KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan petunjuk telah
disusunnya Dokumen 1 Kurikulum Teknik dan bisnis sepeda motor SMK Negeri 1 Empat
Lawang tahun Pelajaran 2021/2022. Penyusunan dokumen ini berorientasi pada konsepsi
pembelajaran, pelatihan dan pembimbingan peserta didik untuk mempersiapkan diri terjun
kedunia kerja dan dunia wira uasaha sesuai dengan perkembangan tuntutan Dunia Kerja serta
melankjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebagai orientasi pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Harapan yang terus terpanjatkan bahwa kurikulum ini dapat menjadi panduan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi siswa SMK Negeri 1 Empat Lawang
A. LATAR BELAKANG
Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3)
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad ke-21. Undang-
undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional dengan
tinggi hak asasi manusia. Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, undang-
undang tentang sistem pendidikan nasional telah mengalami beberapa kali perubahan.
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2)
manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan
Nasional.
tersebut sebagai akibat dari adanya perubahan proses pembelajaran yang semula dari
siswa diberi tahu menjadi siswa yang mencari tahu. Selain itu, akan merubah pula proses
penialaia yang semula berbasis output menjadi berbasis proses dan output.
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal itu sejalan dengan amanat UU
no.20 tahun 2003 sebagai mana tersurat dalam penjelasan pasal 35: “kompetensi lulusan
keterampilan sesuai dengan standar yang telah disepakati”. Hal ini sejalan pula dengan
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004
formal jenjang menengah atas yang memerlukan adanya suatu program yang jelas dan
dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal sekolah. Atas dasar
tersebut, maka SMK Negeri 1 Empat Lawang memandang perlu untuk mengembangkan
Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor akan memiliki kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/ dunia industri sehingga terselenggara proses
keunggulan lokal.
Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 1 Empat Lawang adalah
pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu dapat dicapai.
Namun demikian kondisi nyata saat ini pada SMK Negeri 1 Empat Lawang masih
harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara
rinci kondisi nyata SMK Negeri 1 Empat Lawang adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
POTENSI DAN
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDKAN
1.1. Sekolah dapat 1.1. Kurikulum 2013 sudah Guru yang mengikuti Diklat
melaksanakan diterapkan di SMK Kurikulum k. 13 dan menjadi
komponen- Negeri 1 Empat Lawang Instruktur Kabupaten.
komponen yang 1.2. Guru pada SMK Negeri 1
tercantum Empat Lawang 90 %
dalam K-13 telah mengikuti workshop
implementasi kurikulum
2013.
1.3.Terdapat Instruktur
kabupaten (IK)
implementasi kurikulum
2013.
1.2 Pengembangan 1.2Pengembangan kurikulum Guru melakukan
kurikulum harus baru dilakukan oleh guru, pengembangan Kurikulum 13
melibatkan belum melibatkan dan kurikulum industri yang
semua unsur berbagai pihak di kurikulum bersama
sekolah dan
pihak DU/DI
1.3 Pengembangan 1.3Pengembangan muatan
muatan local local baru dilakukan oleh
melibatkan guru, belum melibatkan
semua unsur unsur-unsur lain yang
sekolah dan memiliki kompetensi
2. Standar Proses
POTENSI DAN
KARAKTERISTIK
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
SATUAN PENDIDKAN
POTENSI DAN
KARAKTERISTIK
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA
SATUAN PENDIDKAN
3.1 Semua peserta 3.1 Pengalaman peserta didik Terdapat lulusan yang
didik dalam diskusi, langsung terserap kedalam
memanfaatkan pemecahan masalah dan dunia industry
sumber belajar memanfaatkan sumber
untuk bahan belajar masih perlu
diskusi dan ditingkatkan
pemecahan
masalah
3.2 Peserta didik 3.2 Pengalaman peserta didik 2.Sekolah memiliki program
melakukan dalam melakukan Bursa Kerja Khusus untuk
kunjungan- kunjungan-kunjungan mewadahi komunikasi
kunjungan dan dan penggunaan internet anatara Lulusan dengan
mengakses untuk mendapatkan Pihak pengguna Lulusan
internet untuk berbagai informasi (du/di/dk)
mendapatkan masih perlu ditingkatkan 3. Sekolah sudah berupaya
berbagai melakukan penyelerasan
informasi standar lulusan dengan
tentang pihak industri.
pengetahuan
3.3 Peserta didik 3.3 Pengalaman peserta didik
mampu dalam mengekspresikan
mengekspresika diri melalui kegiatan
n diri dengan seni budaya masih
minat dan bakat rendah
yang
dimilikinya
melalui karya
seni dan budaya
3.4 Sekolah harus 3.4 Sekolah masih kurang
meningkatkan mendapatkan
berbagai penghargaan dan medali
kompetensi dalam berbagai bidang
keahlian dan kejuaraan
ekstrakurikuler
peserta didik
3.5 Sekolah 3.5 Masih sedikit lulusan
menfasilitasi yang dapat melanjutkan
peserta didik pendidikan ke perguruan
untuk dapat tinggi negeri ataupun
melanjutkan swasta karena kondisi
POTENSI DAN
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
1. Sekolah memiliki 4.1 35 % guru yang telah Guru secara kontinu dan
lebih dari 80% memiliki pengalaman berkesimabungan mengikuti
guru yang telah mengajar lebih dari 10 pelatihan yang disesuaikan
mengabdi lebih tahun dengan kompetensi yang
dari 10 tahun dan 4.2 98% guru berlatar dibutuhkan secara update.
perpengalaman belakang Sarjana sesuai
serta kompeten dengan bidangnya.
dibidangnya
2. Sekolah memiliki 4.3 Sekolah sudah 90% Pelatihan yang
pustakawan, memiliki pustakawan, diselenggarakan secara
laboran yang laboran yang sesuai kontinyu dan
sesuai dengan dengan latar belakang berkesimbungan sesuai
latar belakang pendidikannya dengan perkembangan
pendidikannya 4.4 Pengelola Lab/ bengkel teknologi.
praktik siswa merupakan
sarjana atau tenaga ahli
sesuai dengan
bidangnya.
3. Sekolah 4.5. 90% pendidik memiliki Dukungan dan kemudahan
menfasilitasi guru ijazah S-1 yang diberikan kepada guru
untuk 4.6. 12% Pendidik memiliki dan karyawan yang ingin
melanjutkan ijazah S-2 melanjutkan pendidikan .
pendidikan pada 4.7. 1,9 % Pendidik sedang
jenjang S-1 dan mengikuti S3.
S-2
6. Standar Pengelolaan
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA POTENSI DAN
KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
6.1 Misi sekolah 6.1 Misi sekolah sepenuhnya Sosialisasi secara berkala dan
harus bisa mendukung tercapainya fokus pada setiap bagian
menjabarkan visi sekolah yakni memungkinkan pemahaman
visi untuk menciptakan lulusan yang visi dan misi sekolah akan
mendukung cerdas, terampil dan lebih komprehensif.
ketercapaian berakhlak mulia yang
7. Standar Pembiayaan
POTENSI DAN
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
7.1 Kepala sekolah 7.1 Sekolah sudah Anggaran pembelajaran
mengalokasikan menganggarkan dana secara utuh dari isi sampai ke
dana pada untuk kegiatan remedial penilaian.
RKAS untuk dan pengayaan bagi guru.
kegiatan 7.2. Sekolah menganggarkan Terdapat workshop dalam
remedial dan workshop guru dalam mengelola hasil pembelajaran
pengayaan oleh pengambilan data
guru ketercapain pembelajaran
untuk dasar pelaksanaan
Remedial dan Pengayaan.
7.2 Transparansi 7.3 Laporan keuangan Sosialisasi berkala internal
laporan dipresentasikan dalam dan ekstrernal dalam
keuangan rapat rapat dinas untuk masalah keuangan dan
kesemua pihak diketahui oleh pihak yang pembiayaan pendidikan.
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 8
yang berkepentingan.
berkepentingan 7.4. Sekolah dibina oleh
pihak pihak yang
kompetesn dalam
pengelolaan keuangan
(Inspektoran, BPK, dinas
Pendidikan, dll)
8. Standar Penilaian
KONDISI IDEAL KONDISI NYATA POTENSI DAN
KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
8.1 Semua guru 8.1. 90 % guru telah mampu Pelatihan tentang kompetensi
dapat mengembangkan guru terus dilakukan
mengembangka instrument dan pedoman secara berkesinambungan
n instrument penilaian pembelajaran. dan berbasis data lapangan
dan pedoman 8.2. 100 % guru telah tentang kinerja guru.
penilaian sesuai mengikuti workshop
standar penyelenggaraan penilaian
dalam sistem
pembelajaran secara
berkala.
8.2 Guru 8.2. 90 % guru mampu - Terdapat IK untuk kurikulum
melaksanakan menggunakan teknik - Terdapat lulusan Maguster
penilain yang penilain yang beragam pendidikan bidang administrasi
beragam (Tulis, lisan, unjuk kerja, pendidikan dan teknologi
pendidikan yang memungkinkan
dll)
sharing kepada guru.
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Negeri 1 Empat Lawang antara lain:
1. Sumber daya manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang pendidikan minimal
S-1, dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia industri terhadap SMK Negeri 1
SMK secara bersama sama dari sisi standarisasi kurikulum, sarana prasarana, guru/
Lawang.
B. DASAR HUKUM
Pendidikan Nasional
10. Permendikbud No.19 Tahun 2007 tentang standar Pengelolaan oleh Satuan
Pendidik
11. Permendikbud No.53 Tahun 2015 tentang Penilaian hasil belajar oleh Pendidik
12. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI/KD Pelajaran Pada Kurikulum
Guru.
Kurikulum 2013.
15. Surat Edaran Bersama 4 menteri nomor 01/KB/2020; nomor 516 tahun 2020;
SD/ MI/ SMP/ MTs/ SMA/MA/ SLB dan Satuan Pendidikan Lainnya pada
19)
18. Surat edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan nomor
Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor ini adalah sebagai berikut:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, tata usaha dan peserta didik,
komite sekolah dan pihak Du/ Di tentang berbagai peraturan dan perundang-
Lawang dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan
mencangkup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga lulusan SMK dapat
bekerja, melanjut dan berwira usaha sesuai dengan bidang keahlian yang
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara
yang beriman, bertakwa, produktif, kreatif, inovatif, dan memiliki akhlak mulia
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite atau yayasan
sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan Kabupaten Empat Lawang
Kurikulum SMK Negeri 1 Empat Lawang untuk pendidikan khusus dikoordinasi dan
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 12
disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi Sumatera Selatan, dan berpedoman pada
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP. Kurikulum SMK Negeri 1 Empat Lawang Kompetensi Keahlian
dan lingkungannya.
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
peserta didik.
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
pendidikan.
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi
dan memberdayakan sejalan dengan Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu,kurikulum SMK Negeri 1 Empat Lawang perlu memuat kecakapan hidup
untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting
terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
Oleh karena itu, kurikulum SMK Negeri 1 Empat Lawang dikembangkan secara
10. Agama
peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi
pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar
bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum SMK Negeri 1
NKRI.
terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa
lain.
A. TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
pelatihan fokus kepada tujuan yang terangkum dalam visinya : Lulusan yang cerdas, terampil
rangka memastikan Link and match sekolah dengan perubahan Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan dunia industry, dunia usaha dan dunia kerja
2) Melaksanakan progress input, transformasi dan output yang baik dan transparan
dinamis dan berbasis tuntutan dunia lapangan kerja dalam mewujudkan siswa terampil
dan kompetitif
5) Melakukan penyaluran tamatan melalui kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK) dalam
meningkatkan kualitas kerjasama sekolah dengan dunia industry, dunia usaha dan
dunia kerja.
2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta
bidangnya
Tujuan Khusus:
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya.
2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
yang terintegrasi dan kecakapan kerja dalam bidang kesehatan dengan menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia kerja masa sekarang dan
2. Tujuan Khusus
2. Menyiapkan peserta didik yang produktif, adaptif dan propesional dalam bidang
keahlian kesehatan.
6. Mendidik calon tenaga kerja yang disiplin mempunyai loyalitas yang tinggi dalam bidang
keahlian kesehatan.
global.
10. Mengembangkan unit produksi yang profesional sebagai tempat pelatihan untuk
11. Menciptakan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kompetensi kesehatan yang
dibutuhkan di Du/Di
psikopedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengambangan struktur kurikulum
pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah serta pedoman
pengembangan kurikulum.
Landasan sosiologis dan psikopedagogis lebih diprioritaskan pada sekolah dasar karena
pada landasan ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan
peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis
sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Sedangkan landasan filosofis, teoritis, dan
1. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa, kehidupan
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan adalah suatu proses
pengembangan potensi peserta didik sehingga mereka mampu menjadi pewaris dan
masa lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya dirinya, masyarakat,
dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana peserta didik tersebut hidup dan
mengembangkan diri. Kemampuan menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan
dimiliki peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan kebiasaan,
keterampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif mengembangkan dirinya sebagai
dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan karakter bangsa masa kini. Oleh
karena itu, konten pendidikan yang mereka pelajari tidak semata berupa prestasi besar bangsa
di masa lalu tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan berkelanjutan ke
masa mendatang. Berbagai perkembangan baru dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi,
sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat manusia dikemas sebagai konten
pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini memberi landasan bagi
pendidikan untuk selalu terkait dengan kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan, kemampuan berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik,
dan memosisikan pendidikan yang tidak terlepas dari lingkungan sosial, budaya, dan alam.
Lagipula, konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang
lebih berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan dan
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan
berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu diarahkan untuk
memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi kehidupan masa depan
sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan harus dapat digunakan
untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade dari sekarang. Artinya, konten
pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan dan disesuaikan
dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warganegara yang
2. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau
Satuan Pendidikan yaitu SKL SMK. Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan
berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan ruang lingkup penerapan
komponen proses dan konten. Komponen proses adalah kemampuan minimal untuk mengkaji
dan memproses konten menjadi kompetensi. Komponen konten adalah dimensi kemampuan
yang menjadi sosok manusia yang dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup
menunjukkan gradasi antara satu satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya
dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan tersebut. Hasil dari pengalaman
belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP
nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang
baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan,
konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada
pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum
sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus
mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa
lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi
rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai
unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu
pengetahuan dan konten berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan.
Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk
menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang
mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru
langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi
pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil
belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar
Kompetensi Lulusan.
itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari
SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian
dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Karakteristik kurikulum
2013 adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi
Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu
dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh
utama kurikulum.
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi,
topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau
“content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
(7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang
pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan
sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
3. Landasan Yuridis
masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis,
kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik
mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai
dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan
bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada
c) Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
d) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi;
f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses;
g) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian;
h) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
i) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
4. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 kembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan
dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
5. Landasan Psikopedagogis
yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana
dimaknai dalam konsepsi pedagogic transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum
harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya.
dikombinasikan dengan psikologi dunia kerja / karyawan sebagai upaya menselaraskan dunia
industri.
B. MUATAN KURIKULUM
SMK Negeri 1 Empat Lawang Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor
pada Tahun Ajaran 2020/ 2021 untuk kelas X, XI dan XII menggunakan kurikulum K-13 yang
telah dikembangkan sesuai kebutuhan pada lembaga pelayanan masyarakat dalam bidang
kesehatan seperti Industri umum dan swasta, puskesmas, klinik dan lain sebagainya.
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah Menengah Kejuruan, maka
pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan Akademik. Mata pelajaran pilihan ini memberi
corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat
peserta didik.
yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
c) Kelompok Muatan Peminatan Kejuruan terdiri Dasar Bidang Keahlian dan Kompetensi
Keahlian.
pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang bangsa,
sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi
peserta didik, masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok muatan nasional dalam
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
19 19 15 15 14 14
pendidikan bagi siswa yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan muatan suatu
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 30
daerah berdasarkan kemampuan siswa pada daerah tersebut. Struktur kelompok muatan
Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor adalah sebagai berikut:
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah Kelompok A dan B 5 5 2 2 - -
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Peminatan Kejuruan
Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 Fisika 2 2 - - - -
3 Biologi dan Kimia 2 2 - - - -
4 Kimia 2 2 - - - -
Kompetensi Keahlian
Servis berkala Sepeda Motor - -
1 5 5 - -
level 1 - -
Servis berkala Sepeda Motor
2 - - 10 10 - -
level 2
Servis berkala Sepeda Motor - - 10 10 - -
3
level 3
Jumlah Kelompok C 14 14 10 10 0 0
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
Alokasi satu jam pelajaran tatap muka adalah 40 menit mata pelajaran produktif atau
Mata pelajaran yang memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban
belajar tatap muka 2 X 40 menit per minggu; mata pelajaran yang memiliki alokasi
waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 40 menit per
Untuk mata pelajaran kelompok A dan B dilaksanakan dengan moda dalam jaringan
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah
Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pramuka (wajib), Paskibra, PKS, UKS, Seni
budaya, Rohis, Olahraga dan lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-
masing satuan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang
d. Pilihan Kelompok Muatan Peminatan dan Pilihan Muatan Lintas Kelompok Peminatan
Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Empat Lawang Kompetensi
Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor dirancang untuk memberikan kesempatan
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 32
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
2, rekomendasi guru bimbingan dan konseling, hasil tes penempatan (placement test) dan
sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana Peserta dididk berada, dan sebagai
masyarakat global yang memiliki daya saing. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui:
1) Pelayanan Bimbingan Konseling, yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri
bagi peserta didik SMK Negeri 1 Empat Lawang terutama ditujukan untuk
pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. Pada kegiatan ini peserta didik juga
diwajibkan untuk mengikuti tes minat atau bakat atau tes kemampuan akademik (tes
IQ).
a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa
baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari untuk menyesuaikan diri serta
berkarakter.
didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir dan
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam
kehidupan disekolah, keluarga dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
berkarakter cerdas yang terpuji sesuai dengan potensi dan perminatan dirinya.
perseorangan.
f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter
cerdas.
h. Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan auat pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara
i. Layanan Mediasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan
j. Layanan Advokasi yaitu layanan yang membantu peserta didik untuk memperoleh
kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan atau mendapat perlakuan yang
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan kompetensi
sikap spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan
rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti - - 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 - - 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia - - 3 3 2 2
4 Matematika - - 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia - - - - - -
6 Bahasa Inggris - - 3 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya - - - - - -
Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
8 - - 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A Dan B - - 17 17 14 14
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi Digital - - - - - -
10 Fisika - - - - - -
11 Kimia - - - - - -
Kompetensi Keahlian
12 Servis berkala Sepeda Motor level 1 - - - - - -
13 Servis berkala Sepeda Motor level 2 - - 10 - - -
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 - - - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya 3 3 - -
Pendidikan Jasmani, Olah Raga &
8 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A Dan B 23 23 17 17 14 14
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
9 Simulasi Digital 3 3 - - - -
1
Fisika 3 3 - - - -
0
1
Kimia 3 3 - - - -
1
Kompetensi Keahlian
1 Servis berkala Sepeda Motor level 1 5 5 - - - -
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 39
2 -
1
Servis berkala Sepeda Motor level 2 - - 10 - - -
3
1
Servis berkala Sepeda Motor level 3 - - - - -
4 10
Jumlah C 14 14 10 10 0 0
TOTAL 37 37 27 27 14 14
MATA PELAJARAN
KELOMPOK A
1. PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI
KELAS: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
SPIRITUAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya bertanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro- aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 Menunjukkan perilaku kontrol diri
meyakini bahwa kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuz-zan), dan persaudaraan
(husnuzzan), (ukhuwah) sebagai implementasi
1.2 dan persaudaraan (ukhuwah) adalah perintah Q.S. al- Hujurat/49: 10 dan 12
perintah agama serta Hadis terkait
1.2 Meyakini bahwa pergaulan bebas dan 2.2 Menghindarkan diri dari pergaulan
zina adalah dilarang agama bebas dan perbuatan zina sebagai
pengamalan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Q.S. an-Nur /24: 2, serta Hadis terkait
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, 2.3 Memiliki sikap keluhuran budi; kokoh
Maha Mengamankan, pendirian, pemberi rasa aman, tawakal
Maha Memelihara, Maha Sempurna dan adil sebagai implementasi
Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, pemahaman al- Asmau al-Husna: Al-
Maha Adil, dan Maha Akhir Karim, Al- Mu’min, Al-Wakil, Al-
Matin, Al- Jami’, Al-‘Adl, dan Al-
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 40
Akhir
1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 2.4 Menunjukkan sikap disiplin, jujur dan
malaikat Allah SWT bertanggung jawab, sebagai
implementasi beriman kepada
malaikat-malaikat Allah Swt.
1.5 Terbiasa berpakaian sesuai 2.5 Menunjukkan perilaku berpakaian
dengan syariat Islam sesuai dengan syariat Islam
1.6 Meyakini bahwa jujur adalah ajaran 2.6 Menunjukkan perilaku jujur
pokok agama dalam kehidupan sehari-hari
1.7 Meyakini bahwa menuntut ilmu 2.7 Memiliki sikap semangat keilmuan
adalah perintah Allah dan Rasul- Nya sebagai implementasi pemahaman Q.S.
at-Taubah/9: 122 dan Hadis terkait
1.8 Meyakini al-Qur’an, Hadis dan Ijtihad 2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat
sebagai sumber hukum Islam beribadah sebagai implemantasi
pemahaman terhadap kedudukan al-
Qur’an, Hadis, dan ijtihad sebagai
sumber hukum Islam
1.9 Meyakini bahwa haji, zakat dan wakaf 2.9 Menunjukkan kepedulian sosial sebagai
adalah perintah Allah dapat memberi hikmah dari perintah haji, zakat, dan
kemaslahatan bagi individu dan wakaf
masyarakat
1.10 Meyakini kebenaran dakwah Nabi 2.10 Bersikap tangguh dan rela berkorban
Muhammad saw. di Makkah menegakkan kebenaran sebagai ’ibrah
dari sejarah strategi dakwah Nabi di
Makkah
1.11 Meyakini kebenaran dakwah Nabi 2.11 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah
Muhammad saw. di Madinah dan kerukunan sebagai ibrah dari
sejarah strategi dakwah Nabi di
Madinah
Kelas XI
mampu:
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan 2.1 Bersikap taat aturan, tanggung jawab,
meyakini bahwa taat pada aturan, kompetitif dalam kebaikan dan kerja
kompetisi dalam kebaikan, dan etos keras sebagai implementa-si dari
kerja sebagai perintah agama pemahaman Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S.
an- Nisa/4: 59; dan Q.S. at-Taubah /9:
105 serta Hadis yang terkait
1.2 Meyakini bahwa agama mengajarkan 2.2 Bersikap toleran, rukun, dan
toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri dari tindak
menghindarkan diri dari tindak kekerasan sebagai implementasi
kekerasan pemahaman Q.S. Yunus /10 : 40-41
dan Q.S. al-Maidah/5 : 32, serta Hadis
terkait
1.3 Meyakini adanya kitab-kitab suci Allah 2.3 Peduli kepada orang lain dengan saling
Swt. menasihati sebagai cerminan beriman
kepada kitab-kitab Allah Swt.
1.4 Meyakini adanya rasul-rasul Allah Swt. 2.4 Menunjukkan perilaku saling menolong
sebagai cerminan beriman kepada rasul-
rasul Allah Swt.
1.5 Meyakini bahwa Islam mengharus- kan 2.5 Menunjukkan sikap syaja’ah (berani
umatnya untuk memiliki sifat syaja’ah membela kebenaran) dalam
(berani membela kebenaran) dalam mewujudkan kejujuran
mewujudkan kejujuran
1.6 Meyakini bahwa hormat dan patuh 2.6 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua dan guru sebagai kepada orangtua dan guru sebagai
kewajiban agama implementasi pemahaman
Q.S. al-Isra’/17: 23 dan Hadis terkait
1.8 Menerapkan ketentuan khutbah, tablig, 2.8 Menjaga kebersamaan dengan orang lain
dan dakwah di masyarakat sesuai dengan saling menasihati melalui
dengan syariat Islam khutbah, tablig, dan dakwah
1.9 Menerapkan prinsip ekonomi dan 2.9 Bekerja sama dalam menegakkan
muamalah sesuai dengan ketentuan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi
syariat Islam sesuai syariat Islam
1.10 Mengakui bahwa nilai-nilai islam 2.10 Bersikap rukun dan kompetitif dalam
dapat mendorong kemajuan kebaikan sebagai implementasi nilai-
perkembangan Islam pada masa nilai perkembangan peradaban Islam
kejayaan pada masa kejayaan
1.11 Mempertahankan keyakinan yang 2.11 Bersikap rukun dan kompetitif dalam
benar sesuai ajaran islam dalam sejarah kebaikan sebagai implementasi nilai-
peradaban Islam pada masa modern nilai sejarah peradaban Islam pada masa
modern
mampu:
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an sebagai 2.1 Bersikap kritis dan demokratis sesuai
pengamalan dengan meyakini bahwa dengan pesan Q.S. Ali Imran/3: 190-
agama mengajarkan kepada umatnya 191 dan159, serta Hadis terkait
untuk berpikir kritis dan bersikap
demokratis
1.2 Meyakini bahwa agama mewajibkan 2.2 Berbuat baik kepada sesama manusia
umatnya untuk beribadah dan bersyukur sesuai dengan perintah Q.S.
kepada Allah serta berbuat baik kepada Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-
sesama manusia Baqarah/2: 83, serta Hadis terkait
1.4 Meyakini adanya qadha dan qadar 2.4 Bersikap optimis, berikhtiar, dan
Allah Swt. bertawakal sebagai implementasi
beriman kepada qadha dan qadar Allah
Swt.
1.5 Meyakini bahwa agama mewajibkan 2.5 Berperilaku kerja keras dan bertanggung
umatnya untuk bekerja keras dan jawab dalam kehidupan sehari-hari
bertanggung jawab dalam kehidupan
sehari-hari
1.6 Meyakini kebenaran ketentuan 2.6 Menunjukkan sikap bersatu dan
pelaksanaan pernikahan berdasarkan kebersamaan dalam lingkungan
syariat Islam masyarakat sebagai implementasi
ketentuan pernikahan dalam Islam
1.7 Meyakini kebenaran ketentuan waris 2.7 Peduli kepada orang lain sebagai
berdasarkan syariat Islam cerminan pelaksanaan ketentuan waris
dalam Islam
1.8 Meyakini kebenaran ketentuan dakwah 2.8 Bersikap moderat dan santun dalam
berdasarkan syariat Islam dalam berdakwah dan mengembangkan ajaran
memajukan perkembangan Islam di Islam
Indonesia
1.9 Meyakini kebenaran bahwa dakwah 2.9 Menjunjung tinggi kerukunan dan
dengan cara damai, Islam diterima kedamaian dalam kehidupan sehari-
oleh masyarakat di Indonesia hari
1.10 Meyakini bahwa islam adalah 2.10 Menjunjung tinggi nilai-nilai islam
rahmatan lil-‘alamin yang dapat rahmatanlil-alamin sebagai pemicu
memajukan peradaban dunia kemajuan peradaban Islam di masa
mendatang
1.11 Meyakini bahwa kemunduran umat 2.11 Mewaspadai secara bijaksana
Islam di dunia, sebagai bukti terhadap penyimpangan ajaran Islam
penyimpangan dari ajaran Islam yang yang berkembang di masyarakat
benar
3.5 Mengevaluasi perilaku bekerja keras dan 4.5 Menyajikan perilaku bekerja keras,
bertanggung jawab dalam kehidupan jujur, bertanggung jawab, adil, dan
sehari-hari yang toleransi dalam kehidupan sehari-hari
berkembang di masyarakat. yang berkembang di masyarakat
sebagai wujud keimanan.
mampu:
1.1 Mensyukuri nilai-nilai Pancasia dalam 2.1 Menunjukkan sikap gotong royong
praktik penyelenggaraan sebagai bentuk penerapan nilai-nilai
pemerintahan Negara sebagai salah Pancasila dalam kehidupan berbangsa
satu bentuk pengabdian kepada dan bernegara
Tuhan Yang Maha Esa
3.2 Menelaah ketentuan Undang-Undang 4.2 Menyaji hasil telaah tentang ketentuan
Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang DasarNegara
Tahun 1945 yang mengatur tentang Republik Indonesia Tahun 1945 yang
wilayah negara, Lembaga-lembaga mengatur wilayah negara, Lembaga-
Negara, warga negara dan penduduk, lembaga Negara, warga negara dan
agama dan kepercayaan, serta penduduk, agama dan kepercayaan,
pertahanan dan keamanan serta pertahanan dan keamanan
3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor 4.3 Mendemonstrasikan faktor-faktor
pembentuk integrasi nasional dalam pembentuk integrasi nasional dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika bingkai Bhinneka Tunggal Ika
KELAS XI
1.5 Menganalisis pelanggaran hak asasi 1.6 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak
manusia dalam perspektif Pancasila asasi manusia dalam perspektif
dalam kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
Bernegara dan bernegara
1.7 Mengkaji sistem dan dinamika 1.8 Menyaji hasil kajian tentang sistem
demokrasi Pancasila sesuai dengan dan dinamika demokrasi Pancasila
Undang-Undang Dasar Negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945
1945
KELAS XII
mampu:
3. BAHASA INDONESIA
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
dan mengevaluasi tentang pengetahuan menggunakan alat, informasi, dan
faktual, konseptual, prosedural, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
metakognitif sesuai dengan bidang dan serta memecahkan masalah sesuai
lingkup kajian Bahasa Indonesia pada dengan bidang kajian Bahasa Indonesia.
3.3 Menganalisis teks anekdot dari aspek 4.3 Mengonstruksi makna tersirat dalam
makna tersirat sebuah teks anekdot baik lisan maupun
tulis
3.4 Mengevaluasi struktur dan kebahasaan 4.4 Menciptakan kembali teks anekdot
teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.5 Membandingkan nilai-nilai dan 4.5 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat)
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen ke dalam bentuk cerpen dengan
memerhatikan isi dan nilai-nilai
3.6 Mengevaluasi isi, struktur (orientasi, 4.6 Mengonstruksikan teks negosiasi
pengajuan, penawaran, persetujuan, berkaitan dengan bidang pekerjaan
penutup) dan kebahasaan teks dengan memerhatikan isi, struktur
negosiasi berkaitan dengan bidang (orientasi, pengajuan, penawaran,
pekerjaan persetujuan, penutup) dan kebahasaan
3.7 Menganalisis permasalahan/ isu, sudut 4.7 Mengonstruksi permasalahan/isu,
pandang dan argumen beberapa pihak sudut pandang dan argumen beberapa
dan simpulan dari debat berkaitan pihak, dan simpulan dari debat
dengan bidang pekerjaan untuk berkaitan dengan bidang pekerjaan
menemukan esensi dari debat secara lisan untuk menunjukkan
esensi dari debat
3.8 Menganalisis isi debat berkaitan 4.8 Mengembangkan permasalahan/ isu dari
dengan bidang pekerjaan berbagai sudut pandang yang
(permasalahan/isu, sudut pandang dilengkapi argumen dalam berdebat
dan argumen beberapa pihak, dan berkaitan dengan bidang pekerjaan
simpulan)
3.9 Menganalisis butir-butir penting yang 4.9 Menyajikan hal-hal yang dapat
dapat diteladani dari teks biografi diteladani dari tokoh yang terdapat
berkaitan dengan bidang pekerjaan dalam teks biografi berkaitan dengan
bidang pekerjaan yang dibaca secara
tertulis
3.10 Menganalisis suasana, tema, dan 4.10 Mendemonstrasikan (membacakan atau
makna beberapa puisi yang memusikalisasikan) satu puisi dari
terkandung dalam antologi puisi yang antologi puisi atau kumpulan puisi
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 57
diperdengarkan atau dibaca dengan memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan
tekanan tempo)
KELAS XI
3.5 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi 4.5 Menyusun ulasan terhadap pesan
yang dibaca dari satu buku fiksi yang dibaca
3.6 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.6 Merancang sebuah proposal karya
kebahasaan suatu proposal berkaitan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah yang
diperlukan
3.7 Menganalisis sistematika dan 4.7 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
kebahasaan karya ilmiah berkaitan berkaitan bidang pekerjaan dengan
dengan bidang pekerjaan memerhatikan isi, sistematika, dan
kebahasaan
3.8 Menganalisis kebahasaan resensi dalam 4.8 Mengkonstruksi sebuah resensi dari
kumpulan cerpen atau novel setidaknya buku kumpulan cerita pendek atau
dua karya yang berbeda novel yang sudah dibaca
3.9 Menganalisis alur cerita, babak demi 4.9 Mempertunjukkan salah satu tokoh
babak, dan konflik dalam drama yang dalam drama yang dibaca atau
dibaca atau ditonton ditonton secara lisan
KELAS XII
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan isi dan sistematika 4.1 Menyajikan simpulan sistematika
surat lamaran pekerjaan yang dibaca dan unsur-unsur isi surat lamaran
baik secara lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis unsur kebahasaan surat 4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan
lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi,
sistematika dan kebahasaan
3.3 Menganalisis informasi, yang mencakup 4.3 Mengonstruksi nilai-nilai dari
orientasi, rangkaian kejadian yang saling informasi cerita sejarah dalam
berkaitan, komplikasi dan resolusi, dalam sebuah teks eksplanasi
cerita sejarah lisan atau tulis
3.4 Mendeskripsikan informasi (pendapat, 4.4 Menyeleksi ragam informasi sebagai
alternatif solusi dan simpulan terhadap bahan teks editorial berkaitan dengan
suatu isu) dalam teks editorial berkaitan bidang pekerjaan baik secara lisan
dengan bidang pekerjaan maupun tulis
3.5 Menganalisis struktur dan ciri 4.5 Menyusun teks iklan sesuai bidang
kebahasaan teks iklan sesuai bidang pekerjaan dengan memerhatikan
pekerjaan struktur dan kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis
3.6 Menganalisis kebahasaan artikel dan/atau 4.6 Mengonstruksi sebuah artikel
buku ilmiah berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan fakta dan kebahasaan
3.7 Menganalisis unsur kebahasaan surat dinas 4.7 Menyusun surat dinas yang berkaitan
yang sesuai bidang pekerjaan bidang pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika dan
kebahasaan
4. MATEMATIKA
KELAS XI
3.8 Menentukan nilai limit fungsi aljabar 4.8 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan limit fungsi aljabar
3.9 Menentukan luas permukaan dan volume 4.9 Menyelesaikan masalah luas
benda putar dengan menggunakan permukaan dan volume benda putar
integral tertentu dengan menggunakan integral
tertentu
6. SEJARAH INDONESIA
KELAS X
6. BAHASA INGGRIS
KELAS X
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, 4.2 Menyusun teks interaksi transaksional
dan unsur kebahasaan teks interaksi lisan dan tulis pendek dan sederhana
transaksional lisan dan tulis yang yang melibatkan tindakan memberi dan
melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait niat
meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur kebahasaan
(Perhatikan unsur kebahasaan be going yang benar dan sesuai konteks
to, would like to) penggunaannya.
KELAS XI
KELAS XII
3.5 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.5 Menyusun teks khusus surat lamaran
teks, dan unsur kebahasaan beberapa kerja, yang memberikan informasi
teks khusus dalam bentuk surat antara lain jati diri, latar belakang
lamaran kerja, dengan memberi dan pendidikan/pengalaman kerja, dengan
meminta informasi terkait jati diri, memperhatikan fungsi sosial, struktur
latar belakang pendidikan/pengalaman teks, dan unsur kebahasaan, secara
kerja, sesuai dengan konteks benar dan sesuai konteks
penggunaannya
3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.6 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan yang memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait jati diri dalam konteks
meminta informasi terkait jati diri pekerjaan (wawancara pekerjaan),
dalam konteks pekerjaan (wawancara dengan memperhatikan fungsi sosial,
pekerjaan) struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya di dunia kerja.
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan tentang keharusan, dengan memperhatikan
keharusan, sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaannya kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks
KELOMPOK B
7.SENI BUDAYA
KELAS X
3.8 Menganalisis teknik penelusuran pada 4.8 Menyajikan hasil pemanfaatan teknik
mesin penelusur. penelusuran pada mesin penelusur.
3.9 Menganalisis jenis komunikasi sinkron 4.9 Melakukan komunikasi sinkron dalam
dalam jaringan. jaringan.
11. FISIKA
12. KIMIA
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis materi (perbedaan 4.1 Membedakan klasifikas imateri dan
antaraunsur, senyawa, dan perubahannya
campuran) serta perubahannya
3.2 Menganalisis pola konfigurasi 4.2 Menentukan letak unsure dalam table
electron struktur atom kaitannya periodic berdasarkan konfigurasi
dengan letak unsure dalam table electron dan sifat keperiodikannya
periodic dan sifat keperiodikannya
3.3 Mengevaluasi proses pembentukan 4.3 Menetapkan sifat senyawa berdasarkan
ikatan kimia dan hubungannya konsep ikatan kimia
dengan sifat senyawa yang
terbentuk
3.4 Memaham isifat larutan asam, 4.4 Menunjukkan sifat larutan asam, basa
basadan garam dengan beberapa dan garam dengan beberapa indikator
indikator
3.5 Menganalisis sifat larutan elektrolit 4.5 Membedakan pemeriksaan sifat larutan
dan nonelektrolit elektrolit dan nonelektrolit
3.6 Menerapkan tatanama senyawaan 4.6 Memberi nama senyawa dalam
organic sederhana dalam persamaan reaksi
persamaan reaksi
3.7 Memahami hukum dasar dalam 4.7 Mengemukakan hokum dasar dalam
stoikiometri stoikiometri
3.8 Menerapkan konsep mol dalam 4.8 Menyelesaikan soal-soal stoikiometri
stoikiometri berdasarkan konsep mol
3.9 Menerapkan perhitungan 4.9 Membuat larutan dengan konsentrasi
konsentrasi larutan (%, molaritas tertentu sesuai dengan prosedur
dan ppm)
3.11 memahami prinsip kerja sistem rem 4.11. Mempraktikkan perwatan pada
hidrolik kerja sistem rem hidrolik
2. BEBAN BELAJAR
Beban belajar yang diatur di SMK Negeri 1 Empat Lawang Sistem Paket yaitu
mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan
untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMK Negeri 1
Empat Lawang. Beban belajar setiap muatan pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran (jp). Pada masa Covid-19, untuk mata pelajaran produktif
untuk mata pelajaran kelompok A dan B dilakukan secara PJJ dengan alokasi waktu 45
Menit, dan minggu efektif dalam satu tahun (dua semester) adalah 36 minggu.
Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Muatan Nasional dan Muatan
Kewilayahan dengan durasi jam pelajaran dan Kelompok peminatan. Beban belajar
dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam
1 X 5 JP
2 XI 10 JP
3 XII 10 JP
pelajaran keahlian dengan beban jumlah jam pelajaran seperti pada tabel 7. Jadwal dan
jam belajar peserta didik dengan sistem pergiliran rombongan (Shift) dimana dalam 1
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik melalui jaringan online.
1 X 23 JP
2 XI 17 JP
3 XII 14 JP
dengan yang dialokasikan pada Permendikbud nomor 81A serta penyelarasan dan
(PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) adalah kegiatan pembelajaran
yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua
jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.
Alokasi
Minggu
Satu jam Jumlah jam Waktu
Efektif per
Kelas tatap muka pembelajaran Pembelajaran
tahun
(menit) Per minggu Per Tahun
ajaran
(Menit)
X 40 10 36 14.400
XI 40 10 36 14.400
XII 40 10 36 14.400
Alokasi waktu untuk pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Alokasi Jumlah Jam Pembelajaran Dalam Jaringan
Alokasi
Jumlah jam Minggu
Satu jam Waktu
pembela- Efektif per
Kelas tatap muka Pembelajaran
jaran Per tahun
(menit) Per Tahun
minggu (JP) ajaran
(Menit)
X 45 23 36 37.260
XI 45 17 36 27.540
XII 45 14 36 22.680
aktif, yaitu proses pembelajaran yang mengedepankan pentingnya siswa mencari tahu
siswa sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
Keahlian, penambahan jam pelajaran tersebut dapat terjadi karena adanya materi-
materi yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan tuntutan kebutuhan dunia kerja
tetapi belum termasuk pada kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat. Jika hal itu terjadi,
Tambahan jam pelajaran juga diperlukan supaya guru dapat mengamati lebih
macam kompetensi ini harus berdasarkan penilaian proses dan hasil, antara lain melalui
sistem penilaian otentik yang tentunya membutuhkan waktu penilaian yang lebih lama.
3. KETUNTANSAN BELAJAR
Ketuntasan belajar setiap standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
pada setiap mata pelajaran berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan untuk
biaya)
memperhatikan hasil kegiatan MGMP sekolah tiap mata pelajaran, yaitu sebagai
berikut;
Kelompok Wajib
KKM
MATA PELAJARAN
P K S
A. MUATAN NASIONAL
Kelompok Kejuruan
KKM
MATA PELAJARAN
P K S
Dasar Bidang Keahlian
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada
memiliki :
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
didik.
pembelajaran.
pembelajaran tematik-terpadu.
sikap sosial.
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
ditentukan.
berikut:
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;
Bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar harus
mengikuti perbaikan atau pembelajaran remedial, sedangkan bagi peserta didik yang
mencapai kriteria ketuntasan lebih cepat dari waktu yang disediakan dapat
tidak dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan sejak awal tahun
pelajaran.Apabila nilai ulangan harian peserta didik lebih kecil dari kriteria
ketuntasan belajar maka peserta didik tersebut perlu mengikuti program remedial.
Oleh karena itu, ulangan harian perlu dilakukan setelah selesai satu atau dua
kompetensi dasar (KD), sehingga seorang guru dengan cepat mengetahui peserta
kelompok kecil
d) Peserta didik belajar dalam kelompok kecil dengan bimbingan alumni atau
tutor sebaya
Semua cara di atas harus diakhiri dengan penilaian untuk mengetahui apakah
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat
dibandingkan peserta didik lainnya, atau peserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum.Peserta didik yang
berikut
remedial)
diminati)
5. KRITERIA KELULUSAN
Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1 Empat Lawang oleh sekolah
matapelajaran;
3) lulus USP, Ujian Kompetensi Kejuruan teori dan Praktek baik Internal maupun
Eksternal
antara SMK Negeri 1 Empat Lawang dengan Dunia Usaha/ Industri (DUDI), atau
pelaksanaan, hingga tahap evaluasi dan sertifikasi yang merupakan satu kesatuan
di industri dilaksanakan selama 3 (tiga) sd. 4 (empat) bulan. Pola pendidikan sistem
dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminta oleh
dunia usaha/industri.
dengan dinas pendidikan, pihak industri, tim gugus covid dan orang tua/ wali
c) Peserta didik yang mengikuti praktik di industri adalah peserta didik kelas XII
telah disepakati.
g) Lamanya peserta berada di industri ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan
program pembelajaran oleh peserta didik. Jumlah institusi pasangan yang sudah
Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam Kurikulum, istilah yang
muncul adalah peminatan peserta didik. Peminatan peserta didik dapat diartikan (1)
suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada
dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan
peserta didik pada kelompok mata pelajaran atau bidang kompetensi keahlian yang
ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) suatu proses pengambilan pilihan dan
keputusan oleh peserta didik tentang peminatan kelompok mata pelajaran, mata
pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan;
(4) dan suatu proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta didik
mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam
Setiap peserta didik SMK Negeri 1 Empat Lawang dalam pembelajaran wajib
berdasarkan buku raport peserta didik kelas VII, VIII, dan IX serta nilai
b. Angket, sebagai teknik untuk memperoleh data tentang minat belajar peserta
didik dan perhatian orang tua. Isian minat belajar peserta didik dapat
kondisi fisik dan perilaku yang nampak sebagai bahan pertimbangan dalam
berikut:
2) Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan kebutuhan sekolah dan
kebutuhan industri)
3) Memiliki Nilai rata-rata mata pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Inggris
otomotif
integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
Oleh karena itu. Perangkat pembelajaran untuk semua jenis baik mata pelajaran
hidup pagi peserta didik di SMK Negeri 1 Empat Lawang Jenis-jenis kecakapan
Hidup adalah :
Kecakapan kerjasama
Kecakapan kejuruan
Kedamaian/peace
Kehormatan/respect
Kerjasama/cooperation
Kebebasan/freedom
Kebahagiaan/happiness
Kejujuran/honesty
Kerendahan hati/humility
Kecintaan/love
Tanggungjawab/responsibility
Kesederhanaan/simplicity
Toleransi/tolerance
Kesatuan/unity
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 96
c. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
Membaca
Menulis
Berhitung
Mengelola informasi
Mengelola diri
Bersikap fleksibel
Memecahkan masalah
Mengambil keputusan
Beradaptasi
Berfikir kreatif
Memotivasi diri
Menyusun pertimbangan
Melakukan negoisasi
Memecahkan konflik
Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah pusat atau pemerintah
daerah.
didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
Empat Lawang selama satu tahun pembelajaran mengikuti atau menggunakan Petunjuk
tanggal 15 Juli 2020, pada hari pertama masuk siswa langsung mengikuti kegiatan
Lawang adalah 36 minggu dan hari efektif sebanyak 256 hari. Secara detail adalah
sebagai berikut:
detail Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus) SMK Negeri 1
Empat Lawang tahun diklat 2020 / 2021 dapat dilihat pada halaman berikut ini :
BAB V
Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Empat Lawang
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 99
PENUTUP
Empat Lawang Kompetensi Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor pada tahun
pelajaran 2020 / 2021 maka salah satu pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan di SMK Negeri 1 Empat Lawang telah tersedia. Sangat besar harapan kami,
Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor ini dapat digunakan dan mengoptimalkan
mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para Peserta
didik serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama
Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami
mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang, yang memberi dukungan dan bimbingan kepada
Keahlian Teknik dan bisnis sepeda motor ini mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………… … i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… .. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….............. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
1.2 Dasar Hukum ………………………………………………………………….5
1.3 Tujuan Penyusunan Kurikulum ……..……………………………................... 5
1.4 Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum ..……….………………………....6