Senyawa azo merupakan senyawa yang hasil reaksi antara garam diazonium dan
senyawa turunan alkohol dengan menggunakan reaksi penyambungan (coupling) dan
menghasilkan turunan zat warna. Zat warna dari jenis azo ini banyak digunakan di dalam
industri tekstil atau juga sebagai indikator. Senyawa azo yang dibuat dalam percobaan
ini adalah metil jingga. Senyawa metil jingga digunakan sebagai indikator asam basa.
Metil jingga sering digunakan pada percobaan titrasi, terutama apabila titik akhir titrasi
pada kisaran 3,2 sampai 4,4. Pada larutan yang encer khususnya pada pH >4,4 , ion
negatif mendominasi sehingga larutan berwarna kuning, namun pada pH 3,2 metil jingga
teprotonasi sehingga membentuk warna merah helianthin terbentuk larutan membentuk
warna merah.
II. Tujuan
Secara khusus mahasiswa diharapkan :
1. Mengerti dan memahami prinsip reaksi dan proses substitusi khususnya reaksi
penyambungan ( coupling reaction) dalam pembuatan zat warna azo.
2. Mampu membuat senyawa azo dalam hal ini senyawa metil jingga skala
laboratorium.
3. Melakukan pengujian secara kulaitatif dan kuantitatif metil jingga yang dihasilkan
seperti titik leleh, tes titrasi asam basa.
Reaksi Diazotisasi
Reaksi diazotisasi adalah reaksi pembentukan garam diazonium ion. Garam ini
biasanya adalah senyawa intermediet dalam pembentukann senyawa azo. Senyawa
aromatik amina apabila direaksikan dengan asam nitrit pada suhu 0-5˚C pada kondisi
asam akan menghasilkan garam diazonium ion gambar -2
Sedangkan pembentukkan metil jingga dapat dilihat pada mekanisme reaksi dibawah (
gambar-6)
Salah satu aplikasi dari penggunaan garam diazonium ion adalah dalam
pembentukan senyawa azo. Senyawa azo dapat dengan mudah dibentuk dengan mereaksikan
garam diazonium ion dengan senyawa aromatik amina dan turunan phenoldengan reaksi
substitusi aromatik elektrophilik (SRE) reaksi akan terjadi antara diazonium ion dengan
JurusanTeknik Kimia POLBAN 4
Jobsheet Praktikum
LABORATORIUM SATUAN PROSES
senyawa amina bebas ataupun dengan ion phenoxida, dan akan memberikan zat warna yang
memberikan zat warna yang bermacam-macam tergantung dari senyawa yang dihasilkan
akan bervariasi tergantung pH.
Studi kasus pembentukkan senyawa azo adalah pembentukan senyawa metil
jingga. Metil jingga adalah salah satu senyawa zat azo yang biasanya digunkan sebagai
indikator asma basa. Senyawa metil jingga ini dibuat dari penggabungan ( couplling)
senyawa asam sulfanilat yang telah diazotisasi dengan N,N-dimetil anilin. Proses reaksi
pembentukan metil jingga dari kedua senyawa tersebut adalah sebagai berikut dibawah:
V.
Data Percobaan
A. Persiapan
Massa Massa
Nama Zat Rumus Molekul Mol Zat
Molekul Terpakai
Asam sulfanilat
pekat
Natrium karbonat
anhidrat
Natrium nitrit
N,N dimetil anilin
(ρ = 0,954)
3 Natrium Karbonat
4 Natrium Hidroksida
5 Natrium Nitrit
6 Asam Asetat glacial
C. Reaksi penyambungan
Pencampuran larutan A
2
dan B
3 Pasta MO + NaCl
D. Pengamatan
1 Metil Jingga
3 Asam Cuka
4 Detergent
mengawetkan daging dalam jumlah yang sedikit. Akan tetapi dalm jumlah
tertentu senyawa ini sangat beracun bagi manusia, dan dapat mengiritasi kulit dan
jaringan membrane. Untuk itu diwajibkan menggunakan sarung tangan apabila
mneggunakan senyawa ini.
d. Baik etanol dan eter adalah pelarut yang mudah sekali terbakar, sehingga hindari
dari api apabila menggunakannya. Keduanya jangan sampai terminum.
e. Produk metil jingga berbahaya apabila termakan, sehingga mengapa anda tidak
gunakan sarung tangan.
f. Asam asetat glacial adalah senyawa yang berbau sangat tidak enak, dan dapat
mengiritasi jaringan kulit dan membrane, khususnya pada kerongkongan.
Gunakan lemari asam apabila menuangkan zat ini.