Anda di halaman 1dari 49

METODE PENELITIAN SOSIAL EKONOMI

OLEH :
ANDRIAN PUJI SANTOSO
EKA WAHYU NINGSIH
TRIANA VICKY NAINGGOLAN
WAHYUDI

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

BAB I
METODE PENELITIAN SURVEI
PILIHAN GANDA
1. Penelitian yang dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap
fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, keadaan gizi,
preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain disebut?
Jawab : C
a. Penelitian survai
b. Penelitian penjajagan atau eksploratif
c. Penelitian deskriptif
d. Evaluasi formatif
e. Evaluasi summatif
2. Peneliti yang tidak perlu terlibat lagi dalam mengusahakan dana untuk
penelitian dilapangan, merekrut dan mealtih pewawancara, menentukan sampel
dan mengumpulkan data dilapangan yang banyak memakan energi dan waktu
dalam pengumpulan data ialah?
Jawab : A
a. Data sekunder
b. Data primer
c. Proses penelitian
d. Penelitian eksperimen
e. Evaluasi formatif
3. Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok disebut?
Jawab : D
a. Penelitian eksperimen
b. Penelitian deskriptif
c. Penelitian eksploratif
d. Penelitian survai
e. Grounded research
4. untuk data yang sama penelitian menjelaskan hubungan kausal antara variabelvariabel melalui pengujian hipotesa disebut?
Jawab: A
a. Penelitian penjelasan (explanatory research)
b. Penelitian survai
c. Grounded research
d. Penelitian eksperimen
e. Penelitian penjajagan atau eksploratif
ESSAY
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian survai?
Jawab :

Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
2. Jelaskan perbedaan antara evaluasi formatif dengan evaluasi summatif?
Jawab :
Evaluasi formatif ialah evaluasi yang biasanya melihat dan meneliti
pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik untuk memperbaiki
pelaksanaan program tersebut. Sedangkan Eveluasi summatif ialah evaluasi
yang biasanya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah
tujuan program tersebut tercapai.
3. Jelaskan perbedaan pokok penelitian deskritif dengan penelitian penjelasan?
Jawab :
Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap
fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, keadaan gizi,
preferensi terhadap politik tertentu dan lain-lain. Penelitian pengembangan
konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa.
Sedangkan penelitian penjelasan dimaksudkan untuk data yang sama
penelitian menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesa, jadi perbedaan pokok antara kedua penelitian tersbut
tidaklah terletak pada sifat datanya, melainkan pada sifat analisanya.
4. Sebutkan langkah-langkah apa saja yang ditempuh dalam pelaksanaan
survai?
Jawab :
1) Merumuskan masalah penelitian dan menentukan tujuan survai.
2) Menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan. Adakalanya
3)
4)
5)
6)
7)

hipotesa tidak diperlukan, misalnya padapenelitian operasional.


Pengambilan sempel.
Pembuataan kuesioner.
Pekerjaan lapangan, termasuk memilih dan melatih pewawancara.
Pengolahan data.
Analisa dan pelaporan.

SOAL ANALISIS
1. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara karakteristik penelitian kuantitatif dan
karakteristik penelitian kualitatif!!
Jawab :
1. Dilihat dari sedi konsep/teori
Penelitian kuantitatif: berangkat dari konsep/teori yang tujuannya menguji
teori.
Penelitian

kualitatif:

berangkat

dari

konsep/teori

yang

tujuannya

mengembangkan, menciptakan dan menemukan konsep/teori.


2. Dilihat dari teknik pengumpulan data
Penelitian kuantitatif: mengutamakan penggunaan kuisioner
Penelitian kualitatif: mengutamakan penggunaan wawancara dan observasi.

3. Dilihar dari segi hipotesis


Penelitian kuantitatif: merumuskan hipotesis sejak awal, yg berasal dari teori
relevan yg telah dipilih.
Penelitian kualitatif: hipotesis boleh ada atau tidak ada. Bila hipotesis ada,
hipotesis ini ditemukan ditengah penggalian data kemudian dibuktikan
melalui pengumpulan data yang lebih mendalam lagi.
4. Sajian data
Penelitian kuantitatif: berupa angka/tabel dalam bentuk statistik
Penelitian kualitatif: berupa cerita detail sesuai bahasa dan pandangan
responden (yg diteliti)
5. Instrumen penelitian
Penelitian kuantitatif: instrumennya angket, kuisioneratau wawancara
terstruktur yg merupakan instrumen yang telah terstandar.
Penelitian kualitatif: instrumen penelitiannya berupa peneliti sebagai human
instrument.
6. Hubungan dengan responden
Penelitian kuantitatif: dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya
data yang didapatkan obyektif.
Penelitian kualitatif: hubunganya empati, dan akrab supaya memperoleh
pemahaman yg mendalam.
7. Alur penarikan kesimpulan
Penelitian kuantitatif: secara

dekdutif,

analisisnya

setelah

selesai

pengumpulan data dan menggunakan statistik untuk menguji hipotesis dan


menyimpulkan.
Penelitian kualitatif: secara indukti, analisinya terus menerus sejak awal
sampai akhir penelitian, diawali dengan memperoleh data yang detail (baik
judul maupun riwayat responden) tanpa evaluasi dan interpensi kemudian
dikategorikan untukmencari pola, model, thema dan teori.
2. Buatlah suatu contoh penelitian eksperimen dengan rancangan postest only
controlled group, terutama sebutkan masalah, hipotesis, variabel yang terdapat
didalam permasalahan/hipotesis tersebut, dan model analisis datanya. Jika
hasilnya analisis data menolak hipotesis nihil, apa kesimpulan saudara?
Jawab:
Rancangan postest only controlled group adalah:
Kelompok
Perlakuan
postes
A
X
Y1
B
Y2
Contoh masalah:
1. Apakah pembelajaran koperatif tipe STAD dikelas VI SMP efektif dalam
mengajarkan pokok bahasan aritmatika sosial?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan


pembelajaran koperatif tipe STAD dan hasil belajar siswa yang diajar
dengan pembelajaran konvesional?
Rumusan hipotesisnya:
1. Pembelajaran koperatif tipe STAD efektif dalam pembelajaran matematika
untuk mengajarkan pokok bahsan artimetika sosial
2. Hasil belajar siswa yg diajar dengan pembelajaran koperatif tipe STAD
lebih baik dibanding dengan hasil belajar siswa yg diajar dengan
pembelajaran konvensional
Variabelnya terdiri dari:
1. Varibel bebas yaitu pembelajaran koperatif tipe STAD
a. Varibel perlakuan adalah pendekatan pembelajaran

yaitu

pembelajaran koperatif tipe STAD untuk kelompok eksperimen dan


pembelajaran matematika konvesional untuk kelompok kontrol.
b. Variabel terkontrol yaitu
1. Guru. Guru yg mengajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
adalah sama atau setara, yaitu guru bidang studi matematika dengan
kualifikasi ijazah yg sama.
2. Materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada kelompok kontrol sama,
yaitu materi aritmetika sosial berdasarkan kurikulum matematika 2004
SMP/MTs.
3. Waktu. Jumlah waktu yg digunakan dalam proses pembelajaran
kelompok eksperimen dan kelompok sama.
c. Variabel tak terkontrol yaitu:
Keadaan ekonomi orang tua, pendidikan orangtua, budaya siswa, cara
belajar siswa, keadaan tempat tinggal siswa,tingkat IQ siswa.
2. Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan, hasil
belajar siswa adalah skor yang diperoleh dari hasil posttes.
Teknik analisis data
Data dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis melalui analisis
statistik deskriftip dan analisis inferensial.
a. Analisis statistik deskriptif
Sttatistik deskriptif dapat berbentuk tabel frekuensi, tabel silang dan
beberapa statistik dasar seperti rata-rata, median, modus dan
varians. Sehubungan dengan itu analisis statistik deskriptif dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian
dengan menggunakan tabel frekuensi, rata-rata, varians dan

presentase.
Data penelitian yang menggunakan analisis statistik deskriftif adalah:
Data tes hasil belajar siswa.
Data aktivitas siswa selama pembelajaran.

Data keterampilan guru mengolah pembelajaran


Data respon siswa terhadap pembelajaran.
b. Analisis statistik inferensial
Analisis statistik inferensial bertujuan untuk melaksanakan sutau
generalisasi

yang meliputi estimasi dan pengujian hipotesis

berdasarkan suatu data statistik inferensial mencakup anilisis


kovarian

(Anakova),

statistik-t

dan

korelasi.

Analisis

statistik

inferensial berfungsi untuk menggeneralisasi hasil penelitian yang


dilakukan pada sampel.

H o , merupakan hipotesis statistik

Hipotesis nihil, disingkat

(statistical hypothesis) yang berkaitan dengan tidak ada hubungan,


pengaruh, atau perbedaan. Yang dimaksud dengan tidak ada bukan
mutlak berarti 0 (kosong), karena dalam statistik dikaitkan dengan
kebermaknaan hubungan atau perbedaan, sehingga pernyataan tidak
ada hubungan (dalam korelasi) artinya hubungan antara varibelvariabel itu tidak bermakna, begitu pula makna tidak ada pengaruh
dimaksudkan bahwa pengaruh itu tidak bermakna. Berarti bilamana
hipotesis nihil (

H o ) ditolak dalam penelitian tersebut maka

kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan yg signifikan


antara

hasil

pembelajaran

belajar

siswa

koperatif

tipe

yg

diajar

STAD

dan

dengan
yang

menggunaan
diajar

dengan

menggunakan pembelajaran konvesional pada pokok bahasan


aritmetika sosial dikelas VII SMP.
3. Terangkan perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian tindakan!
Jawab :
Metode eksperimen memiliki ciri khusus, yaitu:
1. Pemberian perlakuan (treatment variabel) kepada subjek penelitian,
2. Pengamatan terhadap gejala yg muncul pada variabel respon sebagai
akibat perlakuan,
3. Pengendalian variabel lain yg bersamaan variabel perlakuan ikut
berpengaruh terhadap variabel respon atau variabel tergantung.
Penelitian tindakan dilaksanakan di dalam situasi nyata (riil) dengan tujuan
untuk memperbaiki kondisi (kelembagaan), kelompok, atau program
tertentu. Mills (2000: 6) mengatakan bahwa action research adalah setiap
inkuiri yang dilakukan oleh guru-guru peneliti, kepala sekolah, pembimbing
sekolah atau pihak-pihak lain yang terlibat di dalam situasi pembelajaran,

untuk mengumpulkan informasi (data) tentang cara-cara khusus yang


mereka lakukan, bagaimana guru mengajar dan bagaimana siswa mereka
belajar.
Tujuan penelitian tidakan bukanlah menemukan pengetahuan baru yang
dapat diberlakukan secara meluas (generalizable), penelitian tindakan
kelas memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik kontekstual
sehingga tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan sampel.
Penelitian tindakan menerapkan metodologi yang bersifat lebih longgar
dalam arti tidak terlalu memperhatikan pembakuan instrumentasi. Namun
di pihak lain, sebagai kajian yang taat kaidah, pengumpulan data tetap
dilakukan

dengan

menekankanobyektivitas,

sedangkan imparsialitas dipegang teguh sebagai acuan dalam analisis


serta

interpretasi

data.

Penelitian

tindakan

dilancarkan bukan untuk

mengemukakan pembenaran diri (self-justification), melainkan untuk


mengungkapkan kebenaran, meskipun jangkauan keterterapannya (range
of generalizability) lebih terbatas.
Perbandingan Karakteristik PTK dengan Penelitian biasa
No
.
1
2
3

Penelitian

Dimensi

Penelitian Tindakan

Motivation
Source of problem

Action
Diagnosis of status

formal
Truth
Induction-

Purpose

Improve practice,here

deduction
Verify & discover

& now

generalizable

Researcher involvement

By actor/s from within

knowledge
By disenterested

Sample

Specific case

outsider/s
Representative

Methodology

Loose but strive for

sample
Standardized,

objectivity-impartiality

with
objectivity

Interpretation of findings

To

understand

built-in
&

impartiality
To
describe,

practice

Ultimate result

through

abstract & infer

reflection-theorizing

theory building by

by practitioners
Better
student

scientists
Tested

learning (processes &

knowledge,

products)

procedures

and

materials

4. Manajer Produksi PT Saran Minuman yang memproduksi produk dingin merasa


prihatin terhadap kinerja karyawan. Berbagai artikel yang dibaca manajer
menyebutkan 4 variabel penting bagi kinerja yaitu keterampilan, penghargaan,
motivasi, dan kepuasan. Dalam berbagai artikel juga ditunjukkan bahwa hanya
jika penghargaan menarik maka motivasi, kepuasan, dan kinerja akan
meningkat??
Jawab :
Berdasarkan permasalahan tersebut:
Definisikan masalahnya!
Masalah pokok adalah apakah keterampilan kerja, penghargaan, motivasi dan
kepuasan berpengaruh terhadap kinerja?
Permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
o Apakah terdapat pengaruh keterampilan terhadap kinerja?
o Apakah terdapat pengaruh penghargaan terhadap kinerja?
o Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja?
o Apakah terdapat pengaruh kepuasan terhadap kinerja?
o Apakah terdapat pengaruh penghargaan terhadap motivasi?
o Apakah terdapat pengaruh penghargaan terhadap kepuasan?
Susun Kerangka Teori!
Minimal teori yang harus ada adalah teori mengenai variabel penelitian yaitu
keterampilan, penghargaan, motivasi, kepuasan dan kinerja.
Kerangka teori dapat disusun dalam bentuk gambar (karena rumusannya satu
persatu maka diasumsikan modelnya adalah model struktural yaitu sebagai
berikut):
Buat hipotesisnya!
o Keterampilan berpengaruh terhadap kinerja
o Penghargaan berpengaruh positif terhadap kinerja
o Motivasi berpengaruh terhadap kinerja
o Kepuasan berpengaruh terhadap kinerja
o Penghargaan berpengaruh positif terhadap motivasi
o Penghargaan berpengaruh positif terhadap kepuasan
5. Mengolah hasil setiap tujuan khusus pengajaran (TKP), TKP merupakan
penjabaran dari pokok bahasan dalam satuan pengajaran. Dalam pengelolaan

ini, kita mencari presentase gagal pada setiap soal dari keseluruhan peserta
didik pengikut tes!!!
Jawab :
Misalnya: pada satuan pelajaran IPA untuk SD kelas V berdasarkan TKP-TKP
yang ada disusun soal-soal tes sebagai alat evaluasi. Setelah tes dilakukan,
kita periksa dan kita hitung berapa persen peserta didik yang gagal pada setiap
soal.
Bidang pengajaran : IPA
Catur wulan : I
Kelas : V
Jumlah peseta didik : 40 orang
Pokok bahasan
:
tumbuh tumbuhan dan peristiwa alam
hewan dan peristiwa alam
Soal-soal tes Presentase peserta didik yang gagal
1. Sebutkan manfaat hutan bagi manusia ? 25 %
2. Apakah yang terjadi ketika terjadi penebangan hutan secara liar ?10 %
Soal no 1. Dari 40 orang pengikut tes terdapat 30 orang peserta didik yang
menjawab dengan tepat. Ini berarti ada 10 orang peserta didik yang gagal.
Jadi: 10 x 100 % = 25 % peserta didik yang gagal. (40)
6. Mengolah hasil evaluasi sebagai nilai harian
Pada pengolahan evaluasi ini, pengolahan didasarkan atas ukuran mutlak
dengan mempergunakan rumus:
s.a = s.r x 10
s.i
s.a : skor akhir
s.r : skor real
s.i : skor ideal
10 : skor 1-10
Jawab:
Skor akhir yang diperoleh peserta didik ialah skor ideal atau skor yang berupa
raw score (skor mentah) yang dicapainya, dibagi dengan skor ideal (skor
tertinggi yang mungkin dicapai bila semua soal dikerjakan benar), kemudian
hasil baginya dikalikan 10 (bila menggunakan skala 10 atau dikalikan dengan
100 (bila menggunakan skala 100). Kalau peserta didik (Abdullah) memperoleh
dari 20 soal tersebut skor realnya 86, maka nilai akhir peserta didik tersebut
adalah:
86 x 10 = 8.6 (dalam skala 10)
100.
7. Pengolahan berdasarkan ukuran mutlak Pengolahan skor mentah (raw score)
dengan ukuran mutlak dalam standar atau skala 10 dengan mempergunakan
ketentuan rumus

s.a = s.r x 10
s.i
s.a: skor akhir
s.r: skor real
s.i: skor ideal
10: skor 1-10
Contoh: Di dalam evaluasi sumatif dari suatu bidang pengajaran dibuat soalsoal sebagai berikut:
a) Tes bentuk B S : 30 soal, skor 1 untuk setiap soal yang benar
b) Tes bentuk pilihan jamak : 50 soal, n = 3 skor 1 per soal yang benar
c) Tes bentuk uraian : 4 soal, skor 5 untuk setiap soal yang benar dan memakai
bobot 2 soal mudah berbobot 1 masing-masingnya.
1 soal sedang berbobot 2
1 soal sukar berbobot 3
Jawab:
Skor tertinggi yang mungkin dicapai peserta (disebut juga skor ideal) dari tes
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Tes benar salah : 30 x 1 = 30
b) Tes pilihan jamak : 50 x 2 = 100
c) Tes bentuk uraian : 2 mudah : 2 x 5 x 1 = 10
1 sedang : 1 x 5 x 2 = 10
1 sukar: 1 x5 x 3 = 15
Jumlah skor ideal = 165
Di antara peserta didik suatu kelas yaitu kelas A, B dab C berhasil mengerjakan
soal-soal tes sebagai berikut:
nama Benar-salah Pilihan jamak Bentuk uraian dibuat benar Dibuat benar
Skor no 1, 2, 3, 4
A 30 21
49
31
5
5
3
B 25 21
40
31
5
5
3
C 25 25
35
30
5
4
5
Skor mentah (raw score) mereka masing-masing,

2
2
4
bila dengan rumus tebakan

(untuk B-S dan pilihan jamak) adalah sebagai berikut:


Si A = (21 9) x 1 + (31 18 ) x 2 + (10 x 1) + (3 x 2) + (2 x 3) = 78
31
Si B = (21 4) x 1 + (31 9 ) x 2 + (10 x 1) + (3 x 2) + (3 x 3) = 95
31
Si C = (25 0) x 1 + (30 5 ) x 2 + (9 x 1) + (5 x 2) + (5 x 3) = 111
31
Skor akhir A = 78 x 10 = 4,72 (atau 5)
165
Skor akhir B = 95 x 10 = 5,75 (atau 6)
165
Skor akhir C = 111 x 10 = 6,72 (atau 7) 165

10

BAB II
PROSES PENELITIAN SURVAY
Pilihan Ganda
1. Dari piliahan ganda berikut manakah urutan Sisklus Penelitian Sosial yang baik
dan benar . . .
a. Teori, Hipotesa, Observasi, Generalisasi Emperis
b. Teori, Hipotesa, Generalisasi Emperis, Observasi
c. Teori, Observasi, Hipotesa, Generalisasi Emperis
d. Teori, Generalisasi Emperis, Observasi, Hipotesa
2. Dalam penelitian survei, apa hal pertama yang harus dilakukan oleh peneliti . . .
a. Mempersiapkan arsip yang akan diteliti
b. Mencari bahan yang akan diteliti
c. Merumuskan pemahaman teorotis yang diteliti
d. Menafsirkan pemahaman yang akan diteliti
3. Langkah-langkah metodologis peneliti akan memperoleh informasi yang
relevan untuk diteliti, yang dimaksudkan dengan informasi dalam hal ini
adalah . . .
a. Bahan untuk penelitian
b. Observasi atau data
c. Pokok bahasan
d. Sampel
4. Peneliti mungkin belum memiliki hipotesa untuk pengujian secara ketat kalau
penelitian lebih bersifat . . .
a. Kreatif
b. Verifikatif
c. Inisiatif
d. Eksploratif
Essay
1. Peneliti memerlukan 2 instrumen ilmu pengetahuan, dan sebutkan alasan
mengapa kedua hal tersebut penting . . .
Jawab : setiap penelitian harus dilakukan dengan perencanaan dan dengan
alur yang benar dan dengan pengetahuan yang sesuai dengan rencana,
adapun instrumen ilmu pengetahuan yang diperlukan peneliti adalah logika
atau rasionalitas dan observasi atas fakta-fakta emperis. Kedua unsur ini harus
ada dalam penlitian ilmiah, karena itu pula sering dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan, termasuk ilmu sosial, harus bersifat logiko-emperis.

11

2. Dalam literatur metodologi, obesrvasi mempunyai dua arti sebut dan jelaskan
kedua hal tersebut . . .
Jawab : yang dimaksudkan dalam literatur metodologi observasi mempunyai
dua arti yaitu pertama, cara mengumpulkan data dengan pengamatan oleh
peneliti seperti yang dilakukan oleh antropolog. Kedua, informasi atau data
yang dikumpulkan dalam penelitian.
3. Sebutkan tiga unsur pokok model penelitian statis yang menggambarkan
proses penelitian sosial . . .
Jawab : tiga unsur pokok yang di maksud dalam model penelitian statis adalah
yakni pemahaman teoritis, operasional dan pengujian hipotesis, ke tiga unsur
ini sangat penting untuk sebuah penelitian jika salah satu dari ke tiga unsur
tersebut hilang maka penelitian yang model statis ini tidak akan dapat
terlaksana dengan baik dan benar.
4. Sebut dan jelaskan tahapan dari model penelitian statis . . .
Jawab : (a.) pemahaman teoritis, penelitian berawal pada adanya gagasan atau
minat peneliti terhadap suatu fenomena sosial tertentu dan minat tersebut
dapat dirangsang oleh teori yang dibaca, penelitian emperis peneliti lain, atau
oleh faktor lainnya. Tahap selanjutnya adalah (b.) tahap operasionalisasi, yakni
tahap penerjemahan konsep-konsep yang masih umum tadi menjadi variabel,
indikator dan definisi operasional. Tahap selanjutnya adalah (c.) tahap
pengujian hipotesa yang terdiri dari : 1. Penyusunan instrument penelitian untuk
mengumpulkan data tentang keempat variabel; 2. Penentuan unit penelitian
dari sampel penelitian; 3. Penentuan tehnik pengumpulan data; dan 4.
Penentuan tehnik analisa, baik kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis
1. Buatlah suatu contoh penelitian eksperimen dengan rancangan postest only
controlled group, terutama sebutkan masalah, hipotesis, variabel, yang terdapat
di dalam permasalahan/hipotesis tersebut, dan model analisis datanya. Jika
hasil analisis data menolak hipotesis nihil, apa kesimpulan Saudara?
Jawab:
Rancangan postest only controlled group adalah :

Kelompok
Perlakuan
A
X
B
Contoh Masalah:

Postes
Y1
Y2

1) Apakah pembelajaran Koperatif Tipe STAD di kelas VI SMP efektif dalam


mengajarkan Pokok Bahasan Aritmetika Sosial ?

12

2) Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
Koperatif Tipe STAD dan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional ?

Rumusan Hipotesisnya :

1) Pembelajaran Koperatif Tipe STAD efektif dalam pembelajaran matematika


untuk mengajarkan Pokok Bahasan Artimetika Sosial
2) Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran Koperatif Tipe STAD lebih
baik dibanding dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional

Variabelnya terdiri dari :


1. Variabel bebas yaitu Pembelajaran Koperatif Tipe STAD
a. Variabel perlakuan adalah pendekatan pembelajaran yaitu pembelajaran
Koperatif

Tipe

STAD

untuk

kelompok

eksperimen

dan

pembelajaran

matematika konvensional untuk kelompok kontrol


b. Variabel terkontrol yaitu
1. Guru. Guru yang mengajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah
sama atau setara, yaitu guru bidang studi matematika dengan kualifikasi ijazah
yang sama
2. Materi Pembelajaran. Materi Pembelajaran pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sama, yaitu materi Aritmetika Sosial berdasarkan Kurikulum
Matematika 2004 SMP/MTs.
3. Waktu. Jumlah waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sama
c. Variabel tak terkontrol yaitu :
Keadaan ekonomi orangtua, pendidikan orangtua, budaya siswa, cara belajar
siswa, keadaan tempat tinggal siswa, tingkat IQ siswa
2. Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan, hasil belajar
siswa adalah skor yang diperoleh dari hasil posttes.
Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini selanjutnya di analisis melalui analisis statistik
deskriptif dan analisis inferensial.
a. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat berbentuk tabel frekuensi, tabel silang dan beberapa
statistik dasar seperti rata-rata, median, modus dan varians. Sehubungan
dengan itu analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan tabel frekuensi, ratarata, varians dan persentase
Data penelitian yang menggunakan analisis statistik deskriptif adalah :

13

Data tes hasil belajar siswa.

Data aktivitas siswa selama pembelajaran.

Data Keterampilan guru mengelola pembelajaran

Data respon siswa terhadap pembelajaran.

b. Analisis Statistik Inferensial


analisis statistik inferensial bertujuan untuk melaksanakan suatu generalisasi
yang meliputi estimasi dan pengujian hipotesis berdasarkan suatu data statistik
inferensial mencakup analisis kovarian (ANAKOVA), statistik-t dan korelasi.
Analisis statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasi hasil penelitian
yang dilakukan pada sampel.
Hipotesis

nihil,

disingkat

Ho ,

merupakan

hipotesis

statistik

(statistical

hypothesis) yang berkaitan dengan tidak ada hubungan, pengaruh, atau


perbedaan. Yang dimaksud dengan tidak ada bukan mutlak berarti 0 (kosong),
karena dalam statistik dikaitkan dengan kebermaknaan hubungan atau
perbedaan, sehingga pernyataan tidak ada hubungan (dalam korelasi) artinya
hubungan antara variabel-variabel itu tidak bermakna, begitupula makna tidak
ada pengaruh dimaksudkan bahwa pengaruh itu tidak bermakna. Berarti
bilamana

hipotesis

nihil

(H0)

di

tolak

dalam

penelitian

tersebut

maka kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran
Koperatif Tipe STAD dan yang diajar dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada Pokok Bahasan Aritmetika Sosial di kelas VII SMP
2. Terangkan perbedaan antara penelitian eksperimen dan penelitian tindakan
(kelas)!
Jawab:
Metode eksperimen memiliki ciri khusus, yaitu:
1) Pemberian perlakuan (treatment variable) kepada subjek penelitian,
2) Pengamatan terhadap gejala yang muncul pada variabel respon sebagai
akibat pemberian perlakuan,
3) Pengendalian variabel lain yang bersama variabel perlakuan ikut
berpengaruh terhadap variabel respon atau variabel tergantung.
Penelitian tindakan dilaksanakan di dalam situasi nyata (riil) dengan tujuan
untuk memperbaiki kondisi (kelembagaan), kelompok, atau program tertentu.
Mills (2000: 6) mengatakan bahwa action research adalah setiap inkuiri yang
dilakukan oleh guru-guru peneliti, kepala sekolah, pembimbing sekolah atau

14

pihak-pihak

lain

yang

terlibat

di

dalam

situasi

pembelajaran,

untuk

mengumpulkan informasi (data) tentang cara-cara khusus yang mereka


lakukan, bagaimana guru mengajar dan bagaimana siswa mereka belajar.
Tujuan penelitian tidakan bukanlah menemukan pengetahuan baru yang dapat
diberlakukan

secara

meluas

(generalizable),

penelitian

tindakan

kelas

memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik kontekstual sehingga


tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan sampel.
Penelitian tindakan menerapkan metodologi yang bersifat lebih longgar dalam
arti tidak terlalu memperhatikan pembakuan instrumentasi. Namun di pihak lain,
sebagai kajian yang taat kaidah, pengumpulan data tetap dilakukan dengan
menekankanobyektivitas,
acuan

dalam

analisis

sedangkan imparsialitas dipegang


serta

interpretasi

data.

teguh

Penelitian

sebagai
tindakan

dilancarkan bukan untuk mengemukakan pembenaran diri (self-justification),


melainkan

untuk

mengungkapkan

kebenaran,

meskipun

jangkauan

keterterapannya (range of generalizability) lebih terbatas.


Perbandingan Karakteristik PTK dengan Penelitian biasa
No.
1
2
3

Dimensi
Motivation
Source of
problem
Purpose

Penelitian Tindakan
Action
Diagnosis of status

Penelitian formal
Truth
Induction-deduction

Improve practice,here &


now

Verify & discover


generalizable
knowledge
By disenterested
outsider/s
Representative
sample
Standardized, with
built-in objectivity &
impartiality
To describe, abstract
& infer theory building
by scientists

By actor/s from within

Researcher
involvement
Sample

Methodology

Loose but strive for


objectivity-impartiality

Interpretation
of findings

Ultimate
result

To understand practice
through reflectiontheorizing by
practitioners
Better student learning
(processes & products)

Specific case

3. Penelitian tindakan kelas, jelaskan dengan singkat:


a. Bagaimana ciri permasalahannya?
b. Berapa siklus kegiatan diperlukan?

15

Tested knowledge,
procedures and
materials

c. Mengapa bersifat kolaboratif dan situasional?


Jawab:
a. Ciri permasalahannya: Karakteristik pertama dari penelitian tindakan adalah
bahwa kegiatan tersebut dipicu oleh permasalahan praktis yang dihayati dalam
pelaksanaan tugas sehari-sehari oleh guru sebagai pengelola program
pembelajaran di kelas atau sebagai jajaran staf pengajar di suatu sekolah.
Penelitian tindakan memusatkan perhatian pada permasalahan yang spesifik
kontekstual sehingga tidak terlalu menghiraukan kerepresentatifan sampel. Ciri
lain permasalahan penelitian tindakan kelas adalah adanya masalah yang
benar-benar riil yang dihadapi guru dan penting untuk diteliti dalam usaha
meningkatkan prestasi belajar siswa dari suatu kelas tertentu. Selain itu
masalah tersebut menarik perhatian dan mampu ditangani serta berada dalam
jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.
b. Berapa siklus kegiatan diperlukan?
Konsep pokok dalam penelitian tindakan menurut Kurt Lewin dalam Suharsimi
(2002: 83) adalah bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok
yang juga menunjukkan langkah, yaitu :
1) Perencanaan atau planning
2) Tindakan atau acting
3) Pengamatan atau observing dan
4) Refleksi atau reflecting.
Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus
atau kegiatan berkelanjutan berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi
salah satu ciri utama dari penelitian tindakan yaitu bahwa penelitian tindakan
harus dilaksanakan dalam bentuk siklus
Model Kurt Lewin yang terdiri dari empat komponen tersebut dikembangkan
oleh Kemmis dan Mc Taggart yang memandang komponen sebagai langkah
dalam siklus. Kedua ahli ini menyatukan komponen kedua dan ketiga yaitu
tindakan dan pengamatan sebagai satu kesatuan. Hasil dari pengamatan ini
kemudian dijadikan dasar sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi dan
mencermati apa yang sudah terjadi. Dari terselesaikannya refleksi lalu disusun
sebuah modifikasi yang diaktualisasikan dalam bentuk rangkaian tindakan dan
pengamatan lagi, begitu seterusnya. Jangka waktu untuk suatu siklus sangat
tergantung konteks dan setting permasalahan, bisa jadi dalam bilangan hari
atau minggu, tetapi dapat juga dalam hitungan semester atau tahun.

16

c. Mengapa bersifat kolaboratif dan situasional?


Bersifat Kolaboratif
Karena peneliti tidak memiliki akses langsung, maka penelitian tindakan
diselenggarakan secara kolaboratif dengan guru yang kelasnya dijadikan
kancah penelitian. Hal ini dilakukan, karena yang memiliki kancah itu adalah
guru yang bersangkutan, sehingga para peneliti yang berminat melakukan
penelitian, yang seyogyanya merasakan kebutuhan untuk melakukan penelitian
tindakan, tidak memiliki akses kepada kancah dalam peran sebagai praktisi.
Oleh karena itu sifat kolaboratif ini harus secara konsisten tertampilkan sebagai
kerja sama kesejawatan dalam keseluruhan tahapan penyelenggaraan
penelitian tindakan, mulai dari identifikasi permasalahan serta diagnosis
keadaan, perancangan tindakan perbaikan, sampai dengan pengumpulan serta
analisis data dan refleksi mengenai temuan di samping dalam penyusunan
laporan.
Bersifat situsional
Bersifat situasional karena penelitian tindakan kelas dilaksanakan didalam
situasi nyata yang sedang berlangsung dan kegiatan penelitian ini tidak boleh
mengganggu atau menghambat kegiatan utama.
4. Tuliskan suatu contoh akar permasalahan di bidang pendidikan matematika dan
jabarkan

akar

permasalahan

tersebut

menjadi

pertanyaan-pertanyaan

penelitian!
Jawab:
Berdasarkan temuan dari studi TIMSS (Trends in International Mathematics and
Science Study) tahun 2003, rata-rata skor matematika siswa tingkat 7 (kelas VI
SMP) di Indonesia berada di bawah rata-rata skor internasional dan berada
pada ranking 34 dari 45 negara. Kenyataan ini mungkin disebabkan karena
selama ini siswa hanya cenderung diajar untuk menghafal konsep atau prinsip
matematika, tanpa disertai pemahaman yang baik.
Kondisi yang seperti ini harus diupayakan untuk diperbaiki. Upaya tersebut dapat
dilakukan diantaranya melalui perbaikan kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada guru sudah saatnya diganti menjadi berpusat
pada siswa. Suparno (1997) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas sudah saatnya untuk meninggalkan atau mengurangi
proses pembelajaran dengan metode ceramah, dimana guru mendominasi

17

bahan yang disampaikan kepada anak didiknya sedangkan anak didik hanya
terpaksa dan dipaksa untuk duduk, mendengarkan, dan mencatat.
Konstruktivisme menempatkan siswa pada peranan utama dalam proses
belajar (student centered). Peranan guru lebih bersifat fasilitator dan memiliki
kewajiban dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu,
guru

dituntut

untuk

selalu

berinovasi

dalam

melaksanakan

proses

pembelajaran. Inovasi guru tersebut misalnya dalam hal pemilihan pendekatan


pembelajaran.
Salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis
ialah pembelajaran kooperatif. Menurut Davidson & Kroll (1991 : 262) dalam
pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya dituntut untuk secara individual
berupaya mencapai sukses atau berusaha mengalahkan rekan mereka,
melainkan dituntut dapat bekerja sama untuk mencapai hasil bersama, aspek
sosial sangat menonjol dan siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
keberhasilan kelompoknya.
Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif adalah tipe STAD (Student Team
Achievement Division). Pemilihan tipe STAD dalam tulisan ini karena
pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran kooperatif yamg
paling sederhana, sehingga cocok digunakan bagi guru-guru yang baru mulai
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran tipe STAD dalam
pelaksanaannya meliputi empat komponen pokok yaitu : (1) presentasi kelas,
(2) kerja kelompok, (3) kuis atau tes, dan (4) penilaian kelompok. Menurut
Slavin (1997:124) pembelajaran kooperatif tipe STAD bercirikan materi
pelajaran yang disampaikan adalah sederhana dan tugas utama siswa adalah
menyelesaikan lembar kerja secara berkelompok.
5. Dalam penelitian kualitatif, mengapa!
a. Peneliti disebut sebagai instrumen kunci?
Jawab :
Peneliti disebut sebagai instrumen kunci karena kedudukan peneliti adalah
kunci (menentukan) dalam penjaringan data. Peneliti itu sendiri merupakan
instrumen pokok. Ia menyatu secara integratif di dalam proses observasi dan
wawancara (participative approach). Makna dari instrumen kunci dimaknai
bahwa kejujuran dan perilaku peneliti sangat berpengaruh dan menentukan
keabsahan data dan hasil penelitian yang dilakukannya.

18

b. Setting penelitiannya alami?


Jawab :
Setting penelitiannya alami: Menurut Bogdan dan Biklen (1990:33) riset
kualitatif mempunyai latar alami karena yang merupakan alat adalah sumber
data langsung dan perisetnya.
c. Tidak mengenal sampel dan generalisasi terhadap populasi?
Jawab :
Penelitian kualitatif tidak mengenal sampel dan generalisasi terhadap
populasi, karena dalam penelitian kualitatif yang diteliti bukanlah sampel
melainkan subyek penelitian dan penelitian kualitatif bersifat deskriptif.
Selain itu hasil penelitian kualitatif memang hanya terbatas pada tempat dan
waktu penelitian sehingga tidak bisa digeneralisasikan karena memang tidak
mengenal sampel. Penelitian kualitatif biasanya menggunakan purposive
sampling, dan hampir tak pernah menggunakanprobabilistic sampling.
d. Lebih menekankan proses daripada hasil?
Jawab:
Lebih menekankan proses daripada hasil, sebagaimana yang dijelaskan oleh
Bogdan dan Biklen (1982) bahwa penelitian kualitatif memiliki karakteristik,
sebagai berikut:qualitative researchers are concerned with process rather
than simply with outcomes or products, proses menjadi titik perhatian
penelitian kualitatif, untuk memberi jaminan makna (pemaknaan) gejala
sosial agar dapat terhindar dari pembenaran yang bersifatcommon sense.
6. Apa yang perlu disajikan dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi), dan
terangkan arti pentingnya diskusi tersebut dalam suatu penelitian?
Jawab:
Dalam pembahasan hasil penelitian (diskusi) disajikan hal-hal sebagai berikut:

Kaidah-kaidah dasar, hubungan kausal atau generalisasi yang diperlukan oleh


hasil penelitian.

Bukti-bukti yang ditunjukan oleh data untuk tiap kesimpulan utama

Pengecualian dan teori-teori yang bertolak belakang serta penjelasanpenjelasan mengenai pengecualian tersebut

Perbandingan antara hasil penemuan dan penafsiran dengan penemuan


peneliti-penliti lain.

Pembuatan generalisasi dari penemuan

Penarikan kesimpulan

19

Pemberian saran-saran dan implikasi kebijakan serta rekomendasi


Namun Menurut Suharsimi (1990: 626) mengemukakan bahwa hasil penelitian

(diskusi) merupakan pengajuan pembahasan secukupnya yang disebabkan karena


penemuan dari penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis atau harapan
yang dikemukakan, sehingga peneliti mengungkapkan tentang kemungkinan
kekurangan-kekurangan, kekhilafan atau kekeliruan yang ia perbuat dalam
penelitiannya. Dengan kekeliruan tersebut, peneliti biasanya mengajukan saransaran kepada calon penelitiyang akan datang, agar kekeliruan yang telah ia
perbuat tidak terulang lagi oleh peneliti lain.
Lebih lanjut (Suharsimi, 1990: 626) dikatakan bahwa jika kesimpulan tidak sesuai
dengan harapan atau hipotesis maka diskusi perlu di buat, dengan isi peneliti
mengajukan

kemungkinan-kemungkinan

penyebab

adanya

ketidaksesuaian

kesimpulan dengan harapan dan atau hipotesis yang telah di ajukan, penyebab
tersebut dapat bersumber dari banyak faktor antara lain :
a) Kurangnya teori pendukung yang digunakan untuk landasan hipotesis sehingga
hipotesis yang dirumuskan menjadi salah.
b) Teknik pengambilan sampel yang kurang tepat atau besarnya sampel tidak
sesuai dengan seharusnya. Kesalahan yang bersumber dari faktor sampel ini
dikenal dengan istilah sampling error.
c) Peneliti salah dalam menentukan teknik dan istrumen pengumpulan data
sehingga mungkin saja data yang terkumpul merupakan data palsu bagi
problematika yang harus di cari jawabannya atau hipotesisnya yang akan
dibuktikan.
d) Peneliti melakukan kesalahan dalam menentukan metode untuk menganalisis
data penelitiannya. Mungkin saja data yang terkumpul berupa data ordinal
tetapi keliru dipandang sebagai data interval. Teknik analisis yang mestinya
regresi yang membiarkan datanya interval telah diubah menjadi data diskrit
kemudian di analisis dengan anava.
Materi diskusi dapat diambil dari literatur, bahan bacaan atau sumber lain.
Suharsimi (1990: 627) menyarankan dalam menyusun hasil penelitian/ diskusi,
jika pada pada waktu menyusun landasan hipotesis kita mencari materi-materi
yang dapat dijadikan pendukung kebenaran yang dikandung dalam hipotesis,
maka pada waktu menyusun diskusi kita mencari materi-materi yang
memperlemah kebenaran yang diajukan. Dengan demikian penolakan terhadap
hipotesis tersebut sesuai dengan materi yang berhasil di kumpulkan.

20

7. Tunjukkan ciri khas penelitian kualitatif yang membedakan dengan penelitian


kuantitatif!
Jawab:
Ciri khas penelitian kualitatif adalah :

Berpijak pada konsep positivstik

Kenyataan berdimensi tunggal, fragmental terbatas, fixed

Hubungan antara peneliti dengan objek lepas, penelitian dari luar dengan
istrumen standar yang objektif

Seting penelitian buatan dari tempat dan waktu

Analisis kuantitatif, statistik, objektif

Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi dan prediksi

Sedangkan ciri khas penelitian kuantitatif adalah :

Berpijak pada konsep naturalistic

Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh terbuka, berubah

Hubungan peneliti dengan objek berinteraksi, penelitian dari luar & dalam,
peneliti sebagai instrument, bersifat subjektif, judgment

Seting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu

Analisis subjektif, intuitif, rasional

Hasil

penelitian

berupa

deskripsi,

interprestasi,

tentative-situasional

(Sukmadinata, 2005)
Ciri khas menurut Bogdan dan Biklen, 1982 adalah sebagai berikut :
A. Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and
researchers is the key instrument
Data pokok dalam penelitian kualitatif diperoleh dalam setting alami. Peneliti
berusaha memahami gejala yang terjadi secara alami dalam kehhidupan
sehari-hari.

Kedudukan

penelitian

adalah

kunci

(menentukan)

dalam

penjaringan data. Peneliti itu sendiri merupakan instrumen pokok. Ia menyatu


secara integratif di dalam proses observasi dan wawancara (participative
approach).
B. Qualitative research is descriptive
Hampir semua penelitian kualitatif bersifat deskriptif dalam rangka memahami
dan menggambarkan (memerikan) semua gejala yang diteliti.
C. Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with
outcomes or product

21

Proses menjadi tiitk perhatian penelitian kualitatif, untuk memberi jaminan


makna (pemaknaan) gejala sosial agar dapat terhindar dari pembenaran yang
bersifatcommon sense.
D. Qualitative researchers tend to analyze their data inductively
Analisis data dalam penelitian kualitatif banyak bersifat induktif, terutama pada
periode awal penelitian
E. Meaning is of essential concern to the qualitative approach
Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak saja memperhatikan bagaimana subjek
yang diteliti berinteraksi, tetapi juga memperhatikan arti dan makna perilaku
dalam setiap situasi (setting).
Disamping menurut pendapat Bogdan dan Biklen diatas sifat-sifat lain dari
penelitian kaulitatif antara lain :
a) Penelitian kaulitatif mengutamakan data primer, dengan maksud agar peneliti
mampu mendalami gejala yang menjadi pusat perhatian (focus) berkaitan
dengan konteks dimana gejala itu.
b) Dalam penelitian kualitatif diperlukan extensive triangulation atau cross
cheking dengan wawancara, observasi dan dokumen atau waktu berbagai
sumber data, seperti informan dalam situasi atau waktu yang berbeda.
c) Individu yang sedang diteliti biasanya disebut partisipan atau teman yang dapat
diajak kerjasama dalam proses penelitian (khususnya pengumpulan data) atau
lebih berfungsi sebagai informan dariapada responden
d) Dalam penelitian kualitatif, permasalahan penting dilihat dari kacamata pihak
yang diteliti dan bukan dari kacamata peneliti.
e) Penelitian kualitatif yang menggunakan purposive sampling dan hamper tidak
f)

pernah menggunakan probabilistic sampling


Penelitian kualitatif tidak terbatas hanya menggunakan data kualitatif, tetapi
juga data kuantitatif.

Secara definitif data kualitatif diartikan sebagai data yang berbentuk kata-kata dan
bukan angka dan bukan kata yang bermakna numerikal. Oleh karena itu proses
pengumpulan data yang paling lazim dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah
observasi,

wawancara,

studi

dokumen,

perekaman.

Data

yang

berhasil

dikumpulkan biasanya diproses atau dianalisis langsung tanpa menunggu data


itu diedit, diketik dan/atau diuraikan lebih lanjut, sepanjang data tersebut tetap
berbentuk ungkapan-ungkapan (kata-kata) yang dapat diorganisasi ke dalam
bentuk naskah naratif.

22

Penelitian kuantitatif mendasarkan pada paham positivistik atau paradigma


positivisme. Atas dasar paham ini sifat penelitian kuantitatif adalah hipotetikodeduktif-verifikatif, partikularistik objektif serta berorientasi pada hasil ilmu alamiah.
Sebaliknya paradigma penelitian kualitatif adalah fenomenologis yang bersifat
induktif, holistik, dan subjektif serta berorientasi pada proses. Jika dibandingkan
kedua jenis pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif, dapat disajikan dalam
tabel berikut.
Paradigma fenomenologik
Mendukung penggunaan metode

Paradigma positivistik
Mendukung penggunaan metode

kualitatif
Memahami

perilaku

kuantitatif
Positif, logis: mencari fakta sosial

manusia/organisasi

menurut

tanpa

banyak

memperhatikan

keadaan yang diamati


Observasi alamiah yang bebas tidak

latar belakang
Pengukuran yang menonjol dan

dikendalikan
Subjektif
Dekat dengan data
Berbaur, berorientasi pada temuan,

terkendali
Objektif
Terpisah dengan data
Tidak berbaur, berorientasi pada

deskriptif, induktif

verifikasi,

konvirmatif

reduksionistik,

inferensial,

Orientasi pada proses


Data valid: nyata,

kaya,

dan

hipotetik deduktif
Orientasi pada hasil
Data handal, mantap,

dapat

mendalam
Hasil tak harus digeneralisasikan,

diulang
Hasil dapat digeneralisasi, studi

utuh, alamih, dan kasuistik


Berasumsi realitas, dinamis.
Holistik

banyak kasus
Berasumsi realitas statis
Partikularistik

23

BAB III
UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVEY
PILIHAN GANDA
1. Diatara beberapa unsur-unsur penelitian, unsur manakah yang merupakan
usur paling penting ...
a. Variabel
b. Hipotesis
c. Teori
d. Proporsisi
(jawab : c)
2. Abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi
dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau indivisu tertentu
disebut ...
a. Teori
b. Konsep
c. Proporsisi
24

d. Variabel
(jawab: B)
3. Berikut yang merupakan contoh dari proporsisi adalah ...
a. Selain disebabkan oleh pindah tugas kerja, migrasi atau perindahan
penduduk juga dapat disebabkan oleh jaringan kekerabatan
b. Adanya pengaruh yang signifikan antara kegemukan dengan tingkat
konsumsi karbohidrat yang berlebihan
c. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk, semakin tinggi pula tingkat
kebutuhan hidup
d. Tingginya tingkat kelahiran, disebabkan oleh meningkatnya pernikahan
dini
(jawaban : A)
4. Tingkat kemampuan dalam menguasai bahasa inggris seseorang ditunjukkan
oleh skor yang diperoleh dari tes TOEFL. Kalimat berikut merupakan contoh
dari unsur ...
a. Konsep
b. Proporsisi
c. Definisi Operasional
d. Variabel
(jawaban: C)
ESSAY
1. Apa yang dimaksud dengan variabel kategorial dan variabel bersambungan ?
Jawab:
- Variabel kategorial (categorial variables) adalah variabel yang membagi
responden manjadi dua ketegori atau beberapa kategori. Dua kategori
-

disebut variabel dikotomi, dan banyak kategori yaitu politomi.


Variabel bersambungan adalah variabel yag nilai-nilainya merupakan suatu

skala, baik bersifat ordinal maupun rasio.


2. Penelitian survei terdiri dari dau tahap, yaitu proses teoritis dan proses
empirisasi, jelaska maksud dari kedua tahap !
Jawab:
- Proses teoritis merupakan tahap pertama dalam melakukan proses
penelitian
-

dengan

baik,

dalam

proses

teoritis

diperlukan

sebagai

pengetahuan yang baik tentang berbagai unsur-unsur penelitian.


Proses empirisasi,pengetahuan tentang variabel, hipotesa, dan definisi
operasional juga diperlukan agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas

tentang data yang hendak dikumpulkannya dalam suatu penelitian.


3. Apa yang dimaksud dengan teori ?
Jawab : teori mengandung 3 hal pengertian,
- Pertama, teori merupakan serangkaian proporsi antar konsep-konsep yang
-

saling berhubungan,
Kedua, teori menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan
cara menentukan hubungan antar-konsep

25

Ketiga, teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan


konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bagaimana

bentuk hubungannya.
4. Apakah yang dimaksud dengan definisi operasional ?
Jawab: definisi operasional adalah salah satu unsur penelitian yang
memeberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi
opersioanl sangat membantu peneliti dalam menggunakan variabel yang sama.

ANALISIS
1. Apakah makna dari simbol Hk dan Ho dalam unsur hipotesis ?
Jawaban :
Hipotesis nol (H0), merupakan pernyataan yang menyatakan tidak ada

2.

perbedaan antara parameter dengan statistik yang diuji


Hipotesis alternatif (Ha), merupakan kebalikan dari hipotesis nol
Berikan contoh dari variabel bersambungan !
Jawaban : beberapa contoh variabel bersambungan dalam penelitian sosial,
diantaranya yaitu umur, jumlah pendapatan per bulan, jumlah anggota keluarga

3.

4.

yang ditanggung, dan tingkat kriminalitas


Termasuk tipe apakah proporsi yang kebenarannya tidak dipertanyakan lagi
oleh peneliti sehingga tidak perlu diuji dalam suatu penelitian ?
Jawab : Proporsisi Aksioma atau postulat
Peranan apa yang diberikan suatu konsep dalam sebuah penelitian sosial ?
Jawab : peranan konsep sifatnya sangat penting karena unsur ini yang
menghubungkan teori dan observasi, antara abstrak dan realita. Peranan
konsep semakin sangat penting karena realitas sosial yang menjadi perhatian
ilmu sosial banyak yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera manusia
sehingga dalam pengukurannya, sehingga perlu didefinisikan secara tepat

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.


Bagaimanakah cara kerja menentukan hipotesis !
Jawab : prosesdur hipotesis, yaitu
Menentukan H0 dan Ha
Menentukan taraf nyata atau tingkat signifikansi ()
Menentukan statistik uji yang sesuai
Cari nilai kritis dari tabel
Membandingkan statistik uji dengan nilai kritis
Membuat kesimpulan berdasarkan perbandingan tersebut
6. Sebutkan, jelaskan, dan berikan contoh tentang teori kebenaran ilmiah!

5.

Jawab:

26

Kebenaran Koherensi : Adalah suatu pernyataan dianggap benar apabila


pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh:

Semua manusia akan mati


Amir adalah manusia
Maka Amir pasti akan mati
Kebenaran Korespondensi : Adalah suatu pernyataan dianggap benar jika
materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi
(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tsb.
Contoh :

Ibu kota RI adalah Jakarta


Secara faktual Ibukota RI ada di Jakarta
Kebenaran Pragmatis : Adalah suatu pernyataan dianggap benar, jika
pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan
praktis dalam kehidupan manusia
Contoh : teori X dapat dijadikan dasar untuk mengembangkan kemampuan
Y. Jadi secara fungsional teori X punya kegunaan.
Teori tentang power; akan dianggap benar karena pada dasarnya setiap
manusia dan bangsa akan mengejar kekuasaan yang berguna dalam

7.

kehidupan manusia.
Perhatikan Tabel dibawah ini !
Tabel Calon Pemilihan Kepala Desa
Alternatif calon kepala

Frekuensi yang

Frekuensi yang

desa

diperoleh

diharapkan

Calon pria
200
150
Calon wanita
100
150
Total
300
300
Tentukanlah Variabel penelitian dan Hipotesisnya !
Jawab :
a. Variabel dalam penelitian adalah kepala desa
b. Hipotesis penelitian
H0 : frekuensi/ jumlah masyarakat yang memilik calon kepala desa pria dan
wanita adalah sama (memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi
kades)
Ha : frekuensi/ jumlah masyarakat yang memilik calon kepala desa pria dan
wanita adalah tidak sama (memiliki peluang yang berbeda untuk dipilih
menjadi kades)

BAB IV
27

PENENTUAN VARIABEL PENELITIAN DAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL


PILIHAN GANDA
1. Dibawah ini yang merupakan contoh dari variabel diskrit adalah ...
a. Berat badan Adel 24 kg
b. Terdapat 50 mahasiswa dalam satu kelas
c. Kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari total pendapatan rumah
tangga dalam sebulan
d. Indonesia memiliki 34 pulau
(jawab : a & d)
2. Perhatikan kalimat berikut tingginya tingkat pengangguran, mengakibatkan
tingginya tingkat kriminalitas dimasyarakat. Kalimat berikut menggambarkan
hubungan ...
a. Hubungan timbal balik (reciprocal)
b. Hubungan asimetris
c. Hubungan simetris
d. Hubungan dimasyarakat
(jawaban: b)
3. Dalam sebuah judul penelitian pengaruh latar belakang pendidikan orang tua
terhadap prestasi belajar siswa di SMAK MAKEDONIA, NGABANG, maka
yang merupakan variabel penelitiannya adalah ...
a. Prestasi belajar siswa dan perkembangan belajar
b. Tingkat pendidikan orang tua dan prestasi belajar
c. Prestasi disekolah dan umur
d. Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolaH
(Jawaban: B)
4. Hubungan asimetris merupakan hubungan antara

variabel

yang

menggambarkan ....
a. Hubungan antara variabel, yaitu suatu variabel mempengaruhi variabel
lain
b. Hubungan antara dua variabel yang saling menjadi sebab dan akibat
c. Hubungan antar variabel yang satu tidak dipengaruhi variabel lainnya
d. Variabel dependen dan variabel independen
(jawaban: a)
ESSAY
1. Terdapat tiga jenis hubungan atar variabel, sebutkan dan jelaskan !
Jawab :
a. Hubungan asimetris, merupakan hubungan yang menggambarkan apabila
variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh lainnya.
b. Hubungan timbal balik, merupakan suatu hubungan yang menggambarkan
dimana suatu variabel dapat enjadi sebab dan juga akibat dari variabel
lainnya.
c. Hubungan asimetris, merupakan hubungan yang menggambarkan bahwa
satu variabel dapat mempengaruhi variabel lainnya.

28

2. Hubungan asimetris dalam penelitias sosial dibagi menjadi 2 jenis, yaitu


hubungan bivariat dan multivariat, apakah maksud dari kedua hubungan
tersebut dan berikan contohnya !
Jawaban :
a. Hubungan bivariat, merupakan hubungan yang menerangkan antar dua
variabel saja yaitu variabel yang mempengaruhi (X) dan variabel yang
dipengaruhi (Y), dengan contoh : Hubungan dosis pupuk (X) dengan Hasil
produksi (Y). Maka, dengan pemberian pupuk sesuai dengan dosis
tanaman, maka hasil produksi juga akan sesuai.
b. Hubungan multivariat, merupakan hubungan antar lebih dari dua variabel.
Contohnya :
Rumus Pendapatan Nasional = C (Consumsi) + S(Saving) tabungan +
I(Investasi), jelas pada rumus tersebut memperlihatkan bahwa pendapatan
nasional dipengaruhi oleh ke tiga faktor yaitu tingkat konsumsi, tabungan
dan investasi.
3. Sebutkan kelompok-kelompok yang terdapat dalam hubungan simetris !
Jawab :
a. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama
b. Kedua variabel merupakan akibat dari vaktor yang sama
c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional
d. Hubungan yang kebetulan sama-sama
4. Sebutkan contoh dari hubungan timbal balik !
Jawab: penanaman modal mendatangkan keuntungan dan pada gilirannya
keuntungan akan memungkinkan penanaman modal.
ANALISIS
1. Besarnya pendapatan tiap negara sangat berbeda-beda dan selalu berubah
setaip tahunnya. Ada beberapa faktor yang memperngaruhi pendapatan
setaip negara, diantaranya kulaitas sumber daya Manusia, tingkat teknologi
yang digunakan, stabilitas keamanan negara, tingkat konsumsi, tabungan dan
investasi negara. Dari kisah diatas coba ilustrasikan dalam bentuk gambar
dan tentukan variabel dependen dan independennya !
Jawab : Hubungan dibawah ini merupakan hubungan asimetris multivariat
Sumberdaya manusia
(X1)
Teknologi (X2)
Pendapatan nasional
(Y)
Keamanan negara (X3)

Konsumsi, tabungan
dan investasi (X4)
29

2. Bagaimanakah cara kerja menentukan variabel yang baik dan benar dalam
suatu penelitian ?
Jawab : cara terbaik dalam menentukan variabel adalah dengan berpedoman
dengan teori, proporsisi dan hipotesis. Penentuan variabel yang dapat diukur
dan perumusan hubungan antar variabel adalah dua langkaj yang penting
dalam penelitian sosial. Maka, hal yang terlebih dahulu yang harus dilakukan
dalam menentukan variabel dalah teori, karena teori merupakan serangkaian
konsep, dan proporsi yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan
gambaran yang sistematis dalam suatu fenomena. Gambaran sistematis itulah
yang dijabarkan dengan menghubungkan variabel yang satu dengan yang
lainnya dengan tujuan untuk menjelaskan fanomena itu.
3. Perhatikan gambar berikut !
\

Tabungan (saving)

Pendapatan
(Income)

Dari dua gambar diatas, buatlah garis hubungannya, jelaskan maksud dari garis
kedua gambar berikut, dan sebutkan termasuk dalam hubungan apakah
gambar diatas !
Jawab :

Tabungan (saving)
(Y)

Analisis:

seseorang

Pendapatan
(Income) (X)

yang

menabung

dapat

meningkatkan

pendapatan/pemasukkannya secara pribadi, begitu juga sebaliknya tingginya


tingkat pendapatan memungkinkan seseorang untuk menabung (saving).
Gambar dengan dua garis yang saling berhubungan termasuk dalam hubungan
timbal balik (Feedback).
4. Perhatikan tabel dibawah ini !
Produsen kasur ingin mengetahui hubungan antara lamanya waktu tidur
terhadap kelompok usia. Populasi dibagi kedalam segmen-segmen (kelompok
usia), lalu dari setiap segmen diambil sampel. Hasilnya terdapat 5 sampel yang
masing-masing diambil 100 responden.

30

Kelompok usia

< 6 jam

Waktu tidur per Hari


6-8 jam

>8jam

< 12 tahun

12

25

63

12-18 tahun

20

55

35

19-35 tahun

35

40

25

36-55 tahun

57

28

15

> 55 tahun

74

20

TOTAL
188
168
144
Buatlah analisinya !
Jawab : semakin tinggi golongan usia, semakin sedikit rata-rata waktu tidurnya,
hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan tingkat kesibukan/mobilitas dalam
sehari.
5. Terdapat empat kelompok dalam hubungan simetris, yaitu:
a. Kedua variabel merupakan indikator untuk konsep yang sama
b. Kedua variabel merupakan akibat dari vaktor yang sama
c. Kedua variabel berkaitan secara fungsional
d. Hubungan yang kebetulan sama-sama
Kasus :
1. Dimana ada dokter di situ pasti ada pasien
2. Tingginya tingkat pernikahan dini serta migrasi adalah dua faktor dari
penyebab kepadatan penduduk disuatu daerah.
Dari dua kasus diatas, analisislah berdasarkan 4 kelompok diatas !
- Kasus 1 : dikelompokkan pada huruf C
- Kasus 2 : dikelompokkan pada huruf A.
6. Tabel. Tabulasi silang umur responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
Total
P
wanita
Pria
umur
n
%
n
%
n
%
< 25 tahun
7
38,9
11
61,1
18
100
0,788
25-30 tahun
10
45,4
12
54,4
22
100
>30 tahun
10
50,0
10
50,0
20
100
Perhatikan tabel diatas, buatlah analisis dari tabel diatas !
- Jawab: Berdasarkan hasil analisis hubungan antara umur dengan jenis
Kelompok

kelamin karyawan diperoleh bahwa dari 18 orang ada sebanyak 11 (61,1%)


umur < 25 tahun berjenis kelamin pria. Kemudian sebanyak 22 orang ada
sebanyak 12 (54,5%) umur antara 25 30 tahun berjenis kelamin pria.
Sedangkan dari 20 orang umur > 30 tahun masing-masing jenis kelamin
wanita dan pria sebanyak 10 (50,0%).
31

Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,788 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada hubungan yang bermakna antara umur dengan jenis kelamin karyawan.
Dari kasus diatas terdiri dari dua variabel yaitu jenis kelamin dan umur

karyawan.
7. Pada suatu kantor pemerintahan dilakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruh ruangan yang diberi AC terhadap produktivitas kerja karyawan.
Pengumpulan data terhadap produktivitas kerja pegawai dilakukan pada waktu
AC sebelum dipasang dan sesudah dipasang. Data produktivitas kerja pegawai
sebelum AC dipasang adalah Xa dan sesudah AC dipasang adalah Xb. Jumlah
pegawai yang digunakan sebagai sampel adalah 10 orang.
Dari kasus diatas, tentutanlah variabel Independen dan Dependen
Jawab : Dari kasus diatas variabel independen adalah AC, sedangkan variabel
dependennya adalah produktivitas kerja.

BAB VI
PRINSIP-PRINSIP PENGUKURAN DAN PENYUSUNAN SKALA
Pilihan Ganda
1. Dimanakah letak perbedaan pokok antara indeks dan skala?
a. Terletak pada skor
b. Terletak pada variabel bebas
c. Terletak pada variabel gabungan
d. Terletak pada ukuran
2. Indeks yang paling banyak digunakan dalam penelitian sosial adalah . . . .
a. Indeks sosial
b. Indeks ekonomi
c. Indeks sosial-ekonomi
d. Indeks harga
3. Langkah kedua dalam penyusunan indeks adalah . . . .
a. Menentukan pertanyaan-pertanyaan
b. Menentukan apakah pertanyaan dapat dimasukkan kedalam suatu indeks
c. Mengenai skor yang akan diberikan pada setiap pertanyaan
d. Melihat hubungan bivariate maupun multivariate dari pertanyaanpertanyaan (items) yang hendak dimasukkan
4. Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adaah . .
a. Skala Likert
b. Skala Ordinal
c. Skala Nominal
d. Skala Rasio
Essay

32

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep dan teori? Jelaskan pula
fungsinya!
Jawab :Yang dimaksud dengan konsep dan teori adalah abstraksi tentang
obyek

dan

kejadian

(event)

yang

digunakan

oleh

peneliti

untuk

menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. Fungsi dari


konsep itu sendiri yaitu sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang
diobservasinya, sedangkan teori adalah jalur logika atau penalaran yang
digunakan oleh peniliti untuk menerangkan hubungan pengaruh antarfenomena
yang dikajinya.
2. Sebutkan dan jelaskan proses pengukuran didalam penelitian sosial!
Jawab :Ada empat rangkaian aktivitas proses pengukuran didalam penelitian
sosial yaitu :
a. Menentukan dimensi konsep penelitian. Konsep dan variabel penelitian sosial
seringkali memiliki lebih dari satu dimensi. Semakin lengkap dimensi suatu
variabel yang dapat diukur, semakin baik ukuran yang dihasilkan. Kita
mengambil konsep ekonomi anak. Dalam penelitian internasional tentang nilai
anak, oleh Arnold dan Fawcett1 konsep ini dirumuskan sebagai hal-hal yang
menguntungkan dan merugikan orang tua dari anak. Menurut mereka, konsep
ini terdiri dari empat dimensi, yakni : nilai positif (positive values), nilai negatif
(negative values), nilai keluarga besar (large family values), dan nilai keluarga
kecil (small family values). Ukuran variabel nilai ekonomi anak, jadinya hanya
dikatakan lengkap apabila keempat dimensi tadi tercakup oleh instrumen
pengukur.
b. Rumusan ukuran untuk masing-masing dimensi. Ukuran ini biasanya berbentuk
pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan dimensi tadi.
c. Tentukan tingkat ukuran yang akan digunakan. Dalam penelitian sosial dikenal
empat tingkat ukuran, yakni nominal, ordinal, interval atau rasio.
d. Tentukan tingkat validitas (validity) dan reliabilitas (reliability) dari alat pengukur.
Pengujian ini peru dilakukan bila yang dipakai adalah instrumen penelitian yang
baru.
3. Sebutkan strategi yang dapat ditempuh oleh peneliti dalam usahanya untuk
menghubungkan antara konsep dengan realitas!
Jawab :Ada dua strategi yang dapat ditempuh oleh peneliti dalam usahanya
untuk menghubungkan antara konsep dengan realitas yaitu :
a. Strategi yang pertama adalah peneliti hanya mencoba menjelaskan konsep
secara terbatas. Konsep dijelaskan hampir secara utuh oleh indikator yang
digunakan. Strategi ini sering disebut strategi empiris, karena peneliti
mengukur konsep dengan memakai sebanyak mungkin indikator yang
diharapkan akan menunjukkan konsep yang diteliti. Kesimpulan tentang
33

konsep tersebut ditentukan sepenuhnya oleh data yang dikumpulkan melalui


pengukuran inrdikator-indikator tadi. Analisa faktor kemudian digunakan untuk
mengkategorikan indikator-indikator tadi, dan kelompok-kelompok yang
dihasilkan oleh analisa faktor itu kemudian diberi label. Atas dasar analisa
inilah dirumuskan konsep penelitian.
b. Strategi kedua adalah yang disebut strategi rasional oleh Fiske dan Pearson. 2
Proses pengukuran dimulai dengan analisa yang hati-hati tentang konsep.
Langkah pertama, adalah meneliti literatur yang membicarakan konsep
tersebut untuk memahami definisi penulis. Misalnya, kalau dalam penelitian
digunakan konsep strategi stratifikasi sosial, maka salah satu literatur yang
harus diteliti adalah karangan Jackson dan Curtis3 yang menyatakan bahwa
konsep status sosial adalah untuk menunjukkan urutan rangking orang atau
kelompok.
4. Sebutkan dan jelaskan tingkat pengukuran!
Jawab: Menurut S.S. Stevens yang membagi tingkat pengukuran dibagi ke
dalam empat kategori yakni : nominal, ordinal, interval dan rasio.
a. Ukuran Nominal
Ukuran nominal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada
ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategorikategori dalam ukuran itu. Dasar penggolongan hanyalah kategori yang tidak
tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang
ditunjuk untuk suatu kategori tidak mereflesikan bagaimana kedudukan
kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau
kode.
b. Ukuran Ordinal adalah yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan
respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi
menurut suatu atribut tertentu.
c. Ukuran Interval adalah mengurutkan orang atau obyek berdasarkan suatu
atribut. Selain itu, ia juga memberikan informasi tentang interval antara satu
orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya. Interval atau jarak yang
sama pula pada obyek yang diukur.
d. Ukuran Rasio adalah diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan
interval antar responden, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah
absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari responden tadi.jadi ukuran
rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan
sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang responden
dengan nilai nol absolut. Karena ada titik nol, maka perbandingan rasio dapat
ditentukan.

34

Analisis
1. Buatlah sebuah penelitian yang sederhana yang berikatan dengan tingkat
kesejahteraan petani kelapa sawit di Kecamatan Meliau?
Jawab: Petani kelapa sawit kesejahteraan pendapatannya lebih baik dari pada
petani karet.
2. Tentukanlah variabel yang digunakan berdasarkan penelitian tersebut!
Jawab: Pendapatan petani kelapa sawit
3. Analisa pengaruh variabel-variabelnya sehingga teori dari bab 6 bisa diterapkan
di dalam penelitian ini?
Jawab: Pada dasarnya kelapa sawit merupakan bahan pokok untuk membuat
minyak goreng.yang di konsumsi oleh masyarakat sehari-hari terlepas dari
harganya yang tidak terlalu mahal. Hasil dari buah kelapa sawt itu sendiri lebih
besar dari pada karet dikarenakan harga karet terkadang relatif murah.
4. Sebutkan variabel bebas dan bebannya!
Jawab :Variabel terikatnya adalah kelapa sawit dan karet. Sedangkan variabel
bebasnya adalah jumlah penjualan.
5. Analisa hubungan timbal balik yang terjadi di daerah Kecamatan Meliau yang
dapat meningkatkan taraf hidup petani!
Jawab : Ekonomi masyarakat yang sudah berkembang dan maju dengan
adanya kelapa sawit dan karet sebagai penghasilan mereka.
6. Teknik pengumpulan data !
Jawab : Teknik pengumpulan data ini dapat diukur dengan validitas konstrak.
Perhitungan kerja validitas bisa menggunakan analisis regresi linier berganda :
antara padat populasi penduduk Indonesia sebagai peubah tidak bebas (Y)
dengan ketinggian tempat (X1), ukuran rumah bulat (X2) indeks intensitas nyala
api (X3) dan kontinyuitas nyala api (X4) sebagai peubah bebas dengan model
linier umum Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
7. Apa saja alat yang digunakan dalam uji perhitungan analisis pada bab 6?
Jawab : Alat analisis yang digunakan yaitu :
a. Korelasi Product Moment
Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (r hitung)
di atas r tabel.
b. Corrected Item to Total CorrelationDengan mengkoreksi nilai r hitung karena
adanya spurious overlap.
BAB VII
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
Pilihan Ganda
1. Ada berapakah jenis-jenis validitas?
a. 4
b. 5
c. 6

35

d. 7
2. Tingkatan sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dengan ajaran
agamanya. Penjelasan tersebut merupakan arti dari . . . .
a. Keterlibatan ideologis
b. Keterlibatan intelektual
c. Keterlibatan pengalaman
d. Keterlibatan secara konsekuen
3. Yang tidak termasuk jenis-jenis validitas kecuali . . . .
a. Validitas konstruk
b. Validitas harga
c. Validitas rasio
d. Validitas ukuran
4. Untuk mengetahui kadar religius individu dapat dipakai kerangka berikut ini,
kecuali . . . .
a. Keterlibatan ritual
b. Keterlibatan ideologis
c. Keterlibatan intelektual
d. Keterlibatan fakta
Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan validitas?
Jawab : Validitas adalah yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang mengukur berat suatu benda,
maka dia harus menggunakan timbangan. Timbangan adalah alat pengukur
yang valid bila dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang
mengukur berat. Bila panjang suatu benda yang ingin diukur, maka ia harus
menggunakan meteran. Meteran adalah alat pengukur yang valid bila
digunakan untuk mengukur panjang, karena memang meteran mengukur
panjang. Tetapi timbangan bukanlah alat pengukur yang valid bilamana
digunakan untuk mengukur panjang.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reliabilitas?
Jawab : Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh
mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pe ngukuran diulangi dua
kali atau lebih. Misalkan seseorang mengukur panjang jarak dua buah
bangunan dengan dua jenis alat pengukur, yang satu adalah meteran yang
terbuat dari logam, sedangkan yang lainnya adalah dengan menggunakan
jumlah langkah kaki. Setiap alat pengukur digunakan sebanyak dua kali untuk
mengukur jarak yang sama. Besar sekali kemungkinan hasil pengukuran yang
diperoleh dengan alat pengukur tersebut akan berbeda. Pengukuran yang
dilakukan dengan meteran yang terbuat dari logam secara relatif akan
menunjukkan hasil yang sama antara pengukuran pertama dan pengukuran

36

kedua. Sedangkan pengukuran yang dilakukan dengan langkah kaki, besar


sekali kemungkinannya akan tidak sama karena besar langkah antara
pengukuran yang pertama dengan yang kedua mungkin berlainan. Dari contoh
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa meteran adalah alat pengukur yang
reliabel, sedangkan langkah kaki adalah alat pengukur yang kurang reliabel.
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis validitas!
Jenis-jenis validitas ada 6 yaitu :
a. Validitas konstruks adalah kerangka dari suatu konsep. Misalkan seorang

peneliti ingin mengukur konsep religiusitas. Pertama-tama yang harus dilakukan


oleh peneliti ialah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep
tersebut. Dengan diketahuinya kerangka tersebut, seorang peneliti dapat
menyusun tolok ukur operasional konsep tersebut.
b. Validitas isi adalah suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat
pengukur tersebutmewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek
kerangka konsep.
c. Validitas eksternal

adalah

validitas

yang

diperoleh

dengan

cara

mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolok ukur eksternal, yang berupa
alat ukur yang sudah valid.
d. Validitas prediktif adalah alat pengukur yang dibuat oleh peneliti untuk
memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
e. Validitas budaya adalah alat ukur untuk melihat valid atau tidaknya respponden
f.

dari suku yang akan diteliti.


Validitas rupa adalah jenis validitas yang berbeda dengan jenis validitas yang
dikemukakan diatas. Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur
mengukur apa yang ingin diukur, validitas rupa ingin menunjukkan bahwa dari

segi rupanya suatu alat pengukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur.
Di dalam reliabilitas terdapat teknik belah dua. Sebutkan langkah kerja yang

perlu dilakukan untuk melakukan teknik belah dua tersebut!


langkah kerja yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian dihitung
validitas itemnya.
b. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan yaitu yang
pertama membagi item dengan cara acak dan random , separuh masuk
belahan pertama, yang separuh lagi masuk belahan kedua dan yang kedua
membagi item berdasarkan nomor genal ganjil. Item yang bernomor ganjil
dimasukkan dalam belahan pertama, sedangkan yang bernomor genap
dikelompokkan dalam belahan dua.
c. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan.

37

d. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua
dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang rumus dan cara
penghitungannya sudah dijelaskan sebelumnya.
e. Karena angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dari alat pengukur
yang dibelah, maka angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada
angka korelasi yang diperoleh jika alat pengukur tersebut tidak dibelah, seperti
pada teknik pengukuran ulang.
Analisis
1. Bagaimana cara kerja validitas ?
Jawab : cara kerja validitas yaitu dengan cara teknik pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data ini dapat diukur dengan validitas konstrak. Perhitungan kerja
validitas bisa menggunakan analisis regresi linier berganda : antara padat
populasi penduduk Indonesia sebagai peubah tidak bebas (Y) dengan
ketinggian tempat (X1), ukuran rumah bulat (X2) indeks intensitas nyala api
(X3) dan kontinyuitas nyala api (X4) sebagai peubah bebas dengan model linier
umum Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
2. Apa makna dari simbol validitas?
Jawab : makna dari simbol-simbol itu diperoleh dari interaksi sosial. Langkahlangkah dalam analisis data dengan menggunakan analisa kuantitatif yaitu :
a. Menentukan masalah (untuk menjadi obyek pengamatan/penelitian)
b. Mengumpulkan data
Pada bagian ini digunakan statistik inferensial. Statistik inferensial digunakan
untuk memperluas perolehan informasi berasal dari sampel acak dalam
populasi yang akhirnya digunakan sebagai cara melihat keseluruhan populasi
itu.
c. Melakukan analisa
Di dalam analisa data-statistik, metode yang digunakan untuk analisa data
terbagi menjadi dua kategori, metode exploratory dan metode confirmatory.
Metode exploratory digunakan untuk menentukan apakah data yang ada
dapat disajikan melalui angka aritmetika sederhana dan mudah dimuat
dengan grafis sebagai ringkasan data. Sedangkan metode confirmatory
memanfaatka ide teori probabilitas sebagai upaya menjawab pertanyaanpertanyaan khusus diluar ringkasan yang mudah diperoleh.
d. Menyajikan hasil
3. Apa saja alat yang digunakan dalam uji perhitungan validitas?
Jawab : Alat analisis yang digunakan yaitu :
c. Korelasi Product Moment
Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (r
hitung) di atas r tabel.
d. Corrected Item to Total Correlation
38

Dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious overlap.


4. Uji validitas dengan menggunakan kuisioner :
Jawab : Pengujian menggunakan Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen
Pearson) yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan
skor total. Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikan 0,05.
-

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :


Jika r hitung r tabel(uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-

item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).


Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau itemitem pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).
5. Bagaimana cara kerja reliabilitas?
Jawab : perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan rumus Croanbachs Alpha.

n
si
r i=
1
Adapun rumus sebagai berikut :
n1
st 2

( )(

Keterangan :
R i : Reliabilitas instrumen
N : jumlah butir pertanyaan
Si2 : varians butir
St2 : varians total
Kriteria dari nilai Croanbachs Alpha adalah apabila didapatkan nilai
Croanbachs Alpha kurang dari 0,600 berarti buruk, sekitar 0,700 diterima dan
lebih dari atau sama dengan 0,800 adalah baik.
6. Alat yang digunakan untuk uji reliabilitas ?
Jawab : menggunakan teknik belah dua :
a. Dapat menghindari practice and memory effet.
b. Dapat meniadakan kemungkinan-kemungkinan perubahan gejala yang
disebakan oleh perangsang-perangsang dari item-item alat ukur.
c. Kondisi-konsisi pengukuran lainnya, seperti prosedur pengukuran, suasana
pengukuran dan sebagainya dapat dikendalikan semaksimal mungkin.\
7. Makna dari simbol reliabilitas yaitu :
Jawab : analisa data menggunakan analisa kuantitatif :
a. Permasalahan
b. Kajian pustaka kerangka berpikir kemajuan
c. Hipotesis pengontrolan ubahan
d. Rancangan penelitian populasi sampel metode
e. Pengumpulan data instrumen prosedur
f. Penelitian teknik analisis data
g. Hasil penelitian pembahasan
h. Kesimpulan
Bab 6 Prinsip-prinsip Pengukuran dan Penyusunan Skala
Sofian Effendi

39

Soal dan Jawaban


Pilihan Ganda
5. Dimanakah letak perbedaan pokok antara indeks dan skala?
e. Terletak pada skor
f. Terletak pada variabel bebas
g. Terletak pada variabel gabungan
h. Terletak pada ukuran
6. Indeks yang paling banyak digunakan dalam penelitian sosial adalah . . . .
e. Indeks sosial
f. Indeks ekonomi
g. Indeks sosial-ekonomi
h. Indeks harga
7. Langkah kedua dalam penyusunan indeks adalah . . . .
e. Menentukan pertanyaan-pertanyaan
f. Menentukan apakah pertanyaan dapat dimasukkan kedalam suatu indeks
g. Mengenai skor yang akan diberikan pada setiap pertanyaan
h. Melihat hubungan bivariate maupun multivariate dari pertanyaan-pertanyaan
(items) yang hendak dimasukkan
8. Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adaah . . .
e. Skala Likert
f. Skala Ordinal
g. Skala Nominal
h. Skala Rasio

Essay
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep dan teori? Jelaskan pula fungsinya!
Yang dimaksud dengan konsep dan teori adalah abstraksi tentang obyek dan
kejadian (event) yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena
sosial yang menarik perhatiannya. Fungsi dari konsep itu sendiri yaitu sebagai
alat untuk mengidentifikasi fenomena yang diobservasinya, sedangkan teori

40

adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan oleh peniliti untuk
menerangkan hubungan pengaruh antarfenomena yang dikajinya.
10. Sebutkan dan jelaskan proses pengukuran didalam penelitian sosial!
Ada empat rangkaian aktivitas proses pengukuran didalam penelitian sosial yaitu
:
e. Menentukan dimensi konsep penelitian. Konsep dan variabel penelitian sosial
seringkali memiliki lebih dari satu dimensi. Semakin lengkap dimensi suatu
variabel yang dapat diukur, semakin baik ukuran yang dihasilkan. Kita
mengambil konsep ekonomi anak. Dalam penelitian internasional tentang nilai
anak, oleh Arnold dan Fawcett1 konsep ini dirumuskan sebagai hal-hal yang
menguntungkan dan merugikan orang tua dari anak. Menurut mereka, konsep
ini terdiri dari empat dimensi, yakni : nilai positif (positive values), nilai negatif
(negative values), nilai keluarga besar (large family values), dan nilai keluarga
kecil (small family values). Ukuran variabel nilai ekonomi anak, jadinya hanya
dikatakan lengkap apabila keempat dimensi tadi tercakup oleh instrumen
f.

pengukur.
Rumusan ukuran untuk masing-masing dimensi. Ukuran ini biasanya

berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan dimensi tadi.


g. Tentukan tingkat ukuran yang akan digunakan. Dalam penelitian sosial dikenal
empat tingkat ukuran, yakni nominal, ordinal, interval atau rasio.
h. Tentukan tingkat validitas (validity) dan reliabilitas (reliability) dari alat
pengukur. Pengujian ini peru dilakukan bila yang dipakai adalah instrumen
penelitian yang baru.
11. Sebutkan strategi yang dapat ditempuh oleh peneliti dalam usahanya untuk
menghubungkan antara konsep dengan realitas!
Ada dua strategi yang dapat ditempuh oleh peneliti dalam usahanya untuk
menghubungkan antara konsep dengan realitas yaitu :
c. Strategi yang pertama adalah peneliti hanya mencoba menjelaskan konsep
secara terbatas. Konsep dijelaskan hampir secara utuh oleh indikator yang
digunakan. Strategi ini sering disebut strategi empiris, karena peneliti
mengukur konsep dengan memakai sebanyak mungkin indikator yang
diharapkan akan menunjukkan konsep yang diteliti. Kesimpulan tentang
konsep tersebut ditentukan sepenuhnya oleh data yang dikumpulkan melalui
pengukuran inrdikator-indikator tadi. Analisa faktor kemudian digunakan untuk
mengkategorikan indikator-indikator tadi, dan kelompok-kelompok yang
dihasilkan oleh analisa faktor itu kemudian diberi label. Atas dasar analisa
inilah dirumuskan konsep penelitian.
d. Strategi kedua adalah yang disebut strategi rasional oleh Fiske dan Pearson. 2
Proses pengukuran dimulai dengan analisa yang hati-hati tentang konsep.
41

Langkah pertama, adalah meneliti literatur yang membicarakan konsep


tersebut untuk memahami definisi penulis. Misalnya, kalau dalam penelitian
digunakan konsep strategi stratifikasi sosial, maka salah satu literatur yang
harus diteliti adalah karangan Jackson dan Curtis3 yang menyatakan bahwa
konsep status sosial adalah untuk menunjukkan urutan rangking orang atau
kelompok.
12. Sebutkan dan jelaskan tingkat pengukuran!
Menurut S.S. Stevens yang membagi tingkat pengukuran dibagi ke dalam empat
kategori yakni : nominal, ordinal, interval dan rasio.
e. Ukuran Nominal
Ukuran nominal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada
ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategorikategori dalam ukuran itu. Dasar penggolongan hanyalah kategori yang tidak
tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive). Angka yang
ditunjuk untuk suatu kategori tidak mereflesikan bagaimana kedudukan
kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau
f.

kode.
Ukuran Ordinal adalah yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan
respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi

menurut suatu atribut tertentu.


g. Ukuran Interval adalah mengurutkan orang atau obyek berdasarkan suatu
atribut. Selain itu, ia juga memberikan informasi tentang interval antara satu
orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya. Interval atau jarak yang
sama pula pada obyek yang diukur.
h. Ukuran Rasio adalah diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan
interval antar responden, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah
absolut atribut yang dimiliki oleh salah satu dari responden tadi.jadi ukuran
rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan
sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang responden
dengan nilai nol absolut. Karena ada titik nol, maka perbandingan rasio dapat
ditentukan.

42

Analisis
Soal-soal teori analisa bab 6 menentukan variabel dan hubungan antar variabel
13. Buatlah sebuah penelitian yang sederhana yang berikatan dengan tingkat
kesejahteraan petani kelapa sawit di Kecamatan Meliau?
Petani kelapa sawit kesejahteraan pendapatannya lebih baik dari pada petani
karet.
14. Tentukanlah variabel yang digunakan berdasarkan penelitian tersebut!
Pendapatan petani kelapa sawit

43

15. Analisa pengaruh variabel-variabelnya sehingga teori dari bab 6 bisa diterapkan di
dalam penelitian ini?
Pada dasarnya kelapa sawit merupakan bahan pokok untuk membuat minyak
goreng.yang di konsumsi oleh masyarakat sehari-hari terlepas dari harganya
yang tidak terlalu mahal. Hasil dari buah kelapa sawt itu sendiri lebih besar dari
pada karet dikarenakan harga karet terkadang relatif murah.
16. Sebutkan variabel bebas dan bebannya!
Variabel terikatnya adalah kelapa sawit dan karet. Sedangkan variabel bebasnya
adalah jumlah penjualan.
17. Analisa hubungan timbal balik yang terjadi di daerah Kecamatan Meliau yang
dapat meningkatkan taraf hidup petani!
Ekonomi masyarakat yang sudah berkembang dan maju dengan adanya kelapa
sawit dan karet sebagai penghasilan mereka.
18. Teknik pengumpulan data !
Teknik pengumpulan data ini dapat diukur dengan validitas konstrak. Perhitungan
kerja validitas bisa menggunakan analisis regresi linier berganda : antara padat
populasi penduduk Indonesia sebagai peubah tidak bebas (Y) dengan ketinggian
tempat (X1), ukuran rumah bulat (X2) indeks intensitas nyala api (X3) dan
kontinyuitas nyala api (X4) sebagai peubah bebas dengan model linier umum
Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
19. Apa saja alat yang digunakan dalam uji perhitungan analisis pada bab 6?
Alat analisis yang digunakan yaitu :
e. Korelasi Product Moment
Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (r
f.

hitung) di atas r tabel.


Corrected Item to Total Correlation
Dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious overlap.

Bab 7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Djamaludin Ancok
Pilihan Ganda
5. Ada berapakah jenis-jenis validitas?
e. 4
f. 5
g. 6
h. 7
6. Tingkatan sejauh mana perilaku seseorang konsekuen dengan ajaran agamanya.
Penjelasan tersebut merupakan arti dari . . . .
e. Keterlibatan ideologis
f. Keterlibatan intelektual
g. Keterlibatan pengalaman
h. Keterlibatan secara konsekuen
7. Yang tidak termasuk jenis-jenis validitas kecuali . . . .
e. Validitas konstruk
f. Validitas harga
44

g. Validitas rasio
h. Validitas ukuran
8. Untuk mengetahui kadar religius individu dapat dipakai kerangka berikut ini, kecuali
....
e. Keterlibatan ritual
f. Keterlibatan ideologis
g. Keterlibatan intelektual
h. Keterlibatan fakta

Essay
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan validitas?
Validitas adalah yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang mengukur berat suatu benda,
maka dia harus menggunakan timbangan. Timbangan adalah alat pengukur yang
valid bila dipakai untuk mengukur berat, karena timbangan memang mengukur
berat. Bila panjang suatu benda yang ingin diukur, maka ia harus menggunakan
meteran. Meteran adalah alat pengukur yang valid bila digunakan untuk
mengukur panjang, karena memang meteran mengukur panjang. Tetapi
timbangan bukanlah alat pengukur yang valid bilamana digunakan untuk
mengukur panjang.
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reliabilitas?
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pe ngukuran diulangi dua kali atau
lebih. Misalkan seseorang mengukur panjang jarak dua buah bangunan dengan
dua jenis alat pengukur, yang satu adalah meteran yang terbuat dari logam,
sedangkan yang lainnya adalah dengan menggunakan jumlah langkah kaki.
Setiap alat pengukur digunakan sebanyak dua kali untuk mengukur jarak yang

45

sama. Besar sekali kemungkinan hasil pengukuran yang diperoleh dengan alat
pengukur tersebut akan berbeda. Pengukuran yang dilakukan dengan meteran
yang terbuat dari logam secara relatif akan menunjukkan hasil yang sama antara
pengukuran pertama dan pengukuran kedua. Sedangkan pengukuran yang
dilakukan dengan langkah kaki, besar sekali kemungkinannya akan tidak sama
karena besar langkah antara pengukuran yang pertama dengan yang kedua
mungkin berlainan. Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa meteran
adalah alat pengukur yang reliabel, sedangkan langkah kaki adalah alat
pengukur yang kurang reliabel.
11. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis validitas!
Jenis-jenis validitas ada 6 yaitu :
g. Validitas konstruks adalah kerangka dari suatu konsep. Misalkan seorang
peneliti ingin mengukur konsep religiusitas. Pertama-tama yang harus
dilakukan oleh peneliti ialah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari
konsep tersebut. Dengan diketahuinya kerangka tersebut, seorang peneliti
dapat menyusun tolok ukur operasional konsep tersebut.
h. Validitas isi adalah suatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat
pengukur tersebutmewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek
i.

kerangka konsep.
Validitas eksternal

adalah

validitas

yang

diperoleh

dengan

cara

mengkorelasikan alat pengukur baru dengan tolok ukur eksternal, yang


j.

berupa alat ukur yang sudah valid.


Validitas prediktif adalah alat pengukur yang dibuat oleh peneliti untuk

memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.


k. Validitas budaya adalah alat ukur untuk melihat valid atau tidaknya
l.

respponden dari suku yang akan diteliti.


Validitas rupa adalah jenis validitas yang berbeda dengan jenis validitas yang
dikemukakan diatas. Validitas rupa tidak menunjukkan apakah alat pengukur
mengukur apa yang ingin diukur, validitas rupa ingin menunjukkan bahwa dari

segi rupanya suatu alat pengukur tampaknya mengukur apa yang ingin diukur.
12. Di dalam reliabilitas terdapat teknik belah dua. Sebutkan langkah kerja yang perlu
dilakukan untuk melakukan teknik belah dua tersebut!
langkah kerja yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
f. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian dihitung
validitas itemnya.
g. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan yaitu yang
pertama membagi item dengan cara acak dan random , separuh masuk
belahan pertama, yang separuh lagi masuk belahan kedua dan yang kedua
membagi item berdasarkan nomor genal ganjil. Item yang bernomor ganjil

46

dimasukkan dalam belahan pertama, sedangkan yang bernomor genap


dikelompokkan dalam belahan dua.
h. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan.
i. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua
dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang rumus dan cara
j.

penghitungannya sudah dijelaskan sebelumnya.


Karena angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dari alat
pengukur yang dibelah, maka angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah
daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat pengukur tersebut tidak
dibelah, seperti pada teknik pengukuran ulang.

Analisis
Soal-soal bab 7 tentang menerapkan teori validitas dan reliabilitas
13. Bagaimana cara kerja validitas ?
cara kerja validitas yaitu dengan cara teknik pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data ini dapat diukur dengan validitas konstrak. Perhitungan kerja
validitas bisa menggunakan analisis regresi linier berganda : antara padat
populasi penduduk Indonesia sebagai peubah tidak bebas (Y) dengan ketinggian
tempat (X1), ukuran rumah bulat (X2) indeks intensitas nyala api (X3) dan
kontinyuitas nyala api (X4) sebagai peubah bebas dengan model linier umum
Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
14. Apa makna dari simbol validitas?
makna dari simbol-simbol itu diperoleh dari interaksi sosial. Langkah-langkah
dalam analisis data dengan menggunakan analisa kuantitatif yaitu :
e. Menentukan masalah (untuk menjadi obyek pengamatan/penelitian)
f. Mengumpulkan data
Pada bagian ini digunakan statistik inferensial. Statistik inferensial digunakan
untuk memperluas perolehan informasi berasal dari sampel acak dalam
populasi yang akhirnya digunakan sebagai cara melihat keseluruhan populasi
itu.
g. Melakukan analisa
Di dalam analisa data-statistik, metode yang digunakan untuk analisa data
terbagi menjadi dua kategori, metode exploratory dan metode confirmatory.
Metode exploratory digunakan untuk menentukan apakah data yang ada

47

dapat disajikan melalui angka aritmetika sederhana dan mudah dimuat


dengan grafis sebagai ringkasan data. Sedangkan metode confirmatory
memanfaatka ide teori probabilitas sebagai upaya menjawab pertanyaanpertanyaan khusus diluar ringkasan yang mudah diperoleh.
h. Menyajikan hasil
15. Apa saja alat yang digunakan dalam uji perhitungan validitas?
Alat analisis yang digunakan yaitu :
g. Korelasi Product Moment
Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (r
hitung) di atas r tabel.
h. Corrected Item to Total Correlation
Dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious overlap.
16. Uji validitas dengan menggunakan kuisioner :
Pengujian menggunakan Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson)
yaitu dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total.
Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujian
-

adalah sebagai berikut :


Jika r hitung r tabel(uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-

item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).


Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau itemitem pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).
17. Bagaimana cara kerja reliabilitas?
perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan rumus Croanbachs Alpha. Adapun

n
si2
r
=
1
i
rumus sebagai berikut :
n1
st 2

( )(

Keterangan :
R i : Reliabilitas instrumen
N : jumlah butir pertanyaan
Si2 : varians butir
St2 : varians total
Kriteria dari nilai Croanbachs Alpha adalah apabila didapatkan nilai Croanbachs
Alpha kurang dari 0,600 berarti buruk, sekitar 0,700 diterima dan lebih dari atau
sama dengan 0,800 adalah baik.
18. Alat yang digunakan untuk uji reliabilitas ?
menggunakan teknik belah dua :
d. Dapat menghindari practice and memory effet.
e. Dapat meniadakan kemungkinan-kemungkinan perubahan gejala yang
f.

disebakan oleh perangsang-perangsang dari item-item alat ukur.


Kondisi-konsisi pengukuran lainnya, seperti prosedur pengukuran, suasana

pengukuran dan sebagainya dapat dikendalikan semaksimal mungkin.\


19. Makna dari simbol reliabilitas yaitu :

48

analisa data menggunakan analisa kuantitatif :


i. Permasalahan
j. Kajian pustaka kerangka berpikir kemajuan
k. Hipotesis pengontrolan ubahan
l. Rancangan penelitian populasi sampel metode
m. Pengumpulan data instrumen prosedur
n. Penelitian teknik analisis data
o. Hasil penelitian pembahasan
p. Kesimpulan

49

Anda mungkin juga menyukai