19 (Studi Kasus Bank BPR NBP 34 Pematangsiantar) : Universitas Sumatera Utara
19 (Studi Kasus Bank BPR NBP 34 Pematangsiantar) : Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI
Oleh
FAKULTAS HUKUM
2021
hasilpenelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, bebas dari
peniruan terhadap karya orang lain. Kutipan pendapat dan tulisan orang lain saya
akan mencantumkan sumber yang jelas dan ditulis sesuai dengan cara-cara
ini, dan bentuk-bentuk peniruan lain yang dianggap melanggar peraturan, maka
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat dan rahmatNya sehingga skripsi ini dapat dengan lancar diselesaikan
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi dan memenuhi tugas dan
syarat untuk meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Sumatera Utara dimana
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang
Dalam penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan para
pihak, sehingga dalam kesempatan ini, dengan rendah hati dan tanpa mengurangi
rasa hormat menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah
memberikan bantuan secara moril dan materil secara langsung maupun tidak
4. Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum., Selaku Wakil Dekan III Fakultas
Sumatera Utara.
11. Ucapan terima kasih yang teristimewa untuk kedua orang tua,
ii
berkomunikasi baik.
15. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat diucapkan satu per satu yang
skripsi ini.
kerendahan hati diharapkan agar skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
Hormat Penulis
NIM: 170200266
iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. iv
ABSTRAK………………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………...... 1
A. Latar Belakang………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………... 5
D. Keaslian Penulisan……………………………………………….. 7
E. Tinjauan Pustaka…………………………………………………. 9
F. Metode Penelitian……………………………………………….. 19
G. Sistematika Penulisan…………………………………………… 24
A. Restrukturisasi Kredit…………………………………………… 26
Macet……………………………………………………………. 44
A. Kredit Macet…………………………………………………….. 47
Restrukturisasi…………………………………………………... 55
iv
Pematangsiantar………………………………………………… 57
Berakhir…………………………………………………………. 65
BAB V PENUTUP……………………………………………………… 69
A. Kesimpulan……………………………………………………... 69
B. Saran…………………………………………………………….. 71
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..……… 73
1
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
2
Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera utara
3
Dosen Pembimbing II, staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dampak dari wabah virus corona (covid-19) tidak hanya merugikan sisi
kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut
menerapkan social distancing, termasuk bekerja dari rumah (WFH), dan beberapa
Nomor 21 Tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Jakarta, Bandung, Surabaya serta
provinsi dan kota lain yang memiliki potensi komunikasi yang besar. Akibat
semua sektor.4
4
Riant Nugroho, Dampak Covid-19 Pada Ekonomi, (Jakarta: Yayasan Rumah Reformasi
Kebijakan, 2020), hlm. 6
dampaknya. Tekanan yang dihadapi pelaku UMKM terlebih bagi mereka yang
memperoleh modal usaha dari kredit kepada bank mengalami kesulitan dalam
UMKM mendominasi 99,9% unit bisnis di Indonesia. Dari angka tersebut, jenis
usaha mikro paling banyak menyerap tenaga kerja hingga 87%. Penurunan yang
signifikan ini dirasakan oleh sejumlah pelaku UMKM sejak ancaman virus corona
Kredit bermasalah ialah kredit yang tergolong kredit kurang lancar, kredit
diragukan, dan kredit macet. Istilah kredit bermasalah telah digunakan Perbankan
Indonesia sebagai terjemahan problem loan yang merupakan istilah yang sudah
lazim digunakan di dunia internasional. Istilah lain dalam bahasa Inggris yang
diawali terjadinya wanprestasi (ingkar janji), dimana debitur tidak mau atau tidak
mampu memenuhi janji yang telah dibuatnya dalam perjanjian kredit. 6 Tingkat
kesehatan bank salah satunya diukur dari tingkat rasio kredit bermasalah (non-
5
Cakti Indra Gunawan, Anomali Covid-19: Dampak Positif Virus Corona Untuk Dunia,
(Purwokerto: CV IRDH, 2020), hlm. 39-40
6
Iswi Hariyani, Credit Top SecretBuku Pintar Perjanjian Kredit & Penyelesaian Piutang
Macet,I, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2018), hlm. 89
indikator dalam menilai kinerja bank. Semakin rendah NPL maka bank dapat
dikategorikan sehat. Jika NPL tinggi maka tingkat risiko yang dipikul oleh bank
juga tinggi dikarenakan uang yang telah disalurkan bank kepada debitur tidak
dapat ditempuh dua cara atau strategi yaitu penyelamatan kredit dan penyelesaian
antara bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur untuk menyelesaikan
gagal bayar akibat kejadian diluar dugaan tersebut serta untuk menstabilkan
portofolio kreditnya menjadi bermasalah, maka pihak bank pertama kali akan
7
Iswi Hariyani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet, II, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2010) hlm. 35-36.
8
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009) hlm. 76
9
Iswi Hariyani I, Op. Cit., hlm. 92
a). Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/atau bunga kredit; dan
b). Debitur masih memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu
seluruh atau sebagian kredit menjadi perusahaan, yang dilakukan dengan atau
10
Iswi Hariyani I,Op. Cit., hlm. 170
11
Zainal Asikin, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2015) hlm. 200
restrukturisasi kredit yang diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
11 Tahun 2020 ini dapat diberikan kepada debitur (termasuk debitur UMKM)
yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban bank karena debitur atau
usaha debitur terdampak covid-19 baik secara langsung ataupun tidak langsung
restrukturisasi kredit yang ditetapkan kepada para debitur. Penentuan skema yang
debitur maupun penilaian atas prospek usaha dan kapasitas membayar debitur
tersebut, bank khususnya BPR NBP 34 Pematangsiantar yang saya bahas dalam
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa saja kebijakan yang dilaksanakan oleh bank dalam
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 Tahun 2020 khususnya di Bank BPR NBP
34 Pematangsiantar.
3. Untuk mengetahui kendala serta kesulitan yang dihadapi oleh pihak bank
Adapun manfaat penulisan yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini
D. Keaslian Penulisan
melihat dasar-dasar yang telah ada baik dari buku melalui literatur yang penulis
temukan dari buku-buku, perpustakaan dan media massa baik media cetak
maupun media elektronik yang pada akhirnya penulis tuangkan dalam skripsi ini
serta ditambah lagi dengan riset penulis ke lapangan dan langsung melakukan
Nomor 11 Tahun 2020 Guna Menghindari Kredit Macet Di Masa Pandemi Covid-
130200213)
Rumusan masalah:
Medan?
b. Apakah akibat terjadinya kredit bermasalah pada PT. Bank Sumut Medan?
117011088/M.Kn).
Rumusan masalah:
Medan?
Rumusan masalah:
perbankan?
dilakukan restrukturisasi?
Skripsi yang ditulis oleh penulis adalah merupakan dari buah pikiran
penulis sendiri dengan melihat dari fenomena yang terjadi pada saat ini dan dari
beberapa sumber-sumber yang ada. Penulisan skripsi ini murni dikerjakan sendiri
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada tanggal 19 Oktober 2020, judul
yang diangkat menjadi skripsi ini belum pernah ditulis sebelumnya di Fakultas
E. Tinjauan Pustaka
yang diambil dari sudut ilmu hukum, penafsiran secara etimologis, maupun
pendapat dari para sarjana terhadap beberapa pokok pembahasan maupun materi
1. Bank
Bank yang dimaksud dalam skripsi ini adalah badan usaha yang
Dalam studi kasus yang saya bahas pada skripsi ini terkhusus bagi Bank
Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran13
2. Pandemi
perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi,
Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
12
Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
13
Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan
14
Itjen Kemendikbud, Memahami Istilah Endemi, Epidemi, dan Pandemi,
https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/memahami-istilah-endemi-epidemi-dan-pandemi,
diakses pada tanggal 6 Desember 2020 pukul 22:15 WIB.
10
non-bank dan pasar modal secara resmi beralih dari Kementerian Keuangan
No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Hal ini secara tegas diatur dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain,
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini”.
15
https://www.ojk.go.id/id/Pages/FAQ-Otoritas-Jasa-Keuangan.aspx, diakses pada 11
Februari 2021 pukul 16:42
11
tugas dan wewenangnya, sehingga secara yuridis bebas dari campur tangan
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam UU OJK. 16
perseorangan, pimpinan OJK memiliki kepastian masa jabatan dan tidak dapat
yang tepat, dalam Undang-Undang OJK diatur juga mekanisme seleksi yang
dipimpin oleh dewan komisioner yang terdiri dari sembilan orang anggota
16
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia edisi kedua, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2005), hlm. 221
12
benar independen.17
17
Ibid, hlm. 221-222.
18
Sofian Efendi, Membangun Martabat Manusia: Peran Ilmu-ilmu Sosial dalam
Pembangunan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1996), hlm. 47
19
Mirza Nasution, ”Indepedensi Otoritas Jasa Keuangan”, Seminar tentang Sosialisasi
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Medan, 19 Juni 2012,
hlm. 4
13
Tugas OJK lebih lanjut diatur dalam ketentuan Pasal 6 UU OJK yang
Keuangan Lainnya.”22
dan akuisisi bank, serta pencabutan izin usaha bank; dan 2). Kegiatan usaha
bank, antara lain sumber dana, penyedia dana, produk hibridasi, dan aktivitas
20
Pasal 4 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
21
Pasal 5 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
22
Pasal 6 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
14
pinjaman terhadap simpanan, dan pencadangan bank; 2). Laporan bank yang
terkait dengan kesehatan dan kinerja bank; 3). Sistem informasi debitur; 4).
Manajemen risiko; 2). Tata kelola bank; 3). Prinsip mengenal nasabah dan anti
mengenai tata cara penetapan pengelola statute pada Lembaga Jasa Keuangan;
23
Pasal 7 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
24
Pasal 8 UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
15
mencabut: 1). Izin usaha; 2). Izin orang perseorangan; 3). Efektifnya
Bank Indonesia. Pengawasan bank pada prinsipnya terbagi atas dua jenis,
25
Pasal 9 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
16
oleh OJK.26
bank pada dasarnya adalah micro prudensial. Tapi karena ini menyangkut
minimum bank ini satu bagian mikro yang harus tetap berkoordinasi antara
dalam skripsi ini mengatur mengenai kebijakan bagi bank yang mendukung
prinsip kehati-hatian.28
5. Restrukturisasi Kredit
26
Zulkarnain Sitompul, Perlindungan Dana Nasabah Bank : Suatu Gagasan Tentang
Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia, (Jakarta: Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, 2002), hlm. 220
27
Arsip Dokumen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Risalah Sidang
Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan, (Jakarta , 2010), hlm. 592
28
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 Tahun 2020, Stimulus
Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus
Disease 2019, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135560/peraturan-ojk-no-11pojk032020-
tahun-2020, diakses pada tanggal 6 Desember 2020 pukul 22:23 WIB.
17
6. Kredit Macet
Kredit macet terdiri dari kata kredit yang berasal dari Bahasa
latincredo yang berarti “saya percaya”. Kredit yang diberikan oleh bank
waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.30
macet adalah keadaan dimana nasabah baik individu maupun perusahaan tidak
29
Pasal 1 Ayat 4 POJK No. 11/POJK.03/2015 Tentang Ketentuan Kehati-hatian dalam
Rangka Stimulus Perekonomian Bagi Bank Umum
30
Iswi Haryani II,Op. Cit, hlm. 9-10
18
tujuan dari penelitian, kemudian penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang
masalah tersebut.
kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistimatika dan pemikiran tertentu,
yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu
bersangkutan31
Penelitian hukum empiris atau yang dengan istilah lain biasa disebut pula
sosiologis/empiris ini bertitik tolak dari data primer/dasar, yakni data yang
31
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : Universitas Indonesia
Press, 1986), hlm. 43
32
Jonaedi Efendi, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, (Depok:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 149
19
1. Jenis penelitian
penulis memerlukan data dan keterangan yang akan dijadikan bahan analisis
digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode yuridis normatif dan
yuridis empiris.
dengan permasalahan yang dibahas. Serta mencari bahan dan informasi yang
perilaku verbal yang didapat dari wawancara maupun perilaku nyata yang
untuk mengamati hasil dari perilaku manusia yang berupa peninggalan fisik
33
Zaimul Bahri, Struktur Dalam Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Angkasa, 1996),
hlm. 68
20
yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data informasi melalui studi
2. Sifat Penelitian
3. Sumber Data
a. Data Primer
Data Primer ialah data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud
34
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Empiris & Normatif,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 280
35
Soerjono Soekanto, dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan
Singkat, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 13
21
b. Data Sekunder
menelaah dan mencatat berbagai literatur atau bahan bacaan yang sesuai
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2009), hlm. 13
37
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Sinar Grafika, 2010), hlm. 177
38
Dyah Ochtorina Susanti, Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm. 49
39
Ibid, hlm. 49-50
22
c. Informan Penelitian
Pematangsiantar.
a. Wawancara
dengan tatap muka antara pencari informasi dan sumber informasi. Dalam
40
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research, (Bandung : Alumni, 1998), hlm. 78
41
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
23
b. Studi Kepustakaan
c. Analisis Data
Analisis Data yang digunakan pada studi ini adalah analisis data
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
G. Sistematika Penulisan
Demikian skripsi ini saya tulis secara sistematis untuk mempermudah penulisan
dan pemahaman bab per bab yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
BAB I: PENDAHULUAN
Pada Bab I ini merupakan gambaran umum yang berisi tentang latar
MERESTRUKTURISASI KREDIT
42
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta:
Ghalia Indonesia,1990), hlm. 116
43
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 4
24
Pada Bab III ini diuraikan mengenai kredit macet yang mencakup
pengertian kredit macet, faktor penyebab kredit macet, serta akibat dari kredit
macet. Sub bab selanjutnya membahas tentang kriterita kredit yang dapat di
Pada Bab IV ini diuraikan mengenai gambaran umum bank BPR NBP 34
sub bab terakhir pada bab ini membahas tentang pemberlakuan kebijakan baru
BAB V: PENUTUP
Pada Bab V ini memuat simpulan yang ditarik oleh penulis disertai saran
25
MERESTRUKTURISASI KREDIT
A. Restrukturisasi Kredit
Indonesia (KBBI) salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan
jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Berdasarkan
melunasi utangnya tetapi juga disertai dengan bunga sesuai dengan perjanjian
44
Hermansyah, Op. Cit, hlm. 57
26
memiliki prospek usaha dan kemampuan membayar. Jika debitur sudah tidak
maka bank dapat melakukan Hapus Buku atau Hapus Tagih. Ketentuan
oleh bank.46
angka 26, diartikan sebagai upaya perbaikan yang dilakukan bank dalam
45
Syamsudin Manan Sinaga, Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Restrukturisasi
Utang Pada Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum
Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 2002), hlm. 7
46
Iswi Hariyani I, Op. Cit, hlm. 170
27
dapat dilakukan terhadap debitur yang masih memiliki prospek usaha yang
baik dan yang mengalami atau diperkirakan kesulitan membayar pokok dan /
akrual.47
Dampak virus corona atau Covid-19 telah melanda semua sektor terutama
hanya sekitar 2,5 persen saja yang sebelumnya mencapai 5,2 persen. Hal ini
47
Iswi Hariani I, Op. Cit, hlm. 171
28
lain, wabah ini juga menjadi dampak ekonomi yang sangat menyusahkan
masyarakat terutama bagi tukang ojek, sopir taksi, dan pelaku pelaku usaha mikro
lain, wabah ini juga menjadi dampak ekonomi yang sangat menyusahkan
masyarakat terutama bagi tukang ojek, sopir taksi, dan pelaku pelaku usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM). Menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19
yang kini juga berimbas pada perekonomian masyarakat terutama bagi tukang
ojek, sopir taksi, dan pelaku pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
yang memiliki kewajiban membayar cicilan kepada bank. Presiden Joko Widodo
kredit bagi pelaku usaha yang mempunyai nilai kredit di bawah Rp 10 miliar.
48
Dhevi Nayasari Sastradinata, Bambang Eko Muljono, Analisis Hukum Relaksasi
Kreadit Saat Pandemi Corona Dengan Kelonggaran Kredit Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020, Jurnal Sains Sosio Humaniora, Vol. 4 No. 2, Desember
2020, hlm. 616
29
namun harus melalui proses yang telah di tentukan OJK dan Pihak bank. Dengan
perlukan. Seperti yang terdapat dalam pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
49
Ibid, hlm. 617
30
pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank harus memiliki
disease 2019 (COVID-19) termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah.
disease 2019 (COVID-19) termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit memuat: a. kriteria debitur
Setelah berlakunya POJK 11/2020, dijelaskan dalam Pasal 2 ayat (1) dan
ayat (2) bahwa Bank dapat menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus
merupakan salah satu upaya relaksasi kredit saat pandemi corona. Yang isinya
sebagai berikut:
(1) Kualitas kredit atau pembiayaan yang direstrukturisasi ditetapkan lancar sejak
dilakukan restrukturisasi.
(2) Restrukturisasi kredit atau pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan terhadap kredit atau pembiayaan yang diberikan sebelum maupun
50
Pasal 2 POJK NO. 11 /POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional
Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019
31
(3) Kredit bagi BPR atau pembiayaan bagi BPRS yang direstrukturisasi
pembiayaan.51
dapat dilihat dari besarnya nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,926 dan
bunga simpanan besar dan suku bunga kredit rendah atau turun maka nasabah
51
Pasal 5 POJK NO. 11 /POJK.03/2020 Tentang Stimulus Perekonomian Nasional
Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019
32
nasabah52
dana dari bank ke nasabah dan nasabah wajib untuk mengembalikan dana
pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan. Oleh
karena itu, dampak penurunan suku bunga kredit terhadap penyaluran kredit
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh
bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya sesuai dengan
prinsip konvensional. Dengan kata lain suku bunga kredit adalah harga yang
harus dibayarkan nasabah kepada bank sebagai imbalan atas pinjaman yang
dan nasabah wajib untuk mengembalikan dana pinjaman sesuai dengan jangka
adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari kegiatan menghimpun dana
melalui kredit. Kegiatan ini dilakukan agar bank atau lembaga keuangan
Suku bunga kredit dan Penyaluran Kredit merupakan dua hal yang
tidak bisa dipisahkan. Adanya suku bunga kredit dalam kegiatan perkreditan
52
Ni Made Devi Pratiwi & Gst Ayu Wirati Adriati, Dampak Penurunan Suku Bunga
Kredit terhadap Penyaluran Kredit di LPD Kuta Saat Pandemi Covid-19, Jurnal Widya
Manajemen, Vol.2, No.2, Agustus 2020, hlm. 82.
53
Ibid, hlm. 82
54
Ibid, hlm. 83
33
pada penyaluran kredit itu sendiri. Semakin tinggi suku bunga kredit maka
sebaliknya jika suku bunga kredit turun maka permintaan kredit perbankan
a. Bunga simpanan Bunga yang diberkan sebagai rangsangan atau balas jasa
bunga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya sebagai contoh jasa
bunga yang harus dibayar oleh nasabah pinjaman kepada bank. Sebagai
pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus
pendapatan yang diterima dari nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga
tingkat harga tinggi dan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat banyak
55
Ibid, hlm. 84
56
Wensy F. I. Rompas, ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN NILAI
TUKAR TERHADAP PERMINTAAN KREDIT PADA PERBANKAN DI KOTA MANADO, Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi, Volume 18, No. 02, Tahun 2018, hlm. 206.
34
dengan menetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Dengan demikian suku
diatasi.57
terkait dengan penawaran dan permintaan kredit. Oleh karena itu, agar tingkat
suku bunga dapat menurun, tingkat permintaan kredit harus meningkat. Begitu
juga sebaliknya, agar permintaan kredit dapat meningkat, suku bunga juga
dalam penjualan kredit. Selain itu, bank harus melakukan analisa yang tepat
dalam penawaran dan pemberian kredit agar tingkat kredit macet rendah
57
Ibid, hlm. 206.
35
tersebut harus memenuhi lima syarat yang biasa dikenal dengan istilah 5C,
economic)59
restructuring.
58
Alexandra Morgan Tjoe, Dhea Kartika S., &Fidela, Suku Bunga
dan Permintaan Kredit dalam Perbankan, https://bbs.binus.ac.id/management/2020/01/suku-
bunga-dan-permintaan-kredit-dalam-perbankan/, diakses pada 6 Ferbruari 2021 pukul 17:30
59
Ratu Faradila Gita Utami, Zen Zanibar MZ, Agus Trisaka, AKIBAT HUKUM
PERPANJANGAN PERJANJIAN KREDIT RITEL BANK DI BAWAH TANGAN YANG
MELANGGAR PERATURAN INTERNAL BANK, Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum
Kenotariatan, Vol. 6 No. 2, November 2017, hlm. 119
36
diperpanjang. Misalnya dari 36 kali menjadi 48 kali dan hal ini tentunya
cicilan.
agar lebih meringankan beban nasabah. Misalnya jika bunga per tahun
lebih rendah akan berdampak pada pembayaran cicilan yang lebih kecil,
sampai lunas.
37
dan bunganya.
kredit yang mungkin muncul. Jangka waktu pinjaman adalah waktu yang
diberikan oleh pihak bank kepada debitur untuk mengembalikan pokok dan
bunga pinjaman. Makin panjang jangka waktu kredit,makin tinggi resiko yang
mungkin muncul, maka bank pun akan membebankan bunga yang lebih tinggi
a. Kredit jangka pendek Adalah kredit yang memiliki jangka waktu kurang
dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya utuk modal kerja.
berkisar 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan
38
tahun atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang
seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit
Jangka waktu pinjaman adalah waktu yang diberikan oleh pihak bank
panjang jangka waktu kredit,makin tinggi resiko yang mungkin muncul, maka
bank pun akan membebankan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kredit jangka pendek. Namun semakin lama jangka waktu kredit maka
semakin kecil jumlah angsuran yang dibayarkan ke bank,sehingga hal ini tidak
seharusnya atas sejumlah nilai total pembayaran denda yang belum dipenuhi.
60
Diah Yuliana, ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT
MACET DANA BERGULIR DI PNPM MANDIRI PERDESAAN KECAMATAN GUNTUR
KABUPATEN DEMAK, Jurnal STIE SEMARANG, VOL. 8, No. 3, Edisi Oktober 2016, hlm. 166-
167.
61
Ibid, hlm. 168-169
39
matrik sebelumnya dan debitur yang akan diberikan keringanan belum pernah
kali.62
yang sangat besar karena asset bank yang berupa utang pokok ini tidak
kembali dan merupakan kerugian yang menjadi beban bank. Perjanjian kredit
amandemen pengurangan pokok kredit dapat juga dilakukan dengan surat dari
kreditur yang ditujukan kepada debitur yang menegaskan bahwa utang pokok
bukti bahwa kreditur dan debitur melakukan restrukturisasi kredit dengan cara
40
Bunga kredit. Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh
bank dan/atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dengan
pendapatan yang dapat digunakan untuk melunasi pokok pinjaman yang tidak
64
Ibid, hlm. 138
65
Lina Maya Sari, Restrukturisasi Kredit Bank Daerah X Pada Masa Pademi Covid-19,
Jurnal Mutiara Madani, Volume 08, No. 1, Juli 2020, hlm. 52
41
tambahan harus dicapai dalam bentuk setoran jaminan sesuai dengan obyek
yang dapat digunakan untuk mengembalikan utang lama dan dan tambahan
analisa yang cermat, akurat dan dengan perhitungan yang tepat mengenai
prospek usaha debitur karena debitur menanggung utang lama dan utang baru.
untuk melunasi utang lama dan tambahan kredit baru dan masih mampu
dalam perjanjian kredit baru. Jika penambahan fasilitas baru itu disyaratkan
66
Ibid, hlm. 53
42
tambahan.67
Berdasarkan hasil kesepakatan antara kreditur dan debitur, berapa nilai saham
yang dihasilkan dari konversi kredit tersebut, sehingga bank memiliki banyak
saham di perusahaan debitur dan utang debitur tersebut dapat dilunasi. Jumlah
saham yang dimiliki bank tergantung dari evaluasi nilai saham yang
disepakati.68
sudah tidak dapat lagi untuk diselamatkan maka upaya akhir sebagai tindakan
lanjutan yang harus segera dilaksanakan atau ditempuh oleh bank adalah
67
Novrilanimisy, Op. Cit, hlm. 138-139
68
Lina Maya Sari, Op. Cit, hlm. 53
43
dalam hal ini menggunakan jasa penagih hutang atau (debt collector).69
peminjam yang dapat dilakukan baik dengan penyelesaian melalui jalur hukum,
penghapusan kredit maupun dengan tidak memperpanjang lagi kredit yang jatuh
tempo. Restrukturisasi kredit yang dilakukan perbankan ini juga sejalan dengan
Cara ini bisa dilakukan bank dengan melihat itikad baik nasabah peminjam,
kendala. Namun potensi nasabah untuk dapat melunasi hutangnya sangat besar,
karena jika dikelola dengan baik, masih terdapat aset / aset nasabah yang dapat
utang dengan menggunakan syarat dan ketentuan yang ditetapkan bersama antara
69
Gatot Wardoyo, Perjanjian Kredit Perbankan Dalam Praktik, (Jakarta: Aneka Ilmu,
2009), hlm. 12
70
Erman Sumanto, Kredit Bermasalah Perbankan Masalah dan Penyelesaian, (Bandung:
Refika Aditama, 2010), hlm. 51
44
bank dan menjadi permasalahan yang sangat penting karna berkaitan dengan uang
yang disalurkan. Sehingga bagi permasalahn kredit macet ini harus segera
ini.
merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar pengembang selaku nasabah
71
Romi Suryanto, Restrukturisasi Sebagai Solusi Bank Dalam Mengatasi Kredit
Bermasalah, (Jakarta: Pustaka Ilmu, 2010), hlm. 46
72
Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2010), hlm. 9
45
prakteknya memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang tidak sedikit dan
73
Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, (Bandung: Citra Aditya, 2003), hlm. 30
46
PEMATANGSIANTAR
A. Kredit Macet
kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dikota-kota besar saja istilah kredit ini
demikian populer. Jika dilihat secara etimologis, kata kredit berasal dari
berupa keadaan dimana kredit tidak dapat kembali tepat pada waktunya.
kredit, atau disebabkan oleh factor lain seperti faktor makro ekonomi.
74
Miriam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank (Bandung: Offset alumni, 1978),
hlm. 21
75
Hermansyah, Op. Cit, hlm. 75
47
(ingkar janji), dimana debitur tidak mau atau tidak mampu memenuhi janji
itikad tidak baik.76 Untuk lebih jelasnya yang dinamakan kredit macet
Pengertian kredit macet adalah kredit yang tidak lancar dan telah
sampai pada jatuh temponya belum dapat juga diselesaikan oleh nasabah
macet adalah piutang yang tak tertagih atau kredit yang mempunyai
umum pasca krisis, banyak NPL yang terjadi karena bank pemberi kredit
kurang hati-hati dan masalah Moral Hazard. Atau berawal dari kolusi
76
Iswi Hariyani I, Op. Cit hlm. 89
77
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit, (Jakarta: Djambatan, 1995), hlm.
92
78
Muchdarsyah Sinungan, Dasar-Dasar Dan Teknik Management Kredit, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1993), cetakan ke 1, hlm. 57
79
Dahlan Siamat, Manajemen Lambaga Keuangan, (Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1999), cetakan ke 1, hlm. 201
48
yang dilakukan oleh pihak perbankan, dalam hal ini para direksi atau para
staf dibawahnya.
kurang baik dari pemilik, pengurus atau pegawai bank, serta lemahnya
kemampuan.
80
Faisal Basri, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan
Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005), hlm. 199
81
Rene Setyawan, Penghimpunan Dana, makalah pada acara temu ilmiah perbankan dan
sitem keuangan yang diadakan BI dan USU, Medan, 1994, hlm. 7-8
49
agunan.
kredit.
debitur; dsb.
memenuhi kewajibannya;
50
Jika digolongkan untuk saat ini maka penyebab dari kredit macet
corona. Bank dalam skala kecil juga beresiko terkena kredit macet karena
production mereka. Lalu untuk pedagang kaki lima juga sangat terdampak
pedagang kaki llima. Akibat keputusan ini banyak pihak yang mengalami
untuk meminjam uang dari bank. Dan biasanya mereka masih punya
82
Suci Anugrah Ilahi, ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT
MACET PADA BANK BRI (Persero) Tbk UNIT HASANUDDIN MAROS, ECONOMICS BOSOWA
JOURNAL, Vol 4, No. 004, 2018, hlm. 156-157
51
perbankan Pasal 8 ayat (1) dan (2) beserta penjelasannya. Pasal 8 ayat (1)
ataupun nasabah, namun juga akan memengaruhi pihak bank. Adanya kondisi
kredit macet ini akan membuat pihak bank kekurangan dana. Hal tersebut akan
berdampak buruk atas jalannya kegiatan usaha yang dilakukan oleh pihak bank.
83
https://kumparan.com/safira-mirza-rahman/resiko-dan-kebijakan-kredit-macet-saat-
pandemic-covid-19-1tg0Qob0VRp, diakses pada 16 Februari 2021, pukul 11.58
84
Iswi Hariyani II, Op.cit, hlm. 32
52
terus bergerak menjalankan usahanya. Jika hanya ada satu atau dua
kreditur saja yang mengalami kredit macet memang tidak akan masalah,
tapi jika jumlahnya banyak dan berlangsung secara bersamaan, maka NPL
yang diakibatkan pandemi virus corona saat ini membuat peran beberapa
penurunan.86
85
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/kredit-macet/#Dampak_Kredit_Macet, diakses
pada 16 Februari 2021, pukul 11.50
86
http://lipi.go.id/berita/kredit-bermasalah-penyebab-dan-dampaknya-/3997, diakses pada
16 Februari 2021, pukul 13.00
53
Bona Pasogit 34 berlokasi di Jalan Ade Irma Suryani, Nomor 16E, Kelurahan
Desember 1994 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman & HAM
dan Menengah). PT BPR NBP 34 secara konsisten dan profesional terus berupaya
melayani seluruh nasabah dengan tujuan akhir kepuasan nasabah atas pelaksanaan
kerja kami yang tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta praktek
besar di wilayah Sumatera Utara dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Untuk
54
perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah; Menjual produk yang sesuai
Daya Manusia dan; Meningkatkan nilai saham dan kesejahteraan pengurus dan
karyawan. Adapun nilai dasar yang harus dimiliki oleh para pengurus dan
Sumber: http://bprnbp34.com/Home/struktur
Restrukturisasi
55
perihal relaksasi yang dapat diberikan PT. BPR NBP 34 terhadap Debitur
Corona.
Tahun 2020, debitur yang kredit nya dapat direstrukturisasi adalah yang
margin/bagi hasil/ujrah.
87
Wawancara dengan Roby Sinaga, Kabag lending di BPR NBP 34 Pematangsiantar,
Pada 19 Januari 2021
56
harus menutup usahanya karena adanya aturan untuk tidak keluar rumah
dan kantor juga ditutup yang membuat semua orang sekolah/bekerja dari
relaksasi kredit bank atau pinjaman leasing sesuai kebijakan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Kebijakan relaksasi OJK untuk tetap mendorong roda ekonomi
88
Wawancara dengan Roby Sinaga, Kabag lending di BPR NBP 34 Pematangsiantar,
Pada 19 Januari 2021
57
pada awal April 2020. Kebijakan OJK itu meminta bank atau perusahaan
atau pinjaman leasing bagi debitur atau peminjam yang usaha dan pekerjaannya
modal sementara.89
dapat bervariasi dan sangat ditentukan oleh kebijakan masing-masing bank. Hal
itu tergantung pada asesmen terhadap profil dan kapasitas membayar debiturnya.
Agar dapat dipahami juga oleh masyarakat bahwa OJK menekankan kepada
seluruh bank agar dalam pemberian kebijakan restrukturisasi ini dilakukan secara
bertanggungjawab dan agar tidak terjadi moral hazard. Jangan sampai ini
usahanya sebagai dampak covid-19. OJK justru meminta bank agar proaktif
dari sisi jangka waktu, besaran cicilan ataupun relaksasi bunga. Sebagai suatu
89
https://finansial.bisnis.com/read/20200409/90/1225205/bank-mulai-proses-pengajuan-
relaksasi-kredit-terdampak-covid-19, diakses pada 25 Februari 2021 pukul 15.25
58
Maret 2020. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Roby Sinaga
selaku kabag lending dan Ibu Erlinda Sidabutar selaku Pembina dan Pengawas di
dijelaskan oleh narasumber yaitu sebagai berikut. Pengajuan relaksasi kredit dapat
yang wajib diisi oleh nasabah yang ingin mengajukan restrukturisasi kredit
90
https://finansial.bisnis.com/read/20200326/90/1218473/keringanan-kredit-karena-
corona-ini-8-syarat-yang-wajib-diketahui, diakses pada 26 Februari 2021 pukul 2.30 wib
59
60
terdampak wabah virus corona. Dan dalam hal ini, pihak BPR NBP 34
membayar selama masa pandemi ini, dan apakah nasabah tersebut layak untuk
terdiri atas 1 ketua dan 4 anggota tergantung pada plafon dari pinjaman
nasabah. Untuk plafon dibawah Rp. 10.000.000,- hanya terdiri dari 1 ketua
persyaratan dan tata cara yang telah ditetapkan BPR NBP 34 Pematangsiantar.
Pematangsiantar kepada debitur yang telah memenuhi syarat dan kebijakan yang
61
mempunyai cicilan kredit yang harus dibayarkan tiap bulan sebesar Rp.
1.200.000,- yang terbagi atas Rp. 1.000.000,- tunggakan pokok dan Rp. 200.000,-
sanggup membayar bunga sebesar Rp. 200.000,- perbulan nya selama 6 bulan
masa relaksasi yang diberikan. Maka Rp. 1.000.000,- yang menjadi tunggakan
Masa relaksasi ini hanya berlaku selama 6 bulan saja sejak tanggal
persetujuan yang telah disepakati bersama antara nasabah dengan BPR NBP 34
dijelaskan sebelumnya,
91
Wawancara dengan Roby Sinaga, Kabag lending di BPR NBP 34 Pematangsiantar,
Pada 19 Januari 2021
62
NBP 34 Pematangsiantar.
lainnya. Pengusaha kecil kebanyakan mempunyai modal kerja yang sedikit, oleh
mengembangkan usaha para pengusaha kecil tersebut menjadi lebih maju dari
sebelumnya. Di samping itu kegiatan penyaluran kredit oleh bank bertujuan untuk
kendala yang dialami oleh BPR NBP 34 Pematangsiantar, adapun informasi yang
restrukturisasi kredit akibat covid-19 namun, kendala yang dihadapi berupa hal-
92
Muhammad Jumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti,
2000), hlm. 6
63
masa pandemi covid-19 ini berarti menghapus tunggakan kredit yang masih
pembayaran yang harus ia penuhi selama relaksasi yang diberikan oleh BPR
NBP 34 Pematangsiantar.
93
Wawancara dengan Roby Sinaga, Kabag lending di BPR NBP 34 Pematangsiantar,
Pada 19 Januari 2021
64
BPR NBP 34 Pematangsiantar, namun pihak bank tidak menganggap hal tersebut
sebagai kendala yang besar, dikarenakan kebijakan tersebut masih dapat berjalan
hingga pada saat ini. Selain itu karena di kota Pematangsiantar belum ada
masih tetap dapat bermobilisasi antar daerah untuk menjalankan usahanya, dan
Berakhir
relaksasi pembayaran tunggakan pokok maupun bunga selama 6 bulan sudah ada
yang terlaksana dan jatuh tempo saat penulis melakukan riset pada bulan Januari
2021 di bank tersebut. Adapun nasabah yang telah jatuh tempo yaitu nasabah
yang mendapat persetujuan pada bulan Maret hingga Juni, yang dimana masa
nasabah yang mendapat persetujuan relaksasi kredit per Januari 2021 yaitu
sebanyak 44 nasabah dengan total plafond sebesar Rp. 3.758.000.000,- dan total
membayar cicilan lebih besar daripada sebelum relaksasi dikarenakan sisa dari
94
Wawancara dengan Erlinda Sidabutar, Kabag Pembina dan Pengawasan BPR NBP 34
Pematangsiantar, Pada 19 Januari 2021
65
nasabah yang kesulitan dalam melunasi kewajibannya kepada bank. Maka dari itu
restrukturisasi baru, antara lain mengisi form yang telah disediakan, seperti
berikut:
66
67
nasabahnya.
68
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kredit khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang
69
akibat pandemi ini. Bukan hanya itu, permohonan relaksasi kredit tersebut
harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank selama 6 bulan masa relaksasi
kredit. Dalam hal ini nasabah dapat memilih pembayaran hanya sebatas
dilakukan oleh BPR NBP 34 Pematangsiantar dengan bank lain yang tentu
yang dilaksanakan, namun tetap saja hal tersebut menjadi suatu yang dapat
70
yang diberikan bank selama 6 bulan berakhir, bagi nasabah yang masih
Mengingat hingga saat ini pandemi covid-19 yang masih belum berakhir.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan riset yang telah
restrukturisasi itu sama dengan penghapusan utang. Selain itu, BPR NBP 34
penyertaan modal bank bagi nasabah, atau penambahan fasilitas kredit lainnya
agar nasabah lebih leluasa dalam memilih kebijakan yang diberlakukan padanya
71
72
A. Buku
Grafindo Persada
alumni
Angkasa
73
Prenadamedia Group
Aditya Bakti
Remaja Rosdakarya
74
Indonesia Press
: Alfabeta
Aneka Ilmu
B. Peraturan Perundang-undangan
75
C. Artikel Ilmiah/Jurnal
Devi Pratiwi, Ni Made dan Gst Ayu Wirati Adriati. 2020. Dampak Penurunan
2020
November 2017
Kredit Macet Pada Bank Bri (Persero) Tbk Unit Hasanuddin Maros.
76
2014
Rompas, Wensy F. I. 2018. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan Nilai
Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 18, No. 02. Tahun 2018
Sari, Lina Maya. 2020. Restrukturisasi Kredit Bank Daerah X Pada Masa
Pademi Covid-19. Jurnal Mutiara Madani. Vol. 08, No. 1. Juli 2020
Desember 2020
Setyawan, Rene. 1994. Penghimpunan Dana. Makalah pada acara temu ilmiah
2016
D. Internet
77
terhadap-perekonomian-dan-kebijakan-pemerintah-indonesia
https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/memahami-istilah-endemi-
epidemi-dan-pandemi
https://www.ojk.go.id/id/Pages/FAQ-Otoritas-Jasa-Keuangan.aspx
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135560/peraturan-ojk-no-
11pojk032020-tahun-2020,
https://bbs.binus.ac.id/management/2020/01/suku-bunga-dan-permintaan-
kredit-dalam-perbankan/
https://kumparan.com/safira-mirza-rahman/resiko-dan-kebijakan-kredit-
macet-saat-pandemic-covid-19-1tg0Qob0VRp
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/kredit-macet/#Dampak_Kredit_Macet
http://lipi.go.id/berita/kredit-bermasalah-penyebab-dan-dampaknya-/3997,
http://lipi.go.id/berita/kredit-bermasalah-penyebab-dan-dampaknya-
/3997,
https://finansial.bisnis.com/read/20200409/90/1225205/bank-mulai-proses-
pengajuan-relaksasi-kredit-terdampak-covid-19
http://bprnbp34.com/baca/berita/relaksasi-kredit-terkait-covid-19
E. Kamus
78