Anda di halaman 1dari 2

Nama : MOHAMMAD SYAFIX ASRORI

NIM : 23040284134
Kelas : 2023 D

a) Menurut majalah yang saya baca dari daftar pustaka: Devina Rosdian Sari, FISIP
UI, 2009. Penelitian ini menjelaskan tentang hubungan sosialisasi perilaku
proporsional dalam keluarga (variabel bebas) dan perilaku proporsional anak (variabel
terikat). Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel dan
kekuatan hubungan tersebut, peneliti menggunakan tabulasi silang (perhitungan
persentase) dan uji statistik Somers dengan tingkat kepercayaan (persentase
kesalahan) sebesar 5% atau 0,05. juga digunakan, karena penelitian ini juga
menggunakan skala ordinal, maka peneliti juga menggunakan statistik Summers.
Selanjutnya variabel-variabel dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang
asimetris atau terarah, sehingga variabel bebas yaitu sosialisasi keluarga
mempengaruhi variabel terikat yaitu perilaku proporsional anak praremaja. Seperti
yang disebutkan dalam metode penelitian, ketika mengukur kekuatan hubungan antar
variabel.
Peneliti juga menggunakan batasan sebagai berikut:Somers’d < 0,15 =
hubungan sangat lemah, atau tidak ada hubungan sama sekali
 Somers’d 0,16-0,30 = hubungan cukup lemah
 Somers’d 0,31-0,42 = hubungan sedang
 Somers’d 0,43-0,63 = hubungan cukup kuat
 Somers’d lebih besar dari 0,64 = hubungan kuat
Pertama, peneliti menguji hubungan sosialisasi keluarga dengan perilaku prososial
anak, yang merupakan variabel utama penelitian ini.
Hipotesisnya adalah sebagai berikut.
Ho: Tidak ada hubungan antara sosialisasi perilaku prososial di keluarga dengan
perilaku prososial pada anak.
Ha: Terdapat hubungan antara sosialisasi perilaku prososial dalam keluarga dengan
perilaku prososial anak, dan perilaku prososial anak mempunyai tingkat kepercayaan
(toleransi) sebesar 5% dan nilai signifikansi α ≤ 0,05.
Dalam hal ini Ho ditolak.
Artinya terdapat hubungan antara variabel independen dan dependen. Sebaliknya jika
nilai signifikansi α > 0,05 maka Ho diterima dalam hal ini.
Artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dan dependen.
b) Rumusan Hipotesis Penelitian ada 4 bagian yaitu:
a) Observasi Topik Masalah
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengamati topik
permasalahan yang dijadikan topik penelitian utama. Metode observasi ada berbagai
macam seperti penelitian kepustakaan, penelitian lapangan, dan wawancara. Nah, cara
yang paling mudah dan enak adalah dengan melihat permasalahan tersebut dengan
menggunakan metode studi literatur. Kita bisa membaca temuan dan hasil penelitian
terdahulu dari majalah, buku perpustakaan, dan website berita terkini (pastikan
terpercaya). Dengan membaca secara luas dan membandingkannya, Anda dapat
melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing serta memutuskan pertanyaan dan
hipotesis awal mana yang cocok untuk melengkapi atau menyempurnakan penelitian
sebelumnya. Kedua, Anda dapat melakukan kunjungan lapangan. Kunjungan
lapangan ini memberikan alat ukur yang jelas untuk mengukur permasalahan yang
ada di lokasi perencanaan penelitian. Ya, ini seperti penyelidikan awal. Misalnya cek
BOD dan COD sungai X. Setelah Anda memiliki data yang akurat dan terkini, Anda
bisa mulai memikirkan hipotesis mana yang tepat dan sesuai. Terakhir, kami akan
melakukan wawancara. Dalam beberapa kasus, permasalahannya tidak harus bersifat
ilmiah dan nyata, namun juga perlu dipertimbangkan dari sudut pandang sosial.
Wawancara memungkinkan Anda memperoleh informasi lebih mendalam mengenai
permasalahan, melakukan observasi, dan menemukan riwayat yang ada.
b) Membuat Daftar Permasalahan
Setelah dilakukan observasi yang cukup, lengkap, dan komprehensif, langkah
selanjutnya adalah merangkum permasalahan yang diangkat dalam observasi.
Tuliskan masalah apa pun yang Anda temui di atas kertas atau di aplikasi seperti
Microsoft Word agar lebih mudah dibaca dan dicetak. Jadi, jika permasalahan Anda
ditulis secara lengkap dalam bentuk “daftar”, pikirkan terlebih dahulu masing-masing
permasalahan tersebut dengan mencari solusi atau jawaban yang tepat yang dapat
diselesaikan atau setidaknya dimitigasi dengan data yang minim. Jika ya, harap baca
kembali dan pilih pertanyaan yang dapat Anda selidiki lebih lanjut untuk penelitian
Anda.
c) Memulai Menulis Hipotesis
Jadi, mulailah menulis hipotesis Anda. Pertama, pahami H0 dan H1 dengan
baik dan rumuskan hipotesis yang tepat dan benar.
d) Memastikan Hipotesis Bisa di uji
Langkah terakhir dalam tahap perumusan hipotesis adalah memastikan bahwa
hipotesis yang dipilih dapat diuji. Apabila suatu hipotesis tidak dapat diuji, berarti
hipotesis tersebut tidak dapat digunakan lagi dan tidak cocok untuk penelitian
selanjutnya. Anda dapat terus meneliti apakah hipotesis Anda baik atau tidak dengan
menjawab tiga pertanyaan penting berikut. Dapatkah hipotesis yang dibuat dengan
berfokus pada suatu tema benar-benar dapat diverifikasi secara ilmiah?
Apakah hipotesis yang dikembangkan mencakup variabel independen (bebas) dan
dependen (terkendala)?
Apakah hipotesis yang dikembangkan memprediksi hasil penelitian?

Anda mungkin juga menyukai