Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KASUS BU PUDI

1. KASUS
Pada suatu hari seorang pasien datang ke Apotek Sehat dengan membawa resep yang
ditulis dari bidan. Pasien bertujuan menebus resep tersebut kepada apoteker di apotek.
Mirna adalah seorang apoteker penanggung jawab di Apotek Sehat dan Andi adalah
seorang pengusaha sekaligus pemilik Apotek Sehat. Saat pasien meminta dilayani resep
tersebut, Mirna menolak dengan alasan resep yang diberikan oleh pasien tidak sah karena
bukan resep dari dokter. Akan tetapi, Andi selaku pemilik apotek tidak
mempermasalahkan hal tersebut, ia tetap melayani pasien yang akan menebus resep
tersebut. Alasan Andi tetap memberikan obat tersebut karena selama apotek tersebut
beroperasi belum ada komplain dari pihak Dinas Kesehatan setempat. Seminggu
kemudian dokter dari Rumah Sakit X memberikan peringatan kepada apoteker di Apotek
Sehat karena apoteker telah melakukan pelanggaran yaitu melayani resep obat yang
bukan diresepkan oleh dokter.

2. KAJIAN NORMATIF
a. Perbuatan yang dilakukan oleh Andi selaku pemilik apotek tidak benar karena ia
hanya mementingkan keuntungan untuk apotek dibandingkan kepentingan
keselamatan pasien.
b. Perbuatan yang dilakukan oleh Apoteker Mirna selaku apoteker penanggung jawab
Apotek Sehat sudah benar karena resep dapat ditebus apabila resep tersebut ditulis
oleh dokter atau dokter gigi.
c. Perbuatan yang dilakukan oleh Apoteker Mirna selaku apoteker penanggung jawab
Apotek Sehat sudah benar karena hanya dokter atau dokter gigi yang berwenang
menulis resep untuk ditebus oleh pasien sedangkan bidan tidak memiliki kewenangan
dalam menulis resep untuk pasien
Kesimpulan : Berdasarkan PERMENKES No. 9 tahun 2017 tentang Apotek pasal 31
menyebutkan bahwa apotek yang melakukan pelanggaran akan diberik sanksi
administratif berupa peringatan tertulis dan jika pelanggaran yang dilakukan sudah
berlebihan maka penghentian sementara kegiatan apotek dan pencabutan SIA.
3. KAJIAN DESKRIPTIF
a. Berdasarkan PMK No.73 tahun 2016 pasal 1 poin 4 menyebutkan bahwa “Resep
adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker, baik dalam
bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasien sesuai peraturan yang berlaku”, maka Apoteker Mirna sudah benar dalam
bertindak sedangkan Andi salah.
b. Pada UU No. 4 tahun 2019 tentang kebidanan pada pasal 46 menyebutkan bahwa
bidan tidak memiliki kewenangan untuk menuliskan resep. Lalu pada UU No. 29
tahun 2004 tentang praktik kedokteran pasal 35 menyebutkan bahwa dokter atau
dokter gigi yang sudah memiliki tanda registrasi mempunyai wewenang menulis
resep obat dan alat kesehatan. Maka dapat diartikan bahwa Apoteker Mirna sudah
benar, tidak memberikan obat kepada pasien yang resepnya ditulis oleh bidan bukan
dokter atau dokter gigi.
Kesimpulan : Berdasarkan PERMENKES No. 9 tahun 2017 tentang Apotek pasal 31
menyebutkan bahwa apotek yang melakukan pelanggaran akan diberik sanksi
administratif berupa peringatan tertulis dan jika pelanggaran yang dilakukan sudah
berlebihan maka penghentian sementara kegiatan apotek dan pencabutan SIA.

4. KAJIAN KONSEPTUAL
a. Apabila apotek mendapat peringatan dari Dinas Kesehatan makan akan menyebabkan
nama baik apotek tercemar
b. Apabila nama baik apotek sudah tercemar makan para pelanggan apotek atau orang
awam akan tidak tertarik membeli/menebus obat di apotek tersebut
c. Apabila tidak ada pasien/pembeli yang membeli obat di apotek tersebut makan omset
apotek akan menurun dan mungkin beberapa obat-obatan yang tersedia akan
mengalami penumpukan stok bahkan expired/kedaluarsa
d. Apabila omset mengalami penurunan maka siklus perputaran barang terganggu dan
nantinya beberapa tenaga kerja akan kehilangan pekerjaann dan menambah
pengangguran
e. Apabila nama baik apotek sudah tercemar maka nama baik apoteker akan ikut
tercemar sehingga sulit dipercaya oleh apotek lain jika apoteker tersebut ingin
menjadi apoteker pendamping di apotek lainnya

5. KESIMPULAN AKHIR
a. Apotek Sehat tidak perlu ditutup
b. Setiap pekerja di Apotek Sehat harus bekerja sesuai dengan kode etik peraturan dan
norma yang berlaku
c. Apotek tidak boleh melayani resep selain resep dari dokter atau dokter gigi
d. Keputusan penyerahan obat harus ditentukan oleh Apoteker bukan pemilik apotek
bukan pemilik apotek dengan mempertimbangkan keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai