Tujuan Pengajaran :
Dalam era globalisasi saat ini, dimana terjadi persaingan yang sangat ketat dan variatif baik
persaingan di skala lokal, regional , nasional maupun internasional yang menciptakan situasi
penuh ketidakpastian, semakin kompleks dan rumit. Perusahaan dituntut tidak hanya mampu
menciptakan barang & jasa serta melayani kebutuhan konsumen sehari-hari, tetapi dituntut
untuk mampu beradaptasi dengan memperhatikan lingkungannya. Jika pebisnis atau perusahaan
tidak mampu melakukan adaptasi maka perusahaan akan hilang dari pasar. Salah satu fungsi
penting yang dapat menciptakan keunggulan bersaing adalah fungsi Manajemen Operasi selain
fungsi Pemasaran, Keuangan dan Sumber Daya Manusia.
Mitsubishi Xpander adalah sebuah MPV 7 2017, sedangkan kendaraan segmen small
penumpang yang dirancang dan diproduksi di multi purpose vehicle (MPV) ini akan mulai
Indonesia oleh Mitsubishi Motors. Mobil ini diproduksi bulan depan dan akan
pertama kali dimunculkan di situs web didistribusikan pada awal Oktober 2017
Mitsubishi Motors pada tanggal 17 Juli 2017 dengan kapasitas produksi seluruh tipe
dan diharapakan produk ini dapat menjawab sebanyak 4.000 unit sebulan. Kondisi ini
ekspektasi dan kebutuhan anda akan menyebabkan terjadinya complain dari
kendaraan multifungsi dengan pembeli karena terjadinya keterlambatan
penggabungan unsur MPV dan SUV pengiriman kendaraan yang semula di
bergaya elegan yang dikemas dengan jadwalkan bulan Oktober 2017 hingga
cantik dan harga produk yang kompetitif, Januari 2018. Dengan memperbaiki
Mobil ini diperkenalkankan pada tanggal 24 Manajemen Operasinya. Mitsubishi
Juli 2017 di Jakarta dan diluncurkan pada 10 Expander, pada semester 1/ 2018 berhasil
Agustus 2017 di pameran Gaikindo Indonesia
menjual 39.948 unit.
International Auto Show (GIIAS) 2017 di
Indonesia Convention Exhibition BSD,
Tangerang Selatan. Pada pameran di GIIAS
2017 antusisame pengunjung atas produks
Mitsubshi Expander , berhasil menerbitkan
Surat Pemesanan Kendaraan (SPK)
sebanyak 5.200 unit dan terus bertambahn
mencapai 9.500 unit pada akhir Agustus
Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui
perubahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Contoh kasus diatas, menunjukkan
Eli Whitney (1800) dikenal karena mempopulerkan bagian yang dapat dibongkar-pasang, yang
dicapainya melalui standarisasi dan pengendalian mutu pada pembuatan produk. Melalui
kontrak yang ia tanda-tandatangani dengan pemerintah Amerika untuk 10.000 pucuk senjata, ia
berhasil mendapatkan laba yang baik karena produk dijadikan bagian yang dapat dibongkar
pasang.
Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak ilmu manajemen, menyumbangkan seleksi
personel, perencanaan dan penjadwalan, studi mengenai pergerakan, dan bidang faktor-faktor
manusia yang sekarang populer. Salah satu sumbangsih yang ia berikan adalah bahwa
manajemen lebih panjang akal dan agresif dalam membuat metode kerja. Bersama-sama dengan
rekannya Henry L. Gantt and Frank, dan Lilian Gilbreth, merupakan salah satu pencipta
sistematika dan cara memproduksi yang terbaik. Sumbangsih Taylor lainnya adalah bahwa
manajemen seharusnya bertanggung jawab untuk hal-hal berikut:
Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen menggabungkan apa yang mereka tahu
tentang standarisasi suku cadang dengan lini perakitan dan pengepakan makanan mail-order,
ditambah konsep lini perakitan (assembly line) di mana para pekerja hanya berdiri di satu tempat
dan bahan yang bergerak.
Untuk lebih jelasnya, ada baiknya kita perhatikan contoh berikut ini :
Sebuah perusahaan dihadapkan dengan suatu permasalahan dimana perusahaan tersebut harus
meningkatkan kontribusi pendapatannya agar dapat membeli peralatan produksi untuk periode
berikutnya. Manajemen memutuskan bahwa, jika perusahaan gagal menaikkan kontribusi
pendapatannya, maka pihak Bank tidak akan memberikan kredit dan tentu saja peralatan tidak
dapat dibeli. Jika hal ini terjadi, dampak yang lebih besar, keterbatasan dana dan peralatan lama
akan memaksa perusahaan mengalami kerugian usaha, dan dampak yang lebih luas lagi adalah
perusahaan akan memberhentikan (PHK) karyawannya dan menghentikan kegiatan produksi
barang dan jasanya untuk konsumen. Tabel 1.1 menunjukkan laporan laba rugi sederhana dan
ada 3 pilihan strategi. Pilihan pertama adalah dengan menaikkan biaya pemasaran sebesar 50%
dengan konsekuensi terjadi peningkatan penjualan sebesar 50%, kontribusi akan naik sebesar
71%. Akan tetapi untuk menaikkan penjualan sebesar 50% bukan hal yang mudah, atau bahkan
Pilihan kedua adalah dengan memangkas biaya (keuangan/akuntansi) sebesar 50% melalui
manajemen keuangan yang baik. Akan tetapi, pemangkasan biaya sebesar 50% belum
mencukupi untuk kebutuhan meningkatkan kontribusi. Kontribusi hanya mengalami
peningkatan sebesar 21%.
Pilihan ketiga adalah pilihan manajemen operasi di mana manajemen dapat menurunkan biaya
produksi sebesar 20% dan meningkatkan kontribusi sebesar 114%. Dengan kondisi tersebut
maka pilihan ketiga akan menjadi pilihan bagi perusahaan.
Dari contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa dengan menekan biaya produksi, ternyata
perusahaan dapat meningkat kontribusinya secara maksimal. Dengan menekan biaya produksi
dengan asumsi bahwa harga jual tidak berubah, keuntungan yang didapat perusahaan akan
semakin meningkat. Hal ini menjelaskan kepada kita semua, tentang pentingnya kita
mempelajari manajemen operasi.
Tabel 1.1 Perbandingan Keuntungan Yang Didapat dengan Menurunkan Biaya Pada Masing-masing Bagian.
Laba sebelum 14. 000 24. 000 17. 000 30. 000
pajak
Pajak 25% - 3. 500 - 6. 000 - 4. 250 - 7. 500
Laba Bersih $ 10. 500 $ 18. 000 $ 12. 750 $ 22. 500
Kenaikan penjualan 50% menaikkan laba bersih (kontribusi) sebesar $ 7. 500 atau 71% (7.500/10.500)
Fluktuasi
Inputs : Perbaikan yang Tidak Menentu
Tanah/Bangunan diinginkan Monitoring
Proses Outputs :
Peralatan
Konversi Perawatan
Laboratorium
Rehabilitasi
Dokter, Tenaga
Pengobatan
Medis, Obat-
obatan Keluhan atas
Modal layanan
Manajemen Kebersihan
Efisiensi Karyawan
Pemanfaatan
fasilitas
Umpan Balik
Fluktuasi
Perbaikan yang Tidak Menentu
Inputs : Monitoring
diinginkan
Tanah/Bangunan Proses
Konversi Outputs :
SDM
Barang (Tangibel)
Bahan Baku
Membandingkan
Modal Hasil dengan selera
Pada sistem konversi yang output-nya adalah produk/barang dibutuhkan tanah dan bangunan
pabrik, sumber daya manusia (SDM), bahan baku, modal, manajemen sebagai input, baru
kemudian dilakukan proses konversi untuk menghasilkan barang.