D062181006 Tesis 12-11-2020 (FILEminimizer) 1-2
D062181006 Tesis 12-11-2020 (FILEminimizer) 1-2
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2020
i
MODEL GEOLOGI ALTERASI DAN MINERALISASI HIDROTERMAL BLOK TARRA
KECAMATAN BASTEM KABUPATEN LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister Teknik
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2020
ii
TESIS
Menyetujui
Komisi Penasihat,
It4^,^rWlil
Dr. Ir. Musri Ma'waleda, M.T.
Ketua Anggota
8
-=
,9.t-
.Geologi
hruddin
asanuddin
H M.T P M.
ilt
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tesis yang saya tulis benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan Hasil Tesis ini
hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
IV
PRAKATA
Puji dan syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA., selaku Rektor Universitas
Hasanuddin Makassar.
3. Dr. Eng. Ir.Asri Jaya HS, S.T., M.T, selaku Kepala Departemen
4. Dr. Ir. Hj. Ratna Husain L, M.T, selaku Ketua Program Studi
v
6. Dr. Ir. Irzal Nur,. MT, Dr. Adi Tonggiroh, ST.,MT, dan Dr. Ulva Ria
selama melakukan penelitian inklusi fluida. Tak lupa pula penulis ucapkan
2. Adik-adik (Nirman Owen Putra, Nirsam Meli Putra, dan Nickxia Meli
semua kesulitan.
angkatan 2018.
vi
6. BIGBANG dan TREASURE, yang selalu menjadi motivasi dan
penyempurnaannya.
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
halaman
PRAKATA ………………………….…………………………..…………… v
ABSTRACT ……………………………………………………….…………. ix
BAB I: PENDAHULUAN
x
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 25
F. Diskusi ………………………………………………………………..... 67
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 76
B. Saran …………………………………………………………………… 76
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
nomor halaman
TGD155 56
xii
DAFTAR GAMBAR
nomor halaman
White, 2017) 7
negatif kristal 23
albit 41
xiii
10 Fotomikrograf sayatan tipis sampel OC4 pada
xiv
17 Fotomikrograf sayatan tipis sampel TGD111 (70.25)
mineral pirit. 50
space filling 51
space filling 51
xv
22 Fotomikrograf sayatan poles sampel TGD155
xvi
colloform, (C) Foto megaskopis samoel OC4 yang
Wilkinson, (2001) 66
Mas 67
xvii
38 Paleosurface pembentukan endapan di blok Tarra’
2001 72
1992) 73
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dilakukan sejak 1987 hingga saat ini. Berdasarkan hasil kajian kegiatan
yang termasuk dalam prospek Awak Mas adalah Blok Tarra. Blok ini
Rante, (A. Hakim, 2018) meneliti tentang mineralisai emas di prospek Salu
Bulo. (Muh. Zain Tuakia, 2018) meneliti tentang geologi dan geokimia
daerah blok Tarra. Sehingga dari penelitian ini dapat diperoleh penjelasan
B. RUMUSAN MASALAH
daerah penelitian?
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
E. BATASAN PENELITIAN
Tarra’.
2. Pengambilan sampel inti bor pada 5 (lima) titik bor secara representatif
inklusi fluida.
5. Menghimpun data sekunder berupa peta geologi, peta titik bor, dan data
F. PENELITI TERDAHULU
daerah Awa Man Prospek Salu Bulo. Dari penelitian tersebut diketahui
pembentukan 190°C-210°C.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kondisi Geologi
1. Geologi Regional
a. Geomorfologi
b. Stratigrafi
Palopo adalah Batuan Metamorf (TRw) yang terdiri dari sekis, genes, filit
c. Tektonik
Gambar 1. Peta gologi regional Awak Mas yang dimodifikasi setelah (White,
2017)
barat hingga bagian utara Sulawesi merupakan busur vulkanik teran yang
tersusun dari batuan metamorf derajat tinggi dan ofiolit (White, 2017).
Perlipatan yang cukup intens pada endapan flysch berumur Kapur dan
ditindih tak selaras oleh karbonat klastik berumur Eosen yang sedikit
mengalami deformasi (White, 2017). Pada saat ini pulau Sulawesi sebagian
8
besar di dominasi oleh zona sesar geser yang berarah sinistral (Querubin,
2012).
Sulawesi Tengah yang memanjang 50 km, dibatasi oleh sesar yang berarah
utara Timur Laut dan terdiri dari batuan basement metamorf dan batuan
sedimen berumur muda. Litologi utama pada daerah penelitian yaitu batuan
Formasi Latimojong Kapur Akhir (Kls), yang terdiri dari filit, slate, batuan
bagian depan sekuen flysch (White, 2017). Unit formasi ini menindih batuan
filit dan slate. Batuan intrusi yakni diorit, monzonit dan syenit. Batuan
2012).
Terdapat juga schist hematit berwarna abu – abu kemerahan hingga coklat
9
kemerahan. Akhir sekuen ini berupa batuan foliasi hingga gneiss berbutir
meter. Slope batuan umumnya 16 - 50⁰ ke arah utara. Di daerah ini foliasi
B. Landasan Teori
batuan)
– >500°C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang
komponen utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida
membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru, yang
keadaan padat) karena adanya pengaruh Suhu dan Tekanan yang tinggi
terjadi pada intrusi batuan beku yang mengalami pemanasan dan pada
oleh interaksi fluida panas dengan batuan yang dilaluinya, di bawah kondisi
adalah suhu, kimia fluida (pH), komposisi batuan samping, durasi aktivitas
hidrotermal, dan permeabilitas. Namun, faktor kimia fluida (pH) dan suhu
a. Suhu
11
b. Permeabilitas
pengaruh
d. Komposisi fluida
alterasi pada suatu batuan. Kuantitas alterasi pada batuan disebabkan oleh
derajat dan lamanya proses alterasi (Pirajno, 2009). Adapun pola ubahan
alterasi, yaitu
dapat dijumpai.
mineral silika, alunit, dan kaolinit. Meyer dan Hamley memasukkan grup
mineral kaolinit yang terbentuk pada fase temperatur rendah (dickite dan
pyrophillite).
dan Bart (1979) membagi tipe alterasi ini berdasarkan dominasi mineral
13
kaolinit dan smektit.Tipe alterasi argilik juga terdiri dari grup mineral klorit
dan illit.
3. Tipe Filik
4. Tipe Propilitik
umumnya dapat juga dijumpai pada tipe alterasi ini. Tipe alterasi ini
5. Tipe Potasik
hidrotermal.
(ore).
16
dengan membawa mineral Ni, Cu, Au, Ag, Pt, dan Pd.
Pada saatyang bersamaan mineral logam seperti Au, Ag, Fe, Cu,
Pb, Zn, Bi, Sn, Tungten, Hg, Mn, Ni, Co, Rd dan U akan naik
bijih galena, sfalerit dan kalkopirit terbentuk pada horison logam dasar
bagian bawah dengan temperatur ≥ 350°C. Pada horison ini alterasi bertipe
Geology and Industrial Minerals, 1986). Mineral bijih terdiri dari argentit,
elektrum, pirargirit dan proustit. Mineral ubahan terdiri dari serisit, adularia,
temperatur < 200°C. Mineral bijih terdiri dari emas di dalam pirit, Ag-garam
2. Inklusi Fluida
Inklusi fluida adalah material dalam bentuk fasa cair, gas dan padat
(Roedder B. , 1997).
(Roedder B. , 1997).
(Shepherd, 1985).
sisa ruangan yang terbentuk akhirnya terisi gas atau uap dalam bentuk
terisolasi berjarak lebih dari lima kali diameter inklusi terdekat (Shepherd,
1985)..
pertumbuhan kristal.
1985).
(a) (b)
Gambar 3. Zona pertumbuhan Inklusi fluida pada Host Minerals, (a) Zona
pertumbuhan inklusi fluida pada mineral kuarsa, (b) zona
pertumbuhan kristal pada mineral florit.
20
perbedaan antara padatan (kristal), cairan dan gas dalam sebuah inklusi
gelembung gas kecil yang selalu ada, fase yang kaya cairan ini
Merupakan fase yang kaya akan gas dan menempati luasan hampir
inti dari komponen fase ini adalah cairan dan gas, jikalau padatan
yang kaya akan CO2 dan sedikit minyak, fase ini terdiri dari CH4 atau
N2
g. Gelas
peleburan inklusi dalam mineral yang berasal dari observasi fase pada