DISUSUN OLEH
NAMA : AISYAH NURUL LATHIFAH
NIM : 15405241014
KELAS/KELOMPOK : A/1
14
I. JUDUL
Mengukur Debit Aliran dengan Metode Manning.
II. TUJUAN
1. Dapat mengukur debit aliran dengan metode manning.
V. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Menentukan penggal sungai yang akan diukur debitnya dengan syarat
penggal sungai harus lurus dan idealnya memiliki panjang 20 m – 50 m.
3. Menandai penggal sungai dengan yallon.
4. Mengukur lebar dan kedalaman saluran sungai.
5. Mengisi selang plastik dengan air, membentangkan sepanjang penggal
sungai yang akan diukur.
6. Meletakkan selang sama tingginya dengan air sungai di permukaan (pada
bagian hulu).
7. Menentukan besarnya gradien hidraulik (S) dengan rumus:
selisih antara selang dengan air
S=
panjang sungai
8. Mengukur luas penampang (A) dan peri-peri basah (area yang terkena air)
(P) atau lebar bagian sungai yang dialiri air. Dengan rumus:
A = lebar sungai × kedalaman sungai
P = A + (2 × kedalaman sungai)
9. Menentukan radius hidrologi (R) dengan rumus:
A
R=
P
10. Memperhatikan kondisi saluran untuk menentukan nilai manning (n)
dengan melihat tabel yang telah disediakan. Rumusnya:
n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4) m5
n0 = material dasar saluran tersebut tanah
n1 = tingkat ketidakseragaman
n2 = variasi penampang melintang aliran
16
n3 = pengaruh bangunan
n4 = banyak tanaman
m5 = meander
11. Menghitung kecepatan aliran sungai dengan rumus Manning yaitu:
V = 1/n R 2/3 S1/2
12. Menghitung debit aliran dengan rumus:
Q=V×A
13. Membuat laporan praktikum.
17
Sangat tinggi 0.050-0.100
Tingkat meander kecil 1.000
sedang n₅ 1.150
banyak/besar 1,300
Diketahui:
1. Panjang penggal sungai 25 m.
2. Kedalaman sungai 1 m.
3. Lebar sungai 4 m.
4. Selisih 3 cm.
5. Kriteria sungainya berada di dataran rendah, bermeander di daerah
pertanian dengan tanaman akan dipanen, material dasar tanah,
ketidakseragaman sedang dan sering berubah, meander sedang, serta tanpa
bangunan.
Jawab:
Gradien hidraulik:
selisih antara selang dengan air
S=
panjang sungai
3
S=
2500
S = 0,0012
Luas penampang:
A = lebar sungai × kedalaman sungai
A=4m×1m
A = 4 m2
Peri-peri basah:
P = A + (2 × kedalaman sungai)
P = 4 + (2 × 1)
P=4+2
P = 6 m2
18
Radius hidraulik:
A
R=
P
4
R=
6
R = 0,67
Nilai (n):
n = (n0 + n1 + n2 + n3 + n4) m5
n = (0,020 + 0,010 + 0,015 + 0,00 + 0,010) 1,15
n = (0,055) 1,15
n = 0,06325 --- 0,06
Rumus manning:
V = 1/n × R2/3 × S1/2
V = 1/0,06 × 0,672/3 × 0,00121/2
V = 1/0,06 × 0,670,67 × 0,00120,5
V = 1/0,06 × 0,77 × 0,04
V = 16,67 × 0,77 × 0,04
V = 0,513436 --- 0,51 m/s
Debit aliran:
Q=V×A
Q = 0,51 × 4
Q = 2,04 m3/s
Berdasarkan perhitungan di atas dapat kita ketahui bahwa debit aliran
sungai tersebut adalah 2,04 m3/s. Artinya, setiap detik, sungai tersebut
mengalirkan air sebanyak 2,04 m3. Debit aliran ini dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor yaitu kemiringan lereng sungai, material dasar sungai, lebar
sungai, banyaknya air yang mengalir, adanya vegetasi, adanya bangunan,
19
adanya meander, adanya variasi perampang dan ketidakseragaman saluran,
adanya ganguan seperti sampah, dan masih banyak lagi. Pengukuran
menggunakan metode manning mengabaikan adanya gangguan-gangguan dari
luar sungai seperti adanya sampah atau tumpukan material lainnya. Dilihat
dari karakteristiknya, sungai ini berada pada daerah hilir. Dapat diketahui
melalui beberapa faktor yaitu pertama, pertanian biasanya berada pada
dataran rendah. Kedua, meander sedang menandakan bahwa kecepatan aliran
sudah tidak sederas di hulu maka dari itu terbentuklah meander. Material dasar
tanah, maka benar apabila sungai berada di hilir karena kekuatan aliran sungai
melambat sehingga material sedimen yang terangkut hanyalah material yang
cukup halus. Bukan berupa batuan-batuan.
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas adalah debit
aliran dapat diukur menggunakan metode manning. Metode ini
memperhatikan lingkungan sekitar sungai dan komponen-komponen sungai
itu sendiri. Karakteristik suatu sungai mempengaruhi besarnya debit aliran
pada sungai tersebut. Faktor yang berpengaruh pada metode ini adalah
kemiringan lereng sungai, material dasar sungai, adanya vegetasi, adanya
meander, adanya variasi perampang dan ketidakseragaman saluran. Sungai
yang menjadi sampel matode Manning ini merupakan bagian hilir dikarenakan
faktor vegetasi, meander, dan material dasar sungai.
20
21