Anda di halaman 1dari 3

Menurut sejarahnya tes ini disusun pertama kali oleh Rothwell pada tahun 1947.

saat itu
tes tersebut hanya mempunyai 9 jenis kategori berasal jenis-jenis pekerjaan yang ada. kemudian
di tahun 1958 tes diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth Miller.sejak ketika itu tes minat ini
dinamakan tes minat Rothwell Miller.
Tes ini berbentuk blanko atau formulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun
dalam 9 kelompok, menggunakan kode huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok
pekerjaan pria dan wanitanya.masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri atas 12 jenis
pekerjaan, yang mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur dalam tes ini. Tes ini disusun
dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu
pekerjaan serta ide-ide stereotype terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Tes Rothwell Miller dapat diberikan pada testee secara perorangan maupun klasikal.
Instruksi umumnya telah terdapat dalam balangko sehingga bagi testee yang sudah dewasa dapat
diinstruksikan untuk membaca sendiri, kecuali untuk orang dewasa dengan intelegensi rendah
(Dull-normal).
Tes ini mengukur beberapa bentuk kemampuan dalam kategori pekerjaan, yakni:
a. Outdoor : Pekerjaan yang dilakukan di luar, diruangan terbuka, tak berhubungan dengan hal-
hal yang sifatnya rutin.
b. Mechanical : Pekerjaan yang berhubungan dengan mesin/alat mekanik.
c. Compulational : Pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka.
d. Scientific : Pekerjaan yang menyangkut aktifitas analisis, penyelidikan, penelitian, aksperimen
kimia dan ilmu pengetahuan lainnya.
e. Personal Contact : Pekerjaan yang berhubungan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul
dengan orang lain, artinya suatu pekerjaan yang membutuhkan hubungan menggunakan orang
lain.
f. Aesthetic : Pekerjaan yang berhubungan dengan hal seni serta membentuk sesuatu.
g. Literary : Pekerjaan yang berhubungan dengan buku, membaca serta mengarang.
h. Musical : Memainkan musik, apresiasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan musik.
i. Social Service : Pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan terhadap kepentingan
masyarakat, kesejahteraan umum, membimbing, menasehati serta memahami.
j. Clerical : Pekerjaan yang menuntut ketelitian serta kerapian
k. Practical : Pekerjaan yang memerlukan keterampilan, praktek, karya pertukangan.
l. Medical : Pekerjaan yang berhubungan dengan pengobatan, perawatan penyakit, penyembuhan
dan hal yang menggunakan medis dan biologis.
Skoring:
1. Hasil ranking yang dirancang oleh testee dipindahkan kedalam suatu kerangka yang
caranya terdapat pada begian asal formulir tersebut.

2. Jumlahkan masing-masing jenis pekerjaan ke kanan, tuliskan pada total.

3. Buatlah ranking dari total (point B) dimulai dari jumlah yang paling kecil sehingga
ranking 1 sampai menggunakan jumlah terbesar ranking 12, Jika terdapat nomor yang
sama berikan ranking yang sama juga.

4. Tuliskan persentil sinkron dengan adat kelompok (Jika ada).

Pengecekan:
Untuk melakukan pengecekan tehadap kesalahan dalam memindahkan angka-angka ranking,
maka setelah dijumlahkan, hasil penjumlahannya harus sama dengan 702. Apabila terdapat dua
angka yang sama, maka masing-masing nomor kurang atau ditambah 0,5 sesuai dengan
keperluannya. Konsistensi jawaban testee dapat dilihat asal:
1. Penyebaran pilihan pekerjaan, apakah menetap pada kategori yang sama dari tiap-tiap
kelompok.

2. Pilihan bebas, apakah pilihan ini sesuai dengan hasil ranking yang diberikan atau akibat
yang ada didalam ranking.
Cara pemberian ranking, apakah responden menghasilkan ranking secara berurutan atau tidak.

Interpretasi:
Interpretasi dilakukan dengan melihat raw score testee, semakin rendah raw score,
semakin pekerjaan tersebut diminati, serta semakin tinggi raw score, pekerjaan semakin tidak
disukai. Sedangkan dengan melihat urutan skor untuk masing-masing pekerjaan, dapat dilihat
bagaimana pola minat testi.
Akan tetapi untuk bisa melihat bagaimana pola minat seseorang dibandingkan dengan
pola minat dari kelompoknya, perlu memakai tata cara persentil yang sudah dirancang. Persentil
diatas 75% tergolong tinggi serta persentil dibawah 25% tergolong rendah.
Apabila hanya ada satu kategori yang mempuyai persentil tinggi, maka dapat diartikan
testee memiliki minat yang sangat kuat terhadap jenis pekerjaan tadi. Sedangkan jenis pekerjaan
yang lain hanya dinilai berdasarkan kesenangan dan tidak dimaksudkan untuk menerima
pekerjaan atau status.
Apabila tidak terdapat satu pun kategori yang bisa dimasukan dalam persentil tinggi, maka hal
ini berarti bahwa:
1. Individu kurang memahami atau kurang menerima informasi perihal pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Mungkin juga individu tidak mau tahu instruksi yang diberikan (oposisi). Atau
individu merasa lebih sehingga konsentrasinya terganggu.
2. Individu tidak memiliki pola minat yang bisa dikembangkan dengan baik.
3. Individu memiliki sejumlah minat terhadap jenis pekerjaan yang tidak terdapat dalam
daftar.
Sedangkan apabila seseorang memberikan jawaban yang tidak konsisten, maka hal ini dapat
diartikan bahwa:
1. Pengetahuan tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat kurang.
2. Merupakan indikasi daripada sikap acuh tak acuh terhadap pekerjaan yang ada.
3. Kelalaian atau kecerobohan testee, bahkan dapat diartikan sebagai sikap oposisi terhadap
tugas.
4. Kemungkinan bahwa pekerjaan yang bersangkutan tidak mewakili kategori yang ada.
5. Kemungkinan bahwa beberapa elemen berasal pekerjaan itu sendiri cenderung menyalahi
stereotype yang terdapat.
Referensi:
Anastasi. A. 2003. Psychological Testing. Jilid I dan II. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT
Indeks Gramedia Grafindo.

Anda mungkin juga menyukai