi 4


sumbangan-sumbangan dari banyak pakar. Beberapa tokoh yang mempunyai andil cukup besar
pada bidang manajemen operasi, diantaranya :

Eli Whitney (1800) dikenal karena mempopulerkan bagian yang dapat dibongkar-pasang, yang
dicapainya melalui standarisasi dan pengendalian mutu pada pembuatan produk. Melalui
kontrak yang ia tanda-tandatangani dengan pemerintah Amerika untuk 10.000 pucuk senjata, ia
berhasil mendapatkan laba yang baik karena produk dijadikan bagian yang dapat dibongkar
pasang.

Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak ilmu manajemen, menyumbangkan seleksi
personel, perencanaan dan penjadwalan, studi mengenai pergerakan, dan bidang faktor-faktor
manusia yang sekarang populer. Salah satu sumbangsih yang ia berikan adalah bahwa
manajemen lebih panjang akal dan agresif dalam membuat metode kerja. Bersama-sama dengan
rekannya Henry L. Gantt and Frank, dan Lilian Gilbreth, merupakan salah satu pencipta
sistematika dan cara memproduksi yang terbaik. Sumbangsih Taylor lainnya adalah bahwa
manajemen seharusnya bertanggung jawab untuk hal-hal berikut:

1. Menempatkan pegawai pada pekerjaan yang cocok.


2. Menyediakan latihan yang dibutuhkan.
3. Menyediakan metode dan peralatan kerja yang benar.
4. Menerapkan sistem komisi/insentif untuk setiap pekerjaan yang telah diselesaikan.

Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen menggabungkan apa yang mereka tahu
tentang standarisasi suku cadang dengan lini perakitan dan pengepakan makanan mail-order,
ditambah konsep lini perakitan (assembly line) di mana para pekerja hanya berdiri di satu tempat
dan bahan yang bergerak.

Walter Shewhart (1924) menggabungkan pengetahuan yang dimilikinya tentang statistic


dengan pentingnya suatu pengendalian mutu, dan membuat suatu peta kendali mutu dari produk
yang diambil secara sampel. W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor percaya
bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan proses dan lingkungan kerja
agar mutu dapat lebih ditingkatkan.

1.3 Pengorganisasian Untuk Menghasilkan Barang dan Jasa

Pengantar Manajemen Operasi 5


Untuk menghasilkan barang dan jasa, suatu organisasi perlu melakukan tiga fungsi, yaitu :
1. Pemasaran, yang membuat adanya permintaan atau setidaknya mendapatkan pesanan
untuk pembuatan barang atau jasa.
2. Produksi/operasi , proses yang menghasilkan produk.
3. Keuangan/akuntansi, memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar
seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang dari penjualan produk atau jasa.

1.4 Pentingnya Mempelajari Manajemen Operasi


Ada empat hal yang menyebabkan kita mempelajari manajemen operasi, yaitu:
1. Manajemen operasi merupakan satu dari tiga fungsi utama pada organisasi. Karena
manajemen operasi sangat berhubungan dengan fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi
menjual, menghitung, dan memproduksi, maka sangatlah penting untuk mengetahui
bagaimana segmentasi manajemen operasi pada fungsi-fungsi organisasi.
2. Mengetahui bagaimana cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi produksi adalah
bagian dari organisasi yang membuat produk yang akan dijual.
3. Manajemen operasi adalah bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase pendapatan
yang besar dari sebagian besar organisasi dipakai untuk fungsi manajemen operasi.
4. Agar kita mengerti apa yang harus dilakukan oleh manajer operasi. Dengan demikian,
Anda dapat mengembangkan ilmu yang dibutuhkan untuk menjadi manajer operasi.

Untuk lebih jelasnya, ada baiknya kita perhatikan contoh berikut ini :
Sebuah perusahaan dihadapkan dengan suatu permasalahan dimana perusahaan tersebut harus
meningkatkan kontribusi pendapatannya agar dapat membeli peralatan produksi untuk periode
berikutnya. Manajemen memutuskan bahwa, jika perusahaan gagal menaikkan kontribusi
pendapatannya, maka pihak Bank tidak akan memberikan kredit dan tentu saja peralatan tidak
dapat dibeli. Jika hal ini terjadi, dampak yang lebih besar, keterbatasan dana dan peralatan lama
akan memaksa perusahaan mengalami kerugian usaha, dan dampak yang lebih luas lagi adalah
perusahaan akan memberhentikan (PHK) karyawannya dan menghentikan kegiatan produksi
barang dan jasanya untuk konsumen. Tabel 1.1 menunjukkan laporan laba rugi sederhana dan
ada 3 pilihan strategi. Pilihan pertama adalah dengan menaikkan biaya pemasaran sebesar 50%
dengan konsekuensi terjadi peningkatan penjualan sebesar 50%, kontribusi akan naik sebesar
71%. Akan tetapi untuk menaikkan penjualan sebesar 50% bukan hal yang mudah, atau bahkan

Pengantar Manajemen Operasi 6


dikatakan hampir tidak mungkin dilakukan dengan kondisi saat itu dimana daya beli konsumen
yang rendah dan dengan banyaknya kompetitor yang ada.

Pilihan kedua adalah dengan memangkas biaya (keuangan/akuntansi) sebesar 50% melalui
manajemen keuangan yang baik. Akan tetapi, pemangkasan biaya sebesar 50% belum
mencukupi untuk kebutuhan meningkatkan kontribusi. Kontribusi hanya mengalami
peningkatan sebesar 21%.

Pilihan ketiga adalah pilihan manajemen operasi di mana manajemen dapat menurunkan biaya
produksi sebesar 20% dan meningkatkan kontribusi sebesar 114%. Dengan kondisi tersebut
maka pilihan ketiga akan menjadi pilihan bagi perusahaan.
Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan menekan biaya produksi, ternyata
perusahaan dapat meningkat kontribusinya secara maksimal. Dengan menekan biaya produksi
dengan asumsi bahwa harga jual tidak berubah, keuntungan yang didapat perusahaan akan
semakin meningkat. Hal ini menjelaskan kepada kita semua, tentang pentingnya kita
mempelajari manajemen operasi.

Tabel 1.1 Perbandingan Keuntungan Yang Didapat dengan Menurunkan Biaya Pada Masing-masing Bagian.

Pemasaran Keuangan/Akuntansi Produksi/Operasi


Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Saat ini Kenaikan Penurunan Biaya Penurunan Biaya


penjualan 50% Sebesar 50% Produksi 20%
Penjualan $ 100. 000 $ 100. 000 $ 100. 000 $ 100 .000
Harga Pokok - 80. 000 - 120.000 - 80. 000 - 64. 000
Penjualan
Margin/Laba 20. 000 30. 000 20. 000 36 .000
kotor
Biaya Keuangan - 6. 000 - 6. 000 - 3. 000 - 6. 000

Laba sebelum 14. 000 24. 000 17. 000 30. 000
pajak
Pajak 25% - 3. 500 - 6. 000 - 4. 250 - 7. 500
Laba Bersih $ 10. 500 $ 18. 000 $ 12. 750 $ 22. 500
 Kenaikan penjualan 50% menaikkan laba bersih (kontribusi) sebesar $ 7. 500 atau 71% (7.500/10.500)

Pengantar Manajemen Operasi 7


 Penurunan biaya keuangan sebesar 50% menaikkan laba bersih (kontribusi) sebesar $ 2. 250 atau 21%
(2.250/10.500)
 Penurunan biaya produki 20% menaikkan laba bersih (kontribusi) sebesar $12. 000 atau 114% (12.000/10.500)
 Kontribusi terhadap biaya adalah tetap (selain biaya keuangan) dan laba

1.5 Fungsi Manajemen Operasi di Dalam Organisasi


Fungsi system operasional di dalam organisasi bisnis merupakan bagian yang memproduksi
barang atau jasa di dalam menghasilkan produk. Sistem operasional itu sendiri merupakan
bagian dari system di dalam organisasi yang memproduksi barang secara fisik, seperti, lemari,
televisi, kulkas, motor, mobil, dan lain sebagainya seperti kita lihat pada Gambar 1.2 di bawah.
Sedangkan jasa pelayanan, seperti asuransi, rumah sakit, jasa transportasi (penerbangan, darat,
dan laut), perhotelan, dan lain sebagainya dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Di dalam proses konversi, yang menjadi elemen dasar adalah factor masukan (inputs factor)
untuk diproses menjadi suatu hasil (outputs) sebagai suatu hasil dari proses masukan, disertai
dengan informasi sebagai umpan baliknya (feedback) yang merupakan system operasional
(Adam and Ebert, 1995).
Di dalam memproduksi barang atau jasa, akan terjadi penambahan sumberdaya lainnya yang
dibutuhkan untuk melengkapi dan menyempurnakan proses konversi tersebut, sehingga output
yang dihasilkan sesuai dengan yang kita harapkan, dalam hal ini selera pasar.
Gambar 1.1 Sistem Konversi Jasa Rumah Sakit

Fluktuasi
Inputs : Perbaikan yang Tidak Menentu
Tanah/Bangunan diinginkan Monitoring
Proses Outputs :
Peralatan
Konversi Perawatan
Laboratorium
Rehabilitasi
Dokter, Tenaga
Pengobatan
Medis, Obat-
obatan Keluhan atas
Modal layanan
Manajemen Kebersihan
Efisiensi Karyawan
Pemanfaatan
fasilitas
Umpan Balik

Pengantar Manajemen Operasi 8


Pada Gambar 1.1 di atas, proses konversi di bidang jasa atau pelayanan seperti rumah sakit, input
yang dibutuhkan adalah tanah dan bangunannya, laboratorium dan peralatan, tenaga dokter dan
paramedis, modal, manajemen.
Gambar 1.2 Sistem Konversi Produk (Barang) pada Pabrikasi /Manufaktur

Fluktuasi
Perbaikan yang Tidak Menentu
Inputs : Monitoring
diinginkan
Tanah/Bangunan Proses
Konversi Outputs :
SDM
Barang (Tangibel)
Bahan Baku
Membandingkan
Modal Hasil dengan selera

Manajemen Umpan Balik

Pada sistem konversi yang output-nya adalah produk/barang dibutuhkan tanah dan bangunan
pabrik, sumber daya manusia (SDM), bahan baku, modal, manajemen sebagai input, baru
kemudian dilakukan proses konversi untuk menghasilkan barang.

1.6 Fungsi Manajemen Operasional


Ada tiga pengertian penting yang mendukung pelaksanaan kegiatan manajemen operasional,
yaitu fungsi manajemen operesional, sistem manajemen operasional, dan keputusan di dalam
manajemen operasional.
Pertama : manajemen operasional yang dapat dinyatakan, bahwa manajer operasional
bertanggung-jawab untuk mengelola bagian atau fungsi di dalam organisasi yang menghasilkan
barang dan jasa.
Kedua : mengenai sistem yang berkaitan dengan perumusan sistem konversi yang menghasilkan
barang dan jasa.
Ketiga : merupakan unsur terpenting di dalam manajemen operasional, yaitu pengambilan
keputusan, khususnya keputusan yang tidak terprogram dan berisiko.
Selanjutnya ada empat fungsi penting dalam manajemen operasional.

Pengantar Manajemen Operasi 9


1. Proses pengolahan, yang menyangkut masalah metode dan teknik yang digunakan untuk
pengolahan faktor masukan (inputs factor).
2. Jasa-jasa penunjang, yang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan,
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, yang merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
operasional yang akan dilakukan dalam suatu kurun waktu atau periode tertentu.
4. Pengendalian dan pengawasan, yang merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, sehingga maksud dan tujuan
penggunaan dan pengolahan masukan (input) yang secara nyata dapat dilaksanakan.
Proses pengolahan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan
peralatan, sehingga input dapat diolah menjadi output yang berupa barang atau jasa, yang pada
akhirnya dapat dijual kepada konsumen, untuk memungkinkan organisasi memperoleh
keuntungan yang diharapkan.
Sedang jasa-jasa penunjang di dalam melayani operasional akan dimulai dengan melakukan
aktivitas-aktivitas berikut :
1. Desain produk dan jasa, di mana banyak terjadi perubahan atau variasi dari produk dan jasa
yang dihasilkan dan dibutuhkan atau diinginkan oeh konsumen.
2. Teknologi di mana organisasi atau perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan
teknologi. Di dalam fungsi operasional, pengembangan teknologi mempunyai dampak dalam
beberapa aspek, seperti :
a. Peralatan yang digunakan, dapat menimbulkan penambahan dana untuk investasi dan
biaya produksi untuk pengolahan yang lebih murah.
b. Bahan yang diolah dapat menimbulkan penggantian bahan yang dibutuhkan atau jumlah
pemakaian bahan yang lebih hemat dan efisien.
c. Cara pengolahan yang lebih sederhana, sehingga dapat menciptakan biaya operasional
yang lebih murah
d. Penciptaan mutu atau kualitas produk yang dihasilkan lebih baik, sehingga inspeksi dan
pengendalian dapat dilakukan secara intensif.
3. Menggunakan sumber daya yang ada (uses of resources). Mesin dan peralatan serta tenaga
kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan secara optimal dan dapat

Pengantar Manajemen Operasi 10


lebih hemat dan lebih efisien. Untuk itu perlu dilakukan tahapan-tahapan langkah untuk
dapat melakukan cara ini secara sistematis.
a. Melakukan studi kerja (work study), untuk mengkaji dan menganalisis pengukuran secara
hati-hati seluruh pekerjaan (jobs) dan kegiatan organisasi secara keseluruhan.
b. Manajemen bahan (materials management), yang berkaitan dengan proses penentuan
pengadaan bahan, prosedur permintaan bahan, perencanaan persediaan, pengaturan/
antisipasi penyimpangan bahan, dan pengendalian/pengawasan persediaan.
c. Riset operasional (operational research), yang menggunakan pendekatan model
matematika dalam mengoptimalkan penggunaan bahan dalam upaya meminimalkan
biaya operasional. Tujuannya adalah melaksanakan operasional secara efektif dan
efisien.
Perencanaan fungsi operasional agar kegiatan dapat terarah bagi pencapaian tujuan
manajemen dan fungsi operasional dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perencanaan
dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi operasional adalah dengan menyusun :
1. perencanaan operasional,
2. perencanaan persediaan dan pengadaan,
3. perencanaan mutu,
4. perencanaan penggunaan kapasitas, perencanaan penggunaan SDM
Tujuan pengoperasian sistem di dalam manajemen operasi secara umum adalah dengan
kreativitas yang tinggi dapat menciptakan penambahan nilai (value added) pada output yang
diharapkan kosumen melalui pemanfaatan bagian-bagian dari input, serta melakukan inspeksi
yang akurat pada proses konversi (quality assurance).
Fluktuasi yang tidak menentu didalam manajemen operasional akan menjadi kendala yang sulit
dikendalikan, sehingga tidak dapat dimasukkan di dalam perencanaan operasional, seperti
pengaruh-pengaruh lingkungan (pemogokan kerja, bencana alam, dan lain-lain) yang
menyebabkan setiap perencanaan dengan realisasinya akan selalu berbeda. Cara
mengantisipasinya, manajer operasional harus mampu melakukan peramalan yang akurat
(forecasting) terhadap keadaan yang sulit diduga.
Umpan balik (feedback), di dalam manajemen operasional merupakan proses informasi yang
dapat dikendalikan oleh manajer di dalam pengambilan keputusan untuk melaksanakan aktivitas
serta kebutuhan akan perbaikan-perbaikan yang mungkin dilakukan.

Pengantar Manajemen Operasi 11


Teknologi, yang perkembangannya sangat cepat dan canggih yang secara ilmiah harus diikuti
dengan perkembangan serta penyesuaian fasilitas tempat kerja, peralatan, serta diikuti dengan
peningkatan ketrampilan dan kemampuan SDM yang berhubungan dengan proses konversi.

1.7 Yang Bisa Dilakukan oleh Manajer Operasional


Semua manajer operasional yang baik harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi dasar dari proses
manajemen. Proses manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf,
kepemimpinan, dan pengendalian.
Keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang manajer operasi akan berpengaruh pada strategi
dan efisiensi operasi suatu perusahaan.

1.8 Tempat Tugas-tugas dalam Manajemen Operasional Berada


Berikut ini adalah sedikit contoh kesempatan kerja yang tersedia bagi lulusan dengan konsentrasi
manajemen operasi :
1. Teknologi metode : kesempatan paling besar dalam pekerjaan yang menggunakan
teknologi dan teknik-teknik, di mana teknik-teknik yang digunakan adalah teknik-teknik
yang berkesinambungan, termasuk di dalamnya bidang aplikasi komputer, pemeliharaan,
penyimpanan, pencarian pesanan, aliran kerja, dan lain-lain.
2. Pemanfaatan fasilitas ruang : pengembangan gugus kerja, penyediaan fasilitas, perbaikan
letak-letak untuk penyimpanan bahan-bahan mentah, pergudangan, barang dalam proses,
dan barang jadi yang semuanya menyediakan peluang.
3. Isu-isu strategis : mengenali kesempatan-kesempatan baru, memberikan visi,
pengembangan organisasi, sistem pelaporan dan pengukuran, juga proses pencapaian dan
mempertahankan posisi puncak.
4. Waktu tanggapan, kecepatan dan waktu tanggap dari sebuah organisasi dan pemasok,
pengurangan waktu pemasangan, dan waktu desain produk dianggap penting pada
masyarakat yang serba cepat ini.
5. Manusia/pembentukan tim : dalam prose produksi dan system distribusi, keterlibatan dan
pemberdayaan pegawai, kepemimpinan, komunikasi, dan pembentukan tim adalah sangat
penting untuk memaksimalkan peluang produktivitas.
6. Layanan pelanggan : seiring dengan keinginan pelanggan untuk mendapatkan produk
sesuai dengan keinginan mereka, faktor pelayanan menjadi sangat penting, dan porsi dari

Pengantar Manajemen Operasi 12


teknologi menjadi bertambah besar untuk banyak produk, pemenuhan pesanan, layanan
purna jual, dan pembaharuan peralatan adalah kunci sukses suatu operasi.
7. Mutu : mutu produk dan mutu informasi tetap sangat penting bagi suksesnya suatu
operasi.
8. Pengurangan biaya : seorang manajer operasi harus memusatkan perhatian untuk
menghasilkan lebih maksimal dengan usaha minimal melalui penyederhanaan,
pengetatan, dan memusatkan perhatian pada sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan biaya seminimal mungkin.
9. Pengurangan persediaan.
10. Produktivitas : peningkatan produktivitas adalah satu-satunya cara agar dapat
meningkatkan standarisasi kehidupan kita. Ini adalah tugas seorang manajer operasi
secara berkesinambungan agar hal tersebut dapat direalisasikan.

1.9 Perbedaan antara Barang dan Jasa


Berikut ini adalah hal-hal yang membedakan antara barang dan jasa :

Tabel 1.2 Perbedaan Barang dan Jasa


Ciri-ciri Barang Ciri-ciri Jasa
 Produk berwujud (tangibel)  Tidak berwujud (intangibel)
 Produk bisa dijual kembali  Jasa sulit dijual kembali
 Produk bisa disimpan  Banyak jasa tidak dapat disimpan
 Produksi biasanya terpisah dari  Produksi dan konsumsi bisa terjadi
konsumsi secara simultan
 Beberapa aspek mutu bisa diukur  Banyak aspek mutu sulit diukur
 Penjualan berbeda dari produksi  Penjualan menjadi bagian dari jasa
 Interaksi pelanggan rendah  Interaksi pelanggan tinggi
 Produk bisa diangkut  Penyedia, bukan produk, bisa diangkut
 Tempat fasilitas adalah penting  Tempat fasilitas adalah penting untuk
untuk biaya kontak pelanggan
 Mudah untuk melakukan otomasi  Sulit untuk melakukan otomasi

Pengantar Manajemen Operasi 13


 Penerimaan terutama dihasilkan  Penerimaan terutama dihasilkan dari
dari produknya kumpulan jasa

Pengantar Manajemen Operasi 14

Anda mungkin juga menyukai