DOSEN PENGAMPUH:
ASTRIWATI, SE.,MM
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD RIFQIH
KENDARI
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “penilaian kesehatan dan rahasia bank”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang penilaian kesehatan dan rahasia bank ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................
C. TUJUAN..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
KESIMPULAN..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, Bank wajib
memelihara kesehatannya. Bank Kesehatan yang merupakan cerminan kondisi dan
kinerja Bank merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan strategi dan
pengawasan fokus terhadap Bank. Selain itu, kesehatan Bank juga menjadi kepentingan
semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen), dan masyarakat pengguna
jasa Bank. Kesehatan Bank harus dipelihara dan ditingkatkan agar kepercayaan
masyarakat terhadap Bank dapat tetap terjaga. Selain itu,Tingkat Kesehatan Bank
digunakan sebagai salah satu sarana dalam melakukan evaluasi terhadap kondisi dan
permasalahan yang dihadapi Bank juga menentukan tindak lanjut untuk mengatasi
kelemahan atau permasalahan Bank, baik berupa tindakan perbaikan oleh Bank maupun
tindakan pengawasan oleh Bank Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan bank?
2. Bagaimana aturan mengenai kesehatan bank?
3. Bagaimana mekanisme penilaian tingkat kesehatan bank?
4. Apa sanksi terhadap pelanggaran aturan kesehatan bank?
5. Apa yang dimaksud dengan rahasia bank?
6. Apa dasar hukum rahasia bank?
C. Tujuan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan kesehatan bank.
2. Mengetahui aturan yang dalam penghakiman kesehatan bank.
3. Mengetahui mekanisme penilaian kesehatan bank.
4. Diketahui sanksi atas pelanggran terhadap aturan kesehatan bank.
5. Memahami pengertian rahasia bank.
6. Mengetahui aturan dan dasar hukum rahasia bank.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan semakin meningkatnya kompleksitas usaha dan profil risiko, bank perlu
mengidentifikasi permasalahan yang mungkin timbul dari operasional bank. Bagi
perbankan, hasil akhir penilaian kondisi bank tersebut dapat digunakan sebagai salah satu
sarana dalam menetapkan strategi usaha pada waktu yang akan datang, sedangkan
bagi Bank Indonesia antara lain digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi
strategi pengawasan bank oleh Bank Indonesia. Tingkat kesehatan bank merupakan hasil
penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atas
kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen,
rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Penilaian terhadap
faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan atau kualitatif
setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan
signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti
kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional.
c. Manajemen (management)
Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui penilaian
terhadap komponen-komponen meliputi:
Manajemen umum
Penerapan sistem manajemen risiko
Kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank
Indonesia dan atau pihak lainnya
d. Rentabilitas (earnings)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen meliputi:
Imbal hasil atas aset (return on assets—ROA)
Imbal hasil atas ekuitas (return on equity—ROE)
Margin bunga bersih (net interest margin—NIM)
Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
Pertumbuhan laba operasional
Komposisi portofolio aset produktif dan diversifikasi pendapatanPenerapan prinsip
akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya
Prospek laba operasional
e. Liquiditas (liquidity)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen meliputi:
Aset likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan liabilitas likuid kurang dari 1 bula
1-month maturity mismatch ratio
Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio—LDR)
Proyeksi arus 3 bulan mendatang
Kebergantungan pada dana antar bank dan deposan inti
Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management—ALMA)
Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal,
atau sumber-sumber pendanaan lainnya
Stabilitas dana pihak ketiga (DPK)
E. Rahasia Bank
Pengertian Rahasia Bank dapat kita temui dalam Pasal 1 angka 28 Undang–undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang–undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan (UU Perbankan): “Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya.”
Prinsip kerahasiaan bank bermula timbul dari tujuan untuk melindungi kepentingan
nasabah bank agar terlindungi kerahasiaan yang menyangkut keadaan keuangannya dan
data pribadi nasabah. Disamping itu, kerahasiaan bank juga diperuntukan untuk
kepentingan bank itu sendiri, karena bank dapat dipercaya oleh nasabah untuk mengelola
uangnya. Oleh karenanya prinsip kerahasiaan bank merupakan jiwa dari sistem perbankan.
Kesimpulan
Kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk
melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi
semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan
peraturan perbankan yang berlaku.
Rahasia Bank adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan
mengenai nasabah penyimpanan dan simpanannya. Prinsip kerahasiaan bank
bermula timbul dari tujuan untuk melindungi kepentingan nasabah bank agar
terlindungi kerahasiaan yang menyangkut keadaan keuangannya dan data pribadi
nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Rentabilitas (earnings)
Penilaian pendekatan
kuantitatif dan kualitatif
faktor rentabilitas antara lain
dilakukan melalui penilaian
terhadap komponen-komponen
meliputi:
• Imbal hasil atas aset (return
on assets—ROA)
• Imbal hasil atas ekuitas
(return on equity—ROE)
• Margin bunga bersih (net
interest margin—NIM)
• Biaya operasional terhadap
pendapatan operasional
(BOPO)
• Pertumbuhan laba
operasional
• Komposisi portofolio aset
produktif dan diversifikasi
pendapatan
• Penerapan prinsip
akuntansi dalam pengakuan
pendapatan dan biaya
• Prospek laba operasion