MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Dengan
Mata Kuliah “MANAJEMEN OPERASIONAL BANK SYARIAH”
DOSEN PENGAMPU :
KUMAIDI S.Ei.,M.E
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ........................................................................................ii
A. Kesimpulan .............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hal yang penting di dalam berbagai bidang
kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan
meningkatkan gairah kerja dan kemampuan kerja serta kemampuan lainnya.
Oleh karena itu secara berkala Bank Indonesia mengadakan suatu standar
pengawasan dengan melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan suatu bank
berdasarkan informasi antara lain dari laporan-laporan seperti neraca beserta
rekening administratif, daftar rincian surat berharga yang dimiliki dan diterbitkan,
daftar rincian kredit yang diberikan, daftar rincian penyertaan, daftar rincian
laba/rugi dan lain-lain yang secara rutin harus dilaporkan kepada Bank Indonesia.
Melihat begitu pentingnya suatu kesehatan bank, maka dalam makalah ini
penulis akan membahas tentang Analisis Kesehatan Bank dengan Metode
CAMELS.
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Drs. Djumingan. SE., M.M., M.Si. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit: Bumi
Aksara
2
e. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.
Dengan kata lain, tingkat kesehatan bank juga erat kaitannya dengan
pemenuhan peraturan perbankan (kepatuhan pada Bank Indonesia).
Penilaian Tujuan kesehatan Bank adalah untuk menentukan apakah bank tersebut
dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. Bagi bank
yang sehat agar tetap mempertahankan kesehatannya, sedangkan bank yang sakit
untuk segera..
2
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2004
3
b. Pemilik perusahaan, dengan menganalisis laporan keuangannya
pemilik dapat menilai berhasil atau tidaknya manajemen dalam memimpin
perusahaan.
4
menugaskan akuntan publik untuk dan atas nama Bank Indonesia
melaksanakan pemeriksaan terhadap bank.
f. Bank wajib untuk menyampaikan kepada Bank Indonesia neraca,
perhitungan laba rugi tahunan dan penjelasannya, serta laporan berkala
lainnya, dalam waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Neraca dan laporan laba rugi tahunan tesebut wajib terlebih dahulu diaudit
oleh akuntan publik.
g. Bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi dalam waktu
dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 3
a. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank atau pihak
lainnya apabila bank mengalami permasalahan faktor permodalan.
3
Subagyo. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Edisi 2. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN. Yogyakarta. 2002
5
b. Penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila bank
mengalami permasalahan faktor kualitas asset.
c. Peningkatan fungsi audit internal, penyempurnaan pemisahan tugas, dan
peningkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit.
d. Peningkatan efisiensi bank apabila bank mengalami permasalahan
rentabilitas.
e. Peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber
pendanaan lainnya apabila bank mengalami permasalahan likuiditas.
f. Penambahan modal (fresh money) dari pemegang saham bank atau pihak
lainnya atau penataan kembali portofolio bank apabila bank mengalami
permasalahan sensitivitas terhadap risiko pasar.
6
e. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh
kewajiban.
f. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian bank kepada pihak
lain.
g. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan kewajiban bank atau pihak
lain.
7
di Indonesia pada akhir tahuan 1997 sebagai dampak dari krisis ekonomi dan
moneter.
a. Permodalan (Capital)
Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi komponen-komponen
berikut ini : 1) Kecukupan modal
2) Komposisi modal
3) Proyeksi (trend ke depan) permodalan
4) Kemampuan modal dalam mengcover aset bermasalah
5) Kemampuan bank yang bersangkutan memelihara kebutuhan
tambahan modal yang berasal dari laba
6) Rencana permodalan untuk mendukung pertumbuhan usaha, dan
7) Akses kepada sumber permodalan dan kinerja keuangan pemegang
saham untuk meningkatkan permodalan bank yang bersangkutan.
c. Manajemen (Management)
Penilaian terhadap faktor manajemen meliputi penilaian atas komponen-
komponen berikut ini :
1) Kualitas manajemen umum dam penerapan manajemen risiko
8
2) Keputusan bank atas ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada
bank Indonesia dan atau pihak lain.
d. Rentabilitas (Earning)
Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian atas komponen-
komponen berikut ini :
1) Pencapaian return on asset (ROA)
2) Pencapaian return on equity (ROE)
3) Pencapaian NIM (Net Interest Margin)
4) Tingkat efisiensi
5) Perkembangan laba operasional
6) Diversifiksi pendapatan
7) Penerapan prinsip akuntansi dan pengakuan pendapatan dan biaya
8) Prospek laba operasional
e. Likuiditas (Liquidity)
Penilaian terhadap faktor likuiditas meliputi penilaian atas komponen-komponen
berikut ini :
1) Rasio aktiva/pasiva yang likuid
2) Potensi maturity mismatch
3) Kondisi loan to deposit ratio (LDR)
4) Proyeksi cash flow (arus kas)
5) Konsentresi pendanaan
6) Kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and
liability management)
7) Akses kepada sumber pendanaan 8) Stabilitas pendanaan
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
5
Totok Budi Santoso dkk. Bank dan Lembaga Keuangan lain, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.
2006
10
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Djumingan. SE., M.M., M.Si. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta.
Penerbit: Bumi Aksara
Totok Budi Santoso dkk. Bank dan Lembaga Keuangan lain, Edisi 2. Salemba
Empat. Jakarta. 2006
11