Anda di halaman 1dari 3

Hasil Diskusi

(Kaidah Fiqh dan Usul Fiqh)

Moderator : Dhia' Al-Adyan (200401110218)


Pemateri : Kelompok 9

1. Ucik Nurhayati (200401110142)


2. Alina Shofy’ Izza Mazzida (200401110113)
3. Auliya Khosyi R (200401110251)
4. Ilham Saefuloh (200401110110)

Diskusi :
Pertanyaan :

1. Rahmat Nur Madani /200401110257 (Kelompok 8)


Tentang "Adat kebiasaan dapat dijadikan rujukan hukum." Berarti suatu rujukan suatu
hukum bisa adat dari suatu daerah?

Jawaban :

a. Auliya Khosy R (200401110251)


Djazuli mendefinisikan, bahwa al-adah atau al-urf adalah "Apa yang dianggap
baik dan enar oleh manusia secara umum (al-adah al-aammah) yang dilakukan secara
berulang-ulang ahingga menjadi kebiasaan. 'Urf ada dua macam, yaitu "urf yang shahih
dan urf yang fasid. 'Urf yang shahih ialah apa-apa yang telah menjadi adat kebiasaan
manusia dan tidak menyalahi dalil syara', tidak menghalalkan yang haram dam tidak
membatalkan yang wajib. Sedangkan urf yang fasid ialah apa-apa yang telah menjadi
adat kebiasaan manusia, tetapi menyalahi syara'. menghalalkan yang haram atau
membatalkan yang wajib.

Feedback dari penanya :

b. Rahmat Nur Madani /200401110257 (Kel 8)


Jika dalam 2 daerah, punya perbedaan adat, apakah hukum Islam yang dihasilkan berbeda
?

Tanggapan :

c. Asriana Elfa/200401110139
Mengenai adat kebiasaan. Nah kita tau ada hukum urf seperti imam hanafi juga
memakai urf. Maka adat kebiasaan diperbolehkan dijadikan sumber hukum asalkan tidak
menyalahi syariat islam. Tadi ada yang ada yang mengatakan mengenai mu'amalah.
Sebenarnya mu'amalah juga bagian dari fiqih.

Tambahan :

d. Muna Adzkiyaul (200401110171)


Untuk adat yg dijadikan hukum itu mungkin lebih ke hukum hubungan manusia
dengan manusia bukan manusia dengan Allah, klo untuk hukum ibadah pasti semua sama
kyk sholat, puasa, haji. Tapi klo manusia sama manusia kan pasti setiap daerah punya
adat masing² dan mungkin itu yg bisa dijadikan hukum fiqih

Pertanyaan :

2. Tifa Sahara R/200401110202 (Kelompok 10)


Bagaimana penjelasan lebih rincinya mengenai adat yang dijadikan hukum? Lalu
maksud pendapat jumud itu bagaimana?

Jawaban :

a. Ucik Nurhayati (200401110142)


Kaidah fiqih ini berkenaan tentang adat atau kebiasaan, dalam bahasa Arab
terdapat dua istilah yang berkenaan dengan kebiasaan yaitu a l-‘adat dan al-urf. Adat
adalah suatu perbuatanatau perkataan yang terus menerus dilakukan oleh manusia
lantaran dapat diterima akal dan secara terus menerus manusia mau mengulanginya.
Sedangkan ‘Urf ialah sesuatu perbuatan atau perkataan dimana jiwa merasakan suatu
ketenangan dalam mengerjakannya, karena sudahsejalan dengan logika dan dapat
diterima oleh watak kemanusiaannya. Kata Al-‘aadah atau al-u’rf Menurut Imam abi al
faidh terkadang digunakan dalam satu makna akan tetapi sama dalam bidang ilmu lain.
Bahwasannya ‘urf atau al ‘aadah adalah sesuatu yang dianggap baik oleh syarak atau
perkara yang dianggap baik.

Tambahan :

b. Auliya Khosy R (200401110251)


Djazuli mendefinisikan, bahwa al-adah atau al-urf adalah "Apa yang dianggap
baik dan enar oleh manusia secara umum (al-adah al-aammah) yang dilakukan secara
berulang-ulang ahingga menjadi kebiasaan. 'Urf ada dua macam, yaitu "urf yang shahih
dan urf yang fasid. 'Urf yang shahih ialah apa-apa yang telah menjadi adat kebiasaan
manusia dan tidak menyalahi dalil syara', tidak menghalalkan yang haram dam tidak
membatalkan yang wajib. Sedangkan urf yang fasid ialah apa-apa yang telah menjadi
adat kebiasaan manusia, tetapi menyalahi syara'. menghalalkan yang haram atau
membatalkan yang wajib. (jawaban sama karena pertanyaan saling terkait).

Pertanyaan :

3. Muna Adzkiyaul /200401110171 (Kelompok 11)


Dalam kaidah pertama usul fiqih di makalah disebutkan "pada dasarnya amr itu
menunjukan kepada wajib dan tidak menunjukan selain wajib kecuali dengan qarinah"
bisa tolong dijelaskan ulang qorinah itu yg seperti apa? Dan dari contoh ayat di makalah
itu dikata apa yang bisa disebut sebagai qorinahnya?

Jawaban :

a. Menurut istilah dalam ushul fiqih, qarinah menurut Syaikh’ Atha bin Khalil adalah setiap
apa-apa yang memperjelas jenis tuntutan dan menentukan makna tuntutan itu jika dia
digabungkan atau dibarengkan dengan tuntutan tersebut. Jadi, qarinah yaitu berbagai
indikasi yang menunjukkan kebenaran atau ketidakbenaran suatu gugatan.

Anda mungkin juga menyukai