Bab 8 - Suhu Dan Kalor
Bab 8 - Suhu Dan Kalor
Bab 8 - Suhu Dan Kalor
SKALA TERMOMETER
• Ada 3 macam skala termometer yang umum digunakan di seluruh dunia, yaitu skala Celcius,
Reamur dan Fahrenheit.
• Dalam bidang ilmiah, lebih lazim digunakan skala Kelvin, yang disebut juga skala absolut.
7
B. Perbandingan antara skala CELCIUS dengan REAUMUR 5
6
• Perubahan 5 derajad pada skala Celcius (5C0) sama dengan
perubahan 4 derajad pada skala Reaumur(4R0). 5 4
𝐶∶ 𝑅 = 5∶ 4
4
• Dengan acuan suhu titik beku air, kedua skala ini sama-sama 3
menunjuk angka nol derajad. 3
00 𝐶 = 00 𝑅 2
2
• Jadi, hubungan antara kedua skala ini adalah: 1
4
𝑡0 𝐶 = 5 𝑡0 𝑅 atau
5
𝑡0 𝑅 = 4 𝑡0 𝐶 1
0 0
Page 1 of 12
C. Perbandingan antara skala REAUMUR dengan FAHRENHEIT.
SKALA KELVIN
• Disebut juga skala absolut, sebab suhu benda yang dinyatakan dalam skala Kelvin melukiskan
jumlah energi (kalor) yang tersimpan di dalamnya.
• Skala Kelvin mempunyai angka perbandingan yang sama dengan skala Celcius.
• Kesamaan suhu antara Celcius dengan Kelvin adalah: 00 𝐶 = 2730 𝐾
• Jadi hubungan antara skala Celcius dengan Kelvin dapat dituliskan sebagai:
𝑡 0 𝐶 = (𝑡 + 273)0 𝐾 atau 𝑡 0 𝐾 = (𝑡 − 273)0 𝐶
Contohsoal 1
Carilah:
600 𝐶 = ⋯ 0 𝑅
200 𝐶 = ⋯ 0 𝐹
500 𝐹 = ⋯ 0 𝐶
200 𝑅 = ⋯ 0 𝐹
Penyelesaian:
4
600 𝐶 = 5 × 600 𝑅 = 480 𝑅
9
200 𝐶 = (5 × 20) + 320 𝐹 = 36 + 320 𝐹 = 680 𝐹
5 5
500 𝐹 = 9 (50 − 32)0 𝐶 = 9 × 180 𝐶 = 100 𝐶
9
200 𝑅 = (4 × 20) + 320 𝐹 = 45 + 320 𝐹 = 770 𝐹
Contohsoal 2
Andaikan ada, suatu termometer X yang mengukur suhu titik beku air – 500X dan suhu titik didih air
1500X, tentukanlah:
Page 2 of 12
a) 100X = ... 0C
b) 200X = ... 0C
c) 50 0C = ... 0X
Penyelesaian:
Kita tentukan dahulu hubungan antara skala 0C dan 0X. Untuk skala 0C telah kita ketahui terdapat 100 skala
antara suhu titik beku dan suhu titik didih air, sedangkan untuk skala 0X terdapat 150 – (–50) = 200 skala. Kita
dapatkan perbandingan:
C : X = 100 : 200 = 1 : 2 dan 0 0C = – 50 0X
Jadi hubungan antara kedua skala ini adalah:
𝑡 0 𝐶 = 2𝑡 − 500 𝑋 atau 𝑡 0 𝑋 = 12(𝑡 + 50)0 𝐶
Soal-soal Latihan:
1. 30 0C = ... 0R = ... 0F.
2. 280R = ... 0K
3. 1130F = ... 0K
4. 3230K = ... 0R = ... 0F
5. Pada suhu berapakah skala Fahrenheit sama dengan dua kali skala Celcius.
6. Andaikan ada suatu termometer P, dimana suhu titik beku air 40 0P dan suhu titik didih air 60 0P,
maka 20 0C = ... 0P.
PEMUAIAN ZAT
• Pada hakekatnya, pemuaian adalah pertambahan volum suatu zat akibat kenaikan suhu. Namun
seringkali kita menemukan benda-benda dengan bentuk tertentu yang lebih mudah jika ditinjau
pemuaian pada aspek tertentu saja. Benda berbentuk kawat lebih mudah ditinjau muai panjangnya,
sedangkan benda berbentuk piringan atau pelat lebih mudah ditinjau pemuaian luas permukaannya.
Karena itu ada 3 macam pemuaian, yaitu muai panjang, muai luas dan muai volum (muai ruang).
• Karena bentuknya yang tidak tetap, pemuaian pada zat cair hanya ditinjau muai volumnya saja.
• Pemuaian pada gas sama seperti zat cair (muai volum), namun pada bagian ini belum akan dibahas.
A. MUAI PANJANG
• Untuk benda-benda berbentuk kawat atau batang, biasanya ditinjau muai panjangnya.
• Misalkan sepotong kawat logam yang panjangnya L0 pada suhu t dan bertambah panjangnya sebesar
L jika suhunya dinaikkan sebesar t, maka secara matematis dapat dituliskan hubungan:
∆𝐿 = 𝛼 × 𝐿0 × ∆𝑡
L0 L ∆𝐿
𝛼=
𝐿0 × ∆𝑡
• disebut koefisien muai panjang, satuannya /0C atau /0K.
• Berikut ini daftar koefisien muai panjang berbagai macam bahan.
Page 3 of 12
Koefisien Muai Koefisien Muai
Bahan (Padat) Bahan (Cair)
Panjang () Ruang ()
Alumunium 24 × 10−6 /0C Air 2,1 × 10−4 /0C
Kuningan 19 × 10−6 /0C Etil Alkohol 11 × 10−4 /0C
Karbon (Intan) 1,2 × 10−6 /0C Raksa 1,8 × 10−4 /0C
Karbon (Grafit) 7,9 × 10−6 /0C Minyak Tanah 9,8 × 10−4 /0C
Tembaga 17 × 10−6 /0C
Baja 11 × 10−6 /0C
Kaca Biasa 9 × 10−6 /0C
Kaca Pyrex 3,2 × 10−6 /0C
Es 5,1 × 10−6 /0C
Contohsoal:
Batang kuningan yang panjangnya 1 meter pada suhu 100C dipanaskan sampai 40 0C. Berapakah
pertambahan panjangnya?
Penyelesaian
∆𝐿 = 𝛼 × 𝑙0 × ∆𝑡 = (19 × 10−6 )(1)(40 − 10) = 570 × 10−6 = 0,00057 𝑚 = 0,057 𝑐𝑚
B MUAI LUAS
• Untuk benda-benda yang berbentuk luasan (piringan, pelat, lempengan) biasanya ditinjau muai
luasnya.
• Misalkan selembar pelat logam berbentuk persegi panjang dengan luas A0 pada suhu t dan
bertambah luasnya sebesar A jika suhunya dinaikkan sebesar t, kita dapat menuliskan
hubungan:
∆𝐴 = 𝛽 × 𝐴0 × ∆𝑡
∆𝐴
𝛽=
𝐴0 × ∆𝑡
Contohsoal:
Selembar pelat baja berbentuk persegi panjang berukuran 40cm x 60cm (pada suhu 20 0C) dipanaskan
sampai suhunya menjadi 100 0C. Hitunglah pertambahan luas pelat tersebut.
Penyelesaian:
• Luas pelat mula-mula (sebelum dipanaskan)
𝐴0 = 40𝑐𝑚 × 60𝑐𝑚 = 2400𝑐𝑚 2
Page 4 of 12
• Misalkan sebuah balok dengan volum V0 pada suhu t dan bertambah volumnya sebesar V jika
suhunya dinaikkan sebesar t, kita dapat menuliskan hubungan:
∆𝑉 = 𝛾 × 𝑉0 × ∆𝑡
∆𝑉
𝛾=
𝑉0 × ∆𝑡
• ϒ disebut koefisien muai ruang, satuannya juga /0C atau /0K.
• Pada umumnya (untuk semua jenis bahan) berlaku: = 3
Page 5 of 12
KALOR
• Kalor adalah salah satu bentuk energi, disebut juga energi panas.
• Satuannya joule atau kalori.
1 joule ≈ 0,24 kalori atau 1 kalori ≈ 4,19 joule
• Jika suatu benda menerima kalor suhunya naik, sebaliknya jika benda melepaskan (membuang)
kalor suhunya turun.
• Besar-kecilnya perubahan suhu tergantung massa dan karakteristik (jenis) benda.
Air dalam kolam renang memiliki SUHU lebih rendah daripada kopi panas dalam gelas, tetapi kolam
renang menyimpan lebih banyak KALOR, sebab di dalamnya terdapat lebih banyak air.
Secara umum, jika sejumlah kalor Q diberikan kepada benda yang massanya m, maka suhu benda akan
naik sebesar:
𝑄
∆𝑡 = Kalorjenis (c)
𝑚×𝑐 Bahan
(J/kg)C) (kal/gr0C)
Alumunium (Al) 900 0,21
• c disebut kalorjenis.
Tembaga (Cu) 385 0,09
• Kalorjenis adalah banyaknya kalor
yang diperlukan untuk menaikkan Emas (Au) 130 0,03
suhu 1C0 dari satu satuan massa Besi / Baja (Fe) 450 0,11
zat/bahan. Timbal (Pb) 130 0,03
• Berikut ini daftar kalorjenis (c) dari Raksa (Hg) 140 0,03
beberapa bahan
Air 4190 1
Es (pada suhu -100C) 2100 0,5
Contohsoal (1)
5 kilogram tembaga, suhunya 150C. Berapa banyak kalor dibutuhkan untuk menaikkan suhunya menjadi
250C?
Penyelesaian:
𝑄
∆𝑡 = → 𝑄 = 𝑚 × 𝑐 × ∆𝑡 = 5 × 385 × 10 = 19250 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 = 4620 𝑘𝑎𝑙
𝑚×𝑐
Contohsoal (2)
Hitung kembali soal pada contoh (1), tetapi untuk bahan air, kemudian bandingkan bahan mana yang
lebih mudah dipanaskan, air atau tembaga?
Penyelesaian:
𝑄
∆𝑡 = → 𝑄 = 𝑚 × 𝑐 × ∆𝑡 = 5 × 4190 × 10 = 19250 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 = 209500 𝑘𝑎𝑙
𝑚×𝑐
Page 6 of 12
Untuk memanaskan air, ternyata dibutuhkan kalor yang lebih banyak. Jadi tembaga lebih mudah
dipanaskan daripada air.
Asas BLACK
• Jika dua benda (zat) yang berbeda suhunya dicampurkan, maka akan terjadi pemberian kalor oleh
benda yang suhunya lebih tinggi kepada benda yang suhunya lebih rendah, sampai suhu kedua
benda itu mencapai kesetimbangan (sama).
• Benda yang suhunya lebih tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya lebih rendah
menerima kalor.
• Kalor yang dilepas sama dengan kalor yang diserap (diterima).
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
Contohsoal:
Sepotong besi panas (1200C) yang massanya 500 gram dimasukkan ke dalam 2 liter air dingin (200C).
Jika massajenis air 1 kg/ltr, tentukan suhu akhirnya.
Penyelesaian:
Diketahui:
mair = 2 kg
mbesi = 500 gr = 0,5 kg
tair = 200C Air
Besi
tbesi = 1200C
cair = 4190 J/kg0C
cbesi = 450 J/kg0C
Andaikan suhu akhirnya adalah ta, maka suhu air berubah (naik) dari 200C menjadi ta dan suhu besi
turun dari 1200C menjadi ta.
Dalam hal ini besi yang lebih panas, memberikan (melepas) kalor kepada air sebesar:
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑚𝑏𝑒𝑠𝑖 × 𝑐𝑏𝑒𝑠𝑖 × ∆𝑡𝑏𝑒𝑠𝑖 = 0,5 × 450 × (𝑡𝑏𝑒𝑠𝑖 − 𝑡𝑎 ) = 225 × (120 − 𝑡𝑎 )
Page 7 of 12
Soal-soal Latihan
1. Hitunglah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 500 gram Air dari 300C sampai
500C, jika diketahui kalorjenis Air = 4190 J/kg.0C.
2. Kerjakan seperti soal no.2, untuk tembaga. Kalorjenis tembaga adalah 385 J/kg.0C.
3. Sebatang logam yang massanya 100 gram dan suhunya 1000C dimasukkan ke dalam bejana berisi
200 gram air yang suhunya 200C. Ternyata suhu akhirnya 400C. Jika kalorjenis air 4200 J/kg.0C dan
pertukaran kalor hanya terjadi antara air dan batang logam, hitunglah kalorjenis logam tersebut.
4. Sebuah kalorimeter bermassa 100 gram dengan kalorjenis 0,2 kal/gr0C berisi air dengan suhu 300C.
sepotong besi bermassa 150 gram dengan suhu 750C dimasukkan ke dalam kalorimeter. Setelah
diukur, suhu akhir sistem adalah 350C. Tentukan massa air dalam kalorimeter.
PERUBAHAN WUJUD
• Berbagai macam zat mungkin kita jumpai dalam wujud yang berbeda.
• Air misalnya, dapat kita jumpai dalam wujud padat (Es) atau wujud gas (Uap air).
• Besi, baja dan logam pada umumnya, mungkin kita jumpai dalam wujud cair, misalnya di pabrik-
pabrik peleburan (pengolahan) logam.
• Proses perubahan wujud terjadi pada suhu tertentu yang berbeda untuk setiap zat.
• Berikut ini dilukiskan tahapan perubahan suhu dan perubahan wujud untuk air.
1000C 1000C
MELEBUR
Fase Cair
MENGEMBUN
00C 00C
Fase Padat
(Beku)
MEMBEKU
Penyelesaian:
Tahap III
(Kenaikan Suhu)
Tahap II
(Perubahan Wujud)
Es (padat, 00C) Air (cair, 00C)
Tahap I
(Kenaikan Suhu)
Es (padat, -100C)
2. Mengubah wujud Es menjadi Air (padat ke cair) pada suhu 00C, yaitu:
𝑄2 = 𝑚𝑒𝑠 × 𝐿𝑒𝑠 = 100 × 80 = 8000 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖
Soal-soal Latihan
1. 500 gr. Es yang suhunya -150C diberi kalor sebanyak 60 kilokalori. Berapa suhu akhirnya.
2. 50 gram Es yang suhunya 00C dimasukkan ke dalam Air yang massanya 200 gram dan suhunya 400C.
Tentukan suhu campuran.
PERPINDAHAN KALOR
• Secara alamiah, perpindahan kalor akan berlangsung dari tempat yang suhunya lebih tinggi ke
tempat yang suhunya lebih rendah.
• Proses perpindahan kalor dapat terjadi dengan 3 cara; Konduksi, Konveksi dan Radiasi.
Page 9 of 12
A. KONDUKSI (Hantaran)
• Yaitu perpindahan kalor melalui suatu penghantar, tanpa perpindahan materi penghantar.
• Sepotong kawat logam yang dipanaskan (dibakar) salah satu ujungnya, maka beberapa saat
kemudian ujung yang lain juga akan terasa panas.
• Laju perpindahan (aliran) kalor dalam suatu penghantar adalah:
L
𝑘 × 𝐴 × ∆𝑡 A
𝐻=
𝐿 t1 t2
Konduktivitas Termal
Bahan
(kal/s.cm. C0) (J/s.m.C0)
Alumunium (Al) 0,49 205
B. KONVEKSI (Aliran)
• Konveksi adalah aliran kalor yang umumnya terjadi pada fluida, dari tempat yang bersuhu tinggi ke
tempat yang bersuhu rendah, disertai oleh gerakan (aliran) partikel fluida itu sendiri.
• Meskipun pembahasan tentang konveksi cukup rumit, namun untuk perhitungan praktis dapat
digunakan rumusan:
𝐻 = ℎ × 𝐴 × ∆𝑡
h : koefisien konveksi
A : luas permukaan konveksi
t : selisih suhu antara kedua permukaan konveksi
C. RADIASI (Pancaran)
• Radiasi adalah pelepasan kalor dari suatu permukaan benda yang suhunya lebih tinggi dari ruang di
sekitarnya.
Page 10 of 12
• Radiasi berlangsung tanpa memerlukan medium (zat perantara).
• Besarnya kalor yang dipancarkan dari suatu permukaan tiap sekon per-satuan luas adalah:
𝑊 = 𝑒 × 𝜎 × (𝑇1 4 − 𝑇2 4 )
Penyelesaian :
Untuk Baja
k = 0,11 kal/cm.s. 0C (lihat tabel)
𝑘1 × 𝐴 × ∆𝑡 0,11 × 𝐴 × (250 − 𝑡𝑠 )
𝐻1 = =
𝐿 𝐿
Untuk Kuningan
k = 0,26 kal/cm.s. 0C (lihat tabel)
𝑘2 × 𝐴 × ∆𝑡 0,26 × 𝐴 × (𝑡𝑠 − 100)
𝐻2 = =
𝐿 𝐿
𝐻1 = 𝐻2
0,11 × 𝐴 × (250 − 𝑡𝑠 ) 0,26 × 𝐴 × (𝑡𝑠 − 100)
=
𝐿 𝐿
0,11 × (250 − 𝑡𝑠 ) = 0,26 × (𝑡𝑠 − 100)
27,5 − 0,11 × 𝑡𝑠 = 0,26 × 𝑡𝑠 − 26
27,5 + 26 = 0,26 × 𝑡𝑠 + 0,11 × 𝑡𝑠
53,5 = 0,37 × 𝑡𝑠
53,5
𝑡𝑠 = = 144,60 𝐶
0,37
Page 11 of 12
Contohsoal (2)
Bola besi berjari-jari 10 cm, suhunya 127 0C dan emisivitas permukaannya 0,65. Hitunglah DAYA
(banyaknya energi kalor yang dipancarkan oleh seluruh permukaan bola tiap sekon) jika suhu udara di
sekitarnya 27 0C.
Penyelesaian
Diketahui: T1 = 127+273 = 400 K
T2 = 27+273 = 300 K
e = 0,65
R = 10 cm = 0,1 m
Ditanya: P (kalor per-satuan waktu)
Jawab:
𝑊 = 𝑒 × 𝜎 × (𝑇1 4 − 𝑇2 4 ) = 0,65 × 5,67 × 10−8 × (4004 − 3004 )
= 3,6855 × 10−8 × (256 × 108 − 81 × 108 ) = 3,6855 × 10−8 × 175 × 108 = 645 𝑤𝑎𝑡𝑡⁄𝑚 2
1. Sebatang Alimunium panjangnya 100 cm dan luas penampangnya 10 cm 2. Tentukan laju kalor
konduksi (H) pada batang tersebut jika selisih suhu antara kedua ujungnya adalah 200C.
2. Batang Tembaga dan Alumunium berukuran sama, disambungkan. Ujung tembaga yang bebas
diletakkan pada tungku panas bersuhu konstan 2500C, sedangkan ujung alumunium yang bebas
diletakkan es bersuhu 00C. Tentukan suhu sambungannya.
3. Benda hitam sempurna dengan suhu 1270C dan luas seluruh permukannya 103 cm2 berada pada
ruangan dengan suhu udara 270C. Tentukan besarnya radiasi kalor dari seluruh permukaan benda
itu.
4. Tentukan perbandingan antara laju kalor (H) yang menembus sebuah pintu besi setebal 3 mm
dengan pintu yang terbuat dari bahan perak setebal 9 mm.
5. Dua batang logam P dan Q berukuran sama tetapi jenisnya berbeda. Koefisien konduksi termal P
sama dengan dua kali koefien konduksi termal Q. kedua batang disambungkan seperti gambar.
Tentukan suhu pada sambungan (tS).
ts
900C 00C
Logam P Logam Q
Page 12 of 12